SATUAN ACARA PENYULUHAN
Masalah : Kurangnya Pengetahuan mengenai kasus BBLR
Pokok Bahasan : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Sub Pokok Bahasan : Penanganan BBLR
Sasaran : Ny. S di Ruang neonatus RSUD Dr.Soegiri Lamongan
Waktu : 15 menit
Tanggal : 8 November 2011
Tempat : Ruang Neonatus
A. Tujuan Intruksional Khusus
Sasaran Mampu memahami tentang penanganan BBLR
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan sasaran dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian BBLR tanpa melihan lieflet
b. Menjelaskan kembali tentang penyebab BBLR
c. Mengetahui cara perawatan BBLR yang benar
C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian BBLR
b. Penyebab BBLR
c. Karakteristik BBLR
d. Masalh-masalah yang terjadi pada BBLR
e. Pencegahan terjadinya BBLR
f. Perawatan BBLR
D. Media dan Sumber
a. Media : Leaflet
b. Sumber : Internet
E. Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI
BBLR
1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
2. Penyebab BBLR
2.1 Faktor lbu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus,
toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan
multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah
pada usia antara 26 - 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas.
Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal
ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia)
dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian
prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari
perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2.2 Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
2.3 Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.
3. Karakteristik BBLR
a. BB < 2500 gram, PB < 45 cm , LK < 33 cm , LD < 30 cm
b. Gerakan kurang aktif,oto masih hipotonis
c. Umur kehamilan < 37 minggu
d. Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus
e. Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan satura besar
f. Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
g. Jaringan payudara tidak ada dan putting susu kecil
h. Pernafasan belum teratur, dan sering mengalami serangan apneu
i. Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak
j. Kepala tidak mampu tegak
k. Frekuansi nadi 100-140 kali permenit
4. Masalh-masalah yang terjadi pada BBLR
Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:
4.1 Suhu Tubuh
a. Pusat pengatur panas badan belum sempurna
b. Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
c. Otot bayi masih lemah
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan
BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas
badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 37 0C
4.2 Pernafasan
a. Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
b. Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak
sempurna
c. Otot pernafasan dan tulang iga lemah
d. Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah
infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
4.3 Alat pencernaan makanan
a. Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
b. Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga
pengosongan lambung berkurang.
c. Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
4.4 Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga
mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.
4.5 Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih
belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
4.6 Perdarahan dalam otak
a. Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
b. Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi
perdarahan dalam otak.
c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan
kematian.
d. Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi
perdarahan dan nekrosis.
5. Pencegahan Terjadinya BBLR
a. Makan 2x lebih banyak atau 1x lebih sering daripada sebelum hamil.
b. Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4x selama kehamilannya.
c. Mengurangi kerja berat yang melelahkan dan istirahat yang cukup
d. Mengatur jarak kehamilan minimal 3 tahun.
6. Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR
a. Jagalah bayi agar tubuhnya tetap hangat sampai bayi menjadi
lebih kuat dan berat badan menjadi normal.
b. Rawat tali pusat dengan bersih dan teratur, pakailah kain kasa
(perban) yang dibubuhi alkohol 70% dang anti setiap hari.
c. Berikan ASI atau PASI setelah lahir setiap hari dan usahakan
sesering mungkin dalam porsi kecil sesuai kemampuan bayi.
d. Jauhkan bayi dari orang sakit, sebaiknya ibu memakai kain
penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 1993, Asuhan Kesehatan Anak Dalam
Konteks Keluarga, Depkes RI, Jakarta
Derek Llewelllyn-Jones, (2005). Setiap Wanita, Delapratas Publishing:
Jakarta.
Hanifa, 2004, Analisis Kasus BBLR di RS Koja Jakarta Utara Tahun
2004,Skripsi FKM-UI, Depok
Lismayani, 2002, Perawatan Bayi Risiko Tinggi, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan &
KB untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
Top Related