31
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PI/PKL DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri/Perusahaan
1. Sejarah Bengkel
Sejarah resmi C.V. Asri Motor didirikan pada
tanggal 18 November 1995 dengan ijin usaha No.
173/13-17/PM/XII/1994.
Pada umumnya perusahaan yang baru
berkembang tentu banyak mengalami hambatan
hambatan seperti masalah pengadaan pegawai dan
pengembangan usahanya. Apalagi ditinjau dari
adanya lebih dari satu department dalam satu
perusahaan, tentunya perusahaan memerlukan
tenaga kerja yang lebih banyak yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan jabatan yang diberikan,
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dalam sistem kerja pada C.V. Asri Motor,
seluruh divisi bekerja dan saling berhubungan antara
divisi penjualan, servis, dan suku cadang. Divisi
servis dan divisi suku cadang tidak hanya melayani
kendaraan baru dari divisi penjualan saja melainkan
juga melayani kendaraan umum konsumen baik itu
pembelian dari Asri Motor sendiri maupun dari luar
Asri Motor.
32
Berikut profil dari bengkel Asri Motor :
Nama Perusahaan : C.V. Asri Motor
Alamat : Jl. Jenggolo No. 52 Sidoarjo
Jumlah Karyawan Tetap : 25 orang
Jumlah Karyawan Outshorshing : 3 orang
Bidang Usaha :- Penjualan unit baru kendaraan
Toyota.
- Service kendaraan Toyota.
- Penyedian dan penjualan suku
cadang Toyota.
Rata-rata Penjualan Mobil Baru : 70 unit/bulan.
Rata-rata Unit Entri Bengkel : 21 unit/hari.
Jumlah Stall Bengkel : 10 stall.
33
2. Struktur Organisasi dan Manajemen Industri
Struktur organisasi pada bengkel Asri Motor
adalah memperjelas hubungan kerja dan organisasi
yang baik dari tiap-tiap bagian, agar dapat
terorganisasi se-optimal. Berikut ini bentuk uraian
tugas dari masing-masing personal, yaitu:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bengkel Asri Motor
(Sumber : Bengkel Asri Motor)
34
Keterangan:
MRS : Maintenance Reminder Service
Srv. Adv : Service Advisor
THS : Toyota Home Service
PDS : Pre Delivery Service
Adm. Srv : Administration Service
FO : Foreman
1. Kepala bengkel.
Menjalankan semua kebijakan yang ada perusahaan
(bengkel) yang datangnya dari Service Manager baik
yang berhubungan dengan manajemen, administrasi,
dan personilnya bengkel.
2. Service Advisor.
Menjalankan tugasnya dengan menyatakan keluhan
dari customer, mengecek kendaraan dan memberikan
PKB (Perintah Kerja Bengkel) pada mekanik untuk
dikerjakan sesuai dengan PKB yang diberikan . Dan
juga memberikan pandangan harga kepada customer
dalam proses perbaikan.
3. Instruktur/Foreman.
Merupakan pimpinan dari seluruh mekanik yang ada,
dan secara langsung bertanggung jawab terhadap
operasionalnya sistem kerja masing-masing mekanik
yang ada, juga mengontrol kerja mekanik.
4. THS (Toyota Home Service).
Bekerja bila ada keluhan dari customer di luar
lingkungan bengkel. THS akan mendatangi customer
yang memberikan keluhan pada bengkel Asri Motor
dan akan dilakukan perbaikkan dimana pun
tempatnya.
35
5. PDS (Pre Delivery Service).
PDS adalah servis yang dilakukan pada mobil baru,
sebelum diantar ke customer.
6. Counter Parts.
Menyediakan suku cadang yang diperlukan dalam
proses perawatan dan perbaikan.
7. Mekanik.
Menjalankan pekerjaannya sesuai PKB yang diberikan
kepadanya.
8. MRS(Maintenance Reminder Service).
Mengingatkan pada customer bahwa kendaraan
waktunya untuk di servis.
9. Adm. Service.
Administrasi yang menangani divisi servis.
10. Vallet.
Memindahkan kendaraan dari jalur antrian servis
menuju stall service untuk dilakukan servis kendaraan
oleh mekanik.
11. Service Plus.
Memastikan kondisi kendaraan siap diserahkan ke
costumer.
36
3. Kedudukan dan Letak Bengkel
Adapun kedudukan dan letak bengkel Asri Motor
adalah seperti berikut ini
Gambar 3.2 Kedudukan Bengkel Asri Motor dilantai dasar.
Sumber : Bengkel Asri Motor
TPS
R COMP G OLI G BAHAN TOILET MEKANIK R GANTI
OIL TRAP
R MESIN
CRC
PENDAFTARAN
SERVICEMEJA
KABENG
AREA
ADMIN
TOILET
PDAM
MEJA COUNTERKASIR
AREA
EVAKUASI
37
Gambar 3.3 Kedudukan Bengkel Asri Motor dilantai 2. Sumber : Bengkel Asri Motor
G
Ruang
Salesm
an
Rua
ng
Tun
Rua
ng
Rap
Rua
ng
Adm
Rua
ng
Kaca
ta
n
g
Ru
ang
Ma T T
Guda
ng
ta
n
g
Rua
ng
Mak
Rua
ng
Rap
Mus
hola
Wudhu
4. Prosedur Pelayanan Bengkel
Adapun prosedur pelayanan bengkel Asri Motor
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4 Prosedur Pelanyanan Bengkel Asri Motor.
Sumber : Bengkel Asri Motor a. Ketika customer datang dengan keluhannya
Service Advisor menganalisa dan memeriksa
kendaraan serta menjelaskan hasil pemeriksaan
pada customer.
b. Security bertugas mencatat No. Polisi dan Km
terakhir saat kendaraan masuk bengkel.
c. Vallet, bertugas mengecek kondisi kendaraan
pada saat kendaraan masuk dan keluar dari
39
bengkel, dan vallet juga bertugas memindahkan
kendaraan dari jalur antrian servis menuju stall
service untuk dilakukan servis kendaraan oleh
mekanik.
d. Service Advisor bertugas mencatat dari hasil
pemeriksaan dan membuat perintah kerja
bengkel (PKB).
e. PKB diberikan kepada Foreman untuk
menganalisa dan diserahkan kepada Mekanik
untuk dilaksanakan sesuai isi PKB tersebut.
f. Mekanik melakukan pemeriksaan, perbaikan dan
apabila ada pergantian atau lain-lainnya dapat
konsultasi langsung pada Foreman atau Service
Advisor.
g. Setelah kendaraan selesai pemeriksaan dan
perbaikan, dilakukan test drive oleh Foreman dan
Mekanik untuk mengetahui hasil kerja Mekanik.
h. Kendaraan yang lulus test drive kemudian
diberikan service plus (dibersihkan atau finishing)
dahulu sebelum sampai kembali ke customer.
i. Kendaraan diserahkan pada Service Advisor
untuk diserahkan pada costomer sesuai dengan
form pemeriksaan.
j. Service Advisor mengingatkan pada customer
untuk melakukan perawatan berkala berikutnya.
40
5. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat
Dalam pelaksanaan praktik industri ada
beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kegiatan mahasiswa. Faktor ini terdiri dari
faktor pendukung dan penghambat bagi mahasiswa
dalam melaksanakan praktik industri.
a. Faktor Pendukung
1. Sikap terbuka karyawan yang bersedia
menerima mahasiswa magang dengan
tangan terbuka.
2. Pembimbing praktik selaku kepala teknis
yang senantiasa melayani pertanyaan dan
memberi bimbingan kepada mahasiswa.
3. Kesempatan yang seluas - luasnya dimiliki
mahasiswa dalam melakukan pengamatan
dan pembelajaran.
4. Sarana dan Pra-sarana industri yang
memadai.
5. Manajemen dan pengelolaan yang
kooperatif.
b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya kedisiplinan aturan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dalam ruang
lingkup bengkel kerja oleh para pekerja
bengkel, sehingga akan memberikan kesan
was-was/waspada dalam setiap
melaksanakan berbagai kegiatan pekerjaan
didalam bengkel kerja.
2. Minimnya tugas dan arahan yang diberikan
oleh pembimbing praktik sebagai
penguat/tambahan terhadap materi yang
akan diberikan.
41
B. Pembahasan
1. Keselamatan Kerja
Untuk menghindari hal hal yang yang tidak
kita inginkan dalam bekerja, maka perlu keselamatan
kerja baik manusia, penggunaan alat, dan hal hal
lain yang tidak kita inginkan.
Adapun yang kita perlukan adalah:
a. Menggunakan pakaian kerja praktek dan savety
boots (sepatu kerja).
b. Menggunakan alat pelindung diri, yaitu masker
dan sarung tangan.
c. Menggunakan alat sesuai fungsi dan
kegunaanya.
d. Tidak merokok pada waktu kerja praktik.
e. Mengembalikan peralatan seperti semula pada
tempatnya.
f. Membersihkan tempat praktek dan setelah
praktek.
g. Membersihkan kunci-kunci (peralatan bengkel)
setelah dipakai.
h. Menghafal urutan atau cara pembongkaran dan
pemasangan sesuai SOP (Standart Operasional
Prosedure), agar dapat meminimalisir kesalahan
dalam bekerja.
2. Bahan dan Alat
a. Obyek:
Mobil Toyota Kijang Inova 2.0 V VVT-i M/T
Tahun 2007
b. Alat:
1. Air Compressor
2. Satu set kunci Pas Ring
3. Fuller Gauge
42
4. Obeng (+) dan (-)
5. Satu Set Kunci Sok
6. Tang
7. Majun
8. Amplas
9. Special service tool (SST)
3. LangkahLangkah Engine Analysis
Persiapan:
a. Memasukkan mobil ke dalam bengkel,
memasang fender cover dan seat cover. Hal ini
untuk melindungi kendaraan dari bahaya
goresan atau kotoran yang mungkin terjadi
selama proses perawatan atau perbaikan.
b. Pastikan posisi kontak OFF, tuas transmisi posisi
N, tarik handle rem, tarik handle kap mesin, dan
buka kap mesin.
Gambar 3.5 Mobil Memasuki Bengkel, Memasang
Fender Cover Dan Seat Cover Sumber: Dokumentasi
43
c. Mempersiapkan peralatan kerja:
Gambar 3.6 Mempersiapkan Peralatan
Sumber: Dokumentasi d. Membaca Perintah Kerja Bengkel (PKB), apa
yang harus di kerjakan oleh mekanik pada mobil
customer sesuai dengan yang dibuat oleh service
advisor. Salah satu hal yang harus diperhatikan
adalah keluhan yang diutarakan oleh customer
terhadap mobilnya, dalam kasus ini adalah
Mesin Ginjal Saat Idle.
Gambar 3.7 Membaca Perintah Kerja Bengkel
(PKB) Sumber: Dokumentasi
44
Pemulaian Engine Analysis :
a. Pengecekan Kondisi Mesin Menggunakan
Intelegent Tester (IT) II
Pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan
perintah kerja bengkel (PKB), yaitu Engine
Analysis. Dalam hal ini customer mengeluhkan
mesin mobilnya terasa ginjal saat idle. Untuk
mengetahui kerusakan apa yang terjadi, maka
diperlukan alat yang bernama Intelegent Tester
II. Alat ini memudahkan mekanik dalam hal
pemeriksaan kondisi sensor - sensor pada mobil.
Gambar 3.8 Intelegent Tester II
Sumber: Dokumentasi
Langkah-langkah dalam pemeriksaan kondisi
mesin menggunakan Intelegent Tester II adalah:
1. Pasangkan kabel Intelegent Tester II pada
socket yang tersedia pada bagian bawah
setang kemudi mobil.
45
Gambar 3.9 Socket Pada Bagian Bawah Setang
Kemudi Mobil Sumber: Dokumentasi
2. Tekan tombol ON pada Intelegent Tester II
dan tunggu beberapa saat, setelah itu
nyalakan mesin mobil. Maka lampu pada
Intelegent Tester II akan berubah dari warna
merah menjadi warna hijau.
3. Tekan tombol Auto agar mencari sistem
yang rusak pada mobil secara otomatis, dan
tunggu beberapa saat.
Gambar 3.10 Tekan Auto
Sumber: Dokumentasi
4. Setelah itu akan muncul menu Select the
Vehicle, dan tekan option Mini Van. Hal
46
ini karena mobil Kijang Inova merupakan
kendaraan tipe Mini Van.
Gambar 3.11 Tekan Mini Van
Sumber: Dokumentasi 5. Kemudian, akan muncul menu untuk
memilih antara W/O VSC atau
W/VSC. Karena mobil Kijang tidak
menggunakan Smart Key atau menyalakan
mesin menggunakan tombol, maka pilih
opsi W/O VSC yang artinya With Out
Smart Key.
Gambar 3.12 Tekan W/O VSC
Sumber: Dokumentasi
47
6. Menu selanjutnya adalah untuk memilih
tahun dari mobil tersebut. Menu -0907
adalah untuk mobil dibawah tahun 2007
dan 0907- untuk mobil diatas tahun 2007.
Sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel
(PKB), mobil ini termasuk kategori mobil
tahun 2007. Maka dari itu pilih opsi -0907.
Gambar 3.13 Tekan -0907
Sumber: Dokumentasi 7. Setelah pemilihan tahun mobil, tekan opsi
Engine and ECT untuk menuju ke langkah
selanjutnya.
48
Gambar 3.14 Tekan Engine and ECT
Sumber: Dokumentasi 8. Langkah selanjutnya dalah menekan opsi
DTC atau Diagnosis Trouble Code untuk
mencari sensor-sensor apa saja pada mobil
yang mengalami keruakan.
Gambar 3.15 Tekan DTC
Sumber: Dokumentasi 9. Maka akan muncul apa-apa saja kerusakan
yang ada pada mobil tersebut. Dalam kasus
ini kerusakannya adalah Ignition Coil A
Primary/Secondary Circuit.
49
Gambar 3.16 Kerusakan-Kerusakan Yang
Dialami Mobil Sumber: Dokumentasi
Hal yang harus dilakukan mekanik untuk
memperbaiki masalah tersebut adalah dengan
cara melakukan
penggantian terhadap Ignition Coil yang
pertama (A).
10. Setelah diketahui apa-apa saja trouble yang
ada pada mobil, maka langkah selanjutnya
adalah dengan menghapus semua History
kerusakan pada pada mobil tersebut. Caranya
adalah dengan menekan opsi Clear.
50
Gambar 3.17 Tekan Clear
Sumber: Dokumentasi 11. Selanjutnya tekan Yes.
Gambar 3.18 Tekan Yes
Sumber: Dokumentasi
12. Opsi selanjutnya dengan menekal Clear dan
semua jejak masalah pada mobil ini akan
terhapus.
51
Gambar 3.19 Tekan Clear
Sumber: Dokumentasi
13. Semua jejak sensor yang mengalami
kerusakan akan terhapus.
Gambar 3.20 Semua Jejak Masalah Akan
Terhapus Sumber: Dokumentasi
14. Setelah semua jejak kerusakan pada sensor
mobil terhapus, maka langkah selanjutnya
adalah mengetahui performa mesin. Caranya
dengan menekan opsi Active Test pada
menu bagian bawah Intelegent Tester II.
52
Gambar 3.21 Tekan Active Test
Sumber: Dokumentasi 15. Tekan Control The TC and TE1 lalu tekan
Enter untuk ke langkah selanjutnya.
Gambar 3.22 Tekan Control The TC and TE1 lalu Enter
Sumber: Dokumentasi 16. Setelah itu, monitor Intelegent Tester II akan
memunculkan berbagai kondisi performa
mesin. Kondisi mesin itu antara lain Vehicle
Speed, Engine Speed, Calculate Load, MAF, dll.
53
Gambar 3.23 Kondisi Performa Mesin
Sumber: Dokumentasi 17. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol
dengan simbol Play yang berbentuk .
Maka RPM dari mobil pun akan naik.
Gambar 3.24 Tekan Simbol Play
Sumber: Dokumentasi
18. Setelah mengalami kenaikan RPM, maka
langkah selanjutnya adalah menekan tombol
simbol Stop . Setelah menekan tombol
tersebut, maka RPM dari mobil tersebut akan
turun kembali menjadi normal.
54
Gambar 3.25 Tekan Simbol Stop
Sumber: Dokumentasi 19. Selesai sudah pemeriksaan kondisi mesin
menggunakan Intelegent Tester II, maka
langkah selanjutnya adalah menekan tombol
Exit untuk keluar dari menu Active Test.
Kemudian matikan mesin mobil dan
Intelegent Tester II.
Gambar 3.26 Tekan Exit
Sumber: Dokumentasi
55
b. Membersihkan Filter Udara
Membersihkan filter udara dilakukan setiap
10.000 km dan dilakukan penggantian setiap
20.000 km. Pembersihan udara dilakukan agar
asupan udara dalam pencampuran dengan
bahan bakar menjadi lebih bersih. Langkah
langkah membersihkan filter udara:
1. Membuka tutup filter udara
Gambar 3.27 Membuka Tutup Filter Udara
Sumber: Dokumentasi 2. Melepas filter udara
Gambar 3.28 Melepas Filter Udara
Sumber: Dokumentasi
56
3. Membersihkan filter udara
Gambar 3.29 Membersihkan Filter Udara
Sumber: Dokumentasi
c. Pemeriksaan Kondisi Baterai
Pemeriksaan pada baterai ini meliputi
pemeriksaan secara visual pada kondisi terminal
, kabel, dan volume elektrolit pada baterai.
Gambar 3.30 Pemeriksaan Kondisi Baterai
Sumber: Dokumentasi
Pemeriksaan baterai antara lain:
1. Periksa volume cairan baterai.
Ketinggian elektrolit baterai sebaiknya
mencapai batas upper level pada kotak
baterai. Jika air elektrolit masih kurang,
tambahkan air accu dari tutup ventilasi
baterai .
57
Gambar 3.31 Pengisian Air Accu
Sumber: Dokumentasi 2. Periksa kondisi baterai
Caranya dengan memperhatikan daerah
sekitar baterai, apakah terdapat cairan yang
keluar dari baterai melalui dinding rumah
baterai, misalnya terjadi perubahan bentuk
pada rumah baterai akibat dari over charging.
Jika hal itu terjadi, maka baterai disarankan
untuk diganti.
3. Periksa kekencangan baut terminal baterai.
4. Periksa tegangan dari baterai menggunakan
Baterai Checker.
Gambar 3.32 Checker Baterai
Sumber: Dokumentasi
58
d. Pemeriksaan dan Pembersihan Filter Bensin
Filter bensin adalah komponen pada mobil
yang berfungsi untuk mefilter (menyaring)
bahan bakar agar lebih bersih sebelum dibakar
bersama dengan udara dalam proses
pembakaran. Maka dari itu, harus dilakukan
pemeriksaan apakah masih layak atau tidak
komponen ini dalam menyaring bahan bakar
dari kotoran. Hal ini dilakukan karena filter
bensin juga salah satu kompnen yang
berpengaruh terhadap performa mesin. Apabila
bahan bakar yang masuk kotor, maka mesin
tidak akan dalam performa yang baik karena
bahan bakar yang tercemar.
Gambar 3.33 Filter Bensin
Sumber: Dokumentasi
Langkah-langkah pemeriksaan dan pembersihan
filter bensin adalah:
1. Mengggunakan kunci T 10, lepaskan ke-3
baut filter bensin dari rumah kedudukan.
59
Gambar 3.34 Lepas Baut Filter Bensin
Sumber: Dokumentasi
2. Setelah itu, lepas ke-2 socket filter bensin
pada bagian atas dan bawah dengan cara
membuka penguncinya dan menekannya
keluar.
Gambar 3.35 Melepas Socket
Sumber: Dokumentasi 3. Sebelum socket bagian bawah filter bensin
benar-benar terlepas, usahakan sumbat
lubangnya menggunakan jari setelah socket
terlepas. Hal ini karena bahan bakar bakar
akan keluar pada lubang bagian bawah
filter bensin. Setelah terlepas, angkat filter
bensin dan tuangkan bahan bakar kedalam
60
sebuah botol untuk mengetahui apakah
bahan bakar tersebut bersih atau tidak.
Gambar 3.36 Sumbat Filter Bensin Dan Tuangkan
Bahan Bakar Ke Botol Sumber: Dokumentasi
4. Amati, apakah bahan bakar yang ada pada
mobil tersebut bersih atau tidak. Apabila
bersih, maka filter bensin masih dalam
keadaan bagus. Dan apabila kotor, maka
harus dilakukan pembersihan atau
penggantian filter bensin.
Gambar 3.37 Bahan Bakar Masih Bersih
Sumber: Dokumentasi
5. Dikarenakan bahan bakar masih dalam
keadaan bersih, maka filter bensin hanya
perlu dibersihkan. Pembersihan dilakukan
61
dengan cara menyemprotkan udara pada
bagian lubang bagian bawah.
Gambar 3.38 Membersihkan Filter Bensin
Sumber: Dokumentasi 6. Setelah selesai dibersihkan, pasang kembali
filter bensin.
Gambar 3.39 Memasang Kembali Filter
Bensin Sumber: Dokumentasi
e. Pemeriksaan Kondisi Ignition Coil, Sesuai
Intelegent Tester II
Langkah-langkah dalam pemeriksaan Ignition
Coil:
1. Lepaskan ke 4 socket Ignition Coil dengan
cara menekan pengunci.
62
Gambar 3.40 Melepas Socket Dari Ignition Coil
Sumber: Dokumentasi 2. Lepas semua Ignition Coil menggunakan
kunci ring 10.
Gambar 3.41 Melepas Ignition Coil
Sumber: Dokumentasi 3. Amati ke-4 Ignition Coil tersebut.
Gambar 3.42 Ignition Coil
Sumber: Dokumentasi
63
4. Karena pada Intelegent Tester II
menunjukkan hanya Ignition Coil A yang
mengalami kerusakan, maka hanya coil
tersebut yang mengalami penggantian.
Gambar 3.43 Ignition Coil Yang Baru
Sumber: Dokumentasi
f. Pemeriksaan Busi (Spark Plug)
Langkah-langkah dalam pemeriksaan busi (Spark
Plug):
1. Lepaskan ke-4 busi menggunakan kunci
busi.
Gambar 3.44 Melepas Busi
Sumber: Dokumentasi
2. Setelah ke-4 busi terlepas, amati apakah busi
masih dalam keadaan bagus atau tidak.
Caranya dengan melakukan pengamatan
64
visual. Pengamatan kondisi visual yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
Retak atau kerusakan lain pada ulir dan
isolator.
Keausan pada elektroda.
Elektroda terbakar atau kotoran yang
berlebihan.
Gambar 3.45 Pengamatan Elektroda Busi
Sumber: Dokumentasi
3. Karena dirasa busi dalam keadaan tidak
bagus, maka mekanik atas izin foreman pun
memutuskan untuk melakukan penggantian
busi. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga
dalam hal sistem pengapian, berkaca pada
keluhan customer yaitu tarikkan mesin berat.
Gambar 3.46 Busi (Spark Plug) Yang Baru
Sumber: Dokumentasi
65
4. Sebelum melakukan pemasangan busi, atur
terlebih dahulu celah busi menggunakan
fuller gauge. Celah busi ditunjukkan dengan
kode U11, hal ini menunjukkan celah busi
yaitu 1,1 mm.
Gambar 3.47 Mengatur Celah Busi
Sumber: Dokumentasi
5. Setelah dilakukan pengaturan celah busi,
pasang ke-4 busi yang baru.
Gambar 3.48 Memasang Busi Yang Baru
Sumber: Dokumentasi
g. Pemeriksaan Cover Valve.
Pemeriksaan Cover Valve bertujuan untuk
memeriksa apakah terjadi kebocoran oli. Hal ini
ditandai dengan adanya bekas oli disekitar Cover
Valve, tepatnya pada daerah sekitar Ignition Coil.
66
Gambar 3.49 Pemeriksaan Cover Valve
Sumber: Dokumentasi
Langkah langkah pemeriksaan Cover Valve:
1. Amati apakah terdapat bekas oli pada sekitar
Cover Valve. Dan setelah diamati ternyata ada
bekas cairan oli. Hal ini mengindikasikan
bahwa harus ada penggantian gasket pada
Cover Valve.
Gambar 3.50 Pemeriksaan Kebocoran Pada
Cover Valve Sumber: Dokumentasi
2. Dikarenakan ada kebocoran oli pada Cover
Valve, maka harus dilakukan pelepasan Cover
Valve untuk penggantian gasket. Maka dari
itu langkah selanjutnya adalah pelepasan
67
semua baut 10 Cover Valve menggunakan
kunci ring 10.
Gambar 3.51 Melepas Baut Cover Valve
Sumber: Dokumentasi
3. Angkat Cover Valve.
Gambar 3.52 Pelepasan Cover Valve
Sumber: Dokumentasi
4. Bersihkan Cover Valve dari bekas-bekas oli
yang bocor menggunakan bensin, dan
setelah itu bilas dengan air bersih.
68
Gambar 3.53 Membersihkan Cover Valve Dari
Bekas Kebocoran Oli Sumber: Dokumentasi
5. Setelah dibersihkan, ganti gasket Cover Valve
yang lama dengan yang baru. Penggantian
ini dilakukan dikarenakan gasket yang lama
sudah mulai mengeras dan sudah tidak
elastis lagi. Hal inilah yang menyebabkan oli
bocor keluar dan membasahi Cover Valve.
Gambar 3.54 Gasket Cover Valve Yang Lama Dan Yang
Baru Sumber: Dokumentasi
6. Pasang gasket Cover Valve yang baru sesuai
dengan pola dari Cover Valve tersebut.
69
Gambar 3.55 Pemasangan Gasket Cover Valve Yang
Baru Sumber: Dokumentasi
7. Sebelum pemasangan Cover Valve, beri siller
pada bagian yang yang bergaris. Pemberian
siller ini bertujuan untuk menutupi bagian
yang bergaris agar oli tidak keluar dari Cover
Valve.
Gambar 3.56 Pemberian Siller
Sumber: Dokumentasi
8. Setelah itu, pasang kembali Cover Valve dan
kencangkan baut menggunakan kunci ring
10.
70
Gambar 3.57 Pemasangan Kembali Cover Valve
Sumber: Dokumentasi
h. Membersihkan Throttle
Throttle merupakan saluran masuknya
udara sebelum ruang bakar. Di dalam throttle
inilah udara akan di deteksi volumenya sebelum
disesuaikan dengan jumlah bahan bakar yang
akan diinjeksikan oleh injektor melalui perintah
ECU. Kotoran maupun kerak di dalam throttle
dapat mempengaruhi laju aliran udara yang
melewati throttle, akibatnya pasokan bahan bakar
yang diinjeksikan juga akan ikut terganggu. Efek
lain ketika throttle terdapat kerak atau kotoran
adalah semakin menyempitnya saluran udara
pada throttle sehingga akan menggangu
akselerasi dari kendaraan. Oleh karena itu, perlu
adanya pembersihan throttle dengan
menggunakan engine conditioner khusus yang
dapat membersihkan kotoran di dalam throttle.
71
Gambar 3.58 Throttle Sumber: Dokumentasi
Langkah langkah pembersihan Throttle:
1. Siapkan cairan Engine Conditioner. Cairan ini
berfungsi untuk membersihkan segala
macam kerak dan kotoran yang ada pada
saluran mesin throttle.
Gambar 3.59 Engine Conditioner
Sumber: Dokumentasi
2. Nyalakan mesin pada putaran 800 rpm
untuk menjaga agar throttle tetap terbuka
selama penyemprotan, kemudian
semprotkan engine conditioner ke lubang
throttle. Hal ini juga bertujuan agar mesin
tidak mati secara tiba tiba akibat
penyemprotan. Semprotkan hingga
mencapai setengah volume botol.
72
Gambar 3.60 Membersihkan Throttle Body
Sumber: Dokumentasi
3. Setelah throttle bersih, biarkan mesin
berputar idle 15 menit. Hal ini untuk
memastikan engine conditioner yang masih
mengendap di dalam silinder benar benar
telah menguap dan tidak mengganggu siklus
mesin nantinya. Dan matikan mesin.
i. Memeriksa Volume Oli
Pemeriksaan oli dilakukan dengan cara
menarik stick oil agar bisa diketahui berapa
banyak volume oli. Hal ini dilakukan mengingat
ada kebocoran oli pada cover valve, sehingga
dilakukan pemeriksaan apakah volume oli pada
mobil masih di taraf wajar atau dalam keadaan
kurang.
73
Gambar 3.61 Pemeriksan Volume Oli
Sumber: Dokumentasi Dikarenakan volume oli masih di batas
toleransi (Titi atas stick oil), maka tidak perlu
dilakukan penambahan oli pada mobil.
j. Final Check Foreman
Langkah selanjutnya adalah foreman
melakukan pemeriksaan terhadap hasil kerja
daripada mekanik sebelum melakukan uji coba
atau test drive.
Gambar 3.62 Final Check Foreman
Sumber: Dokumentasi
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
foreman dan dirasa tidak ada masalah, maka
mekanik dan foreman pun melakukan uji coba
atau test drive terhadap mobil customer. Uji coba
ini bertujuan untuk mengetahui apakah masalah
74
yang dikeluhkan oleh customer sudah hilang atau
masih ada hal hal yang perlu dikerjakan.
Gambar 3.63 Mekanik Dan Foreman
Melakukan Test Drive Sumber: Dokumentasi