pengembangan media pembelajaran fisika berbasis

117
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS POWER POINT DENGAN BANTUAN SOFTWARE LIVEWIRE PADA MATERI RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Tadris IPA Konsentrasi Fisika Oleh : CINDRI KALISTA PUTRI 1314080003 JURUSAN TADRIS IPA KONSENTRASI FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM BONJOL PADANG 1438 H / 2017 M

Transcript of pengembangan media pembelajaran fisika berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS

POWER POINT DENGAN BANTUAN SOFTWARE LIVEWIRE PADA

MATERI RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Jurusan Tadris IPA Konsentrasi Fisika

Oleh :

CINDRI KALISTA PUTRI

1314080003

JURUSAN TADRIS IPA KONSENTRASI FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1438 H / 2017 M

i

ABSTRAK

Cindri Kalista Putri.1314080003. Pengembangan Media Pembelajaran

Fisika Berbasis Power Point Dengan Bantuan Software Livewire Pada Materi

Rangkaian Arus Listrik Searah. Skripsi. Tadris IPA Konsentrasi Fisika. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. 2017.

Halaman: 1-100.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan oleh

pendidik sebagai wahana dalam penyampaian informasi kepada peserta didik

pada proses pembelajaran. Adanya media dapat untuk membangkitkan minat

belajar peserta didik. Power point adalah salah satu media yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran. Untuk pembelajaran fisika penyampaian materi dari

media power point saja belum maksimal, apabila hanya menampilkan teks dan

gambar. Disamping itu banyak materi pada fisika yang menuntut adanya

praktikum, salah satunya adalah rangkaian arus listrik searah, sementara fasilitas

labor yang tersedia kurang memadai. Untuk itu dibutuhkan sebuah media

pembelajaran yang sekaligus dapat mengatasi kendala praktikum. Salah satunya

dengan cara mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menghasilkan media

pembelajara fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire pada

materi rangkaian arus listrik searah. (2) Untuk mengembangkan media

pembelajaran powerpoint berbantuan software livewire pada materi rangkaian

arus listrik searah yang valid, praktis, dan efektif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and

development) dengan menggunakan model 4-D, mulai dari tahap pendefinisian

(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan tahap penyebaran

(disseminate). Uji validitas media pembelajaran fisika dilakukan oleh 5 orang

validator, terdiri dari komponen kelengkapan media, kelayakan isi, penggunaan

bahasa, dan kegrafisan media. Uji praktikalitas terhadap media pembelajaran

fisika dilihat dari lembar angket praktikalitas dari segi waktu, kemudahan

penggunaan dan biaya yang diberikan kepada pendidik Fisika dan peserta didik

kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang. Uji efektifitas terhadap media pembelajaran

fisika dengan melihat minat belajar peserta didik. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket validitas, angket praktikalitas dan angket

efektifitas.

Penelitian ini telah menghasilkan media pembelajara fisika berbasis power

point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

Validasi media berdasarkan penilaian 5 orang validator memperoleh nilai rata-rata

91,94 dengan kategori sangat valid. Praktikalitas menurut 2 orang pendidik fisika

dan 27 orang peserta didik memperoleh nilai rata-rata 88,14 dengan kategori

sangat praktis. Efektifitas terhadap minat belajar peserta didik memperoleh nilai

84,88 dengan kategori sangat efektif.

ii

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta salawat dan salam kepada Nabi

Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Power Point Dengan

Bantuan Software Livewire Pada Materi Rangkaian Arus Listrik Searah ”, tepat

pada waktunya.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan strata satu (S.1) pada Fakultas

Tarbiyah dan keguruan Jurusan Tadris IPA-Fisika.

Penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan

yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan, baik

moril maupun materil kepada :

1. Ibu Milya Sari, S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I dan Penasehat

Akademik (PA) dan Bapak Aprizal A S.Ag, M.Pd yang telah

menghabiskan banyak waktu untuk membimbing penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. Gusril Kenedi, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah.

3. Ibu Hj. Dr. Prima Aswirna, S.Si., M.Sc, Ketua Jurusan Tadris IPA-Fisika,

Ibu Hurriyah, S.Si,.M.T, Selaku Sekretaris Jurusan Tadris IPA-Fiska, dan

iii

Bapak dan Ibu Dosen Staf Pengajar Jurusan Tadris IPA-Fisika UIN Imam

Bonjol Padang.

4. Ibu Media Roza, M.Si, Bapak Yusmaridi M. S.Pdi., M.Pd Bapak

Muharmen Suari, M.Si Ibu Raudhatul Jannah, M.Si, Ibu Zulvia Trinova,

M.Pd, Ibu Fauziah Ulmi, M.Pd, Bapak Sefri Doni M.Pd dan Bapak Abdul

Basit, M.Pd sebagai tim validator.

5. Ibu Asnita Luthan, M.Pfis dan Bapak Zul Azhari S.Pd yang telah berkenan

memberikan penilaian dan masukan dalam tahap praktisi media

pembelajaran fisika yang penulis kembangkan.

6. Rekan-rekan Jurusan Tadris IPA-Fisika UIN Imam Bonjol Padang

khususnya angkatan 2013.

Teristimewa buat Ayah dan Ibu serta keluarga besar tercinta yang telah

memberikan segala daya dan upaya dalam mendukung baik moril maupun materil

dari kecil sampai menyelesaikan perkuliahan ini. Dan kepada semua pihak yang

tidak tersebutkan namanya satu persatu yang telah ikut berpartisipasi dan

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga petunjuk, bimbingan

dan motivasi yang Bapak/ Ibu dan teman-teman berikan menjadi amal ibadah dan

mendapat balasan dari Allah SWT.

iv

Penulis menyadari sepenuhnya ada keterbatasan ilmu yang penulis miliki,

sehingga terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis.

Padang, Juli 2017

CINDRI KALISTA PUTRI

NIM.1314080003

v

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7

C. Batasan Masalah ............................................................................. 7

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

G. Spesifikasi Produk .......................................................................... 9

H. Asumsi dan Batasan ..................................................................... 10

I. Defenisi Istilah.............................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 12

A. Landasan Teori ............................................................................ 12

1. Pembelajaran Fisika ................................................................ 12

2. Media Pembelajaran ................................................................ 14

3. Powerpoint ................................................................................ 18

4. Livewire ................................................................................... 28

5. Rangkaian Arus Listrik Searah ................................................ 36

6. Minat Belajar ........................................................................... 39

B. Kualitas Produk ............................................................................ 40

C. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 44

D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ................................... 47

B. Model Pengembangan .................................................................. 47

vi

vi

C. Prosedur Pengembangan ............................................................ 48

D. Uji Coba Produk ........................................................................... 52

E. Subjek Penelitian .......................................................................... 53

F. Jenis Data...................................................................................... 53

G. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 54

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 64

A. Paparan Proses Pengembangan .................................................... 64

B. Penyajian Data Hasil Uji Coba ..................................................... 78

C. Analisis Data ............................................................................... 87

D. Pembahasan .................................................................................. 90

E. Revisi Produk ............................................................................... 93

F. Keterbatasan Produk ................................................................... 98

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 99

A. Kesimpulan ................................................................................... 99

B. Saran ........................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tampilan Awal Power Point ....................................................................... 21

2.2 Memberi Background Power Point ............................................................ 22

2.3 Memberi Background Berupa Foto ............................................................. 23

2.4 Cara Memasukkan Vidio ............................................................................. 27

2.5 Bagian-bagian Livewire .............................................................................. 29

2.6 Menu File ..................................................................................................... 31

2.7 Menu Edit .................................................................................................... 31

2.8 Menu View .................................................................................................. 32

2.9 Mengubah Nilai Resistor ............................................................................. 34

2.10 Kolom Value ............................................................................................... 34

2.11 Memilih Model Komponen .......................................................................... 35

2.12 Tombol Kontrol Simulasi ............................................................................ 35

2.13 Nilai Tegangan dan Arus Pada Kawat Sambungan ...................................... 35

2.14 Skema Kerangka Berfikir .............................................................................. 46

3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D .................................. 52

4.1 Tampilan Media .......................................................................................... 68

4.2 Tampilan Menggunakan Livewire .............................................................. 69

4.3 Tampilan Halaman Identitas Media ............................................................ 72

4.4 Tampilan Halaman Beranda ....................................................................... 72

4.5 Tampilan Halaman KI/KD ......................................................................... 73

4.6 Tampilan Halaman Indikator ....................................................................... 73

4.7 Tampilan Halaman Tujuan Pembelajaran ................................................... 74

4.8 Tampilan Halaman Materi .......................................................................... 74

4.9 Tampilan Halaman Contoh Soal .................................................................. 75

4.10 Tampilan Latihan ........................................................................................ 75

4.11 Tampila Halaman Penyusun ...................................................................... 76

viii

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Bagian-Bagian Menu File dan Fungsinya .................................................. 31

2.2 Bagian-bagian menu edit dan fungsinya Fungsinya ................................... 31

2.3 Bagian-Bagian Menu View dan Fungsinya ................................................. 32

2.4 Criteria For High Quality Intervention ...................................................... 40

3.2 Nama-Nama Validator Instrumen ............................................................... 54

3.3 Hasil Validasi Angket Validitas .................................................................. 55

3.4 Saran validator pada validasi angket validitas ............................................ 56

3.5 Hasil Validasi Angket Praktikalitas ............................................................. 57

3.6 Saran Validator Pada Validasi Angket Praktikalitas ................................. 58

3.7 Hasil Validasi Angket Efektifitas ............................................................... 58

3.8 Saran Validator Pada Validasi Angket Efektifitas ...................................... 59

3.9 Bobot Dan Kategori Validasi Angket ........................................................ 60

3.10 Bobot Dan Kategori Validasi Media ......................................................... 61

3.11 Bobot dan Kategori Praktikalitas ................................................................ 62

3.12 Bobot dan Kategori Efektifitas Media ........................................................ 62

4.12 Daftar Nama Validator Media .................................................................... 77

4.13 Hasil Validasi 5 Orang Validator Untuk Komponen Kelengkapan Media . 79

4.14 Hasil Validasi 5 Orang Validator Untuk Komponen Kelayakan Isi ........... 80

4.15 Hasil Validasi 5 Orang Validator Untuk Komponen Bahasa ...................... 81

4.16 Hasil Validasi 5 Orang Validator Untuk Komponen Kegrafisan Media .... 82

4.17 Saran Validator Terhadap Media ................................................................ 83

4.18 Hasil Praktikalitas 2 Orang Pendidik Fisika ............................................... 84

4.19 Saran Pendidik Terhadap Media ................................................................. 85

4.20 Hasil Praktikalitas Oleh 27 Orang Peserta Didik ....................................... 86

4.21 Saran peserta didik terhadap media ............................................................ 86

4.22 Hasil Efektifias Oleh 30 Orang Peserta Didik ............................................ 86

4.23 Saran Peserta Didik Terhadap Efektifitas Media ........................................ 87

4.24 Nilai Rata-Rata 5 Orang Validator Media .................................................. 88

4.25 Nilai rata-rata praktikalitas ......................................................................... 89

ix

ix

4.26 Hasil Efektifias Oleh 30 Orang Peserta Didik ............................................ 90

4.27 Revisi Media ................................................................................................ 94

x

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

I. Validasi Instrumen

A. Nama Validator Instrumen .......................................................................... 99

B. Lembar Validasi Instrumen Validitas ........................................................ 100

C. Sampel Validasi Instrumen Validitas ........................................................ 101

D. Analisis Validasi Instrumen Validitas ....................................................... 104

E. Lembar Validasi Instrumen Praktikalitas .................................................. 106

F. Sampel Validasi Instrumen Praktikalitas ................................................... 107

G. Analisis Validasi Instrumen Praktikalitas ............................................. 110

H. Lembar Validasi Instrumen Efektifitas...................................................... 112

I. Sampel Validasi Instrumen Efektifitas ...................................................... 113

J. Analisis Validasi Instrumen Efektifitas ..................................................... 116

II. Validasi Media Pembelajaran

A. Nama Validator Media Pembelajaran ........................................................ 117

B. Lembar Validitas Media Pembelajaran ...................................................... 118

C. Sampel Validitas Media Pembelajaran ....................................................... 120

D. Analisis Validitas Media Pembelajaran ..................................................... 130

III. Praktikalitas Pendidik Dan Peserta Didik

A. Nama Pratisi Pendidik ................................................................................ 134

B. Lembar Praktikalitas Pendidik ................................................................... 135

C. Sampel Praktikalitas Pendidik .................................................................... 136

D. Analisis Praktikalitas Pendidik ................................................................... 138

E. Nama Praktisi Peserta Didik ....................................................................... 140

F. Lembar Praktikalitas Peserta Didik ............................................................ 141

G. Sampel Praktikalitas Peserta Didik ............................................................ 142

H. Analisis Praktikalitas Peserta Didik ........................................................... 145

IV. Efektifitas Media Pembelajaran

A. Nama Peserta Didik Efektifitas Media Pembelajaran ............................... 146

B. Lembar Efektifitas Media Pembelajaran ................................................... 147

C. Sampel Efektifitas Media Pembelajaran.................................................... 148

xi

xi

D. Analisis Efektifitas Media Pembelajaran .................................................. 151

V. Dokumen Penelitian

A. Surat Penelitian UIN Imam Bonjol Padang ............................................... 152

B. Surat Penelitian Kemenag Kota Padang .................................................... 153

C. Surat Balasan Penelitian dari MAN 1 Padang ........................................... 154

D. Foto Penelitain ........................................................................................... 155

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan oleh

pendidik sebagai wahana dalam penyampaian informasi kepada peserta didik

pada proses pembelajaran. Rossi dan Breidle (Sanjaya: 2012) mengemukakan

bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat yang dipakai untuk tujuan

pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran ,majalah dan sebagainya. Menurut

Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk

pendidikan maka merupakan media pembelajaran.

Kedudukan media mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran, karena pengetahuan tidak dapat dipandahkan begitu saja dari

pendidik ke peserta didik. Disamping itu, menurut Alvianti (2012) media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan

media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Selain itu media pembelajaran juga

dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, serta menyajikan data dengan

menarik.

Media dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan

adanya media dapat untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa

untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Media juga dapat

2

meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan serta memberikan

fleksibilitas dalam penyampaian pesan (Arisanti: 2014).

Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), maka

media pembelajaran semakin menarik, interaktif dan komprehensif. Ini menjadi

tantangan bagi pendidik, karena disamping harus mampu menggunakan media

yang ada, pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan

membuat media pembelajaran dengan memamfaatkan teknologi tersebut. Menurut

Putri (2014) dengan adanya IPTEK telah merubah wajah dunia, salah satunya

dengan adanya inovasi teknologi informasi pendidikan dalam bentuk

pendayagunaan media berupa: penyajian pelajaran dengan menggunakan berbagai

media seperti komputer, radio, televisi, film, dan sebagainya.

Pendidik dituntut untuk menggunakan media dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan harus mempertimbangkan aspek pesan yang disampaikan. Nabi

Muhammad SAW juga menggunakan media untuk memudahkan beliau

menyampaikan dakwahnya. Seperti pada hadits riwayat Bukhari berikut ini:

وخط خططا ,وخط خطا ي ال سط خار ا منه ,خط النبي صلى اهلل عليه وسلم خطا مرب عا : عن عبد اهلل رضي اهلل عنه قال قد حاط به : و - و ا له م يط به , ا اا ا اا ): وقال , ص ارا لى ا ال ي ي ال سط من اابه ال ي ي ال سط

روا )(ا هشه ا, و ا خطأ ا , ا هشه ا, إا خطأ ا ,و ال طط اللص ار ااعراا , و ا ال ي خار مله (الب ارى

“Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi

empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis

kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda :

“Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang)

yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya.

Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis)

yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi,

makadia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari).

3

Hadits diatas mengandung arti bahwa Rasulullah menggunakan sarana

gambar gambar tersebut sebagai media pembelajaran. Tujuanya untuk memberi

gambaran perumpamaan dan mempermudah dalam menyampaikan isi materi yang

diajarkannya.

Menyadari akan manfaat dan pentingnya media pembelajaran terhadap

proses belajar mengajar, pendidik harus mampu mengembangkan media

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan peserta

didik. Media pembelajaran dapat dikembangkan untuk semua mata pelajaran salah

satunya adalah mata pelajaran IPA.

IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap: rasa ingin

tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat

yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang

benar; IPA bersifat open ended; (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui

metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3)

produk: berupa fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum; dan (4) aplikasi:

penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari (Buku

Guru IPA: 2013).

Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak

bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. IPA berkaitan dengan cara mencari

tahu, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Fisika sebagai ilmu dalam bidang IPA merupakan salah satu

4

mata pelajaran yang biasanya identik dengan dengan rumus-rumus dan dipelajari

melalui pendekatan secara matematis.

Salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat vital di dalam pembelajaran

fisika adalah percobaan atau praktikum. Menurut Gusria (2013) pada materi fisika

banyak terdapat konsep yang bersifat abstrak sehingga sukar membayangkannya.

Bila saja konsep-konsep yang bersifat abstrak itu dapat dibuat menjadi nyata

sehingga mudah ditangkap oleh pancaindra, maka masalahnya akan sangat

berbeda, maka mata pelajaran fisika harus didampingi dengan praktikum fisika.

Rangkaian arus listrik searah adalah salah satu materi fisika yang tergolong sulit

dan menuntut adanya praktikum. Agar komponen-komponen listrik, hubungan

antar komponennya, jalannya arus listrik, serta pembagiannya arusnya dapat

dilihat dan diamati langsung oleh peserta didik. Namun tidak semua masalah

fisika dapat disimulasikan di laboratorium, lebih lagi penggunaan laboratorium

terbatas hanya di sekolah dan juga keterbatasan alatnya.

Kendala-kendala dalam pelaksanaan praktikum ini dapat diatasi dengan

pemamfaatan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengkonkritkan

konsep-konsep yang abstrak pada fisika. Misalnya dengan bantuan aminasi atau

simulasi.

Hasil wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 17 Februari 2017

dengan salah satu guru fisika di MAN 1 Padang menyatakan bahwa pada kegiatan

pembelajaran lebih banyak mengandalkan buku paket. Pendidik sesekali

menggunakan media power point berupa teks dan gambar. Media power point

yang digunakan ini belum dilengkapi dengan animasi dan simulasi dari materi

5

yang dijelaskan. Khusus pada materi listrik di MAN 1 Padang juga jarang

dilakukan praktikum. Hal ini disebabkan karena keterbatasan fasilitas

laboratorium. Sehingga pada pembelajaran fisika peserta didik lebih banyak

menghafal rumus dan memecahkan soal-soal dari buku yang terseedia. Sehingga

hakikat IPA belum terlaksana dengan baik, terutama dalam melatih keterampilan

proses sains. Disamping itu pembelajaran fisika jadi cenderung membosankan dan

kurang diminati oleh peserta didik. Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai

pertimbangan guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat.

Penyampaian materi dari media pembelajaran power point saja belum

maksimal, apabila power point hanya menampilkan tulisan dan gambar. Karena

belum seutuhnya dapat mengonkretkan konsep-konsep abstrak pada pembelajaran

fisika dan memberikan solusi untuk maslah praktikum. Perlu penggunaan aplikasi

pembelajaran lain yang dapat melengkapi penampilan ppt dan menarik perhatian

peserta didik terhadap pelajaran. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat

belajar.

Sekarang banyak tersedia software yang dapat mensimulasikan meteri

pembelajaran dan difungsikan sebagai praktikum alternatif. Simulator yang dapat

digunakan salah satunya adalah livewire. Menurut Gustria (2013) livewire ini

merupakan laboratorium dalam komputer. Simulator ini sangat tepat digunakan

pada materi rangkaian arus listrik serah, karena digunakan untuk mensimulasikan

rangkaian elektronika. Terdapat banyak komponen elektronika yang bisa

dimamfaatkan pada livewire seperti resistor, kapasitor, amperemeter, sumber

6

tegangan dc, sumber tegangan ac, dan lain-lain. Simulator ini bisa digabungkan

dengan power point, macromedia flas, swis max, dan sebagainya.

Pengembangan yang menggunakan software livewire juga sudah pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Seperti Fitriani (2015) yang telah

mengembangkan Media Pembelajaran Berbasis Flas Dengan Bantuan Software

Livewire Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X. Simulator

elektronika yang digunakanya juga berupa livewire. Namun pada prakteknya

guru-guru jarang menggunakan flash dalam pembelajaran. Sedangkan media

presentasi yang lebih umum digunakan adalah power point. Gusria (2013) telah

mengembangkan LKS Praktikum Listrik Dinamis Berbasis TIK Menggunakan

Simulator Elektronika. Simulator yang digunakan juga berupa livewire, namun

hanya khusus untuk media praktikum saja. Sedangkan selain praktikum dalam

proses pembelajaran juga butuh media pemebelajaran. Karena power point juga

bisa digabungkan atau dikombinasikan dengan livewire maka peneliti ingin

“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Power Point dengan

Bantuan Software Livewire Pada Materi Rangkaian Arus Listrik Searah”.

B. Identifikasi masalah

1. Media mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran untuk

mempermudah penyampaian materi dan membuat pembelajaran semakin

menarik.

2. Dengan kemajuan IPTEK saat ini media pembelajaranpun semakin

beragam.

7

3. Media pembelajaran dapat dikembangkan untuk semua mata pelajaran salah

satunya adalah mata pelajaran IPA.

4. Pada pembelajaran fisika banyak terdapat konsep-konsep yang abstrak

sehingga dibutuhkan praktikum untuk mengkonkretkanya.

5. Rangkaian arus listrik searah adalah salah satu materi fisika yang menuntut

adanya praktikum. Namun tidak semua masalah fisika dapat disimulasikam

di laboratorium.

6. Kendala-kendala dalam pelaksanaan praktikum ini dapat diatasi dengan

pemamfaatan media pembelajaran.

7. Penyampaian materi dari media pembelajaran power point saja belum

maksimal, apabila power point hanya menampilkan tulisan dan gambar.

8. Dibutuhkan media pembelajaran fisika yang dapat mengkonkretkan konsep

yang abstrak dan mengatasi kendala praktikum. Salah satunya adalah media

pembelajaran power point untuk presentasi dan software livewire untuk

mengatasi kendala praktikum.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Pengembangan media pembelajaran power point berbantuan software

livewire

2. Materi rangkaian arus listrik searah.

3. Media pembelajaran power point berbantuan software livewire yang

dikembangkan memenuhi kriteria: (1) valid yang dilihat dari komponen

kelengkapan media, kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan kegrafisan

8

media, (2) praktis yang lihat dari kemudahan penggunaan, waktu, dan biaya

dan (3) efektif ditinjau dari minat belajar peserta didik

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana desain media pembelajaran power point berbantuan software

livewire pada materi rangkaian arus listrik searah ?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran power point berbantuan software

livewire pada materi rangkaian arus listrik searah yang valid, praktis dan

efektif ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk menghasilkan media pembelajara fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

2. Untuk mengembangkan media pembelajaran powerpoint berbantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah yang valid,

praktis, dan efektif.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya memberikan mamfaan antara lain:

1. Peneliti, sebagai pengalaman dalam rangka pengembangan diri dalam

bidang penelitian, dan sebagai persiapan sebelum menjadi calon pendidik.

9

2. Pendidik, sebagai sumbangan dalam memvariasikan media pembelajaran

khusus materi ragkaian arus listrik searah sebagai upaya untuk

meningkatkan kompetensi peserta didik.

3. Peserta didik, sebagai sumber belajar yang bisa meningkatkan hasil belajar

fisika.

4. Sekolah, memberikan sumbangan yang berarti dalam rangka memperbaiki

proses pembelajaran fisika yang masih dianggap rumit, memiliki sumber

belajar baru khusus materi rangkaian arus listrik searah yakni berupa media

pembelajaran berbasis power point dengan bantuan software livewire.

5. Peneliti lain, sebagai sumber ide dan referensi dalam pengembangan sumber

belajar dalam bentuk media pembelajaran serupa dengan kombinasi yang

berbeda.

G. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang telah dikembagan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Produk yang telah dikembangkan adalah media pembelajaran fisika berbasis

power point berbntuan software livewire. Tipe slide power point yang

digunakan diantaranya title slide, title and content, dan content with caption

untuk variasi bingkainya diatur sendiri oleh peneliti

2. Media ini dikembangkan pada materi rangkaian arus listrik searah

3. Bagian-bagian yang ada pada media yaitu: beranda, ki/kd, indikator, tujuan

materi, contoh, latihan, bografi, dan penutup

10

H. Asumsi dan Batasan

1. Asumsi

Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah:

a. Power point merupakan media presentasi yang mudah digunakan oleh

guru

b. Materi pada media yang dikembangkan sesuai dengan KI dan KD

c. Di MAN 1 padang terdapat fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk

penggunaan media, diantaranya ketersediaan infokus di kelas, dan

adanya labor komputer agar media bisa dioperasikan sendiri oleh peserta

didik

2. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah uji efektifitas tidak dilakukan

dengan skala yang besar pada beberapa sekolah namun hanya pada satu

sekolah dengan 1 kelas saja. Pada uji efektifitas hanya digunakan untuk

mengukur aspek minat belajar peserta didik, tidak melihat hasil belajar.

I. Defenisi Operasional

1. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika adalah pembuatan media

pembelajaran fisika dengan mengembangkan bentuk penyajian media tersebut

sehingga ada pembaharuan terhadap media pembelajaran fisika sebelumnya.

2. Power Point dengan bantuan software livewire

Power Point dengan bantuan software livewire adalah presentasi power

point yang digabungkan dengan softwere livewire sebagai pendukung untuk

11

mensimulasikan materi yang ada pada power point, sehingga tampilan

presentasi lebih baik.

12

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Fisika

Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala

melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun

atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang

tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang

berlaku secara universal (Trianto: 2014)

Pembelajaran fisika merupakan salah satu proses pembelajaran yang

memiliki peranan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pemahaman terhadap konsep fisika dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan sikap kritis,

dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Fitri: 2013)

Fisika merupakan salah satu cabang dari sains, dan merupakan ilmu yang

lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan

kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat

fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui proses

ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai

produk ilmiah (Trianto: 2010)

Pembelajran IPA/Fisika adalah proses pembelajaran yang harus

dilaksanakan sesuai dengan tuntutan standar proses yang telah ditentukan,

13

dimana proses pembelajaran IPA harus diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, serta memotivasi siswa untuk dapat

berpartisipasi aktif, kreatif, dan mandiri dalam rangka mengembangkan ide dan

pola pikirnya sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki (Mulyasa: 2010)

Pembelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang banyak memerlukan

media untuk menyampaikan ataupun menjelaskan materi. Fisika juga bukan

merupakan pelajaran yang terdiri dari konsep-konsep yang disajikan dalam

rumus saja, kadang fisika juga memerlukan pengalaman langsung dari peserta

didik. Salah satu peran media pembelajaran adalah memberikan pengalaman-

pengalaman langsung pada peserta didik yang tidak bisa diperoleh secara

langsung, tetapi bisa disajikan dalam media pembelajaran (Sarofi: 2014)

Menurut Depdiknas (2006) tujuan mata pelajaran Fisika diajarkan kepada

siswa adalah sebagai berikut :

1. Membentuk sikap positif terhadap Fisika dengan menyadari keteraturan

dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan YME.

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerjasama dengan orang lain.

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan

merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan me-

nafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan

dan tertulis,

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif

dan deduktif dengan menggunakan materi dan prinsip Fisika untuk

menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik

secara kualitatif maupun kuantitatif.

5. Menguasai materi dan prinsip Fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

14

Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa pembelajaran fisika memiliki

banyak tujuan diantaranya dapat membentuk sikap positif fisika, memupuk

sikap ilmiah (jujur, objektif, terbuka, ulet) siswa serta siswa mampu menguasai

konsep/ materi. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka dalam

pembelajaran fisika dibutuhkan media pembelajaran. Berikut akan dijelaskan

lebih lengkap tentang media pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan meruakan bentuk jamak dari

kata “mediun” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan

demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat

diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak

didik memperoleh pengatahuan. Media juga dapat dipahami sebagai alat bantu

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media

pembelajaran adalah objektivitas, program pengajaran, sasaran program, situasi

dan kondisi kualitas teknik, serta keefektifan dan efisiensi penggunaan

(Djamarah dan Zain: 2013).

Kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam

komponen metodologi sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh

guru (Sudjana: 2013). Adapun fungsi dan mamfaat penggunaan media

pembelajaran diantaranya menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa

tertentu, memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu, menambah

15

gairah dan motivasi belajar siswa, dan memiliki nilai praktis.(Sanjaya, 2008).

Hamalik dalam Arsyad (2014) mengemukakan bahwa “pemakaian media

pembeajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik”.

Media pembelajaran adalah salah satu perangkat pendidikan yang akan

selalu mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Dengan media

pembelajaran berbasis teknologi informasi, tujuan pembelajaran diharapkan

lebih dapat terpenuhi. Media pembelajaran rancang dan dibuat untuk

memudahkan peserta didik dalam pembelajaran.

AETC (Assosiation of Edication and communication Technology,1977)

adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan

komunikasi, mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk

proses penyaluran informasi. Media adalah perantara dari sumber informasi ke

penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya.

Alat-alat tersebut merupakan media manakala digunakan untuk menyalurkan

informasi yang akan disampaikan (Sanjaya: 2012).

Rossi dan Breidle (1966) mengemukakan bahwa media pembelajaran

adalah seluruh alat yang dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi,

buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio

dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan

media pembelajaran (Sanjaya: 2012).

16

Menurut Atwi media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan

pesan atau informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam

proses pembelajaran yang berperan sebagai pesan adalah materi pelajaran,

sebagai pengirim pesan adalah guru, sedangkan siswa sebagai penerima pesan.

Dengan demikian media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu

yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dengan siswa (Sutikno: 2009)

Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran

karena mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Menurut Sutikno (2009) beberapa fungsi penggunaan

media dalam proses pembelajaran, diantaranya:

a. Menarik perhatian siswa.

b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbal.

d. Mengatasi keterbatasan ruang.

e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.

f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.

h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.

i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.

j. Meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal agar

dapat diserap oleh siswa secara optimal, efektif, dan dapat mencapai tujuan

17

pembelajaran. Menurut Sudjana dalam Sutikno (2009) kriteria-kriteria

pemilihan media yang baik sebagai berikut: a. Media dapat mencapai tujuan

pembelajaran. b. Media dapat memudahkan siswa untuk memahami materi

pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi. c. Media mudah

diperoleh. d. Guru dapat menggunakan media. e. Media sesuai dengan taraf

berfikir siswa.

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi

tergantung dari sudut mana melihatnya.

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah

film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk

bahan yang dicetak seperti media grafis.

3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti

rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab

mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke

dalam:

18

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio

dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau

kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus

menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi,

dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat

proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film,

slide projector untuk memproyeksikan film slide,Over Head Projector

(OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat

proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi

apa-apa.

2) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio,

dan lain sebagainya (Sanjaya: 2008).

Berdasarka uraian diatas maka salah satu bentuk media pembelajaran

berbentuk slide yang tergolong kedalam media visual atau audiovisual

diantaranya adalah power point. Berikut ini akan dijelaskan lebih lengkap

tentang power point.

3. Power Point

Microsoft office pwer point adalah aplikasi presentasi yang paling

terkenal di dunia, aplikasi ini memiliki jumlah pengguna paling banyak

19

dibandingkan dengan program sejenis lainnya. Dengan menggunakan

powerpoint bisa menepatkan teks, gambar, vidio, dan objek lainnya dalam

sebuah teks. Ketika proses presentasi berlangsung, slide-slide ini bisa

dijalankan sembari presenter menjelaskan presentasinya. Format dasar power

point adalah .ppt (presentatin), .pps (powerpoin show), atau .pot (template).

Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian

piranti lunak karena sudah berada di dalam mikrosoft office. Jadi pada waktu

penginstalan mikrosoft office, dengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal

ini akan mengurangi beban hambatan pengembangan pembelajaran dengan

komputer.

Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-

ikon. Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon

pembuatan mikrosoft word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai

komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemprograman

(Rockhman: 2011)

Power point memiliki kelebihan dibandingkan dengan software sejenis

lainnya yang menyebabkannya menjadi presentasi yang paling terkenal di

dunia. Fiturnya antara lain : antar mukanya sangat intuitif, mudah diopersikan,

tidak memboroskan resource komputer, dipaketkan bersama microsoft office,

didukung oleh microsoft corporation, tersedia di windows dan macintosh.

(Huda: 2007). Selain itu power point juga dapat digunakan secara individu,

dapat diulang-ulang sehingga lebih efisien, biayanya tidak mahal, memiliki

20

daya tarik, dan dapat digunakan berkali-kali untuk kelas yang sama maupun

kelas yang berbeda (Rockhman: 2011).

Kemudahan dalam perancangan dengan hasil yang tidak mengecewakan

adalah salah satu alasan dalam menggunakan power point. Pada jendela kerja

power point 2007 terlihat beberapa bagian atau komponen, disamping

command tab dan command sets, bagian-bagian tersebut antara lain :

a. Microsoft Office Button, berfungsi untuk membuka menu

b. Quick acces toolbar, berisi kumpulan tombol perintah yang sering anda

gunakan

c. Tabs, kumpulan beberapa kelompok perintah

d. Dialog box launchers, berfungsi untuk menampilakn kotak dialog atau

task pane yang berkaitan dengan group tersebut

e. Tittle bar, berisi nama slide presentasi atau nama file yang aktif

f. Tombol ukuran (sizing button), digunakan untuk mengatur ukuran jendela

lembar kerja powerpoint

g. Tombol view, digunakan untuk mengubah tampilan jedela kerja power

poin secara cepat (Razaq: 2007)

Langkah-langkah dalam membuat slide prsentasi dengan menggunakan

powerpoint diantaranya :

a. Membuka Program

Klik tombol Start > kemudian klik All Program > arahkan cursor ke

Microsoft Office > dan klik PowerPoint. Setelah langkah tersebut, layar

komputer seharusnya tampil seperti Gambar 2.1 berikut.

21

Gambar 2.1 Tampilan Awal Power Point

Apabila layar komputer sudah menampilkan gambar di atas, berarti

sudah bisa memulai mempergunakan program power point untuk membuat

media presentasi (Kentut: 2010).

b. Mulai Menulis

Setelah jendela power point (jendela presentasi/slide) muncul,

sekarang tuliskan teks pada setiap frame sesuai naskah yang telah dibuat.

Lakukan langkah-langkah berikut:

1) Klik to add title lalu ketik judul utama naskah yang dibuat >

kemudian pilih jenis dan ukuran huruf (font)-nya.

2) Klik to add subtitle untuk menuliskan subjudul > kemudian pilih

jenis dan ukuran huruf (font).

3) Untuk memilih jenis dan ukuran huruf : klik kotak font dan pilih

jenis huruf (font) yang disukai (ingat, pilih jenis huruf yang tingkat

keterbacaanya tinggi). Untuk memilih ukuran huruf, klik kotak font

size kemudian pilih besarnya huruf (font) yang disesuaikan dengan

tingkat keterbacaannya.

22

c. Memberi Warna untuk Teks

Setelah judul presentasi diketik (dengan warna hitam), sekarang gantilah

warna tulisan judul tersebut dengan warna yang lebih menarik. Ada

beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan warna,

misalnya tingkat keterbacaan, kekontrasan, dan komposisi (Kentut: 2010)

d. Memberi Background pada tampilan slide

Agar tampilan slide lebih menarik, maka dapat memberi background

yang pada setiap slide yang dibuat. Caranya sebagai berikut:

1) Pilih format yang ada di panel atas > kemudian pilih dan Klik pada

background > sehingga akan muncul kotak dialog seperti gambar 2.2

berikut ini:

Gambar 2.2 Memberi background power point

2) Setelah muncul kotak dialog Automatic > pilih dan Klik pada Fill

Effectsi, maka akan muncul kotak dialog Fill Effects, sehingga dapat

memilih background untuk: (Fill effects Gradient, Texture, Pattern

dan Picture)

23

3) Apabila ingin mengunakan background berupa foto atau gambar yang

telah siapkan, maka pilih dan > Klik Picture pada kotak dialog Fill

Effects seperti Gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 memberi background berupa foto

4) Setelah kotak dialog Fill Effects muncul, lalu : Klik kotak

> pilih dan cari folder dimana gambar atau foto

tersimpan.

5) Terakhir, Klik sehingga layar slide presentasi Anda

akan memiliki background sesuai gambar yang dipilih.

e. Membuat Background Pada Slide Master

Biasanya tampilan slide master digunakan untuk menentukan latar

belakang (Background ) pada media presentasi.. Keuntungan membuat

atau menaruh Background pada tampilan slide master yaitu: gambar

Background maupun judul presentasi yang dibuat tidak mudah bergeser

dari tempat yang telah di tentukan. Selain itu pada tampilan slide master

memiliki dua bagian. Bagian pertama dibagian atas dapat digunakan

untuk menulis judul media presentasi yang sering disebut Title Area for

AutoLayout.. Bagian kedua yang berada di bagian bawah digunakan

untuk menuliskan isi paragraf yang disebut Object Area for AutoLayout.

Jika masih bekerja di dalam tampilan Slide Master, mengubah-

ubah tampilan akan berpengaruh pada seluruh slide yang lain dalam satu

24

file. Tetapi jika ingin mengubah-ubah presentasi dan tidak

mempengaruhi pada seluruh bagian paragraf, maka harus berpindah ke

dalam tampilan slide Normal. Untuk menutup tampilan slide master

Anda dapat mengklik pada Close Master View.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Pilih dan sorot pada tab View, klik tombol perintah Slide Master.

Dengan demikian, slide yang sedang aktif akan berada dalam

tampilan Slide Master.

2) Seperti yang telah di singgung diatas bahwa pada tampilan Slide

Master memiliki dua bagian . Bagian atas pada tampilan Slide

Master, disebut Title Area for AutoLayout. dapat digunakan untuk

menulis judul presentasi. Bagian ke dua berada di bagian bawah

tampilan slide master dapat. Digunakan untuk menuliskan isi

paragraf yang disebut Object Area for AutoLayout.

3) Setelah tampilan slide master sudah terbuka coba sisipkan sebuah

obyek seperti gambar untuk Background slide dengan cara

mengklik tombol perintah dalam tab Insert.

4) Jika ingin merubah suatu obyek dan obyek yang tersebut tidak

mempengaruhi pada seluruh bagian judul atau paragraf maka harus

berpindah ke dalam tampilan normal.

5) Apabila pada tampilan Slide Master sudah disetting dengan baik,

maka untuk menutup tampilan slide master ke slide normal klik >

25

tombol perintah Close Master View untuk menutup tampilan Slide

Master dan akan pindah ke tampilan slide normal.

f. Membuat Animasi Teks

Memanfaatkan fasilitas animasi yang ada pada program power

point untuk menambah efek gerakan pada teks atau gambar. Juga bisa

mengatur urutan dan waktu yang ada di Program PowerPoint. Membuat

animasi teks judul dengan langkah-langkah berikut:

1) Klik teks judul yang ditulis, dengan menggunakan mouse sebelah

kanan atau klik Slide Show > dan pilih custom animation

> pilih dan klik pada > maka

akan muncul beberapa pilihan bentuk animasi.

2) Pilih salah satu jenis animasi, misalnya > klik entrance

kemudian pilih salah satu dari beberapa pilihan

misalnya: > klik dan untuk mencobanya > Klik tombol

g. Memberi Background pada tampilan slide

Agar tampilan slide lebih menarik, maka dapat memberi

background yang pada setiap slide . Caranya sebagai berikut:

1) Pilih format yang ada di panel atas > kemudian pilih dan Klik pada

background > sehingga akan muncul kotak dialog automatic

2) Setelah muncul kotak dialog Automatic > pilih dan Klik pada Fill

Effectsi, maka akan muncul kotak dialog Fill Effects, sehingga dapat

26

memilih background untuk: (Fill effects Gradient, Texture, Pattern

dan Picture)

3) Apabila ingin mengunakan background berupa foto atau gambar yang

telah, maka pilih dan > Klik Picture pada kotak dialog Fill Effects.

4) Setelah kotak dialog Fill Effects muncul, lalu : Klik kotak

> pilih dan cari folder dimana gambar atau foto

tersimpan.

5) Terakhir, Klik sehingga layar slide presentasi Anda

akan memiliki background sesuai gambar yang Anda pilih.Klik tanda

ini, maka akan muncul kotak dialog Automatic Klik Fill Effects ini,

maka akan muncul kotak dialog Fill Effects.

h. Memasukan Gambar dengan Teknik Insert

Memasukkan gambar pada slide presentasi dengan cara

menggunakan fasilitas insert. Caranya, ikuti langkah-langkah sebagai

berikut: Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > arahkan

mouse pada picture > klik from file...

i. Cara memasukan video dengan teknik insert

Yang harus dilakukan adalah mencari atau memilih file video yang

berbentuk file MPEG atau AVI, file video yang berbentuk MPEG atau

AVI dapat dicari melalui internet. Baru dapat melakukan langkah

berikutnya, hampir sama dengan memasukan gambar dengan teknik

27

insert, yang membedakannya pada pilihan panel toolbar, yaitu: Klik

insert > kemudian klik movie and sound > dan klik movie from

file > kalau menyimpannya di My Document, maka klik

my document > kemudian cari file video yang disimpan misalkan klik

pada pilih video > Klik OK > klik Automatically maka video itu dapat di

lihat di presentasi yang dibuat. Agar lebih jelasnya, perhatikan langkah-

langkah yang ada pada Gambar 2.4 berikut ini:

Gambar 2.4 Cara memasukkan vidio

j. Membuat hyperlink pada media presentasi

Agar presentasi yang terlihat lebih menarik dan interaktif, kita bisa

memanfaatkan fasilitas Action Button pada Progaram PowerPoint. Dengan

menggunakan fasilitas ini maka media presentasi akan menyerupai

multimedia interaktif. Untuk memanfaatkan hyperlink maupun action

button, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Buat desain tampilan dalam bentuk tombol (button), lalu ketik

untuk masing-masing topik atau sub topik yang akan diuraikan.

Setelah selesai,

28

2) klik tombol (button) atau blok pada kalimat yang akan

dihubungkan (di link) dengan Mouse > kemudian klik insert

pada panel toolbar di atas > klik Hyperlink

> pilih slide yang dituju > klik OK

3) Setelah meng-klik OK, maka tombol (button) atau kalimat yang

mempergunakan Hyperlink akan terlihat ada garis dibawahnya.

4) Untuk mengaktifkan Hyperlink : tekan Shift+F5 pada keyboard >

arahkan mouse pada tombol (button) atau kalimat yang bergaris

bawah > ketika muncul gambar tangan sedang “menunjuk” maka

klik pada tombol (button) atau kalimat yang dibuat sudah

terhubung dengan penjelasan yang ada di slide yang di link-kan

atau di hubungkan (Kentut, 2010).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa power point

bisa digabungkan dengan media lain dengan menggunakan hyperlink agar

tampilan semakin menarik. Dalam penelitian ini akan dikembangkan

power point dengan bantuan livewire. Berikut ini akan dijelaskan lebih

lengkap tentang livewire.

4. Livewire

Livewire adalah sebuah simulasi sederhana untuk memvisualisasikan

rangkaian listrik dengan capat dan mudah. Hanya dengan mengambil

komponen-komponen yang dibutuhkan dan menghubungkannya. Membuat

penyesuaian akhir rangkaian dengan memindahkan komponen-kompnen pada

livewire akan mempertahankan semua koneksi dan mengubah rute seperlunya

29

dan kemudian tekan tombol putar untuk memulai simulasi. Simulasi livewire

ini didukung oleh mesin fisika yang sangat akurat. Livewire mampu

memodelkan secara tepat karakteristik rangkaian juga dapat mensimulasiakan

rangkaian yang besar dan komplek (Arisanti, 2014). Kemampuan program

Livewire membantu siswa dalam memberikan kemudahan perancangan

rangkaian elektronika, analisis dan simulasi rangkaian elektronika dengan

bentuk animasi yang terlihat menarik dalam memberikan gambaran kinerja

rangkaian elektronika (Wahdiyanto, 2010)

Prosedur yang harus dilakukan untuk menginstall software livewire dan

PCB wizard dimulai dengan menyimpan file aplikasi di computer. Langkah

selanjutnya yaitu dengan mengklik file application dan mengikuti petunjuk

yang akan selalu muncul. Proses penginstallan berhasil dengan baik ditandai

dengan adanya shortcut yang akan muncul di layar desktop. Jika software telah

diinstall, program dapat dijalankan dengan mengklik dua kali pada shortcut

yang terdapat di layar desktop ataupun dengan klik kanan dan memilih menu

“open” (Siswanto: 2014). Adapun bentuk tampilan dan bagian-bagian Livewire

seperti gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Bagian-Bagian Livewire

30

a. Bagian-bagian livewire

1) Menu bar, Digunakan untuk mengakses tool dan fitur dari livewire.

Beberapa pengaturan menu dapat diakses dengan meng-klik pada

toolbar atau menggunakan shortcut keyboard.

2) Toolbar, toolbar memberikan kemudahan dan kecepatan dalam

melakukan berbagai tugas dilivewire. Banyak dari tombol toolbar

yang menghubungkan ke perintah pada menu bar.

3) Lembar desain, tempat objek/ komponen diletakkan.

4) Gallery, memberikan kemudahan untuk mengakses komponen-

komponen yang ingin digunakan, tinggal mengklik komponen tersebut

lalu menggesernya ke lembar desain.

5) Status bar, memberikan informasi perintah/ menu yang sekarang

digunakan.

b. Menu-menu pada livewire

1) Menu file

Menu file berisi apa yang harus dilakukan pada suatu berkas dan

pengaturan pada berkas, seperti membuat berkas baru, membuka

berkas, menyimpan berkas, proteksi berkas, dan lain sebagainya.

Dokumen pada livewire disimpan sebagai file dengan ekstensi *.lvw.

Untuk mengatur file menggunakan menu file. Adapun bentuk

tampilan serta fungsi masing-masing menu file pada Gambar 2.6 dan

Tabel berikut.

31

Gambar 2.6 Menu File

Tabel 2.1 Bagian-Bagian Menu File dan Fungsinya

Nama Fungsi

New Digunakan untuk membuat dokumen kosong baru.

Open Untuk membuka dokumen yang telah dibuat.

Close Untuk menutup dokumen.

Save Digunakan untuk menyimpan dokumen yang telah dibuat.

Sedangkan save as digunakan untuk menyimpan dokumen untuk

pertama kali atau menyimpan dokumen dengan nama baru.

Protect

document

Digunakan untuk melindungi dokumen dengan password.

Preview in

browser

Digunakan jika ingin membuat e-book dari dokumen.

Page setup Digunakan untuk mengatur layout dan dokumen.

Print Digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat.

Send Digunakan untuk mengirim dokumen yang telah dibuat dengan e-

mail.

Properties Memuat informasi tentang dokumen.

Exit Digunakan jika ingin keluar dari Livewire.

2) Menu Edit

Menu edit berisi menu yang berguna untuk melakukan

pengeditan dokumen yang telah dibuat. Seperti gambar 2.7 berikut

Gambar 2.7 Menu Edit

Adapun Fungsi menu edit diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Bagian-Bagian Menu Edit dan Fungsinya

Nama Fungsi

Undo Untuk membatalkan perintah yang telah dilakukan.

Redo Untuk kembali ke perintah yang telah dilakukan.

Cut Untuk memindahkan rangkaian yang telah dibuat.

Copy Untuk menggandakan rangkaian yang telah dibuat.

32

Lanjutan tabel 2.2 Nama Fungsi

Paste Perintah ini dipakai untuk meletakkan rangkaian yang

telahkita cut atau copy.

Delete Untuk menghapus rangkaian yang telah dibuat.

Arrange Untuk melakukan pengaturan tata letak dari rangkaian, seperti

rotasi, pencerminan, dsb.

3) Menu View

Menu view digunakan untuk pengaturan gambaran/ interface

dari dokumen. Salah satunya bagian menu view adalah animation dan

style. Animation dipakai untuk mengilustrasikan apa yang terjadi dari

sebuah rangkaian. Seperti Gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Menu View

Tabel 2.3 Bagian-bagian view dan fungsinya

Nama Fungsi

Capacitor

charge

Menunjukkan jumlah pengisian listrik pada tiap kapasitor

yang ada pada rangkaian.

Colour

voltage

Menunjukkan warna tiap kawat sambungan yang

mempresentasikan besar tegangan pada titik tersebut.

Warnanya akan berubah diantara merah (untuk tegangan 5

volt atau lebih), dilanjutkan dengan hijau (untuk tegangan 0

volt), selanjutnya warna biru (untuk tegangan -5 volt

kebawah).

Current

flow

Menunjukkan arah panah sederhana pada tiap kawat

sambungan untuk menunjukkan arah dari aliran arus.

Voltage

level

Hampir sama dengan colour voltage. Namun bedanya adalah

pada voltage level warna tersebut tidak pada sambungan,

tetapi ada kotak batang kecil yang menempel pada

sambungan.

33

Lanjutan Tabel 2.3 Nama Fungsi

Voltage

indikator

Mirip dengan voltage level, namun menggunakan kotak

indikator yang lebih kecil.

Logic level Menunjukkan keadaan logika pada tiap pin komponen. Nilai

1 untuk sinyal bernilai tinggi, 0 jika sinyal bernilai rendah,

dan x jika sinyal tidak diketahui.

4) Menu Insert

Menu insert digunakan untuk menyisipkan teks, tabel, gambar,

simbol, grafik, komponen, dan halaman.

c. Proses Pembuatan Rangkaian

1) Membuka Livewire dan Membuat Rangkaian

a) Klik dua kali pada icon livewire ( )

b) Lalu akan muncul jendela livewire, disertai jendela start, lalu pilih

create a circuit dengan di klik

c) Setelah itu muncul jendela gallery

d) Pilihlah komponen yang ada pada gallery sesuai dengan yang kita

rencanakan

e) Klik komponen tersebut lalu geser ke lembar desain.

Untuk menyambungkan komponen satu dengan lainnya, cukup

dengan menghubungkan ke ujung komponen lain yang diinginkan.

2) Mengedit dan Mengubah Sambungan

a) Klik sambungan yang ingin diedit atau diubah, lalu arahkan kursor

ke sambungan sehingga muncul tanda ( ) atau tanda ( ) lalu

tinggal menggeser tanda tersebut sesuai keinginan.

34

b) Jika ingin mengubah sudut dari sebuah sambungan, klik

sambungan atau sudut dari sambungan lalu letakkan kursor di sudut

sambungan hingga muncul tanda ( ) lalu geser sesuai keinginan.

3) Mengubah Nilai dan Model Komponen

a) Untuk mengubah nilai dari komponen cukup klik dua kali pada

komponen yang diinginkan atau pilih komponen lalu klik kanan

dan pilih properties. Misalkan suatu resistor ingon diubah nilainya

maka cukup klik dua kali resistor yang diubah atau klik resistor lalu

klik kanan dan pilih properties. Seperti Gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Mengubah nilai resistor

b) Pada bagian value terdapat dua kolom sebelah kiri adalah nilai

resistor sedangkan sebelah kanan adalah multiplier (faktor pengali).

seperti Gambar 2.10 berikut.

Gambar 2.10 Kolom value

c) Untuk mengubah model komponen maka pilih komponen lalu klik

kanan lalu pilih model setelah itu pilih model komponen yang

diinginkan. seperti Gambar 2.11 berikut

35

Gambar 2.11 Memilih model komponen

4) Menjalankan Simulasi dari Rangkaian

a) Untuk melakukan simulasi dari sebuah rangkaian maka kita harus

membuat rangkaian terlebih dahulu.

b) Lebih baik dicek terlebih dahulu sebelum dijalankan, seperti

Gambar 2.12 berikut

Gambar 2.12 Tombol kontrol simulasi

c) Tekan icon run ( ) pada toolbar untuk menjalankan simulasi,

sedangkan pause ( ) untuk melakukan jeda pada simulasi, dan

icon stop ( ) digunakan untuk menghentikan simulasi.

d) Arahkan kursor mouse pada kawat sambungan rangkaian maka

akan terlihat tanda yang menunjukkan nilai tegangan (V) dan arus

(I) serta panah yang menunjukkan arah muatan. Seperti Gambar

2.13 berikut.

36

Gambar 2.13 Nilai tegangan dan arus pada kawat sambungan

5. Rangkaian Arus Listrik Searah

a. Kuat Arus listrik

Kuat Arus listrik adalah banyaknya elektron yang mengalir tiap satuan

waktu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: 𝐼 =𝑄

𝑡 , dimana I

adalah kuat arus (ampere), Q adalah muatan listrik (coloumb) dan t

adalah waktu (sekon).

b. Hambatan jenis kawat

Setiap jenis kawat memiliki Resistansi (R) yang berbeda-beda.

Sedangkan alat atau bahan yang memiliki resistansi disebut Resistor.

Resistansi bergantung pada: Hambat jenis (), Luas penampang kawat

(A), Panjang kawat (L). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

𝑅 =𝜌𝑙

𝐴 . Nilai hambat jenis suatu penghantar bertambah secara linier

sesuai dengan kenaikan suhu. Secara matematis, hambat jenis dinyatakan

sebagai berikut: 𝜌𝑡 = 𝜌0 + (1 + 𝛼∆𝑇). Hambat jenis bahan merupakan

fungsi linier dari suhu. Oleh karena itu, nilai hambatan suatu penghantar

merupakan fungsi linier terhadap suhu. Secara matematis dapat ditulis

menjadi persamaan berikut: 𝑅𝑡 = 𝑅0 + (1 + 𝛼∆𝑇).

c. Alat ukur listrik

1) Amperemeter, adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus

listrik. Cara mengukur kuat arus listrik dengan ampermeter yaitu

dengan cara menghubung seri rangkaian dengan amperemeter .

37

Amperemeter ada 2 macam, yaitu: amperemeter analog dan

amperemeter digital.

2) Voltmeter, adalah alat untuk mengukur tegangan listrik. Cara

mengukur tegangan listrik dengan voltmeter yaitu dengan cara

menghubung paralel rangkaian dengan voltmeter. Voltmeter

dibedakan atas 2 macam, yaitu: Voltmeter analog dan Voltmeter

digital.

3) Ohm Meter, adalah alat untuk mengukur hambatan listrik. Cara

mengukur hambatan dengan ohmmeter yaitu terlebih dahulu pisahkan

resistor dari rangkaian kemudian kabel-kabel ohmmeter dihubungkan

pada kaki-kaki resistor .

d. Hukum ohm

Hukum Ohm adalah perubahan beda potensial sebanding dengan arus

listrik dan R tetap (R=Konstan), secara matematis dapat dirumuskan

sebagai berikut: 𝑅 =𝑉

𝐼 .

e. Rangkaian hambatan

Rangkaian hambatan listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian

seri dan rangkaian paralel.

1) Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian yang disusun secara

berurutan (segaris). Pada rangkaian hambatan seri yang dihubungkan

dengan suatu sumber tegangan, besar kuat arus di setiap titik dalam

rangkaian tersebut adalah sama. Jadi, semua hambatan yang terpasang

pada rangkaian tersebut dialiri arus listrik yang besarnya sama. Bila

38

salah satu hambatan ada yang putus, maka arus listrik pada rangkaian

tersebut juga putus/tidak mengalir.

2) Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara

berdampingan/berjajar. Jika hambatan yang dirangkai paralel

dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka tegangan pada

ujung-ujung tiap hambatan adalah sama.

f. Hukum kirchoff

1) Hukum 1 kirchoff, Pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat

arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat

arus yang keluar dari titik cabang itu. Secara matematis dirumuskan:

𝛴𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝛴𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

2) Hukum II kirchoff, Menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan

tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup(loop) sama

dengan nol. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

ΣV=0

g. Energi dan daya listrik

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan

listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut: 𝑊 = 𝑉 × 𝐼 × 𝑡. Sedangkan daya listrik

adalah besarnya energi tiap satuan waktu. Secara matematis dirumuskan:

𝑃 =𝑊

𝑡

39

6. Minat Belajar

Minat adalah kecendrungan yang menetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktifitas. Dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

meyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan

antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang

diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain (Djamarah,

2011)

Minat adalah perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu.

Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar

selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat

terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung aktifitas belajar

selanjutnya. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan

mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.

Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat

motivasi yang utama dan dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik

dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itu guru perlu membangkitkan

minat peserta didik agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami.

Menurut Djamarah (2011) ada beberapa macam cara yang dapat

dilakukan untuk membangkitkan minat peserta didik yaitu:

40

a. Membandingkan adanya sutu kebutuhan pada diri peserta didik, sehinnga

dia rela belajar tampa paksaan

b. Menghubungankan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan

pengalaman yang dimiliki peserta didik, sehingga mereka mudah

menerima bahan pelajaran.

c. Memberikan kesempatan keada peserta didik untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang

kreatif dan kondusif.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam

konteks perbedaan individual peserta didik.

Menurut Slameto (2010) mengembangkan minat terhadap sesuatu pada

dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi

yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.

Proses itu berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau

kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya,

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.

B. Kalitas Produk

Kualitas produk hasil pengembangan dapat ditentukan berdasarkan validity

(kesahihan), practicality (kepraktisan) dan effectiveness (keefektifan).

Tabel 2.4 Criteria for high quality intrvention

Criteria Short Description Keterangan

Relevance (also refered to as

content validity)

There is a need for the

intervention and its design is

based on state-of-the-art

(scientific) knowledge

Intervensi kebutuhan dan

desain awal yang mendasari

pengetahuan

Consistency (also refered to as The intervention is Intervensi kesesuian desain

41

Criteria Short Description Keterangan

construct validity) ‘logically’ designed

Lanjutan tabel 2.4

Criteria Short Description Keterangan

Practicality Expected the intervention is

expected to be usable in the

settings for which it has been

designed and developed

Actual the intervention is

usable in the settings for

which it has been designed

and developed

Seharusnya, intervensi yang

didesain dan dikembangkan

dapat dikembangkan oleh suatu

kelompok

Faktanya, intervensi yang

didesain dan dikembangkan

oleh suatu kelompok

Effectiveness Expected using the

intervention is expected to

result in desired outcomes.

Actual using the intervention

result in desired outcomes

Seharusnya intervensi berhasil

digunakan.

Faktanya intervensi berhasil

digunakan

Sumber (Nieeven: 2013).

a. Kriteria Valid

Kata valid sering diartikan dengan tepat, benar, shahih dan absah.

Menurut Sugiyono (2012) valid berarti instrument tersebut (dalam penelitian

pengembangan media pembelajaran) dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Analisis terhadap saran dan lembaran validasi dari

pakar dan praktisi digunakan sebagai landasan penyempurnaan atau revisi dari

desain awal media pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan produk

yang valid.

Validitas yang diuji dalam pengembangan produk adalah validitas

kelengkapan media, validitas kelayakan isi, validitas bahasa, dan validitas

kegrafisan media. Suatu produk dikatakan memenuhi validitas isi sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Suatu perangkat dikatakan memenuhi validitas

konstruk apabila komponen-komponen produk tersebut konsisten satu sama

lain. Sedangkan validitas bahasa berhubungan dengan pemakaian bahasa yang

sesuai dengan EYD.

42

b. Kriteria Praktikalitas

Menurut KBBI (2008), praktikalitas berarti bersifat praktis, artinya

mudah dan senang dalam pemakaiannya. Kepraktisan disini adalah praktis

dalam penggunaan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan penggunaan media.

Kepraktisan merupakan kemudahan yang ada pada sebuah produk baik

dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasikan, atau memperoleh

hasil maupun kemudahan dalam menyimpannya. Kepraktisan mengacu pada

tingkat pengguna (atau pakar lainnya) mempertimbangkan intervensi dapat

digunakan atau disukai dalam kondisi normal. Kepraktisan dilihat dari aspek

apakah produk mudah digunakan oleh pendidik dan peserta didik (Nieeven:

2013).

Produk yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan dikatakan

praktis jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa secara teoritis produk

tersebut dapat diterapkan dan tingkat keterlaksanaannya termasuk dalam

kategori baik. Suatu produk dikatakan praktis apabila orang dapat

menggunakan (usable) produk tersebut. Praktikalitas adalah tingkat

keterpakaian dan keterlaksanaan produk oleh peserta didik dan pendidik dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan penilaian

validator. Produk memiliki praktikalitas yang tinggi, apabila bersifat praktis

dan mudah penggunaannya. Untuk menentukan praktikalitas produk ini,

43

peneliti menggunakan lembar pengamatan angket respon oleh peserta didik dan

pendidik.

c. Kriteria Efektifitas

Efektifitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil, tepat atau manjur. Efektifitas menunjukkan tingkat keberhasilan

pencapaian suatu tujuan. Jadi suatu upaya dikatakan efektif apabila upaya

tersebut mampu mencapai tujuannya. KBBI (2008) mendefenisikan efektif

dengan “ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)” atau “dapat

membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan)” dan efektifitas diartikan

“keadaan berpengaruh, hal berkesan” atau “keberhasilan (usaha, tindakan)”.

Efektifitas merupakan bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan

memanfaatkan metode belajar untuk mendapatkan hasil yang baik. Dalam

menciptakan kondisi belajar yang efektif ada 5 variabel yang menentukan

keberhasilan belajar peserta didik (Nieeven: 2013), yaitu:

1) Melibatkan peserta didik secara aktif

2) Menarik perhatian peserta didik

3) Membangkitkan motivasi peserta didik

4) Prinsip individualitas

5) Peragaan dalam pembelajaran.

Mulyasa (2007) mengatakan suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif

apabila seluruh peserta didik dilibatkan secara aktif baik mental, fisik maupun

social. Dari defenisi efektifitas diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas

adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas

44

dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen dimana target tersebut sudah

ditentukan terlebih dahulu.

Produk disebut efektif apabila produk tersebut memberikan hasil sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengembang. Aspek efektifitas yang

dimati dalam proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire dikelas uji coba

adalah untuk melihat minat belajar peserta didik menggunakan media yang

dikembangkan.

C. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang menunjang penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Gustria (2013) mengembangkan LKS praktikum listrik dinamis berbasis TIK

mengguakan simuator elektronika. Hasil penelitian yang telah dicapai adalah

menghasilkan LKS praktikum listrik dinamis berbasis TIK mengguakan

simulator elektronika yang menarik, mudah, bermanfaat, dan efektif

digunakan sebagai sumber belajar.

2. Fitriani (2015) mengembangkan media pembelajaran berbasis flas dengan

bantuan software livewire pada mata pelajaran teknik elektronika dasar kelas

X. Hasil penelitian yang telah dicapai adalah menghasilkan media yang layak

dan mendapat respon yang positif dari siswa sebagai salah satu sumber

belajar.

3. Arisanti (2014) mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT

menggunakan livewire simulations pada mata pelajaran teknik elektronika

45

dasar di SMK Negeri 7 Surabaya. Hasil penelitian yang telah dicapai adalah

menghasilakan media yang layak dan sangat baik diguna untuk membantu

siswa belajar.

Penelitian yang dilakukan Gustria (2013) mengembangkan LKS praktikum

listrik dinamis berbasis TIK mengguakan simuator elektronika. Sama-sama

menggunakan livewire dengan materi listrik dinamis tetapi pada penelitian ini

peneliti mengembangkannya dalam bentuk media pembelajaran dengan

menggabungkan livewire dengan powerpoint agar lebih menarik, sedangkan

Gusria (2013) lebih fokus pada praktikumnya saja.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2015) mengkombinasikan livewire

dengan flash, untuk pemebelajaran elektronika dasar. Penggunaan flas masih

tergolong sulit dan jarang digunakan oleh pendidik dibandingkan dengan media

persentasi lain seperti power point. Untuk itu pada penelitian ini peneliti akan

mengkombinasikannya livewire dengan power point pada materi rangkaian arus

listrik searah.

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan kajian pustakan maka dapat diajukan sebuah

kerangka berfikir sebagai berikut:

46

Gambar 2.14. Skema kerangka berfikir

1. Rangkaian arus listrik serah merupakan salah satu materi

fisika yang menuntu adanya praktikum

2. Kurangnya fasilitas laboratoriun

3. Penggunaan media persentasi berupa teks dan gambar saja

kurang optial, karena tidak dapat mengkonkretkan konsep-

konsep yang abstrak pada fisika

Media pembelajaran yang dilengkapi dengan simulasi

sehingga dapat difungsikan sebagai praktikum alternatif guna

mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak pada materi

rangkaian arus listrik searah

Media pembelajaran fisika berbasis powerpoint dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah yang Valid, Praktis, dan Efektif

47

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R & D). Penelitian dan pengembangan menurut Seels & Richey

(1994) dalam buku Setyosari (2012) adalah sebuah kajian secara sistematik untuk

merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program, proses dan

hasil-hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan

keefektifan secara internal. Sugiyono (2010) mengungkapkan bahwa Metode

penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini

mengembangkan produk berupa media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah kelas

XI.

B. Model Pengembangan

Melaksanakan pengembangan perangkat pengajaran diperlukan model-

model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Model

pengembangan dalam penelitian ini adalah model 4-D. Model 4-D terdiri dari 4

tahap pengembangan, yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan

(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate)

(Trianto, 2014).

48

C. Prosedur Pengembangan

Model pengembangan dalam penelitian ini adalah model 4-D, terdiri dari 4

tahap pengembangan, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan

(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).

1. Tahap Pendefenisian (define)

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan

bertujuan untuk melihat permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran

Trianto (2010). Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefenisikan

syarat-syarat pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi

yang dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini dilakukan dengan

beberapa langkah sebagai berikut:

a. Analisis kurikulum

Melihat tuntutan kompetensi yang tertuang dalam Kompetensi Inti (KI)

dan Kompetensi Dasar (KD) agar sesuai dengan penyusunan media.

b. Analisis konsep

Menentukan isi dan materi pelajaran yang dibutuhkan dalam

pengembangan media pembelajaran berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

c. Analisis peserta didik

Analisis peserta didik merupakan telaah tentang karakteristik peserta

didik. Karakteristik peserta didik tersebut disesuaikan dengan teori

belajar dan umur rata-rata peserta didik kelas XI MAN 1 Padang. Umur

49

peserta didik diketahui dari hasil wawancara dengan pendidik fisika di

MAN 1 Padang.

2. Tahap Perancangan (design)

Tahap perancangan bertujuan untuk menyiapkan media pembelajaran.

Langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) pemilihan media yang sesuai

dengan karakteristik materi pembelajaran, (2) pemilihan format, yakni

mengkaji format-format media pembelajaran yang ada dan menetapkan format

media pembelajaran yang dikembangkan, dan (3) membuat rancangan awal

sesuai format yang dipilih. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Pemilihan Media

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajan

yang relevan dengan karakteristik materi. Hal ini berguna untuk

membantu peserta didik dalam pencapaian kompetensi dasar, artinya

pemilihan media dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan media

pada pembelajaran.

b. Pemilihan format

Pemilihan format dalam pengembangan media pembelajaran fisika ini

dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi pembelajaran dan

sumber belajar. Format yang dipilih adalah yang format memenuhi

kriteria menarik, memudahkan dan membantu dalam pembelajaran fisika.

Pemilihan format atau bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan

dengan media pembelajaran yang akan diterapkan.

c. Rancangan awal

50

Rancangan awal yang dimaksud adalah rancangan seluruh perangkat

pembelajaran yang harus dikerjakan sebelum uji coba dilaksanakan.

Dalam tahap perancangan, peneliti membuat produk awal atau rancangan

produk. Tahap ini dilakukan untuk membuat media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah kelas XI dan sesuai dengan kerangka isi

hasil analisis kurikulum dan analisis konsep.

3. Tahap Pengembangan (develop)

Tahapan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan media

pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire

pada materi rangkaian arus listrik searah kelas XI yang valid dan praktis.

Media pembelajaran yang telah dirancang, terlebih dahulu divalidasi oleh

validator. Indikator media yang akan divalidasi meliputi kelengkapan media,

kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan kegrafisan media.

Tahap validasi dimulai dengan analisis dan penilaian validator yang

terdiri dari Dosen IPA Fisika, Dosen Bahasa IAIN Imam Bonjol Padang, dan

Dosen Media IAIN Imam Bonjol Padang yang bertujuan untuk mendapatkan

penilaian, saran, ataupun komentar mengenai rancangan dari media. Tahap

revisi dilakukan apabila pada hasil penilaian validator ditemukan beberapa

bagian pada media yang perlu diperbaiki, kemudian produk yang telah direvisi

diberikan ke validator untuk didiskusikan lebih lanjut. Revisi dihentikan

apabila validator sudah menyatakan media pembelajaran yang dibuat sudah

valid.

51

4. Tahap Pendiseminasian (Desseminate)

Tahapan desseminate merupakan tahap penggunaan media yang telah

dikembangkan pada skala yang lebih luas dan bertujuan untuk menghasilkan

media yang efektif. Efektifitas media dilihat dari minat belajar peserta didik

ketika belajar meggunakan media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

Langkah-langkah R & D dalam penelitian ini sebagai berikut:

52

Gambar 3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

D. Uji Coba Produk

1. Tahap Validasi

Validasi ahli merupakan teknik untuk memvalidasi atau menilai kelayakan

rancangan media. Validasi dilakukan oleh 5 orang validator yang ahli dalam

Design

Pemilihan media

Pemilihan format

Rancangan awal

Develope

Disseminate

Uji validasi ahli

Revisi

Praktikalitas oleh pendidik

Uji efektifitas terhadap minat belajar

peserta didik

Praktikalitas oleh peserta didik

Media pembelajaran fisika berbasis power

point dengan bantuan software livewre yang

valid, praktis, dan efektif

valid Belum valid

Belum

praktis praktis

Belum

praktis praktis

Belum

efektif efektif

Revisi

Revisi

Revisi

Define analisis kurikulum analisis konsep analisis peserta didik

53

bidangnya. Validasi terhadap media mencakup: kelengkapan media, kelayakan

isi, penggunaan bahasa, dan kegrafisan media. Berdasarkan masukan dari para

ahli, media direvisi untuk menghasilkan produk valid.

2. Tahap Praktikalitas

Praktikalitas menunjukkan tingkat kepraktisan media. Tahap praktikalitas

dilaksanakan setelah media digunakan dalam pembelajaran. Penilaian

praktikalitas berdasarkan tanggapan guru dan siswa dengan menggunakan

angket praktikalitas. Pada penelitian ini praktikalitas dilakukan oleh 2 orang

pendidik fisika dan 27 orang peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang.

3. Tahap Efektivitas

Efektivitas menunjukkan tingkat keefektifan media berdasarkan tanggapan

siswa. Uji efektivitas dilihat dari minat belajar siswa setelah menggunakan

media. Pada penelitian ini efektivitas dilakukan oleh 30 orang peserta didik

kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang.

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada media pembelajaran fisika ini adalah:

1. Tiga orang validator instrumen angket validitas, praktikalitas dan efektifitas.

2. Lima orang validator ahli yang terdiri dari 2 orang ahli materi, 2 orang ahli

media, dan 1 orang ahli bahasa.

3. Pendidik dan peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang.

F. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Data

kuantitatif yaitu, data yang diambil dari hasil analisis validasi media yang

54

dilakukan oleh validator, data praktikalitas dari pendidik dan peserta didik, serta

data efektifitas dari peserta didik. Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan

pendidik fisika, serta saran dan masukan dari 5 orang validator, saran dan

masukan dari hasil praktikalitas, dan saran dari hasil efektifitas media

pembelajaran fisika yang telah dikembangkan.

G. Instrumen Pengumpul Data

1. Validasi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terlebih dahulu divalidasi oleh pakar/ahli yang

disebut dengan validator instrumen. Validasi dilakukan oleh 3 orang validator

yang berasal dari dosen Tadris IPA-Fisika dengan menyebarkan angket

validasi instrumen penelitian. Nama-nama validator instrumen dapat dilihat

pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1: Nama-Nama Validator Instrumen

No Nama Validator Spesialisasi

1. Media Roza, M.Si Dosen Tadris IPA-Fisika

2. Yusmaridi, M.Pd Dosen Tadris IPA-Fisika

3. Muharmen Suari, M.Si Dosen Tadris IPA-Fisika

Setiap pernyataan pada validasi instrumen memperoleh skor dari 1 – 4,

sehingga skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 1, sedangkan skor

tertinggi adalah 4. Jadi skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 3, dan

skor tertinggi adalah 12. Skor setiap pernyataan yang diperoleh dapat

dikonversi ke dalam bentuk niai, sehingga nilai terendah adalah 25 dan nilai

tertinggi adalah 100. Skor dan nilai rata-rata untuk satu variabel ditentukan dari

nilai rata-rata semua pernyataan dalam satu variabel penilaian validasi angket

validitas, praktikalitas, dan efektifitas.

55

a. Validasi Angket validitas

Indikator validasi angket validitas media terdiri dari 9 pernyataan.

Persentase untuk setiap pernyataan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2: Hasil Validasi Angket Validitas

No Pernyataan Nilai

(%) Kategori

1 Petunjuk pengisian angket validitas

media mudah dipahami 91,67 Sangat Valid

2

Aspek-aspek penilaian untuk

komponen kelengkapan media pada

angket validitas sudah lengkap

83,33 Sangat Valid

3

Aspek-aspek penilaian untuk

komponen kelayakan isi pada

angket validitas media sudah

lengkap

91,67 Sangat Valid

4

Aspek-aspek penilaian untuk

komponen kebahasaan pada angket

validitas media sudah lengkap

91,67 Sangat Valid

5

Aspek-aspek penilaian untuk

komponen kegrafisan media pada

anket validitas media sudah lengkap

83,33 Sangat Valid

6

Urutan pernyataan dalam angket

validitas media sudah tersusun

dengan baik

100,00 Sangat Valid

7

Angket validitas media sudah dibuat

dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik

91,67 Sangat Valid

8

Angket validitas media sudah

menggunakan kalimat yang mudah

dipahami

91,67 Sangat Valid

9

Kalimat pada angket validitas media

tidak menimbulkan penafsiran

ganda

83,33 Sangat Valid

Nilai rata-rata (%) 89,81 Sangat Valid

Tabel 3.2 menunjukkan persentase rata-rata validasi angket

validitas dari 9 aspek yaitu 89.81 % dengan kategori sangat valid dan

dapat digunakan untuk mengukur validitas media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

56

rangkaian arus listrik searah. Hasil pengolahan data validasi angket

validitas media dapat dilihat pada Lampiran I.D.

Saran dari 3 orang validator terhadap angket validitas dapat dilihat

pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3: Saran Validator Pada Validasi Angket Validitas

Nama Validator Saran

Media Roza,

M.Si

Sebaiknya dilengkapi dengan hikmah ayat alquran atau hadits

yang relevan

Yusmaridi, M.P Perhatikan urutan pernyataan

Muharmen

Suari, M.Si

Teliti lagi dalam pengetikan jangan ada kata-kata yang salah ketik

Saran dari validator dijadikan sebagai pertimbangan untuk

penyempurnaan instrumen penilaian validitas.

b. Validasi angket praktikalitas

Indikator validasi angket praktikalitas media terdiri dari 6

pernyataan. Persentase untuk setiap pernyataan dapat dilihat pada Tabel

3.4.

Tabel 3.4: Hasil Validasi Angket Praktikalitas

No Aspek Yang Dinilai Nilai (%) Kategoi

1 Aspek-aspek penilaian angket

praktikalitas media terkait

tanggapan siswa terhadap

media sudah disusun dengan

baik

91,67 Sangat Valid

2 Aspek-aspek penilaian angket

praktikalitas media terkait

tanggapan pendidik sudah

disusun dengan baik

83,33 Sangat Valid

3 Urutan pernyataan dalam

angket praktikalitas media

sudah tersusun dengan baik

83,33 Sangat Valid

4 Angket praktikalitas media

sudah dibuat dengan

menggunakan bahasa Indonesia

yang baik

91,67 Sangat Valid

5 Angket praktikalitas media

sudah menggunakan kalimat

yang mudah dipahami

91,67 Sangat Valid

57

Lanjutan Tabel 3.4 No Aspek Yang Dinilai Persentase (%) Kategori

6 kalimat pada angket

praktikalitas media tidak

menimbulkan penafsiran ganda

91,67 Sangat Valid

Nilai rata-rata (%) 90,48 Sangat Valid

Tabel 3.4 menunjukkan persentase rata-rata validasi angket

praktikalitas dari 7 pernyataan yaitu 90,48 dengan kategori sangat valid

dan dapat digunakan untuk mengukur praktikalitas media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah. Hasil pengolahan data validasi angket

praktikalitas media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi listrik dinamis dapat dilihat pada

Lampiran I.G.

Saran dari 3 orang validator terhadap angket praktikalitas dapat

dilihat pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5: Saran Validator Pada Validasi Angket Praktikalitas

Nama Validator Saran

1. Media Roza, M.Si Urutan diperbaiki

Konsisten penggunaan kata-kata, kata siswa

diganti dengan peserta didik

2. Yusmaridi, M.Pd Perhatikan urutan pernyataan

3. Muharmen Suari, M.Si Perhatikan urutan pernyataan

Saran dari validator dijadikan sebagai pertimbangan untuk

penyempurnaan instrumen penilaian praktikalitas.

58

c. Validasi angket efektfitas

Indikator validasi angket efektifitas media terdiri dari 7 pernyataan.

Persentase untuk setiap pernyataan dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 : Hasil Validasi Angket Efektifitas

No Aspek yang Dinilai Nilai (%) Kategori

1 Petunjuk pengisian angket efetifitas

media mudah dipahami

91,67 Sangat Valid

2 Aspek-aspek penilaian angket

efektifitas media terkait minat belajar

siswa sudah disusun dengan baik

91,67 Sangat Valid

3 Urutan pernyataan dalam angket

efektifitas media sudah tersusun

dengan baik

83,33 Sangat Valid

4 Angket efektifitas media dibuat dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang

baik

91,67 Sangat Valid

5 Angket efektifitas media sudah

menggunakan kalimat yang mudah

dipahami

91,67 Sangat Valid

6 Kalimat pada angket efektifitas tidak

menimbulkan penafsiran ganda

91,67 Sangat Valid

Nilai Rata-Rata (%) : 90,28 Sangat Valid

Tabel 3.6 menunjukkan persentase rata-rata validasi angket

efektifitas dari 6 aspek yaitu 90,28 dengan kategori sangat valid dan

dapat digunakan untuk mengukur efektifitas media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah. Hasil pengolahan data validasi angket

efektifitas media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah dapat

dilihat pada Lampiran I.J.

Saran dari 3 orang validator terhadap angket efektifitas dapat

dilihat pada Tabel 3.7 berikut.

59

Tabel 3.7: Saran Validator Pada Validasi Angket Efektifitas

Nama Validator Saran

1. Media Roza, M.Si Perbaiki urutan pernyataan pada angket

1. Yusmaridi, M.Pd Perhatikan unsur-unsur minat

2. Muharmen Suari, M.Si -

Saran dari validator dijadikan sebagai pertimbangan untuk

penyempurnaan instrumen penilaian efektifitas.

2. Instrumen Validitas Produk

Instrumen pengumpulan data validitas produk adalah dengan

menyebarkan angket validitas media kepada 5 orang validator ahli yang terdiri

dari 2 orang validator ahli media dan 2 orang validator materi dan 1 orang

validator bahasa, serta tanya jawab selama proses validasi. Angket validasi

digunakan untuk mengetahui kelengkapan media, kelayakan isi, penggunaan

bahasa, dan kegrafisan media. Angket dari para validator ahli selanjutnya

dianalisis dan digunakan sebagai dasar dalam revisi produk.

3. Praktikalitas Produk

Instrumen pengumpulan data praktikalitas produk adalah dengan

menyebarkan angket praktikalitas kepada 2 orang guru fisika dan 27 orang

peserta didik kelas XI MIA 1. Angket praktikalitas digunakan untuk

mengetahui tingkat kepraktisan media dalam pembelajaran fisika. Angket ini

selanjutnya dianalisis dan digunakan sebagai dasar dalam revisi produk

selanjutnya jika ada masukan atau saran dari guru atau peserta didik.

60

4. Efektifitas Produk

Efektivitas media pembelajaran berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah diperoleh

berdasarkan minat belajar peserta didik setelah menggunakan media tersebut.

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui efektivitas produk adalah dengan

menyebarkan angket efektifitas kepada 30 orang peserta didik kelas XI MIA 1.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Instrumen Validasi Angket Validitas, Praktikalitas, dan

Efektifitas

Analisis validitas angket menggunakan skala Likert dengan kategori

positif. Untuk bobot dan kategori validasi angket dapat dilihat pada Tabel 3.8

berikut.

Tabel 3.8: Bobot dan Kategori Validasi Angket

(Sugiono: 2012) (Arikunto: 2005)

Perhitungan data nilai akhir hasil validasi dianalisis dalam skala (0–100)

dilakukan dengan menggunakan rumus:

𝑉 = 𝑋

𝑌 𝑥 100 %

Keterangan :

P = Nilai validitas angket

X = Skor yang diperoleh dari hasil validitas angket

Y = Skor maksimum dari hasil validitas angket

Bobot Pernyataan Validitas angket Kategori Validitas angket

Pernyataan Bobot pernyataan Interval Kategori

Sangat Tidak Setuju 1 0 – 25 Sangat Tidak Valid

Tidak Setuju 2 26 – 50 Tidak Valid

Setuju 3 51 – 75 Valid

Sangat Setuju 4 76 – 100 Sangat Valid

61

Instrumen dikatakan valid ketika hasil validitas minimal berada dalam

rentang 51 – 75. Sehingga instrumen dapat digunakan untuk mengukur

validitas, praktikalitas, dan efektifitas media.

2. Analisis Validitas

Analisis angket validasi media menggunakan skala Likert dengan

kategori positif. Untuk bobot dan kategori validasi media dapat dilihat pada

Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9 Bobot dan Kategori Validasi Media

(Sugiono: 2012) (Arikunto: 2005)

Perhitungan data nilai akhir hasil validasi dianalisis dalam skala (0–100)

dilakukan dengan menggunakan rumus:

𝑉 = 𝑋

𝑌 𝑥 100 %

Keterangan :

P = Nilai validitas media

X = Skor yang diperoleh dari hasil validitas

Y = Skor maksimum dari hasil validitas media

Media dikatakan valid ketika hasil validitas minimal berada dalam

rentang 51 – 75.

3. Analisis Praktikalitas

Analisis praktikalitas menggunakan skala Likert. dengan kategori positif.

Untuk bobot dan kategori praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut.

Bobot Pernyataan Validitas Media Kategori Validitas Media

Pernyataan Bobot pernyataan Interval Kategori

Sangat Tidak Setuju 1 0 – 25 Sangat Tidak Valid

Tidak Setuju 2 26 – 50 Tidak Valid

Setuju 3 51 – 75 Valid

Sangat Setuju 4 76 – 100 Sangat Valid

62

Tabel 3.10: Bobot dan Kategori Praktikalitas Media

(Sugiono: 2012) (Arikunto: 2005)

Perhitungan data nilai akhir hasil praktikalitas dianalisis dalam skala (0–

100) dilakukan dengan menggunakan rumus:

𝑃 = 𝑋

𝑌 𝑥 100 %

Keterangan :

P = Nilai praktikalitas media

X = Skor yang diperoleh dari hasil praktikalitas

Y = Skor maksimum dari hasil praktikalitas media

Media dikatakan praktis ketika hasil praktikalitas minimal berada dalam

rentang 51 – 75. Sehingga media dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

4. Analisis Efektifitas

Analisis efektifitas menggunakan skala Likert. dengan kategori positif.

Untuk bobot dan kategori efektifitas dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3.11: Bobot dan Kategori Efektifitas Media

(Sugiono: 2012) (Arikunto: 2005)

Perhitungan data nilai akhir hasil efektifitas dianalisis dalam skala (0–

100) dilakukan dengan menggunakan rumus:

Bobot Pernyataan Validitas Media Kategori Validitas Media

Pernyataan Bobot pernyataan Interval Kategori

Sangat Tidak Setuju 1 0 – 25 Sangat Tidak Valid

Tidak Setuju 2 26 – 50 Tidak Valid

Setuju 3 26 – 50 Valid

Sangat Setuju 4 61 – 80 Sangat Valid

Bobot Pernyataan Validitas Media Kategori Validitas Media

Pernyataan Bobot pernyataan Interval Kategori

Sangat Tidak Setuju 1 0 – 25 Sangat Tidak Efektif

Tidak Setuju 2 26 – 50 Tidak Efektif

Setuju 3 51 – 75 Efektif

Sangat Setuju 4 76 – 100 Sangat Efektif

63

𝐸 = 𝑋

𝑌 𝑥 100 %

Keterangan :

E = Nilai efektifitas media

X = Skor yang diperoleh dari hasil efektifitas

Y = Skor maksimum dari hasil efektifitas media

Media dikatakan efektif ketika hasil efektifitas minimal berada dalam

rentang 51 – 75.

57

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Proses Pengembangan

Setelah melakukan pengumpulan data dari penelitian, berdasarkan tujuan dan

prosedur penelitian yaitu untuk menghasilkan media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah yang valid, praktis dan efektif, diperoleh hasil penelitian berupa

pengembangan media pembelajaran fisika pada materi rangkaian arus listrik sebagai

berikut:

1. Tahap Pendefenisian ( define )

Tahap pendefinisian ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan

syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengembangkan media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan

pendefinisian adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan untuk melihat tuntutan kompetensi yang

tertuang dalam KI dan Kompetensi Dasar (KD) agar sesuai dengan

penyusunan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah. Analisis ini

mencakup sebagai berikut.

65

1) Kompetensi Inti

KI.1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI.4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,

dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

66

2) Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam

jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan

pengukurannya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif,

jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,

kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,

melaporkan, dan berdiskusi.

3.1 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam

kehidupan sehari-hari.

4.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian

listrik.

b. Analisis Konsep

Analisis konsep ini dapat dilihat dari KI, KD, dan pokok bahasan

sehingga didapatkan konsep-konsep utama yang terdapat pada materi rangkaian

arus listrik searah. Konsep-konsep yang terdapat pada materi ini adalah sebagai

berikut: pengertian arus listrik, faktor-faktor yang mempengaruhi resistansi

(hambatan jenis kawat), macam-macam dan pembacaan skala pada alat ukur

listrik, defenisi hukum ohm, macam-macam rangkain hambatan, pengertian

hukum kirchoff, besaran-besaran pada energi dan daya listrik .

67

c. Analisis Peserta Didik

Uji coba penelitian pengembangan dilakukan di kelas XI MIA 1 MAN 1

Padang dengan jumlah peserta didik 27 orang. Dari segi usia, pada umumnya

peserta didik yang duduk di kelas XI Madrasah Aliyah rata-rata berusia 16 – 17

tahun. Menurut teori belajar Piaget, Trianto (2014) anak yang berusia dmikian,

termasuk berada pada tahap operasional formal, kisaran 11/12-18 tahun. Pada

tahap ini perkembangan anak sudah memiliki pemikiran abstrak dan murni

simbolis mungkin dilakukan. Dengan demikian peserta didik yang dijadikan

sebagai subjek penelitian sudah dapat berpikir dengan logis, dan mampu

mengembangkan pola pikirnya dalam pembelajaran.

Anak yang berusia 16 – 17 tahun ini tergolong generasi Z. Menurut

Taspcott generasi Z adalah golongan yang dilahirkan tahun 1998 hingga 2009.

Generazi Z adalah generasi teknologi. Mereka telah mulai melayari internet

seiring dengan usia mereka sejak mereka masih belum bercakap. Generasi Z

telah dibimbing oleh orang tua menggunakan laman dunia sosial sejak mereka

kecil. Dengan kata lain, generasi Z besar dan tumbuh di dalam dunia yang

semuanya berhubungan dengan teknologi. Hasil analisis terhadap peserta didik

dijadikan acuan dalam pembuatan media pembelajaran (Siti: 2015)

2. Tahap Perancangan (Design)

Perancangan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah ini merupakan

suatu bentuk upaya peneliti dalam mengadakan pembaharuan pembelajaran Fisika

68

dengan memanfaatkan media teknologi komputer yang semakin berkembang.

Media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire

pada materi rangkaian arus listrik searah ini merupakan penggunaan media

presentasi, vidio, serta simulasi yang kesemuanya saling mendukung untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Dalam perancangan

media pembelajaran ini, telah dilakukan beberapa tahapan, antara lain:

a. Pemilihan Media

Tahap pemilihan software media, pengembangan media yang dikembangkan

sesuai dengan KI, KD, dan Indikator yang telah dirumuskan.

1) Pemilihan power point

Power point yang digunakan oleh peneliti untuk membuat media

pembelajaran seperti terlihat pada Gambar 4.1 :

Gambar 4.1: Tampilan Powerpoint

2) Pemilihan software livewire

Livewire dipilih karena livewire ini didukung oleh mesin fisika yang

sangat akurat. Livewire mampu memodelkan secara tepat karakteristik

rangkaian juga dapat mensimulasiakan rangkaian yang besar dan

69

komplek. Kemampuan program Livewire membantu siswa dalam

memberikan kemudahan perancangan rangkaian elektronika, analisis

dan simulasi rangkaian elektronika dengan bentuk animasi yang terlihat

menarik dalam memberikan gambaran kinerja rangkaian elektronika.

Livewire yang digunakan oleh peneliti untuk membuat media

pembelajaran seperti terlihat pada Gambar 4.2 :

Gambar 4.2: Tampilan media menggunakan livewire

b. Pemilihan Format

Pemilihan format pengembangan media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus

listrik searah diawali dengan pemilihan desain yang tepat dan yang menarik

dan disertai dengan pemilihan buku sumber yang memuat tentang

pembelajaran rangkaian arus listrik searah Madrasah Aliyah.

Rancangan tampilan dan isi media pembelajaran fisika berbasis power

point dengan bantuan software livewire didesain untuk mempermudah

70

peserta didik dalam memahami dan mempelajari mata pelajaran Fisika

khususnya untuk materi rangkaian arus listrik searah.

Adapun format / komponen media pembelajaran fisika berbasis power

point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah adalah sebagai berikut:

a) Halaman identitas media

Halaman identitas media merupakan halaman awal yang berisikan

identitas media termasuk untuk siapa media tersebut ditujukan.

b) Halaman beranda

Halaman beranda merupakan halaman yang menampilkan judul materi

pada media.

c) Halaman KI/KD

Halaman KI/KD berisi kompetensi inti dan kompetensi dasar pada

pembelajaran fisika.

d) Halaman Indikator

Halaman indikator berisi indikator-indikator pembelajaran pada materi

rangkaian arus listrik searah.

e) Halaman Tujuan Pembelajaran

Halaman tujuan pembelajarn berisi tujuan pembelajaran yang

diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik pada materi rangkaian arus

listrik searah.

71

f) Halaman Materi

Halaman materi diawali dengan motivasi untuk peserta didik,

dilanjutkan dengan materi Arus Listrik Resistansi (Hambatan Jenis

Kawat), Alat Ukur Listrik, Hukum Ohm, Rangkain Hambatan ,

Hukum Kirchoff, dan Energi dan Daya Listrik. Yang masing-

masingnya dilengkapi dengan simulasi dan vidio yang mendukung

materi pembelajaran.

g) Halaman Contoh

Halaman contoh berisikan contoh soal untuk masing-masing sub

materi.

h) Halaman Latihan

Halaman latihan berisi latihan-latihan soal untuk menguji kemampuan

peserta didik pada masing-masing sub materi yang dilengkapi dengan

pembahasan untuk masing-masing soal jika peserta didik memilih

jawaban yang salah.

i) Halaman Biografi

Halaman penyusun berisi tentang profil penulis.

c. Rancangan Awal

Adapun rancangan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah adalah

sebagai berikut.

72

a) Halaman Identitas Media

Hasil rancangan awal tampilan halaman identitas media seperti terlihat

pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3: Tampilan halaman identitas media

b) Halaman Beranda

Rancangan awal tampilan halaman beranda seperti terlihat pada

Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4: Tampilan halaman beranda

73

c) Halaman KI/KD

Rancangan awal tampilan halaman KI/KD seperti terlihat pada

Gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5: Tampilan halaman KI/KD

d) Halaman Indikator

Rancangan awal tampilan halaman indikator seperti terlihat pada

Gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6: Tampilan halaman indikator

74

e) Halaman tujuan pembelajaran

Rancangan awal tampilan halaman tujuan pembelajaran seperti terlihat

pada Gambar 4.7 berikut:

Gambar 4.7: Tampilan halaman tujuan pembelajarn

f) Halaman Materi

Rancangan awal tampilan halaman materi seperti terlihat pada Gambar

4.8 berikut:

Gambar 4.8: Tampilan halaman materi

75

g) Halaman Contoh

Rancangan awal tampilan halaman contoh seperti terlihat pada Gambar

4.9 berikut:

Gambar 4.9: Tampilan halaman contoh soal

h) Halaman Latihan

Rancangan awal tampilan halaman latihan seperti terlihat pada Gambar

4.10 berikut:

Gambar 4.10: Tampilan halaman latihan

76

i) Halaman Biografi

Rancangan awal tampilan halaman biografi seperti terihat pada

Gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.11: Tampilan halaman penyusun

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian

arus listrik searah yang valid dan praktis setelah melakukan revisi berdasarkan

masukan validator dan praktisi.

a. Tahap Validasi

Media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah yang telah

dirancang, sebelum diuji coba terlebih dahulu divalidasi oleh pakar/ahli

yang disebut dengan validator. Validasi media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah dilakukan oleh 5 orang dosen UIN Imam

77

Bonjol Padang yang terdiri dari ahli media, ahli bahasa dan ahli materi.

Hasil validasi dari dosen digunakan untuk menentukan kelayakan media

pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software

livewire pada materi rangkaian arus listrik searah dan dasar dalam

merevisi desain produk. Nama-nama validator media dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Media

No Nama Validator Spesifikasi

1 Raudhatul Jannah, M.Si Dosen Tadris IPA-Fisika

2 Fauziah Ulmi, M.Pd Dosen Tadris IPA-Fisika

3 Abdul Basit, M. Pd Dosen Bahsa Indonesia

4 Zulvia Trinova, M.P Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

5 Sepri Doni, M.Pd Dosen Fakultas Adab

b. Tahap Praktikalitas

Hasil uji praktikalitas terhadap media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus

listrik searah terbagi atas dua yaitu uji praktikalitas oleh pendidik fisika

dan uji praktikalitas oleh peserta didik. Uji praktikalitas diperoleh dari

penyebaran angket yang diisi oleh 2 orang pendidik fisika dengan 8

pernyataan dan 27 orang peserta didik dengan 5 pernyataan .

4. Disseminate ( penyebaran )

Tahap desseminate bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus

78

listrik searah yang efektif. Tingkat keefektifan ditinjau dari minat belajar peserta

didik menggunakan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire. Tahap ini ini dilakukan di sekolah dengan

menggunakan satu kelas uji coba. Uji coba media diterapkan di kelas XI MIA 1

MAN 1 Padang.

B. Penyajian Data Hasil Uji Coba

1. Uji Validasi

Validator yang memvalidasi media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah

berjumlah 5 orang, yang tediri dari 1 orang sebagai validator bahasa, 2 orang

validator media, dan 2 orang validator materi, skor terendah untuk setiap

pernyataan pada angket validasi adalah 5, dan skor tertinggi adalah 20. Skor setiap

pernyataan yang diperoleh dapat dikonversi ke dalam bentuk nilai sehingga nilai

terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Skor dan nilai rata-rata untuk satu indikator

ditentukan dari skor dan nilai rata-rata semua pernyataan yang terdapat dalam

suatu indikator. Validasi media terdiri dari 4 komponen, yaitu kelengkapan media,

kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan kegrafisan media. Penyajian data validasi

media sebagai berikut.

a. Kelengkapan Media

Komponen kelengkapan media terdiri dari 10 pernyataan. Persentase

untuk setiap pernyataan pada kelengkapan media dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut.

79

Tabel 4.2: Hasil Validasi 5 Orang Validator

untuk Kelengkapan Media

No. Pernyataan Persentase

(%) Keterangan

1. Media sudah diengkapi dengan petunjuk

penggunaan yang mudah dipahami 95,00

Sangat Valid

2. Identitas media sudah lengkap. 95,00 Sangat Valid

3. Media sudah dilengkapi dengan KD yang akan

dicapai. 100,00

Sangat Valid

4. Media sudah dilengkapi dengan Indikator yang

dicapai 100,00

Sangat Valid

5. Media sudah dilengkapi dengan tujuan

pembelajaran 100,00

Sangat Valid

6. Media sudah dilengkapi dengan cakupan materi

listrik dinamis 95,00

Sangat Valid

7. Media sudah dilengkapi dengan gambar-

gambar yang mendukung materi listrik dinamis 90,00

Sangat Valid

8. Media sudah dilengkapi dengan simulasi listrik

dinamis 95,00

Sangat Valid

9 Soal-soal pada Media sudah sesuai dengan

Indikator yang akan dicapai 95,00

Sangat Valid

10 Media sudah dilengkapi dengan persamaan-

persamaan fisika pada materi listrik dinamis 100,00 Sangat Valid

Persentase rata-rata: 96,50 Sangat Valid

Tabel 4.2 menunjukkan hasil validasi komponen kelengkapan media dari

5 orang validator. Hasil yang diperoleh adalah 96.50 dengan kategori sangat

valid, dengan demikian produk sudah dapat digunakan sebagai media

pembelajaran dan dapat dilanjutkan dengan uji praktikalitas produk.

b. Kelayakan Isi

Komponen kelayakan isi terdiri dari 8 pernyataan. Persentase untuk setiap

pernyataan pada kelayakan isi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

80

Tabel 4.3 Hasil Validasi 5 Orang Validator

untuk Kelayakan Isi

No. Pernyataan Persentase

(%) Keterangan

1. Materi yang disusun pada Media sudah

sesuai dengan KD yang ada 100,00 Sangat Valid

2. Indikator pada media sudah sesuai dengan

KD yang akan dicapai 100,00 Sangat Valid

3. Tujuan pembelajaran pada media sudah

sesuai dengan indikator yang akan dicapai 100,00 Sangat Valid

4. Soal-soal latihan pada Media sudah sesuai

dengan indikator yang dicapai 90,00 Sangat Valid

5. Istilah-istilah Fisika pada Media sudah

sesuai dengan materi listrik dinamis 95,00 Sangat Valid

6. Persamaan-persamaan Fisika pada Media

sudah sesuai dengan materi listrik dinamis 90,00 Sangat Valid

7. Gambar pada Media sudah sesuai dengan

materi listrik dinamis 95,00 Sangat Valid

8. Simulasi pada Media sudah sesuai dengan

materi listrik dinamis. 90,00 Sangat Valid

Persentase rata-rata : 95,00 Sangat Valid

Tabel 4.3 menunjukkan hasil validasi komponen kelayakan isi dari 5

orang validator. Hasil yang diperoleh adalah 95.00 dengan kategori sangat

valid, dengan demikian media sudah dapat digunakan sebagai media

pembelajaran dan dapat dilanjutkan dengan uji praktikalitas produk.

c. Penggunaan Bahasa

Komponen penggunaan bahasa terdiri dari 4 pernyataan. Persentase untuk

setiap pernyataan pada penggunaan bahasa dapat dilihat pada Tabel 4.1

81

Tabel 4.4 Hasil Validasi 5 Orang Validator

untuk Penggunaan Bahasa

No. Pernyataan Persentase (%) Keterangan

1. Kalimat pada Media sudah sesuai EYD 90,00 Sangat Valid

2. Tanda baca pada Media sesuai dengan EYD. 90,00 Sangat Valid

3. Kalimat pada media sudah mudah dipahami 90,00 Sangat Valid

4. Kalimat pada media tidak menimbukan

penafsiran ganda 90,00 Sangat Valid

Persentase rata-rata: 90,00 Sangat Valid

Tabel 4.4 menunjukkan hasil validasi komponen penggunaan bahasa dari

5 orang validator. Hasil yang diperoleh adalah 90.00 dengan kategori sangat

valid, dengan demikian media sudah dapat digunakan sebagai media

pembelajaran dan dapat dilanjutkan dengan uji praktikalitas produk.

d. Kegrafisan Media

Komponen kegrafisan media terdiri dari 8 pernyataan. Persentase untuk

setiap pernyataan pada kelengkapan media dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Hasil Validasi 5 Orang Validator

untuk Kegrafisan Media

No. Pernyataan Persentase (%) Keterangan

1. Pemilihan jenis huruf pada media sudah tepat 85,00 Sangat Valid

2. Pemilihan ukuran huruf yang digunakan pada

media sudah tepat 85,00 Sangat Valid

3. Tata letak simulasi pada media sudah tepat 90,00 Sangat Valid

4. Tata letak gambar pada media sudah tepat 85,00 Sangat Valid

5. Tata letak tabel pada media sudah tepat 90,00 Sangat Valid

82

Lanjutan Tabel 4.5

No. Pernyataan Persentase (%) Keterangan

6. Kombinasi animasi pada media sudah menarik 90,00 Sangat Valid

7. Tata letak teks pada media sudah tepat 85,00 Sangat Valid

8. Kombinasi warna yang digunakan pada media

sudah tepat 65,00 Valid

Persentase Rata-Rata : 86,25 Sangat Valid

Tabel 4.5 menunjukkan hasil validasi komponen kelengkapan media dari

5 orang validator. Hasil yang diperoleh adalah 86,25 dengan kategori sangat

valid, dengan demikian media sudah dapat digunakan sebagai media

pembelajaran dan dapat dilanjutkan dengan uji praktikalitas produk.

Adapun saran-saran dari validator terhadap media dapat dilihat pada Tabel

4.6 berikut.

Tabel 4.6 Saran Validator Terhadap Media

Nama Validator Saran

Raudhatul Jannah,

M.Si Ganti tampilan awal media dengan memuat unsur untuk siapa media

itu ditujukan

Perbaiki tujuan pembelajaran sesuai dengan aturan

Tambahkan grafik percobaan hukum ohm

Tambahkan materi ggl

Perjelas keterangan rumus

Fauziah Ulmi,

M.Pd Ganti gambar rangkaian dengan gambar yg lebih sederhana

Urutkan antara jenis alat ukur listrik dengan cara pembacaan skalanya

Tambah contoh soal dan sajikan dalam bentuk pilihan ganda lengkap

dengan umpan baliknya

Abdul Basit, M.Pd Konsisten dalam penihan warna huruf

Perhatikan font

Zulfia Trinova,

M.Pd Petunjuk diperjelas

Tampilan lebih menarik lagi

Gunakan bahasa yang lebih praktis

83

Lanjutan Tabel 4.6 Nama Validator Saran

Sepri Doni, M.Pd Ganti logo dengan logo yang mencirikan kementrian agama

Perhatikan kembali kombinasi warna bingkai

Saran dari validator dijadikan acuan untuk kesempurnaan media

pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire pada

materi rangkaian arus listrik searah yang telah dikembangkan dari kelengkapan

media, kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan kgrafisan media.

2. Uji Praktikalitas

a. Praktikalitas oleh Pendidik Fisika

Lembaran praktikalitas oleh pendidik terdiri dari 8 butir pernyataan. Pada

setiap pernyataan memperoleh skor dari 1-4. Jumlah pendidik yang memberi

tanggapan terhadap media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah adalah dua

orang, sehingga skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 2 dan skor

tertinggi adalah 8. Skor setiap pernyataan yang diperoleh dikonversi ke dalam

bentuk nilai sehingga nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Persentase untuk

setiap pernyataan pada praktikalitas pendidik dapat dilihat pada Tabel 4.7

berikut.

84

Tabel 4.7 Hasil Praktikalitas 2 Orang Pendidik Fisika

No. Pernyataan Persentase (%) Keterangan

1. Media ini sudah sesuai dengan alokasi waktu dalam

silabus fisika. 87,50 Sangat Praktis

2. Petunjuk pada media sangat membantu dalam

penggunaan media 75,00 Praktis

3. Bahasa yang digunakan pada media ini mudah

dipahami 87,50 Sangat Praktis

4. Belajar menggunakan media ini lebih menarik

perhatian peserta didik 100,00 Sangat Praktis

5. Media ini dapat mengatasi keterbatasan praktikum

di sekolah. 100,00 Sangat Praktis

6. Media ini dapat menghemat waktu karena belajar

dan praktikum dilakukan sekaligus 87,50 Sangat Praktis

7. Dengan adanya media ini peserta didik dapat

belajar dan melakukan praktikum mandiri 87,50 Sangat Praktis

8. Dengan adanya media ini peserta didik lebih hemat

biaya dari pada membeli modul praktikum 87,50 Sangat Praktis

Persentase rata-rata : 89,06 Sangat Praktis

Dari hasil praktikaitas oleh pendidik fisika diperoleh hasil 89.06 dengan

kategori sangat praktis, untuk itu media pembelajaran fisika dinyatakan praktis

dan dapat dilanjutkan pada tahap efektifitas. Adapun saran-saran dari pendidik

terhadap media dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Saran Pendidik Fisika Terhadap Praktikalitas Media

Nama Pendidik Saran

1. Dra. Asnita Luthan,

M.Pfis

Gunakan untu materi pembelajaran yang lain dan sesuaikan

dengan waktu pembelajaran di sekolah

2. Zul Azhari, S.Pd Lebih teliti lagi dalam penulisan persamaan fisika

b. Praktikalitas oleh peserta didik

Nilai respon peserta didik diperoleh berdasarkan hasil angket respon dari

beberapa orang peserta didik. Peserta didik diminta untuk memberikan

85

tanggapan mengenai minat beajar setelah menggunakan media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi

rangkaian arus listrik searah. Setiap pernyataan memperoleh skor dari 1-4.

Jumlah peserta didik yang memberi tanggapan terhadap bahan ajar adalah 27

orang sehingga skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 27 dan skor

tertinggi adalah 108. Skor setiap pernyataan yang diperoleh dikonversi ke

dalam bentuk nilai sehingga nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Persentase

untuk setiap pernyataan paktikalitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.9

berikut.

Tabel 4.9 Hasil Praktikalitas Peserta Didik

No.

Pernyataan

Persentase

(%) Keterangan

1. Dengan adanya media ini saya lebih cepat

memahami tentang materi listrik dinamis. 85,19 Sangat Praktis

2. Bahasa yang digunakan pada media ini

mudah dipahami 85,19 Sangat Praktis

3.

Dengan adanya media ini saya dapat belajar

mandiri jika tidak ada guru yang

membimbing

87,04 Sangat Praktis

4.

Dengan adanya media ini saya dapat

praktikum mandiri jika tidak ada guru yang

membimbing

85,19 Sangat Praktis

5. Dengan adanya media ini saya lebih hemat

biaya dari pada membeli modul praktikum 93,52 Sangat Praktis

Persentase rata-rata : 87,22 Sangat Praktis

Dari hasil praktikaitas oleh peserta didik diperoleh hasil 87.22 dengan

kategori sangat praktis, untuk itu media pembelajaran fisika dinyatakan praktis

dan dapat dilanjutkan pada tahap efektifitas. Adapun saran-saran dari peserta

didik terhadap media dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.

86

Tabel 4.10 Saran Peserta Didik Terhadap Praktikalitas Media

Nama Saran

Roihan Abdul Bari Dengan media ini kita lebih hemat waktu, uang, dan tenaga. Belajar

jadi seru dan menyenangkan

Haritsa Dwi Andriani Pembelajaran menggunakan media ini mudah dipahami dan

membuat materi tidak membosankan

Farah Sonia Dengan mengguakan media ini saya lebih mudah memahami

pembelajaran karea sudah langsung diberikan praktek, contoh, dan

latihan

3. Uji Efektifitas

Peserta didik diminta untuk memberikan tanggapan mengenai minat belajar

setelah menggunakan media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi listrik dinamis. Setiap pernyataan pada

angket efektifitas memperoleh skor dari 1-4. Jumlah peserta didik yang memberi

tanggapan terhadap media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah adalah 30

orang sehingga skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 30 dan skor tertinggi

adalah 120. Skor setiap pernyataan yang diperoleh dikonversi ke dalam bentuk

nilai sehingga nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Persentase untuk setiap

pernyataan paktikalitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut

Tabel 4.11 Hasil Efektifitas Media Oleh 30 Orang Peserta Didik

No.

Pernyataan

Persentase

(%) Keterangan

1. Dengan adanya media ini saya lebih tertarik

mengikuti pembelajaran 90,83 Sangat Efektif

2. Dengan adanya media ini saya lebih konsentrasi saat

belajar 80,83 Sangat Efektif

3. Dengan adanya media ini saya lebih semangat dalam

belajar 85,00 Sangat Efektif

4. Belajar menggunakan media ini lebih menyenangkan 85,83 Sangat Efektif

87

Lanjutan Tabel 4.11

No.

Pernyataan Persentase (%) Keterangan

5. Belajar menggunakan media ini tidak

membosankan 86,67 Sangat Efektif

6. Dengan adanya media ini saya lebih mudah

mengingat materi yang telah diajarkan 83,33 Sangat Efektif

7. Dengan adanya media ini saya lebih aktif dalam

belajar 81,67 Sangat Efektif

Persentase rata-rata: 84,88 Sangat Efektif

Dari hasil efektifitas oleh peserta didik diperoleh hasil 84.88 dengan kategori

sangat efektif. Adapun saran-saran dari peserta didik pada tahap efektifitas dapat

dilihat pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12 Saran Peserta Didik Terhadap Efektifitas Media

Nama Saran

Fikri Azhari Damanik Media ini sangat bagus untuk pemahaman tentang listrik

Rika Primadani Media ini membuat lebih menarik lag untuk mengikuti

pembelajaran, lebih semangat, dan bisa konsentrasi dalam

memahami pelajaran, sehingga pelajaran mudah diingat

Wai Taufik Belajar menggunakan media ini membuat semangat dan

menarik hati untuk belajar

C. Analisis Data

1. Analisis Data Validitas

Berdasarkan angket penilaian validitas yang diberikan kepada validator

terhadap media pembelajaran fisika terdapat 4 komponen penilain, yaitu

kelengkapan media, kelayakan isi, penggunaan bahasa, dan kegrafisan media.

Keempat komponen dijelaskan dalam beberapa pernyataan.

88

Untuk mendapatkan nilai akhir dari validasi media pembelajaran fisika

ditentukan dari persentase rata-rata dari keempat komponen validasi media

pembelajaran fisika, dapat dilihat dari Tabel 4.13 berikut.

Tabel 4.13 Nilai Rata-Rata oleh 5 Orang Validator

No. Komponen Persentase Rata-Rata

Indikator (%)

Kategori

1. Kelengkapan media 96,50 Sangat Valid

2. Kelayakan isi 95,00 Sangat Valid

3. Penggunaan bahasa 90,00 Sangat Valid

4. Kegrafisan media 86,25 Sangat Valid

Rata-rata (%) 91,94 Sangat Valid

Dilihat dari hasil validasi dapat dikemukakan bahwa keempat komponen

media pembelajaran fisika berada pada kategori sangat valid. Hasil analisis

validasi oleh validator diperoleh nilai validitas media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah adalah 91,94. Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat diungkapkan bahwa

media pembelajaran fisika adalah sangat valid. Berdasarkan kualitas produk

menurut Sugiyono (2012) maka media sudah memenuhi kriteria valid dan dapat

digunakan sebagai dalam pembelajaran. Hasil analisis terdapat pada lampiran II.D.

2. Analisis Data Praktikalitas

Berdasarkan angket penilaian praktikalitas yang diberikan kepada pendidik

dan peserta didik terhadap media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

89

bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah terdapat 3

indikator, yaitu dari segi kemudahan penggunaan, waktu, dan biaya. Ketiga

indikator tersebut dijelaskan dalam beberapa pernyataan.

Untuk mendapatkan nilai akhir dari praktikalitas media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus

listrik searah ditentukan dari nilai rata-rata dari praktikalitas oleh pendidik dan

peserta didik. Nilai praktikalitas dari pendidik dan peserta didik dapat dilihat pad

Tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14: Nilai Rata-Rata Praktikalitas

No Praktisi Nilai Rata-rata (%) Kategori

1 Pendidik 89.06 Sangat Praktis

2 Peserta didik 87.22 Sangat Praktis

Nilai rata-rata: 88.14 Sangat Praktis

Berdasarkan Tabel 4.14 didapatkan hasil praktikalitas media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire didapatkan dengan

nilai rata-rata 82.77 dengan kategori sangat praktis.

3. Analisis Data Efektifitas

Data yang diperoleh dari penilaian 30 orang peserta didik kelas XI MAN 1

Padang di dapatkan hasil efektifitas penggunaan media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire yang ditinjau dari aspek

minat belajar pesera didik menggunakan media pembelajaran fisika berbasis

90

power point dengan bantuan software livewire. Hasil efektifitas dapat dilihat pada

Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil Efektifitas Media Oleh 30 Orang Peserta Didik

No.

Pernyataan

Persentase

(%) Keterangan

1. Dengan adanya media ini saya lebih tertarik

mengikuti pembelajaran 90,83 Sangat Efektif

2. Dengan adanya media ini saya lebih konsentrasi saat

belajar 80,83 Sangat Efektif

3. Dengan adanya media ini saya lebih semangat dalam

belajar 85,00 Sangat Efektif

4. Belajar menggunakan media ini lebih menyenangkan 85,83 Sangat Efektif

5. Belajar menggunakan media ini tidak membosankan 86,67 Sangat Efektif

6. Dengan adanya media ini saya lebih mudah

mengingat materi yang telah diajarkan 83,33 Sangat Efektif

7. Dengan adanya media ini saya lebih aktif dalam

belajar 81,67 Sangat Efektif

Persentase rata-rata (%) : 84,88 Sangat Efektif

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa hasil analisis efektifitas media pembelajaran

fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire berdasarkan angket

efektifitas yang diisi oleh peserta didik. Hasil analisis efektifitas yang diperoleh

adalah 84,88 dengan kategori sangat efektif. Hasil analisis efektivitas oleh peserta

didik dapat dilihat pada Lampiran IV.D.

D. Pembahasan

1. Validitas

Validitas menurut Nieeven (2013) suatu pernyataan yang sesuai dengan

kebutuhan dan komponennya harus didasarkan pada pengetahuan yang mutakhir

91

dan semua komponennya harus saling terkait secara konsisten. Media yang

dikembangkan dinyatakan valid oleh 5 orang validator melalui beberapa

komponen penilaian validitas yaitu kelengkapan media, kelayakan isi, penggunaan

bahasa, dan kegrafisan media. Untuk hasil validasi media pembelajaran fisika

secara keseluruhan diperoleh hasil 91.94 dengan kategori sangat valid. Untuk

komponen kelengkapan media diperoleh nilai validitas secara keseluruhan 96.50

dengan kategori sangat valid. Hal ini berarti komponen-komponen pada media

sudah lengkap, diantaranya ada petunjuk, KI/KD, indikator, tujuan pembelajaran,

dan sebagainya. Untuk indikator kelayakan isi diperoleh hasil 95,00 dengan

kategori sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa pada media sudah memuat

materi-materi yang sesuai dengan rangkaian arus listrik searah. Untuk indikator

kegrafisan media diperoleh hasil 86,25 dengan kategori sangat valid. Hal ini

menunjukkan bahwa media sudah memiliki desain yang menarik.

Revisi dari media pembelajaran fisika dilakukan berdasarkan saran dari lima

orang validator yang dianggap ahli dibidangnya. Revisi media pembelajaran fisika

berbasis power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus

listrik searah dari validator dengan spesialisasi Fisika adalah persoalan sistematis

penyusunan isi materi dan desain yang selaras dengan pokok bahasan pada media

pembelajaran fisika. Revisi dari validator dengan spesialisasi Bahasa Indonesia,

lebih memperhatikan penulisan agar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD). Revisi dari validator dengan spesialisasi Teknologi Pendidikan, lebih

menekankan pada desain dan keselarasan media pembelajaran dengan pokok

92

bahasan pada media pembelajaran fisika. Berdasarkan kualitas produk menurut

Nieeven (2013) media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan

software livewire sudah memenuhi kualitas valid dan dapat digunakan sebagai

media pembelajaran dalam proses pembelajaran Fisika.

2. Praktikalitas

Praktikalitas media pembelajaran fisika berbasis power point dengan

bantuan software livewire dilihat melalui angket yang diisi oleh pendidik dan

peserta didik sebagai pengguna dari media media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire yang dikembangkan. Berdasarkan

angket yang diisi oleh 2 orang pendidik, media pembelajaran memperoleh hasil

praktikalitas 89,06 dengan kategori sangat praktis. Hal tersebut menunjukkan

bahwa media sudah praktis digunakan dalam proses pembelajaran.

Hasil yang didapatkan dari angket praktikalitas oleh peserta didik diperoleh

nilai kepraktisan 87,22 dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan angket yang

telah diisi oleh peserta didik tersebut, dari segi penyajian media sudah menarik

karena desain, simulasi, dan video yang ditampilkan pada media dapat membantu

peserta dalam memahami materi pembelajaran. Dari segi penggunaan, media

pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software livewire mudah

digunakan karena power point merupakan media presentasi yang mudah

dioperasikan dan menarik. Media ini juga dapat menghemat waktu karena

pratikum dan pembelajaran dapat dilakukan sekaligus. Adanya media ini juga

lebih menghemat biaya, karena tidak perlu lagi membeli modul pratikum.

93

3. Efektifitas

Efektifitas media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah dilihat dari minat

belajar peserta didik yang diketahui melalui pengisian angket efektivitas oleh

peserta didik. Hasil uji efektif menggunakan media pembelajaran fisika berbasis

power point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah menunjukkan bahwa media pembelajaran telah efektif digunakan dengan

nilai 84.88 dengan kategori sangat efektif. Hal ini berarti media dapat menarik

perhatian peserta didik untuk belajar,sehingga mereka bisa konsentrasi pada

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kriteri efektif menurut Nieeven (2013).

E. Revisi Produk

Revisi produk hanya terjadi pada tahap validasi, sedangkan pada tahap

praktikalitas dan efektifitas tidak ada revisi. Untuk perbandingan antara media

sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut.

94

Tabel 4.16: Revisi Media

No. Aspek Yang

Direvisi

Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

1.

Tujuan

pembelajaran

2. Mengurutkan

materi

khususnya

pada

submateri

alat ukur

listrik dari

macam-

macam alat

ukur hingga

pembacaan

skalanya

95

No. Aspek Yang

Direvisi

Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

3. Meambahkan

keterangan

rumus untuk

masing-

masing

persamaan

4. Menambahkan

grafik hukum

ohm

5. Menambahkan

bentuk

rangkaian

tertutup

96

No. Aspek Yang

Direvisi

Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

6. Mengganti

penyajian

soal latihan

dengan soal

pilihan ganda

dilengkapi

dengan

umpan balik

7. Memperbaiki penggunaan

kalimat

97

No. Aspek Yang

Direvisi

Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

8. Memperbaiki

tampilan awal

media

9. Memperbaiki

tampilan

beranda

98

No. Aspek Yang

Direvisi

Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

10. Menambahkan

logo yang

relevan dengan

tempat

penelitian

yaitu logo

kementrian

agama

F. Keterbatasan Produk

Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna, begitupun dengan penelitian

ini. Penelitian ini dapat dikatakan sangat jauh dari kesempurnaan, bahkan pada

Penelitian ini terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan dalam pelaksanaannya,

diantaranya :

1. Media pembelajaran fisika yang dikembangkan memuat materi Fisika khusus

untuk materi rangkaian arus listrik.

2. Media pembelajaran fisika yang dikembangkan belum dapat digunakan melalui

android.

3. Media pembelajaran fisika yang dikembangkan masih menggunakan hyperlink

biasa dan jika dipindahkan ke komputer lain harus disesuaikan kembali linknya.

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pengembangan ini

adalah sebagai berikut :

1. Telah dikembangkan media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah.

Proses pengembangan media pembelajaran fisika berbasis power point

dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah

meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap

pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate).

2. Kualitas media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan

software livewire pada materi rangkaian arus listrik searah memperoleh nilai

validasi dari 5 orang validator 91,94 dengan kategori sangat valid dan

penilaian dari 2 orang pendidik fisika terhadap kepraktisan media adalah

89,06 dengan kategori sangat praktis serta untuk respon dari 27 orang

peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang memperoleh nilai rata-rata

87,22 dengan kategori sangat praktis. Sedangkan untuk penilaian efektifitas

untuk minat peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1 Padang sebanyak 30

orang peserta didik terhadap media pembelajaran fisika berbasis power

point dengan bantuan software livewire pada materi rangkaian arus listrik

searah memperoleh nilai rata-rata 84,88 dengan kategori sangat efektif.

99

100

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan

beberapa saran berikut ini:

1. Media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software

livewire pada materi rangkaian arus listrik searah dapat dijadikan sebagai

salah media pembelajaran Fisika di MA/SMA lainnya.

2. Media pembelajaran fisika berbasis power point dengan bantuan software

livewire pada materi rangkaian arus listrik searah dapat dikembangkan lagi

oleh pendidik khusus untuk praktikum agar pembelajaran Fisika terasa lebih

bermakna dan konkret.

3. Sebaiknya pengembangan media pembelajaran fisika ini selalu ditingkatkan,

agar pembelajaran fisika semakin bervariasi dan menarik, sehingga

menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik dan rasa semangat belajar serta

menyenangkan.

4. Sebaiknya bagi peeliti selanjutnya dapat menbuat media yang terkoneksi

langsung kesoftware livewire sehunggga tidak menggunakan hyperlink lagi.

101

DAFTAR PUSTAKA

Alvianti, Yuli. 2012. Efektifitas Media Poket Book Dalam Pembelajaran Fisika

Pokok Bahasan Gelombang Elektromagnetik Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas X MAN Rembang. Jurnal. Yogyakarta: Universitas

Islam Negri Sunan Kalijaga

Arisanti, Aprilia. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Menggunakan Livewire Simulations pada Mata Pelajaran Teknik

Elektronika Dasar di SMA Negri 7 Surabaya. Jurnal. Surabaya:

Universitas Negri Surabaya

Arsyad, Azhar. 2014. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Chen, Yuh-Tyng. 2012. Implementing An Interactive Powerpoint Into a Self-

Controlled Lerning Enviroment. Jurnal. Taiwan: University of Technology

Depdiknas, 2006 . Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI. Jakarta:

Depdiknas

Djamararah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fitriani, Cicik.2015. Pengembangan Media Pembeajaran Berbasis Flash dengan

Bantuan Software Livewire pada Mata Pelajaran teknik Elektronika

Dasar Kelas X TEI 2 SMK 1 Jetis Mojokerto. Jurnal. Surabaya:

Universitas Negri Surabaya

Fitri, Lydi Alimah. 2013. Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan

Listrik Dinamis Berbasis Domain Pengetahuan Sains untuk

Mengoptimalkan Minds-On Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kelas X

Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal. Jawa Tengah: Universitas

Muhamadiah Purworejo

Gustria, Azfin. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Praktikum Listrik

Dinamis Berbasis TIK Menggunakan Simulator Elektronika. Jurnal.

Bandar Lampung: Universitas Lampung

Huda, Alamul. 2007. Panduan Praktis Microsoft Powerpoint 2007. Surabaya:

Indah Surabaya

KBBI (edisi keempat). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Kemendikbud. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud

Kementrian Agama Iain Imam Bonjol Padang. 2015. Buku Pedoman IAIN

Imambonjol Padang. Padang : Kementrian Agama Iain Imam Bonjol

Padang

102

Kentut. 2010. Pembuatan Media Presentasi. Pusat Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Modul

Mulyasa, E. 2010 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan

Kepala Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung :

Remaja Rosda Karya

Nieeveen, Nienke. 2013. Educational Design Research. SLO, Enschede:

Netherlands

Razaq, Abdul. 2007. Microsoft Office 2007. Surabaya: Indah Surabaya

Riduwan. 2010. Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,

Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Rockhman, Nur. 2011, Program Livewire Sebagai Media Pembelajaran Teori

Listrik Dan Elektronika Program Keahlian Teknik Pendingin Smk Negeri

2 Kendal. Jurnal. Yogyakarta: UNY

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana : Prenada

Media Group

Sarofi. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Interaktif Berbasis

Macromedia Flash pada Materi Listrik Dinamis Untuk Siswa SMP/MTs

Kelas IX. Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana

Siswanto, Ibnu. 2014. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Listrik dan

Elektronika Dasar Menggunakan Softwere Livewire. Artikel

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet

103

Sutikno, Sobry. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

. 2014. Model pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Wihdiyanto, Arie. 2010. Penggunaan Program Livewire Sebagai Media

Pembelajaran Teori Listrik Dan Elektronika Program Keahlian Teknik

Pendingin Smk Negeri 2 Kendal. Jurnal. Semarang: Universitas Negri

Semarang