8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
1/30
HAK LINTAS
Dhiana Puspitawati, SH, LLM, PhD
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
2/30
PENGERTIAN LINTAS
Lintas berarti navigasi melalui territorial dan perairankepulauan (khusus negara kepulauan) untukkeperluan :
- Melintasi laut tanpa memasuki perairan pedalamanatau singgah di tempat berlabuh di tengah laut ataufasilitas pelabuhan di luar perairan pedalaman(traversing ), atau
- Berlalu ke atau dari perairan pedalaman atausinggah di tempat berlabuh di tengah laut ataufasilitas pelabuhan tersebut ( proceeding )
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
3/30
S YARAT LINTAS
1. Terus menerus2. Langsung3. Secepat mungkin
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
4/30
P ENGERTIAN LINTAS D AMAI
Lintas adalah damai sepanjang tidak merugikan bagikedamaian, ketertiban atau keamanan negara
pantai.Lintas adalah tidak damai, apabila kapal asing dalam
melaksanakan lintas melakukan kegiatan sbb:1. Setiap ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap
kedaulatan, keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik.2. Setiap latihan atau praktek dengan senjata macam
apapun.3. Mengumpulkan informasi yang merugikan Hankam.4. Propaganda dengan tujuan mempengaruhi Hankam.5. Peluncuran, pendaratan atau penerimaan setiap pesawat
udara di atas kapal.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
5/30
L ANJUTAN .
6. Peluncuran, pendaratan atau penerimaan setiapperalatan dan perlengkapan militer.
7. Bongkar atau muat setiap komoditi, mata uang atauorang yang bertentangan dengan perundang-undangan bea cukai, fiskal, imigrasi dan saniter.
8. Pencemaran.9. Perikanan.10. Riset atau survey.
11. Perbuatan yang bertujuan mengganggu setiap sistemkomunikasi.12. Setiap kegiatan lainnya yang tidak berhubungan
langsung dengan lintas.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
6/30
YURISDIKSI KRIMINIL DI ATAS K APAL ASING
Yurisdiksi kriminil negara tidak dapat dilaksanakan diatas kapal asingyang sedang melintas laut teritorial (dan perairan kepulauan baginegara kepulauan) untuk menangkap siapapun atau untukmengadakan penyidikanyang bertalian dengan kejahatan apapun
yang dilakukan diatas kapal, kecuali :1. Apabila akibat kejahatan itu dirasakan di negara pantai atau
negara kepulauan.2. Apabila kejahatan itu termasuk jenis yang mengganggu
kedamaian negara tersebut atau ketertiban laut wilayah.
3. Apabila kapal telah diminta oleh nahkoda kapal atau oleh wakildiplomatic.
4. Apabila tindakan demikian diperlukan untuk menumpasperdagangan gelap narkotik atau bahan psychotropis.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
7/30
YURISDIKSI P ERDATA BERTALIAN DENGAN K APAL ASING
1. Negara seharusnya tidak menghentikan ataumerubah haluan kapal asing yang melintasi lautwilayah/perairan kepulauan untuk tujuanmelaksanakan yurisdiksi perdata bertalian denganseseorang yang berada di atas kapal itu.
2. Negara tidak dapat melaksanakan eksekusi ataumenahan kapal untuk keperluan proses perdataapapun kecuali hanya berkenaan dengan kewajibanatau tanggung jawab ganti rugi yang diterima atauyang dipikul oleh kapal itu sendiri.
3. Butir 2 tidak mengurangi hak negara untukmelaksanakan eksekusi atau penangkapan sesuaidengan UU-nya dengan tujuan atau guna keperluanproses perdata terhadap suatu kapal asing yangberada atau melintasi laut wilayah/perairankepulauan setelah meninggalkan perairanpedalaman.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
8/30
P ENANGGUHAN LINTAS D AMAI
Syarat :1. Demi Perlindungan Keamanan (termasuk
keperluan latihan kerja).2. Tanpa Diskriminasi Formil (nyata) terhadap
kapal asing.3. Di daerah tertentu dalam laut Territorial atau
Perairan Kepulauan.4. Berlaku setelah diumumkan sebagaimana
mestinya.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
9/30
H AK NEGARA ATAS P ENGGUNAAN H AK LINTAS D AMAI Berhak mengeluarkan peraturan-peraturan:1. Keselamatan pelayaran/pengaturan rute
pelayaran.2. Pengamanan fasilitas, instalasi dan bangunan
lainnya.3. Pengamanan kabel laut, pipa dan alat
komunikasi.4. Perlindungan/pelestarian sumber hayati.5. Pencegahan pelanggaran peraturan perikanan.6. Perlindungan/pencegahan pencemaran laut.7. Kegiatan survey dan penelitian laut.8. Pencegahan pelanggaran peraturan dibidang
Pabean, Fiskal, Imigrasi dan Saniter.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
10/30
H AK LINTAS D AMAI
1. Tidak boleh menghalangi Lintas.2. Tidak boleh membuat syarat bersifat
menolak/mengurangi penggunaan lintas.
3. Tidak boleh mengadakan deskriminasiformal kapal-kapal dari suatu negara.4. Harus memberitahukan secara wajar atas
setiap bahaya terhadap pelayaran.5. Tidak boleh mengadakan pungutan-
pungutan kecuali pungutan penggunaan jasa.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
11/30
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
12/30
LINTAS TRANSIT
Pelaksanaan kebebasan pelayaran danpenerbangan melalui selat yang berbatasandengan dua atau beberapa negara yang digunakanuntuk pelayaran internasional untuk tujuan transityang terus menerus, langsung dan secepatmungkin antara satu bagian laut lepas atau ZEEdan bagian laut lepas atau ZEE lainnya
namun
Tidak menutup kemungkinan untuk memasukimeninggalkan atau kembali dari suatu negara yangberbatasan dengan selat itu
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
13/30
KEWAJIBAN SEWAKTU LINTAS TRANSIT 1. Kapal/Pesawat Udara, harus :
Lewat/transit secara terus menerus, lansung dansecepat mungkin.Menghindari ancaman/penggunaan kekerasanterhadap kedaulatan, keutuhan wilayah ataukemerdekaan politik negara yang berbatasan denganselat.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
14/30
L ANJUTAN
2. Kapal, harus :- Memenuhi peraturan tentang keselamatan
dilaut/pencegahan tabrakan di laut.
- Memenuhi peraturan tentang prosedur danpencegahan, pengurangan dan pengendalianpencemaran dilaut.
3. Pesawat Udara, harus
- Mentaati peraturan udara (ICAO).- Memonitor frekwensi radio.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
15/30
BERBATASAN DENGAN S ELAT 1. Tidak boleh menghambat Lintas Transit.2. Harus mengumumkan dengan tepat setiap
adanya bahaya bagi pelayaran ataupenerbangan di dalam atau diatas selat yangdiketahuinya.
3. Tidak boleh ada penangguhan Lintas Transit.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
16/30
NEGARA YANG BERBATASAN DENGAN S ELAT YANG
BERTALIAN DENGAN LINTAS TRANSIT
1. Negara yang berbatasan dengan selat dapatmembuat peraturan perundang-undangan :a. Keselamatan pelayaran dan pengaturan lalulintas
laut.b. Pencegahan, pengurangan dan pengendalian
pencemaran.c. Pencegahan penangkapan ikan (termasuk
carapenyimpanan alat penangkap ikan).
d. Menaikkan ke atau menurunkan dari kapalsetiap
komoditi, mata uang, orang yangbertentangan
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
17/30
L ANJUTAN .. 2. Tidak boleh mengadakan diskriminasi formil atau nyata
diantara kapal asing yang membawa akibat praktis
menolak, menghambat atau mengurangi hak lintastransit.3. Negara-negara yang berbatasan dengan selat harus
mengumumkan sebagaimana mestinya semuaperaturan perundang-undangan.
4. Kapal asing harus mematuhi peraturan perundang-undangan tersebut.
5. Negara bendera suatu kapal atau negara dimanaterdaftar suatu pesawat udara yang berhak ataskekebalan, yang bertindak bertentangan denganperaturan perundang-undangan tersebut atauketentuan lain tentang lintas transit harus memikultanggung jawab internasional untuk setiap kerugianatau kerusakan yang diderita oleh negara yang
berbatasan dengan selat.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
18/30
NEGARA YANG BERBATASAN DENGAN S ELAT
Bekerjasama melalui Persetujuan untuk :- Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana
Bantu Navigasi dan Keselamatan yang
diperlukan.- Pembangunan Sarana Bantu Pelayaran
Internasional.
- Untuk Pencegahan, pengurangan danpengendalian pencemaran dari kapal.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
19/30
H AK LINTAS ALUR L AUT KEPULAUAN
Pelaksanaan hak pelayaran dan penerbangandalam cara normal semata-mata untuk melakukantransit yang terus menerus langsung dan secepatmungkin serta tidak terhalang antara satu bagianlaut lepas atau ZEE dan bagian laut lepas atau ZEE
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
20/30
P ENETAPAN ALK MENURUT UNCLOS82
Suatu Negara Kepulauan dapat menentukan alur lautdan rute penerbangan diatasnya, yang cocok digunakanuntuk lintas kapal dan pesawat udara asing yang terus
menerus, langsung serta secepat mungkin melalui ataudiatas perairan kepulauannya dan laut TERR yangberdampingan dengannya.
Namun
Apabila suatu Negara Kepulauan tidak menentukan alurlaut atau rute penerbangan, maka Hak Lintas LautKepulauan dapat dilaksanakan melalui rute yangbiasanya digunakan untuk pelayaran Internasional.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
21/30
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
22/30
L ANJUTAN ( PASAL 53)
4. Alur laut dan rute udara demikian harus melintasi perairankepulauan dan laut teritorial yang berdampingan dan mencakupsemua rute lintas normal yang digunakan sebagai rute atau aluruntuk pelayaran internasional atau penerbangan melalui ataumelintasi perairan kepulauan dan di dalam rute demikian,sepanjang mengenai kapal, semua alur navigasi normal denganketentuan bahwa duplikasi rute yang sama kemudahannya
melalui tempat masuk dan keluar yang sama tidak perlu.5. Alur laut dan rute penerbangan demikian harus ditentukan
dengan suatu rangkaian garis sumbu yang bersambungan mulaidari tempat masuk rute lintas hingga tempat ke luar. Kapal danpesud yang melakukan lintas melalui alurlaut kepulauan tidak
boleh menyimpang lebih dari pada 25 mil laut kedua sisi garissumbu demikian, dengan ketentuan bahwa kapal dan pesudtersebut tidak boleh berlayar atau terbang dekat pantai kurangdari 10% jarak antara titik-titik yang terdekat pada pulau-pulauyang berbatasan dengan alur laut tersebut.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
23/30
L ANJUTAN .( PASAL 53)6. Suatu negara kepulauan yang menentukan alur laut menurut
ketentuan pasal ini dapat juga menetapkan skema pemisah lalulintas untuk keperluan lintas kapal yang aman melalui terusansempit dalam alur laut demikian.
7. Suatu Negara Kepulauan, apabila keadaan menghendaki, setelahuntuk itu mengadakan pengumuman sebagaimana mestinya,dapat mengganti alur laut atau skema pemisah lalu lintas yangtelah ditentukan atau ditetapkan sebelumnya dengan alur laut
atau skema pemisah lalu lintas lain.8. Alur laut dan skema pemisah lalu lintas demikian harus sesuai
dengan peraturan internasional yang diterima secara umum.9. Dalam menentukan atau mengganti alur laut atau menetapkan
atau mengganti skema pemisah lalu lintas, suatu negarakepulauan harus mengajukan usul-usul kepada organisasiinternasional yang berwenang dengan maksud untuk dapatditerima. Organisasi tersebut hanya dapat menerima alur lautdan skema pemisah lalu lintas yang demikian sebagaimanadisetujui bersama dengan Negara Kepulauan, setelah manaNegara Kepulauan dapat menentukan, menetapkan ataumenggantinya.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
24/30
L ANJUTAN ( PASAL 53)
10. Negara Kepulauan harus dengan jelas menunjukkan sumbu alurlaut dan skema pemisah lalu lintas yang ditentukan atauditetapkannya pada peta-peta yang harus diumumkansebagaimana mestinya.
11. Kapal yang melakukan lintas alur laut kepulauan harus mematuhi
alur laut dan skema pemisah lalu lintas yang berlaku yangditepkan sesuai dengan ketentuan pasal ini.12. Apabila suatu negara kepulauan tidak menentukan alur laut atau
rute penerbangan, maka hak lintas alur laut kepulauan dapatdilaksanakan melalui rute yang biasanya digunakan untuk
pelayaran internasional.
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
25/30
P ASAL 54
Kewajiban kapal dan pesawat udara selamamelakukan lintas, kegiatan riset dan survey,kewajiban negara kepulauan dan peraturan
perundang-undangan Negara Kepulauanbertalian dengan lintas alur laut kepulauan.
Pasal-pasal 39, 40, 42 dan 44 berlaku mutasimutandis bagi lintas alur laut kepulauan.
NOTA KESEPAHAMAN INDONESIA DENGAN
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
26/30
NOTA KESEPAHAMAN INDONESIA DENGAN M ALAYSIA TENTANG NEGARA KEPULAUAN (27 J ULI 1976)
1. Bahwa Malaysia mengakui dan menyokong rezimhukum Negara Kepulauan dan sabagai imbalannyapihak Indonesia mengakui hak-hak tradisional dan
kepentingan sah Malaysia. Di laut TERR dan perairankepulauan Indonesia yang terletak di antara MalaysiaTimur dan Malaysia Barat
2. Indonesia dan Malaysia segera mengadakan suatuperjanjian yang memuat penjabaran lanjut isi dan
ketentuan nota kesepahaman dan hendaknyaperjanjian tersebut sudah ditandatangani sebelumUNCLOS 82 ditandatangani oleh negara-negarapeserta konverensi Hukum Laut III
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
27/30
M ALAYSIA TENTANG
Rezim hukum Negara Nusantara dan hak-hakMalaysia di laut TERR dan perairan Nusantaraserta ruang udara di atas laut TERR, peraiaranNusantara dan wilayah RI yang terletak diantaraMalaysia Timur dan Malaysia Barat. (23-2-82)
Perjanjian disahkan oleh pemerintah RI melalui UUNo. 1 Thn 1983 tentang pengesahan perjanjianantara RI dan Malaysia tentang rezim hukumnegara kepulauan (L.N. No. 7 Thn 1983, TLN No:3248)
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
28/30
H T K S M
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
29/30
H AK TRADISIONAL DAN KEPENTINGAN S AH M ALAYSIA DI P ERAIRAN INDONESIA ANTARA M ALAYSIA B ARAT DAN M ALAYSIA T IMUR 1. Hak Akses dan Komunikasi (HAK) kapal pemerintah melalui
koridor yang ditetapkan.2. HAK kapal dagang dan kapal penangkap ikan.3. HAK pesawat udara negara.4. HAK pesawat udara sipil.5. HAK penangkapan ikan tradisional.6. Kepentingan Sah (KS) tentang perlindungan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan penggantian kabel-kabel dan pipa-pipa bawah laut.
7. KS untuk melakukan kegiatan SAR melalui koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah RI.
8. KS dalam memajukan dan memelihara hukum dan ketertibanmelaui kerjasama dengan pemerintah RI.
9. KS untuk kerja sama dengan pemerintah RI dalam kegiatanpenelitian ilmiah kelautan
8/13/2019 (1) Hak Lintas(1)
30/30
ATAS P ERAIRAN DAN R UANG UDARA DIATASNYA
Kewajiban Malaysia :1. Menghindarkan diri dari tindakan mengancam dan
penggunaan kekerasan apapun terhadap kedaulatan,keutuhan wilayah, kemerdekaan politik dan keamananR.I.
2. Melakukan tindakan-tindakan guna mencegah,mengurangi dan menanggulangi pencemaran laut.
3. Mematuhi perundang-undangan Indonesia sesuaiperjanjian.
Kewajiban IndonesiaTidak menangguhkan atau menghalang-halangi hakMalaysia
Top Related