2012-1-01108-KA Bab2001

49
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu. Menurut James A. Hall (2011, p5), sistem adalah sebuah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau subsistem untuk mencapai tujuan bersama. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Pengertian Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), informasi adalah data yang telah diubah menjadi output yang lebih berharga bagi penggunanya. 9

Transcript of 2012-1-01108-KA Bab2001

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem adalah serangkaian komponen

yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu.

Menurut James A. Hall (2011, p5), sistem adalah sebuah kelompok dari dua

atau lebih komponen yang saling berhubungan atau subsistem untuk mencapai

tujuan bersama.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen-

komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), informasi adalah data yang telah diubah

menjadi output yang lebih berharga bagi penggunanya.

Menurut Mokoginta (2010, p1) ”Konsep Teknologi Informasi”, informasi

dapat didefinsikan sebagai berikut :

1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.

2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

9

10

3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu

pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam

pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Maka dapat disimpulkan bahwa infomasi adalah kumpulan data yang

telah diproses dan menjadi sebuah pengetahuan yang memiliki arti bagi

penggunanya.

2.3 Pengertian Akuntansi

Menurut Warren, Reeve dan Duchac ( 2011, p3), akutansi adalah sebuah

sistem informasi yang memberikan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan

ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis.

Menurut Stice/Stice/Albrecht/Swain (2008, p6), akuntansi secara resmi

diartikan sebagai sebuah sistem yang menghasilkan “informasi kuantitatif, mengenai

dasar keuangan, tentang entitas ekonomi yang diharapkan berguna untuk mengambil

keputusan ekonomi”.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah

sistem untuk mencatat, mengklasifikasi, mengolah, dan menyajikan data transaksi

kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan.

11

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem informasi yaitu menggabungkan

teknologi informasi, orang, dan data untuk mendukung kebutuhan bisnis.

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p13), sistem informasi adalah sistem yang

dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-

komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen

manual yang dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta

menyediakan output informasi untuk para penggunannya.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah rangkaian

aktifitas mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi kepada pemakai untuk tujuan tertentu.

2.5 Sistem Informasi Akuntansi

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p17), Sistem Informasi Akuntansi-SIA (accounting information system-AIS) adalah

subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari

pengolahan rutin transaksi akuntansi.

Menurut Grande, Estébanez dan Colomina (2011, p26) ”The impact of

Accounting Information Systems (AIS) on performance measures”, Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) adalah alat yang bila dimasukkan ke dalam bidang sistem Informasi

dan Teknologi (IT), yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan

pengendalian topik yang terkait dengan ekonomi-keuangan daerah perusahaan.

12

Namun kemajuan yang menakjubkan dalam teknologi telah membuka kemungkinan

menghasilkan dan menggunakan informasi akuntansi dari sudut pandang strategis.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SIA adalah

suatu sistem yang berbasis IT yang dibuat untuk mengumpulkan, mencatat,

menyimpan, dan memproses data-data transaksi rutin menjadi suatu informasi

akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.5.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p7-8), kegunaan sistem informasi akuntansi ada lima, yaitu:

1. Membuat laporan eksternal.

Sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas

pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain.

2. Mendukung aktivitas rutin.

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk

menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang

tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.

4. Perencanaan dan pengendalian.

Suatu sitem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian.

13

5. Menerapkan pengendalian internal.

Pengendalian interal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan,

prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk

melindungi asset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk

memelihara keakuratan data keuangan.

2.5.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), terdapat 6 komponen dalam sistem

informasi akuntansi, yaitu :

1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai macam

fungsi.

2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis termasuk

dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data

mengenai aktivitas organisasi.

3. Data, tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. Sotware, digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Information technology infrastructure, termasuk didalamnya komputer,

peralatan komunikasi jaringan.

6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam

sistem informasi akuntansi.

14

2.5.4 Siklus Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p12), proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu sebagai

berikut :

a. Siklus pemrolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle)

Siklus pemrolehan mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.

b. Siklus konversi (conversion cycle)

Siklus konversi mengacu pada sumber daya yang diperoleh menjadi

barang-barang dan jasa.

c. Siklus pendapatan (revenue cycle)

Siklus pendapatan mengacu pada proses penyediaan barang dan jasa

kepada pelanggan dan mengumpulkan uang kas.

2.6 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Orientasi Objek

2.6.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p4), analisis sistem adalah proses

untuk memahami dan menspesifikasikan ke dalam detil sebuah sistem informasi apa

yang harus dicapai.

Menurut Rama dan Jones (2006, p588), analisis sistem adalah kedua dari

siklus hidup pengembangan system. Ini meliputi pembelajaran sistem yang sedang

berjalan dan solusi yang diusulkan dalam bentuk lebih rinci daripada tingkat

investigasi. Sasaran utama adalah untuk mengembangkan persyaratan untuk sistem

yang baru.

15

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah

teknik mempelajari sistem yang sedang berjalan dengan mempelajari beberapa

komponen yang ada dan merupakan persyaratan untuk sistem yang baru.

2.6.2 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p4), perancangan sistem adalah

proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen

dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

Menurut Whitten dan Bentley (2009, p160), Desain sistem adalah teknik

pemecahan masalah yang saling melengkapi (untuk analisis sistem) yang merakit

kembali potongan komponen sistem menjadi sistem yang lengkap – dengan

mengharapkan peningkatan sistem. Hal ini mungkin melibatkan penambahan,

penghapusan, dan pengubahan potongan secara relatif terhadap sistem yang asli.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah

kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detil dan lebih baik daripada

sistem sebelumnya.

2.6.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p727), Object-Oriented Analysis and

Design adalah sebuah metode yang digunakan untuk membuat benda-benda yang

disebut actor, yang mewakili pengguna manusia yang akan berinteraksi dengan

sistem.

16

Menurut Pandey, Singh dan Kansal ( 2011, p1), “Study of Object Oriented

Analysis and Design Apporach”, Object Oriented Analysis and Design ( OOAD )

adalah sebuah metode yang terdiri dari proses ( method describing “how to”),

teknik ( formalisms, models, notation ), dan alat (contoh : CASE).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, OOA&D merupakan suatu

metode untuk analisa dan perancangan sistem yang berorientasi pada objek yang

terbagi dalam empat aktivitas utama, yaitu problem domain analysis, application

domain analysis, architectural design, dan component design.

2.6.4 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo

(2008,p78), mendefinisikan UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah

bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk

analisis dan desain berorientasi objek.

Menurut Whitten dan Bentley (2007,p371) UML adalah seperangkat konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

perangkat lunak dalam hal objek

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang

digunakan untuk menggambarkan sistem informasi dan sistem perangkat lunak yang

berkaitan dengan objek yang digunakan untuk mendokumentasikan dan menjelaskan

suatu informasi

17

2.6.5 UML (Unified Modeling Language) Class Diagram

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p262), class diagram menunjukkan kelas-

kelas objek dan hubungan yang terlibat dalam use case. Seperti DFD, class diagram

adalah model logis yang berevolusi menjadi model fisik dan akhirnya menjadi

sebuah sistem informasi yang berguna.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012,p46), UML adalah himpunan

standar model dan notasi yang didefinisikan oleh manajemen objek group (OMG),

sebuah organisasi standar untuk pengembangan sistem.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Class Diagram adalah

model statis yang menunjukkan kelas-kelas dan hubungan antar kelas dalam sistem.

2.6.6 Hubungan dalam Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005, p186), hubungan antar class

diagram terdiri dari:

1. Zero to one (optional) (0..1)

2. One and only one (mandatory) (0..1)

3. One and only one alternate (mandatory) (1..1)

4. Zero or more (optional) (0..*)

5. Zero or more alternate (optional) (*)

6. One or more (mandatory) (1..*)

Menurut Rama dan Jones (2006, p165), hubungan dalam class diagram dibagi

menjadi tiga hubungan antar class diagram, yaitu:

1. One to one

18

Hubungan one to one diantara entity tidak dekat seperti hubungan one to

many, tetapi dapat terjadi dalam AIS (Information Information System).

2. One to many / many to one

Hubungan one to many atau hubungan many to one biasa digunakan

dalam sistem akuntansi.

3. Many to many

Hubungan many to many dapat diubah ke dalam dua hubungan dengan

menambahkan suatu table diantaranya.

2.6.7 Pengertian Event

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p3), event adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh,

menghasilkan, serta menjual barang dan jasa.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p27) berpendapat bahwa, ada beberapa cara dalam mengidentifikasi event, yaitu :

1. Kenali event pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu

departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap

suatu aktivitas

2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen

3. Kenali suatu event baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen

internal kea gen internal lainnya.

19

4. Kenali event baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan

dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama.

5. Gunakan satu nama event dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari

event itu.sebuah katalog dari use case yang terdiri dari daftar kejadian di

baris dan proses kunci dari informasi mengenai setiap kejadian di kolom.

2.6.8 Pengertian Event Table

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p162), event Table adalah sebuah

katalog dari use case yang terdiri dari daftar kejadian di baris dan proses kunci dari

informasi mengenai setiap kejadian di kolom.

Menurut Muhairat, Al-Qutaish, dan Abdelqader ( 2010, p1 ), “ UML

Diagrams Generator : A New CASE Tool to Contruct the Use-Case and Class

Diagrams from an Event Table ”, event Table adalah dokumentasi dari hasil analisa

kejadian mengenali sekumpulan proses dari kejadian tersebut.

Jadi kesimpulan dari pengertian event table adalah sebuah hasil dokumentasi

yang disusun berdasarkan kolom dan baris yang berisi hasil analisa kejadian –

kejadian dari sekumpulan proses.

2.6.9 Pengertian Workflow Table

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p141), workflow table adalah

urutan langkah-langkah untuk memproses transaksi bisnis.

20

Menurut, Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo

(2008,p95), workflow table adalah menyajikan informasi dalam bentuk dua kolom

sederhana. Aktor yang melaksanakan aktivitas spesifik di daftarkan di dalam kolom

pada sisi kiri. Aktivitas terkait didaftarkan pada sisi kanan.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa workflow table adalah

table dua kolom yang berisi aktor dan urutan langkah-langkah untuk memproses

transaksi bisnis.

2.6.10 Pengertian Overview Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008,

p61), overview activity diagram menyajikan tampilan tingkat tinggi dari proses

bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa penting, urutan peristiwa, dan

informasi yang mengalir di antara peristiwa.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo (2008,p79),

dalam menyiapkan Overview Activity Diagram terdapat langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event-event penting

b. Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan

kejadian dan nama-nama kejadian

c. Menunjukkan agen yang terlibat dalam proses bisnis dengan menggunakan

swimlane

d. Membuat diagram untuk masing-masing event

e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis

21

f. Menggambarkan tabel (file) yang dibuat dan digunakan di dalam proses

bisnis

2.6.11 Pengertian Detailed Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p61), detailed activity diagram menyediakan suatu penyajian yang lebih detil dari

aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan pada

overview activity diagram.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M Slamet Wibowo

(2008,p102), dalam menyiapkan Detailed Activity Diagram terdapat langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas

2. Buat tabel arus kerja

3. Identifikasi diagram terperinci yang diperlukan

4. Untuk setiap detailed activity diagram lakukan beberapa langkah

pendahuluan sebagai berikut :

5. Buatlah swimlane untuk agen-agen yang terlibat pada satu atau beberapa

kejadian yang ditunjukkan pada detailed diagram.

6. Tambahkan segi empat panjang untuk setiap aktivitas di dalam kejadian

yang didokumentasikan pada detailed diagram.

7. Gunakan garis tanpa putus untuk menunjukkan urutan aktivitas.

8. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas di dalam

diagram itu.

22

9. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen.

10. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau digunakan

oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer.

11. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel.

2.6.12 Pengertian Use Case

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p259), use case menggambarkan langkah-

langkah dalam suatu fungsi bisnis yang spesifik atau proses.

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012, p69), use case adalah aktivitas

yang dilakukan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna

sistem.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa use case adalah suatu cara

untuk menggambarkan langkah-langkah bagaimana suatu proses bisnis menanggapi

permintaan oleh pengguna sistem.

2.6.13 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p261), use case diagram adalah ringkasan

visual dari beberapa use case yang terkait dalam sebuah sistem atau subsistem.

Seperti yang ditulis oleh Denis, Wixom, dan Roth (2009, p501-502), use case

diagram biasanya digunakan untuk meringkas kumpulan use case menjadi sebuah

bagian logis dari sistem (atau keseluruhan sistem).

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah

sebuah diagram yang meringkas kumpulan use case menjadi suatu kesatuan urutan

logis.

23

2.6.14 Pengertian Rancangan Database

Menurut Conolly dan Begg (2005, p15), database adalah sebuah kumpulan

data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari data tersebut,

yang di desain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p518 ), Database merupakan kumpulan

file yang saling terkait.

Dari pengertian diatas, dapat didefinisikan bahwa rancangan database

merupakan sebuah kumpulan dari data yang berhubungan secara logikal. Selain

kumpulan data, database juga berisi deskripsi dari data-data tersebut.

Menurut Conolly dan Begg (2005, p291), ada tiga tahapan

rancangan database, yaitu :

a. Conceptual Database Design

Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan

pada satu perusahaan, tidak terikat dari semua bahan pertimbangan fisik.

b. Logical Database Design

Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan

pada satu perusahaan berdasarkan pada satu model data yang spesifik,

tetapi tidak terikat dari DBMS tertentu dan bahan pertimbangan fisik lain.

c. Physical Database Design

Proses untuk menghasilkan satu deskripsi tentang implementasi dari

penyimpangan sekunder basis data; ini menggambarkan hubungan dasar,

data organisasi, dan tolak ukur yang dipergunakan untuk mencapai akses

efisien ke data, dan apapun batasan integritas berhubungan dan ukuran

jaminan keamanan.

24

2.6.15 Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p392), Database Management System

(DBMS) adalah sebuah kumpulan alat, fitur, dan interface yang memungkinkan

pengguna untuk menambah, memperbaharui, mengelola, mengakses, dan

menganalisis data dalam database.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p488), Database Managemet

System (DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang mengelola dan mengontrol

akses ke database.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sistem

perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menambah, memperbaharui,

mengelola, mengakses, dan menganalisis data dalam database.

2.6.16 Pengertian Structured Query Language (SQL)

Menurut Connoly dan Begg (2010, p185), Structured Query Language (SQL)

merupakan bahasa basis data yang mengijinkan pengguna untuk membuat basis data

dan struktur hubungan dalam basis data, menampilkan tugas manajemen data

(insert, menyediakan modifikasi, dan penghapusan data) dan menyediakan query

yang sederhana maupun kompleks.

Menurut Awadesh Kumar Sharma et. al. (2010, p896), “An Extended SQL For

Fuzzy Multidatabase” SQL adalah bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data

dalam database tunggal. Klasik SQL berhubungan dengan relasi tunggal sebagai

obyek manipulasi mana sebagai kebutuhan saat ini adalah untuk memungkinkan set

hubungan sebagai obyek.

25

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa (Structured Query Language)

SQL adalah bahasa basis data yang digunakan untuk membuat suatu database.

2.6.17 Pengertian Primary Key

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p491), primary key adalah kunci

yang digunakan untuk mengidentifikasi secara unik baris dari tabel database

relasional.

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p402), primary key adalah bidang atau kombinasi

dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu

entitas.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa primary key adalah kunci yang

digunakan untuk mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas secara unik.

2.6.18 Pengertian Foreign Key

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p402), foreign key adalah bidang atau

kombinasi dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari

suatu entitas.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p491), foreign key adalah nilai

bidang disimpan dalam satu tabel database relasional yang juga ada sebagai nilai

kunci utama dalam tabel lain database relasional.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa foreign key

adalah nilai yang disimpan dalam satu tabel database relasional dan bersifat unik

yang digunakan untuk mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas.

26

2.6.19 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones terjemahan M Slamet Wibowo (2008,p354),

Formulir adalah dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna

dengan data. Ketika formulir ditampilkan di layar komputer, data yang dimasukkan

di field kosong disimpan si suatu tabel data atau lebih.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo

(2008,p334) elemen antarmuka formulir (form interface elements) merupakan objek-

objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan

tindakan.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo

(2008,p335), elemen formulir antarmuka dapat dibagi menjadi :

1. Kotak Teks

Kotak teks (text boxes) adalah ruang pada formulir yang digunakan untuk

memasukkan informasi yang ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan

informasi yang dibaca dari tabel.

2. Label

Label membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang perlu

dimasukkan.

3. Fitur pencarian

Fiture pencarian (look-up feature) sering kali ditambahkan ke kotak teks

yang digunakan untuk memasukkan kunci asing.

4. Tombol perintah

Tombol perintah (common button) digunakan untuk melakukan suatu

tindakan.

27

5. Tombol radio

Tombol radio (radio button) memungkinkan pengguna unutk memilih salah

satu dari beberapa pilihan.

6. Kotak cek

Kotak cek (check boxes) mirip dengan tombol radio, tetapi dapat memilih

lebih dari satu opsi.

2.6.20 Rancangan Layar

Menurut Rama dan Jones (2006, p271), elemen interface adalah objek-objek

pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi dan atau menjalankan

perintah segala aspek dari form dikontrol dengan elemen interface. Beberapa objek

tersebut menyediakan kesempatan menyediakan kesempatan untuk

mengembangkan internal control pada entry.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p549 ), Merancang user interface

dapat diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika pengguna

berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rancangan layar adalah Jadi

dapat disimpulkan Rancangan Layar adalah rancangan input dan output yang

terlibat pada layar komputer ketika sistem berkomunikasi dengan sistem yang terkait

lainnya yang sedang beroperasi dan pemakai yang sedang berinteraksi dengan

komputer untuk bekerja.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p335), elemen rancangan layar meliputi :

28

1. Text Boxes

Ruang dalam formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang

akan ditambahkan ke dalam tabel dan digunakan untuk menampilkan

informasi dari tabel.

2. Labels

Membantu pengguna mengerti informasi yang dibutuhkan untuk dimasukkan

ke dalam formulir.

3. Look up feature

Umumnya ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukkan

foreign key.

4. Command button

Digunakan untuk menampilkan sebuah aktivitas.

5. Radio button

Memungkinkan pengguna unutk memilih salah satu dari pilihan yang ada.

6. Check boxes

Memungkinkan pengguna untuk memilih lebih dari satu pilihan dari

beberapa pilihan yang disediakan.

2.6.21 Rancangan Laporan

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008,

p250), laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun. Laporan dibuat dan

digunakan sebagai suatu bagian integral dari proses bisnis.

29

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p550 ), Laporan atau outputs yang

menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang

dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau berfungsi.

Jadi dapat disimpulkan laporan adalah informasi yang berisi data yang telah

diolah dari sistem informasi sehingga bermanfaat bagi suatu organisasi untuk

keperluan proses bisnis.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.Slamet Wibowo

(2008,p267), elemen rancangan laporan dapat dibagi menjadi :

1. Label Boxes dan Text Boxes

Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data. Dalam

microsoft access, elemen-elemen ini ditunjukkan oleh label boxes dan text

boxes.

2. Grouping Attribute

Laporan yang berkelompok, dikelompokkan oleh sesuatu.

3. Group Header

Group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum

pada kelompok.

4. Group Detail

Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan di dalam kelompok

secara rinci dan lengkap.

5. Group Footer

Group footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang

berguna dalam laporan yang berkelompok.

30

2.6.22 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012,p504), navigation adalah proses

mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang

saling berkaitan.

Menurut Mathiassen (2000, p344), navigation diagram adalah suatu statechart

diagram khusus yang menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user

interface.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah

proses mengakses objek dari suatu interface yang saling berkaitan yang dibentuk

dengan diagram.

2.7 Sistem Informasi Penjualan Tunai

2.7.1 Pengertian Penjualan Tunai

Menurut Arif dan Wibowo (2008, p78), penjualan tunai adalah penjualan

barang dagangan dengan menerima pembayaran kas atau tunai secara langsung dari

pelanggan pada saat terjadinya penjualan.

Menurut Warren, Reeve dan Duchac (2005, p238), penjualan tunai biasanya

dimasukan dalam cash register dan dicatat dalam akun.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah

pembayaran atas suatu barang sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah

penjualan barang dagangan secara tunai .

31

2.7.2 Pengertian Sistem Informasi Penjualan

Berdasarkan pendapat Warren, Reeve, dan Fess (2008, p270) dalam bukunya

yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan

menuliskan bahwa perusahaan bisa menjual barang dagang secara tunai. Penjualan

tunai biasanya diproses melalui register kas dan dicatat dalam akun-akun.

Menurut Romney, Marshall dan Steinbart (2006, p72), sistem informasi

akuntansi penjualan merupakan suatu sistem yang dapat memberikan informasi

tentang hasil dari pada penjualan , baik itu penjualan tunai maupun kredit. Dengan

adanya sistem informasi akuntansi penjualan, maka pihak manajemen bisa

mengambil suatu keputusan mengenai volume penjualan per periode.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi penjualan

adalah suatu sistem yang memberikan informasi mengenai hasil dari suatu penjualan

yang diproses melalui register kas dan dicatat dalam akun-akun.

2.7.3 Prosedur Penjualan Tunai

Berdasarkan Rama dan Jones (2008, p165-166) dalam bukunya yang

diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo menuliskan, prosedur penjualan dalam

siklus pendapatan meliputi :

1. Merespons pertanyaan pelanggan

Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual. Tenaga penjualan

memainkan peran penting dalam membantu para pelanggan untuk

memahami suatu produk perusahaan dan memilih produk yang sesuai

untuknya.

32

2. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan

jasa di masa yang akan datang.

Contoh dari perjanjian tersebut meliputi pesanan pelanggan untuk produk

atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk

penyerahan barang atau jasa di masa depan. Karyawan penting di dalam

fungsi ini adalah petugas pencatat pesanan dan tenaga penjualan.

3. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan

Fungsi ini sangat penting dalam proses pendapatan. Untuk jasa, karyawan

pentingnya adalah para penyedia layanan. Untuk barang, petugas gudang

dan pengirimian memainkan peran yang aktif.

4. Mengakui klaim atas barang dan jasa yang disediakan

Pada kejadian ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan

dengan mencatat piutang dan menagih pelanggan.

5. Menerima kas

Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, kas diperoleh dari pelanggan.

6. Menyetorkan kas ke bank

Agen yang terlibat di sini adalah kasir dan bank.

7. Menyusun laporan

Berbagai macam laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan.

Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar

penerimaan kas.

33

2.7.4 System File

Menurut Rama dan Jones (2008, p195) dalam bukunya yang diterjemahkan

oleh M. Slamet Wibowo, sistem file terdiri dari: "file transaksi (transaction file)

digunakan untuk mencatat informasi mengenai berbagai kejadian di dalam proses

bisnis organisasi. Atribut-atribut record transaksi meliputi data transaksi, pelaku

yang berhubungan dengan transaksi. Adapun contoh transaction file, antara lain:

1. Tr_Purchase_Order

2. Tr_Invoice

3. Tr_Sales_Order

File induk (master file) menyimpan data acuan dan data ringkasan tentang

berbagai entitas yang berkaitan dengan kejadian. Adapun contoh master file, antara

lain:

1. Ms_Customer

2. Ms_Supplier

3. Ms_Employee

4. Ms_Inventory

2.7.5 Fungsi yang terkait dalam Penjualan Tunai

Menurut pendapat Rama dan Jones (2008,p165-166) yang diterjemahkan oleh

M.Slamet Wibowo menuliskan, unit yang terkait dalam sistem penjualan adalah :

1. Agen Eksternal

Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada di luar

perusahaan. Contohnya meliputi pelanggan, pemasok dan bank.

2. Agen Internal

34

Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung

jawab atas berbagai kejadian di dalam suatu proses bisnis. SIA sering kali

menelusuri informasi mengenai agen internal yang bertanggung jawab

untuk kejadian di dalam proses bisnis.

2.7.6 Dokumen Yang Terkait Dalam Sistem Informasi Penjualan

Menurut Mulayadi (2008, p463), dokumen yang digunakan dalam penjualan

tunai adalah sebagai berikut:

a. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan

oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.

b. Pita Register Kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin

register kas. Pita ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh

fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang

dicatat dalam jurnal penjualan.

2.7.7 Laporan Yang Dihasilkan Dalam Sistem Informasi Penjualan

Transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan dengan menggunakan

catatan akuntansi.menurut mulyadi (2001 : 468) catatan akuntansi yang digunakan

yaitu:

a. Jurnal penjualan

b. Jurnal penerimaan kas

c. Jurnal umum

35

d. Kartu persediaan

e. Kartu gudang

Jurnal penjualan merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh bagian

akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jurnal penerimaan kas

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai

sumber. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk penerimaan kas dari

ebrbagai sumber. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi

untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual, kartu persediaan ini

diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan

barang yang disimpan di gudang, sedangkan kartu gudang adalah catatan yang berisi

data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang.

2.8 Pengendalian Intenal

2.8.1 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p216) yang terdapat dalam committee of

sponsoring organization (COSO), “pengendalian internal didefinisikan sebagai

suatu proses yang dipengaruhi oleh suatu dewan direksi, manajemen, dan pihak

personal lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan jaminan

atau keyakinan yang layak atau memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan

dengan kategori sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan

keuangan, dan kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku”.

Menurut Rama dan Jones (2008,p132), pengendalian internal (internal control)

adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan

36

pesonel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait

dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektifitas dan efisiensi

operasi, keandalan laporan keuangan, dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan

ygn berlaku.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal

adalah prosedur dan kebijakan yang dibuat oleh manajemen untuk memberi jaminan

atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional keseluruhan, kehandalan

pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap

undang-undang, kebijakan dan peraturan lainnya.

2.8.2 Komponen Sistem Pengendalian Internal

Menurut Rama dan Jones (2006, p124-125), komponen-komponen yang

berhubungan dengan pengendalian internal terdiri dari lima komponen, yaitu :

1. Control environment

Berhubungan dengan beberapa faktor yang disusun organisasi untuk

mengontrol kesadaran para karyawannya. Faktor tersebut berhubungan

dengan integritas, nilai etika, filosofi manajemen, dan operating style. Hal

ini juga termasuk cara manajemen menetapkan otoritas dan tanggung jawab,

mengatur, dan mengembangkan sumber daya manusia serta perhatian dan

petunjuk dari board of directors.

2. Risk Assessment

Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap resiko yang dapat

menghambat pencapaian tujuan pengendalian internal.

3. Control activities

37

Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk

menangani resiko-resiko yang mungkin dan telah ada. Control activities

mencakup :

a. Perfomance reviews, kegiatan yang berhubungan dengan analisis

terhadap kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang didapat

dengan anggaran, standar perhitungan, dan data pada periode

sebelumnya.

b. Segregation duties, terdiri dari penetapan tanggung jawab untuk

mengotorisasi transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi, dan

menjaga aset yang dilakukan oleh karyawan yang berbeda.

c. Application control, berhubungan dengan aplikasi SIA.

d. General control, berhubungan dengan pengawasan yang lebih luas yang

berhubungan dengan berbagai aplikasi.

4. Information and Communication

Sistem informasi perusahaan adalah kumpulan dari prosedur (baik otomatis

maupun manual) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses, dan

melaporkan kejadian atas proses-proses yang terjadi dalam organisasi. Dan

komunikasi berhubungan dengan menyediakan pemahaman atas peraturan

dan tanggungjawab individu.

5. Monitoring

Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan

bahwa pengendalian internal organisasi berjalan sesuai tujuan yang

ditetapkan.

38

2.8.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Gondodiyoto (2007, p260), tujuan disusunnya system control atau

pengendalian internal komputerisasi adalah untuk :

1. Menignkatkn pengamanan (improve safeguard) asset sistem informasi

(data/catatan akuntansi (accounting records) yang bersifat logical assets,

maupun physical assets seperti hardware. Infrastructures, da sebagainya).

2. Menigkatkan integritas data (improve data integrity), sehingga dengan data

yang benar dan konsisten akan dapat dibuat laporan yang benar.

3. Meningkatkan efisiensi sistem (improve system effeciciency).

4. Meningkatkan efektivitas sistem (improve system effectiveness).

2.9 Penerimaan Kas

2.9.1 Pengertian Penerimaan Kas

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p371), aktifitas terakhir didalam siklus

pendapatan berhubungan dengan penerimaan kas. Kasir akan melaporkan

penerimaan, mengenai remmitance pelanggan dan akan menyetorkan uang ke bank.

Menurut Warren, Reeve dan fess (2005, p284), kas termasuk uang koin, uang

kertas, cek, money order dan deposito yang tersedia untuk langsung digunakan baik

yang ada dibank maupun di institusi lainnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan penerimaan kas digunakan sebagai

sumber dana bagi suatu perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan.

Penerimaan kas dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu penerimaan kas dalam

bentuk uang tunai dan penerimaan kas dalam bentuk cek, giro dan transfer melalui

bank.

39

2.9.2 Prosedur Penerimaan Kas

Menurut James A. Hall ( 2007 , p114-115,”Prosedur penerimaan kas sebagai

berikut :

1. Bagian Surat

Bagian surat memisahkan cek dan pemberitahuan pengiriman uang, serta

membuat daftar pemberitahuan pembayaran. Cek-cek ini beserta salinan

dari daftar pemberitahuan pembayaran akan dikirimkan ke bagian

penerimaan kas. Pemberitahuan pengiriman uang dan satu salinan dari

daftar pemberitahuan pembayaran akan dikirimkan ke bagian piutang usaha.

2. Bagian Penerimaan Kas

Staf Administrasi bagian penerimaan kas merekonsiliasi cek dan daftar

pemberitahuan pembayaran serta membuat beberapa slip penyimpanan.

Melalui terminal yang ada, staf adminitrasi tersebut akan membuat record

voucher jurnal untuk total kas yang diterima. Staf administrasi tersebut akan

mengarsip daftar pemberitahuan pembayaran dan satu salinan dari slip

penyimpanan. Pada akhir jam kerja, staf administrasi tersebut akan

menyimpan uang kas ke bank.

3. Bagian Piutang Usaha

Staf Administrasi bagian piutang usaha akan menerima dan merekonsiliasi

pemberitahuan pengiriman uang dan daftar pemberitahuan pembayarannya.

Melalui terminal yang ada, Staf administrasi tersebut akan membuat file

transaksi penerimaan kas berdasarkan tiap pemberitahuan pengiriman uang.

Staf Administrasi kemudian mengarsip pemberitahuan pengiriman uang dan

daftar pemberitahuan pembayaran.

40

4. Bagian Pemrosesan Data

Pada akhir jam kerja, program batch merekonsiliasi voucher jurnal bersama

dengan file transaksi utnuk berbagai kas yang diterima, serta memperbarui

SUB-PIUTANG USAHA dan berbagai akun pengendalian (akun

pengendalian Piutang Usaha dan Kas) dalam buku besar. Proses ini

menggunakan metode akses langsung yang telah dijelaskan sebelumnya.

Terakhir, sistem tersebut menghasilkan daftar transaksi yang akan

direkonsiliasi oleh staff administrasi piutang usaha sekali lagi, dengan daftar

pemberitahuan pembayarannya.

2.9.3 Laporan Yang Dihasilkan Dari Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2001, p462-463), informasi yang umumnya diperlukan oleh

manajemen penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk

selama jangka waktu tertentu.

b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

d. Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam penjualan produk

tertentu.