BERMAIN PERAN
DALAM PERCAKAPAN BAHASA JEPANG
Oleh:
Renny Anggraeny, S.S., M.Pd.
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
Bermain Peran dalam Percakapan bahasa Jepang
Abstrak
Renny Anggraeny
Salah satu dari empat keterampilan bahasa adalah berbicara. Kegiatan belajar
mengajar pelajaran berbicara bahasa Jepang memiliki beberapa tahapan yaitu tahap
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Akan tetapi dalam tahap pelaksanaan biasanya
meliputi pengulangan materi pembelajaran, pengantar, pengenalan materi pembelajaran
dan latihan dasar, latihan penerapan dan simpulan.
Cara pembelajaran keterampilan berbicara merupakan hal yang penting bagi
seorang pengajar. Metode pembelajaran berbicara yang bevariasi akan memberikan
suasana di dalam kelas lebih menarik dan tidak membosankan. Metode pembelajaran
berbicara yang baik selalu memenuhi berbagai kriteria yaitu diantaranya relevan dengan
tujuan pembelajaran. Metode bermain peran dalam percakapan bahasa Jepang bertujuan
agar para pembelajar dapat memerankan peran orang yang dibawakannya dalam bahasa
Jepang. Dari segi bahasa, pembelajar harus mengenal dan menggunakan ragam-ragam
bahasa.
Dalam makalah ini diuraikan tentang bagaimana pembelajar bahasa Jepang dapat
bermain peran sesuai role card yang telah disediakan seperti memperkenalkan dirinya di
dalam kelas, mengajarkan cara memasak di negaranya, mengundang makan atau minum
pengajarnya, menolak permintaan dari pengajarnya, menghibur teman, serta bagaimana
berbicara dengan seseorang ketika bertemu pertama kali di sebuah pesta. Dengan
memerankan berbagai peran tersebut diharapkan para pembelajar bahasa Jepang dapat
berbicara dalam bahasa Jepang dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Yaitu para pembelajar jurusan bahasa Jepang dapat berkomunikasi secara lisan dengan
baik serta dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika bertemu
dengan orang Jepang.
Kata kunci: berbicara, metode pembelajaran, bermain peran
Role play method in Japanase conversation
ABSTRACT
Renny Anggraeny
One of the four language skills is speaking. Teaching and learning activities in
the classroom has several stages. That is preparation, implementation and evaluation.
But in the implementation phase usually consists of repetition learning materials,
introduction, introduction of learning materials, and basic practice, practice
implementation and conclusion. Speaking skills that need to be emphasized is listening
skills, writing, reading, and talking. With language skills, then one can communicate or
talk properly. Learners who have mastered the four language skills, and therefore would
be a good Japanese speaker. How to learn speaking skill is very important for teachers.
By differentiating teaching methods, learners will not easily become bored during
learning process. Good learning method ussualy relevant with the purpose of learning.
Purpose of role play methods in Japanese language conversation are learners would be a
good Japanese speaker and can play a role. How to acting as introduce yourself in the
classroom, teaching how to cook, how to invited the teacher for eating or drinking
together, how to declining request in good Japanese conversation,etc. By applying the
role play method with role card to learners, language skills, the activities can be out
brilliant results to learners.
Keywords: language skills, speaking skills, role play method, role card
I. Pendahuluan
Keterampilan berbahasa seperti keterampilan menyimak/mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis memiliki hubungan yang erat sekali satu dengan yang lainnya.
Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan proses-proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang dapat mencerminkan bagaimana pikirannya.
Semakin terampil seseorang berbahasa, maka akan semakin cerah dan jelas jalan
pikirannya.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor
fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas
sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
(Tarigan, 1981: 15).
Metode pembelajaran atau kyoujuhou (教授法) merupakan salah satu komponen
penting dalam kegiatan belajar mengajar yang perlu dikuasai oleh pengajar. Bila pengajar
tidak menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar
mengajar, maka dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajarannya akan berbuat hal
yang tidak wajar. Akibatnya akan timbul berbagai masalah, antara lain rendahnya mutu
pelajaran, kurangnya minat pembelajar terhadap pelajaran, dan tidak adanya perhatian
dan kesungguhan belajar pada diri pembelajar. Pemilihan metode pembelajaran tentu saja
tidak dapat dilakukan dengan baik, bila pengajar tidak mengetahui metode pembelajaran
yang ada. Seorang pengajar pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adakalanya menggunakan lebih dari satu metode. Dengan menggunakan variasi beberapa
metode, diharapkan tidak membosankan bagi pembelajar, serta dapat mengatasi masalah
yang dihadapi oleh pengajar pada situasi atau kondisi tertentu dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (Danasasmita, 2009: 25).
2. Pembahasan
2.1 Komunikasi dengan bahasa Lisan
Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada
orang lain baik secara lisan maupun tulisan dengan tujuan tertentu. Belajar bahasa pada
hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan komunikasi dengan
menggunakan bahasa terwujud dalam empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan
menyimak atau mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Kegiatan komunikasi dengan bahasa lisan adalah menggunakan suara atau onsei
(音声). Kegiatan ini sama dengan kegiatan komunikasi bahasa tulisan yang menggunakan
huruf atau moji (文字) yang dilakukan berdasarkan pada tujuan dari komunikasi itu
sendiri. Kegiatan komunikasi dengan bahasa lisan biasanya dalam praktiknya bisa
dilakukan oleh dua orang, yang masing-masing berfungsi sebagai komunikator dan
komunikan. Kegiatan ini pun dapat dilakukan oleh banyak orang, yang tentu saja adanya
suatu kegiatan yang sifatnya produktif serta reseptif.
Kegiatan berbicara pada saat berkomunikasi dengan bahasa lisan berkedudukan
sebagai pemberi informasi dengan tujuan mengungkapkan pikiran dan perasaan sendiri,
memberitahu informasi atau pengetahuan yang diperlukan, serta membuat relasi.
Pernyataan dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa percakapan, pidato, ceramah,
pembelajaran, siaran radio atau TV, pemberitahuan di stasiun, toserba, bandara dan lain
sebagainya. Setelah mendengarkan suatu informasi, pendengar sebagai penerima
informasi bertindak seperti, mencatat sesuatu yang dianggap perlu, melakukan suatu
tindakan kemudian memberitahu orang lain.
Danasasmita (2009: 79), menguraikan proses komunikasi dengan bahasa lisan adalah:
Bahan Tujuan
menulis
reseptif
produktif berbicara
Tujuan
Apa yang dilakukan setelah menulis
menulis? berbicara
Gambar 1. Proses komunikasi dengan bahasa lisan
Percakapan (2 orang atau lebih) pidato,
ceramah, pembelajaran, siaran radio
atau TV, bioskop, penyiaran (stasiun,
toserba, lapangan terbang), dan lain-lain
1. Mengetahui hal yang
diperlukan (informasi,
pengetahuan)
2. Mengetahui pikiran dan
perasaan orang lain
3. Kesenangan, membuat
relasi
1. Mengungkapkan pikiran dan perasaan sendiri
2. Memberitahu informasi dan pengetahuan yang diperlukan
3. Membuat relasi
1. Mencatat
2. Melakukan tindakan
3. Memberitahu orang lain
(bicara, menulis surat)
2.2 Pembelajaran berbicara
Kegiatan belajar mengajar berbicara dalam bahasa Jepang memiliki beberapa tahapan,
yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Ngalimun dan Alfulaila (2014: 33)
mengatakan bahwa agar proses belajar-mengajar berlangsung efektif, langkah-langkah
persiapannya adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari kurikulum/silabus bahasa Indonesia sesuai dengan kelas yang
diajarkan
b. Mencari sumber bahan pembelajaran, dari lingkungan nyata, buku sumber/paket,
dan sebagainya
c. Menemukan bahan pembelajaran
d. Mengadakan alat peraga
e. Merencanakan organisasi kelas dalam bentuk jalur-jalur komunikasi antara
pembelajar dan pengajar. Misalnya, perencanaan waktu yang memadai dalam
komunikasi antara pengajar, pembelajar dalam kelas
f. Membuat persiapan mengajar atau rencana pembelajaran untuk memudahkan
pengajar dalam menciptakan proses belajar-mengajar yang baik dan teratur
Gambaran alur pembelajaran berbicara dalam bahasa Jepang menurut Danasasmita
(2009: 86) adalah:
Gambar 2. Tahapan pembelajaran berbicara
2.3 Metode pembelajaran berbicara
Cara penyampaian bahan pembelajaran kepada pembelajar disebut sebagai metode.
Metode ini dikaitkan dengan pengalaman belajar yang telah dirancang menjadi kenyataan
dalam pelaksanaan bahan belajar tertentu. Hal tersebut sama berlaku juga bagi
pembelajaran berbicara supaya pembelajar dapat berlatih berbicara. Tanpa berlatih tidak
mungkin keterampilan berbicara dapat dikuasai oleh pembelajar.
Ngalimun dan Alfulaila (2014: 27) inti dari seluruh proses pendidikan, hasil akhir,
dan seluruh rencana pendidikan letaknya dekat dengan cara pengajar mengajar yang
sangat berpengaruh kepada cara pembelajar belajar. Syarat minimal yang harus dipenuhi
oleh pengajar keterampilan berbicara ialah penguasaan materi tentang keterampilan
berbicara, serta dapat mengajarkannya kepada pembelajar. Cara pembelajaran
keterampilan berbicara merupakan hal yang penting bagi seorang pengajar. pengajar yang
mengajarkan keterampilan berbicara, hendaknya jangan tenggelam dalam cara yang rutin
monoton, dan tanpa bervariasi. Metode pembelajaran berbicara yang baik selalu
memenuhi berbagai kriteria.
Berbagai kriteria yang harus dipenuhi oleh metode berbicara antara lain:
a. Relevan dengan tujuan pembelajaran
Pengulangan
pembelajaran Pengantar Pengenalan
materi +
latihan dasar
Latihan
penerapan
simpulan
b. Memudahkan pembelajar untuk memahami materi pembelajaran
c. Mengembangkan butir-butir keterampilan proses
d. Dapat mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang
e. Merancang pembelajar untuk bisa belajar
f. Mengembangkan penampilan pembelajar
g. Tidak menuntut peralatan yang rumit
h. Mengembangkan kreativitas pembelajar
i. Mudah melaksanakan
j. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan
Danasasmita (2009: 26) mengatakan bahwa secara prosedural semua pembelajaran
dapat dikatakan baik. Perbedaannya adalah pada faktor pendekatan dan prinsip-prinsip
yang dianutnya. Kedua faktor tersebut, terutama faktor pendekatan sangat menentukan
corak sebuah metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran akan mempengaruhi setiap
langkah kegiatan metode pembelajaran, yakni dalam pemilihan bahan pembelajaran,
penyusunan bahan pembelajaran, cara-cara penyajian bahan pembelajaran, pemantapan
dan penilaian atau evaluasi. Karena itu, sering nama metode pembelajaran bahasa
menggunakan nama pendekatan yang digunakannya. Sebagai contoh, metode audio
lingual, metode ini dari pendekatan audio lingual. Metode komunikatif berasal dari
pembelajaran yang menggunakan pendekatan komunikatif.
Adapun metode pembelajaran berbicara yang di bahas dalam makalah ini adalah
metode bermain peran. Dalam bermain peran pembelajar berlaku, bertindak, dan
berbahasa seperti peran orang yang dibawakannya. Dari segi bahasa, pembelajar harus
mengenal dan menggunakan ragam-ragam bahasa. Bermain peran dan dramatisasi
memang mirip, tetapi keduanya berbeda. Bermain peran dalam pembelajaran berbicara
bahasa Jepang ini lebih sederhana daripada dramatisasi. Dalam bermain peran dalam
percakapan bahasa Jepang, kegiatan di dalam kelas pengajar keterampilan berbicara
dalam bahasa Jepang memberikan beberapa buah role card. Setiap role card tersebut
disebutkan apa yang harus dilakukan oleh pembelajar, bagaimana kondisinya, dan peran
apa yang harus diperankankan oleh seorang pembelajar. Berikut ini diuraikan beberapa
contoh role card dalam bahasa Jepang.
2.3.1 Memperkenalkan diri sendiri di dalam kelas
Tujuan pembelajaran: Pembelajar dapat membuat percakapan dalam bahasa Jepang
dengan memperkenalkan dirinya di dalam kelas dengan baik.
Role card A
役割 :学生
状況 :日本語の勉強をするために日本へ来ました。今週から新学
期が始まりました。クラスで、みんなと友達になるために自己紹介をしま
す。特に自分の名前をアピールしながら話そうと思っています。
すること :自分のことを話したり B さんのことを聞いたりして、お互
いに楽しく自己紹介をしてください。
Role card B
2.3.2 Mengajarkan bagaimana cara membuat masakan dari negaranya sendiri
Tujuan pembelajaran:
a. Pembelajar dapat membuat percakapan dalam bahasa Jepang dengan menjelaskan
urutan dari cara membuat suatu masakan
b. Dapat memberikan pujian kepada lawan bicaranya
Role card A
Role card B
役割 :学生
状況 :日本語の勉強をするために日本へ来ました。今週から新学
期です。クラスでみんなと友達になるために、自己紹介をします。特に自分
の名前をアピールしながら話そうと思っています。
すること :A さんの話を聞いたり自分のことを話したりして、お互い
に楽しく自己紹介をしてください。
役割 :留学生
状況 :友達が家に遊びに来たので、日本人から教えてもらった牛
丼を作りました。一緒に食べています。
すること :友達に牛丼の作り方を教えてください。
役割 :留学生
状況 :友達の家に遊びに行ったら、日本料理をごちそうしてくれ
ました。今一緒に食べていますが、とてもおいしいので、作り方を知りたい
と思いました。
すること :料理を褒めて、料理の名前と作り方を聞いてください。
2.3.3 Mengundang makan/minum pengajar
Tujuan pembelajaran: Pembelajar dapat membuat percakapan bahasa Jepang
bagaimana cara mengundang makan/minum pengajarnya atau kepada sesama temannya
Role card A
Role card B
役割 :学生(飲み会の幹事)
状況 :前期の授業が終わるので、クラスのみんなで先生を囲んで
飲み会をしたいと思っています。再来週になると帰省する学生が多いので、
できれば来週、行いたいと思います。時間は午後6時ごろからで、場所は未
定です。
すること :先生を飲み会に誘い、都合を聞き、曜日を決めてくださ
い。
役割:先生
状況:毎日忙しいですが、クラスの学生とはできるだけ交流したいと思って
います。
すること:学生が飲み会に来てほしいと言ってきます。来週の予定をみて、
飲み会の曜日を決めてください。
(来週の予定)
月 火 水 木 金
補講
予定
午後5時~7時
会議
午後2時~4時
授業
午後4時~6時
卒業生飲み会
午後6時~
研究会
午後5時~7時
2.3.4 Menolak undangan dari pengajarnya
Tujuan pembelajaran:
a. Pembelajar dapat membuat percakapan dalam bahasa Jepang bagaimana cara
menolak permintaan atau undangan dari lawan bicaranya dengan baik
b. Dapat berbicara dalam bahasa Jepang dengan kata-kata yang sopan kepada
atasannya
Role card A
Role card B
役割:先生
状況:あした、早明大学に通っている卒業生と一緒に食事をする予定です。
学生の B は早明大学を志望しているので、その卒業生に紹介しようと思いま
す。
すること:学生の B を、あしたの食事に誘ってください。
役割 :学生
状況 :早明大学に入りたいと思っています。機械があったら、早
明大学の学生と話をしたいと思っています。先生から、あしたの食事に誘わ
れました。でもあしたは前から友達にアルバイトの代わりを頼まれていま
す。
すること :理由を話して、先生の誘いを断ってください。
2.3.5 Menghibur/menyemangati lawan bicara
Tujuan pembelajaran:
a. Pembelajar dapat membuat percakapan dalam bahasa Jepang bagaimana cara
menghibur lawan bicara ketika mendengar keluh kesahnya
b. Dapat memahami bagaimana perasaan lawan bicaranya
Role card A
Role card B
役割 :学生
状況 :今日のクラスで、スピーチ大会の練習をしました。でも緊
張しすぎて途中から何も話せなくなってしまいました。午後からは気分が落
ち込んで、勉強に集中できませんでした。
すること :今日のことを A さんに話して、自分の気持ちを整理してく
ださい。
役割 :学生
状況 :夕方、友達の B さんに会いましたが、ようすがいつもと何
となく違って、元気がありません。
すること :B さんから事情を聞いて、慰めたり励ましたりしてあげて
ください。
2.3.6 Pertemuan pertama kali di sebuah pesta
Tujuan pembelajaran: Pembelajar dapat berbicara dalam bahasa Jepang dengan
membuat percakapan yang baik pada waktu pertama kali bertemu di sebuah pesta.
Role card A
Role card B
2.3.7 Contoh percakapan berdasarkan role card memperkenalkan diri sendiri di dalam
kelas
Role card A
役割 :留学生(中国出身)
状況 :大学の国際交流パーティーに参加しています。テーブルに
は、すしをはじめいろいろな料理が並んでいます。いつもは、「回転ずし」
「牛丼屋」「ファーストフード店」などを利用することが多いです。隣に初
対面の日本人の学生が来ました。
すること :日本人の学生話かけて、相手の出身地や食べ物の話をしな
がら、楽しく会話をしてください。
役割 :日本人学生
状況 :初めて、国際交流パーティーに参加します。出身地の京都
料理はきれいだが、値段が高くて量が少ないと思っています。「回転ずし」
「牛丼屋」「ファーストフード店」などを利用することが多いです。隣の留
学生が話しかけてきました。
すること :留学生と楽しく話しをしましょう。
役割 :学生
状況 :日本語の勉強をするために日本へ来ました。今週から新学
期が始まりました。クラスで、みんなと友達になるために自己紹介をしま
す。特に自分の名前をアピールしながら話そうと思っています。
すること :自分のことを話したり B さんのことを聞いたりして、お互
いに楽しく自己紹介をしてください。
Role card B
Percakapan:
A :はじめまして。韓国から来たキムです。
B :ああ、キムさん。はじめまして。リンです。台湾から来ました。どう
ぞよろしく。
A :わたしの名前はお金の「金」と書いてキムと読むんですが、台湾も同
じですか。
B :いいえ、この漢字は台湾にもありますが、読み方は違いますね。「ジ
ン」と読みますよ。
A :そうですか。この金という漢字は金とかお金という意味なので、よく
わたしにお金があると思われるんですが、実際、お金は全然ありません。貧乏な
キムです。よろしく。
B :へえ、貧乏なキムさんですか。わたしは木曜日の「木」という感じを
二つ書いて、「リン」と読みます。日本語で「林」とも読みますから、みんなわ
たしのことを「林さん」と呼びます。だからキムさんもわたしのことを「林」と
呼んでください。
A :はい、じゃ、台湾の林さんね。これからよろしく。
B :こちらこそ、よろしく。
役割 :学生
状況 :日本語の勉強をするために日本へ来ました。今週から新学
期です。クラスでみんなと友達になるために、自己紹介をします。特に自分
の名前をアピールしながら話そうと思っています。
すること :A さんの話を聞いたり自分のことを話したりして、お互い
に楽しく自己紹介をしてください。
3. Simpulan
Metode pembelajaran adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar yang perlu dikuasai oleh seorang pengajar. Pengajar yang tidak
menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar
mengajar, maka tujuan pembelajarannya tidak akan tercapai dengan baik. Sehingga mutu
pelajaran menjadi rendah, kurangnya minat pembelajar terhadap pelajaran, dan tidak
adanya perhatian dan kesungguhan belajar pada diri pembelajar. Pemilihan metode
pembelajaran yang baik akan mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Seorang pengajar
yang menggunakan variasi beberapa metode pembelajaran maka diharapkan tidak akan
membosankan bagi pembelajarnya, serta dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh
pengajar pada situasi atau kondisi tertentu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran berbicara dalam bahasa Jepang memiliki beberapa tahapan seperti
tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Namun dalam tahap pelaksanaannya dapat di
lihat pada gambar dibawah ini;
Bermain peran dalam percakapan bahasa Jepang diharapkan para pembelajar bahasa
Jepang dapat memainkan perannya dengan baik. Sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai yaitu para pembelajar bahasa Jepang dapat berbicara dalam bahasa Jepang
dengan memerankan berbagai peran yang disesuaikan dengan peran, kondisi, dan apa
yang harus dilakukannya sesuai role card yang telah disediakan oleh pengajar.
Pengulangan
pembelajaran Pengantar Pengenalan
materi +
latihan dasar
Latihan
penerapan
simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Danasasmita, Wawan. (2009). Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung : Rizqi
Press.
Junko, Nakai. Fumi, Kondo. Mariko, Suzuki. Ekuko, Ono. Tomoko, Aramaki. Tetsuya,
Morii. (2005). Kaiwa ni Chousen. Tokyo : Japan.
Kobayashi, Mina. (1998). Yokuwakaru Kyoujuhou. Tokyo : Kabushiki Kaisha.
Ngalimun. Alfulaila, Noor. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Tarigan, Henry Guntur.,Prof.DR.(1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur., Prof. DR. (2013). Membaca Sebagai suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa
Top Related