Sosbud kelp
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Sosbud kelp
https://afrizalwszaini.wordpress.com/makalah/analisis-pengertian-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar/
ANALISIS PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ANALISIS PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Oleh: Afrizal Woyla Saputra Zaini
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yangjuga merupakan sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusiamenjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the
humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudiandigeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah sosial
manusia di masyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dan kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah thehumanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaannya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam ilmu sosial dan budaya dasar ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asih. Materi lengkap Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Sumber http://www.ziddu.com/download/2453324/MateriIBD.pdf.html diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.08.
Sofa, Muhaddar. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar. Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar.html diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.24.
Sofa, Muhaddar. Kajian Sosiologi dan Interaksi Sosial. Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/02/06/bidang-kajian-sosiologi-dan-interaksi-sosial.html diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.27
http://abenknst.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL
1. Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.2. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.3. Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuantentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.
2. Latar belakang ilmu sosial dasar
Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi, karena :
1. Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di
perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda.Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis danprofesional.
1. Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.
1. Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.
1. Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Danmereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggidalam profesinya.
1. Ilmu sosial dasar sebagai komonen MKDU
Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal danditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang
keahlian masing – masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
1. Agama2. Pancasila3. Kewiraan4. Ilmu alamiah dasar5. Ilmu sosial dasar6. Ilmu budaya dasar
Tujuan ilmu sosial dasar adalah membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luasdan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia
4. Ruang lingkup pembahasan
Ada 2 masalah yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
1. Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang.2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :
1. Mempelajarai adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungandengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.2. Mempelajari adanya masalah individu dan masyarakat.3. Mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi.4. Mempelajari hubungan antar warga negara dan negara.5. Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.6. Mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan.
5. Masalah sosial dan ilmu sosial dasar
Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkunganalam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentinganumumadalah masalah sosial.2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.
ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluksosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaju menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.
http://fachrialwiny.blogspot.co.id/2013/05/ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar.html
PENGERTIAN DAN TUJUAN, SERTA RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai penggantiistilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris“The Humanities” adapun istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmudan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, atas dasar ini lalu dibuat prediksi. hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-ilmu sosial berjuang untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan atara manusia, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilm-ilmu alamiah, tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran, sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.Berikut Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
E. B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
3. Ruang Lingkup Ilmu Budaya DasarBertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentraldalam pengkajian.Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1. Manusia Dan Harapan
Kepercayaan Harapan
2. Manusia Dan Kegelisahan
Keterasingan Kesepian Ketidakpastian
3. Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
Kesadaran Pengorbanan
4. Manusia Dan Pandangan Hidup
Cita-Cita Kebijakan
5. Manusia Dan Cinta Kasih
Kasih Sayang Kemesraan Pemujaan
6. Manusia Dan Keindahan
Renungan Kehalusan
7. Manusia Dan Penderitaan
Rasa Sakit Siksaan Kesengsaraan
8. Manusia Dan Keadilan
Kejujuran Pemulihan Nama Baik Pembalasan
Dari Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta,
misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya.Masing-masing pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.Definisi Kebudayaan :Keseluruhan system gagasan, tindakan hasil karya manusia dalam kehidupan adalah sebagai inspirasi dan bakat yang dimiliki oleh manusia itu sendiri,Kebudayaan adalah Segala tindakan yang dilandaskan dengan pembelajaran dan keterampilan seseorang dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.REFERENSI:Buku IBD – via: http://elerning.gunadarma.ac.id/Drs. H. Ahmad Musthofa, ilmu budaya dasar, cv pustaka setia, bandung 1999, Hlm 23M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 20Dr. Elliye M. Setiadi, M. Si. ,et al. Jakarta, kencana prenada media grup 2006, ilmu sosialdan budaya dasar. Hlm 27E.B. Tylor (1958) The Origin Of Culture, hlm : 1Drs. Sujarwa, manusia dan fenomena budaya. 1999, pustaka pelajar glagah, Yogyakarta, hlm : 8,9Marly Jo Hatch, 1997, Organisation Theory, New York: Oxford University Press, hlm : 204Ahmad Shobirin, budaya berorganisasi, 2004, STI Manajemen YKPN, jogja, hlm: 52M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 17M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 18
http://articlepips.blogspot.co.id/2012/05/ruang-lingkup-sistem-sosia-budaya.html
Ruang Lingkup Sistem Sosia Budaya Indonesia
Sosial Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia.Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur”
dalam bahasa indonesia. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, relegius, dan lain-
lain, tambahan lagi segalapernyataan intelektual dan artistik
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Sedangkan menurut Edward
B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemanpuan lain yang dapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Perubahan sosila budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan
melakukan kontak dengan kebudayaanasing. Perubahan sosial budaya
adalah sebuah gejalah berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat.
Jadi Tujuannya secara umum adalah untuk mengkaji Sistem Sosial
dan Sistem budaya yang ada di masyarakat indonesia dan bagaimana
manusia mengembangkan kepribadiannya sebagai makhluk sosial dan
makhluk budaya, sehingga mampu menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas tentang masalah sosial budaya, serta mampu
menyelesaikannya secara arif dan manusiawi.
Secara khusus:
1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan
sosial budaya terutama untuk kepentingan profesi.
2. Memperluas pandangan tenteng masalah sosial budaya dan
masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis
terhadap kedua masalah tersebut.
3. Menghasilkan calon pemimpin bahasa dan negara yang tidak
bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oelh disiplin ilmu
yang ketat dalam menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai
dalam lingkungan sosial budaya.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan
manusiawi.
5. Membina kemampuan berpikir dan bertindak objektif untuk
menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial
budaya.
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani
(sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu setentitas yang berinteraksi, dimana
suatu model metemetika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-
item penggerak, contoh umum misalanya seperti negara. Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu
negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen
ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak
bidang pula, segingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.
Pengertian Sistem Sosial
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan SISTEM SOSIAL. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentuyang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati dan dikomentasikan.
Menurut Garna (1994),”sistem sosial
adalah suatu perangkat peran sosial yang berinteraksi atau
kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan yang
bersama”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial
itu pada dasarnya ialah suatu sistem dari tindakan-tindakan.
Seperti yang diungkapkan oelh parsons (1951),”Sistem sosial
merupakan proses interaksi diantara pelaku sosial”.
Pengertian Sistem budaya
Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah
mentalitas. Mentalitas adalah kemampuan rohani yang ada dalam
diri seseorang, yang menuntun tingkat laku serta tindakan dalam
hidupnya. Pantulan dalam tingka laku itu menciptakan sikap
tertentu terhadap hal-hal serta oarng-orang di sekitarnya. Sikap
mental ini sebenarnya sama saja dengan sistem nilai budata
(culture value system) dan sikap (attiude).
Sistem nilai budaya (atau suatu sistem
budaya) adalah rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam
pikiran sebagaian besar suatu warga masyarakat. Hal itu
menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu
suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang
memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia. Sistem
tersebut merupakan konsep abstrak,tapi tidak dirumuskan secara
tegas oleh masyarakat yang bersangkutan. Maka dari itu bila
sistem nilai suatu budaya tadi memberi arah pada perilaku dan
tindakan manusia,maka pedomannya tegas dan konkret. Hal itu
tampak dalm norma-norma,hukum serta aturan –aturan. Sikap
individu yang tertentu biasanya ditentukan keadaan fisik dan
psikisnya serta norma-norma dan konsep-konsep nilai budaya yang
dianutnya. Akan tetapi itu tidak bisa juga menjadi satu-satunya
tolak ukur mengamati sikap individu.
Sistem Sosial Budaya
Dari beberapa penjelasan diatas dapat diketahui pengertian
Sistem Sosial Budaya secara sederhana dalam arti luas bahwa
Sistem Sosial Budaya ialah suatu keseuruhan dari unsur-unsur tata
nilai,tata sosial dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan
masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama-sama stu
sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia
dalam bermasyarakat.
Sistem Sosial Budaya Indonesia
Istilah Sosial Budaya merupakan bentuk gabungan dari istilah
sosial dan budaya. Sosial dalam arti masyarakat, budaya atau
kebudayaan dalam arti sebagai semua hasil karya,rasa, cipta
masyarkat. Sosial budaya dlam arti luas mencakup segala aspek
kehidupan. Maka dari itu sistem sosial budaya Indonesia
dirumuskan manifestasi dari karya,rasa, cipta didalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
Maka, sistem sosial budaya Indonesia memungkinkan setiap
manusia mengembangkan dirinya dan mencapai kesejahteraan lahir
batinnya selengkap mungkin secara merdeka sesuai dengan kata
hatinya dlam kerangka pola berpikir dan bertindak yang
berdasarkan oancasila.
Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri
atas,antara lain:
a. Tata Nilai
struktur tata nilai kehidupan pribadi atau
keluarga,masyarakat,bangsa,dan negara meliputi:
Nilai agama
Nilai moral
Nilai vital
Nilai material
b. Tata sosial Indonesia,berdasarkan:
UUD 1945
Peraturan Perundang-undangan lainnya
Budi Pekerti yang Luhur dan Cita-cita moral rakyat yang luhur.
c. Tata Laku (karya)
Norma agama
Norma kesusilaan
Norma adat-istiadat
Norma hukum setempat
Norma hukum niaga
Latar Belakang dan Pertumbuhan Organisasi
Model pertumbuhan organisasi menurut Larry Grenier(dalam
Robbins,1990) ada 5 tahap,yaitu:
Tahap kreatifitas
Tahap pengarahan
Tahap pendeegasian
Tahap koordinasi
Tahap kerjasama
Tahap perkembangan Organisasi menurut Quinn dan Cameron (dalam
Daft,1998),ada 4 tahap,antara lain:
Tahap entrepreneurial
Tahap bersama
Tahap Formalisasi
Tahap kerjasama
Pertumbuhan Organisasi menurut Jones(1998) yaitu:”tahap
siklus hidup organisasi emampu mengembangkan nilai kreasi dan
kompetensi sehingga mendapatkan sumberdaya tambahan. Pertumbuhan
ini memungkinkan organisasi meningkatkan pembagian kerja dan
spesialisasi serta sekaligus megembangkan keunggulan kompetitif”.
Menurut Stephen P. Robbins yang dialih bahasakan oleh Jusuf
U. (1994:21) bahwa daur hidup(life cycle): “ Digunakan untuk
memperlihatkan bagaimana produk itu bergerak melalui empat tahap:
kelahiran atau pembentukan,pertumbuhan,kedewasaan,dan kemunduran.
Pertumbuhan Organisasi
Ada 4 cara pertumbuhan organisasi,yaitu melalui kegiatan:
Ekspansi
Diversifikasi
Pengembangan Teknologi
Perbaikan Teknik manajerial
Ekspansi. Strategi ekspansi dipakai oleh Philip Morris pada
saat membeli kraft, sehingga membuat phillip morris menjadi lebih
besar dalam industri makanan.
Diversifikasi. Pertumbuhan ini muncul dari berbagai macam
bentuk usaha,seperti pengembang produk dan jasa yang
baru,integrasi vertical dan diversifikasi konglomerasi. Contohnya
adalah Paramount Communications yang memiliki berbagai bidang
usaha, seperti Paramount Pictures, tim bola basket New York
Knicksdan penerbit Simon and Schuster.
Pengembang Teknologi. Pertumbuhan ini muncul sebagai dampak
aplikasi pengembang teknologi sebuah organisasi, seperti Federal
Express yang tumbuh dengan cepat sebagai akibat penggunaan
teknologi komputer dari mulai penerimaan paket sampai penyampaian
paket ke konsumen.
Perbaikan Teknik Manajerial. Pertumbuhan ini muncul sebagai
dampak dari proses manajemen yang dimodifikasi dan diperbaiki
sehingga menimbulkan efisiensi. Contohnya adalah IBM yang
mempunyai kader manajer yang handal dan memberikan kontribusi
terhadap proses manajemen, sehingga memberikan daya dorong yang
luar biasa bagi pertumbuhan organisasi.
Kehidupan sosial melahirkan interaksi sosiayang secara umum
diartikan bahwa cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk hubungan-hubungan yang terjadi.
Syarat terjadinya interaksi sosial,antara lain:
1. Ada kontak
2. Ada komunikasi
Kontak merupakan tahap pertama dari terjadinya interaksi
sosial,contoh:”melakukan hubungan”, hubungan lewat telepon (ada
kontak) tapi tidak bertemu langsung.
Kontak bisa terjadi tanpa komunikasi , contoh apabila
seseorang bertemu dengan orang barat. Karena tidak ada kesamaan
bahasa.
Pentingnya komunikasi dan kontak bagi terbentuknya interaksi
sosial dapat diuji pada suatu kehidupan yang terasing.
Bentuk-bentuk interaksi sosial,antara lain:
1. Kerja sama
2. Persaingan,pertentangan,pertikaian
Kontak primer,langsung bertemu atau bertatap muka antara dua
belah pihak
Kontak sekunder, melalui perantara
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan,norma-norma
untuk memenuhi kebutuhan,contohnya: suatu daerah memiliki adalah
adat/kebiasaan yang harus dilestarikan. Jika tidak dilaksanakan
maka akan mendapatkan sanksi adat.
Fungsi pranata sosial:
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaiman mereka
harus bertingkah laku didalam menghadapi masalah-masalah dalam
kehidupan masyarakat terutama menyangkut kebutuhan pokoknya.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial(social control),artinya sistem pengawasan
dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Nilai adaah sesuatu yang menghasilkan,artinya kita berbuat
orng yang menilai.
Norma adalah seperangkat aturan yang memiliki sanksi
tersendiri,contoh: kontrak perkuliahan.
Ada 4 norma pembeda,antara lain:
1. Cara yang merujuk kepada suatu bentuk perbuatan,contohnya
cara makan atau minum.
2. Kebiasaan yang merujuk kepada perbuatan yang terjadi secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama,contohnya menghormati orang
yang lebih tua.
3. Tata kelakuan yang merujuk kepada kebiasaan yang dianggap
sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma pengatur,
contohnya: pencuri( menyimpan dari norma).
4. Adat yang merujuk kepada tata kelakuan serta kuat integrasi
dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Unsur-unsur masyarakat ,antara lain:
1. Ada perkumpulan dalam jumlah yang banyak
2. Adanya aturan atau Undang-Undang yang mengatur masyarakat.
3. Adanya kebutuhan masyarakat, baik mengenai tingkah lakunya.
Sifat hakikat kebudayaan:
1. Mata pencaharian atau sistem perekonomian
2. Peralatan,perlengkapan.
3. Lembaga kemasyarakatan
4. Religi
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Teknologi
Unsur-unsur kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dari tingkah laku manusia
2. Kebudayaan mengatur tingkah laku manusia
3. Kebudayaan sangat berguna bagi manusia
Struktur masyarakat Indonesia ada dua,antara lain:
1. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan bangsa,agama,adat,kedaerahan.
2. Secara vertikal masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya
perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan
bawah yang cukup tajam. Dapat kita saksikan dalam bentuk semakin
tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan
kekayaan.
Pluralisme dalam bahasa inggris pluralism,terdiri dari dua
kata yaitu plural yang berarti beragam dan isme yang berarti
paham. Dapat pula diartikan sebagai beragam pemahaman atau
bermcam-macam paham. Dalam ilmu sosial, pluaralisme adalah sebuah
kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok yang menunjukkan
rasa toleransi dan saling menhormati satu sama lain. Mereka hidup
bersama(koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik
asimilasi. Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas
masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting dan
mungkin merupakan pengemudi utama dalam kemajuan ilmu
pengetahuan,masyarakat,dan perkembangan ekonomi.
Perbedaan bangsa,agama,adat kedaerahan inilah yang disebut
masyarakt majemuk. Aneka ragam tersebut berpengaruh terhadap
perbedaan sistem kepercayaan,pandangan hidup dan perilaku,
sehingga cenderung menimbulkan konflik baik sosial maupun budaya
laten.
Istilah kemajemukan pertama kali dikemukakan oleh J.S
Furnivall untuk menggambarkan kemajemukan masyarakat Indonesia
terdiri atas ras dan kelompok etnik, sehingga sulit bersatu dalam
kesatuan sosial politik. Furnivall juga mengatakan bahwa
masyarakat indonesia pada masa Hindia-Belanda merupakan suatu
masyarakat majemuk(plural societes),yakni suatu masyarakat yang
terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri
tanpa ada pembauran satu sama lain didalam satu kesatuan
politik. Sebagai suatu masyarakat majemuk, masyarakat Indonesia
disebut sebagai suatu tipe masyarakat daerah tropis dimana mereka
yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.
Konsepsi Furnivall bahwa suatu masyarakat majemuk adalah suatu
masyarakat dalam nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial
yang menjadi bagian-bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga
para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap
masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas
kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk saling
memahami satu sama lain.
Pierre L .Van Den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik
yang merupakan sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat
majemuk,antara lain:
1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang
seringkali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-
lembaga yang bersifat non- komplementer.
3. Kurang mengambangkan konsensus diantara para anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
4. Secara relatif seringkali mengalami konflik-konfik diantara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas
paksaan(coercion) dan saling ketergantungan didalam bidang
ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-
kelompok yang lain.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
pluralitas masyarakat Indonesia,antara lain:
1. Keadaan geografis yang membagi wilayah Indonesia kurang lebih
3.000 pulau yang terserak di suatu daerah ekuator sepanjang
kurang lebih 3.000 mil dari timur kebarat dari lebih dari 1000
mil dari utara ke selatan,merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap terciptanya pluralitas suku bangsa di
Indonesia.
2. Kenyataan bahwa Indonesia terletak diantara samudera
Indonesia dan samudera pasific, sangat mempengaruhi terciptanya
pluralitas agama didalam masyarakat Indonesia. Karena letaknya
yang berada ditengah-tengah lalu lintas perdagangan laut melalui
kedua samudera tersebut, maka masyarakat Indonesia telah sejak
lama sekali memperoleh berbagai kebudayaan lain melalui para
pedagang asing. Seperti pengaruh islam mulai memasuki masyarakat
Indonesia sejak abad ke-13. Pengaruh kebudayaan Hindu Budha sejak
tahun 400 tahun sesudah masehi. Pengaruh kebudayaan
portugis(barat) pada permulaan abad ke-16. Hasil final dari
semua pengaruh kebudayaan tersebut kita jumpai dalam bentuk
pluralitas agama didalam masyarakat Indonesia.
3. Iklim yang berbeda –beda dan struktur tanah yang tidak sama
diantara berbagai daerah di kepulauan nusantara ini,merupakan
faktor yang menciptakan pluralitas regional di Indonesia.
4. Data penyebaran penduduk.