Pengertian Bonus
Demografi
(demographic dividend) Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio
Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin, dkk. 2003).
Bonus Demografi terjadi karena peningkatan usia produktif akibat penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang sehingga menurunkan proporsi penduduk muda yang memungkinkan investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga (John Ross, 2004).
3
1971 2000 2010 2020-
2030
>2030
86 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
54 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
51 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
44 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
>50 Naik terus
karena
naiknya
proporsi
lansia.
Rasio ketergantungan dan Bonus
Demografi proyeksi SP2000
Source : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters
Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
4
Sumber: Bappenas, dkk, 2013, Proyeksi Penduduk 2010-2035.
Tantangan Bonus Demografi
(Demographic Dividend)
• Berdasarkan proyeksi 2010-2035, bonus demografi sudah dimulai sejak tahun 2012 dan titik
terendah rasio ketergantungan terjadi pada tahun 2028-2031.
• Potensi bonus demografi meningkatnya jumlah angkatan kerja usia produktif,
meningkatnya tabungan masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
• Setiap provinsi memiliki momentum bonus demografi yang berbeda karena
rasio ketergantungannya berbeda-beda. 5
1971 2000 2010 2020-2030
Windows of
Opportunity
>2045
86 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
54 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
51 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
44 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
>50 Naik terus
karena
naiknya
proporsi
lansia
Rasio ketergantungan dan Bonus Demografi
Source : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters
Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
2028-2031 >2045
47 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
>50 Naik terus
karena
naiknya
proporsi
lansia.
Berdasarkan proyeksi
SP2010 Window of Opp
menyempit dan Angka
ketergantungan tidak lagi
serendah yang diharapkan
6
Rasio ketergantungan menurut provinsi: Indonesia 2010-2035
7
No. Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035 1. Aceh 55,7 51,6 49,5 46,8 46,0 45,9
2. Sumatera Utara 58,8 53,5 50,5 48,2 49,2 50,7
3. Sumatera Barat 60,0 53,7 51,0 49,7 50,6 51,6
4. Riau 55,3 51,1 47,4 44,1 43,9 45,2
5. Jambi 51,5 48,0 45,1 42,5 42,3 43,1
6. Sumatera Selatan 52,0 48,6 46,0 43,8 43,7 44,7
7. Bengkulu 52,4 47,7 44,6 42,4 42,1 43,0
8. Lampung 51,9 47,2 45,2 43,1 43,6 45,3
9. Bangka Belitung 49,5 46,9 44,4 41,4 40,8 41,1
10. Kepulauan Riau 45,9 50,0 49,6 44,3 38,9 38,0
11. DKI Jakarta 36,9 38,4 39,8 39,1 38,2 38,6
12. Jawa Barat 50,9 46,9 44,5 43,3 44,6 46,7
13. Jawa Tengah 50,2 46,5 45,4 45,3 48,3 51,7
14. DI Yogyakarta 45,7 44,0 44,6 44,9 46,5 48,2
15. Jawa Timur 46,2 43,5 43,0 43,9 46,9 49,9
16. Banten 48,5 44,3 41,9 40,3 39,9 40,8
17. Bali 48,0 44,5 41,4 39,3 40,9 44,4
18. Nusa Tenggara Barat 55,5 51,9 49,1 46,6 45,6 45,8
19. Nusa Tenggara Timur 73,0 66,3 60,3 57,2 59,1 60,8
20. Kalimantan Barat 54,6 50,0 45,8 44,2 45,1 46,5
21. Kalimantan Tengah 51,0 46,5 41,9 38,9 38,6 39,5
22. Kalimantan Selatan 48,5 45,3 41,7 39,7 40,4 42,3
23. Kalimantan Timur 49,1 46,6 43,9 41,2 41,4 43,3
24. Sulawesi Utara 50,1 48,7 48,6 50,0 51,0 53,2
25. Sulawesi Tengah 57,9 53,2 47,6 45,1 45,9 48,0
26. Sulawesi Selatan 57,0 52,2 48,5 46,9 47,5 49,1
27. Sulawesi Tenggara 63,4 58,1 53,2 50,1 49,7 50,8
28. Gorontalo 55,3 49,6 45,2 43,4 45,0 47,0
29. Sulawesi Barat 66,7 58,9 51,9 48,6 49,2 50,6
30. Maluku 66,9 60,7 55,4 52,0 52,4 53,1
31. Maluku Utara 62,5 57,2 52,2 48,3 48,3 49,2
32. Papua Barat 55,7 51,4 47,6 43,1 42,5 43,2
33. Papua 56,1 48,4 42,5 39,9 39,7 41,3
Indonesia 51,1 48,2 46,6 45,7 46,0 47,2
Sumber. Bappenas, dkk, 2013,
Proyeksi Penduduk 2010-2035
Prov dengan
periode Bonus
Demografi
panjang: Kepri,
DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Jatim,
Banten, Bali
Prov Sumbar dan
Sultra akan
mendapatkan
Bonus Demografi
dalam waktu amat
pendek
Prov yg tidak akan
mendapatkan
Bonus Demografi:
NTT, Maluku
0
50
100
150
200
250
Po
pu
lasi
dal
am J
uta
Tahun
Tren Jumlah Anak-Anak, Usia Kerja dan Manula, Indonesia, 1950-2050
Anak-anak 0-14
Manula 65+
Usia Kerja
Transisi Demografi akan menciptakan Windows of Opportunity pada 2020-2030
Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
8
Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI NEGARA MAJU DAN UNI EROPA, 2012
• TERJADI PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA SECARA KONSISTEN
• KEKURANGAN TENAGA KERJA USIA MUDA • KEBIJAKAN IMIGRASI BAGI PENDATANG
9
Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA
• JUSTRU MENGALAMI PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA, SAMPAI TAHUN 2030 • HARUS DIPASTIKAN TERSERAP DALAM PASAR KERJA • HARUS SESUAI DENGAN SKILL YG DIKUASAI TENAGA KERJA
10
Pengalaman Internasional
11
1960 - 2000
Pert. GDP/th (%)
Kontribusi (%) Bonus Demografi thd pert.
ekonomi
Cina 7.0 9.2
Korsel 7.3 13.2
Singapura 8.2 13.6
Thailand 6.6 15.5
Turunnya dependency ratio
berkontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi
Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson &
Kinugasa 2005
2. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian
Economic Development: Two Demographic Dividend
Kerangka Teori: Continuum of Care
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
•Konseling
•ANC terpadu
•Fe & asam folat
•Konseling
• Inisiasi Menyusu Dini
•KB pasca persalinan
•Konseling •ASI eksklusif • Imunisasi dasar
lengkap •MPASI •Pemantauan
pertumbuhan
• Konseling • Pemantauan
pertumbuhan & perkembangan
•Konseling •Upaya Kes Sklh
• Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Kespro remaja
• Konseling Gizi dan kesehatan
• Pelayanan KB
Pelayanan PUS & WUS
Lansia • Konseling • Kualitas • Degenerasi
12
Negara Ranking IPM
Angka Kematian ibu Usia Harapan Hidup
Jepang 10 5 87.9
Korea Sel. 12 16 79.3
Singapura 18 3 83.8
Malaysia 64 29 74.0
Sri Langka 97 60 75.9
Thailand 103 48 73.9
Indonesia 121 359 71.6
14
Tabel 1. Ranking Ipm Beberapa Negara Tahun 2012
Proporsi Bayi Lahir Pendek (<48 cm), 2013*)
28.7
20.2
9.6
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
NT
T
DIY
Su
lte
ng
Ba
bel
Sulu
t
Pa
pua
Ja
teng
Su
mse
l
Ka
lbar
Su
lse
l
Ma
lut
La
mp
un
g
Ka
lte
ng
Ja
mb
i
Ba
nte
n
Jabar
Ind
on
esia
Sulb
ar
DK
I
Su
mu
t
Pa
bar
NT
B
Su
ltra
Ka
ltim
Ke
p.R
iau
Ja
tim
Ria
u
Su
mb
ar
Go
ron
talo
Ka
lse
l
Ace
h
Ma
luku
Be
ngku
lu
Bali
*) Berdasarkan 45% sampel balita yang punya catatan
Proporsi Wanita Usia Subur Risiko Kurang Energi Kronis (KEK)*) : 2007 & 2013
31
.3
23
.8
16
.1
12
.7
12
.6
10
.3
5.6
30
.9
18
.2
13
.1
10
.2
8.9
7.9
8.1
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
2007
Hamil Tidak Hamil
38
.5
30
.1
20
.9
21
.4
17
.3
17
.6
20
.7
46
.6
30
.6
19
.3
13
.6
11
.3
10
.7
11
.8
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
15-19 20-24 25=29 30-34 35-39 40-44 45-49
2013
Hamil Tidak Hamil
*) Risiko KEK – jika Lingkar lengan atas (LILA)<23,5 cm
KECENDERUNGAN PREVALENSI BALITA STUNTING DI INDONESIA MENURUT PROVINSI
20 Sumber Data : Riskesdas 2013
Posisi Tinggi Badan Rata-rata Anak Balita Indonesia Tahun 2007 Dibanding Standar WHO 2005
Anak Laki-laki Anak Perempuan
Sumber:Riskesdas, 2007 dan standar WHO 2005 21
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun dibanding Rujukan (WHO 2007) : 2007-2013
100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
170.0
180.0
190.0
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Rata
2 T
inggi B
ad
an
(cm
)
Umur (tahun)
Laki-laki
Rujukan 2007 2010 2013
100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
170.0
180.0
190.0
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Rata
2 T
inggi B
ad
an
(cm
)
Umur (tahun)
Perempuan
Reference 2007 2010 2013
Beda 12,5
cm Beda 9,8 cm
Perkembangan otak tergantung pada stimulasi melalui:
Suara
Penglihatan
Bau
Sentuh
Rasa
Interaksi Sosial
Gerakan Otot Halus dan Kasar
Source: Founders’ Network
26
TRANSMISI BIO-ELEKTRIK DI SINAPS
http://tweenteacher.com/2009/02/18/starting-from-scratch-in-teacher-training/ 29 29
30
http://www.feralchildren.com/image.php?if=figures/perry20021
Anak Usia 3 Tahun
Normal Terabaikan
30
31
Mae Chu Chang, World Bank, 2012 31
Kel. Intervensi Stimulasi
dan tambahan gizi
Kel. Intervensi stimulasi
Kel. Tambahan gizi
Kel. Kontrol
Kelompok anak normal
bulan
Tin
gkat
Kecerd
asan A
nak
Mengejar Ketertinggalan Melalui Intervensi Dini
Sumber: Grantham-McGregor and others (1991)
Note: Tabel kemampuan pertumbuhan adalah index yang terdiri dari empat indikator
perilaku dan pertumbuhan kognitif: lokomotor (aktivitas otot besar, lari, dan lompat),
Koordinasi tangan dan mata, mendengar dan berbicara, dan performa (mengenali bentuk,
Menyusun balok, dan memahami pola balok. “Bulan” mengacu pada waktu setelah
program dijalankan, biasanya sekitar umur 9 bulan
Anemia among pregnant women by residence, Riskesdas 2013
36.4 37.8 37.1
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Proporsi Laki-laki Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013
13.9
19.7
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
NT
T
NT
B
La
mp
un
g
Su
lbar
Su
mse
l
Ka
lbar
Su
mb
ar
Su
lse
l
Ja
teng
Be
ngku
lu
Ja
mb
i
Ka
lte
ng
Ka
lse
l
Su
ltra
Ja
ba
r
Ba
nte
n
Ma
luku
Ind
on
esia
Ace
h
Ria
u
Su
lte
ng
Ba
bel
Ja
tim
DIY
Ma
lut
Go
ron
talo
Ke
p.R
iau
Su
mu
t
Pa
bar
Bali
Ka
ltim
Pa
pua
DK
I
Sulu
t
Laki-laki >18 tahun
2007 2010 2013
Proporsi Perempuan Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013
14.8
32.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
NT
T
La
mp
un
g
Ka
lbar
NT
B
Su
mse
l
Su
lbar
Su
ltra
Jam
bi
Ka
lte
ng
Bali
Pa
pua
Ja
teng
Su
mb
ar
Ma
luku
Ba
nte
n
Ka
lse
l
Be
ngku
lu
DIY
Su
lse
l
Ria
u
Ind
on
esia
Ja
tim
Ja
ba
r
Ace
h
Pa
bar
Su
mu
t
Su
lte
ng
Ke
p.R
iau
Ma
lut
DK
I
Ba
bel
Ka
ltim
Go
ron
talo
Sulu
t
Perempuan >18 tahun
2007 2010 2013
Prev. Hipertensi & Status Gizi menurut Kel.Umur & Jenis Kelamin, Riskesdas 2007
Laki-laki Perempuan
12.2
61.4
16.0
69.6
25.5
83.7
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Hip-krs-pdk Hip-Normal Hip-gmk-pdk
4.2
70.5
8.6
72.2
13.4
86.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Hip-krs-pdk Hip-Normal Hip-gmk-pdk
38
Prev.Peny.Jantung*) & Status Gizi menurut Kelp.Umur & Jenis kelamin, Riskesdas 2007
Laki-Laki Perempuan
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
*) Sampel yang menjawab Ya, pernah didiagnosis Sakit Jantung
39
Laki-laki Perempuan
Prevalensi DM*) & Status Gizi menurut Kelp.Umur & Jenis kelamin, Riskesdas 2007
*) Sampel yang menjawab Ya, pernah didiagnosis Penyakit kencing manis (DM)
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
40
PENDEWASAAN USIA KEHAMILAN
Pendewasaan usia kehamilan menurunkan kejadian stunting, bayi
berat lahir rendah dan angka kematian bayi
Investasi pendidikan dgn skill dan kompetensi
serta ETOS yg tinggi utk penyerapan tenaga kerja
Menurunnya angka kelahiran,
meningkatnya penduduk usia kerja
Bonus demografi dan pertumbuhan
ekonomi
Good governance kondusif utk investasi penciptaan lapangan
kerja
Pekerja sehat produktif dimulai dari kecukupan pangan dan gizi, kespro
Kebijakan ekonomi kondusif utk penciptaan
lapangan kerja dan kredit mikro
Pemanfaatan Bonus Demografi :
Peluang Peningkatan Kualitas Penduduk
Source: SM Adioetomo, diadaptasi dari Population Reference Bureau (PRB), 2013
Peningkatan peluang kerja perempuan dan
tabungan
Top Related