- 1. PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
2. A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
- Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
- 1. Pentingnya peran manajer
- 2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
- 3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
- Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian
kerja.
3. A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (1)
- 1. Robert Owen (1771 - 1858)
- -Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci
keberhasilan perusahaan.
- - Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang
tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan
pekerja pada masa itu sangat buruk.
- 2. Charles Babbage (1792 - 1871)
- - Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam
kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap pekerja dapat
dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya
dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
4. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (2)
- Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil
penelitian tentang studi waktu kerja(time & motion studies ).
Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan
dengan upah yang diterima.Metode ini disebut sistem upah
differensial.
5. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (3)
- 4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
- Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu
:
- 1. Kerjasama saling menguntungkan antara
- 2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
- 3. Sistem bonus dan instruksi.
- Hennry L. Gantt menolak sistem upah differensial, karena hanya
berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
6. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (4)
- 5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 -1972)
:
- - Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan
gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan.
- - Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan.
Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
- - Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang
efektif dapat mengurangi kelelahan.
7. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (4)
- 6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
- -Penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri
adalah pemborosan dan inefisinesi.
- - Oleh karena itu ia menganjurkan :
- 1. Tujuan jelas7.Urutan instruksi
- 2. Kegiatan logis8.Standar kegiatan
- 3. Staf memadai9.Kondisi standar
- 4. Disiplin kerja10.Operasi standar
- 5. Balas jasa yang adil11.Instruksi standar
- 6. Laporan terpecaya12.Balas jasa insentif
8. B. TEORI ORGANISASI KLASIK HENRY FAYOL (1841-1925)(1)
- Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang
terdiri atas :
- 1.Technical; kegiatan memproduksi produk dan
- 2.Commercial; kegiatan membeli bahan dan
- 3.Financial; kegiatan pembelanjaan.
- 4.Security; kegiatan menjaga keamanan.
- 5.Accountancy; kegiatan akuntansi
9. B. TEORI ORGANISASI KLASIK HENRY FAYOL (1841-1925)(2)
- 6.Managerial; melaksanakan fungsi manajemen
- - Planning; kegiatan perencanaan
- -Organizing; kegiatan mengorganisasikan
- -Coordinating; kegiatan pengkoordinasian
- -Commanding; kegiatan pengarahan
- -Controlling; kegiatan pengawasan
10. AZAS-AZAS UMUM HENRY FAYOL (1841-1925)
- - Asas wewenang dan tanggungjawab
- - Pemberian janji yang wajar
- - Kestabilan masa jabatan
11. B. TEORI ORGANISASI KLASIK James D. Mooney :
- Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan
organisasi manajemen adalah :
12. C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
- Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap
bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai
suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat
produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para
manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial dan harus
memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya bisa lebih tinggi.
13. D. Teori Behavioral Science (1)
- Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya
tentang perilaku manusia dandinamika proses motivasi.
- Dengan teori X dan teori Y.
- Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
- 4. Robert Blake dan Jane Mouton
- Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
- Mengidentifikasikan dan melakukan penelitian secara
intensif
- mengenai empat sistem manajemen.
14. D. Teori Behavioral Science (2)
- Menyarankan pendekatancontingencypada studi
- Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau
- sistem antar hubungan budaya.
- Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
- Teoribehavioral scienceditandai dengan pandangan baru mengenai
perilaku orang per orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku
organisasi.
15. E. Teori Aliran Kuantitatif
- -Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan
yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
- - Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang
biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
- 2. Menyusun model aritmatik
- 3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
- 4. Mengkaji model dan hasil model
- 5. Menetapkan pengawasan atas hasil
- 6. Mengadkan implementasi
- -Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah
motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan
peluang sebagai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.
16. Teori Organisasi StrukturalKlasik
17. ANGGAPAN DASAR (ASUMSI)TEORI KLASIK (1)
- 1.Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan
yangtelah ditetapkan
- 2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan,
lingkungan, teknologi dan partisipannya
- 3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan
lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma
rasionalitas
- 4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan
individu.
18. ANGGAPAN DASAR (ASUMSI) TEORI KLASIK (2)
- 5. Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas
dan aturan-aturan yang tidak bersifat pribadi
- 6. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat
dilaksanakan
- 7. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur
yang tidak tepat, dan dapat diselesaikan melalui perancangan dan
pengorganisasian kembali ( Bolman, 1988 )
- Secara bersama-sama Weber dan Taylor menyajikan teori-teori
organisasi dan manajemen yang hampir secara khusus membahas anatomi
organisasi formal yang dapat disebut sebagai teori-teori struktural
klasik.
19. UNSUR KUNCI TEORI ORGANISASI KLASIK
- Ada empat kunci dari teori klasik :
- 1.Pembagian kerja,adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah
pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi.
- 2.Hierarki proses fungsional,adalah setiap organisasi terdapat
adanya tingkatan karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang
khusus dalam organisasi.
- 3.Struktur,adalah jalinan hubungan dan peranan dalam
organisasi. (Lini dan Staf)
- 4.Pengawasan yang ketat,pada organisasi yang tinggi strukturnya
menghendaki banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan.
Sedangkan pada organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak
diperlukan saluran komunikasi.
20. KOMUNIKASI - ORGANISASI SOSIAL (Berlo, 1960)
- Komunikasi berhubungan dengan Organisasi Sosial dengan tiga
cara :
- Pertama,sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi. Keseragaman
perilaku dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma
dihasilkan lewat komunikasi diantara anggota-anggota kelompok.
- Kedua,bila suatu sistem sosial telah berkembang, ia menentukan
komunikasi anggota-anggotanya. Sistem sosial mempengaruhi
bagaimana, ke, dan dari siapa, dan dengan pengaruh bagaimana
komunikasi terjadi diantara anggota-anggota sistem.
- Ketiga,pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu
kita membuat prediksi yang akurat mengenai orang-orang tanpa
mengetahui lebih banyak daripada peranan-peranan yang mereka duduki
dalam sistem.
21. CIRI ORGANISASI FORMAL = BIROKRASI(Max Weber) - 1
- (1)Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang
ditetapkan antara jabatan-jabatan.Blok-blok bangunan dasar dari
organisasi formal adalah jabatan-jabatan.
- (2)Tujuan atau rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas;
tugas-tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan
sebagai kewajiban resmi
- (3)Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada
jabatan. Yakni, satu-satunya saat bahwa seseorang diberi kewenangan
untuk melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah
menduduki jabatannya.
22. CIRI ORGANISASI FORMAL = BIROKRASI(Max Weber) -2
- (4)Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu
tatanan hierarkis. Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu
piramida, yang menunjukkan setiap pegawai bertanggung jawab kepada
atasannya atas keputusan-keputusan bawahannya serta
keputusan-keputusannya sendiri.
- (5)Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas,
yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan
fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
- (6)Proesedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal
yakni, peraturan-peraturan organisasi berlaku bagi setiap orang.
Jabatan diharapkan memiliki orientasi yang impersonal dalam
hubungan mereka dengan langganan dan pejabat lainnya.
23. CIRI ORGANISASI FORMAL = BIROKRASI(Max Weber) - 3
- (7)Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem
disiplin merupakan bagian dari organisasi.
- (8)Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan
kehidupan organisasi.
- (9)Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan
kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga,
atau koneksi lainnya.
- (10)Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan
teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan
prestasi kerja.
24. KOMUNIKASI JABATAN DAN HUBUNGAN INFORMAL (1)
- Ciri-ciri suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu
fenomena yang disebut komunikasi jabatan ( positional communication
) (Redfield, 1953)
- Hubungan dibentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara
orang-orang, dan keseluruhan organisasi terdiri dari jaringan
jabatan
- Mereka yang menduduki jabatan diharuskan berkomunikasi dengan
cara yang sesuai dengan jabatan mereka
- Sekalipun demikian, dalam praktek komunikasi jabatan ini
membingungkan, karena tidak semua jabatan dan interaksi secara
saksama sesuai dengan diagram jabatan
25. KOMUNIKASI JABATAN DAN HUBUNGAN INFORMAL (2)
- Meskipun analisis Weber tentang teori organisasi dapat
menguraikan banyak organisasi yang beroperasi dewasa ini, sejumlah
pemikiran dan teori lain memberikan sumbangan untuk memahami cara
kerja organisasi, dan khususnya, komunikasi organisasi
- Terdapat dua jenis teori lagi, disamping teori komunikasi, yang
memberikan pandangan yang berguna, yakni teori manajemen dan teori
organisasi
- Terkadang para penulis membuat sedikit perbedaan antara teori
pengelolaan(managing ) dan teori pengorganisasian(organizing)karena
kedua teori itu sering sangat mirip, tetapi terkadang berbeda.
26. ORGANISASI SWASTA: Suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan konsumen 27. Perbedaan Sifat &
Karakteristik Organisasi S e ktor Publik & S e ktor Swasta
Accrual Accounting Cash Accounting Sistem Akuntansi 6 Tertutup
untuk publik Terbuka untuk publik Karakteristik Anggaran 5
Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb. Birokratis, kaku
& hierarkis Struktur organisasi 4 Kepada pemegang saham &
kreditur Kepada masyarakat (publik) & parlemen (DPR/DPRD)
Pertanggungjawaban 3 Pembiayaan Intern (modal sendiri, laba
ditahan, penjualan aktiva) dan pembiayaan Ekstern (utang Bank,
utang obligasi, dll) Pajak, retribusi, utang, utang obligasi
pemerintah, laba BUMN/ BUMD, penjualan aset negara Sumber Pendanaan
2 Profit motive Non profit motive Tujuan Organisasi 1 Sektor Swasta
Sektor Publik Tinjauan No. 28. Persamaan Organisasi Swasta &
Sektor Publik
- Merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi suatu
negara
- Menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
- Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya sehingga dituntut
untuk menggunakan sumber daya secara ekonomis, efisien, &
efektif ( Value for Money Concept)
- Membutuhkan informasi yang handal & relevan untuk
melaksanakan fungsi manajemen
- Pada beberapa hal, menghasilkan produk yang sama (misal:
pendidikan, kesehatan, transportasi massa)
29. LINGKUNGAN ORGANISASI
- Lingkungan umum : mencakup kondisi yang mungkin mempunyai
dampak terhadap organisasi namun relevansinya tidak sedemikian
jelas.
- Lingkungan khusus: bagian dari lingkungan yang secara langsung
relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Menjadi perhatian
manajemen karena terdiri dari konstituensi kritis( + or -)
- Lingkungan khusus tiap organisasi berbeda tergantng pada domain
yang dipilihnya.
30. (lanjutan)Lingkungan organisasi
- Domain : pilihan yg dibuat organisasi bagi dirinya sendiri yang
menyangkut rangkaian produk atau jasa yang ditawarkan dan pasar
yang dilayaninya. (niche org)
- Konsep domain penting krn menentukan titik ketergantungan
organisasi pada lingkungan khususnya.
- Lingkungan aktual dan lingkungan yang dipersepsikan
- Ketidakpastian lingkungan : statis dan dinamis
31. Struktur mekanis dan organis :(Burns and Stalker)
desentralisasi sentralisasi KONTROL keahlian wewenang PENGARUH
rendah tinggi FORMALISASI lateral vertikal KOMUNIKASI fleksibel
kaku DEFINISI TUGAS organis mekanis KARAKTERISTIK 32. Fred Emery
dan Eric Trist :4 macam lingkungan organisasi
- Lingkunganplacid randomized: permintaan didistribusikan secara
acak, perubahan lamban, perubahan dapat diramalkan,ancaman paling
sedikit.
- Lingkunganplacid-clustered: perubahan lamban, ancaman thd
organisasi lebih bersifat kelompok. Misalnya pemasok masukan dan
distributor keluaran membentuk koalisi/aliansi.
33. Fred Emery dan Eric Trist :4 macam lingkungan
organisasi(lanjutan)
- Lingkungandisturbed-reactive: terdapat banyak pesaing yang
mencari tujuan yang sama. Organisasi mengembangkan serangkaian
inisiatif taktis, memperhitungkan reaksi pesaing, menyusun strategi
tindakan balik. Persaingan ini membutuhkan fleksibilitas dan
strukturnya cenderung terdesentralisasi.
34. Fred Emery dan Eric Trist :4 macam lingkungan
organisasi(lanjutan)
- Lingkunganturbulent-field: paling dinamis, ketidakpastian
paling besar, perubahan selalu terjadi dan elemen dlm lingkungan
semakin saling berhubungan ( multiplier effect )
35. Paul Lawrence dan Jay Lorsch
- Perusahaan yang lebih berhasil pada masing-masing industri akan
mempunyai penyesuaian yang lebih baik daripada yang kurang
berhasil
- Lingkungan eksternal : tingkat perubahan dalam lingkungan dari
waktu ke waktu, kejelasan informasi yang dipegang manajemen, waktu
yang dibutuhkan unutuk mendapatkan umpan balikdari lingkungan thd
aktivitas yang dilakukan organisasi.
- Lingkungan internal : dimensi diferensiasi dan integrasi
36.
- BEBERAPA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ORGANISASI
37. PENDAHULUAN
- Pada dasarnya keberhasilan organisasi untuk menentukan ukuran
kinerja yang tepat dan bagaimana menggunakan hasil pengukuran
kinerja tersebut akan berdampak pada kinerja organisasi secara
keseluruhan.
- Peningkatan kinerja organisasi ini pada akhirnya ditujukan agar
organisasi mencapai suatu keunggulan ( excellence ) dalam mengelola
ekspektasi pasar.
- Pencapaian suatu tingkat kinerja yang baik dapat terlihat dari
keberhasilan organisasi tersebut mencapai visi dan misi organisasi
melalui keberhasilan implementasi strateginya.
38. PERMASALAHAN DALAM PERENCANAAN STRATEGI (1)
-
- Perencanaan strategis tidak dijadikan sebagai suatu proses yang
berkelanjutan
-
- Visi dan missi organisasi sulit dimengerti, kabur makna dan
tidak coba dijabarkan kedalam berbagai langkah nyata yang terlihat
keterhubungannya
-
- Strategi tidak diformulasikan dengan baik
-
- Strategi tidak terhubung dengan sasaran-sasaran ( goals )
departemen, tim, dan individu
-
- Strategi tidak terhubung dengan alokasi sumber daya
organisasi
-
- Tujuan-tujuan strategis organisasi tidak terlihat
keterhubungannya dengan strategy organisasi
39. PERMASALAHAN DALAM PERENCANAAN STRATEGI (2)
-
- Tujuan-tujuan strategis organisasi tersebar dan tidak terlihat
keterhubungannya ( cause and effect relationship ) antara satu
dengan yang lainnya
-
- Tidak terdapat ukuran keberhasilan pencapaian tujuan strategis
organisasi yang tepat
-
- Organisasi tidak menetapkan target keberhasilan suatu tujuan
satrategis organisasi
-
- Umpan balik(feed back ) yang diperoleh organisasi bersifat
taktis umpan-balik bukan strategis
40. PERMASALAHAN DARI SEGI KEPEMIMPINAN
- Pimpinan tidak dapat mengarahkan dan menjelaskan dengan mudah
dan ringkas visi, misi dan strategi organisasi
- P ara pimpinan tidak menyediakan waktu yang cukup untuk
mengevaluasi pencapaian visi dan missi organisasi dan keberhasilan
implementasi strategi organisasi
- Visi , misi dan strategi organisasi tidak dimengerti oleh
seluruh bagian organisasi
- Tidak terciptanya budaya tumbuh kembang kepemimpinan dalam diri
setiap orang dalam organisasi untuk secara sadar mencapai
keberhasilan visi dan missi organisasi
41. PERMASALAHAN DARI SEGI PELANGGAN
-
- Organisasi kesulitan untuk membangun loyalitas pelanggan
-
- Organisasi tidak secara jelas memahami espektasi pelanggan atau
tidak bisa menentukan secara jelasvalue propositionyang diharapkan
oleh para pelanggannya
-
- Kesalahan melakukan segmentasi pelanggan
-
- Pelanggan diperlakukan sebagai pihak yang membutuhkan bukan
sebaliknya
-
- Pelanggan sering diasumsikan akan datang dan dapat
dipertahankan dengan sendirinya tanpa perlu melakukan proses
pemasaran yang baik
-
- Organisasi yang melakukan penjualan barang bukan penyedia
layanan atau jasa
42. PERMASALAHAN DARI SEGI PROSES BISNIS INTERNAL
-
- Sulitnya melakukan efisiensi operasional organisasi
-
- Proses pemberian layanan tidak atau kurang responsif
-
- Layanan yang ada tidak pas dengan ekspektasi pasar atauvalue
propositionyang diharapkan oleh para pelanggannya
-
- Suatu jenis dan kualitas suatu proses layanan diperuntukkan
bagi seluruh segmen pasar yang jelas mempunyai harapan yang
berbeda-beda
-
- Hasil dari internal proses organisasi tidak dapat memberikan
masukan strategis ( strategic feedback ) bagi peningkatan kinerja
organisasi
43. PERMASALAHAN DARI SEGI PROSES PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
ORGANISASI
-
- Sulitnya meningkatkan dan memobilisasi pengetahuan serta
keterampilan yang dimiliki untuk peningkatan kinerja
organisasi,
-
- Tidak terbangunnya budaya pelayanan prima ( service excellence
) sebagai budaya peningkatan kinerja organisasi
-
- Sumberdaya manusia yang ada bekerja tanpa mengetahui
keterhubungannya dengan kinerja organisasi
-
- Sumberdaya manusia yang ada sangat jarang atau hampir tidak
pernah memberikan masukan strategis ( strategic feedback ) bagi
pengembangan kinerja organisasi
-
- Sumberdaya manusia yang ada tidak pernah ikut dalam evalusasi
pencapaian kinerja organisasi,
-
- Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
peningkatan kinerja organisasi
44. PERMASALAHAN DARI SEGI PENGUKURAN KINERJA (performance
measurement)
- Organisasi belum mempunyai ukuran-ukuran kinerja di luar ukuran
kinerja keuangan
- Or ganisasi mengalami kesulitan menentukan ukuran-ukuran
kinerja yang akan digunakan
- Or ganisasi tidak mempunyai suatu kerangka kerja penyusunan dan
evaluasi pengukuran kinerja organisasi
- Uku ran kinerja yang sudah digunakan sering kali bersifat
ukuran kinerja keuangan dan ukuran kinerja yang bersifat
operasional dan berdimensi jangka pendek, bukan ukuran kinerja
strategis dan menunjang keberhasilan organisasi di masa depan
- Or ganisasi seringkali merasa puas dengan sistem pengukuran
kinerja yang telah dimiliki tanpa secara berkelanjutan mengevaluasi
keberadaan, ketepatan dan keakuratan pengukuran kinerjanya
- Pe ngukuran kinerja yang sudah dimiliki belum mampu
mengintegrasikan dan meningkatkan kinerja organisasi
45.
- KEPEMIMPINAN DALAM DINAMIKA ORGANISASI
46. KEPEMIMPINAN
- Definisi : Proses mempengaruhi (influencing) atau membujuk
(inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah guna mencapai
tujuan atau sasaran bersama.
47. Ketrampilan manajerial Conceptual skills Human skill
Technical skills Lower Middle Top 48. Tantangan manajer:
- harus memiliki visi yang jelas
- harus memiliki etika & tanggung jawab sosial
- harus memiliki kepekaan untuk menanggapi keaneka ragaman
49. V I S I
- Sebuah pandangan masa depan yang realistis, menarik, dapat
dipercaya bagi organisasi, suatu keadaan yang lebih baik dalam arti
tertentu dari pada keadaan sekarang.
50. KARAKTERISTIK VISI:
51. FORMULASI VISI :
- Mengonseptualisasi informasi
52. Pemimpin yg Efektif :
- Pemimpin yang mampu meyakinkan pengikutnya bahwa kepentingan
pribadi mereka menjadi bagian dari kepentingan organisasi, shg
pengikut scr sukarela menjalankan seperti apa yang dikehendaki
pemimpinnya dan organisasinya.
53.
Gambar 1.Pengaruh faktor-faktor situasional dalam mendorong
kinerja karyawan (Model Fiedler) Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat
Lemah Kuat Rendah Remdah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Buruk Buruk Buruk Buruk Baik Baik Baik Baik 8 7 6 5 4 3 2 1 kinerja
baik mendukung sedang Tidak mendukung buruk Berorientasi tugas
Berorientasi Hubungan 54. delegasi partisipasi konsultasi instruksi
rendah Perilaku tugas Perilaku hubungan Tinggi tinggi rendah Dewasa
Kesiapan Pengikut Model kepemimpinan Situasional Hersey &
Blanchard tinggi rendah Tugas tinggi dan hubungan rendah Hubungan
rendah dan tugas rendah Tugas tinggi dan hubungan tinggi Tinggi dan
tugas rendah R1 Tidak mampu dan tidak mau R2 Tidak mampu tapi mau R
3 Mampu tapi tidak mau R4 Mampu dan mau 55. KITA LANJUT PADA BAB
BERIKUTNYA 56. TERIMA KASIH