Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
BAB I.
ARTI DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PEDESAAN
A. Deskripsi
Buku ajar ini mengkaji Arti dan Ruang Lingkup Sosiologi
Pedesaan. Arti dan Ruang Lingkup Sosiologi Pedesaan yang
dikaji meliputi teori-teori Pengertian Desa, Unsur-Unsur Desa,
Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Desa, Karakteristik Desa,
Sosiologi Secara Umum, serta Sosiologi Pedesaan dan Ruang
Lingkupnya.
B. Petunjuk Belajar
Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari buku ajar
ini, ikutilah petunjuk belajar berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat petunjuk belajar buku ajar ini
sampai anda memahami betul apa, untuk apa dan
bagaimana mempelajari buku ajar ini.
2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-
kata kunci yang anda anggap baru. Carilah dan pengertian
kata-kata kunci dalam daftar kata-kata sulit buku ajar ini
atau dalam kamus yang Anda miliki.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi buku ajar
ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan
sesama teman, dosen, atau asisten dosen Anda.
4. Mantapkan pemahaman anda melalui diskusi mengenai
pengalaman sehari-hari berhubungan dengan tugas Anda
sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau dalam
kelompok kecil atau secara klasikal pada saat latihan.
5. Laksanakan presentasi atau simulasi untuk melatih
keterampilan Anda agar kemampuan dalam melaksanakan
tugas Anda sebagai PPL lebih bermanfaat.
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
C. Kompetensi Dasar
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami Pengertian
Desa, Unsur-Unsur Desa, Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Desa,
Karakteristik Desa, Sosiologi Secara Umum, dan Sosiologi
Pedesaan dan Ruang Lingkupnya.
D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Desa
2. Unsur-Unsur Desa
3. Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Desa
4. Karakteristik Kehidupan Desa
5. Sosiologi Secara Umum
6. Sosiologi Pedesaan dan Ruang Lingkupnya.
E. Indikator Pencapaian
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian desa
2. Mahasiswa dapat menyebutkan unsur-unsur desa
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri
kehidupan Masyarakat Desa
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakteristik desa
5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
pengertian sosiologi secara umum
6. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
pengetian sosiologi pedesaan dan ruang lingkup
pedesaan.
F. KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
a. Pembatasan Pengertian Desa
1) Definisi Desa
Pengertian desa menurut beberapa ahli seperti
Sutardjo Kartohadikusumo, menjelaskan bahwa desa
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri. Sedangkan C.S. Kansil,
menerangkan bahwa desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam
ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Unsur-unsur Desa
a. Daerah tanah yang produktif, lokasi, luas dan
batas yang merupakan lingkungan geografis,
b. Penduduk, jumlah penduduk, pertambahan
penduduk, persebaran penduduk dan mata
pencaharian penduduk,
c. Tata Kehidupan, pola tata pergaulan dan ikatan
pergaulan warga desa termasuk seluk beluk
kehidupan masyarakat desa,
d. Kebudayaan dan unsur-unsur kebudayaannya.
b. Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Desa
Sudah banyak literatur menjelaskan, bahwa ciri
khas desa sebagai suatu komunitas pada masa lalu
selalu dikaitkan dengan kebersahajaan (simplicity),
keterbelakangan, tradisionalisme, subsistensi, dan
keterisolasian (Rahardjo, 1999). Menurut Roucek dan
Warren dalam Shahab K (2007), secara umum ciri-ciri
kehidupan masyarakat pedesaan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
1) Mempunyai sifat homogen dalam (matapencaharian,
nilai-nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan
tingkah laku),
2) Kehidupan desa lebih menekankan anggota keluarga
sebagai unit ekonomi. Artinya; semua anggota
keluarga turut bersama-sama memnuhi kebutuhan
ekonomi keluarga,
3) Faktor geografi sangat berpengaruh atas kehidupan
yang ada. Misalnya, keterikatan anggota keluarga
dengan tanah atau desa kelahirannya,
4) Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim
dan awet dari pada kota,
5) Jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih
besar, dan
6) Hubungan lebih bercorak gemeinschaft dan
gesellschaft .
c. Karakteristik Kehidupan Masyarakat Desa
Karktearistik masyarakat desa menurut Scott J.C.
(1989), menyatakan bahwa petani terutama di pedesaan
pada dasarnya menginginkan kedamaian dan hubungan
patron-klien paternalistik yang memberi jaminan dan
keamanan social (social security). Petani jarang tampil
mengambil suatu keputusan yang berisiko, karena
petani akan memikirkan keamanan terlebih dahulu
(safety first). Kondisi ini tidak dapat dipertahankan
dengan masuknya pasar dan komersialisasi yang telah
menggantikan hubungan patron-klien menjadi hubungan
ekonomis (upah/majikan-buruh).
Meskipun demikian, untuk mengatasi masalah
ekonomi, daerah pedesaan telah menemukan sendiri
berbagai mekanisme sosial ekonominya yang dikenal
sebagai gotong-royong (social exchange). Gotong
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
royong menjadi etos subsistensi (subsistence ethics)
yang melahirkan norma-norma moral, seperti adanya
norma resiprokal atau timbal balik dalam menikmati
bantual sosial.
d. Pembatasan Pengertian Sosiologi
Para sosiolog dan ahli terkait dengan sosiologi
sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan
tentang sifat dan hakikat pengertian sosiologi.
Nampaknya belum ada suatu kesepakatan bersama
yang formal tentang pengertian sosiologi, sungguhpun
demikian ada beberapa pengertian dasar tentang
sosiologi yang dapat digunakan sebagai patokan
sementara. Berdasarkan akar katanya, Sosiologi berasal
dari dua kata Yunani yaitu “socius” yang berarti “kawan
atau teman” dan “logos” yang berarti “ilmu atau
pengetahuan”. Teman atau kawan dapat dimengerti
secara luas sebagai “keberadaan orang-orang lain dalam
suatu hubungan”. Dengan demikian berdasarkan asal
katanya maka sosiologi berarti “ilmu tentang berkawan”
atau “ilmu tentang bagaimana manusia berkawan”.
Beberapa pengertian tentang sosiologi yang telah
dikemukakan beberapa ahli terkemuka yang mungkin
bermanfaat antara lain sebagai berikut:
a. Giddens (2004) mendefinisikan bahwa “sociology is
the study of human social life, groups and socities”
(sosiologi merupakan studi/ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan
masyarakat).
b. Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah
suatu ilmu yang mempelajari (1) hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala
sosial, (2) hubungan dan pengaruh timbal balik
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
antara gejala sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-
ciri umum semua gejala sosial (Soekanto, 2003).
c. Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar
manusia dan kelompok-kelompok (Soekanto, 2003).
d. Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi
sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial (Soekanto,
2003).
e. Doorn dan Lammers menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur
dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil (Soekanto, 2003).
f. Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial (Soekanto, 2003).
g. Green (1960) dalam Rahardjo (1999) menyatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mepelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam
pelbagai aspeknya.
Pengertian umum menyatakan bahwa sosiologi
adalah “ilmu tentang masyarakat”. Menurut
Priyotamtomo (2001), sosiologi mepelajari perilaku
masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnnya. Kelompok tersebut
mencakup: keluarga, suku, komunitas, pemerintah,
organisasi soaial, kelompok ekonomi, kelompok politik,
dan lain sebagainya. Sosiologi mempelajari perilaku dan
interaksi kelompok, menelusuri asal-susul
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok terhadap para anggotanya.
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
e. Sosiologi Pedesaan dan Ruang Lingkupnya
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk di
dalamnya perubahan sosial dalam perkembangannya
melahirkan berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang
sosiologi. Obyek kajian yang berbeda selanjutnya
menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi
politik, sosiologi agama dan cabang sosiologi lainnya.
Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan dan
sosiologi pertanian sebagai cabang sosiologi yang
khusus mengkaji masalah tentang masyarakat pedesaan
dan dinamikanya.
Priyotamtomo (2001) mendeskripsikan bahwa
sosiologi pedesaan merupakan suatu studi yang
melukiskan hubungan manusia di dalam dan antar
kelompok yang ada di lingkungan pedesaan. Pengertian
“pedesaan” mencakup wilayah yang disebut “rural”
dibedakan dengan “urban”. Secara lengkap pedesaan
diartikan sebagai kawasan tempat tinggal dan kerja
yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang
lain yang disebut “kota”. Masyarakat pedesaan sering
disebut sebagai “rural community” sedang masyarakat
perkotaan disebut sebagai “urban community”.
Pembedaan tersebut didasari oleh perbedaan dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Soekanto
dalam Yulianti dan Purnomo (2003) menyatakan bahwa
perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan dapat
dilihat antara lain dari kehidupan kegamaan,
individualime, pembagian kerja, macam pekerjaan, jalan
pikiran, jalan kehidupan, serta perubahan-perubahan
sosial lainnya.
Sosiologi pedesaan adalah sosiologi tentang
struktur dan proses-proses sosial yang terjadi di
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada
masyarakat pedesaan dan segala dinamikanya yang
antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata
pencaharian, pola perilaku, serta berbagai transformasi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosiologi pedesaan
juga mencakup hubungan manusia didalamnya sebagai
individu dan antara kelompok-kelompok yang ada di
lingkungan pedesaan. Maksud mempelajari sosiologi
pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan
mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-
hubungannya yang melukiskan tentang tingkah laku,
sikap, perasaan, motif, dan kegiatan manusia yang
hidup dalam lingkungan pedesaan itu. Hasil dari
pengkajian dari sosiologi pedesaan dapat dipergunakan
sebagai penyedia dan pensuplai data dan informasi-
informasi yang sangat dibutuhkan dalam upaya-upaya
pengembangan masyarakat pedesaan. Misalnya untuk
suksesnya kegiatan penyuluhan pertanian.
Ruang lingkup bidang kajian sosiologi pedesaan
menekankan pada masyarakat pedesaan dan segala
dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial,
proses sosial, mata pencaharian, pola perilaku, serta
berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Ulrich P. (1993) Sosiologi Pedesaan (Rural
Sociology) sering disamakan dengan Sosiologi Pertanian
(Agricultural Sociology), karena menurut Rahardjo
(1999) pertanian memang masih merupakan
karakteristik pokok dari umumnya desa-desa di
Indonesia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan
fenomena yang muncul dengan mulai dikenalnya cocok
tanam. Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian
bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa
kebanyakan ruang lingkup dan objek sosiologi pedesaan
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
masih selalu berkisar pada aspek pertanian, aktivitas
serta dinamikanya.
2. Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut:
3. Lembar Kegiatan Mahasiswa
a. Kelompok
1. Pembagian kelompok, masing-masing kelompok
berjumlah 5 orang
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi
latihan
3. Masing-masing kelompok menyusun laporan hasil
diskusi
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan
hasil diskusi
b. Individu
Masing-masing mahasiswa menyerahkan tugas
identifikasi di desa di mana Anda saat ini bertugas.
4. Test Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan
jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian sosiologi pedesaan!
2. Apakah ruang lingkup bidang kajian sosiologi pedesaan!
3. Apakah kegunaan mempelajari sosiologi pedesaan !
G. Rangkuman
Lakukan Indentifikasi Potensi Wilayah di desa Anda dengan Berbasis Agro-ekosistem
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
Sosiologi pedesaan adalah sosiologi tentang struktur
dan proses-proses sosial yang terjadi di pedesaan. Bidang
kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan dan segala
dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial,
proses sosial, mata pencaharian, pola perilaku, serta berbagai
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosiologi
pedesaan juga mencakup hubungan manusia didalamnya
sebagai individu dan antara kelompok-kelompok yang ada di
lingkungan pedesaan.
Maksud mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk
mengumpulkan keterangan mengenai masyarakat pedesaan
dan hubungan-hubungannya yang melukiskan tentang tingkah
laku, sikap, perasaan, motif, dan kegiatan manusia yang hidup
dalam lingkungan pedesaan itu. Hasil dari pengkajian dari
sosiologi pedesaan dapat dipergunakan sebagai penyedia dan
pensuplai data dan informasi-informasi yang sangat
dibutuhkan dalam upaya-upaya pengembangan masyarakat
pedesaan. Misalnya untuk suksesnya kegiatan penyuluhan
pertanian.
Daftar Pustaka
Priyotamtomo W., 2001, Bahan Kuliah Sosiologi Pedesaan, Fakultas Pertanian UGM (tidak diterbitkan)
Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.
Svalastoga, K., 1989. Diferrensiasiasi Sosial. Bina Aksara Jakarta.
Scott J.C., 1989. Moral Ekonomi Petani. Pergolakan dan subsistensi di Asia Tenggara. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES). Unit Percetakan LP3ES. Jakarta.
Shahab K., 2007. Sosiologi Pedesaan. Ar Ruzz Media. Jogyakarta.
Buku Ajar Sosiologi Pedesaan
halaman 1 - 10
Soekanto S., 2003, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan ke-36, PT. Raja Grafindo Persada
Ulrich P., 1993, Sosiolologi Pertanian, Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Wiriaatmadja, S., 1976. Sosiologi Pedesaan. Cetakan ke 4. Yasaguna. Jakarta.
Wuryo, K. dan Ali Syaifulah, 1982. Pengantar Ilmu Jiwa Sosial. Erlangga. Jakarta.
Yuliati Y. dan Purnomo M., 2003, Sosiologi Pedesaan, Lappera Pustaka Utama.
Nama : Yudi Rustandi, SST. MSiHP : 082132682430e-mail : [email protected]
Top Related