SUSASTRA ~ LAM GUNTINGAN - Repositori Kemdikbud

87
SUSASTRA LAM GUNTINGAN NOMOR 172 NOVEMBER 1999 PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Jalan Daksinapati Sara! IV Jakarta 13220, Telepon 4896558, 4706287, 4706288

Transcript of SUSASTRA ~ LAM GUNTINGAN - Repositori Kemdikbud

SUSASTRA ~ LAM GUNTINGAN

NOMOR 172 NOVEMBER 1999

PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Jalan Daksinapati Sara! IV Jakarta 13220, Telepon 4896558, 4706287, 4706288

DAFTAR ISI

BAHASA

BAHASA DASRAH-ULASAN

"Bahasa Daerah di Ambang Kepunahan" 1

"Bahasa Lampung Terancam Punah" 2

"Murid SD di Daerah Terbebani Masalah Bahasa" {

BAliASA INDONESIA-PEMBINAAN

"Ulasan Bahasa"dan Budaya: Ihwal Pengindonesiaan

Kata Asing" (4

"Ulasan Bahasa dan Budaya: Rerata, Jejari, Lelangit,

dan Pengindonesiaan Kata"

"Ulasan Bahasa dan Bahasa: Ihwal Interferensi dan Pe-

rancuan Kata"

BAKASA INDONESIA-ULASAN

"Indonesia Benteng bagi Bahasa Melayu" 10

BAHASA PERS-ULASAN

"Pers tidak Perlu Berbahasa Kasar" 11

ISTILAH INDONESlA-ULASAN

"Presiden Minta Istilah Pengentasan Kemiskinan

Diganti" 12

"Gus Dur Tolak *Taskin'" 13

KAI-IUS-ULASAN

"Pahlawan Adalah ..." 14

"Uncen dan PMl Terbitkan Kamus Kamoro" 16

PGLITIK BAHASA-ULASAN

"Kesimpulan Pra-Seminar" 17

"Pendidikan tidak Jamin Kemampuan Berbahasa Indonesia"

"Isu Hangat Seputar Bahasa Indonesia" (l^"Dibahas, Perumiasan Kembali Politik Bahasa Nasional" 20

"Kemlikan Ciri Demokrasi dan Egaliter Bahasa Indonesia" 21

"Kebijakan Bahasa Nasional Harus Penuhi Tuntutan Masya-

rakat Modern" 22

"Bahasa Indonesia Dianggap tak Punya Nilai Ekonomis"

"Perlu Lembaga Alternatif Tangani Masalah Kebahasaan" 25"Dewan Bahasa harus Independen" 26"Pusat Bahasa Jangan Lagi Jadi Unit Birokrasi" 28"Pendekatan *Otoriter* Berbahasa Baku Justru Jadi

Bumerang" 30

SASTRA

CERPEN-ULASAN

"Untuk Jadi Cerpenis tak Harus dari Jakarta" 32

CERPEN CINA-ULASAN

"Ide Pembauran dalam Karya Sastra Cina Peranakan" ... 35

"Diplomasi Sastra Cina-Indonesia" 37

"Memahami Cina Lewat Cerita Pendek" 40

PUISI-ULASAN

"Puncak Tragedi (yang) Komedik" 41

"Putu Oka Sukanta Luncurkan Puisi Berlin" 43

"Puisi-puisi Tembok Berlin Putu Oka Sukanta" 44

"Kalender Puisi Bumi" 45

"Ketika Puisi Sapardi Bercerita Penculikan" 46

"Parade Pembacaan Puisi Tampilkan 'Tuntutan Aceh Merde-

ka" 47

"Nama dan Peristiwa: KHA Mustofa Bisri" 48

"Rendra dan Butet akan Baca Puisi" 48

PUISI HUMOR-ULASAN

"Humor itu Serius"

"Mengkritik dengan Puisi Humor" 52

"Jose Rizal Manua Berkutat dengan Humor" 54

SASTRA ANAK-ULASAN

"Pilar Penulisan Cerita Sastra Anak-anak"

"Sastra Anak tak Libatkan Emosi dan Pikiran Kecuali

Menggurui"

• •

SASTRA INDONESIA-ULASAN

"Teater Anak Suram"

"Hasan Junus Memperoleh Anugerah Budaya Sagang" ,,

"Sastra POp Kini Jadi Industri Besar"

"Sastra Pop tidak Terikat Gender"

"Penulis Indonesia di Jurnal Sastra *Manoa*" •••<

"Membangun Persahabatan Lewat Sastra"

"Di Malaysia, Karya Pramoedya Ananta Toer Jadi Bacaan

V/ajib" 64

"Ajip Rosidi Terima Bintang Jasa dari Pemerintab

Jepang" 66

"Ada Proses Besar dan yang Melawan Terpental" 67

"Seniman, Guru dan Wartawan" 69

"100 Penyair Nasional Bertemu di Tasikmalaya" 71

"Sastrawan jangan Terjebak Permainan Politik" 72

"Orkes Ringkes Indonesia dalam Pesta Sastra Tasik"

"Navis dapat *Jodoh* dalam Usianya yang ke-75 Tahun"

"Sapardi Tak Akui Istilah Angkatan dalam Sastra"

"Paradigma Sastra Pop perlu Diubah"

"Minat Sastra Rendah"

"Sastra Renting untuk Pembentukan Jatidiri" 80

SASTRA MELAYU-ULASAN

"Sastra Melayu masih Memiliki Kekuatan Siar Islam" .. 81

"Singapura Galakkan Sastra Melayu" 82

&&&&&&&&&&

$0:A"

MjLiricllSIf di

ig^lailBihisaiBOGOR (Media): Perferapan baKasalndon^ia bagai kata bah^a suatu daerah depgan dae^ lain-caralahgsungpadaawdpendidi^da^in^nibuat ,nya.,pankenyataan inl bisa menjadi^aeihacain per-murid-murid SD meimia^ibebani, ift^atnya, ter^ jcpammyang menyenjuigkap selain juga men^nam-jadi kesehjangan kualit^ smfeuainund-inurid SD di ;kan rasa kiebhinekaan yanig selama in! faanyai seka-daerah dan di Jakartai Karena itu, penggunara ba- ■darhapalaniitu "hasa daerah di sekolah-sekol^ di daerah i»rlu diga- ^: ..jtohisnya, kenyataan Omum sekarang ini^ adalahl^ckan lagi untuk memudahkan murid-iAurijl menye- ^ahwa penutui- bahasa daeiah jadi merasa lebih ber-rap ilmu pengetahuan. ' it i 11 gpngsi deiigan menggunakan bahasa Indpnesia. Dan. Deinikian salah satu tppik yang mencuat-dalam ^ang iiebih celaka, kenyataan itu justrii sering kali

iSemihW Politik Bahasa yang gelar sejak kem^ ^•meras^* bahasa daerah itu sendiri. Padahal, daiam

M

annya nieliliat rouiid-niurid SD pada-.tihgkat awal nasinnal yang rlu dipelihaiia dan dikepib'>"gkannesia karena begitu masviki spkolah,si^aii^^ jmjnasionai jfc digelar pada 1975. Dan dalammengtiada^i guru yang suidah bb^ngap^bw jsenunar kali .ini, Menteii Pendidikah Nasional DrIndonesia^' " V ;, , ««

iajai^'Sectua ekstrein,~Hpshi m^ah']inengi^i|dl^^ ■"a'tT^n|i^ifidarigi>indang8^rt,t^itamaagar^e][ama piendidik^ dasa^ (9 t^imj, dtgHpak^^ ^im 1^9, tent^g OtohbmD^^bahasa daeRdiniasing-masing. .fp!c.t:}^^^ ^^^a^u^tertuhsnyaj^gdibacai^DiqenKe-rTet^i,menuiutM^undaiiU^ .bnoayiE^^ i.\

Loinbpk,: penggiinaan ,baha^ dairaah itu,. lebih pa^ •\yLlirP!fniarip, p^jtlbic^^ tarnpij antara lain mantanadaptaa p^muridiuiti&raCTttberii^senjacani k^ery Tiiiijmii jriphnd^yaan EdivSedyawati ^^nVKehia Pusatcayaani^.'^'^gatahi^'aw^^ ^n&ina^^^ Prageni^. Maluun juga nieUhatrbahiwp pelaj^arata-bahasa bftrlan^mghlnpga Kamis'ti^^","dan di-daei^ ini juga bisa dilnanfaaftan unwk mengoptj* ^atyphm aloni mftn^agnican Icqartiisan yang aican nyn-maUsasipeimihamanl^bhineJc^b^ Ja^pE^ium'^htikb^ (Usp®-2)'"neUtian Idtp temiikaq ki^r^at^ b&yii^

Media Indonesia, 10 No; ember 1999SAYEMBAM NA^ SIAmUf BAHASA — Terkait/denganI ipgyp' ppinbirtn an Hflbasa .Lido^e^ uielalui media '^ekbTOnlk di-TVM iheh^idang ke^kat dal^ pmulissChi^

...■■ Juduldmisi karan^haiuspr^hIpTnatiSjpralftis, ri ii aVfaial ;.ditiil(s dalam bcbitukfragnaensmgkatbeniur^ 20 inenit (7-10 HaiaTnaii- it^tuka^^ melalui radio) dap^28 'me^'(l^nhala^^Jal^uta 13220t paling lambat 31 jJamibiS 2800.:,(*/keii) v •' yl"- 'i

Korapas, 16 November 1999

Bahasa Indonesia-Pembinaan

ULASAN BAHASA & BUDAYA

Ihwal Pengindonesiaan Kat^ Asing0!eh

Dr. R. Kunjana .Rahardi M.Hurrh

Rubrik ini terbul^bagi •pembaca. Kirimkanmasalah dan pertanyaahAnda, langsung He e-mailpengasuh <kuniana@' "V;indosat.net.id> ateu via,,pos atau faksimili - ,Media Indonesia (021) .ssiaioia/se^^ios. {; >•

H MM mm HM mm mm mm wm m mm ■■■ mm

TATA TULIS BAKUKai'dah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan

asiiig yang kata aslinya mengandung dua vokal" adalah sebagai berikut: aa menjadi a seperti {wda' paal-pal, ae'menjadl e seperti padahaemoglobine-hemogiofain, au telap mehjadi au seperti pada aihdiogram-audlogram, ae lelap rrienjadi ae sepertipadaaerodinamics-aerodinamika, ai tetap menjadi ai seperti pada trailer-trailer.' - '

'BERTHA.-'seorang pem'erhati bahasa Indonesia, melaluie-mail pengasuh rhenguhgka'pkan kebingungannya ten-.tang" peniakaian kata/mengkomunikasikan",'.dan ,ngomunikasikpnymensuplai" dan "menyupiai", 'mem-jpropagandakan'-dan "merri'rbpagaridakan": Manakah.yang baik dan b'enar?'.Sejauh yang; diketahui,:.bbhluk""mengkofriunikapikan" lebih;sering dipakai daripacj'a:"mengomunlk?[^lkan".,Oemikian pula 'fTiensupiai" dan,"mempr'bpag^ndakan''.;leblti sering digunakaii daripada"menyupiai" dan "mernropagandakan". Apakah yangle-'bih sering dipakai itu dapat dikatakanyang lebih benar|dan lebih baik dipakai? Selain.itu, Bertha juga mehanya- .

bentuk "mendefinisikan"; "mengakomodasikan", "mem-proklamasikan", dan "mengidentitikasikan".' Oalam linguislik Indonesia afiksasite.rhadap.beptukIdasar yang melibatkan bunyi nasal /Vmengalami prosesmorfofonemik. Mortem,terikat.meiVdapat memiliki ke,;mungkinan alomorf men, meny, meng, mem, dan..me

! apabila digabungkan dengan mortem bebas lertentu sebagai bentuk dasarnya. Bunyi pertama bentuk dasarter-nyata menjadi penentu alomoii dari mortem terSebut.'. Sebagai contoh, apabila meN- digabungkan denganbentuk dasar "pukul". "tulis", "kunyah". dan "sewa" ber-

turut-tumt akan menjadi bentuk 'rnemukur, "menulis","mengunyah".',dan "menyewa". Jadj. meW-dalamcon-1oh di atasmerTjiiiki'aiomort mem. men, meng, dan meny.: Proses perubahan mortem rnenjadi alomo.rf-alomort yaiigidemikian itulah yapg dimateud dengan proses morto-jton"elT(ik'.dalatl1'JinguistiKy•'•^^^Slndon^ia, . ••

Berkenaandengan.pro-•sesitu.paralinguiskitate-..'lah berhasil m'engidenti-tikasi sejumlah kelentuanbaku proses morfofonemik • .bentuk me/Vyang ringkas- ""nyadapatdisampaikanse- ..[bagai berikut: .(a) At dari.meWatainberubahmenja-; .. .idimsebelumbehtukdasar —iyangberawal dengan bunyi •i/b/'dan/f/:-(b)menjadi miisebeium bentuk dasar yang berawal dengan bunyi /p/,itetapi /p/ kemudian dihitangkan; (c) menjadi n sebelumi bentuk dasar yang berawal dengan bunyi /d/, filidinicl.\ (d) menjadi n sebelum bentuk dasar ng berawal dengan bunyi /t/. tetapi /t/ kemudian dihiiangkan; (e) men-

' jadi ngsQtxlm .bentuk dasar yang berawal'dengan bii-' nyi /g/,/ti/, /kh/ dan berawal dengan Bunyi^yokafapa-pun; (f) menjadi /}ysebelutn.bentuk dasar yahg'beravval :dengan buiiyi '/s/'dan /syA'tetepi kemudianikeduanya!dihilangkan; (g) mbnjadi n^aseb'eldm bbntukttt^^ilianyabersuku satu. Secara berturutan ketentuan^bakumorfpfonemik linguistik Indonesia di atas-da'patdicer^'mat! pada cbntoh kata-kata bWikut'"ni8rnbavra'!i:!!iTie-niasang" •indncarrv"ni8nerlrti^'':i "menggahggrf^^me^ngacau^'menyewa", dan"mengecaT;

■ ■ Persoaian munciii ketika terdapal bta-.yang berben-.tuk dasar-kata asing sepertl 'niengkomunikaslkanTi"mansupiai"', dan "m8mpropagartdakah"?S8Sual kelen-tuan bakujang telah :disampalkan di depan' mestinyadentdk^'ng benar dalambahasa indonesia adalah' "me;"ngQmunikasikan"/ "menyuplai't dan /meinrcpaganda-kan". Hal yang sama terjadi pula pada bentuk "mehgkritik",,"mengkritisi", "mengkristal", "merisubsidi", "memptotes","memproklamasikan",. dari "memproduksi". . ■- bafi sisi linguistik, mestinya kata-kata berbentuk-.dasar kata;bsing itu disesuaikan dengan ketenfuan baku

di d^n/Pegdek kata, berkaitan dengab behtuk-bentuk itu'telah'jedadi|enyirnpangan 'dari kbtentuan baku yang bar-'lakbdaiaW{iasa Indonesian Jadi, bentuk)^ildcamiW^uistik a yang sesuai.d8ngW;l<eteIi&^'bakb mda^bnemik dalani batiasa Indonesia |tu,;Kata:kata!di atapip^|dipan,dang sebagai panyiniipangapan hen-r'^dak#]a;jpbdilakukanvKetikakelazimahpema^bta itu pantlnya sudahJerbentuk,'blMgg^an;pem^ungkapdn Id^batMaun.akan dapati|kiiMl^^.#)(byadielimmasl; t^emang/bntuk itu'memerjukan^m^

minan pasti batiwa kat'a tertentu past! dapait diterjjna;|^rri^rabt^|iemakai'bahasanya.%t)aga^[#gaudahMasuti jelaskan padaedisi INov^berlS^,kataJlsa|gMj?,pn'mangkus"^dlgpabdjnd^rakait pema^ batiasa Indonesfe^i nJ';

Pertanyaannya, mengapa bebtuk penYlmdangan.lib^tru labih saring dipakai dan ballkan^^8bih terasa enak dan

pas digunakan dalam komunikasi? Dari sisi sosiopia'gma-tik, penyimpangan dari ketantuan baku samacam itu tidak-lati merupakan sesuatuyang periu,<dipermasaiahiQn;'Dika-

secardalami berkaitan sangat erat danganbiiai sosiai yaiig' ■'bariakii di daiam maspakat.

Batiab yang berprestise iebititinggi tentu akan cenderungbanyak digunakan daripadabatiasa yang Iebiti rendahprastisenya.' Dalam contoti diatas,'bantuk dasar yang bar-;))atiasa Inggris jelas memilikiprastise labih tinggi diban-dingkan dangan bantuk dasaryang berbahasa indohasia.Para pamakai batiasa muhg-kin an marasa bangga man-■jadi anggota masyarakat yang

dianggapmengerti bahasa asing. Impiikasinya'adaidh kata-kata eperti yaitg Ahda parmasalahkaH tadi secara sosio-pragmatlk boietisaja dipakai karena kacamata in! tidak beru-rusah dengaii masalah benar.dan-tidak benar, melaiiikanmasalah baik dan tidak baik: f" ''; Menyangkut pertanyaan kedua^ proses pengindohesiaantate "mendefinisikan", "mengakombdasikan", "memprokia-masikan^ dan "mengidentifikasilQn" adalah'sebagai berikut.Pert^avefbadasar bahasa inggrisnya dibehtukbandakan

idahuiu ke daiam bahasalnggis:'def/ne-deM/on,a^^^itiodat^^omwddatm'proclaljfn-gro^^^iM/jit'ca//op;;Tahap bentuk benda.(npm(na) itulahgsung disefap.ke dalam Indonesia. Secara bar-tunitan lo^kata bahasa tnggris itii menjadi 'defiiiisr, 'ako-modasr.,?prdklamasi"^M3dejitgkffi

lelasanimengenai propehgasutrakui masiti bef^jfappMtang bentuk-bentuk semaPiiyty

Media Indonesia, 20 November 1999

ULASAN BAHASA & BUDAYA

Rer^a, darr PengindonesiaahOleh :•

Dr.R.KunjanaRahardi M.Hum. .

Rubrik ini terbutca bagipembaca. Kirimkan '

inasalah dan pertanyaanAada,.langsung ke e-mailpengasuh <kun]ana@ 'lndosat.net.id> ataii via'' <.^s atau fakslmill 'V->) Media Indonesia (021);;

■ 5812102/5612105. ^. :

I .. . v j } TATA TULIS BAKU > r ; ■Kaidah ejaan'yang berlaku bagi unsurserap^, .

I aising yang l^ta aslinya mengandung konsonan |_ ' ch di muka a. o. darl konson^ benjb^ menj'adi . _.1'' kk; characler^karakter. charisma-karisma. cholera- IIkdiera, chronology-kronolopi, technique-teknik;' '■

^ konsbn^'chyangpelafalannyasatausyberub^ '■ *I' menjadi echelon-eseloh, machin'e-mesin. rna- 'I

chinist-masinis; konsonan ch yang pelafalanriya c •I •.menjadict cheque-cek.'China-Cina. Chile-Cili.. • . i

Prof Dr I Sastradiwifia, Pada^gi^^|ij|^§-^tpp^s^• menyampaikan komeniaf-ihWal:k^|^'feo''gR(^paf^^

.•serupa- disampaikan Sdr^^u^^nto7f alembangivyang imenanyakan '.bentuk perul^g^tjejari'.dan^'lelEirigit*; ■Apakah bentOk-bentukitu fh"0rTiang:'ada dal^ bahasaIndonesia..Lebih lapjut Prof Dr i:,&slradiwiria juga,me-,hyampaikanulasanhya'tentang p'engindbnesiaanlsWah:-astng;!standard delation' ironjadi *slmpangan:baku'3;■slandard.®('*^''^njadi "gal/l'baku*/Menurutn^ f^^ng?indonesiaan islilah' itu lidak iepat.karen'a feriajripWiaufi^dari iwoyi aslinya sehingga dapat niernpersuiitpemi^'

■jari-jari^.dan^ian&ff-^^'i;"Bent'uk.'peru^ah^if^ang--derniklbn itu disebut'.-^ba-'jgai rbdupllkasi parsial^dRTnand iinsur yang diulang?teitjiti dart gugus'kbnscHian;voka ;ti$y) dari ,suku perta-rnai da^ danyokal, (V) yangdiuiang fc^rubali menjadi e.Dengan demikian t^tuk

! •rala''n^iadi •rerata*; 'jari*menjadi •jejari','dan "iangit"-'menjadi.'lelangit'-. BentuK-bentuk-serupdtfapat diterrwl

hamah.^pi sampin'g,itu. .pengindonesiaah ia]iiah._-a$ing •fni^nyapadikata/lelaki'dengan'lakWaki'.t^sesungut*'.mestiriya'.dicari kata atau ungkapaniVang^^fl'^'dan ■ ;,dehgaa"^n^6ijtTkir^ut"..>!sesajiah" dengan 'saji-sajianVit|dak terlampau aneh seperti :yahg'.)^adi,''pada:kata •■/era|THJai},Vc^0n9^ ."rarod'*ramuan',-daniBebagainya.^bngkl^vdan•rnangkus^Manakah.terJerhahaclyahgbe-. ,Perlu,ditafhbah|^.,bentuk:be(;ttuk;^ derhikian. itu,

|.n^.d^i istilah,••visual field"'dalam ilmijphVakit^ih ,padamtj|aoya.eral-dengah-.upayafjenciptaan'istilah-is-.{•"I^^g pandang" ataukah "lapangan pandan9";!:Tulisan' ;.tilah iVfniah'.dai^, b'ah^',Mblaysia.'p'alaiT) bahawtersQ-ii^i juga dimaksudkan untuk menanggapi pertan'yaan,,Sdr.Aweu;Nugraha, ^Jakarta yang- rhenanyak'an 'kemball.rn^^^ prwes'morfdfenemlk dalam baha^ IndonesiaMrte-ten;^g,p6rnakaian'singkatenuntuk,*d6Wor''dah

'saia/na^hi menunjtnya sangat rahcd danimemb%i"gt^ka.h.i;.: A • -'-'f - . "-V' .Menyangki^ bentuk peruiangan "rerata",'jejari*, dan•lelangit" perfu pengasuh sampaikan bahwa t»Wituk.ben-tuk itu memang ada dalam b^asa Indonesia yangber-

:kembangsaat-saatini. Ben--•tuk yang semula banyak di-gunakan adalah "rata-rata",-

•but teta baru dapat'dlberituk derigari membuat redup'•likasi.'parslal dengan fhenguiang' suku pertama dasar•katarfya. Contbh "batu* rpenjadi 'bebatu*. 'benang' menjadi 'bebenang", "jari" menjadi "jejari*, "cair" menjadi "ce-cair*. Memang tidqk'selamanya'.bentuk peruiangan jlu"memliild arti jamak;'(piuta]} .dari^behtuk.asliliya se'pehi.j3ada 'tetamu' atau tamij-tamu", dan •jejari' atau 'jari-.jarj*. Dalam banyak hat justru maknanya berjauhan satriaseMi dengan pehtuk dasarnya..misa|nya bentuk.'teja-'rigga* sangat berbeda maknanya dengati bentuk "tang-^ga-tahgga".'Bentuk'*rataah"tidak saina maknanya de-'hgao; bentuk' 'rata-rata" "atau '"retara" darf pada hemat

7

Kami, terjemahan yang tep^ d^' kiata bahasa Inggris'meah'iBdalah^^lrak^ata^Btau ?rerata?{ bukan 'rataan*.

p^f or i

Sesjfr^Q'wiria.l^^ „ ^ rsing perlua^j^i^atia^^^^ ^^gka&^dak

'teHagipau jauti d^ cIot tid^ tdrlOTpau' OTelv^abtla'kptigm^ (jahaM lh-. '^ donesia akan^seirokin .akomi^aWn^^ perkem-f^ban'gan.jfmM'bfeln^^^ Pernya-''&a,it;i[ pernan peng^ed&i Senln, 27^gustu81999. B^kan, unM l^tilah-istilahasing yang tidak adaipadanannya dalam bahasa Indonesia, atau setidaknya menjadi terhambat iap^il^ dipaksa-kan diterjemahkan ke dialam bahasa Indonesia, kenapatidak digunakan saja bentukasli asingnya. S^agai contohistilah asing 'Public Relations' tidak serta-merta dapat diter-jemahkarV tnenjadi THubung^ Masyaiakat^ kivena padadasarhya keduanya memiiiki dasar f^safsdi yang ber^da.isiilali'g^abbaku" sisbagai teneniahan dari 'standard er-roi* dOT 'simpangah bukuT sebagai terjemahan dari 'standard dbyiatiqn'^^^ jayh lebih titditerlrpa.danakanlebih'l^ima d^ rnasj^irakat pemakai b^asalnc^ersia, iserta.akan sel^u ketinggalan dari perkembang^ ilmup^getahuari yangterbukG/demkian 6epat rnelaiu. Mudah-rnud^fietri halini dapat rnenjadikanpeijiai^^ bagirekan-rekan liriguis khususnyayapg bany^^^b de-nganjriasal^ pehg^bangan dari pernbinaan asa In-done^av" ;," i -r.i; ■" .lV• a , ■

y^9 asingS^ud^eld^, seci^Jihguistis berin^k^ norhina,'y^i *field'. Dengandemik^ bdntuk r^risual'semap^fej^ ](p)odifi8r)baj5r{n^^^Qngur njg dite^gi^'X^ lej^ya'^la-

nya.jj::ial'!yang sama'persis'dap^^^^'iapangap pandang', namun tidak anra deriganltngkap^an'fapangpmdangan*. ^ ''/"v t '

UntUk mehanggapr per-tahyaan Aweii Nugraha,tentang proses rrarfofoneniik

ctalarti bahasa Indonesia,perlu pengasuh sampaikanbahwa ketentiian-ketentuanbakitnya'telah diifiuat padaedisi 8 November 1999. Dan,

f di iuar ketentUan-ketentuanitu secara lingulstis dapat di-pandartg.sebagai. penyimrpang^. Dari si8i.86sioprag-matik atau pragmatik, pe-nyim'parigan semacarri itu tidak menjadi sbal karena ma-salah balk dan tidak baiklal\yang ditekannya. Sebaiiiwiya

padalirigyistik. masalah benar dan tidak benar menjadi po-tok perhatian. Make, .di daiam linguistik-segala sesuatu yangtidak sama dengah kaidah yang beriakii tetap dipandangsebagai penyimpangan dan harus diluruskan. Haj yang sama perlu dilakukan puiapada bentuk 'memropagandakan'..'rnemroklamasikan", "mengritik"; 'mengristal', 'memrptes'!dan 'memroduksi'. PeriHai tidak perlunya ada peiunitiariuntuk dua kbnsonan awal kr dan pr pada sebukh kata, se-benamya lebih beikenaan tiengan rnasalah sikap bahasadalain sosiotiriguistik bagi masing-n^'ng .individu urituk

daripadabahysayahg berptiestise lebih rendah. Haly^gsama ternyata terjadi pula dalam studi psikoiinguistik. Se-para psikis, or^g akari cenderung bertiahasa dengan ba-haSa yang lebih berprestise tinggi daripada yang kurwgberprestise. Bahasa Inggris sebagai b^^ internaslonalIndoesia.'ak^ hailnj^dengan bahai^ Arabsepertf kasus'terjerh^'rnenjadi frtieherj8rnahl^',''bukahnya "rneriter-jemahkaiil- Behtuldtefi; bahasa Atabn^'adalah 'tarjamah'dan t luruh setdiah niehdapatitiEm MeNl;i

PeiiOTiraan £fdr.:Aweu Nugraha yang terakhir rnenyarig-kia pemateian singl«tan'kata "dbktor" dart "dpkter" tidak.perlu pangasuhjelc^k^dajaintuii^ ini karena penjeta-^san tehgkapnya spdah dimuk padaedisj Senin.'A pkiober,19^. ,Si|akan Aiida cari kembali edisiJei^tiut 'clerigan'Anda mengakses laiigsung lewat internet " V '

Media Indonesia, 22 November 1999

U LAS AN BAH ASA & BUDAYA

Ihwal Interferensi dan Perancuan Kata

SDR. PERMANA. Cirebon, mengamati'pernSkaarf-b^-' . Gejala pemakaian ba- • -hasa Indonesia di daerah wisata Pulau Bali dan bebe- hasa seperti yang dicon-rapa "tuluran bermasale^" disampaikan kepada pe- tdhkan Sdr. Permana de-ngasuh meialui e-ma//bedkut ini; (1) Kami en/oysekali ngan tuturan 1 s.d. 8 da-suasana Bali; (2) H&rgamakanan di sini sungguh-sung- lam studi sosiolinguistik di-guh high, (3) Dengan apa ypu datafig kemari?; (4) Lunch namakan interferensi bahasa. Gejala yang demikian itusaja di fumah kami dengan teman-teman; (5) Jika res- merupakan akibat yang tidak terhindarkan dari proseservafwr>-nyabanyakbiasanyahargadi-/i/9f>-kan:.(6)Ke- perseniurfan antarbahasa. Persenluhan semacam itubanyakan tamu asing be{-holidayd\ hotel kami; (7) Para biasanya terjadi pada masyarakal lutur yang di dalam-tamu kebanyakan walk in iangsung ke reception; (8) nya terdapat lebih dari satu magam bahasa. Akan hal-Saya sudah di-£>ook/ng untuk mengantar rnereka sehari nya dengan m'asyarakat tuturfiali yang banyak menda-penuh. I . . r . -

la juga mengamati bahwa gejala pemakaian bahasa pastilah terjadi.seperti itu banyak ditemui juga dalam komunikasi kese-.

paikan kunjungan wisatanVan asing. interferensi bahasa

• Kemungkinan besar kebanyakan wsatawan di Bali

•hahan di kamp'us-kampus'dan kota-kota besar, Yang ia berbahasa Inggris sehingga perseriluhan antara ba-tanyakan; (1) Fenomena pemakaian bahasa yang hasa-budaya setempal dan bahasa-budaya asing,bagaimariakah semacam itu? (b) Gejala seperti itu apa- dalam hal ini Inggris sama sekali tidak dapat dihindari,-kah tidak justru merusak bahasa Indonesia kalau tetap Tentu saja hal ini tidak saja terjadi pada masyarakal tu-dibiarkan berlaku? • lur Bali, tetapi juga pada wilayah-wilayah lain yang me-

Tulisan ini juga dimaksudkan untuk itienjawab; per- ngalami persenluhan bahasa-budaya.tanyaan Sdr, Eddi S. Hariyadhi yang memasalahkan per- Kadan'g-kadang persenluhan itu tidak memunculkanancuan pemakaian kata "utama" dan "terutama". Menu- pengaruh berarti terhadap bahasa-bahasa yang salingrutnya, "ulama" adalah terjemahan dari kata Inggris main bersentuhan tersebut. Hal ini ternyata sangat dipenga-seperti pada 'perdagangan kita mengalami defisit kare- ruhl oleh tinggi-rendahnya peringkat status bahasa yarigna komoditas utamanya merosot." Adapun kata "teruta- saling bersentuhan. Dalam contoh Saudara. peringkatma" adalah terjemahan dari kata mafn/y seperti pada status bahasa Inggris sebagal bahasa asing pertama."Carilah orang-orang yang juga merupakan bahasa internasional. jelas memiliki pe-tepat, terutama (bukan -ringkat status lebih tinggi daripada bahasa setempat.utamanya) yang mengua- Bahasa tersebut banyak dipandang orang lebih berpres-sai lapangan." ia minta ko- tise dib^dingkan dengan bahasa Indonesia. Oleh kare-mentar dan penjelasan na ituiah dalam berbahasa Indonesia, interferensi ba-secukupnya. " hasa Inggris itu sangat mencolok se^n tidak dapat

dihindarkan.

tanyaan Sdr, Eddi S. Hariyadhi yang memasalahkan per-

I TATA TUUS BAKU ■■ Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan as-I ing yang kata aslinyamengandungvokale tetap e: |_ erfecf-efek: ea; /dea//sf-idealis; ee menjadi e; _i sysfeem-sistem; ei tetap ei; e/defi'c-eidetik; eo tetap I1^ eo; sfereo-stereo. geometry-geometh; eu tetap eu; ■

, neufron-neutron ' ■

Oleh

Dr. R. KunjanaRahardi M.Hum.

;^^,jipubrik ini tertj.uka bagi :' '''' pembaca. Kirimkan ,

masalah'dan:pertanyaan"Anda/'-langsung ke e-mail

pengasuh <kunjana@. indo$at.net,id> atau via

pos atau faksimjli,Media Indonesia (021)5812102/5812105."

Kampus adalah tempat pertemuan individu yang bar-latar belakang bahasa dan budaya befbeda, bahkanmungkin banyak pula yang ber^s'al dari anggola ma-syarakat berbahasa asing.' 'nSelain itu, biasanya warga masyarakat kampus danwarga masyarakat perkotaan cenderung berciri dan ber-gayajntelek. Pemakaian bahasa asing itu, kendatipun^c&npur dengan bahasa indonesia atau sebaliknya.sering dianggap sebagai pemarkah keintelekan mere-ka. Dan, karena itulah interferensi bahasa seperti yangSaudara sampaikan tidak dapat dihindarikan dalammasyarakat tutur bilingual. ■ •

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa kepada masyarakat, tentu hal d^ikian tidak da-pat dibenarkan. Hanya saja sebagai sebuah realita bahasa masyarakat, pemakaian bahasa sernacam itu per-lu diberikan kode-kode kebahasa^nya. Jangan sam-pai kita justru membabi buta menytngkirkan reaiitas pemakaian bahasa semac^ itu karena cukup kompleksd^paknya. . ,' , Secara kasar, gejala interferensi bahasa itu dapat•dikelompok-kelompokkan menjadi bermacam-macam,rbisalnya dalam bidahg leksikon, dalam bldfing grama-tika, dll. Hariya saja ymg paling tampak menonjpi adalah interferensi dalam bidang leksikon seperti contoh 'tu-turan il s.d. 8 yang saudara sampaikan tadi. Sebenar-nya, bidang leksikon sendiri masih dapat diperinci iagi

I menjadi Interferensi kata yang berkategorl nominal'se-perti pada "tamu yang mengeluh diberikan service fe-blh baik": berkategori ajektival seperti peda ;Udara dipantai sangat HoT-, tierkategori pertikel seperti pada 'Byapa kamu datang kemari?' dan seterusnyeu ^

Pertanyaan£tir.EddiS. Hariyadhitent^gperancuankata "utama" dengan teru-tama' dapat pengasuhjeiasl^ berikutinj. Katb bahasa inggris ma/n rnenriangsangat tepat diterjeihahl^menjadi "irtama". 'Jadi, ter-jemahan^dari main bulldinp

adalah *banguhan utama',main prc^lem adalah "ma-

I salah utama*, dari. seba-ligairiya. Pada contch-con-

tch di atas, kata "utama" berkatiBgori ajektiyal ydng ber-tug^ utama inenjelaskan nomina yang ada di depan-nya, yakni "bangunan" dan "masalah". Ketika ajektiva"utama" yang merupakan terjemahan dari kata bahasaInggris main jtu diberi kiitika -n^, maka dengan sangatmudah kata itu akan berubah menjadi "utamanya".'

Kata "terutama* adalah terjemahan dari kat^ bahasaInggris mainly yang berkategori adverbial. Katet itu bisajuga merupakan terjemahan dari teta bahaSa Inggrisespecially, extremely, absolutely, dll. Yang semuanyaberkategori adverbial. Dengan pemakaian kata'.'tenita-ma" pada tuturan "Carilah orang-orang yang tepat,"ter-utamayang menguasai laparigan* sangat tepatc^ tidakbisa diganti dengan "utamanya*. '" '. , • ;Memang diakui, warga masyarakat kita banyak yang

merancukan pemakaian kedua kata y^g sebeiiarnyasangat berbeda kategori dan makna itu di dal^ kornu-nikasi ke^harian. Kadang-kadang pemakaiari^ bah^a.yang rahcu dan latiah itu.terjadi karenapengua^ari bar,hasayang kurarig dan pernijikian kadar kecermaf^ bahasa yang rendah. ... ■ Selatn itu. pengaruh orang tertenlU yang dipandangsebagai anutan juga sangat besar. Contoh yang s^gatjelas adalah kecenderungan menggunakari akhlranyang dilafalkan -ken seperti pada Trriendapaitkan-rinenda-patken", "meratakan-merat^en". dii, ■Pada awal mulanya, gejala semacam.ini tiariya <11-

gunakan oleh prang tertentu yang berpengaruh |lalamrni^arakat. namun sekariwg pelafalan salalj .^rahtersebut masih saja berlanjiit, bahkari di dafampidato-pidato formal. Sepertinya orang'menjadl lebih bergeng-si t'nggi kalau bisa melafalkan -ken itu.. Kelatalian pemakaian unsur bahasa demikian inilah yang fi^s Se-:;

.gera.diluruskan agar dampak negatifnya tid^wjadi;bprkepanjangan. ' ■

Media Indoenesia, 29 No/etnber 1999

10

S BAHASA INDGNESIA-ULSSAN

Ihddfiesia; PEKANBARU—keberad^baha^N^layu di duiiia aikanpemahMl^g-Pas^^ibasih adafoddnesia^ebagai salah satu ben-teng yang amat gagah bagi bahasa

■ ■■

1 'Indbhesia sebagai ihonumenkejayaaii dan keinenangan ytogbarwgkali tid^adatolokban^g-annya dali^ isejarah linguistik du-nia," katsi Pix)f Eineiitus Dato~"Dr Ismail Hussein dalam Dio/ogBudiaya Serahiau, PeranandanFungsi NegamdalamSosidlisasiBah^Mdo^Senmq?m^Hct£lSahid Pjckanfaaru, Kainis (2^10).Ac^ m.ditaja oleh Yayasan Sa-

. JiIq.initerusclihembuskan 6Tehpara cendekiawan Malaysia m^a

,.bahasa Melayu Malaysia akah i^-Jini^jauh liun^-Itona ban^a diAi^'Tjenggara inau tidak mauakani^laj^ bahasa Lidonesia. -

Da!||[ IsmailHussdnkeyalJiaimyabahtoilhdcnesiaakan;beikemb^gsangatm^upadamasa-^ih^mal&tan&AIasannya, dalahirk^d^^seka^g saja (^i^an.

bangkitanNfelayuglobto •imtiikkawasm ASE^

luarUdon^ia^^pufaf:;dan. Bninai., ada hegaraA$]^^ yang |i^us juga di-perkenalkan baili£^a Melayii ini.Filipina'dan Thailand idrddunyab^^aMelayunya dd^jauK b^-beda deng^ Acto^Kamun beii^a--

btoy^P^^itsn buku. "Ktaddakjidapat^bay^gkan jika Ihdon^ia

pe^tiw.kepada perkembangan:bu^ya'dd^donKi^y, -I iamdigaiduseba^aiiihasyara-,katMalay^yang hg^J^einmnja^^^akei^g^|i^!^tt0:ep ber-

lahcul^'m^i^sd)agan cendekiawan Mal^ia

menilai bahasayanjg hds^ini^^hanisdipirig^ufeiri,"^ '" SfebMUdniya ba!p bM^' nesiadinbidr^kebanggato y^gluar biasa teihadap bahasa kdsatu-wytog Ito-oltodibuhtoya sen->diri^~Kiiii'bahasa Indonesia telah''inenj^;baha^ modem yang telahjauhmettoggaUduibiahasaMelayu<tradi^ yang menjadi asasnyai. loDato^Jsmail Hussein yang jugabKetua Gabungan Peniilis Nusto-•tara Malaysia (Gapena) terus bem-^fsaha untuk enjelasli^. masalahini kqiada budayawan d^.cende-,kiawanMa]aysia.'I[u telah menja^pplitil^ Gapenu untuk tei^ me-j ngenibangk^. b^asa

Indpni^a b^keinbang daii pener-bitan t^^tub^yak," ujamya.> pi^il^^akui,l^neg^jd^l untuk menjadiutusa^'baj^ mengusuj^w bah^Mekyutediiniai "Negara^^^sip itu^i^u bd^, politis dm ter\silmp^

I tertiad^nya;)^ katanyaberalasaii^^' ;v Sen^ntaiuIbahhy^dengtojiu^ibah^jNlekyu^^y^ ^ P&~

satadilenklix^has^'y^g^dih^pi^^d^'diu^gldn ;men^y^ IimK^^ia-h^ ,

tegis Ik^d^abetbah^.^afi^^sm^lti,i>^tu fouenaMakyaami-yju satu asetyahg ti Kcdipimyai

I an p

lend

dm

jtify

Tun

• tiik'inembnlaa dtomQlihatfe;iuai* diiin}^^bahasa dan kebudayaan Mekyudari sudul?^bi^.^Sekaitogpan Malaysia itii tan;4)akd4^

;itd telahtoulai hilah:^i;^ ■'y v, A ynu^mdcmtaij^'l:^^^^.^ayd kd^duiua ytog lu^i^ddafijimenieti^iikah sMib^ap^ yanglumumy^

blitisTdm^masih.Trif^EmgCTl^wsa^^

ahi^bi^bam paen^sposj^

mg'dilMttapk^'^jhasa'kfei^tb^^l^ldtaiit^ mehe(unas^m<^^'J' lekyaiig ada di btdonesi^dm Singdpina*"

eiayuse-jipun^^makto^

Republika, 1 November 1999

11

BAHASA PERS-ULASAN

P ISURABAYA-^Ketilaeitf6riia^m^'-^Ctoblok,TidaciBecus,'\dansebagj^ : ;

riyelimuti kebeb^anij^is nasiohal me-; fcbn<psi media iii^sa di =i?'^'IamCTgemuk^nyusul *<fv>ntra^yfl feran icebfthasaibeiek^^'j^refc^^ ymg Smg^inemprihatin- di media &tak,'khui5usnya yang membi-qji^iba0n^ri^^sefcefikaitupulai(t budayawm- -earakfflipoUtiktemyalabanyakmpig^-bany^ttediamassaMgitei'afti^d^^^"toUmvdrsi^Ne^Mamg(^IKIP'S;^n

• ken^ sebagai metafora(ki^ap): Baikbar *n^tt' '■ .v^y^maiqMmi^Mnyka^aiTiasMi'1'''^a^^<^p"dablAn^i^angfen|^'ibCTMgs^^^etikaberbai^MinOT^praibara?^^^K^li$utto

liqfuk uiigkapan-un^paii tersebpt dianggap^raVat

Pemililmiudui bOTtax^gc^d^g^lI'.-^ tratangsasto d^ ba^ y ■ yang lebihjel^i^ akur^*';^^seionoiekasidanbabk^pStihhiy^y^lgr^gJbtt^g^^^terhadM%iK^^liggap Neia Siii^Syg<lJn&^ massa ymg manakainy^ menjadii»^to|Ni®ukmereka.^;.t)kt6bei: iaIu,,l^3benoj^nmp^

Republika, 10 November 1999

12

ISTILAH IMDONESIA-ULASAN

' Presiden MjntaPengentasan kemisldn

i'

JAKARTA (Media): Presiden Kh AbdifreWanWahid meminta .agar istilah pengentasan kemis-.kinan diganti dengan mengatasi kemisldnah, jk^e-na arahnya adalah memberikan'prioritas padapehgembangan sumber daya liianusia terutamaanalt-anakdan wanita. . . = ' ^

"Selain itu, ruang lingkup yang jtiga ditangaipadalah mempermudah akses keluarga miskin ter-.hadap kesempatan berusaha, memberUc£u;i'm6d^dan pemasaran produk yahg dihiasflkan, serta)^na-;nganan beiicana dan musibah baik enaihaupunuiah manuaa/'jelas MeidcoKesra Ham-zahilazjmehgudp Presiden. J ;" 'Haihi^ niengemuk^an hal itii s^t mesnjelaus- ■kM hasU Sidang I^binet jPanpuma yang;,(fipim-

\ Hal inirujamya, agar menjadi satii dan dana-dananya diakumulasikan menjadi satu akim menr^adi lebih .efisien daiipada terpeca^-p^ah. Di'samping itii^ dengan c£^ ini prayediaan data kdn^kret te±adap wilayah hams ditangani menjadi.lebihmudah. -' .■ : \' Saat im^ penduduk-miskin meiiumt data BPS

mencapm-47 juta jiwa atau 34% dan juinlah penduduk Udbhesia. Selain itu, tambahny^ angkapaftisip^i SD dan SLIP jug'a mendi^hi'^ f '

Mengienai pengdngsi, Menkb Kesmdiengata-kan jumlahnya mencapai 470.(K)0^re^a^diber-bag^itempat^.sepeiti Aceh, Maluku, dai^NI^^; Hamz^ jnenjg^^ dalam memecahl^

kaiiipputri dPBina^raha,^mtuin^~, Menumt Haimzah, m^alahf^hgentasan^miSTIdnan ini memang dilditiknyad^am sidwg kabirnet, karehayang dimaksud dengan idengentaskwitu bagaimana, Sebab, tmbahnya, mengen;ituber^ meiestarikan. . . h:; ; r; i i; >.

Menaniggapi kri^an ini, t^ Presiden ke-mudian mengatakan katapengentasan jwg^ di-pakai lagi^^tetapi dig^li jstilahnyadengMnanggulahgi atwjnoehga^ jrji ; ?i , . \

•iSelanJutaya, Hamzah ihengatak^.ddam pro-gi^ kesej^atet-^ rakyat im ywgpeHu menjadi titik beratny^'ad^i^^^^^art^^berbag^'dep^li^^" \aupun' di luar linglmngw Kesra." ; /' '

' kijtiga ppsL PeijapMu tutumya,;b^ >: uil^ keinb^ ke tempat jasalny^; iai^^egera.di-j: kenibabl^l K^uaL;uj^y^ peh^^lihat kemungkinm selama satu tahun^kdiniidianmemutuskan menet^, atau kembali. ]Kelig^,.pe7

i^gungsi yang niemaitg bei^Tbe^ in^^mepe^(U.temptapengtmgsian, akmdibajU^^^^ ;' 'Mas^t^ya si^t ini,:inenurutHa^wdaha yang tersedia ada di Depsps, sejp^ienti^ ip;

r st£^i ini dibubaricanv -i -r^N^un,'teg^ Hamzab, masal^peq^g^^^

.hards seg^disel^aik£m.;$^M>Jb^penduduknya juga n^kih,

j in^^^^e^^utt^^bcemburaM^^

Media Indonesia, 4 November 1999

is ihir Tolak "Taskin"Bina Gnilni, Waifa Kola- Presiden KH Abduiralvjnan Waliid .mengharapkan■pam^'menterif ;<lapat mem-hiuskan kebijakan di bidangmasing-masing, yang sLfepiya^mendorong masyarakat un-tuk beipartisipasi dalam pem-bangunan. , '•a-Harapan Kepala ^Negara=itu disampaikannya pada Si-dang Kabinet -Paripuma diBina Grahar: Jakarta, Rabu;(3/Il), seperti dikudp Sekre-taris Negara, Aiirahman, da-lam jumpa pers usai SidangKabinet^ ,

"Setelahiitu. mereka (parawenteri) raelakukan eviua-.

si. Ini prinsip yang perlu di-terangkan,: dan bapak-bapak

■Menko sudab mendapat pe^ngarahan yang rmnngkinakan dibahas oleh para Men-

. ko adang .j^binet- ini,"ujar-Alirahman^

. Pegawai negeri' Para Menko, ujar Sekretaris

. Negara, Juga mendapat pe-ngarahan dari Presiden. agarmengadakan ? penj^agan , gu-na perbaikan-kesgahteraanpegawai negeri sipiL t. r< ;

"Soal caranya^ itu masih ra-faasia, masih belum t^buka,.Karena kalau sudah nan-lij^aiusboieh, di^uka,"

< Sekretaris Ne^ra, |' Dalam: sidang kabinet|yang pertama kali diselengJgarakan tersebut, ujar Sesl

. nag, Menko Kesra meIapor-|kanmasalah. pengentasamkemlskinan. : . |

Tetapi beliau (Presiden)!mengriGk,-'mi mengentaskaflatau bagaimanav Mengenta^kan itu berarti mejestarikanl"Beliau- Tnen^tak^'-jangar|pakai Taskin,' teiapi smenanglgiijangi dan mengatasi kemi^, lanan) ^ - ■ "I

>.Pada sidang penlana. itu|.Menten Agama jolchah Halsan tidak hadir karena sedan J

Warta Kota, 4 No^etnber 1999

14

KAMUS-ULASAN

f:ri

, ahlaw^n, nyatamya bukan^til^ beb^ Kata yanig membanggakari^irir ibuat^aa iriatu^lk®

Ifrtasyafaka^t Mertehtu/^a11 f-Av^yi'iv"1 i'lI Vi'ilIl''111 -5-'i y*^- Till 1 r' '•'''*i»|'v^.«fTr*i\L-Y*tL''i •■•• /'i- , i *

yaiig menpnjgl;^^

2. Menurut Webstefa New World:

. : -y^^lseba^^B^ngyaaiS^i^^

"i^jT'sT I '*-' "•Sji

. />

15

pemujaan semua kekuatan ghaib liitain; ritualnya dilakukan pada malamh2ud, binatang berwama hitam dikorbankan, darah dan cairan lainnyadituangkan disamping pusara sang hero. Pemujaannya terpusat padamakamitu

4w Menurut Encyclopaedia of The Social Science. Volume VII-VIII, Nov 1937• Kata 11610/ y^g klasik dan antik, dikhususkan pada mayat yang dipujasebagai dewa, digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk pendirinegara dan agama/kepercayacui dan perwaldlan dari wujud keberadabanyang dinobatkan sebagai manusia yang berguna. Perbedaan teqadiantarahero 'itdtosVdan orang-orang hebat (tfie great inen) dalam sejarah: Heroditurunkah dari agama/kepercayaan, Orang hebat dari narasi kisahkehebatan. Tetapi hero di Yunani berarti orang yang sempuma, ekspresikesempumaan ideal dari kelornpok dimana terkumpul seluruh kebajikanmanusia/dan dalam Uteratur lain di Homer, hero menaiidakan seorangpemimpin dalam perang. Kekuatan fidk ideal sebagai pencapaian moralberubah seiring perubahan waktu dan kebudayaan kelompok-kelompoktertentu, sebagaimana j^g ditampilkan dalam cerita Hercules.•Hero adalah pemenahg yamg punya nilai-nilai ideal. Pada sosok heroiniM orang melihat nilai-nikai ideal ini tampak. Sebagaimana heroidentikdengan kelornpok tertentu, Nenek moyang juga sering dinobatkansebagai.^ hero asli dari suku bangsa dan keluarga , dan dewata yangrnelindungi, iladhzab laiiin]^ juga mengklasiHkasikan hero tersendiiibagi merjeka, bagi kelomp'okn^^•Pribadi bersejar^jrang otentik, yang hidup dalam tradisimenjadi sosokmitos. Pemimpin, karena tindakan heroik yang menghasilkw emansipasidan pertindungan. kepada kelomppknya, dipuja sebagai herb.

• Di masa-masa yang modem, pujian terhadap hero menjadiluasalah politik dan estetika. Amat terkait dehgan individu ^graelakukan peihbenaran siejarah dan pengagungah terhadap orang-oranghebat ini. Orang-brang mi di-'cerailcan dari lingkungannya, diagungkandiatas orahg^orang yang fungsinya seperti /kecelakaan' yangmehgimtogkan. *•Tetapi kata yang ditmpilkan dalam Sosiologi mumi, sedap inovasi/terobosan dan teinuan dapat dilacak pelan-pelan, dan dilihat dampaknyabagi pengembangan kedewasaan kelompok dan bermanfaat bagi arahperubahan yang lebih baik. Kecerdasan muncnil hanj^ sebagai pelbporbaigi hasil akhir. Sebuah pandangan sejarah yang berdasarkan faktoriritemal yang luar biasa, kecelakaan, malapetaka melalui perbiiatanorang-orang hebat (great men), adalah kasta boqu dalam segalakemudahcui seiring pemujaan terhadap kejeiuusaii dan kepahlawanantunmari terakhir dan teologi pemimpin khansmatik yang mengilhauniketuhanan.

16

• Dalam masa-masa modem, legenda pemujaan pahlawan digantikan oleh, terminpbgi modem 'penghormatan'dalam perangkat jumaUstikdan film,

dan dibangun dalam beAagalbidang penghonriatan sbsi^ / ; '

Begitu baiiyak definisi tentang 'pahlawan/ dari 3^g membela kebeham,sampaike orang yang bunuh din, eh..diahggap pahlav\^! D^y^^g^^sampm yahg disembah-sembah. Nah, bedi baiigsa, bisa jadi' 'befempahbwan. M^alaK waktu juga;amat terkait.dalmn dmi mema^ukata pahbwan/hero. Setog dengan peficembangan, bahyak, perabahanterhadap cm dan pola beifikir suatu kaimi.-Jadi, semuimyaserb tergantung.Tergantmng siapa dem kapan mengartikanhjm'; ' -

Utbang, dari berbdgai sumber

Agenda 12-17 No] ember 1999

UndehTert)itkan

Kamus KamoroJAKARTA (Medial: l/nlversitds Cen'drawasih(Uricen) d^pemsaha^peitambangan,PtFr^^

'dji^kitai: usahMy^ V® ^ vv i.<*U'Tlabgki^ tu kiraiiya bi^ dni a

k^ui peiDcakip:^ bah^a dae^k^oroi'I'hrase Book (dalam bahasa Kampro due<but Aw^'Pairi.Aw^e^^^ yang dilehgr'

dengim dalam bahasabi-^^esia danlnggtis: . v

;-1ICabius ini disusiin oleh tim dari junisan Pendi-^

^i^bun, daia Y6^tim ppriydsun buidi

prpyekl bidcu'iiu meinpial^ bagiari dan bebetapa

mil pdosok Tahiah Aiir. Sebingg^ masyarakat se^kiliar^rusahaw itu dmt meiasakan manf^tke-.hhdiraimya^"^^ Iman^sambil ihemperlihatkanl^us tersebut,|dl jakarm kem . r". ■, -

V Bila bid'angvspsid^ budaya, ■ daii b^asa dii»r-■hatiikah; menurut Irwan,;^l^^niilki'ppi^atian yahg- s^a^ tedia^ bidangjk^dupah lain m^yara^ (ti iseU^

y_ - v..'. . ■^ 6ementm.ihiy;b^^p^ inauipuh JMIebpt^H^itu. smgat i^sayahgkah seo^g ang-

jgQta Pewan asai dan Lja yapg tidakb^^adiscT.baik.dan per-r

iU.di^t^tui^yai?kat U meiigapapenerbit^vpeid^ |m^ i^publjJ^sikiM.''Apa^|^pph^^^u;l^pa.bUa:^^^inempg a%|at

akan peneibttank^u^^^erdasarkin^keii*'"''''""

.sadaerah dah;Sldaisiiku lain diiiseidtar

pentingansukxi-rsUktil^ pijuga

l^^rti untiikjpehgi^mb^^mrpiteKebut.. • . i" •'^'^erjjitnya kamus |pms,^but ppsitif bl^Ke-

Sffkomisi Ym DP^WpitJiwiii Prafitt^^isj^hilai hal itu ^ ^jafi*(i^ peridokiraien^iari 'Sjia^fetkpi juga, suatu beiinik perhadam dan kepedidian

J suatu pemsahaan terhadap k^radaan masyata^t.

lc^usrp^rcakapah;b^buii^b^^a^dak;^

^amya.'Ayp/ mana Ph^ lain yahg mau ikut jejakj(Blvl)^ .I--; >-f

Media Indonesia, 27 Noyember 1999

n

i Politik Bahasa-UIasan

' Kesimpulan Pra^eminar iPra Seminar Bahasa Nasional yang beraklnr Kamis malam ybl.Pra seminar yangberlangsungdaritanggal 28 Oktoberhing^ 31Oktober itu menyimpulkan; (1) Politik Bahasa Nasional adalah kebi- pEJJfiAN/N'jaksanaan nasional yang berhubungan dengan keselumhan masalahkebahasaan Indonesia. Yakni bahasa nasional, b^asa daerah dan pe- y.makaian serta peng^aran bahasa asing. (2) Polilik Bahasa Nasional . . Jperlusegeradurumuskandenganlengkap.tehti.tegas danie^rar^se- . DJTVTVPJl^Abagai dndaklanjut Sumpah Pemuda 1928. (3) Perumusan im h^memperhitungkan bukan saja unsur-unsur kebahasaan tapi juga fak-tor-fektor sosial biidaya yang terdapat di Indonesia. (4) Pemrausanpengembangan dan pelaksanaan poUdk bahasa menghendaki kegasama nasional yang melibatkan segenap lapisan masyarakat

Dapat'ditambahkan, bahwa Pra-Seminar itu dihadiri oleh 30 ahlidari bidang-bidang bahasa, ilmu pengeiahuan, pendidikan, per- \@isuratklabaran, pertahanan Zc. kemanan dan penerbitan. .

(Kompas/ams) . ]

Warta Kota, 1 November 1999

18

' JAJC/JITA—Lalarbelakangpendidikmtinggi bukmXaininan seseorang bisabeibah^ihdon^ia yafag bapcdan benar.i

AlM^Iai^y^udcm penii^i^ya Itu seu-'; sai jien^^pan ac^ Bahasa danI •

• ketot^pll^^^j^t'drang'yj^dijaboin Ba-

hbisa^do^esiaT^^ baii^^airipada'y^gia^ pendidikannya

bnia^TjgJiitwB^ Alwi^i>iyi^^enu^itaya, 'rsecamjli^afiia^^

ilan b!arbahasa.''IGer

^ {la^ l^ii i^y^^

'^.^di'^j^lgabat sema^^ims^Iddi^li]^ s^)a^:>i»iab^<Bg|]^a|^aym^

n;^dr^g;al^ dil^n^

'^angsudali^^padB^^

d£a1^icara;!f.<tii&irhyai'^

'diten^^^a;raTfilm;m,jl^ld^^iknya dihinHarj : ;

hasa, kata Hasan, selalii mengimbau agar^nantiasa menggimakan kata-kata asingyang sudah ada padanannya dalamBah^IhdonesisL Kata-kata y^ bduni ada'pada-' naniqra;:^[^ boleh buat^bisa s^a digiina|can•kao^'ta^ki^luan komunikasi. Japi■ harus mengMti aturan kaidah yang adai dalam Bahtoa Indon^ia,' tanda^ya/i;..- ' Hasan mqigatak2ui,bert)agaij^ bah^yang di kdonesia nieTiq)ai^ mbzail^kekayaah yang tidak |emil^. l^na itu,;ketikk orang m^ggunakan bahasayang

gmmb^salii^'maigertii dite-gur,tidakpe3u(£persalahk^ Bim^ a.

.beikenibang; secara alamiah..

.nm-rotujn^m;l5epeiiirUmuna dan.sidwgrsidang DPR:.'.'Justni

ipeiannya sebag^.wakil la^t yang Hianis iim^nben contbH dalain-l^^ba^g^ hal, tet:?.!t masukbeibaha^p .-^Sc^inipemAd^ ji^tmo $u-; dp^no > dalam jk^asi^ sebagtd;dikbud .7— saat menabuka Biidaa B^as^iawal.Oktbber Jalu. Juwopo mengatalcan,-i^ata^id^g

l>ia naeng^^, tnenaang iada ist^ asing jyang siidah law^ dig^jnakf n dalai;" "ia«ya-;r^ka^ mis^ya ypting.^api adabebera-.

jdi(i^gyji1a|am tJntiik hal ini,!t^Ju^Qndimp^ dMuPe-

Republika,

vkemumanlll^^ ■ bur

5 November 1999

19

Isu Hangat SeputarBahasa Indonesia

JAKARTA (Media): Masalah keb&hasaai'i,termasuk di dalamnya masalah sastra,menipakan masalah nasional yang sangaticompleks di hegara kita. Ini terfoukti, danwal^ ke waktu, persoalan bahasa selalumenjadi isu yang hangat.Bahkan, bebcrapa tahun yang lalu, nilai

bahasa pada rapor para'aiswa SD hinggaSLTAatau SMU sangat j^blok. "Ini me-mang aneh, bahasa, Indonesia yang sudahmenjadi bahasa nasional dan bahasa se-hari-hari kalangansiswa sekaligus bahasapengantar pendidikanr^ nilainya bisa hah-cur," begitu kpmentar'sementara orangnielihat kenyataiui itu.

Teta{)i itulah kenyataannya, dan sampaisaat ini masalah itu, belum selesd jujg^ atau ;mungkin karena perkembwgan kebah^^yang begitu pesau seHingga masyarakatperiu terus mehgi^^PusaitPembint^'Bahasameng^i, ma-

s^ah bahasa bul^ hanyaiin^dah bahasa .Indonesia sebagai bahasa n^ional dan ba-'hasa persatiian, tetepi enyangl^t iatusw'bahasa daeiahsebagaiDentmrag^]^^^j^a daen^.'Sel^, itu.'jUga m^^^

nyahgkut bahasa asing yang diajarkan diberfoagai lembaga pendidikan sebagai sara-na men^ali berbagai ilmu pengetahuan danteknologi atau pun sebagai bahasa ibu.

Menyadari keadaan itu, Pusat Pembina-an Bahasa memandang perlu membahasmasalah itu dalam seminar "Politik Ba

hasa" yang akan berlangsung mulai Seninhari ini hingga tanggal 12 November diCisarua Jawa Barat.

Sejumlah pakar dan berbagai disiplin ilmu akan tampil sebagai pembicara dalamseminar yang akan melihat bahasa dariberbagai sudut pandang disiplin ilmu. Se-perti dari aspek politik, budaya, sosial, sastra,'pendidikan dan sebagainya.:• Pengamat politik Drs Eep Saefiillah Fatah dari FIS^ UI akan membahas Fungsidan Kedudukan Bahasa Indonesia, pakarbahasa daerah Mahsun akan membahas

Kedudukah dan Fungsi BahasaDaerah, F'e-.mimpin Redaksi Hanan Media Indonesia,DjaafarH Assegaff akan membahas Pening-kattm Pemasyarakatah Bahasa dan Sast^dan niasih banyak pak^ lainnya yang aktuit^pil dalam seminar tbrsebuL (BM/B-1)^

Media Indonesia, 8 NcVember 1999

20

Dibahas,

/-Jakarta, Kompas /Menindaklaiijuti putusan Kongi^s VITBaha^ In

donesia Tahim 1998 tentang perlimya mj>byiigiin

menipalmn V ' nflginnnlyang sai^t Masalahkebahasaan . iti^tidakhanj^,menyangkut ^Txihasa

kebahasaan, 9-11 November 1999 dilan^ngkan Seminar Politik Bahasa. Seminar. bertujuari, meninjaudan merumiiskan kembali politik bah^ nasionalyang pemah dicetuskan tahim 1975 d^g^ bihtufwdan kemajuan zaman. . ■ -t

Menurut K^ala Pusat Pem-binaan dan Pengpnnhflngan Bahasa Dr Hasan Alwi, pertemuankebahasaan' di penghujungabad ke-20 ini memang dise-lenggarakan untuk mewujud-kan maksud tersebut Pemya-taan ini sekaligus merupakan-penegasan terha^p rekomen-dasi daii berbagai plhak tentang mendesaknya dilakukaAlangkah-lahgkah untuk meng-kaji ulang kebijakan politik ba-ha^ nasional f l"Sesuai dengan tuntutan per-

k^bangan kaman,' rumusan ,kebijakan kebahasaan itu memang perlu diifPTTibangkan se^,-hingga tersusunlah suatu kebi-ja^ nasional yang lebih mu-takhir dan lebih menyeluruh dibidang bahasa dan sastra," ka-ta i^san Alwi ihwai 'Semihar -yang akan dibuka Diijen Kebu-dayaan IGN i^om, di Cisarua(Bogor), Rabu (9/11) pagi ini.

. Sangat kompleks

ra dan bahasa peli^tua:^^ tetapi

rb|^^baga pimdldik^v^bagai'isara-ha pemanfaata^jp^u jia^nologi maupunjfebaffli habasaibu.

kebia-hasaan td:sebui,4jldnikiw

komp^ensifi Ddam politikbahasa nasional. yang dicetus-. kan 24 tahun silam, kedudukandan fungsi baH^ 'Indonesia

pembinaan dan pengprnhanganbahasa .sebetulnya' telah; diru-muskan dengan jelas. Ak^ te-tapi, sesuai dengan tuhtutan za-n^, rumusan y^ sdama inidijadikan acuan.dalam pembinaan dan pengen^angan bahasa Indonesia itu sudah selayak-nya dis^arkah kembali, dise-stia'ikan dengan kphiitiihan hariini dan esok. V"Berbagai perubahan. telah

danr'akan terus. bdlmigsung.Perubdiah-pmibahain itu ter-jadi berbagai' bidang kdii-di^^ mulai' daijL. bidang so-sid-budaya hingga bidang tek-nologi inframasi masa inni

jtigat^kdtddig^bah^da^: im^ depad," tutumya..rah %bdgu .pa^|fiilaihg aneka'.' Meriyikapikehyataahini, ka-ragani sembuda^.daerah. Se-t ta Ha^m '^wi TrtpiinmhaTiiwinlain itu; ma^lah mau tidak mau kualitas >>ahft<«>kebahasam • ji^g^^diyan^t - Thdbn^ harus ditingkatkan.masd^-' ;bal^4B^,^ S^/sa^ ;langkah strat^yangdiajazkian3^j^ yahg i>^lu . dit^puh/a

- menyusim suatu kebijakan bahasa nasionalyang.aktual, jde-ingan - cakupah ' permasalahanyangkomprehei^ . . .Namim v.vdiisjrairatk^ . p^

,nyusiinan .ulang kebijakw'po-&an Alwi, t^lul^m^dli^^ -Utikbaha^ hasibnalyang dia-pengdblaan , y^g.^.^ungguh-' gendalran -dnlam .gptniilar inisim^uh;berencaM nantinyatidakbersifatmaiye-lanjutan .berd^to^bijak-j,^lu^ > masalah-an nasional kebdiasadi.'ys^ maMtnb'kphaba^

Masalah kebaha^an, terma-suk kesastraan, di Indonesia

,bahasa daei^ >4'dan; bdiasaasing serta implikasinya dalam

bouda dalam koiidpr, sepeitirSiumpah. Pemuda <1928, UUD1945 (Bab XV P^- 36 'dan,penjdasannya), keputiisan Seminar Politik Bahasa Nasional1975, dan putusan Kongres Vn

21

Bahasa Indonesia Tahun 1998(butir D tentang rekomendasinomor dua yang berisikan 'pe-rintah' agar menyelenggara-kan pertemuan nasional untukmengembangkan hasil Seminar Politik Bahasa Nasional

Tahun 1975).Menurut Hasan Alwi, hal-hal

yang berkaitan dengan kedu-dukan dan.fungsi sarta peranketiga jenis bahasa yang ada diIndonesia (bahasa Indonesia,bahasa daaah, bahasa aan^kemimgkinan besar tidak akanberubah. Perubahan-perubah-an mendasar kemimgkinan besar justru pada a^iek-aspekyang menyangkut soal strategipembinaan dan pengembanganbahasa itu sendiri.

Seminar selama tiga hail ituakan membahas empat topikutama. Keempat topik itu ada-lah (1) politik bahasa di Indonesia; (2) kedudukan dan fungsibahasa; (3) pengajaran bah^dan sastxa; dan (4) aspek kelem-bagaan yang akan memb^askedudukan dan fungsi PusatPembinaan dan PengembanganBahasa dalam oiganisasi peme-rintah. Para peserta di antara-nya Dr Hasan Alwi, Prof DrAmran Halim, Drs Eef eful-loh Fatah, Dr Dede Oetomo,Prof Dr Budi- Darma, Prof DrDeliar Noer, Dr KomaruddinHidayat, Prof Dr Fuad Hassan,Prof Dr Taufik Abdullah, danPrbf Dr Koesnadi Hardjasoe-m^til. (lok/ken)

Kompas, 9 Nopetnber 1999

'Kembalikan Ciri Demokrasi dan

' Bahasa ind(:)besia^-^^' •ti#

JAKARTA^—^(jejalapenghalusan bahasa yang teijadi selama 24 tahiin ter-akhh telah m^yimpang dari ciri b^asay^g sebenariiya. Yakni, demokrasi danegalit^. "Ciri ini hams dikembalikan,'^ ,kata Kepala Pusat Pembinaan BahasaDepdiknas, Dr Hasan Alwi.• Mepumtnya, g'ejala penghalusan itiimragakibatl^tid^semmorangdapat 'menggunakanbaha^ dengan bebas. "Ihiyangharuskitasoroti," l^tanya.

ifoinentar itu dikeinukakan saat dihii-.bungi (S/11) bei^i^^dengan peial^aari Senuh^PclidkB^i-'hasayangdiIakswakah9hin|^12Nb; .vember 1999 di Gisam Bogor. Pokok.bahasan dalam senmair ini dibagi dalamlima aspek. Yakni, Politik Bahasa di In-.donesia, Keduduk^ d^ Fungsi Bahasa,Mutu dm Peran Bahasa, Mutu dan Pe-makaian Bahasa, serta Kelembag^.Dimaksudkan unhik menihjau.dan

menimuskan kembali hWii Seminar Pp-litikBahasa]^asional 1975sesuai dengantuntutan zainan, seminar diikuti 70 peserta dari berbagai kalangan, baik

tingk£Upusatni2aipim daaah;Mt^pa^ daritobagm biclmg ilmii, waita-;wan, politisi, pr^risihuk^^ dosed,-tOr;koh agam^ d^ beberapast^ahlidibi;dang pemerintahan, pendidikan; dan petr-tahanan/keamaiian. A-. MenuimHasan Alwi,penghalu^i3a-'hasayiahg tegadiselamaini menyesadcandari segi m^a. Lebih dan itu, penghalusan idi juga sama kali b^lawanandengan kodrat bahaisa yang hams dis- ;esu^kan dengan kesep^tan pemakai^ -Tid^jdari atau kelomi^k ter-

■ tehm'saja, seperti yang tegadi selama iniJ. Dia jnengatal^,' selaina 24 ;^tahun^(sejak 197S),banyakp^bahandai[am

maupun sos^bu(bya..Kaiaudah^p^^^nuturan ada yang inm^unakan bah^tinggi dan b^asaiend^ itu'tidak apa-apa. Sebab .bahasa mana pun teijadihal'sempa. • . r

. Tapi yang terlihat, katanya lagi, pe-makam sqiimlah ungk^an sdamaQr-de Bam nienggambarican tid^ lagi denmokratis. Ada gejala eufemisriK yang

; tidak tepat:. Hal milahymga' rialani Sei^ar Politik Bahasa j.999.: "Hams dilffimbali^bah^alndonesiadeng^ cmnya yang-demokratis danegaliter," tutumya. 'V • Ya^ kepada bahasayang bisa diterim oleh semua orang^

kembalil^ f^^i bahasa kepadarel yang benarnya-Pia juga. menya-' takmperiuhya{^htikbahaSa:Itukaima^bahasa Indonesia punya kedudukan• sebagai bah^peisatuan,

jSenomar yang diselenggarakanpada' 075 mmimu^^ Ic^udukm dm..i iungribah^a Indonesia, bah^daerah,dm' bahasa asing, serta implikasinyadahun^mbms^ dan pehgembmgmbal^^'S^i^ turitiitm peri^bmgm

Kzamah; hunusm.kebij^mam keWhasdm itu perlu dikembrngkm sehing-' gateisusuii suatukebijaiksmam narion-

yang mutakhir dm menyelumh di. In^g bahasa dm s^tra. Para pemakalahahtara iaininmtm Diijen Kebu^yamEdi Sedyawati, Hasm Alwif Budi

. paima,danDHAssegaf.Bbur

Republika, 10 Not/etnber 1999

22

Kebijakaii Bahasa Nasional

dari b^bag^ bidang ilmu diinohonbabtbiai^)^ meninjau kembali kebijakanpo3ila]^fflhasa^nasional ysuig^t^^ H^pirs||^^at |abad. Perimiusaii ulanp keby akah keba-

yang menyangkut p^

^acewJaTiSlj

■'Hqlarri: snrn--d^

ebudaya^I^tr niiwiP^sV^aTi''>iflV--•

.Senii^^ySajg ■;i tiingga'TTamig' •

, itt .s^tar|7p|ia^!dMplin iimtu -tengah. :persiapw'uJpbali^ abad-

imium keti^ lra7.,oli mempur^ ;iugas;

. alab

bajajpa" "dm"!)®-;:.;ibah^ Mdone^/r

\daa;^: danasing Higinalr^n v

Ldi]^)wma$yarakat:01^" "kar^

^ Indoniesid, ba-c,;ida^^^; daQibaba^; asiiig.biirtmmCTlukw

ys^ ^jnj^uh-sunaguh^b^.ii&cai^^djui}berke^ b^-V

kebijdkw V vke-^C

babasaan di Indonesia. 1 * v

Kebijakan komprehensif- Kebijakan yang perlu' dikajiukmg tensebut antara lain me-liputi kedudukan dan fungsibahasa serta sai^ dalamb^^ma^yarakat, - :bedbangsa r dwboiK^ara. .Dj^ inanperku-kuh kedudukw dan fuh^ ba-ha^i^h sastra, diperliikui ru-ihusan yang menyai^kut pe-ningkatan mutu ^ya- ungfkapbah^ aj^ memenuhi tmitut-an k^dtipan malsyarakait mo-ideht JDendldah ju^ di bidahgsastraV p^lu^^ kebi-ijakah yang,dapat iehdiptekah'iklM iploungkaW danapred^;sastr^.^^^^^ Vz; 'd j j . i kata cYah-ya Muhaimln, kebijakan ltd da-.pat ''jn^beriikan ruang gerakyang lebih bpe^^ dal^jperigCTlying^.baha^tradeiMpenir^B^ peian bar.hj^;dan saslia'dalam mmujimasyarakat baru' yang ^ju'daihdemokratis.,-Dalani upa^ peningkatan

mutu ' smnber.'. daya v inaniisia(SDM),~juga~diperlukan kebijakan nasional ;yang mmuhg-Mnk^'teiciptwya iklim. pe-hingkat^ .mutu pengguriaan

23

bahasa, baik bahasa Indonesiadalam kehidupan bermasyara-kat, berbangsa dan bemegara,maupun bahasa daerah dalamkehidupan sosial 'dan bahasadaerah. Kebljakan nasional itujuga diharapkan dapat mencip-takan iklim penguasaan bahasaasing secara memadai untukkepentingah pengembangan d-mu pengetahuan dan teknolo^serta peigaulan antarbangsadal^ memenuhl tuntutan global abad ke-21 atau mileniumketiga.Rumusan kebljakan nasional

tentang bahasa dan sastra yangkompi^ensif dan akuiat tidakakan dapat dilaksanakan. jikatidak didukung kdembagaanyang memadaL Oleh karena itu,perlu dipikirkan dan- dirumUs-kan kembali aspek kdembagaan yang menangani masalahbah^ dan sastra tersebut serta, baituk keija samanya de-ngan pihak-pihak tarkait

Bahasa Cina dan Arab

Pada sidang hari pdtmna,tampU Kepala Pusat Pembina-an dan Pengembangan BahasaDr Hasan Alwi membahas tentang Fimgsi Pplitik Bahaisa;Prof Dr Edy Sedyawati (Kedu-dukan dan Fui^i Sastra Indonesia dan Daerah); Dr Mahsundari Universitas I^tar^ (Ke-duduban dari Fungsi BahasaDaerah); Prof Dr Nuril Hudadari Universitas Nogeri Malang(Kedudukan dan Fungsi Baha-^ Asing); Dr Dede Oetomo dariUniversitas Airlan^a Suraba

ya (Penelitian Bahasa); dan ProfDr Yus Rusyana daii IKIP Ban-d\mg (Pen^tian Sastra).Hasan Alwi mengemukakan,

. secara kesduhihan hasil Semi-,nar Politik 'Bahasa Nasional1975 masih tetap rdevan, karenabutir-butir nimusannya sudahtepat men^ambarkan hal-halmendasar dalam menangani masalah kebahasaan di Indonesia.Yang masih perlu diupayakanlebih banyafc berkaitan denganstrategi pdaksanaan pembinaandan pengembangan £>ahasa.

RpTain itu, rumiisan tentang

. bahasa tertentu yang juga digu-nakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesiaperlu pula disesuaikan. Tanpaharus menghubimgkannya de-

- ngah tuntutan keterbukaan dantransparansi yang m^jadi ciri

. era reformasi, atau juga tanpaharus menyiasatinya dari kenis-rayaan global abad ke-21, bahasa Cina—juga bahasa Arab—perlu diposisikan secara lebihcermat. Masalahnya adalah,apakah bahasa yang juga digu-naknn plsh sebagian masyarakat Indonesia itu akan tetapdigolongkan sebagai bahasaasing atau sebagai sdah satu bahasa daerah, karena para penu-

. tumya merupakan salah satu diantara sdjumlah etnis yang sa-ma-sama membangun masyarakat bangsa hidonesia. Kemung-kinan perubahan tentang "sta-' tus" itu akan berakibat 4)adaadanya "pergeseran" tentangkedudukan dan fungsi dari bahasa tersebut. (lok)

Kompas, 10 November 1999

24

Bahasa IndonesiaDianggap tak Punp^

Nilai EkonctiilS'"BOGOR (Media): Hingga kini, afda kecenderunganbahasa Indonesia dianggap memiliki nilai ekono-1mis da^ duma keija. Se6agai bul^;;i;tak,paiaah|ada iklan.lowqiigah pi^eij^ yang mehcaht&inkahipi^y^t keniiahiran beibaih^a Indonesia, ihelaii^^kan bahasa asihjg.'Di tengah ams globalisasi, kbndisi itu tamp^ya;

wajar. Tapi di b^itu-aih ancannan penuilihwf^^Utas pengjguhaah bahasa bdonesia dan^hiden^an': barukiiya nilai. rata-r^, pelajs^^ja^^;'^dohe^ia.Pad^al, di sisliaiii'^kengaii^kat derajat bkiasa hasionkmiiil^^J^^f^v^'I Sugiyono, sprang peneiiti dan PuskPembm^ds^'Pengembangan Bahasa, dalam Semhar^Polit^^kj^a^s^gl^^ Qsaitia,:Bogdr;^^^^'mbhgatakah peHm^ saraha uji ikmahiiraiil^-^ka Indonesia'sebagai salah satu pendprong agk

jkeinahiran in^^ diperlukan kfausiisnya bakspi, juga pegawai.negeri yang hendiak haik% jaksa, d^bidang-bidang kegajak^^kMa^^

^^,j^](^ng^jukan uisul agv kiiaga:k^Vhsing'^^akisyc^jkeda Indonesia hkns menienutii kdtenab^ bekjftasa Indonesia. , ;, , . ■ ^ - v .> JMasalakiya memang, *'Rasanya'tidak^adil,-?I^.ywg in^ bekega di k.ar negeri.hanis bisat^h^'a asipg negara yang ditujii, sem^^ itpnaga

kan prasyarat kemahiran beibahasa," tanroahNimlHud^ pakarbahasa dari Uniyersitas Negeii Malahg.

. Tampaknya, sebagian besar dari seldtar SO pakaryang mengUqiti Seminar Politik Bahasa Itu-setujii

khiisus dmam {xtnimusan minar hari ini.Palmsa gers mbnonm

^bagai pembicaia dalam.senuhar tihgkat nasionalitu, lebih menyoioti penggunaap bahasa Indonesia

mera-

^ prihatin k^ha b^a^; ywg, digunakan meka-jmeka kfdmiasi itu jak^ tahiin lalu hin^akini

j^pe^hM.iito^^ v0. Assej^ff m^ajh ken^^klmwakkui banyaldiya media elektronikykgvteras.m^bahasa^;^sah^'dlk^k^ kkaj^'^usush^hahya^akw meh|^asillmh:^enemi san^ito,;jaken^i^au^^

t Aiixswaavoat^.jreiiag. VfliAie '

Suatub^ti^>pea^&^

tuk k^bMfl^jsem ^^nggii^m-feah^^^^ ■-

- Pfdambbmmar.b ^ma^Hpkpil jii^p Ha^ I.ipbUwa.

Media Indonesia, 11 November 1999

25

Perlu \

Masalah KebahasaanCisarua,Kompas ' / •• - >•Mengantisipasi semakin luasnya cakupan masalah

kebahasaan dengan kepentingan pemakai yang be-gitu beragam, sejak sekarang perlu dipil^kan pem-bentukan lembaga altematif untuk menahgani masalah kebahasaan di Indonesia. Pada saatnya kelak,bukan tidak mimgkin lembaga sernacam ini bisamenjadi lahan bisnis yang dibutuhkan olcJi berbagaikalangan.

Gagasan yang terkesan"aneh" dan kiurang berprospekini muncul dalam salah satu sesi"Seminar Politik Bahasa" di Ci-sarua; Bqgoi; Rabu (10/11). Seminar hari kedua kemarin

menghadirkan juioilah pembi-cara, antara lain, Fuad AbdulHamied (Pengajaran BahasaAsing), Sugiyono (PenyusunanSarana Uji Kemahiian Berba-hasa), Bu^ Darma (Peningkat-an Mutu Pengajaran Sastra),Djafar H Assegaf (PeningkatanPemasyarakatan Bahasa), EepSaefuUoh Fatah (Otoritaiianis-me dan Distorsi Bahasa), danHans Lapoliwa (Pusat Bahasa

dan Politik Bahasa Nasional).K^ala Pusat Bahasa Dr ]^-

san Alvd berpendapat, padamasa mendatang masalah kebahasaan di Indonesia akan sema

kin mehbatkan kalangan ma-i^arakat yang lebih luas impli-kiasinya, ran^ pemakaian bahasa Indonesia pun menjadi semakin induas. Dalam situasi se-perti ini, kecenderungan terja-'dinya kesalahan berbahasa te-tap akan muncul di sana-sini.Menyikapi kenyataan inilah

diperlukan adanya upaya-upa-ya perbaikan. Akan tetapi ma-sali^ya, medan persoalanyang dihadapi itu begitu luas

dan kompleks, sehingga harusada langl^-langkah lain di lu-ar kegiatan pembinaan dan pe-ngembangan bahasa oleh insti-tusi resmi seperti Pusat Bahasa."Kalau cuma Pusat Bahasa

bersama Balai-balai Bahasayang ada di squmlah daerahyang ditugasi menangani masalah kebahasaan itu, bisa dipasti-kan tidak akan mampu. Dalamkonteks inilah muncul gagasanperlunya lembaga altematif—ji-ka perlu dikelola swasta-r-imtukikut menangani masalah-masa-lah kebahasaan di Indonesia,"kata Hasan Alwi saat ditemui disela-sela seminar.Apa mUngkin gagasan sema-

cam ini bisa diwujudkan? "Me-ngapa tidak. Unti^ tahap awalmemang sepertinya tidak mimg-kih, apalagi kalau belum-belumsudah mmbayangkan prospekdconomisnya. Akan tetapi ja-ngan lupa, melihat kecenderungan ke depan, lembaga semacamitu bisa menjadi biro jasa kebahasaan. Ya, semacam konsultanbahasa,' yang pada saatnya kelak

26

akan menjadi suatu kebutuhan,"begitu kata Hasan Alwi.Sebagai langkah awal, tam-

bahnya, barangkali .perguruantinggi dapat ntengambil peran.Di beberapa 'peiguruw tinggisaat ini sudah ada kdetubagaanyjing secara, luas m^angani"ma^ah kebahasaan. Lemba-ga-lembaga irulah yang diha-rapkan bisa berperan merintisberdirinya lembaga altematifyang berfungsi sebagai "pela-yan" bagLmeieka yang berke-pentingan dengan masalah ke-.bahasaan. "Layanan jasa smi-pa juga bisa didirikan oleh or-ganisasi-oiganisasi profesi seje^nis," tambahnya.Akan tetapi, imtuk mewujud-

kan gagasan teisebut memang.tidak gampang. Mantaii KepalaPusat Bahasa Prof Dr Amran

Halim pesimis hal itu bisa ter-laksana, paling tidak dalamwaktu dekat. Persoalan pokok-nya sdalu akan terbentur ke ma-saliah dana dan prospdmya se-^bagai lahan bisnis. Bagi AmranHalim, langkah yaijg paling

mungkin ditempnh adalah mem-perluas fungsi lembagarlembagakebahasaan di peiguruan tin^.Berbeda dengan praktisi pern

Djafar H Assegaf. PemimpihRedaksi Media Indonesia dan

Kepala Pemberitaan RCn inijustru merasa tertantang untukmewujudkan gagasan tersebut.Masalahnyai kata Assegaf, sia-pa yang harus memulainya?"Ada baiknya Pusat Bahasa

yang mengambil inisiatif dengan cara mengundang penge-lola-pengelola surat kabar untuk membentuk lembaga ini.Apa pun namanya, saya beipen-

. dapat lembaga semacam iniperlu didirikan dengan caraswakelola," ujar Assegaf.Pada bagian lain, Assegaf me-

lihat perlunya lembaga kebahasaan seperti Pusat Bahasa mem-beri semacam pen^argaan ke-pada para radaktur/n^tan re-daktur bahasa di surat kabarSifatnya memang simbolik, te-

> tapi diharap bisa merangsangupaya pengembangan Bahasahidonesia. (ken)

Kompas, 11 Ncv-etnber 1999

Rumusan Seminar, Politik'• j

BOGOR AGVtedia): Ada tuntutan Lembaga Bahasa

Cepdikbud Gdiu,J>epdiknas) agar menjadi' badanindependeii. "Itu kalaukitdmelihatpas^-pasal dalamUUp '45 di mana kedudukan bahasa; lebihftinggidaripada kebudayaan," ujarKepala Pusat Pembihaandan Pengembangan Bahasa (P3B) Pr Hasan Alwi.

27

Dia menijuk pada Pasal 15 UUD'45 di man^ bahasa menjadi judulbab. j^ementaia kebudayaan hanyamenjadi bagian dari pasal itu. Sela-ma ini P3B geraknya kiirang lelua-sa. Tuntutan itu menyembul kuatdalam "Seminar PolitikBahasa"yangdiikud sekitar 50 pakar dari betl^aidaerah di TanahAir, yang beriang^g^ Cisaiua, Bogor, sejak 9 NovmbCTlaludanbfsrakhirkemarin///-

Salah satu rumusannya mereko-mendasikan perlunya LembagaDewan Bahasa dan Pustaka

(pengganti P3B?). Tuntutan itumengacu pada UUD '45, UU No.22 tahun 1999 tentang OtonomiPaerah, dan tuntutan globalisasi.Dewan Bahasa dan Pustaka se-

tingkar dengan Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI) dandidirikan berdasar UU. "Sesuaidengan perkembangan otonomidaerah, di setiap provinsi dapat didirikan lembaga kebahasaan sesuai dengan kebutiihan daerah ma-sing-masing, dan bekeija sama se-cara erat dengan Dewan Bahasadan Pustaka," papar Prof Dr DPTampubolon, pakar bahasa dariUniversitas.Sumatra Utara (USU)yang juga ketua kelompok perii-mus masalah kelembagaan.

Selain itu, yang menonjol pem-bahasari mengeriai bahasa dan sas-tra daerah yang selama ini dike-luhkan oleh seniman dan budaya-wan sebagai masalah yang ter-pinggirkan. Misalnya, adanyape-nekanan bahasa daersdi hams l^r-fungsi sebagai bahasa kebangga-an, lambang identitas daerah, danalat penghubung dalam keliiargadan masyarakat.. Karena itu, dalam hubungannyadengan fungsi bahasa Indonesia,bahasa daerah sebagai pendukurigbah^a nasional. Maka, bahasa daerah hams digalakkan pengguna-annya sebagai bahasa pengantar disekolah dasar daerah tertentu padatingkat permulaan untuk memper-lanca^ pengajaran bahasa Indonesia, serta pelajaran lainnya.Mahsun, peneliti dari P3B me-

ngusulkau perlunya digaii berba-gai keterkaitan berbagai bahasadaerah dan bahasa Indonesia un-

tiik memotivasi pemahaman tentang kebhinekaan bangsa. Peng-galakan bahasa daerah juga diper-lukan untuk memotivasi sikap po-sitif masyarakat terhadap bahasadaerahnya. Selama ini ada kecen-demngan pemakaian bahasa daerah dianggap kampungan dan ti-dak bergengsi.

Otoriter

Istilah 'pelestarian', 'pembina-an', dan 'bahasa Indonesia yangbaik dan benar'juga banyak diper-soalkan. Kelompok perumus Byang beranggotakan 12 pakar me-nilai 'pelestarian' bermaknastatis,sehingga perlu diganti 'pemeliha-ra' yang kesannya lebih dinamis.Mereka juga menganggap istilah'pembinaan' mengandiing maknaotoriter sebagaimana dimanfaatkanrezim Oiba am berbagai wacanapolitiknya. Makanya perlu digantimenjadi 'pendidikan'. Istilah'penggunaan bahasa Indonesiayang bdk dan benar' ditudingmembingungkan masyarakat, danperlu diganti menjadi 'penggunaanbahasa Indonesia yang baik'.Mengenm fungsi bahasa Indo

nesia bagi penutur asing, fungsibahasa-bahasa asing, serta pengajaran sastra, baik sastra Indonesia,daerah, maupun asing, juga ma-suk dalam rurnusan hasil seminarini. Tetapi, hingga kemarin, selu-mh pemmusan masih belum dianggap final dan dimungkinkanadanya masukan bam.

Sebagai tindak lanjutnya, ndibentuk tim kecil untuk menyem-puraakan pemmusan itu hinggaj adi. pedoman kebij akan bahaisanasional. Hm itu akan bekeijahingga 30 November dan hasilmmusan itu akan diajukan kepa-da instansi terkait. ' .Seminar ini diharapk^ tiga atau

lima tahun sekali, seiringpesatnyapeiketnbangan dal^ masyarakat:Seminar sebelumnya berlangsungtahun 1975. (Usp/B-2)

Media Indonesia, 12 November 1999

28

Cisarua, Kompas!i Lembaga yang menangani masalah kebahasaan^ecara nadoi^—apa pun namanya kelak—^harusbersifat indep^dai. Untuk itu, lembaga ini hen-daknyai jangan lagi irienjadi imit biirokiasi danbukan merupakan bagiian dari stiuktur organjsa sipemerintaban:

■ Demikian sal^ satu hasil ru-musan sement^ Seminar Poli-tik Bahasa;: di Cisarua, Bogoi;yang boraldiir Kainis (11/11)-Setdah mmpertimbangkanb^bagai masukan 'sejak -semi^nar dibuka oleh Dixjoi Kebuda-yaan 1 Gusti Ngurah Anom, Se-lasa Mu; jviga telah diteliirkanbebdrapa ''rumuaan baru" me-nyan^ait .arah kebijakan poll-'tik bahasa nasional sesuai tun-tutan perkembangan zaman." Al^ tetapi perlu diketahui,

hasU-haisil nmiusan ini masihakan diolah lagi oleh tim kedlyang akan dibentuk kemudiah,"kate Kepala Pusat Bahasa DrHasan^wi ketika menutupseminm:,ya^ diikuti sejmnlahahli dari bdbaj^ bidang'^ihnu.tersebut ; ' . . .i . Sebdiaimya, dalam sidai^pleno dengan materi khusus p^.hunusan hasil seminar ymig di-papdu^^p£ .Dr Amran Halim;^limlah .p^erta morasa tidakpiias kar^ riimusan hasil si-,dang-iridang kelompok yang di-

bawa ke pleno tidak sqwnuh-nya mengakomodir. pendapatyang berkembahg dalsuoa disku-si di tim kedl. AMbatnya, hing-ga batas akhir menjelang acarapenutupan seminar, rumusanlen^Eap hasil eminair' PolitikBahasa 1999 bdum bisa ditun-

taskan, sehingga dipandangperli;^ membentuk tim kedl gu-na menampung gagasah-gagas-an tambahan hingga 30 November 1999. . ' '/"Lq)as dari itu semua^'masa-

lah k^ijakan bahasa nasionalperin ditinjaui secara berkala,beigantung kebutuhan," taAmran Halim.

Waqaiiaptoriter

Menyai^^mtikedudukw danfuh^ bahasa Quga sastra), se-caraumum tidak ada penibahahyang bersifat menda^ Naihunada keinginan kuat di'kalanganpeserta imtuk meniadakw isti-lah "pembinaan'.' yai^ dianggapi. becfoau vraicaha otoritei: Bahkanistilah 'tpembinaan^ yang masih

29

melekat pada Pusat Pembinaandan Pengembangan Bahasa se-bagai suatu lembaga, kini jugadipertanyakan dan diusulkanagar dibuang.

Istilah-istilah lain yang kinicenderung menimbulkan sema-cam stigma bunik juga dimintaditinjau ulang pemanfaatannya.Misalnya istilah "bahasa Indonesia yang baik dan beixar",Meski pengerUan ini iherujuk kedisiplin sosiolinguistik yangbemilai positif, tetapi kaienateijadi salah kaprah dalam pe-maknaanny^ ^ masyarakatmaka istilah itu dianjurkah agartidak lagi dipakai. Begitu pxmterhadap istilah "pusaV lintuk.lembaga kebahasaan di tingkatnasionaL Dalam konteks mim-culnya gagasan otonomi da<^rah—^lebih-lebih bila konsepnegara fedmd yang diakomod^nanti—^istilah "pusat" dikha-watirkan bisa mpnimhuiyanmasalah baru.

Ga^san yang terkesan me-langkah jaiih ke d^an justrumimcul pada sidang kelompokyang membahas tentang kelem-bagaan. Meski masih berupa ru-musan sementara, desakan tm-tuk "membebasl^" lanbagabahasa nasional dari struktur.organisasi ponerintahan .danharus bersi&t indq)enden bolehdikatakan sebagai langkah be^rani. Bahkan digagas kemung-

kinaapendiiian lembaga jceba-h^an yang independen itU me-lalui undang-imdang, dan di-bentuk oleh masyarakat bersa-ma pemerintah.Lembaga kebahasaan yang

mengemban misi xmtuk melak-sanakan pengembangan bahasadan sastra dalam berbagai as-pdmya sesuai dengan kebutuh-an masyarakat itu, diusulkanagarbenar-benar l^as dari unitbirpkrasi pemeiintahan. Dengan begitu, lanbaga ini diha-rapkan dapat menjadi badanyangterkemuka,.t^ercaya danmampu memenuHi kebiituhanmasyarakat berkenaan denganmasalah-masalah kebahasaandan kesastraan. Untuk itu, adabaiknya bUa lembaga ini nwti-nya secara kelembagaan ber-tanggung jawab langsimg kepa-da'hegara.Mengenai nanm dan bentuk

kdmbagaannyai-ada beberapausulw yapg dimimculkan, diantaranya Dewan Bahasa danSastra atau Dewim Bahasa HanPustaka' sq>e^ di Malaysia danBrunei Dmmssalam. Denganadanya perubahan status kelembagaan . tersebut, diharap-kan lembaga ini akan lebih lelu-asa beigorak untuk memjawabtantangah masalah kebahasaandi Indonesia padh abad menda-tmig yang diperkiral^ akansemakin kompleks. (k^)

Kompas, 12 November 1999

niiS^ npad BM^q; uBsi^BSat^in B^eras:hx:^apiO BOTUi^Bd jn^BiSo^ - SuBqnieSv jefir iis^qsq♦,,jBuaa.'ir^ pn^a Sq^ Bi^aop ;;,ui^t^irad tqcq-tq. Bs^a-^^qaif^ li'lt^Bqasf^r^Bpit. |p' BSBqisq^ jbCb-txqi'Bfnd'iqT :•,-Soa^nretis^^'^UBq^SoiiTp'i^^Bi^ qapris '.jR ^ liapg^iiD^i^pB^qBiu ■

-Bp 3iii^?q^Suei BdB nB^B nqBqqq^mBSBj Tii^jBCBSu;,itis^®q''!;,qcm ;,r-ftqp,OTnBquq uqsf^BqBiBksBui; * V^i -r BSBqi-qra qiSi^ Tqigaq'^^tpi^j^ { -6q>u^C^ua(d;^

UKDSpBq8ro-B^m ; B^f;^tqi j BC^^qB^ais^jaqSoBq^a^j^K^ jpjqa^aadj UBpli^qqnq);..si^^• • .• i. • »?<•>.'•{ ^4nqas:i^^^^rXB^'^qaif SOB^ BX-^cii SuBiC BSBq^sq ipBptetci SOBq'^''-nd b^^ roi^^^'uBga-ixraqj^ Bi^uppiqBs^q jbSb -ap 3qinas.'uB3[r^UBuiScTOqqaxoTB^UBXtpxinuB^ ?;,rBq 'ftiiBMSBai g^ uBpi-naquq. :,,iBiraa ^iiBa . ..Tiinaip^f^'tu^q Bs^q„ to-«p qT^x^uopiq; BSBqpqaaa„.. • -ifej^ra .'>ir4rat;-'xipBtcraui TnjBqj^xp tiBSaibxBi^a / • - -' ^ tix^ uBBSBqEqaq•„jBtraa 3iiBa • Su^-. Bisau .v^uBnt(^.^ tqans, tubxi^ 'B^req,-opui BSBt[Ba,qBXjq3[qa«; :-;-Bfi.^Bfl;Bmxv-rqiaq UBBBq^.p^umtip ;\rBim;^ii!^;B^^•=^Bq;r|^iiqBX ;BS^ff4BsryQ'qe^' -a^jiqqBj^ apBs^p BdB^aq- • -^iSB^SaiBqui^ «'iP®IBlOBX^ •tUBaB^b BSBUt^Ba ; . ;'-qi^B^ra,.^ -

y-atd^ .TiBnixBXJB^'tiBp SBqaqia)

, TtXxfuB^in^q; iaXntj^trnq tSsq,-B9aad Ba^h uBi^qBxqBxo3p«-3inpe.j[ndi^^

. , -rensas :tjBq BXM treSxrap u^ 'trsfBq^^^Btiqraain' "tot:

Tre^qOTnTOOTTire , >-Bq uBx,]B2[BjBASBTii9d TiiBpsp Tre^OTppuati

sedoiOH

0^

31

pemikiran Bambang KaswantimengenM salah satu langkah sl-tematif yang b!sa ditempuh un-tuk m^asyarakatkan bahbsaIhdon^a ragambaku.

Dikatakan, ada dua alasaihmengapa imbauan yang bersi-fat "penyulnhan" dan "instruk-tif" itu perlu ditinggal^can. Per-tama,:^ah terjadi pierbedaantafsiran mengehai arti "bahasayang baik d^ benar". Kedua,persoalah tentang pengeitian"braar" dan "tid^ benar" Wniceiiderung campur Sduk.

Demi keisetaraan

Khalayak ,mengan^ap b^-wa "bahasa yang baik dan be-'nar" identik dengan "bahasabaku". Pad£dlal,. menurat pe-rencana dan prayuluh bahs^a,"baik" dan "behar" m^pakandua hal yang terpisah. Kalunat(1) "iBerapakah Ibu mau men-jual bayam ihi?" adalah ragambaku yang "bena^, tetapi 'mat itu bisa dikat^oiikan ba-haisa yang "tid^'baik". Se-dangkw kalimat (2) "Berapanih, Bu, bayemnya?"-adalah ragam tak balm, dan dapat dise-but sebagaf bahasa yang "baik"tetapi "tidak baiar";"Akan tetiapi, apa jawaban-

nya jika ditanysdmn kepada gu- ru yai^ mmigajar bahasa bido-nesia sekol^ nmna kalimat.yang merupakan bahasa yang'baik dan benar'? MCTeka.ak^:mengatakan kalimat peitama,sedangkan kalimat iiqmor duaadalah contdh kebalikannya.''Adapim menyangkut penger-"behar" d^ "tidak benar"

yang kini cendening campur-

aduk, dinilai bisa membingung-Ipn para pemakai bahasa hido-hesia, termasuk para pengajar-nya. Pengertian "benar" dan"tidak benar" p'ada contoh (1)dan (2) berbeda dehgan yangterdapatpada (3) "dididik" dan(4) "di didik". Pengertian "benar" dan "tidak benar" pada (1)dan (2) merupakan tipertipe kalimat yang masing-masingme-miliki konteksnyai sendiri-sen-diii; yang pertama konteks for-n^ dan yang kedua informal.Sedangkan pengertian "benar"pada (3) "dah "tidak benar" pa-da (4) merupakan contoh kasusyang mengikuti atau tidakmengikuti kaidah baku atauyangdibakukan."Suasana kebinguhgan atau

pembingungan itu.barang tentutidak merupal^ daya dukungpositif bag! 'nhsi baik' yang di-canan^anseMtar25 tahimlalubleh Pusat Bahasa. Istilah "benar" dan "tidak benar" me-mang dapat dipa^ pada con-

. toh (3) dw (4), karena tidak adasangkut-pautnya dengan ragam fohi^ dan informal," kataBambang.Akan tetapi, tambahnya, isti

lah ittt—demi. kesetaraan perla-kuan-s^ogianya tidak lagi dite-rapkan pada coritoh (1) dan (2).Pada kalimat tipe (1) dsoi (2) sa-ma-sama merupal^ bahasayang "hidup", perbedaannya ter-lelak pada konteks pemakaian-nya. duanya tidak salihg ber-tmtangan, tetapi saling me-len^capi, ineski tetap tidak dapatsaiing menggantikan. Oleh kme-na itu, keduanya layak memper-ol^ perlakuan yang setara. (ken)

Korapas, 1? Noi/ember 1999

Untuk Jadi Cerpenls taf Harillip^jP^ANG—Cerpeii-cefpen Khainil't puisi Yiisrizal KW dan Upita Agusudne. , '^kata Yusrizal KW'dad

Jasmiyangdimuatdalamamlologicer- HasanuddinWS.melihatcerpenKhai- BagiMursalEsten/cei^niClianu?n^peii fe/itoyert.^ra/PM/ang,terietakpada : ralmendlikigayater^din.Namun.ka- ri^ii^sebuahfenomenamenjuiE-V^gayabertutumya.Selain itu.cerpenisini tanya^kkenaceripeni^miisudj^rhendHh /^sayjiuderi^ roaiiis m^yeratrealitas sosialke untuk mehyuguhkan fakta-fakta keras'' dari Jakarta.Xhairul adalah'fenom^n?dalamkajyanya. . — dalamcerperinya,makaiahan]shati-hati, menarik;','kataMuxsal..;.I Demikian atara lain kritikus sastraHa- dalam memilih faktapendu^ng. Jika ti- J ' BHR Tanjung, seorj^gsaniiddin WS, M.Hum., ketlka membe- dak logika cerita lidak akari pas. . menanggapi, sangat bany^pen^'ar^^;d^ kumpulan cerptn Ketika Jeiuieral lamemungutcpntoh unmkusiasese-,' tapi,mereka tidak mau meniilis cerp^^ji/ang,l^aKhaind Jasmi,y£^ orang. '^KKirulkufangbad-had menem^^ ;ataurioveisejarahr;'Sayai^k^fciirkan di Hotel Bumi Miharig, Kamis patkan beraha usia s'eseorang, juga ku- ' nis yang lain tulislah cei^n sej^ah;'?ifemalam (28/10). "Ketika'orangMinang rang hati-had dalam memilih nama kataBHRTanjung. -• / '■:Tc;

;taklagijadimenteri,KhairulJasmimalah orang.-'NejayannamahyaBuyung.tapi ^ PenyairRusliMarzukiSariamelihati'meluncurkan kumpulan cerpennya, ka- • isterinya bemama Ratih, rasanya agak untukcerpen KetikaJenderalPiilcmg,^^-jena itu, bagi.saya kumpulan cerpen'ini : janggal, kata Hasanuddin. Lainnya, • nuks tidakmenyorotbahwacrangPKIju-"iCPprupakan fenomena yang patul dica- -•Khainil bicara isleri yang ngidam, ketika -• gabanyakdibantai61ehPRRI,-'kperdnya'•tad" kataProfMufsalEsten dalampidato - si isteri hamil serhbilmi biilan. "Selebih- PKI meinbaritai PRRI: -'KalaiiYak^ su-'^ebudayaannya:, nya, iakuat," kata Hasanuddin! - dahterlalupanas,sebaikh)4cerpenis"rriaTih:

PelunciJ^kumpulaii cerpen Khdrul "Bagisayaakurasidatadalamcerpeh -• buatcei^nyangimajinatif " katanyp^.;.|tu, diha^ri berbagai kalangan. Dilun- tidakperlu, yang pendngpesannya," kata V Di lain sisi wartawan Hasril Ghmia^;;!|:iirkMplehItefMurealEsten, kemudi- - budayawan Hawari Siddik, Hawaii terta- i melihapjika sesfebi^g merijadi^an^ii^d pidato kebudayaan HalimHD rik dengan pesan-pesan yang ada dalam -' wan, kemudian merijadi traw^mafe'^anSoIolCbedahbukudlehHanasuddin cer^n itu. "Pembaca tidak peduli de- -'kaiyanyaakanhidup'dahkaya"/"T^i'jiddenganraoderatorcerpenis Harris Effen- ngan teori-tebrisastra; bagipembacaitu i''ka sebaliknya, mal^ kesastraw^Mny'a"'

Thahar. Jiiga tampil Vivery Yudhi' naif," katanyalagi.Namuh kupasanHa-' •hilang," katadia. "Sepanjangy^g^ya

I- Peluncu^ kumpulan cerpen Khdrultitu, dihadiri berbagai kalangan. Dilun-|:urkMpleh Itef Mureal Esten, kemudi-^^dii^d pidato kebudayaan HalimHD

Republika, 1 Nov^ember 1999

Cerpen

Imajinasi, dan Nilai

BURU-BURU harus dikata-kan bahwa pada dasamyasesedtang menulis itu ha

rus dengan intuisi, tidak denganformula apa pun. Artinj/a, ceritarekaan begitu saja keluar Secaralangsung, alami^, dan sederha-na. Meskipun setlap penulis pas-ti mempunyai kiat sendiri-sen-

Oleh Kuntowijoyodiri, tetapi barangkali penga-lan^ saya di bawah ini ada ke-samaannya dengan pendekatanteman-teman penulis lain.

Pada mulanya cerita-ceritaselalu mulai dengan gagasanyang sangat sederhana. Gagasan cerita telah mengendap bebe-rapa lama, menjadi satu dengan

pUdran saya, kemudian meng-goda 'untuk dituliskan. Gagas-an-^gasan cerita timbul teng-gelam dalam benak saya sejaklama, sehin^a banyak ceritayang sudah terpikirkan dua pu-luh tahun yang lalu atau leblhtua lagi baru dituliskan pada ta-hun-tahxm 90-an. Misalnya ceri-

33

ta saya Anjing-Anjing Menyer-bu Kuburan {Kompas, 1997)—yang berkis^ tentang '.otangyang -mencari jimat denganmenggigit telmga orang yangmeninggal pada hari Selasa Kli-won—berasal dari gagasan ceri-ta pada pertengahan pMtamadasa warsa 1960-an. Setelahdipikir-pikir, saya ra^-ragumenuliskannya, sebab jangan-jangan gagasan itu tidak lagi re-alistis. Saya berani menuliskannya pada pertengahan 1990-anketika para tukang yang beker-ja pada saya minta cuti untukmenjaga kubur orang yang me-ninggal pada hari Sdasa Kli-won. Gagasan tentang jimat itumasih hidup di pedesaan sekitarYogya pada tahun 1990-an. De-mikianlah, maka saya beranimenuliskannya.Menyimpan gagasan cerita

memang dapat menja^ beb^,apalagi kalau cerita-cerita itumenumpuk. Untunglah saya su-Hah punya kebiasaan menulis-ka" sinopsis cerita dalam bukuyang saya sebut "Catatan Kedl"sejak 1962, sehingga gagasan-gagasahitti tidak menjadl bebaningatan saya. Selain itu, "Catatan Kecil" membuat saya tetapoptimis bahwa siaya masih akanmampu menulis, meskipim lama"pensiun". Terbukti, saya mampu menulis kemball setelah le-bih dari dtia puluh tahun (1973-1993) tidak menulis, bahkan sa-tu cerpen pun.Sesungguhnyalah kebiasaan

mengendapkan gagasan "bebe-rapa lama" itu ada segi positif-hya dan ada segi negatifnya. Po-sitifnya ialah bahwa gagasan-gagasan itu sudah benar-benarmasak, dan saya pim sudah sa-ngat ingin mengeluarkannya.Lagi pula, tampak bahwa karyasastra lahir dari lubuk jiwa yangterdalam, terasa suasana antikdan abadinya. Negatifnya ialahsaya tidak bisa menulis ceritab^asarkan peristiwa-peristi-wa yang aktual, sehingga tampak konservatif, ketinggalan za-man, dan sepertinya tidak ber-partisipasi dalam sejarah yangsedang menjadi. Unt^ menghi-bur diri, saya berpendapat bah

wa memang seorang pengarangadalah sastrawan dan bukanjumalis. Kebetulan saya jugabelajar sejarah, sehingga "bebe-rapa lama" itu tidak menggeli-sahkan.

Saya cenderung mengendapkan gagasan cerita untuk "bebe-rapa lama", sampai saya yakinbahwa cerita itu ada haiganyatmtuk diketahui orang lain. Maka menoleh ke belakang terha-dap pek^asm saya,Jemyata saya juga menggunakan semacamformida, tetapi tidak wantah be-gitu saja. Saya cenderung m^hunggu gagasan sampai matahgbetul. "Matang" berarti bahwasemua imsur cerita menjadilengkap namun tetap terasaspontan, wajar, .tanpa beban.Kelenglmpan unsur-unsur cerita dapat dirumuskan sebagaithree in orie—persis seperti sam-po dengan krim pembersih, kon-disioner rambut, dan antike-tombe. Ketiga unsur itu. ialahstrukturalisasi pengalaman,strukturalisasi imajinasi, danstrukturalisasi nilai.Pertama, kaiya sastra saya

adalah ' struktihalisasi pengalaman. Pengalaman priba^,pengalaman orang lain, pengalaman kolektif, dan peng^amanhasil riset Saya sendiri belumpemah menulis berdasarkan basil riset, karena selama ini rasa-nya sudah cukup sibuk denganpengalaman sendiri, orang lain,dan kolektif.Pengalaman yang menjadi

bahan dasar suatu cerita itu ber-serakan, terletak di sana-sini, tidak. pern^utuh, dan selalu se-potong-s^tong. Tidak pemahterjadi.satu pengalaman meng-^basilkan satu ceiita. Pengalaman yang utuh—yang disebut sa-tuan kajian—lalu diberi struk-tuf "tianya mimgkin dalam tu-lisan ilmiah, seperti sejarah, so-siologi, politik, psikologi, dansebagainya.

T.jhatlah misalnya cerltajpeh-dek saya, Dilwana MencipiniBunga-Bunga (Pust^a Firdaxis,1992) yang saya buatpada 1968.Seingat saya hanjra ada tigapmgalaman pribadi, yaitu "pe-kerja keras", "berpindah-pin-

dah", dan "laki-laki pencihtabuhga". Pekeija kerasnya adalah tetangga saya. Dia orang Je-pang, tidak kembali setel^ Je-pang kalah, mengawim. perem-puan tetangga saya, dan bergan-ti nama dengan S^eh. Dia be-kerja di bengkel kereta apt, en-tah kapan ba:migkatnya, tetapiselalu pulang selepas Magrib le-wat depan rumah. Jalannyatampak beigegas, tidak peduliorang lain, sehingga saya pun tidak pemah menegumya. Ber-pind^-pindah adalah pengalaman keluarga saya. Sebagaipegawai rendahan di Perusaha-an Negara Garam, ayah selaluberpindah-pindah tempat. Tfer-akhir sekali ayah pindah ke ko-ta Yogyakartn, sebuah kota ke-dua. Sedangkan laki-laki pen-cinta bunga adalah kawan sayadi tingkat pertama universitas.Di kamamya selalu ada kem-bang setaman, wama-wami bunga dengan ma war yang domi-nan. Pengalaman itu tersebar disana-sini tidak pemah utuh.Pengaranglah yang harus membuat pengalaman yang hanyabempa potongan itu menjadi sebuah 'stmktur yang utuh danbermakha.Kedua, karya sastra .adalah

strukturalisasi imajinasi. Pe^.ngarang itu seperti tukang batii.*Di dapannya.ada.batu bata.:pasir, semen, kayu-kayu, dangentei^ tanah yang hmus di-buat menjadi sebuah rumah.D^gan sendirii^a dia haruspunya imajinasi tentang bentukrumah itu. Demikian juga seorang pengarang harus mempu-nyai imajinasi mengenai struk-tur cerita yang akan dibuatnya.Dalam DUarang Mencintai Bu-nga-Bunya saya m.embayang-kan adanya seorang tua, pagartembok, anak laM-laki usiasekolah, ibuyangbijaksapa, danayah yang suka korja keras. Dengan imajinasi saya melengkapi,mengubah, merangkai, merekat,dan menyulap p^galaman itumenjadi sebuah satuan yang punya makiia. ■ ^Ketiga, kaiya sastra a%lah

strukturalisasi nilai, Nilai dapatberasal dari agama, filsafat, il-

34

mu, kata-kata mutiara, kebijak-sabaan- sehaii-hari, peribahasa,atau dari mana saja. Secara ke-betulan di iiniversitas waktu itusaya sedang^rbelajar mehgenaiMax Weber. Weber di antaranyamembedakan asketisisme sur-

gawi dan asketisisme duniawi.Tokoh orang tua adalah dari tipeasketisisine suigawi (ketenang-an jiwa, kebahagiaan batin) dwtokoh ayah yang dari tipe asketisisme duniawi (keija, keija).tAnak lelaki itu t^epit di te-ngah-t^gah.Jadi dalam cerita itu, nilai itu

diambil dari sosiologi Masik.Jangan sampai^nilai itu mem-bebani kaiya sastra, membuatpengarang lUpa akaii penting-nya strukturalisasL Sebalik-nya, jadikanlah nilai sebagainilai tambah sebuah karya sastra- "Memakai aj^ii tidak menmkai

formiala, perlu diingat bahwapada hakikatnya cerpen adalahstrukturalisaa adalaK kaiyasastra adalah fiksi ad£dah "Du-^nia yiang Mungkm"; bukah fak-ta, jurnalisme, kaiya ilmiah,atau esai filsafat* .

t * Kunto^oyo,. budayatbanf dan s^arciwa% tinggcd di Yog-^^aJ^rUL I-' .>r '

Kompas, 28 November 1999

35

CERPKM CINA-ULASAN 1i

Ide Pembauran dalam Karya Sastra Cina Peranakan* Oieh Drs Sujadi

Selama ini, usaha untak me-masyaral^akah ide pembauran telahbanyakcfilakul^

balk oleh praienntah, m^nipun ma-syarakaty^g peduli teiliadap pen-dngnya pem^iman dalam beibk^sadan b^negara. Ada^ang m^g-usahakan pembauran lewat petka-;winan antaiaorang [oibumi dengannonpribumi; ada yang melalui senibudaya, seperti sinetron; ada jugayang lewat ussdia penguatan eko-nomipiibumi.Meskipun banyak pihak yang

terlibat langsung dalam kegiatanyang beikaitan dengan usahapm-bauran, kenyataannya, hasilnyabelum makamal. Ke^jangan so-iaalantaradiasyarakatpribumi de-ingm non]pribumi, Cina, masih belum d^at diatasi. Peml^ajran lewat |tperkawinan juga niengalami banyak hainbatan, tenitama karena

.trag^ bulan Mei—diberitakan

.yang m^Jacti koiban kebanyakanetnik Cina-r^ meijipak^ buktibabwa kebefhasilah melaku]^pembauran di Indonesim^^ihjjauhdariharapan.

PpHatial (kd^ sejaiah pdrj#^-

merebutkem^dekaan dari t^ftmpenjajt^ etnik Cina ikut terlib^;^dalamnya. Paling'tidak, ada k^asamay^g baik antaia pendiid^piibumi dingaii etnik Ci^ Misal-nya, p^ periumpin pergerakannaisional, telah memanfasOkan persCina peranakan, sqjiati Sin Po danKeng Po —y suig memang waktuitu cukup tericend-i— untik: mem-bangkitkan semangat juang pe-mu<to Indonesia, termasukmemo^puletkan istilah Indonesia kepadamasyarakkt luas. Bahkan WRSoepratman, m^kam 1^ Indonesia Raya, di toko musikTio PeKong, ymg juga milik orang Cinaperanakan.

Ma&lah ide pembauran ini, jugabanyak teidc^ dalain kaiya sastraCina peranakan. Novel-novel yangmembicatakan ide pembauran ini,antara lain: Oey See (1903), NyaiSoemirah dan Anak Siapa? yangketiga-tiganya buah k^a ThioTjin.Boen; Peniti Dasi Barlianyang ditulis Tan King Tjan; danBoenga Roes dart Tjikembang(1927) k^a Kwee TdcHoay. Daribeibagai judul novel yang telah di-sebutkan, memperiihatkan bahwasebenamya golongan Cina peranakan su^ lamab^taaksi dengan etiiik lain, pribumi, di Indonesia. Apalagi d^am Oey See danAnak Siqpa? ditulis bei^arkantejadian nyata yang ada di masya-

^ntu^ya seinakinmenguat^ aigumen di at^i tJii-tuk mehdapatkan gambaran ten-tang ide yang ada dalam karya sas-tra.Cina peranakan. di bawah inidiiiraikan ringkasan beberapa novel, yang diambil secara ac^Dalam Ania/: Siapa? bercerita

tentang hubungan asm^a antarapanudaOriiTjanMo Seng, yangbeipoididikan ting^ s^d^ ling-kungan keluarga kaya denganSoekmi yang miskin dw tidak t^-pelajar. Semula, ibu Tjan Mo Senjgtidak mengizinkan anaknya meni-kahi gadis itu karena bidcan darietnik Cina, miskin dan tidak ber-pendidikan. Tapi akhimya, rasabenci dan cimgayaiig ada dalamhad ibu Tjen Mo Seiig itu Jiil^gdan berubah, menjadi sayang,setelah mengetiahui bahwa Soekmiyanjg sangat dicintai anaknya itu,termasuk g^s yang rajm, ramahtamah dan b^ hati.laberkesimpulan semacam ihi

karenaketika ia sedang sakit, Soekmi m^watnya dengan penuh ke-sungguhan dw dengan sabar, meskipun waktu itu ibu Tjan Mo Sengsangat membencinya. Karena itu,

ibu Tjen Mo Seng merestui anaknya menikahi Soekmi. Ketega^d^ keuletan Sodoni dal^ meng-hadapi tantangan kdiidupan temjikembdll setel^ Tjan Mo Seng, su-aminya itu meninggal. Dengan gi-gih iabetusahamemberi pendidik-an yang layak bagi anak-anaknya^sesuai yang dicita-citakan Tjan MoSeng.Dalam Anak Siapa? seakan-

akan peristiwa yang dialami paratokdi tidak rasional;Rasanyaddakmungkin, pemuda dari keluargakaya yang bemamaljan Mo Seng,yang berpendidikan tinggi pula,jatuh cinta pada gadis miskin dantak berpendidikan. Tapi, karenap^garang sudah men^takan bah->wa cerita ini diangkat dari kejadi-an nyata, sekitart^un 1908-1921,menuhjukkan bahwa apa yang keli-hatannya aneh itu memangltenar-benar teijadi. Secara simtolis pe-ngarang ingin theyakinkan pem-baca, ide pembauran itu bukw se-kadar teori, atau retorika belaka,melainkan bisadipaktddcan dalam,kehidupan bermasyarakat. Asalkita seiragai bangsa Indonesia iniddak ada yang merasa lebih ung-gul, dan menganggap yang lain lebih rendah.. Kisah cinta antara duasejoli darietnikyang betbbla juga pa^ novelyang beijudul yangkeb^ulantokoh utama "Nyai Soemirah" menj^ judul cerita. NyaiSoemirah yang boasal dari Sume-dang, jatuh cinta kepada pemudaBan(^g,Tan Bi U^g. R^sim-patiNjw Sbermrah plda'Tw BinLiang timbul ketika pemuda ituberhasil membebaskannya daricengkeraman Arkoem, seoVangpenjahat yang pemah merampokdan membundi yang sedang dicaripoUsi, yang sebenamya masih adahubungan keluarga, dengan dia,saudaramisam Ibii Nyai Soemirah

36

meminta maaf kepada Tan Bi Liang k^ha tidakmemperiralehkanputrinya menikah dengan pemudaitu, yang berasal dari lain. TanBi Liang menerima keputusan itudengan perasaan teiham. la many a-dari mungkin ibu Soemirah kha-watir anaknya tidak akan hidup ber-bahagia bila benimah tangga de-rtgahetmklain.Soemirah semakih frustrasi. la

mencoba bunuh diri. Tapi niat bu-tuknya ihr diunmgkan ketika men-d^gar Tan Bi Uang luka boat aki-bat percobaan pembunuhan yangdilakukan Arkoem. Soemirah ma-rah kepadaArkoem. Dibongkar-nya raha^ kej ahatan yang dilaku-kw Aikoemyang selamaini bmi-saha dihitup-tutupi, yaitu kasuspeqibunuhan dan perampokan.'Ar-kb^ ditarigk4>pplisi untukmem-peitanggungjawabkan kesalahan-nyaipi.^ VMelihkanaknj^ mau bunuh diri,

ibii Kyai'Sdemirah aldiimya meng-izinkm tm^yaiturnenikah doigan'Tan Bi La^g: Ketika Aikoem ke-luar daripoijaramasih ada rasadoi-dam pa^Kym Soemir^ dan T^Bi Likig^pisuiuhnyaRpgaja, an^pemmpu^ saudaiany^^men^^til^luaigalS^^jde^gwhijuanmencelak^^ NyaiSo^iir^ sdcdiiaig^ Atas periaku-an yang faaik yang diterima Rogajajs^la^a mengikuti keluarga NyaiiSocariiiah, meiQrebabkangadisya-tim^natuitumeogimuig^ nialnyaunti^in^ced^ orang yang sela-maiimtPliahbetbuatjaMkEpadanya.^.<i;jahunfbergMti^^^ Anakbuah kas^ N^y^ Sc^mirah deriiganTw Bi Liang, yang bemama WeTjiak; sudah ti:^& menjadi de-wa^ dw terlibat'aknara denganRogaji Nyai Sberiiirah tak meres-■

tui hubungan ini. Suatu hari, ketikaHio Tjiak sedang meng^daiai nxhbil dengan Rogaja, mendapat mu-sibah. Mobil masukjurang. Begitumelihat pacamya tidak sadarkandiri, Rogaja panik, hatinya hancur,moasa tidak punya siapa-siapa lagidi duhia ini. k lantas minum racunpemberian Aikoem yang benar-nya akan.digunakan membunuhNym Soemi^ sekeluarga, tetapitidak pariah dilaksanakan. Rogajatidak moiinggal, hianya tertidur pu-las. Masalahnya, yang diminumRogsya hanya (ito ddur.Pada wak-tu AikOeiri'Sedaflghiembeti racun,penjualhya diam-diam menggan-tinyadaigan obattidurkaiena me-nget^ui bah w Aikoem itu orahgjahat Bila diberi racun yang se-sungguhnya, pasti akan dipergu-nak^ membundh orang lain yangtidak bersalah. Setelah sen^uh dariluka yang dideiitanya. We Tjiak,mendapat restu dari ibuny a untuk •moiik^ Rogaja. Sedang Aikoonsendiri tewas di tangan oiang gila.; Ada perbedaan yang menaiik■m\s^Anqk,Siapa? dengan A^oiSbem/ro^'tenitaina bila dikait^dengan ide pembaurari, yang dis-ainpaikan pengarang lewat peri-laku para tokob y^ ada dal^'de-rita E>al£unA>i^5u^.^o{angtuaTjari Mo Seng.yang secara'simbo^lis inewd^ goloiigan lioiipribuini,etnikQria, s^lumnya meneritahgkdnginan anaknya imtidc boiimahtan^ depg^ So^qni dari golon-gaii'pribuirii. Sebialiknyi dalamNyai Soemirahymg tidak irieres-tui hubpganahtara%ai Sboid^dengw Tai Bi Liang, justrii daijpihafrT''* I - n r-

Wkmah yang bisa diambil da^kasus ini adalt^ bahwa gagaaaripembauran itu dapat tereah^ dengan baik apabila ada keija samayang baik antara golongan pnbumidengan nonpribuml Kita tidak bisamenyalahkan etnik tertentu, bilaselama iiii pembauran dianggapkurang bdhasil doigari baik! Yangdiperlukan adalah mencari solusiteri^aik yang bisa dimaniaatkan untuk memec^hkan masalah yang ni-init ini, bukan saling menyalal^an.Pesan moral inilah yang inguidis-ampaikan pengaiangnya.

Yang jelas, ide pembauran se-perti yang ada ^Anok Siapa?dan Nyai Soemirah masih terasaaktual bila dihubungkan dengankonteks ypg ada sekaraiig mi. Inibisa teijadi karena rriasalah ga^sanpembauran iiii sudah Itunadica-nangkan, tap kmyataaimyasampaiisekarang masih menjadi problemsosial y^g belum da^ terataa dengan b^ Dengan &mikian, konteks yarig dihadapi piiluhan tahimyang lalu, sepeiti y^g digambar-kan dalam k^ua noWl irii^ Inasiihsama deng^ Irenyataan yahjg ada^karangini. ^ :

Memang kaiya sastia teiciptatidak terlepas d^ kondisi mai^a-rakat dari budaya yang ada di ling-kurigam^ Apa y^g disampaikahpara sastrawaridalariiTcafangan-'nya, sedildtbanyakmencamirikansitiiasi yang sedauig teijadi, yang

golbrig^ pribi^. T^akhimya ■peikawiriari teqadi juga. ■ ;'

cpya. Dan ideperiibaiuran jjcrlridit^pilkain supaya masyarakatriienyadari bahwa tejgagalan dalmmelakukan pembaurim'akanme-riyebabkm 'desantegrain bwg^ ■

pe^ysadalahaltd]vmsimh«r§itas), . muhfmfimadVah surabaya/fkip/pen-

didikan tiahasa dan sastra tndOTesra.

Republika^ 7 NoVJember 1999

Sastra Indonesia semakindipericaya dengan hadimyabel^erapa karya yang

.mengambil ceqta dari sastra Man-

.darin dpngan budaya dan ling-kungan Indonesia. ^

Sastra jenis ini, meriurut penga-jar Sastra Cina FSUl Melani Bu-idianta, dicoba diperkenalkan oleh-Wilson Tjandinegara melalui kar-.ya 'Kumpulan Ceipen Mini Yin, Hua'. Di dalam karya teijemahanceipen Cina ke dalam b^asa In-•donesia dengan latardan kondisi, Indonesia, menunit Melani, adalahbentuk diplomasi budaya.Bentuk diplomasi memuncul-

,kan jenis sastra Yin Hua. Ini bentuk (Masphora yang menjelaskanacuan budaya akl Cina yang diga-:bungkan.menjadi dua budaya dalam suatu karya sastra. "Istilah inisangat mendrik.untuk lebih dikajisebagai salah satu unsur kekayaansastra Indonesia," ujarayaddam^diskusi buku tersebuL. Uraian yang digunakan si pen-eijemah,; kata Melani, sangatsederhana dan mudah dicerna.Buku ini diakuinya sangat meng-hibur. Fungsinyapun menarik danpehuh dengan konflik-konfliksosial yafig digarap secara seder-hari^ "Konflik sosial tersebut di-

cairkan Wilson dengan pende-kataii humanis, kreatif, danhumorisyang jarang dilakukan oleh sas-

trawanmoderen. •

Gambaran konflik sosial b^yakmeigjlhaini caita dalam cerpen ini.Kejadian-kejadiankenisuhan,»per-golakandi bulan Mei 1998, hinggatewasnya seorang Mahasiswa UIYunH^. Bahkan maraknyakeja-dian m^canan beracun di perten-gahan tahuri 1998 digambarkansecara 'nyeleneh' dalam ceipenbeijudul 'Nasi Beracun'. "Cerpenini mengangkat atmosferkecuri-gaan yang melanda masyarakat disaalitu," ujar Melani.Pada beberapa cerpen sengaja

digaihbarkan secara dramatis danJmenegMg^. Contohnya, pada'cerpen 'Peci' tersebut kis^ A•Siong yang diselaniatkan 'dari, keriisuhan oleh sebuahpea belu-I dru hitam milik temannya. -; Ada hal lainnya yang lebihmenarik dari kumpulan cerpehmini ini. Kritik tajam atas sifatniaterialistis dan kapitalis yangmengeksploitasi manusia meru-pakan daya tarik tersendiii. Kritik'tersebut berupa sindiran 'dengan'gambaran sosok-sosok manusia'yang pelit, culas, dan Iain-lain.'Sindiran ini bukan mengarah'kepada kelompok etnis tertentu,melainkaii kepada kapitalis.Tata nilai dalam kehidupan

sehari-hari dalam masyarakat dit-uliskan'secara cerdik denganpehggambaran yang serius, ka-

= dang-kadang pula dengait humpr=

yang menggelitik, melodrimayang mengharukan, hingga ceritayang sangat romantis. "r

■ "Dengan caranya ini, buku tersebut lebih banyak men^bur danmaigajardaripada pengotohan sas-tranya Namun, sifat artifisialnyacukup tinggi. Selaih itu, fiingsididalrtis dalam buku ini sangatkental dengan penggalan-peng-galan pendek yang dapat mere-fleksik^hidup," tuturpoigajarinL

Penggunaian kata-kata di dalamtiap cerpennya sangat mudahdicenia dan puitis. Di samping itu,humoryang dikandung di dalam-nya mengembangkan metafor-metafor imik dan lugas. Nilaiestetika, lanjutnya, digambarkan! secara h^us, namun menyentuh.

Dari semua keistimewaan tersebut, ada beberapa yang menjadiganjal^ yang dirasakan Melani."Pengoi^an sastm yang kurangdiperhatikan dalam karya ini.Inilah yang saya rasa justmi meru-pakan kelemaliannya Contohnya,penggunaan kata-^ia yang tidak

, ba^ yang memperlihatkM pen-eijemahan yang terburu-buru.Selain itu, gaya bahasanya sepertiragam melayu kasar di jamantahun 30-an. Namun, irii menjadikekhasan dari karyanya ini."

Secara keselumlm,iamenilai,karya'ihi mehawafk&Yagamuntuk mempopulerkan sastra di =

w :&n

wr-^oN'^i

M-asssgBSSSi

Himm

masyarakat awam yang kurangapresiatif terhadap sastra. "Karenacerpen ini mudah dimengerti de-ngan mengangkat cerita tentangpolidk budaya sehari-hari dari ma-salah yang paling remeh. di da-lamnya pun terkandung pandan-gan yang jauh ke depan melaluiperspektif kehidupan yang dapatmemperluas wawasan kUltural."Seorang sastrawan, pengamat,

dan kritikus sastra Sigit Sugiarlo,memperhatikan banyaknya kele-mahanredaksioqal. Tapl, ia beipen-dapat, masaiah itu tidak m'enjadi halyang paling mendasar.

"Dari pujian-pujian yang dilon-tarkan ke penulisnya, sayajusteruIain, saya mengarijuikan agar masyarakat jangan membaca bukutersebut. Sangat berbahaya. Buk-

. tinya, anak dan istri saya menuduhsaya gila. Masalahnya, saya ter-tawa-tawa sendirian dalam mem-

• baca buku itu. Terutama padaanekdot-anekdot tentang perem-puan yang gila karir," kelai^SigiL- Sebenamya, iamenambahkan,

; setiap orang. yang fnengulas^ jangan mengesampingkan kaiya-" - k^a sastra, apapun bahisa dan

budayanya. "Apa pun latar bela-

KUMPULAN PUISl

RUMAH PANGGUNG .DI KAMPUNG HALAMAN

v. "(INDONESIA^MANDARINI

;Wilson Ijandiriegarii

SUKIRNAN'R).-". 7? ^i ikomumtas Sasiia Indonesia "

' 1099: '

kangnya, sebuah kaiya sastra tidak padatahun 1996, yaitu sejakiamu-ada pengklasteran. Semua i&i ditu- , lai pindah ke T^gerang, ia me-jukan hanya untuk kebaikan dan ninggall^duniabisnisnyauntukkemajuan sesamamanusia." total dalam bidang sastra ini.

Ia melihat, banyak kelebihan Karya-karya yang sudah di-dari karya ini. Terutama dalam hal hasilk^nya 'adalah kumpulanpenyampaian pesan moral dan puisi tunggal sebanyak duabuah.estetikakepadamasyarakatawam. Selain itu, sebanyak enam kaiyaCara penyampaian yang humoris, teijemahan pun sudah diliasilkanlanjutnya, menjadikan pesan- salah satu dewan pengu'rus Ko-,pesan yang ingin disampaikan munitas Sastra Indonesia (KSI);dapat dengan mudah dicema pern- ini. Bersamaan dengan peluricu-bacanya. "Itulah kelebihannya." ran kumpulan cerpen,ini,ia punWilson Tjandinegarakelahiian . meiigeluarkan buku berjudul

Ujungpandang keturunan Tiong-: 'Kumpulan Puisi: Rumah Pang-hoa. Sejaktahuh 1990-an,'iamurar '"gung Di Kam^hg H^aman\menekunibidangsastr^Bahkan •• V-'. '

Republika, 7 November 1999

Memahami Cina

Lewat Cerita PendekDIBUKANYA hubungan da-

gang Indonesia-Cina,memberi banyak peluang. Bu-kan cuma bagi pelaku ekono-mi, lapi juga kalangan akade-misi. Cina, seperd diakui banyak orang, merupakan salahsatu sumber ilmu.

Sebelum lequn langsungke daiam kehidupan masyara-kai Cina, ada baiknya bila kitalebih daliulu mengetahuibentuk kehidupan mitsyara-kat Cina sehari-hari. Bagaima-na peguangannya dalammencapai cita<itanya? Bagai-mana sifat dan karakier ma-

syarakat Cina )ang sesungguh-nya?

Melalui buku Cerjmi MiniYin Hun, VMIson dalam kata

pengantamya mcngatakan, iaingin menguak kliasanah kar-)asastrayangselama ini nyarislerlupakan. Sejarah mencatat,sebelum novel asli Indonesia

Aznb dan Sengsara ditulis(1920), para penulis ketu'run-an Tionghoa telah mengisikhasanali sastra di negeri inidengan novel-novel saduran.

Melalui Cerfmi Mini YinHua, \Mlson memperlihatkankhasanah sasua yang ada. Wa-laupun masih terlihat bentuk-bentuk teijemahan yang ku-rang sesuai antara kata yang

Judu!: Ceipen MiniYin Hua

Penterjemah: WilsonTjandinegara

Penerbit: Komunltas.

Sastra Indonesia

Tebal: 138 halaman

satu dengan kata )anglainn)a,namun cerita • dan makna

yang terurai melalui cerpen-cerpennya terlihat kuat.

***

BENTUK kehidupan ma-

syarakat Tionghoa, terlihatje-las dalam alur cerita maupunkata-kaia. Itu bisa dilihat da

lam ceipenbegudul CintaPer-(ama. Isin\a tentang budayakoloi yang raembelenggu hubungan pria dan wanita.Dalam cerita Kekerabalan

Lain Sukii, pembaca bisa men-dapat gambaran tcniang ma-salah pluralisme. Pada suatumasa, etnis yang hidup di Cina, puma tradisi saling hor-mat. Toll, kalau soal ini yangdibahas, apa menariknya.Syukur, sang penulis pun

memuat plot soal keniunafik-an dan pengkliianatan sertakesewenangan .para karakterdi dalam Alunan Musik di Lan-

laiDansa, karya Xiau Baige. Disini, sang anak — sebagai to-koh utama — hains tegarmenghadapi penyelewenganyang dilakukan ayahnya. Keja-dian itu membuamya sangatmembenci makna sebuah

pemikahan.Cerita<erita Cerf)en Mini

Yin Hua, ysalaupun bahasanyaagak kurang teratur, menarikuntuk dibaca. Ada sejumlahkelucuan di dalamnya. Seti-daknya, dari 50 cerita yangtermaktub, pembaca mulaimengeru serba sedikit tentang Cina. (wik)

Warta Kota, 10 Nov^ember 1999

PUISI-ULASAN

f^/DTTengWpuldu \ I ' .; seorang nelayan |'I iberteriak/

: /Tuhan bikin laut/ ./Beta bikin perahu/:/Tuhan bikin angin/Beta bikin layar(tiba-tiba perahu itutenggelam ditiupangin)//Ah beta main-mainTuhanku,

sungguh.^*./

alah satu puisi yang dibacakanRizal Manua karya Jeihan.

dyHumor adalah puncak tragedl(yang) komedik, kadang vulgar/sarlas, sinisatau eufimistis. Di sana

terdapat 'masalah' yang diusung;plesetan logika juga ada yangdeviatif, mungkin. Tetapi humor■pulayahg-dianggap bisa mencairkansuasana^kebekuan dan kekakuan, dimana saja dan kapan saja, siang/malam, merenung, sedang ngo6ro(,;atau sedang (maaf) kentut,' humorpun akan memiliki arti khiisus.L' . 'Humor bisa juga menjadiironi menyimpang, manakala ruangyang digunakan sebagai wahana^kspresifcas kata dan logika itu'muram dan kelam. Penyampaianhumor dalam/rame keakuratanruang,/bukan sekadar hampa di^udara. Ataii pengundang gelak tawa;.proses mentertawakan diri sendiri/jdan kesombongan kultur yangfsUenatif.- ■

i Begitulah humor 'dibanyakkan'|oleh penyair yang justru seriuspemandang humor, Jose Rizal|ianua. Lelaki; empat piiluh tujoh|ahun itu, dengan gayanya yang;3<has, gestur tubuh yang lentur danpnemikat, kostum kejujuran hitam

dan putih, melenakanurat tawa penpnton

setianya di GrahaBhakti Budaya,

Taman IsmailMarzuki, 8

' Nopember lalu.

V DiafbretisJ o'_s"e

|F mengeluarkanf s t a m i nja■ untuk 49 (se-piiluh diantaranyabuah pikirari-;nya sendiri)puisi yang memiliki kan-dungan humor

\^ontemplatifdan reflektifdafi pujangga-pujangga puisi

Indonesia seperti WS Rendra;.Sapardi Djoko Damono/RemySilado^j

.Hamid Ojabar, Sutardji Calzoum.;Bachn, Motingge Busye, dan lainklain. ■'

•, Oiawali Jokorto Ibu Kota,Kota 'Ibu kaiya Remy. Silado, Jose"fasih mengiririgi gending pop-kontemporer dalam instrumentalia

- metropolis. Sambil beriari di tempat'.vibrasi vokal dan kemampuan]

^^memainkarT tempo clkam" ruangahiberair conditioning Atis sapgat^diaforetis, merangsang keliiarnyakeringat. • • ,

Hingga pembacaan.puisi kedua/,ketiga dan seterushya, jeda mphjaditabu untuk dilakukan. Kadar humordari puisi-puisi yang dibacakannyabegitu tinggi. Mencermati Kentut,Berak, dan Wonyet, karya Jose itu,,meski sudah berkali-kali dipentas-kan, tetap saja mengundang bahanatawa penonton. Ketiganya potretkejujuran; dalam 'kejorokan'/dan"'ketidakpatutan'-. kata. Meskidemikian bahwa ada banyak yang,harus direriungkan, seperti /pjarah^Jose setelah pementasan, benaradanya. Betapa .sulit/ dangampangnya jadi presiden untuk•orang berfaeda dalam Serak, sangatpolitis dan sosialis, mustahil bag!penikmat ktoset, hingga menjadiWuhg di akhir bait. Gerrr...' /Puisi-puisi tematik dalam

kerangka /fafael seperti Monyet,:.khatarn dibacakan rnengundang gerrnyaris pada settap bait. Memori danemosional perionton tak akanlupaakan pemimpin despotis kita.yangpunya kemampuan dan keahlianmemimpin tak terbatas. Fun dalam^empat Berlindung Di Hari Tua,dengan aiunan musik Indonesia■Pusaka coretan Cornel Simanjuntak,igusur menggusur menjadikondominium, vila, lapangan golf,hotel, cottage dengan berbagai label perusahaan yang mehggurita,'Indonesia menjadi seperti Monacc^ang aman, nyaman dan asri untuk"ditinggali.

Atau tengok puia puisi -faali;bertema susiia dan moral etik yarigmenceritakan tentang candik^perempuan sebaik-baiknya danseburuk-buruknya karya beberapapenyair seperti Taufiq Ismail, RemySilado, Sutardji Calzoum BachriBaiam Seminar Sehari Celana Dalam,Konferensi Asia-Afn'ka, Celana Daidmi, II dan ni. Puisi mereka bagaitahdrasengkala, rumusan kata, yangsetiap katanya melambangkan angka.tinggi, dibaca dari depan danBitafsirkan dari belakarig.i Tak puas sampai di "situ,■memasuki jam kedua pembacaan,;3ose menghidangkan " puisi:mendidik, Petatah Petitib Bali, TataiSahasa 6an Pelajaran dan Tatai fiobdsojuga karya Taufiq Ismail yang|merupakan potret dari proses|kemunduran dan penurunan mutufdalam masa digresi jnga puluh.dua^tahuH;- Apakah rnurid harus selalukencing berlari? Apakah pem-bangunan itu boleh asal? Apakahkalau banjir atapnya yang turun^ke

• air? Apakah hujan emas bisa tetjadi?di negeri sendiri? Jawabannya ada?di kehidupan sehari-hari, tent^nya!di Indonesia, Iho. ' :?

Kesadaran, Fanggung. Puisi humoryang dibacakan dose, telah; me-ngalami proses pemilahan terlebihdulu, disesuaikan dengan per-tunjukan. "Sebab ada penulis puisiyang tidak membayangkan suasanapertunjukan dengan audiens dalammenulis karyanya. Itu tidak akansaya sertakan. Sebaliknya puisi yangditulis dengan sense ofaudience plus^kontemplatif akan memberi rang-.sangan faagi saya untuk mem-bacanya dengan .semangat/Sjelas

Kesadaran panggung, reaksiIpenonton, terbayang dalam setiap;kata dan-bait puisi hingga puisi itu?hidup dan signifikan untukBirenungi. "Mas Willy dan Mas Taufiqitti kan memperhatikan performance,'mereka : .ketika menulis .ituimembayangkan publiknyarJadisayaharus betul-betul memilih puisiyang seperti itu, di samping juga;masalah ungkap Jose serayamenjelaskan mehgapa puisi-puisiyang dibacakannya itu nyarismengundang tawa, karena persoalanyang disuarakan adalah persoalanyang paling sensitif dalam diri kita.Persoalan-persoalan itu bisa tentanglelaki-dan perempuan, seksual, moraldan etika.

"Itu kan dekat sekali denganhidup kita jadi responnya cepatsekali. Sementara masalahsosialdanpplitik itu panjang perenungannya,"ujar Jose yang berencaiiamengadakan tur keliling teater anak-anak yang diasuhnya, pementasandrama moholog dan pembacaanpuisi humor ke berbagai daerahseperti Riau, "Yogyakarta dan Balipada kalender 2000 nanti. ^. Timing, lanjut Jose, juga

merupakan kekuatan yang inherenBaiam setiap pembacaan pui.si,;"Kalau salah t/mi'ng ngg'ak akan'dapat moment yang-tepat. Karenakalau begitu pembacaan dari banske satu ke ban's berikutnya tidak ada'lagi kekuatan bacanya". -

Puisi adalah sebuah caridra,puisi humor adalah- candra-yang"beTmakna.../Maksud Jiati memelukgunung apa daya gunungnyameletus/:;

Agenda, 11-17 November 1999

43

liSI^PiC JAKARTA jfemt^Teink^Be^ Jodalu^Smg^jat^im 19^9.im,'^jadi ca£^ sungjguhpentinigba^ but^sem^kemeoang^ sesuato met menilai dapat inemperkayaPubi Oj^.SiQ^^ Sebag^ atass^ua^ . kepenyainoinusantaia. "lapunya

semn^ pemah itti adal^ hakh^d^v^jarimlani maiw bm selama'sepiiluh tal^' kemb^ganiim jiikkan kaiyanya. Kita tak punya(196^197Q ka^a ketqlibafcan-':. dan (didektis.^ak peiiting siapa hak untuk cuiiga, keeiiali kalau;nyadalamT ieJda!(l4pb^Kd)U- yahgmenanj^s^kal;^ Iqtyatayaisudahb^b^mehjadidayaanRal^at),nmtidiiiyaTm^ -medansosi^mesama-samaber<- gera^ poUtik," jtandas mantan|bbk'B^lm;ba^'6ka sangatpim- peran,.*' tutumya di Jakai^be- tetua komiteLsastraDewan KerIting.kaienaian^yalaU^bq^'^vben^tutiiy^g I senian jakaitaini/ ;j simgpenstiwat^ebut. 4'- l^dal^yangjugadibacaniya, 4S^carateipisah,meniu^'^I^tuOkaSukmtamepiang^^^^^ ,

|hancQianse^raksasayangdn%r44b^top^ -.biaaa. "Sa^l^umm^^Ingunql^Jqjn^^^iainLTei^.i^^^ guMkaiya-kaiyanya,'* katanya.jbok:BerliiiV.ba^'^nuUs'ftOYel -. jiMa^un lS>65-m^^"Mqrajut Har^tVVim-'menja^^^^^^I^ dulhadi, inemangk^al^ taktraiii^teisendim.T^^^ gjiminen^jaklbdonesiak^^ te aliin^pnjoMbm^yang diaQggapisebajgaiJkevplua >4 ia.sempk di- ■ bei^^yairLekr^ sq)eItiP^a-)E^opa 19jS94^| inprn^ J tdiain^W h^. *■ Saya dicurir / Imiidya AnantaTi^.' '; VI kemeiqhgkn pii^me ata^ sp^y; :;g^ d&biayu ble^'gqaj^ Immunis <: C deinikian kehadiiaii Pu-isiaii^e ini jmadali poenjadi inspi-; i taoiahimti^peila kb tukmbali di blaiitika seni budayalasil^ O^uhtpkmembuattiffl ' iM>^danbeber^^^^ Indon^ia disambMbuahpuisi, dan m. ?4' katany^ Pii^ men;^ -h^. "Muncdlnya sebagai< ; -'Melihati^t^k CBqlin) itu^f peigmnnya kb Taiw^^^ unr sas^w^ tak ada qa^ah, Yangmoigingad^ saya al^tembok ^ka- ■ ■ memutar-pCTjarayang inqiydcatdiri saya," ■ . nmg dijdai^ya prpfer tbalikkan sejafah,yvte pakarujar^tu,SKaatsetelahpejid^- ;,anya^"^ sasti:aB]!Miiu.r4^ankimq)ulmpt^yadiPu^jfe';Vpaayi^.l|bjamyk^^buda^w Jdinan^ N^umtp^^aifSk^ tapoiAtu^I Selaisa (5/li) lalujTen^ Idaii '^yp^mya takb^Iak 'kpben-ihi.mfthiinifnya/njenjadip^lairi^^^ /dm-kebendan. "Tonqhangp^igahaVi V^aniichan dan^ia diprnjarai ^barkat inanieiaiTkaic^ maqng.b

V l^nipiidehi^.qok-^ada gjgal . 9 November ddidamny^^

Republika, 12 Noyember 1999

Putu Oka Sukantafrmn EMDOK Berlin telahim ■menyediaJian-. dirinyaA

M untvkdiamukUhat coret-cmet dan karang-\

an bun^ luUim itu t1: kepalaku lerUindnk, di Tnar\ndkiih liebd)asan

peluru tdah mdukai kema-

SEPENGGALpuisidiatasj .dibacakan Putu Oka S^jkanta (60), di Goethe Insct-iicut Jakarta, Selasa-(9/11).Puisi begudul TembokBefUn ■ / -1 itu dibuat menjelang ruar Putu Oka Sukantatulmyatembok Berlin, tang-gal 4 November 1989. Se- rangkeng penjadangkan terabok pembatas^ sendiri pemah dJerman Barat dan Jerman tahun, daii 1966Timur itu diharicurkan duhan yang diket^^;al 10 Noveniber. padanya, tak jel:

Putu membacak^ em- s^a,iadianggap5pat puisi begudul Ternbok lali satu peiiyalr

sendiri pemah d

Timur itu diharicurkan duhan yang dike

Siorup dano&riter. -s

SELAIN membuat puisi,Putu Juga.. mengarang se-•buah novel begudul.Mera-jut Harkat, yang mulai ditu-lisnya sejak la keluar daripenjara tahun 1977. Novel-yang ditulis-selama 20 tahun itu beria ten tang kisahkehidupahnya, yang : per-nah dijjeiyaia sebagai ta-hanan politik tanpa pemah

II I i iMiii _ dibiilTilnn'Vr-ihfnnnp "/ ■ saya lebih suka me-

Putu Oka Sukanta nulis puisi, sekali duduk se-lesai. Kalau cerpcn atau no-

rangkeng penjara. Putu vel, 'kan tak bisa dibuat ce-itahan 10 pat, disambung besok pasti

tahun, dari 1966-1976. Tu- sudah nggakm«xil^'' ujarnakan ke- lelaki yang juga berpraktik

tan^;al 10 Noveniber. i padanya, tak jelas. Hanya sebagai akupunktur itu.Putu membacak^ em- s^a,iadianggap sebagai sa- Karya-karyanya sendiri

pat puisi begudul Ten\bok lali satu penyalr Lembaga Justru lebih sering diakui diBerlin I, 2, idan Semadi di Kebudayaan Rakyat (li- luarnegeri.'Iapemahmen-BerUn. Pembacaan puisi itu kra) yang dianggap peme- dapat penghargaan hadiahjuga berkenaan sebagai pe- rintah .Orde Baru identik sastra NEIMIS 1987-dariringatan 10 tahun runtuh- dengan komunis. Chile untuk cerpennya,nya terabok Berlin di Pusat Putu : sendiri meman- Luh Galuh (1980). Putu iu-

juga berkenaan sebagai pe-ringatan 10 tahun runtuh-nya terabok.Berlin di Pusat

rintah' Orde Baru identik sastra NEIMIS 1987 -daridengan komunis. Chile untuk cerpennya,

Putu : sendiri meman- Luh Galuh (1980). Putuju-Kebudayaan Jerman, Goet- dang sosialisme atau kapita-he. Atas sponsor Goethe, ' lisme sebagai sistem yang tirberbagai puisi itu dibuku- ; dak sempuma, yang dilaku-kan -dengan judul Tembok kan oleh negara. Menurut-

dang sosialisme atau kapita-

Matahari Berlin {Die Maxier nya, kekuasaan cendemngDieSonneBerlin),yznghcti^21 Judul puLsi.

Tembok itu bagaikan ber-cerita dan mendorong saya . ., Bruncukmenulis.'':UjarPuiu.:::r .SelatBa!i(kurT

Ketika baru Ubadi Berlin, . SalatrVGreetings (sekitarakhirOktober 1999, .jembang JalakBaimieSongofPutu sangat membenci tem-bok yang memisahkan ked- . (^umuabangsaserumpunitu.Ia .Ergabmir(kijmpularmemandangnya . sebagai . Keringat Mudara^eat of ISimbol pemisahan harkat .KelakarAir.AirBerkemanusiaan. - • .MerajutHart

la juga membayangkan. - . Peijalanan Pe\Iimib9kB.ei;lm:;§el:^^ : ^ :

• I Belog (cerrta Bn

ga kerap diundang untuklisme sebagai sistem yang tir bercerahiah soal sastra,dak sempuma, yang dilaku- atau membacakan puisi dikan oleh negara. Menurut- Australia, Malaysia,Jerman,nya, kekuasaan cendemng dan Paris, (tan)

ak-an^ Bali), 1980*SelatBali (kumpulan puisi), 1982 '

* Saiam/Greetings (iojmpulan puisi), 19^> Tembang Jalak Bali/Tbe Song of The Starling (kOrrpuIan puisi), 19^

•Tas/DleTasche (kumpuiancerpen), 1986 ' , '• Luh Galuh (kumpulan cerpen), 1987

• Ergab mir Oojmpulan pui^ dan cerpen), 1990•l<feringatMutiara(§weatof Peari(kumpulanc8rpen),'1991 ''

• Kelakar Air, Air Berkelakar (cerpen), 1991* Merajut Harkat (novel), 1999

• Petjalanan Penyalr (puisi), 1999 ' ""

Warta Kota, 12 November 1999

45

Mlento Puisi Bumii

Isii-isu yang dikampanye-kan selama setahun diha-

rapkan dapat mempengaruhipublik. Antara lain asasimanusia, pluralisme, proyekgambut, kebiakaran hutan, de-mokrasi, laut, dan korupsi.lain itujuga anakjalanan, ma-syarakat adat, kekerasan, pe-rempuan dan utang negara.

Paha dan dada

Mrateng^ Warta kotaMomen tahun 2000yang se-

bentar lagi akan tiba, menim-bulkan inspirasi di kalangananak muda. Kreativitas kaum

muda ywg tetgabung dalamVisi-90 Creative Campaign me-nuangkan ide dalam bentukkalender tahun 2000. Kalen-

der tersebut buksui hanyame-nuliskan tanggal, hari dw bu- >Ian, mehinl^^sai^t "dehg^isu-isu yarig sedang marz^'dj- ■: dan gambar yang adaIndon^ia, ^ . di-^d^ kalendqr itu, karya

"Kaioi. mengkapipanydc^ ;k-dm Visi-90. Selainsuararsuara di Ladorie^^ terdapat karya semi peduHdeiigahmasyartikat?f,o Hardi. "Se-Indpiiiesi^^ ujar Caroline Pin-; kalender dengantauli,p^dM Visi-90, pada aca- gambar paha dan dada akanraPelunqirairidaaResensiJira- bertebarM, dan kalender inileruf^ Pu&i 2000: Suara-mej^adi" altemadf pilihan,"siuimS£ciL;. C^airjls^i.

■ Mehiu^my^'W^^ Hardi, musisi Bill Sa-kalendeir ihiy inuncui ketika . tergerak memban-wakH-wakil lakjat barti terben- ! to, la peluncuran ka-tuk. Eumpulan anak-anak mu- , • i^der- Vmembawa siswa-siswada yang' suka berdiskusi itu,' ^h^ didikannya imtukmasih m<^pertaiiyal^'' Jazz itudibilitasny^ .^ak^ me^ka" nienyumte lagu What amdidengaf ^ Woddy sambil dise-. . .Segala jp«r^ y^g ter- -llihgi f^imainan flutenya.lontar dalam .diskusi, mereka , Jiale^^ Puisi Bumi hanyarnmpah^ dato .;i$;:isu be^ v.^cet^ s6bany^ 1.000 eksem-sar,;)^^Mma <i^^jiimlah,^ yang terba-btdanda^kim set^un,Dengaii;iv..^. Sumbangan dana berasalmemani^tl^ k^ender<&:^^^ anggota Visi^O dan Lem-hun 2000, masyarakat-dapat'' baga Svyadaya V Masyarakatmelihat gambar. dan memba-ca puisi yang ada di dalamnya.MaksudvisuaUsasi tersebut, se-bagai bah^ renungan danmengingat^n prang bah\yamasih banyak; masal^ y^belum selesai di Indonesia. '

(LSM). Sebanyak 400 eksem-plar siidah beredar. Sisanya,600 eksemplar, dijual Rp. 35.(^ per eksemplar. Pemi-; nat (fapat menghubi^ tele-IP^on 6^0669 dan 7974989.

(ta«)

Warta Kota, 16 Noyember 1999

50

PUISI HOMOR-ULASAN

iJotge' Rizal Manila

risis spsia^pplitikdanekonbiniy^i^^^da,

ba^'al^pijdra^. rriasyarakat p^'j^^^^ jenidian dan^ebiiiitu^^

Di sisi 1^; keadaan ini memangUdak dapat terelakkan, tetapi ma- .syarakat tetap berjiardp bisa mernemukan kompensasi. : -

Berawal dan situasi itulah, Jo^jRizal Manua seoraiig penyair kelahiT*ran Padang 14 September 1954 men-coba mena^ptr]^ katup pelepas lin^tuk dapat^keluiar ddn belenggu piki-ran yang menyesakkan kepala.Mepjelai^ pentas pembacaan puisihumor 8 November di TIM nanti,seniman ini bicara tentang konsepyang dimilikinya itu. Eewat ' .puisi-puisi humor i^^Jpse.Rizal men^gaskeihb^'konsepnya dalam;:;i v/l, aberkarya. ;; "• • r ::';a ■

"Sebenamya tidak;ada idebaru, ljareimiper-^;_soalan humor atati keje-t^^^^^ .nakaaii ini sudahjai^^sejak 1^^Dalam tradisi kita^di;semiia^^d^^ah pasti ada pufii jenaka JadfpO'^^mentasan ini semacain.inpngih^kan kembaii bahw^nda' suatujulmoratau kejenakaah'adakfh sisi mauusi;'awi dari manusm itu/^ndir^ 'jamya kepada PembaT^nX^'/il)M Jakarta. -i; .".'iv

Himpun Penonton^^f^?^ ^ ;Menurat Jose, mb^iu puisi- .

puisi yang p;^;ya ka^dupigw humorini, ia merangtaim ifienpntoii y^lebih banyak dan lebih luais. \Pementasah.puisi humpr semacamini dapat inerangkum a^u mencaripenonton yai^ lebih banyak dari Vipembacaan puisi-puisi yang umum.',

Pertunjukan puisi humor yan^ >;diadakan tersebut, diupayakan dapat^mencakup segmen yang lebiliJ}(KariNamun Jose jiiga^nlempertim"i"^; '

bai^kan kemun^dnah penontonanak4hak.;'-Sebeti^ya ada .puisi —--tidak terlalu vulgar, Misalnya.tema-tema seks yang kurang baik kalaudiekspresikan di depan ahak-anak.

i Tapi kalau pertunjukan ii^um sa-ja, lalu ada anak-ahak di dalam-nya, nggak masalah," Idlah Jose.

Seniman yang juga menjadidosen IKJ di departemen Teaterini banyak mehgan^mt piiisl humor yang padat dengan metaforadan akan ditampilkaii depgan,

i iringah ilustrasi musik MIDI. Ia juga akan b^^nandung dan membuat"pl^etan^yang menyehtil;masalah gender. iSecara umum,Jo^ Ri:^ tidak bergamtimg. .pada lema tertentu..; ".>?Tenianya sangat ter-

buka, dari sosial, -

moiah-politik dan ekonoinisampai pada masalah-masalah yang sangat priba-di,*'tuturnya menjelaskan.Terhadap lelucon yang khask^erahan, Jose be^ehda-pat kecehderung^ senunan

bereksp^i sesuai^^^^iur daerahnya adal^ hal yangwajar. Ickuj pribadL^^'/ Dari s^'lienyairiiya,':;.Jose mengapmtimeng^dung humor kairepenyaimya y^lf juga-himaoiis."Misrinya.Rehdral Iia^Icara' prilridh dia hu hpmbris { 'orpignxa, Se/ise huihor dalam!di^yaV itu sadar ataii'tidak ,'masiik ke/dalaim karya-karyj^a."

Khusus masalah prinsip dangagasanhya tentang puisi, Jose Rizalmenilai masyarakat puisi telah -.terkot^-kotak..''Aku higiii inehero-hos kotak-kotak itu/makahva aku ■memba'ca puisi di tengah sampah,.

pemulung, mal, kafeatau di niana saja,"

Suara Pembaruan, 8 November 1999

45

Warta kota v " feu-isu yang dikampany^MomentahunSOOOyangse- kan selama setahun diha-

bentar akan tiba, menUn- rapkan dapat mempengaruhibulkan inspirasi di kalangan publik. Antara Iain hak asasianak muda. Kreadvitas kaum .r manusia, pluralisme, proyekmuda ywg ter^bung dalam gambut, keb'akaran hutan, de-Visi-90 Creative Campaign me- mokrasi, laut, dan korupsi.nuangkan ide dal^ bentuk lain itujuga anakjalanaii, ma-kalender tahun 2000. Kalen- syarakat adat, kekerasan, pe-der tersebut bukan hanya rempuan .dan utang negara.nuliskantanggaly hari^^' buv^ Paha rian rinrinIan, me^nk^>5aijat deh|^«^ rana aan 0808isu-isu y^g sedang rajur^'di. •: Puisi dan gambaryang adaIndon^ia. • f '.- ^ itu, karya"Kam mengkamp^yek^.^^^ Visi-90. Selain

suaiar^uaia di IndoriesuL terdapat kaiya send peduUderigah fniasj^uSalat?:,o Hardi. "Se-Indories^^ ujar GuiX)^ Pin-' kalender dengantauli,pen(^yisi-90,padaaca- gambar paha dan dada akaniaPeIuhcui^dan.Resensi.Ktz- ber^aran, dan kalender ini

Pu&i JSumi 2000: Suaror .vmeq^ altemadf pilihan,"svaruKedL,:. ' "ijafjHfaiidi.• Ment^tnya, ide menibnat; Sel^ Hardi, musisi Bill Sarkalender im' municul ketika , memban-wakd-\rakil lakjat baru te^ii^,''; peluncuran ka-tuk. Kuihpulan anak-anak mu- : Imdec Vmembawa siswa-siswa(fa ]^g suka berdiskiisi ito,' didikannya untukmasih mempertaiiyakan''ki;^;s^ Jazz itudibilitasn^ Apakah inere^'^ jmenj^ Wiaiamehdeng^ su^iakj^tf..^^^ World, sambil dise-. , Segala jpiertaiiyaan ymg ter- l^lingi j^iroainan flutenya.londu: ddam .diskusi, liaereka , Puisi Bumi hanyatumpaU^ (fafam. be- y dicet^sebanydc 1.000eksem-^».)^g saima ditog^jumfah.|tijii^^ yang terba-biilan (fafaiii^t^un. Dengan V^^.'tas. Sumbang^Ul dana berasalmemanfaatkah k^ehdCT4?^:?v ahggota \Tsi-90 dan Lem-hun 2000, masyarakat' dapat ' ba^ Swadaya Masyarakatmelihat gambar; (fan memba- (I5M): Sebain)^ 400 eksem-ca puisi yang a(fadi (fafamnya. plar siidah beredar. Sisanya,Maksud visuafisasi tersebut, se- 600 eksemplar, dijual Rpbagai bah^ renungan (fan 35.000 per eksemplar. Pemi-mengingatl^ orang bahwa ; nat dapat menghubungi tele-masih b^yak • masal^ Ayang Vjpori 6850669 dan 7974980.belum selesai di Indonesia. ' : y

Warta Kota, 16 Noyetnber 1999

46

JAKARTA -:^ Paiade peifiM-caan puisi kmbali digelarl Acaiayang digel^idga hari bdt^t-tuhit

■ (15-17,November 1999) rtienyani-but Festival Nopemba- 1999'untukmemeri^an HUT PKJ TamanIsmail Marzuki ini'kian mengu-kuhkan wama-wami p^penyairnaaoi^. Tsmpil hari pertamape-nyair Sapardi Djoko Damono,'Dan^p, Afiizal Malna dan RemiiSilado. //^ . ' - '

Sq)erti poiampilan sebelumnya,Sq>ardi yang mendapat kehormat-an membaca puisi paling awalmen^)eitahahkBn stumnanya yang■kalem.tak beigejolaki Gaya pmsi:kaiharkam b£myiak bi^g/k^iia;enak pula inenikmatihya kalau!pehontbn jhembac^ya seht^l!Paling Mudah'jdtuh,Kelerkhg^Laygng'Layang, ohbn Di TepiJcdan daxi Topmg. Puisi yang ttf-akhirdibacaiiya ini dipo^n^^-kan S^aitdi untuk Dan^. '5'

•Puia Kiefeneng y^ skrl^-pM^^ lingm'ini^mehdongengtentahg'i diniilikinyabeberapa butir'kele-: reng diddam saku bolphgyang1 but^yajatuh eht^'diii)^I diiiM bwyak cn^ cukup'pexi^j memahcing bed^; *Tm p^ti^tPhtiig pi^g-br#^> yang hii^g-kai^ diciiliki''-kato'; seprangl>enonjtonL:S^> t^Wial^kika l^Mi dikoiifi^-:I sik^ fc^^^^''*Tase^ iiit^-; pre^^d^*^ja^^iiya^^ ^ ^; - Meny]i}^.p^|^I adalati ny^'^ pana^. Sete-' lah ju>pr/.ye,me^a^^-penari B^yaUolp t^pil bem-mahyas^iih lal^'k^ im

: to 'sendiii^/Ia'meheiiak^ k^^^gusar^yapi^

, eksj^loii^i^i^^t^ da£^: bagipka i)ropinsi di Indbnesi itLewat Tc^'a b^qudul

; Mali Berpisgh Dengdhyang tentunya akan dicekal

idibacdampi^mi^ ff-jAll^j^Jai^^kinp ihuhculiiya^P^blil^^ba^/Dt^^orib^^ ^

ciakma^bewis^dengan^^efL-CMcM'kdpc^^ menyiisUn Ibeton Hidupcui!::^rh^dUd^'Aku'tanganjCintakumemnggdlka^^AkuteipiirUlCAceh img;gal ke^nmgdn.'

Sajakbequd^id^j^^Gunm'Pdsir l^jiitiiya nieratapi|kdtda2m'ffi(^n^a y^g'ldw me-

pan^tenisi^empolai^dtra'!^isufiiiyaadalah hitui^ bidt-baitpuM Danaitb yang niengddbdkaiiserta mensymkankei^aan danketuhanan Tuhan.;Pnisi-puisi.bCT-

; Pfflayair-muda AMi^lMailha:

Ikata^^da ini pil l^ih bdde-ia'irienyajil^ eifapat ldiyany|i;'Pe^cdf^Bqi^Ber^Badf^R^Merah-(Terbm^^(dmTmjimgBur^

iirpda$i

r^^^ebaiailato

me^bahl^jba^^tih^n^epyeidpi;'Selaihltii la mdm tda^ ixik

j^pat,'AMJierbik'deiigw^

Iddarff-JdS^ai^itis^i-Tdnyda bbh^^bMyi^idaplMS^diii,*'hmgi^ Afriz^. X>i'z^mi

I yang beiK^^ihi, katanya, banydc)sefcaUih^irasiy£mgdi^Afdzal unfiik merangkais^ak- '■ * :"Karena sekatang ini saya •sulit untuk; m^dapatkwInspirasir d2ui infonnasi.-iLifcnnasi seka^g ini lebihmati daii beiida, karenalidbngwdungdardi sebabjb^Hsl^nta-beriU keinat-li^'^papaiiiyiReml meysdditl^ . . i !|r Renu yang mengakhiripai^pemharajpeftama jnf tampil imeya-jkinkah.-' ' 'y->! Membawakan kaiya lan-jtara lain b^vMResUailn-\doNes0s, iaihenipaiodllcanjkcndisijbdonesi^ dewasa;iiu, I^b^piiisi ini|ternyata >(^lm. Jbattyakiiorang tedp *hdcal' dalam[betpiiisi. "Saya menda^tS^pdan Jo t - • • •[Seinua^kekatanya;^ ;;;; ■/ >r;^^i;^R^ya sayan^ya^ pe--n^pij^ fc^mpathya ini.^kii^gniCTt^^nbntbnvHinj^ acara b^-

!^^p^:sep^nipat k^rsit^ gedungiGr^aBhakti|Bud^aTOyfc^^-^'Saya^ai^ ini I^na!pei^aj^ piiblik^ karenarRetni nilaj

itu^f^tdca .^ikit,'''i^'kata'paqarto seusai peinb^aaiijipuisi.::-

' ■'rad'

Republika, 16 Noyember 1999

47

Parade Peitib^paan Puisi

tampilkan Tuntutan Aceh Merdeka'JAKARTA — kasus tiintutari

kemerdekaan dari Aceh masuk da-lam tema puisi yangdibacakan da-lam acara 'Tarade Pembacaan Puisi" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pada hari k^ua pembacaanpuisi dalam rangkaian Festival November itu, para penyair yang tam-pil di.atas pentas Gedung GrahaBakti TIM dengan lantang me-nyuarakan seal tuntutan iherdekay^rakyat Aceh.

Penyair yang tampil di hari ke-dua, Selasa (16/11) lalu, adalahTau-fik Ismail, Harnid Djabar, F Ra-hardi, dan Jamal D Rahman.Mereka membacakan ekspresi senimereka dengan tegas menangisi,memprihatinkan, bahkan berkatakeras akan kondisi aktual Indonesiasaatini.

. Puisi Hamid beijudul 'Selamat

Tinggal Manusia Budak Indonesia*mengatakan bahwa yang lebih pen-ting adalah manusianya yang merdeka bukan tuntutan kemerdekaanbagidaerahnya. "Indonesia sudahmereka, tapi manusia Indonesiabelum merdeka. Jadi sekarang bo-leh sajao^g-orang itu memerde-kakan dirinya lewat Aceh merdeka,Riau merdeka,Maluku merdeka,Irian Merdeka," papamya.

Tapi, sambung Hamid, apakahakan mengulahg kemerdekaanIndonesia yang cuma pura-pura itu."Yang penting itu manusianyayang merdeka, tanpa maksud mengatakan tak usahlah merdeka itumerdeka," tandas Hamid.Karya lain beijudul 'Sepantun

Sekrup Keparat Super Bangsat'juga dibacakan Hamid sebagai si-kapnya melihat meluasnya kemu-

daratan di kalangan bangsa Indonesia. "Kitamemangterlepasdaripenjajah. Tapi sadaiilah bdhwakitasebenamya berada dalani cengke-raman jajahan mesin sistem superdajal," mkasnya.Yang dimateud super dajal itu,

Jelas H^id, adalah segala sesuatuyang teiang-terangan inelawan sistem Islami. "Sistem itu memperrn-hankan dirinya dan melawan sistem Allah SWT.Prinsip dasamyadigerakkan oleh tak hanya libidoseksual, tapi juga libido materialis-tik," papamya.Penampilan lain Hamid adalah

pembacaan puisi 'Super Hilang*yang diiringi musikalisasi. Sajakyang mengatakan bangsalndone-sia sebagm bangsa hilang inl mem-parodikan supersemar.Sementara itu penyairTaufik Is

mail yang menyajikan deretankarya yang sebagian besvdiambil-nya d^ Imihpul&n 'puiSi MAJOI{Malu Aku Jadi Omng Indonesia)juga mempenhasalahkan munciil-nya tuntutan merdeka dari dalamtubuh Indonesia sendiri. "Dahulu

kita teriak sama-sama Indonesiamerdeka. Namim, sekaiahg tdde-ngar suara meid^ dari Indonesia^Inilah dukacitabersam^" cetus-nya. MenumtTaiifik niunculnya.b^agai tuintu^ madekaitu sa-ngat menyedihkan. "Saya me-nangisinya,".ujaraya.l£d lakiyang diungicapkan Tau-

fik melalui puisinya mengenai luar.biasanya.cengkeram luar negeriatas Indon^ia melalui lahan per-ekonomian. "Sampai kita menge-mis ke luar negeri dengan bahasautang luar negeri,' * tukasnya. Le

wat sajak begudul 'Kalian GetakICairii Jadi Bangsa Pengemis, LaluKalian Paksa l^irii h^uk MasaPenjajahan Bam, Kata Si Toni' iniTaiifik menekankan kebei^gantung-an kuat Indonesia pada luarnegeri.ICarya Imn yang dibacanya adalah'Dharma Wanita,.Proklamasi Ge-nerasi Si Toni: Tertua Tiga PuluhTahun, Mikropon dan UmdRatusRibu Pengungsi,.1999'.Parade puisi kedua ini diawali

bleh penampilan Jamal D Rahmanyang tak kalah kerasnya mengkri-tik dinamika dan ketidakberesan

di Indpnesia. Lalu disusul oleh FRahardi, seorang penyair yang ditahun 1980-an dicekal karenapuisinya beijudul 'SumpahSangWIS'. Kali ini iaikutbeijuang melalui sajak beijudul 'Pantun ^a-siswa dan Sang Jenderal*. ■ rad

Republika, 18 November 1999

48

ICBK Mustafa Bi^ ■•t •M.'

-KASET • puisi, mungkinkahbiSa ' laku? Jika itu ditanyakankepaida KHA Mustofa Bisri—yang akrab .dipanggil Gus Mus,^ia akan menjawab, "Yang pen-tiiijg pembacaan puisi itu dipro-diiksi dan segera bisa dinikmatimasyarakat, tanpa memikirkanhaialriya nanti."Makluntj, di mata Gus Mus,

hingga saat ini bdum ada hu-biuigah bai^ antara kaiya sastiapuisi dengan masyarakat'. Bah-kan, di antaranya terdapat ju-rang pemisah. Di sinilah pek^asastra, seperti dirinya, perlumenjadi jembatan.K^et bertajuk Tadarus Ous

Mus—yang dilimcurkan Kamis(18/11) di Semarang—^ini berisipembaca'm puisi oleh Gus Miisysmg diambil djui lima kiun-pulan puisinya, di antaranya 2b-darus, Wonita Cantik di MuUa-

zam, serta Gelap Berlapis-ldpis(kumpulan puisi terbai^^yangberisi puisi tentang riefonnasl).Di antara p^bacaan puisi—

yang kata'Gus Mus sangat kentalnilai rdigiusnya—juga ada pembacaan ayat dari tiga surat dalamAl Quran, sehingga kaset itu ber-makna taliarusan (membaca AlQuran). Pembacaan ayat AlQuran ini, katanya, untuk meng-ingatkan umat maiiusia, teruta-ma dirinya sendiri, yang sudahIjanyak lupa pada akhirat."Pada saat orang membaca

Al Quran, selalu teringat padaakhirat, tetapi setelah M Quranditutup, mereka lupa -lagi olehgebyar kehidupan dunia," je-.lasnya.Produksi kaset puisi Gus Mus

ini teigolong ngebut, karena se-banyak 5.000 kaset digarap ha-nya dalam 10 hari, yang dijualdengan haiga Rp 14.000 perbuah.'(dth)

Korapas, 19 November 1999

Rendra dan

SiBURUNGmerak WS Rendradan penyair-mpnolcig'Bute^t;Km:iaredjapaakan tampil d£damkegiatan Gema ^Perdamaian dalam

rangka dies nataliske-50 UniversityGa^ah^MadadfAu(Utofium^G^aSabha Pramana,. '7 Desember 1999

mendatanjg. . ., Kegiatian yaiigmenjipakan bagianpej^elaran. prkestra,puisi.dan orasi itu.akan merigbadirkanpula Sri Sultan

Hemangku BuwonoX, penguasa kera-ton Yogyakarta danRektphUGM Prof 'Di* Ichlasul AnrnL

DrAnggitb

49

Abimanyu, sebagai katuik pelaksaiia pagelaran kepadawartawan, Jumat (26/11) mengatakan, pagelaran akandidukung TwUite Orchestra Jakarta plmpinan Addle MSdan Orkes Simfoni Mahasiswa Yogyakarta. Hadir sebagaibintang tamu Anlng Katamsl, Waljinah dan WimarWitoelar yang bertlndak sebagai pemandu.

Menurut dla, pergelaran dilaksahakan atas dasarkeprihattnan atas berbagai peristiwa yang terjadi padabangsa Indon^ia. Di antaranya, krisis ekonomi sudah lebihdari dua tahun belum terselesaikan, munqul berbagaimacam skandal yang menodai pemulihan ekonomi,terjadinya penyebaran kekerasan dan gera^n separatisyaiig juga 'rnakhi trarisparah dan lain sebagainya.

Demikian pula masih terdapat secercah harapan yangtersisa dari kes6p^tan bangsa melalui pemUihan umumdan sidang umuip MPR sebagai modal utama bagiterciptanya Indonesia Baru.

Kebutuhan akan seruan yang lebih lantang agar paraelite dan pengiiasa menaruh perhatian lebUi serius padakehidupan kenegaraan.yang demokratis, berbudaya, adil,damai dan berlangsung tanpa adanya kekerasan,

Kepada khalayak diserukan agar saling menghargaihidup dan hak hidup individu dan penyelenggaraanberbagai macam kehidupw kenegaraan yang plural,m£uemuk, dinamis dan multidimensi bisa berjalan secarateratur, rapi dan berkesinambungan.

Pergelaran seni, puisi, orasi dan orkestra rausik yangberbobot dalam kemasan pentas multidimensi merupakanw^jud dari gerakan budaya dan seruan moral.

Anggito mengemukakan, Universitas Gadjah Madaharus menjadi pelopor gerakan budaya lewat mediakesenian dan. kemasyarakatan dalam bentuk pemyataansikap serta keprihatinan bersama dan secara terusmenerus melakukan gerak^ moral kepada pemuka danmasyarakatlu^ untuk mencintai kehidupan kenegaraanyang demokratis bemuansa perdamaian dan antikekerasan. (132).

Suara Peipbaruan, 30 Nov^ember 1999

50

PUISI HOMOR-ULASAN

^<SS0 Rizal Manila

,Kf

i -i

risis spsMijjbUtik-(^ekonbini ya^i^^^da. ,

. .aWi^ '

: ba^'alam;pi|ura^. iriasyarakat. jeni^an dan^abiiiitu^

Di sisi lain; keadaan ini meman^ 'tidak dapat terelakkan, tetapima-syarakattetap berjiarap bisa raernemukan kompensasi. . . : -

Becawal dan situasi itulah, Jose^Rizal Manua sebrahg penyair kelahi-i'ran Padang 14 September,1954 men-coba menav^fir^mn katup pelepaistuk dapat^keluiar dalri belenggu plki-ran yang menyesakkan kbpala:Menj^ang pentas mbacaan puisihumor 8 November di TIM nanti,seniimm mi bicara tentang konsepyang dimilikinya itu. L«wat ' .puisi-puisi humor itu, VJose .Rizal menggagas'keinbalikonsepnya dalaih.;:.! .-i, 'berkarya. ;; •• ur v!'

"Sebenaniya tiSak!^^'.ada ide baru, Imrena per-.,soalan hiunor atah kej e^y .nakaah ini sudaliai^|bejak^Dalam tradisi Idta, di^m^ !ah pasti ada pvUsi jehak^ adi^pe^^^mentasi^ ini semac^.ine^kan kembaii bahwaada'auatoji^^atau kejenakaari'ad^sfh sisi'inaiiiiusi;^'awidari manusia itill^ntoyVuv ■jamya kepada 1) Jdi cJakarta. . 0-

Himpttn Penonton^i^^Av^?-' t ;Meni^t Jose, niL^ui .

puisi yang praya kspidupgan kumorihi, ia metangkum pehpnton yang .lebih banyak dan lebih lubs.Pementasah> puisi humor semacamini dapat merangkum ataumencaripenonton yang lebih banyak dari V-ipemtocaan puisi-puisi yang umum. •,

Peiinnjukan puisi humor yan^ >diadakah tersebut, diupayakart dapat!menbakup segpien yang lebihjbe^i aNamun Jose jiiga'niempertiin"f '

bangikan kemungkinan peiiionton ..anafeJanak.;"Sebetidnya adapjaistpiusi imfuk orang dewa^ tet^t ••Wtidak terialu vulgar, Misalnya.tema-tema seks yang kurang baik kalpudiekspresikan di depan wak-andk.

I Tapi kalau pertunjukan uhi sa-ja, Mu ada anak-anak didalam-nya, nggak masalah," kilah Jose.

^niman yang juga menjadidosen IKJ di departemen Teaterini banyak mehgangkat piiiisi humor yang padat dengan metaforadan akan ditampilkan depgan ■

I iringan ilustrasi musik MIDI. Ia ju-ga akan bti;$enandung'dan membuat"plesetan" yang naenyen^^^nnsalah gender. Secara umum,Jose Iti^ tidak bergantung.pada lema tertentii."' "; TvS'Temanya sangat ter-

bijka, (kirisos^^ -

nibi^politik dan ekonomisampai pada masalah-masalah yang sai^t priba-dybiturnya menjelaskan.Terhadap lelucon yang khaskedaerahan, Jose berperida^piat kecehderungan senimannntuk berekspresi sesuai^ iur daerahnj^ adalah hal yangWEgahiiaip pribiadi:" y > ' /' '/ -Dari segi'iienyaimya,':. Jose menganiatij^yak.^inen^uidung humor kareM:penyaimya y^ jugn hiunpiis.''MiMlnya Reiidral Kalpu ser!!! V! ii cara pribadi, dia Ita hpnibris i; 1orpngnya. Sense hunior dalamjfti^ya V ihi sadar ataiitidak ,misiticke^ dalam karya:-karyanya."

.Khususgagasaniiya tentang puisi, Jose Rizalmienilai masyarakat puisi telah : .terkotak-kotak.:"Ala:i ingiri menero-bos kotak-kotak itUi makanva afeii',:mernba'ca puisi di tengah sampah, ;

pemulung, mal, kafeatau di mana saja,"

Suara Pembaruan, 8 Noyember 1999

51

cetusnya.

^enurutnya,seni membaca

puisi ituadalahseniberkomu-nikasi. v

Oleh karenaitii seniman ha-

rus pa-

ham benar apa yang mereka sam-paikan.

"Kalau mereka paham, art|^"masyar^t puisi itu makin mehi-bong^ anggapan bahwa puisi itueksU^if di menara.gadmg Seya."Persia Junior

Berdasarkan penuturannya, mi-natnya pada puisi-puisi humor "su-dah dimulainya sejak tahun 1990.Bahkan pada September lalu, Joseju^ tdmpil dengan kecenderungandi Pusat Kebudayaan Jepang,Jaka^. "Pada m'ulanya aku kelUingitu bahyak yang curlga. Disangka-nya hanya main-main ssya. Temya-ta setelah melihat aku seriusmengekspresikannya, mereka re-spek," tuto ayah lima anak dariperkawinan keduanya dengan f •Nunum Raswati.

"Untuk aku puisi humor ituadalah serius bukan sekadar melucu,tapi ada nilai-nilai moral dan sosial

di dalamnya," ungkap senimanyang mengenyam pendidikanSekolah Teknik Mesin

Perkapalan ini.Keseriusan seni Jose a-

gaknya juga butuh "pengor;banan". Untuk ketigakalinya, ia harus rela ram-

butnya dipangkas pen-dek ketika menbintangifilm karya Garin Nugrohobeijudul Puisi Tak

Terkuburkan. Dalam filmyang direncanakan keluar

Januari mendatang itu, Josebermain sebagai seorang penyairGayo yang dituduh komunisyang temyata salah tangkap.

Sebelumnya, penyair yangpemah bercita-cita mepjadi pe-main bola dan masuk PereijaJunior ini juga pemah bermaindalam film layar lebar beijudul

Oeroeg (1993) dan ZamrudKkatulistiwa (1996). Di sampingbekeija di Pusat KesenianJakarta Tim, Jose jugabergabung dengan TeaterMandiri pimpinan Putu Wyaya

dan Bengkel Teater Rendra. Mantanjuara lomba baca puisi Citra tahun1984 ini masih sibuk mengurusBengkel Deklamasi sejak tahun 1990,selain membuka galeri buku sejaktahim 1994. (UW/W-9) /

Suara Pembaruan, 8 Noysraber 1999

52

Jose. Rizal Manua

Seni hanyalah tiruan atastinian. Sepintas kilasklaim Plato, sang filsuf be-

sar tei^but, i^erup^can suatureduksi bemuansa pelecehanterhadap seni. Bahkan dimiaempiris yang komposlt cumamimesis yang tidak sempumadari dunia ide sebagai realitassejatL

Bagi Plato dunia ide adalahrealitas yang sesiingguhnya,yang tidak bisa dibantah danmumi Kesenian tak lebih dari

mimesis dunia ideraiwi.

Tanpa adanya pretensi un-tuk memfialsifil^ikan penda-pat dedengkot filsafat di atas,seni juga bisa tampil sebagai ek-spresi pemberontaikari dan perrlawanan {resistant). Dalam artiini sen! tak cuma epigon atau ji-plakan. Bahkan lewat karyanyaseniman memaparkan danmehgeksplisitkan persoalan realitas, walaupun realitas ituhanyalah sebuah tiruan.

Realitas inilah yang mulai digarapoleh Jose Rizal Manua, lewat beberapakaiya seni yang adalah mimesis duniainderawi. Dalam nada canda penuh humor, penyair Ri^ melukiskan suatii'realitas chaos dan ketidakbebasandalam dunia yang teratur. Bahwa ketidakbebasan manusia sudah sampai t-ingkat y^g sfmgat parah. . , ;, Pengebiri^ kebebasan m^usiaoleh Rizal diiiyatakan dalani .puisibeijudul Monj^et. Bahwa kebiasaan mo/zo/nini/upus adalah khasmasyarakat binatang. Dan ini j^un su-d^ ditiru dengan sangat kejam olehmanusia terhadap resamanya.

Sedangkan dalam puisi KentutdianBerak, Rizal meliliat satu sifat pen-guasa yang aneh. Ketut oleh penguasabisa dicap penggan^;u stabilitas per-gaulan. Berak malah jadi "bentengiper-lindimgan" bagi kebebasan berpikir.

' Puisi-puisi Rizal umumhya bemadakritik spsial, dengan memadukan se-dikit bumbu plesetan seksuaL Denganmengenakan badu> celana dan sepatuyang berwama hitam-putih serta sebuah gans putih membelah settinglatar yang semuanya berwama hitampekat, Rizal tampil depgan gaya "pw^lente".

Ke-48 puisi dibacakan dan sekali di-dendangkan secara piaraton, selamasatu seten^ jam di Taman IsmailMarzuki, Sehin (8/11). Seluruh puisitersebut berliriskah langgam protesdan kritik, yang dihiasi musik ringannan santaL Tpjuannya untuk mengajakpenonton nierenungkan lirik puisi yangdiiaritunkan.'

Atmosfir kesederhanaan yang dipri-oritaskan Rizal mengundang khalayakagar mehdalaminya dengan penuh per-hatian. Tentu sasaran defenitif lagi-lagipenyampaian pesan.

MenggigitPuisi-putei ang dibacakan pria ke-

lahiran iPadaiig^ tahun yang lain iiii,terasa smi^t menggigit BeruntunglahRizal'membacakan puisi tersebut di erareformasi.

Dan biasanya penyair-penyair'yangselalu kritis terhadap kemapanan akandibaptis sebagai figiir yang aspiratif,agr^tif terhadap rintihan nurani rak-yat yang tertindas. '

Dua puisi humor Rizal, yangbeijudul KentiU dari BeraA: jelas-jelasmeriggisaribarkan realitas keteipasu-ngan ide dan kreativitas manusisL '

SejcUcdicdp sebagai pengganggu stabilitas pergaulan/^jdk kebeba^mnyadibaiasi dan diaimsi/Keniut hanyadidemomtrasikan di lingkungan ter-batas/dansecarahati-hatL

Kebebasan manusia yang tersisa 'murigl^ cuma kentut Kentut bel^keliiar masuk perut manusia. Tak adaharga, tak ada pajak yang menarik ke-untun^ dari kebebasan tersebut.

53

Namiin kalau sampai kentut diper-masalahkan, bisa dibayangkanbagaimaiia sulitnya sebuah kebeba^diekspresikan;

Kentut^dianggap raenggan^ sta-bilitas pei^ulan. Karena itu peredarankentut hams dibatasL Akibatnya tiada

lagi tempat bagi setiap oranguntuk dengan bebas mengelu-ark^ angin dari pemtnya.Pdhiasuiigan kbbebasan sudahmasuk dunia maya, dunia kentut, yang hanya didengar, dici-um dan tak peraah dilihat.

Namun menjadi aneh, karena ada orang-orang tertentuboleh bebas berkentut hanyakarena kentut itu meluncurkeluar dari kursi tertin^. Halini digambarkan jelas dalamlaiyutan bait lain puisi Kentut,

Pemah di suatu

parlemen/dalam ruanganmegah sejuk ber-A(^/kentutmenyerang hidung pesertasidang/yang sedang payersmenyusun anggaran/Namun,Alhamdulillah.../Hura-hard da-pat dicegah/Kekacauan segera.teratasi/Karena sumber bu-nyi/meluncuf dari kursi terting-gi-

Dalambait ini Rizal seng£uamenggambarkan situasi gap an-

tara yang berkuasa dan rakyat ke-banyakan. Kalau kentut itu keluar darikursi tertinggi, tidak menjadi massdah.

Segala hum hara dapat dicegah, segalakekacauan dapat teratasi karena sumber bunyi jelas diketahui dari orang"gede".

Rizal mengucapkan situasi diskrim-inatif tersebut dalam nada humor,membuat penoriton terpaksa mengocokpemt dan tertawa geli. '

-Namun antagohis dengan Kentut,dalam puisi Berak, Rizal malah me-ngakui bahwa kebebasan bisa munculpada saat orang hendak berak. BahkansambU termemmg di atas kloset, kitabisa menghayal apa saja, termasukmenjadi presiden. Termenung di ataskloset/menghayal, jadi/presiden/. .../Phtng!, begitulah bunyipuisi humomya.

Dalam puisi ini Rizal menyodorkankepada pendengar sebuah gagasanmenarik bahwa kebebasan akan lebihleluasa dirasakan, jika kegiatanbeipikir kita tidak diketahui banyakorang. Dan tempat yang cocok untukhal ini hanya di kamar WC.

Situasi anomali dalam tempat ter-tutup oleh Rizal justm dijadikan simbolkebebasan beipikir dan berkreasLBahkan menghayal mepjadi presidenpun bebas dilakukan di tempat ini. BagiRizal inilah tempat yang balkmelepaskan segala kepenatan pikiran,segala belenggu yang terjadi selama ini,sehin^ pikiran kita bisa bebas, bisa"plung".-

- GUSTILESEK

Suara Perabaruan, 10 Noysember 1999

54

Cildiii,^£u^ Kota J- ' VDi'ked^ Biikimyaj.di^^l^^

KeseniaiivJak2Uta;\vT£^mail Ma^ki (TIM), drama-y^jfbse Ri^ Mwiia banyakberkuiM dexigah, 'puisi-puisihumot ;-Ia iiiei^pjnnji>vU^^

fikaai^mn^ iini^ idalam

pembacaan puisi hunior."Ada ratusan puisi yan^ saya

coba hidupkan dalam peitun-jukan panggung. Sek^ pen-tas, sekitar 40-an judul puisisaya bacakan dalam diuasi ah-tara satu sampai sata^etengahjam,''* katanys^ saat*^umpai diTiM,Seriin:(8/ll). ; y :

> Senin Malam,. di GiahaBhakti Budaya, TIM, ia mem-bacakan puisi humor. Sebarnyak'4& puisi karangan berba-gai penyair dibacakan^(^amgaya yang jenaka. Selama ku-rahg4ebih 2 jam dia memba-cakshi aneka puisi berteiha humor. Pendeka^ yang dilaku-kan mengakrabkan karya-kar-

^itu^kdpada audiehsv-.j^Ada ;ipi^ .yjgigi/mengM-;%^jg mM^hiimoit'tapji ituse-:m'ua teii^mtuhg kita memba:^cakannya. Kalau hanya seka-jdamya's^^,' puisi; itu . tidjdcakan - berbunyi . apa-apa,"ka^y^ V ' / *

Puisi di tangM JpSe terasapuhya gregeL Orsmg'puh ter-tawa karehanya. Menurut Jorse,(tingkathumor puia itii ber-macam-macam. Tak hanya.se-bato isi, tapijuga makna yangter^^ • Bebgapa - sdij^ an-taranya '^d^g ;,hanya me-ngundang senyum, seperti pa-da puisi ka^ Goenawan Mohamad, beogudul Cerita UntvkMita. ' " ' -

- iTapijuga ada puisi yang bisabikin kita%teitava terpingkal-pingk^- kedka dibacakannya,seperti kairyai iTaufik Ismail,begudul Seminar Sehari CekmaDcSam^-: Mnya menggam-barkanSpara celana dalammelakukw sarasehan,^ meng-gugat' . eksistensinya. Padakarya . im Taufik tak lupa

mehyampaikan kritik sosial se-cara ahnbolik, melalui sosok-sosok /yang v digaihbar^kandalain roh celana dalam dari

limaf.Wilayah Jakarta.Puia pendek pim temyata

juga bisa mengundahg tawa.Seperti kaiya Hamid Jabbarbegudulj V .Doa , SeomngPemmpinyang berisi satu l^ta,"Anian", atau puisi Seorang

yang hanya berbunyi,"Amen". X

Jose- men^eluti pembacaan puisi humor sejak avvaltahiin QOm. Setelah sempatterhenti, kini ia mulai aktif la-gi berhumor dan sukses. ■Sukses itu meinbuat Jose

laris manis. Bany^ daerahmemintan^ lintuk tampil.Hingga pihun 2000, dia al^keliling ke kota-kota besar diIndonesia. "Setiap kali tampil,saya selaliimembawakan puisibam," tutur lelaki yang terob-sesi meiyadikan puisi sel^giaielemen entertainmen. Nferi

ber-hehehe, untiiknya. (agi)

Warta Kota, 11 Noyeinber 1999

55

SASTRA ANAK-ULASAN

-y.'

Cerita'Sastra Anak-anak

CEKTIA anak-anak adalahcerita sederhana yangkompleks.' Kjesederhana-

an itu ditandai oleh syaral waca-nanya yang baku dan berkuali-tas tinggi, namun tidak ruwetsehin^a komunikatif. Di sam-ping itu, pengalihan pola pikirorang dewasa k^ada dunia ka-nak-kanak dan keberadaan jiwadan sifat anak-anak menjadisyarat cerita anak-anak yang di-gemari. Dengan kata lain, ceritaanak-anak hai^ berbicara ten-tang kehidupaii anak-anak dengan segala aspek yang beradadan mempengamhi mereka.Kompleksitas cerita anak-

anak ditandai oleh struktumyayang tidak berbeda dari struk-tur fiksi untuk orahg dewasa.Dengan demikian, organisasicerita anak-anak ha^ di-topang sejumlah pilar yangmenjadi I^dasan t^binanyasebuah bangunan cerita. Se-buah cerita akan menjadi me-narik jika semna demen kisah'dibina secara seimbang di da-lam.struktur yang isi-mengisi,sehingga tidak ada bagian yangterasa kurang atau terasa ber-lebihan.

Secara sederhana sebuah cerita sebenamya dimulai dari te-ma. Rancangbangun cmta yangdikehendaki pengarsmg harusdilandasi amanat, ymtu pesanmoral yang ingin disampaikankepada pembaca. Namun ama-

Oleh Konie Layun Ramp^

nat ini harus dijalin secara me-narik, sehingga anak-anak tidakpierasa membaca wejangan moral atau khotbah agama.Pilar kedua adal^ tokoli. Se

cara timum tokoh dapat dibagidua, yaitu tokph utama (prota-gonis) dan tokoh lawan (antag-onis). koh utama ini biasanyadisertai tokoh-tokoh samping-an yang umumnya ikut sertadan menjadi bagian kesatuan.cerita. Sebagai tokoh bulat,tokoh utama ini mendapat por-si paling istimewa jika diban-dingkan dengan tokoh-tokohsampingan. Kondisi fisik maii-pun karaktemya digambarkansecara lengkap, sebagaimananianusia sehari-harL Di sani-

ping itu, seringpula dihadirkantokoh datar, yaitu tokoh yangditampUkan secara satu sisi(baik atau jahat), sehingga da-pat melahirkan tanggapan me-muja maupim membenci dari.para pembaca.Penokohan harus (seharus-

nya) memperlihatkan perkem-bangan karakter tokoh. Peristi-wa-peristiwa yang terbina dandilema yang muncul di dalamalur harus mampu membawaperubahan dan perkembanganpada tokoh, sehin^a lahir iden-tifikasi pembaca pada tokoh

yang muncul sebagai hero atausebagai antagonis yang dibenci.

Pilar ketiga adsdah latar. Pe-ristiwa-peristiwa di dalam cieri-ta dapat dibapgun dengan me-narik jika penempatan latarwaktu dan latar tempatnya dila-kukan secara tepat, karena latarberhubungan dengan tokoh, dantokoh berkaitan erat dengan karakter. Bangunan latar yangbaik menimjukkan bahwa ceritatertentu tidak dapat dipindah-kan ke kawasan lain, ka^a la-tamya tidak menunjang tokohd^ peristiwa-peristiwa khasyang hanya teijadi di suatu latartertentu saja. Dengan kata lain,latar menimjukkan keunikantersendiri dalam rangkaian kisah, sehingga mampu memba-ngun tokoh-tokoh spesihk dengan sifat-sifat tertentu yanghanya ada pada kawasan tertentu itu.

Alur merupakan pilar keem-pat. Alur menuntut kemampuanutama pengarang untuk mena-rik minat pembaca. Dengan sederhana alur dapat dikatakansebagai rentetan peiistiwa yangterjadi di dalam centa.Alur dapat dibina secara lu-

rus, di mana cerita dibangun secara kronologis. Penstiwa demipeiistiwa berkaitan langsimg

56

iseciuradiikat oleh' episode-epis(^e tier-tentu, setiap episodenya dite-mukw gawatan, klimaks, danleraian. Khususnya pada cerita-cerita panjang, alur episodik inidapat memberi pikatan kar^keingintahuan pembaca makindipertinggi oieb hal-Hal mis-toius yang mungkin teijadi pa-da bab-babadanjiutnya.Alur juga' dapat dibangun de-

ngan sorotbalik atau alur majuforeshadowing). .Sorot' balikadalah paparan informasi atauperistiwa yang teijadi di masalampau, dikisdikankeinbali da-;lam situasi masa kinij sementairaforeshadowing (padal^n/lanjar-an) m^psikw wujud ancang-ahcang untuk menerima p^isti-wa-peristiwa tert^tuyang naii-tiakwtdjadi. ' , ,Sebuah cerita tidak mimgkin

mdiarik tanpa peristiwa dankon^. ■ Peristivi^a-pemtiwayang tdjadi menimbuli^ kon-flik tertentu, sepeiti konflik padadiri sendiii (p^on-against-^elf);konflil^ tpkoh depgan or^g lain^erson-against-persqn)',. konfUkantara tokoh dengan alam (per-son-agginst-nature); dan konflikantara tokoh dengan m^yarakat;ftersdn-against-society). Dengapdur yang pas—^karena perisli-wa-peristiwa yang sinkron dengan konflik umumnya meya-

dan sebagmhya—dan bantuanbahasa yang memikat, anak-. anak merasa senang tmtuk terusmembaca. ,

~ I^ar. kelinia adalah gaya. Disamping pilar-pilar lainnya, gayamenentukan kebeiiiasllan se-

biiah cerite. Secara tradisionalilikatakan bahwa keberhasilan

■ sebuah cerita bukan pada apayang dikatakan, tetepi bagaima-na m^atalrannya. Kalimat-ka-

' limat yang enak dibaca, imgkap-an-ungkapan yarig baru dan hi-dup, susp^e yang menyimpankerahasiasn, pdnecahan per-soalan yang rumit namun penuhtantangan,' pengalaman-peng-

. alammi baru yang bemuansake-manusiaan, dan ' sebagainyamerupakan muatan gaya yangmembuat ponbaca teipesona. Disarhping sebagai l^da seorangpengarang, gaya tertentu mampumenyedot perhatian pembacaunti& tkus m^baca.- Bersamademen lainnya sepeiHi penggu-naan sudut pandai^ yang tepat,pdnbukaan dan penutup yangmeml^ kesan tertentu, gayaadalah, salah satu kimd yangmenentukan bdrhasil atau gagal-nya sebuah cerita.^ Koine Layun Bampan, sas-

trdwan, penerrmd kadiah YBUD^dikbud Fti uribuk ceritaanak-anak . . ..' .

Kompas, 5 November 1999

57

SastraAnak

ecuali Men^uniiYogyakarta, Kompas ' -Sastra aiiak-anak Indonesia tidak maju dan tidak

dicaii p^baca anak-anak kaiena tak pemah meli-batkan emosi dan kognisi anak, kecuali keinginan pe-ngarang dan pencerita untuk menggurui dan meng-ajarkan sesuatu yang bukan problematika anak-anak.

Uongeng an^ akan menjadiandedein diinia sastia anak Indonesia kembali jika maq^ara-kat mampu menyegarkan. d"-ngeng dengan berbagai modi-fikasi sehin^a dongeng tak dl-tinggalkan karena kenaifan-nya. Hal serupa harus dilaku-kan terhadap donjgeng klasikdnnla, dengan mendekonstruk-sikannya sehingga m^pu ber-kompeti^ dalam lautaii tekspop yang dahsySt.Demikian dua gagasan yang

berkembang dalam pertemnanilmiah da^ah Himpunan Saija-na Kesusasteraan Indonesia(Hiski) m, di Kampus Univei*-sitas Negeri Yogyakarta (UNY),Sabtu (13/11). Tiga "dewi pe-nyelamat" dunia sastra anakyang tampil sebagai pembicaraadalah spesialis tra anak DrMurti Bunanta ' SS MA dariFakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Dra SugihastutiSU dari Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM), danDra Widyasturi Purbani MAdari Fakultas Sastra UNYWidyastuti Purbani meUhat,

apabila dongeng masih danakan menjadi andalan dunia

sastra anak Indonesia, harus di-pahami bahwa target audiencedongeng telah berubah. Anak-anak tak lagi akrab dengan dongeng karena teigerus oleh filmkartun dan permainan elektro-nik sebagai rezim yang besardan can^ih. Re2dm mana seka-ligus menjawab tuntutan ceritayang kompleks secara strukturmaupun isi.Oleh karena itu, katanya, se-

siiatu mesh dilalnikan (teruta-ma oleh para penulis dsm pen-c^ta) tmtuk menyegarkan do-ngengrdongeng dengan berbagai modifikasi dalam pengka-rakterjm, struktur, dan pemba-hasan sehingga dongeng tidaksemakin ditiri^alkan anak karena kenaifannya..la mencatat, idongeng di In

donesia ptmya masklah antaralain akibat pemahaman penuliscerita/pencerita yang memba-yangkan pembacanya demikiannaif, polos, dan pehulis cende-png menghindarksui diri ataumemandang tabu untuk berbi-cara tentang kepahitan hidupseperti kematian, kegagalan,kesedihan yang sesuhgguhnya

58

merupakah realitas sehari-hari.,Penulis begini cenderungmengguru:. Pesan iarat didak-^tisme tak tocsankr, dan yangtampil mimcolok adalah petuah,ketimbahg .,'probl^matil^yasendiri.! ■ - - v v ;■' Pada situasi iniliah, jkata M-dyastuti, sastra an^ Indonesiabeliun kaya dengan ceiita yang,melibatkan anak secara .emo-|sional dan ko^tif selling de-jngan pertumbuhan jiwa mere-'ka. Miskinnya kaiya sastra'anak mengenai "dunia anak";itu, mendorong anak-anakmencaii kaiya-kaiya teijemah-an seperti Enyd Bliton, seriDisney, atauDoraemon; "Hanisdiakui karya-kaiya tei^akhir inim^nang berbicara tentanganak-anak, sekaligus pto^blematilm kehidupan yangmereka hadapi. Pada kaiya-kaiya ini tersedia lahan'yangcukup baj^'daya imaginasi mereka yang liar," ujar penelitiyang akrab dengan majalahanak-anak serta berbagei si-netron Indonesia itu.

UnjUc namim diskiuninatifWidyastuti Purbani meng-

ingatkan, sastra anak padadasamya sebuah teks yang unikymig; jnemiliki karakter amatberbeda dari sastra orang de^wasa. Namim^keunikan itu jus-tru menimbulkan diskrimin^.

Pembaca sastra anak, kata-nya,. kdalah makhluk .^esifik.yang m^Tiiliki kehidupan. yangberadsi alam taraf persiapanmenuju kedewasaan. Merekabulran pembaca inferior, kar^aihereka pun memUiki kecerrdasan dan kearifah. Namim pada masa mereka itu, k^ragkap-^ berpildr imtuk m^eniha"apa saja, dan dengan cara ba-

gaimana saja", belum terba-'ngun. Karenanya, teks yang di-tujukan bagi mereka mentilikipersyara^,., tu pamnpuiha^a^^pengete^ha^ meh^nyai pai^ ppsisi boid^t baik'

hal ini ^onengiE^batkap; cdis-kihninasi terhadap sastra anakdi Indonesia. SediMtnyd jumlahkaiya sastra imtuk anak dan re-maja misalnya, . akibat. darisemacam^. sikap < diskrm^asidalam dunia s^tra itiiu Sastraanak b^um di^hitungkan se-bagai "Sastra" dengan "S" be-sar, karena dianggap memilikikadar sastra yang rendalL^.

Penelitian dan sekoiahSedangkan dosen mata kuli-

ah sastra an^ Dr Miirti Biman-ta yang sudah 20 tahuh tdene-ku^ massdah ini meng^uka-kan, jalahpanjangharus ditem-puh dalain bide^ peneUtismdan ahli tra anakkaiena ki-ta sudah jauh tertin^al dari:banyak negara yangicaya maii-pim yaiig bdtm^^y^ Meskijiunl^ buku semakin'bainyak,terutama komik . dan sastraanak terjemahan, tanpa adanyakril^. dw kritikus sastra yaiigandal, mak» dunia bac^^ apakIndonesia tid^ dapat' di^gr.katk^ mutiinya d^. in^pubersaihg detigaii negara-n^ara:lain serta diakui keberadaan-nya di duniai intemasibnaL

Dikatakah, sastra anak seba-•gai bidang studi bukan mono-,poli kaji'an' bidai^ sastra saja;Sastra emak merupak^yah luas, meharik ' d^ penuhtantsingan, dan bisa diteiji^dengan pendekatah Dmu sastra,psikologi; sejarah, sosial, per-

pustakaan, pendidikan dan se-bagainya.' Jadi, studi sastraanak' adalah studi yS^ serius,teimasuk pemahmn^ akan ba-caw ai^-anak smliri. . . ,

Daii 1^, keadaan akansitu^ guru pmi belum beriibahselama lebih .lO tahun terakhirlinL Guni-guru SD bdum men-1 jadil^ sastra ainak-ahiak se-!buaii;pdajarah yang harus di-kuasai, > sehinggai tak: berke-mampuan mengevaluasi ba-caan dan memanfaatkannyauntuk menggugat minat bacaanak. "Yang jadi .f^oalan se-karahg, ' yang mana bacaanyang baik? Guru harus tahu,,apalagi dengan maldn banyak-nya .buku anak-ahak yangditerbitkan dalam 10 hun terakhir' ini," ujar Murti yang be-berapa kali mendorong mun7culnya pmeliti-peileliti barutentang sastra anak.

Potret .Irotertinggalan sas^anak Indonesia itu dianalisis

■Dra Sugiastuti SU dari UGM, dengan mehambah satu aspeksusulah, yaitu keterpingghmisastra £m£^—bukan cuma yangasli Indonesia^ tetapi juga yangteijanahan. Itu semua akibatma^ ama't sedikitiiya pengka-•jian, tentang sastra - anak, ke-cuaili publikasi Bambang TW-mam^ahi- .Riiis K^San^paet,Cbristantibwati, Wimanjay^ Kliotohe, Murti Bunanta, danSugihastuti sendiri. ,

Bugihastuti m^catat kaiyapengaiang sastra anak Indonesia bukannyati(^^a^ namundalam; pemia^^ . sastraanak ' terjemahan lebih 'laris,karena daya'tariknya yang ku-at karena keragaipanteipa. danteknik; peneeritaan seperti' seride^tifI ' seri; caita ilmiahanak-anak, legenda, serta cerirta lucu dbn kocak. (hid)

Kompas, 15 Noi/etnber 1999

SASTRA INDONESIA-ULASAN

Bixkdi Soemanto

TeaterAnak Suram

Perkembanganteater anak

sebenarnya .masih belum

menggembi-rakan di ten-

gah kemajuan apresiasiseni masyai^at yang pe-sat.

Teater anak di

Indonesia sukar diceri-

takan karena memangkondisinya mempri-hatinkan. Apalagi, ke-banyakan teater anakjarang sekali muncul se-lain dalara acara tujuh be-lasan atau penutupantahun akademik sekolah.

Demikian dike-

mukakan pengamatanmantan Ketua Dewan

Kesenian Yogyakarta CBakdi Soemanto kepadaPembaruan pekan lalu diJakarta. Budayawan yangjuga Dosen UGM Iniberpendapat perkembangan teater anak masih sa-ngat suram.

"Teater anak harus da-

pat menjadi teater yangdapat digunakan sebagaialat emansipasi anak un-tuk merebut kembali duni-

anya," ujar Bakdi menje-laskan. Anak-anak harus

diberi kebebasan untuk

mengekspresikan dirinyasendiri. Sutradara yangterlalu banyak menjejaliteori berteater akan

"membimuh" kreativitas

anak.

Anak-anak hendaknyadiberi kebebasan berteater

sebagai ungkapan mumiselain persepsinya tentaSigalam semesta.

la tidak menghendakiapresiasi anak berhentisetelah Festival Nasional

Teater Anak'99 yang di-adakan di TMII beberapawaktu lalu berakhir.

Apalagi selama ini, teateranak tidak pernah tampilsecara utuh. Kegiatanberteater selalu diadakan

"dalam rangka", tidak per

nah tampil sebagai pertun-jukan mumi.

Bakdi juga men-, '•jabarkan hal-hal yangharus dibenahi untuk

meningkatkan teateranak. Selain menambah

acara seperti festivalteater anak, pemberianpenghargaan juga dapatmemacu anak untuk

meningkatkan prestasiberteater.

Persoalan mendasar,menurut Bakdi, standarkemampuan berteatertidak ada. "Seharusnya a-da pertemuan yang terusmenems antara para seni-man. dan semua pihakterkait untuk meru-

muskan batasan, seperti a-pa teater yang dapatdibanggakan," ujar Bakdi.Baginya, upaya yang su-dah dilakukan oleh kelom-

pok-kelompok kecil dalamperkembangan teateranak, "gaimgnya" tidakakan jauh.(UW/W-9)

Suara Pembaruan, 1 NOl/ember 1999

60

-a

-»VPekaiibaru,yKompas \. Budayawan/ sastraw^ idanpe^anmt "sehi Hasan Juiiusni^peiioleh Anugerah Bu|^yaSafwg yang diberikan. YayasanSagang Bekwbaru, luitu^kete-gori seniman maupim biidaya'tahuh 1999. Yayasan ini jugamemberikan anugerah -unt^huka S6ernanHs:Bvk(mPenai-'ri Anak Percaoan kaiysL Fakhru-'nas MA Jabbar, "daii anugarah

beri anugerah kepada senimanxian budayawan, buku terbalk,dan lembaga kebudayaan, mere-ka juga menerbilkan sejumlahbuku dan seminar mengenai kebudayaan khususnyasastra."Saya giembira menerima

wugerah ihi," kata Hasan Jimusyang dilahirkan tahun 1941 da-lam orasinya. la menyebutkan,jsmgan diUhat dari niiai anuge-

tetapi lihatlah dari' niatkhusus kepa^'Piisat Latihan orang secara tulus memberikanTaii(PLT^Laksem^ punpih^ anugerah. Di Peraiicis, hadiahIwah Irawan

V Penyerahan aniiger^ tecsebutdilaksanakan dalam i^tu acara

^ megah di. sebiiah hot^.b^bin-tang di Pekanbaru,^.

saslxa beigragsi yidmi Coimcorth^yabernilai 50 franc dan bisaniembeli dua-tiga buku, di sam-piug tentunya ada hadiah sastrabemilai besar semacam Nobel

i (28/10) . m.^i£un /. .lalii^.^pleh Gu^ yang tahun ini mencapai Rp 10jberhur lUauSalehDjadtSH di- milyar. •d^p^.Kettoyaya^S^^ jKetua Yayasan Sagang RidaiKdayK r^iainRiMnsirig^maRirig{meri^a mendapat uahg tui^^p!2,5 juta, ° tropi den^ih tuli^nfStaas, daii buah piag£^ ri -.Yayasan-, Sagang tadalahbuah:' yayasan I yang ;;^<hiikan,oleh_waitew^-warta^"n'hartaTipagi'.Riott''Pos-spj^ liina tah ^ „lalu. Dana merekaLparoleh selain budaya yai^•dari Ria«Pos,jiiga dari sejundah sangah besar 1perus^iaari dan- pa^ an . d^a kreatiidtes di;iUaui elli^ t^im^ M(da^.'(ti) ■ > '

K liamsi mengatakan, ant^ge-rah'tersebut disebulkaimya se-^bagai suatii kepedulian' terfaa-dap brpig-orang yang befkaiyadalain kebudayaan. Hasaii Jii-nus .yar^-mengiiasasi.'sejuinlahbah^ asihg ijxi misa^laina mendcuni .."pekerjaah"

membeil rang-

alam

Kompas, 1 November 1999

61

Sastra PopKini Jeidi Industri Besar

SURABAYA—Lontai^ pefidiapat n^.narik muncul dari ProfDr Budi Darma.trawan sekaligus budayawan dari Univer-sitas Negeri Surabaya (Unes) itu=ihenilai,perkembangan kesusasteraan Indonesia be-berapatahun belakangan telah irtelahirkansastra pop sebagai industri besar.Oleh Budi Darma dinilai, sastiu pop bah-

kan telah menjadi sebuah kekuatan. Hal ini,muncul karena tuntutan masyarakat untukbekeija keras di masa-masa mendatang se-maWn besar, sehingga tuntutan terhadap ke-hadiran bacaan popjuga akan semakin besar.Lantaran itu, ia menilai sastra pop akan kianmenjadi industri besar. "Eksistensi sastrapop bul^ sekadar keberadaan, namun telahmenjadi sebuah kekuatan," ujar pengarangnovel "Olenka" tersebut di Surabaya.' Sebagai sebuahge/ire, sastra pop samasekali tidak terikat oleh gender. Itu sebab-nya, baik laki-laki maupun wanita dapat ter-libat dalam sastra pop. Ciri sastra pop adalahringan dan enak dibaca. Sastra pop dimasuk-kan dalam katagori escape literature, yaitu^tra y^g muncul karena pembaca meng-inginkan hiburan ringan untuk melarikandiri dari kebosanan dan rutinitas," tutur Budi,Dahna, dalam seminar bahasa dan sastra diKampus Unes, akhir pekan lalu (30/10).Karena bacaan sastra pop rin^ dan enak

dibaca, mantan rektor IKEP Surabaya inimenganggap sangat wajar jika bacaan tersebut secaracepatmenyebarkeberbagai It^is-an masyarakat Sesuai dengan perkembangan zaman, baik pembaca maupun mengarangakan menjadi semakin terpelajar. "Ini yangmenjadikan sastra pop akan semakin bennutu.Tema tetap sama, tapi penggarapan temamakin.canggih, dan ya tangkap pembacapun akan semakin canggih," papamya.Sungguhpun sastra pop akan semakin ber-

mutu, namun ia menilm bahwa tuntutan este-tika terhadap sastra pop deng^ tuntutan es-tetika terhadap sastra serius tetap berbeda.Dengan mutunya yang makin meningkat,papamya, sastra pop tetap berada pada ka-wasan escape literature. "Sastra pop, seba-gaimana yang telah kita saksikan sekarang,balk di Indonesia maupun di negara-iieg^

„Barat; tidak mempunyai dimensi masa de- „

pan," urainya.Lebih lanjutBudi menjelaskan, kehadir-

an sastra pop tentunya akiii mengurangi mi-nat terha^p sastra seifus. Ini, sambungnya,karena sastra pop tidak bisa dipisahkan darisekian banyak simpul lain kebudayaan pop.Ia memberi contoh soal maraknya hiburanringan yang telah divisualisasikan melaluifilm dan sinetron sebagai kekuatan konkrituntuk me'nggeser sastra serius.Lebih lanjut ia mengungkapkan, kendati

sastra pop bukan sdsXxz.gender, namun satrapop selama ini diasosiasikan sebagai sastrawanita. "Dalam praktik di negera-negarayang tradisi sastranya sudah kokoh, wanitamemang memberi sumbangan besar terhadap pertumbuhan sastra pop,'' tambah Budi.Ia menambahkan, sejak tahun 1970-an

sastra pop di Indonesia mulai memiliki ke-dudukan yang amat kuat. Pada kurun tersebut, dunia sastra telah didominasi wanita."Hal tersebut bisa disimak dari ban'y^yabacaan wanita, khusUsnya melalui rii^alah-majalah wanita. Kondisi itulah yang bisa di-sebut sebagai awal sastra pop sebagai sebuahgenre yang kokoh,'' tandasnya.

Tika kemudian sastra pop menyajikan ih-wal wanita-wanita tradisional, urai BudiDaima, itu bukan hal yang mengherankan.Sebab, dunia sastra pop tidak lain adalahdunia romantis, dunia di mana laki-laki danwanitg saling memerlukan dan saling meng-hormati. Lald-laki dan wanita dipasang se-demikian rupa bukan dalam kutup permu-suhan, namun.dalam kutup perdamaian.Ia meinberi gambaran lagi tentang meru-

yaknya karya-karya para pengarang wanita.di era 1970-an. "Simak saja, novel-novelpop wanita pengarang pada 1970-an, seperti'M^ga T, Mira W, Ike Supomo, La Rose,V Lestari, dan Iain-Iain. Mereka menyajikanwanita-wanita tradisional dan bukan wanita-wanita pemberontak. Dan karena itu memerlukan cinta kasih laki-laki," ujamya.

Melihat kondisi tersebut, ia optimis sastrapop produk wanita pengarang akan terusmengalir dan akan terus membentuk kekuatan. Sebab itu, tukasnya, sastra pop wanitadi masa-masa yang akan datang akan tetap-mewamai kehidupan sastra. ■ afa

Republika# 2 November 1999

62

S^baya, Kompas'&ba^ Mbibh^g^ne ((^

sasfepop tidakvto^itet i oleh genden . Kaie^b£^^laki-laki rhaiipnfi yiMtadapat terlibat dalam sastra pop.Qri, saspa pop adalahVfjngand^ iintuk khalayak kebanyak-ah enak dibaca. Sebab itu, sastra pop dimasukkan. ke rfalannkat^ori escape literature, yakhisastra yang muncvd karena pemr-bacai mengiiiginkan hiburan ri-ngap untuk melaiikan diri<darikebosanah dan rutinitas."Apabila tuntutan untiik be-

kerja keras di masa-masa men-idatg^ nuJdn "besall; tanpitanakan kehadiran'bacaan'pop.ju-ga ak^makin besarKdiBna ipi;sastra pop aktui menjadi. Indus-'tri. Keberadaan sastza pop bu-kah menjadi sekadar keberadk'-.:

naiitun m^jadi sebuah ke-kuateh^!^kata sasteaw^.Prof ElrBudi ■ Darma V<kdam ''iriakalahberjudul Sastra MiitaJ^r Kitd iyang disampalkkn dalam Semi-'luir Nasion^ Bahasa rian Sastrayang disdenggarakan ProgramStudi Pendidikan Bahasa' danSastra Program Pasci^aijanaUniversitas, Negai ;. Surabaya,(Unesa), harii Sabtu (30/10), diSurabaya. " _ . ..j . Meniunt Budi baima.^s^uaidoigan parkpnihangatibaik pembaca inaupim pehga^;rang'i akah >menjadi' lebih -^ter-'pdaj^; Kar^ itu, sasPa; popakw makin bermutu. "Tanatetap. sianm, pengg^pah- tenia,mal^«can^ih dw dayaJtahgrkap pe^aca pirn akan makin«;ang^)?.ujarnya./; ■ ' vKendati pop s^ah ma

kin bermupijij^pi^-^

tutan. estetika'.tffl^dap.'^f^tra,serius;. •tetap ■barbSJki^.bengMi.mutuh^-yangkat, sastra pop tntapberada pa- ■da kawas{^" escape XUterd^re.'Sa^tia pop, katan^, sebagai-mana y^g telah ta saksikansekarang, I baik: cU. ~. Indpnpsi^maupuh di negara-negara lain"khususnya di Barat, tidak mem-punyai dimioisi masa depan.

"Bahwasanya sastra pop td^-dan akan menguraiigi njinat t^-hadajp sastra soius, tehtu sajatidak dapat dipisahl^ dari se-kian simpul-simpiil ja^ kebu-•dayacffppp,"'ujar Biidi Drnma.'. jDurua sastra-pop tidak-lainadalah duma romaritis—duniadi manalaki-laki dan wanita sa-ling meiinerlitkan : dan 'aalingmenghqnnati. ' Laki-^M <3^"wanita pMM^.si^emiMmi riF.pa bukm dalam kdtup 'permu-■suhan, namun dali^ kutup per-damaian./--. . .. '

biteraksi faiudayisi .Pdnbicara dain Salam semi

nar, pehyair dan dramaymn WSRra<h:a mengatai|^,.negeri'N^saiitma-^dpn^a) tidak- per-nah dapat diratukah oldi'keku-asaan, m^^shikan hitdddsi^Bd-da^. "Keunggii^ dank(eun&-an todqh^ adai^';s^satiibah^'di^'satiilbdi^^ujai^a;;"'5^^ 'f ^

■Memiriit Rdidra", sdain!a.*tffipemaharn^ An|^t«m :^5 :sitassd^rah':h6Ldbnesia tidSkngbihdai, toma^ .pemahawami terWdap kebwiayaah indo-inesia.""(tif) v. :

Kompas, 2 Nov/ember 1999

63

Jakarta, KompasJum^ sastra AmailM, Ma-

noa,' edisi muam panas tahun2000 '^an memuat (cuplikan)karya.sembilan penulis Indonesia. Semfia ptoulis akan meneri-ma hadiah dalam bentiik nangtimai, empat di emtaranya akandikirim ke Amerika untuk me-ngunjuligi universitas-universi-tas yang menaruh perhatianda perkembangan sastra danbudayalndonesia. •Siaran pel's yang diterima

Kompas dayi Yayasan Lont^menyebutkan, seleksi yang di--lakutem dewan redaksi Manoa

dan John H Mcglynn dari Yaya-san Lontar itu sangat memper-

Penulis Indonesia

di Jumal SastrasManoa^lhatikah kaiya-kaiya yang men-cenhilikah akibat dari tekanan-t^ahan sosial dan politik ter-hiadap sai^. Melalui tema "Si-l^t Voices, Muted Eijipressions",Manqa in^ memperlihatkan-pada dunia intemasional con-toh-contoh kaiya sastra- Indonesia yang tak diterbitkan akibat adanya sensor pemerintahatau karena ketakulan dari penulis dan penerbit.Para penulis teipilih itu ada-

lah Abdul Latief (cuplikan daripembelaaninya di Mahmilub),Ahmad .^hari (cuplikan dariJanterd._Biangl^\ Grame<^Pustaka Utama), Ayu Utanii(cu-

plikan dari fSamaHl-K^ustaka-w VGramedia; Popper), Goe-natvan Moh£^d (sebu^ libre-to mengenai Calon Arang.yangbelum i^terbitkan), Hersi Setia-wan (cuplikan dari Catatan diSela-sela Intaian; naskah yangbelum .^terbitkam), Putu OkaSukanta (cuplikan dari MerajutHarkat Pus^ka Pelajiar), RatnaSarumpaet .(naskah MarsinahMertggugat yang belmn diterbitkan), Seno Gpmira Ajidarma(cuplikan dari Jozs^ Parfum danInsid^: Yhyasan Bentang Bu-daya), dan Sujinati (cuplUcahd^ Rentmgan Seorang NaptWanita-, naskah yang beliuriditerbitkan). (*/ken)

Kompas, 3 Noyember 1999

^i^ersahabataii Lewat Sastra7 7 - • V • ■ ■

PERSOALAN-persoalansosial SQperti konflikantaretnis dan keromburuah

sosidl sebenai::nya dapat di-cairkah melalui penidekatanseni yalig kreatif, humanisdan penuh humor.

Sebagai karya sastra ter-jemahan Kumpulan CerpenMini Yin Hua member! pelu-ang bagi karya sejenis dalammengemban misi yangbelum dicapal karya sastraelite. Antologi ini dapat di-ai^ap sebagai media kul-tural- yang memberiwawasan altematif dengancara yang komunikatif danmenghibur. ^

Demikian pendapatDosen Fakultas Sastra .

Universitas Injionesia DrMelani Budianta dalam

' dcaia disku§i dua buah bukukarya Wilson TjandinegaraSabtii (30/10) di PDS HE

Jassin llM Jakarta. VKegiatan inidiseleng-gar^kari dalam rahgka per-ayaan.ulang tahuhKomunitas Sastra Indonesia(KSI) yahg ketiga. .

Menurut Melani, .Kumpulan Cerpen Yin Huaadalah salah satu dari 'sekian banyak penerbitan K-SI yang menjembatahi duabahasa yaitu bahasaMandarin dan Indonesia.

Berkat jerih payah semua pi-hak, karya-karya terjema-han tersebut sudah mendap-at resensi dari pembacaIndonesia serta Hongkong,Taiwan dan Cina.daratan.Dibandingkan dengan pen-

dekatan budaya diplomas!politik dan ekonomi yangngat formal' dan terbatas,pendekatan budaya seperti i-ni sangat efektif untuk mem-bangim persahabatan antar-bangsa. Dalam telah singkat-nya, Melani berpendapatbuku berisi 50 cerpen ini sangat bervariasi dengan tema-tema romantis, melodrama-.t^, anekdot sampai potoh-gan hidup keseharian yangkonyol dan lucu. Ungkapan-ungkapan yang terdapat didalamnya menunjukkan ke-cerdasan mengolah kata danwawasan artistik yang ting-gi: Sejumlah cerpen dalamantologi ini secara eksplisitmengkritik sikap dan peri-laku mahusia. Cerpen laHanya Punya SeratusPerak

64

memuat refleksi yang kritisterludap kecenderungan o-raiTg imtuk menjadi egpis, •mateHalistis dan kehilangantbleransi; Tetapi berbeda de-ngan pendekatan yang men-,gangkat permasalahah de-ngan reaksi einosiohal, cer-pen-cerpen ini menawarkanpendekat^ yang tai, kre-atif dan penijh humor.

Buku antologi ini jugamengangkat atmosfer yangrentan isu dan sensitif de-ngan gaya ringan dan santai.Dalam cerpen beijudul Nasi-Beracuh, penulis mengingat-kan kita pada isu makananberacun yang sempatberedar beberapatahun lalu.Begitu pula dengari peristi-wa penembakan seorang ma-hasiswa*bemama Yun Hap

juga ditampilkan dalam cerpen Pengorbanan.

Hubungan antara tokoh-tokoh "nonghoa dengan "o-rang pribuihi" ditampilkantanpa masalah bahkandigambarkan sangat riikun.Dsdam cerpen betjudul Peci,persahabatan kedua insandari etnis yang berbeda itusaling menolong ketika terja-di kerusuhan Mei.

Pada kesempatan itu,Korrie L Ranipan ju^tampil membahas bukukumpulan puisi RumahPanggung Di KampungHalaman karya Wilson.Menurut Korrie, karyaWilson TTjandinegara itu ter-masuk puisi^uisi yangsederhana dalam bentuk.

Dengan struktur baris dan

bait yang-tetap, penyair inimeridayagunakan pola-ipolatradisional dalam memban-.gun impjinasi estetis. -

Korrie mencatat bebera-pa hal yang mepjadi inti •kumpulah puisi ini. Selains£gak-sajjdc persuasi yang ■bersifat nasihat dan panorama atau rekamiEui peijalananmamisia, -Wilson jugamenyampaikan pengemban-gan hal-hal empiris-person-al. Dengan inehgambil bahanyang dekat secara kejiwaan,penyair menyanyikan odeterhadap objek sehinggamelahirkan kedekatan barli

secara personal. MissOnya. dalam puisi beijudul RumahPanggung Di Kampung Hd-.

■ laman atau Si UitamMmisAw. (UW/W-9)

Suara Perabaruan, k- November 1999

Dii^alaygiia,

Pramoedya^an|a Tber Jadi Bacaan V\^ib

Mi^^NG (Media): Akibat kurangnya porsi pela-jaran'sastra di sekolahi banyak siswa yang tidak tabun^asajstrawan domestiki seperti Sapar^ Pjokapa-monb^^i) Zawawi imron, Pramoedyk Ananta Toer,lataiL.Sutardji Calzoum J^achry.. : . / /' ..';. "SMpid sekararig, saya feehdRjri heim Siswa^ya. btidak tiiHu nama-nama sas^wandomesdk. Paling-paling merekacuma kepai WS Rendra," ujar DrsSudiiiyo MPd, giini bahasa dansastm SLTP Laboratoriuih Uni-versitaslNegeri Malang, kepadaMedia..ban itu diyaWni juga ter-

jadi di.hampir semua sekolah.di.Tanah'Ain.,, ^ ^ W • -

, Sekmtan dengan itu, pengamat.biidaya'br Djoko SaD'orio.?h®9g"tiarapl^ Departenien PendidikariNasional (Depdiknfis) untuk me-ningk^tkan kuwtit^jdan kusiimsprogram pengajaransastra, dptukmempeiteg^ peran sastra dalam

65

pulaiis^i humamsnie dal^*tu-buh-masyaralcat;;Selaina ini, pe-.ngajar sasba dirasakan tak menda-patkan tempat I^y^. ,;^;Rendahiiya apij^ia^i siswa ter-;iiadap aastra.'dis^b^^nya ruang pengajaran terbadapsastrk Menuiiit jSudibyo, dalamikuri^lum terb^ kita,;^dm .lO,^rainbui^ngajataii Bah^bidone-:sia cdma s^yang khiKcahg tientMg mi-nori^ itu juga bisa dilihat dalam50 butir pengajaran (pokok ba-hasan) yang sebagfahb^ar:(75%)uiituk tata bah^a Indonesia. Dan42 jam dalam kelas per pe^kan,.cuma enatii jam unbik'tela-jar B^asa Indonesia;' itu piin le^bib banyak .'tiijarah' untuk bela-jartatabah^su..V V'Kita sebiaigai guhi sendiri me-ngal^^Ii^bli^i.untuk eng-B^njo|;inoj^^j;ljsisW,u me-

frel^lk^M^^ahg'isdak awalidi?,sm-

jine^'Ckeiii^^ iid^s^imya

jdnyilaasbavVah^

i^ten;yang^§K^^hnya;teig^p;;s6ip 'pula j^r^aman g^m^aiijbb'a^tiba^^i^

yaiigngakibatkan sei^g kaU jce-,bingungaii;^

,' Daripada terus-menei^ina^]^ 'ganti bu^' panduan itu^Jca^um-byo,^ iebi^^ baik penderint^ inem-.produksj vka^'y^-karya sastraibermutii dan dibagi-bagikan kepa-'Ida siswa'untuk inendongkrak ap-{le^asi memkaterbu^pl^^tia^^M'Ini semua akibat kel&tu!^ yaingterlalu doming; Sehm^a,keingi- jpan-keinginah'piua.'gjl^tldak tendcomdda^" c^i^ya.-,PadahaI,^i^ngan penerbitan

buku sasto bernuit^ selam siswabisa lebih cerdas mencema sastra,kalahgaii sa^trawan juga tardorong ilebih praduktif samping mere-ka ak^:merasa'dibrwgkan*.Celakanya, akibat tidak terbi-

asa^ya siswa (lalam pembah^au;k^usastraa^ bany^^ siswa me;

^ia^^rmutoteibitan Balai Pus-taka. Sek^ar^rbandingani diRusia^iswa SMy.sudah <bbiasa-kan^inemW^Dr^^ denganketeb^^ sekit^^l.O^ hal^w

i Sembn^ k^aP^udya/i^^i ta ,T<^r;'ternyab^lebi^^ j^pidekdi'

di^'l^imtU nejg^ jiiani^ inen-•jadi* sal^ '^tdi'i'bacaan wajib di

Akab halnyainijuga tiphgwt^mbang^ se-condaryhr^^^w

uiitiik me-.

nyU^pii^rkem^

^^taieiwrbena||^^P^^^^^g^n,".

«taii tnooriR-

Media Indonesia, 5 November 2^99

66

w

PEMERINTAH Jepang merigu- .mumkan menganugei:ahkan bintaiigtandfl jasa The Order of the SacredTreasure, Gold j^ys With NeckRibbon k^ada Ajip Rosidi, Rabu(3/11). ;(

Demik^ siaran pere yang .dikirim Kedutaan Besar Jepang diJakarta ke Pembaruan baru-baru ini.

Pusat Kebudaya^.dan IbformasiKedutaan yang dihubimgipertel^pon, Benin (8/11) siahg, men^ ;mukakan aciara penganugersdian-.bintang ja^ tersebut menunit reh-cana akan dilangsungkan aW^ tsdiundepan.di K^utaan Jepa^ diIndonesia. ; . •: ,V"

Ajip-Kdsidi, sastrawan ydng jugadosen tainu Osaka. of ... :'Foreign Stitdies ijepai^ itu, diniMtelah.berjai^. dalam meningkat}^;.peitukarah budaya ahtaranegafaJepang dan Indonesia.,, : ■ ; • ." Bintang penghargaan tersebut, ■ -dibeH^an atas jasa-jasa Ajip.yang, ;hwyak mengtiasilkan karya-karyayang s^at berman^t.daW;bidang pendidikanahh.Indoneisk di'^Jepang;:^ / v-' ' h-y

Ajip Rosidi yang dilabirkaii .di n.kota Cirebon Sl.Januari 1938 mulai.menuUs sastra sejak usialS tahun..

Pada usia tersebut, anak seorang .pensiunan guru yang gemar mem- ■bacaini sudah menjadi pemimpinredaksi wiajaiah Suluh Pelcdar.

■ ■ Selang dua tahun kemudian, iamengdola majalah Prosa terbitimBalai^Pustaka tahun 1955. Karena

tidak merasa puas deng^ pen-didikan yang ditwin^ya, Ajipmeninggalkan bai^gku SMA TamanSiswa sewaktu masih duduk di kelas

n.-::. . ■ . ■ ■.; . Kemampuan Ajip menulis me- .mang mengagumkan. Di usia 18, iamenghasilkan kumpulah sajak ; > tKetenrn di Jalan bersama SM Ardan 'daa.^brbn Aidit Karya Ajip-b^udul Pesto mendapat hadiah sas-tradari Badan Musyawarah j; •' ' .Kebudayaan Nasional. (BMK^ tahun1955-19^.! B^tu puIadenganL 'r' .»

:cerx>ennya SebuahRumdhBuaiHarii■ TuajxisaL mendapat penghargaan ■.darihadan yang sama. - - : •r .B^yak cerpen dibuatnya ^ •

b^benti^ biog^afi yang-menuturkim! kecintaan mendalimi t^hiadap siiatu iiiobjeki Sementara, aajak-s^ak: Ajip ' oumumiiya.bertema kepab^wanm* '

' la juga menulis %juh^ah,biikil- m ;buku.felaah, kritik, atau. seja^ sals^.tra baik bempa sastra Ihdon^ia -

maupun sastra ~daerah.Bulm-buku>:.'Ajip seperti Sastra ■ ^ ^ : •. -iIndonesia, MasaUU^ Angkatan, dan.Kapankah Sastm Indonesia Lclhir,bany^ mendapat re^n yang po^- /

^ v.• ,

*^Sementarakecintaanny^a:ter- .Cf.; •'hadap .sastra daerah (hv^udliiahnya.:dengan menceritsdcan kembali mitosatau legedda daerah Sunda dan JawaHaifltn biahasa Indonesia modermAtas perhatiannya itulahirlah buku-buku beijudul LiUung Kasargng, SiKabayan, (Hung Wanara,, Sarigkuriang, Rbro Mer^UU danfkmdra Kirana. Jika dihituhg, Ajip ;audah menghasUkaii lebih dari 14•■cerita yang direkamnya dalam .. , y. ,.•deskripsilaporan dan tinjauan.(. • N Keterlibatan Ajip seps^ah^ota Dewan Ke^nian Jakmtasejak tahun 19^ akhlrhya'mehg^taniya menjadi ketua dewan periode1973-1979. Sebelumnya, ia ji^ sem- .-pat diaiigkat menjadi do^nluar: ^:fbiaisabidang sastra di^Unlv^itas! PkcUaiarah taijiim 1967,:mesMpuh's*'.'tMa|c menamatkain SJ^' i v; V w--f r.) Ay^ en^ anakrini n^ih^jadi gum besar itamu pada jurusan,'Indonesia di OsakaPorefenStodies Jepang. (UW/W-9)

Suara Pembaruan 9 Noviember 1999

67

Ashadi Stiregar:

erbincangan dengm tokohpers ini berlarigsung dimalain Minggu, "6 No-'-yember.19^ di lobi;iiptel di Yogyakaurta. Dia I

_ tidak sddang 'bersantail IDiasedai^ bersia^siap ke Kaliurangl;yntiik ■ haopt^ pemikaT.ban putri rekannya, **meskipuiipetangnya bam tiba darl^j^artaiAda kes^ sment^ braii^ babwp;mencari' As'hadi, vapalagi untukmevrawantaisdoya,;^^^ siUit

Mimgkin '^a! MaUvun:Ashadiyang dinamis, selalii sibi^ Namun,karpfia sudah kont^' d^i Jakarta,[maka proses ,untu^: meMj cuki^ inudaii; • v ■r;v ..^M^nbukatdialp^^ pria^kalem iniderigan tangkas meqjawab.berbagai] peitaSiyaan. Namun, sej^kali suara-nya meninggl jikasamp^ pada'bal-hal prinsip dan kontekstui^Ashadi ;^dalati sp'sok In^yang'kritis,; konsislten, ;dan jem^daiarih misn^muksdcah' pe '. Dia tidak segah melontarkaii

kritik dan kbmeaitarnya, mei^enailbeirbagai hsd yang dit^yakan..Mi-|s^ya terhadap DrdeiB&i; tentara'dan i>ers;:Mesklpuin;pem>icaraaiitetap berada^da siibst^ keber-|ladaan 'pjersVnasional idbn jutnal;isme;;kpnto|^ya^^ ckm poli-tik pemerint^Pn btiau reztoberkuasa. ' / , ' '

RefleksiMasy£^akat r, POTSoalan dunia'jpers'teibp me-

narik, ujar Ashadi, memiilai kp-mentamya dengan bersemangat,sambil ihemesan bir; Pars atau da-sar juiiialisine, sebenamya bertu-

merefleksikan masyarakatnya,

kata tokoh pers asal Sufnatra^tatayang bermukim di Yogyakarta danmehgajar di Eisipol,.UniversitasGajah Mada (UGM) itu. - •

. Jadi bagaimaiia kondisi masya-rakat tersebut, maka dunia^persikut . dengan dinamika masyarakatnya itu, katanya. Atau sebaliknya,kalau pers 6^ fit, tidaik. suitable,tidak cocok 'dan berkesesuaian dengan masyarakatnya, maka diahariis m^igambil sikap|.' Jikalau'lingkungan masyarakatnya tidak cocok:dian dunia pers i-tu- tidak berkesesuaian, mnkawartawan' dan pers hams mehya-takan. dm Wseberangmi. Sebaliknya, kakii'pPrs mehypsuaikan diridengan masyarakat yang demiikian,yakni masyarakdt yang tidak de-

; mbkratis^ dan rezim yang otoriter,■maka persibisa meniadi jumalisme

;*■ ' '• ;■Di sinilah sebeharnya pers ha-

rus ineUhat dirinya. Yaknt kapandia mehentukan dirinya sebagaicermin.dari nm^ahdrnt, dank^^dia sebenamya inenyatakan dirib^seberangah dengan realitasmasyarakat ferspbut.' ,' - Lalu, apa pendapatnyg'-menge-nai pers nasional di' masa denan?^Ashadi berpendapat, wartawan"ha-rus p^fesior^^riis riijih meinbaca'dan bekdar,^ se;^^^^^akb^^-fakta yang dipungut^lah^p^a^ikk^rdati d^ikaimya.

'j^fsyafig^bas-^^erilm dl Barat; Yaiali siapmimgbadi^pi^^g^ spmasidari' masyara^ -merekayang menjadi-Jcbrban pemberltaanpers! ^

t Sebenamya; ada dua hal yangidapat membuatlpers tersebut ter-Igelincir atau' bersaiah. Pertama,jika salah meinberikan fakt^ be-rarti pers itu memfitnah,; "Ituberita bohong, kan!" -.Kiedi«i, jika

salah mengambil atau memilihkata-kata, berarti bisa menghi-na. Ashadi mengacu pada pem-beritaan Mpjalah Tempo men-genai Gus Dur, yang kemudi-an menyebabkan Gus DurMehgajukan tiintutan gantimgi Rp 100 miliar. . . -■ h"palam" kasus pemberi-taan, itu menarik. Sebab, a-pakah kalimat cU atas, yang ke- -mudian disusul dengan' kalimat ke-•dua yang mengutip.pemyataan GusDiir (saat itu belum terpilih sebagaiPresiden RI, Red), apakah ada kon-teksnya? Kalau ini dikompilasi daridua TfflRfllah yang berbeda, maka, disitu.kesalahpnhya. Itulah masal^-nya!" Asha^ y^g^udah menulisdua belas novel'dan delapan bukumeiigehai disiplin ilmunya, men-contohkan. '* ^ '

" Yang pentiiig, pers itu tidak di-intervensi bleh kekuasajan, Keku-.asaan itu macain-niacam. Misalnya,pemilik perS sendiri. '.Dan apakahkepentingan pemilik tersebut tidakmengintprvensi pemberitaan, sebabpemilik (modal) juga mempunyaikekuasaan yang bisk ssya mengin-tervensL Pada masa lalu, bukan sa-ja OrJp Baruvatau l>eppen ygngmehgintervensi. Para juragan ko-rah di masa itu jug^ ikut mehentukan pembatasanhalaman, iklandan sebagainya, kata Ashadi '; Tehtang peranan mahasiswa.sekaicang, Ashadi berpendapat, tam^paknya diam, "Sulit menduga haltersebut." Tetapi yang penting, ger-akan mahasiswa itu adalah gerakanmoral. Mereka inembawa suatu pe-san morai katainya. •,' . Dia Juga ber^ndapat, tidkk b^

nar. menanyakan kepada mahasiswa tehtai^ siapia tiikoh alterna^.yang mdreka' ehendaki; Mahasiswa tidak peraah b^'ikir begitu, se-

68

bab tokoh altematif itii berarti mfr;rekayasa. - - .

Pada 1966, mahasiswa hanyamenyatakan anti-Soekarao. Pada1978 (meskipun gagal) mereka hanya menyatakaii: Asal bnkan Soe-'hartoHDan pada 1999, mereka-ipe-nyatakan: Asal bukan Habibie;^"Siapa yang nanti. memermtah,fitubukari urusan mereka. Ini. yaij^fiti-dak disadari oleh senior TJie^kp.(elite politik) maupun'militer,'!'^taAshadi. ^

• Ketika menyinggung perahanmiliter, dia tetap menyalahkanmUiter. Mereka hams belpjar darisuatu pro^ besar yang sedang ter-jadi. Jadi jika suasana masy^akatitu tidak demokratls, maka persakan sulit iberkeinbang. Atau 4iaikut-ikut - V dbhgan koridisimasyarakat dan iiemerintahnya, se-hingga, cehderurig menjadi persyang f^is. Jurnalisme itu harusmenyesjuaikan dhi.dengan ling^mn-gan mabymakatnya. ' ^ -

Proses Dnnia.

Ada suatu perubahan besar.jBahyak'sekali i^rabahaU "yahg ter-jadii Misahiya pr6sea4^^i btdnomi. Ada proses up,! suatu gerakan yang mehehtukan• dari baWah, karena Itotutanllebih demoloatis.

"Bayangkan ada proses'^angtadlnya top down, ya^ serba diten-tukan atau diinstimksikan'daii atas,kini berubah- menjadi dari^bawahke atas. Ihl -bntah disadari-dtaU•tidak' bldi sbbagi^ eks ,feitim{p^Bam/' :i4ar Ashadi'lnr^ti^^'Vang''tidaH^bisa dtiahbtikan. setaa^-^ata k^e^proses yang'''dimgihl^^^^gian-orai^ yamg ,in^ riieii^ud^mdemokraitisasL ■- ] "'

• ;Menurut.'pahdarigaj^^yang ^bpeirti itu.mem^tig.i^^duhia: Uni ^oyiet ham^'berub^RRCina ihakin lama jUga^;MmenyeSuaikaii diri; dap'jitu suatugerak yarig nlengglobal.> itu isiiaturealitas baru,. di maha masyarakatkita hams menjalani tiansfprmasike arah refoitnasi.'Siapa pun rezun-tiya, transformasi besar itu pastimenjadi puabi';tuntutan d^ uk^trnjadi.^^-^ "//.V'V',

r; ^0[ju'pula S3farabsya^t^ertumbuhan deqiokr^i/Dan proses besar;jdan bertransformasi itu, yaitU"glob-jralisasi dei^^an sath tema: meng^iar:^igai hak*asasimanusia...''Dan ketika;ada yang mau meneutahg proses ber'sar itu, maka dip^paStrterpental,"katanya.. Soeharto mencoba' mela-1wannya dan dia terpental.- ' . .

Begitu pula-^Habibie mencobaibermain dengan detobkrasi, tetapi^dia dengan birokr.asinya masihmemiliki inersia Orde, Barxujlfabi-"^bfe hanya mencobamemanfaatkah

situasi, dan menroba ;bermaindalam pro^ -yang. besar i-

. tu. .^etbpi akhirhya ter-: penital ju^. Sebab, liselur,"riih sistem yang" digu-.nakan ataw^yang berada"di ,i sepdiar. ; Habibie,maa^ merupakan inersia VOrde . Baru. - Diamasih ;i:mencdba ■ me-lawan, tetapi tidak bisa..

Masalah pbkokhya, dia.sama dengan Soehartoi Tetapi Soeharh) se-bagai pimpinan tunggal yang ber-usaha menggahjal proses besar.

mbh ri^Ais, dan-buktihya dia ter-pentaL'V,-, -v r. .;

;SebenarTiya dia-tidak berdayamenahah proses ltu.^6ahkan .diamelak^an^^ samasekaU tidak monunjui^ahlipegai-S!rormig pemimpih nasioiQ^:if. Cbntph yang eede^hanadikehiuk'akkn Ashkdalam pro^s oal Timtim, -ir^man^hams^ atoye^^ d?^ijSjsi nasipiisd^ k^'Jkita^d^^ta^pasriya begitu a^a. R^ena sudahteianjuriada Taip ^gala:.mafcam.'' •"' jadi,\Asbadi'men^saST^;^bisa dilepas tie^tu^iaL^harui^^begitii uda- tekanau inteii^ional,

j Habibie hamsberhegosiaskseba^pimpiiikn liaslonai.: Yang teijadi, j

I dia -langsurig berkata, -'Yai kita' bikin referendum/';iuar Aslikdi- Itubukah cara seor^g'pemimpin ha--.'

i 'sional.Apa karena Habibie sebrarig

yai^ lugu dan mnopenpet ''Yah, ba-rahgkisdi b^tu, tetapi dia ihi ab^tiarnya ^a-sisa'taskar'^P^sisk:si$1a'iaskkri birde'iB^^

mencoba bertahan^aluft^'r^^dia tidak berdaya inenj^dapi sbesar^obal tersebut,dan haruster-jerembab," kata Lektpr Kepala Ma-dya,TisipoLUGM, Yogya tersebut.

Mehgenal kebebasan _pers, ■ dengan-mencdbut sistem penflbsesanpenerbitan media massa dengan•SIUPP,^Ashadi berkomehtar, ,''Ya,ini baj^.'y yiinus Yosfiah harm me-;nu]itiuSkah"eksistensi dirinya, seba-,gai sisaf-sisa Orde Baru, dalam hal i-ni sebagai Menteri Penerang^, diaImampu membaca situasi/ yaknimam^ membaca proses global:1 Sebagai tentara, dia harus mem-bersihkan diri dari kesalahan-ke-jsalahan Orde Barii.yang dia ikutberbuat. Misalnya, seb^i tentara,kata Ashadi, h^s^embersihkanjdiri dari masalsdi'^I^tiii^;,. / ''Tetapi eebagai ihanusia, diatelah berussdia meiuadi -ba^. Diapribadi cukup ■ bajk. Misalnyaberkeliiarga dengaii braiig- (istri)Timtim, dan untiik itu kita harussaluf dengah sikap priba^di YunusYosfiah ini," ujamya." - i „

Ashadlif Pirekttur ;-LP3Y^<Lem-baga Pene^tah"tian .Pendi^an•Pers. Yo^^,^bhoilak. perits^li^'seihentE^^'ajrers, luat;: neger^^^^]tnengaiig|a5,^abili)ie telah^mele-tiikkaii bebeiupa foiidasi dai^^oli-tik dan pers di Tanah Air. Yangje^las, ada an^ghi b&afr/yanfe ihenye-babkanhya terpel^ting keniana. Dan kemudiiih^ .beiusaha|menampilkan>diri seolah-oldb se-Pfang yang^ dembkratis P^^ainlal^ huTfidh r^hts:^ '- ^ f ^>I, . Ketika didesak .'tm

■ pat mbngenaijperiiyataan seinen-tata kaiar^an pers luar uegerU bah-;wa •pabibievtelah ibeijasmenumbuhkan dembkrasi, denganUiengizinkan bb^bbutukah.' inulti-partai, membetikan kebebasanpers, Ashadi" tegais'menyatakantidak benarv' V? y

''Merigensu hal ini kita harUs pa-ham, bahwa dalam masalah yangmikro, pers atau juynalisme yarigumum, selalti bertiunpti pada prang.•Itu saja," katanya. Pers di'manaipuh, termasuk pers Barat .tidak bisamelukiskan.hal makro, sehinggamengenai.Habibiei pasti. merekabertumpuTada'Sodl %iila:o;fyal^iorangnya, kata Ashadi. . . ,

69

Barus Bel^ar ^ vbrang harus, belajar . soj^

kekuasaan, Ashadi berpendapat.Begitu pula militer, yaiig dekat de-ngan kekuasaan. "Jangah|^'.coba-coba mempertahankaii aitau rnema;nipulasi kekuasaan. Ini harus dis-adari siapa pun," ujar AshadiSiregar, penulis novel'populer■Cintaku di Kampus /Birii daiiiKugapai Cintamu (1974). . ' '

Ashadi, ayah dua anak yangmenjelang dewasa itu menyai^sui.

"CJoba bayungkan! Dulu, ayah .sayaddminan d^ani,keluarga. $ekarang.anak say a secara bebas^fliepge-mukakari pendapatnya dan meng-aijukan keberatan-keberatannyakepada saya. Ini suatu prosesdemokratis, yang tumbuk mulaidari kelua^ga-keltiaiga. Dan akhir-nya meixja;^ fenomena bs^sa, bah-kun dunia/'"; ■ ^ •' ;

- Pembanxan/Aco JWansrfe

Suara Pembaruan 1^ Noy^ember 1999

Senknan, Guru dan

. "SAYA tidak- tnerasaj seperti sudah mei\jadi orangJawa.'harcim lama menetap dan bekeija di Yogyakarta.Juga sama kalan 'ditanya, apakah saya pr^g Batak,hanya karena lahtr di Sumut? Apa sebenarhya orang^tak'itu? Atau'brang Jawa itu?"

Kalimat itu nieluncur dari .mulut Ashadi Siregar,yang di masa mudanya (1970-an) sefing begadang diMaliobdro, Ypgyakau^, bersama penyair Umbu LanduPai^ggi, Peler Emha Ainun Nadjib dan lainnya,tidak mail mengjkiaim jsebutan-sebutah yang.klisb sepmrtiitu.".

- Beristrikan Helga Kbrdai>. apal Manadib, 'lulusanFakultas Ilmu Sosial daultoii PbU^-bhiyerslt^ GadiahMada (fisipol UGM), 1970 yanglmen^ar'di alniamater-.nya itu^ dikanimai dua putra, Anggia! Adibanua SiregardanBona AdimesaSiregar. , ; • ' y. .

Jenjang karier prOfesi dan akadeinis piia'kelsdiij^Pematang Si^tsu:, Bumatra Utara, 3,3 JMil945^ yangsederhpna dan. tainpak pendiami tereebii^ric^up mele^LPada 1968 dia menjabat redaktUr di Mingguan Publica,dan sejak 1970, sebagai/dosen jurusan PubUsistik danKomunikasi di Fisipoi UGM,- dan kini sebagai lektorkepalamadya. 7": -r . ;

Ashadi yang juga direktur.liembaga PenelitianPendidikan Peherbitan Ypgya (LP3Yyiitu, menjadipemimpin redaksi daii pehahg^ng jawab MingguanSendU aktif di berbpgai kegiatan, media massa,' lingku-ngan hidiip dan keliudayaan. ' : ; -V

Tatkala masih mahasiswa, dia aktivis'Ikatan PersMahasiswa Indonesia'(IPMI), pengurus Dewan KesehianDIY, ketua Ikatan Saijana Komunikasi IndonesiaDIY, wakilketualSKIPusat- '

70

Produktif Dan KreatifDIUGM, sejak 1990-1996 Ashadi menjadi sekretaris ju-

rusan Komuhikasi Fisipol, dan kemudian menjabat ketuajurusah fakultas tersebut. Banyak hal yang dilakukan-nya, terutama menulis dan melakukan penelitianakademis. Pria berusia 54 tahun.ini sosok yang produktifdankbeatif, dan dikenal sebagai seniman,'budayawan, guru dan waitawan.

Dari 12 novelnya, selain Cintaku di Kampus Biru(1974) yang terkenal ,dan dlfilmkan, Ashadi juga meniilisKugapai Cintamu, Terminal Cinta Terakhir, WarisanSang Jagoan, Frustrasi Puncak Gunung, Gadisku di MasaLain, Jentera Lepas dan Karena Ak'u Tak Mengerialmu,"Pada-1982 saya menulis novel yang terakhir, SunyiNirmala". ■ . . ■

Mengapa berhenti? "Karena menulis fiksi-sastra ituadalah, berurusan dengan pribadi sendiri. Saya lebihmemilih menulis jurnalistik, karena kita berhubuhgandengan orang banyak, masyarakat," kata peng^ar tamudi institut Seni Indonesia dan^ Research Fellow diUniversity of South Carohna, USA itu: -

Dari tangan. pria berkacmata mi juga lahir karya-karya akademis sesuai dengan .profesinya. Dia menniiRsetidaknya delapan bUku ihengenai kebudayaan,waitawan d^ mwlia massa. Ashadi juga menulis jur-nal ilmiah dalam berbagai peherbitan nasional, sertamelakukan seahrek penelitian akademis dan prpfesL

Buku-bukii yang ditulisnya, antsira lain, IT^a PuluhTiga 'Profil Budayawan Indonesia, Gender dan MediaMassd:'Perspektif Gender atas Iiidustri SuratkabarIndonesiar Prdfesi Wdrtdwan di Mata Saya, Dolly,Membedah Dunia Pelacuran di Surabaya, serta SketsaM^iaMdssa.Diajnga:&ihulk enipat bukupel^'aKtatd^

■ versjtas mengenai etikaj metode da^ kom:unMsi, seirtdpengantaf fihn. - ^ ...y; . ....,.. .

■ Pada Miriggu siang, 7 November, di Kaliurang, dilerei^ Merapi, Ashadi tiba dengan istn dan' putra biihg-sunya. Mereka hadir dalam perhelatah perkawihan putridari rekan akrabnya, penyair dan,psikolbg DarmantoJatmaLn.Ashadi;yangmengehakan batik sutra tampak ce-iria. Dia berada di antara deretan; rekahnya senimanYogya-Jateng; seperti Butet Kertarajasa, BagongKussudiardjo'dan Sudiro Satoto. (M-9)

Suara Pembaruan, 1^ November 1999

71

100 Penyair^asipnal Bertemu diT^. . .. . ■

JAKARTA—Sekitar 100 penyairdari beibagai penjum tahah air, Senin(15/11), dijadwalkan berkumpul di,Gedung Kesenian Tasil^laya, Ban-,dung, untuk mengad^^ diskusi sastradan gdar puisi. Acarabeitsyuk Te-mu Perv^rNasional )^?ini meruparkan puiicak acara Pestd Sastra Tdsik-malaya yang berlangsung sejak Sabtu'lalu. • . . . ' ■■■" ■

Tidak t^ggung-tanggung, perhelat-an ini niehampil^ para penyair dari.27 kota di Indonesia. Selain Jakarta,Tangerwg, Bandung, Kudus, dan Yog-yak^—yang sudah cukup lama di--kenal seb^u l^tong sastra—,'panitiajuga men^dangpara tiawan dari'Bogor; Serarig, Cirebon, IndramayuyPurwokerto, Jepara, Semaraiig, danA^gelang. Selain itu,'.Madipn, I^ge-lang, Ngawi, Mdang, Paidamg,pimg, Pdembang, Jiunbi, Banjarnitasin, -dan Ujung Pandang. ■ * ' ' '

^ Para penyair yang diundang untukmeihbaca puisi dalam ac^ ini, antara

. Soni Faiid Maulana, Agus R. Sar-jbno,DorotheaRpsaHerliany, Toto StRadik, Husnul Khuluiqi, Mustofa W..'•H^yiiiV'dan Abdul Wahid BS..JugaMathbri A Elw^ Beni Setia, Gus Tf,Saktd, Adi )^cak^a,Juniarso Rid-

,wan, AhmadimYHTuti Gintiiiii,R£inyNovaris DM, Ahmad SyubbahnudinAluwy,GolaGonig,IyutHtia,IsbedySetiawan ZS, dan Abdul Wa^id BS.Tak ketinggalan. 19 penyair Tasikma-

' laya yang dikomand^i oleh Ace ZanhzamNbor. } •'' Menurut siaran petspaniti^ TemuPenyair Nasional akan diisi dehgw

ipembacaan puisi, musikalisasi puisi,' seitadiskusi sastra berteinaiSastra^<^PoU^ 'vv : ••.' P^ta'SastraT^imalayajugadime-

- riah^ dengah Idmba cipta puisi nasional yan'g tel^ berlangjsung dari tanggal

20 Juli hingga 20 Oktober 1999, danlomba bacapuisi terbuka (13-14 No:vember 19^). Selain im,jug;adigelarbursa bukii,' 13-15 November 19W.

BacaPulsldiTlM. Di Jakarta, pekan ini juga diadakan

, acara baca puisi, bertempat di GrahaBhakti BudayaTaman Ismail Manoiki.Acara digelar selama tiga hari, mulaihaii iniliinggaRabu, tiap pukul 20.0Q.Para penyair yang dijadwalkan tampilpada pertama adalah Sapaidi DjokoDaihono, Danaitb, Afnzal Malna, dan

; Renii Silado. Pada hari kedua akantampil Taufiq Isimul, p, Rahardi, JainalD Rahman, dan Hamid Djabbar. Se-dangkan p^ had Rabu (-17/11) eiiq)at

, orang penyair — Sutardji Calzbum.Bachii, Abdul Hath WMiLeonAgusta,serta Mmadun Yosi Herfanda^juga.akan membacakan sajak mereka., ^

Republika, November 1999

Acsfe-Sastra ; •Diaibg iitara V^ll bitiinida

.iAKARTA—/teara stra."pi£rfc^UtaraViir^yang seniula direncanakan bsri^gsiing 21-2ANovember 1999' di thailarid.;dttundan^jadi 14 Desernber 1999. .'T.v' ■ , •

Slarah pars Gabiingan Persatuan PenullsNas^al Maj^ja (G^ETMl-rr.leritfi^ayangmengkoordinasikan para i^sejta dari luarThailand.—kemarin menyjebiitkafi acaia p^!resiT^*m diadakan di'HotelTar^^ kotaNarathiwat (Thailand), 1 i!)eseipjbdcl999.Sedangkan acara peniitupah di OniVeisitas

4 1999.!Mehu^ iericana, diak^gy^'

kertas keija mengenai bahasa, sas^a danbudaya Melayu akan diadakan di tiga kota dj>SeIatan Thailand, Vakni Naratiiiwat, Yala,danPatt^iM.." ' V'H

Oialc^ ini bakal diikub' bleh paia sastrawand^ n^mnegara terbahasa Melsi^, sepertiIfictonesia/-.Malaysia, .Thailand,- Brunai.[^ssalcHTi, dan Sngapura.

KotflrfffiateM'rofTibonjgan Indone^dari Jakarta Fatin Hamamah Rijaltakan pihaknya akan berangkat ke^KualaLuftipur, Malaysia, tan^ 28 Novemberl^.Dari Malaysia, fombongari sasti^ap Indo-nesia^ baik dariJakarta rnaupup Suriiateraakan berangkat ke Selatan Th^Iand beriai^sama dengan rornbongan

Republika, 17 Noy-ember 1999

72

Sastrawan Jang^h Jeijebak Permalnan PolitikJAKARTA -7-. J^gib iailipaf

terjebak oleh peraiainan politikpenguasa, Itulah nasihat ter-hadap para sastrawan Indpnesiayangada^k^ng. ,Penngatan tersebut dilohtar-

HaUm I©.Para,5^trawan jangaii sampai

terjebak pet-mairian politikpenguasa yang kerap mengguna-:kan bahasa dan saistra IndonesialUntuk kepientingan mereka.! Dimasa lalui hal'tersebut .berdam-=pak negatif," ujamya dalam dis-kusi bertema "Sastra dan Politik" di TasikmalaVa, Jabar, be-berapahffliy^ lalu.!; ' r -

Acaradiskiisi tersebut meriipa-kan rangkaian Pesta Sastra Ta-sikmalaya 1999. (13-15 November 1999), Dalain diskusi itutampil beterapa penyair dari ber-bagai Jcotb -Mereka ibah HalimHD .(Solo), Hikmat GuinelarBeidoa (Bandung),;AhmadSyu-banuddin, AlraJ£5reboni^anAhmaaun Yosi Heifanda(Jakb--;.ta). Pes.ta Sas.Ura Tasikmalayadiselenggarakan pleh SaiiggarSastra Tasik, dan diikuti olqh 150sastrawan dari delapan provinsi. vHalim PDD mene^kaii, s^tra

yang .^ailc,^b^.sastra yang,sifat sui)veisif t^tbap keknasa-!an. Artinya, kata.dia, mampU'lisejajar .dan niengingatkan Jika,ikekuasaan cenderuhg negatif<

> I'Tehnasuk kekiiasaah politik .difkalangan- sastrawan - sendin,itandasnya dalam diskusi yang-berlangsung selama liiQa jam.

I ,!Akhmad Syubanuddin.^Alwy >menyebutkan repr^kekuasaan!telah membenttdc banyak peno-! lakan dari kalangan: penyair, ber^irupa puisi yang bersifat prbtesjidan gugatan terhadap re^;(Or-.ba)., - : V , V-Senada dengan Alwy, Hikmat<

Gumelar menyebutnya-sebagaiakibat relasi kekuasaan yang ti-;.dak setara antara penymr dan po-,

litisi. Penymr, kata Hikmat, tidakmemposisikan dirinyasejajar^engan kekuasaan, sehingga ktu^-nya juga mencerminkan relasikkuasa an g -tak \berimbang;.{'Sebaiknya jjpip^air berada se-j3J¥,dqijgan para pemeg^g ke-;kuasami .(ixilitisi), dan memain-kan peran besar lewat pengguna-ah relasi bahasa,.yang mampumengimbangi bahasa politik'para penguasa,*' paparaya..fKetua Yayasah .Sanggar Ta

sik, Acap.Zanizamilfoor, dalam;pidatO\kebudayaannya menyorotsekitar, perilaku para, peiiyair In-,.donesia, .dalam spsialisa.sjnya dengan .kalangan< sendiii :maupun ■dengan kekuasaan,.Dia mengata-:kan sebaiktvya; penyair tidak■menggunakan baju;Stf^^ suparya.hidupnya jtidak kakii seperti :anggotaDPR.<Acpp juga menya-•yangkan. adanya penyair yangsenang.naenibnat. yayasan tapi

j§.}as:,arnh, dan. pertaag-.gungjawabannya.{. t i.

,, Pada .ai;^ .pertutuptra iTasikamalaya, juga tampir:Halim HD mdmberikan pidato

ban^janngan^p^^^kaiyahya^dapatppfi^.capai sasaran pubhk citarcitailpus^t^i^afl;xr1 ,y,Pesto^.inaiA^,^j^.dng9n.puj47n.^ipn^, Ipml^^teibul^.d^; tettmrprayidpnasip-,nal.Xfewto jjmimehyatai^jd^^ai^ k^a y^ginerebntyu^'I^mj uara;IH.adai^>A(VjungpandMg)^ SedahgkanJuara harapm^smgTni4^g|rp|tp^ST.']^raiig-Banten), Nut Z^'Hm_, dan.AhiiiM.^^s^,|j^ , OBandungj.§entua,peinenan'g joinba men-dapatkan hadiah jberupa piala,

, buioi, dating pembinaan:: ■ to .

ReT^nhliVQ, 1ft iqqq

73

eg^ah gaya pen^yairMii^ofa W^Ha\'. syim mrayintfirsiefcaU^^^^' nyindir kabinet Abdurrahman Wahid

(Gus Dur) yang dlkatakan lampihg tapi temya-tama^gemikk^naiha!^^ men-tm, iaj^ meobti^ Or^yang ia sin^at pRI^i^;^gka^I^nAlikhSton^^^ , - •!. Kcinapa'di^utiingl^?.!^^an^o^yah£mya:d^^ 'diri (^ta^b^dim^mii^ Jpingi^as nngk^:|^jbeti^^ odc^.pada la2dnmyay^g||i^^o^^^brang, ahml^ masih puhya'38 mantan^'riU^ ma^jh^^g^

bersajak yang ra]aTiatai^h(^:^-deh^^baris-yangppndekpula,:a[i^]^ .N^Un, biaipim ririgl^ mO^ikali^ puisi

baiar-benarmenjadipedyajukPes^SastoTat

hari (13-15 Nbyeml^ 1999) secararcmelelahkan, "Diai^^;^Ul^'Msahiirpor ting^^hujp]^|lapat diias^^saj^-sajak. pendelmya^,' Vkpmentar'^^PiahHadahing. . ^ J ^SmbU.mengen^g^l^ Suiya^ AG.(p^

jyangiat^untukLinus: , ■'[iMerPpim^gi^batu ' s

iUhUi^ I

.LmgUnimgirimangpi' V;\;: , ^ '

Bitnttm^girimsepi. i^ j^ . . ^untukdinUcahi'

Jiiga sajak A/mggiron yang ia tulis untiikSoewamp: ,

'^da ymgkeraskepq^. ;y , , .: memdadwaktu-^^y'^j r. - .

Adaycngkeraskepala- '' '\metwmgkulruanghampa

.Berkatalcihpadabayangan

Meriyerdhlahpadakejemihan

Dindingkata-katameneteskan aroma

"AyoberyogamerieduhkansuknuL'

Hilangjanji ■hiking sunyi

1 . Kadisobo(nama.d£sadiSleman,utaraYog-lyakarta) aiMah tempat tinggal Linus^pi desa.inipula Linus 'menyepi* danmendpta-sampaijatiih sakit dan meninggal di RS Bethesda.V^^l^ingfcmMngg^ (namakecamatan di se-

wama; ny^ kelahiran Pad, Jawa Tengah,yang di^al punya peihadan besar pada bibit-bihit.muda d^ mencpba nienyahd^ antarasasdsu^yi^ . : v

d^ganjeinbuti segar, sdcaligiis memb^^t-

lum lama ini n^imggd Idrena dan Ra-gUSoewarnal^olai^(penyairYogyayang -teberapa^iin lalu 'iaib! di P^taiPiuang-ditis),' Mustpfa menyajik^ saj^-sajdc pen- deknya yang rihgk^d^.segar, nahiuh^ya >.

Sa^tb (B^M)Vdah tiad^^

^ P^yairCh^nAhi^ViyV sebagm'^mbawa a^[^^

IxmditarlQxaki^juga ja^ jpelawak," ipejet&ki^;^g pbnyaif.

au(M la)ma.|dd|^^-.a^^Viddy AlimaM^ Jakarta

karta.' lamhyaal^ .ber^

pertemu^ P®b>W Asia Tenpara x;;Potuhju^ bacapuisi yang dipandii secara

Kesbhian Tasikmalaya (GKP; JawaBaraj^itumenj^ penUtup pesta aastrayangbbpip nie-ngesankw. Selain para peny^; di atas, Spniii, malam laiu tampil pula penyair Nina Minareli

74

(Tasikmalaya) yang membaca dua sajak dengan^suaralembut, Aep Sanusi (Tangerang) yangmembaca sajak tanpa teks, Micl^ Hidayat danTajuddin Noor Ganie (Banjarmasin), YudhiMS (Kudus), serta para juafa lomba baca dan'ciptapuisi.Yang mengejutkan, pemen^g lomba cipta*

puisi Pesta Sastra Tasikmalaya 1999jni dido-minasi oleh anggota dan sin:q)ati^ KomunitasSastra Indonesia (KSI):Dewan Yuri yaiig dike-tuai Toto Sudaito Bahtiar 'mengd^ngkm' p^sisi juara pettama dan kedua. Juara ketiga dii^Asian Abidin, an^ota KSl dari Ujungpwdang,dengan sajak Promoteus. Juara harapan satu. adalah Toto St Radik, juga anggota (mantanpengunis) KSI dari Serang, dengan sajakDatangdariMasaDepan. •

Juara harapan dua, Nur Zaen Hae dengan sajak Wayang Cofcefc, juga penyair yang dekatdengan para pengiirus KSL Sedang juara harapan tiga dir^ prayalr Bandung Ahmad Faisal Imran dengan sajak Bahasa Lout Itu. Duapenyair penguins Endang Supriyadi.danNanaiig R Supriyatin, juga masuk nominasi,dan sajak-sajak mereka akan dibukukanbersama kaiya-karya para pemenmg dan nominator lainnya,Uhtuk lomba baca puisi, Dewan Yuri yang

diketuai.Beni R Budiman memenang^ AyiKumia Iskandair (Tasikmalaya) sebagai juarapeitama.Po^ k^luadankedgadiduduki bnasKumia^ (Gamt) dan D SumaiganL Sedangkanposisi harapan pertama sampai ketiga dhniholehRtriah (BandungX'YuSufT^dM (Bandung), dan Nfertiy^ Sriwati (Tiasikmalaya).'Tadadua maim sebelumnyajuga diimpil-

thori A Elwa (Brebes), Beni R Bpdim^Soni Farid Maulana (Bandung), Toto StRkiik(Serang SadRil Badar dan Ac^ Zamzam Noor'^(Tarikiiialaya), serta Badruddiri MC (Cilac^).

Hanya delapan penyair yang tidak hadir. Se-dangkan 92 penyair hadir dengan biaya sen-diri," kata Acep Zamzam Noor, konsultan pa-nitia, saat menutup acara.

Selain menunjukkan dedikasi dan semangatkepenyairan yang tetap tinggi, pesta sastra iniju^a membuktilm semangat gotong royongyang tetap mengakarpadadiri para penyair Indonesia. Pada undangan yang dikiriirikan ke-pada para penyair, panitia menyebutkah hanyaakan menanggung akomodaisi mmka ala 1^-damya selama berada di Tasikmalaya. Transport, uang saku dan jika,ingin hien^nap di hotel,ditanggung mereka sencM. Sebagai pembacapuisi, mereka pun tidak mendapatkan honor.Cm itu ditenq}uh, selm panitia memang ti

dak punyabanyakdana, mraumtAcq>,juga uihtuk menguji i^akah para penyair ihas£ memi-liki ded&asi atau sudah menggantinya dengansemangat dagang mendatah^ acara sastrahanya dengan p^turigan iintung-nigi secaramaterial. "Syukurlah, masih banyakpenyairyang tidak mffln^tittgjl^ semangat (k(^g dandengan tulus mengha^ acara ini," katanya.Untuk ineringmikan beban penyair, panitia

memberi kesempatan kepada mereka untukmemihta sumbangan dana ke instansi atau pe-merintah daeiah masing-masing. Pada tiq) undangan yang dilayariglm kepada inerelm panitia melamfnikan dua blankp surat pomohon-an bantuan dana yang dapatdiirian&atkan ol^penyair.-Cara sep^ itii juga pmah ditempuh oldi

panitia Fekival Penyair PPIA Surabaya yang

panitian serupa di beberapa daerahi'Panitia fch-rum-forum sastra interriiasipnal, peiti Perte-muan Sastrawan Nusahtara (PSN) serta Dialog Utara, juga memtsm&atkan cara serupa, danteibukti cukup'suks^ " '

Dedikiaisi^^ kegbtohgrpyon'gaii itu, ba-

iain dieriamjpilkan Hahm HD. Ahm^ Syubmi^ddinAlvi7,''AhnaadunYHdanHikmatGhnTO^sebagai peihbicara; ' , ' •' Walaupun'dalam senmg^ kesedeihariaan,pesta sastia yang pahitianya diketuai nyairSaeful Badar ini teibilang sukses.Tlap pemba-caan puisi dipenuhi penonton.Diskusinya juga berlangsurigcukup hangat dan-sempat di-

1 hadiri seji^ah siswa dan guru SLTAi "Kaim! melayrngkan undangan kepada 1(X) penyair.

nah Air—ju^ di bebmi» negara AsiaTeng-gara. Sastra; juga puiisk-tetapludu^ dan inar^di tengah kri^ ekondmi dan pplidk yan;g me-

Indoneria. Sd3^, j^yair," demi pi^peitumblihan sastra Indonesia, siPp be^ibmdaii menelan pahit getir kehldupan. Ini suatu

lahmadunyh

Republika, 21 November 1999

Dapat 'Jodoh' dSl^SUsianya yaiig ke-75 laliioi

i- PADANG—Cetpenisgae/cdari Padang, AA Navis padaa? No\«mberlalu genap beaisiaJS tahun. Takada pesta,pbab pestapestaan memang bukan lagaknya. Tap. tukang('remooh ini, dapat kado yang cukup istimewa, yaitu sebuahibuku beriudu[:7oPo/i . 'I Jodoh adalah sebuah kumpulan cerpan yang baai saja ■JeiPit Buku ini t3erisi sepuluh buah cerpan, masingmas-pngnya: Jodop, CeritaSMalam^Ki'sahSeorangHero, Cina -pufa, PerebiAan, Kawin, Kisah SeorangPengantih,-Maria,pora dan cerpen Ibu. Semua.ceipan itu ditulis oleh A.A.^Navis sendiri. Ada yang ditulis tahun 1990-an ada yang^rtulls tahun 1950-an. Buku itu diterbitkan oleh Graslndo, •Jakarta atas keijasama Yayasan Adikaiya Ikapi dan The,0)rd Fdundaporii_>I "Buku saya baru sqa diterbitkan, inilah kado ulang tahunl^aya," katanya kepada Republika, di rumahnya,,Jumat;|l9/ll).,Navis memang Hat, meski sudah berusia 75|ahun, tapi ia maslh aktif menulls buku dan cerpen. PekanJalu. cerpennya berjudul Dua SahabatPlmuabharian' ompasi "Saya'terus menulis. apalagi sejak saya takInerokok,"• katanya., • , • v. ..;S .Navis.yangtakpernahrrTeranlau.itu.]ahirdiPadargpa^^^Sumbarpada 17 November 1924 sllam. Dia memperoleh,pendidikan dariPeiguajan INS.K^anam. Beberapa' buku,'■]sastranyatel^dfterbrtkan,sem[Ml,Biapg/a/a(1963),Hu;^ ^■Panas (1964), Kemarau (1967), SaraswaVdalam'Sur}yi.(1970), Of Lht^M^urg(1983l Robohnya Surau Kami.:11986) dan Cerftaffa/^tSu77ibar(1994), yang disebut ter- 'akhirmendapatpen^aigaari daril^icef. Selain bukusastra,' -

seperti Dialektika Minangkabau (editor 1983) dan AlarW, Tal^mbangJadi Guru (1984). Malah 1992, Navis jiga

. • menen'mahadiahsastradariAsean. . r. i-.' , Cerpenis Yusrizal KW., melihat dalam usiarya 75 tahun,'

, Navis masihaktjfrTienuns,rnenjpakan sebuah ka'stirnevraay. ".Cerper>cerpenya,sangatba^,t34<taTiiahs^bagaimaTa

caranya ia menulis," kata dia. Cerpencerpen dalam JboWj,;,/tu misalnya, banyak y^ menggelitik dan humoris, narPLBiJsarat pesan moral. Cerpen 'Jodoh itu sendiri, merupakanicerpen pemenang pertama s^mbara Kincir Emas Radioj

■ Nederland. WereldemrPep 1975. Cerpen Kawin pemenarg-• hadiahmajalahFeminatahun 1979. , : > -, • -Tokoh-tokoh dalam cerpen Navis yar^ baru diterbitkan-•, Itu, banyak yang bemasib trags. Hal ini, n>enimbulkari rasal

, pdbinan pada tokoh dalam cerita itu. D^an bagus, Navis;, :iper[yelipkan humor dalam cerper>perpennya, terkadang'

. juga ditusuknya dengan cemoohannya. ' . . H-,,,'.';._Kepada BepubZ/ka, Navis menyebuOtan, iatidak ounv^"-• rewpapapun dalam.menulis. "Kal^.mefwlisjanganterlalu-serius, biasabiasa s^alah," katanya Beikelakar J. . Menurut dia, dirin^ akan terus menulis selagi mampu^• "Saya sekarang sibuk di INS Kayutanam; ssya menulls dySana kalau ada waktu.senggang, terkadangjuga di ruma^

■,kalau malam, pokoknja kapan saj^'ir^h menulis, maka1: rrienulislah saya," katan^r 7' . |. • Me(^urutdia,nmibara'ceiperKerpenteQem.ahan,rreii|

-pakan alah satu resepbntuk memperkaya wawasan cei^,• penis muda. "Cerpen teoem'^ki.ituriKt^^ ce'^n terbaMkalautdaktentulahtakkanditeijem^k^orang/'kata^

i;pula;■ml ^

Repubiika, 22 November 1999

76

• etika muncul gagasahAngkatan Sastra 2000,orang bernama' Sapardij oko Dambnb terang-

• terangan membantah'- keberadaarijiya; Lelaki

kelabgiFan Sblo 20 Maret 1940 iniise^ain akadpmikiu, memsebagdi sastrawap. Sapardi telah.meherbitkan:Sejumlah'bu^ sepeirtiSosfotogi Sosi^Indon^kiiModemBeberapa CkUatah(1983). ; ' '

"Bagi sayai berbicara teiitang isua^katan itu absurd: Tugas' pfeilyair.itii menulis. Tidak berpikir m&ukiangkatan seg^ macainj" .^amya' 'kepada.Pembar^n di Jakartdpekah''lalii: Sapardi beipendapat 'penydir mau-^raktualisasi, me^ka -tidak perlu berbtiat sdpeili itu: ;"Periyair tidak UKih bersusah payah-memikkkan ahigkatari," katanya \lebihkmjiit •-' { . Sean^ nanti iadayang . - 'men^olpn^^ penyair dalain ' /ahgkataiiil^^tddapatdiper^ ■ ■•bangkan kemudian. Jika "prokla- 'masi angkatan'V tersebut-diartikain'Sebagai aktualisasi, sikap itii justruakan membuat penyair "hilang".Baginya, an^catan sahia depgan pen-gotakdn. Karena itulah', hinggakiniSapardi tidak mengakui istilah ' "angkatan'45 dan angkatan'66."

Me^pun bepprofesi seb^iakddenlis,soisdk Maid berpiilur 59tahun ini masih lekat deiigan hdldh-gan sastitiwam'Sapardi memang ■salah seorang guni b^m* daii iuru- ;san Sastra Indonesia di Fakiiltas •Sdstra Univereitas. Indonesia (FSUD^

f Fi^ ke^mimpinan'Sabai^ di ]^lB'^pdndan^ membawa* bwyak ■ ?'kein)Eou£^^Mp(n^dn karena It^ ia/ -inenjabat p^isi dekan jMamd^ga'^i^ode/tKoii^p tentang independentsi pendidikan teFi^diperjiiangkgt^.tMa^agar kmdkulum fdkultas sastratid^^c^puri bieh Depdjkbud..Selarila^eiyadideh^^

Mi^phjfdnieng^^perkeniban^ falcultas.'7,'

berdpi ineibncanakan si^tu' ■'je^ kuritajlu^ y^ betul- "i- "j^^odhi^bba^ mahasiswa

,?W^araImt^ihi yanig pehting,*':,'' MeM^ bakat .

trahya, Sapaidi membuat kumpulab puisiPerahu Keriais (1983)y^g inendapat ba-diahdastra dari ' 'Dewan Keisenian

77

Jakarta (DKJ).Lewat'S//i/r Hujan(1984), ia juga mener-ima "Anugerah PuisiPutra" dari Gapenadan Bank Bumiputera,Malaysia. iPada tahun1986, Sapardi juga mem-peroleh SEA WriteAward yakni hadiah sas-tra lintuk sastrawan ASEAN dariker£oaan Thailand. Kemudian, hadiah sen! dari pemerintah Indonesiaditerimanya pada tahun 1990.

Fengajaran SastraSapardi na^tgph gelar doktor

sastra tahun n^engain disertesibeijudul Novd^wa Timur 1950<in:Telaah Fungsi, hi dan Siruktur.Sementara, gelar saijana'sasthi 'diperolehnya dari jurusaii sastraIriggris UGM t^im 1964. Garistangan membawanya mepjadiseorai^ pendidik yang m^Sih'-:dilakoiU hingga kiiiL Sebagai dosen,ia merasa keberatan d(^gan istilah''pen(hdikan .sastra". Istilah tprsebutbemuansa "mengikat", sedangkanSapardi ingin otonomi kurUaibm

perguruan tinggiv"Sayalebih

siikakata pen-gajarah. Danyangpahngkuraaig di; ; .Igkukanialahusaha memak-

. sa m^asiswaimtuktnembaca.

Semiia'mahasiswa

/. • ■' jtamalas, tanpa kecu^,". ujar pengiyarnmta kuliah Sosiblogi Sastra danPengksoi^ Piiisi ihi.. Mencermati perkembangan^ - Vsastra, mahtan pengurus .redaksi .'i^al^ jfiTalam ihi mehilai;tehtang;gsya pentdisan s£^trawan dewasaink "Semua pengar^g harua 'memberohtak.. Fengarang harus sel^u membuat

eksperimen, sebab setiap kai^a--'sastra itu adalah basil dari eksperimen," katanya. Meskipim berusaha

l^i dari gaya konvensionai^ ianterlihat seperti epigon, Sapardi tetapoptimis penyair lama-kelamaan akanmengemban^an gayanya sendiri.Menurutnya, epigonisme teijadikarena penyair terpengaruh 'sastrawan pada ma^ sebelumnya.

"Sastra itu masalahnya hanyabagaimana mengungkapkan . , .persoa^-persoalan biasa iseperti'perdaniaian, ketimpangan sosialatau ketidakjujuran. Itu yangmerupakan hal iitama dsdam karyasastra. Bukan pada masalahnya,"pjar mantan pengurus redaksiMajaiah Horizon ini. . '

Barangkali itulahsebabnya, juriDKJ ini memilih noVel Saman'karyaAyu Utami sebagm novel terbaikbeberapa waktu laiu.

"Itu sebuah novel yangmenge-jutkan saya dalam soal penulisan,tema dan penguasaan teknik berba-hasa yang sangat'tinggi. Ternsterang,selama saya menjadi juri diDKJ dw di tempat lain, belum.pemaih saya temui yang seperti itu."

Lebih jauh, ia menilai hovelSaman semacam mozaik dari satumasalah besar yang menyangkutmanusia. Meskipun banyak masalahyang diangkat, satu sama lain salingberkaitan. ' - > . .

Novel tersebut dianggap baik,jika dibandingkah dengan k^asejenis yang pada.umumnya ditulistergesa-gesa, ceroboh, tid^ dibac^ulang'dan tidak ada keingtn^ untukmembentuk penuli^, sendiri.

^ Menurut pengakuannya, ia tidakmengalami pro^ Iqi^tif yang:khusus ketika mbnhlis. "Pehgar^g ,itu manusia biasa^^a.'Kalau ihgihmenulis, ya b^tu ssga. Semua 'pengarang itu sama." ' . y

Sapardi DjokoDamohb adal^j«nyair y^g bi^ ihembuat kitaberpiicir, tei^nyum, tertawa,' .terehyuh atau bahlmri.menangisjikamembacakiya.terbaihnya '(1998). Di'ubia hja ini, Sapardisud^ ihenyerah pasr^ pada YangKua^.'lilbsbfmya"Hidup itu menggelinding issga. tidakusah direncanakari," ujamya.,menu-tup pembicaraah.

- aiW/W-9)

Sliara , PP WnV^fitnhRr 1Q00

78

Apresiasi Sastfa untuk

Murid SD dan SLTPYogyakarta, KompasLembaga Indonesia Perancis

(LEPO Yogyakarta bekerja samadengan Kalangan Anak amandan Tteater Garasi Yogyakartamerencanakan program apresiasi sastra imtuk siswa SD danSLTP lewat pembacaan dan pe-ragaan kaiya sastra berjudul.Pangeran Kecil karya penulisPerancis Antoine de Saint Exu-

peiy di SD Negeri KalanganRandin Kasihan BantuI, Selasa^23/11) pukul 09.00, dan di Auditorium LIP Rabu (24/11) pukul 08.30 bagi siswa SLTPNegeri 5. Depok Sleman: ,Yudi Ahmad Thjudin, aktor

dan sutradara Teater Garasi

" yang duduk sebagai Koordina-tor Pembacaan mengemukakan,dpngeng Pang^an Kedl atau LePetit Prince, berkisah tentaiigkegagalan dan kebodohan "ke-

dewhsaan" dehgan menghadir-kan kesegaran dan imajinasidunia setengah fantasi darianak-anak.

Pegarangnya menghadirkannovel ini dalam bentuk yang ju^ga kanak-kanak, penuturan se-derhana, dengan bantuan grafisyang sederhana pula. la meng-ingatkan pada dongeng-do-ngeng masa kecil yang bisa jadimenggali segala sesuatu yang hi-lang begitu lama.Menurut rencana, "pertun-

jukan" pembacaan dongeng iniakan dibantu. set dan gambar-gambar imajinatif yang ditem-bakkan dari proyektor video,serta ihengapdal|s^n para pem-baca cerita dan peraga antaralain Yudi Ahmad Tajudin, Ku-sen Alipah Hadi, dan beberapaaktor Heater . Garasi Yogya-karta.(hrd)

Kompas,2h November 9ft

JAK^TA—Paradigma tentang sastrapopuler perlu diubah; Begitu dikatakannoyelis y^g pemah men^asilkan hoyelsukses teijudul AH TopanAnakJaUman,|Te^ Esha.' v ' V - ' /

i "Selama ipi sastra populer dipahami,secara^ahlraprah," ujarTe^&ha dalam diskuki Sastra Populer di FakultasiSastra UI (h Depbk, Jabar, keniarin.rDis-i kiisi yang juga menampilkan noyelis IkeI Sqepomo ini dipandu oleh dosen sastra UIMaman S Mahayana.Menurut Mamw, sastra populer yang

berada di lingkup bu^ya massa {num culture) tidak dapat diabaikan keteradaan-nya. "Saya sendiri sangat teitarik padaAiiTopanAnakJalanm Iraiya jeguh Esha,"ungkapnya.Men^dp teen Baia^ Maman menga-

akan, di samping sastra'pcpuler ada sastran^tjB. Pembedaan ini yang sekarang men-

jadi mjidcan sement^ pengahiat sasd^.'Namun, mehmutTegUh'Esl^ ddak tepatinemposisikan sastrapj^ularb^bdrahg-an dengan sastra serius. "Sastra popdermestinya disebdrangl^ dengan sastra tidak populer, dan shs^ is^iiis diojposisikan

- ■ dengan sastra tid^'iserius," papannya;Agar tid^ t^adi m^

Te^h, istilah itu ;^rlu dikembalikan ke'artinya. Jika'saistra popider ditempatkah'berseberang^ dengan s^tra serius, me-numtTeguh, genre^traini akan diahg-gap tidak serius. Padahal, kataTeguh, ba-.

■ gaimanapun gayapenuturannya, sastrapopuler tet£^ digan^ dehgan saius.*'No-;vel sayaA/i TopanAnakJalanan,Trassi-,. nya, saya garap dengan sangat serius. Tidak main-main,* * ujamya.NovelixQudiciAJiTopanAnakJalanan

mempakan kaiyaTeghh Eslra yang palingterkenal ditahun.l970-an. Novel yMg

niencoital^ keMdupanin'ak-anak muda• yang kurang kasih sayang keluarga/imseihpat dUilm layarlebtu^ derigahjbd^'sama, dan iner^ dcs^ dtdaihpdiet&i^hya. Wato"itU,'baik novd nrau pun film

• AH fopan'Anak Jaldnanm^^ sukses'gemilang. NiUiraTeguh ]&ha punbung dalam kfaasanah sa^ pop Indonesia.!Kis^ empat sekawan Ali TOpw-Bbbby-'GavaeitrDudung itu seropat jadi bahsn-pembahasan di l^angan jpenieibati sastra'popdiTanahAir.-^ ; ; i' - -Pen^at Teguh itu,menumt Maman,'

penting dfenungkan. Namun, membutuh-kan diskusi tersendiii untuk membahas-n>ra lebih lanjuL "Diskusi yang lebih'seriustentang sastra populer akan dapat nieng-'

. akhiii kesalahkaprahan yang teijadi di ma-syarakat selama ini," cetus Teguh seusadiskusi yang juga menghadirkan seoraiigpengamat d^Filipinaiui.

79

Novelis Dee Soepomo lebih banyak me-mapaikan proses kieatif dan kelahiFan no-vel-novelnya. "Sejakkecilsayasukamen-'catat-catat aipa saja yang menarik, lalumengembangkah catatan itu menjadi ceritapendek," tutur pengaraiig yang karya-kaiy anya melejit pada tahun 1980-an itu.Pengarang novel beijudul Kabut Sutra ■

Ungu dan Podcmg Kembeuig Kelabu iiiimengaloi karya-kfflyanyanaemang sjuigatlaiis pada'dasawarsatersebiit Bahkw, ma-j alah wanita yang memuat cerita bersam-bungnya ikut menjaidi laris kaiena itii. "Sa-ya bahkansOti^ menibeli tanah dari basilnbvel-ndvel saya,"'ungk^riya • ;

■ Pada bagian lain; Teguli Esha yangmengaku sd)agai sastrawanjalpan,ttiena-warkan jalanan sebagai aieba bersastra"Ini agar sastra kmbali menjadi n^iapencei^ian, bukan media keangjoi^ ma-nusia" dasnya

dari kemanusiaan saya. Sehingga, misiyang mulia, yang berintikan kebenaran' Sang Pencipta, menjadi prioritas utamad^am sastra," tambahnya.

• Novelis ini memang dikenal akrab de-ngananak-anak jalanan di kaw^anBlok

= M, Jakarta Selatan.Takjauh dari kawasanini pula, tepatnya di pojok barat Gelang-gahg Remaja Bulungan, tiap Sabtu sore iamen^elar kursus sastra gratis yang ia se-h\xt'Forum Sastra Sdbtu Sore. "Kursussastra gratis ini teibuka untuk umum. Sit^

• saja bolehbelajar dan mengajar," ujarTe-^ guh;/, • •

I^nim sastra ini, tainbahnya, dibuka se-j jak Juli 1990. Pesertanya semula hanyadua orang, yakni siswi SMUN 70, Qndy. dan Hvina. Sekarang peminamya makin-banyak. Ada mahasiswa, wartawan, man-tan pegawai, pelukis, dan ada pula anak-

' anakjrdanah.Hayh

Re publiKa y, ...

Sen&ye^ Warta Kota .Mihat waigatlbu Kbta Ja".

kafta t^hadap'^s^tia renrdati; ,dari hasll,Loinba PerwdisanNc^ku Baiodan TUigkdt Nasional(PNBBTnfl yaiig diadsd^Departemen Pendidikari Na-sibiial . (Depdlkii^) .19919,Dajri;:529;^^Qaig|^4:^^s^,'i:^k^ da^ P Jaka^-

ad^ 'di daj^^jiibra>':itu 'meiiipal^ suatu,kebari^aaii juaF.bl^Tapi di Jal^Lttai semuk itu su-dah dianggap biasa," kataKorrle Layun Rampan, .sas-trawan dari ketud juri, kepada'Warid Kotja. setelah pehyerah- ■an hadiah kepada peihen^g.lomba : PNBBTN di gedurig \

bepdikiias,;JCainis (25/11). ,_ Kemungktnan lainny^ me-hurutKonlb. karena inasya-rakat ' Jakarta, ' terutamaanak-ansdc, ceiiddrung hidupei^..S^uayang diinginkanteraedia, behingga merekamenjadi tid^-'berpildr 'sc^buku-bukii bacaari dan perhulisani. . '

; /T/Udiimya me^^ Jadl ta-kiit uhtuk'ikut lomba. Takutfldakijjbisi 4metia^," tutur

;; "Apala^ Idte juga tahu, se-!lama' 3^^j^uri;;,peiiierintah^dak ' memberikaripeiighaigaari kepada libiis.

menulis. Akhim}m,riiai^^,kat juga bgah,untuk memba-ca kareiia tidak ada tulisan

bagus yang bisa dibaca.? se-sal Konle. (wik)

Warta Kota, 26 November 1999

80

Sastra Panting imtulcPem^i^^PON'nANAK — Hasil karya sastra

seperti kisah-kisah kepahlawanan yang di-dengar waktu kanak;;^kanak, berperah pen^ting dalam pembentukan watak dan mc|-^nuinbuhkan otdnomi dan jatidiri. Pembeiiltukkan watak dimaksud ialah jikiTs^ep-ti^g sudah beranjak dewasa, yaknfd^^'bentuk keberanian niengambil keputiisankarena ad^ya kep^rcayaan diri.

Berbicara di dep^ peserta rninar sastra"Indonesia XII Universitas Tanjiingpura diPoniianak, Rabu (24/11) lalu, Ketiia ForumUtusan Daerah MPR-Rl 1999-2004,Oesraan Sapta, mengisahkan pengalamanmasa kecilnya. la menggambarl^ bagai-mana kisah.Vic'ih i.. ° t.

—.. jr«ii5 uxv^iiuuuui iDunya, Derperan

penting dalam menumbuhkan otonbmi dankepencayaM dirinV^ P " . / /

■' Saya metasakw tumbuhnya otonomidan percaya din, sikap Ijprani mengambilkeputuan pentingtena didprongS^ape^ya din/sil^^tmt^ tidak ihudaH me-iiyei^dan

H®?^^»^';I^^.lfengiisaha sukses yang. ®?™j^^nie^iiyam pendidikari^n^^jc^a^/SD y / / /

seem raabhal

Begitdkata

^ sebuah uiiiv^^\ ■

;;-Senun"irJ^aii Mg diikuti Mldtai" 200^mwasiswa dan beiba^ peiguniah tingriitu rnep^pili^ sejumlah pembicaia ter-masuk^traw^ Putu Wijaya, Jajang C.

Noor dan bd^eispa tokoh sastrawan lainnyaS; Dalam membawakan mal«dahn;^a ten-(^g pemb^tuk^ otonomi diri dan]p,diri,'Qesm^ yang jugaKetua Kadinda-liUbaF' itu mengata^l dengan kemajuan Iptek,khususnya tekiiolb^ infoimiasi, persaingankehidupan di milenium ketiga pasti akan.semakin keras. "Yang bisa survive dialampertarungan itu adalah mei^ yiang mengu-asai Iptek. Namun otonoim diri d^ jati diriakan jauh lebih penting.":' bih jauh ia menilai, otonomi akan

^iiiendorong seseorang imtuklebih pc^yadihr mampu mengembangkan imajinasidan kn^vitas dan saiiggup memecahkanbpAagM masalah knisial. Sedangkan'jatidiri Gndonesia) mendonong manusia Indo-n^ia untiik semakin. kokoh mengaktu^i-.sasikan te-Indptiea^ meieka melalui nilai"buc^yang^ripHid:;^:

Untuk/irierrib^gun manusia yangnyajati diri, m^ peran sastra, khususnyasastra detah malqii dip)^ukan,"vttot^ O^.m^ yang ditinggal matibenisia dclapan tol^n dan'su^^'pl^"niengharilkan liang^xtaiiun.: ■

Sementara itii.iWyayUmenjgat

riinnya kieativit^tidak: lagimengherahldur^iju^trii lebih b^jtoHyiik^^iSrya'sa^" ujamya.Iamempeikir^^tid^ akan beriahg^ffiamatiinS^^du^pros^.-

Republika, 26 No^'.^mber 1999

81

.r' SASTRA MELAYU-ULASAN

Sastra Melayu masih Memiliki Kekuatan Siar IslamSURABAYA—Penganih sas-

traMelayu dalam pengembanganbudaya Islam masih cukup besar.Menurut Guru Besar Sastra Indo

nesia dari Universitas Negeri Surabaya (Unes), Prof Dr Suripan SadiHutomo. sastra Melayu yang me-rupakan bagian dari sastra AsiaTenggaia hingga kini masih memi-liki4celaiatan yang dominan dalamsiarlslmn.Suripan menyebutkan, secara

uinum sastraMelayu —baik yanglania maiipim yang bam— masihmoigandungnafas Islam. la nieng-ungl^kan, dalam perkembangan-nya di Indonesia, sastra Melayumemang sempat mengalami peng-gerusan nilai atau pergeseran-^r-^seran nilai sehingga sastra ini ku-rang dikenal. "Dalam perkem-baugan berikutnyt^ sastra Melayusaat ini sahgat identik d^gan sastraMalaysia, h^ka disebiitl^ sastraMelayu-Malaysia," ungkap Suripan dalam seminar tentang sastradan bahasa yang berlangsung diKampus Un^, akhir pek^ lalu.

Lantaran sastraMelayu yang ter-nyata niempunyai ikatan sangaterat dengan pengembangan sastraberaafaskan Islam di Malaysia,

kata Suripan, para sastrawan di negeri jiran tersebut kini terns bempa-ya untuk inendalami pengertianIslam. Mereka pun terus mening-katkan kegairahan untuk mencip-ta karya sastra yang benar-benarbenmsur Islam.

la mengutarakan, akibat per-kembangan sastra betaroma Islamyang culmp pesat di Malaysia itu,malm muncul polemik metigenaisastra Islam yang dilakukan olehdua orang sastrawan teikenal Malaysia yakni Shahnon Ahmad danK^sim Ahiriad. "Pada 1987, polemik kedua sastrawan tersebut di-bukukan dalam karya yang ber-judul PolanikSastm Ishmu" paparSuripan, sastrawan yang dikenaldengan karyanya Kentrung, danZiarahkeDuniaPenyairita.

Munculnya polemik yang cukujpmenyedotpe^tian para sastrawandi Asia Tenggara -^khususnyaMalaysia, Indonesia, dan Singa-.pura— ini, sambung Suripan, ma-' ka bisa disimpulkan bahwa sastraIslam mempuhyai dua pengertian."Pertama, sastra Islam adalahkesusasteraan yang diharilkah olehpengaiang-pengarang Islam meng-ikut estetika Islam; Dan, kedua.

sastra Islam meiupakan hash karyapara pengarang non-Islam, namunmengikuteste^ Islam," ujamyamengurai.Untuk mendalami gerakan sastra

Islam di Malaysia, papamya, adasejumlah pengarmg yang bukimyacuikup menariic unt^dikaji, sepertiSastra Islam dalam Pembinaanserta fStasanah Islamkeay^^ ManaSikana. Selain itu, buku-buku sastra ikinnya yang bisa disimak di an-taranya karya Nurazmi Kuntum(Teori dan pemUdraii Sastra Islamdi Malaysia), Ismail Hussein (Sastra danAgama), s^ Bah^ddinAhmad dengan karya bukunyaSastra Sufi.Yang menarik, jelas Suripan,

dalam kaiya sastra Islami tersebutbanyak terkandung kritik terhadapumat Islam dalam melaksanakan

ajaran agamanya. "Selain me-ngandung kritik atau penyadaran,Imrya-ka^a sastra yang berunsurIsl^ini jugaberisikan siaragamaatau dalwah. Seinua k^a ituditerbitkap secara resmi dengantujuan mengajak manusia untukb^udi luhur dan berakhlak muliasesuai dengan ajaran dan pandahg-an hidup Islam," tuturaya.Bafa ^

Republika, 11 November 1999

82

Singapura Galakkan Sastra MelayuJAKARTA—&telah mendapat ba-

nyak kritik terlalu mementihgkan bis-nis, Pemerintah Singapura kini mulai menggalakkan pengembangan sastraMelayu. Ini dikemukakan oleh duape-nyair negeri singa itu, Johar Buang danDjamal Tukimin, saat berkunjung kePPS.HB Jassin, Jumat lalu.

Konsentrasi dalam pengembanganbisnis, menurutDjanal, memang sem-pat metiumbuhkan Singapura menjadisalah satu pusat bisnis terbesar di AsiaTenggara: "Tetapi,^batnya,pemerin-.,tab lupa memperhatikan masalah senidan budaya, termasuk sastra,'' katanya."Karena itu kami tertinggal di bidangkeseni^," tambahnya. .

Kritik pun Iwtas i^tang dari berba-gtu pihak. Tidak hanya keterting^an-nya di bidang seni-biidaya yang mendapat banyak l^tik, tapi juga tentang ja-tidiii bangsa Singapura. Secara lesmi,,liiisabya, bahasa Melayu dijadikan bagai l^asa kebangsaan, tapi pada ke-nyat^nya bahasa ini kian tergusurbahasa Inggris. .

■ Karena bahasa kbmunikasi sehari-hari, teratamadi bidang bisnis, memar'kai b^^a Inggris, warga Singapuraumuinnya mengambil praktisnya saja.

Mereka jarang memakai bahasa Melayu, dan bahkw tidak mengajarkim bahasa Melayu kepada anak-anaknya..Hal ini juga tegadi di kalangw wargaasli Melayu yang memang minoritasdi Singapura (seldtar 16%). "Sekolah-sekol^ yang dulu menggunakan bahasa Melayu sebagaibi^tisa pengan-Uir sudah lama diganti bahasa Inggris,"kataJphar. ~ .

Bahasahfelayu,lanjut Djamal, me- .mang masih diajarlum di sekolah-se-,kolah tertentu.Te^i,s^^ Melayutidak diajarkwdisekolalxmahapun."Yang diajarkariadalah sastra Inggris,

; dan karena itu, warga Singapuraumumnyalebih inehgepd^ prienyu-kai sastra In^s daripada sastra Melayu atau sastra etnis lain yang ada djhegara kantu, sepefrisastra Cina,'' katanya. ■ vV . ' \^ Walaiipun be^m, meriumtpjanial, sastra Melayu tap hidup dahdipeli-^hara oleh warga asli ras Melayu, baik

. yang berasal d^ Riau, Bu^s, Jaw^ x>> maupiin belawan.- D^, jdhi sastraMelayu ituilai bangkit %tel^ Peme-^-rintah meningkatkan. rhatiannya' kesiistlstraan l^gsaiiyaitti. .

■, Wujiid periiatian itu, lanjut Djamal^,

antara lain dengan meniberikan peng-hargaan tahiinan kepada sastrawanberprestasi dan buku sastra yang bagus,dan memb^tu danapada tiap pener-bitan karya sastra Melayu. Selain itu,Pemerintah Singapura juga mengir-imkan sastrawaniiya uiituk kelilingdunia. ' ' V ,. Kuhjungan Djaiiial dan Johar keIndonesia juga ddam rapgka itu. Selainke Indonesi£^ ke^uahya akari jbeikelil-.ing dunia uhhikrneljbatda^^ dekatkehidupsm danip^binaa^^^didjhegara yarig mkimjtingi. pi j akarta;mercka antanijain menemui penguinsKonute SastiaDeww Ke^ian Japu^(DKJ), pengurus Komuhiias S^traIndonesia C^I) d^ PDS HB' Jassin... Di pusat dokiiment^i s^tra itii,merel^' mengadakan diskusi k^ildehgan Slamet Sukimarito, Hpnid.Jahbar (PKp,vSidMi Sddiyarto, DS,Endo Seiiggbhp (PDSIJB Jassin),Ahmadim Supidji CalzpumBachri. Usai berl^kusi, morekame-nyempatk^diri iriamiw^Lidah :Buaya, sbbu^ kafe di TIM' tempatparapeny^ berki^berdisid^i^saja. ;

: ■ayh_

Republika, 15 November 1999