MODUL 3: KB 3 (Genre puisi dalam pembelajaran sastra k13)

43
MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13) PPG DALAM JABATAN 2021 0

Transcript of MODUL 3: KB 3 (Genre puisi dalam pembelajaran sastra k13)

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 0

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

rahmat yang diberikan sehingga penyusunan bahan ajar Genre Puisi dalam

Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013 ini diselesaikan dengan baik.

Bahan ajar sebagai salah satu alat bagi guru untuk mentransfer ilmu

pengertahuan kepada peserta didik haruslah mengandung esensi-esensi keilmuan yang

diperlukan. Esensi keilmuan ini yang nantinya dapat dikembangkan dalam kegiatan

beajar mengajar sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi kognitifnya secara

maksimal. Untuk itulah, diperlukan sebuah bahan ajar yang tepat guna, fleksibel,

aplikatif, dan komunikatif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Bahan ajar ini berisi tentang materi kesastraan dengan mengambil judul “Genre

Puisi dalam Pembelajaran Sastra Kurikulum 2013, dan terdiri atas empat materi: (1)

Hakikat Puisi, (2) Puisi Rakyat, (3) Unsur Pembangun Puisi, (4) Menulis Puisi dengan

Memperhatikan Unsur Pembangun, dan (5) Mendemonstrasikan Puisi. Dengan

disusunnya bahan ajar ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman tentang

genre puisi dalam kurikulum 2013 kepada Guru dan Peserta Didik.

Penyusun menyadari bahwa bahan ajar ini memiliki keterbatasan mengingat

rentan waktu yang diberikan. Oleh karena itu, penyusun berhharap agar bahan ajar ini

digunakan dengan dilengkapi berbagai sumber yang diperlukan. Tidak lupa, kami

sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan bahan ajar

ini. Semoga kerja keras kita dapat membuahkan hasil yang maksimal.

Penyusun

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

Deskripsi Singkat .................................................................................................... 4

Materi dalam Bahan Ajar ........................................................................................ 4

Petunjuk Belajar ...................................................................................................... 4

Subcapaian Pembelajaran ........................................................................................ 4

INTI ........................................................................................................................ 5

Relevansi Bahan Ajar .............................................................................................. 5

Peta Konsep Bahan Ajar .......................................................................................... 6

Uraian Materi .......................................................................................................... 7

A. Hakikat Puisi ...................................................................................................... 8

B. Jenis Puisi Rakyat ............................................................................................... 9

1. Puisi Lama .................................................................................................... 9

2. Puisi Baru .................................................................................................... 14

C. Unsur Pembangun Puisi ................................................................................... 23

1. Unsur Fisik Puisi ........................................................................................ 23

2. Unsur Batin Puisi ....................................................................................... 25

D. Menulis Puisi Dengan Memerhatikan Unsur-Unsur Pembangunnya ............... 28

1. Tahap-Tahap Menulis Puisi ........................................................................ 28

2. Fungsi dan Tujuan Menulis Puisi ............................................................... 31

E. Mendemonstrasikan Puisi .................................................................................. 31

1. Membacakan Puisi ...................................................................................... 32

2. Musikalisasi Puisi ....................................................................................... 33

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 3

PENUTUP ............................................................................................................ 36

RANGKUMAN ................................................................................................... 36

TES FORMATIF ................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF .............................................................. 42

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 4

PENDAHULUAN

Pada Kegiatan Belajar ini kita akan mempelajari (1) hakikat puisi, (2) puisi

rakyat, (3) unsur pembangun puisi, (4) menulis puisi, dan (5) mendemonstrasikan puisi.

Lingkup pembahasan setiap subbab tersebut disesuaikan dengan pembelajaran sastra

tingkat SMP/MTs dan SMA/MA yang tercantum dalam Kompetensi Dasar mealui

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

• Hakikat Puisi

• Puisi Rakyat

• Unsur Pembangun Puisi

• Menulis Puisi dengan Memerhatikan Unsur Pembangun

• Mendemonstrasikan Puisi

MATERI DALAM BAHAN AJAR

• Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada modul ini agar Anda dapat memahami setiap konsep yang disajikan.

• Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang Anda anggap penting.

• Anda harus mengaitkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lain yang telah Anda pelajari sebelumnya.

• Anda juga harus menghubungkan berbagai konsep tersebut dengan berbagai kegiatan pembelajaran sehingga Anda dapat memahami dan menjelaskan manfaat konsep tersebut dalam proses pembelajaran.

• Buatlah rangkuman setelah selesai membaca modul ini. Tidak perlu melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.

• Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah Anda baca, kerjakan tugas atau latihan yang terdapat pada modul ini. Kerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah selesai mengerjakan, Anda boleh mencocokkan dengan kunci jawaban.

PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR

• Peserta mampu menjelaskan hakikat puisi.

• Peserta mampu menjelaskan ciri, struktur, isi puisi rakyat.

• Peserta mampu menjelaskan unsur pembangun fisik dan batin puisi.

• Peserta mampu menjelaskan prosedur menulis puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun.

• Peserta mampu mendemonstrasikan puisi.

SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 5

INTI

Relevansi Bahan Ajar

Bahan ajar ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam melengkapi

sumber belajar dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Penyusunan bahan ajar ini berdasarkan kurikulum 2013 sebagai acuan di dalam ruang

lingkup materi yang disajikan dengan berbagai perubahan dan penyempurnaan yang

telah diterapkan pada kurikulum sebelumnya.

Materi pada bahan ajar ini disusun dan disesuaikan dengan perkembangan

teknologi dan pendidikan yang menerapkan pembelajaran yang komunikatif sehingga

dapat dipahami dengan baik oleh Peserta Didik. Bahan ajar ini juga menghadirkan

permasalahan-permasalahan yang erat kaitanyya dengan kehidupan sehari-hari,

sehingga Peserta Didik diharapkan dapat menerapkan pemahamannya terhadap konsep

dan materi-materi yang tertuang untuk menyeselaikan masalah dalam kehidupan sehari-

hari.

Untuk memperkaya isi di dalamnya, bahan ajar ini juga memuat berbagai contoh

teks, bahan diskusi, petunjuk penggunaan, peta konsep, dan latihan-latihan soal yang

dapat membantu Peserta Didik memperdalam pemahamannya mengenai materi yang

dipelajari. Dengan perangkat-perangkat tersebut, penyusun berharap kehadiran bahan

ajar ini dapat membantu Peserta Didik untuk mewujudkan cita-cita pendidikan

Indonesia dalam mencetak manusia yang berkepribadian luhur, cakap, kritis, kreatif,

inovatif, dan berdaya saing tinggi.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 6

PETA KONSEP

PUISI RAKYAT

PUISI LAMA

Mantra

Bidal

Pantun

Karmina

Seloka

Gurindam

Syair

Talibun

PUISI BARU

Isinya

Balada

Himne

Ode

Epigram

Romansa

Elegi

Satir

Bentuknya

Distikon

Terzina

Kuatrain

Kuint

Sektet

Septime

Oktaf/Stanza

UNSUR PEMBANGUN PUISI

UNSUR INTRINSIK

UNSUR EKSTRINSIK

MENULIS PUISI

MENDEMONSTRASIKAN PUISI

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 7

URAIAN MATERI

Perhatikanlah dengan saksama gambar berikut.

(https://juridische.wordpress.com/2019/08/18)

Setelah mencermati gambar di atas, coba lah kalian menjawab pertanyaan-

pertanyaan berikut:

1. Teks di dalam gambar di atas termasuk ke dalam jenis teks apa?

2. Apa istilah yang tepat untuk menyebut teks tersebut?

3. Teks sastra apa yang termasuk ke dalam bagian gambar tersebut? Puisi, prosa,

naskah drama, atau teks yang lainnya?

4. Apa yang membedakan teks tersebut dengan teks sastra yang lainnya?

5. Bagaimana unsur pembangun teks tersebut?

Jika belum, ayo kita cari tau melalui materi berikut.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 8

Kegiatan Refleksi

Silakan diskusikan dengan teman anda, adakah film-film layar lebar Indonesia yang memanfaatkan puisi sebagai daya tariknya? Sebutkan judul film-film tersebut legkap dengan tahun rilisnya!

A. HAKIKAT PUISI

Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi

suatu bentuk tulisan yang mengandung makna. Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah

imajinasi kata yang didapat dari sebuah pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di

susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas

estetikanya.

(https://www.idntimes.com/hype/entertainment/iip-afifullah/7-tipe-orang-ketika-membaca-puisi-c1c2)

Puisi merupakan salah satu jenis karya yang berisi ungkapan perasaan penyair,

mengandung rima dan irama, dan diungkapkan dalam diksi yang tepat. Dalam puisi,

penyair menggunakan bahasa-bahasa yang dapat mewakili rasa dan pesan yang hendak

disampaikan. Jadi, puisi dapat dikatakan sebagai ekspresi dari segala pengalaman

imajinatif yang dirasakan oleh penyair dalam hidupnya. Untuk mengetahui makna dan

pesan dari puisi, diperlukan proses yang panjang. Pradopo (2002:7), memaknai puisi

sebagai ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi

panca indra dalam susunan yang berirama. Sementara itu, definisi atau pengertian puisi

menurut Waluyo (1995:25), adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran

dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan unsur batinnya.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 9

B. JENIS PUISI RAKYAT

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lekat dengan unsur budaya. Telah lama

bangsa Indonesia ini mngenal kesusastraan didalam lingkup budaya dan kehidupan

sehari-harinya. Kelekatan kesusastraan dengan masyarakat ini kemudian melahirkan

karya-karya sastra, termasuk puisi. Zaman dahulu dulu puisi lebih dikenal sebagai

sebagai alat untuk lebih dekat dengan hal-hal yang bernuansa keagamaan, nasihat, atau

metafisika, yang kemudian lambat laun fungsinya bergeser menjadi sarana untuk

mengekspresikan perasaan. Pergeseran fungsi ini lah yang kemudian melahirkan

periodisasi puisi, yang saat ini dikenal menjadi dua bagian yaitu puisi lama dan puisi

baru.

1. Puisi Lama

a. Mantra

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra

merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya

bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan

kepercayaan.

b. Bidal

Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama

yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya. Bidal

merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, irama dan rima, sehingga

bisa digolongkan ke dalam jenis puisi.

Bidal dibagi menjadi beberapa kategori :

Aturan Puisi Lama

Jumlah kata dalam 1 baris

Jumlah baris dalam 1 bait

Persajakan (rima)

Banyak suku kata tiap baris

Irama

Ciri Puisi Lama

Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 10

1) Ungkapan yaitu kiasan tentang keadaan atau kelakauan yang dinyatakan

dengan sepatah atau beberapa patah kata.

2) Peribahasa yaitu kalimat yang menggunakan pembanding untuk melukiskan

sesuatu.

3) Tamsil, yaitu seperti perumpamaan tetapi dikuti bagian kalimat yang

menjelaskan.

4) Ibarat, yaitu seperti perumpamaan dan tamsil tetapi diikuti bagian yang

menjelaskan yang berisi perbandingan dengan alam.

5) Pepatah, yaitu kiasan tetap yang dinyatakan dalam kalimat selesai.

6) Pemeo, yaitu ucapan yang terkenal dan diulang-ulang, berfungsi sebagai

semboyan atau pemacu semangat.

c. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris

terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya

sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-

mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Ciri-ciri pantun :

1) Setiap bait terdiri 4 baris

2) Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3) Baris 3 dan 4 merupakan isi

4) Bersajak a – b – a – b

5) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6) Berasal dari Melayu (Indonesia)

d. Karmina

Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.Karmina adalah jenis

pantun singkat yang terdiri hanya 2 baris saja. Pantun yang paling umum terdiri

dari 4 baris. Pantun karmina berpola a-a. Salah satu contoh pantun versi ini yang

paling terkenal adalah: Sudah gaharu cendana pula. Sudah tahu bertanya pula.

e. Seloka

Seloka adalah pantun berkait.Seloka yang juga termasuk ragam pantun itu sama

memperlihatkan ciri saling keterkaitan, bertujuan untuk menyatakan hubungan

sebab-akibat dari suatu pokok persoalan yang sedang disajakkan. Akan tetapi,

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 11

seloka berbeda karena letak kalimatnya cenderung kait-mengait dan ada

pengulangan yang terus berlanjut. Seolah sengaja digubah sedemikian rupa

untuk diujarkan dalam bentuk balas-membalas kalimat bersajak.

f. Gurindam

Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi

nasihat. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

Ciri-ciri gurindam :

1) Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

2) Berasal dari Tamil (India)

3) Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau

menampilkan suatu sebab akibat.

g. Syair

Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris,

bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.Syair adalah puisi lama yang berasal

dari Arab.

Ciri-ciri syair :

1) Setiap bait terdiri dari 4 baris

2) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

3) Bersajak a – a – a – a

4) Isi semua tidak ada sampiran

5) Berasal dari Arab

h. Talibun

Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 barisdan

seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga

isi. Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat

isi.Jadi, apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c. Bila terdiri dari delapan

baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 12

1. Perhatikan tabel di bawah ini, lalu pasangkanlah contoh teks puisi lama pada kolom

di sebelah kiri dengan jenis teks di sebelahnya!

Teks Puisi Lama Jenis Teks

Assalammu’alaikum putri satulung besar yang

beralun berilir simayang mari kecil, kemari aku

menyanggul rambutmu aku membawa sadap

gading akan membasuh mukamu.

Mantra

Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati

tak mau

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas

Bidal

Ada pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)

Pantun

kura-kura dalam perahu

pura-pura tidak tahu

gelatik di pohon jati

cantik itu yang baik hati

gelatik mematuk ubi

cantik itu yang berbudi

gelatik dalam rumah

cantik itu yang ramah

gelatik hinggap di salak

cantik itu karena akhlak

gelatik mematuk polong

cantik itu suka menolong

gelatik burung kicauan

cantik itu karna beriman

Karmina

Forum Diskusi 1

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 13

gelatik di pohon lada

cantik itu berlapang dada

gelatik terbang ke awan

cantik itu karena dermawan

gelatik main di batu

cantik itu kalau membantu

Berangan besar di dalam padi,

Pohon buluh dibuat pagar.

Janganlah syak di dalam hati,

Saya budak baru belajar.

Pohon buluh dibuat pagar,

Batang cunia saya patahkan.

Saya budak baru belajar,

Mana yang salah harap maafkan

Seloka

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)

Bagai rumah tiada bertiang (b)

Jika suami tiada berhati lurus (c)

Istri pun kelak malas mengurus (c)

Gurindam

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)

Tanahnya luas lagi subur (a)

Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)

Syair

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 14

Tampan rupawan elok parasnya (a)

Adil dan jujur penuh wibawa (a)

Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari isi

Induk semang cari dahulu

Talibun

2. Diskusikanlah dengan rekan anda hal-hal berikut:

A. Apa ciri-ciri umum dari sebuah puisi lama?

B. Manfaat apa yang didapatkan dari membuat sebuah puisi

lama?

C. Bagaimana puisi lama diperkenalkan di zaman sekarang?

2. Puisi Baru

Puisi baru merupakan karya sastra yang muncul setelah puisi lama. Puisi baru

ini biasa juga disebut dengan puisi modern dan munculnya hampir bersamaan dengan

puisi kontemporer. Puisi baru ini adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan

aturan-aturan, seperti halnya puisi lama. Puisi baru bentuknya lebih bebas dibanding

puisi lama, bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun sajaknya.

Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini sudah diketahui dan sudah

dicantumkan.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 15

Puisi baru ialah salah satu jenis puisi dalam hal aturannya yang memiliki bentuk

lebih bebas. Baik itu aturan tentang suku kata, jumlah baris, maupun rima dan juga

irama. Puisi baru ini tidak kaku seperti halnya pada puisi lama.

a. Ciri-Ciri Puisi Baru

b. Jenis-Jenis Puisi Baru

Seperti halnya teks sastra yang lain, puisi baru ini juga memiliki berbagai jenis

yang digolongkon baerdasarkan isi dan bentuknya. Untuk lebih mengetahui tentang

puisi baru, cermati lah materi berikut.

1) Isinya

a) Balada: berisi cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing

dengan 8 larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima

berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan

sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

Ciri-Ciri Puisi Baru

Bentuknya rapi dan simetris

Mempunyai persajakan akhir

yang teratur

Banyak mempergunakan pola sajak pantun

dan syair meskipun ada pola yang lain

Sebagian besar puisi 4 seuntai

Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra

Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian

besar setiap kata menggunakan 4 – 5

suku kata

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 16

b) Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah

lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah

air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne

menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi

pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang

bernafaskan ketuhanan.

c) Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi

(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat

menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

d) Epigram: berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani

epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah

kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

e) Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.Puisi yang berisi luapan perasaan

cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan

perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra. W.S Rendra

menjadi tokoh yang dikenal dengan karya-karyanya yang bernuansa romansa.

(https://www.pojokseni.com/2015/02/belajar-membaca-puisi-pendekatan.html)

f) Elegi: berisi perasaan kesedihan. Puisi yang berisi ratap tangis kesedihan. Berisi

sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih

atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 17

g) Satire: berisi sindiran/kritik.Puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa

Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena;

tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim

dsb).

Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa terdapat banyak jenis puisi baru

yang satu dan lainnya memiliki kemiripan ciri atau definisi. Untuk lebih mengetahui

dan membedakan puisi-puisi tersebut, mari kita amati dengan saksama contoh-

contohnya.

No Jenis

Puisi

Contoh Puisi

1. Balada Balada Ibu yang Dibunuh Ibu musang di lingdung pohon tua meliang

bayi dua ditinggal mati lakinya

Bulan sabit terkait malam memberita datangnya

waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.

Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia

dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.

Burung kolik menyayikan berita panas dendam warga desa

menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskanya juga.

Membumbung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba

oleh lengking pekik yang lebih menggigilkan pucuk-pucuk daun

tertangkap musang betiana dibunuh esok harinya.

Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeqi hariannya

ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.

Tiada tahu akan merataplah kolik meratap juga

dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin Tenggara

Lalu satu ketika di pohon tua meliang

matilah anak-anak musang, mati dua-duanya

Dan jalannya semua peristiwa

tanpa dudungan satu dosa. Tanpa.

(Balada Orang-orang Tercinta, W.S. Rendra)

2. Himne Do’a Tuhanku

Dalam termangu

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 18

Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh

Mengingat nama-Mu penuh seluruh

Cahayamu panas suci

Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Dipintu-Mu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

(Chairil Anwar)

3. Ode Generasi Sekarang Di atas puncak gunung fantasi

Berdiri aku, dan dari sana

Mandang ke bawah, ke tempat berjuang

Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru

Pantoen keindahan Indonesia

Yang jadi kenang-kenangan

Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)

4. Epigram Hari ini tak ada tempat berdiri

Sikap lamban berarti mati

Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

5. Romansa Surat Cinta Kutulis surat ini

kala hujan gerimis

bagai bunyi tambur mainan

anak-anak peri dunia yang gaib

dan angin mendesah

mengeluh dan mendesah,

wahai, dik Narti,

aku cinta kepadamu!

Kutulis surat ini

Kala hujan menangis

Dan dua ekor belibis

Bercintaan dalam kolam

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 19

Bagai dua anak nakal

Jenaka dan manis

Mengibaskan ekor

Serta menggetarkan bulu-bulunya

Wahai, dik Narti,

Kupinang kau menjadi istriku

......

(W.S. Rendra)

6. Elegi Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi.Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

7. Satire Aku bertanya

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidad penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

(W.S. Rendra)

2) Bentuknya

Selain dari isinya, puisi baru juga memiliki kategori yang dapat dibedakan dari

bentuk atau jumlah bait di dalamnya.

a) Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 20

Contoh:

Berkali kita gagal

Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh

(Or. Mandank)

b) Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)

Contoh: Dalam ribaan bahagia datang

Tersenyum bagai kencana

Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari

Mewarna bagaikan sari

Dari ; Madah Kelana

(Karya : Sanusi Pane)

c) Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)

Contoh: Mendatang-datang jua

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu

(A.M. Daeng Myala)

d) Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)

Hanya Kepada Tuan

Satu-satu perasaan

Hanya dapat saya katakan

Kepada tuan

Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan

Yang saya serahkan

Hanya dapat saya kisahkan

Kepada tuan

Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan

Yang bisa dirasakan

Hanya dapat saya nyatakan

Kepada tuan

Yang enggan menerima kenyataan

(Or. Mandank)

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 21

e) Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)

Contoh: Merindu Bagia

Jika hari’lah tengah malam

Angin berhenti dari bernafas

Sukma jiwaku rasa tenggelam

Dalam laut tidak terwatas

Menangis hati diiris sedih

(Ipih)

f) Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)

Contoh: Indonesia Tumpah Darahku

Duduk di pantai tanah yang permai

Tempat gelombang pecah berderai

Berbuih putih di pasir terderai

Tampaklah pulau di lautan hijau

Gunung gemunung bagus rupanya

Ditimpah air mulia tampaknya

Tumpah darahku Indonesia namanya

(Muhammad Yamin)

g) Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)

Awan

Awan datang melayang perlahan

Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang

(Sanusi Pane)

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 22

1. Isilah titik-titik yang kosong pada peta konsep berikut.

2. Diskusikan dengan rekan anda tentang siapa nama tokoh sastra berikut beserta

profil singkatnya!

a. b.

c. d.

JENIS PUISI

Menurut Isinya

...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Menurut Bentuknya

...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Forum Diskusi 2

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 23

C. UNSUR PEMBANGUN PUISI

Sebagai sebuah karya sastra, puisi memiliki unsur pembangun yang saling

berkaitan satu sama lain, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dan terstruktur.

Di dalam puisi terdapat dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur fisik dan unsur

batin.

1. Unsur Fisik Puisi

•Adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.Tema (sense)

•Disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

Tipografi

•Pesan yang erdapat di dalam sebuah puisi.Amanat (intention)

atau pesan

•Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.Nada (tone)

•Adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.

Rasa atau emosional

•Adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.Perasaan (feeling)

•Adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.

Enjambemen

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 24

•Adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.

Kata konkret(imajinasi)

•Adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.Diksi

•Adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi.Akulirik

•Aadalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.Rima

•Aadalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).Verifikasi

•Aadalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.Majas

•Adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

Citraan(pengimajian)

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 25

2. Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi, namun

berpengaruh besar terhadap ‘rasa’ puisi. Unsur ini bisa saja berasal dari dalam diri

penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut menulis puisinya.

Berikut adalah macam-macam unsur batin puisi:

a. Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis.

b. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya,

dan lain-lain.

c. Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

Unsur yang berada di luar karya sastra namun memengaruhi kehadiran karya

sastra sebagai seni. Pengkajian unsur batin mencakup: aspek historis, sosiologis,

psikologis, filsafat, dan religious. Unsur ekstrinsik puisi sebagai aspek yang berada di

luar kara sastra seolah-olah terpisah atau berdiri sendiri dan tidak memiliki kaitan

dengan unsur batin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik adalah

unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi memengaruhi keberadaan karya sastra

sebagai karya seni.

a. Aspek Historis

Contoh :

KARANGAN BUNGA

(Taufik Ismail)

Tiga anak kecil

Dalam langkah malu-malu

Datang ke Salemba

Sore itu

Ini dari kami bertiga

Pita hitam pada karangan bunga

Sebab kami ikut berduka

Bagi kakak yang ditembak mati

Siang tadi

Tirani, 1966

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 26

Puisi yang berjudul Karangan Bunga karya Taufik Ismail.Puisi tersebut

ditulis pada tahun 1966. Pada tahun itu terjadi peristiwa yang sangat bersejarah,

yaitu massa menuntut diperjuangkannya tiga tuntutan, yang dikenal dengan

tritura (tiga tuntunan rakyat). Pada saat itu mahasiswa yang tergabung dalam

kesatuan aksi KAMI, harus berhadapan dengan sangkur dan peluru aparat

keamanan.Salah satu mahasiswa yang tertembak mati adalah Arief Rahman

Hakim.

Tiga anak kecil dimaknai sebagai tiga tuntunan rakyat (rakyat kecil) yang

sedang diperjuangkan pada saat itu.Salemba adalah markas para mahasiswa UI

yang mempelopori kegiatan tritura itu.Sore hari pada keadaan senja, sedang

berduka, berkabung, diartikan sebagai masa berakhirnya masa orde lama

berganti dengan orde baru. Kakak yang mati tertembak itu dianggap sebagai

pahlawan maka diberikan karangan bunga. Disebut kakak untuk menghormati

dan menghargai hasil perjuangannya.

b. Aspek Psikologis

Sastra dikaitkan dengan kejiwaan manusia, untuk memahaminya dengan

baik diperlukan pengetahuan tentang psikologi untuk dapat menguak watak

tokoh dan hokum kualitas plot, sehingga dapat memperjelas kandungan nilai

sastra pada karya sastra.

Antara psikologi dan sastra terdapat perbedaan, yaitu mengatasi gejala

kejiwaan manusia yang ada di dalam karya sastra bersifat imajiner, sedangkan

dalam psikologi, gejala kejiwaan manusia dialami manusia secara nyata.

c. Aspek Filosofis

Karya filsafat dapat hubungan timbal balik antara sastra dengan

filsafat.Karya filsafat dapat memberi pengaruh kepada sastrawan dan ahli

filsafat dapat dipengaruhi olehh karya sastra. Wellek dan Warren (1990)

menyatakan bahwa dalam sastra terdapat nilai filsafat.Terlepas dari baik atau

buruknya karya sastra dalam kaitanya dengan kandungan nilai filsafatnya,

karena di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai filsafat tertentu.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 27

d. Aspek Religius

Mangunwijaya (1988) menyatakan bahwa sastra pada mulanya adalah

religious.Religi yang merupakan akar kata dari religion memiliki makna yang

luas daripada agama.Keyakinan adanya nilai religus dalam karya sastra sudah

ada sejak lama, sejak adanya karya sastra lisan. Hal ini dapat terlihat dari tema-

tema umum karya sastra, seperti yang benar akan menang atau mendapatka

kebahagiaan, sedangkan yang salah akan kalah dan mengalami penderitaan.

Adanya nilai religius dalam karya sastra merupakan akibat logis dari

kenyataan bahwa sastra dari pengarang yang homoreligius, yang merupakan

pelaksana atau pengamat kehidupan religius.

Lengkapilah pohon peta konsep puisi di bawah ini dengan memperhatikan

petunjuk kerja sebagai berikut:

1. Perhatikan pohon jenis-jenis puisi di papan tulis!

2. Isilah jenis-jenis puisi di bawah ini berdasarkan periodenya!

3. Diskusikan bersama teman sekelompokmu!

4. Tunjuk seorang perwakilan kelompok untuk menjawab pertanyaan di papan tulis!

Jenis-Jenis Puisi

Berdasarkan Periode

...

....

Berdasarkan ....

Berdasarkan ....

....

.....

....

Forum Diskusi 3

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 28

D. MENULIS PUISI DENGAN MEMERHATIKAN UNSUR-UNSUR

PEMBANGUNNYA

Menulis puisi erat kaitannya dengan kegiatan apresiasi karya sastra. Menurut

Disick (Waluyo, 2005: 45), terdapat empat tingkatan apresiasi yaitu sebagai berikut:

tingkat menggemari, tingkat menikmati, tingkat mereaksi, tingkat produktif. Menulis

puisi merupakan kegiatan yang berada pada tingkatan apresiasi yang terakhir dalam

mengapresiasi karya sastra. Artinya menulis puisi merupakan tingkatan paling tinggi

dalam apresiasi yang tidak hanya proses menikmati dan menilai sebuah karya, tetapi

juga harus melahirkan sebuah karya itu sendiri.

Namun tahukah kalian? Sejatinya penulisan puisi tidak hanya sebatas

mencipta, menulis puisi juga harus memerhatikan unsur-unsur pembangunnya.

Unsur-unsur ini yang kemduian menjadi pondasi yang kuat agar puisi tersebut

dapat terkristalisasi dengan baik.

1. Tahap-Tahap Menulis Puisi

Pernahkah kalian menjadi kesetanan menulis dan ingin terus menulis? Lupa

makan 12 dan lupa tidur, semuanya mendesak ingin segera dituliskan. Itulah yang diseut

sebagai effort menulis. Menurut Miller (melalui Komaidi, 2011: 5), berdasar berbagai

10 pengalaman penulis terkenal, proses kreatif seorang penulis mengalami beberapa

tahap. Terdapat empat tahap proses kreatif menulis yaitu sebagai berikut.

Tahap Persiapan

•Dalam tahap ini seorang penulis telah menyadari apa yang dia tulis dan bagaimana ia akan menuliskannya.

Tahap Inkubasi

•Pada tahap ini gagasan yang telah muncul tadi disimpan dan dipikirkannya matang-matang, dan ditunggunya waktu yang tepat untuk menuliskannya.

Saat Inspirasi

•Inilah saat kapan bayi gagasan di bawah sadar sudah mendepak-depakkan kakinya ingin keluar, ingin dilahirkan. Datangnya saat ini tiba-tiba saja.

Tahap Penulisan

•Kalau saat inspirasi telah muncul maka segeralah lari ke mesin tulis atau komputer atau ambil bolpoin dan segera menulisnya. Keluarkan segala hasil inkubasi selama ini.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 29

2. Fungsi Dan Tujuan Menulis Puisi

Bagi dunia pendidikan menulis dapat mempunyai fungsi sebagai alat bantu

dalam berpikir bagi para pelajar. Selain itu menulis dapat memudahkan kita merasakan

dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita,

memecahkan masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis

yang faktual (Tarigan, 1986: 23). Akhaidah, dkk (melalui Suriamiharja, dkk, 1996: 4)

mengemukakan delapan fungsi menulis bagi penulis sebagai berikut.

Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya.

Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan

Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat.

Penulis dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif.

Dengan menulis, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan yang ada.

Merdorong penulis untuk terus belajar secara aktif

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 30

Selain mempunyai fungsi, menulis juga mempunyai tujuan. Hartig (melalui

Tarigan, 1986: 24), merangkum beberapa tujuan penulisan suatu tulisan sebagai berikut.

a. Tujuan penugasan (assignment purpose), tujuan penugasan ini sebenarnya

tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

b. Tujuan altruistik (altruistic purpose), penulis bertujuan untuk menyenangkan

para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para

pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat

hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c. Tujuan persuasif (persuasive purpose), tulisan yang bertujuan meyakinkan

para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

d. Tujuan informasi (informational purpose), tulisan bertujuan memberi

informasi atau keterangan/penerangan kepada pembaca.

e. Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose), tulisan bertujuan

memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca.

f. Tujuan kreatif (cretive purpose), tujuan ini erat dengan tujuan pernyataan diri.

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian pada

puisi.

g. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose), dalam tulisan seperti

ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi.

Aassignment Purpose

Altruistic Purpose

Persuasive Purpose

Informational Purpose

Self-Expressive Purpose

Cretive Purpose

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 31

1. Lengkapilah kolom berikut

No Tujuan Menulis Puisi Contoh Kegiatan

1 Tujuan Penugasan

2 Tujuan Alturistik

3 Menulis puisi

4 Tujuan Pemecahan Masaah

2. Buatlah sebuah puisi yang bertujuan untuk memberikan efek persuasif kepada

pembacanya!

E. MENDEMOSTRASIKAN PUISI

Pernahkah kalian mendemonstrasiikan sebuah puisi? Ya, pasti sebagian besar

dari kalian pernah menampilkan sebuah puisi. Tapi kalian pasti belum tentu tahu bahwa

ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan sebuah puisi.

Untuk itu, perhatikanlah dengan saksama ilustrasi berikut.

Forum Diskusi 4

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 32

Bagaimana, dapatkah kalian membedakan kegiatan berpuisi apa saja dari ketiga ilustrasi

tersebut? Kalau belum, mari simak dengan seksama materi berikut.

1. Membacakan Puisi

Mendemonstrasikan berasal dari kata dasar demonstrasi. Mendemonstrasikan

memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga mendemonstrasikan dapat

menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Mendemonstrasikan berarti mempertunjukkan, mempertontonkan, membacakan, dan

memperagakan. Artiya, dalam mendemosntraskan puisi terdapat kegiatan membaca

yang dilakukan dengan kemampuan tertenu, baik individu maupun berkelompok.

Pada membacakan puisi, keterampilan yang dibutuhkan bukan hanya

keterampilan berbahasa reseptif tetapi juga keterampilan berbahasa produktif. Hal ini

terjadi karena menurut Widiawan dalam Khayyirah (2013, hlm. 16) mengatakan bahwa

keterampilan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang, karena

keterampilan ini berkaitan erat dengan citra pribadi. Syarat pembaca puisi yang baik

harus mampu menguasi 3 aspek yaitu vokal, ekspresi, dan intonasi.

Langkah-langkah

membaca puisi:

Pahami isi puisi dan bacakan sesuai tema

tersebut.

Jangan biarkan diri telihat gugup

Lafalkan tiap kata dengan jelas.

Berikan Intonasi yang tepat.

Sajikan mimik dan ekspresi yang meyakinkan.

Berikanlah penghayatan secara total dan masuk

akal.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 33

2. Musikalisasi Puisi

(https://www.tribunnews.com/seleb/2020/04/10/)

Apakah kalian tahu siapa mereka? Ya, mereka adalah Bimbo; sebuah grup musik

era 80-an yang terkenal dengan lagunya “Sajadah Pandang” yang biasa diperdengarkan

di pusat-pusat perbelanjaan saat Ramadhan dan libur Lebaran.

Tapi tahu kah kamu bahwa lagu “Sajadah Panjang” yang dibawakan grup musik

Bimbo itu merupakan sebuah puisi karya Taufik Ismail dengan judul yang sama. Itu lah

yang disebut sebagai musikalisasi puisi. Pada dasarnya musikalisasi puisi adalah

kegiatan mengombinasikan nada, irama, serta instrumen-instrumen musik ke dalam

sebuah puisi dengan tujuan agar puisi tersebut lebih indah dan mudah dihapalkan.

Menurut Salad (2015), unsur utama musikalisasi puisi adalah rangkaian bunyi

yang ditata sesuai dengan konveksi musik, yang diolah dari makna puisi tanpa

menghilangkan teks puisi itu sendiri. Ini berarti, musikalisasi puisi haruslah sesuai

dengan tema,rasa, dan nuansa puisi itu sendiri.Untuk itulah, terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan sebelum membuat sebuah musikalisai puisi, yaitu:

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 34

Selain itu untuk membuat sebuah musikalisasi puisi, kita harus memerhatikan

lanngkah-langkah pembuatannya. Langkah-langkah tersebut dibagi ke dlam beberapa

tahapan, di antaranya:

a. Memilih puisi yang akan dimusikalisasikan dengan memerhatikan

kesesuaiannya terhadap maksud pembuatan musikalisasi.

b. Memahami, mengamati, dan meresapi makna pada puisi sehingga esensi

yang ada pada puisi tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

c. Menentukan alat musik yang digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi.

d. Merumuskan nada, irama, ritme, melodi, dan aspek-aspek musikal ke dalam

puisi.

e. Memadukan puisi dengan musik agar suasana yang diinginkan dapat

terbangun dengan struktur dan pondasi musik yang kuat sehingga

menghasilkan karya yang memukau.

Adanya Teks Puisi yang Dipilih

Adanya Susunan Nada

yang Bernuansa

Musik

Adanya Keterpaduan

Antara Puisi dan Unsur Musiknya

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 35

1. Perhatikan pusi di bawah ini lalu tentukanlah makna,, amanat, dan suasana yang

terkandung di dalamnya.

2. Bentuklah sebuah kelompok beranggotakan 3 – 5 orang, lalu buatlah musikalisasi

dari puisi “Aku Ingin” tersebut dengan memerhatikan unsur-unsur pembangunnya.

Forum Diskusi 5

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 36

PENUTUP

Rangkuman

Puisi merupakan salah satu jenis karya yang berisi ungkapan perasaan penyair,

mengandung rima dan irama, dan diungkapkan dalam diksi yang tepat. Dalam puisi,

penyair menggunakan bahasa-bahasa yang dapat mewakili rasa dan pesan yang

hendak disampaikan. Jadi, puisi dapat dikatakan sebagai ekspresi dari segala

pengalaman imajinatif yang dirasakan oleh penyair dalam hidupnya.

Puisi Rakyat terbagi ke dalam 2 kategori, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama

terdiri atas mantra, bidal, pantun, karmina, gurindam, syair, dan talibun. Jenis puisi

baru dibagi lagi ke dalam 2 kategori menurut isinya dan bentuknya. Menurut isinya,

puisi baru terdiri atas balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, dan satire.

Menurut bentuknya, puisi baru terdiri atas distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet,

septime, dan oktaf/stanza.

Puisi dibangun dengan dilandasi oleh dua unsur, yaitu unsur fisik dan batin. Unsur

fisik puisi terdiri atas tema, tipografi, amanat, nada, rasa, diksi, rima, citraan, dan

lain-lainnya. Unsur batin puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi,

namun kehadirannya dapat menentukan ‘rasa’ pada puisi. Bisa saja berasal dari

dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut menulis

puisinya.

Puisi dapat ditulis dan didemonstrasikan. Puisi yang ditulis harus memerhatikan

unsur-unsur pembangunnya. Puisi yang didemonstrasikan dapat dilakukan dengan

cara membaca sendiri, membaca berpasangan, membaca kelompok, atau

memusikalisasikannya menjadi puisi yang bernada.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 37

TES FORMATIF

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu pilihan

jawaban A, B, C, D, atau E yang paling tepat!

1. Yang dimaksud dengan ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib,

merupakan puisi tua,dan keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya

bukan sebagai karya sastra melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan

kepercayaan adalah definisi dari ...

A. Syair

B. Pantun

C. Mantra

D. Kuatrain

E. Talibun

2. Puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12

suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi adalah ...

A. Karmina

B. Pantun

C. Gurindam

D. Ode

E. Himne

3. Perhatikan teks berikut

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)

Bagai rumah tiada bertiang (b)

Jika suami tiada berhati lurus (c)

Istri pun kelak malas mengurus (c)

Puisi di atas termasuk ke dalam jenis ...

A. Pantun

B. Karmina

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 38

C. Mantra

D. Syair

E. Gurindam

4. Definisi yang tepat tentang Puisi Baru adalah ...

A. Bentuknya lebih bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun

sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini belum

diketahui dan sudah dicantumkan.

B. Bentuknya lebih terikat dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun

sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini sudah

diketahui dan belum dicantumkan.

C. Bentuknya lebih bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun

sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini sudah

diketahui dan sudah dicantumkan.

D. Bentuknya lebih terikat dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun

sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini belum

diketahui dan tidak dicantumkan.

E. Bentuknya lebih bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun

sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini tidak diketahui

namun sudah dicantumkan.

5. Yang dimaksud dengan himne adalah ...

A. Berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu

pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah

air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).

B. Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi

(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat

menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

C. Berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani

epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke

arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 39

D. Berisi luapan perasaan cinta kasih.Puisi yang berisi luapan perasaan cinta

kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan

perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.

E. Berisi perasaan kesedihan. Puisi yang berisi ratap tangis kesedihan. Berisi

sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena

sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

6. Yang dimaksud dengan elegi adalah ...

A. Berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu

pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah

air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).

B. Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi

(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat

menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

C. Berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani

epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke

arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

D. Berisi luapan perasaan cinta kasih.Puisi yang berisi luapan perasaan cinta

kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan

perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.

E. Berisi perasaan kesedihan. Puisi yang berisi ratap tangis kesedihan. Berisi

sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena

sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

7. Berikut ini merupakan unsur-unsur intrinsik di dalam puisi, kecuali ....

A. Tema, amanat, diksi

B. Verivikasi, citraan, akulirik

C. Tema, citraan,biografi, diksi

D. Majas, enjabemen, rima

E. Verivikasi, diksi, majas

8. Aspek-aspek berikut dapat dianalisis melalui unsur-unsur ekstrinsik pada puisi,

kecuali ...

A. Aspek Historis

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 40

B. Aspek Kosakata

C. Aspek Psikologis

D. Aspek Filosofis

E. Aspek Religius

9. Yang tidak termasuk ke dalam kegiatan mengapresiasikan puisi adalah ...

A. Menulis puisi

B. Mendeklamasikan puisi

C. Mengabaikan puisi

D. Memusikalisasikan puisi

E. Menilai puisi

10. Perhatikan puisi di bawah ini!

KARANGAN BUNGA

(Taufik Ismail)

Tiga anak kecil

Dalam langkah malu-malu

Datang ke Salemba

Sore itu

Ini dari kami bertiga

Pita hitam pada karangan bunga

Sebab kami ikut berduka

Bagi kakak yang ditembak mati

Siang tadi

Tirani, 1966

Unsur ekstrinsik yang menonjol pada puisi di atas adalah aspek...

A. Sosiologis

B. Filosofis

C. Historis

D. Religius

E. Psikologis

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 41

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suriamiharja, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan

Menengah bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Khayyirah, Balqis. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Yogyakarta:

Diva Press.

Komaidi, D. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif. Yogyakarta: Sabda Media.

Mangunwijaya, Y.B. 1988. Sastra dan Religiusitas. Yogyakarta: Kanisius.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritik sastra Modern. Yogyakarta: Gama Media.

Salad, Hamdy. 2015. Panduan Wacana & Apresiasi Musikalisasi Puisi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

-----------------------. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wellek, Renne Dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan (Diterjemahkan Oleh

Melani Budianta). Jakarta: Pustaka Jaya.

MODUL 3: KB 3 (GENRE PUISI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA K13)

PPG DALAM JABATAN 2021 42

KUNCI JAWABAN FORMATIF

1. C

2. B

3. E

4. C

5. A

6. E

7. C

8. B

9. C

10. C

CATATAN SISWA

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...............................................................................................................................