Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung

43
Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung Allahu Akbar, Allah itu Maha Besar. Dia jelas lebih besar daripada “hutang kita”. Kenapa kita tidak melirik kepada Kebesaran-Nya ini? Dewasa ini hutang merupakan penyakit sosial, dan penyakit massal. Dikatakan demikian, sebab nyatanya hampir lebih dari separuh penduduk, punya hutang! Hutang riil, bukan hutang negara. Di antara para penghutang, ada yang hutangnya seolah tak terbayarkan karena setinggi gunung. Ada juga yang tak terbayarkan karena tidak tahu dengan apa hutang bisa dibayar. Tapi adajuga para penghutang yang berkategori aman. Alias penghasilannya masih cukup buat bayar hutang. Sepuluh HalYang Bisa Meringankan Beban beban memang berat bila dibawa sendirian. maka berbagilah dengan Allah. Tulisan kali ini, khusus untuk Anda yang hutangnya besar, atau sangat besar. Apalagi kalau kemudian hutang-hutang Anda ini membuat leher Anda begitu tersekat. Karena ini pernah terjadi pada Luqman; tokohutama dalam Wisata Hati yang kehidupannya dijadikan media pembelajaran dan tadzkirah. Dan Luqman bias sedikit meringankan bebannya dengan menerapkan strategi berikut ini. Sekedar catatan, bagi Anda yang tidak memiliki hutang, tapi memiliki permasalahan lain, cara-cara yang akan dipaparkan ini bisa juga Anda pakai.Sesuaikan saja dengan keadaan permasalahan yang sedangterjadi. Kepada Allah jua kita hdapkan permasalahan hidup dan kehidupan kita. 1.Pahami pesan permasalahan dan mohonkan ampun atas kesalahan dan keburukan.

Transcript of Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung

Rahasia Menyelesaikan Hutang Segunung

Allahu Akbar, Allah itu Maha Besar. Dia jelas lebihbesar daripada “hutang kita”. Kenapa kita tidak melirikkepada Kebesaran-Nya ini?

Dewasa ini hutang merupakan penyakit sosial, danpenyakit massal. Dikatakan demikian, sebab nyatanyahampir lebih dari separuh penduduk, punya hutang!Hutang riil, bukan hutang negara. Di antara parapenghutang, ada yang hutangnya seolah tak terbayarkankarena setinggi gunung. Ada juga yang tak terbayarkankarena tidak tahu dengan apa hutang bisa dibayar. Tapiadajuga para penghutang yang berkategori aman. Aliaspenghasilannya masih cukup buat bayar hutang.

Sepuluh HalYang Bisa Meringankan Bebanbeban memang berat bila dibawa sendirian. makaberbagilah dengan Allah. Tulisan kali ini, khusus untukAnda yang hutangnya besar, atau sangat besar. Apalagikalau kemudian hutang-hutang Anda ini membuat leherAnda begitu tersekat. Karena ini pernah terjadi padaLuqman; tokohutama dalam Wisata Hati yang kehidupannyadijadikan media pembelajaran dan tadzkirah. Dan Luqmanbias sedikit meringankan bebannya dengan menerapkanstrategi berikut ini. Sekedar catatan, bagi Anda yangtidak memiliki hutang, tapi memiliki permasalahan lain,cara-cara yang akan dipaparkan ini bisa juga Andapakai.Sesuaikan saja dengan keadaan permasalahan yangsedangterjadi. Kepada Allah jua kita hdapkanpermasalahan hidup dan kehidupan kita.

1.Pahami pesan permasalahan dan mohonkan ampun ataskesalahan dan keburukan.

Sikapi dulu, pahami dulu, kenapa sampai hutangmunculdan membesar. Bila ini ada kebiasaan dari sifatyang kepengen senang tanpa perjuangan (instan), mintaampun dulu. Hal ini sama saja dengan cara menghadapipermasalahan yang lain selain hutang. Yaitu denganmemohon ampun setelah melakukanpemuhasabahan[ pengkoreksian diri].(Silahkan Pembacamembaca buku“ Wisata Hati Ujian atau Azab; KetikaPermasalahan Terhidang”, untuk melengkapipemuhasabahan).

Pahamilah, bahwa kesempitan hidup bisamuncul,sebabnya adalah kita jauh dari kita punyaTuhan, jauh dariAllah; Mungkin shalat kita belangbelentong, kita tiadahormat sama orang tua, kitatiada sayang sama keluarga,kita tiada menghormati haktetangga, kita mudahmenzalimi orang, kita boros, kitabekawan samateman-teman yang jauh dari Allah, danhal-hal negatiflainnya yang menandakan kita sudahjauh dari Allah;

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, makasesungguhnya baginya kehidupan yang sempit…” (Thâha: 124).

Salah satu bentuk kesempitan hidup adalah adanyahutangyang tidak terbayar atau piutang yang tidakkunjung tertagih. Bentuk kesempitan yang lain adalahapapun bentuknya yang dirasakan sebagai kesusahanoleh manusia pada umumnya; seperti penyakit yangmenahun,kemiskinan yang penuh dengan duka danderita,kebangkrutan yang menghempaskan kita darikehidupan normal, hilangnya pekerjaan, rumah tanggayang tidak sakinah, dan sebagainya. Maka untuk

mengubah keadaan menjadi baik, atau menjadi lebihbaik dari sebelumnya, perlu kiranya kitame layangkanpermintaan maaf dulu kepada Allah „azza wajalla;

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allahdengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Allahakan menutup kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamuke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (atTahrîm: 8).

Andai hutang adalah akibat kesalahan, maka dengandiawali permohonan ampun kepada Allah, insyaAllah,berdasarkan ayat tersebut, kesalahan tersebutakan ditutupoleh Allah. Dan surga yang disebut diayat tersebut bisakita terjemahkan ke pengertiansuasana yang penuh dengan kenikmatan. Bukankahkenikmatan adanya bila ketenangan kembali menghiasihidup? Bukankah kenikmatan adanya bila hutang bisaterbayar? Bukankah kenikmatan adanya bila hidupkembali normal, dengan keluarga bisa ngumpul, tidaklari-larian terus? Surga adalah kenikmatan. Dan kitakejarlah surga dunia denganm emohon ampun kepadaAllah. Untuk tahap awal, dan sekaligus sebagairiyadhah (latihan),biasakanlah dulu mengucap kalimatistighfar(astaghfirullâh);

“Barangsiapa yang membiasakan diri beristighfar,Allah akan mencarikan jalan keluar bagi kesulitannya,menjadikan kelapangan bagi kesempitannya, danmemberikannya rizki dari hal-hal yang tidak pernahdia duga sebelumnya.” (al Hadits).2.

2.Pupuk kembali keimanan dan perbanyak amal kebaikan.

Setelah memohon ampun, lanjutkan terus dengan kembaliberiman dan beramal saleh (untuk menebuskesalahan).Saudara, permohonan ampun sangat terkaitdengan perbaikan hidup, perubahan kualitas hidup.Tapi sekedar memohon ampun, jelas tidak cukup. Inididasarkan padasurah al Furqân: 70;

“(Akan ditambahkan kesusahannya kelak di hari kiamat, dan akandihinakan) kecuali orang-orang bertaubat (yang menghentikanlangkah buruknya), beriman, dan beramal saleh. Mereka inilahorang-orang yang keburukannya digantikan Allah dengankebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.”

Keburukan bagi yang berhutang, kan, tidak bisa bayarhutangnya. Maka, awali dulu dengan permohonanampun.Tapi sebelum diubah keadaannya, pupuk imansupaya bias melakukan amal saleh yang bisamengimbangi keinginan dan masalah kita.Sekarang cobakita perhatikan redaksi ini “kecuali mereka yangbertaubat, beriman dan beramal saleh…”. Kenapadiantara kewajiban amal saleh dan taubat, ada kalimatberiman? Karena perlu iman untuk melakukan amalsaleh.Selain tanpa iman, amal saleh tidak dianggap,ia pun menjadi dorongan agar kita kudu percaya;dengan kita melakukan amal saleh, maka keburukan kitaakan diubah menjadi kebaikan. Semakin besarkepercayaan kita sama Allah, maka akan semakin besarjuga amal kita. Kira-kira begitu, insya Allah. Dankenapa juga iman dan amal saleh harus didahuluitaubat? Karena tanpa bertaubat dulu, iman dan amalsaleh tidak akan bisa “bunyi”, tidak akan punyapengaruh bagi perbaikan hidup. Minta ampun dulu,pupuk keimanan,dan berjuanglah memupuk amal saleh.

Lagipun kata Allahdan Rasul-Nya, kebaikan akanmenghapus keburukan.

3.Kembangkan pikiran positif dan jangan biarkan pikirannegatif bermain.

Jangan biarkan pikiran negatif bermain. Paling tidakhibur diri dengan pikiran-pikiran positif. Ini perlulatihan.Setidaknya coba lihat apa yang masih tersisadi hidup dankehidupan kita. Kita punya hutang, tapimasih bisa berlari,karena punya kaki. Bagaimanamereka yang tidak punya kaki. Terus lagi misalnya,kita punya hutang besar, danagak-agak mustahil gakebayar, tapi kita masih dikasih mata, lumayan.Intinya mengembangkan kepositifan berpikir. (Lihatjuga judul-judul yang sifatnya memotivasis epertijudul “Urusan Allah”, atau Pembaca bisa membaca bukuWisata Hati yang berjudul “Membangun Harapan danOptimisme”).Jujur saja, memang kita sering kalidipenjara olehp emikiran negatif kita sendiri. Kitamenganggap kesusahan yang terjadi sudah sepertineraka, dan seakan kita sudah mengalami apa yangdinamakan kiamat.Berikut inibeberapa contoh pemikiran negatif: a.Dalam posisi berhutang, kita ketakutan ditagih.

Padahal kalau dihadapi baik-baik pun orang jugaakan baik juga. Dan biasanya akan ada jalankeluarnya.

b.Kita memenjarakan diri kita dengan pemikirannegatif bahwa hutang kita tidak akan mungkin pernahbisa terbayar. Siapa bilang? Kan ada Allah denganSegala Keajaiban-Nya? Jangan menyerah dulu dengankeadaan. Ingat, kondisi negatif pertama kalidibentuk Kitaoleh pikiran-pikiran negatif.

c.Kita menganggap hidup kita berantakan. Ini jugasering bermain di dalam pikiran kita. Kitamenganggap hidup kita sudah “finish”, sudahberakhir. Akhirnya kita mati langkah sendiri, hanyamengurung diri di kamar, tanpa mampu berbuatsesuatu yang bermanfaat. Bila sudah begini, yangsering terjadi adalah kita seperti sedangmenghitung hari kematian. Deg-degan terus,sementara kita hanya berdiam diri saja.

Oleh karenanya, penting sekali mengembangkan pikiran-pikiran positif.

Tapi memang, orang-orang salah mah, sudah ketetapanAllah mereka ketakutan dengan kesalahan-kesalahannyaapabila ditampakkan Allah;

“Kamu lihat orang-orang yang zalim ketakutan dengan keburukan-keburukan yang telah mereka lakukan. Sedang akibat burukperbuatan buruk biar bagaimanapun juga tetap akan menimpamereka…” (asy Syûrâ: 22).

Tapi insya Allah, dengan iradah Allah, semua halyangburuk-buruk segera digantikan dengan yang baik-baik.Dan ini sekali lagi bisa kita dapatkan denganmemohonpetunjuk Allah, ampunan serta rahmat-Nya.Semoga tulisan ini benar-benar membawa manfaat,bukanhanya buat saudara, tapi juga buat saya dankeluarga.

4.Pikirkan kemampuan Allah, kuasa Allah. Janganmembatasi diri dengan kemampuan diri.

Pikirkan kemampuan Allah, bukan ketidak mampuan dirisendiri. Ini penting, sebab kita sering jadinya putus

asa,manakala kita sadar bahwa tidak ada satupun yangkita bias lakukan untuk menutup hutang. Kalau KuasaAllah kan tidak berbatas dan tidak bertepi. Bedadengan kuasa kita,langkah kita, yang ada mentoknya.Yang harus kita lakukan sementara kita tidak punyakemampuan, adalah kita secepatnya kembali kepadaAllah, dan meminta Kuasa-Nya hadir di dalam kehidupankita. Urusan hutang terlalu kecil bagi-Nya. Kalau Diasudah berkenan, bukan saja hutang kita akan lunas,tapi juga kehidupan kita akan kembali dibangkitkanoleh Allah, usaha kita kembali dijayakan, rumahtangga kembali diharmoniskan, pekerjaan kembalidiberikan, ketenangan kembali dihadirkan. Danmampukah Allah? Pasti mampu. Dia pasti mampu. Dan inipasti, tidak perlu diragukan lagi.

5.Yakinkan diri bahwa Allah Maha Menolong.

Pikirkan Allah itu Maha Menolong. Tinggal sekarangkita berupaya agar pertolongan Allah hadir dalamkehidupan kita, dalam permasalahan kita. Saudara,yang harus kita kuatirkan dalam setiap usaha kitadalam membayar hutangdan menyelesaikan permasalahan-permasalahan lainadalah jangan-jangan pertolonganAllah tidak ada. Sebabtidak mungkin yang namanya“susah” tidak mau pergikalau Allah sudah berkenanmenolong. Minimal, ketikapermasalahan masih ada,kalau Allah sudah berkenanmenolong, Dia akanmenghadirkan ketenangan dankedamaian di hati. Hidupkita tidak tegang, tidak panik.

6.Percaya bahwa Allah bakal menolong.

Usahakan menanamkan keyakinan bahwa Allah itubakalmenolong kita. Dengan begini, kita akan merasaaman.Sebab sudah ada sandaran. Kita pikirkan, kalauhutang kitaada yang menjamin, bukankah kita bakaltenang? Pikirkan, bila terhadap penyakit kita, adayang bilang, ah, penyakitini sih penyakit biasa,insya Allah bisa sembuh; maka hatik ita langsungsenang, langsung tenang? Demikianlah, kalau kitamenyandarkan diri kita kepada Allah, danm eyakinibahwa Dia Yang Maha Menolong mau menolong kita,sungguh, ketenangan dan kedamaian akanhadir. InsyaAllah. Dan yang tidak kalah pentingnya, jaga sikap,jaga hati, jagapikiran. Ini kalau kita semua mauditolong oleh Allah. Maksudnya, jadikan diri kitapantas ditolong oleh Allah;

“Barangsiapa yang bertakwa (memelihara diri) kepada Allah,niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Danmemberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Danbarangsiapa yang bertawakkal (menyerahkan diri dan persoalanhidup) kepada Allah, niscaya Dia akan mengurusnya…” (athThalâq: 2-3).

7.Percaya bahwa Allah hanya menghadirkan hal-hal yangmudah dan hanya akan mempermudah.

Pikirkan bahwa Allah itu hanya menghadirkan hal-halyang mudah saja. Tidak pernah menghadirkan hal yangsulit. Yang sulit mah kita. Kita bahkan menambahsulit diri kita dengan memelihara kekhawatiran danketakutan. Jadi,upayakan agar Kehendak Allah munculdalam kasus hutang piutang kita. Mengupayakankehendak Allah itua dalah dengan mengetahui dengan

cara apa dan berusaha mendekati Allah sehingga Diaberkenan kepada kita;

“… Allah hanya menghadirkan kemudahan bagi kamu, tidakmenghendaki kesukaran bagi kamu…” (al Baqarah: 185)8.

8.Jangan mengambil langkah yang salah dan hanyamenambah permasalahan.

Panik hanya kepada Allah. Jangan panik lalu mengambillangkah - langkah yang menambah runyam keadaan.Mengatasi hutang dengan hutang baru tanpa ada pijakanbayarnya adalah salah satu contoh kepanikan, menurutpengalaman saya. Jangan coba-coba menutup masalahdengan menghadirkan permasalahan yang lebih besar.

Berpaling kepada selain Allah (meminta bantuanparanormal, dukun-dukun, kyai-kyai kurafat, kyai-kyaimusyrik) akan menyebabkan Anda akan semakin jauhdari Allah. Langsung saja menghadap Allah, denganjalan shalat dan sabar. Meski demikian, tidak salahminta doa dari orang yang Anda anggap alim, tidaksalah minta nasihat dari pemuka-pemuka agama yangmasih menjaga kehormatan dan kemuliaan agama Allah.

9.Perbaiki ibadah dan tingkatkan usaha.

Tingkatkan usaha, perbaiki ibadah dan doa. Untuk Andayang muslim, terutama rajin bangun malam untuk shalattahajjud, dan pada pagi harinya shalat sunnah Dhuha,mengiringi shalat fardhu. Supaya pintu keberkahandari langit bertambah terbuka. Kalau mengambilnasihat dari Aa Gym, luruskan niat dan sempurnakan

ikhtiar.Percayalah, bila Anda berhutang, dan Andamemangberniat untuk membayar, maka Allah akanhadirkankemudahan-kemudahan bagi Anda. Dan hal inijugamenjadi ibadah tersendiri. Insya Allah.

10. Pasrahkan kepada Allah.

Memasrahkan diri kepada Sang Maha. Kalaupun akhirnyaada masa sulit yang memang harus mampir dalamkehidupan kita, terima saja. Yang penting kita tahubahwa Dia sedang melihat kita dan tetap akanmemperhatikan kita. Kita pasrahkan kejadian masadepan hanya kepada-Nya. Dan kadang-kadang kejadiantidak seburuk bayangannya koq. Udah waktunya berlalumah, ia akan berlalu. Pagi saja berganti malam, tidakpernah pagi terusatau malamterus. Sekali lagi,yakinkan diri akan Kuasa Allah. Insya Allah,ada sajajalan bagi kita, termasuk jalan keluar untuk hutang-hutang kita.

Membayar Hutang Lewat Jalan Sedekah

Kebesaran Allah selalu lebih besar dari pada semua permasalahanyang kita hadapi. Lalu kemudian yang kita perlukan adalahmenghadirkan kebesaran Allah dalam proses penyelesaianmasalah yang kita hadapi.

Sebenarnya ada satu lagi cara yang sangat-sangatefektif untuk bebas dari segala kesulitan, termasukurusan hutang yang tidak terbayarkan. Caranyabanyakin nolongorang, banyakin sedekah. Ketika kitamenemukan kesulitan muncul dalam kehidupan kita,apapun namanya, apapun bentuknya,bersegera saja

mencari orang-orang yang lebih sulit dari diri kita.Bersegera saja mencari orang-orang yang lebih susah,lebih menderita dari pada beban yang kita pikul. Manaperlu, korbankan banyak (jangan sedikit) apa yangkita punya. Kalaupun kita engga punya uang, tapi kitamasih punya aset barang, jual saja barangnya, lalusedekahkan. Keajaiban dari menolong orang, keajaibandari bersedekah akan membebaskan kita dari kesulitanseperti apapun kesulitan tersebut adanya. Buktikansaja. Lalu ada yang bertanya, ukuran sedekahnyabagaimana? Ukurannya adalah sebesar-besarnyakemampuan kita, dan sedekahlah yang terbaik. Besarkecilnya relatif. Tapi harus imbanglah denganmasalahnya. Kita punya masalah, sementara kita masihmemiliki aset ratusan juta rupiah, lalu kitamengorbankan “hanya” beberapa ratus ribu rupiah,tentuakan terlihat ketidak imbangan. Lakukanlahpengorbanan yang terbaik, supaya Allah melihat,“hemmm, si Fulan mau mengorbankan harta dan jiwanyauntuk-Ku, maka Aku akan bantu dia menyelesaikanpersoalannya.”

“Tidak akan mencapai kebaikan yang sempurna, sampai kamu maumengorbankan apa yang kamu cintai…” (Âli Imrân: 92).

Kebaikan buat para penghutang adalah terbayarhutangnya. Kebaikan buat orang yang sakit adalahsembuh dari sakitnya. Kebaikan untuk orang-orang yangsedang gelisah adalah ketenangan, dan seterusnya.Nah, mereka ini, digaransi Allah tidak akan mencapaikebaikannya itu dengan sempurna, dengan mudah dangampang, kecuali mereka mau mengorbankan apa yangmereka cintai. Untuk membantu menemukan bagaimanasihp engorbanan yang kira-kira dikehendaki Allah?

Berikut ini ilustrasi kejadian. Please, janganberpatokan dari hitamputih ilustrasi ini. Kembangkansendiri, dan selaraskan dengan iman kepada Allah,

a.Saudara misalkan yang punyaberkaitan dengankeinginan dan permasalahan kita; hutang. Katakanlahseratus juta rupiah. Sementara saudara saat initidak memiliki uang yang berarti untuk membayarhutang saudara. Tapi saudara memiliki tanah seluas100 meter persegi. Dan tanah itu satu-satunya, yangsedianya akan saudara bangunkan rumah (sebab masihngontrak). Lalu datang penawaran Allah, bahwakebaikan bagi saudara adalah ketika saudara bisamengorbankan apa yang saudara cintai. Kemudiansaudara berani mewakafkan tanah tersebut untuksekolah di sekitar saudara, atau saudara jual danuangnya saudara sebar untuk rizki yatim piatu dikampung Anda. Maka insya Allah ini dianggap sebagaisebuah pengorbanan.

b.Saudara memiliki uang hanya satu juta-satu13jutanya. Sementara saudara dihadapkan padapermasalahan hutang yang cukup besar. Lalu Allahmenjanjikan akan menolong mereka yang mau menolongsaudaranya. Dan karena tertarik dengan janji ini,saudara lalu menginfakkan delapan ratus ribu rupiah(jumlah yang sangat besar bila dibandingkan denganuang yang hanya satu juta rupiah), untuk menyentuhkesusahan orang lain, membelai yatim, membayarkanbeberapa spp anak, membelikan obat-obatan ringanbagi keluarga miskin; maka bila ini Saudaralakukan, insya Allah inilah pengorbanan terbaikdari saudara yang bisa segera mengundangpertolongan Allah.

c.Anda akan dioperasi jantung.Saat itu misalnya,tidak ada pilihan lain kecuali saudara menjualrumah satu-satunya milik saudara untuk biayaoperasi. Dan Anda rela untuk tinggal di rumahkontrakan dengan alasan kesehatan jauh lebih mahal.Tapi ketika saudara tahu tentang keutamaan sedekah,di mana salah satunya adalah menghilangkanpenyakit, Anda memilih tetap menjual tanahtersebut. Tapi bukan untuk biaya operasi, melainkanuntuk disedekahkan. Anda lalu pulang,menandatangani surat pernyataan pelepasan tanggungjawab dari rumah sakit. Kemudian Anda lalu memilihtidak operasi, tapi rawat jalan saja, sambilmencari pengobatan alternatif. Jalan ini ditempuholeh saudara, dengan keyakinan bahwa Anda perlusesuatu untuk dikorbankan, untuk disedekahkan.Subhanallah saudara, iman saudara akan membuatAllah menyembuhkan penyakit saudara, tanpa operasi.Akan ada saja jalan dari Allah untuk menyembuhkanpenyakit saudara tanpa melalui pintu operasi.Misalnya, suatu hari Anda kedatangan tamu, lalutamu ini menyarankan Anda meminum ramuan tertentu.Eh, dengan ramuan ini saudara bisa sembuh. Dansebenarnya, rahasia kesembuhan saudara adalahkarena adanya ridha Allah. Allah senang saudarasudah berani mengorbankan tanah satu-satunya yangsaudara sedianya jadikan biaya operasi; jadi dengan“hanya” meminum ramuan, saudara dibuat-Nya sembuh.

d.Seseorang yang ingin berhaji. Lalu dia memilikitabungan dua juta rupiah. Lantas dia berpikir, akanlama kalau ia menabung. Bagaimana kalau iasedekahkan saja? Urusan Allah yang akan melipatgandakan sedekahnya menjadi rizki baginya. Lalu iasedekahkan. Saudara, bila ini ia lakukan, Allah

Yang Maha Syakuur, Yang Maha Balas Jasa, akanmembuktikan janji-Nya. Di kemudian hari ia insyaAllah akan berangkat haji dengan rizki yang tidakia duga-duga sebelumnya.

Dan masih banyak lagi. Sekarang saudara hitungmasalah saudara, lalu saudara lihat-lihat di rumahdan disekeliling saudara; adakah sesuatu yang bisasaudara infakkan di jalan Allah, seraya memohonpertolongan-Nya dalam masalah saudara. Semakinbesar sedekah saudara maka pertolongan Allah punakan semakin besar.

sedekah akan memperbanyak rizki

Firman Allah dan Hadits Rasulullah YangBerkenaan Dgn Penyelesaian Hutang Segunung.

Baiklah, untuk lebih masuk ke hati, kita bahas 2darihadits Rasulullah, dan satu firman Allahberikut ini yangberkenaan dengan cara menyelesaikanhutang segunung;

a) Wallâhu fî ‘anil ‘abdi mâ kânal ‘abdu fî ‘awni akhîhi, Allahselalu berkenan membantu hamba-Nya, selama hamba-Nya berkenan membantu saudara-Nya. (al Hadits).

Inilah rahasia Allah yang tidak ada seorangpuntahu. Kenapa juga mereka yang sulit justruharus mencari mereka yang lebih sulit? Kenapamereka yang susah justru harus mencari merekayang lebih susah? Dan kenapa mereka yangmenderita harus mencari mereka yang lebih

menderita? Malah bukan sekedar mencari, tetapimembantu melepaskan kesulitannya, menolongkesusahannya, dan meringankan penderitaannya. Dalam konteks penyelesaian hutang, maka kitaharus cari orang-orang yang berhutang untukkita bantu bebaskan hutangnya; misalnyabebaskan hutang tetangga kita di warung,bebaskan hutangnya yatim di sekolah (yangterkait dengan spp sekolahnya), kita bebaskanmereka yang berhutang ke kita (lantarankesulitan ekonomi). Atau boleh juga kita carianak yatim untuk kita pelihara, kita cariorang-orang miskin untuk kita bagi sebagian darimakanan dan simpanan harta kita, dan kitabagikan obat-obatan dan pakaian gratis, danseterusnya.

Kiranya di antara sekian rahasianya kita seolahdisuruh melakukan 4 hal berikut ini;

Dengan membantu sesama, membuka mata danmelihat, betapa tidak layaknya bicarakesusahan, di tengah adanya banyak orangyang lebih susah dari diri kita. Terlalubanyak yang lebih susah, terlalu banyakyang lebih menderita, yang kemudianmenjadikan kita tidak layak untukbersedih. Apalagi berputus asa. Tidakberlama-lama sedih dan tidak berputus asaadalah awal yang bagus untuk memulaisebuah perubahan dan perbaikan. Apalagibila ditambah dengan sebuah semangat.Semangat keluar dari permasalahan.Semangat bisa membuat kita memaksa diri

kita untuk menatap langit, „tuk melangkahkeluar menciptakan sejarah kehidupan yangbaru.

Dengan melihat kebawah, kita malah bisabersyukur. Bukan mengeluh. Bersyukur dantidak mengeluh inilah yang kemudianmembawa ridha Allah masuk di tengahkehidupan kita yang sedang bermasalah. Kata Allah, hamba-Ku mengatakan mencintai-Ku, tapi ketika Aku beri dia sedikit sajakesusahan, ia mengeluh. Katakan padanya,sesungguhnya ia adalah pembohong. (HaditsQudsi). Dan teringatlah saya akan nasihatImam Ali, sebuah takdir (kejadian), kitasuka tidak suka, senang tidak senang,ridha tidak ridha, terima tidak terima,toh ia akan terjadi juga. Andai kitamenerima, maka bukan saja kita akanmendapat pahala, tetapi juga mendapatpertolongan dari Allah. Pertolongan Allahbisa berarti dukungan dan kemudahan dariAllah. Terima saja, dan syukuri. Lihatmereka yang lebih sulit, lebih susah danmenderita.

Di antara perbuatan yang membuat Allahlebih senang adalah membantu sesama.Banyak sekali ayat-ayat Allah di dalam alQur‟an yang Allah meminta kita untukringan membantu sesama. Bahkan sampai-sampai Allah memakai kata-kata, “Mandzalladzî yuqridullâha qardan hasanan… siapa yangbisa meminjamkan Allah…” yang kemudian Allahmenawarkan ganti yang lebih baik, “… fa

yudhâ-ifahû „adh-âfan mudhâ-afan…” Seolah-olahAllah yang perlu, dan „merengek-rengek‟kepada kita. Subhanallah, tidakkah kitamalu kepada Allah?

Ada sahabat yang bertanya kepada Rasul,wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kamimeminjamkan Allah, sedangkan Dialah yangmemberi makan, dan tidak diberi makan?Dialah yang mencukupkan segala kebutuhan,dan tidak memerlukan siapapun juga? Rasulullah menjawab, meminjamkan Allahadalah dengan memberi makan yangkelaparan, memberi minum yang kehausan,meringankan beban penderitaan sesama, danbersedekah. Akhirnya, ketika kita menjawab(memenuhi) permintaan Allah untuk membantusesama, perbuatan itulah yang mengundangkesenangan dan keridhaan Allah. KalauAllah sudah senang sama kita, sudah ridha,tidak akan ada kesusahan yang bolehmenjadi bagian dari kehidupan kita.

“… Sesungguhnya Aku beserta kamu jika kamumendirikan shalat, menunaikan zakat, berimankepada Rasul-Rasul-Ku, membantu mereka, dan kamupinjamkan Allah dengan pinjaman yang baik.Sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu.Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan kedalamsurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai.Maka barangsiapa yang kufur di antaramu sesudahitu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yanglurus.” (al Mâ-idah: 12).

Lihatlah, kalau Allah sudah beserta kita,maka tentu masalah kita akan menjadi bukanmasalah lagi. Karena Allah begitu kuasa.Dalam al Qur‟an bahkan Allah menyatakan,bukan saja akan mengembalikan pinjamanyang kita berikan dengan pengembalian yanglebih baik dan lebih banyak, Dia jugamemberikan bonus berupa ampunan. Kiranya,bila dosa kita telah membuat begitu banyakkesusahan terjadi, maka ampunan Allahmemang sebuah hal yang sangat-sangat kitaperlukan; “Jika kamu meminjamkan kepada Allahpinjaman yang baik,niscaya Allah melipatgandakanpembalasannya kepadamu dan mengampuni kamu.Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagiMaha Penyantun.”(at Taghâbun: 17).

Atau di lain ayat Allah menyatakan akanmelipat gandakan amal hingga sepuluh (alAn‟âm: 160)bahkan hingga 700x lipat (alBaqarah: 261). Tentu sajaangka ini hanyasekedar menggambarkan betapa besarnyabalasan Allah terhadap mereka yangmaumelakukan amal baik (baca: sedekah).

Ketika kita membantu sesama, membantumereka yang sulit, sesungguhnya kitasedang “menghibur diri sendiri”. Sehinggakita bisa berkata-kata; Apalah kesusahankita? Toh di tengah kesusahan kita, kitamasih bisa berjalan, masih bisa melihat.Sementara itu banyak yang tidak bisaberjalan lantaran lumpuh, dan banyak yangtidak bisa melihat lantaran buta; Apalah

penyakit kita? Toh di tengah penyakitkita, kita masih bisa berobat, masih bisajalan ke rumah sakit, masih ada yangmenemani. Sementara itu, banyak yangsakit, tapi tidak ada obat, tidak bisaberobat, bahkan tidak ada sanak saudarayang membantu; Apalah hutang kita? Tohbanyak juga yang sudah mah punya hutang,ia pun masih dipenjara, dan disitahartanya; Apalah masalah kita? Ketika kitabermasalah, kita masih memiliki keluarga.Toh, tidak sedikit orang yang bermasalahdan keluarganya kocar-kacir.

b. Bâdiru bishs hadaqah, fa innal balâ-a lâyatakhaththâha, bersegeralah bersedekah, karena bala(kesulitan, kesusahan, atau permasalahan), tidakpernah bisa mendahului sedekah. (al Hadits).

Sedekah diyakini bisa berperan sebagaipenolak bala.Kiranya, hadits di atas tersebutbisa menjadi hadits pendukung keyakinan ini.Dan nyatanya memang demikian. Dalam kontekspermasalahan, khususnya permasalahan hutang,tentu seseorang akan menghadapik emungkinanintimidasi dan kemungkinan-kemungkinan jeleklainnya. Hal ini biasa kalau memang punyahutang. Utamanya kalau pas tidak adakemampuan membayar. Maka, bersedekah, menjadipilihan yang tidak bisa ditawar. Seorangkawan bercerita, bahwa ia tidak punya uangyang cukup untuk membayar hutangnya. Kalaupunia bayarkan, maka bukan saja uang tersebuttidak cukup untuk membayar hutangnya (bahkan

untuk angsuran saja tidak cukup), tetapi iajuga tidak punya uang lagi. Maka yang ialakukan adalah membagi tiga. Sepertiga iagunakan untuk keperluan sehari-hari dan“ongkos jalan”, sepertigaia gunakan untuk“sedikit bahasa” untuk yang menagih,dansepertiganya lagi ia sedekahkan. Dan iamengaku, dikemudian hari ia berhasil membayarhutangnya. Seorang jamaah majlis yangkebetulan punya jadwal jatuh tempo hutangyang kelewat batas, pun memilih mengeluarkansedekahnya untuk “meredam marahnya ”merekayang menagih. Dan efektif! Menagih sih memangmenagih tuh petugas, tapi “tensinya” sudahtidak tinggi. Lain lagi cerita seorang kawanyang kena wasir. Suatu hari ketika iaterbaring lemah di rumah sakit, datanglahkeputusan dokter bahwa ia harus dioperasiuntuk wasirnya. Lantaran ia takut dioperasi,dan tahu keutamaan sedekah bahwa sedekah bisamenghilangkan bala (dan ia menganggap balaitu termasuk penyakit), maka yang ia lakukanadalah bertanya kepada istrinya, “mah, berapatabungan yang kamu punya?” Istrinya menjawab,“…Sekian…” Lalu ia berkata, “Mah, dari padauang itu dipake buat operasi, mendingan Mamahpulang aja. Sedekahin tuh uang buru-buru.Papah pengen pulang besok.” Tahu ga pembaca,wasirnya malah sembuh! Tanpa operasi. Hanyadengan jalan sedekah. Ketika saya berceramahdi Medan, saya “dicegat” oleh salah satujamaah yang hadir. Lalu ia “memaksa” sayamendengarkan kisah dia, bahwa dia pernahselamat lantaran sedekah. Ceritanya, suatu

hari ia disuruh membeli tiket untuk bosnya,tujuan Singapura. Entah bagaimana,tikettersebut hilang. Bingunglah dia. Lalu diamengingat, katanya sedekah bisa menolak bala.Tangannya otomatis merogoh kantong. Dan dikantongnya ada sekitar Rp.32.000,- rupiah.Tanpa pikir panjang lagi, ia sedekahkan uangyang ada di kantongnya tersebut kepada tukangsapudi bandara. Tidak lama kemudian, adapengumuman bahwa telah ditemukan tiket tujuanSingapura, dan bias diambil di bagian lostand found! Seorang sahabat yang sangat dekat,pernah selamatd ari bahaya kecelakaan lalulintas di jalan tol. Ceritanya,dengankecepatan yang tinggi, mobil Escudonyaditabrak mobil Feroza dari belakang. Kerassekali benturannya, begitu tutur sangsahabat. Entah kejadian fisika seperti apa,nampaknya sedikit keajaiban terjadi. MobilEscudonya engga apa-apa. Tidak lecet barangsedikitpun. Sedangkan mobil Feroza yangmenabraknya hancur berat di bagian depannya.Kejadian tabrakan tersebut di sore harii.Ceritapunya cerita, dia bertanya, apakah inilantaran dia di pagi harinya dia mengeluarkansedekah Rp. 200.000,- lalu dia diselamatkanAllah? Dengan penuh keyakinan yang mantap,saya menganggapnya iya. Entahlah apa yangterjadi andai di pagi harinya tidak diawalidenganb ersedekah. Dan memang beginilahkeutamaan sedekah.J adwal ketabraknya tetap,tapi kekuatan dari tabrakan tersebut sudahtidak mempunyai kekuatan lagi. Sudahd iredamoleh Allah karena sedekah. Semakin besar

sedekah kita, semakin besar bala yang bisadihilangkan. Insya Allah.

Memang perlu keyakinan yang tinggi kepadaAllah,bahwa memang bersedekah bisamenghilangkan bala.Maka wajar bila di surahal Furqân: 70, ada persyarataniman sebelumamal saleh. Amal saleh yang terbangundenganpondasi keimanan yang tinggi, akanmempunyaidampak kekuatan iman yang besarjuga.

c. Wa man qudira ‘alaihi rizquhû, falyunfiq mimmââtâhullâh, dan barangsiapa yang sedang disempitkanrizkinya, maka hendaklah ia banyak-banyakmenginfakkan hartanya yang diberikan Allah. (athThalâq: 7).

Banyak orang yang hadir ke Majlis Syifa untukkonseling permasalahan ini dan itu, termasukhutang. Dan terapi (jawaban) yang diberikanadalah memperbanyak sedekah saja. Karenasedekah bisa mengundang datangnya rezeki yanglebih besar. Dan begitulah yang ditegaskanoleh Allah di ayat yang dikutip di atas. Padasaat sempitrizki, justru kita harus berbagi,justru kita harus bersedekah. Sebagiannya adayang bertanya, kan kami tidak uang, dan kamijustru dalam keadaan sulit? Saudara, kalaukitamau, maka ada saja jalan untukbersedekah. Di satu sisi,boleh jadi kitatidak punya uang (baca: uang cash),tapilihatlah aset di rumah. Mungkin kitapunya tanah yang bisakita wakafkan, mungkin

kita punya benda elektronik yang bisa kitajual untuk kemudian kita sedekahkan, mungkinkita punya emas yang bisa kita jual juga, danmungkin kita punya-punya yang lainnya yangbisa kita “kecilin”, aliaskita jadikan iauang. Atau kita sumbangkan langsung secarafisiknya tanpa menunggu ia menjadi uang. Nah,bila kita bisa begini, maka kemungkinan besarkita akan dimudahkan oleh Allah segala urusandan diberikan rizki yang banyak. Sebuahpengorbanan juga akan dilihat Allah. Kecilpengorbanannya maka kecil pula bantuan Allahyang datang. Besar pengorbanannya maka besarpula bantuan Allah yang datang. Tentu sajakeikhlasan tetap menjadi prasyarat yangutama, karena biar bagaimanapun kecil danbesarnya perngorbanan adalah hal yang relatifsifatnya. Dalam hal besar kecilnyapengorbanan, Allah berfirman, lan tanâlul birra hattâ tunfiqû mimmâ tuhibbûn,kaliantidak akan mencapai kebaikan, sampai kalianbisamengorbankan apa yang kalian cintai. (Âli Imrân:92).

Dalam urusan hutang, maka kebaikan yangdimaksud adalah kemampuan menyelesaikanhutang. Sedang kebaikan bagiyang sakit adalahkesembuhan dari sakitnya, kebaikan bagi orangyang sedang surut bisnisnya adalah naik lagibisnisnya, jaya lagi bisnisnya, danseterusnya. Sungguh aneh, jika kemudian adaorang-orang yangs edang bermasalah dalamurusan rezeki, lalu tidak menyambut penawarandari Allah ini. Seorang kawan bercerita,

bahwa ia memiliki hutang sebanyak 70 juta.Menurut hitungan, tidaklah mungkin ia bisabayar dan hampir saja menyerah. Lalu yang ialakukan adalah mencari apa yang bisa ia“buang” untuk dijadikan senjata sedekah.Ketemu! Tidak jauh-jauh, yaitu handphone-nya.Ia jual saja handphone-nya, kemudian iasedekahkan. Tidak lama berselang, ia ditagihlagi, dan memang wajar ditagih. Ia mintawaktu. Ia juga bercerita, bahwa ia sedang adasedikit bisnis. Hanya bisnisnya ini tidakjalan. Padahal, katanya, kalau bisnisnya inijalan, insya Allah keuntungannya bisa dipakaiuntuk memulai mencicil hutangnya. Tahu apayang terjadi, orang yang menagih tersebutmalah menawarkan bantuannya lagi! Diamengajukan syarat, bahwa keuntunganpertamanya ia ambil seluruhnya dulu untukmembayar hutang dia kepadanya. Hingga lunas.Baru setelah lunas, keuntungan dibagi dua.Tentu saja ia setuju. Kiranya, kitamemangharus yakin sama janji dan kuasa Allah.Dan begitulah, kalau Allah sudah berkenanmenolong, tak ada yang bias menghalangi.Lihat saja, niatnya nagih, malah kemudianmenjadi mitra bisnis lagi. Satu hal yang mausaya garis bawahi, bahwa sedekah memang bisabenar-benar membuat Anda menjadi bisabayarhutang, menyelamatkan Anda dari kemungkinanbahaya, dan membuat rizki Anda menjadiberlipat-lipat. Sungguh, di lain waktu, sayaakan membahas perihal keutamaan sedekah inilebih lengkap dan lebih luas lagi. InsyaAllah.

Fadilah sedekah itu ada empat; mengundangdatangnya rezeki, menghalau kesulitan,menyembuhkan penyakit, dan memperpanjangumur. (al Hadits).Bolehkah Bersedekah DenganBerharapSesuatu Di Balik Sedekah Tersebut?CeritaMotivasi dan Spirit Dari Allah danRasul-Nya Lalu kemudian, yang menjadipertanyaan, apakah boleh sedekah denganmengharapkan “sesuatu” di baliksedekah yangkita lakukan? Hal ini menjadi penting, sebabinti dari“menyelesaikan hutang segunung”adalah dengan jalanmemperbanyak sedekah.Jangan sampai nanti kita diklaim,“Wah,saudara bersedekah ada maunya (yaitu maudibebaskan hutang)”. Semoga Allah berkenanmenunjukkan kita ke jalan yang benar, danmenyelamatkan kita dari kesalah pahaman akanajarannya, serta melindungi kita darikeyakinan yang salah. Amin. Allah jualahPenentu Kebenaran Yang Hakiki. Saudara,menurut pengetahuan kami (mohon koreksianbila ditemukan kesalahan) tidak mengapasaudara bersedekah sambil mengharap adanyabantuan Allah di masalah hutang saudara (ataudi masalah-masalah yang lain). Karena iniadalah permintaan saudara kepada Tuhansaudara, Allah rabbul „alamin.

Iman yang bagaimana lagi ukurannya dibandingkita percaya akan janji-Nya dan memohonkepada-Nya melalui pintu sedekah? Semakinbesar tingkat kepercayaan kita kepada Allah,tentu akan semakin besar pula sedekah kita,

pengorbanan kita. Mengakadkan keutamaansedekah dengan berharap masalah hutangselesai juga tidak terkait dengan ikhlas atautidak ikhlas. Saudara boleh tidak sepahamdengan hal ini; bahwa masalah bisa dibelidengan sedekah dan bahwa keinginan juga bisadibeli dengan sedekah. Tapi insya Allahtulisan ini juga tidak bermaksudberkonfrontasi kepada mereka yang tidaksetuju. Hal ini dipaparkan, tidak lain tidakbukan agar tumbuh spirit, tumbuh semangatuntuk giat beramal dan bersedekah. Saudara,sedekah dikatakan tidak ikhlas adalah kalaukita ngomongin sedekah kita, mengungkitnya disesame manusia (al Baqarah: 264). Tapi kalaukita berharap “imbal jasa” dari Allah,menurut keterbatasan kami, ini namanya“doa”,atau “permintaan”. Pikirkanlah, apalah lagiyang lebih utama, dari pada mengharap hanyakepada Allah? Dan memasukinya lewat pintuyang diperintahkan oleh-Nya, yang salahsatunya adalah pintu sedekah? Syahdan, adaorang tua yang bilang kepada anaknya,“Nak…Jika kamu berhasil masuk ranking sepuluhbesar, kamu akan ayah belikan sepeda.” Laluterjadilah dorongan yang begitu besar didalam diri si anak tersebut sehingga iamemacu dirinya untuk bisa menembus sepuluhbesar. Tatkala anaknya bisa mencapainya, sianak “menagih janji”. Dan dapatlah janjitersebut, karena memang sudah dijanjikan. DanSubhanallah, Allah menawarkan dan menjanjikansurga bagi siapa yang mengerjakan perintah-Nya, dan mengancam dengan neraka bagi siapa

yang menjauhi-Nya. Maka, salahkah bila kitajuga mengharap surga dan berharap jauh darineraka-Nya dengan beribadah kepada-Nya? Allahmemberikan surga dan neraka sebagai motivasidan ancaman. Bahkan dalam Ilmu Hadits, kitajuga mengenal adanya hadits targhibwattarhib, hadis motivasi dan ancaman.Berikut ini beberapa contoh hadits yangmemberikan motivasi beribadah/beramal:

Sa‟ad bin Abi Waqqash r.a. berkata, “Suatuhari kami duduk bersama Rasulullah, kemudianbeliau bersabda, apakah kalian tidak maumendapatkan seribu kebaikan setiap harinya?!Seseorang yang hadir di situ bertanya,bagaimana caranya mendapatkan seribu kebaikanitu? Beliau menjawab, yaitu dengan bertasbihsebanyak seratus tasbih. Maka baginyatertulis seribu kebaikan dan darinya dihapusseribu kesalahan.” (HR. Muslim).

Nah, hadits ini memberikan motivasi untukmembaca tasbih sekurang-kurangnya seratuskali. Tapi apakah setelah tahu bahwa ia bisamendatangkan seribu kebaikan dan menghapusseribu kesalahan, lalu kita tidak mau berbuatkebaikan? Tentu saja kita akan tetapmelaksanakan kebaikan yang lain, tidak hanyabertasbih saja. Tapi hadits ini cukup untukmembuat kita menjadi gemar membaca tasbih.Lalu salahkah kita mengharap seribu kebaikandatang dan seribu kesalahan terhapuskandengan membaca seratus tasbih? Tidak salah,sebab memang Rasulullah yang menawarkan hal

tersebut. Dan ini tidaklah mengganggu apayang disebut dengan “keikhlasan”.

Abu Dzar berkata, berkata Rasulullah, segalaucapan dari kalian bisa menjadi sedekah.Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahliladalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,mengajak kepada kebaikan adalah sedekah danmelarang kemungkaran adalah sedekah. Hal itudicukupi dengan dua rakaat yang dilakukanpada waktu Dhuha.” (HR. Muslim).

Di dalam hadits tersebut, Rasul memberikanmotivasi bagi seseorang yang mau melaksanakanibadah shalat sunnah Dhuha. Disebutkeutamaannya mencukupi “keperluan” sedekahdengan hanya mengerjakan shalat sunnah Dhuhadua rakaat. Tapi apakah kemudian kita yangmembacanya lalu tidak mau sedekah lagi? Tentusaja tidak. Kita tetap akan bersedekah kalaumemiliki kelebihan uang. Hanya, setelah tahukeutamaan shalat sunnah Dhuha yang demikianbesarnya, ada kemungkinan bagi seseoranglebih giat lagi melaksanakan shalat sunnahDhuha ini. Lalu salahkah kita berharap akanfadilah shalat sunnah ini? Jelas tidak salah,sebab Rasulullah sendiri yang menawarkannyadan memberitahukannya.

Abu Hurairah berkata, bahwa ada fakir miskinMuhajirin yang datang kepada Rasulullah,kemudian mereka berkata kepada beliau, “Enakbetul orang-orang yang memiliki harta.Karena mereka meraih derajat yang tinggi dan

kenikmatan yang kekal. Mereka shalat sepertikami dan puasa seperti kami juga, sedangkanmereka memiliki kelebihan berupa harta yangdengannya mereka dapat melaksanakan ibadahhaji dan umrah serta berjihad dan bersedekah.” Lalu Rasulullah bersabda, “Maukah kalianaku ajarkan sesuatu yang dengannya kalianakan bisa mengejar kelebihan mereka dandengannya pula kalian akan mendahului orangyang setelah kalian. Tidak ada orang yangmengungguli kalian kecuali jika diamengerjakan hal yang sama dengan yang kaliankerjakan.” Mereka menjawab, “Mau ya Rasul.”Beliau meneruskan, “Kalian membaca tasbih,tahmid dan takbir setelah selesai shalatsebanyak tiga puluh tiga kali.

” Abu Shalih, perawi dari Abu Hurairah,ketika ditanyakan tentang bagaimanamengucapkan zikir tersebut, dia berkata,“Bacalah subhanallah, alhamdulillah danAllahu akbar, sehingga masing-masing dibacatiga puluh tiga kali.” (Muttafaq „alaih). *** Begitulah halnya dengan sedekah. AllahdanRasul-Nya memberikan spirit, memberikanmotivasi,memberikan stimulus, bahwa bila kitamau bersedekah, maka salah satu keutamaannyaadalah kita dijauhkan daribala dan dijauhkandari kesulitan (di samping kita akandijauhkandari penyakit dan ditambah rezekinya).Apalagi janji-Nya tentang seputarpelipatgandaan amal banyakdiabadikan di dalamal Qur‟an. Alias Allah sendiri (diluarhadits) yang menyatakan/mengundang

seseorang beramaldengan imbalan balasankebaikan yang lebih baik lagi.Contohnyaadalah apa yang tertera di dalam ayatberikutini; “Barangsiapa yang melakukan amalbaik, maka baginya sepuluh kali lipatamalnya…” (al An‟âm: 160). “Perumpamaannafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yangmenafkahkan hartanya di jalan Allah adalahserupa dengan satu benih yang menumbuhkantujuh bulir, di mana pada tiap-tiap bulirmengandung seratus biji.

30. 30 Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapayang dikehendaki…” (al Baqarah: 261). Maka tidaklahsalah bila kemudian kita juga berharapbalasan dariAllah. Dan sudah barang tentu, bila hal inisalah, makaAllah sendiri tidak akan menjanjikannya. Lihat lagiayat berikut ini, yang sekilas nampaknyaakankontradiksi: “… Dan apa saja yang kamu nafkahkan dijalan Allah, maka pahalanya untuk diri kamu sendiri.Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkankarena mencari keridhaan Allah…”(al Baqarah: 272). Tapiternyata ayat ini bukan menunjukkanketidakbolehanmeminta kepada Allah lewat jalan amal.Ayat inimenunjukkan larangan beramal sebab manusia,tapi untukmencari ridha-Nya dalam beramal. Danperhatikan sekalilagi. Malah, bukankah dengan Allahmengungkapkankeutamaan beramal di jalan-Nya, diayat-ayat sebelumnya,itu juga menunjukkankeridhaan-Nya memberi lebih, danridha kita memintanya?Ini bahkan dibuktikan dengandilanjutkan di ayat tersebutjuga (di ayat yang sama)dengan kalimat: “… Dan apa saja harta yang baik yangkamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanyadengan cukup. Sedikitpun kamu tidak akan dianiaya.” (alBaqarah: 272). Dan juga lihat motivasi dari Allah di

ayat berikut ini; “Sesungguhnya orang-orang yangmengerjakan amal saleh, mendirikan shalat danmenunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala di sisiTuhannya. Tidak ada 31. 31 kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pulamereka bersedih hati.” (al Baqarah: 277). Jadi, initidak terkait dengan ikhlas dan tidak ikhlas.Inilahhubungan termanis antara Allah dan hamba-Nya,Rasul danummatnya. Bila kita baik kepada Allah danRasul-Nya,mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allahdan Rasul-Nya, maka keperluan kita akan dicukupkan, dankita akanditolong. Sementara itu, teruslah melatih diri, bahwatanpaiming-iming surga dan tanpa ancaman neraka,kitabisa juga beramal, dengan tujuan yang satu; RidhaIlahi.Kita kan tidak bisa selamanya seperti anak kecil,yang barumau menyapu kalau bundanya bilang, “Nak,tolonglahmenyapu… nanti ibu tambahin deh uang saku…”Tidak. Kitaharus melangkah menjadi orang dewasa. Suatusaat, ketikakita sudah dewasa dalam beragama, maka kitatidak perludiiming-imingi uang saku untuk menyapu. Kitaakanmenyapu, dengan atau tanpa uang sakutambahan.Mudah-mudan Allah senantiasa memberikanbimbinganbagi kita. Jadi insya Allah, kalau saudaraberharap sesuatudari amal saudara, sementara itupengharapannyahanya kepada Allah, maka tidak mengapa.Janganmempersulit diri dengan mengatakan bahwa initidak etis.Etis-etis saja. Wong berharapnya sama Allah.Yang tidaketis itu kalau justru kita tidak memintakepada Allah. Dankemudian kita membicarakan amal kitadi mana-manauntuk tujuan dipuji (sedangkan bilatujuannya untuk ditirusaja tidak ada salahnya; siapatahu bisa menjadi teladan).Dalam shalat saja kitadimotivasi oleh Allah dan

32. 32Rasul-Nya, bahwa kalau saja kita mauberjama’ah,maka pahalanya akan dilipatgandakan duapuluhderajat lebih banyak daripada shalat sendiri.Tentusebagai seorang muslim, ketika shalat berjama‟ahinimenjadi sifat kita, maka kita tiada lagi perlumelihat bahwashalat berjama‟ah ini mengandung keutamaandua puluhderajat lebih tinggi daripada shalat sendiri.Artinya, setelahpembelajaran terjadi, kita bisa shalattanpa memikirkanlagi tentang pahala. Begitulah yangdiharapkan darimotivasi tentang fadilah sedekah.Sebagai sebuahpembelajaran juga kiranya. Tapi baiklah,mudah-mudahan ketika kita sudah bisabilang, “masa samaAllah hitung-hitungan (dalam beramal)…”Mudah-mudahansaat itu kita sudah dimasukkan ke dalamderajat keimananyang tinggi yang tidak perlu lagisemacam imbal sajadari Allah. Sekali lagi, latihlah diri kitadengan amal-amal yang kita lakukan hanya untuk ridhaAllah. Sayaingin memberitahu sedikit rahasia kecil;Kita tidakperlu risau bahwa apakah dengan tidakkita katakan amalkita untuk apa, lalu Allah tidakmemperhatikan keperluankita? Allah Maha Tahu.Dia Tahu apa yang menjadikebutuhan kita. Menjadisenang, adalah dampak positifdari kedekatan hubungandengan Allah, tanpa perludiminta. Menjadi kaya, adalahdampak positif darikedekatan hubungan dengan Allah,tanpa perlu diminta.Selamat dari marabahaya, adalah jugadampak positif darikedekatan hubungan kita denganAllah, dan inipun tanpaperlu diminta. Begitu jugasebaliknya, kita tidakmenginginkan kesusahan, tapi iaakan menjadi dampak yangpasti ada bila kita jauh dari 33. 33Allah. Menjadi miskin (bisa juga miskin hatisebabserakah), adalah juga dampak yang pasti ada, bilakitamemang lupa akan Allah. Dan akhirnya, kehidupanyangdipenuhi masalah, adalah juga menjadi dampak yang

pastiada, bila kita memang jauh dari Allah. Tapisementara itu, permintaan yang dinyatakan– baik lewatlisan, apalagi jika dibarengi denganamal saleh –tidaklah juga menyalahi aturan. Allahyang meminta kitauntuk meminta kepada-Nya.Bahkan di penghujung surah alFurqân, Allah menyatakantidak akan memperhatikan kitaandai tidak ada permintaandari kita. Saudara, mungkinsuatu saat saudara merasa adasesuatu hal yang bakalmengganggu keikhlasansaudara. Katakanlah kejadiannyabegini: Dulu pernah kitamenolong anak si Fulan. Tidaktahunya, sekarang kita yangmembutuhkan pertolongan.Datanglah kita kepada siFulan tersebut, karena kitamemandang keadaannya sudahberubah. Si Fulan tersebutsudah kita anggap mampu.Tapi apa yang terjadi, si Fulanmenolak membantu.Saudara, bila kemudian saudara katakankepada manusiayang lain, wah, kurang ajar betul diaitu. Dulu anaknyawaktu susah saya bantu. Sekarang sayaminta bantuan dandia bisa membantu, dia katakan tidakbisa membantu.Saudara, bila saudara melakukan hal ini,barulah saudaramasuk dalam kategori tidak ikhlas. Lalubagaimana supaya selamat? Kan manusiajuga punya sifatkeluh kesah? Sedangkan kalau keluhkesah kita tidak kitakeluarkan, jadi penyakit katanya. Nah,bila begini,keluh kesahkan saja kepada Allah. Insya Allah 34. 34saudara akan selamat. Tidak mengapa berkeluhkesahkepada Allah. Bahkan Dia menunggu kita berkeluhkesahkepada-Nya. Ini sama sekali tidak menjadikansaudarakehilangan keikhlasan. Misalnya denganmengadukan, “YaAllah, sakiiit hati saya… Saya dulupernah membantu si Fulan disaat dulu dia susah. Tapikini ketika saya yang susah sedang siFulan senang, diatidak membantu. Ya Allah, saya tidak maumerusak amalsaya dengan mengadu kepada selain Engkau Rabb.Makanyasaya adukan kepada Engkau saja. Rabb, saya tidakminta

si Fulan Engkau balas. Karena mungkin dia tidaktahu.Saya hanya meminta Engkau hadirkan bantuan untuksaya lewatjalan yang lain, dan Engkau sadarkan siFulan. Maafkankesalahan saya ya Rabb, bila kesalahan-kesalahan saya itulah yangmembuat diri saya susah sayasekarang…” Begitulah. Dengan mengadukan kepada Allah,sesak didada hilang, dan saudara tetap selamat, tanpamerusakkeikhlasan. Sekali lagi, maaf bila sayamengulang dan mengulang,tidak mengapa sedekah denganmemiliki niat yang sifatnyamungkin “duniawi”; pengenkaya, pengen senang, pengenbebas masalah, pengentercapai keinginan. Asal, seluruhniatan itu saudaramintakan kepada Allah. Misalnyadengan mengatakan(secara rahasia, hanya kepada Allah),“Ya Allah, Engkautahu apa yang menjadi kesulitan saya… Hariini, sayasudah usap beberapa kepala yatim. Saya jugasudahmemberikan sedikit makanan dan minuman untukmereka yangtidak punya. Ya Allah, saya mengatakan inihanya kepada-Mu,dan hanya di depan-Mu, yang sebenaranyaMaha Tahu apa yangsaya lakukan. Tapi ya Rabb, sebagaimanusia, saya juga memilikipermintaan, dan bukankahpermintaan dari hamba-Mu adalahsesuatu yang Engkausukai? Ya Rabb, tolonglah supaya saya bisa 35. 35terbebas dari kesulitan yang sedang sayahadapi. Semoga amal baiksaya bisa Engkau terima, dansemoga amal buruk saya bisaEngkau hapuskan.” Sementaraitu saudara harusmenyembunyikan amal saudara daripenglihatan manusia.Cukuplah Allah yang tahu.ApakahKita Masih Mendapatkan BahagianDi Akhirat, Sebab KitaMeminta Bahagian DiDunia? Insya Allah, saudara jugatetap akan mendapatkanbagian di akhirat kelak, meskipunsaudara “meminta”bagian dari “keuntungan” sedekah didunia ini. KarenaAllah berjanji, akan menyempurnakanbalasan seorangmukmin yang bersedekah di akhirat kelak.

Dan siapa sihmukmin? Mukmin kan, bisa kita bawa kepadapengertianbahwasanya dia percaya kepada Allah danRasul-Nya,termasuk ketika dia percaya juga akan janji-janji-Nya danjanji-janji Rasul-Nya. Memang, ada firmanAllah yang mengatakan bahwaada seseorang yang hanyamemohon (hanya menghendaki)kebaikan di dunia, sementaraitu ia tidak mendapatkankebaikan di negeri akhir (alBaqarah: 200, al Isrâ: 18-19).Tapi konteks firmantersebut bukan pada masalah di atas(beramal denganberharap sesuatu dari Allah). Yangdemikian itu terjadiapabila kita melakukan sesuatu tanpamelibatkan Allah,membelakangi Allah, dan Seseorang punya modal,laluriya dihadapan manusia. Contoh; berdaganglah ia.Dalam berdagang pun ia bawa kejujuran dan profesional.Ia pun tahu tentang teori dagang dengan baik, dan 36. 36 berpengalaman. Ditambah lagi barangnya baik.maka secara dunia, dia insya Allah wa bi-idznillahmendapatkan keuntungan dari dagangannya. Hanya sayang,dalam berdagang dia tidak shalat. Maka berlakulahfirman Allah tersebut; dagangan dapat, untung duniadapat, tapi Allah tidak ia dapatkan. Allah bisa saja“mewujudkan” ketidakberkahan. Maka jadilah ia untung,tapi keuntungannya tidak membawanya kepada kehidupanyang berkah. Seseorang berusaha. Usahanya bener, lurus,lempeng. Usahanya juga engga ngerugiin orang, danhalal. Tapi lantaran tidak mengeluarkan zakat dansedekah, maka dia tetap dianggap tidak melibatkanAllah. Maka, boleh jadi, dia mendapatkan dunianya.Maksudnya tetap untung. Tapi usahanya tidak membawanyadekat kepada Allah. Untung dapat, Allah tidak diaSeseorang sakit. Lalu dia ke dokter. Berolehlah diaobat,dapatkan. dan ditambah dia juga rajin ngejagadiri, ngejaga pantangan. Boleh jadi ia memang sembuh,sebab ukurannya memang kalo orang berobat ya sembuh,

insya Allah. Tapi kalo dalam berobat ia tidak shalat,tidak memperbaiki diri, tidak berdoa melibatkan Allah,maka walaupun sehat dapat, Allah tidak ia dapatkan.Lalu bagaimana caranya mendapatkan Allah juga disamping kesembuhan? Caranya dengan berdoa kepada Allah,berobat sebagaimana biasa, dan berusaha memperbaikisikap dan sifat. Siapa tahu penyakit ini adalah pesandari Allah untuk mengingat diri-Nya. Nah, jika begini,sembuh dapat, Allah juga dapat. 37. Seseorang mau punya uang, tapi caranya salah;37merampok, berjudi, jadi bandar, jual obat terlarang,korupsi, membuat proyek fiktif, dan lain sebagainya.Kalau ini dilakukan, barulah seseorang masuk kepadakategori “hanya mau dunia saja, sedang akhirat tidak iadapatkan”. Sedangkan yang ia dapat sendiri adalahsesungguhnya bukan kesenangan dunia, melainkan nerakadunia. Lihat saja ujung kehidupan orang-orang yangseperti ini, sengsara! Lebih banyak susahnya Seseorangbersedekah karena ingindaripada senangnya. dipandang.Dalam konteks ayat 200 surah al Baqarah, dan al Isra:18-19, ia tetap mendapatkan pujian, bisa jadi. Tapi dimata Allah? Nol besar, alias tidak mendapatkan pujianapa-apa. (al Baqarah: 264). Tapi, kata Allah, adasebagian lagi yang mendapatkandunia dan akhiratnya,sebab dalam berjalan di dunia, iatidak melupakan Allah;“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ya Tuhankami berilah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (al Baqarah:201). Jadi, kalau bisa, kita menjadi manusia-manusia,yangdunia dapat, akhirat dapat. Tapi, kembalidalam kontekssedekah (baca: amal), di mana seseorangmengharapkan“bayaran instan” di dunia juga, maka initidak berarti“dunia dapat, tapi akhirat tidak dapat”,tidak demikian. Iatetap dapat bagiannya di akhirat,

karena memang Allahberjanji akan “menyempurnakanbalasannya orang-orang 38. 38yang beriman dan beramal saleh, nanti di haritidak adaperlindungan kecuali perlindungannya Allah.”Sementara itu ada yang bilang, ada firman Allahjugayang bunyinya walâ tamnun tastaktsîr, janganmemberi denganmengharap dapat lebih banyak lagi. Cobasekali lagi lihat ayatini utuh, bahwa ini dibawa kepadakondisi di mana kitaberamal pamrih; minta dilihat,minta imbal, dari manusia,dus berharap sesuatu darimanusia. Sedangkan memintakepada Allah? Maka ini adalahbagian dari keutamanberamal di jalan-Nya. Malah,mintalahsebanyak-banyaknya kepada Allah. Isa„alaihissalamdiriwayatkan pernah bersabda di depanmurid-muridnya,kalau aku meminta, maka aku tidak akanmemintasejumput jerami kepada Allah. Maksudnya,mintalahjangan yang sederhana kepada Allah Yang MahaKuasa.Mintalah sesuai kepentingan kita, sesuaikebutuhan kita.Toh Allah juga bilang, iyyaka na‟budu waiyyaka nasta‟în,kepada-Mu lah kami beribadah dankepada-Mu lah kamimemohon; kepada siapa lagi kitameminta selain kepadaAllah, tentu setelah kitaberibadah kepada-Nya, barulahkita layak meminta kepada-Nya. Di firman Allah yang lainjuga dinyatakan, ud‟ûnîastajib lakum, mintalah pada-Ku,niscaya Aku akankabulkan. Laksana kita punya orang tua,masakan kitaminta kepada orang tuanya orang lain?Laksana permintaanistri, masakan dia meminta kepadasuami orang lain?Allah mewanti-wanti ikhlas dan ketidakikhlasandenganberfirman melalui dua ayat berikut ini;1. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahalasedekahmu dengan menyebut-nyebutnya 39. 39 dan menyakiti perasaan si penerima. Sepertiorang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada

manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan harikemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu laksanabatu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu ituditimpa hujan lebat, lalu jadilah ia bersih tidajbertanah. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apayang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjukkepada orang-orang yang kafir.” (al Baqarah: 264).2.“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakanhartanya karena mencari keridhaan Allah dan untukketeguhan jiwa mereka, seperti kebun yang terletak didataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, makakebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jikahujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis akandatang. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(al Baqarah: 265). Insya Allah, ketika kita berharapkepada Allah, inilahwujud iman yang manis, wujud dariharmonisasihubungan yang indah antara makhluk dengankhaliqnya,antara manusia dengan penciptanya, antarayang diberidengan Pemberinya, dan antara yang dipenuhidenganYang Memenuhinya. Sekedar mengulang, tidakadaperkara etis dan tidak etis, atau masuk ke dalamkonteks“hitung-hitungan” dengan Allah ketika kitaberharapkepada-Nya ketika kita beramal. Inilah jugawujud doa kitayang sangat efektif. Yakni ketika kitamampu berdoabukan sekedar dengan lisan, melainkan jugadengantindakan, dengan amal. *** 40. 40 Bila penjelasan ini masih kurang juga, sayakutipkansesuatu yang menarik. Yaitu memperhatikanfirman Allahdi surah al An‟âm: 161-163, ketika Diamengajarkan kitaharus berbuat hanif, berbuat lurus danikhlas; serayamengabdikan diri (hidup dan mati) hanyauntuk Allah dantidak menyektukutan-Nya. Apanya yangmenarik? Karenadi ayat sebelumnya (al An‟âm: 160),Allah menjelaskankeutamaan amal dengan ganjaran sepuluh

kali lipat. Jadi,pengharapan balasan amal kepada Allah,dan hanya dariAllah, sama sekali tidak menyalahi teorikeikhlasan. Ayat161-163 surah al An‟âm ini kerapdipakai oleh sementarapendapat yang mengatakan bahwaberamal itu janganpamrih terhadap Allah. Denganpemaparan singkat di atas,rugilah manusia, biladitawarkan sesuatu dari Allah tidakdiambil. Keutamaanamal adalah Allah yang menawarkan,kita tinggalmengambilnya saja. Sekali lagi saya kutipkan apa yangsudah dikutipkandi atas, bahwa hal ini menjadi pentingsaya bahas, sebabinti dari “menyelesaikan hutangsegunung” adalah denganjalan memperbanyak sedekah.Jangan sampai nanti kitadiklaim, wah, saudarabersedekah ada maunya (yaitu maudibebaskan hutang).Akhirnya kita tiada “darah” dan tiada“gairah” dalamberamal. Semoga Allah berkenanmenunjukkan kita ke jalanyang benar, danmenyelamatkan kita dari kesalahpahamanakan ajaran-Nya,serta melindungi kita dari keyakinanyang salah. Amin.Allah jualah Penentu Kebenaran YangHakiki. *** 41. 41 Dan sebelum mengakhiri tulisan sesi ini, sayainginberpesan beberapa hal tentang sedekah;1. Jaganiat. Jangan sampai kita berniat memang tidak maubayar. Kata Rasul, ketika kita berniat membayar hutang,maka sesungguhnya Allah sudah akan memudahkan kitauntuk bisa membayar hutang tersebut. Dan jangan sampaimenjadikan sedekah sebagai olok-olok belaka. Yakni,ketika kita bersedekah hanya menjadi tameng supaya kitatidak bahaya. Lalu setelah lepas dari bahaya kita samasekali tidak mau bersedeklah lagi. Bersedekahlah sebabiman, supaya bisa meningkat dan meningkat terussedekahnya. Dan sekali lagi jaga niat. Jangan sampaikita memang niat ngempang!2. Bersedekah bukan berartimenghentikan ikhtiar duniawi kita. Bukan. Jangan

mentang-mentang dikemukakan salah satu fadilah sedekahadalah menyembuhkan penyakit, misalnya, lalu kita jadiberhenti berobat. Terus saja berikhtiar mencari obat.Bersedekah adalah untuk menjadikan ikhtiar kita menjadilebih berkemungkinan berhasil. Sebab apa? Sebab didalamnya kita sudah melibatkan Allah lewat jalansedekah.3. Bersedekahlah dengan terus meningkatkanibadah-ibadah yang lain; shalatnya lebihditepatwaktukan (kalau bisa latih diri untuk shalatberjamaah), shalat-shalat sunnah mulai ditegakkan(terutama shalat tahajjud, shalat taubat, shalat hajatdan shalat dhuha), memulai puasa sunnah (terutama puasasenin kamis dan kalau bisa lagi, puasa 42. 42 daud/sehari puasa sehari berbuka), danibadah-ibadah ritual lainnya.4. Bersedekahlah denganuang yang halal. Bersedekah dengan uang yang haram,ibarat mencuci pakaian dengan air yang kotor. Lihat,bukan saja ia tidak bersih, malah ia akan semakinkotor. Bersedekah dengan uang haram, atau dengansesuatu yang haram, sama saja dengan memperolok-olokkanagama Allah. Bertaubatlah dulu dari segala apa yangsudah kita kerjakan yang sifatnya keburukan, dosa danmaksiat. Agar semakin terang kehidupan kita dunia danakhirat.5. Jangan menunda-nunda bersedekah. Kita tidaktahu kapan datangnya kematian. Sedangkan kalau kematiansudah datang maka tidak ada lagi kesempatan kita untukbersedekah. Di antara sebab lain jangan menunda-nundabersedekah adalah kita juga tidak pernah tahu kapankita “jatuh bangkrut”, atau kapan kita berubah pikiran.Begitu terlintas niatan untuk bersedekah, sudahlah,cepat saja keluarkan sedekah tersebut. Kalau kitakebanyakan timbang timbing, kebanyakan berpikir, makabiasanya yang lebih sering terjadi adalah kita tidakjadi bersedekah.6. Patut pula saya beritahukan,

“sedekah jor-joran” atau “sedekah yang sangat banyak”hanya diperbolehkan Rasulullah kalau seseorang “masihjauh dari meninggal”. Kalau seseorang sudah sekarat,tidak boleh ia (tanpa persetujuan ahli warisnya)menyedekahkan hartanya lebih dari sepertiga. Karenadikhawatirkan Rasulullah, ia akan menjadikan ahliwarisnya menjadi miskin. “Sedekah jor-joran” ini 43. 43 sangat diperlukan (sebagaimana sudah dibahasdi atas), bagi seseorang yang memang sangat sangatmembutuhkan pertolongan Allah dalam waktu yang cepat.Misal ia sedang dililit hutang yang tidak imbang lagidengan asetnya, sedang aset satu-satunya adalahrumahnya yang juga sangat sederhana. Katakanlah,hutangnya seratus juta, dan rumahnya kalau dijualsekalipun hanya tersisa uang dua puluh juta. Dalamkondisi ini, kalau ia masih sehat, ia bisa “bertaruh”untuk menunjukkan pengorbanannya di mata Allah. Ia bisajual ia punya rumah, sisakan sedikit untuk mengontrakrumah kecil dan hidup barang beberapa bulan, selebihnya“buang” untuk disedekahkan. Inilah hal yang luar biasakalau bisa dilakukan oleh seseorang yang sangat-sangatperlu pertolongan Allah (lihat kembali pembahasan-pembahasan di atas).7. Latih diri kita untuk bisabersedekah meskipun kesusahan tidak ada (atau sudahterlewati). Kenapa? Biar bagaimanapun kita akanmelewati pengadilan kubur dan pengadilan akhirat. Tidakada satupun yang tahu bagaimana keadaannya nanti;selamatkah atau celaka. Maka dengan terus menerusmerajinkan diri untuk bersedekah, kita bagaikan membuatperlindungan dan penyelamatan diri sendiri untuk bisamelewati dua pengadilan tersebut dengan baik. Ingat,selain doa anak yang saleh dan ilmu, sedekahlah(sebagai salah satu wujud amal saleh) yang bisa kitabawa ke alam kubur dan ke alam akhirat.8. Bersedekahlah

yang tulus, yang ikhlas. Jangan pamer kepada manusia.Bisa sia-sia sedekah kita. Sementara itu, berharaplahkepada Allah dan memintalah 44. 44 kepada-Nya. Tapi ingat, jangan jugabersedekah hanya untuk menjadikan kita terbebas darihutang. Dan jangan bersedekah cuma untuk menjadikanpenyakit kita sembuh, atau bisnis kita menjadi jayakembali. Jangan. Sayang. Soalnya kita bisa dapat lebihdari itu. Jadikan “kebutuhan-kebutuhan” kita itu hanyamenjadi sebuah doa penyerta saja. Tujuan utama kitaadalah mencapai ridha-Nya Insya Allah, kalau Allahsudah ridha, hutang akan beres, penyakit akan hilang,dan masalah akan terbantukan. Insya Allah, amin.9. Baiksangka kepada Allah. Yakinlah bahwa biar bagaimanapunbersedekah akan membawa kebaikan kepada kita. Allahpasti akan membalas, entah itu dalam bentuk datangnyarezeki, hilangnya penyakit, terhalaunya kesulitan,panjang umur, atau bahkan untuk menghapus dosa-dosakita. Salah satu tanda bahwa kita berkurang baiksangkanya kepada Allah dalam hal sedekah adalahmempertanyakan kenapa sedekah koq terasa “belum bunyi”di dalam keinginan kita. Pupuk iman bahwa sedekah kitapasti “bunyi” dan dibalas oleh Allah subhanahuwata‟ala, hanya kita perlu membuka mata dan telingaterhadap karunia dan nikmat Allah.10. Tingkatkan terusdoa kita. Bersedekah diyakini sebagai berdoa lewatamal, tapi sementara itu kita pun harus tetap berdoadan berdoa kepada Allah. Doa itu senjatanya orangmukmin. Dan kata Allah, tidak satupun seseorang yangberdoa melainkan akan Allah kabulkan, baik di dunia inimaupun ditunda di akhirat kelak, atau disimpan sebagaikebaikan orang tersebut. 45. 45 *** Subhanallah, kita sudah sedikit banyakmengupastentang bersedekah. Hampir semua buku Wisata

Hatimenyuarakan kepedulian terhadap sesama ummatmanusiadan alam. Ah, pembaca, saya pribadi memohondoa daripembaca sekalian, agar kiranya saya dan keluargasayabisa menjadi ahli sedekah, ahli taubah dan ahliibadah.Saya dan keluarga juga mendoakan pembacasekalian agardicatat Allah sebagai seorang yangmemiliki iman danmemiliki ketakwaan, agar selamat duniadan akhirat kitasemua. Amin. Allah bilang lewat Rasul-Nya, bahwa siapa saja yang bersedia membebaskankesulitan orang lain, maka ia pun akan dibebaskansegala kesulitannya. Bukankah hutang pun termasukkesulitan? Maka bersegeralah mencari mereka yang lebihsulit dari kita „tuk kita bantu kesulitannya. 46. 46 ***Ya Allah, kemampuan hamba dalammenyelesaikanpermasalahan-permasalahan hamba begituterbatas,sedang Kemampuan Engkau tidak berbatas. YaAllahEngkau lihat begitu rajin hamba membuat masalah,tapibegitu pengecut hamba dalam menyelesaikanmasalah.Adakah bantuan-Mu bagi orang hina macam hamba?Rabb, kalau bersedekah dan memperbaiki diri menjadicarayang efektif untuk menyelesaikan hutang segunung,makajadikan hamba-Mu ini orang-orang yang mampubersedekahdan memperbaiki diri. Amin