7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
1/36
1
MEDIKOLEGAL, MALPRAKTIK, ASPEK HUKUM/ETIKA
KEDOKTERAN, SAKSI AHLI
A. Aspek Medikolegal
1. De!i"isi
Medikolegal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan
berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan
hukum. Akhir-akhir ini, karena maraknya kasus dugaan malpraktek medik
atau kelalaian medik di Indonesia, ditambah keberanian pasien yang
menjadi korban untuk menuntut hak-haknya, para dokter seakan baru mulai
sibuk berbenah diri. erutama dalam menghadapi kasus malpraktek.
!esibukan ini terjadi sejalan dengan makin baiknya tingkat pendidikan dan
keadaan sosial ekonomi masyarakat, dan meningkatnya
"elain sudah mempunyai Majelis !ehormatan #tik !edokteran
$M!#!% dan &engadilan 'egeri, ada yang mengusulkan pembentukan
Majelis !ehormatan &ro(esi )okter $M!&)% dan peradilan ad hoc. )alam
hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran $tanpa
melanggar norma hukum%, maka ia akan dipanggil dan disidang oleh Majelis
!ehormatan #tik !edokteran $M!#!% I)I untuk dimintai pertanggung-
ja*aban $etik dan disiplin pro(esi% nya. &ersidangan M!#! bertujuan untuk
mempertahankan akuntabilitas, pro(esionalisme dan keluhuran pro(esi. "aat
ini M!#! menjadi satu-satunya majelis pro(esi yang menyidangkan kasus
dugaan pelanggaran etik dan+atau disiplin pro(esi di kalangan kedokteran. )i
kemudian hari Majelis !ehormatan )isiplin !edokteran Indonesia
$M!)!I%, lembaga yang dimandatkan untuk didirikan oleh 'o +
//0, akan menjadi majelis yang menyidangkan dugaan pelanggaran disiplin
pro(esi kedokteran.
)i dalam praktek kedokteran terdapat aspek etik dan aspek hukum yang
sangat luas, yang sering tumpang-tindih pada suatu issue tertentu, seperti
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
2/36
2
pada informed consent, *ajib simpan rahasia kedokteran, pro(esionalisme,
dan lain-lain. 1ahkan di dalam praktek kedokteran, aspek etik seringkali
tidak dapat dipisahkan dari aspek hukumnya, oleh karena banyaknya norma
etik yang telah diangkat menjadi norma hukum, atau sebaliknya norma
hukum yang mengandung nilai-nilai etika. Aspek etik kedokteran yang
mencantumkan juga ke*ajiban memenuhi standar pro(esi mengakibatkan
penilaian perilaku etik seseorang dokter yang diadukan tidak dapat
dipisahkan dengan penilaian perilaku pro(esinya. #tik yang memiliki sanksi
moral dipaksa berbaur dengan kepro(esian yang memiliki sanksi disiplin
pro(esi yang bersi(at administrati(. !eadaan menjadi semakin sulit sejak para
ahli hukum menganggap bah*a standar prosedur dan standar pelayanan
medis dianggap sebagai domain hukum, padahal selama ini pro(esi
menganggap bah*a memenuhi standar pro(esi adalah bagian dari sikap etis
dan sikap pro(esional. )engan demikian pelanggaran standar pro(esi dapat
dinilai sebagai pelanggaran etik dan juga sekaligus pelanggaran hukum.
World Medical Associationdalam )eklarasi 2ene3a pada tahun 456
menelorkan sumpah dokter $dunia% dan !ode #tik !edokteran Internasional.
!ode #tik !edokteran Internasional berisikan tentang ke*ajiban umum,
ke*ajiban terhadap pasien, ke*ajiban terhadap sesama dan ke*ajiban
terhadap diri sendiri. "elanjutnya, !ode #tik !edokteran Indonesia dibuat
dengan mengacu kepada !ode #tik !edokteran Internasional. "elain !ode
#tik &ro(esi di atas, praktek kedokteran juga berpegang kepada prinsip-
prinsip moral kedokteran, prinsip-prinsip moral yang dijadikan arahan dalam
membuat keputusan dan bertindak, arahan dalam menilai baik-buruknya atau
benar-salahnya suatu keputusan atau tindakan medis dilihat dari segi moral.
&engetahuan etika ini dalam perkembangannya kemudian disebut sebagai
etika biomedis. #tika biomedis memberi pedoman bagi para tenaga medis
dalam membuat keputusan klinis yang etis $clinical ethics% dan pedoman
dalam melakukan penelitian di bidang medis.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
3/36
3
&ada banyak kasus medikolegal kompleks yang sampai ke pengadilan,
banyak yang memerlukan pendapat saksi ahli karena metodologi dan tata
laksana standar kedokteran ada di luar pengetahuan juri. 7ika terdapat
tuduhan tindakan malpraktik maka orang yang mengajukan tuduhan tersebut
disyaratkan untuk memberikan bukti adanya penyimpangan tersebut. 1ukti
tersebut harus datang dari ahli yang memiliki kuali(ikasi yang sesuai dengan
subjek yang dipermasalahkan. !arena itu, umumnya banyak didapatkan
dokter enggan bersaksi mela*an teman seja*atnya. Alasan keengganannya
tersebut ber3ariasi mulai dari stigma tuduhan malpraktik, nama buruk yang
didapat setelah bersaksi, ancaman pengeluaran dari komunitas tempat dia
bernaung, ancaman dari perusahaan asuransi dokter tersebut, ancaman
pengadilan pro(esi, dan adanya konspirasi untuk tutup mulut.
&embelaan yang lebih rele3an dan dapat diterapkan dalam praktik
kedokteran sehari-hari termasuk 8
$4% Asumsi pasien mengenai resiko berdasarkan surat persetujuan yang
telah dibuat
$% 9aktor penyebab kelalaian terletak di tangan pasien
$:% !elalaian terletak pada pihak ke tiga.
erdapat pencegahan-pencegahan tertentu yang dapat dilakukan secara
rutin sehingga tuduhan malpraktik dapat dielakkan. ;al ini termasuk 8
4. Mempekerjakan dan melatih asisten dengan arahan langsung sampai
asisten tersebut dapat memenuhi standar kuali(ikasi yang ada.. Mengambil langkah hati-hati untuk menghilangkan (aktor resiko di
tempat praktik.
:. Memeriksa secara periodik peralatan yang tersedia di tempat praktik.0. Menghindari dalam meletakkan literatur medis di tempat yang mudah
diakses oleh pasien. !esalahpahaman dapat mudah terjadi jika pasien
membaca dan menyalahartikan literatur yang ada.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
4/36
4
6. 7angan menjamin keberhasilan pengobatan atau prosedur operasi yang
ada.
. >ahasiakanlah sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia. 7angan
membocorkan in(ormasi yang ada kepada siapapun. >ahasia ini hanya
diketahui oleh dokter dan pasien.4/. "impanlah rekam medis secara lengkap, jangan menghapus atau
mengubah isi yang ada.
44. 7angan menggunakan singkatan-singakatan atau simbol-simbol tertentu
di rekam medis.
4. 2unakan (ormulir persetujuan yang sah dan sesuai )ocu-books adalah
alat bantu yang penting dalam menyimpan surat persetujuan yang telahdibuat.
4:. 7angan mengabaikan pasienmu.40. ?obalah untuk menghindari debat dengan pasien tentang tari( dokter
yang terlampau mahal. 1uatlah diskusi dan pengertian dengan pasien
mengenai tari( dokter yang *ajar.
4
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
5/36
5
#. Sikap dok$e% $e%&adap &'k'(.
)okter yang terlibat pada kasus hukum dan telah membaca laporan
kasus hukum sering kesal pada tatalaksana yang diterima oleh mereka
sendiri atau koleganya di tangan pengacara. 'amun, terlihat jelas dari
laporan kasus singkat pada bab ini, bah*a pasien telah sering mengalami
banyak kehilangan dan satu-satunya kesempatan kompensasi untuk dirinya
sendiri dan tergugat bergantung pada tindakan hukum. 7uga jelas dari
laporan kasus bah*a pengadilan menjunjung tinggi reputasi dokter saat hal
tersebut mungkin, dan tidak boleh bersimpati terhadap disabilitas pasien
yang berpengaruh pada keputusan hukum.Apabila seorang dokter telah terbukti dan dinyatakan telah melakukan
tindakan malpraktek maka dia akan dikenai sanksi hukum sesuai dengan
'o. : 4 tentang kesehatan. )an &raktek kedokteran dalam 1A1 @
!etentuan &idana &asal =< ayat $4% yang berbunyi "etiap dokter atau dokter
gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki
surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam &asal ayat $4%
dipidana dengan pidana penjara paling lama : $tiga% tahun atau denda paling
banyak >p4//.///.///,// $seratus juta rupiah%. "ehubungan dengan hasil
keputusan Mahkama !onstitusi pasal tersebut telah mengalami re3isi,
dimana salah satu keputusan dari Mahkama !onstitusi adalah ketentuan
ancaman pidana penjara kurungan badan yang tercantum dalam pasal =
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
6/36
6
pelayanan kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersi(at
sementara di Indonesia.
Ayat $:% berbunyi "etiap dokter atau dokter gigi *arga negara asing
yang dengan sengaja. "urat tanda registrasi yang dimaksud adalah
melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat
sebagaimana dimaksud dalam &asal : ayat $4% dipidana dengan pidana
penjara paling lama : $tiga% tahun atau denda paling banyak
>p4//.///.///,// $seratus juta rupiah%.
"elain pasal =
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
7/36
7
Indonesia $M!)!I%, suatu organ atribusian baru di sisi hilir pengaturan
praktik kedokteran yang secara khusus kelak akan mengembangkan bentuk
hukum baru, yakni hukum disiplin $medik%. &ada bagian penjelasannya
tertulis8
6yang dimaksud dengan 6penegakan disiplin6 dalam ayat ini adalah
penegakan aturan.aturan dan7atau ketentuan penerapan keilmuan dalam
pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh dokter dan dokter gigi6
)engan demikian penegakan disiplin yang merupakan sendi hukum disiplin
kedokteran adalah 8
a. &enegakan aturan-aturan dalam pelayanan kesehatan+kedokteran dan
atau
b. &enegakan ketentuan penerapan keilmuan dalam pelayanan
kedokteran+kesehatan
c. ajib diikuti dokter+dokter gigi
1ertolak dari pengertian tersebut dapat diartikan secara sederhana bah*a
disiplin adalah aturan dan penerapan keilmuan yang *ajib diikuti oleh
dokter+dokter gigi $subyek hukum% dalam menjalankan pro(esinya $obyek
hukum% dalam konteks berada dalam *ujud hubungan dokter B pasien
$hubungan hukum%. )engan demikian hukum disiplin adalah hukum yang
mempelajari pelbagai hal yang berkaian dengan ke*ajiban $tentu saja
termasuk hak-hak% dalam suatu bangunan kesatuan hubungan pro(esional
dokter B pasien, yang meliputi aturan dan penerapan keilmuan kedokterannya
yang dimiliki selaku kaum pro(esi untuk mencapai tujuan kedokteran tertentu
demi kepentingan pasien sebagai bahagian dari masyarakat. "ecara anatomis,
hukum disiplin akan menyorot mutu dokter sebagai pro(esi $dalam keadaan
diam, sebelum berhubungan dengan pasiennya% dan secara (isiologis, hukum
disiplin menyorot hubungan dokter B pasien sebagai sesuatu yang bergerak
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
8/36
8
atau dinamis%. )alam konteks &raktik !edokteran, hukum disiplin medik
diam akan melingkupi kiprah !onsil !edokteran Indonesia sebagai lembaga
atribusian baru di sisi hulu yang diamanatkan untuk memproduksi dokter
lege artis B siap mengadbdi bagi perlindungan $kesehatan% masyarakat,
memberdayakan kelembagaan pro(esi serta membimbing sesama dokter untuk
tetap atau bahkan lebih lege artis. "edangkan hukum disiplin bergerak akan
memberi pekerjaan rumah bagi M!)!I untuk menga*asi pelaksanaan
praktik dokter+dokter gigi, termasuk menjatuhkan sanksi bagi pelanggarnya.
*. Aspek Medikolegal Dala( Malp%ak$ik1. De!i"isi Malp%ak$ik Kedok$e%a"
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum si(atnya dan tidak
selalu berkonotasi yuridis. "ecara har(iah mal memiliki arti salah,
praktek memiliki arti pelaksanaan atau tindakan sehingga malpraktek
berarti pelaksanaan atau tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu
pro(esi. )ari segi hukum, malpraktek dapat terjadi karena suatu tinndakan
yang disengaja $intentional% seperti pada misconduct tertentu, tindakan
kelalaian $negligence% ataupun suatu kekurangmahiran+ketidakkompetenan
yang tidak beralasan. &ro(essional misconduct yang merupakan kesengajan
dalam bentuk pelanggaran ketentuan etik, ketentuan disiplin pro(esi, jukum
administrati( serta hukum pidana dan perdata, seperti melakukan kesengajaan
yang merugikan pasien, (raud, pelanggaran *ajib simpan rahasia kedokteran,
aborsi ilegal, euthanasia, penyerangan seksual, misreprentasi, keterangan
palsu, menggunakan iptekdok yang belum teruji, berpraktik tanpa "I&,
berpraktik di luar kompetensinya.#. +e"is+e"is Malp%ak$ik
a. #thical malpractice
!elalaian dalam menjalani panduan dan standar etika yang ada secara
umum tidak memiliki dampak terhadap dokter dalam hubungannya
dengan pasien. 'amun, hal ini akan mempengaruhi keputusan dokter
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
9/36
9
dalam memberikan tata laksana yang baik. ;al tersebut dapat
menghasilkan reaksi yang kontro3ersial dan menimbulkan kerugian baik
kepada dokter, maupun kepada pasien karena dokter telah melalaikan
standar etika yang ada. indakan tidak pro(esional yang dilakukan dengan
mengabaikan standar etika yang ada umumnya hanya berurusan dengan
komite disiplin dari pro(esi tersebut. ;ukuman yang diberikan termasuk
pelarangan tindakan praktik untuk sementara dan pada kasus yang tertentu
dapat dilakukan tindakan pencabutan iCin praktek.
b. Degal malpractice, teridiri dari 84% Administrati3e malpractice
Administrati3e malpractice terjadi apabila dokter atau tenaga kerja
kesehatan lain melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi
negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek dokter tanpa
lisensi atau iCin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
lisensi atau iinnya, menjalanka praktek dengan iCin yang sudah
kadaluarsa dan menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik.
% ?i3il malpractice
?i3il malpractice adalah tipe malpraktek dimana dokter karena
pengobatannya dapat mengakibatkan pasien meninggal atau luka tetapi
dalam *aktu yang sama tidak melanggar hukum pidana. "ementara
'egara tidak dapat menuntut secara pidana, tetapi pasien atau
keluarganya dapat menggugat dokter secara perdata untuk
mendapatkan uang sebagai ganti rugi. anggung ja*ab dokter tersebut
tidak berkurang meskipun pasien tersebut kaya atau tidak mampu
membayar. Misalnya seorang dokter yang menyebabkan pasien luka
atau meningggal akibat pemakaian metode pengobatan yang sama
sekali tidak benar dan berbahaya tetapi sulit dibuktikan pelangggaran
pidananya, maka pasien atau keluarganya dapat menggugat perdata.
:% ?riminal malpractice
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
10/36
10
?riminal malpractice eterjadi ketika seorang dokter yang
menangani sebuah kasus telah melanggar undang-undang hukum
pidana. Malpraktik dianggap sebagai tindakan kriminal dan termasuk
perbuatan yang dapat diancam hukuman. &erbuatan ini termasuk
ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam medis, penggunaan ilegal obat-
obat narkotika, pelanggaran dalam sumpah dokter, pera*atan yang
lalai, dan tindakan pelecehan seksual pada pasien yang sakit secara
mental maupun pasien yang dira*at di bangsal psikiatri atau pasien
yang tidak sadar karena e(ek obat anestesi.
&eraturan hukum mengenai tindak kriminal memang tidakmemiliki batasan antara tenaga pro(esional dan anggota masyarakat
lain. 7ika pera*atan dan tata laksana yang dilakukan dokter dianggap
mengabaikan atau tidak bertanggung ja*ab, tidak baik, tidak dapat
dipercaya dan keadaan - keadaan yang tidak menghargai nya*a dan
keselamatan pasien maka hal itu pantas untuk menerima hukuman.
)an jika kematian menjadi akibat dari tindak malpraktik yang
dilakukan, dokter tersebut dapat dikenakan tuduhan tindak kriminal
pembunuhan.?riminal malpractice sebenarnya tidak banyak dijumpai. Misalnya
melakukan pembedahan dengan niat membunuh pasiennya atau
adanya dokter yang sengaja melakukan pembedahan pada pasiennya
tanpa indikasi medik, $appendektomi, histerektomi dan sebagainya%,
yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, jadi sematamata untuk
mengeruk keuntungan pribadi. Memang dalam masyarakat yang
menjadi materialistis, hedonistis dan konsumti(, dimana kalangan
dokter turut terimbas, malpraktek diatas dapat meluas.
-. Aspek Medikolegal Dala( Aspek H'k'(/E$ika Kedok$e%a"
1 De!i"isi da" a$asa" pe"ge%$ia" e$ika kedok$e%a"
Medikolegal secara har(iah berasal dari dua pengertian yaitu medik
yang berarti pro(esi dokter dan legal yang berarti hukum. "ehingga batasan
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
11/36
11
medikolegal adalah ilmu hukum yang mengatur bagaimana pro(esi dokter ini
dilakukan sehingga memenuhi aturan-aturan hukum yang ada. ;al ini untuk
mencegah penyele*engan pelaksanaan pro(esional medis maupun
mengantisipasi dengan berkembang serta lajunya ilmu-ilmu kedokteran yang
tentunya terdapat hal-hal yang ra*an terhadap hukum.
#tika merupakan bagian dari (ilsa(at aksiologi yang mempelajari baik-
buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, dsb. )alam penggunaan sehari-hari,
nilai+norma dalam masyarakat umum berlaku dan ditentukan oleh
masyarakat tertentu.)alam kode etik oleh$ammurabi, telah disusun bermacam-macam
sistem+peraturan mengenai para dokter. erdapat pula beberapa bagian
mengenai norma-norma tinggi moral+akhlak dan tanggung ja*ab yang
diharapkan harus dimiliki oleh para dokter serta petunjuk-petunjuk
meEngenai hubungan antar dokter-pasien dan beberapa masalah lain.)alam menjaga etika kedokteran, dibuthkan suatu pedoman agar .
!ode etik adalah adalah pedoman perilaku yang berisi garis B garis besar,
adalah pemandu sikap dan perilaku. )alam kedokteran, kode etik
menyangkut $ dua % hal yang harus diperhatikan ialah 8
4. #tik 7abatan !edokteran $ Medical #thics %Menyangkut masalah yang berkaitan dengan sikap dokter terhadap teman
seja*at, para pembantunya serta terhadap masyarakat F pemerintah.
. #tik Asuhan !edokteran $ #thics o( Medical ?are %Mengenai sikap F tindakan seorang dokter terhadap penderita yang menjadi
tanggungja*abnya. &elanggaran etik tidak selalu berarti pelanggaran hukum,
dan pelanggaran hukum belum berarti pelanggaran etik.
# Kode e$ik kedok$e%a" I"do"esia
#tika !edokteran mempunyai : $ tiga % aCas pokok, yaitu 8
4. Gtonomia. ;al ini membutuhkan orang B orang yang kompeten, dipengaruhi
oleh kehendak dan keinginannya sendiri dan kemampuan
$kompetensi%. Memiliki pengertian pada tiap-tiap kasus yang
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
12/36
12
dipersoalkan memilik kemampuan untuk menanggung konsekuensi
dari keputusan yang secara otonomi atau mandiri telah diambil.
. Melindungi mereka yang lemah, berarti kita dituntut untuk
memberikan perlindungan dalam pemeliharaan, per*alian,
pengasuhan kepada anak-anak, para remaja dan orang de*asa yang
berada dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai kemampuan
otonom $ mandiri %
#. 1ersi(at dan bersikap amal, berbudi baik
)asar ini tercantum pada etik kedokteran yang sebenarnya bernada
negati( H &>IMM 'G' 'G?#># $janganlah berbuat merugikan +
salah%. ;endaknya kita bernada positi( dengan berbuat baik dan apabila
perlu kita mulai dengan kegiatan yang merupakan a*al kesejahteraan
para indi3idu +masyarakat.
). !eadilan
ACas ini bertujuan untuk menyelenggarakan keadilan dalam transaksi
dan perlakuan antar manusia, umpamanya mulai mengusahakan
peningkatan keadilan terhadap si indi3idu dan masyarakat dimana
mungkin terjadi risiko dan imbalan yang tidak *ajar dan bah*a
segolongan manusia janganlah dikorbankan untuk kepentingan golongan
lain. $ kodeki, M!#!,// %
"ebagai pedoman dalam berperilaku, !ode #tik !edokteran mengandung
beberapa ketentuan yang kesemuanya tertuang dalam Mukaddimah dan
kedua puluh pasalnya. "ecara umum pasal-pasal tersebut dapat dibedakan
menjadi < bagian, yaitu 84% !e*ajiban umum seorang dokter
%asal !
"etiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah dokter.
%asal /
"eorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan pro(esinya
sesuai dengan standar pro(esi yang tertinggi.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
13/36
13
%asal &
)alam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian pro(esi.
%asal '
"etiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersi(at
memuji diri.
%asal 2
iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan
psikis maupun (isik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
%asal (
"etiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum
diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
%asal 8
"eorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
%asal 8a
"eorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang $compassion% dan
penghormatan atas martabat manusia.
%asal 8b
"eorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dan seja*atnya, dan berupaya untuk mengingatkan seja*atnya yang
dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau
yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
14/36
14
%asal 8c
"eorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak
seja*atnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga
kepercayaan pasien.
%asal 8d
"etiap dokter harus senantiasa mengingat akan ke*ajiban melindungi
hidup makhluk insani.
%asal 0
)alam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan
kesehatan yang menyeluruh $promoti(, pre3enti(, kurati( dan
rehabilitati(%, baik (isik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi
pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
%asal 5
"etiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang
kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling
menghormati
% !e*ajiban dokter terhadap pasien
%asal !"
"etiap dokter *ajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. )alam hal ini ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka
atas persetujuan pasien,ia *ajib menujuk pasien kepada dokten yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
%asal !!
"etiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya
dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
%asal !/
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
15/36
15
"etiap dokter *ajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia.
%asal !&
"etiap dokter *ajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu
tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia
dan mampu memberikannya.:% !e*ajiban dokter terhadap teman seja*at
%asal !'
"etiap dokter memperlakukan teman seja*atnya sebagaimana iasendiri ingin diperlakukan.
%asal !2
"etiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman seja*at,
kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
0% !e*ajiban dokter terhadap diri sendiri
%asal !(
"etiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja
dengan baik.
%asal !8
"etiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran+kesehatan.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
16/36
16
"eorang dokter dalam menjalankan tugasnya mempunyai alasan yang
mulia, yaitu berusaha untuk menyehatkan tubuh pasien, atau setidak-tidaknya
berbuat untuk mengurangi penderitaan pasien. Gleh karenanya dengan alasan
yang demikian *ajarlah apabila apa yang dilakukan oleh dokter itu layak
untuk mendapatkan perlindungan hukum sampai batas-batas tertentu. "ampai
batas mana perbuatan dokter itu dapat dilindungi oleh hukum, inilah yang
menjadi permasalahan. Mengetahui batas tindakan yang diperbolehkan
menurut hukum, merupakan hal yang sangat penting, baik bagi dokter itu
sendiri maupun bagi pasien dan para aparat penegak hukum.
Masalahnya sekarang, adalah sangat sulit untuk menentukan kapansuatu tindakan medis memenuhi patokan atau standar pelayanan kesehatan.
&engaturan hukum seperti yang tercantum dalam !;&erdata masih bersi(at
terlalu umum. ntuk itu diperlukan adanya suatu pengaturan yang isinya
mengatur hubungan antara pasien dengan dokter. )alam kaitannya dengan
hal ini an der Mijn $46 8
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
17/36
17
sebagai konsekuensinya mereka juga bertanggung ja*ab dan bertanggung
gugat secara hukum.
;ukum kesehatan menurut Anggaran )asar &erhimpunan ;ukum
!esehatan Indonesia $>;!I%, adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan + pelayanan kesehatan dan
penerapannya. ;al ini menyangkut hak dan ke*ajiban baik dari perorangan
dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan
maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala
aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu
pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.
;ukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan, yaitu
yang menyangkut asuhan + pelayanan kedokteran $medical care + se3ice%&ada
masa kini dapat disepakati luas ruang lingkup peraturan hukum untuk
kegiatan pelayanan kesehatan menurut ilmu kedokteran mencakup aspek-
aspek di bidang pidana, hukum perdata, hukum administrasi, bahkan sudah
memasuki aspek hukum tatanegara.
&ersyaratan pendidikan keahlian, menjalankan pekerjaan pro(esi,
tatacara membuka praktek pengobatan, dan berbagai pembatasan serta
penga*asan pro(esi dokter masuk dalam bagian hukum administrasi. ;ak
dan ke*ajiban yang timbul dari hubungan pelayanan kesehatan, persetujuan
antara dokter dan pasien serta keluarganya, akibat kelalaian perdata serta
tuntutannya dalam pelayanan kesehatan masuk bagian hukum perdata.
!esaksian, kebenaran isi surat keterangan kesehatan, menyimpan rahasia,
pengguguran kandungan, resep obat keras atau narkotika, pertolongan orang
sakit yang berakibat bahaya maut atau luka-luka masuk bagian hukum
pidana.
1. ;ubungan antara dokter dan pasien
)alam praktik sehari-hari, dapat dilihat berbagai hal yang
menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien dengan dokter,
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
18/36
18
hubungan itu terjadi terutama karena beberapa sebab8 antara lain karena
pasien sendiri yang mendatangi dokter untuk meminta pertolongan
mengobati sakit yang dideritanya. )alam keadaan seperti ini terjadi
persetujuan kehendak antara kedua belah pihak, artinya para pihak
sudah sepenuhnya setuju untuk mengadakan hubungan hukum.
;ubungan hukum ini bersumber pada kepercayaan pasien terhadap
dokter, sehingga pasien bersedia memberikan persetujuan tindakan
medik $in(ormed consent%, yaitu suatu persetujuan pasien untuk
menerima upaya medis yang akan dilakukan setelah ia mendapat
in(ormasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat dilakukan
untuk menolong dirinya, termasuk memperoleh in(ormasi mengenai
segala risiko yang mungkin terjadi.
)i indonesia in(ormed consent dalam pelayanan kesehatan, telah
memperoleh pembenaran secara yuridis melalui &eraturan Menteri
!esehatan >epublik Indonesia 'o.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
19/36
19
&erbedaan kepentingan ini jika tidak memenuhi titik temu yang
memuaskan kedua belah pihak, akan menyebabkan timbulnya kon(lik
kepentingan. Misalnya pasien berkepentingan untuk penyembuhan
penyakit yang di deritanya, akan tetapi mengingat risiko yang akan
timbul berdasarkan in(ormasi yang di perolehnya dari dokter, pasien
atau keluarganya menolak memberi persetujuan, sedangkan pada sisi
lain dokter yang akan melakukan pera*atan membutuhkan persetujuan
tersebut.
Alasan lain yang menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien
dengan dokter, adalah karena keadaan pasien yang sangat mendesakuntuk segera mendapatkan pertolongan dari dokter, misalnya karena
terjadi kecelakaan lalu lintas, terjadi bencana alam, maupun karena
adanya situasi lain yang menyebabkan keadaan pasien sudah ga*at,
sehingga sangat sulit bagi dokter yang menangani utnuk mengetahui
dengan pasti kehendak pasien. )alam keadaan seperti ini dokter
langsung melakukan apa yang disebut dengan Caak*aarneming
sebagaimana diatur dalam &asal 4:
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
20/36
20
mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh dokter termasuk
memberikan imbalan jasa. Masalahnya sekarang adalah8 1agaimana jika
pasien menolak usul pera*atan atau usaha penyembuhan yang
dita*arkan oleh dokter.
egasnya dalam hubungan antara pasien dengan dokter diperlukan
adanya persetujuan, karena dengan adanya persetujuan ini berakibat
telah tercapainya ikatan perjanjian yang menimbulkan hak dan
ke*ajiban secara timbal balik. &erjanjian ini mempunyai kekuatan
mengikat dalam arti mempunyai kekuatan sebagai hukum yang dipatuhi
oleh kedua pihak.)alam praktiknya, baik hubungan antara pasien dengan dokter yang
diikat dengan transaksi terapeutik, maiupun yang didasarkan pada
Caak*aarneming, sering menimbulkan terjadinya kesalahan atau
kelalaian, dalam hal ini jalur penyelesaiannya dapat dilakukan melalui
Majelis !ode #tik !edokteran. 7ika melalui jalur ini tidak terdapat
penyelesaian, permasalahan tersebut diselesaikan melalui jalur hukum
dengan melanjutkan perkaranya ke pengadilan.
&ada sisi lain, *alaupun secara yuridis diperlukan adanya persetujuan
tindakan medis untuk melakukan pera*atan, namun dalam
kenyataannya sering terjadi bah*a suatu pera*atan *alaupun tanpa
persetujuan tindakan medik, apabila tidak menimbulkan kerugian bagi
pasien, hal tersebut akan didiamkan saja oleh pasien. 'amun jika
kesalahan atau kelalaian dilakukan oleh dokter dan akibat dari kesalahan
tersebut menimbulkan kerugian atau penderitaan bagi pasien, maka
persoalan tersebut akan diselesaikan oleh pasien atau keluarganya
melalui jalur hukum. )alam praktik seperti ini terlihat betapa sulitnya
posisi dokter dalam melakukan pelayanan kesehatan, baik pada tahap
diagnosa maupun pada tahap pera*atan, sehingga dari mereka
diperlukan adanya sikap ketelitian dan kehati-hatian yang sunguh-
sungguh.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
21/36
21
#. ;ak dan ke*ajiban dokter-pasien
&ada bagian ini akan dibahas tentang hak dan ke*ajiban para pihak
secara umum, pembahasan tentang hal ini dirasakan sangat penting
karena kenyataan menunjukkan, bah*a akibat adanya ketidakpahaman
mengenai hak dan ke*ajiban, menyebabkan adanya kecenderungan
untuk mengabaikan hak-hak pasien sehingga perlindungan hukum
pasien semakin pudar. "elain itu dalam praktik sehari-hari banyak (alta
menunjukkan, bah*a s*cara umum ada anggapan dimana kedudukan
pasien lebih rendah dari kedudukan dokter, sehingga dokter dianggap
dapat mengambil keputusan sendiri terhadap pasien mengenai tindakanapa yang dilakukannya,. "ebenarnya jika dilihat dari sudut perjanjian
terapeutik pendapat seperti ini, merupakan pendapat yang keliru karena
dengan adanya perjanjian terapeutik tersebut kedudukan antara dokter
dengan pasien adalah sama dan sederajat.
)alam pandangan hukum, pasien adalah subjek hukum mandiri yang
dianggap dapat mengambil keputusan untuk kepentingan dirinya. Gleh
karena itu adalah suatu hal yang keliru apabila menganggap pasien selali
tidak dapat mengambil keputusan karena ia sedang sakit. )alam
pergaulan hidup normal sehari-hari, biasanya pengungkapan keinginan
atau kehendak dianggap sebagai titik tolak untuk mengambil keputusan.
)engan demikian *alaupun seorang pasien sedang sakit, kedudukan
hukumnya tetap sama seperti orang sehat. 7adi, secara hukum pasien
juga berhak mengambil keputusan terhadap pelayanan kesehatan yang
akan dilakukan terhadapnya, karena hal ini berhubungan erat dengan
hak asasinya sebagai manusia. !ecuali apabila dapat dibuktikan bah*a
keadaan mentalnya tidak mendukung untuk mrngambil keputusan yang
diperlukan.)alam hubungannya dengan hak asasi manusia, persoalan mengenai
kesehatan ini dinegara kita diatur dalam 'o. : ahun 4 tentang
!esehatan, dimana dalam 1ab III &asal 4 Ayat $4% dan &asal 0
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
22/36
22
menyebutkan8 &asal 4 $4%8 !esehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, ji*a, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produkti( secara sosial dan ekonomi. "elanjutnya dalam &asal 0
dinyatakan8 "etiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
"ehubungan dengan hak atas kesehatan tersebut yang harus dimiliki
oleh setiap orang, negara memberi jaminan untuk me*ujudkannya.
7aminan ini antara lain diatur dalam 1ab I mulai dari &asal 5 sampai
&asal 'o. : ahun 4 tentang !esehatan pada bagian tugas
dan tanggung ja*ab pemerintah.;ak atas pelayanan kesehatan memerlukan penanganan yang
sungguh-sungguh, hal ini diakui secara internasional sebagaimana diatur
dalam 9he #ni:ersal Declaration of $uman 1ights tahun 406.
beberapa pasal yang berkaitan dengan hak atas pelayanan kesehatan dan
hak atas diri sendiri antara lain dimuat dalam Article : yang berbunyi8
E:eryone has the right to life, liberty and the security of person
+elanjutnya dalam Article 2 disebutkan* ;o one shall be subjected to
torture or to cruel, inhuman or degrading treatmen
!etentuan lainnya dimuat dalam Article = dan 4/. !etentuan Article =
menyebutkan8;o one shall be subjected to torture or to cruel, inhuman degrading
treatment< In particular, no one shall be subjected -ithout his free
consent to medical or scientific e=perimentation
)an ketentuan Article 4/ mengatur tentang8
All persons depri:ed of their liberty shall be treated -ith humanity and
-ith respect for the inherent dignity of the human person
1erbicara mengenai hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan, secara
umum hak pasien tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
a ;ak pasien atas pera*atan
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
23/36
23
;ak untuk menolak cara pera*atan tertentu
0 ;ak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang akan
mera*at pasien.d ;ak atas in(ormasi.
e ;ak untuk menolak pera*atan tanpa iCin.
! ;ak atas rasa aman.
g ;ak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan pera*atan.
& ;ak untuk mengakhiri perjanjian pera*atan.
i ;ak atas t*enty-(or-a-day-3isitor-rights
;ak pasien menggugat atau menuntut.
k ;ak pasien mengenai bantuan hokum.
l ;ak pasien untuk menasihatkan mengenai percobaan oleh tenaga
kesehatan atau ahlinya.
1erbarengan dengan hak tersebut pasien juga mempunyai ke*ajiban,
baik ke*ajiban secara moral maupun secara yuridis. "ecara moral
pasien berke*ajiban memelihara kesehatannya dan menjalankan aturan-
aturan pera*atan sesuai dengan nasihat dokter yang mera*atnya.
1eberapa ke*ajiban pasien yang harus dipenuhinya dalam pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut8
a !e*ajiban memberikan in(ormasi. !e*ajiban melaksanakan nasihat dokter atau tenaga kesehatan.
0 !e*ajiban untuk berterus terang apabila timbul masalah dalam
hubungannya dengan dokter atau tenaga kesehatan.
d !e*ajiban memberikan imbalan jasa.
e !e*ajiban memberikan ganti-rugi, apabila tindakannya merugikan
dokter atau tenaga kesehatan.
1erdasarkan pada perjanjian terapeutik yang menimbulkan hak dan
ke*ajiban bagi para pihak, dokter juga mempunyai hak dan ke*ajiban
sebagai pengemban pro(esi. ;ak-hak dokter sebagai pengemban pro(esi
dapat dirumuskan sebagai berikut.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
24/36
24
4. ;ak memperoleh in(ormasi yang selengkap-lengkapnya dan sejujur-
jujurnya dari pasien yang akan digunakannya bagi kepentingan
diagnosis maupun terapeutik.
. ;ak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang
diberikannya kepada pasien.
:. ;ak atas itikad baik dari pasien atau keluarganya dalam
melaksanakan transaksi terapeutik.
0. ;ak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas
pelayanan kesehatan yang diberikannya.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
25/36
25
1erpedoman pada isi rumusan kode etik kedokteran tersebut,
;ermien ;adiati !oes*adji mengatakan bah*a secara pokok ke*ajiban
dokter dapat dirumuskan sebagai berikut.
4. 1ah*a ia *ajib mera*at pasiennya dengan cara keilmuan yang ia
miliki secara adekuat. )okter dalam perjanjian tersebut tidak
menjanjikan manghasilkan satu resultaat atau hasil tertentu, karena
apa yang dilakukannya itu merupakan upaya atau usaha sejauh
mungkin sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. !arenanya bukan
merupakan inspanningss3erbintenis. Ini berarti bah*a dokter *ajibberusaha dengan hati-hati dan kesungguhan $met Corg eh inspanning%
menjalankan tugasnya. &erbedaan antara resultaat3erbintenis dengan
inspanningserbintenis ini yakni dalam hal terjadi suatu kesalahan.
. )okter *ajib menjalankan tugasnya sendiri $dalam arti secara pribadi
dan bukan dilakukan oleh orang lain% sesuai dengan yang telah
diperjanjikan, kecuali apabila pasien menyetujui perlu adanya
seseorang yang me*akilinya $karena dokter dalam la(al sumpahnya
juga *ajib menjaga kesehatannya sendiri%.
:. )okter *ajib memberi in(ormasi kepada pasiennya mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan penyakit atau penderitaannya.
!e*ajiban dikter ini dalam hal perjanjian pera*atan
$behandelingscontract% menyangkut dua hal yang ada kaitannya
dengan ke*ajiban pasien.
)i samping itu ada beberapa perbuatan atau tindakan yang dilarang
dilakukan oleh dokter, karena perbuatan tersebut dianggap bertentangan
dengan etik kedokteran. &erbuatan atau tindakan yang dilarang tersebut
adalah sebagai berikut.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
26/36
26
4. Melakukan suatu perbuatan yang bersi(at memuji diri sendiri.
. Ikut serta dalam memberikan pertolongan kedokteran dalam segala
bentuk, tanpa kebebasan pro(esi.
:. Menerima uang selain dari imbalan yang layak sesuai dengan
jasanya, meskipun dengan sepengetahuan pasien atau keluarganya.
)engan demikian jika diperhatikan isi kode etik kedokteran tersebut
dapat disimpulkan bah*a8 kode etik kedokteran mengandung tuntutan
agar dokter menjalankan pro(esinya berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan
yang luhur. Apalagi sebagian besar dari masyarakat, terutama yang
tinggal dipedesaan belum memiliki pengertian yang cukup tentang cara
memelihara kesehatan. Gleh karena itu, upaya untuk memberikan
bimbingan dan penerangan kepada masyarakat tentang kesehatan,
merupakan salah satu tugas dokter yang tidak kalah pentingnya dari
pekerjaan penyembuhan. Malahan tugas dokter tidak terbatas pada
pekerjaan kurati( dan pre3enti( saja, jabatan pro(esi dokter, lebih-lebihdi pedesaan, sebetulnya meliputi semua bidang kegiatan masyarakat,
artinya dokter harus ikut akti( dalam kegiatan-kegiatan sosial dan
kemanusiaan.
Atas dasar hal tersebut, jika moti3asi seorang dokter dalam bekerja
karena uang dan kedudukan, dokter tersebut dapat di golongkan dalam
moti3asi rendah. 7ika dokter cenderung untuk bekerja sedikit dengan
hasil banyak, dokter yang bersangkutan akan tergelincir untuk
melanggar kode etik dan sumpahnya. "ebaliknya jika moti3asinya
berdasarkan pada keinginan untuk memenuhi prestasi, tanggung ja*ab
dan tantangan dari tugas itu sendiri, akan mudah baginya untuk
menghayati dan mangamalkan kode etik dan sumpahnya. )i samping itu
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
27/36
27
dia senantiasa akan melakukan pro(esinya menurut ukuran yang
tertinggi, serta meningkatkan keterampilannya sehingga kemampuan
untuk melaksanakan tugasnya tidak perlu disangsikan lagi.
D. Aspek Medikolegal Dala( Saksi A&li
1 De!i"isi
"aksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara
pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri $&asal 4
!;A& 1utir 5%."aksi ahli adalah seseorang yang dapat menyimpulkan berdasarkan
pengalaman keahliannya tentang (akta atau data suatu kejadian, baik yang
ditemukan sendiri maupun oleh orang lain, serta mampu menyampaikan
pendapatnya tersebut $9ranklin ?.A, 466%.< "aksi ahli merupakan orang
yang memenuhi syarat dalam hal pengetahuan dan pengalamannya untuk
memberikan pendapat tentang isu tertentu ke pengadilan.!eterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana
yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristi*a pidana yang ia
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan
dari pengetahuannya $&asal 4 !;A& 1utir =%.
!eterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang
suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan $&asal 4 !;A& 1utir
6%. !eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang
pengadilan $&asal 465 !;A&%.
# Dasa% &'k'(!e*ajiban dokter untuk membuat keterangan ahli telah diatur dalam
pasal 4:: !;A&. !eterangan ahli ini akan dijadikan sebagai alat bukti
yang sah di depan sidang pengadilan $&asal 460 !;A&% dan dapat
diberikan secara lisan di depan sidang pengadilan $&asal 465 !;A&%. 1ila
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
28/36
28
dokter atau tenaga kesehatan dengan sengaja tidak memenuhi ke*ajiban saat
dipanggil sebagai saksi, atau sebagai ahli dalam suatu kasus yang diduga
terkait dengan suatu kejahatan, maka dalam perkara pidana diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan dan dalam perkara lain, diancam
dengan pidana paling lama enam bulan $&asal 0 !;&%. &ada kasus yang
terkait dengan pelanggaran, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat
didenda sesuai kepantasan menurut persidangan $&asal
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
29/36
29
)ari segi yuridis, setiap dokter adalah ahli, baik dokter itu ahli ilmu
kedokteran kehakiman ataupun bukan, Gleh sebab itu setiap dokter dapat
dimintai bantuannya untuk membantu membuat terang perkara pidana oleh
pihak yang ber*enang. Akan tetapi supaya dapat diperoleh suatu bantuan
yang maksimal, permintaan bantuan itu perlu diajukan pada dokter yang
memiliki keahlian yang sesuai dengan objek yang akan diperiksa, misalnya 8
a. ntuk objek korban mati, sebaiknya diminta kepada ahli ilmu kedokteran
kehakiman.
b. ntuk objek korban hidup yang menderita luka-luka sebaiknya
dimintakan kepada dokter ahli bedah.
c. ntuk objek korban hidup akibat tindakan pidana seksual sebaiknya
dimintakan kepada dokter ahli kandungan.d. ntuk objek yang berkatan dengan gigi $untuk kepentingan identi(ikasi%
sebaiknya dimintakan bantuan kepada dokter gigi.
e. ntuk objek terdak*a yang menderita+diduga menderita penyakit ji*a
sebaiknya dimintakan kepada dokter ahli ji*a.
)okter pemeriksa sebagai saksi ahli dapat terkait :isum et repertum
yang dibuat ataupun di luar e> berupa pertanyaan hipotetik hakim. )okter
diminta hadir di pengadilan, oleh karena dua 3ersi. ersi pertama sebagai
saksi A charge. "aksi ini dihadirkan ke persidangan oleh 7aksa &enuntut
mum dimana keterangannya dapat menguntungkan maupun memberatkan
terdak*a. ersi kedua dokter bertindak sebagai saksiA de ?harge. "aksi ini
dihadirkan ke persidangan oleh terdak*a atau penasehat hukumnya, dimana
keterangan yang diberikannya meringankan terdak*a atau dapat dijadikan
dasar bagi nota pembelaan $pledoi% dari terdak*a atau penasehat hukumnya.
"ehingga pada tahap pemeriksaan di pengadilan, baik jaksa penuntut
maupun penasehat hukum tersangka dapat menghadirkan saksi atau ahli
dengan ijin hakim. "eorang dokter dapat pula dipanggil untuk didengar dan
diperiksa sebagai saksi, bila dinilai penyidik terkait langsung dengan kasus.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
30/36
30
1erdasarkan Ethical >uidelines for Doctors Acting as Medical
Witnesses, terdapat dua jenis saksi medis, sehingga ketika dokter dipanggil
untuk menjadi saksi medis, penting untuk membedakan konteks bukti yang
akan disertakan, apakah sebagai saksi (akta $dokter yang mera*at% atau saksi
pendapat $ahli independen%.
"aksi (akta diberikan oleh dokter yang memeriksa, mera*at atau
memberikan penatalaksanaan sebuah kasus medik. )okter tersebut akan
diminta untuk mempresentasikan bukti medis terhadap penatalaksanaan yang
telah dilakukannya dan memberikan in(ormasi yang (aktual tentang hasilnya.
"aksi pendapat adalah saksi ahli yang independen yang diminta untuk
memberikan pendapat yang independen berdasarkan (akta-(akta dari kasus
tertentu yang sudah ada. )alam hal ini dokter akan memberikan pendapat
sesuai dengan pengalaman dan keahliannya yang rele3an.
"ebagai saksi ahli independen, dokter dapat membantu pengadilan
dalam dua cara, yaitu dengan memberikan pendapat ahli berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya terhadap (akta dan mengin(ormasikan
pengadilan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keahlian khusus
mereka.
)okter terlibat dalam kasus persidangan karena keahlian, pengetahuan
dan area khusus yang dimilikinya untuk memberikan bukti medis. )okter
memainkan peranan penting dan tidak terpisahkan dalam gugatan hukum
tersebut. ntuk itu dokter berhak untuk mendapatkan in(ormasi lengkap
tentang kasus, peran dokter didalamnya, dan hal lain yang mungkin diminta
dalam memberikan bukti medis berupa dokumen yang rele3an dan in(ormasi
klinis mengenai kasus kepada penyidik atau pengacara yang meminta untuk
hadir di persidangan. Apabila pengacara atau penyidik memiliki pertanyaan
untuk in(ormasi lebih lanjut dan dokter mengalami kesulitan dalam
menja*abnya, di luar negeri terdapat M)G $Medical Defence Organi@ation%
untuk dimintai bantuan.: )i Indonesia dokter dapat berkonsultasi pada
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
31/36
31
!omite Medikolegal )okter Indonesia atau bisa langsung kepada ahli
!edokteran 9orensik.
7ika diperlukan untuk berdiskusi dengan saksi ahli independen lain
atau menyiapkan laporan dengan saksi ahli lain, dokter harus memberikan
yang disetujui, tidak disetujui dan mengutarakan alasannya. )okter harus
menghindari instruksi atau permintaan untuk terjadinya kesepakatan.
2unakan cara yang moderat dan objekti( ketika memberikan bukti. Menolak
usaha-usaha yang dirancang untuk mempro3okasi dokter dan hindari
perdebatan.
"eorang saksi ahli harus memiliki kualitas sebagai berikut 8
a. &engetahuan dan pengalaman praktis dari materi yang dibahas dalam
kasus.
b. !emampuan untuk berkomunikasi mengenai temuan atau opini yang akan
disampaikan dengan jelas, singkat, dan dapat dipahami oleh pihak-pihak
a*am yang terkait dalam persidangan.
c. 9leksibel dalam hal pikiran dan kepercayaan diri untuk memodi(ikasi
pendapat sebagai bukti baru atau argumen yang berla*anan.
d. !emampuan untuk berpikir dari sisi yang berbeda agar dapat menguasai
situasi apapun yang bisa saja terjadi di persidangan.e. "ikap dan penampilan yang meyakinkan di peradilan.
ugas dan tanggung ja*ab saksi ahli dalam kasus perdata meliputi 8
a. 1ukti ahli yang disampaikan harus dipandang sebagai produk independen
yang tidak dipengaruhi bentuk dan isinya oleh keadaan apapun.
b. "aksi ahli harus memberikan bantuan independen pada pengadilan
dengan memberikan pendapat yang objekti( terkait dengan keahliannya.
c. "aksi ahli harus menyatakan (akta-(akta atau asumsi yang memiliki dasar
yang jelas.d. "aksi ahli harus memberikan penjelasan apabila terdapat pertanyaan atau
permasalahan yang diluar keahliannya.
e. 7ika pendapat ahli tidak berdasarkan penelitian, hanya bderdasarkan data
yang tersedia, maka harus disertakan penjelasan bah*a ini hanya bersi(at
sementara.
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
32/36
32
2 Ta$a 0a%a da" sikap dok$e% di pe%sida"ga" I"do"esia
&emanggilan atau pemberitahuan oleh pihak ber*enang kepada saksi
ahli, dalam hal ini dokter, disampaikan selambat-lambatnya tiga hari
sebelum tanggal hadir yang ditentukan oleh hakim di tempat tinggal saksi
ahli dan disampaikan secara langsung. !emudian petugas membuat catatan
bah*a panggilan telah diterima oleh yang bersangkutan dengan
membubuhkan tanggal serta tandatangan petugas dan saksi ahli beserta
alasan apabila saksi ahli tersebut tidak mau menandatangani catatan tersebut.
"urat pemanggilan ini juga dapat disampaikan melalui kepala desa apabila
yang bersangkutan tidak ada di tempat tinggalnya dan melalui per*akilan>epublik Indonesia tempatnya berada apabila sedang di luar negeri $pasal
= !;A&%.
)okter yang dipanggil untuk menjadi saksi ahli kemudian memeriksa
surat panggilan tersebut dan dapat menghubungi jaksa yang ber*enang
dalam kasus ini untuk meminta penjelasan mengenai kasus dan korban yang
akan dibahas di persidangan. )okter kemudian dianjurkan memperkirakan
pertanyaan yang akan diajukan agar lebih siap dalam menja*abnya.
)alam suatu perkara pidana yang menimbulkan korban, dokter
diharapkan dapat menemukan kelainan yang terjadi pada tubuh korban,
bagaimana kelainan tersebut timbul, apa penyebabnya serta akibat yang
timbul terhadap kesehatan korban. )alam hal korban meninggal, dokter
diharapkan dapat menjelaskan penyebab kematian yang bersangkutan,
bagaimana mekanisme terjadinya kematian tersebut, serta membantu dalam
perkiraan saat kematian dan perkiraan cara kematian.4 )okter sebagai saksi
ahli memberikan penilaian atau penghargaan tentang hasil akhir, bukan
prosesnya sehingga perlu diingat bah*a dokter itu bertindak sebagai saksi
ahli bukan saksi mata.
"ebagai saksi yang akan diajukan dalam persidangan, terlebih dahulu
harus menyampaikan curriculum :itae kepada kepaniteraan mahkamah
sebelum pelaksanaan sidang. &emeriksaan ahli dalam bidang keahlian yang
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
33/36
33
sama yang diajukan oleh pihak-pihak dilakukan dalam *aktu yang
bersamaan.
)okter sebagai saksi ahli di pengadilan *ajib mengenakan pakaian
rapi dan sopan. )okter juga harus berpenampilan yang tidak melecehkan
dirinya sendiri ataupun la*an bicaranya. Ia harus hadir tepat *aktu,
berpakaian rapi, sikap yang santun, menyiapkan data kasusnya, bersikap
tegas dan yakin, mengutarakan sesuatu yang benar dan obyekti( serta
menyeluruh.
)okter sebagai saksi ahli yang hadir untuk mengikuti persidangan
*ajib mengisi da(tar hadir, menempati tempat duduk yang telah disediakan,
duduk tertib dan sopan selama persidangan serta menunjukkan sikap hormat
kepada Majelis ;akim. ;akim ketua sidang menanyakan kepada saksi
keterangan tentang nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan, selanjutnya
apakah ia kenal terdak*a sebelum terdak*a melakukan perbuatan yang
menjadi dasar dak*aan serta apakah ia berkeluarga sedarah atau semenda
dan sampai derajat keberapa dengan terdak*a, atau apakah ia suami atau
isteri terdak*a meskipun sudah bercerai atau terikat hubungan kerja
dengannya $pasal 45/ !;A& butir %. Menyangkut hal ini saksi atau ahli
*ajib memba*a !&, !artu !eluarga, "urat 'ikah, IjaCah dan dokumen
lainnya yang menyangkut data dirinya karena hakim dapat saja meminta
saksi atau ahli untuk menunjukkannya di a*al persidangan. "ebelum
memberikan keterangan, saksi atau ahli *ajib mengucapkan sumpah atau
janji menurut agamanya masing-masing, bah*a ia akan memberikan
keterangan yang sebenarnya dan tidak lain daripada yang sebenarnya $pasal
45/ !;A& butir :%.
)i dalam berbagai dasar hukum dikatakan bah*a segala sesuatu yang
diketahui dokter dalam melakukan pekerjaannya adalah rahasia kedokteran
dan setiap dokter dalam melaksanakan praktik kedokteran secara khusus
dibebankan ke*ajiban hukum untuk menyimpan rahasia kedokteran $pasal 4
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
34/36
34
&& no. 4/ tahun 455, pasal 4=/ !;A&, pasal
7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
35/36
35
pemeriksaan, dokter berhak mendapat penggantian biaya menurut
perundang-undangan yang berlaku. ;ak ini disampaikan oleh pejabat yang
melakukan pemanggilan kepada dokter $pasal !;A&%.
3 Pedo(a" (e"adi saksi a&li
a. ;anya menghadiri peradilan yang mengeluarkan panggilan tertulis
untuk perintah menghadap sidang.
. Memba*a (ile atau dokumen lengkap yang dibutuhkan di pengadilan
sesuai dengan instruksi yang diberikan.
0. Memperjelas apa bidang keahlian yang diharapkan saat persidangan.
d. Menanyakan dan memperjelas laporan tertulis apa yang dibutuhkan
peradilan.
e. injau kembali (ile dan in(ormasi yang rele3an terkait kasus untuk
menyegarkan ingatan, memusatkan perhatian pada (akta-(akta penting
dan isu-isu untuk meningkatkan kredibilitas kesaksian.
!. &astikan *aktu untuk menghadiri persidangan.
g. Menanyakan, apabila dibutuhkan, kapan pertemuan sebelum sidang bisa
dilakukan untuk mencari tahu diba*ah kasus apa kesaksian ini
dibutuhkan dan siapa yang mengambil keputusan.
&. Menanyakan apakah terdapat saksi ahli lain yang juga dipanggil di
persidangan yang sama dan kapan *aktu mereka ditunjuk untuk hadir.
;al ini untuk mempersiapkan pertentangan pendapat apabila terdapat
perbedaan pemahaman di antara saksi. "ebagai saksi ahli.
DA4TAR PUSTAKA
4. "amil, >atna, //4, #tika !edokteran Indonesia, Jayasan 1ina &ustaka "ar*ono
&ra*irohardjo, jakarta
. 1udiyanto, ;ukum dan #tik !edokteran, "tandar &ro(esi Medis )an
Audit Medis $artikel%, a3ailable at 8 http8++budi:.*ordpress.com+about+ .
accessed 8 4 agustus /40-/6-4:
:. 1uku Memahami 1erbagai #tika &ro(esi F &ekerjaan &enulis Ismantoro )*i
Ju*ono,".;, &enerbit &ustaka Justisia. http8++***.iluni(k6:.com+c-kesehatan-
dan-ilmu-kedokteran
http://budi399.wordpress.com/about/http://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://budi399.wordpress.com/about/7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK
36/36
36
0. Dembaga &enga*al !onstitusi. &engajuan "aksi+Ahli. Mahkamah !onstitusi
Indonesia $diunduh 9ebruari /4:%. ersedia dari8 >D8 ;J>DI'!
http8++***.mahkamahkonstitusi.go.id+indeK.phpLpage*eb.ata?araFid4
D8 ;J>DI'!
http8++***.lectla*.com+(iles+eKp=.htm
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.TataCara&id=12http://www.lectlaw.com/files/exp27.htmhttp://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.TataCara&id=12http://www.lectlaw.com/files/exp27.htm