PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE ...

43
PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE BATAM SKRIPSI Oleh : Aron Futra Simanjorang 160410027 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER UNIVERSITAS PUTERA BATAM TAHUN 2020

Transcript of PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE ...

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE

VALVE BATAM

SKRIPSI

Oleh :

Aron Futra Simanjorang

160410027

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

TAHUN 2020

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE

VALVE BATAM

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana

Oleh :

Aron Futra Simanjorang

160410027

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

TAHUN 2020

i

ii

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE

VALVE BATAM

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana

Oleh :

Aron Futra Simanjorang

160410027

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal

seperti tertera dibawah ini

Batam, 24 Juli 2020

Anggia Arista S.Si., M.Si.

Pembimbing

iii

ABSTRAK

PT. Tomoe Valve Batam adalah Perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan

Valve, Accuator dan Asesoris. PT. Tomoe Valve Batam memiliki kesulitan dalam

memenuhi pesanan pelanggan karena proses setting produk Main Steam terlalu lama

sehingga kapasitas produksi rendah, sehingga perlu dilakukan perancangan dalam

proses pembuatan produk Main Steam untuk menghilangkan waktu setting. Penelitian

ini dilakukan didivisi produksi menggunakan metode Quality Function Deployment

(QFD). Tahapan dalam penelitian ini menggunakan Voice of Costumer (VOC) yang

berguna untuk mengetahui kebutuhan perusahaan, atribut produk dan respons teknis

untuk menghilangkan waktu setting yang lama sehingga kapasitas produksi tercapai.

Setelah tahap itu selesai, analisis dilakukan dengan menggunakan metode QFD.

Metode Quality Function Deployment (QFD) adalah salah satu metode yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menghubungkan

kebutuhan dengan desain produk. PT. Tomoe Valve Batam berhasil memotong waktu

penyelesaian dengan metode QFD untuk meningkatkan hasil produksi. Hasil desain

jig main steam size 100A dan size 125A yaitu dalam satu jig main steam terdapat dua

size main steam yaitu size 100A dan size 125A. Dengan perancangan ini waktu

setting produk menjadi tidak ada dikarenakan pada saat penggantian model size maka

proses setting dapat dilakukan secara automatis. Banyaknya main steam size 100A

dan size 125A dalam satu proses pengerjaan pada hasil desain jig yaitu 19 unit. Nilai

yang didapatkan pada masing-masing hubungan atribut produk terhadap respon

teknik yaitu respon desain bentuk produk terhadap semua atribut produk memiliki

peringkat pertama dengan nilai sebesar 111.75

Kata kunci: Kapasitas, Jig main steam, QFD dan Voice of Costumer

iv

ABSTRACK

PT. Tomoe Valve Batam is a company engaged in manufacturing Valve, Accuator

and Accessories. PT. Tomoe Valve Batam has difficulty in fulfilling customer orders

because the Main Steam product setting process is too long so the production

capacity is low, so it is necessary to design in the process of making Main Steam

products to eliminate setting time. This research was conducted in the production

division using the Quality Function Deployment (QFD) method. The stages in this

study use Voice of Costumer (VOC) which is useful for knowing company needs,

product attributes and technical responses to eliminate the long setting time so that

production capacity is reached. After that stage is completed, the analysis is carried

out using the QFD method. The Quality Function Deployment (QFD) method is one

method that can be used to identify customer needs and link needs with product

design. PT. Tomoe Valve Batam managed to cut the turnaround time with the QFD

method to increase production results. The results of the main steam jig size 100A

and size 125A that is in one main steam jig there are two main steam sizes namely

size 100A and size 125A. With this design the product setting time becomes non-

existent because when changing the model size the setting process can be done

automatically. The number of main steam sizes are 100A and 125A in one work

process in the design of the jig which is 19 units. The value obtained in each product

attribute relationship to the technical response is the design response of the product

to all product attributes has a first rank with a value of 111.75

Keywords: Capacity, Jig main steam, QFD and Voice of Costumer

v

KATA PENGANTAR

Atas berkat kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

segala rahmat dan keruniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi

strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu

kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala

keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa

bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.Si selaku rektor Universitas Putera Batam.

2. Bapak Welly Sugianto, S.T., M.M. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Putera Batam.

3. Ibu Nofriani Fajrah, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri,

Universitas Putera Batam.

4. Ibu Anggia Arista, S.Si., M.Si. selaku pembimbing Skripsi Program Studi Teknik

Industri, Universitas Putera Batam.

5. Bapak Arsyad Sumantika, S.T.P., M.Sc. selaku Pembimbing Akademik Program

Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam.

6. Dosen Teknik Industri Universitas Putera Batam, Dosen dan Staf Universitas

Putera Batam umumnya.

7. Alm. Bapak saya Hiras Simanjorang yang menjadi motivasi saya untuk

menyelesaikan pendidikan.

8. Ibu saya Tiurma br Manullang yang selalu mendoakan dan mendukung saya baik

dari segi materil dan maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

9. Adik-adik saya yang selalu mendukung, membantu dan memotivasi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

10. Seluruh mahasiswa Teknik Industri Universitas Putera Batam angkatan 2016.

vi

vii

DAFTAR ISI

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE BATAM PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE BATAM SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... i

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE BATAM ......... ii ABSTRAK .................................................................................................................. iii ABSTRACK ................................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 5 1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5 1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

1.6.1 Manfaat Teoritis .............................................................................................. 6 1.6.2 Manfaat Praktisi .............................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8

2.1 Teori Dasar...................................................................................................... 8

2.1.1 Definisi Perancangan dan Pengembangan ...................................................... 8 2.1.2 Proses-Proses dalam Perancangan Produk...................................................... 9

2.1.3 Indikator Perancangan dan Respon Teknis ................................................... 11 2.1.4 Jig dan Fixture .............................................................................................. 13

2.1.5 Tujuan Penggunaan Jig dan Fixture ............................................................. 13 2.1.7 Quality Function Deployment (QFD) .......................................................... 14

2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 19 2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 23

3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 23 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................................ 24

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 25

3.3.1 Populasi ......................................................................................................... 25

3.3.2 Sampel........................................................................................................... 26

viii

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 26

3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 27 3.6 Metode Analisis Data .................................................................................... 27 3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................................................ 30

3.7.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................... 30 3.7.2 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 32

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................. 32

4.1.1 Menentukan validitas dan reabilitas dari kuesioner ...................................... 32 4.1.2 Menentukan Tingkat Kepentingan Perusahaan ............................................ 33

4.1.3 Hubungan Atribut Produk Dengan Respon Teknik ...................................... 36 4.14 Hubungan Antar Teknis ................................................................................ 40

4.1.5 Bentuk Perancangan Jig ................................................................................ 42 4.1.6 Hasil Rancangan Jig Main Steam 100A dan 125 A ...................................... 49

4.2 Pembahasan................................................................................................... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 56

5.1 Simpulan ....................................................................................................... 56 5.2 Saran ............................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Pendukung Penelitian

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Schedule dan Production Planning Main Steam 2020 ................................. 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................... 19

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ..................................................................................... 24

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 31

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Berdasarkan Tingkat Kepentingan Perusahaan ........... 32 Tabel 4.2 Hasil Uji Reabilitas Berdasarkan Tingkat Kepentingan Perusahaan ......... 33 Tabel 4.3 Profil Responden ........................................................................................ 34

Tabel 4.4 Tingkat Kepentingan Perusahaan ............................................................... 35 Tabel 4.5 Respon Teknik ............................................................................................ 36 Tabel 4.6 Hubungan atribut produk dengan respon teknik ........................................ 37

Tabel 4.7 Perhitungan hubungan atribut produk dengan respon teknik ..................... 38

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Quality Function Deployment................................................................ 17 Gambar 2.2 House of Quality .................................................................................... 17 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 22

Gambar 2.4 Desain Penelitian ................................................................................. 223

Gambar 4.1 Gambar Hubungan Teknis(Technical Correlation) ............................... 41 Gambar 4.2 Jig Main Steam 100A sebelum perancangan ......................................... 42 Gambar 4.3 Produk Main Steam size 100A ............................................................... 43

Gambar 4.4 Loading jig main steam size 100A pada Mesin ..................................... 43 Gambar 4.5 Loading main steam pada jig main steam size 100A dimesin ............... 44 Gambar 4.6 Dimensi dari jig main steam size 100A sebelum dilakukan perancangan.

..................................................................................................................................... 44 Gambar 4.7 Dimensi Main Steam 100A .................................................................... 45

Gambar 4.8 Jig Main Steam 125A sebelum perancangan ......................................... 46 Gambar 4.9 Produk Main Steam size 125A ............................................................... 46 Gambar 4.10 Loading jig main steam size 125A pada Mesin ................................... 47

Gambar 4.11 Loading main steam pada jig main steam size 125A di mesin ............ 47 Gambar 4.12 Dimensi Jig Main Steam Size 125A Sebelum Rancangan .................. 49

Gambar 4.13 Dimensi Main Steam 125A .................................................................. 49 Gambar 4.14 Jig Main Steam 100A dan 125A setelah perancangan ........................ 51 Gambar 4.15 House of Quality .................................................................................. 54

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan era modern saat ini yang didukung dengan perkembangan

teknologi yang berkembang dengan sangat pesat khususnya di bidang industri

tidak sedikit perusahaan-perusahaan melakukan riset dan inovasi-inovasi guna

meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkannya. Perusahaan-

perusahaan tersebut senantiasa berusaha untuk mencoba menguasai pasar dari

para pesaingnya yaitu dengan cara memberikan kepuasan kepada pelanggan serta

berusaha untuk menekan biaya produksi untuk memperoleh keuntungan yang

maksimal. Pengenalan produk baru ke pasar untuk menanggapi permintaan

pelanggan sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Dari perspektif pemasaran,

segmentasi pasar adalah sarana yang diperlukan untuk menemukan pelanggan.

Produk baru harus diposisikan pada pelanggan target selama proses penentuan

posisi produk. (Bolar, Tesfamariam, & Sadiq, 2017)

Salah satu cara untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan adalah

memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara mempercepat pemenuhan orderan

dari pelanggan serta untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal adalah

adanya proses produksi yang lancar tanpa adanya kemacetan-kemacetan. Hal ini

akan tercapai apabila proses produksi pada lini produksi berjalan dengan lancar.

Terutama untuk perusahaan produksi sebab kemacetan disatu proses produksi

2

akan mempengaruhi proses produksi yang lain dan sebagai akibatnya target

produksi perusahaan tidak akan terpenuhi. (Fajar, A.N.,Safera, Hustnusawab, M.,

& Sumpena, A., 2017)

PT. Tomoe Valve Batam didirikan pada tanggal 25 Oktober 2005 di

kawasan Latrade Industrial Park Batam. Perusahaan ini bergerak dibidang

Manufacturing of Valve Butterfly, Accuator and Accessories atau hanya

memproduksi jenis valve butterfly. Perusahaan ini berupaya untuk tetap survive

dan berkembang dengan cara berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Beberapa lini produksi yang digunakan oleh perusahaan ini menggunakan

berbagai mesin dan alat, salah satunya pada line produksi computer numeric

controller (CNC) adalah untuk berbagai proses baik turning, drilling maupun

milling. Namun proses ini mempunyai beberapa permasalahan pokok yaitu,

adanya penumpukan material pada proses drilling. Salah satu produk pada proses

drilling adalah Main Steam dengan berbagai size yaitu Main Steam size 100A,

Main Steam size 125A, Main Steam size 150A, Main Steam size 200A. Main

Steam adalah salah satu komponen penyusun suatu valve yang berfungsi untuk

membuka dan menutup katub untuk mengatur jumlah dan tekanan pada valve.

Penyebab penumpukan material pada proses drilling yaitu karena operator

machining CNC Drilling membutuhkan waktu yang lama untuk proses produksi

pada Main Steam size 100A dan Main Steam size 125A. Berdasarkan hasil

perhitungan perencanaan produksi dari pihak PPIC dalam beberapa bulan yaitu

bahwa mengalami kenaikan permintaan main steam dengan berbagai jenis dari

pihak konsumen. Hal tersebut ini dapat terlihat pada tabel 1.1

3

Tabel 1. 1 Schedule dan Production Planning Main Steam 2020

Jenis Main Steam Januari Februari Maret

100 A 7500 8000 8100

125 A 7500 7900 8000

150 A 7400 7500 7500

200 A 7400 7500 7500

Sumber: Data PPIC PT. Tomoe Valve Batam Januari - Maret 2020

Dengan adanya schedule dan production planning Main Steam 2020 ini

yang telah diberikan kepada pihak produksi maka diharapkan kepada pihak

produksi dapat meningkatkan hasil produksinya. PT. Tomoe Valve Batam dalam

melakukan kegiatan proses produksi Main Steam size 100A dan Main Steam size

125A saat ini hanya dapat menghasilkan 96 pcs Main Steam per shift dikarenakan

membutuhkan waktu yang lama karena jig yang digunakan hanya memproduksi

satu material untuk sekali proses pengerjaan, dengan waktu sekali proses

pengerjaan selama 5 menit dan pada saat melakukan setting up mesin untuk

pergantian model size pada Main Steam ini memerlukan waktu set up selama 2

jam.

PT. Tomoe Valve Batam mengalami kesulitan dalam memenuhi orderan

permintaan pelanggan yang berakibat mundurnya atau keterlambatan pengiriman

disebabkan belum terpenuhinya permintaan yang sesuai dengan schedule dan

production planning Main Steam 2020 dari pihak PPIC perusahaaan sehingga

perusahaan ini memerlukan tindakan yang efektif dan efisien untuk memenuhi

orderan para pelanggan.

4

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan, maka perlu diadakannya

perancangan Jig dalam proses setting produk Main Steam. Quality Function

Deployment (QFD) adalah suatu proses untuk menentukan keinginan konsumen

dan menerjemahkannya ke dalam atribut (bagaimana) yang dapat dipahami dan

ditindaklanjuti oleh setiap area fungsional (Heizer, 2017)

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka peneliti mengambil judul “

PERANCANGAN JIG MAIN STEAM DI PT. TOMOE VALVE BATAM “.

Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk

meningkatkan output main steam dan menghilangkan waktu set up pergantian

model main steam size 100A ke model main steam size 125A agar tercapainya

pemenuhan target produksi sesuai dengan orderan pelanggan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat diidentifikasi suatu

permasalahan adalah sebagai berikut :

1. Proses pergantian model main steam size 100A ke model main steam

size 125A masih tidak maksimal dan membutuhkan waktu set up 2

sampai 3 jam.

2. Hasil dari output main steam size 100A dan main steam size 125A dan

yang dihasilkan menggunakan jig saat ini masih belum maksimal

sehingga permintaan terhadap Orderan pelanggan belum dapat terpenuhi.

5

1.3 Batasan Masalah

Untuk menjaga agar lingkup permasalahan ini tidak terlalu luas dan agar

dapat dianalisa dengan baik, maka batasan masalah :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada main steam size 100A dan main

steam size 125A.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada lini produksi main steam proses

CNC Drilling.

3. Pertimbangan pemilihan desain spesifikasi produk ditentukan oleh

pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan hanya sampai pada

fase kedua.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk perancangan jig main steam size 100A dan main

steam size 125A menggunakan metode Quality Function Deployment

(QFD)?

2. Bagaimana menentukan prioritas perancangan jig main steam

berdasarkan tingkat kepentingan dan kebutuhan perusahaan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk rancangan jig main steam size 100A dan main

steam size 125A dengan menggunakan metode Quality Function

Deployment (QFD).

6

2. Untuk mengetahui prioritas dalam perancangan jig main steam

berdasarkan tingkat kepentingan dan kebutuhan perusahaan.

1.6 Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini yaitu diterapkannya mata kuliah

perancangan dan pengembangan produk untuk proses pengembangan produk

manufaktur.

1.6.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sendiri, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman di

dunia kerja industri serta sebagai gambaran yang dapat diterapkan langsung

didunia industri tentang desain dan perancangan jig perihal teori-teori yang

peneliti terima di bangku kuliah bila diterapkan di lapangan / perusahaan.

2. Bagi Universitas Putera Batam

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang bermanfaat bagi

perpustakaan Universitas Putera Batam.

3. Bagi Perusahaan

Memberi masukan kepada perusahaan untuk mengambil langkah–langkah

yang tepat dalam upaya meningkatkan kepuasan konsumen melalui peningkatan

pemenuhan permintaan order pelanggan dengan optimal.

7

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Supaya dapat mengembangkan variabel yang telah ada untuk menambah

wawasan yang lebih luas bagi pembaca lainnya. Termasuk bagi peneliti untuk

dipelajari.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Definisi Perancangan dan Pengembangan

Proses desain atau perancangan dapat didefinisikan sebagai urutan

penemuan masalah kreatif, menganalisis, dan menyelesaikan langkah-langkah

yang digunakan oleh desainer untuk mengembangkan solusi desain yang sesuai

untuk klien yang diberikan, yang merupakan kerangka kerja organisasi yang

digunakan oleh desainer selama proses desain produk.(Cheng, 2018).

Perancangan saat ini melibatkan teknologi hal ini disebabkan pada era

teknologi saat ini perkembangan teknologi yang berkaitan dengan proses produksi

semakin pesat dengan adanya proses otomatisasi dan komputerisasi pada mesin

sehingga produksi lebih cepat dan menghasilkan kualitas produk yang baik

(Muharom dan Astria Hindratmo, 2019)

Rancangan adalah totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan

fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan. Perancangan

mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi–toleransi dari

seluruh komponen pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang

dibeli dari pemasok. (Marimin, 2016)

Pengembangan produk (product development) adalah suatu kegiatan atau

aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk

9

ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya

pemuas yang lebih besar. (Prabowo & Zoelangga, 2019).

2.1.2 Proses-Proses dalam Perancangan Produk

Perancangan produk terbagi atas tujuh langkah dalam perancangan.

Ketujuh langkah tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Klarifikasi Tujuan

Klarifikasi tujuan ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan.

Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives Trees). Dengan

pohon tujuan, peneliti dapat mengidentifikasikan tujuan dan sub tujuan

dari perancangan suatu produk beserta hubungan antara keduanya yaitu

dalam bentuk diagram yang menunjukkan hubungan yang hierarki antara

tujuan dengan sub tujuannya.

2. Penetapan Fungsi

Metode pohon tujuan melihat maksud permasalahan yang mempunyai

banyak tingkatan perbedaan yang umum maupun secara rinci. Perancang

selalu mungkin untuk menaikkan dan menurunkan tingkatan dalam

permasalahan dan juga dapat menurunkan beberapa tingkatan.

3. Penetapan Kebutuhan

Penetapan kebutuhan ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan

yang akurat bagi desain atau rancangan.

4. Penentuan Karakteristik

10

Quality Function Deployment adalah suatu cara untuk meningkatkan

kualitas barang dan jasa dengan memahami kebutuhan konsumen

kemudian menghubungannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan

suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang dan jasa yang

dihasilkan. Quality Function Deployment digunakan sebagai alat

perencanaan yang dibutuhkan untuk membantu bisnis memusatkan

perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun

spesifikasi desain dan fabrikasi.

5. Pembangkitan Alternatif

Pembangkitan alternatif adalah suatu proses perancangan yang berguna

untuk membangkitkan alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap

permasalahan perancangan.

6. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentuan alternatif terbaik

dari berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperoleh suatu

rancangan yang baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen.

7. Rincian Perbaikan

Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan

kreasi atas konsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan

modifikasi untuk mewujudkan rancangan produk. Modifikasi ini berusaha

mengembangkan suatu produk, meningkatkan penampilannya,

mengurangi berat, menurunkan biaya, dan mempertinggi daya tariknya.

Semua bentuk modifikasi biasanya dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu

11

modifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai produk untuk pembeli dan

mengurangi biaya bagi produsen. (Sulaiman, 2017) (Cheng, 2018)

(Muharom dan Astria Hindratmo, 2019)

Penelitian ini peneliti menambahkan maksud dari tujuan khusus dari

perancangan alat bantu adalah sebagai berikut :

1. Alat bantu yang dirancang dapat membantu dalam proses pemesinan

sehingga dapat mempercepat waktu produksi.

2. Alat bantu yang dirancang dapat meningkatkan kualitas dari produk yang

dibuat.

3. Alat bantu yang dirancang dapat menurunkan biaya produksi.

4. Alat bantu yang dirancang dapat meningkatkan jumlah barang yang

diproduksi.

2.1.3 Indikator Perancangan dan Respon Teknis

Perancangan suatu produk ada beberapa indikator yang digunakan dalam

melakukan hal perancangan diantaranya sebagai berikut ini:

1. Gaya (style), menggambarkan penampilan dari suatu produk.

2. Daya Tahan (durability), menggambarkan umur beroperasinya produk

dalam kondisi normal atau mengalami kerusakan.

3. Kehandalan (reliability), merupakan ukuran probabilitas bahwa produk

tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.

4. Mudah diperbaiki (repairability), ukuran kemudahan untuk memperbaiki

produk ketika produk mengalami kerusakan. (Marimin, 2016)

12

Menurut para ahli juga terdapat beberapa dimensi indikator yang

digunakan sebagai parameter pengembangan produk diantaranya yaitu:

1. Menghasilan keuntungan

2. Kualitas produk yang semakin baik, yang berarti juga harus meningkatkan

kepuasan konsumen.

3. Biaya produk lebih rendah, biaya produk berpengaruh terhadap laba yang

dihasilkan.

4. Waktu pengembangan produk yang cepat menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk berkompetisi. (Prabowo & Zoelangga, 2019)

Respon teknis merupakan penterjemahan kebutuhan konsumen kedalam

karakteristik teknik dalam sebuah perancangan dan pengembangan suatu produk,

terdiri dari karakteristik teknis yang mendeskripsikan desain produk dan aplikasi

produk yang dirancang serta terdiri dari beberapa atribut yang digunakan

diantaranya yaitu kualitas bahan baik, berat bahan yang digunakan, jenis bahan

yang digunakan, desain bentuk produk, desain ukuran produk, harga bahan yang

digunakan serta biaya produksi minimum. Setiap nilai dari respon teknis yang

terbesar merupakan hal yang paling penting dan memerlukan lebih banyak

perhatian untuk ditindaklanjuti oleh perusahaan. Penyusun karakteristik teknik

atau persyaratan teknik (bagaimana) yang dapat mempengaruhi satu atau lebih

persyaratan konsumen. Untuk memperoleh persyaratan teknik dilakukan

wawancara terkendali dengan pihak perusahaan dengan mengacu pada standar

mutu perusahaan, oleh sebab itu untuk pengembangan persyaratan teknik lainnya,

13

beberapa persyaratan teknik diperoleh dari mengidentifikasi produk sejenis dari

perusahaan kompetitor. (Permatadenyn, 2016)

2.1.4 Jig dan Fixture

Jig dan fixture merupakan alat bantu produksi yang digunakan pada proses

manufaktur, sehingga dihasilkan duplikasi part yang akurat. Jig dan fixture

biasanya dibuat secara khusus sebagai alat bantu proses produksi untuk

mempermudah dalam penyetingan material yang menjamin keseragaman bentuk

dan ukuran produk dalam jumlah banyak (mass product) serta untuk

mempersingkat waktu produksi. Jig adalah alat bantu untuk mengontrol dan

mengarahkan alat potong dalam suatu proses pembentukan benda kerja. Fixture

adalah alat bantu yang berfungsi untuk memegang benda kerja pada posisi tertentu

dan menjamin benda kerja tetap pada posisinya. Mesin perkakas akan lebih

berfungsi bila dilengkapi pula dengan perkakas bantu. Jenis perkakas bantu

tersebut antara lain jig dan fixture. Penggunaan jig dan fixture ini disesuaikan

dengan fungsi dan karakteristiknya. Fungsi dari jig adalah suatu alat penuntun dari

pahat dan sebagai pemegang benda kerja yang tidak terikat secara tetap pada

mesin tempat alat itu dipakai. Sedangkan fixture adalah perkakas pemegang benda

kerja yang terikat secara tetap pada mesin dimana alat tersebut berada. (Fajar,

Safera, Hustnusawab, & Sumpena, 2017)

2.1.5 Tujuan Penggunaan Jig dan Fixture

Jig dan fixture secara garis besar dibuat untuk mendatangkan keuntungan

secara ekonomi, tetapi saat ini jika dipandang aspek teknis dan fungsi memiliki

fungsi:

14

1. Untuk mendapatkan ketepatan ukuran

2. Untuk mendapatkan keseragaman ukuran.

Dari aspek ekonomi tujuan penggunaan jig and fixture adalah:

1. Mengurangi ongkos produksi dengan memperpendek waktu proses.

2. Menurunkan ongkos produksi dengan pemakaian bukan operator ahli atau

terampil.

3. Mengurangi waktu inspeksi dan alat ukur.

4. Mengurangi kesalahan pengerjaan (reject).

Dari aspek social atau keamanan adalah:

1. Mengurangi beban kerja fisik operator

2. Mengurangi resiko kecelakaan kerja. (Prabowo & Zoelangga, 2019)

2.1.7 Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) yang berasal dari bahasa Jepang

yaitu Hin Shitsu Kino Ten Kai. Dalam bahasa jepang Hin Shitsu berarti kualitas,

atribut atau feature, Kino berarti fungsi atau mekanisasi sedangkan Ten Kai berarti

penyebar luasan pengembangan atau evolusi. Quality Function Deployment

(QFD) adalah sebuah metodologi dalam proses perancangan dan pengembangan

produk yang mampu mengintegrasikan voice of costumer ke dalam proses

perancangannya.

Quality Function Deployment (QFD) sangat erat terkait dengan para

konsumen yaitu diantaranya:

15

1. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang dikenal dalam Quality

Function Deployment (QFD) yang diterjemahkan melalui Voice of

Customer (VoC).

2. Mengidentifikasi atribut produk yang paling memuaskan Voice of

Customer (VoC).

3. Menetapkan pengembangan produk dan menguji target dan prioritas yang

akan menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi Voice of

Customer (VoC). (Prabowo & Zoelangga, 2019)

2.1.7.1 Manfaat Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) didefinisikan sebagai pendekatan

yang sistematik dalam menentukan apa yang diinginkan konsumen dan

menerjemahkan keinginan tersebut secara akurat kedalam desain teknis,

manufacturing, dan perencanaan produksi yang tepat. Berikut ini secara ringkas

manfaat Quality Function Deployment (QFD) adalah:

1. Costumer Focused

Mendapatkan informasi mengenai kebutuhan dan harapan konsumen.

2. Time Efficient

Efisiensi waktu untuk mengembangkan produk.

3. Time Oriented

Menggunakan pendekatan yang berorientasi pada kelompok untuk

mendapatkan keputusan dari semua orang dan mengambil kesimpulan.

16

4. Documentation Oriented

Menggunakan data dan dokumentasi yang berisi semua proses dan seluruh

kebutuhan dan harapan konsumen. Data dan dokumentasi ini digunakan

sebagai informasi mengenai kebutuhan dan harapan konsumen yang selalu

diperbaiki dari waktu per waktu. (Wijaya, 2018)

2.1.7.2 Fase dalam model Quality Function Deployment

Metode QFD mempunyai empat fase model QFD diantara yaitu

1. Fase Pertama

Fase pertama adalah Voice of Costumer (VoC) akan didapatkan keinginan

dan kebutuhan konsumen.

2. Fase Kedua

Fase kedua selanjutnya yaitu penentuan karakteristik dimana dapat

diketahui kepentingan dari tiap karakteristik dari produk yang akan

dirancang.

3. Fase ketiga

Fase yang ketiga adalah penentuan tingkat kepentingan dari tiap

karakteristik.

17

4. Fase Keempat

Fase yang keempat adalah penentuan prioritas dari karakteristik.

Gambar 2. 1 Quality Function Deployment

(Sumber: K. T. Ulrich and S. D. Eppinger, 2016)

2.1.7.3 Matriks Perencanaan Produk (House of Quality)

House of Quality (HoQ) merupakan bagian dari proses penyebaran fungsi

kualitas yang menggunakan matrix perencanaan untuk menghubungkan keinginan

(WHAT) konsumen dengan (HOW) bagaimana perusahaan akan memenuhi

keinginan (WHAT) itu (Heizer, 2017).

Gambar 2. 2 House of Quality

Sumber: (Prabowo & Zoelangga, 2019)

18

Langkah dalam pembuatan House of Quality

1. Customer Needs (WHAT’s), mengumpulkan kebutuhan konsumen

sebelum produk atau jasa dirancang, perusahaan harus memiliki

pemahaman yang baik tentang kebutuhan konsumen potensial untuk

meningkatkan kemungkinan bahwa produk atau layanan akan diterima

konsumen. Dengan cara mengumpulkan informasi yang cukup tentang

karakteristik, atribut, dan fitur apa yang konsumen inginkan.

2. Planning Matrix, Perbandingan kompetitif dengan cara mengumpulkan

dan menganalisis data kepuasan konsumen untuk produknya dan produk

kompetitor. Data tersebut didapat dengan cara membandingkan produk

perusahaan dengan produk kompetitor kepada pelanggan melalui

kuesioner.

3. Technical Requirements, menyatakan bagaimana perusahaan bermaksud

untuk menanggapi setiap kebutuhan konsumen dan memilih teknis yang

akan dilakukan berupa karakteristik dan fitur produk yang dianggap

memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Interrelationships Matrix, mengevaluasi antara apa dan bagaimana,

memeriksa bagaimana kebutuhan konsumen (WHAT’s) dan hasilnya akan

ditampilkan dalam matrix interelasi yang menghubungkan (HOW’s) dan

(WHAT’s) yang sesuai.

5. Correlation Matrix, suatu produk atau jasa akan disebut korelasi positif

jika saling menguntungkan, kemudian jika tidak saling menguntungkan

19

memiliki korelasi negatif. Tujuan dari Matrix Correlation adalah untuk

melakukan desain awal yang benar.

6. Design Target, bagian ini merangkum kesimpulan dari proses QFD dan

menenjemahkannya ke dalam spesifikasi produk. (Heizer, 2017) (K. T.

Ulrich and S. D. Eppinger, 2016)

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan ialah terkait

dengan masalah penelitian yang dilakukan sebagai berikut

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Peneliti Hasil Penelitian

1. Improvement Product

Hammock Sleeeping

Bag Dengan Metode

QFD

(Kasan &

Yohanes,

2017) (Sinta)

Hasil penelitian yang didapatkan

dalam improvement pada

Product Hammock Sleeeping

Bag ialah bahan baku yang

digunakan dalam

pengembangan produk ini yaitu

parasite ripstop (lapisan bawah),

dakron (lapisan tengah) dan

flanel (lapisan dalam) dan

komponen lainnya seperti

webbing, prusik, carrabinner

delta non screw, zipper, buckles. 2.

Rancangan Tempat Lilin

Multi fungsi Dengan

Pendekatan 7 Langkah

Nigel Cross

(Sulaiman,

2017)

(Sinta)

Hasil penelitian yang dilakukan

adalah didapatkan rancangan

yaitu dengan mensubitusi

komponen cat semprot, dempul,

kertas pasir dan pasir silika

menjadi komponen yang sama

dalam pembuatan tempat lilin

multi fungsi. 3. Analisis Peningkatan

Kualitas Produk Batik

Menggunakan

Pendekatan QFD (

Studi Kasus Batik BL

Di Pekalongan )

(Adieba &

Dwiyanto,

2016)

(Sinta)

Hasil penelitian yang dilakukan

adalah dalam meningkatkan

kualitas batik BL Di Pekalongan

yaitu dengan melakukan

perancangan pada fitur batik,

estetika batik, corak produk

batik, performa batik, desain

20

No Judul Peneliti Hasil Penelitian

harga yang lebih kompetitif

serta konsistensi produk

sehingga dapat memenuhi

kebutuhan konsumen 4. Penerapan Quality

Function Deployment

(QFD) untuk

perancangan mesin

penghancur ikan

bandeng pada produksi

otak-otak bandeng.

(Muharom

dan Astria

Hindratmo,

2019)

(Sinta)

Hasil penelitian yang dilakukan

adalah pada perancangan desain

mesin penghancur bandeng pada

proses produksi otak-otak

dengan metode quality function

deployment didapatkan 10

atribut mesin yang sesuai

kebutuhan pembeli dan 9 respon

teknis.

5. Product development

strategy with quality

function deployment

approach: A case study

in automotive

Battery

(Darmawan

et al., 2017)

(Google

Scholar)

Hasil penelitian yang dilakukan

adalah produk pengembangan

baru difokuskan pada teknologi

sesuai prioritas pelanggan yaitu

produk yang memiliki daya

performa baik, harga murah, dan

ramah lingkungan dan dapat

meningkatkan pangsa pasar dan

volume penjualan. 6. Pengembangan Produk

Power Charger

Portable dengan

Menggunakan Metode

Quality Function

Deployment (QFD).

(Prabowo &

Zoelangga,

2019)

(Google

Scholar)

Hasil penelitian yang dilakukan

adalah pengembangan produk

charger portable dengan QFD

didapatkan kriteria yaitu

diantara produk mudah dibawa,

digunakan tanpa energi listrik,

mengikuti gerak tubuh

pengguna, material yang ringan

dan mudah serta dapat

menyimpan daya listrik.

7. Perancangan Tracker

Crankshaft Hydraulic

Dengan Metode Quality

Function Deplyoyment

(QFD).

(Setiyawan,

Nalhadi,

Ramayanti,

& Supriyadi,

2017)

(Google

scholar)

Hasil dalam penelitian ini

Tracker Crankshaft Hydraulic

dengan pengembangan produik

dengan menggunaan metode

QFD mempunyai keunggulan

waktu set up hanya dibutuhkan

waktu 20 detik, presisi dalam

pemasangan dan meminimalkan

kerusakan pada Crankshaft,

Bearing serta Crankcase.

21

No Judul Peneliti Hasil Penelitian

8. Prioritised Engineering

Design Requirements of

Gas Turbine Engine by

QFD.

(Abraham ,

2018)

(DOAJ)

Hasil dalam penelitian ini

adalah pengembangan mesin

Gas Turbin dengan persepsi

pelanggan adalah umur mesin,

keandalan, desain Tangguh, dan

digunakan dalam jangka

panjang sedangkan secara teknis

yaitu masa pakai, polusi gas

buang, kebisingan, Kecepatan

mesin. 9. PrinterCAD: a QFD and

TRIZ integrated design

solution for large size

open moulding

manufacturing

(Francia,

Caligiana,

Liverani,

Frizziero, &

Donnici,

2018)

(DOAJ)

Hasil penelitian ini adalah

digunakannya sebagai alat dan

metode untuk mendesain secara

geometri pada industri

percetakan dengan cara

melakukan simulasi multi-fisika

dengan cara mengoptimalkan

desain dan menghasilkan kode-

G pada setiap pencetakan untuk

melakukan moulding dan

drilling secara 3D 10. Perancangan Alat Bantu

Angkat Brush Seal

Welding Fixture dengan

Metode Reba dan Qfd.

(Zetli &

Kusbiantoro,

2017)

(Dosen

UPB)

Hasil penelitian ini adalah

desain perancangan alat bantu

angkat brush seal welding

fixture yaitu berupa trolley

,lifter. Hasil desain perancangan

ini diharapkan bisa

menghilangkan kesulitan dan

keluhan yang dialami pekerja

melalui pendekatan quality

function deployment (QFD).

22

Jumlah produksi terbatas dan Waktu

Yang Lama Dalam Proses Produksi

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran

Perancangan Jig Main Steam Size 100A

dan 125A

Perancangan Jig Main Steam Dengan

Quality Functiont Deployment

Desain Jig Terbaru Yang Meningkatkan

Jumlah Produksi

23

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Analisa Data

Rancangan alat dengan QFD

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Pengumpulan Data

Kuesioner, Observasi dan Wawancara

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggambarkan tahapan untuk mengidentifikasi,

merumuskan, menganalisa, memecahkan masalah dan menyimpulkan suatu

masalah.

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

24

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut yang

terlampir pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Definisi Bentuk alat Daya tahan

alat

Perancangan Proses aplikasi

berbagai teknik

dan prinsip bagi

tujuan

pendefinisian

suatu perangkat,

suatu proses atau

sistem dalam detail

yang memadai

untuk

memungkinkan

realisasi fisiknya

1. Gaya(style),

menggambarkan

penampilan dari

suatu produk

2. Mudah

diperbaiki

(repairability),

ukuran

kemudahan untuk

memperbaiki

produk ketika

produk

mengalami

kerusakan.

1. Daya Tahan

(durability),

menggambark

an umur

beroperasinya

produk dalam

kondisi

normal atau

mengalami

kerusakan

2. Kehandalan

(reliability),

merupakan

ukuran

probabilitas

bahwa

produk

tertentu tidak

akan rusak

atau gagal

dalam

periode

waktu

tertentu.

Pengembangan

suatu kegiatan

atau aktifitas yang

dilakukan dalam

menghadapi

kemungkinan

perubahan suatu

produk ke arah

yang lebih baik

sehingga dapat

memberikan daya

guna maupun daya

1. Menghasilkan

keuntungan

2. Kualitas produk

yang semakin

baik, yang berarti

juga harus

meningkatkan

kepuasan

konsumen

3. Biaya produk

lebih rendah,

25

Variabel Definisi Bentuk alat Daya tahan

alat

pemuas yang lebih

besar

biaya produk

berpengaruh

terhadap laba

yang dihasilkan.

4. Waktu

pengembangan

produk yang

cepat

menunjukkan

kemampuan

perusahaan

untuk

berkompetisi.

Respon Teknis Penterjemahan

kebutuhan

konsumen

kedalam

karakteristik

teknik dalam

sebuah

perancangan dan

pengembangan

suatu produk.

1. Kualitas bahan

baik,

2. Berat bahan yang

digunakan,

3. Jenis bahan yang

digunakan,

4. Desain bentuk

produk,

5. Desain ukuran

produk,

6. Harga bahan

yang digunakan

7. Biaya produksi

minimum.

Sumber: (Prabowo & Zoelangga, 2019) dan (Permatadenyn, 2016)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jig yang menghasilkan Main

Steam size 100A, Main Steam size 125A, Main Steam size 150A, serta Main

Steam size 200A di PT. TOMOE VALVE BATAM.

26

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah jig yang digunakan untuk memproduksi

main steam size 100A dan main steam size 125A di PT. TOMOE VALVE

BATAM. Data sampel ini didapatkan dari data pemesan main steam size 100A

dan main steam size 125A yang diberikan oleh divisi marketing yang diteruskan

kepada divisi PPIC PT. TOMOE VALVE BATAM dengan teknik pengambilan

sampel yaitu teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara dilakukan secara lisan kepada subjek penelitian dengan

menanyakan beberapa pertanyaan. Pada saat mengajukan pertanyaan,

peneliti dapat bicara berhadapan langsung dengan responden.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan pada

operator yang melakukan pengerjaan main steam size 100A dan main

steam size 125A.

2. Kuesioner yaitu pengumpulan data tidak memerlukan kehadiran cukup

di wakili oleh daftar pertanyaan. Penyebaran kusioner ditujukan

kepada seluruh operator yang melakukan pengerjaan main steam size

100A dan main steam size 125A.

3. Observasi dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui proses

pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda), atau kejadian yang

sistematik tanpa adanya pertanyaan.

27

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berbentuk kuesioner dengan menggunakan Skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kuesioner ini

digunakan untuk mengukur pendapat yang karyawan perusahaan dalam

melakukan suatu perancangan jig hal ini disebabkan karena karyawan perusahaan

yang langsung berhubungan dengan produk jig tersebut. Ukuran yang digunakan

dalam penelitian ini terkait menjawab kuesioner dibagi menjadi beberapa

tingkatan yaitu dengan memberikan tingkatan skor seperti berikut:

1. SS = sangat setuju diberi skor 5.

2. ST = setuju diberi skor 4.

3. RG = ragu-ragu diberi skor 3.

4. TS = tidak setuju diberi skor 2.

5. STS = sangat tidak setuju diberi skor 1.

3.6 Metode Analisis Data

Penelitian ini ada beberapa tahapan – tahapan yang dilakukan oleh peneliti

dalam menyelesaikan permasalahan yaitu diantaranya sebagai berikut ini:

1. Tahapan pengumpulan dari voice of customer dengan cara membuat

diskusi dengan melibatkan para teknisi, operator dan drafter yang

memiliki keahlian pada Main Steam 100A dan Main Steam 125A agar

pada saat pembuatan jig main steam size 100A dan jig main steam size

125A dapat sesuai dengan harapan.

28

2. Mengumpulkan data spesifikasi produk Main Steam 100A dan Main

Steam 125A dengan melakukan pengukuran secara aktual yang akan

digunakan acuan dalam pengembangan dari Jig Main Steam 100A dan Jig

Main Steam 125A.

3. Setelah semua data dikumpulkan maka langkah selanjutnya ialah peneliti

mulai melakukan penyusuanan house of Quality.

4. Pada tahapan yang terakhir merupakan tahap teknis dan implementasi

quality function deployment. Disini dilakukan analisis dan penjabaran dari

house of Quality yang sudah disusun pada tahap jig sebelum memiliki

kapasitas yang besar atau dengan kata lainnya jumlah produksi masih

minim. Setelah itu jika penelitian ini ingin dilanjutkan pada pembuatan Jig

Main Steam size 100A dan Jig Main Steam size 125A, maka akan dapat

dihasilkan Main Steam size 100A dan Main Steam size 125A yang

mempunyai karakteristik yang kuat dalam memenuhi keinginan

perusahaan.

Data yang dikumpulkan diolah menggunakan program Statistic Package

for the Social Sciences (SPSS) untuk mengukur validitas dan reabilitas dari butir

pertanyaan kuesioner dan menggunakan aplikasi autocad untuk perancangan jig

main steam sebagai ilustrasi hasil dari perancangan produk jig main steam ini.

Setelah didapatkan butir pertanyaan yang sudah divalidasi kemudian dilanjukan

menggunakan metode QFD pada bagian House of Quality (HOQ) menentukan

masing- masing hubungan antara karakteristik teknis dengan Voice of Costumer

sehingga akan mendapatkan ukuran tingkat prioritas dari karakteristik teknis.

29

Setelah didapatkan tingkat prioritas tersebut maka dalam perancangan perlu

penekanan terhadap karakteristis teknis yang paling prioritas sehingga dapat

memenuhi pelanggan. Secara garis besar aturan dari pembuatan HOQ adalah

sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi keinginan dari user/ pemakai/ konsumen merupakan

bagian dari bagian pertama Quality Function Deployment.

2. Menentukan Customer needs-nya (WHATs), customer need dapat disebut

juga dengan voice of the customer. Bagian ini berisikan hal-hal yang

dibutuhkan dari perusahaan yaitu meningkatnya kapasitas produksi dan

menghilangkan waktu set up yang lama.

3. Menentukan importance rating, adalah tingkat kepentingan dari Voice of

Customer dan hasil perhitungan kuisoner didapatkan dari operator.

Perhitungan pada kuesioner atau pernyataan dari kuesioner ini dengan

menggunakan menggunakan atau skala likert.

4. Analisa tentang customer competitive evaluation, pengumpulan data yang

didapatkan dari operator yaitu dengan membandingkan jig Main Steam

size 100A, Main Steam size 125A, Main Steam size 150A, Main Steam

size 200A.

5. Menentukan technical requirements (HOWs), kebutuhan teknis adalah

pengembangan terhadap customer need dengan bentuk teknis supaya

sebuah produk mampu dibentuk secara langsung.

6. Menentukan relationship yaitu dengan menentukkan hubungan yang

terjadi antara masing-masing karakteristik produk dengan karakteristik

30

desain. Adapun hubungan yang dimaksud dapat dibedakan menjadi tiga

kategori, yaitu hubungan kuat, sedang, lemah.

7. Membuat matrik korelasi yang dapat menunjukkan hubungan antar

masing-masing karakteristik desain yang ada

8. Menentukan bobot, ditentukan dari hubungan korelasi terhadap technical

requirements dan customer requirements yang ditentukan dengan kategori

hubungan yang berlangsung. Rumusan dari hubungan ini yaitu :

BKj = IRi (Bti x Hij) dimana:

Bkj = Bobot kolom pada kolom j.

IRi = Importance rating dari keinginan konsumen.

Hij = Nilai hubungan pada keinginan konsumen (i) dengan keinginan

teknik (j), nilai hubungan tersebut boleh berupa simbol hubungan

lemah, kuat dan sedang.

9. Menentukan tindakan dari pengembangan produk baru, tindakan dari

pengembang produk baru diperoleh dengan strategi analisa pada House of

Quality.

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.7.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah PT. TOMOE VALVE BATAM yang

beralamat Blok F2 Latrade Industrial Park, Jl. Sei Binti, Tj. Uncang, Kec. Batu

Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau.

31

3.7.2 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dikerjakan selama 6 bulan yang dimulai dari Februari 2020

s.d Juli 2020. Rancangan penelitian dapat terlihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

N

o Tahapan Penelitian

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pemilihan Judul

2 Input Judul

3 Perizinan Penelitian

4 Mulai Penelitian

5 Penyebaran Kuisioner

6 Analisis Kuisioner

7 Analisis Data

8 Rancangan Jig

9 Penyusunan Laporan

Sumber: Peneliti, 2020