MENYINGKAP RAHASIA SURAT AL-FATIHAH - IAIS
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of MENYINGKAP RAHASIA SURAT AL-FATIHAH - IAIS
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 87
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
MENYINGKAP RAHASIA SURAT AL-FATIHAH
Ahmad Gunawan1, Iyus Supriadi
2 & Muhamad Wisnu
3.
ABSTRACT
This research was conducted to study, understand and explore the contents of the letter al-Fatihah, both in terms of the content of the verse which is full of knowledge, wisdom and benefits for people who read Surat al-Fatihah or the benefits of reading some of the verses contained in this letter according to definite and clear proofs without any doubt so that they are motivated to be more active in reading, studying and practicing Allah's verses as a form of ta'abud habluminallah in getting closer to Allah and establishing a vertical relationship with a servant liq. In the academic world it is called living the al-Qur'an or in the pesantren world it is known as ihya' al-qur'an, presenting, reviving the al-Qur‟an in the heart and applying it in everyday life.
Keywords : Revealing. The letter al-Fatihah.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari, memahami dan mendalami isi surat al-
Fatihah, baik dari segi kandungan ayat yang serat akan ilmu, hikmah serta faedah bagi orang
yang membaca surat al-Fatihah ataupun manfaat membaca dari sebagain ayat-ayat yang
terkandung dalam surat ini sesuai petunjuk dalil yang pasti dan jelas tanpa ada keraguan
sehingga memacu diri termotivasi untuk lebih giat membaca, mempelajari dan mangamalkan
ayat-ayat Allah sebagai bentuk ta‟abud habluminallah dalam mendekatkan diri kepada Allah
serta menjalin hubungan seorang hamba secara vertikal dengan khaliq. Dalam dunia
akademik disebut dengan istilah living the al-Qur‟an atau dalam dunia pesantren dikenal
dengan ihya„ al-qur‟an, menghadirkan, menghidupkan al-Qur‟an didalam hati dan
mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Menyingkap. Surat Al-Fatihah.
1 Dosen Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam
Sukabumi. 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam
Sukabumi. 3 Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam
Sukabumi.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 88
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
PENDAHULUAN
Sebagian kaum Muslimin belum mengetahui secara pasti rahasia dari keutamaan surat
al-Fatihah, baik dari segi kandungan ayat yang serat akan ilmu, hikmah serta faedah bagi
orang yang membaca surat al-Fatihah ataupun manfaat membaca dari sebagain ayat-ayat
yang terkandung dalam surat al-Fatihah ini. Sebagian dari kita juga ada yang telah
mengetahui isi kandungan dan keutamaan surat ini namun terkadang hanya sekedar tahu dan
medengar saja tanpa mengetahui dengan pasti sumber dan dalilnya sehingga membuat ragu
untuk mengamalkannya.
Harapannya setelah mengkaji dan menyingkapkan isi rahasia keutamaan surat al-
Fatihah yang disuguhi dengan petunjuk dalil yang pasti dan jelas, bisa memacu diri
termotivasi untuk lebih giat membaca, mempelajari dan mangamalkan ayat-ayat Allah
sebagai bentuk ta‟abud habluminallah dalam mendekatkan diri kepada Allah serta menjalin
hubungan seorang hamba secara vertikal dengan khaliq. Dalam dunia akademik disebut
dengan istilah living the al-Qur‟an atau dalam dunia pesantren dikenal dengan ihya„ al-
qur‟an, menghadirkan, menghidupkan al-Qur‟an didalam hati dan mengaplikasikannya
didalam kehidupan sehari-hari.
Tempat Turunnya Surat al-Fatihah
Surat al-Fatihah adalah surat yang satu-satunya diwajibkan bagi kaum muslimin untuk
membacanya disetiap shalat. Surat yang selalu dibacakannya berulang-ulang disemua rakaat
dalam shalat yang menjadi bagian dari rukun shalat, sehingga mudah untuk diingat dan
dihafalkan bagi kaum muslimin, maka itulah salah satu nama lain dari surat al-Fatihah adalah
sab‟ul matsani tujuh ayat yang terkandung di dalamnya senantiasa dibacakan secara terus
menerus dan berulang-ulang di dalam shalat sunnah atau pun wajib.
Para ulama berbeda pendapat tentang turunnya surat al-Fatihah. Menurut pendapat
yang paling rajih bahwa surat al-Fatihah diturunkan di Mekah, ia termasuk awal-awal surat
al-Qur‟an yang diturunkan di Mekah. Ada yang berpendapat bahwa surat al-Fatihah
diturunkan dua kali, pertama; di Mekah ketika diwajibkanya shalat dalam peristiwa isra dan
mi‟raj Rasul dan kedua; di Madinah ketika dipindahkannya arah qiblat; dari Baitul Maqdis
(Palestina) ke arah Mekah . Al-Qurtubi berkata : Pendapat yang pertama adalah yang paling
benar, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-H{ijr ayat 87.
ثا اى اك صبعا وىقد آت
“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca)
berulang-ulang..”.(QS. Al-Hijr [15]; 87). Dan menurut ijma‟ para ulama bahwa surat al-Hijr
termasuk kedalam surat Makiyyah.4
Nama-nama lain al-Fatihah
4 Abu Zahra, Zahra at-Tafa>si>r,(Kairo: Da>rul Fikri Arabi>,1987),55. Lihat juga : Muhamad Sayyid
T>>}ant{awi> , At-Tafsi>r Al-Wasi>t} lilqura>nilkari>m, (Kairo: Da>r al-sa‟a>dah,2007),11.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 89
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
Surat al-Fatihah memiliki sebutan nama-nama yang memiliki kandungan makna yang
beragam, diantara nama-nama yang termashur adalah5 :
1. Al-Fatihah / Fatihah al-Kitab.
Dinamakan demikian, karena penulisan dalam mushaf dimulai dan dibuka
dengan surat al-Fatihah, begitupun permulaan bacaan dalam shalat dimulai
dengan bacaan surat al-Fatihah, meskipun ia bukan diturunkan sebagai surat
yang pertama turun dalam al-Qur‟an.
2. Ummul Qur’an / Ummul Kitab.
Dinamakan demikian, karena secara global (lengkap) kandungan surat al-
Fatihah menjelasakan maksud dari isi al-Qur‟an semuanya; pujian kepada
Allah SWT, beribadah hanya kepada-Nya dengan mengamalkan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, menerangkan tentang janji,
ancaman dan peringatan Allah. Dinamakan Ummul Kitab karena semua
makna yang terkandung di dalam Al-Qur‟an merujuk kepada apa yang
terkandung di dalamnya. Di dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh
Imam Turmuzi dan dinilai sahih olehnya, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: ” د اىح لل أ اىقرآ ثا واىضبع اىنتاب وأ اى واىقرآ
Alhamdu lillahi rabbil „alamina adalah Ummul Qur‟an, Ummul“ ” اىعظ
Kitab. Sab‟ul masani. dan Al-Qur‟anul „azim”.
3. As-Sab’ul matsani .
Disebut demikian karena tujuh ayat yang terkandung di dalamnya senantiasa
dibacakan secara terus menerus dan berulang-ulang di dalam shalat. Sesuai
dengan firman Allah SWT :
“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang
(dibaca) berulang-ulang..”.(QS. Al-Hijr [15]; 87).
4. As-Shalat.
Dinamakan demikian, berdasarkan sabda Rasulullah saw :
5 Muhamad Sayyid T>>}ant{awi> , At-Tafsi>r Al-Wasi>t} lilqura>nilkari>m, (Kairo: Da>r al-
sa‟a>dah,2007),12-13. Lihat juga : Ahmad Mus{t{afa> al-Mara>gi>, Tafsi>r al-Mara>gi>,(Kairo: Shirkah
Mustafa al-Ba>ba>,1946),22. Lihat Juga Ibnu Kathi>r, Tafsi>ru al-Qur„a>n al-„Az{i>m,(Berut: Da>rur al-
Kutub,1998),18.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 90
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
ت ” اىصلة قض ب ، عبدي وب د : اىعبد قاه فإذا صف اىح ، رب لل د: للا قاه اىعاى عبدي ح ”
“Aku bagikan salat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua ba-gian. Apabila
seorang hamba mengucapkan, “Alhamdu lilldhi rabbil „dlamlna” (Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah berfirman, “Hamba-Ku telah
memuji-Ku.” karena salah satu bagian dari rukun shalat yang apabila tidak
membacakan surat al-Fatihah di dalam shalatnya maka shalatnya batal.
Diriwayatkan dari Imam Bukhari, dari „Ubbadah bin S{amit r.a. bahwa
Rasulullah saw bersabda : “Tidak (sah) shalat orang yang tidak membaca surah
al-Fatihah”. Diriwayatkan dari Imam Muslim dan Nasai„, Dari Abu Hurairah r.a.
dari Nabi Muhamad saw bersabda : “Barang siapa yang melaksanakan shalat
tidak membacakan di dalamnya (di dalam shalatnya) dengan ummul Qur‟an (al-
Fatihah) maka shalatnya pincang (tidak sempurna) (3x)”.
5. As-Syifa.
Al-Fatihah disebut juga dengan as-Syifa yang bermakna obat, berdasarkan
riwayat Ad-Darimi melalui Abu Sa‟id secara marfu, yaitu :
شفاء اىنتاب فاتحت ” مو ص ” “Fatihatul kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat
penawar bagi segala jenis racun”.
6. Ar-Ruqyah.
Surat Al-Fatihah dikenal pula dengan nama ar- Ruqyah; jampi-jampi, seperti
yang disebutkan di dalam hadis Abu Sa‟id yang sahih. yaitu di saat dia
membacakannya untuk mengobati seorang lelaki yang tersengat kalajengking .
Sesudah itu Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu Sa‟id (Al-Khudri): ”
ا رقت ؟ أها درل و ” Siapakah yang memberi tahu kamu bahwa surat Al-Fatihah
itu adalah ruqyah?.
7. Al-Asas.
Al-Asas yang bermakna fondasi. Asy-Syatibi meriwayatkan sebuah asar
melalui Ibnu Abbas, bahwa dia menamakannya (Al-Fatihah) Asasul Qur‟an
(fondasi Al-Qur‟an). Ibnu Abbas mengatakan bahwa fondasi surat ini terletak
pada Bismillahi al-rahman al-rahim.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 91
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
8. Al-Kafiyyah.
Disebut juga al-Kafiyyah yang berarti mencukupi karena surat al-Fatihah
sudah mencukupi tanpa selainnya, tetapi surat selainnya tidak dapat
mencukupi bila tanpa surat al-Fatihah, seperti yang disebutkan di dalam salah
satu hadis berpredikat mursal di bawah ini:
” أ عىض اىقرآ رها، ش غ رها وى ها عىضا غ ع ” “Ummul Qur‟an merupakan
pengganti dari yang lainnya, sedangkan selainnya tidak dapat dijadikan
sebagai penggantinya”.
Itulah nama-nama lain dari surat al-Fatihah yang termashur di kalangan ahli tafsir. Al-
Qurtubi meriwayatkan bahwa al-Fatihah memiliki 12 nama, sedangkan as-Suyuti dalam
kitabnya “al-Itqan” menyebutkan al-Fatihah mempunyai 25 nama.6
Keutamaan Surat al-Fatihah
Sebenarnya dengan beragam nama-nama yang dimiliki oleh surat al-Fatihah
menunjukan akan keistimewaan dan keutamaan dari surat tersebut. Namun tidaklah salah
jika penulis menambahkan kembali keutamaan atau faedah dari surat al-Fatihah dibarengi
dengan dalil ataupun atsar yang mendukungnya, diantaranya ialah :
Al-Fatihah adalah surat yang paling agung dalam al-Qur’an
Sebagaimana Hadist sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dari Abu
Sa‟ad bin Mu‟alla r.a., katanya : ketika saya sedang shalat dalam Masjid,
Rasulullah saw memanggil saya, akan tetapi saya tidak menjawabnya
(mengacuhkan). Kemudian saya berkata : “Wahai Rasulullah! Saya tadi
sedang shalat. Maka beliau bersabda :”Bukankah Allah berfirman:”Sahutlah
Allah dan Rasul apabila dia memanggil kamu!” Kemudian beliau bersabda
kepada saya: “Nanti kuajarkan kepada engkau suatu surat yang agung dalam
al-Qur‟an sebelum engkau keluar dari Masjid”. Kemudian beliau memegang
tangan saya. Ketika beliau hendak ke luar Masjid lalu saya mengatakan
kepada beliau: “Bukankah tuan menjanjikan akan mengajarkan kepada saya
suatu surat yang agung dalam al-Qur‟an?” Beliau bersabda : “Surat itu ialah :
6 Muhamad Sayyid T>>}ant{awi> , At-Tafsi>r Al-Wasi>t} lilqura>nilkari>m, (Kairo: Da>r al-
sa‟a>dah,2007),13.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 92
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
al-H{amdulillahi rabbil „alamin, ia As-Sab‟ul matsani (tujuh ayat yang
diulang-ulang) dan al-Qur‟an yang agung yang diberikan kepadaku”.7
Al-Fatihah adalah surat yang terbaik dalam al-Qur’an
Sebagaimana hadis yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad. Dari Abdullah bin
Jabir; sungguh Rasulullah saw pernah bersabda kepadanya : Maukah engkau,
aku beritahu dengan surat yang terbaik dalam al-Qur‟an? saya menjawab :
Tentu Ya Rasulallah. Beliau bersabda :”Bacalah al-H{amdulillahi rabbil
„alamin sampai selesai suratnya” 8
Surat al-Fatihah mengandung obat hati dan badan
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitabnya “
Madarijul as-Salikin “. Ibnu Qayyim berkata bahwa : Al-Fatihah mengandung
obat penyakit hati dengan kandungan yang paling sempurna, karena penyakit
hati berkisar pada dua pokok, yaitu kerusakan hati dan kerusakan tujuan.
Kedua kerusakan ini menimbulkan dua macam penyakit yang mematikan,
yaitu dhalal (kesesatan) dan ghadhab (marah). Kesesatan merupakan akibat
dari kerusakan ilmu, dan amarah merupakan akibat dari kerusakan tujuan.
Kedua penyakit ini merupakan raja semua penyakit hati. Karena itu hidayah ke
jalan yang lurus (Shiratal Mustaqim) mengandung pengobatan dari penyakit
kesesatan. Oleh karena itu, memohon hidayah ini adalah merupakan doa yang
paling wajib bagi setiap orang untuk dipanjatkan setiap hari dan setiap malam,
dan pada setiap kali shalat, mengingat sangat penting dan perlunya kepada
hidayah yang diminta itu. Dan doa ini ini tidak dapat digantikan dengan doa
apapun. Merealisasikan iyyaka na‟budu wa iyya ka nastain (hanya kepada-Mu
kami beribadah dan hanya kepad-Mu kami memohon pertolongan) dalam ilmu
dan ma‟rifah, amal dan keadaan (sikap), mengandung pengobatan dari
7 Muhamad Ali as-S{a>bu>ni>, Tafsi>r a>ya>t al-ah}ka>m min al-Qur‟an,(Kairo : Da>r as-
S{a>bu>ni>, 1999),12. 8 Muhamad Sayyid T>>}ant{awi> , At-Tafsi>r Al-Wasi>t} lilqura>nilkari>m, (Kairo: Da>r as-
Sa‟a>dah,2007),14.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 93
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
penyakit kerusakan hati dan tujuan, karena kerusakan hati berhubungan
langsung dengan tujuan dan wasilah.9
Adapun kandungan surat al-Fatihah bisa mengobati penyakit fisik adalah dari
keterangan as-Sunnah, diriwayatkan dalam hadis shahih dari hadis Abil
Mutawakil an-Naji dari Abi Sa‟id al-Khudri, bahwa beberapa orang sahabat
Nabi saw pernah melewati suatu perkampungan bangsa Arab, tetapi penduduk
kampung itu tidak mau menyambut dan menjamu mereka. Kemudian
pemimpin kampung itu disengat (Kalajengking), lalu mereka datang kepada
para sahabat seraya berkata, : “Apakah anda bisa menjampi?” atau “Apakah
diantara kalian ada yang bisa menjampi?” Lalu para sahabat menjawab, “Ada,
namun kamu tidak mau menjamu kami, maka kamipun tidak mau
melakukanya (mengobati) sebelum kamu membuat jamuan untuk kami”.
Kemudian orang-orang kampung tersebut memotong kambing untuk mereka,
lantas seorang diantara kami (para sahabat) membacakan Fatihatul Kitab (al-
Fatihah) atasnya, sehingga pemimpin kampung itu dapat berdiri seperti tidak
terjadi penyakit apa-apa pada dirinya. Maka kami katakan, “Janganlah kalian
makan dulu sebelum kita datang kepada Nabi saw”. Lalu kami datang kepada
beliau dan memberitahukan hal itu kepada beliau, kemudian beliau bersabda :
“Dari mana kamu tahu surat al-Fatihah ini dapat digunakan untuk
menjampi? Makanlah, dan berilah aku sebagian”. Demikianlah, padahal
pasien tersebut tidak menerima (kebenaran al-Fatihah) karena mereka bukan
orang Islam, atau karena mereka bakhil tidak mau menerima kedatangan
sahabat Rasul, atau berakhlak tercela, lantas bagaimana pula jika pasien itu
menerima atau meyakininya?.10
Adapun pengalaman eksperimen mengenai masalah ini terlalu banyak untuk
disebutkan semuanya, karena hal ini terjadi pada setiap waktu. Saya sendiri
pernah mengalami hal-hal yang luar biasa berkenan dengan masalah ini, baik
terhadap diri saya sendiri maupun terhadap orang lain, terutama ketika saya
bermukim di Mekah. Di sana saya menderita sakit yang luar biasa, badan saya
9 Ibnu Qayyim al-Jauziah, Mada>rijul as-Sa>liki>n,(Jenjang Spriritual Para Penempuh Jalan
Ruhani) penerjemah; Abu Sa‟id al-Falahi,(Jakarta : Robbani Press, 1998),84. 10
Ibnu Qayyim al-Jauziah, Mada>rijul as-Sa>liki>n.,86-87.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 94
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
hampir tidak dapat bergerak ketika saya sedang melakukan thawaf dan amalan
lainya. Lalu saya segera membaca al-Fatihah dan saya usap bagian yang sakit,
tiba-tiba terasa seperti ada kerikil yang jatuh. Lalu saya cobakan hal tersebut
beberapa kali, kemudian saya mengambil gelas berisikan air zam-zam, dan
saya bacakan kedalam gelas tersebut surat al-Fatihah beberapa kali, terus saya
meminumya, seketika itu juga saya merasakan manfaat dan kekuatan yang
belum pernah saya mendapatkan obat seperti sebelumnya. Hal ini tentunya
tergantung pada kekuatan imam dan kebenaran keyakinannya. Hanya Allah-
lah Dzat yang dimintai pertolongan.11
Perdebatan “al-Basmallah” dalam Surat al-Fatihah
Para ulama bersepakat bahwa “al-Basmallah” bagian ayat al-Qur‟an yang terdapat
dalam surat an-Naml ayat 30 :
وإه بض ا صي للا إه اىرح اىرح
“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya : “Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Naml : 30). Namun para
ulama berbeda pendapat tentang “al-Basmallah” apakah ia termasuk bagian ayat dalam
surat al-Fatihah dan setiap awal surat atau tidak ? Berikut penulis paparkan pendapat para
ulama beserta argumen-argumen mereka :
1. Imam Malik berpendapat bahwa “al-Basmallah” bukanlah ayat bagian
dari surat al-Fatihah atau bagian surat yang lainnya, adapun tulisan “al-
Basmallah” (Bismillahi al-rahman al-rahim ) di awal surat al-fatihah
atupun dipermulan surat lainnya yang selalu tertulis berulang-ulang dalam
al-Qur‟an adalah sebagai “tabaruk” penghormatan atau menjadikannya
keberkahan “al-Basmalah” yang mengandung nama dan sifat Allah yang
Maha Pengasih dan Penyayang. Dalil yang diambil oleh Mahzab Maliki
adalah :
رصىه للا صيى للا عيه وصي فتتح ع عائشت رض للا عها قاىت : ما
ر و اىقراءة باىحد لل رب اىعاى اىصلة باىتنب
11
Ibnu Qayyim al-Jauziah, Mada>rijul as-Sa>liki>n.,89.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 95
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
1) Dari Aisyah ra. Berkata : “Terbukti Rasulullah saw, memulai
shalatnya dengan bertakbir dan (langsung) membaca al-
hamdulilahhirabilalamin”.(HR Muslim).
أش رض للا عه قاه : صيت خيف اىب صيى للا عيه وصي وأب بنر, ع
باىحد لل رب اىعاى وعر, وعثا, ضتفتحى
2) Dari Anas ra. Berkata : “Aku shalat dibelakang (berma‟mum)
Rasulullah saw, dan juga (berma‟mum kepada) Abu bakar, Umar
dan Ustman, maka mereka memulai dengan membaca al-
hamdulilahhirabilalamin ” (HR Bukhari dan Muslim). Dan dalam
riwayat hadis Muslim : “Mereka tidak menyebutkan Bismillahi al-
rahman al-rahim ketika dipermulaan bacaan al-Fatihah ataupun
diakhirnya”.12
Berdasarkan keterangan diatas, Mahzab Imam Maliki melarang membaca “al-
Basmalah” secara pelan (sirran) ataupun nyaring (jahran) di permulaan shalat ketika hendak
membaca al-Fatihah ataupun setelahnya ketika hendak menyambungkannya dengan bacaan
surat-surat pendek. Karena dari penjelasan hadis di atas bahwa ketika Rasulullah saw dan
para sahabat memulai shalatnya tidak membaca “al-Basmallah” dalam shalat melainkan
membaca langsung al-hamdulillahirabilalamin.
2. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa “al-Basmallah” Ayat al-Qur‟an
yang diturunkan dengan sempurna untuk memisahkan diantara surat-surat
dalam al-Qur‟an, dan ia bukanlah bagian dari ayat al-Fatihah. Argumen
yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah adalah : Terdapat hadis-hadis
yang menunjukan dengan tidak dibacakanya al-Basmallah secara jahar
(nyaring) bersamaan dengan al-Fatihah di dalam Shalat maka itu
menunjukan bahwa al-Basmallah bukanlah bagian dari ayat surat al-
12
Muhamad Ali as-S{a>bu>ni>, Tafsi>r a>ya>t al-ah}ka>m min al-Qur‟an,(Kairo : Da>r as-S{a>bu>ni>,
1999),34-35.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 96
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
Fatihah. Adapun sebagai pemisah diantara surat-surat dalam al-Qur‟an,
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud ;
ال عرف ع اب رصىه للا صيى للا عيه وصي ما عباس رض للا عها أ
زه عيه " بض للا فصو اىضىرة حت " اىرح اىرح
Dari Ibnu Abas R.a. Sesungguhnya Rasulullah saw tidak mengetahui
pemisah surat (dalam al-Qur‟an) sehingga turun ayat
“bismillahirahmanirahim”.13
Imam Hanafi menganjurkan membaca al-Basmallah di permulaan al-Fatihah ataupun
setelahnya, tetapi dengan pengucapan yang pelan (sirran) tidak di keraskan (jahran). Dari
Qatadah beiau berkata : “Aku mendengar Anas bin Malik berkata : “Sesungguhnya
Rasulallah saw. Mempelankan bacaan bismillahirahmanirahim (dalam shalat), begitu juga
Abu bakar dan Umar. (HR Ibnu Syaahin).14
3. Imam Shafi„i berpendapat bahwa al-Basmallah adalah ayat dari surat al-
Fatihah dan setiap surat. Dalil yang digunakan untuk memperkuat
pendapat ini adalah sebagi berikut :
اىحد لل رب اىب صيى للا عيه وصي أه قاه إذا قرأت أب هررة ع ع
للا اىعاى فاقرؤوا بض اىرح , وأ اىقرأ , إها أ اىنتاب, واىضبع اىرح
اى للا ثا, و بض أحد آاتها. اىرح اىرح
1). Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulallah saw. Sesungguhnya beliau
bersabda : “ Apabila kalian hendak membaca al-
hamdulillahirabilalamin maka bacalah bismillahirahmanirahim ,
karena sesungguhnya al-Fatihah itu adalah U‟mul Qur‟an (ibunya al-
Qur‟an) dan U‟mul Kitab (ibunya kitab samawi) dan sab‟ul matsani (
tujuh ayat yang diulang-ulang) dan bismillahirahmanirahim itu adalah
salah satu ayat darinya.(HR Darulqutni).
13
Muhamad Ali as-S{a>bu>ni>, Tafsi>r a>ya>t al-ah}ka>m,34,36,37. 14
Muhamad Ali as-S{a>bu>ni>, Tafsi>r a>ya>t al-ah}ka>m,38.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 97
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
فتتح ع اب رصىه للا صيى للا عيه وصي ما عباس رض للا عها أ
للا اىصلة ببض اىرح اىرح
2). Dari Ibnu A„bas r.a berkata :” Sesungguhnya Rasulallah saw.
Apabila memulai shalatnya maka membaca bismillahirahmanirahim
”. (HR Tirmidzi).
Dari keterangan hadist diatas Imam Shafi„i mewajibkan membaca al-basmalah
dipermulaan al-Fatihah ataupun setelahnya, dengan dibaca secara nyaring (jahran) sehingga
kedengaran jelas oleh ma‟mum dalam shalat Subuh, Magrib, Isya, dan di baca secara pelan
(sirran) dalam shalat Dzuhur dan Ashar. Sehingga bagi orang yang tidak membaca al-
Basmalah hendaklah ia mengulangi shalatnya karena ia bagian dari ayat al-Fatihah.15
Dalam
kata lain, bahwa orang yang tidak membaca al-Basmalah dalam shalat berarti telah
melewatkan satu ayat dari al-Fatihah sehingga shalatnya tidak sah, sebagaimana hadis yang
diriwiyatkan Bukhari dan Muslim:
قرأ بفاتحت اىنتاب ى عبادة ب اىصات قاه رصىه للا صيى للا عيه وصي : الصلة ى ع
Dari U„badah bin S{amat beliau berkata : “Telah bersabda Rasulallah saw : “
Tidaklah sah shalatnya bagi orang yang tidak membaca Fatihatil Kitab ”.(HR Bukhari dan
Muslim).
Walallua‟lam bisawab.
15
Muhamad Ali as-S{a>bu>ni>, Tafsi>r a>ya>t al-ah}ka>m,34,38.
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir | Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98 | 98
Madinatul Qur’an : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Volume 1, Nomor 1 (2020) 87-98
http://jurnal.iais.ac.id/index.php/madinatulquran Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Sukabumi
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad as-S{abuni. Tafsir ayat al-ahkam min al-Qur‟an, Kairo : Dar as-
S{abuni, 1999.
Kathir, Ibnu. Tafsiru al-Qur„an al-„Az{im, Berut: Darur al-Kutub,1998.
Mus{t{afa, Ahmad al-Maragi. Tafsir al-Maragi, Kairo: Shirkah Mustafa al-
Baba,1946.
Qayyim, Ibnu al-Jauziah. Madarijul as-Salikin,(Jenjang Spriritual Para Penempuh
Jalan Ruhani) penerjemah; Abu Sa‟id al-Falahi, Jakarta : Robbani Press, 1998.
Sayyid, Muhamad Tant{awi. At-Tafsir Al-Wasit lilquranilkarim, Kairo: Dar al-
sa‟adah,2007.
Zahra, Abu. Zahra at-Tafasir, Kairo: Darul Fikri Arabi,1987.