1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit sebagai sarana layanan masyarakat, sudah tentu memiliki aktifitas
dan kegiatan yang begitu kompleks, baik kegiatan yang bersifat pertolongan pertama,
perawatan, penyembuhan, operasi, maupun layanan konsultasi kesehatan. Perkembangan
teknologi yang demikian pesat, telah menuntut sekian banyak institusi pelayanan
masyarakat untuk lebih mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat. Hal tersebut juga memberikan tuntutan kepada setiap rumah sakit sebagai
institusi layanan kesehatan untuk memiliki teknologi informasi yang mampu menangani
setiap proses bisnis dan dapat mengelola data mengenai aktivitas usahanya secara cepat
dan akurat, sehingga dapat menghasilkan informasi yang menjadi dasar pengambilan
keputusan guna pengembangan usaha. Seperti yang dikatakan Garrido et. al (2004) “The
quality and safety of health care weighs heavily on the minds of many people, and for
good reason. Health care is fragmented, error prone, and driven by inconsistent
processes that produce inconsistent outcomes. Clinical information technology (IT) is
recognized by champions of health care quality as a means to save lives, improve less
than optimal care and reduce cos ts. A growing body of empirical evidence demonstrates
the benefits of clinical IT and its potential to transform care delivery, offering greater
quality, safety, and efficiency.” Yang dapat disimpulkan bahwa Kualitas dan keamanan
pelayanan kesehatan sangat penting. Pelayanan kesehatan umumnya terfragmentasi,
rawan kesalahan, serta didorong oleh proses yang tidak konsisten dan berdampak pada
2
hasil yang tidak konsisten. Teknologi informasi klinis diakui sebagai cara untuk
mengoptimalkan perawatan dan mengurangi biaya.
Global integrated hospital information systems market (2004) mengatakan bahwa,
“The Hospital Information System (HIS) is formed by many systems that can be broadly
divided into - Patient Data Record (PDR) systems, Financial Information System (FIS)
and integrated Hospital Information System (iHIS). Eventually, iHIS will absorb PDR,
FIS and many other smaller segments resulting in a stronger solution.“ yang dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi Rumah Sakit dibentuk oleh beberapa sistem
meliputi, Sistem Penyimpanan Data Pasien, Sistem Informasi Keuangan dan Sistem
Informasi Rumah Sakit terintegrasi. Rumah sakit yang memiliki sistem informasi yang
terintegrasi akan memudahkan dalam melakukan aktivitas secara efektif terutama pada
kegiatan pendaftaran pasien yang merupakan proses dasar yang penting dalam aktivitas
yang terjadi di rumah sakit.
Rumah sakit adalah bagian yang penting di bidang kesehatan dan berperan dalam
menunjang kelangsungan hidup masyarakat agar hidup sehat dan sejahtera. Rumah sakit
mempunyai beberapa ruang, baik untuk pengobatan, pelayanan, informasi, bagian rekam
medis.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pada kesempatan ini, rumah sakit sebagai
pengguna diharapkan mampu menerapkan teknologi informasi yang dapat mendukung
aktivitas rekam medis pasien. Aktivitas rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai
proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan
lainnya, yang mana dengan adanya bukti tertulis tersebut maka rekam medis yang
3
diberikan dapat dipertanggungjawabkan, dengan tujuan untuk menunjang tertib
administrasi di dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rekam medis.
Rekam medis diartikan suatu dokumen yang berisi catatan mengenai identitas
pasien, pemeriksaan pengobatan tindakan dari rekam medis lain pada sarana kesehatan
yang dicatat secara berkesinambungan, diberikan selama melakukan pengobatan di
rumah sakit, baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Rekam medis adalah
satu bagian yang ada di suatu rumah sakit, sehingga secara otomatis rekam medis
mempunyai peran yang sangat penting demi kelangsungan dan perkembangan rumah
sakit.
Rumah sakit juga diharapkan memiliki sarana pendukung yakni berupa sistem,
komputer beserta software pendukungnya sehingga efisiensi dan efektivitas dapat
dicapai. Seperti Erie County Medical Center (2010) yang menyatakan, "At a time when
information silos, whether paper or digital, hamper the ability of providers to care for
patients, building interoperability among health IT systems is more important than ever.
The Hospital and its physicians are ahead of the curve in their focus on interoperability,
not only connecting our solution with their own inpatient system, but also helping to
create a community platform that will improve the coordination of care and care
outcomes for all patients.” yang berarti pentingnya sistem teknologi informasi kesehatan
untuk membangun interoperabilitas yang tidak hanya memberikan solusi sistem rawat
inap itu sendiri tetapi juga membantu untuk menciptakan sebuah platform komunitas
yang akan meningkatkan koordinasi hasil perawatan untuk semua pasien.
4
Saat ini kebanyakan rumah sakit di Jakarta belum dapat menangani proses rekam
medis pasien rawat inap secara maksimal dikarenakan jumlah pasien yang terus
meningkat dari tahun ke tahun sehingga menuntut pihak rumah sakit untuk
meningkatkan sistem informasi yang terkomputerisasi agar dapat menghasilkan
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi
pengendalian sistem informasi rekam medis guna meningkatkan efektivitas pelayanan,
kepuasan dan kepercayaan pasien serta meminimalkan dampak dari kemungkinan risiko
yang akan terjadi. Seperti yang dikatakan Leem et. al (2004) bahwa “In order to achieve
competitive business goals, every enterprise needs to evaluate the current level of
information systems performance and their utilization. The evaluation measures the
technical capacity and operational capability of enterprise information systems and
diagnoses their effectiveness in business goals and efficiency in resources. An integrated
evaluation system is developed based on the continuous improvement model of
information systems performance. The system has been applied to performance
measurement of information systems with a huge set of data from Korean industries, and
proven reliable and practical ” yang berarti bahwa perlu adanya evaluasi sistem untuk
mencapai tujuan organisasi yang kompetitif. Evaluasi sistem dimaksudkan untuk
mengukur kinerja sistem informasi dan dasar untuk perbaikan secara berkelanjutan. Hal
yang serupa juga dikatakan oleh Chin chia et. al (2005) bahwa “Control and evaluations
measure the extent to which goals are reached as a reference for new system
development in the future. Such feedback is critical to enable an enterprise to determine
the adequacy of any decisions made and to refine a strategy according to the results of
5
the review, such that the development of an IS can be developed to meet the needs of a
company and ensure competitiveness” yang berarti evaluasi digunakan sebagai acuan
mengukur sejauh mana tujuan yang dicapai untuk pengembangan sistem baru di masa
depan dan sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan serta memastikan daya saing.
Rumah Sakit Husada adalah sebuah rumah sakit yang terletak di daerah Mangga
Besar. Rumah sakit ini merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan. Dimana kegiatannya melibatkan dokter, perawat dan pasien.
Sistem rawat inap yang berada di Rumah Sakit Husada menangani pasien dengan
berbagai macam penyakit, seperti sakit jiwa, persalinan, penyakit umum maupun
penyakit kronis lainnya. Penggunaan sistem yang terkomputerisasi pada sistem rawat
inap tersebut harus dapat memberikan kontribusi yang besar dan perubahan yang
signifikan terhadap perkembangan sebuah sistem informasi rumah sakit, yang nantinya
mampu dirasakan oleh semua pihak yang membutuhkannya. Oleh karena itu, untuk
memastikannya kami perlu mengadakan evaluasi dimana ini juga akan menjadi topik
skripsi kami yang berjudul “ Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi Rekam Medis
Rawat Inap pada Rumah Sakit Husada”.
1.2 Ruang Lingkup
Karena luasnya sistem informasi yang diterapkan oleh rumah sakit, maka untuk
lebih mengarahkan skripsi ini diperlukan batasan-batasan sebagai ruang lingkup yang
meliputi:
6
1. Evaluasi pengendalian dilakukan pada sistem informasi rekam medis yang dimulai
dari pendaftaran pasien rawat inap sampai pada pendaftaran pasien rawat lepas.
2. 4 domain CobIT versi 4.1: Plan and Organise, Acquire and Implement, Deliver and
Support, Monitor and Evaluate.
3. Menghitung maturity level pengendalian pada Rumah Sakit Husada.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada bagian pendaftaran rawat
inap, bagian pendaftaran rawat lepas pada Rumah Sakit Husada.
2. Mengevaluasi pengendalian sistem informasi rekam medis agar dapat
meningkatkan efektivitas pelayanan rumah sakit.
3. Memberikan rekomendasi berdasarkan kelemahan – kelemahan yang ditemukan
pada sistem informasi rekam medis rawat inap sehingga pihak rumah sakit dapat
melakukan perbaikan sistem yang lebih baik dan dapat diandalkan.
4. Menentukan posisi rumah sakit menurut Maturity Model untuk menggolongkan
pengelolaan TI dari level non-existent (0) ke optimized (5) berdasarkan skala
penilaian pada CobIT terhadap 4 domain utama, yaitu Plan and Organise, Acquire
and Implement, Deliver and Support, dan Monitor and Evaluate.
5. Meningkatkan kemampuan pengelolaan informasi pada bagian pendaftaran rawat
inap, bagian pendaftaran rawat lepas.
7
1.3.2 Manfaat
Manfaat penelitan ini antara lain:
1. Mampu memberikan informasi yang detil dan sistematis sehingga dapat mendukung
pengambilan keputusan.
2. Bahan rekomendasi untuk melakukan peningkatan pengendalian terhadap sistem
informasi rekam medis rawat inap.
3. Bahan referensi penelitian selanjutnya.
1.4 Metodologi Penelitian
Penulis menggunakan metode pengumpulan data untuk melakukan penelitian guna
mendapatkan data yang lengkap dan akurat. Metode pengumpulan data tersebut terdiri
dari 2 bagian yaitu:
1. Metode Studi Pustaka
Penulis melakukan penelitian ke perpustakaan guna memperoleh data secara tertulis
berdasarkan buku-buku, literatur, dan tulisan-tulisan ilmiah yang berhubungan
dengan judul penelitian.
2. Metode Studi Lapangan
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap rumah sakit yang menjadi
objek penelitian agar mendapatkan data dan informasi yang akurat. Penelitian ini
dilakukan dengan beberapa metode:
a. Wawancara
8
Mengadakan tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan seperti: Bagian TI,
Bagian Penerimaan Pasien Baru guna memperoleh gambaran umum tentang
rumah sakit dan masalah-masalah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
b. Check List
Membuat daftar pertanyaan beserta pilihan jawaban yang ditujukan pada pihak
rumah sakit, terutama pada pihak-pihak yang berkaitan dengan rekam medis,
seperti: Bagian TI.
c. Kuesioner
Memberikan pernyataan dan tabel jawaban berupa tingkatan seberapa setuju pihak
rumah sakit khususnya pada bagian TI dengan pernyataan yang diberikan. Adapun
pernyataan yang diberikan sesuai dengan CobIT.
d. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh rumah
sakit terkait dengan objek penelitian seperti: Bagian Penerimaan Pasien Baru,
Bagian Pelaksana Lepas Rawat.
e. Review Dokumentasi
Melakukan pemeriksaan dan pengevaluasian dokumen-dokumen transaksi rumah
sakit yang berkaitan dengan rekam medis yang dijadikan sebagai bahan temuan
atau bukti evaluasi berupa form identitas pasien, surat pernyataan, dan bukti
pembayaran.
9
f. Review Aplikasi
Melakukan pemeriksaan dan pengevaluasian aplikasi rekam medis yang digunakan
oleh rumah sakit berupa print screen aplikasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman skripsi ini, diberikan
gambaran serta keseluruhan mengenai isi dari susunan skripsi ini yang terbagi dalam
lima bab, yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat,
metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang terdapat dalam
penulisan skripsi ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi beserta
dengan indikator atau kriteria yang digunakan.
BAB 3 ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN YANG BERJALAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum rumah sakit yaitu latar belakang
rumah sakit, struktur organisasi, uraian tugas, visi dan misi rumah sakit beserta
gambaran umum sistem informasi yang dijadikan objek studi dan sistem
aplikasi yang digunakan.
10
BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS
RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT HUSADA
Bab ini merupakan penguraian mengenai penerapan langkah evaluasi terhadap
pengendalian intern sistem informasi pada unit bagian rekam medis rawat inap
yang berupa pemahaman struktur pengendalian dan analisa risiko yang diakhiri
dengan hasil evaluasi.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisikan simpulan berdasarkan hasil
penelitian, pengamatan, dan perumusan masalah yang ditetapkan oleh rumah
sakit, serta memberikan saran-saran perbaikan yang dapat dijadikan referensi
untuk mengembangkan sistem informasi rekam medis bagi rumah sakit, juga
membantu penulis untuk mencapai tujuan dari penulisan skripsi ini.