P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L I M A P U L U H K O T A
LAPORAN
KINERJA
INSTANSI
PEMERINTAH
LKJIP 2018
BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTAHUN 2019
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good
Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi setiap Instansi Pemerintah
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan
bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas dan legitimasi agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme disebutkan bahwa azas-azas umum
penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas
kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta
akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Sejalan dengan itu, sebagai tindak lanjut dari undang-undang tersebut telah
diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang kemudian diperbarui dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Disamping itu terjadi pula penyesuaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menjadi Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Tersusunnya Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah
Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government)
di Indonesia.
Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun
anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-2
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja
yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan
alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas
berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebagai sarana bagi Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada
Bupati Lima Puluh Kota dan masyarakat atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan
pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka:
1. Mendorong Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan untuk dapat
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar,
yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Bupati dan masyarakat;
2. Menjadikan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan yang akuntabel,
sehingga dapat berperan secara efektif, efisien dan ekonomis serta responsif terhadap
aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan guna
membantu pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota kepada Badan
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dalam penyelenggaraan perencanaan
pembangunan.
Sedangkan sasaran dari Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Lima Puluh Kota ini adalah:
1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;
2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
http://pemerintah.net/sistem-akuntabilitas-kinerja-instansi-pemerintah/
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-3
B. TUGAS DAN WEWENANG
Kedudukan
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Lembaga
Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya . Sebagai salah satu unsur penunjang Pemerintah
Daerah, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan merupakan unsur pelaksana
tugas Pemerintah Daerah di bidang perencanaan pembangunan yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 69 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan, maka susunan organisasi Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Badan.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Ekonomi, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pembangunan Pertanian dan Perikanan;
2. Sub Bidang Pembangunan Perindustrian, Perdagangan dan UMK; dan
3. Sub Bidang Pembangunan Investasi dan Pariwisata.
d. Bidang Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya dan Pemerintahan, terdiri
dari :
1. Sub Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia;
2. Sub Bidang Pembangunan Sosial Budaya; dan
3. Sub Bidang Pembangunan Pemerintahan.
e. Bidang Infrastruktur, Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup,
terdiri dari :
1. Sub Bidang Pembangunan Infrastruktur;
2. Sub Bidang Pembangunan Pengembangan Wilayah; dan
3. Sub Bidang Pembangunan Lingkungan Hidup.
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-4
f. Bidang Data, Eavaluasi, Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :
1. Sub Bidang Data dan Informasi;
2. Sub Bidang Evaluasi, Pelaporan dan Kerjasama; dan
3. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.
g. Unit Pelaksana Teknis; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan program pembangunan Daerah yang terdiri dari rencana
pembangunan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang;
b. Penyusunan rencana pembangunan daerah;.
c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan di antara unit kerja lingkungan pemerintah
Kabupaten dan instansi vertikal;
d. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama – sama dengan bagian/Unit yang menangani keuangan di bawah koordinasi Sekretaris Daerah;
e. Pelaksanaan koordinasi dan atau Penelitian dan Pengembangan untuk
kepentingan perencanaan pembangunan daerah;
f. Pemantauan, evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah;
g. Pelaksanaan tata usaha Badan;
C. DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten Lima Puluh Kota mengacu kepada:
1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-5
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2005-2025;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis
Lainnya;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten lima Puluh Kota Tahun
2016-2021;
10. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu ata Laporan Kinerja Instansi Pemenrintah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh
Kota Tahun 2018 Nomor 3);
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-1
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS BAPELITBANG
Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun
memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib dan/ atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan
fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan
terhadap RPJMD Tahun 2016 – 2021 yang menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra
Perubahan Bapelitbang.
Adapun tujuan jangka menengah Bapelitbang yang telah dirumuskan dalam Renstra
Perubahan Bapelitbang 2016-2021 adalah : “Meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan daerah”.
Sedangkan sasaran jangka menengah adalah :
1. Meningkatnya sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah
2. Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan
daerah
3. Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah pada aspek
perencanaan dan pengukuran kinerja
4. Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja, keuangan Bapelitbang dan pelayanan publik
Tabel 2. 1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bapelitbang pada tahun 2016-2021
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatkan
kualitas
perencanaan
pembangunan
daerah
Meningkatnya
sinergitas dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
1. Persentase
konsistensi program
pada Renstra PD
dengan program
RPJMD
2. Persentase
konsistensi kegiatan
pada Renja PD
dengan kegiatan
Renstra PD
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-2
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Persentase
konsistensi program
pada RKPD dengan
program RPJMD
4. Persentase usulan
Musrenbang yang
tertampung dalam
RKPD
5. Persentase capaian
kinerja pelaksanaan
perencanaan
pembangunan
daerah
6. Persentase
pemanfaatan data
dalam perencanaan
pembangunan
daerah
80%
30%
25%
30%
80%
30%
25%
30%
80%
30%
30%
30%
80%
30%
45%
45%
80%
30%
60%
60%
80%
30%
75%
75%
Meningkatnya
peran penelitian
dan
pengembangan
dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
1. Tingkat relevansi
hasil
penelitian/kajian/ino
vasi dengan visi dan
misi pembangunan
30%
30%
30%
30% 30% 30%
Meningkatnya
nilai
akuntabilitas
kinerja instansi
pemerintah
daerah pada
aspek
perencanaan
dan pengukuran
kinerja
1. Nilai akuntabilitas
kinerja instansi
pemerintahan
daerah pada aspek
perencanaan dan
pengukuran kinerja
CC CC BB BB BB A
Meningkatkan
nilai
akuntabilitas
kinerja,
keuangan
Bapelitbang dan
pelayanan publik
1. Nilai akuntabilitas
kinerja Bapelitbang
2. Tingkat capaian
keuangan
Bapelitbang
3. Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
B
90%
B
B
90%
B
BB
90%
B
BB
90%
A
BB
90%
A
A
95%
A
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-3
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Perjanjian kinerja tahun 2018 ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018 yang
merupakan bentuk komitmen antara Kepala Bapelitbang selaku Kepala Perangkat Daerah
yang bertanggung jawab atas program-program kerja yang sudah ditetapkan oleh Bupati
selaku Kepala Daerah. Penetapan Kinerja Bapelitbang Tahun 2018 berisi tentang sasaran dan
indikator kinerja utama yang menjadi target pada tahun anggaran bersangkutan. Secara
keseluruhan program dan kegiatan yang menjadi tugas dan tangungjawab Bapelitbang selama
tahun 2018 adalah 13 program dan 44 kegiatan.
Pada tabel di bawah ini disajikan Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang
merupakan suatu bentuk komitmen antara Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan dengan Bupati Lima Puluh Kota. Revisi Perjanjian Kinerja ini mengacu pada
revisi terhadap RPJMD Perubahan Kab. Lima Puluh Kota dan Renstra Perubahan Bapelitbang.
Perjanjian Kinerja yang ditetapkan disertai juga dengan program dan kegiatan serta
kebutuhan pendanaan untuk pencapaiannya sebagai berikut :
Tabel 2. 2
Revisi Perjanjian Kinerja
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
1 Meningkatnya sinergitas dalam
perencanaan pembangunan
daerah
Persentase konsistensi program pada
Renstra PD dengan program RPJMD
80%
Persentase konsistensi kegiatan pada
Renja PD dengan kegiatan Renstra PD
80%
Persentase konsistensi program pada
RKPD dengan program RPJMD
80%
Persentase usulan Musrenbang yang
tertampung dalam RKPD
30%
Persentase capaian kinerja pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah
30%
Persentase pemanfaatan data dalam
perencanaan pembangunan daerah
30%
2. Meningkatnya peran penelitian
dan pengembangan dalam
perencanaan pembangunan
daerah
Tingkat relevansi hasil
penelitian/kajian/inovasi dengan visi
dan misi pembangunan
30%
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-4
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
3. Meningkatnya nilai akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah
daerah pada aspek perencanaan
dan pengukuran kinerja
Nilai akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah daerah pada aspek
perencanaan dan pengukuran kinerja
BB
No Program Anggaran Keterangan
1 2 3 4
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp. 654.208.400,00
2. Program Pengembangan Data dan Informasi Rp. 120.196.000,00
3. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK
untuk menunjang pemerintahan dan pembangunan
Rp. 145.963.400,00
4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp. 246.724.900,00
5. Program Perencanaan Pembangunan Sosial
Budaya
Rp. 366.287.700,00
6. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Rp. 107.349.350,00
7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah
Strategis dan cepat tumbuh
Rp. 152.502.200,00
8. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota
menengah dan besar
Rp. 476.190.750,00
9. Program Peningkatan kapasitas perencanaan
pembangunan daerah
Rp. 67.186.000,00
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. METODOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN TARGET KINERJA
Salah satu hal terpenting dalam menerapkan manajemen kinerja untuk pencapaian
target kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan
outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang
akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara
berkala (triwulan) dan tahunan. Metode pengukuran dan pembandingan kinerja dalam
laporan ini cukup menggambarkan posisi kinerja Bapelitbang yang tertuang pada Indikator
Kinerja Utama (IKU) Bapelitbang.
Untuk penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran strategis dan capaian
indikator kinerja menggunakan kategori penilaian dengan berpedoman pada Permendagri
Nomor 86 Tahun 2018 sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian Keberhasilan/kegagalan
No Klasifikasi Penilaian Predikat
1. 91% - 100% Sangat tinggi
2. 76% - 90% Tinggi
3. 66% - 75% Sedang
4. 51% - 65% Rendah
5. ≤ 50% Sangat rendah
B. HASIL PENGUKURAN KINERJA
Bahwa didalam menyajikan hasil pengukuran kinerja pada laporan ini dilakukan
dengan mengolah data dan informasi secara akurat dan berkala yang melibatkan pihak-pihak
terkait tidak hanya dari unsur Bapelitbang tapi juga kerjasama dari perangkat daerah dan
pihak lainnya.
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-1
Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk memudahkan
pengelolaan kinerja, maka ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam
pengumpulan dan perangkuman data kinerja yaitu :
1. Indikator kinerja yang digunakan
2. Frekuensi pengumpulan data
3. Penanggung jawab pengumpulan data
4. Mekanisme perhitungan
5. Media yang digunakan
Berikut disajikan realisasi dan persentase capaian indikator kinerja Bapelitbang seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Pencapaian Target dan Realisasi Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase
CapaianPredikat
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatkan
sinergitas dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
1
2
3
Persentase
konsistensi
Program pada
Renstra PD
dengan program
RPJMD
Persentase
konsistensi
kegiatan Renja PD
dengan kegiatan
Renstra PD
Persentase
konsistensi
program pada
RKPD dengan
program pada
RPJMD
Persentase usulan
80%
80%
80%
97,74%
90,74%
95,95%
122%
113%
120%
Sangat
tinggi
Sangat
tinggi
Sangat
tinggi
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-2
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase
CapaianPredikat
1 2 3 4 5 6 7
4
5
6
Musrenbang yang
tertampung dalam
RKPD
Persentase
capaian kinerja
pelaksanaan
perencanaan
pembangunan
daerah
Persentase
pemanfaatan data
dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
30%
30%
30%
12,61%
30%
30%
42%
100%
100%
Sangat
rendah
Sangat
tinggi
Sangat
tinggi
2 Meningkatnya
peran penelitian
dan
pengembangan
dalam
perencanaan
pembangunan
daerah
1 Tingkat relevansi
hasil
penelitian/kajian/i
novasi dengan visi
dan misi
pembangunan
daerah
30% 30% 100% Sangat
tinggi
3 Meningkatnya
nilai akuntabilitas
kinerja daerah
pada aspek
perencanaan,
pengukuran dan
capaian kinerja
1 Nilai akuntabilitas
kinerja daerah
pada aspek
perencanaan,
pengukuran dan
capaian kinerja
BB CC 78% tinggi
Rata-rata capaian indikator adalah 96,87 % dari 3 sasaran strategis dan
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-3
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase
CapaianPredikat
1 2 3 4 5 6 7
8 indikator kinerja
C. ANALISIS DAN CAPAIAN KINERJA
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Bapelitbang 2016-2021 ditetapkan tujuan
jangka menengah Bapelitbang yaitu meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
daerah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan pula sasaran strategis
yang hendak dicapai oleh Bapelitbang sebagai berikut :
1. Meningkatnya sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah
2. Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan
daerah
3. Meningkatnya nilai akuntabiltas kinerja daerah (perencanaan, pengukuran dan capaian
kinerja)
Masing-masing rumusan sasaran strategis tersebut memiliki target-target yang harus dicapai
yang merupakan target tahunan. Dari target-target yang telah ditetapkan itulah dapat dilihat
kinerja Bapelitbang selaku suatu organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Capaian kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama organisasi Bapelitbang berdasarkan
rumusan setiap sasaran strategis dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis : Meningkatkan sinergitas dalam perencanaan
pembangunan daerah
Kinerja pada sasaran strategis ini dapat ditentukan dengan melihat tingkat keberhasilan
koordinasi perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan yang dihasilkan. Ada
6 (enam) indikator kinerja yang dirumuskan seperti tabel dibawah ini :
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-4
a. Persentase konsistensi program pada Renstra PD dengan program RPJMD
Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien sangat
diperlukan dalam pembangunan daerah sehingga akan terpenuhi kebutuhan
perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan akuntabel. Pada
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 121 dinyatakan bahwa harus adanya
konsistensi (taat, selaras, sesuai) antar dokumen perencanaan yaitu dokumen
Renstra PD dengan RPJMD (tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan).
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018
No Indikator KinerjaTargetRPJMD
Target2017
Realisasi2017
Target2018
Realisasi2018
Ket
2 3 4 5 6 7
1 Persentase
konsistensi program
pada Renstra PD
dengan program
RPJMD
- - - 80% 98,57% -
2 Persentase
konsistensi kegiatan
Renja PD dengan
kegiatan Renstra PD
- - - 80% 95,83% -
3 Persentase
konsistensi program
pada RKPD dengan
program pada
RPJMD
- - - 80% 97,50%
4 Persentase usulan
Musrenbang yang
tertampung dalam
RKPD
- - - 30% 12,61%
5 Persentase capaian
kinerja pelaksanaan
perencanaan
pembangunan
daerah
- - - 30% 30%
6 Persentase
pemanfaatan data
dalam perencanaan
pembangunan
daerah
- - - 30% 30%
III-5
Tabel 3.3Realisasi dan Persentase Capaian Indikator Kinerja
Pada Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 –
2021 yang diikuti dengan perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra
PD). Bapelitbang sebagai PD yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah melakukan pendampingan dan verifikasi terhadap dokumen
perencanaan yang disusun oleh perangkat daerah. Dalam proses pendampingan
tersebut Bapelibang harus memastikan adanya konsistensi pada tujuan, sasaran,
strategi, program dan kegiatan yang tertuang pada Renstra dengan RPJMD.
Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah program yang konsisten
pada Renstra PD dengan program pada RPJMD. Dari target yang ditetapkan
sebesar 80% dapat terealisasi dengan baik sebesar 97,74% yang artinya
persentase capaian adalah 122%. Ini bisa dilihat adanya keselarasan dalam
dokumen Renstra PD dengan RPJMD.
Analisis penyebab keberhasilan dari indikator kinerja “Persentase konsistensi
program pada Renstra PD dengan program RPJMD” tersebut yaitu : adanya
dukungan dan partisipasi dari pihak-pihak yang terlibat yaitu Bapelitbang dan
perangkat-perangkat daerah di Kab. Lima Puluh Kota untuk menjaga konsistensi
program pada Renstra dengan mengacu pada RPJMD
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan
pencapaian indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan penambahan
sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut. Program
pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah
dengan kegiatannya : penetapan RPJMD, program : perencanaan pembangunan
ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi,
program : perencanaan sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi perencanaan
pembangunan sosial budaya, program perencanaan prasarana wilayah dan SDA
dengan kegiatan : koordinasi pengendalian SDA dan LH
b. Persentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PD
Permendagri No 86 tahun 2017 Pasal 127 & Pasal 275 menyatakan bahwa dalam
penyusunan Renja PD harus berpedoman kepada Renstra PD untuk menjamin
kesesuaian antara program dan kegiatan.Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah kegiatan yang konsisten
pada Renja PD dengan kegiatan pada renstra PD. Dari target yang ditetapkan
sebesar 80% dapat terealisasi dengan baik sebesar 95,83% dengan persentase
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-6
capaian adalah 113%. Ini bisa dilihat adanya keselarasan dalam dokumen Renja
PD dengan Renstra PD.Analisis penyebab keberhasilan dari indikator kinerja “Persentase konsistensi
kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PD” adalah dengan dikawalnya
perangkat daerah dalam menyusun dokumen Renja yang dimulai dari tahap
rancangan awal Renja, pembahasan forum OPD sampai disahkannya Renja PD.
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan
pencapaian indikator kinerja dan perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan
sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.
Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan
daerah dengan kegiatannya : penyusunan rancangan RKPD, program :
perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan
pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan
kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial budaya, program
perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan : koordinasi
pengendalian SDA dan LH.
Gambar 3.1Pelaksanaan Forum Gabungan Tahun 2018
c. Persentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMD
Bahwa dalam menyusun RKPD harus berpedoman kepada RPJMD yang berisikan
rencana jangka menegah daerah. Indikator kinerja ini dapat terrealisasi 95,95% dari
yang ditargetkan sebesar 80% dengan persentase capaian 120%.
Faktor keberhasilan pencapaian target ini adalah pada saat penyusunan rancangan
awal RKPD, Bapelitbang melakukan pendampingan dan verifikasi terhadap program
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-7
dan kegiatan yang diusulkan oleh PD. Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan
untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan
penambahan sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.
Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah
dengan kegiatannya : penyusunan rancangan RKPD, penetapan RKPD, program :
perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan
pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan
kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial budaya, program
perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan : koordinasi pengendalian
SDA dan LH
d. Persentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPD
Salah satu metode dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang
berorientasi pada proses adalah atas-bawah dan bawah-atas sebagaimana yang
diatur pada Permendagri No 86 Tahun 2017 Pasal 7 huruf d. Renstra Perubahan
Bapelitbang Tahun 2016 – 2021 mengamanahkan target dari indikator kinerja
persentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPD sebesar 30% dan
terrealisasi hanya sebesar 12,61%. Ada beberapa faktor penyebab ketidak berhasilan
indikator ini yaitu :
1. Usulan Musrenbang belum mendukung pencapaian IKU Kepala Daerah
2. Keterbatasan anggaran pada OPD menyebabkan rendahnya usulan Musrenbang
yang diakomodir
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian
indikator kinerja dan perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan sumber daya
manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.
Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah
dengan kegiatannya : penyelenggaraan Musrenbang RKPD, program : perencanaan
pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan
bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi
perencanaan pembangunan sosial budaya, program perencanaan prasarana wilayah
dan SDA dengan kegiatan : koordinasi pengendalian SDA dan LH
Gambar 3.2Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten untuk Penyusunan RKPD Tahun 2019
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-8
e. Persentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
Untuk mewujudkan suatu perencanaan yang berkualitas dan bersinergitas, maka
dokumen perencanaan yang dihasilkan tidak hanya berupa output saja tetapi harus
diimplementasikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dari analisis yang dilakukan bahwa dari target yang ditetapkan terrealisasi 100%. Hal
ini terlihat dari hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah
dalam mendukung pencapaian IKU daerah.
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian
indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan penambahan sumber daya
manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut. Program pendukung
indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatannya
: penetapan RPJMD, program : perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan
: koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan
sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial
budaya, program perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan :
koordinasi pengendalian SDA dan LH
f. Persentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerah (SIPD)
Permendagri No 86 tahun 2017 Pasal 108 dan Pasal 125 menyatakan bahwa dalam
penyusunan Renstra dan Renja PD pada tahap penyiapan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah berdasarkan SIPD. Tercapainya target yang telah
ditetapkan menunjukkan keberhasilan indikator kinerja ini. Faktor kebehasilan ini
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-9
adalah dengan telah dilakukannya sosialisasi penggunaan data dalam penyusunan
perencanaan kepada perangkat daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota serta
mendorong perangkat daerah untuk mengumpulkan dan mengolah data-data yang
relevan.
Adanya koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam penyusunan dan
pengumpulan SDP2D. Indikator dalam penyusunan data tersebut tertuang pada
Permendagri Nomor 86 Tahun 2018.
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian
indikator kinerja yaitu program pendukung indikator ini adalah program
pengembangan data/informasi dengan kegiatannya yaitu : pengumpulan, updating
dan analisa data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan.
Gambar 3.3
Sosialisasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)
2. Sasaran Strategis : Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan
dalam perencanaan pembangunan daerah
Berdasarkan Permendagri No 86 Tahun 2017 Pasal 8 bahwa perencanaan pembangunan
daerah yang berorientasi pada proses, salah satunya menggunakan pendekatan
teknokratik yaitu menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-10
tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Bapelitbang yang juga mememiliki urusan
penelitian dan pengembangan disamping urusan perencanaan menjabarkan isi pasal
Permendagri ini ke dalam bentuk kajian/penelitian/inovasi sebagai salah satu pedoman
dalam penyusunan perencanaan daerah yang berkualitas dan bersinergitas
Ada 1 (satu) indikator kinerja yang dirumuskan dari sasaran strategis kedua ini, yaitu :
a. Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan
Dari analisis yang dilakukan terhadap indikator kinerja tingkat relevansi hasil
penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan dapat terrealisasi baik
sebesar 100% berupa tersedianya data-data hasil penelitian/kajian/inovasi yang
relevan dengan visi dan misi pembangunan daerah. Kedepannya diharapkan hasil
penelitian/kajian/inovasi ini menjadi acuan dan pertimbangan bagi perangkat
daerah dalam menyusun perencanaan daerah sehingga dapat meningkatkan
kualitas perencanaan daerah.
Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan untuk mewujudkan pencapaian
indikator kinerja dan masih perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan
sumber daya manusia yang mendukung kegiatan tersebut. Program pendukung
indikator ini adalah program penelitian dan pengembangan IPTEK untuk
menunjang pemerintahan dan pembangunan dengan kegiatannya yaitu :
Koordinasi kelitbangan.
Gambar 3.4Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan PD dan Perguruan Tinggi
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018
No Indikator KinerjaTargetRPJMD
Target2017
Realisasi2017
Target2018
Realisasi2018
Ket
2 3 4 5 6 9
1 Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi danmsi pembangunan daerah
- - - 30% 30 % -
III-11
3. Sasaran Strategis : Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja daerah
(perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja)
a. Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian
kinerja
Rencana Strategis Perubahan Bapelitbang Tahun 2016 – 2021 mengamanahkan
target hasil penilaian SAKIP Kabupaten Lima Puluh Kota oleh Menpan RB adalah
kategori BB dengan nilai 70 – 80. Hasil evaluasi atas implementasi akuntabilitas
kinerja Tahun 2018 dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang
berorientasi hasil (result oriented government) untuk Pemerintah Kabupaten Lima
Puluh Kota adalah 54,79 dengan predikat penilaian CC. Perolehan hasil ini
menunjukkan pencapaian target hanya sebesar 78% yang dihitung dari nilai terendah
dari target yang ditetapkan yaitu 70.
Ada beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target yang telah ditetapkan yaitu :
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018
No Indikator KinerjaTargetRPJMD
Target2016
Realisasi2016
Target2018
Realisasi2018
Ket
2 3 4 5 6 7 8
1 Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja
- - - BB CC
III-12
1. Optimisme yang tinggi dari pemerintah daerah kab. Lima puluh Kota dalam
menetapkan target nilai SAKIP yaitu dari nilai CC pada tahun 2017 menjadi BB
pada tahun 2018.
2. Pada Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 –
2021 yang diikuti dengan perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra PD). Perubahan Renstra juga diikuti dengan Perubahan Perjanjian
Kinerja OPD.
3. Masih kurangnya koordinasi dan verifikasi Bapelitbang terhadap dokumen
akuntabiltas kinerja perangkat daerah pada aspek perencanaan. Hal ini terlihat
belum berkualitas dan belum adanya keselarasan dalam menetapkan tujuan dan
sasaran jangka menengah perangkat daerah. Salah satu faktor penyebabnya
adalah waktu yang kasip sehingga tidak cukup waktu dalam pencapaian indikator
kinerja yang tertuang pada revisi perjanjian kinerja tahun 2018.
4. Untuk pencapaian nilai SAKIP daerah, Bapelitbang memiliki peran pada aspek
perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja. Besarnya tanggung jawab yang
diemban oleh Bapelitbang tidak diiringi dengan sumber daya manusia yang
memadai terutama dibidang perencanaan dimana pada saat ini Bapelitbang
belum memiliki staf fungsional perencana.
5. Masih kurangnya dukungan dari perangkat daerah yang terkait dengan
pencapaian nilai SAKIP daerah. Hal ini dilihat dari belum berkualitasnya
penyusunan dokumen-dokumen penilaian akuntabilitas kinerja.
Program pendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah Perencanaan
Pembangunan Daerah dengan kegiatannya Penetapan RPJMD. Tidak terdapat
kesesuaian antara indikator kinerja dengan program dan kegiatan pendukung. Hal ini
disebabkan karena indikator kinerja ini muncul setelah adanya revisi perjanjian kinerja
Bapelitbang yang ditetapkan pada bulan September 2018. Sehingga untuk
mewujudkan target maka ditumpangkan pada kegiatan penetapan RPJMD yang juga
memiliki anggaran yang terbatas. Diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya
Bapelitbang akan lebih fokus untuk mewujudkan target dengan menganggarkannya
pada kegiatan yang relevan.
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-13
Gambar 3.5Pendampingan dan verifikasi Renstra dan IKU PD oleh Bapelitbang
D. REALISASI ANGGARAN
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang dijabarkan pada bagian
terdahulu, Alokasi Anggaran Bapelitbang tahun 2018 berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp. 6.637.746.331,- yang terdiri dari Belanja
Langsung sebesar Rp. 3.746.374.900- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
2.891.371.431,- yang merupakan belanja gaji dan tunjangan pegawai Bapelitbang. Alokasi
anggaran yang terkait langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan target-target kinerja
dari sasaran strategis serta pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung pencapaian
target-target kinerja dari sasaran strategis tersebut sebesar Rp. 2.336.607.300,-.
Dengan tingkat serapan angggaran sebagaimana dijelaskan diatas dapat dikatakan
bahwa tidak seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Dari sisi
lain dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung sasaran
strategis organisasi, Bapelitbang berhasil melakukan efisiensi terhadap penggunaan sumber
daya yang ada sehingga pada akhirnya juga berakibat kepada terwujudnya efisiensi
anggaran.
Realisasi Anggaran Bapelitbang dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan Strategis Tahun 2018 disajikan secara rinci pada tabel dibawah.
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-14
Program/Kegiatan
DPA 2018 DPPA 2018Realisasi
Keuangan
Persentas
e Capaian
1 2 3 4 5
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
3.607.445.200,
00
3.746.374.900,
00
3.380.652.989,
00
90,24
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD
Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran 652.815.000 652.815.000 545.788.563 83,61
Kegiatan : Penyediaan Jasa Surat Menyurat 3.000.000 3.000.000 2.737.000 91,23
Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
133.240.000 133.240.000 99.520.175 74,69
Kegiatan : Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
14.504.000 14.504.000 13.100.900 90,33
Kegiatan : Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan
232.020.000 232.020.000 169.210.000 72,93
Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 46.603.000 46.603.000 45.750.650 98,17
Kegiatan : Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja
15.500.000 15.500.000 14.501.100 93,56
Kegiatan : Penyediaan Alat Tulis Kantor 16.768.000 16.768.000 16.647.930 99,28
Kegiatan : Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
20.903.000 20.903.000 20.737.199 99,21
Kegiatan : Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
7.020.000 7.020.000 6.886.273 98,10
Kegiatan : Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
5.472.000 5.472.000 5.130.000 93,75
Kegiatan : Penyediaan Makanan dan Minuman 19.470.000 19.470.000 19.404.000 99,66
Kegiatan : Rapat - Rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah
138.315.000 138.315.000 132.163.336 95,55
Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
286.410.000 286.410.000 248.281.368 86,69
Kegiatan : Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 66.680.000 66.680.000 56.810.091 85,20
Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
94.200.000 94.200.000 92.517.601 98,21
Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
125.530.000 125.530.000 98.953.676 78,83
Program : Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
37.715.000 37.715.000 14.719.600 39,03
Kegiatan : Pendidikan dan Pelatihan Formal 37.715.000 37.715.000 14.719.600 39,03
Program : Peningkatan Pengembangan Sistem 89.771.500 89.771.500 87.764.243 97,76
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018
Tabel 3.4Realisasi Anggaran Bapelitbang Tahun Anggaran 2018
III-15
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
58.419.500 58.419.500 57.740.343 98,84
Kegiatan : Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran
9.576.000 9.576.000 9.457.400 98,76
Kegiatan : Penyusunan Pelaporan Prognosis
Realisasi Anggaran
7.576.000 7.576.000 6.431.500 84,89
Kegiatan : Penyusunan Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun
14.200.000 14.200.000 14.135.000 99,54
Program : Pengembangan Data/Informasi 120.196.000 120.196.000 117.257.300 97,56
Kegiatan : Pengumpulan, updating dan analisis
data informasi capaian target kinerja
program dan kegiatan
85.259.500 85.259.500 83.146.300 97,52
Kegiatan : Penyusunan Profile Daerah 34.936.500 34.936.500 34.111.000 97,64
PENUNJANG URUSAN
PERENCANAAN
Program : Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
356.627.200 356.627.200 229.460.397 64,34
Kegiatan : Koordinasi Penetapan Rencana
Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
57.598.000 57.598.000 57.196.088 99,30
Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 40.309.300 40.309.300 34.170.000 84,77
Kegiatan : Koordiansi Peningkatan Pengelolaan
Irigasi Partisipasif
258.719.900 258.719.900 138.094.309 53,38
Program : Perencanaan Pengembangan Kota-
kota Menengah dan Besar
476.190.750 476.190.750 473.364.032 99,41
Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Penanganan
Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi
46.759.500 46.759.500 46.647.200 99,76
Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Penanganan
Perumahan
363.916.250 363.916.250 363.173.832 99,80
Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Air Minum,
Drainase, dan Sanitasi Perkotaan
65.515.000 65.515.000 63.543.000 96,99
Program : Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
67.186.000 67.186.000 67.001.186 99,72
Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Teknis
Aparat Perencana
67.186.000 67.186.000 67.001.186 99,72
Program : Perencanaan Pembangunan Daerah 654.208.400 793.138.100 780.609.268 98,42
Kegiatan : Penetapan RPJMD 217.080.400 356.010.100 353.477.000 99,29
Kegiatan : Penyusunan Rancangan RKPD 136.186.000 136.186.000 132.002.638 96,93
Kegiatan : Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 249.505.000 249.505.000 244.507.800 98,00
Kegiatan : Penetapan RKPD 51.437.000 51.437.000 50.621.830 98,42
Program : Perencanaan Pembangunan Ekonomi 246.724.900 246.724.900 235.269.600 95,36
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-16
Kegiatan : Penyusunan Masterplan
Pembangunan Ekonomi Daerah
88.001.000 88.001.000 80.400.000 91,36
Kegiatan : Penyusunan Indikator Ekonomi
daerah
12.447.000 12.447.000 9.452.000 75,94
Kegiatan : Koordinasi Perencanaan
Pembangunan Bidang Ekonomi
85.594.400 85.594.400 85.331.400 99,69
Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 60.682.500 60.682.500 60.086.200 99,02
Program : Perencanaan Pembangunan Sosial
Budaya
366.287.700 366.287.700 343.684.810 93,83
Kegiatan : Koordinasi Perencanan Pembangunan
Bidang Sosial dan Budaya
119.580.500 119.580.500 116.674.400 97,57
Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 69.855.300 69.855.300 67.621.600 96,80
Kegiatan : Koord. Penanggulangan Kemiskinan 93.505.900 93.505.900 85.350.205 91,28
Kegiatan : Pembinaan Kabupaten Sehat 83.346.000 83.346.000 74.038.605 88,83
Program : Perencanaan Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
107.349.350 107.349.350 94.444.627 87,98
Kegiatan : Koordinasi Penyusunan Masterplan
Pengendalian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
58.061.550 58.061.550 49.635.635 85,49
Kegiatan : Koordinasi Pengendalian Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
49.287.800 49.287.800 44.808.992 90,91
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Program : Program Penelitiaan dan
Pengembangan IPTEK untuk
Menunjang Pemerintah dan
Pembangunan
145.963.400 145.963.400 143.007.995 97,98
Kegiatan : Koordinasi Kelitbangan 145.963.400 145.963.400 143.007.995 97,98
JUMLAH 3.607.445.200 3.746.374.900 3.380.652.989 90,24
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-17
LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 IV-1
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) merupakan lembaga
yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perencanaan dalam proses pembangunan
daerah. Pada Tahun Anggaran 2018 Bapelitbang melaksanakan 13 (tiga belas) program dengan
44 (empat puluh empat) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 3.746.374.900,- dapat
terrealisasi sebesar Rp. 3.380.652.989,- dengan tingkat serapan sebesar 90,24 %.
Untuk pencapaian target-target dari indikator kinerja sasaran strategis yang sudah
ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Kepala Bapelitbang, ada 9 (sembilan) program dan 24 (dua
puluh empat) kegiatan pendukung dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.679.663.400,-
terrealisasi sebesar Rp. 2.484.099.215.- dengan tingkat serapan sebesar 92,70 % secara umum
dapat terlaksana dengan baik. Hal ini sangat signifikan memberikan kontribusi pada pencapaian
indikator kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari sudut akuntabilitas, kinerja
Bapelitbang tahun 2018 adalah relatif baik. Disamping itu, dalam pelaksanaan kegiatan tidak
terdapat permasalahan-permasalahan yang cukup signifikan yang mempengaruhi pencapaian
target indikator kinerja Bapelitbang selaku pelaksana urusan penyelenggaraan pemerintahan yaitu
urusan perencanaan, urusan penelitian dan pengembangan.
4.2 LANGKAH PENINGKATAN DI MASA DATANG
Dari uraian capaian kinerja pada bab sebelumnya maka ada beberapa langkah yang
perlu ditingkatkan untuk masa datang yaitu :
1. Memperbaiki kualitas perencanaan kinerja dengan melihat ketepatan berbagai rumusan
unsur-unsur kunci dalam perencanaan, seperti : tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
yang digunakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian target.
2. Mewujudkan bahwa target-target kinerja yang telah ditetapkan tidak hanya berupa capaian
keluaran (output) saja tetapi juga berorientasi pada hasil (outcome) dengan melakukan
evaluasi internal Bapelitbang yang dimulai dari jenjang jabatan terbawah.
BAB IPersentase konsistensi program pada Renstra PD dengan program RPJMDPersentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PDPersentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMDPersentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPDPersentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerahPersentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerahBAB IIIAKUNTABILITAS KINERJAA. METODOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN TARGET KINERJASalah satu hal terpenting dalam menerapkan manajemen kinerja untuk pencapaian target kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Metode pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan ini cukup menggambarkan posisi kinerja Bapelitbang yang tertuang pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Bapelitbang.Untuk penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran strategis dan capaian indikator kinerja menggunakan kategori penilaian dengan berpedoman pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2018 sebagaimana tabel dibawah ini :Tabel 3.1Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian Keberhasilan/kegagalanNoKlasifikasi PenilaianPredikat1.91% - 100%Sangat tinggi2.76% - 90%Tinggi3.66% - 75%Sedang4.51% - 65%Rendah5.≤ 50%Sangat rendahB. HASIL PENGUKURAN KINERJABahwa didalam menyajikan hasil pengukuran kinerja pada laporan ini dilakukan dengan mengolah data dan informasi secara akurat dan berkala yang melibatkan pihak-pihak terkait tidak hanya dari unsur Bapelitbang tapi juga kerjasama dari perangkat daerah dan pihak lainnya.Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk memudahkan pengelolaan kinerja, maka ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengumpulan dan perangkuman data kinerja yaitu :1. Indikator kinerja yang digunakan2. Frekuensi pengumpulan data3. Penanggung jawab pengumpulan data4. Mekanisme perhitungan5. Media yang digunakanBerikut disajikan realisasi dan persentase capaian indikator kinerja Bapelitbang seperti pada tabel berikut ini :Tabel 3.2Pencapaian Target dan Realisasi KinerjaNoSasaran StrategisIndikator KinerjaTargetRealisasiPersentase CapaianPredikat12345671Meningkatkan sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah123456Persentase konsistensi Program pada Renstra PD dengan program RPJMDPersentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PDPersentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMDPersentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPDPersentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerahPersentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerah80%80%80%30%30%30%97,74%90,74%95,95%12,61%30%30%122%113%120%42%100%100%Sangat tinggiSangat tinggiSangat tinggiSangat rendahSangat tinggiSangat tinggi2Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan daerah1Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan daerah30%30%100%Sangat tinggi3Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja1Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerjaBBCC78%tinggiRata-rata capaian indikator adalah 96,87 % dari 3 sasaran strategis dan 8 indikator kinerjaC. ANALISIS DAN CAPAIAN KINERJAD. REALISASI ANGGARAN
Top Related