PEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PUSAT PENGEMBANGAN PPLLEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2013/2014
PRAKATA
Pedoman PPL Unnes 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunianya, sehingga penyusunan revisi buku Pedoman PPL Unnes ini dapat
diselesaikan. Penyempurnaan buku ini disesuaikan dengan adanya perubahan dibidang
pendidikan, terutama disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan
penyempurnaan pengelolaan PPL berbasis IT. Buku ini juga memuat suplemen sebagai
pengayaan yang berkaitan dengan PPL, yaitu : 1) Pembelajaran PAIKEM, 2) Pendidikan
Karakter Bangsa, 3) Pengembangan KTSP, 4) Tugas dan Peran Guru Sekolah, 5) Menejemen
Sekolah, 6) Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Buku pedoman PPL ini telah ditetapkan Rektor melalui Peraturan Rektor Unnes Nomor
Tahun 2011 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program
Kependidikan Universitas Negeri Semarang.
Buku ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu
disampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Unnes yang telah memberikan dukungan terhadap penyusunan buku ini.
2. Tim penyusun yang dengan tekun dan bekerja keras menyelesaikan buku ini.
3. Pihak-pihak lain yang membantu terlaksananya penyusunan buku ini.
Semoga buku pedoman PPL ini berguna bagi mahasiswa yang menempuh PPL dan
pihak-pihak lain yang terkait dalam pengelolaan PPL Unnes.
Semarang, 18 Maret 2012Pusat Pengembangan PPL Kepala,
Drs. Masugino, M.Pd. NIP 19520721 198012 1 001
SAMBUTAN REKTOR
Assallamu’alaikum W W Salam sejahtera bagi kita semua
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Ilahi, yang telah memberi rahmat, hidayah, inayah, serta bimbinganNya, sehingga semua kegiatan yang telah dirancang berjalan sesuai harapan.
Pedoman PPL Unnes 2
Unnes salah satu fungsi utama adalah mendidik calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Calon guru profesional dalam melaksanakan tugas profesi kependidikan mampu menunjukkan keprofesionalannya yang ditandai dengan penguasan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi penguasaan substansi dan atau bidang studi sesuai bidang ilmunya. Kompetensi calon guru dimaksud meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang profesional, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum.
Program PPL adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga dapat memperoleh pengakuan tenaga pendidik profesional, yang mampu beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul, bermartabat, dan dibanggakan lembaga pendidikan pengguna, masyarakat dan bangsa Indonesia.
Agar penyelenggaraan kegiatan PPL berjalan dengan baik dan bersistem, diperlukan pedoman pelaksanaan PPL sebagai acuan pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan PPL. Pedoman PPL perlu terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dibidang kependidikan, maka saya menyambut baik perubahan atau revisi buku pedoman yang telah ada dengan mempertimbangkan kegiatan PPL di dalam dan luar kota serta pengelolaan PPL berbasis IT.
Dalam kesempatan ini saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada: (1) Dosen pembimbing dan guru pamong yang dengan ikhlas dan komitmen yang tinggi untuk melakukan bimbingan kepada mahasiswa PPL, (2) Pengelola PPL yang telah melakukan pengembangan PPL melalui perubahan dan revisi pedoman PPL tahun 2011, dan (3) Sekolah mitra yang memberi ijin dan dukungan pelaksanaan kegiatan PPL.
Dengan terbitnya buku pedoman PPL tahun 2011, saya berharap layanan dan pelaksanaan PPL semakin meningkat, dan pada gilirannya berdampak kepada peningkatan kualitas lulusan.
Wassalamu’alaikum WW
Rektor,
Prof. Dr. H. SUDIJONO SASTROATMOJO, M.Si NIP 19520815 198203 1 007
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PRAKATA……………………………………………………………………….. ii
SAMBUTAN REKTOR…………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... iv
Pedoman PPL Unnes 3
A. Peraturan Rektor Nomor Tahun 2011 tentang Pedoman PPL Unnes ............ 1
B. Lampiran-lampiran ............................................................................................ 13
C. Suplemen ........................................................................................................... 62
1. Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes .................................................................. 63
2. Implementasi Kurikulum 2013 ....................................................................... 68
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........................................................ 76
Pedoman PPL Unnes 4
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGNOMOR 14 TAHUN 2012
TENTANGPEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
BAGI MAHASISWA PROGRAM KEPENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAREKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,
Menimbang : a. bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Rektor Tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
5. Keputusan Presiden Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;
6. Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan IKIP Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;
Pedoman PPL Unnes 5
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014;
12. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 05 Tahun 2009 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang;
13. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang;
14. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang;
15. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BAGI MAHASISWA PROGRAM KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan
kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainnya.
2. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyelenggarakan layanan bimbingan konseling untuk peserta didik di sekolah.
3. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pelatihan kepada peserta didik di sekolah.
4. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
5. Tenaga kependidikan lainnya adalah perancang kurikulum, ahli teknologi pendidikan, ahli administrasi pendidikan, analisator hasil belajar, dan tutor pamong belajar yang bertugas menurut kewenangan masing-masing.
Pedoman PPL Unnes 6
BAB II RUANG LINGKUP, DASAR KONSEPTUAL, TUJUAN, FUNGSI
DAN SASARAN
Pasal 2Kegiatan PPL meliputi: peer-teaching, pembekalan, observasi dan orientasi, praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.
Pasal 3(1) Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan sekolah dan di jalur pendidikan luar
sekolah.(2) Salah satu tugas Universitas Negeri Semarang menyiapkan tenaga kependidikan yang
terdiri dari: guru mata pelajaran, guru pembimbing, pamong belajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya.
(3) Calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran, guru pembimbing, pamong belajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan PPL.
Pasal 4PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Pasal 5PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Pasal 6Sasaran PPL adalah mahasiswa program kependidikan yang memenuhi syarat untuk PPL, mempunyai seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
BAB III PRINSIP, STATUS, DAN SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 7(1) PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Semarang
dan sekolah/tempat latihan.(2) PPL dikelola dengan melibatkan berbagai unsur meliputi Universitas Negeri Semarang,
Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Sekolah latihan dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
(3) PPL terdiri PPL1 dan PPL2 yang dilakukan secara simultan.(4) Pembimbingan mahasiswa PPL dilakukan secara intensif dan sistematis oleh guru
pamong/petugas lainnya dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas pembimbingan.
(5) Pembimbingan mahasiswa PPL menjadi tanggung jawab bersama pihak Universitas Negeri Semarang dan sekolah latihan/instansi terkait lainnya.
(6) PPL dilaksanakan di sekolah latihan atau tempat latihan lainnya yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan.
Pedoman PPL Unnes 7
(7) Mahasiswa praktikan melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(8) Mahasiswa yang melaksanakan PPL tidak diizinkan menempuh mata kuliah lainnya di kampus.
(9) Mahasiswa praktikan harus menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagai calon guru dan calon tenaga kependidikan lainnya.
(10) Mahasiswa praktikan harus mematuhi Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes.
Pasal 8Mata kuliah PPL wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang.
Pasal 9Pengelolaan PPL dilaksanakan melalui kerjasama terpadu dan terarah oleh semua pihak yang terkait sebagai suatu sistem dalam pelaksanaan PPL, komponennya terdiri dari:a. kelompok pembina
1. Unnes: Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi;
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Departemen lainnya yang terkait.b. kelompok pelaksana
1. Unnes:a) Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi;b) Kepala Pusat Pengembangan PPL; c) Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler;d) Staf administrasi;e) Staf akademik;f) Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kota;g) Koordinator dosen pembimbing, dan dosen pembimbing.
2. di luar Unnes:a) Kepala Sekolah, Kepala Lembaga tempat latihan; b) Koordinator guru pamong/koordinator pamong;c) Guru pamong/pamong;d) Kepala TU.
BAB IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 10(1) Kelompok pembina:
a. Unnes:1. Rektor Unnes menentukan pola kebijakan kegiatan PPL;2. Pembantu Rektor Bidang Akademik memberi arahan, memantau dan membina
semua unsur pelaksana PPL;3. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum melaksanakan kebijakan
pembiayaan pelaksanaan PPL;4. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan bertugas membina kemahasiswaan;5. Pembantu Rektor Bidang Kerjasama bertugas membina kerjasama dengan instansi
terkait dalam rangka pelaksanaan PPL;6. Dekan dan Pembantu Dekan bertugas membantu Rektor dalam membina para
pelaksana PPL khususnya di lingkungan fakultas masing-masing;
Pedoman PPL Unnes 8
7. Ketua jurusan dan ketua program studi bertugas membantu menyiapkan dosen pembimbing dan mahasiswa peserta PPL di jurusan masing-masing.
b. Dari luar Unnes:1. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya
memberi izin penggunaan sekolah/tempat latihan;2. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya
membina sekolah/tempat latihan.
(2) Kelompok pelaksana: a. Unnes:
1. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan PPL, dan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait;
2. Kepala Pusat Pengembangan PPL:a) mengkoordinasikan tugas-tugas Pusat Pengembangan PPL;b) bekerjasama dengan koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non
reguler, melaksanakan kegiatan PPL dan menangani kasus-kasus yang terjadi;c) melaporkan seluruh pelaksanaan program Pusat Pengembangan PPL kepada
Rektor Unnes.3. Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler: membantu Kepala
Pusat Pengembangan PPL dalam mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi PPL reguler dan PPL non reguler.
4. Staf administrasi: membantu tugas-tugas Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam bidang administrasi pelaksanaan PPL.
5. Staf akademik:a) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam perencanaan, pengelolaan
dan pengendalian pelaksanaan PPL yang menyangkut mahasiswa dari fakultas bersangkutan;
b) melakukan konsultasi dengan pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi tentang pelaksanaan PPL;
c) menyampaikan masukan dari fakultas, jurusan, dan program studi tentang pelaksanaan PPL kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL;
d) mengembangkan gagasan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan PPL;e) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam menentukan penempatan
koordinator dosen pembimbing, dosen pembimbing, dan mahasiswa PPL;f) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;g) membantu menangani kasus-kasus khususnya yang dialami mahasiswa dalam
melaksanakan PPL;h) mengentri nilai orientasi PPL di kampus ke SimPPL;i) mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL.
6. Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kotaa) melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten, terkait dengan rencana pelaksanaan PPL di sekolah mitra wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
b) bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten menentukan sekolah mitra sebagai tempat PPL;
c) bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten merancang dan melaksanakan program kegiatan rapat koordinasi dengan Kepala Sekolah mitra atau pimpinan lembaga terkait lainnya;
Pedoman PPL Unnes 9
d) mengurus administrasi terkait dengan pelaksanaan PPL di wilayah Kabupaten/Kota.
7. Koordinator dosen pembimbing:a) melakukan koordinasi dengan kepala sekolah atau kepala instansi tempat
latihan lainnya berkaitan dengan penyerahan dan penarikan mahasiswa PPL;b) mengikuti upacara penerjunan, penyerahan dan penarikan mahasiswa ke
dan dari sekolah/tempat latihan;c) menjelaskan hal-hal teknis pelaksanaan PPL saat penerjunan;d) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah/tempat
latihan;e) membimbing dan mengesahkan/mevalidasi laporan observasi dan orientasi
PPL1;f) menerima nilai observasi dan orientasi PPL1 mahasiswa di sekolah/tempat
latihan dari kepala sekolah/pimpinan instansi terkait yang bersangkutan, dan mengentri nilai tersebut ke SimPPL; Apabila koordinator guru pamong karena sesuatu hal tidak dapat memvalidasi dan mengetri nilai, maka atas rekomendasi Kapus PPL, koordinator dosen pembimbing dapat memvalidasi dan mengentri nilai observasi dan orientasi PPL ke sim ppl
g) memberi masukan kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL tentang pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;
h) mengkoordinasikan dosen pembimbing di sekolah latihan yang bersangkutan.
8. Dosen pembimbing:a) membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
PPL di sekolah/tempat latihan;b) membimbing mahasiswa dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan format yang berlaku;c) membimbing dan menilai pelaksanaan praktik pembelajaran mahasiswa;d) hadir sekurang-kurangnya 3 kali di sekolah latihan dan melakukan
koordinasi dengan guru pamong dalam hal penilaian;e) membimbing , mengesahkan dan mevalidasi laporan PPL2;f) mengentri nilai akhir PPL2 ke Sim ppl.
9. Dosen Micro Teachinga) Mengkoordinasikan persiapan micro teaching bagi mahasiswa bimbingannya;b) Membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan Micro
Teaching;c) Mengentri nilai Micro Teaching ke Sim-PPL.
b. Dari luar Unnes:1. Kepala Sekolah/Pimpinan Instansi terkait:
a) menghadiri rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan PPL;
b) mengusulkan koordinator guru pamong dan guru pamong/pamong;c) melakukan persiapan dan pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;d) menerima dan melepas mahasiswa PPL;e) mengelola pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;f) memberi masukan kepada Pusat Pengembangan PPL berkenaan dengan
pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;g) menyerahkan nilai observasi dan orientasi mahasiswa di sekolah/tempat latihan
yang dipimpinnya kepada Pusat Pengembangan PPL.2. Koordinator guru pamong/koordinator pamong:
Pedoman PPL Unnes 10
a) membantu kepala sekolah/pimpinan instansi tempat latihan dalam pengelolaan dan pelaksanaan PPL;
b) menginformasikan program kegiatan PPL kepada guru pamong/pamong;c) mengkoordinasikan pelaksanaan pembimbingan di sekolah/tempat latihan;d) mengkoordinasikan kegiatan PPL;e) menyerahkan daftar nama guru pamong,f) menilai kegiatan observasi dan orientasi PPL1; membimbing dan
mengesahkan (memvalidasi) laporan PPL 1;g) mengentri nilai observasi dan orientasi ke sim ppl, serta menyerahkan arsip
nilai ke puspeng PPL melalui koordinator dosen pembimbing; h) merekap nilai PPL 2 dan menyerahkan kepada Pusat PPL paling lambat
pada saat penarikan.3. Guru pamong/pamong:
a) menjalin kerjasama dengan mahasiswa, dosen pembimbing, koordinator dosen pembimbing, dan koordinator guru pamong/pamong;
b) membimbing maksimal 4 (empat) orang mahasiswa praktikan;c) mengkomunikasikan kepada koordinator dosen pembimbing/dosen
pembimbing jika ada mahasiswa yang bermasalah;d) membimbing mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran; e) mengamati, merefleksi, dan menilai setiap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan mahasiswa sekurang-kurangnya 7 (tujuh) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian;
f) membimbing dan mengesahkan laporan PPL 2;g) membimbing mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan non pembelajaran;h) menyerahkan nilai PPL 2 kepada koordinator guru pamong;i) mengentri nilai PPL 2 ke Sim PPL.
4. Staf Tata Usaha: membantu kepala sekolah/tempat latihan dalam penyelenggaraan administrasi PPL.
BAB V PERSYARATAN PELAKSANAAN DAN BIAYA
Pasal 11(1) Unnes:
a. Staf akademik;1. dosen tetap fakultas;2. diusulkan oleh pimpinan fakultas untuk bertugas di Pusat Pengembangan PPL
Unnes sebagai staf akademik,3. diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Rektor, dengan masa kerja
1(satu) tahun dan dapat diperpanjang maksimal 4 (empat) tahun.b. Koordinator dosen pembimbing;
1. dosen tetap Unnes dan pernah menjadi dosen pembimbing;2. ditunjuk di antara dosen pembimbing PPL oleh Kepala Pusat Pengembangan PPL;3. diangkat sebagai koordinator dosen pembimbing berdasarkan keputusan Rektor;4. koordinator dosen pembimbing bisa dibentuk dan diangkat apabila setiap
sekolah/tempat latihan sekurang-kurangnya ada 8 mahasiswa atau 2 dosen pembimbing.
c. Dosen pembimbing;
Pedoman PPL Unnes 11
1. dosen tetap Unnes diutamakan dalam jabatan fungsional lektor, berkualifikasi S1 kependidikan;
2. diusulkan oleh jurusan dan bersedia membimbing mahasiswa;3. mendapat tugas dan diangkat sebagai dosen pembimbing PPL Unnes berdasarkan
keputusan Rektor.(2) Sekolah/tempat latihan:
a. Kepala sekolah/pimpinan tempat latihan lainnya yang diangkat sebagai penanggung jawab pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor;
b. Koordinator guru pamong/koordinator pamong:1. guru tetap atau petugas lainnya yang diberi tugas oleh kepala sekolah/pimpinan
instansi tempat latihan, dan diusulkan kepada Pusat Pengembangan PPL;2. koordinator guru pamong PPL diangkat berdasarkan Keputusan Ketua Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor.c. Guru pamong/pamong belajar:
1. diutamakan guru tetap dengan pengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun;2. diutamakan yang berkualifikasi S1 kependidikan sesuai mata pelajaran yang
diampu;3. diusulkan oleh kepala sekolah/pimpinan instansi tempat latihan kepada Ketua
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor;4. bersedia dan mampu menjalankan tugas sebagai guru pamong atau pamong
PPL berdasarkan Pedoman PPL Unnes.
Pasal 12(1) Pembiayaan PPL pada prinsipnya ditanggung bersama antara Unnes dan mahasiswa
dengan perbandingan masing-masing pihak menanggung 50% dari keseluruhan biaya pelaksanaan PPL.
(2) Semua petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan PPL mendapat imbalan (honorarium) sesuai peraturan yang berlaku.
BAB VI PESERTA, BOBOT KREDIT, DAN TAHAPAN
Pasal 13Peserta PPL adalah mahasiswa program S1 kependidikan.
Pasal 14(1) Bobot kredit:
a. mata kuliah PPL mempunyai bobot kredit enam Satuan Kredit Semester (6 SKS), yang tersebar dalam PPL1 dengan bobot 2 SKS, dan PPL2 dengan bobot 4 SKS;
b. satu SKS untuk mata kuliah praktik dalam satu semester memerlukan waktu pertemuan: 4 x 1 jam (60 menit) x 18 pertemuan = 72 jam pertemuan.
(2) Tahapan PPL:a. PPL Tahap I (PPL1):
PPL1 meliputi micro teaching, pembekalan, serta observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan;
b.PPL Tahap II (PPL2):1. membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan
mandiri, serta menyusun laporan;2. melaksanakan kegiatan non pembelajaran.
Pedoman PPL Unnes 12
BAB VII SYARAT DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pasal 15(1) Menempuh minimal 110 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS pada semester enam (6);(2) Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL secara online;(3) Lulus mata kuliah micro teaching/mata kuliah belajar-mengajar;(4) PPL2 dilaksanakan setelah PPL1.
Pasal 16(1) PPL dilaksanakan di kampus, dan di sekolah/tempat latihan;(2) Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, atau pimpinan lain yang setara dan terkait dengan tempat latihan;(3) Mahasiswa dapat memilih sendiri sekolah/tempat latihan yang tersedia di Sim-PPL.
BAB VIII KEWAJIBAN DAN PENILAIAN MAHASISWA
Pasal 17(1) Kewajiban PPL1:
a. mengikuti peer teaching yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan PPL dan dilaksanakan di jurusan masing-masing;
b. mengikuti pembekalan PPL di kampus dengan kehadiran minimal 75% dan mengikuti tes;
c. mengikuti upacara penerjunan PPL di kampus;d. mengikuti upacara penerimaan di sekolah/tempat latihan;e. melaksanakan observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan selama 2
(dua) minggu efektif;f. mendiskusikan hasil observasi dan orientasi dengan koordinator guru
pamong/pamong;g. melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru
dalam proses belajar pembelajaran dan mendiskusikan hasilnya dengan guru bersangkutan;
h. bersama guru memahami silabus, RPP, dan kurikulum yang berlaku;i. mematuhi semua ketentuan peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat
praktik;j. menyusun laporan observasi dan orientasi PPL1 secara kelompok yang
disertai refleksi diri masing-masing mahasiswa.k. meng-up_load laporan PPL 1 ke Sim-PPL setelah ditandatangi kepala sekolah
dan dosen koordinator.(2) Kewajiban dalam PPL2 di sekolah/tempat latihan:
a. berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan;
b. masing-masing mahasiswa praktikan berkoordinasi dengan guru pamong/pamong mengenai rancangan kegiatan yang pernah disusun dalam PPL1;
c. melakukan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong;
Pedoman PPL Unnes 13
d. melaksanakan pengajaran mandiri minimal 7 kali (tidak termasuk ujian) atas bimbingan guru pamong;
e. melaksanakan ujian mengajar sebanyak 1 (satu) kali tampilan yang dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing;
f. melaksanakan semua tugas PPL yang diberikan oleh guru pamong/pamong, kepala sekolah/lembaga, baik yang menyangkut pengajaran maupun non pengajaran;
g. mematuhi semua ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat praktik;h. menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagai calon guru;i. mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai bidang studi dan minatnya;j. mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di sekolah/tempat latihan;k. menyusun laporan PPL2 secara individual dan meng-up_ load ke Sim-PPL.
Pasal 18 (1) Nilai PPL adalah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa praktikan setelah
melakukan PPL yang diprogramkan oleh Pusat Pengembangan PPL Unnes baik di kampus maupun di sekolah/tempat latihan.
(2) Komponen PPL yang dinilai adalah sebagai berikut:a.PPL1:
1. Peer teaching (menggunakan instrumen N0);2. pembekalan PPL di kampus, diakhiri dengan tes (menggunakan instrumen N1);3. observasi dan orientasi di tempat latihan (menggunakan instrumen N2).
b. PPL2, praktik pembelajaran di sekolah/tempat latihan meliputi:1. kompetensi pedagogik (menggunakan instrumen N3);2. kompetensi profesional (menggunakan instrumen N4);3. kompetensi kepribadian (menggunakan instrumen N5);4. kompetensi sosial (menggunakan instrumen N6).
(3) Nilai Akhir PPL1 dan PPL2:a. PPL1
Nilai Akhir PPL1 diperoleh dari nilai peer teaching, nilai pembekalan PPL di kampus, serta observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan, dengan persamaan:
Keterangan:NA1 = Nilai Akhir PPL1N0 = Nilai peer teachingN1 = Nilai pembekalan PPL di kampusN2 = Nilai observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan
b. PPL2 Nilai PPL2 dari guru pamong dan dari dosen pembimbing, diperoleh dengan persamaan:
Nilai PPL2
Nilai Akhir PPL2 adalah rerata nilai dari dosen pembimbing dan dari guru pamong:
Keterangan:NA2 = Nilai Akhir PPL2N3 = Nilai rerata kompetensi pedagogikN4 = Nilai rerata kompetensi profesional
Pedoman PPL Unnes 14
N5 = Nilai rerata kompetensi kepribadianN6 = Nilai rerata kompetensi sosial
(4) Patokan penilaian PPL adalah sebagai berikut:A : apabila nilai akhir PPL > 85 – 100AB : apabila penguasaan materi mencapai > 80 % s.d. 85 %B : apabila penguasaan materi mencapai > 70 % s.d. 80 %BC : apabila penguasaan materi mencapai > 65 % s.d. 70 %C : apabila penguasaan materi mencapai > 60 % s.d. 65 %CD : apabila penguasaan materi mencapai > 55 % s.d. 60 % D : apabila penguasaan materi mencapai > 50 % s.d. 55 %E : apabila penguasaan materi mencapai 50 %
(5) Mahasiswa dinyatakan lulus PPL apabila memperoleh nilai paling rendah B.(6) Nilai peer teaching mahasiswa peserta PPL dientri oleh dosen pembimbing peer
teaching secara online ke SimPPL.(7) Nilai pembekalan PPL mahasiswa dientri oleh staf akademik PPL dari fakultas masing-
masing secara online ke SimPPL.(8) Nilai observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan mahasiswa peserta PPL dientri
oleh dosen koordinator pembimbing secara online.(9) Nilai Akhir PPL2 mahasiswa dientri oleh dosen pembimbing secara online.(10) Format-format yang digunakan untuk keperluan PPL terlampir.
BAB IXKETENTUAN KHUSUS
Pasal 19Mahasiswa FIP yang terdiri dari Jurusan BK, PLS, dan KTP, dalam teknis pelaksanaannya diatur dengan ketentuan tersendiri.
Pasal 20Sejauh tidak diatur di dalam ketentuan khusus, mahasiswa praktikan yang berstatus sebagai Mahasiswa Program S1 Kependidikan Reguler Prajabatan wajib mengikuti seluruh kegiatan yang diatur dalam ketentuan umum.
Pasal 21(1) Mahasiswa praktikan wajib melakukan PPL minimal:
4(SKS)X4(Jam)X12=192 jam pertemuan (1 jam pertemuan = 60 menit).(2) Mahasiswa praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan PPL.(3) PPL dapat dilaksanakan dua hari dalam seminggu, dengan
ketentuan sehari minimal enam jam.(4) Keberadaan mahasiswa praktikan di tempat praktik dalam
rentang waktu:
minggu
BAB X KETENTUAN LAIN
Pedoman PPL Unnes 15
Pasal 22PPL diselenggarakan dengan ketentuan seperti berikut: a. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan secara simultan pada semester yang sama;b. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan pada semester ganjil/genap.
BAB XI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23(1) Hal–hal yang belum diatur di dalam peraturan ini akan diatur tersendiri dalam suatu
petunjuk pelaksanaan yang disusun oleh Kepala Pusat Pengembangan PPL.(2) Dengan diterbitkannya peraturan ini, maka Peraturan Rektor Nomor 09 Tahun 2010
tanggal 2 Juni 2010 tentang Pedoman PPL dinyatakan tidak berlaku.(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di SemarangPada tanggal, 26 Maret 2012
REKTORUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,
SOEDIJONO SASTROATMODJONIP 19520815 198203 1 007
Tembusan peraturan ini disampaikan kepada:1. Pembantu Rektor2. Dekan3. Ketua Lembaga4. Kepala Biro5. Kepala Pusat6. Kepala Bagian7. Ketua Jurusan /Program Studi kependidikan8. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Pedoman PPL Unnes 16
Lampiran 1.FORMAT PENILAIAN PEER TEACHINGMAHASISWA PPL UNNES (LEMBAR NO)
Nama : …………………………………………
NIM : …………………………………………
Jur/Prodi/Fakultas : …………………………………………
No. Aspek yang diamati dan dinilai Skor latihan Jumlah Rerata
Nilai peer teaching (NO)1 2 3 4
A Persiapan menyusun RPP1. Menentukan pengalaman belajar dan
indikator-indikator yang ingin dicapai2. Menentukan dan mengorganisir bahan ajar3. Menyiapkan media pembelajaran4. Menetapkan metode pembelajaran5. Membuat alat evaluasi
Rerata skor A
B Pelaksanaan1. Keterampilan membuka pelajaran2. Keterampilan menjelaskan3. Keterampilan mengadakan variasi4. Keterampilan memberi penguatan5. Keterampilan mengelola kelas6. Keterampilan memberi motivasi7. Keterampilan memimpin diskusi8. Keterampilan bertanya9. Keterampilan membimbing kelompok
kecil dan individual10.Keterampilan menerapkan metode
pembelajaran11.Keterampilan menggunakan media dan
sumber pembelajaran12.Keterampilan menutup pelajaran
Rerata skor B
Semarang,Penilai,
…………………………….NIP
Catatan:1. Skor 0 – 100.
2. Rerata skor A , Rerata skor B
Pedoman PPL Unnes 17
3. Nilai peer teaching
4. Nilai Batas Lulus micro teaching minimum B.
Lampiran 2.FORMAT PENILAIAN OBSERVASI DAN ORIENTASI
DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN (LEMBAR N2)
Nama : …………………………………………
NIM : …………………………………………
Jur/Prodi/Fakultas : …………………………………………
Sekolah latihan : …………………………………………
No. Komponen kegiatan yang dinilai Rentangan nilai56-60 61-65 65-70 71-80 81-85 86-100
1. Kelengkapan data hasil observasi kondisi fisik dan lingkungan sekolah
2. Kemampuan praktikan dalam memahami hasil observasi fisik dan lingkungan sekolah
3. Kemampuan praktikan dalam memperoleh data sekolah
4. Kemampuan praktikan dalam memahami administrasi pembelajaran yang dibuat guru
5. Kemampuan praktikan mengamati model-model pengajaran guru
6. Kemampuan praktikan mengamati guru dalam mengelola kelas
7. Kemampuan praktikan memahami cara-cara penanganan masalah siswa dalam PBM
8. Kemampuan praktikan melakukan wawancara dengan petugas BK di sekolah
9. Kemampuan praktikan menjalin hubungan kesejawatan dengan masyarakat sekolah
10. Kemampuan praktikan mematuhi tata-tertib PPL di sekolah latihan
11. Penampilan (performance) praktikan sebagai calon guru
Jumlah skor tiap rentangan nilai
Jumlah skor
............................, ........................Koordinator guru pamong
....................................................
...NIP
Catatan:1. kolom rentangan nilai diisi angka
Pedoman PPL Unnes 18
2. Nilai observasi dan orientasi PPL1 (N2)
Lampiran 3.REKAPITULASI NILAI OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1
Sekolah/tempat latihan: .................................................
No. Nama mahasiswa NIMProgram
studiNilai observasi dan
orientasi PPL1Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
………………..,……………...……...Koordinator guru pamong,
Pedoman PPL Unnes 19
……………………………………….NIP
Lampiran 4INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
(LEMBAR N3)
Nama mahasiswa : ...............................................................................
NIM : ...............................................................................
Jur/Prodi/Fak. : ...............................................................................
No Aspek yang dinilai Nilai latihan Nilai ujian1 2 3 4 5 6 7
1.
2.
3.4.
Pemahaman terhadap peserta didik1.1.Membantu siswa menyadari kekuatan dan
kelemahan diri1.2.Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri1.3.Keterbukaan terhadap pendapat siswa1.4.Sikap sensitif terhadap kesukaran siswaPerancangan pembelajaran2.1. Perumusan indikator2.2. Ketepatan materi2.3. Penggunaan media2.4. Mengorganisasikan urutan materiKetepatan alat evaluasiKemampuan mengembangkan potensi siswa (peserta didik).Rerata skor
Nilai kompetensi pedagogik
…………….., ………………………Penilai,
………………………………………NIP
Catatan:1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1(satu) ujian;2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian
Pedoman PPL Unnes 20
Lampiran 5.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PROFESONAL
(LEMBAR N4)
Nama mahasiswa : ...............................................................................
NIM : ...............................................................................
Jur/Prodi/Fak. : ...............................................................................
No Aspek yang dinilai Nilai latihan Nilai ujian1 2 3 4 5 6 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penguasaan materi
Kemampuan membuka pelajaran
Kemampuan bertanya
Kemampuan mengadakan variasi pembelajaran
Kejelasan dan penyajian materi
Kemampuan mengelola kelas
Kemampuan menutup pelajaran
Ketepatan antara waktu dan materi pelajaran
Rerata skor
Nilai kompetensi profesional
…………….., ………………………Penilai,
………………………………………NIP
Catatan:
1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian.2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1(satu) kali ujian
Pedoman PPL Unnes 21
Lampiran 6.INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN
(LEMBAR N5)
Nama mahasiswa : ...............................................................................
NIM : ...............................................................................
Jur/Prodi/Fak. : ...............................................................................
No. Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Kemantapan menjadi guru
Kestabilan emosi dalam menghadapi persoalan
kelas/siswa
Kedewasaan bersikap terhadap persoalan
kelas/siswa
Memiliki kearifan dalam menyelesaikan persoalan
kelas/siswa
Kewibawaan sebagai seorang guru
Sikap keteladanan bagi peserta didik
Berakhlak mulia sebagai seorang guru
Kedisiplinan menjalankan tugas dan ketaatan
terhadap tata tertib
Sopan santun dalam pergaulan di sekolah
Kejujuran dan tanggung jawab
Jumlah skor
Nilai kompetensi kepribadian
…………….., ………………………Penilai,
………………………………………NIP
Catatan:1. rentang nilai pengamatan 71 – 100;
2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.
Pedoman PPL Unnes 22
Lampiran 7.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SOSIAL
(LEMBAR N6)
Nama mahasiswa : ...............................................................................
NIM : ...............................................................................
Jur/Prodi/Fak. : ...............................................................................
No. Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik
Kemampuan berkomunikasi dengan sesama
Mahasiswa PPL
Kemampuan berkomunikasi dengan guru pamong
Kemampuan berkomunikasi dengan guru-guru di
Sekolah
Kemampuan berkomunikasi dengan staf TU
Kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan
sekolah
Aktifitas dalam mengikuti ekstra kurikuler
Kesan umum kemampuan dalam bersosialisasi
Jumlah skor
Nilai kompetensi sosial
…………….., ………………………Penilai,
………………………………………NIP
Catatan:1. rentang nilai pengamatan 71 – 100;2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.
Pedoman PPL Unnes 23
Lampiran 8.
REKAPITULASI NILAI PPL 2
Sekolah latihan: ..................................................
No Nama
Mahasiswa
NIM Mata pelajaran/mata Diklat
Nilai Nilai PPL2 (NA)N3 N4 N5 N6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nilai PPL2:
.......................,…………...........................
Dosen pembimbing/guru pamong,
...................................................................NIP/NIK
Pedoman PPL Unnes 24
Lampiran 9.
REKAPITULASI NILAI AKHIR PPL2 (NA2)
Sekolah latihan: ……………………………………….
No. Nama mahasiswa NIM JurusanNilai PPL2 dari Nilai Akhir
PPL2 (NA2)Keterangan
Dosbing Gumong
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
…………...,……………………
Dosen pembimbing,
………………………………NIP
Catatan:
1. Nilai akhir PPL2:
2. NA2 dientri oleh dosen pembimbing melalui Sikadu, setelah mevalidasi laporan PPL2.
Pedoman PPL Unnes 25
Lampiran 10
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPLDI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
Program/tahun : ……………/……………Sekolah latihan : ………………………….
No. Nama NIM JurusanTanda tangan (tanggal)
Ket
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.
………….., ………………...………Mengetahui: Ketua kelompok sekolah latihan,Kepala Sekolah/Tempat latihan,
.................................................. .............................................................NIP NIP
Pedoman PPL Unnes 26
Lampiran 11
DAFTAR HADIR DOSEN KOORDINATOR PPL
Sekolah/tempat latihan : ……………………………………….Nama/NIP koordinator dosen pembimbing : ……………………………………….Jurusan/Fakultas : ……………………………………….
No. Tanggal Uraian materi Mahasiswa yang dikoordinir
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
6.
8.
…………….,…………...…………Kepala Sekolah/Tempat latihan,.........................................................
.........................................................NIP
Pedoman PPL Unnes 27
Lampiran 12
DAFTAR HADIR DOSEN PEMBIMBING PPLPRODI .........................../ TAHUN
Sekolah/tempat latihan : ...................................................
Nama/NIP dosen pembimbing : ...................................................
Jurusan/Fakultas : ...................................................
No Tanggal Mahasiswa yang dibimbing Materi bimbingan Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
…………….,…………….……Kepala Sekolah/Tempat latihan,.........................................................
.........................................................NIP
Pedoman PPL Unnes 28
Lampiran 13
KARTU BIMBINGAN PRAKTIK MENGAJARMAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tempat praktik : ……………………………………………..
MAHASISWA
Nama : ……………………………….NIM/Prodi : ……………………………….Fakultas : ……………………………….
GURU PAMONG
Nama : …………………………………..NIP : ………………………………......Bid. studi : …………………………………..
DOSEN PEMBIMBING
Nama : ……………………………….NIP : ……………………………….Fakultas : ……………………………….
No. Tgl. Materi pokok KelasTanda Tangan
Dosen pembimbing Guru pamong1.
2.
3.
4.
6.
8.
10.
..............., ………………….....…
Mengetahui:Kepala Sekolah, Koordinator dosen pembimbing,
........................................... .........................................................NIP NIP
Pedoman PPL Unnes 29
Lampiran 14.
PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK LAPANGANBIMBINGAN KONSELING
A. KEGIATAN MAHASISWA:1. Observasi diikuti dengan konsultasi kepada guru pamong dan dosen pembimbing,
menyusun program bimbingan konseling (sesuai waktu kelas masing-masing), meliputi:a. program semesterb. program bulananc. program mingguand. program harian
2. Membuat jurnal kegiatan yang telah dilakukan, ditanda tangani guru pamong dan dosen pembimbing. (jurnal dilaporkan/ditarik setiap minggu).
3. Melaksanakan semua bidang bimbingan yang diwujudkan dalam bentuk layanan berikut:
No Jenis layananBidang bimbingan
KeteranganPribadi Sosial Belajar Karier
1. Orientasi v v v v Minimal 3 kegiatan
2. Informasi v v v v Minimal 3 kegiatan
3. Penempatan v v v v Minimal 2 kegiatan
4. Penguasaan konten v v v v Minimal 3 kegiatan
5. Bimb. kelompokKetentuan khusus lihat di
kolom keterangan
Min 4 kali kegiatan; 2 topik tugas & 2 topik bebas dalam kelompok yang berbeda
6. Kons. kelompokKetentuan khusus lihat di
kolom keterangan
Minimal 4 kasus dengan jenis permasalahan yang berbeda & direkam dengan format rekaman konseling (lihat lampiran)
7. Kons. individualKetentuan khusus lihat di
kolom keterangan
Minimal 4 kasus dengan jenis permasalahan yang berbeda & direkam melaui audio (kaset) serta format rekaman konseling (lihat lampiran)
8. MediasiKetentuan khusus lihat di
kolom keteranganMinimal 1 kegiatan
9. KonsultasiKetentuan khusus lihat di
kolom keteranganMinimal 1 kegiatan
* Setiap jenis layanan dilampiri/dilengkapi dengan Satuan Layanan (Satlan)
4. Melaksanakan kegiatan pendukung yang terdiri dari:a. aplikasi instrumentasi untuk kelas binaan (baik tes/non tes)b. himpunan data untuk kelas binaanc. kunjungan rumah (home visit) minimal 2 kalid. konferensi kasus minimal 1 kalie. alih tangan kasus/referal (sesuai dengan kebutuhan)
5. Melaksanakan seminar akhir PL-BK.
B. LAPORAN
Pedoman PPL Unnes 30
Laporan PL-BK adalah laporan tentang akumulasi hasil praktik sebagaimana yang terekam pada jurnal, dilengkapi dengan verbatim (panduan verbatim terlampir). Format Laporan sesuai dengan petunjuk teknis penulisan laporan PL-BK, berisi:a. bagian awal, meliputi halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.b. Bab I pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, waktu dan tempat, kelas binaan
(menyebutkan secara khusus dibina oleh praktikan, dengan jumlah siswa dan wali kelasnya), pembimbing PL-BK (memuat nama dosen pembimbing dan konselor pamong/guru pamong). Program kegiatan (memuat program kegiatan operasional yang direncanakan berdasarkan konsultasi dengan dosen pembimbing dan konselor pamong/guru pamong).
c. Bab II kegiatan-kegiatan PL-BK, menguraikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang yang diprogramkan. Uraian ini menjelaskan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan baik yang diprogramkan maupun yang semula tidak diprogramkan.
d. Bab III Analisis dan Bahasan, meliputi:1. analisis, memaparkan uraian tentang ketercapaian tujuan PL-BK dan program
kegiatan, ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktik, faktor pendukung atau penghambat yang ditemui di lapangan;
2. bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis, baik yang tercapai maupun yang tidak tercapai. Paparan diarahkan pada segi kemengapaan dalam menjelaskan hasil analisis dari praktik yang telah dilakukan, selain itu bagian ini memuat pendapat praktikan tentang kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dalam hubungannya dengan sistem pendidikan.
e. Bab IV penutup1. Kesimpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar-benar relevan dan
mampu memperkaya pelaksanaan PL-BK.2.Saran, dapat disampaikan agar orang lain tak kesulitan untuk melaksanakan.
f. daftar pustakag. lampiran-lampiran
C. PEDOMAN EVALUASI 1. Aspek-aspek yang dievaluasi
No Aspek Indikator Bobot
1. Persiapan a. Intensitas konsultasi programb. Kesesuaian isi programc. Instrumen dan media
2
2. Pelaksanaan a. Penguasaan materib. Penguasaan teknikc. Penampiland. Kesesuaian dengan jadwal
4
3. Laporan a. Format penulisanb. Isi laporanc. Teknik penulisan d. Intensitas konsultasi
2
4. Kepribadian a. Kehadiranb. Pakaian d. Etikac. Tanggung jawab d. Keaktifan
4
5. Kemasyarakatan a. Kepemimpinanb. Kerjasama
2
2. Skoring: Sesuai dengan pedoman akademik Unnes
Pedoman PPL Unnes 31
Lampiran 15
FORMULIR PENDAFTARAN PL-BK DI SEKOLAH
1. Nama : …………………………………….... L/P2. NIM : ………………………………………3. Semester : ………………………………………4. IP Kumulatif : ………………………………………5. MK. prasyarat*) : …..………………………….……….
No. Mata Kuliah SKS N BN SKS X BN
Keterangan
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.
Psi. Perkembangan Bimbingan dan Konseling BelajarBimbingan dan Konseling Karir IIPemahaman Individu IISurvey Permasalahan BKBimbingan KelompokKonseling KelompokPenyusunan Program BK Penanganan KasusPraktik Model-Model Konseling Diagnosis Kesulitan Belajar
44332332343
Indeks Prestasi *) 34 IPK =
*) IPK MK Prasyarat minimal 2,00 tanpa nilai D
………………, ….……………Mahasiswa ybs,
……………….…………………NIM
Lampiran 16.
Pedoman PPL Unnes 32
PROGRAM TAHUNANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH : TAHUN :KELAS : KONSELOR :
No KegiatanMateri bidang pengembangan
Semester I (Juli-Desember) Semester II (Januari-Juni)Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan/penyaluran
4. Layanan penguasaan konten
5. Layanan konseling perorangan
6. Layanan bimbingan kelompok
7. Layanan konseling kelompok
8. Layanan konsultasi
9. Layanan mediasi
10. Aplikasi instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan kepustakaan
15. Alih tangan kasus
................, ......................................Konselor,
Lampiran 17
Pedoman PPL Unnes 33
PROGRAM SEMESTERANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH : SEMESTER :KELAS : VIIA KONSELOR :
No. KegiatanMateri bidang bengembanganSemester I (Juli-Desember)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI1. Layanan
orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan/penyaluran
4. Layanan penguasaan konten
5. Layanan konseling perorangan
6. Layanan bimbingan kelompok
7. Layanan konseling kelompok
8. Layanan konsultasi
9. Layanan mediasi
10. Aplikasi instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan kepustakaan
15. Alih tangan kasus
.................,......................................Konselor
Lampiran 18.
Pedoman PPL Unnes 34
PROGRAM BULANANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH : BULAN : KELAS : VIIA KONSELOR :
No. KegiatanMateri bidang pengembangan
Juli MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempat- an/penyaluran
4. Layanan penguasaan konten
5. Layanan konseling perorangan
6. Layanan bimbingan kelompok
7. Layanan konseling kelompok
8. Layanan konsultasi
9. Layanan mediasi
10. Aplikasi instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan kepustakaan
15. Alih tangan kasus
.................,.......................................Konselor,
Lampiran 19.
Pedoman PPL Unnes 35
PROGRAM MINGGUANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH : MINGGU :KELAS : VIIA KONSELOR :
No KegiatanMateri bidang pengembangan
MINGGU III (Juli)SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan/penyaluran
4. Layanan penguasaan konten
5. Layanan konseling perorangan
6. Layanan bimbingan kelompok
7. Layanan konseling kelompok
8. Layanan konsultasi
9. Layanan mediasi
10. Aplikasi instrumentasi
11. Himpunan data
12. Konferensi kasus
13. Kunjungan rumah
14. Tampilan kepustakaan
15. Alih tangan kasus
..................................,....................................Konselor
Lampiran 20
Pedoman PPL Unnes 36
PROGRAM HARIANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Satuan Layanan (SATLAN) Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)
No. JamJam
pembelSasaran kegiatan
Kegiatan layanan/pendukung
Materi kegiatan
Alat bantu Tempat Pelaksana Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
11.
Lampiran 21
Pedoman PPL Unnes 37
SEKOLAH : KELAS : VII
HARI/TGL : KONSELOR :
*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan
................., .................................
.Konselor
....................................................
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAMPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
No.Tanggal kegiatan
Jam pemb
Sasaran kegiatan
Kegiatan layanan/pendukung
Materi kegiatan
Evaluasi
Hasil Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pedoman PPL Unnes 38
MINGGU : KONSELOR :
SEKOLAH : KELAS : I
................, ........................................Konselor,
..........................................................
Lampiran 22
JURNAL HARIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI …….TAHUN …………………..
HARI :……………………………………
TANGGAL :……………………………………
NO. WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst Sesuai kebutuhan
…………..,……….……………Mengetahui:Konselor pamong, Praktikan,
………………………………… ……………..………………….NIP NIM
Pedoman PPL Unnes39
Lampiran 23
FORMAT LAPORAN PL-BK
Halaman judulLembar pengesahanKata pengantarDaftar isiDaftar tabelDaftar gambar (kalau ada)Daftar lampiran
BAB I PENDAHULUANA. Latar belakangB. TujuanC. Waktu dan tempatD. Kelas binaanE. Pembimbing PL-BKF. Program kegiatan
BAB II KEGIATAN-KEGIATAN PL-BK, menguraikan:A. pelaksanaan kegiatan-kegiatan PL-BK yang yang diprogramkanB. pelaksanaan kegiatan-kegiatan PL-BK yang tidak diprogramkan
BAB III ANALISIS DAN BAHASANA. AnalisisB. Bahasan
BAB IV PENUTUPA. KesimpulanB. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAANLAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman PPL Unnes40
Lampiran 24
FORMAT KONSULTASIPELAKSANAAN KEGIATAN PLBK DI SEKOLAH
Nama mahasiswa : ………………………………….
NIM/DNI : ………………………………….
Program : …………………………………
Nama dosen pembimbing : ………………………………….
No. Hari/Tanggal Materi & Rekomendasi Paraf
…………….,…………………..Mengetahui:Dosen pembimbing, Praktikan,
……………………… ………..……………………….NIP NIM
Pedoman PPL Unnes41
Lampiran 25
FORMAT PENILAIAN AKHIR PPL2BIMBINGAN KONSELING
Nama : ………………………………………… NIM: ……………………….
Sekolah PPL : ………………………………………………………………………….
No Aspek Indikator Bobot Nilai (N)
N x B
1 Persiapan(N1)
a. Mengadakan need assesmentb. Pembuatan programc. Membuat jurnal kegiatan
2
2 Pelaksanaan(N2)
a. Konseling individualb. Bimbingan/konseling kelompoka. Layanan klasikal
4
3 Laporan(N3)
a. Format penulisanb. Isi laporanc. Teknik penulisand. Intensitas konsultasi
2
4 Kepribadian(N4)
a. Kehadiranb. Pakaianc. Tanggung jawabd. Etikae. Keaktifan
4
5 Kemasyarakatan(N5)
a. Kepemimpinanb. Kerjasama
2
JUMLAH 14
…………….,…………………………Dosen pembimbing/Konselor pamong,
…………………………….…………..NIP
Keterangan:
NA =
Pedoman PPL Unnes42
Lampiran 26
REKAMAN KONSELING
a. Identitas klienNama : …...........…………………………………..............................…….L/PKelas :...........…………………………………………...........................….….Alamat : ...........…………………………………....................................……....
b. PertemuanHari/Tanggal : ……………...………………………..........................................Pertemuan : ...............................………………………………………..
c. Eksplorasi masalah data klien yang telah diketahui................................................................................................................................................................................................................................................................................................
d. Data penting yang terjaring dalam konseling................................................................................................................................................................................................................................................................................................
e. Diagnosa masalah (simpulan situasi masalah-menurut pendekatan tertentu dan sebab-sebabnya) ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
f. Alternatif pemecahan masalah...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
g. Putusan pemecahan masalah dan implementasinya................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
i. Rencana layanan lanjutan (follow up)................................................................................................................................................................................................................................................................................................
j Evaluasi proses dan hasil sementara...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
,………………..………
Konseli, Konselor/Praktikan,
.................................. ......................................
Mengetahui,
Dosen pembimbing/Konselor pamong
………………………………………
Pedoman PPL Unnes43
Lampiran 27
PANDUAN LAPORAN VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL
a. Bagian awal tetrdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada).
b. Bab I Pendahuluan, berisi:1) rasional, memuat penjelasan mengapa klien dibantu dengan konseling dan
mengapa rancangan konseling tertentu dipilih untuk membantu.2) konfidensialitas, memuat penjelasan tentang perlunya merahasiakan keterangan-
keterangan tentang klien, sesuai dengan kode etik jabatan konselor.3) identifikasi konseli, meliputi:
a. proses menemukan konseli, memuat tentang bagaimana praktikan menetapkan konseli tersebut dipilih sebagai subjek laporan.
b. identitas konseli, memuat keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, kelas, hobi. (untuk nama harap di fiktifkan)
c. pendekatan/model konseling, berisi penjelasan singkat mengenai pandangan pendekatan/model yang dipilih terhadap hakikat manusia, tujuan konseling, prosedur dan teknik bantuan. Uraikan dikaitkan dengan kasus yang ditangani.
c. Bab II proses konseling, meliputi paparan proses atau sesi-sesi konseling secara verbatim dilengkapi dengan penjelasan tahap dan teknik yang digunakan, serta penjelasan tentang aktivitas konseling antar sesi di luar interview.
d. Bab III analisis dan bahasan, meliputi:1) analisis, memaparkan uraian tentang ketercapaian tujuan konseling dan
kesenjangan antara tuntutan teori dengan praktik, hambatan-hambatan yang ditemui di lapangan, dan kesalahan-kesalahan teknis atau responding konselor selama konseling.
2) bahasan, menjelaskan dari sudut teori tentang hasil analisis dan pendapat praktikan atas pengalamannya.
e. Bab IV, Penutup, meliputi:1) simpulan, ditarik dari hasil analisis dan bahasan yang benar-benar relevan dengan
hakikat pemberian bantuan konseling2) saran yang disampaikan bersumber dari hasil analisis dan diskusi, dirumuskan
dengan rinci dan operasional, sehingga orang lain yang hendak melaksanakan saran itu tidak mengalami kesulitan.
f. Daftar rujukan/daftar pustaka ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan di Unnes.
Pedoman PPL Unnes44
Lampiran 28
FORMAT PENILAIAN KONSELING INDIVIDU
Nama : ………………………………………… NIM: ……………Sekolah PPL : …………………………………………………
No Aspek yang dinilaiRentangan nilai
56-60CD
61-65C
66-70BC
71-80B
81-85AB
86-100A
1. Pembinaan hubungan baik (rapport)a. Posisi tubuhb. Kontak matac. Mendengarkand. Intonasi suara
2 Identifikasi dan eksplorasi masalaha. Identifikasi masalah dan perilaku
bermasalahb. Mengetahui sebab-sebab masalah
3. Perencanaan pemecahan masalaha. Menetapkan tujuan konselingb. Mengembangkan alternatifc. pemecahan masalahd. Menguji alternatif pemecahan
masalahe. Perencanaan tindakan
4. Aplikasi dan evaluasi pemecahan masalaha. Keefektifan alternatif pemecahan
masalahb. Merencanakan tindak lanjut
5. Pengakhirana. Kesimpulan akhirb. Strukturing pertemuan lanjutanJumlah total skor yang diperolehNilai rata-rata
…………..,…………………………….
Dosen pembimbing/Konselor pamong,
…………………………………………NIP
Keterangan:1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)2. nilai rata-rata = Jumlah total skor dibagi lima
Pedoman PPL Unnes45
Lampiran 29
FORMAT PENILAIAN BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
Nama : ………………………………………… NIM: ……………………….…….
Sekolah PPL : ..………………………………………………………………………………
No Aspek yang dinilaiRentangan nilai
56-60CD
61-65C
66-70BC
71-80B
81-85AB
86-100A
1. Tahap Pembentukana. Pembinaan hubungan baikb. Penstrukturanc. Memotivasi anggota kelompokd. Menciptakan dinamika kelompok
2. Tahap peralihan3. Tahap kegiatan
a. Menjelaskan topik/materib. Memotivasi anggota kelompok
dalam mengemukakan pendapatc. Mengelola dinamika kelompokd. Mengklarifikasi, e. merefleksi,f. Konfrontasi g. Menyimpulkan
4. Tahap pengakhirana. Menyimpulkanb. Evaluasic. Menutup (strukturing lanjutan)Jumlah total skor yang diperolehNilai rata-rata
……….…..,……………………………Dosen pembimbing/Konselor pamong,
…………………………………………NIP
Keterangan:1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)2. nilai rata-rata = jumlah total skor dibagi empat
Pedoman PPL Unnes46
Lampiran 30
FORMAT PENILAIAN LAYANAN KLASIKAL
Nama : ………………………………………… NIM: ……………………….........
Sekolah PPL : ………………………………………………………………………………..
No Aspek yang dinilaiRentangan nilai
56-60CD
61-65C
66-70BC
71-80B
81-85AB
86-100A
1. Tahap pembukaana. Pembinaan hubungan baikb. Apersepsic. Penyampaian tujuan layanan
2. Tahap Intia. Menjelaskan materi layananb. Bertanya c. Menjawabd. Memotivasi siswa terlibat dalam
layanane. Mengelola perilaku siswa
3. Tahap Penutupa. Menyimpulkanb. Evaluasic. Pengakhiran
Jumlah total skor yang diperolehnilai rata-rata
……………,………………………….. Dosen pembimbing/Konselor pamong,
…………………………………………NIP
Keterangan:1. kolom rentangan nilai diisi skor mentah (angka)2. nilai rata-rata = Jumlah total skor dibagi tiga
Pedoman PPL Unnes47
Lampiran 31
REKAPUTILASI NILAI PPL2JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah Latihan: ……………………..
NO. NAMA NIMNILAI NILAI
AKHIR
(NA)N1 N2 N3 N4 N5
……………, ……………………
Dosen pembimbing/Guru pamong,
………………………………….NIP
Keterangan:
1. NA =
2. NA berupa angka.
Lampiran 32
Pedoman PPL Unnes48
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PPLPROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
JENIS KEGIATAN
1. Kegiatan PPL yang dilaksanakan di satuan PLS dipimpin oleh pimpinan satuan PLS adalah kegiatan orientasi, observasi, perencanaan dan pelaksanaan program PLS, meliputi pengenalan berbagai hal yang ada di satuan PLS, seperti bangunan fisik, personalia, organisasi satuan PLS, administrasi, kurikulum, laboratorium, perpustakaan, hubungan dengan masyarakat, lingkungan satuan PLS, dan lainnya yang sesuai.
2. Kegiatan terbimbing dibimbing oleh pamong minimal lima kali agar mahasiswa praktikan: (a) memperoleh informasi tentang proses perencanaan, dan pelaksanaan program PLS; (b) memperoleh informasi tentang mekanisme observasi pelaksanaan program PLS; (c) merancang hasil observasi dalam bentuk perencanaan program dan menyerahkannya kepada pamong untuk memperoleh koreksi; (d) memperoleh informasi dari pimpinan satuan PLS tentang model perencanaan dan pelaksanaan progam PLS.
3. Kegiatan mandiri dengan supervisi dari pamong dan dosen pembimbing minimal enam kali dengan bentuk kegiatan: (a) menerima tugas dari pimpinan satuan PLS atau pamong; (b) menyusun jadwal kegiatan, hasilnya dkonsultasikan kepada dosen pembimbing; (c) menyusun rencana program PLS; (d) melaksanakan rencana program PLS, dan (e) memperoleh pesan-pesan hasil kegiatan dari pamong dan dosen pembimbing.
4. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari: (a) kegiatan yang ditugaskan oleh pimpinan satuan PLS atau pamong seperti kegiatan pramuka, kesenian, dan lainnya yang sesuai; (b) upacara bendera yang diselenggarakan oleh satuan PLS; (c) rapat atau pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan PLS atas ijin dari pimpinan; (d) melaksanakan tugas-tugas administrasi yang diberikan oleh pimpinan satuan PLS, dan (e) keikutsertaan dalam pengelolaan satuan PLS.
5. Mahasiswa praktikan yang pencapaian prestasinya kurang, sebelum program pengalaman lapangan berakhir dan dikirim kembali ke kampus dengan rekomendasi dari pamong dan dosen pembimbing untuk memperoleh layanan atau perlakuan khusus yang lain.
6. Kegiatan program pengalaman lapangan yang tidak dapat dilaksanakan di suatu tempat praktik karena tidak terpenuhinya persyaratan praktik dapat digantikan dengan kegiatan lain yang sesuai dengan bimbingan dari dosen pembimbing yang ditunjuk setelah memperoleh persetujuan dari Kepala Pusat Pengembangan PPL.
Pedoman PPL Unnes49
Lampiran 33
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI PLS (LEMBAR N2)
Nama : .......................................................................................NIM : .......................................................................................Jur/Fak : ..................................................................................Instansi latihan : ……………………………………………………
No. KOMPONEN KEGIATAN YANG DINILAIRENTANGAN NILAI*
50-59 60-69 70-84 85-100
1. Kelengkapan data hasil observasi kondisi fisik lembaga
2. Kemampuan memahami hasil observasi kondisi fisik lembaga
3. Kemampuan melakukan wawancara dengan Kepala lembaga
4. Kemampuan memahami program lembaga
5. Kemampuan melakukan latihan menyusun program kegiatan lembaga
6. Kemampuan mengobservasi pembelajaran yang diberikan oleh pamong belajar
7. Kemampuan mengobserbasi pamong belajar dalam melaksanakan kegiatan
8. Kemampuan memahami warga belajar waktu mengikuti kegiatan pembelajaran
9. Kemampuan melaksanakan tugas-tugas di luar kegiatan lembaga
10. Kemampuan menjalin hubungan kerjasama dengan kesejawatan
11. Kemampuan mematuhi tata tertib
12. Kemampuan menyusun rancangan program PPL2
13. Kinerja praktikan sebagai pamong belajar
Jumlah skor
...................., .......................,.....Koordinator pamong,
....................................................NIP
Jumlah skor yang diperoleh: skor akhir observasi N2
*) Kolom rentang nilai diisi angka*) Skor akhir observasi diperoleh dari jumlah skor dibagi tiga belas
Pedoman PPL Unnes50
Lampiran 34
FORMAT PENILAIAN PPL2 PLSNama : ..................................................................................................NIM : ..................................................................................................Jur/Fak : ..................................................................................................Instansi latihan : ..................................................................................................
NO KOMPONEN KEGIATAN YANG DINILAI SKOR
1 Pengenalan lembaga pendidikan1.1. Memahami struktur organisasi lembaga pendidikan1.2. Memahami tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan1.3. Kedisiplinan dalam bekerja1.4. Kerjasama dengan pimpinan lembaga1.5. Kerjasama dengan staf/karyawan lembaga1.6. Kerjasama dengan warga belajar1.7. Kerjasama dengan masyarakat
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........rata-rata
2 Pengelolaan program pendidikan2.1. Mengkaji dokumen program pendidikan2.2. Mendiskusikan program pendidikan dengan staf/pamong belajar2.3. Mengidentifikasi kebutuhan dan sumber belajar masyarakat2.4. Merancang program pendidikan2.5. Melaksanakan program pendidikan2.6. Melaksanakan pemantauan program pendidikan2.7. Melaksanakan supervisi (pembinaan) program pendidikan2.8. Melaksanakan evaluasi program pendidikan
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........rata-rata
3 Pengelolaan pembelajaran3.1. Merancang pembelajaran
3.1.1. Menetapkan tujuan pembelajaran3.1.2. Menetapkan strategi pembelajaran3.1.3. Menetapkan materi pembelajaran3.1.4. Menetapkan media pembelajaran3.1.5. Menetapkan kegiatan pembelajaran3.1.6. Menetapkan evaluasi pembelajaran3.2. Melaksanakan pembelajaran3.2.1. Menyajikan materi pembelajaran secara efektif3.2.2. Menggunakan metode pembelajaran secara variatif3.2.3. Menggunakan media pembelajaran secara efektif3.2.4. Mendorong warga belajar untuk terlibat belajar secara efektif3.2.5. Menyajikan pertanyaan dan balikan
3.3. Menutup pembelajaran3.3.1. Melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran3.3.2. Menyajikan tindak lanjut untuk mendorong warga belajar
melakukan kegiatan belajar mandiri
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
rata-rata
Skor rata-rata: ............................................. .........., …………………………Dosen pembimbing/Pamong
Pedoman PPL Unnes51
Lampiran 35REKAPITULASI PENILAIAN PPL2 PLS
Instansi PPL : .......................................................................
Mahasiswa Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Negeri Semarang
Semester : VII (tujuh)
NO NIM NAMA MAHASISWANILAI DARI NILAI
AKHIR NADOSBING PAMONG
1
2
3
4
5
6
7
8
..........................,......................................Dosen pembimbing,
…………………………………………NIP
Keterangan:
1. Nilai Akhir
2. Nilai NA dientri oleh dosen pembimbing melalui Sikadu
Pedoman PPL Unnes52
Lampiran 36
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PPLPROGRAM STUDI KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TEMPAT PPL
PPL mahasiswa program studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dilaksanakan di:
1. Pusdiklat-pusdiklat/balai latihan yang ada di Semarang dan luar Semarang, baik lembaga
pemerintah maupun swasta.
2. Stasiun radio (RRI dan radio swasta).
3. Stasiun televisi (TVRI, RCTI, TPI, SCTV, dll).
4. BPTIKP.
5. Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekkom) Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) Jakarta.
6. Multimedia Training Center (MMTC) di Yogyakarta.
7. Pusat Kateketik Studio Alam Yogyakarta (Puskat Yogyakarta).
8. Perpustakaan sekolah (SD, SMP, SMU, MAN, MTsN dan MTsS), perpustakaan
Wilayah, perpustakaan Daerah dan perpustakaan masyarakat.
9. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
10. Studio Foto dan Video.
11. Penerbitan dan percetakan (buku, surat kabar, d1l).
12. Sanggar sablon.
13. Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten.
14. Media massa elektronik dan cetak.
15. .Sekolah SMP, SMA, SMK, MA, MTs.
16. Lembaga lain yang ada kaitannya dengan teknologi pendidikan.
Pedoman PPL Unnes53
Lampiran 37
LEMBARAN PENILAIAN PPL2JURUSAN KURTEKDIK-FIP UNNES SEMARANG
(oleh Pamong)Nama : NIM : Tempat PPL : Waktu pelaksanaan :
No. Aspek yang dinilaiBobot
(B)
Nilal (N)
5-10
JUMLAH
(B x N)
1.
2.
3.
4.
Profesionalisasia. Kemampuan kerja (pengetahuan dan keterampilan)b. Kecermatan/ketelitianc. Keuletan/kegigihand. KreativitasKepribadiana. Tanggung jawabb. Disiplinc. Kejujurand. Kerapian berpakaiane. Kesopanan.Partisipasi di tempat PPLa. Upacara/apelb. Partisipasi dalam kegiatan (rutin & insidental)c. Partisipasi dalam pertemuanKerjasama/uubungan sosiala. Hubungan sesama mahasiswab. Hubungan dengan supervisorc. Hubungan dengan pimpinanan dan staf
15
107.57.5
7.57.5555
55
5
555
Jumlah
................., ..............................................
Pamong,
...............................................................NIP
Pedoman PPL Unnes54
Lampiran 38
LEMBARAN PENILAIAN PPL2JURUSAN KURTEKDIK –FIP
(oleh dosen pembimbing)Nama : _____________________________________NIM : _____________________________________
Tempat PPL : _____________________________________
Waktu pelaksanaan : _____________________________________
No Aspek yang dinilaiBobot
(B)Nilai (N)
5-10Jumlah (B x N)
1
2
3
Profesionalisasi
a. Kemampuan kerja (pengetahuan dan keterampilan)
b. Kecermatan/ketelitian
c. Keuletan/kegigihan
d. Kreativitas
Kepribadian
a. Tanggung jawab
b. Disiplin
c. Kejujuran
d. Kerapian berpakaian
e. Kesopanan
Kerjasama/hubungan sosial
a. Hubungan sesama mahasiswa
b. Hubungan dengan dosen pembimbing
20
10
10
10
10
10
10
5
5
5
5
Jumlah 100
rata-rata
..................., ...........................................
Dosen pembimbing,
................................................................NIP
Pedoman PPL Unnes55
Lampiran 39
REKAPITULASI NILAI AKHIR PPL2
JURUSAN KURTEKDIK -FIP
Tempat latihan: …………………..
NO NIM NAMA MAHASISWANILAI DARI NILAI
AKHIR NADOSBING PAMONG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
..........................,......................................Dosen pembimbing,
…………………………………………NIP
Keterangan:
1. Nilai Akhir
2. Nilai NA dientri oleh dosen pembimbing melalui Sikadu.
Lampiran 40
Pedoman PPL Unnes56
TUGAS MAHASISWA DALAM OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1DAN PPL2 DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
A. Observasi dan orientasi PPL11. Berada di sekolah latihan selama 10–15 hari untuk mengumpulkan data dengan cara
observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada kepala sekolah/pimpinan lembaga, wakil kepala sekolah/wakil kepala lembaga, guru, staf TU, siswa, komite sekolah, dan dengan masyarakat sekitar sekolah.
2. Data yang diambil adalah yang terkait dengan sekolah/tempat latihan, meliputi:a. keadaan fisik sekolah/tempat latihan, meliputi luas tanah dan denah, ruang-ruang
kelas, ruang laboratorium, kantin dan fasilitas lainnya;b. keadaan lingkungan sekolah/tempat latihan (uraikan secara rinci) meliputi hal-hal
sebagai berikut:1) jenis bangunan yang mengelilingi sekolah/tempat latihan dan perkiraan jarak
dengan sekolah/tempat latihan;2) kondisi lingkungan sekolah/tempat latihan, seperti tingkat kebersihan,
kebisingan, sanitasi, jalan penghubung dengan sekolah, masyarakat sekitar (agraris, industri, kumuh, lainnya).
c. fasilitas sekolah/tempat latihan (uraikan jenis, kuantitas dan kualitasnya), meliputi:1) ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang osis;2) ruang serbaguna/aula, perpustakaan, laboratorium, (khususnya yang berkaitan
dengan mata pelajaran mahasiswa praktikan), dan lain sebagainya.d. penggunaan sekolah:
1) ada tidaknya sekolah lain yang menggunakan sekolah tersebut;2) ada tidaknya pembagian jam KBM (misalnya pembelajaran pagi, siang, sore).
e. keadaana guru dan siswa:1) jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran;2) jumlah siswa dan sebarannya tiap kelas;3) jumlah staf T.U. dan tenaga kependidikan lainnya;4) jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan.
f. interaksi sosial (uraikan secara singkat interaksi semua personal yang ada di sekolah):1) interaksi antara kepala sekolah dengan guru-guru, di antara para guru, guru-guru
dengan para siswa, di antara para siswa, para guru dengan staf TU;2) interaksi yang terjadi secara keseluruhan.
g. pelaksanaan tata tertib bagi kepala sekolah, guru, staf TU dan tenaga kependidikan, serta bagi para siswa;
h. bidang pengelolaan dan administrasi:1) struktur organisasi sekolah, struktur organisasi kesiswaan;2) struktur administrasi sekolah, struktur administrasi aelas, dan struktur
administrasi guru, serta komite sekolah dan peranannya;3) kalender akademik, jadwal kegiatan pelajaran dan kegiatan intra/ekstra kurikuler;4) alat bantu PBM (terutama yang terkait dengan mata pelajaran program studi
mahasiswa).3. Membuat refleksi diri secara individual, maksimum 3 halaman dengan spasi satu, dan
dimasukkan ke dalam laporan observasi dan orientasi PPL1;4. Membuat laporan observasi dan orientasi PPL1 secara kelompok untuk setiap sekolah,
dengan disertai refleksi diri dari masing-masing mahasiswa peserta PPL di sekolah tersebut;
5. Laporan observasi dan orientasi PPL1 dalam bentuk PDF di up_load ke Pusat Pengembangan PPL setelah ditandatangi oleh kepala sekolah dan koordinator dosen
Pedoman PPL Unnes57
pembimbing melalui menu mahasiswa (komting) di Sikadu, kemudian harus disahkan/divalidasi oleh koordinator dosen pembimbing.
6. Pengesahan/validasi sebagaimana tersebut pada point 5 dilakukan sebagai syarat koordinator dosen pembimbing dapat mengentri nilai observasi dan orientasi PPL1.
B. Dalam PPL2
1. berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan;
2. masing-masing mahasiswa praktikan berkoordinasi dengan guru pamong/pamong mengenai rancangan kegiatan yang pernah disusun dalam PPL1;
3. melakukan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong;4. melaksanakan pengajaran mandiri minimal 7 kali (tidak termasuk ujian) atas
bimbingan guru pamong;5. melaksanakan ujian mengajar sebanyak 1 (satu) kali tampilan yang dinilai oleh guru
pamong dan dosen pembimbing;6. melaksanakan semua tugas PPL yang diberikan oleh guru pamong/pamong, kepala
sekolah/lembaga, baik yang menyangkut pengajaran maupun non-pengajaran;7. mematuhi semua ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat praktik;8. menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagai calon guru;9. mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai bidang studi dan minatnya;10. mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di sekolah/tempat latihan; 11. secara individual membuat laporan PPL2 dalam bentuk PDF, di up_load ke Pusat
Pengembangan PPL melalui menu mahasiswa di Sikadu, kemudian harus disahkan/divalidasi oleh dosen pembimbing.
12. Pengesahan/validasi sebagaimana tersebut pada point 11 dilakukan sebagai syarat dosen pembimbing dapat mengentri nilai PPL2.
Lampiran 41
Pedoman PPL Unnes58
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL 1
1. Laporan observasi PPL1 merupakan laporan kelompok (setiap sekolah satu laporan).2. Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times new roman, font 12, spasi 1,5.3. Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).4. Laporan dibuat 13 sampai dengan 15 halaman, tidak termasuk lampiran.5. Format laporan PPL1 adalah sebagai berikut:
a. bagian awal1) Halaman Judul 2) Kata Pengantar3) Daftar Isi4) Kata Pengantar5) Halaman Pengesahan6) Daftar Lampiran
b. bagian isiBAB I : PendahuluanBAB II : Hasil pengamatan (a –h)BAB III : Penutup (simpulan dan saran)Refleksi diri (individual)
c. bagian akhir laporan berisi lampiran-lampiran.6. Refleksi diri berisi tentang hal-hal berikut:
a. ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL1;b. ditulis maksimal 3 halaman dengan spasi satu;c. berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;2) ketersediaan sarana dan prasarana;3) kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;4) kualitas pembelajaran di sekolah latihan;5) kemampuan diri praktikan;6) nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1;7) saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes.
d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.
e. penggabungan refleksi diri pada laporan observasi dan orientasi PPL1 dikelompokkan menurut jurusan dan fakultas, dengan urutan : FIP, FBS, FIS, FMIPA, FT, FIK, FE.
Lampiran 42. Contoh halaman judul laporan PPL1
Pedoman PPL Unnes59
LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1
DI SMP NEGERI 2 SEMARANG
Disusun oleh:Nama: Ketua Kelompok, dkk
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2013
Lampiran 43.
Pedoman PPL Unnes60
PENGESAHAN
Laporan PPL1 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.Hari :Tanggal :
Disahkan oleh:
Koordinator dosen pembimbing Kepala Sekolah
Tanda tangan Tanda tangan dan Cap
(Nama lengkap/Gelar) (Nama lengkap/Gelar)NIP NIP
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
Ttd (tidak perlu tanda tangan)
Drs. Masugino, M.Pd.NIP 19520721 198012 1 001
Lampiran 44PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL2
Pedoman PPL Unnes61
1. Laporan kegiatan PPL2 merupakan laporan individual.2. Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times New Roman, font 12, dan spasi 1,5.3. Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).4. Laporan dibuat antara 13 sampai dengan 15 halaman tidak termasuk lampiran. 5. Format Laporan PPL2 adalah sebagai berikut:
a. bagian awal1) Halaman Judul2) Halaman Pengesahan3) Kata Pengantar4) Daftar isi5) Daftar Lampiran
b. bagian isiBAB I. : Pendahuluan, memuat Latar Belakang, Tujuan, dan ManfaatBAB II : Tinjauan/Landasan TeoriBAB III. : Pelaksanaan, Waktu, Tempat, Tahapan Kegiatan, Materi Kegiatan, Proses pembimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing, faktor pendukung dan menghambat pelaksanaan PPLRefleksi diri (individual)
c. bagian akhir laporan berisi lampiran–lampiran. (rencana kegiatan, jadwal kegiatan, presensi, contoh perangkat pembelajaran, dll).
6. Refleksi diri berisi hal-hal sebagai berikut:a. ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL2;b. ditulis maksimal 3 halaman, dengan spasi satu;c. berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, dan menyangkut hal-hal
berikut:1) kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;2) ketersedian sarana dan prasarana PBM di sekolah latihan;3) kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;4) kualitas pembelajaran di sekolah latihan;5) kemampuan diri praktikan;6) nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL2;7) saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes;
d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.
Lampiran 45. Contoh halaman judul laporan PPL2
Pedoman PPL Unnes62
LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 2 SEMARANG
Disusun oleh:Nama : ......................NIM : ......................Program studi : ......................
FAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
Lampiran 46
Pedoman PPL Unnes63
PENGESAHAN
Laporan PPL2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.Hari :Tanggal :
Disahkan oleh:
Koordinator dosen pembimbing Kepala Sekolah
(Nama lengkap/Gelar) (Nama lengkap/Gelar)NIP NIP
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
ttd
Drs. Masugino, M.Pd.NIP 19520721 198012 1 001
Lampiran 47.
Pedoman PPL Unnes64
RENCANA KEGIATAN MAHASISWA PPL DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN
Nama : ……………………………….NIM/Prodi : ……………………………….Fakultas : ……………………………….Sekolah/tempat latihan : ……………………………….Minggu
keHari dan tanggal
Jam Kegiatan
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Guru Pamong/Pamong Dosen Pembimbing Kepala Sekolah
……………………….. …………………… ……………………….NIP NIP NIP
Dibuat rangkap 4: 1. 1 lembar untuk dosen pembimbing;2. 1 lembar untuk guru pamong/pamong;3. 1 lembar untuk Kepala sekolah;4. 1 lembar untuk mahasiswa.
Pedoman PPL Unnes65
MATERI PEMBEKALAN PPL
1. Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes;
2. Iplementasi Kurikulum 2013;
3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran;
DIHIMPUN OLEH
PUSAT PENGEMBANGAN PPL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pedoman PPL Unnes66
KODE ETIK MAHASISWA PPL
PEMBUKAAN Berkat rahmat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, kode Etik Mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) telah tersusun. Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesioanal dan sosial. Fungsi PPL memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mempunyai kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dalam menunjang tercapainya keempat kompetensi tersebut dan kelancaran pelaksanaan tugas profesi calon guru perlu ditetapkan Kode Etik Mahasiswa PPL sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejawantahkan dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik.
BAGIAN SATUPengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasal 1(1) Kode Etik mahasiswa PPL adalah norma/asas yang disepakati serta diterima oleh
mahasiswa PPL sebagai pedoman dan sikap serta perilaku dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru yang akan dan sedang melaksanakan praktik pengalaman lapangan
(2) Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud pada ayat(1) adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku calon guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas sebagai calon guru untuk mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah
Pasal 2(1) Kode etik mahasiswa PPL merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan calon guru sebagai seorang yang kelak mempunyai profesi terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode etik mahasiswa PPL berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, sekolah, teman sejawat
BAGIAN DUAPasal 3
Etika Penampilan Mahasiwa PPLETIKA PENAMPILAN DI KAMPUS
1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan 2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas
mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki, kerudung hitam tanpa hiasan berlebihan
Pedoman PPL Unnes67
3. Jaket almamater di pakai pada upacara resmi melengkapi pakaian putih-hitam4. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu bagi wanita 3-5 cm, bagi
laki-laki wajib berkaos kaki 5. Pada kegiatan olah raga wajib mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan 6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu
mata, blush on, dan eye shadow) 7. Potongan rambut bagi pria modelnya standar, tidak gondrong, bagi putri jika
melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi 8. Mahasiswa putri, pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik dan bertato10. Warna rambut sesuai warna aslinya
ETIKA PENAMPILAN DI SEKOLAH1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas
mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki, kerudung berwarna hitam tanpa hiasan berlebihan
3. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu wanita 3-5 cm, bagi laki-laki wajib berkaos kaki
4. Jika berolah raga mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan menyesuaikan ketentuan sekolah
5. Pada hari tertentu mahasiswa mengenakan pakaian batik menyesuaikan ketentuan sekolah, bagi mahasiswi berjilbab, warna dan motif jilbab menyesuaikan.
6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu mata, blush on, dan eye shadow), wajar dan pantas sebagai potret seorang pendidik.
7. Potongan rambut bagi pria modelnya standart, tidak boleh gondrong, bagi putri jika melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi
8. Mahasiswa putri pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik 10. Warna rambut sesuai warna aslinya
ETIKA PENAMPILAN DI MASYARAKAT1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan, di dalam dan di luar rumah2. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan
dilarang bertindik dan bertato3. Warna rambut sesuai warna aslinya
Pasal 4ETIKA BERKOMUNIKASI
ETIKA BERKOMUNIKASI DI KAMPUS1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika menggunakan bahasa
daerah sesuai dengan tata krama berbahasa2. Menggunakan kalimat yang sopan dan pantas dalam berkomunikasi dengan pejabat
dan staff PPL, dosen pembimbing, dosen koordinator
Pedoman PPL Unnes68
3. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk memperlancar pelaksanaan PPL
4. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor sesuai kaidah bahasa5. Komunikasi tertulis menggunakan bolpoin tinta HITAM 6. Pertanyaan disampaikan dengan kata yang sopan7. Tidak membuka rahasia pribadi teman sejawat ke pihak lain
ETIKA BERKOMUNIKASI DI SEKOLAH1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika menggunakan bahasa
daerah sesuai dengan tata krama berbahasa2. Bertegur sapa dengan sivitas sekolah ( Senyum, sapa dan salam)3. Menggunakan kalimat yang sopan dan pantas dalam berkomunikasi dengan pejabat
dan staff PPL, dosen pembimbing, dosen koordinator, kepala sekolah, ,Guru, tenaga kependidikan dan peserta didik
4. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk memperlancar pelaksanaan PPL
5. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor sesuai kaidah bahasa6. Komunikasi tulis menggunakan bolpoin tinta HITAM7. Pertanyaan disampaikan menggunakan kata yang sopan 8. Tidak membuka rahasia pribadi teman sejawat ke pihak lain
Pasal 5ETIKA PERGAULAN
ETIKA PERGAULAN DI KAMPUS1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus 2. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan semua komponen kampus 3. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan kampus 4. Membiasakan menyebut nama teman sejawat dengan menggunakan bapak /ibu 5. Saling menghormati dan membimbing, dan memotivasi antara sesama teman sejawat6. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan tidak mengunjungi
tempat-tempat yang dianggap tidak pantas
ETIKA PERGAULAN DI SEKOLAH1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus
dan sekolah2. Menyambut kedatangan siswa dan sivitas sekolah di pintu terdepan sesuai aturan
sekolah 3. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan semua komponen sekolah 4. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan sekolah (proaktif dan kreatif) 5. Wajib menyediakan buku tamu di sekolah yang berkaitan dengan mahasiswa PPL6. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan mengunjungi tempat-
tempat yang dianggap tidak pantas7. Menjaga norma pergaulan antara guru praktikan dengan peserta didik
ETIKA PERGAULAN DI MASYARAKAT1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus
dan sekolah2. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan masyarakat sekitar3. Bersikap rendah hati dan tidak berperilaku sombong4. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitar sekolah
Pedoman PPL Unnes69
5. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan tidak mengunjungi tempat-tempat yang dianggap tidak pantas
6. Membudayakan jam belajar masyarakat
Pasal 6ETIKA BERKENDARAAN
ETIKA BERKENDARAAN DI SEKOLAH 1. Mengendarai kendaraan secara sopan 2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar3. Mentaati aturan yang ditetapkan sekolah
ETIKA BERKENDARAAN DI MASYARAKAT 1. Mengendarai kendaraan secara sopan 2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar3. Mentaati aturan yang ditetapkan masyarakat
Pasal 7ETIKA WAKTU
ETIKA WAKTU DI KAMPUS1. Datang di kampus 15 menit lebih awal sebelum kegiatan dimulai 2. Wajib mengisi daftar hadir, pada setiap kegiatan dan tidak diwakilkan3. Wajib ijin, jika tak hadir pada suatu kegiatan4. Memberitahu jika terjadi keterlambatan
ETIKA WAKTU DI SEKOLAH 1. Datang di sekolah 15 menit lebih awal sebelum jam masuk sekolah 2. Wajib mengisi daftar hadir, waktu datang dan pulang dan tidak boleh diwakilkan 3. Memohon ijin kepada kepala sekolah/atau yang mewakili, jika tak hadir di sekolah
latihan 4. pulang 15 menit setelah kegiatan sekolah berakhir 5. Tidak diijinkan untuk urusan kegiatan di kampus ( kuliah, bimbingan skripsi, kegiatan
kemahasiswaan selama jam sekolah) kecuali ada rekomendasi dari Pusat Pengembangan PPL
6. Jika datang terlambat harap mengkomunikasikan kepada koordinator Guru pamong atau Guru Pamong
ETIKA WAKTU DI MASYARAKAT1. Mengikuti tata tertib masyarakat setempat2. bertamu/ menerima tamu sesuai jam yang ditentukan masyarakat
Pasal 8PENUTUP
Mahasiswa harus bersungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung tinggi Kode Etik mahasiswa PPL
Pedoman PPL Unnes70
BAGIAN KETIGA
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan Sanksi
Pasal 9
(1) mahasiswa PPL bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa PPL.
(2) Setiap mahasiswa berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Mahasiswa kepada teman sejawat
Pasal 10
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakana Kode Etik Mahasiswa PPL
(2) Mahasiswa yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.
Pedoman PPL Unnes71
Implementasi Kurikulum 2013
Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan,kompetensi lulusan pada satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan sesuai Kurikulum Nasionaldengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah sesuai dengan Kurikulum Daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada kurikulum yang dikembangkan pada tingkat nasional dan daerah. Pengembangan kurikulum tersebut berdasarkan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaianmerupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum.
Pengertian-pengertian
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Isi adalah tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi yang dituangkan dalam kriteria yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada satuan pendidikan.
Standar Prosesuntuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Standar Penilaian untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan,pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum nasionaladalah kurikulum yang dikembangkan Pemerintahdan berlaku secara nasional, yang di dalamnya memuat rasional, struktur kurikulum dan beban belajar, kerangka implementasi, silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Kurikulum daerah adalah kurikulum yang dikembangkan pemerintah daerah dan berlaku pada wilayah tersebut.Kurikulum daerahmemperkaya kurikulum nasional
Pedoman PPL Unnes72
untuk bagian tertentu dari matapelajaran kelompok B dengan konten yang menjadi kekhasan utama pada daerah tersebut.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanadalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Silabus adalah rencana pembelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, proses pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KurikulumTingkat Satuan Pendidikan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
I. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Pendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dand. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pedoman PPL Unnes73
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.
Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi:
1. Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan pendidikan terkait.
2. Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).4. Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)5. Kalender Pendidikan.
Lima hal di atas pada hakikatnya merupakan perencanaan sekolah pada bidang kurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya. Oleh karena itu, selain lima hal di atas, idealnya dokumen KTSP diawali dari deskripsi satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan, serta strategi mencapai tujuan pada satuan pendidikan tersebut.
Struktur dan Muatan Kurnas meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan, yang mengikat sejumlah KD yang memiliki karakteristik tertentu pada aspek materi pelajaran. Kurda pada hakikatnya merupakan pelengkap Kurnas, sehingga kurikulum menjadi satu kesatuan utuh: memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan/potensi daerah/satuan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurda terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah (Pemda Tingkat I dan/atau Tingkat II) yang bersangkutan, dengan acuan KI.
1. Mata pelajaranMata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur Kurnas.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I II III IV V VIKelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 4 4 43. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3Kelompok B
Pedoman PPL Unnes74
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 52. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib),
Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Struktur Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGUVII VIII IX
Kelompok A1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 3 3
3.
Bahasa Indonesia 6 6 6
4.
Matematika 5 5 5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7.
Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B1 Seni Budaya 3 3 3
Pedoman PPL Unnes75
= Pembelajaran Tematik Integratif
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGUVII VIII IX
.2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3 3 3
3.
Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain Pramuka (Wajib),
Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan Prakarya adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan
disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.Disamping itu,
tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosialmenekankan pada pengetahuan tentang
bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ilmu
Pengetahuan Alam juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni
teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan
Pedoman PPL Unnes76
dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas)
pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek
prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.
Struktur kurikulum SMA/MAterdiri atas:
- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya.
- Untuk MA dapat menambah dengan mata pelajaran kelompok peminatan
keagamaan.
a. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai
berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
Pedoman PPL Unnes77
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
b. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan
minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumSMA/MA adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARANKelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
Pedoman PPL Unnes78
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihandan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 66 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
2. Muatan LokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya menjadi bagian dari matapelajaran senibudaya, prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, atau matapelajaran pilihan pada jenjang pendidikan menengah. Substansi muatan lokal ditentukan oleh daerah, diwujudkan dalam bentuk KD dan silabus. Oleh karena itu, daerah harus mengembangkan KD muatan lokal yang diselenggarakan sebagai suplemen dari matapelajaran B di Kurnas dan/atau matapelajaran yang berdiri sendiri sebagai matapelajaran pilihan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
3. Kegiatan Pengembangan DiriPengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Pada prinsipnya, kegiatan pengembangan diri terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran (intrakurikuler), kegiatan ekstrakurikuler, OSIS, serta pembimbingan oleh konselor, guru, dan/atau tenaga kependidikan.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas, bimbingan karier, dan/atau wirausaha.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
4. Pengaturan Beban Belajar a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri.
Pedoman PPL Unnes79
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0%-40%, SMP/MTs/SMPLB 0%-50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0%-60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem satuan kredit semester (sks) mengikuti aturan sebagai berikut.
Satu sks pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Satu sks pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan 25 menit kegiatan mandiri tidak terstruktur.
5. Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
6. Kenaikan Kelas dan KelulusanKenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
Pedoman PPL Unnes80
7. PeminatanPeminatandilakukan pada kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Peminatan untuk SMA/MA meliputi: 1) Matematika dan Ilmu-ilmu Alam; 2) Ilmu-ilmu Sosial; 3) Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya. Dengan tetap memperhatikan kemampuan satuan pendidikan, SMA/MA didorong untuk menyediakan 3 peminatan tersebut, sehingga memberikan kesempatan peserta didiknya untuk mulai menekuni bidang yang diminatinya. Tidak ada batasan minimum jumlah peserta didik yang mengikuti pilihan tertentu, sehingga kelas peminatan tersebut dibuka.
Peminatan untuk SMK/MAK bergantung pada program minat yang ditawarkan satuan pendidikan tersebut, yang diatur lebih lanjut oleh direktorat terkait.
Dari sisi peserta didik, peminatan paling tidak memperhatikan dua aspek: minat peserta didik dan bakat peserta didik. Minat peserta didik diketahui melalui wawancara dengan peserta didik dan orang tua/wali peserta didik. Bakat peserta didik diketahui dengan tes bakat. Berdasarkan kedua hal tersebut, satuan pendidikan menempatkan peserta didik pada kelompok minat tertentu. Penempatan peminatan ini dilakukan pada masa orientasi awal peserta didik.
Pindah peminatan dapat dilakukan sampai dengan pertengahan semester pertama, dengan memperhatikan permohonan orang tua/wali peserta didik, hasil belajar matapelajaran peminatan dalam kurun waktu tersebut, serta hasil konseling. Penambahan jam belajar kepada siswa yang pindah peminatan diatur oleh satuan pendidikan.
8. Pendidikan Karakter, Kecakapan Hidup, Wirausaha, Anti Korupsi, dan Lingkungana. Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi pada kurikulum untuk
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK yang dicerminkan oleh aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada SKL dan KI. Yang dimaksud terintegrasi adalah bahwa pendidikan karakter tidak diajarkan sebagai matapelajaran terpisah, akan tetapi dilatihkan dan diteladankan pada setiap matapelajaran.
b. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan vokasional serta menjadi merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan hard skills dan soft skills pada setiap jenjang pendidikan.
c. Prinsip-prinsip dan implementasi jiwa wirausaha merupakan bagian integral dari pendidikan semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK.
d. Karakter jujur merupakan pondasi dari pendidikan antikorupsi. Penanaman karakter jujur dilakukan terintegrasi pada semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK. Pengetahuan antikorupsi menjadi muatan matapelajaran yang relevan pada jenjang pendidikan menengah.
Pedoman PPL Unnes81
e. Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang ditanamkan secara terintegrasi pada semua matapelajaran pada kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK..
Kalender PendidikanSatuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan Kurnas dan Kurda.
Pedoman PPL Unnes82
PendahuluanLatar Belakang
Mengacu pada prioritas kebijakan pembangunan pendidikan nasional yang dimuat baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 maupun RencanaStrategis Kementerian Pendidikan Nasional (RenstraKemendiknas) 2010-2014,dan berbagai kajian lainnya, akhirnya bermuara pada penataan ulang KTSP dalam bentuk Kurikulum 2013.Pada Kurikulum 2013, kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan mengadopsi kebutuhan nasional dan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Tujuan Pedoman Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan Panduanpengelolaan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi lembaga pada jajaran kementerian pendidikan dan kebudayaan hingga satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, Kegiatan Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan RPP.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau beberapa materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Pedoman PPL Unnes83
Lampiran 1
Contoh Format KTSPBuku I
A. Deskripsi Satuan PendidikanB. VisiC. MisiD. TujuanE. StrategiF. Kurnas
1. Rasional 2. Kerangka Dasar Kurikulum 3. Struktur Kurikulum4. Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, 5. Silabus.
G. Kurda 1. KD dan Silabus .
H. Kegiatan Kurikuler 1. intrakurikuler, 2. kokurikuler, 2. ekstrakurikuler)
I. Kalender Pendidikan. Buku IIRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pedoman PPL Unnes84
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
I. Pendahuluan
Pengertian-pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, kalender pendidikan, dan RPP.
Standar Proses adalah standar nasional pendidikan tentang perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Standar Penilaian adalah standar nasional pendidikan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau beberapa materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
II. Pembelajaran dalam Pendidikan Dasar dan Menengah
Pandangan tentang Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak, membangun pengetahuan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan untuk meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan pembelajaran memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
Pedoman PPL Unnes85
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-ketearmpilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip.
Langkah-langkah Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran menurut standar proses perlu diwujudkan dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian. Untuk memberikan bantuan kepada guru, prinsip-prinsip pembelajaran tersebut dijabarkan dalam urutan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan IntiPelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses observasi, menanya, asosiasi, dan komunikasi.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang masalah/tugas/topik yang akan diselesaikan/dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber. Pencarian informasi ini terutama dilakukan dengan mengamati (observing), menanya atau merumuskan masalah (questioning),menghubung-hubungkan fenomena (associating), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan, dan mengkomunikasikan hasil.
Pedoman PPL Unnes86
Dalam kegiatan eksplorasi, guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Media dan sumber belajar lainnya digunakan guru untuk memberi bantuan peserta didik melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing), menanya atau merumuskan masalah (questioning), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan, menghubung-hubungkan fenomena (associating), dan mengkomunikasikan hasil (communicating)
3. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
III.Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menyajikan karya, maka portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
IV. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pengertian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. RPP dijabarkan dari
Pedoman PPL Unnes87
silabus untuk mengarahkan peserta didik dalam upaya mencapai KD, sesuai dengan standar proses pembelajaran. Setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP pada matapelajaran yang diampunya, di bawah supervisi guru senior yang ditunjuk, kepala sekolah, pengawas, atau dari LPTK yang relevan. RPP disusun sebelum awal tahun pelajaran, dan menjadi bagian KTSP.
PengembanganRPP
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh para guru secara berkelompok dalam sebuah sekolah. Mereka menyusun RPP berama sebagai suatu kelompok pendidikan (community of educators).
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik 2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik 3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis 4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut 5) Keterkaitan dan keterpaduan 6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Komponen dan Sistematika RPP
Landasan yang digunakan dalam penyusunan RPP adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 Pasal 20, yang berbunyi: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Agar guru mendapatkan manfaat dari RPP yang dikembangkannya, maka muatan minimal RPP tersebut perlu dilengkapi dengan rincian langkah manajerial guru dalam pembelajaran.
Dengan mengacu pada paragraf di atas, maka komponen-komponen tersebut diatur dengan sistematika RPP sebagai berikut:
SekolahMata PelajaranKelas/SemesterMateri PokokAlokasi WaktuA. Kompetensi Dasar (dari Kompetensi dasar kelompok 3 dan 4) dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI 1)Indikator: __________________
2. _____________ (KD pada KI 2Indikator: ___________________
3. ______________ (KD pada KI 3)Indikator: ___________________
4. ______________ (KD pada KI 4)Indikator: ___________________
B. Tujuan Pembelajaran
Pedoman PPL Unnes88
C. Materi Pembelajaran D. Metode Pembelajaran E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
a) Mediab) Alat/Bahanc) Sumber Belajar
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit)
dan seterusnyaG. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran
Langkah-langkah Pengembangan RPP
1. Mengkaji Silabus pada KurnasSecara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah (associating) dan menyajikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat siswa aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi pengkajian terhadap indikator KD dan penilaiannya.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:1) potensi peserta didik;2) relevansi dengan karakteristik daerah,3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;4) kebermanfaatan bagi peserta didik;5) struktur keilmuan;6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan8) alokasi waktu.
3. Menentukan Tujuan
Pedoman PPL Unnes89
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
4. Mengembangkan Kegiatan PembelajaranKegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
c. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat siswa aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning),mengasosiasikan(associating) dan menyajikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
5. Penjabaran Jenis PenilaianDi dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran siswa didorong untuk menyajikan karya, maka portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermaKurnasa dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
Pedoman PPL Unnes90
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoKurnasya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
6. Menentukan Alokasi WaktuPenentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
7. Menentukan Sumber BelajarSumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Sumber belajar cetak utama adalah Buku Babon (Kurnas) dan Buku Suplemen (Kurda). Oleh karena peserta didik didorong untuk mencari informasi, maka internet juga menjadi sumber belajar yang dapat dimanfaatkan.
.
Pedoman PPL Unnes91
Top Related