Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
PENGANTAR INVESTIGASI KLB KERACUNAN PANGAN
Roy Sparringa dan Winiati P. Rahayu
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Pendahuluan
Epidemiologi dasar
dan KLB penyakit
akibat pangan
Investigasi KLB
Mekanisme dan
protap KLB
Keracunan Pangan
Agenda Presentasi
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Keamanan pangan sangat kompleksFARM
PRODUCTION
HANDLING
FOOD SERVICE / CATERING
TRANSPORTATION
RETAIL
CONSUMPTION
Indonesian foodEXPORT
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
• Kasus-kasus penyakit akibatpangan?
• KLB keracunan pangan?• Monitoring keamanan pangan?• Surveilan keamanan pangan?• Kajian pangan? Seberapa penting data ini?
Apakah ada keterkaitannya?
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Kajian Risiko
Landasan ilmiah
Manajemen Risiko
Landasan kebijakan
Komunikasi Risiko
Pertukaran informasi dan opiniyang interaktif dan terus menerus
ANALISIS RISIKO
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
PENGKAJIAN RISIKO
Landasan ilmiah
MANAJEMEN RISIKO
Landasan kebijakan
KOMUNIKASI RISIKOPertukaran informasi dan opini
yang interaktif dan terus menerus
ANALISIS RISIKO
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
• Epidemiologi?• Elemen epidemiologi?• Studi deskriptif dan analitik?• KLB Keracunan Pangan?
Epidemiologi dasar dan KLB Keracunan Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY?
The study of the distribution and determinantsof health-related states in specified populations, and the application of this study to control health problems
KEY WORDS • Study• Distribution• Determinants• Health-related states• Populations• Control
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY?
• Study
• Distribution
• Determinants
Includes surveillance, observation, hypothesis testing, analytical research and experiment
Analysis by time, place and classes of persons affected (Descriptive epidemiology)
Causes or factors that are associated with increased risk or probability of disease (Analytical epidemiology)
What, How, Why
When, Where, Who
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY?
Health-related states
Populations
Control
Whole spectrum of health-related events, including chronic diseases, environmental problems, behavior problems, infectious diseases and injuries.
Dealing with group of people rather than with individual patients
ULTIMATE GOALData that steers public health decision making and aids in developing and evaluating interventions to control and prevent health problems
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
The study of the distribution and determinantsof health-related states in specified populations, and the application of this study to control health problems
The study of the distribution and determinantsof health-related states in specified populations, and the application of this study to control health problems
The outbreak shall be followed upThe outbreak shall be followed up
ULTIMATE GOALData that steers public health decision making and aids in developing and evaluating
interventions to control and prevent health problems
ULTIMATE GOALData that steers public health decision making and aids in developing and evaluating
interventions to control and prevent health problems
!!
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Perbandingan antara:Dokter VS Epidemiolog
Membuat diagnosis deferensial melalui ujidiagnostik
DOKTER
EPIDEMIOLOG
Membuat hipotesis umummengenai hubungan paparandengan penyakit melalui studianalitik seperti kohort (cohort study) atau studi kasuskontrol (case control study)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Epidemiolog dan Mikrobiologharus bekerjasama
X
√
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
AGENTFOOD
Bagaimana Kasus / KLB penyakit akibat pangan terjadi?
HOSTPenyakit akibat pangan
• INFEKSI• INTOKSIKASI• INTOKSIFIKASI
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Faktor-faktor yang mempengaruhipertumbuhan mikroba
1.Food
2.Acidity
3.Temperature
4.Time
5.Oxygen
6.MoistureFAT TOM
My name is TOM
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
1. POINT SOURCE OUTBREAKKLB yang terjadi pada pesta perkawinan, perayaan, acara keluarga, sekolah dan acara sosial lainnya.
2. PROTRACTED OUTBREAKKLB yang tersebar secara sporadis pada masyarakat atau suatutempat. Misalnya air atau pangan yang tercemar pada suatu area atau pada suatu tempat, misalnya rumah makan, hotel, pabrik, rumah sakit dan asrama.
KLB Penyakit Akibat Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit akibat pangan(Foodborne disease outbreak) adalah kejadian
dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala-gejala yang samaatau hampir sama setelah mengkonsumsi suatupangan dan berdasarkan analisis epidemiologi, pangan tersebut terbukti sebagai penyebabnya
POINT SOURCE OUTBREAK
WHO
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit akibatpangan (Foodborne disease outbreak)
adalah meningkatnya kejadiankesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompokpenduduk dalam kurun waktu tertentu
PROTRACTED OUTBREAK
WHO
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KLB Penyakit Akibat Pangan?
Kasus-kasus sporadis
- Tersebar dalam masyarakat (misal air, pangan)
- Tersebar pada suatu tempat (rumahsakit, hotel, industri, asrama, dll).
Protracted common source
Keracunan pangan
A point source(pesta, sekolah, pertemuan sosial, rumah tangga dll).
Sumber: - Pemberitahuan Wajib- Laporan rumah sakit- Surveilan laboratorium
Sumber: - Media massa- Masyarakat
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
(eg function, gathering, restaurant, household)
Common eventSPORADIC CASES
- dispersed in community (eg food/water)- dispersed in specific place (eg hospital, food supplier)
Protracted common source
Statutory notificationHospital reportLaboratories
FOOD POISONING
Bagaimana memutuskan telah terjadi KLB?
Melampauibaseline jumlah
kasus pada suatupopulasi dandibandingkan
dengan periodetertentu
Sumber:• Pemberitahuan wajib• Laporan rumah sakit• Laboratorium
2 orang atau lebih menderita sakitsetelah mengkonsusmsi pangandan secara epidemiologi pangantersebut terbukti sebagaipenyebabnya. (A point source misalnya pesta, perayaan, acara sosial dll)
1 2
KLB Penyakit Akibat Pangan?KLB Penyakit Akibat Pangan?
(Protracted common sourcemisalnya air dan panganterkontaminasi yang tersebardalam masyarakat/ suatu tempat)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY STUDY
Controlled assignment Uncontrolled assignment
EXPERIMENTAL STUDIES OBSERVATIONAL STUDIES
COMMUNITY TRIAL
COMMUNITY TRIAL
RANDOMIZED CLINICAL TRIALRANDOMIZED
CLINICAL TRIALTIME
PLACEPERSON
TIMEPLACE
PERSON
COHORT OR CASE-CONTROL
STUDIES
COHORT OR CASE-CONTROL
STUDIES
BASIC THEORY
Randomized Person assignment
Community assignment
Descriptive study
Analytical study
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KLB Keracunan Pangan?
(eg function, gathering, restaurant, household)
Common event
SPORADIC CASES
- dispersed in community (eg food/water)- dispersed in specific place (eg hospital, food supplier)
Protracted common source
Statutory notificationHospital reportLaboratories
FOOD POISONINGBagaimana cara melakukan investigasi?
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY STUDY
Controlled assignment Uncontrolled assignment
EXPERIMENTAL STUDIES OBSERVATIONAL STUDIES
COMMUNITY TRIAL
COMMUNITY TRIAL
RANDOMIZED CLINICAL TRIALRANDOMIZED
CLINICAL TRIALTIME
PLACEPERSON
TIMEPLACE
PERSON
COHORT OR CASE-CONTROL
STUDIES
COHORT OR CASE-CONTROL
STUDIES
BASIC THEORY
Randomized Person assignment
Community assignment
Descriptive study
Analytical study
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
EPIDEMIOLOGY STUDY
Controlled assignment Uncontrolled assignment
EXPERIMENTAL STUDIES OBSERVATIONAL STUDIES
COMMUNITY TRIAL
RANDOMIZED CLINICAL
TRIAL
Randomized Person assignment
Community assignment
Descriptive study
Analytical study
TIMEPLACE
PERSON
TIMEPLACE
PERSON
When, where and who?
COHORT OR CASE-CONTROL
STUDIES
What, How and why?
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Descriptive study
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
PERBANDINGANCohort vs Case-control studies
COHORT STUDIES
Studi populasi yang mengkaji daripenyebab yang dicurigai keakibatnya (Forward)
Studi populasi yang dipilih sesuaidengan paparannya tanpamemperhatikan penyakit yang diakibatkan (outcome)
Hubungan antara paparan danakibatnya dihitung melalui risikorelatif dari paparannya
CASE-CONTROL STUDIES
Mengkaji dari akibat kepenyebab yang dicurigai(Backward)
Responden dipilih berdasarkanpenyakit (case) dan tanpapenyakit (control).
Hubungan antara paparan danakibatnya dihitung melalu odds ratio
ANALYTICAL STUDY
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KEUNTUNGANCohort vs Case-control studies
COHORT STUDIES
1. Mengkaji beberapa dampak(multiple outcome) dari satupaparan.
2. Menghitung langsung insidensuatu penyakit dari setiapkelompok paparan.
3. Cocok untuk investigasi KLB kecildari populasi yang jelas
CASE-CONTROL STUDIES
1. Mengkaji beberapa paparanuntuk satu dampak (single outcome).
2. Membutuhkan kelompokkasus yang lebih sedikit, lebih cepat dan murah.
3. Cocok untuk investigasiKLB yang besar
ANALYTICAL STUDY
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KERUGIANCohort vs Case-control studies
COHORT STUDIES
1. Mahal dan butuh lebih banyakwaktu dan sumber daya.
2. Jika penyakitnya langkamembutuhkan jumlah subyekyang lebih besar.
CASE-CONTROL STUDIES
1. Tidak cocok untuk kajianpaparan penyakit yang langka
2. Harus hati-hati dalampenentuan kelompokkontrol
3. Ketidakpastiannya(uncertainty) lebih besar
ANALYTICAL STUDY
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
1. Pemberitahuan wajib (Notification)2. Laporan rumah sakit3. Surveilan laboratorium4. Surveilan sentinel5. Investigasi KLB keracunan pangan6. Studi masyarakat (Community study)
METODE SURVEILAN PENYAKIT AKIBAT PANGAN
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
1. Mengidentifikasi kasus dan menanggulangi korban2. Mengidentifikasi pangan berisiko tinggi.3. Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya KLB.4. Menarik produk pangan yang telah terkontaminasi.5. Menghentikan penyebarluasan penyakit.6. Membuat rekomendasi agar terhindar dari KLB
serupa di masa yang akan datang.
TUJUAN INVESTIGASI KLB KERACUNAN PANGAN
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Memberikan dukungan upayapenanggulangan keracunan serta mendapatinformasi epidemiologi
UMUM
SPESIFIK
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
ELEMEN DARI INVESTIGASI KLB
1. Penelitian2. Pelatihan3. Surveilan (providing
information for action)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Serangkaian kegiatansistematis terhadap KLB Keracunan Pangan untukmengungkap penyebab, sumber dan carapencemaran serta distribusiKLB menurut variabeltempat, orang dan waktu
Investigasi KLB Keracunan Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
1. Mengidentifikasi terjadinya KLB Keracunan Pangan2. Menetapkan formulasi hipotesis awal3. Merencanakan investigasi4. Melaksanakan investigasi dan mengkonfirmasi
hipotesis5. Menganalisis dan menginterpretasi data6. Menentukan faktor-faktor yang berkontribusi7. Mengidentifikasi dan melaksanakan penanggulangan
serta pencegahan keracunan8. Menghitung dampak ekonomi9. Membuat laporan
Bagaimana Tahapan Investigasi danPenanggulangan KLB Keracunan
Pangan yang Seharusnya?
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
DEFINISI KASUSperlu ditetapkan
• Possible / suspected case• Confirmed case
1. Informasi klinis tentang penyakit2. Karakteristik orang yang sakit3. Informasi tentang tempat4. Spesifikasi waktu selama terjadinya
KLB Kriteria klinis
Konfirmasi melaluiverifikasi laboratorium
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Tahapan kajian etiologis KLB
Informasi klinis individu
Distribusi gejala
Deskripsi epidemiologi(Tempat, orang, waktu)
Kurva epidemi
Masa inkubasi
Konfirmasi laboratorium
Etiologi KLB diketahuiFaktor2 yang berkontribusi
InspeksiSaranaProduksi
Analisis cohort / case-control
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Distribusi gejala berasal informasigabungan klinis individu
DiareMualPusing
MualMuntahPanasDiare berdarah
MenggigilPusingMualDiare
MualMuntahDiare berlendir
Diare berdarahMualPusing
• Diare 40 (100%)• Mual 30 (75%)• Muntah 25 (63%)• Pusing 20 (50%)
• Demam 15 (38%)• Menggigil 10 (25%)• Diare berdarah 4 (10%)• Diare berlendir 2 (5%)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Masa inkubasi = waktu antara konsumsi dangejala pertama kali muncul
24 jam 72 jam 24 jam 18 jam 24 jam
• Terpendek 18 jam• Terpanjang 72 jam• Median 24 jam
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Deskripsi epidemiologi
KASUS2
WAKTU
TEMPAT
ORANG
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Distribusi kasus berdasarkan jenis kelamin
Jeniskelamin
Pria
Wanita
Total
Jumlah ygmengkonsumsi
1500
2500
4000
JumlahKasus
50
125
175
Meninggal
0
1
1
Attack rate (%)
3.3
5
4.4
CFR (%)
0
8
5.7
AR: Attack Rate = jumlah kasus / jumlah yang mengkonsumsi x 100CFR: Case Fatality Rate = jumlah yang meninggal / jumlah kasus x 100
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Distribusi kasus berdasarkan umur
Golonganumur
0-5
6-12
13-20
21-55
56+
Total
Jumlah ygmengkonsumsi
JumlahKasus
Meninggal Attack rate (%)
CFR (%)
AR: Attack Rate = jumlah kasus / jumlah yang mengkonsumsi x 100CFR: Case Fatality Rate = jumlah yang meninggal / jumlah kasus x 100
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
SPOT MAP
KANTOR A
KANTOR B
KANTOR C
KANTOR DKANTOR E
Dapur X Dapur YKantin 1
Kantin 2
KETERANGANDapur X untuk Kantin 1Dapur Y untuk Kantin 2Staf Kantor A, B, C dilayani
di Kantin 1Staf Kantor D, E dilayani di
Kantin 2
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KURVA EPIDEMIJu
mla
hka
sus
Waktu
Common source
Propagated source (person to person)
Continuous source
Untuk mengetahui distribusi kasussehingga sumber cemarannyadiketahui, misalnya apakahcommon source atau person to person
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Bilamana menggunakancohort atau case-control study ?
Kasus / sakitSehat
Semua yang terpapar baiksehat maupun sakit dapatdiwawancarai (KLB kecil)
Cohort study
Tidak semua yang terpapar dapatdiwawancarai (KLB besar)
Case control study
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Cohort studyCONTOH
PANGAN
Nasi putihAyam gorengKaredokSambal gorengKerupukAir minum
MAKAN (a) TIDAK MAKAN (b)
Σ Sakit AR
R R
AR: Attack rate = Sakit / Σ terpapar
RR: Relative risk = AR (a) / AR (b)
Σ Sakit AR
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Case-control studyCONTOH
Kasus (sakit) Kontrol (sehat)
Makan(a)
OR
OR: Odds ratio = ad / bc
PANGAN
Nasi putihAyam gorengKaredokSambal gorengKerupukAir minum
Tdk makan(b)
Makan(c)
Tdk makan(d)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Uji hipotesis dengan ujilaboratorium
Masa inkubasi terpendek?Masa inkubasi terpanjang?Kisaran inkubasi?Median inkubasi?
Distribusi gejala?Gejala dominan pertama kali?Gejala spesifik?
Referensi Bandingkan gejaladan masa inkubasi pada
kurva epidemi dengan referensi
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KURVA EPIDEMI (point source outbreak)
KLB awal KLB akhir
waktu
Jumlahkasus
Periode KLBWaktu
terpapar
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
KURVA EPIDEMI (protracted outbreak)
KLB akhir
waktu
Jumlahkasus
Periode KLB
Perkiraanperiodepaparan
KLB awal
Max incubation period*Min incubation period*
Lihat referensi*
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Jika ada beberapa agent yang diduga sebagai penyebabkeracunan, kisaran masa inkubasi terpendek mungkin dapat
membantu untuk menetapkan hipotesis
18 jam 60 jam
Agent
ABC
Min incubation
24 jam12 jam10 jam
Tolak / terima
X√√R
EFER
ENSI
Waktu terpapar
24
KLB belum berakhir
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Jika ada beberapa agent yang diduga sebagai penyebabkeracunan, kisaran masa inkubasi mungkin dapat membantu
untuk menetapkan hipotesis
18 jam 60 jam42 jam
Agent
ABC
Max incubation
120 jam72 jam24 jam
Min incubation
24 jam12 jam10 jam
Tolak / terima
X√XR
EFER
ENSI
Waktu terpapar
Max incubation
120 jam72 jam24 jam
Min incubation
24 jam12 jam10 jam
24
24
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Uji Laboratorium
TIPS PENTING1. Laboratorium harus mengetahui informasi epidemiologi
sebelum analisis.2. Beberapa patogen yang mempunyai infective doses tinggi
harus diuji secara kuantitatif, misalnya Bacillus cereus, Clostridium perfringens, dan Staphylococcus aureus.
3. Jika S. aureus positif dan konsentrasi ≥105 per gram, makaperlu uji enterotoxin.
4. Jika B. cereus positif dan konsentrasi ≥106 per gram sertagejala penderita pertama kali mual/muntah, maka perlu ujienterotoxin.
5. Konfirmasi hasil laboratorium harus memperhatikan kriteriadalam Lampiran 1 Tabel 7 dan Tabel 6 untuk pestisida.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
• TUJUANMemberikan mekanisme dan prosedur bakuinvestigasi KLB keracunan pangan bagi petugasterkait secara terpadu.
• KELUARAN YANG DIHARAPKANPenyebab KLB diketahui termasuk sumber dancara pencemaran serta distribusi KLB menurutvariabel tempat, orang dan waktu
Mekanisme dan Protap
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Peraturan PemerintahRepublik IndonesiaNo. 28 Tahun 2004Tentang
KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN
Pasal 25-28KLB Keracunan
Pangan
5 oktober 2004
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Draft Mekanismedan ProtapPenyelidikanKLB KeracunanPangan
PUSKESMAS DINKES KAB/KOTA LABORATORIUM
Keracunan
Konfirmasi
Hasil ujiAnalisis bahaya
Uji laboratorium
Laporan sementara
Persiapan penyelidikan
Penyelidikan lapangan
Analisis dan interpretasi data
Pengambilan sampel
KLB? TdkStopPenyelidikan awal,
penanggulangankorban, pengamanansampel pangan, buat
laporan awal
Bisa ditangani? TdkSkenario 2 atau 3
Balai POM Lab lainnnya
Laporan lisanLaporan lisan
Laporan akhir
Ya
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI
Keterangan lebih Lanjut?
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, BADAN POM RIJl. Percetakan Negara 23, Jakarta Pusat
Phone: 021 42878701, 42803516, 428 75738, 425 9624Fax 021 42878701
Email: [email protected] Besar/Balai POM di seluruh Indonesia
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Top Related