8/30/2012
1
INDUSTRY AND SECTORAL POLICY
EE--Mail :Mail :[email protected]@gmail.com
HPHP : : 0811 0811 –– 25 25 –– 42554255
Visit my site:
http://www.mudrajad.com
Prof. MUDRAJAD KUNCORO, Ph.DFakultas Ekonomika & Bisnis UGM
2
Note: Other sectors include the following: electricity, gas, and water sector; construction sector; trade, hotel, and restaurant sector; transportation and communication sector; finance, rental, and company service sector; and service sector.Source: Calculated from BPS (2012)
Indonesia adalah negara agraris pada tahun 1960an hingga 1980an. Namun sejaktahun 1993, telah terjadi transformasi struktural karena industri telahmenggantikan pertanian sebagai penggerak utama PDB Indonesia. Kontribusisektor manufaktur terhadap PDB Indonesia cenderung mengalami penurunankembali sejak tahun 2004. Namun demikian, pada tahun 2011 kontribusimanufaktur meningkat menjadi 27,3%, sedang sektor pertanian menyumbang13,5% terhadap PDB.
Sektor 1968
1978 1988 1998 2000 2004 2006 2008 2009 2010 2011
Pertanian 51,0 30,5 24,1 17,4 15,6 15,4 14,1 14,1 15,3 15,3 13,5
Pertamba-
ngan4,2
17,6 12,1 8,3 12,1 8,6 9,4 9,1 10,6 11,2 8,1
Manufaktur 8,5 10 18,5 23,9 27,8 28,3 28,1 27,8 26,4 24,8 27,3
Lainnya 36,3 41,9 45,2 50,3 44,6 47,7 48,1 52,9 47,7 48,7 51,1
PDB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MENGAPA SEKTOR INDUSTRI?INDUSTRIALISASI TELAH MENYEBABKAN TRANSFORMASI STRUKTURAL
Kontribusi Masing-masing Sektor terhadap PDB Indonesia, 1969-2011
8/30/2012
2
3
Pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia 2001-2008 menunjukkan tren yang secara umum meningkat antara 2,8% hingga 7,5%. Ini jauh lebih rendah dibanding sebelum krisis 1998, yang mampu tumbuh 2 digit. Pertumbuhan sektor industri di Indonesia 2005-2008 hanya meningkat sebesar 5.7%. Padahal, pemerintah menargetkan industri tumbuh sebesar 8,56%/tahun dan menyerap tenaga kerja 2,64 juta/tahun selama 2004-2009.
Pertumbuhan Sektor Industri & Perekonomian Indonesia, 1994-2008* (%)
Sumber: KPIN (2009).
Peranan Masing-Masing Cabang Industri Terhadap PDB Sektor Industri Tahun 1995-2007*
No.Cabang Industri Persen (%)
1995 2004 2005 2006 2007*
1 Makanan, Minuman dan Tembakau 47.1 30..3 29.3 27.1 11.0
2 Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 9.2 13.8 12.5 12.4 10.4
3 Brg. Kayu & Hasil Hutan 6.7 5.7 5.4 5.8 1.8
4 Kertas & Barang Cetakan 4 5.8 5.6 5.2 5.7
5 Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 13.5 11 12.1 12.6 18.6
6 Semen & Brg. Galian Non-Logam 3.3 3.9 3.9 3.8 3.6
7 Logam Dasar, Besi & Baja 3.2 2.9 2.9 2.8 8.6
8 Alat Angkut., Mesin & Peralatannya 12.4 25.7 27.4 29.4 34.6
9 Barang lainnya 0.6 0.9 0.9 0.9 5.7
Total Industri 100 100 100 100 100
*Kuartal 2 2007
Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
Empat penyumbang industri manufaktur utama yang berperanan dalam pembentukan PDB industri pengolahan non-migas selama 1995-2007 adalah industri alat angkut, mesin dan peralatannya; industri makanan, minuman dan tembakau; industri pupuk, kimia dan barang dari karet; serta industri tekstil, barang kulit dan alas kaki
8/30/2012
3
Indonesia’s Leading Food & Beverages Companies
Indofood, Wingfood, Garudafood are vertically integrated,
owning production, processing & distribution facilities.
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
Indofood(NoodleOnly)
Nestlé(Domesticwithout JV)
Garudafood(Peanut &
Snack)
Coca-Cola Sinar Sosro(RTD Tea)
Frisian Flag Santos(Coffee &Candy)
Heinz ABC Danone(Biscuit &
Beverages)
Mayora(Coffee, Hot
Cereal,Candy)
Sale
s 2
006 (
mio
Rp
)
manufacturer
Pertumbuhan Industri Non-Migas (YoY) Tahun 2004-2007*
Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
No. Cabang Industri Persen (%)
1995 2004 2005 2006 2007* 2004-2007
1 Makanan, Minuman & Tembakau 16.5 1.4 2.7 7.21.2 3.1
2 Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 10.4 4.1 1.3 1.2-10.3 -0.9
3 Barang Kayu & Hasil Hutan 3 -2.1 -1 -1-10.3 -3.6
4 Kertas & Barang Cetakan 13.5 7.6 2.4 2.1-16.3 -1.0
5 Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 11.9 9 8.8 4.520.2 10.6
6 Semen & Brg. Galian Non-Logam 20.1 9.5 3.8 0.5-3.1 2.7
7 Logam Dasar, Besi & Baja 18.6 -2.6 -3.7 4.74.7 0.8
8 Alat Angkut, Mesin & Peralatan 7.7 17.7 12.4 7.531.2 17.2
9 Barang Lainnya 8.9 12.8 2.6 3.6-29.9 -2.7
Total Industri 13.1 7.5 5.9 5.37.3 6.5
*Kuartal 2 2007
8/30/2012
4
Terjadi Peningkatan Volume Pemakaian BBM
Terjadi peningkatan penggunaan premium pada bulan Oktober dan diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor (Mobil dan Motor)7
Volume BBM
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
Des
2005
Jan
2006
Peb
2006
Mar
2006
April
2006
Mei
2006
Juni
2006
Juli
2006
Agust
2006
Sept
2006
Okt
2006
Nop
2006
Des
2006
Jan
2007
Peb
2007
Mar
2007
April
2007
Mei
2007
Juni
2007
Juli
2007
Agust
2007
Sept
2007
Okt
2007
Bulan
Kilo
Lit
er
Premium
Minyak Tanah
Minyak Solar
Penjualan Motor
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
JanFebMar AprMayJun Jul AugSepOctNovDecJanFebMarAprMayJun Jul AugSepOct
2006 2007
Hundreds
Motor Sale
Penjualan Mobil
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
2006 2007
Hundreds
Car Sale
Sunrise Industry and Sunset Industry
Growth2002-9*
Share to Manufacturing Industry, 2002-9*
High Low
High
Industri Kimia dan Barang-Barang dari Kimia
Industri Karet dan Barang-Barang dari Plastik
Industri Makanan dan Minuman
Industri Barang Galian Bukan Logam
Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya
Industri Daur Ulang
Low
Industri Tembakau Industri Kayu, Barang dari Kayu,
dan Anyaman Industri Kertas dan Barang dari
Kertas
Industri Logam Dasar Indsutri Mesin dan
Perlengkapannya Industri Radio, Televisi,
dan Peralatan Komunikasi Lainnya
Sunrise industry adalah cabang industri yang pangsanya besar dalam sektor industri dan memiliki pertumbuhan di atas rata-rata industri. Industri yang termasuk sunrise industry adalah industri kimia dan barang-barang kimia (pupuk termasuk di dalamnya), industri karet dan barang-barang dari plastik, dan industri makanan dan minuman.
Sunset industry adalah cabang indutri yang perannya kecil dalam industri manufaktur dan memiliki pertumbuhan di bawah rata-rata industri. industri yang termasuk sunset industry adalah industri logam dasar, industri mesin dan perlengkapannya, dan industri radio, televisi, dan peralatan kominikasi lainnya.
*)angka perkiraanSumber: diolah dari BPS (2012)
8/30/2012
5
@Mudrajad Kuncoro\GBE 9
2003 2001 2000 1999 Perusahaan Skor
3 1 1 2 Astra Int 6.06
1 2 2 3 Indofood 5.90
6 3 3 6 Sampoerna 5.72
4 4 4 1 Gudang Garam 5.55
7 5 5 5 Indosat 5.42
8 6 8 7 Djarum 5.10
9 7 9 (-) Telkomsel 5.03
- 8 (-) (-) Satelindo 4.97
10 9 7 (-) Sosro 4.95
- 10 10 (-) SCTV 4.94
10 Besar Perusahaan Terbaik di Indonesia yang masuk “Top 200 best Companies in Asia”Menurut Far Eastern Economic Review(25/12/2003-5/1/2004)
Sumber: http://www.feer.com/articles/2003/0312_25/free/p064.html, accessed 25 Dec 2003
Perilaku konsumtif rakyat Indonesia: tetap beli mobil/sepeda motor, makan mie instant, ngrokokan untuk penghilang stress, ke mana-mana
nenteng ponsel, nonton TV terus, sambil minum teh botol.
@Mudrajad@Mudrajad 1010
AnalisisAnalisis 2000 perusahaan terbaik di dunia 2000 perusahaan terbaik di dunia tersebuttersebut menunjukkanmenunjukkan bahwabahwa meskipunmeskipun gejolakgejolak didi sektorsektorkeuangankeuangan global, bank global, bank masihmasih mendominasimendominasi, , dengandengan 5 5 perusahaanperusahaan didi jajaranjajaran 10 10 terbaikterbaik didi
IndonesiaIndonesia.. SektorSektor--sektorsektor iniini bukanbukan pemimpinpemimpin dalamdalam pertumbuhanpertumbuhan sepanjangsepanjang tahuntahun lalulalu..10
10 Besar Perusahaan Terbaik di Indonesia yang masuk “The World’s Biggest Companies”Menurut Majalah Forbes (21/4/2010)Sumber: http://www.forbes.com/lists/2010/18/global-2000-10_The-Global-2000-Indonesia_10Rank.html, accessed 3 Nov2010
Company Rank Sales
($Bil)
Profits
($Bil)
Aset
($Bil)
Market
($Bil)
Telekom Indonesia 684 5.42 0.95 8.37 17.74
Bank Central Asia 796 2.07 0.52 22.46 12.65
Bank Mandiri 796 2.85 0.47 32.32 10.03
Bank Rakyat Indonesia 843 2.74 0.53 22.39 9.49
Bank Negara Indonesia 1412 2.47 0.26 24.07 3.07
Bumi Resources 1533 2.96 0.57 5.44 4.56
Bank Danamon 1802 2.00 0.16 10.39 4.62
PGN 1915 1.14 0.06 2.34 9.82
Semen Gresik 1977 1.09 0.23 0.97 4.87
PT Bukit Asam 1986 0.95 0.29 0.83 3.93
8/30/2012
6
1111
GDP Indonesia by expenditure (%)
CONSUMPTION DRIVEN GROWTHCONSUMPTION DRIVEN GROWTH
11
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010*
HouseholdConsumption
GovernmentExpenditure
Investment
Export
Import
* Until 1st quarter. Source: Calculated from BPS (2010)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 12
PRODUKSI ROKOK DI INDONESIA
• Krisis moneter tidak mempengaruhi industri rokok di Indonesia
• Negara tujuan ekspor rokok kretek Indonesia adalah Malaysia dengan volume 5.041.217 kg dengan nilai US$ 61.184.464 0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
1996 1997 1998 1999 2000 2001
Rokok Kretek
Rokok Putih
Klobot/Klembak
Total
Perkembangan Produksi
Rokok Kretek di Indonesia
Sumber:
Diolah dari data Indocommercial (1999;2002)
8/30/2012
7
@Mudrajad Kuncoro\GBE 13
ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI ROKOK KRETEK
• Untuk mengukur konsentrasi industri digunakan dua indikator:
– Rasio konsentrasi:• CR4 & CR 8 : pangsa 4
perusahaan terbesar dan pangsa 8 perusahaan terbesar dalam industri.
– Indeks Herfindahl-Hirschman (IHH):
• penjumlahan kuadrat pangsa pasar tiap-tiap perusahaan dalam suatu industri.
• IHH bernilai antara 0-1.
– Jika mendekati 0 berarti struktur industri mendekati pasar persaingan sempurna.
– Jika mendekati 1 maka struktur industri cenderung ke pasar monopoli.
• Jika CR4 = 40%, maka struktur industri dikatakan berbentuk oligopoli (Kuncoro, et al, 1997: Bab 22)
• Menurut Stigler, suatu industri dikatakan berstruktur oligopoli bila mempunyai konsentrasi industri lebih dari 60%. (Hasibuan, 1993)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 14
KONSENTRASI INDUSTRI ROKOK KRETEK DI INDONESIA, 1996-1999
• Dengan metode Rasio Konsentrasi:– rata-rata CR4 industri rokok di
Indonesia sebesar 77,56%.
– Rata-rata CR8 industri rokok di Indonesia sebesar 88,15%.
– Berdasarkan klasifikasi struktur industri menurut Bain (1956), struktur industri rokok kretek di Indonesia termasuk tipe II yaitu oligopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi.
• Dengan metode IHH diperoleh nilai 0,27 yang berarti struktur industri rokok kretek di Indonesia tidak berstruktur monopoli.
Tahun CR4 CR8 IHH Total Firm
1996 0.8109 0.9174 0.3131 191
1997 0.8216 0.9071 0.3207 190
1998 0.6807 0.8206 0.2056 204
1999 0.7891 0.8812 0.2716 206
rata - rata 0.7756 0.8815 0.2778Sumber: diolah dari data BPS.
8/30/2012
8
@Mudrajad Kuncoro\GBE 15
Diversifikasi usaha Djarum
• Bermula dari raja rokok, merambah berbagai bisnis:– Perbankan: beli saham BCA
bersama Farallon Capital; Bank Haga & Hagakita
– Properti: WTC Mangga Dua. Mal Daan Mogot, Perum Karawang Resinda, Griya Padma Semarang, Hotel Padma
– Optik: pemain terbesar bisnis lensa kacamata
– Elektronika: Polytron, Digitec
– Tekstil: busana & garmen
– Funiture: Ligna,Kudus Istana Furnitur
Sumber: Swa (Jan, 2003)
@Mudrajad Kuncoro\GBE 16
Para Pemain Rokok Pinggiran
• Sebagai “follower”
– Meniru desain grafis & kemasan produk 4 besar
– Harga murah
– Pemasaran sebatas kec, kab, provinsi
– Iklan bombastis & sihir kata:
• Rokok ini memakai tembakau sangat canggih & cocok untuk kaum intelektual (Dja Yen Ng)
• Dari umat untuk umat (Aseng Jaya, 565)
8/30/2012
9
@Mudrajad Kuncoro\GBE 17
JURUS 4 P DAN 4 CJURUS 4 P DAN 4 C
4 P (kiat pemasar):– PRODUCT: macam
produk, mutu, desain, penyajian, ukuran, pelayanan, garansi
– PRICE: harga dasar, diskon, jangka waktu, syarat
– PLACE: saluran, cakupan, jenis, lokasi, transportasi
– PROMOTION: promosi, iklan, wiraniaga, humas, pemasaran langsung
4 C (kiat pelanggan):
– Customer needs & wants
– Cost to customers
– Convenience: kemudahan, kenyamanan
– Communication
Segmen rokok pinggiran: klas bawah, pengin tampil gaul
dg merek terkenal, tapi duit cekak
@Mudrajad Kuncoro\GBE 18
• Jurus mengekor nama:
– 369 (Sam Liok Kioe), 565 (Dja Yen Ng), 33 (sam Sam), 21 (Dji It), 468 (Soe Laa Pan)
– Gudang Gandum, Gudang Gamping, Gudang Rasa
8/30/2012
10
@Mudrajad Kuncoro\GBE 19
STRATEGI FOCUS: UMAT ISLAM, HURUF ARAB
Tantangan RRC dan India
Integrasi Ekonomi Regional dengan Lingkungan Global yang semakin kompetitif
ASEAN Economic Community 2015
1. Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal yang didukung olehaliran barang dan jasa, investasi, modal dan tenaga kerjaterdidik yang lebih bebas.
2. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai magnet bagi penanamanmodal asing
Visi ASEAN 2020 (1997)Dipertegas oleh Deklarasi ASEAN Concord II
(2003); ASEAN Charter (2007)
Liberalisasi PerdaganganWTO
Tantangan RegionalAsean Economic Community dan Liberalisasi Perdagangan Dunia
8/30/2012
11
Catatan: dalam ribuan orang; data sampai 15 Juni 2010Sumber: ASEAN Tourism Database (2010)
Kedatangan Wisman di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari 2006-2008.Apabila dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, Indonesia ada di peringkat ke empat.
KEDATANGANKEDATANGAN WISMANWISMAN KKEE INDONESIA INDONESIA DANDAN ASEAN (ASEAN (RIBURIBU ORANGORANG))
Persentase Jumlah Usaha (Total: 22,7 juta)
Perbandingan Daya Serap Tenaga
Kerja/Unit Usaha dan Persentase Jumlah
Usaha0,2
0,7
15,8
83,3
108
19
3
2
Besar
Menengah
Kecil
Mikro
Tenaga Kerja/ Unit Usaha (Total: 49,7 juta orang)
9,6%
5,9%
21,9%
62,5%
Sumber: Diolah dari BPS, Sensus Ekonomi 2006Sumber: Diolah dari BPS, Sensus Ekonomi 2006
DATA TERBARU SENSUS EKONOMI 2006DATA TERBARU SENSUS EKONOMI 2006Usaha mikro dan kecil mendominasi dari sisi unit usaha (99,1%) dan penyerapan tenaga kerja (84,4%), dengan perbandingan 2 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha mikro dan 3 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha kecil. Sebaliknya industri besar dan menengah, yang jumlah unit usahanya hanya 0,9%, menyerap 15,5% tenaga kerja dengan perbandingan 19 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha menengah, dan 108 tenaga kerja per unit usaha untuk usaha besar.
8/30/2012
12
ASEAN Economic Integration: Setting the Context
ASEAN Economic Community 2015 (AEC 2015) is not a newly invented vision of ASEAN in economic sphere
ASEAN Leaders have long pledged to foster regional economic growth, reduce poverty and improve living standards by-inter alia–lowering/eliminating tariff barriers and eliminating non-tariff barriers among the member states
1976
1977
1981
1983
1987
1992
1995
1997
1998
2003
2005
2007
2008
2009
1989
1994
2004
2006
2010
Categorization of Goods
• Normal Track (target of tariff rate = 0%)
(a) Early Harvest Program (2006)
(b) NT1 (2010)
(c) NT2 (2012)
• Sensitive list
(a) Tahun 2012 tarif menjadi 20%
(b) Tahun 2018 tarif menjadi 0-5%
• Highly Sensitive list
Tahun 2015 tarif menjadi 50% (untuk produk yang pada tahun 2002 tingkat tarifnya >50%)
8/30/2012
13
ASEAN-Australia- New Zealand FTA
ASEAN-Korea FTA
ASEAN-Japan CEP
ASEAN-Canada
ASEAN-China FTA
ASEAN-Russia
ASEAN-EU
ASEAN-Pakistan
ASEAN-India FTA
ASEAN-US TIFA
AEC : ASEAN Economic Community
EAFTA : East Asia Free Trade Area
CEPEA : Comprehensive Economic Partnership in East Asia
Sumber: Sindhuwinata (2010)
8/30/2012
14
2727
UraianUraianNILAI EKSPOR (Juta US$)NILAI EKSPOR (Juta US$)
Growth Growth 20082008--2009 2009 (% y o y)(% y o y)
Growth Growth (Jan(Jan--Aug Aug
20020099--20201010,,% y o y)% y o y)
20052005 20062006 20072007 20082008 20092009 2010*2010*
Total EksporTotal Ekspor 86,99586,995 103,527103,527 118,014118,014 139,605139,605 119,480119,480 99,22699,226 --((14.4114.41)) 35.10
MiMinyaknyak 9,5539,553 10,90610,906 12,49612,496 15,38715,387 10,61210,612 9,3759,375 --(31.03)(31.03) 40.43
Minyak Minyak MMentahentah 7,2597,259 7,9057,905 9,3809,380 11,44211,442 7,9967,996 6,8766,876 --(30.12)(30.12) 22.64
Hasil MinyakHasil Minyak 2,2642,264 3,0013,001 3,1173,117 3,9453,945 2,6162,616 2,4992,499 --(33.68)(33.68) 30.43
GasGas 10,72010,720 12,03912,039 12,28512,285 16,33316,333 9,8269,826 8,4818,481 --(39.84)(39.84) 38.86
NonmigasNonmigas 66,66,752752 80,80,577577 9933,,142142 101077,8,88484 97,76097,760 81,36981,369 --(8.50)(8.50) 31.91
Sumber: Bank Indonesia (2010)
Selama 2008-2009, ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan yang negatif yakni minus 14,4%. Penurunan growth terbesar terjadi pada komoditas ekspor migas yakni minus 31%, sementara komoditas ekspor nonmigas hanya turun hingga minus 8,5%. Namun, kinerja ekspor mulai membaik selama Jan-Agust 2009-2010, di mana total ekspor tumbuh 35,1%. Kenaikan ekspor terutama dari ekspor minyak, gas, dan nonmigas.
EKSPOR INDONESIA 2005-2010
*hingga Agustus 2010
ASEANASEAN--China FTA?China FTA?Ekspor dan Impor Indonesia dengan China (2006Ekspor dan Impor Indonesia dengan China (2006--2009)2009)
* Sampai dengan Agustus 2010* Sampai dengan Agustus 2010
Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
Sejak tahun 2008, neraca perdagangan Indonesia terhadap China mengalami defisit, sebesar US$3.610,70 juta pada tahun 2008.
Hal yang sama masih terjadi pada tahun 2009, sampai dengan November, Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 2.501,80 juta.
TahunTahun
Surplus/DefisitSurplus/DefisitNeraca Perdagangan Neraca Perdagangan ((juta juta
US$US$))20062006 1.706,701.706,7020072007 1.117,601.117,6020082008 --3.610,703.610,7020092009 --2.502,802.502,802010*2010* --3.686,603.686,60
8/30/2012
15
Ekspor Nonmigas Menurut Negara TujuanEkspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan, 2008, 2008--20102010
Negara Negara TujuanTujuan
Nilai (Ribu US $)Nilai (Ribu US $) % % PerubahaPerubaha
n n 202009 09 tterhadap erhadap
20200808
% Peran Thd % Peran Thd Total Ekspor Total Ekspor
Non Migas Non Migas 20200909
% Peran Thd Total % Peran Thd Total Ekspor Non Migas Ekspor Non Migas
Aug 2010Aug 201020082008 20092009
JanJan--Aug Aug 20102010
JepangJepang 13,336,15013,336,150 1212,,206206,,915915 10,093,98210,093,982 --8.468.46 10.2110.21 12.5112.51MalaysiaMalaysia 6,175,9886,175,988 5,619,4695,619,469 4,800,8324,800,832 --9.019.01 4.714.71 5.955.95Amerika Amerika SerikatSerikat
12,375,31912,375,319 17,659,53317,659,533 8,658,3418,658,341 42.6942.69 14.7814.78 10.7210.72
ChinaChina 9,574,4419,574,441 7,421,2507,421,250 9,755,9069,755,906 --22.4422.44 6.216.21 12.0812.08ThailandThailand 3,253,3753,253,375 2,587,7982,587,798 2,671,2012,671,201 --20.4520.45 2.162.16 3.313.31SingapuraSingapura 10,496,99410,496,994 8,854,7368,854,736 6,428,4116,428,411 --15.6415.64 7.417.41 7.967.96TaiwanTaiwan 2,837,5842,837,584 2,860,9552,860,955 1,976,1281,976,128 --0.820.82 2,392,39 2.442.44Korea Korea SelatanSelatan
4,490,5554,490,555 5,109,1865,109,186 3,798,6413,798,641 13.7713.77 4.274.27 4.714.71
AustraliaAustralia 2,683,0642,683,064 2,287,9352,287,935 1,918,4181,918,418 --14.7314.73 1.911.91 2.372.37VietnamVietnam 1,688,8651,688,865 1,449,3351,449,335 1,109,6271,109,627 --14.1814.18 1.211.21 1.321.32
Sumber: Bank indonesia (2010)
Peluang
• Jumlah penduduk AC-FTA sebanyak 1,9 miliar, merupakan salah satu blok perdagangan terbesar di dunia.
• Nilai perdagangan AC-FTA mencapai US$ 200 miliar, terbesar setelah Uni Eropa dan NAFTA.
• Negara ASEAN mendapat keuntungan dari rendahnya tarif ekspor ke China, dengan rata-rata 8,9 persen pada 2007.
8/30/2012
16
Peringkat Nilai Ekspor Indonesia ke China Menurut JenisBarang
* Sampai dengan September; Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
NoNo Code HSCode HS Description of GoodsDescription of Goods 20082008 2009*2009*
11 15111511Palm Oil and Its FractionsPalm Oil and Its Fractions 1.519,31.519,3 1.178,51.178,5
22 40014001
Natural Rubber, Balata, GuttaNatural Rubber, Balata, Gutta--Percha, Guayule, Chicle and Percha, Guayule, Chicle and Similar Natural GumsSimilar Natural Gums 859,1859,1 557,5557,5
33 27012701CoalCoal 716,4716,4 995,6995,6
44 15131513
Coconut (Copra), Palm Kernel Coconut (Copra), Palm Kernel of Babassu Oil and Fractions of Babassu Oil and Fractions ThereofThereof 337,0337,0 213,0213,0
55 26042604Nickel Ores and ConcentratesNickel Ores and Concentrates 230,9230,9 87,487,466 74087408Copper WireCopper Wire 210,2210,2 84,584,5
77 26062606Aluminium Ores and Aluminium Ores and ConcentratesConcentrates 203,6203,6 161,6161,6
88 15161516Animal and Vegetable Fats Animal and Vegetable Fats and Oil and Their Fractionsand Oil and Their Fractions 157,6157,6 18,218,2
99 84718471Automatic Data Proccessing Automatic Data Proccessing Machines and Units ThereofMachines and Units Thereof 117,1117,1 89,289,2
1010 29022902Cyclic HydrocarbonsCyclic Hydrocarbons 112,8112,8 56,756,7
China merupakan mitra dagang ASEAN terbesar ketiga pada tahun 2008, setelah Jepang dan Uni Eropa.
Pangsa China dalam perdagangan intra-regional di Asia Timur dan Tenggara meningkat dari 31,7 persen pada tahun 1990 menjadi 42 persen pada 2008 (ADB, 2009)
India, Vietnam dan Indonesia saat ini mengalami perdagangan defisit dengan China. Ketiga negara mengimpor manufaktur China dan mengekspor bahan mentah utama.
Peringkat Nilai Impor Indonesia dari China Menurut Jenis Peringkat Nilai Impor Indonesia dari China Menurut Jenis BarangBarang
* Sampai dengan September
Sumber: diolah dari Departemen Perdagangan (2010)
No Code HS Description of Goods 2008 2009*
1 8517Elect. App. For LineTelephony/Line Telegraphy 1.619,0 1.027,6
2 8471Automatic Data Processing Machines and Units Thereof 457,8 422,0
3 7308Structures and Parts Thereof 277,0 98,9
4 8404Auxiliary Plant for Use with Boilers of Heading 8402 or 8403 268,9 240,1
5 7208Flat-Rolled Products of Iron or Non-Alloy Steel 215,6 261,3
6 7304Tubes, Pipes, and Hollow Profiles, Seamless, of Iron or Steel 195,0 196,0
7 7606Aluminium Plates, Sheets and Strip 191,3 26,1
8 8473
Parts and Accessories Suitable for Use Solely/Principally with the Machines of Headings 8469 to 8470 183,6 51,9
9 3103Mineral or Chemical Fertilisers. Phospatic 178,9 39,2
10 8406Steam Turbines and Other Vapour Turbines 169,1 167,2
China menjadi importir utama mineral dan bahan mentah lainnya, bahan bakar, makanan, barang kapital dan sejumlah barang konsumsi.
Konsumen China mengimpor seafood, batu permata, dan furnitur dari Asia Tenggara.
Empat negara Asia Tenggara termasuk di antara sepuluh besar tujuan kunjungan turis China pada tahun 2007; Vietnam, Thailand, Singapura dan Malaysia.
8/30/2012
17
Daya Saing Produk Manufaktur Indonesia Terhadap Negara China
Sumber: Tjahjana (2010)
Perbandingan Daya Saing Produk Manufaktur Indonesia dan China Pada Pasar Dunia
• Berdasarkan perhitungan daya saing pada pasar global berdasarkan HS 4 digit, dari 1075 total produk yang memiliki daya saing antara Indonesia dan China, Indonesia memiliki 36 produk yang sama kuat dengan China
• Pada produk Indonesia yang memiliki daya saing lebih baik dari China, nilai total ekspor Indonesia tampak berada masih jauh dari nilai total ekspor China
Sumber: Tjahjana (2010)
8/30/2012
18
Indonesia’s Sensitive Track
• Sensitive List : 304 Produk (HS 6 digit), antara lain barang jadi kulit (tas, dompet); alas kaki (sepatu sport, casual, kulit); kacamata; alat musik (tiup, petik, gesek); mainan-boneka; alat olah raga; alat tulis; besi dan baja; spare part; alat angkut; glokasida dan alkaloid nabati; senyawa organik; antibiotik; kaca; barang-barang plastik.
• Highly Sensitive List : 47 Produk (HS 6 digit), antara lain terdiri dari produk pertanian, seperti beras, gula, jagung dan kedelai; produk industri tekstil dan produk tekstil (itpt); produk otomotif; produk ceramic tableware.
Sektor Yang Dikhawatirkan Terkena Dampak AC-FTA
Sumber: Tjahjana (2010)
Terdapat 228 Kategori Produk yang terdiri atas 12 sektor industri yang dikhawatirkanakan terkena dampak negatif dari AC-FTA
8/30/2012
19
Konsep Daya Saing• Daya saing adalah produktivitas dimana suatu negara, wilayah atau cluster
mendayagunakan modal, sumber daya manusia dan potensi alam-nya.
• Produktivitas menentukan ‘standard of living’ dari suatu negara atau wilayah (tingkat upah, kesejahteraan sosial maupun lingkungan)
• Daya saing: Bukan tentang industri apa yang berkompetisi di suatu kawasan, tapi bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industri tersebut
• Produktivitas di suatu kawasan merefleksikan apa yang dilakukan perusahaan domestik maupun asing di kawasan tsb
• Produktivitas dari industri “lokal” merupakan hal paling fundamental dalam daya saing, bukan sekedar hubungan perdagangan dengan pihak luar
• Hanya bisnis yang kompetitif yang dapat menciptakan lapangan kerja yang sinambung dan upah yang atraktif
• Negara atau kawasan bersaing dalam menawarkan lingkungan paling produktifuntuk bisnis
• Sektor publik dan privat memainkan peran berbeda tapi saling terkait dalam menciptakan suatu produktivitas ekonomi
37
Faktor Penentu Daya Saing
• Kekayaan alam saja tidak cukup untuk meningkatkan taraf hidup
• Kondisi makroekonomi yang kondusif akan menciptakan potensi daya saing, namunbelum cukup
• Produktivitas sangat tergantung pada perbaikan kemampuan mikroekonomi dan tingkat persaingan lokal
Source: On Competition, Prof. Michael Porter
38
8/30/2012
20
Persepsi atas Daya Saing IndonesiaWorld Economic Forum mengurutkan 139 Negara di dunia berdasarkan tingkat daya saing perekonomian negara tersebut yang dilihat dari12 pilar utama perekonomian. Indonesia menempari urutan 44 pada tahun 2011, atau naik dari urutan 54 tahun lalu.
Dari 3 kategori negara berdasarkan keadaan ekonominya, yakni Factor Driven, Efficiency Driven, dan Innovation Driven, WEFmengkategorikan Indonesia ke dalam negara yang sedang bertransisi dari 1 ke 2 (dari factor driven ke efficiency driven).
Sumber: World Economic Forum (2011), “Global Competitiveness Report 2011”
URUTAN INDONESIA SECARA UMUM BESERTA URUTAN PER PILAR EKONOMI
SKOR PER PILAR EKONOMI INDONESIA DIBANDING NEGARA LAIN YANG SETARA (skor 1 min 7 max/baik)
39
PeringkatPeringkat GCI GCI BeberapaBeberapa Negara, 2003Negara, 2003--20102010
NegaraNegara 20032003 20042004 20052005 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010
USAUSA 11 11 11 11 11 11 11 44
Hong KongHong Kong 1010 66 22 22 33 33 22 1111
SingaporeSingapore 44 22 33 33 22 22 33 33
SwitzerlandSwitzerland 99 1414 88 88 66 44 44 11
AustraliaAustralia 77 44 99 66 1212 77 77 1616
MalaysiaMalaysia 2121 1616 2626 2222 2323 1919 1818 2626
ChinaChina 2727 2222 2929 1818 1515 1717 2020 2727
TaiwanTaiwan 1717 1212 1111 1717 1818 1313 2323 1515
ThailandThailand 2828 2626 2525 2929 3333 2727 2626 3838
KoreaKorea 3232 3131 2727 3232 2929 3131 2727 2222
IndiaIndia 4242 3030 3333 2727 2727 2929 3030 5151
IndonesiaIndonesia 4949 4949 5050 5252 5454 5151 4242 4444
PhilippinesPhilippines 4141 4343 4040 4242 4545 4040 4343 8585
VenezuelaVenezuela 5151 5151 5151 5353 5555 5555 5757 122122
Sumber: IMD (2010) WEF(2010)
8/30/2012
21
4141
Competitiveness Cube (IMD, 2010)
Source: IMD World Competitiveness Yearbook, http://www02.imd.ch/wcy/methodology/
42
The Most Problematic Factors for Doing Business, selected Asian countries, The Most Problematic Factors for Doing Business, selected Asian countries, 20102010--2011 (% of Respondents)2011 (% of Respondents)
MalayMalay--siasia
SingaSinga--porepore
ChinaChina ThailandThailand IndoIndo--nesianesia
PhilippinesPhilippines
Inefficient government bureaucracy 13.013.0 3.33.3 9.09.0 13.313.3 16.216.2 18.318.3
Corruption 8.08.0 0.10.1 9.59.5 11.411.4 16.016.0 22.722.7
Inadequately educated workforce 9.59.5 13.613.6 7.47.4 7.17.1 5.45.4 2.32.3
Policy instability 9.99.9 1.11.1 10.110.1 16.416.4 6.06.0 11.811.8
Restrictive labor regulations 9.49.4 14.414.4 3.93.9 1.61.6 5.35.3 4.04.0
Poor work ethic in national labor force 7.97.9 8.58.5 5.75.7 4.04.0 4.94.9 1.71.7
Inadequate supply of infrastructure 6.36.3 7.77.7 8.08.0 4.74.7 8.48.4 15.415.4
Foreign currency regulations 1.81.8 3.73.7 3.93.9 1.61.6 2.22.2 1.31.3
Access to financing 10.510.5 9.29.2 13.213.2 4.94.9 7.87.8 2.12.1
Inflation 4.74.7 21.621.6 9.09.0 0.80.8 6.76.7 1.21.2
Tax rates 5.65.6 9.29.2 7.17.1 4.24.2 2.72.7 5.15.1
Tax regulations 6.26.2 7.37.3 8.48.4 3.93.9 5.65.6 9.29.2
Crime and theft 4.44.4 0.10.1 1.11.1 0.70.7 3.63.6 1.71.7
Government inability/coups 1.41.4 0.00.0 2.02.0 24.824.8 6.46.4 2.32.3
Source: Global Competitiveness Report 2010-2011
42
8/30/2012
22
What is grease money?
• Illegal charges:
– It is not stated in any laws/regulations
– When you pay you do not get any receipts
– By “duit” (money) you can do it (semua bisa diatur)
• Some gifts (“grant”) are given to government officers. It is called as “gratification”.
• Other extra cost (beyond production and distribution costs) that companies have to pay in dealing with bureaucracy.
Raw Materials PRODUCTION PROCESS
EXPORTS
-ETPIK
-ILLEGAL LOGGING
-Value added tax
-Business Permissions (HO, SIUP, dll)
-Regional minimum Wages
-Tariff increase
-ILLEGAL CHARGES collected by customs officers
-THC (Terminal Handling Charges)
-EDI (ELECTRONIC DATA INTERCHANGE)
-CONTAINER PARKING CHARGES
Illegal Charges collected by scale bridge
stations
Illegal Charges collected by police & unofficial bodyguards
Masih adanya "grease money" dalam bentuk pungli, upeti dan biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dari sejak mencari bahan baku, memproses input menjadi output, maupun ekspor. Besarnya pungli
mencapai 7,5% dari biaya ekspor atau minimal Rp 3 trilyun per tahun!
8/30/2012
23
ILLEGAL CHARGES TO EXPORT COST IS ESTIMATED AT LEAST ABOUT RP 3 TRILLIONS (US$ 300 MILLIONS) PER ANNUM
Proportion of illegal charges to export cost 7.5%
Assuming the export cost/container Rp 4 millions
then amount of illegal charges becomes Rp 300 thousandsIf Indonesia can export on average per annum
10 millions containers
TOTAL ILLEGAL CHARGES Rp 3 trillionsOr in US$ (With exhange rate US$1=Rp10,000) US$ 300 millions
46
Year CPI
Rank
(Number of Countries)
2000 1,7 85 (90)
2001 1.9 84 (91)
2002 1,9 96 (102)
2003 1,9 122 (133)
2004 2,0 133 (145)
2005 2,2 137 (159)
2008 2,6 126 (180)
2009 2,8 111(180)
2010 2,8 110(178)
* Corruption Perception Index; 0 = Worst ; 10 = BestSource: Transparancy International Indonesia (2008)
Corruption Perception Index (CPI): Indonesia 2000Corruption Perception Index (CPI): Indonesia 2000--20082008Indonesia is no longer included in the top 10 most corrupted
country in the world.
8/30/2012
24
KONDISI DAYA SAING & KORUPSI INDONESIA POSISI DAYA SAING: Global Competitiveness Ranking (World Economic Forum) Tahun 2006 – 2007 sampai dengan 2010 – 2011POSISI DAYA SAING: Global Competitiveness Ranking (World Economic Forum) Tahun 2006 – 2007 sampai dengan 2010 – 2011
Negara 2006 - 2007 2007 - 2008 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011 2011-
2012
Indonesia 50 54 55 54 44 46
Kamboja 103 109 109 110 109 97
Malaysia 26 21 21 24 26 51
Singapura 5 7 5 3 3 2
Thailand 35 28 34 36 38 39
Vietnam 77 64 70 75 59 65
Filipina 71 70 71 87 85 75
Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Indonesia 1.9 1.9 1.9 2.2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3,0
Kamboja 2.3 2.3 2.1 2.0 1.8 2.0 2,1 2,1
Malaysia 5.0 4.9 5.2 5.1 5.0 5.0 5.1 5.1 4.5 4,4 4,3
Singapura 9.2 9.3 9.4 9.4 9.4 9.4 9.3 9.2 9.2 9,3 9,2
Thailand 3.2 3.2 3.3 3.8 3.8 3.6 3.3 3.5 3.4 3,5 3,4
Vietnam 2.6 2.4 2.4 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 2.7 2,7 2,9
Filipina 2.9 2.6 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.3 2.4 2,4 2,6
TINGKAT KORUPSI: Corruption Perception Index (Transparency International)Asia Tenggara Tahun 2001 – 2011TINGKAT KORUPSI: Corruption Perception Index (Transparency International)Asia Tenggara Tahun 2001 – 2011
ZERO TOLERANCE ON CORRUPTION = ZERO DEVELOPMENT?
• RASULULLAH SAW: – “Allah melaknat orang yang menyuap berikut orang yang
menerima suap dan broker suap yang menjadi penghubung antara keduanya” (HR Imam Ahmad)
• PERJANJIAN LAMA– Kitab Keluaran 23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta
mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
– Kitab Ulangan 10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap.
8/30/2012
25
49
CATCH-UP INDUSTRIALIZATION
• STOP DEINDUSTRIALISASI– Deindustrialisasi terlihat di sentra-sentra utama industri padat karya
khususnya di pulau Jawa maupun daerah yang terkena bencana alam (Kuncoro, 2007: bab 16).
– Gejala deindustrialisasi dini ini harus dicari akar masalahnya.
• Catch-up industralization– Suehiro (2008) menemukan bahwa gejala tersebut merupakan
fenomena yang wajar dari negara yang melakukan industrialisasi yang mengejar ketertinggalan (catch-up industralization). Di Asia Timur, Jepang adalah negara pertama yang mencoba, diikuti oleh Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara ASEAN.
– Dua fenomena umum yang muncul: • Negara yang baru saja melakukan industrialisasi biasanya tertinggal
dalam hal teknologi dan produk.
• Negara ini biasanya mengimpor sebagian besar produk industrinya, memulai strategi industrialisasi substitusi impor, dan mengandalkan industri padat karya.
Kerangka Penyusunan Grand Design (Roadmap)Strategi Pengembangan Industri
LINGKUNGAN LINGKUNGAN INTERNALINTERNAL•MakroIndustri
NegaraNegaraindustriindustri
20302030??
VisiVisi&&
Misi Misi IndustriIndustri
2030 2030
Strategi &Kebijakan
ImplementasiStrategis
LINGKUNGAN LINGKUNGAN EKSTERNALEKSTERNAL
•Blok-blok perdagangan dunia
•Perkembangan perusahaan TNC
•Internasionalisasi sistem produksi
•Liberalisasi perdagangan
Perubahan teknologi Visi Indonesia 2030
Negara maju yang unggul dalam
Pengelolaan Kekayaan Alam
Kondisi industri
Indonesia
Pengumpulan Data•Data Sekunder•FGD
Tinjauan Pustaka
• Pancasila & UUD 1945• UU No. 5/1984 Perindustrian• UU No. 25/2004 Sisrenbangnas.• Perpres No. 7/2005 RPJM 2004-2009• UU No. 17/2007 Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025
8/30/2012
26
51
Bangun Industri Indonesia Masa Depan
Sumber: Depperin (2005: 40); Perpres no.28/2008
52
34 industri prioritas dari 365 industri, dengan:
total output 78%
total ekspor 83%
1.1. IndustriIndustri Material Material DasarDasar((besibesi dandan bajabaja, semen, , semen, petrokimiapetrokimia, , keramikkeramik))
2.2. IndustriIndustri PPermesinanermesinan(peralatan listrik & (peralatan listrik & mesin listrik, mesin & mesin listrik, mesin & peralatan umum)peralatan umum)
3.3. IndustriIndustri Manufaktur Manufaktur Padat Tenaga KerjaPadat Tenaga Kerja((tekstil & produk tekstil, tekstil & produk tekstil, alas kaki, farmasialas kaki, farmasi))
1.1. IndustriIndustri Material Material DasarDasar((besibesi dandan bajabaja, semen, , semen, petrokimiapetrokimia, , keramikkeramik))
2.2. IndustriIndustri PPermesinanermesinan(peralatan listrik & (peralatan listrik & mesin listrik, mesin & mesin listrik, mesin & peralatan umum)peralatan umum)
3.3. IndustriIndustri Manufaktur Manufaktur Padat Tenaga KerjaPadat Tenaga Kerja((tekstil & produk tekstil, tekstil & produk tekstil, alas kaki, farmasialas kaki, farmasi))
I. Basis I. Basis IndustriIndustriManufakturManufaktur
1.1.KelapaKelapa sawitsawit2.2.Karet dan barang karetKaret dan barang karet3.3.Kakao dan CoklatKakao dan Coklat4.4.KelapaKelapa5.5.KopiKopi6.6.GulaGula7.7.TembakauTembakau8.8.Industri BuahIndustri Buah--buahanbuahan9.9.Kayu dan barang kayuKayu dan barang kayu10.10.Hasil perikanan & lautHasil perikanan & laut11.11.Pulp & kertasPulp & kertas12.12.Pengolahan susuPengolahan susu
1.1.KelapaKelapa sawitsawit2.2.Karet dan barang karetKaret dan barang karet3.3.Kakao dan CoklatKakao dan Coklat4.4.KelapaKelapa5.5.KopiKopi6.6.GulaGula7.7.TembakauTembakau8.8.Industri BuahIndustri Buah--buahanbuahan9.9.Kayu dan barang kayuKayu dan barang kayu10.10.Hasil perikanan & lautHasil perikanan & laut11.11.Pulp & kertasPulp & kertas12.12.Pengolahan susuPengolahan susu
IIII. AGRO. AGRO
PENGEMBANGAN KLUSTER INDUSTRI PRIORITAS (Perpres no. 28/2008)
1.1. ElektronikaElektronika2.2. Perangkat keras Perangkat keras
telekomunikasi & telekomunikasi & pendukungnyapendukungnya
3.3. Perangkat penyiaran & Perangkat penyiaran & pendukungnyapendukungnya
4.4. Komputer & peralatannyaKomputer & peralatannya5.5. Perangkat lunak & Perangkat lunak & content content
multimediamultimedia6.6. Kreatif TIKKreatif TIK
1.1. ElektronikaElektronika2.2. Perangkat keras Perangkat keras
telekomunikasi & telekomunikasi & pendukungnyapendukungnya
3.3. Perangkat penyiaran & Perangkat penyiaran & pendukungnyapendukungnya
4.4. Komputer & peralatannyaKomputer & peralatannya5.5. Perangkat lunak & Perangkat lunak & content content
multimediamultimedia6.6. Kreatif TIKKreatif TIK
IIVV. . LEKTRONIKA LEKTRONIKA
& TELEMATIKA& TELEMATIKA
1.1.Kendaraan Kendaraan bermotorbermotor
2.2.PerkapalanPerkapalan3.3.KedirgantaraanKedirgantaraan4.4.PerkeretaPerkeretaaapianpian
1.1.Kendaraan Kendaraan bermotorbermotor
2.2.PerkapalanPerkapalan3.3.KedirgantaraanKedirgantaraan4.4.PerkeretaPerkeretaaapianpian
IIIIII. ALAT ANGKUT. ALAT ANGKUT
V. V. IndustriIndustri PenunjangPenunjangIndustriIndustri KreatifKreatif *) & *) & IndustriIndustri
KreatifKreatif TertentuTertentu
1.1. PerangkatPerangkat lunaklunak dandancontent multimediacontent multimedia
2.2. KerajinanKerajinan & & barangbarang seniseni
3.3. FashionFashion
4.4. IndustriIndustri KreatifKreatif TeknologiTeknologiInformasiInformasi & & KomunikasiKomunikasi
1.Batu Mulia danPerhiasan2.Garam Rakyat3.Gerabah & KeramikHias4.Minyak Atsiri5.Makanan Ringan
1.Batu Mulia danPerhiasan2.Garam Rakyat3.Gerabah & KeramikHias4.Minyak Atsiri5.Makanan Ringan
VVII. IKM . IKM TertentuTertentuFokus
Industri Prioritas
8/30/2012
27
53
Kekuatan utama industri kelas dunia (California Wine & TPT Italia) adalah keterkaitan dan sinergi antara industri terkait & pendukung,
dengan dukungan universitas, lembaga keuangan, dan kebijakan pemerintah yang kondusif
Area Area SaintifikSaintifik
Area Area KomersialKomersial
SiklusSiklus RisetRiset--Market IdealMarket Ideal
Alva E. Tontowi-UGM
HasilHasilRisetRiset
MitraMitraIndustriIndustri
PenelitiPeneliti(UGM)(UGM)
MarketMarket
ProsesProses ProduksiProduksi: : ScaleScale--up up (incubator, pilot project), (incubator, pilot project),
spinspin--off, off, dstdst..
ProsesProses ProduksiProduksi: : ScaleScale--up up (incubator, pilot project), (incubator, pilot project),
spinspin--off, off, dstdst..
HKIHKIHKIHKI2012/8/30
8/30/2012
28
@www.mudrajad.com 55
Dari Soeharto ke Susilo:Dari Soeharto ke Susilo:Apa yang beda?Apa yang beda?
56
Krisis adalah cobaan. Quran Srt Al Baqarah ayat 155:Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.
…akhirnya….
Lebih Kurang Mohon DimaafkanLain Kali Mohon Diundang
8/30/2012
29
@Mudrajad Kuncoro\GBE 57
GROUP ASSIGMENT
• Take an industry as a case study. Analyze to what extent the performance of industry is influenced by industry, sectoral, fiscal, and monetary policy?
• Deadline of paper submission: one & half month after the lecture.
OUTLINE OF YOUR PAPER
1. INTRODUCTION
– Research question?
– Outline
2. MAIN BODY
– Contribution of an industry:Mengapa memilih suatu industri? Pakai data BPS untuk menunjukkan sumbangan industri tsb terhadap total ind manufaktur: nilai tambah, jumlah perusahaan, penyerapan tenaga kerja
– Overview related macro and sectoral policies
– Impacts of those policies on industrial performance
3. CONCLUSIONS:
– Lessons learned
– Key findings
4. REFERENCES: books, articles (journals, magazine, newspapers, web)
8/30/2012
30
@Mudrajad Kuncoro\GBE 59
SUGGESTED WEB SITES
• KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN, http://www.kemenperin.go.id
• KEMENTRIAN PERDAGANGAN, http://www.kemendag.go.id
• ASEAN, http://www.aseansec.org• World Bank, http://www.worldbank.org• International Monetary Fund,
http://www.imf.org• Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id• Bank Indonesia, http://www.bi.go.id• Kementerian
Keuangan,http://www.kemenkeu.go.id
60
IQRO.. BACALAH!
8/30/2012
31
@Mudrajad/FEB UGM 61
WHO IS MUDRAJAD KUNCORO?
Pendidikan:
Guru besar termuda FEB UGM (1 Okt 2006)
PhD in Business & Regional Development: University of Melbourne, Australia (2000)
M.Soc.Sc in International Finance: University of Birmingham, UK (1993)
SE with cum laude: FE UGM
Konsultan bisnis dan pemda
Jabatan: Editor in chief Journal of Indonesian Economy & Business
Buku yang ditulis: 29; ratusan artikel ilmiah di berbagai media massa & jurnal
Visit http://www.mudrajad.com
Top Related