Operation Management Final examination AHMAD SAID 55112120185 [Type the author name
-
Upload
mercuubuana -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Operation Management Final examination AHMAD SAID 55112120185 [Type the author name
1. Jelaskan dari contoh kasus dan kaji banding :A. Total Quality Management ( TPM )B. Just In TimeC. Total Productive MaintenanceD. Balacesheet ScoreE. Managing ServiceF. Create ValueG. Daya Saing
A.Total Quality Management :TQM Adalah 1. Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah
holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993, p.135).
2. Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).
3. Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Tujuan:
Manfaat Program TQM TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi,
maupun bagi staf organisasi.
A. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan
produk atau pelayanan2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan
lebih diperhatikan3. Kepuasan pelanggan terjamin.
B. Manfaat TQM bagi institusi adalah:1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2. Staf lebih termotivasi3. Produktifitas meningkat4. Produk cacat berkurang5. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
C. Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah: 1. Pemberdayaan 2. Lebih terlatih dan berkemampuan3. Lebih dihargai dan diakui
D. Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan
hanya sekedar pengikut (follower)2. Membantu terciptanya tim work3. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan
pelanggan4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi
terhadap perubahan5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih
mudah
CONTOH PENERAPAN TQM
Kasus 1
PDCA PT Huawei Technologie Investment pada organisasi
Plan :
Di Planing untuk meningkatkan mutu bagi karyawan adalahmelakukan sasaran untuk memajukan kompetensi karyawan PTHuawei Technologie Investment, manajemen melakukanpermasalahan yang ada di dalam organisasi dari low levelsampai high level. Dalam menentukan masalah manajemenmelibatkan semua karyawan untuk mendapat apa sajapermasalahan yang ada.
Do :
Pada tahap ini PT Huawei technologie menjalankan langkah-langkah yang dirumuskan pada saat merumuskan planning.Sebagai contoh melakukan training
Check :
Pada tahap ini manajemen melakukan pengecekan terhadapkaryawan setelah melakukan planning dari permasalahanyang ada, manajemen menggunakan self assegment padasetiap karyawan
Act :
Pada tahap akhir ini tim perbaikan mutu meninjau danmenentukan standar-standar yang ada.
Kasus 2
PDCA PT Huawei Technologie Investment pada costumer
Plan :
PT Huawei menyiapkan jaringan telekomunikasi ke costumerdengan mempertimbangankan factor-faktor yang menjadikebutuhan costumer.
Do :
PT Huawei membangun jaringan telekomunikasi yangdibutuhkan oleh costumer sesuai dengan planning yangsudah ditentukan sebelumnya.
Check :
Costumer melakukan pengecekan atas hasil pembangunan yangdi lakukan PT Huawei Technologie dan PT Huawei melakukanpengecheckan berkala untuk memaksimalkan performancejaringan
Act :
Tahap akhir ini akan dilakukan oleh Quality Control PTHuawei Technologie untuk mengetahui kualitas dan standaryang digunakan pada saat melakukan pembangunan jaringancostumer.
B.Just In TimeDalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktuyang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. JITmempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadapproduk atau jasa harus di eliminasi.Aktivitas yang tidak
bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidakperlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebihtinggi.Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkinnol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaankembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapatmeningkat.
3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan(Continuous Improvement) dalam meningkatkan efisiensikegiatan.
4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkanpemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
Contoh Kasus 1
Produksi JIT pada saat pengiriman barang Project PT Huawei Technologie
1. Tidak adanya pengiriman untuk ke 2 kali dalam melakukanpengiriman barang karena akan memakan cost dalam melakukan pengiriman
2. Tidak adanya stock lebih dari 3 unit yang menumpuk di warehouse
3. Semua barang dikirim melalui pihak ke 3 jadi perusahaantidak harus membeli mobil dalam melakukan pengiriman barang.
Contoh Kasus 2
Produksi JIT pada saat pengiriman barang Project PT Indonesia Comnet Plus1. Pengiriman barang harus menggunakan kendaraan
perusahaan karena akan menghemat biaya pengiriman2. Tidak adanya pihak ke 3 dalam mengerjakan project
C.Total Produvtive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu sistempemeliharaan dan perbaikan pada mesin atau peralatan yangmelibatkan semua divisi dan karyawan mulai dari operator
hingga manajemen puncak berdasarkan komitmen yang telahdisepakati bersama.
Pengukuran : Mengukur Quality
Amount produced – amount defect- amount
reprosesed Quality = -------------------------------------------------------------- x 100 %
Amount poduced
Jika dalam sistim proses :
Operation time – Performance losses – quality lossesQuality = -------------------------------------------------------------- x 100 %
Operation time – Performance losses
Mengukur Overall effectiveness
Overall effectiveness = availability x performance x quality x 100 %
Contoh Kasus
Working hours per day : 60 min x 8 = 480 min.
Loading time per day : 460 min.
Downtime per day : 60 min.
Operating time per day : 400 min.
Output per day : 400 products.
Types of downtime :
Setup = 20 min.Breakdowns = 20 min.Adjustments = 20 min.
Defects = 2 %Availability (operating rate) = (400 : 460) x 100 % = 87 %Ideal cycle time : 0,5 min/prod. And actual cycle time : 0,8 min./prod.Operating speed rate = (0,5 : 0,8) x 100 % = 62,5 %Net operating rate = ( 400 pcs x 0,8 : 400 min.) x 100 % = 80 %Performance rate = 0,625 x 0,8 x 100 % = 50 %Quality rate =98 % , OEE = 0,87 x 0,5 x 0,98 x 100 % = 42,6 %
D.BALANCE SCORECARDPengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan mempertimbangan empat perspektif (yangsaling berhubungan) yang merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapaioleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secaraberkelanjutan.
Contoh Balance Scorecard PT Huawei Technologie
Category No. KPIs WeightMid-Year/Annual goals Ratio of
theIncrement
ActualResultThreshold
(60)Completed(100)
Challenged(120)
qualityand
customersatisfacti
on
1
Manage Indosat Account Project Delivery to running project smoothly
30%
2 Support MaintenanceIndosat 15%
Operational Indexes
3
Manage ISAT team and Subcontractor team, to avoid any person disobey the O&M rule and making human error.
30%
4
4 person finish OpticalProduct Cross Skill Integration(DWDM Product).
15%
5 Subcont Training for Optical Project 10%
KPI Total
Kasus Balance Scorecard HRD
NO Detail strategy
Masalah Action Plan PIC Linkage Due date
Remark
Analisa Kebutuhan Training:- Pemenuhan modul training> 90%
Banyaknya modul direncanakan yangtidak tercapai
- Menyempurnakan prosedur penyusunan TNA
- Memilah kasus/kejadian yang mana penyebabnya adalah factor SDM (KSA)
HRD Mgr All DeptMgr
Akhir Februari
Daftar kasus/kejadian
Pemenuhan peserta training terencana > 90%
Banyaknya pesertayang batal/tertunda mengikuti training terjadwal
- Menyempurnakan prosedur pengiriman peserta training
-
HRD Mgr
Efektivitas awal training > 150%
Menyempurnakan standar evaluasi Pre test dan post test
HRD Mgr
E.Managing ServiceManaging service berfokus pada bagaimana perusahaan dapat
memberikan layanan yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan
bisnis. Hal ini menuntut pemahaman yang mendalam tentang
pelanggan, pesaing dan mekanisme internal perusahaan.
Service adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh satu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud.
Contoh kasus 1
Create Value adalah sesuatu yang di ciptakan oleh seseorangatau suatu organisasi yang dapat menjawab kebutuhan costumerdan akan mendapatkan keuntungan dalam menerapkannya.
Contoh Kasus 1
Didalam kasus ini www.detik.com menyatukan berita dalam beberapa kategori menjadi satu dalam digital news. Ada beberapa perusahaan pemberitaan hanya memuat hanya dalam satu segmen saja.
Contoh Kasus 2
Didalam kasus ini PT Samsung mengkombinasikan antarakebutuhan tablet dan handphone dalam satu gadget sehinggaada nilai praktis yang didapatkan oleh costumer.
G. Daya SaingDunia yang semakin menyatu dalam satu kesatuan yang utuhmelalui globalisasi sudah menjadi kenyataan. Thomas L.Friedman bahkan merangkumnya dengan bahasa yang lugas: ”TheWorld is Flat”. Globalisasi sendiri menurut Thomas Friedmanbergeser dari Globalization 1.0 menuju Globalization 2.0, dansekarang Globalization 3.0. Saat ini, bukan saja isuperekonomian dan perdagangan dunia yang kian menyatu, namunjuga berbagai isu lain, seperti demokratisasi, ilmupengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi, bahkanpendidikan, serta berbagai isu lainnya. Berbagai negaramembentuk aliansi bersama untuk bergabung dalam satu kekuatanbesar dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.Sehingga batasan suatu negara kian tak kentara dengan tingkatdinamika dan mobilitas yang semakin tinggi dari masyarakatnya.
Publikasi The Global Competitiveness Report yang diterbitkanoleh World Economic Forum pada tahun 2008 menunjukkanbagaimana daya saing Indonesia dalam persaingan global. Padatahun 2008, peringkat daya saing Indonesia berdasarkan GrowthCompetitiveness Index berada di urutan ke–55 dari 134 negara.Prestasi Indonesia di 2008 tersebut relatif tidak mengalamikemajuan dibandingkan prestasi tahun 2007 yang berada diurutan 54 dari 131 negara (Sumber: World Economic Forum - TheGlobal Competitiveness Report tahun 2008-2009).
Menurut hasil Studi Political and Economical Risk Consultancy(PERC) tahun 2005, mencerminkan betapa rendahnya kualitaspendidikan di Indonesia saat ini. Derajat pendidikan Indonesiadi urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia berada padaposisi paling buncit di bawah Malaysia, Singapura, Brunei,Thailand, dan Filipina, berada di atas Indonesia. Indikatoryang digunakan oleh PERC antara lain:
1. Impresi keseluruhan tentang sistem pendidikan di suatuNegara
2. Proporsi penduduk yang memiliki pendidikan dasar3. Proporsi penduduk yang memiliki pendidikan menengah4. Proporsi penduduk yang memiliki pendidikan perguruan tinggi5. Jumlah biaya untuk mendidik tenaga kerja produktif6. Ketersediaan tenaga kerja produktif berkualitas tinggi7. Jumlah biaya untuk mendidik tenaga kerja8. Ketersediaan staf manajemen9. Tingkat keterampilan tenaga kerja10. Semangat kerja (work ethic) tenaga kerja11. Kemampuan berbahasa Inggris12. Kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris13. Kemampuan penggunaan teknologi tinggi14. Tingkat keaktifan tenaga kerja15. Frekuensi perpindahan atau pergantian tenaga kerja
(labour turnover).
Kasus Perbandingan