Prosifrng - IPB Repository

14
lgtJll. Iirt (r'\rgJn Prosifrng Seminar Nas ional Teknik S/P,l 2014 10 Desember 2014 - POLITEKNIK NEGERI JAKARTA / Pembangu nan lnfrastruktur Ditiniau Dari Aspek Material & Hukum Konstruksi VOLUME O8 2t114

Transcript of Prosifrng - IPB Repository

lgtJll. Iirt (r'\rgJn

ProsifrngSeminar Nas ional Teknik S/P,l 2014

10 Desember 2014 - POLITEKNIK NEGERI JAKARTA/

Pembangu nan lnfrastruktur Ditiniau DariAspek Material & Hukum Konstruksi

VOLUME O8 2t114

Seminar Nasional Jurasan Te*nik Sipil Politeknik Negeri Jakorta 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahrgmberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Seminar Nasional Jurusan TeknikSFil ini dapat berjalan dengan baik. Sebanyak 17 paper ilmiah terpilih telahdipresentasikan dan dihadiri sekitar 150 orang peneliti, industriawan, dan akademisiuntuk menyampaikan ide dan berkontribusi terhadap perkembangan IlmuPengetahuan dan Teknologi untuk kemaslahatan umat manusia.Pesatnya perrz^bangunan infrastruktur di Negara ini harus diimbangi denganperkembangan Ilniu pengetahuan dan Teknologi yang selalu terkait dengan parapeneliti, pelaku industri dan akademisi. Tidak hanya perkembangan teknologi yangdapat berperan dalam pembanguan secara umum namun pengetahuan tentangHukum terutama Hukum Konstruksi juga merupakan bagian yang tidak dapatterpisahkan.maka seminar kali ini mengambil tema Pembangunan InfrastrukturDitinjau Dari Aspek Material Dan Hukum Konstruksi.Seminar ini diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakartapada hari Rabu, l0 Desember 2014. Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan,dalam rangka membangun jejaring dan komunikasi antar peneliti, pelaku industri,dan akademisi di tingkat nasional. Kumpulan paper yang telah diseminarkanselanjutnya didokumentasi dalam prosiding yang diterbitkan setelah pelaksanaanseminar, tepatnya pada bulan Maret 2015. Hasil diskusi pada saat seminarmerupakan masukan bagi penulis untuk memperbaiki kualitas paper tersebut. Daril7 paper yang terpilih tinggal l4 paper yang layak cetak.Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para peneliti, pelaku industri, danakademisi yang telah berpartisipasi dalam acara ini sampai terbitnya prosiding.

Depok, l3 Maret 2015Ketua Panitia

Suripto ST. MSi

Seminar Nasional Jurusan Teknik Sipil Polite*nik Negeri Jakarta 20Il

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONALJURUSAN TEKNIK SIPIL 2OI4

PELTlbI.JNG

PENANGGLING JAWAB

KETUA PELAKSANA

WAKIL KETUA PELPXSANA

SEKRETARIS

BENDAI{AIL{

SEKSI PROSIDING

SEKSI PERLENGKAPAN & PUBLIKASI

AKOMODASI DAN TRANSPORTASI

SEKSI KONSUMSI

SEKSI ACARA

SEKSI UMUM

Direktur Politeknik Negeri Jakarta

Ketua Jurusan Teknik Sipil PNJ

Suripto, S.T., M.Si

Eka Sasmita S.T., M.Si..

- Anni Susilowati, S.T., M.Eng.

- Istiaturu S.T., M.T.

- DarulNurjanah. S.Ag.,IvI.Si

- Praganif Sukamo, S.T., M.Eng.

- A. Rudi Hermawan, S.T. M.T.

- Anis Rosyidatt, S.ST., M.T.

- Mursid Mufti S.T. M.Eng.

- Drs. Sarito, ST. M.Eng.

- Yuwono, S.T., M.Eng..

- Zainudin

- Sutikno.,ST M.T.

- Wakidi, S.ST.

- Nasridawati.,S.Sos

- DwiNurayani

- Trimantq S.T.,.

- Budi Sustianto

- Gatot

- Hariyono

Seminar Nosionol Jaruson Te*ni* Sipil Polite*nl* Negeri Jakarra 2011

DAFTAR ISI

COVER MAKALAHllKATA PENGAI{TAR

SUSI.JNA}.I PANITIA SEMINAR NASIONAL

DAFTAR ISI /

ruDUL-JUDUL MAKALAH

Hal.

i

lt

iii

iv

llt

Seminar Nasional Jurusan Teknik Sipil Politeknile Negeri Jakarta 2014

JUDUL.JUDUL MAKALAH DALAM SEMINAR NASIONALJURUSAN TEKNIK SIPIL 2A14,

DITERBITKAN PADA BULAN MARET 2OI5

TS-OI Indung Sini FatimahGreen Infrasructure For UrbanSustainability

t-8

TS.02 Suripto dan Warjiyo /Analisis Kebutuhan Ruang Kuliah DiJurusan Teknik Sipil

. Politeknik Neeeri Jakarta9- t8

TS.O3 Mursid MuftiEvaluasi Kinerja Pintu Air ManggaraiUntuk Pengendalian Banjir WilayahJakarta Pusat

t9-32

1'S-04 Fajar Susilowati

Elemen Dasar Yang Meniadi PondasiUtamaKontraktor Besar Berserti fi katISO9000 Di Indonesia DalamPeneraDan Total Oualitv Manasement

33-38

TS-05 Noorhiry* dan SuriptoPenelapan Metode Optimasi JaringanKerja Pada Manajerrren ProyekMenggunakan Excel Solver

3946

TS.O6 hatikto Beton Geopolimer Non-Pasir UntukBuis Beton

47-52

TS.O7Putera Agung Maha Agungdan BudiDamianto

Permeability Properties Of ACipularane Shale

53-60

TS.O8 Djedjen AchmadEfek Kadar Lumpur TerhadapKekuatan Beion Geoool imer 6t-70

TS-09 Anni Susilowat dan PratiktoBata Beton Geopolimer Tanpa PasirDenean Perawatan Uao 24 Jam

7t-84

TS.IO Anis Rosyidah dan DtrimasSurya Negara

Pem band ingan Disain JembatanRangka Baja Menggunakan PeraturanAASHTO dan RSNI

85-92

TS.I I Pingkan Nuryanti

Evaluasi Sarana Dan Prasarana JalanTransrnigrasi Di Bahitom MurungRaya Kabupaten Puruk Cahu PropinsiKalimantan Tensah

93- I 04

TS.I2Andikanoza PradiptiyaYuwono, Handi Sudard.ladan Istiatun

Mobilizatiqr Of Mini Pile UpliftResistance ln Sand

t05-r r0

TS.I 3Budi Damianto dan Renilnda Efitania

Pengaruh Penambahan Abu VulkanikGunung Kelud Terhadap NilaiCbrTanah Dasar Jalan TolCikampek - Palimanan Paka 5 JawaBarat

IIr-r28

TS.I4Mohtarom Riyadi,Moframmad Hadiyat Riz*in,dan Zakaria Ramadhan

Pemanfaatan Limbah Plastik SimpulSebagai Pengganti Agregat Kasar PadaBeton

t29-t38

Seminar Nasional Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta 2014

GREEN INFRASTRUCTURE FOR URBAN SUSTAINABILITY

•Indung Sitti Fatimab

Sta!Pengajar pada Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB,Jalan Meranti Kamplls IPB Dramaga, Bogar (16680)

0251-8779199/0251-8-122-115., Email: [email protected]

AbstrakPertumbuhan penduduk yang pesat telah terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Tahun 2010, sebesar60% penduduk tinggal di perkotaan, dan pada tahun 2050 diprediksikan akan mencapai 80%(Firman, 2010). Kondisi ini memicu me7.ingkatnya kebutuhan akan perumahan dan infrastrukturkota. Pembangunan infrastruktur kota telah mcngkonversi lahan alami menjadi ruang terbangun danmenyebabkan dampak negatif pada ekosistem alami perkotaan. Dominansi pennukaan lahanterbangun ini telah meningkatkan luasan pennukaan kedap air di perkotaan, dan berdampak padameningkatnya volume limpasan pennukaan pemicu terjadinya banjir. Pemikiran untuk segera beralihpada konsep pembangunan kota yang berkelanjutan, merupakan pilihan terbaik agar dapatmengantisipasi dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin mengancamkeberlanjutan kota. Urban green infrastructure (infrastruktur hijau kota) merupakan konsep barudalam konservasi lahan kota menuju kola lestari. Setiap lahan kola seharusnya dikembangkandengan pendekatan kola yang berkelanjutan, dengan prinsip meminimalisir permukaan kedap air.Makalah ini merupakan hasil kajian literatur yang bertujuan untuk memperda!am pemahaman akanperan penting dan manfaat ekologis penerapan infrastruktur hijau kola untuk terwujudnya kotalestari. Aplikasi konsep green street di negara maju sebagai salah salu aplikasi infrastruktur hijauterbukti bermanfaal meningkatkan kualitas kOla, melalui pengendalian limpasan permukaan danmengantisipasi resiko kejadian banjir di perkolaan. Hasil kajian literatur menunjukkan beberapafaktor penting harus diubah dan dipersiapkan untuk keberhasilan aplikasi green street pada kola-kotadi Indonesia. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dan Rencana Aksi Kola Hijau (RAKH)yang sedang gencar dilaksanakan di Indonesia sebagai upaya pengembangan RTH berbasisinfrastruktur hijau harus diintegrasikan dengan penyusunan rencana tata ruang (RTRW). dan dapatlercermin dalam struktur serta pola ruang masing-masing kola.

Kata Kunci : green street, kota Iestari

1. LATAR BELAKANGPertumbuhan penduduk yang pesat diperkotaan memicu meningkatnyakebutuhan akan rumah tinggal dansarana prasarana kota. Oleh karenanyamaka program-program pemerintahkota tidak pemah lepas dari kegiatanpembangunan permukiman yangdiikuti dengan pembangunan saranaprasarana kota. Kebutuhan lahansemakin meningkat sementara lahankota sangatlah terbatas. akibatnyahampir di semua kota besar dijumpaipermasalahan yang serupa, yaituterjadinya penurunan kualitaslingkungan akibat pemanfaatansumberdaya yang melebihikemampuan daya dukungnya. Dalamproses pembangunan ini selainperumahan dan pcrmukiman juga

dijumpai pembangunan infrastrukturkota yang berupa fasilitas jalan raya,jaringan drainase dan utilitas kota,serta fasilitas umum dan sosial sepertisekolah, rumah sakit dan rumahibadah.

Berbagai kegiatan pembangunantersebut seringkali harusmengorbankan keberadaan lahanalami kota untuk dialih fungsikanmenjadi kawasan terbangun denganpenutup permukaan yang bersifatkedap air. Inilah dampak negatifpembangunan terhadap kondisiekosistem alami kota., yang dari waktuke waktu semakin mengancamkeberlanjutan kota. Dominasi penutuppermukaan lahan kota oleh bahankedap air bcrakibat air hujan tidakdapat terserap aleh tanah. dan

Halll

Seminar Nasional Juruson Teknik Sipil Polireknik Negeri Jakarta 2014

mengumpul menjadi limpasanpermukaarl sehingga resiko banjirmeningkat (Urbanos, 1992). Kondisiini menurut Kodoatie, zu (1996)karena pada setiap perubahanp.nggil*"n tapak afcan Uerpengaruhterhadap kemampuan tapakmeresapkan air. Hutan alami yangmempunyai kapasitas resapan air5m3/detik dan debit puncakl0m3/detik, jika kemudian dialihfungsikan menjadi lahan terbangun(perumahan atau industri) makakapasitas resapannya menurunmenjadi 0.50 m3/detik, dan debitpuncaknya meningkat hingga 200m3/detik (Gambar l). SelanjutnyaTambunan (2002) menyatakan bahwakeberlanjutan ekologis kota dapatdilihat dari ketersediaan sumber dayaair, dengan prinsip : storm watermanagemenl (manajemen limpasanpermukaan) dan low impactdeveloprnenl (pengembangan dengandampak minimal). Dampakpernanasan global dan perubahaniklim sudah semakin jelas dirasakandi kota-kota besar, salah satunyaberupa fenomena 'heat island ,

meningkatnya suhu udara di pusat-pusat kota, serta semakin meluasnyakejadian banjir di musim hujan dankekeringan di musim kemarau. Untukmengantisipasi dampak tersebut makaselain pembangunan greyinfraslruclure sebaiknya jugadiaplikasikan konsep greeninfrastructure atatr infrastruktur hijausebagai upaya menjaga keseimbanganekosistem kota.

2. PRINSIP DASARPENERAPANINFRASTRUKTUR HIJAU

Definisi dari greenin frastructure/infrastruktur hijau iniadalah sebagai "an interconectedrrclwork o.f green open .rpace that

llali2

conserves nalural ecosystem valuesand functions, and providesassociated benefits to humanpopulation " (Green infrastruclure :smort conservationfor the 21"century, 200 I ). Infrastruktur hijausebagai sistem jaringan ruang terbukahijau kota yang saling terhubung danberguna untuk melindungi nilai sertafur.4si ekosistem alami kota dandapat niemberikan manfaat padakeberlanjutan kehidupanmanusia/warga kota dalam bentukkota yang mempunyai sumberdaya airserta udara yang minim polutarLsehingga selalu nyaman untuk dihuni.

In&astruktur hijau ini merupakansebuah konsep baru dengan kerangkapendekatan ekologis untukterwujudnya pembangunan kota yangberkelanjutan. Dalamimplementasinya maka infrastrukturhijau ini dapat berupa jaringan yangsaling terhubung secara integraUterpadu antara ruang terbuka hijau(RTH) yang berupa area (hub) danRTH yang berbentuk jalur (link).Sebagai contoh hutan kota tanlankot4 areal perkebunan dan pertanian,kawasan hutan konservasi, komplekpemakaman umur[ situ/danau,sebagai RTH yang berbentuk 'hub',terhubung secara terpadu dengan jalursungai atau jalur hijau, sempadanjalur/ rel kereta api, dan RTH lainyang berbentuk 'link' yang jugaberfungsi sebagai penghubung,sehingga dapat terwujud sistemjaringan ruang terbuka hijau padasuatu kota. Di wilayah permukimanmaka infrastruktur hijau ini palingsering dijumpai berupa jaringanterpadu antara area hijau dan jalurhijau jalan.

Selain berbagai manfbat fungsiekologis yang dihasilkan daripengembangan infrastuktur hijau dikau'asan p€rkotaan. sehaiknya

Seminar Nasional Jurusan Tekni* Sipil Polileknik Negeri fa*arts 2014

diperhatikan juga terjaganYa

keterpaduan /integrasi dengan sistemgrey infrastructure kota, mulai daritahap perencanaannya. Sebagai

cltoh keterpaduan dengan rencana

pembangunan infrastruktur kota (alanraya serta sistem drainase dan utilitaskota) serta keterhubungannya denganjaringan inFastruktur pada skala

wilayah. Salah satu prinsiP

infrastruktur hijau adalah mengurang ivolume limpasan permukaan pada

titik yang terdekat dengan sumbernya.(Gambar 2)

Penerapan konsep infrastruktur hijauini telah banyak dilakukan di negara

maju seperti Amerika Serikat dan

beberapa negara di benua Eropa. DiAmerika ada lembaga khusus yangmenangani permasalahan lingkungan,yaitu Environmental ProtectionAgency (EPA), dengan salah satu

programnya yaitu sistem pemanenanair hujan melalui konsep : rain garden,

green roof, green street dan greenparking. Tulisan ini akan berfokuspada kajian penerapan green streetsebagai salah satu alternatif caramengurangi potensi kejadian banjir diperkotaan. Menurut Jog4 N (2010)sebaiknya implementasi infrastrukturhijau kota ini dijabarkan dalamrencana pola pemanfaatan ruang kota.Pada umumnya berupa polapengamanan ekologis secara

komprehensif, yang meliputi: plapengamanan ekologi untukmelindungi keaneka ragaman hayati,untuk meningkatkan potensi rekreasidan mendukung pelestarian cagar

buday4 atau untuk mitigasi terhadapbencana geologis termasuk kejadianlongsor dan banjir. Lebih jauh tentang'flood & storm water security pattem'ini sangat erat kaitannya dengansiklus hidrologi dan proses

hidroorologis seperti limpasanpermukaan (nrn otI). potensi resapan

air, s€rta kaitannya de ngan

pengelolaan Daerah Aliran Sungai(DAS).

3. POTENSI GREENSTREET DALAMKEBERLANJUTANKOTA

Sejalan dengan progrzrm pemerintahyang dikembangkan dengan inisiasidari Kementerian Pekerjaan Umumyaitu Program Pengembangan KotaHijau (P2KH), yang kemudianditindak lanjuti dengan programrencana aksi kota hijau (RAKH),sejak tahun 2012 ada lebih dari 60kota di Indonesia mulai aktifmelaksanakan program ini.Pemerintali provinsi maupunpemerintah kota sedang dalam kondisisangat mendukung prograrnpemerintah ini. Hal ini sejalan dengantelah diberlakukannya Undang-undang No 26 tahun 2007 tentangPenataan Ruang, yang menetapkansetiap kota harus menyediakan 30Yo

area kotanya sebagai ruang terbukahijau (RTH). Dengan demikian makapengembangan RTH berbasisinfrastruktur hijau sebagai salah satuupaya menuju pembangunan kotayang berkelanjutan sangat tepat untuksegera diintegrasikan dalam program-program Pemerintah Kot4 terutamadengan P2KH dan RAKH nya. Salahsatu dari bentuk Infrastruktur Hijauyang dapat diterapkan adalah 'greenstreet '. Struktur green street inimenggunakan potensi pohon atauvegetasi, serta tanah dan prosesalaminya untuk mengeloia air dan

meneiptakan lingkungan kota yanglebih sehat. Infrastruktur hijau inidalam aplikasinya juga dapat dibuatpada berbagai skala. Pada skala kotaatau kabupaten infiastruktur hijaumcngacu pada : pengendalian banjir,penl'ediaan udara bersih dan airbcrsih. sefia perlindungan habitatsat\\'.I. sedangkan pada skala

llal i l

seminar Nasional Juruson Tbknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta 2014

IingkungarL infrastruktur hijau inimengacu pada sistem manajemenlimpasan (EPA, 2014)

GREEN STREET (InfrastrukturHilu di JalurJalan)Green street merupakan salah satuelemen infrastruktur hijau yangditerapkan di jalur jalan dengandesain ramah lingkungan, dengantujuan untuk menyimpan danmenekankan pada fungsipengendalian limpasan permukaan(storm water). Desain green streetdapat merupakan gabungan elemendesain yang berupa trotoar dari bahanpermeabel, pohon tepi jalan, sumurbio-retensi dan sengkedan.Penerapannya terutama bertujuansebagai kontrol volume limpasan danmengurangi polutan air. Konstruksiini sangat cocok diterapkan di kota-kota kita yang seringkali dilandahujan deras, karena manfaatnya dalammembantu meresapkan air ke dalamtanah. Infrastruktur hijau di jalur jalanhingga saat ini masih belumdirencanakan secara terintegrasidengan sistem drainase perkotaan.Akibatnya sebagian besar dari curahhujan yang turun akan melaju sebagailimpasan permukaan, dan setiap kalimemasuki musim hujan hampirsebagian besar kota di Indonesiamengalami bencana banjir yangdiakibatkan tidak tertampungnyavolume air hujan yang turun olehsaluran drainase kota

Salah satu desain green street yangbanyak diterapkan juga adalah sisrem'slorm v,eter lree lrench '. Desain iniberupa suatu sistem pohon tepi jalanyang dihubungkan dengan strukturp€resapan bawah tanah, sehinggatampilan di permukaan hanya tampaksebagai lubang kecil pohon tepi jalansaja. Pada bagian jalur pejalan kakiQ:ede.rtrian) dibuat rekayasa sistemmanajemen linrpasani nm a{f.

llal I 4

Tampilan di permukaan berupa paritsepanjang pedestrian, dilapisigeotextile permeabel. Pada lapisan dibawahnya diisi dengan batu-kerikil,sedangkan pada bagian teratas adalahmedia tanam dan pohon. Koneksiantara ruang pohon dan integrasidengan saluran drainase/ riool kotadapat mereduksi jumlah air yangmengalir sebz.gai limpasanpermukaan, sehingga dapat menjadisolusi alternatif dalam mengatasibahaya banjir (Gambar 3. Apiikasigreen street).

Sistem ini juga bermanfaatmengoptimalkan pertumbuhan pohondengan adanya tambahan volumetanah ruang /rongga pertumbuhan,irigasi reguler dan peningkatankapasitas drainase tanah. Kondisi inijuga merupakan lingkungan tumbuhyang ideal bagi pertumbuhan pohontersebut. Disamping itu, tanah, akar,biota tanah yang ada juga dapatmenyaring air limpasan, mengurangijumlah bahan kimia berbahaya yangterlarut dalam air hujarL termasukmetal, bahan pencemar dan zat kimiaterlarut lainnya yang dapatmembahayakan bagi masyarakat.

Secara ringkas, mekanisme kerja padasistem ini adalah sebagai berikut:pada saat terjadi hujan, air hujan tidaklangsung menjadi aliran permukaalr,tetapi masuk melalui saluran menujupada sistem yang sudah disiapkan(storm water tree trench); padasaluran ini, air akan ditampung diantara ruang kosong antara batu-batuan. Sebagian air hujan inikemudian mengairi pepohonan yangditanam di bagian atasnya (melaluimedia tanam), dan sebagian air hujanakan meresap ke dalam tanah(Gambar 4). Pada kondisi kejadianhujan yang sangat deras. maka jikavolume air melebihi daya tampungruang kosong dalam saluran ini. rnaka

Seminor Nasional Jarusan Tbknik Sipil Politeknik Negeri Jokarta 2014

sisa / kelebihannya akan disalurkan kesistem saluran drainase kota Modelstruktur ini telah banyak diterapkan dibeberapa kota di Amerika seperti

$icaeo dan Philadelphia.

Kondisi yang ada pada kota-kotabesar di negeri kita saat ini masihsangat jauh dari mekanisme sistemini. Sebagian besar saluran drainasekota yang ada belum mampu untukdapat menampung seluruh volume airhuj".,, karena sistem inlet-outletnyayang sering belum tepat, serta dimensi(ukurannya) juga belum memadai.Apalagi dengan perkembangan kotayang semakin didominasi permukaankawasan terbangun dari kawasanpusat bisnis maupun perumahan,maka jalur jalan raya menjadi tempatterakumulasinya limpasan permukaandari sekitarnya. Hal ini merupakansalah satu pemicu kenapa pada setiapkejadian hujan deras kawasan pusatkota seringkali tergenang/ dilandabanjir. Kecepatan air hujan meresapke dalam tanah juga sudah sangatrendah sehingga sebagian besar airhujan melaju menjadi air limpasanpermukaan, yang akan terbuangmenuju laut.

Green street dalam aplikasinyadirancang untuk mengintegrasikanantara sistem manajemen air secaraalami ke dalam sistem drainase kotaserta sistem transportasi kota(aringan jalan raya). Green streetbiasanya dirancang sebagai komponeninfrastruktur hijau yang dapat dilihatsecara visual, dan dapat memberikannilai estetika/ keindahan padakawasan kotanya. Berbagai manfaatkeberadaan pohon pada jalur hijaujalan, dan sumur bioretensi dapatditingkatkan dengan adanya grcenstreet in i. sehingga dapatmengoptimalkan intersepsi airlimpasan, nrengatasi meningkatnya

suhu udara kota serta meningkatkankualitas air.

Di dalam mendisain green street inidapat bervariasi antar komunitas kot4bahkanjuga dapat berbeda antara satukota dengan kota yang lain, namuntetap mengacu pada satu tujuan utarrutyang samar yaitu sebagai saranapengendalian volup.re limpasanpermukaan yang masuk ke sungai-sungai. Lebih baik lagi jika dalamperancangan dan konstruksi greenstreet ini dapat diintegrasikansehingga merupakan salah satukomponen dari pendekatanpengelolaan DAS untukmeningkatkan kualitas air dalam skalaregional atau wilayah kota.

Sejalan dengan semakin dinamisnyapembangunan dan perkembangankota-kota kita" infrastruktur hijau jugadapat dikembangkan sebagaipenghubung (urban park connector)yang menghubungkan semua RTHkota yang berupa taman-taman kotamisalny4 dengan jaringan sistemtransportasi kota" mulai dari jalurtransportasi kendaraan bermotor,terminal bus dan stasiun kereta api,terhubung dengan jalur penggunasepeda dan jalur untuk pejalan kakiyang dapat menjadi akses menujupusat kegiatan bekerja (perkantoran),belanja (pusat bisnis dan pertokoan)dan belajar (sekolah), sehingga wargakota dapat secara nyaman bersepedamenuju tempat kegiatanny4 maupunsekedar bersantai atau berjalan-jalan /menikmati suasana wisata kota yangrnurah dan ramah lingkungan. Sistemini sudah banyak diterapkan diberbagai kota di Jepang. Singaporedan sebagainya.

4. KESIMPULANDari hasil kajian ini dipe rolehkesinrpulan utanu sebagai berikut:

llal , 5

Seminor Nasional Jurusan Teknik Sipil Potitelenik Negeri fakarto 2014

l. Untuk menuju terwujudnya surltukota lestari/ berkelanjutan maka

sebaiknya dipertimbangkanpembangunan infrastruktur hijau

afota secara terintegrasi dengan

T.TRW kota terutama pada

pembangunan kawasanperumahan maupun sarana

prasarana kota.

2. Aplikasi konsep green streetdapat dipertimbangkan sebagaisalah satu solusi dalam mitigasibencana banjir di perkotaanmelalui potensinya dalammeningkatkan daya peresapan airke dalam tanatr/ pengendaliaanvolume limpasan permukaan.

5. DAFTAR ACUANI j Urbanos. 1992.

[2] Kodoatie, R.J 1996.

[3] Tambunan. 2002.

[4] Green Infrastructure: srnartconservation for 2lt' century(2001)

[5] Firman NF. 2010. Publicparticipalion Toward SustainableCities. Buletin Tata Ruang. BadanKoordinasi Penataan / RuangNasional (BKPRN).

[6] Joga N. 2010. Kota Hijau.Membangun Perumahan danPemukiman Hijau dalamGuntingan Berita Edisi 2lDesember 2010. DepartemenPekeqiaan Umum DirektoratJenderal Cipta Karya.

[7] EPA 20t4.

tlal i 6

Seminar Nasional Jarusan Teknik Sipil Politeknik Negeri lakarta 2014

t

SurArr Idoon ,*l l. tgei

, Gambar l. Pengaruh perubahan tata guna lahan terhadapkapasitas meresapkan air dan debit puncak

rt"3i**E-$***qffi*qre

Gambar 2

P$S#tffita*dses$qryG8*+wK

*& b*d r*a

t*r'd ir*rFltiL. .:el'a

Hali 7

Seminor Nasional Jurusan Tekni* Sipil Politeknik Negeri Jakorta 2014

Llgs:rtxc troAIlwAY

t

Q, TFT

Gambar 3. Aplikasi Konxp green strcet

Gambar 4. Mekanisrne pengendalian limpasan permukaan

Wbb*td*sql*ol a'

'2.-** trrr-ra ,-t ,,r*, ry* tF sdfr,W, dt*rr ,;*1.frr,ia*

llal , fl

rssN rE78-39eX

gffi$IffiI