18/03/2015
1
PENYIARAN RADIO:
DARI ERA OTORITER KE ERA LIBERAL
RADIO PRA 1998
Tidak pernah dianggap sebagai agen perubahan sosial yang signifikan.
Media radio dianggap sebagai media berkasta rendah, hanya hiburan.
Informasi terpusat, harus relay dari RRI.
Kecenderungan dunia akademis yang berorientasi pasar skala besar, menyebabkan radio TIDAK DIANGGAP sebagai media yang strategis dibanding media lainnya.
18/03/2015
2
INTERVENSI NEGARA PADA RADIO
Kepemilikan radio siaran oleh
keluarga penguasa
Monoloyalitas organisasi PRSSNI
Monopoli siaran berita & wajib relay
RRI
Siaran simpatik atau pro status quo
ERA DEMOKRATISASI BERMEDIA
ASPEK RADIO TRADISIONAL RADIO KONTEMPORER*
Orientasi siaran Komersial & propaganda Komersial & kesetaraan sosial
Kepemilikan Individu, keluarga Kelompok usaha, publik,
komunitas
Dominasi program Hiburan & penerangan Hiburan & informasi jurnalistik
Manajemen stasiun Lokal, tertutup, sentralistik Jaringan, terbuka, otonom
Wilayah geografis Pusat kota / pusat bisnis &
keramaian
Pusat interaksi pendengar, tidak
selalu identik kota-desa
Karakter program Seragam, teman waktu luang,
meninabobokan
Variatif, berperspektif sosial,
memberdayakan
Motif pengelolaan Komersial & monopolis Alternatif & pluralis
*Radio kontemporer : mengadopsi model networking & ranah digital, bebas dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat.
18/03/2015
3
DEMOKRATISASI PENYIARAN
Amandemen No. 4 UUD 1945
Kegiatan komunikasi sebagai HAK
PUBLIK memanfaatkan jalur lintas
elektromagnetik yang merupakan
bagian dari RANAH PUBLIK.
Spektrum frekuensi diatur untuk
kesejahteraan rakyat oleh badan
negara yang independen.
MEDIA MASSA & RUANG PUBLIK
Jurgen Habermas RUANG
PUBLIK adalah wilayah sosial
yang terbuka, bebas dari sensor
dan dominasi kelompok tertentu.
Ada kesetaraan manusia
(membebaskan diri dari strata
sosial) dalam berkomunikasi
melalui dialog.
Era komunikasi modern:
pemanfaatan ruang publik
diakomodasi oleh media massa.
18/03/2015
4
FREKUENSI SEBAGAI RUANG PUBLIK
Media massa menggunakan material udara dan gelombang
elektromagnet.
Gelombang elektromagnet yang menghasilkan frekuensi
adalah milik publik yang penggunaannya diatur negara.
Media massa berhak menggunakan frekuensi harus
memenuhi komponen : kesenangan publik (public
convinience), pemenuhan kepentingan publik (public
interest), dan pemenuhan hak publik (public necessity).
Media massa memberikan porsi yang setara dalam penafsiran
dan penyebarluasan informasi.
REGULASI PENYIARAN
Model Demokratis Partisipan1. Menetapkan sistem bagaimana & siapa yang berhak
mendapat lisensi penyiaran.
2. Memupuk nasionalisme. Radio & TV memiliki peran dalam mengembangkan kebudayaan & agen pembangunan bangsa.
3. Secara ekonomis melindungi media dari investor asing.
4. Mencegah konsentrasi & membatasi kepemilikan silang.
5. Head (1985) : regulation of fairness objektif, rasional, imparsial, akuntabel.
6. Mengatur tata aliran keuangan dari sumber yang berbeda.
18/03/2015
5
PRINSIP DASAR UU PENYIARAN
Peluang akses warga negara menggunakan&mengembangkan penyiaran
26 pasal & 28 ayat
Keterbukaan akses, partisipasi, perlindungan
& kontrol publik
Agar tidak terjadikonsentrasikepemilikanmodal, mencegah oligopoli & monopoli.
15 pasal & 17 ayat
Diversity of ownership
Jaminan atas keberagaman isisiaran, membuka ruang heterogendan pluralis.
13 pasal & 16 ayat.
Diversity of content
TUGASTUGAS
1. Jelaskan tugas dan wewenang KPI/D sesuai UU No.32 tahun
2002.
2. a. Berikan contoh pelanggaran P3-SPS tahun 2012 yang
dilakukan lembaga penyiaran radio. Sebutkan: nama radio,
nama program, waktu siaran, bentuk pelanggaran.
b. Kejadian tersebut melanggar pasal berapa?
c. Jelaskan sanksi apa yang seharusnya diberikan KPI/D
kepada lembaga penyiaran radio atas pelanggaran tersebut?
Jawaban dikirim melalui e-mail dalam file (attachment) paling lambat
SENIN, 23 MARET 2015 pukul 20.00 WIBSENIN, 23 MARET 2015 pukul 20.00 WIBSENIN, 23 MARET 2015 pukul 20.00 WIBSENIN, 23 MARET 2015 pukul 20.00 WIB
Format subject: JPR 2015_tugas01 [NIM_Nama Lengkap]
Top Related