Download - 10_Naskah_Publikasi_Ilmiah (2)

Transcript

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC

PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2011-2012

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

ARDIAN EKA PUSPITA

B 200 100 243

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC

PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2011-2012

Ardian Eka Puspita

B 200 100 243

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: [email protected]

Abstrak

Dari banyaknya jenis bank yang ada di Indonesia, Bank BUMN lebih banyak diminati

oleh masyarakat. Oleh karena itu, Bank BUMN juga harus melakukan pengukuran tingkat

kesehatan sekalipun merupakan Bank milik negara. Dalam perkembangannnya, kegiatan

usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan dengan fungsinya

sebagai lembaga intermediasi. Bank Indonesia melakukan langkah strategis dalam

mendorong manajemen risiko yaitu dengan melakukan penilaian tingkat kesehatan bank

berdasarkan pendekatan risiko menggunakan metode RGEC.

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2012 dengan metode RGEC, yang

meliputi penilaian terhadap faktor Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance

(GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan). Teknik penilaian yang digunakan

mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 dengan pedoman

perhitungan selengkapnya diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP

tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2011-

2012, dengan pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data yang

digunakan adalah data sekunder, berupa laporan tahunan bank yang dipublikasikan di

www.idx.co.id

Hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan pada Bank yang dijadikan sampel

selama periode tahun 2011-2012 secara keseluruhan memiliki predikat Sangat Sehat.

Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank, Metode RGEC, Bank BUMN

PENDAHULUAN

Kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat

dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Risiko-risiko yang dihadapi bank

sebagai lembaga intermediasi yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi.

Kompleksnya risiko kegiatan usaha bank pada akhirnya menuntut penyempuranaan metode

penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan risiko.

Oleh karena itu, Bank Indonesia melakukan langkah strategis dalam mendorong

penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No.

13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan pendekatan risiko

yang mencakup penilaian terhadap empat faktor yaitu Risk Profile (Profil Risiko), Good

Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan) yang

selanjutnya disebut dengan metode RGEC. Pedoman perhitungan selengkapnya diatur dalam

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Metode RGEC ini berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yaitu untuk

penilaian tingkat kesehatan bank periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan sekaligus

menghapus metode CAMELS (www.bi.go.id).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012 dengan metode RGEC. Dari hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada banyak pihak, diantaranya dapat

menambah pengetahuan khususnya mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan metode

RGEC, dapat digunakan Bank sebagai tambahan informasi tentang kesehatan bank sehingga

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai pengelolaan

bank, serta dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tingkat

kesehatan bank dengan metode RGEC.

LANDASAN TEORI

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai

posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (PSAK 1, 2012).

Kesehatan Bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya

dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku

(Triandaru dan Budisantoso, 2006). Manajemen bank perlu memperhatikan prinsip-prinsip

umum berikut ini sebagai landasan dalam menilai Tingkat Kesehatan Bank (Surat Edaran

Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011):

1. Berorientasi Risiko

2. Proporsionalitas

3. Materialitas dan Signifikansi

4. Komprehensif dan Terstruktur

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank

berdasarkan risiko dengan metode RGEC dengan pedoman selengkapnya mengacu pada

Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 yaitu :

1. Penilaian Risk Profile (Profil Risiko)

Penilaian faktor Profil Risiko merupakan penilaian terhadap Risiko Inheren dan

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dalam aktivitas operasional bank. Risiko yang

wajib dinilai terdiri atas delapan jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko

Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan

Risiko Reputasi.

2. Penilaian Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas

pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik

dan kompleksitas usaha bank.

3. Penilaian Earnings (Rentabilitas)

Penilaian faktor Rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas,

sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan (sustainability) rentabilitas, dan

manajemen rentabilitas.

4. Penilaian Capital (Permodalan)

Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan

permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan, bank wajib mengacu pada

ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi

Bank Umum.

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan berdasarkan analisis secara

komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan dengan memperhatikan

prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang tercantum dalam Surat

Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP

Permana (2012) dalam penelitiannya tentang Analisis Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Metode CAMELS dan Metode RGEC, menemukan bahwa metode CAMELS

memberikan gambaran tingkat kesehatan bank yang efektif akan tetapi antar faktor

memberikan penilaian yang sifatnya bisa berbeda. Sedangkan metode RGEC lebih

menekankan akan pentingnya kualitas manajemen.

Sari (2013) dalam penelitiannya tentang Analisis Kinerja Keuangan Bank Konvensional

Pemerintah Berdasarkan Capital dan Earnings dalam Komponen Risk-Based Bank Rating

Periode Tahun 2008-2011, menemukan bahwa tingkat kesehatan pada perbankan milik

pemerintah sepanjang tahun 2008-2011 secara keseluruhan memiliki predikat sangat sehat.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu dengan

menganalisis dan mendiskripsikan data-data laporan keuangan untuk menentukan kategori

kesehatan bank.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2012). Kriteria pemilihan sampel yang ditentukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2012

b. Bank BUMN yang mempublikasikan Laporan Tahunan-nya di www.idx.co.id selama

periode tahun 2011-2012.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan tahunan

Bank BUMN yang dipublikasikan di www.idx.co.id pada tahun 2011-2012. Data tersebut

diperoleh dengan men-download Laporan Tahunan Bank yang dijadikan sampel selama

periode tahun 2011-2012 melalui situs www.idx.co.id .

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank

dengan metode RGEC sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25

Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum sebagai berikut:

Tabel 3.1. Indikator Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Variabel Indikator Penilaian

Risk Profile

Risiko Kredit

x 100%

x 100%

x 100%

x 100%

x 100%

Risiko Pasar

x 100%

x 100%

Risiko Likuiditas

x 100%

GCG

Hasil pelaksanaan prinsip-prinsip GCG Bank

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia

mengenai GCG bagi Bank Umum yang dilakukan

secara self assessment oleh pihak Bank yang

bersangkutan.

Earnings

x 100%

x 100%

x 100%

x 100%

x 100%

Capital

x 100%

x 100%

Sumber : Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP

Penilaian terhadap faktor GCG menggunakan sistem self assessment dimana masing-

masing Bank menghitung sendiri komponen GCG mereka. Aspek yang dinilai dalam

komponen GCG terdiri dari sebelas faktor utama dengan bobot masing-masing yaitu:

Tabel 3.2. Aspek Penilaian Good Corporate Governance (GCG)

No. Aspek yang Dinilai Bobot

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 10%

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20%

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10%

4. Penanganan Benturan Kepentingan 10%

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5%

6. Penerapan Fungsi Audit Intern 5%

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5%

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian

Intern 7,5%

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan

Debitur Besar (Large Exposure) 7,5%

10. Transparasi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank,

Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 15%

11. Rencana Strategis Bank 5%

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/ DPNP

Setelah mendapatkan bobot dari masing-masing aspek tersebut, tiap Bank

menetapkan hasil peringkat dengan penetapan klasifikasi peringkat komposit sebagai

berikut:

Tabel 3.3. Peringkat Komposit

Penilaian Faktor Good Corporate Governance (GCG)

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1,50 Sangat Baik

1,50 ≥ Nilai Komposit < 2,50 Baik

2,50 ≥ Nilai Komposit < 3,50 Cukup Baik

3,50 ≥ Nilai Komposit < 4,50 Kurang Baik

4,50 ≥ Nilai Komposit < 5,00 Tidak Baik

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP

Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan indikator komponen RGEC dan data yang

berkaitan dengan hasil self assessment pelaksanaan GCG.

2. Menghitung nilai indikator dari masing-masing komponen RGEC sesuai dengan Surat

Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP.

3. Menentukan besarnya nilai komposit untuk masing-masing komponen RGEC.

4. Melakukan judgement peringkat komposit komponen RGEC secara keseluruhan

berdasarkan hasil nilai komposit masing-masing faktor.

HASIL PENELITIAN

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank pada penelitian ini menggunakan metode RGEC,

mencakup penilaian terhadap faktor-faktor berikut:

1. Penilaian Profil Risiko, dengan menghitung besarnya nilai masing-masing indikator.

Dalam penelitian ini, penilaian profil risiko diproksikan dengan Risiko Kredit, Risiko

Pasar, dan Risiko Likuiditas.

Tabel 4.3. Nilai Risiko Kredit

Keterangan 2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Kredit kepada Debitur Inti/

Total Kredit 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kredit Kualitas Rendah/ Total

Kredit 8,35% 8,31% 6,33% 6,25% 6,44% 5,67%

Kredit Bermasalah/

Total Kredit 3,62% 1,76% 2,24% 2,81% 1,44% 1,88%

Kredit Bermasalah – CKPN Kredit

Bermasalah/

Total Kredit – CKPN Kredit

Bermasalah

0,59% 0,38% 0,52% 0,78% 0,32% 0,46%

CKPN atas Kredit/ Total Kredit 4,30% 5,59% 3,89% 3,44% 4,18% 3,64%

Mean 23,37% 23,21% 22,60% 22,66% 22,48% 22,33%

Nilai Komposit 2 2 2 2 2 2

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan Risiko Kredit Bank BNI, BRI,

dan Mandiri berada pada peringkat 2 sehingga dapat diartikan bahwa kemungkinan

kerugian yang dihadapi Bank dari Risiko Kredit tergolong rendah selama periode waktu

tertentu di masa datang.

Tabel 4.4. Nilai Risiko Pasar

Keterangan 2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Aset Trading, Derivatif, dan

FVO/ Total Aset 77,79% 87,01% 72,46% 76,87% 86,78% 74,44%

Kewajiban Trading,

Derivatif, dan FVO/ Total

Kewajiban

96,53% 96,02% 92,53% 96,45% 96,36% 92,17%

Mean 87,16% 91,51% 82,50% 86,66% 91,57% 83,30%

Nilai Komposit 1 1 1 1 1 1

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan Risiko Pasar Bank BNI, BRI,

dan Mandiri berada pada peringkat 1 sehingga dapat diartikan bahwa kemungkinan

kerugian yang dihadapi Bank dari Risiko Pasar tergolong sangat rendah selama periode

waktu tertentu di masa datang.

Tabel 4.5. Nilai Risiko Likuiditas

Keterangan 2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Pendanaan Non Inti/ Total

Pendanaan 100% 99,47% 98,60% 100% 99,55% 98,92%

Nilai Komposit 3 3 3 3 3 3

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan Risiko Likuiditas Bank BNI,

BRI, dan Mandiri berada pada peringkat 3 sehingga dapat diartikan bahwa

kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari Risiko Likuiditas tergolong cukup

tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.

Berdasarkan nilai komposit masing-masing risiko, kemudian dilakukan judgement

untuk menentukan nilai komposit Faktor Risiko secara keseluruhan dan diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.6. Nilai Faktor Profil Risiko

Variabel

Nilai Komposit

2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Risiko Kredit 2 2 2 2 2 2

Risiko Pasar 1 1 1 1 1 1

Risiko Likuiditas 3 3 3 3 3 3

Nilai Komposit Profil Risiko 2 2 2 2 2 2

Sumber: Data Diolah

2. Penilaian Good Corporate Governance (GCG)

Pemberian peringkat dilakukan oleh Bank secara self assessment namun tetap

dalam pengawasan Bank Indonesia. Berikut uraian dari penilaian 11 aspek GCG pada

Bank yang dijadikan sampel untuk periode tahun 2011-2012:

Tabel 4.7. Penilaian Aspek Good Corporate Governance (GCG)

Aspek GCG BNI BRI Mandiri

2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

2 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

3 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

4 0,10 0,10 0,20 0,15 0,10 0,20

5 0,10 0,10 0,10 0,10 0,05 0,10

6 0,10 0,10 0,05 0,05 0,05 0,10

7 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

8 0,15 0,15 0,075 0,15 0,15 0,15

9 0,15 0,15 0,075 0,075 0,08 0,08

10 0,15 0,15 0,30 0,24 0,15 0,30

11 0,05 0,10 0,05 0,10 0,05 0,10

Nilai 1,25 1,30 1,30 1,315 1,1 1,5

Nilai Komposit 1 1 1 1 1 2

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan hasil pelaksanaan GCG di atas, mencerminkan bahwa penerapan GCG

bank BNI, BRI, dan Mandiri berada pada peringkat 1 yang secara umum berarti sangat

baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG.

Namun pada tahun 2012, hasil penilaian GCG pada Bank Mandiri mengalami

perubahan dengan memperoleh peringkat 2.

3. Penilaian Rentabilitas, yaitu dengan menghitung besarnya nilai masing-masing

indikator. Hasil perhitungan untuk faktor rentabilitas sesuai dengan indikator yang

digunakan untuk periode tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8. Nilai Faktor Rentabilitas

Keterangan 2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Laba sebelum Pajak/ Total

Aset 2,72% 4,29% 3,30% 2,81% 4,67% 3,45%

Pendapatan Bunga Bersih/

Total Aset Produktif 4,96% 7,96% 4,54% 5,04% 7,24% 4,86%

Pendapatan Bunga Bersih/

Total Aset 4,82% 7,88% 4,35% 4,89% 7,15% 4,64%

Pendapatan Operasional

selain Pendapatan Bunga/

Total Aset

2,78% 1,32% 2,35% 2,67% 1,64% 2,00%

Beban Overhead/ Total Aset 4,07% 3,91% 3,26% 4,03% 3,82% 3,19%

Mean 3,87% 5,07% 3,56% 3,89% 4,90% 3,63%

Nilai Komposit 1 1 1 1 1 1

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan faktor Rentabilitas Bank BNI,

BRI, dan Mandiri berada pada peringkat 1 yang mencerminkan bahwa rentabilitas

sangat memadai, laba melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank.

4. Penilaian Permodalan, yaitu dengan menghitung besarnya nilai masing-masing

indikator. Hasil perhitungan untuk faktor rentabilitas sesuai dengan indikator yang

digunakan untuk periode tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9. Nilai Faktor Permodalan

Keterangan 2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Modal/ ATMR 20,41% 17,82% 17,77% 18,51% 19,94% 19,12%

Modal Inti/ ATMR 15,88% 13,67% 12,94% 15,17% 15,86% 13,60%

Mean 18,14% 15,74% 15,36% 16,84% 17,90% 16,36%

Nilai Komposit 1 1 1 1 1 1

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan faktor Permodalan Bank BNI,

BRI, dan Mandiri berada pada peringkat 1 yang mencerminkan bahwa bank memiliki

kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai terhadap profil risikonya,

yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan

karateristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha bank.

Berdasarkan hasil nilai komposit faktor diatas kemudian digunakan untuk menentukan

peringkat komposit dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank

Variabel

Nilai Komposit

2011 2012

BNI BRI Mandiri BNI BRI Mandiri

Profil Risiko 2 2 2 2 2 2

GCG 1 1 1 1 1 2

Rentabilitas 1 1 1 1 1 1

Permodalan 1 1 1 1 1 1

Peringkat Komposit 1 1 1 1 1 1

Tingkat Kesehatan SS* SS* SS* SS* SS* SS*

Sumber: Data Diolah

Keterangan (*): SS = Sangat Sehat

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kesehatan Bank BNI, BRI, dan Mandiri tahun

2011-2012 dengan metode RGEC berada pada kondisi Sangat Sehat mencerminkan kondisi

Bank yang secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin

dari peringkat faktor-faktor penilaian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian pada Bank BNI, BRI, dan Mandiri hasil perhitungan

menunjukkan bahwa nilai komposit Risiko Kredit berada pada peringkat 2, nilai komposit

Risiko Pasar berada pada peringkat 1, nilai komposit Risiko Likuiditas berada pada peringkat

3 sehingga hasil judgement nilai komposit Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Likuiditas

menunjukkan nilai komposit faktor Profil Risiko berada pada peringkat 2. Hasil pelaksanaan

GCG, mencerminkan bahwa penerapan GCG berada pada peringkat 1 yang berarti sangat

baik. Pada tahun 2012, hasil penilaian GCG pada Bank Mandiri mengalami perubahan

dengan memperoleh peringkat 2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai komposit

faktor Rentabilitas berada pada peringkat 1 dan nilai komposit faktor Permodalan berada

pada peringkat 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan Bank BNI, BRI, dan

Mandiri selama periode tahun 2011-2012 dengan metode RGEC secara keseluruhan memiliki

predikat Sangat Sehat.

Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan metode RGEC yang mulai berlaku per 1 Januari 2012 sehingga

masih sedikitnya penelitian sejenis yang dapat dijadikan referensi, data keuangan perbankan

yang dijadikan indikator penilaian tingkat kesehatan bank tidak sepenuhnya tercantum dalam

laporan keuangan yang dipubliksaikan bank, serta tidak ada rumus matematik yang

menghubungkan nilai komposit dari masing-masing faktor dengan peringkat komposit akhir.

Saran

Beberapa hal yang dapat dijadikan saran, antara lain pada penelitian selanjutnya agar dapat

melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC dengan semua komponen

baik kuantitatif maupun kualitatif, serta Bank Konvensional diharapkan dapat mencantumkan

data secara lengkap atas komponen keuangan yang dijadikan indikator penilaian tingkat

kesehatan bank dengan metode RGEC yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Bank

Indonesia No.13/24/DPNP .

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Perihal Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. www.bi.go.id. 31 Mei.

Bank Indonesia. 2007. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP Perihal Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum. www.bi.go.id. 30 Mei.

Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum. www.bi.go.id. 5 Januari.

Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP Perihal Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum. www.bi.go.id. 25 Oktober.

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Edisi 7. Cetajan ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012. Jakarta:

Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi

& Manajemen. Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Jacob, Jeremiah Kevin Dennis. 2013. Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan

Metode Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Perbankan. Jurnal EMBA,Vol. 1,

No. 3, September: 691-700.

Kaligis, Yulia Wilhelmina. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan

Metode Camel Pada Industri Perbankan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3, September: 263-272.

Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Cetakan ke-11. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana Meneliti &

Menulis Tesis?. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Kusumawati, Eny dan Zulfa Irawati. 2013. Manajemen Keuangan Ringkasan Teori, Soal dan

Penyelesaian, serta Interprestasinya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Martani, Dwi, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward Tanujaya.

2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Jakarta: Salemba

Empat.

Merentek, Kartika Citra Claudia. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Antara Bank Negara

Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri Menggunakan Metode Camel. Jurnal EMBA, Vol.

1, No. 3, Juni: 645-652.

Nabila, Chani. 2013. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Faktor Good

Corporate Governance Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2011-2012. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

Mataram. Tidak Dipublikasikan.

Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMELS

dan Metode RGEC. Jurnal Akuntansi UNESA, Vol. 1, No. 1.

Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 10 tentang Perbankan.

Rivai, Veithzal, Sofyan Basir, Sarwono Sudarto, dan Arifiandy Permata Veithzal. 2013.

Commercial Bank Management Manajemen Perbankan Daro Teori ke Praktik.

Cetakan ke-1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sari, Ayu Wulan. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Bank Konvensional Pemerintah

Berdasarkan Capital dan Earnings Dalam Komponen Risk-Based Bank Rating

Periode Tahun 2008-2011. Skripsi Institut Manajemen Telkom. Bandung. Tidak

Dipublikasikan.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.

Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.

Edisi 4. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiarti, Welthi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan dan Prediksi Tingkat Kesehatan Bank

Dengan Menggunakan Metode Camel Pada Bank Umum Yang Tercatat Di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).

Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta.

Suyatno, Thomas, Djuhaepah T. Marala, Azhar Abdullah, Johan Thomas Aponno, C. Tinon

Yunianti Ananda, dan H. A. Chalik. 1994. Kelembagaan Perbankan. Edisi Kedua.

Cetakan ketujuh. Jakarta: PT Gramedia.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik & Aplikasi. Edisi II. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Utama, I Made Karya dan Komang Ayu Maha Dewi. 2012. Analisis Camels: Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan

Kewirausahaan, Vol. 8, No. 2, Juli: 139-148.

www.bi.go.id

www.idx.co.id