Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya.
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank.
peranan utama yaitu sebagai perantara keuangan (financial intermediation) antara surplus units (ultimate lenders) dengan defisit unit (ultimate borrowers)
Fungsi Lembaga Keuangan
1. Fungsi tabungan2. Fungsi Penyimpanan Kekayaan3. Fungsi Transmutasi Kekayaan4. Fungsi Likuiditas5. Fungsi Pembiayaan/Kredit6. Fungsi Pembayaran7. Fungsi Diversifikasi Risiko8. Fungsi Manajemen Portofolio9. Fungsi Kebijakan
Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Syariah
a. Lembaga Keuangan Bank1. Bank Umum Syariah2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
b. Lembaga Keuangan Non-Bank1. Pasar Modal (Capital Market)2. Pasar Uang (Money Market)3. Perusahaan Asuransi4. Dana Pensiun5. Perusahaan Modal Ventura6. Lembaga Pembiyaan7. Perusahaan Pegadaian8. Lembaga Keuangan Syariah Mikro9. BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)
Perbankan Syariah dan Konvensional
• Akad dan aspek legalitasRukun: penjual, pembeli, barang, harga, akad/ijab-qabulSyarat: halal, harga harus jelas, tempat penyerahan, kepemilikan.
• Lembaga penyelesaian sengketaBadan Arbitrase Muamalah Indonesia
(BAMUI)• Struktur organisasi
Dewan Pengawas SyariahDewan Syariah nasional
Perbankan Syariah dan Konvensional
• Bisnis dan usaha yang dibiayaiapakah objek pembiayaan halal atau haram?apakah menimbulkan kemudharatan bagi
masyarakat?apakah proyek berkaitan dengan perbuatan
mesum/asusila?apakah proyek berkaitan dengan perjudian?apakah proyek dapat merugikan syiar islam?
• Lingkungan kerja dan corporate culturesifat amanah dan shiddiq bagi karyawan,
skillful dan profesional (fathonah), cara berpakaian
Perbankan Syariah dan KonvensionalBunga Bagi hasil
Besar Bunga dibuat pada waktu akad tanpa pedoman untung-rugi
Besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dan berpedoman pada untung-rugi
Persentase bunga berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap tanpa pertimbangan untung dan rugi
Bagi hasil bergantung pada untung-rugi untuk ditanggung bersama
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat meski jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai peningkatan jumlah pendapatan
Eksistensi Bunga dikecam oleh semua agama, bukan hanya Islam
Tidak ada yang meragukan keabsahan keuntungan bagi hasil
Keunggulan Bank Syariah
• Ikatan yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabah
• Fasilitas pembiayaan mendudukkan nasabah sebagai mitra• Tidak ada diskriminasi nasabah berdasarkan kondisi ekonomi• Fasilitas pembiayaan bank syariah bertumpu kelayakan usaha
bukan jaminan• Sistem bagi hasil akan menghilangkan inflasi yang ditimbulkan
oleh perbankan syariah.• Bank Islam lebih mandiri dan resisten terhadap gejolak
moneter• Persaingan antar bank islam berlaku secara wajar• Tersedianya fasilitas kredit kebajikan (al-qard al-hasan)
Produk penghimpunan dana- Wadi’ah dan Mudharabah
Produk penyaluran dana1. Prinsip Jual-Beli (Murabahah dan Salam)2. Syirkah (Perseroan)3. Jasa perbankan (Qardh, Hiwalah, Rahn,
Wakalah, Kafalah, Ijarah, Wadi’ah amanah)
Produk/Jasa Prinsip Syariah
Giro Wadi’ah
Tabungan Wadi’ah dan Mudharabah
Deposito Mudharabah
Simpanan Khusus Mudharabah
Dana talangan Qardh
Penyertaan Musyarakah
Pembiayaan modal kerja Mudharabah, syirkah, atau murabahah
Pembiayaan proyek Mudharabah atau syirkah
Pembiayaan sektor pertanian Bay as-Salam
Pembiayaan ekspor Mudharabah, Syirkah dan murabahah
Anjak piutang Hawalah
L/C Wakalah
Garansi Bank Kafalah
Inkaso/transfer Wakalah dan Hiwalah
Pinjaman sosial Qardhul Hasan
BMT• Lembaga baitul mal dan lembaga baitut-tamwil
Menerima titipan dana zakat, infak dan sedekah dan dikelola dengan aturan syariah dan amanahnya.
• Peran BMT dalam pemberdayaan ummat:- Mengembangkan iklim usaha- Mengembangkan potensi masyarakat• Aspek BMT- Aspek sosial- Simpan pinjam- bisnis
Di Indonesia terdapat lebih kurang mencapai 52 juta unit Usaha Kecil Menengah (tahun 2011)
dan menyumbang terhadap GDP sebesar 60%, sekitar 97% menyerap tenaga kerja.
akses UKM ini terhadap lembaga kewangan hanya 2% dari keseluruhan unit yang artinya
baru sekitar 13 juta pelaku UKM
-GB-
Top Related