Social Studies in Vygotsky Paradigm

15
Rekonstruksi Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi Rekonstruksi Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi Pendidikan IPS Sekolah Dasar: Pengembangan Model Kurikulum Pendidikan IPS Sekolah Dasar: Pengembangan Model Kurikulum Alternatif Berbasis Teori Rekonstruksi Sosial Alternatif Berbasis Teori Rekonstruksi Sosial Ala Ala Vygotsky Vygotsky Oleh: Oleh: Wayan Lasmawan Wayan Lasmawan Undiksha – Bali (2012) Undiksha – Bali (2012) ABSTRAK ABSTRAK Masalah pokok yang dikaji dalam studi ini adalah: Masalah pokok yang dikaji dalam studi ini adalah: “Apakah kurikulum IPS-SD yang dikembangkan berdasarkan “Apakah kurikulum IPS-SD yang dikembangkan berdasarkan perspektif konstruktivisme dan pendapat siswa?” perspektif konstruktivisme dan pendapat siswa?” Tujuan ujuan penelitian adalah menemukan dan merekonstruksi: (1) penelitian adalah menemukan dan merekonstruksi: (1) kompetensi-kompetensi dasar kompetensi-kompetensi dasar pendidikan IPS ( pendidikan IPS ( PIPS PIPS) ) -SD yang -SD yang harus dimiliki dan dikembangkan pada siswa SD; (2) pola harus dimiliki dan dikembangkan pada siswa SD; (2) pola pengorganisasian dan struktur isi kurikulum PIPS-SD yang pengorganisasian dan struktur isi kurikulum PIPS-SD yang dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada siswa; dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada siswa; dan (3) pola penataan lingkungan kelas pembelajaran yang dan (3) pola penataan lingkungan kelas pembelajaran yang memungkinkan siswa memiliki kompetensi-kompetensi dasar memungkinkan siswa memiliki kompetensi-kompetensi dasar yang dapat digunakan oleh siswa untuk mengembangkan yang dapat digunakan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan membangun sendiri struktur pengetahuan, nilai, kemampuan membangun sendiri struktur pengetahuan, nilai, sikap, dan tindakannya dalam latar kehidupan pribadi dan sikap, dan tindakannya dalam latar kehidupan pribadi dan sosial. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yang sosial. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di Provinsi Bali. Subyek penelitian adalah siswa dan ada di Provinsi Bali. Subyek penelitian adalah siswa dan guru. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara guru. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan siswa dan guru IPS-SD; pengamatan mendalam dengan siswa dan guru IPS-SD; pengamatan berpartisipasi di dalam dan luar kelas; analisis konten berpartisipasi di dalam dan luar kelas; analisis konten terhadap berbagai dokumen. Data kemudian diolah dan terhadap berbagai dokumen. Data kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif. dianalisis secara kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi- Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi- kompetensi dasar IPS-SD yang harus dimiliki dan kompetensi dasar IPS-SD yang harus dimiliki dan dikembangkan pada siswa SD adalah: dikembangkan pada siswa SD adalah: kompetensi personal kompetensi personal meliputi: konsep dan pengertian diri, sikap obyektif meliputi: konsep dan pengertian diri, sikap obyektif terhadap diri-sendiri, aktualisasi diri, kreativitas diri, terhadap diri-sendiri, aktualisasi diri, kreativitas diri, dan penghayatan terhadap nilai dan sikap keberagamaan; dan penghayatan terhadap nilai dan sikap keberagamaan; kompetensi sosial kompetensi sosial meliputi: pemahaman dan kesadaran meliputi: pemahaman dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai anggota masyarakat, tatakrama terhadap diri sendiri sebagai anggota masyarakat, tatakrama di dalam kehidupan bermasyarakat, dan keberbedaan dan di dalam kehidupan bermasyarakat, dan keberbedaan dan kesederajatan gender, etnis, dan budaya; keterampilan kesederajatan gender, etnis, dan budaya; keterampilan berkomunikasi, interaksi sosial, bekerjasama, partisipasi berkomunikasi, interaksi sosial, bekerjasama, partisipasi sosial, dan sikap prososial atau altruisme; sosial, dan sikap prososial atau altruisme; kompetensi kompetensi intelektual intelektual meliputi: kemampuan berpikir kritisreflektif, meliputi: kemampuan berpikir kritisreflektif, 1

Transcript of Social Studies in Vygotsky Paradigm

Rekonstruksi Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi Rekonstruksi Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi Pendidikan IPS Sekolah Dasar: Pengembangan Model KurikulumPendidikan IPS Sekolah Dasar: Pengembangan Model KurikulumAlternatif Berbasis Teori Rekonstruksi Sosial Alternatif Berbasis Teori Rekonstruksi Sosial Ala Ala VygotskyVygotsky

Oleh:Oleh:Wayan LasmawanWayan Lasmawan

Undiksha – Bali (2012)Undiksha – Bali (2012)

ABSTRAKABSTRAK

Masalah pokok yang dikaji dalam studi ini adalah:Masalah pokok yang dikaji dalam studi ini adalah:“Apakah kurikulum IPS-SD yang dikembangkan berdasarkan“Apakah kurikulum IPS-SD yang dikembangkan berdasarkanperspektif konstruktivisme dan pendapat siswa?” perspektif konstruktivisme dan pendapat siswa?” TTujuanujuanpenelitian adalah menemukan dan merekonstruksi: (1)penelitian adalah menemukan dan merekonstruksi: (1)kompetensi-kompetensi dasar kompetensi-kompetensi dasar pendidikan IPS (pendidikan IPS (PIPSPIPS) ) -SD yang-SD yangharus dimiliki dan dikembangkan pada siswa SD; (2) polaharus dimiliki dan dikembangkan pada siswa SD; (2) polapengorganisasian dan struktur isi kurikulum PIPS-SD yangpengorganisasian dan struktur isi kurikulum PIPS-SD yangdapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada siswa;dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada siswa;dan (3) pola penataan lingkungan kelas pembelajaran yangdan (3) pola penataan lingkungan kelas pembelajaran yangmemungkinkan siswa memiliki kompetensi-kompetensi dasarmemungkinkan siswa memiliki kompetensi-kompetensi dasaryang dapat digunakan oleh siswa untuk mengembangkanyang dapat digunakan oleh siswa untuk mengembangkankemampuan membangun sendiri struktur pengetahuan, nilai,kemampuan membangun sendiri struktur pengetahuan, nilai,sikap, dan tindakannya dalam latar kehidupan pribadi dansikap, dan tindakannya dalam latar kehidupan pribadi dansosial. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yangsosial. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yangada di Provinsi Bali. Subyek penelitian adalah siswa danada di Provinsi Bali. Subyek penelitian adalah siswa danguru. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancaraguru. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancaramendalam dengan siswa dan guru IPS-SD; pengamatanmendalam dengan siswa dan guru IPS-SD; pengamatanberpartisipasi di dalam dan luar kelas; analisis kontenberpartisipasi di dalam dan luar kelas; analisis kontenterhadap berbagai dokumen. Data kemudian diolah danterhadap berbagai dokumen. Data kemudian diolah dandianalisis secara kualitatif. dianalisis secara kualitatif.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi-Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi-kompetensi dasar IPS-SD yang harus dimiliki dankompetensi dasar IPS-SD yang harus dimiliki dandikembangkan pada siswa SD adalah: dikembangkan pada siswa SD adalah: kompetensi personalkompetensi personalmeliputi: konsep dan pengertian diri, sikap obyektifmeliputi: konsep dan pengertian diri, sikap obyektifterhadap diri-sendiri, aktualisasi diri, kreativitas diri,terhadap diri-sendiri, aktualisasi diri, kreativitas diri,dan penghayatan terhadap nilai dan sikap keberagamaan;dan penghayatan terhadap nilai dan sikap keberagamaan;kompetensi sosial kompetensi sosial meliputi: pemahaman dan kesadaranmeliputi: pemahaman dan kesadaranterhadap diri sendiri sebagai anggota masyarakat, tatakramaterhadap diri sendiri sebagai anggota masyarakat, tatakramadi dalam kehidupan bermasyarakat, dan keberbedaan dandi dalam kehidupan bermasyarakat, dan keberbedaan dankesederajatan gender, etnis, dan budaya; keterampilankesederajatan gender, etnis, dan budaya; keterampilanberkomunikasi, interaksi sosial, bekerjasama, partisipasiberkomunikasi, interaksi sosial, bekerjasama, partisipasisosial, dan sikap prososial atau altruisme; sosial, dan sikap prososial atau altruisme; kompetensikompetensiintelektual intelektual meliputi: kemampuan berpikir kritisreflektif,meliputi: kemampuan berpikir kritisreflektif,

1

kontekstual, dan pragmatis; keterampilan keruangan ataukontekstual, dan pragmatis; keterampilan keruangan ataugeografis, pemahaman dan kesadaran tentang waktu, kesadarangeografis, pemahaman dan kesadaran tentang waktu, kesadarankesejarahan, dan kemampuan logika-matematis; (2) isikesejarahan, dan kemampuan logika-matematis; (2) isikurikulum IPS-SD diorganisasi sebagai kesatuan pengalamankurikulum IPS-SD diorganisasi sebagai kesatuan pengalamanbelajar yang bermakna pedagogis, sosiokultural, danbelajar yang bermakna pedagogis, sosiokultural, danpsikologis bagi siswa, berdasarkan prinsip “rekonstruksipsikologis bagi siswa, berdasarkan prinsip “rekonstruksiwawasan psikologis, sosiokultural, dan intelektual siswa”;wawasan psikologis, sosiokultural, dan intelektual siswa”;bersifat bersifat kontekstual, kontekstual, dan berpola dan berpola sirkularsirkular, , spiral, dan sekuensialspiral, dan sekuensial. Isi. Isikurikulum IPS-SD mencakup: struktur substantif, strukturkurikulum IPS-SD mencakup: struktur substantif, struktursintaktik, dan struktur normatif, yang secara eklektiksintaktik, dan struktur normatif, yang secara eklektikbersumber dari siswa, masyarakat, dan ilmu pengetahuan; (3)bersumber dari siswa, masyarakat, dan ilmu pengetahuan; (3)lingkungan kelas pembelajaran IPS-SD ditata sebagai kontekslingkungan kelas pembelajaran IPS-SD ditata sebagai kontekspsikologis dan sosiokultural bagi siswa untuk melakukanpsikologis dan sosiokultural bagi siswa untuk melakukandialog, interaksi, dan negosiasi makna-makna subyektif dandialog, interaksi, dan negosiasi makna-makna subyektif danintersubyektif, melalui mediasi dan fasilitasi guru,intersubyektif, melalui mediasi dan fasilitasi guru,aktivitas pembelajaran, bahan dan media pembelajaran.aktivitas pembelajaran, bahan dan media pembelajaran.Rekomendasi penelitian ini adalah: para pakar, peneliti,Rekomendasi penelitian ini adalah: para pakar, peneliti,pengembang kurikulum dan buku ajar, program studi IPSpengembang kurikulum dan buku ajar, program studi IPSPascasarjana, dan praktisi IPS-SD perlu mengkaji,Pascasarjana, dan praktisi IPS-SD perlu mengkaji,mengembangkan, dan mengimplementasikan temuan dan hasilmengembangkan, dan mengimplementasikan temuan dan hasilrekonstruksi penelitian ini dalam rangka merumuskanrekonstruksi penelitian ini dalam rangka merumuskankompetensi dasar, pola organisasi dan struktur isikompetensi dasar, pola organisasi dan struktur isikurikulum, dan pola penataan lingkungan kelas pembelajarankurikulum, dan pola penataan lingkungan kelas pembelajaranIPS-SD.IPS-SD.Kata kunciKata kunci: teori rekonstruksi sosial Vygotsky, pendidikan : teori rekonstruksi sosial Vygotsky, pendidikan

IPS, isi kurikulum, struktur materi, model penataanIPS, isi kurikulum, struktur materi, model penataankelas, sekolah dasar.kelas, sekolah dasar.

ABSTRACTABSTRACT

The main problem of this study is: “What kind of theThe main problem of this study is: “What kind of thecurriculum of elementary social studies should be developedcurriculum of elementary social studies should be developedon the constructivism perspectives and students’ opinion?”.on the constructivism perspectives and students’ opinion?”.The aims of this research are to find out and toThe aims of this research are to find out and toreconstruct: (1) the basic competencies of elementaryreconstruct: (1) the basic competencies of elementarysocial studies which the elementary students should have;social studies which the elementary students should have;(2) the pattern and structure of elementary social studies(2) the pattern and structure of elementary social studiescurriculum content organization, which will be able to givecurriculum content organization, which will be able to givemeaningful learning experiences for the students; and (3)meaningful learning experiences for the students; and (3)the pattern of conducive classroom atmosphere arrangementthe pattern of conducive classroom atmosphere arrangementwhich able students to have basic competencies (personal,which able students to have basic competencies (personal,social, and intellectual); which can be used by thesocial, and intellectual); which can be used by thestudents to develop their ability to build their ownstudents to develop their ability to build their ownstructure of knowledge, values, attitudes, and actions instructure of knowledge, values, attitudes, and actions in

2

their personal and socio-cultural life. The research wastheir personal and socio-cultural life. The research wasconducted in the National Elementary School of Baliconducted in the National Elementary School of BaliProvince. Research subjects are teacher of elementaryProvince. Research subjects are teacher of elementarysocial studies and students. Data were collected throughsocial studies and students. Data were collected throughin-depth interview; observation participation in andin-depth interview; observation participation in andoutside class; and content analysis of documents. They wereoutside class; and content analysis of documents. They wereprocessed and analyzed by using qualitative approach. Theprocessed and analyzed by using qualitative approach. Thefindings of this research are: (1) the basic competenciesfindings of this research are: (1) the basic competenciesof elementary social studies which the elementary studentsof elementary social studies which the elementary studentsshould have are: personal competencies which cover: self-should have are: personal competencies which cover: self-concept and self-understanding, objective attitudes towardconcept and self-understanding, objective attitudes towardthemselves, selfactualization, self-creativity, and carrythemselves, selfactualization, self-creativity, and carryout to religious values and attitudes; social competenciesout to religious values and attitudes; social competencieswhich cover: self-understanding and self-awareness towardwhich cover: self-understanding and self-awareness towardthemselves as members of society; to morality and ethic,themselves as members of society; to morality and ethic,and to gender, ethnic, and cultural equality and diversity;and to gender, ethnic, and cultural equality and diversity;communication skills, social interaction, socialcommunication skills, social interaction, socialparticipation, and work together with others; pro-social orparticipation, and work together with others; pro-social oraltruism attitudes; intellectual competencies which cover:altruism attitudes; intellectual competencies which cover:critical, reflective, contextual, and pragmatic thinking;critical, reflective, contextual, and pragmatic thinking;spatial/geographical and mathematic-logic skills;spatial/geographical and mathematic-logic skills;understanding and awareness about time, historicalunderstanding and awareness about time, historicalunderstanding and mindedness; (2) the content of elementaryunderstanding and mindedness; (2) the content of elementarysocial studies curriculum is organized as learningsocial studies curriculum is organized as learningexperiences giving pedagogical, socio-cultural, andexperiences giving pedagogical, socio-cultural, andpsychological meanings for the student, based on principlepsychological meanings for the student, based on principleof "a reconstruction of student's psychological, socio-of "a reconstruction of student's psychological, socio-cultural, and intellectual horizons"; having contextual incultural, and intellectual horizons"; having contextual incharacter, and circular, spiral, sequential in pattern. Thecharacter, and circular, spiral, sequential in pattern. Thestructures of curriculum content of elementary socialstructures of curriculum content of elementary socialstudies are: substantive structure, syntactic structure,studies are: substantive structure, syntactic structure,and normative structure, which are eclectically based onand normative structure, which are eclectically based onstudents’ experiences, sociocultural context, andstudents’ experiences, sociocultural context, andscientific knowledge; (3) the pattern of classroomscientific knowledge; (3) the pattern of classroomatmosphere arrangement is developed as psychological andatmosphere arrangement is developed as psychological andsocio-cultural context for students to dialogue, interact,socio-cultural context for students to dialogue, interact,and negotiate their subjective and inter-subjectiveand negotiate their subjective and inter-subjectivemeanings, by mediating and facilitating teacher, learningmeanings, by mediating and facilitating teacher, learningactivities, and by maximizing the use of learning materialsactivities, and by maximizing the use of learning materialsand media. The recommendations of this study are: to alland media. The recommendations of this study are: to allexperts, researchers, program and textbook developers,experts, researchers, program and textbook developers,study program of social studies in post graduate, andstudy program of social studies in post graduate, andpractitioners of elementary social studies to analyze,practitioners of elementary social studies to analyze,

3

develop, and implement of the findings and reconstructionsdevelop, and implement of the findings and reconstructionsof this study in arranging the basic competencies, patternof this study in arranging the basic competencies, patternand structure of curriculum content organization, andand structure of curriculum content organization, andpattern of classroom atmosphere of elementary socialpattern of classroom atmosphere of elementary socialstudies.studies.Key wordsKey words: Vygotsky social reconstruction theory, social : Vygotsky social reconstruction theory, social

studies, content of curriculum, the organized of studies, content of curriculum, the organized of social studies materials, class management model,social studies materials, class management model,elementary school.elementary school.

A. PendahuluanA. PendahuluanDi saat duniaDi saat dunia

dihadapkan padadihadapkan padaketidakberfungsian mekanikaketidakberfungsian mekanikamoral-sosial, maka hanyamoral-sosial, maka hanyapendidikanlah yang masihpendidikanlah yang masihbertahan dengan kesantunanbertahan dengan kesantunanetika dan maknawi moraletika dan maknawi moralkemanusiaan. Untukkemanusiaan. Untukmenjadikan sebuah kegiatanmenjadikan sebuah kegiatanpendidikan menjadi ”baik”pendidikan menjadi ”baik”dan ”bermakna” bukanlahdan ”bermakna” bukanlahsebuah pekerjaan yang mudahsebuah pekerjaan yang mudahapalagi menjadikannyaapalagi menjadikannya”sebuah permainan”. Karena”sebuah permainan”. Karenamelalui tangan-tangan ajaibmelalui tangan-tangan ajaibpendidikanlah manusia-pendidikanlah manusia-manusia berkualimanusia berkuali--tas duniatas duniaterlahir, dan melaluiterlahir, dan melaluipendidikan pula terlahirpendidikan pula terlahirmanusia-manusia yang menjadimanusia-manusia yang menjadisampah dunia. Pendidikansampah dunia. Pendidikanideal selalu bersifatideal selalu bersifat““antisipatorisantisipatoris” dan” dan““prepatorisprepatoris”, yakni selalu”, yakni selalumengacu ke masa depan, danmengacu ke masa depan, danselalu mempersiapkanselalu mempersiapkangenerasi muda untukgenerasi muda untukkehidupan masa depan yangkehidupan masa depan yang

jauh lebih baik, bermutu,jauh lebih baik, bermutu,dan bermakna. Akan tetapi,dan bermakna. Akan tetapi,dari hasil refleksi dandari hasil refleksi dankajian kritis-reflektifkajian kritis-reflektifLasmawan (2007), terhadapLasmawan (2007), terhadappemikiran dan praktikpemikiran dan praktikpendidikan di Indonesia,pendidikan di Indonesia,pendidikan ideal sepertipendidikan ideal sepertiitu, telah kehilanganitu, telah kehilanganmomentum, karena masihmomentum, karena masihbermuara pada bermuara pada transfer ilmutransfer ilmu dan danbelum membangun karakter siswabelum membangun karakter siswa..Kurikulum yang diyakiniKurikulum yang diyakinisebagai komponen vital dansebagai komponen vital danstrategis dalam keseluruhanstrategis dalam keseluruhansistem pendidikan, jugasistem pendidikan, jugabelum menjadi instrumenbelum menjadi instrumenefektif bagi terwujudnyaefektif bagi terwujudnyapendidikan nasional yangpendidikan nasional yangideal, karena masih kentalideal, karena masih kentaldengan “dengan “content orientedcontent oriented” yang” yangberbasis keilmuan. berbasis keilmuan.

Kurikulum TingkatKurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP)Satuan Pendidikan (KTSP)pun, masih sangat kentalpun, masih sangat kentaldengan paradigmadengan paradigma““esensialismeesensialisme”. Indikasinya”. Indikasinyadapat dilihat dari rumusandapat dilihat dari rumusanpengertian “pengertian “pengetahuanpengetahuan

4

sosialsosial” di dalam konsep KTSP” di dalam konsep KTSP(Depdiknas, 2006).(Depdiknas, 2006).Ditegaskan oleh FarisiDitegaskan oleh Farisi(2006) bahwa definisi yang(2006) bahwa definisi yangmenyatakan IPS sebagaimenyatakan IPS sebagai“simplifikasi ilmu-ilmu“simplifikasi ilmu-ilmusosial atau ilmu-ilmu sosialsosial atau ilmu-ilmu sosialyang dibelajarkan diyang dibelajarkan disekolah, adalah definisisekolah, adalah definisiyang dikembangkan dariyang dikembangkan daripandangan esensialisme”,pandangan esensialisme”,yang lebih menekankan padayang lebih menekankan padapenguasaan “penguasaan “kompetenkompeten--si dasarsi dasarbidang keilmuanbidang keilmuan”, sehingga”, sehinggabelum mengacu pada pengakuanbelum mengacu pada pengakuankompekompe--tensi diri siswatensi diri siswasecara integratif dansecara integratif danholistik. Dilihat dariholistik. Dilihat dariperspektif siswa, kelemahanperspektif siswa, kelemahanutama kurikulumutama kurikulumesensialistik terletak padaesensialistik terletak padapandangan bahwa siswa hanyapandangan bahwa siswa hanyadiperankan sebagai diperankan sebagai passivepassiverecipient recipient terhadap realitas danterhadap realitas dankebenaran yang secarakebenaran yang secaraontologis berada di luarontologis berada di luardirinya. Implikasi langsungdirinya. Implikasi langsungdari kondisi tersebut adalahdari kondisi tersebut adalahpembelajaran IPS kurangpembelajaran IPS kurangdiminati siswa. Sebagiandiminati siswa. Sebagianbesar pakar IPS meyakinibesar pakar IPS meyakinibahwa keniscayaan kurikulerbahwa keniscayaan kurikuleresensialistik semacam itu,esensialistik semacam itu,dapat menghambatdapat menghambatperkembangan modalitasperkembangan modalitasakademik dan modalitasakademik dan modalitassosial siswa, sertasosial siswa, sertamendistorsi “mendistorsi “genuine conceptsgenuine concepts””atau “atau “indigenous scienceindigenous science” mereka” merekatentang alam semesta yangtentang alam semesta yangdibangun dan dikembangkandibangun dan dikembangkandari keseharian pengaladari keseharian pengala--manmansosial dan kulturalnya.sosial dan kulturalnya.

Kondisi ini juga dapatKondisi ini juga dapatmendistorsi atau merusak mendistorsi atau merusak self-self-concept concept siswa yang merupakansiswa yang merupakanfaktor esensial bagifaktor esensial bagipembentukan identitas ataupembentukan identitas ataukarakter siswa itu sendiri.karakter siswa itu sendiri.

Berdasarkan studiBerdasarkan studipendahuluan sebagaimanapendahuluan sebagaimanatelah disajikan di atas,telah disajikan di atas,maka kegiatan utama yangmaka kegiatan utama yangakan dilakukan terkaitakan dilakukan terkaitdengan penelitain inidengan penelitain iniadalah: melakukanadalah: melakukanrekonstruksi terhadaprekonstruksi terhadapontologi, epistemologi, danontologi, epistemologi, danaksiologi pendidikan IPSaksiologi pendidikan IPSberdasarkan teoriberdasarkan teorirekonstruksi social rekonstruksi social alaalaVygotsky sehingga dapatVygotsky sehingga dapatdiformulasikan spectrum barudiformulasikan spectrum barupendidikan IPS, khususnyapendidikan IPS, khususnyauntuk jenjang sekolah dasaruntuk jenjang sekolah dasar(SD). Hal ini semakin(SD). Hal ini semakinmendesak dan urgenmendesak dan urgendilakukan, mengingatdilakukan, mengingatberbagai phenomena social-berbagai phenomena social-budaya yang saat ini melandabudaya yang saat ini melandakehidupan masyarakatkehidupan masyarakatIndonesia, seiring denganIndonesia, seiring dengankemajuan ilmu pengetahuankemajuan ilmu pengetahuandan dampak globalisasi.dan dampak globalisasi.Upaya pencapaianUpaya pencapaian(dihasilkannya) spectrum(dihasilkannya) spectrumbaru pendidikan IPS tersebutbaru pendidikan IPS tersebutakan dilakukan melaluiakan dilakukan melaluiserangkaian kegiatan selamaserangkaian kegiatan selama3 (tiga) tahun, dengan3 (tiga) tahun, denganmenggunakan paradigmmenggunakan paradigmpenelitian pengembangan tipepenelitian pengembangan tipe“Prototipycal Studies”“Prototipycal Studies”sebagaimana yangsebagaimana yangdikedepankan oleh Akkerdikedepankan oleh Akker(1999) dan Plomp (2001) yang(1999) dan Plomp (2001) yang

5

dipadukan dengan metodedipadukan dengan metode”Analisis Reflektif” yang”Analisis Reflektif” yangditawarkan oleh Standlerditawarkan oleh Standler(2007), sehingga akan(2007), sehingga akandiperoleh sebuah inovasidiperoleh sebuah inovasiterstruktur terkait denganterstruktur terkait dengan”kedirian pendidikan IPS””kedirian pendidikan IPS”sebagai alternatif-akademissebagai alternatif-akademisdalam pengembangan kurikulumdalam pengembangan kurikulumIPS khususnya untuk jenjangIPS khususnya untuk jenjangsekolah dasar.sekolah dasar.

Berdasarkan fokusBerdasarkan fokuspenelitian di atas, dapatpenelitian di atas, dapatdirumuskan masalahdirumuskan masalahpenelitian sebagai berikut:penelitian sebagai berikut:(1) s(1) standar kompetensi atautandar kompetensi ataukemampuan-kemampuan dasarkemampuan-kemampuan dasarIPS - SD apa saja yang harusIPS - SD apa saja yang harusdikuasai dan dikembangkandikuasai dan dikembangkanpada diri siswa berdasarkanpada diri siswa berdasarkanperspektif konstruktivisme?,perspektif konstruktivisme?,(2) p(2) pola pengorganisasianola pengorganisasiandan struktur isi dan struktur isi kurikulumkurikulumIPS - SD seperti apa yangIPS - SD seperti apa yangharus dikembangkanharus dikembangkanberdasarkan perspektifberdasarkan perspektifkonstruktivisme?konstruktivisme? (3) (3) PolaPolapenataan lingkunganpenataan lingkunganpsikologis dan sosio-psikologis dan sosio-kultural kultural kelas pembelajarankelas pembelajaranIPS - SD seperti apa yangIPS - SD seperti apa yangharus dikembangkanharus dikembangkanberdasarkan perspektifberdasarkan perspektifkonstruktivisme?konstruktivisme?. S. Secaraecaraumum umum penelitian bertujuanpenelitian bertujuanuntuk “menemukan” untuk “menemukan” (to discove(to discover)r)dan merekonstruksi” dan merekonstruksi” (to(toreconstrucreconstruct) sebuah t) sebuah “ide“idekurikulukurikulum” atau m” atau “gagasan“gagasankurikulukurikulum” IPS - SD yangm” IPS - SD yangsecara sinergis dikembangkansecara sinergis dikembangkanberdasarkan paradigmaberdasarkan paradigmakonstruktivisme, dan kajiankonstruktivisme, dan kajian

kontekstual terhadapkontekstual terhadappendapat siswa dan gurupendapat siswa dan gurutentang aspek-aspek daritentang aspek-aspek darikurikulum PIPS (tujuan,kurikulum PIPS (tujuan,materi, dan pembelajaran).materi, dan pembelajaran).Dengan kata lain, penelitianDengan kata lain, penelitianini secara umum bertujuanini secara umum bertujuanuntuk menemukan danuntuk menemukan danmerumuskan sebuah merumuskan sebuah ide atauide ataugagasan tentang dasar-dasargagasan tentang dasar-dasarpemikiran kurikulum IPS - SDpemikiran kurikulum IPS - SDberdasarkan paradigma baruberdasarkan paradigma baruatau paradigma alternatif,atau paradigma alternatif,yang memiliki dasaryang memiliki dasarfilosofis dan teoretik yangfilosofis dan teoretik yangditegakkan secara mantap danditegakkan secara mantap dankuat di atas pandangankuat di atas pandangantentang siswa sebagaitentang siswa sebagaisubyek; lebih bermaknasubyek; lebih bermakna(meaningfu(meaningful), lebih manusiawil), lebih manusiawi(humanisti(humanistic) bagi siswac) bagi siswasebagai subyek dan penggunasebagai subyek dan penggunaIPS, dan lebih membumiIPS, dan lebih membumi(grounde(grounded) karena berpijakd) karena berpijakpada kelaziman cara danpada kelaziman cara dankonteks belajar siswa dankonteks belajar siswa dandalam membangun pemahaman,dalam membangun pemahaman,pengertian, nilai, danpengertian, nilai, dansikapnya, serta berpijaksikapnya, serta berpijakpada pengakuan bahwa siswapada pengakuan bahwa siswaadalah bagian integral danadalah bagian integral danbersetara dalam keseluruhanbersetara dalam keseluruhanbangunan sistem pendidikan. bangunan sistem pendidikan.

B. Metode PenelitianB. Metode PenelitianBertalian denganBertalian dengan

perancangan dan pengembanganperancangan dan pengembanganspektrum pendidikan IPSspektrum pendidikan IPSdalam domain ontologi,dalam domain ontologi,epistemologi, danepistemologi, danaksiologinya, yang relatifaksiologinya, yang relatifbaru dalam konteksbaru dalam kontekspenelitian pendidikan dipenelitian pendidikan di

6

Indonesia, maka produk dariIndonesia, maka produk daripenelitian ini secarapenelitian ini secaraotomatis merupakan sesuatuotomatis merupakan sesuatuyang baru dan dianggapyang baru dan dianggapmempunyai nilai tambahmempunyai nilai tambah(added values). Sehubungan(added values). Sehubungandengan fokus masalah dandengan fokus masalah danproduk yang hendakproduk yang hendakditerjadikan melaluiditerjadikan melaluipenelitian ini, makapenelitian ini, makapentahapan dari penelitianpentahapan dari penelitianini akan dipolakan mengikutiini akan dipolakan mengikutilangkah-langkah penelitianlangkah-langkah penelitianpengembangan pengembangan alaala Plomp (2001) Plomp (2001)yang diintegrasikan denganyang diintegrasikan denganmetode analisis reflektif metode analisis reflektif alaalaStandler (2007). SecaraStandler (2007). Secararinci, penelitian ini akanrinci, penelitian ini akanmengikuti langkah-langkahmengikuti langkah-langkahsebagai berikut:sebagai berikut:

Fokus utama dariFokus utama daripenelitian ini adalahpenelitian ini adalahmelakukan rekonstruksimelakukan rekonstruksiterhadap pendidikan IPS,terhadap pendidikan IPS,baik secara ontologis,baik secara ontologis,aksiologis, danaksiologis, danepistemologis sehinggaepistemologis sehinggadilahirkan spektrum barudilahirkan spektrum barupendidikan IPS berdasarkanpendidikan IPS berdasarkanperspektif teoriperspektif teori

rekonstruksi sosial.rekonstruksi sosial.Berdasarkan rasionalBerdasarkan rasionaltersebut, maka penelitiantersebut, maka penelitianini menggunakan desainini menggunakan desainpenelitian pengembangan tipepenelitian pengembangan tipe“Prototipycal Studies”“Prototipycal Studies”sebagaimana yangsebagaimana yangdikedepankan oleh Akkerdikedepankan oleh Akker(1999) dan Plomp (2001). Hal(1999) dan Plomp (2001). Halpenting yang perlupenting yang perludiperhatikan dalamdiperhatikan dalampenelitian pengempenelitian pengem--banganbanganadalah kualitas perangkatadalah kualitas perangkatpembelajaran (produk) yangpembelajaran (produk) yangdihasilkan. Plomp (2001),dihasilkan. Plomp (2001),memberikan kriteria kualitasmemberikan kriteria kualitasproduk yaitu: validproduk yaitu: valid(mereflek(mereflek--sikan pengetahuansikan pengetahuanstate-of-the-artstate-of-the-art dan konsistensi dan konsistensiinternal), mempunyai nilaiinternal), mempunyai nilaitambah (tambah (added valueadded value), praktis,), praktis,dan efektif. dan efektif. Secara umum,Secara umum,Plomp (2001), menyatakanPlomp (2001), menyatakanbahwa pelaksanaan penelitianbahwa pelaksanaan penelitianpengempengem--bangan meliputi tigabangan meliputi tigafase yaitu: fase analisisfase yaitu: fase analisishulu-hilir (hulu-hilir (front-end analysisfront-end analysis),),fase pengembangan prototipefase pengembangan prototipe(prototyping phase), dan(prototyping phase), danfase penilaian (fase penilaian (assessmentassessmentphasephase) atau evaluasi sumatif.) atau evaluasi sumatif.Bertalian dengan fokusBertalian dengan fokusmasalah penelitian ini yaitumasalah penelitian ini yaitumelakukan rekonstruksimelakukan rekonstruksiontologi, episteontologi, episte--mologi, danmologi, danaksiologi pendidikan IPSaksiologi pendidikan IPSberdasarkan teoriberdasarkan teorirekonstruksi sosial alarekonstruksi sosial alaVygotsky, sampaiVygotsky, sampaidihasilkannya spektrum barudihasilkannya spektrum barupendidikan IPS dengan segalapendidikan IPS dengan segalaperangkatnya. perangkatnya.

7

C. Hasil PenelitianC. Hasil Penelitian1. Kompetensi Dasar1. Kompetensi DasarPendidikan IPS - SDPendidikan IPS - SD

Berdasarkan hasilBerdasarkan hasilpenelitian yang datanyapenelitian yang datanyadikumpulkan melalui studidikumpulkan melalui studilapangan, penyebaranlapangan, penyebarankuisioner, dan studikuisioner, dan studidokumentasi terhadap guru,dokumentasi terhadap guru,siswa, dan kepala sekolahsiswa, dan kepala sekolahdiperoleh data bahwadiperoleh data bahwakompetensi pendidikan IPSkompetensi pendidikan IPSyang selama ini dikembangkanyang selama ini dikembangkanoleh guru dalamoleh guru dalampembelajarannya di kelaspembelajarannya di kelasmaupun di luar kelas adalahmaupun di luar kelas adalahsebagai berikut.sebagai berikut.

Kelas/Kelas/SemestSemest

erer

Standar KompetensiStandar Kompetensi

I/1I/1 Memahami identitas Memahami identitas diri dan diri dan menghormati menghormati kemajemukan kemajemukan

I/2I/2 Mendeskripsikan Mendeskripsikan lingkungan rumah lingkungan rumah

II/1II/1 Memahami kronologisMemahami kronologisperistiwa penting peristiwa penting

II/2II/2 Memahami kedudukan Memahami kedudukan dan peran anggota dan peran anggota keluarga dan keluarga dan tetanggatetangga

III/1III/1 Memahami lingkunganMemahami lingkungandan kerjasama di dan kerjasama di rumah dan sekolah rumah dan sekolah

III/2III/2 Memahami jenis Memahami jenis pekerjaan dan pekerjaan dan penggunaan uangpenggunaan uang

IV/1IV/1 Memahami sejarah, Memahami sejarah, kenampakan alam, kenampakan alam, dan keragaman dan keragaman bangsa bangsa

IV/2IV/2 Mengenal sumber Mengenal sumber daya alam, kegiatandaya alam, kegiatanekonomi, dan ekonomi, dan teknologi teknologi

V/1V/1 Menghargai berbagaiMenghargai berbagaipeninggalan dan peninggalan dan tokoh sejarah tokoh sejarah

V/2V/2 Menghargai peranan Menghargai peranan tokoh pejuang tokoh pejuang kemerdekaan kemerdekaan Indonesia Indonesia

VI/1VI/1 Memahami Memahami lingkungan lingkungan Indonesia, Asia Indonesia, Asia Tenggara, dan Tenggara, dan benua-benuabenua-benua

VI/2VI/2 •• Memahami gejala Memahami gejala alam Indonesia alam Indonesia

•• Memahami peranan Memahami peranan Indonesia di era Indonesia di era globalglobal

2. Pola P2. Pola Pengorganisasian danengorganisasian danSStruktur truktur IIsi si kurikulum IPSkurikulum IPS– SD– SD

Dari hasil cermatanDari hasil cermatanobservasi kelas, wawancara,observasi kelas, wawancara,dan kajian dokumendan kajian dokumen--dokumendokumenbuku paket siswa danbuku paket siswa danpegangan guru, programpegangan guru, programsemester, persiapansemester, persiapanmengajar, dan butir-butirmengajar, dan butir-butirsoal PIPS; materi PIPS-SDsoal PIPS; materi PIPS-SDtersusun atau terstrukturtersusun atau terstrukturdaridari materi-materi yangmateri-materi yangbersifat “bersifat “informatifinformatif”, yakni”, yaknimateri-materi yangmateri-materi yangmemberikanmemberikan informasi kepadainformasi kepada

8

siswa tentang pengetahuan,siswa tentang pengetahuan,pemahaman atau pengertianpemahaman atau pengertianmengenaimengenai aspek-aspek dariaspek-aspek darikehidupan manusia dankehidupan manusia danmasyarakat atas dasarmasyarakat atas dasar““strukturstruktur pengetahuanpengetahuan””((structure of knowledgestructure of knowledge). Dengan). Dengandemikian, belajar PIPS bagidemikian, belajar PIPS bagisiswa SDsiswa SD berarti belajarberarti belajarmemperoleh dan mengolahmemperoleh dan mengolahberbagai informasi tersebutberbagai informasi tersebutuntukuntuk mendapatkan pemahamanmendapatkan pemahamanatau pengertian terhadapnyaatau pengertian terhadapnya((learning informationlearning information). Dengan). Denganpemahampemaham--an seperti itu, makaan seperti itu, makamateri PIPS sepertimateri PIPS sepertidipraktikkan di SD secaradipraktikkan di SD secarastructuralstructural terdiri dariterdiri dariunsur-unsur yang bisaunsur-unsur yang bisamembangun pengetahuan,membangun pengetahuan,pemahampemaham--an atauan atau pengertianpengertiansiswa tentang berbagai aspeksiswa tentang berbagai aspekdari kehidupan manusia dandari kehidupan manusia danmasyarakat,masyarakat, baik fisikal,baik fisikal,matematikal, sosial,matematikal, sosial,historikal, maupun kultural,historikal, maupun kultural,sebagaimana dipahami dansebagaimana dipahami dandibenarkan oleh ilmudibenarkan oleh ilmupengetahuan.pengetahuan.

Secara substantifSecara substantifmateri-materi informatifmateri-materi informatif((informative contentsinformative contents) tersebut) tersebuttersusun dari dua jenistersusun dari dua jenismateri utama, yakni: (1)materi utama, yakni: (1)““materi formalmateri formal” (” (formalformalcontentcontent), dan), dan (2) (2) materi non-materi non-formal formal ((non-formal contentnon-formal content).).Dari kedua substansiDari kedua substansitersebut, materitersebut, materi formalformalmasih tetap dominan daripadamasih tetap dominan daripadamateri non-formal.materi non-formal. MateriMateriformalformal” (” (formal contentformal content) adalah) adalahmateri-materi yang bersumbermateri-materi yang bersumber

daridari beberapa disiplin “beberapa disiplin “ilmuilmusosialsosial” (ekonomi, sejarah,” (ekonomi, sejarah,sosiologi, budaya,sosiologi, budaya,pemerintahan,pemerintahan, geografi);geografi);““matematikamatematika” (skala dan” (skala danperhitungan derajat danperhitungan derajat danpembagian waktu); “pembagian waktu); “ilmuilmupengetahuan alampengetahuan alam” (hawa-” (hawa-cuaca-iklim, sumberdayacuaca-iklim, sumberdayaalam); dan “alam); dan “biologibiologi” (flora” (floradandan fauna). Semua materifauna). Semua materitersebut sebagai materi-tersebut sebagai materi-materi substantif yangmateri substantif yangmenstrukturkanmenstrukturkan atauataumembangun suatu pengetahuanmembangun suatu pengetahuan((structure of knowledgestructure of knowledge),),dimaksudkan untukdimaksudkan untuk memberikanmemberikanpengetahuan, pemahaman ataupengetahuan, pemahaman ataupengertian kepada siswapengertian kepada siswatentang unsuretentang unsure--unsurunsurstruktural yang membangunstruktural yang membangunsuatu ilmu pengetahuan.suatu ilmu pengetahuan.Materi-materi formalMateri-materi formaltersebut tersusun dari:tersebut tersusun dari:fakta-faktafakta-fakta, , konsep-konsep,konsep-konsep,dan dan generalisasigeneralisasi, yang pada, yang padadasarnya merupakan materi-dasarnya merupakan materi-materi yang bersifatmateri yang bersifat““deklaratifdeklaratif” (pengetahuan” (pengetahuantentangtentang “apa”“apa”). Tabel). Tabelberikut menggambarkan bidangberikut menggambarkan bidangmateri formal yang terdapatmateri formal yang terdapatdi dalamdi dalam dokumen kurikulum,dokumen kurikulum,serta program semester, danserta program semester, danpersiapan mengajar yangpersiapan mengajar yangdibuat olehdibuat oleh guru. Sedangkanguru. Sedangkanunsur-unsur strukturalunsur-unsur strukturalpengetahuan lainnya seperti:pengetahuan lainnya seperti:sikapsikap; ; nilai-nilainilai-nilai dandannormanorma; serta ; serta keterampilan-keterampilan-keterampilan keterampilan dasar keilmuandasar keilmuanyang merupakanyang merupakan materi-materimateri-materi““proseduralprosedural” (pengetahuan” (pengetahuan

9

tentang tentang “bagaimana“bagaimanamelakukan”melakukan”) yang) yang bersifatbersifatgeneral dan sesungguhnya takgeneral dan sesungguhnya takterpisahkan dari sebuahterpisahkan dari sebuahstruktur pengetahuanstruktur pengetahuan tidaktidakterdapat baik di dalamterdapat baik di dalamdokumen-dokumen buku paketdokumen-dokumen buku paketsiswa dan pegangan guru,siswa dan pegangan guru,program semester, persiapanprogram semester, persiapanmengajar, maupun di dalammengajar, maupun di dalambutir-butir soal PIPS yangbutir-butir soal PIPS yangdisusun oleh guru.disusun oleh guru.

Di dalam dokumenDi dalam dokumenPersiapan Mengajar PIPS yangPersiapan Mengajar PIPS yangdibuat guru, memangdibuat guru, memang terdapatterdapatrumusan-rumusan rumusan-rumusan TujuanTujuanPembelajaran Khusus Pembelajaran Khusus (TPK)(TPK)yang memuatyang memuat indikator-indikator-indikator dari jenis danindikator dari jenis danjenjang kemampuan ataujenjang kemampuan atauketerampilan tertentu atauketerampilan tertentu atau“pengetahuan prosedural”“pengetahuan prosedural”yang harus dikuasai olehyang harus dikuasai olehsiswa ketika belajar tentangsiswa ketika belajar tentangsuatusuatu pengetahuan informatifpengetahuan informatiftertentu. Hanya saja, daritertentu. Hanya saja, dariobservasi kelas yangobservasi kelas yangdilakukan, jenisdilakukan, jenis dan jenjangdan jenjangkemampuan atau keterampilankemampuan atau keterampilantersebut tidak tertampilkan.tersebut tidak tertampilkan.Sehingga apaSehingga apa yang dimaksudyang dimaksudmateri, tetap sebatasmateri, tetap sebatassebagai materi-materisebagai materi-materiinformatif yang bersifatinformatif yang bersifatdeklaratif, sementaradeklaratif, sementaramateri-materi informatifmateri-materi informatifyang bersifat prosedural takyang bersifat prosedural taktersentuh;tersentuh; apalagi materi-apalagi materi-materi informatif yangmateri informatif yangbersifat etis dan normatifbersifat etis dan normatifkeilmuan. Selain itu,keilmuan. Selain itu, jenisjenisdan jenjang kemampuan ataudan jenjang kemampuan atauketerampilan keilmuan yangketerampilan keilmuan yang

seharusnyaseharusnya dibelajarkan dandibelajarkan danbisa dikuasai oleh siswabisa dikuasai oleh siswatersebut, juga masih terlalutersebut, juga masih terlaluumum, tidakumum, tidak spesifikspesifikmenunjuk pada suatu jenismenunjuk pada suatu jenisdan jenjang “dan jenjang “kemampuan ataukemampuan atauketerampilanketerampilan dasardasar” (” (basic skillbasic skilland competencyand competency) keilmuan) keilmuantertentu. Dengan kata lain,tertentu. Dengan kata lain,rumusan jenisrumusan jenis dan jenjangdan jenjangkemampuan atau keterampilankemampuan atau keterampilankeilmuan tersebut tidakkeilmuan tersebut tidakspesifikspesifik menunjukkan padamenunjukkan padasuatu kemampuan atausuatu kemampuan atauketerampilan dasar bidangketerampilan dasar bidangekonomi,ekonomi, sejarah, sosiologi,sejarah, sosiologi,budaya, pemerintahan,budaya, pemerintahan,geografi; matemageografi; matema--tika, ilmutika, ilmupengetahuanpengetahuan alam, maupunalam, maupunbiologi. Keumuman daribiologi. Keumuman darirumusan jenis dan jenjangrumusan jenis dan jenjangkemampuan ataukemampuan atau keterampilanketerampilankeilmuan tersebut, dapatkeilmuan tersebut, dapatdicermati dari kutipandicermati dari kutipanberikut.berikut. Jenis dan jenjangJenis dan jenjangkemampuan atau keterampilankemampuan atau keterampilankeilmuan menemutunjukkan,keilmuan menemutunjukkan,membahas, dan menguraikanmembahas, dan menguraikanseperti dalam rumusan TPK diseperti dalam rumusan TPK diatas, sama sekali tidakatas, sama sekali tidakmenunjuk secara spesifikmenunjuk secara spesifikatau khusus pada jenis danatau khusus pada jenis danjenjang kemampuan ataujenjang kemampuan atauketerampilan dasar dariketerampilan dasar darisuatu disiplin sosiologi.suatu disiplin sosiologi.Tidak adanya pemfokusan atauTidak adanya pemfokusan atauspesifikasi dalam halspesifikasi dalam halrumusan jenis dan jenjangrumusan jenis dan jenjangkemampuan atau keterampilankemampuan atau keterampilanbidang keilmuan tersebut,bidang keilmuan tersebut,memang bukan sepenuhnyamemang bukan sepenuhnyakarena ketidakmengertian dankarena ketidakmengertian dankesalahan guru, melainkankesalahan guru, melainkan

10

karena hingga kinikarena hingga kini,,sepengetahuan penelitisepengetahuan peneliti, , dididalam PIPS memang belumdalam PIPS memang belumterdapat rumusan jenis danterdapat rumusan jenis danjenjang kemampuan ataujenjang kemampuan atauketerampilan yang spesifikketerampilan yang spesifikmenunjuk pada suatu bidangmenunjuk pada suatu bidangdisiplin ilmu yang tercakupdisiplin ilmu yang tercakupdi dalam PIPS.di dalam PIPS.

3. 3. Pola Pola PPenataan enataan LLingkungan ingkungan PPsikologis dan sikologis dan SSosio-osio-KKultural ultural KKelas IPS – SDelas IPS – SD

Dari hasil kajianDari hasil kajianlapangan, sebuah fenomenalapangan, sebuah fenomenayang sangat menonjolyang sangat menonjolberkaitanberkaitan dengan penataandengan penataansuasana psikologis kelassuasana psikologis kelaspembelajaran PIPS, yangpembelajaran PIPS, yangsempat terekamsempat terekam melaluimelaluiaktivitas observasi danaktivitas observasi danaudiensi dengan guru maupunaudiensi dengan guru maupunsiswa, adalah munculnyasiswa, adalah munculnyakecenderungan guru untukkecenderungan guru untukmenerapkan pola-polamenerapkan pola-polapenataan kelas yangpenataan kelas yang“disipliner”“disipliner” seperti:seperti:memberikan tegoran,memberikan tegoran,peringatan, bentakan, marah,peringatan, bentakan, marah,pandangan yangpandangan yang menggerahkan,menggerahkan,atau bentuk-bentuk hukumanatau bentuk-bentuk hukumanlain kepada siswa—yang tentulain kepada siswa—yang tentusajasaja kurang menenteramkankurang menenteramkandan menyenangkan. Tindakan-dan menyenangkan. Tindakan-tindakan pendisiplinan gurutindakan pendisiplinan guruseperti itu hampir kerapseperti itu hampir kerapterjadi dan dilakukan diterjadi dan dilakukan disetiap penggal pembelajaran,setiap penggal pembelajaran,yakniyakni pada awal, tengah, danpada awal, tengah, danakhir pembelajaran. Akanakhir pembelajaran. Akantetapi, menilai sikap dantetapi, menilai sikap dantindakantindakan guru seperti ituguru seperti itusecara sepihak, tanpasecara sepihak, tanpa

melihat konteks psikologismelihat konteks psikologisdi lapangan, jelasdi lapangan, jelas tidaktidakadil dan cenderung bias.adil dan cenderung bias.

Harus pula diakui danHarus pula diakui dandisadari, bahwa penggunaandisadari, bahwa penggunaanpola-pola pendisipola-pola pendisi--plinanplinansiswa secara otoritatifsiswa secara otoritatifseperti itu, memang tidakseperti itu, memang tidakrelevan dari sisi teorirelevan dari sisi teoripembelajaranpembelajaran mutakhir. Akanmutakhir. Akantetapi, bagi siswa, realitastetapi, bagi siswa, realitasseperti itu tidak selaluseperti itu tidak selaludipandang negativedipandang negative sebagaisebagaisuatu tekanan atau paksaansuatu tekanan atau paksaandari guru. Artinya,dari guru. Artinya,sungguhpun sikap dansungguhpun sikap dantindakan guru seperti itutindakan guru seperti itubagi siswa jelas tidakbagi siswa jelas tidakmenyenangkan, tetapi sejauhmenyenangkan, tetapi sejauhyang guruyang guru lakukan memilikilakukan memilikialasan dan sebab jelas,alasan dan sebab jelas,siswa masih cukup moderatsiswa masih cukup moderatdan memahamidan memahami posisi danposisi dantindakan yang diambil olehtindakan yang diambil olehguru. “Bagi saya, apabilaguru. “Bagi saya, apabilaguru harus menegorguru harus menegor atauataumemarahi siswa yangmemarahi siswa yangsalah/nakal/bergurau/ramai,salah/nakal/bergurau/ramai,tidak jadi masalah, itutidak jadi masalah, ituwajarwajarwajarwajar saja. Toh itusaja. Toh itujuga untuk kepentingan danjuga untuk kepentingan dankemajuan belajar siswa.kemajuan belajar siswa.Juga, bila guruJuga, bila guru tidaktidakbegitu, itu artinya gurubegitu, itu artinya gurutidak bersikap tegas, dantidak bersikap tegas, danbisa dipermainkan olehbisa dipermainkan olehsiswa”,siswa”, kata siswa kelas V;kata siswa kelas V;“saya tidak suka yang“saya tidak suka yangmembiarkan atau tidakmembiarkan atau tidakmemarahi siswa yangmemarahi siswa yang nakal,nakal,atau bersalah”; “saya sukaatau bersalah”; “saya sukaapabila guru bersikap tegasapabila guru bersikap tegasdan keras kepada siswadan keras kepada siswa yangyang

11

nakal, ramai, suka bikinnakal, ramai, suka bikingaduh di kelas”. Sebab,gaduh di kelas”. Sebab,apabila guru tidak bersikapapabila guru tidak bersikaptegastegas dan agak keras kepadadan agak keras kepadasiswa terutama yang tidaksiswa terutama yang tidaktertib ketika pembelajarantertib ketika pembelajaranberlangsung, akan menggangguberlangsung, akan mengganggukonsentrasi belajara dankonsentrasi belajara danmengesankan sikapmengesankan sikapmempermainkan guru.mempermainkan guru.

Dari berbagai pandanganDari berbagai pandangansiswa, suasana kelas yangsiswa, suasana kelas yangtenang, tertib, atautenang, tertib, atau tidaktidakanarkis, tetap menjadianarkis, tetap menjadiharapan siswa; sekalipunharapan siswa; sekalipununtuk mencapai hal itu guruuntuk mencapai hal itu guruharus bersikap tegas danharus bersikap tegas dankeras kepada siswa. Akankeras kepada siswa. Akantetapi, apabila “guru sukatetapi, apabila “guru sukamarahmarah--marahmarah terus, bertindakterus, bertindakkeras kepada siswa tanpakeras kepada siswa tanpasebab-sebab yang jelas”,sebab-sebab yang jelas”,semuasemua siswa sepakat untuksiswa sepakat untuktidak menyukai atautidak menyukai ataumenyenanginya. Denganmenyenanginya. Dengandemikian,demikian, sesungguhnya sesungguhnya rewardrewarddan dan punishment punishment sebagai duasebagai duabentuk dari penguatanbentuk dari penguatan((reinforcementreinforcement) dalam konteks) dalam kontekspenataan lingkungan kelaspenataan lingkungan kelaspembelajaran PIPS-SD danpembelajaran PIPS-SD danbagi siswa SD, sejauhbagi siswa SD, sejauhmemiliki alasan dan sebabmemiliki alasan dan sebabyang jelas dan bisa dipahamiyang jelas dan bisa dipahamioleholeh siswa, masih bisasiswa, masih bisaditoleransi, dan tidakditoleransi, dan tidakterlalu menimbulkan suasanaterlalu menimbulkan suasanakelas yang tidakkelas yang tidakmenyenangkan atau penuhmenyenangkan atau penuhtekanan secara psikologis.tekanan secara psikologis.Dengan kata lain, ketegasanDengan kata lain, ketegasandan kekerasan sikap dandan kekerasan sikap dantindakan guru terhadaptindakan guru terhadap

siswa, tidak harus selalusiswa, tidak harus selaluditafsirkanditafsirkan bahwa sikapbahwa sikaptersebut muncul karenatersebut muncul karenakecenderungan melekatnyakecenderungan melekatnyakultur paternalistickultur paternalistic dandanfeodalistik feodalistik di dalam pribadidi dalam pribadiguru; atau selaluguru; atau selaludikontraskan dengandikontraskan dengandemokratisdemokratis tidaknya seorangtidaknya seorangguru. Sejauh siswa memandangguru. Sejauh siswa memandangbahwa hal tersebut memilikibahwa hal tersebut memilikialasalasan an yang tepat, yaituyang tepat, yaitudalam rangka penciptaandalam rangka penciptaansuasana psikologis kelassuasana psikologis kelasyang aman danyang aman dan tertib bagitertib bagiseluruh siswa/kelas,seluruh siswa/kelas,tindakan seperti masihtindakan seperti masihberada di dalam batas-batasberada di dalam batas-batastoleransi siswa.toleransi siswa. Dari hasilDari hasilkajian dan pemahamankajian dan pemahamanterhadap konteks penelitian,terhadap konteks penelitian,masalahmasalah penataan lingkunganpenataan lingkunganpsikologis kelas tersebutpsikologis kelas tersebutsangatlah kompleks, dansangatlah kompleks, danmengindikasikan sebuahmengindikasikan sebuahfenomena yang masih cukupfenomena yang masih cukupproblematik bagi guru.problematik bagi guru.Sebab,Sebab, dia tidak hanyadia tidak hanyaberkaitan dengan atauberkaitan dengan atausebatas pada persoalansebatas pada persoalantatanan relasitatanan relasi interpersonalinterpersonalantara guru – siswa;antara guru – siswa;melainkan mencakup seluruhmelainkan mencakup seluruhkomponen yangkomponen yang terlibat diterlibat didalam proses pembelajaran;dalam proses pembelajaran;baik dari sisi siswa, guru,baik dari sisi siswa, guru,kelas, maupun systemkelas, maupun systemadministrasi pembelajaranadministrasi pembelajaranyang berlaku di sekolah,yang berlaku di sekolah,yang kesemuanya salingyang kesemuanya salingberkaitkelindan.berkaitkelindan.

D. SimpulanD. Simpulan12

Berdasarkan hasilBerdasarkan hasilkajian kontekskajian konteks--tual,tual,konseptual, dan filosofis,konseptual, dan filosofis,serta hasil rekonstruksiserta hasil rekonstruksisebagaimana dikemukakansebagaimana dikemukakansebelumnya, dirumuskansebelumnya, dirumuskankesimpulan sebagai berikut:kesimpulan sebagai berikut:(1) d(1) dalam perspektifalam perspektifkonstruktivisme personal,konstruktivisme personal,sosiokultural, dansosiokultural, dansosiologis sebagaimanasosiologis sebagaimanakonstruk teori rekonstruksikonstruk teori rekonstruksisocial Vygotsky, kompetensi-social Vygotsky, kompetensi-kompetensi siswa yangkompetensi siswa yangdikembangkan di dalam IPSdikembangkan di dalam IPSSekolah Dasar, secaraSekolah Dasar, secaraontologis ontologis merupakanmerupakanperwujudan dari karakter danperwujudan dari karakter dankapasitas alamiah dankapasitas alamiah dansosiokultural siswa sebagaisosiokultural siswa sebagaimakhluk personal, sosial danmakhluk personal, sosial danintelektual; secaraintelektual; secaraepistemologisepistemologis, dibangun dan, dibangun dandikembangkan di dalamdikembangkan di dalamberbagai latar kebidupanberbagai latar kebidupankeseharian personal dankeseharian personal dansosiokultural sebagaisosiokultural sebagaikonteks pembentukannnya; dankonteks pembentukannnya; dansecara secara aksiologis aksiologis digunakandigunakandi dalam membangun kesadarandi dalam membangun kesadaranpersonal dan sosiokulturalpersonal dan sosiokulturalsiswa, dan dalam membangunsiswa, dan dalam membangunpengertian, nilai, sikap,pengertian, nilai, sikap,dan tindakannya di dalamdan tindakannya di dalamlatar kehidupan personal danlatar kehidupan personal dansosiokulturalnya.sosiokulturalnya. (2) (2)kkompetensi-kompeompetensi-kompe--tensi siswatensi siswadalam konteks IPS Sekolahdalam konteks IPS SekolahDasar yang secaraDasar yang secarakontekstual, konseptual, dankontekstual, konseptual, danfilosofis dapat dirumuskanfilosofis dapat dirumuskanmeliputi: (1) meliputi: (1) kompetensikompetensipersonalpersonal: konsep dan: konsep dan

pengertian diri, sikappengertian diri, sikapobyektif terhadapobyektif terhadapdirisendiri, aktualisasidirisendiri, aktualisasidiri, kreativitas diri, dandiri, kreativitas diri, danpenghayatan terhadap nilaipenghayatan terhadap nilaidan sikap keberagamaan dalamdan sikap keberagamaan dalamkehidupan pribadi dankehidupan pribadi dansosial; (2) sosial; (2) kompetensikompetensisosial: sosial: pemahaman danpemahaman dankesadaran atas hakikat dirikesadaran atas hakikat dirisebagai anggota atau bagiansebagai anggota atau bagiandari masyarakat, pemahamandari masyarakat, pemahamandan kesadaran atasdan kesadaran atastatakrama/sopan santun dalamtatakrama/sopan santun dalamkehidupan bermasyarakat,kehidupan bermasyarakat,kemampuan berkomunikasi,kemampuan berkomunikasi,kemampuan interaksi sosial,kemampuan interaksi sosial,kemampuan bekerjasama dengankemampuan bekerjasama dengansesama, sikap prososial atausesama, sikap prososial ataualtruisme, kemampuanaltruisme, kemampuanpartisipasi sosial, danpartisipasi sosial, dankemampuan pemahaman dankemampuan pemahaman dankesadaran terhadapkesadaran terhadapkeberbedaan dankeberbedaan dankesederajatan (gender,kesederajatan (gender,etnis, dan budaya); dan (3)etnis, dan budaya); dan (3)kompetensi intelektualkompetensi intelektual::berpikir kritis reflektif,berpikir kritis reflektif,berpikir kontekstual,berpikir kontekstual,berpikir pragmatis,berpikir pragmatis,kemampuan keruangan/spasialkemampuan keruangan/spasial(keterampilan geografis),(keterampilan geografis),pemahaman dan kesadaranpemahaman dan kesadarantentang waktu, kemampuantentang waktu, kemampuanlogika-matematika, danlogika-matematika, danpemahaman dan kesadaranpemahaman dan kesadarankesejarahan.kesejarahan. (3) (3) PolaPolaorganisasi isi kurikulum IPSorganisasi isi kurikulum IPSSekolah Dasar tidakSekolah Dasar tidakdikembangkan berdasarkandikembangkan berdasarkanpola organisasi isi strukturpola organisasi isi strukturdisiplin ilmu, melainkandisiplin ilmu, melainkandiorganisasi secara sistemikdiorganisasi secara sistemik

13

sebagai pengalaman-sebagai pengalaman-pengalaman belajar bersifatpengalaman belajar bersifatpedagogis, sosiokultural,pedagogis, sosiokultural,psikologis psikologis berdasarkanberdasarkanprinsip prinsip ““a student’s psychological,a student’s psychological,sociocultural,sociocultural, and intellectualand intellectualhorizons reconstructions character-horizons reconstructions character-basedbased””, yang bercirikan: (1), yang bercirikan: (1)kontekstualkontekstual personal dan personal dansosiokultural; (2)sosiokultural; (2)keterjalinanketerjalinan tematikal tematikal penuhpenuhmakna antara satu denganmakna antara satu denganyang lain sebagai sebuahyang lain sebagai sebuahtotalitas atau kesatuan isitotalitas atau kesatuan isikurikulum; (3) kurikulum; (3) mengembangkanmengembangkankompetensi-kompetensikompetensi-kompetensipersonal, sosial, danpersonal, sosial, danintelektual, siswa; dan (4)intelektual, siswa; dan (4)memungkinkan terjadinyamemungkinkan terjadinyarekonstruksi-rekonstruksirekonstruksi-rekonstruksiterhadap muatan, operasi-terhadap muatan, operasi-operasi dan fungsifungsioperasi dan fungsifungsiinternal siswa, sebagaiinternal siswa, sebagaiesensi dari pola organisasiesensi dari pola organisasiisi kurikulum IPS Sekolahisi kurikulum IPS SekolahDasar konstruktivistik.Dasar konstruktivistik. (4) (4)LLingkungan kelas IPSingkungan kelas IPSmerupakan konteks psikologismerupakan konteks psikologisdan sosiokultural harusdan sosiokultural harusditata dan diarahkan padaditata dan diarahkan padaupaya: (a) mendinamisaupaya: (a) mendinamisa--sikansikanposisi siswa dari posisiposisi siswa dari posisialamiah (alamiah (natural positionnatural position))ke posisi sosiokulturalke posisi sosiokultural((sociocultural positionsociocultural position););(b) memberikan fasilitasi(b) memberikan fasilitasidan mediasi personal dandan mediasi personal dansosiokultural kepada siswasosiokultural kepada siswadalam setiap ikhtiarnyadalam setiap ikhtiarnyauntuk melakukan rekonstruksiuntuk melakukan rekonstruksiterhadap muatan-muatan,terhadap muatan-muatan,fungsi-fungsi, dan operasi-fungsi-fungsi, dan operasi-

operasi yang terdapat dioperasi yang terdapat didalam struktur internalnya. dalam struktur internalnya.

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Abijhani, P.V. (2006). The Abijhani, P.V. (2006). The Social Studies Breaking Social Studies Breaking Concepts. Concepts. tersedia di: tersedia di: www.spartan.ac.brocku.cawww.spartan.ac.brocku.ca/~lward/dewey/dewey1910./~lward/dewey/dewey1910.htmlhtml [diakses tanggal 10 [diakses tanggal 10Januari 2006].Januari 2006].

Banks, J.A. (1995). Banks, J.A. (1995). Transformative Transformative Challenges to the SocialChallenges to the SocialSciences Disciplines: Sciences Disciplines: Implications for Social Implications for Social Studies Teaching and Studies Teaching and Learning..Learning.. Theory and Theory and Research in Social Research in Social Education, XXIII(1), 2-Education, XXIII(1), 2-20.20.

Bruner, J.S. (1969). Bruner, J.S. (1969). After After John Dewey, What?.John Dewey, What?. dalam dalamR.D. Archambault. (2d). R.D. Archambault. (2d). Dewey on Education: Dewey on Education: Appraisals. New York: Appraisals. New York: Random-House. 211-227.Random-House. 211-227.

Bruner, J.S. (1978). Bruner, J.S. (1978). The The Process of Education. Process of Education. Cambrigde: Harvard Cambrigde: Harvard University Press.University Press.

Buchori, M. (2001a). Buchori, M. (2001a). Pendidikan Pendidikan AntisipatorisAntisipatoris. . Yogyakarta: Kanisius.Yogyakarta: Kanisius.

Cornbleth, C. (1991). Cornbleth, C. (1991). Research on Context, Research on Context, Research in Context.Research in Context. dalam Shaver, J.P. (ed).dalam Shaver, J.P. (ed).Handbook of Research on Handbook of Research on

14

Social Studies Teaching Social Studies Teaching and Learning. New York: and Learning. New York: Macmillan Publishing Macmillan Publishing Company. 265-275.Company. 265-275.

Depdiknas. (2006). Depdiknas. (2006). KurikulumKurikulumTingkat Satuan Tingkat Satuan Pendidikan. Pendidikan. Jakarta: Jakarta: Depdiknas.Depdiknas.

Dewey, J. (1964). Dewey, J. (1964). Democracy Democracy and Education: An and Education: An Introduction to the Introduction to the Philosophy of Education.Philosophy of Education.New York: Mcmillan Co.New York: Mcmillan Co.

Farisi, M.I. (1997). Farisi, M.I. (1997). Pengembangan Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Pembelajaran Pendidikan IPS-SD Berdasarkan IPS-SD Berdasarkan Penggunaan Konsep Siswa.Penggunaan Konsep Siswa.Tesis S2, Bandung: PPS Tesis S2, Bandung: PPS IKIP Bandung.IKIP Bandung.

Gagne, R.M. (1977). Gagne, R.M. (1977). The The Conditions of LearningConditions of Learning. . New York: Holt, RinehartNew York: Holt, Rinehart& Winston.& Winston.

Hasan, S.H. (2002). Hasan, S.H. (2002). Pendidikan Sering Hanya Pendidikan Sering Hanya Sebatas Transfer Ilmu: Sebatas Transfer Ilmu: Tidak Membangun KarakterTidak Membangun KarakterSiswa dan Nilai Sosial. Siswa dan Nilai Sosial. Pikiran Rakyat, 29 Pikiran Rakyat, 29 Nopember 2002.Nopember 2002.

Kozulin, A. (1998). Kozulin, A. (1998). Psychological Tools: A Psychological Tools: A Socio-cultural Approach Socio-cultural Approach to Education. to Education. London: London: Harvard University Harvard University Press.Press.

Lincoln, Y.S. & Guba, E.G. Lincoln, Y.S. & Guba, E.G. (1985). (1985). Naturalistic Naturalistic Inquiry.Inquiry. London: SAGE London: SAGE Publications.Publications.

NCSS. (2004). Science-NCSS. (2004). Science-Technology-Society (STS)Technology-Society (STS)

in Social Studies: in Social Studies: Position Paper.Position Paper. Washington DC: NCSS.Washington DC: NCSS.

Nitko, V.S. (1918). The Nitko, V.S. (1918). The Revolution of Social Revolution of Social Concept. USA: Agraware Concept. USA: Agraware Ltd.Ltd.

Winataputra, U.S. (2001). Winataputra, U.S. (2001). Reorientasi Pendidikan Reorientasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial Mengantisipasi PerubahanMengantisipasi PerubahanSosial di Era Global.Sosial di Era Global. Makalah Seminar NasionalMakalah Seminar Nasionaldan Kongres Forum dan Kongres Forum Komunikasi X Pimpinan Komunikasi X Pimpinan FPIPS/FIS/FKIP FPIPS/FIS/FKIP Universitas/IKIP se Universitas/IKIP se Indonesia serta Kongres Indonesia serta Kongres HISPIPSI, 22-24 Oktober.HISPIPSI, 22-24 Oktober.

15