Manajemen-Media-Penyiaran-Pada-Ratih-TV-Kebumen-BAB ...

53
64 BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Informan 1. Informan 1 a. Nama : Muchriyanto, S. A. P b. NIP : 19591010 198007 1 001 c. Jabatan : -Kasubag Publikasi dan Dokumentasi -Direktur Umum Ratih TV tahun 2015 2. Informan 2 a. Nama : Daryanto b. NIP : 19650424 198503 1 006 c. Jabatan : -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -Direktur Operasional Ratih TV tahun 2015 3. Informan 3 a. Nama : Feby Ari Kurniawan, A.Md b. NIP : 19800220 201001 1 004 c. Jabatan : -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -Kepala Bagian Pemrograman Ratih TV tahun 2015 4. Informan 4 a. Nama : Paryanto b. Jabatan : Bagian Teknik Ratih TV tahun 2015 (freelance/PTT) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of Manajemen-Media-Penyiaran-Pada-Ratih-TV-Kebumen-BAB ...

64

BAB III

SAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Informan

1. Informan 1

a. Nama : Muchriyanto, S. A. P

b. NIP : 19591010 198007 1 001

c. Jabatan : -Kasubag Publikasi dan Dokumentasi

-Direktur Umum Ratih TV tahun 2015

2. Informan 2

a. Nama : Daryanto

b. NIP : 19650424 198503 1 006

c. Jabatan : -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen

-Direktur Operasional Ratih TV tahun 2015

3. Informan 3

a. Nama : Feby Ari Kurniawan, A.Md

b. NIP : 19800220 201001 1 004

c. Jabatan : -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen

-Kepala Bagian Pemrograman Ratih TV tahun 2015

4. Informan 4

a. Nama : Paryanto

b. Jabatan : Bagian Teknik Ratih TV tahun 2015 (freelance/PTT)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pada bagian ini, peneliti menyajikan hasil pengumpulan data yang

diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi berdasarkan

tujuan penelitian serta rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya yakni

mengenai kegiatan manajemen penyiaran yang diterapkan pada Ratih TV sebagai

Lembaga Penyiaaran Publik Lokal (LPPL) yang ada di Kabupaten Kebumen.

Pengumpulan data dilaksanakan pada lingkup kerja Ratih TV Kebumen yang

berada pada naungan Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten

Kebumen yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban, gambaran dan kesimpulan

dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

Penelitian melibatkan empat orang responden yakni Direktur Umum Ratih

TV, Direktur Operasional, Kepala Bagian Pemrograman, dan Teknisi.Responden

berhubungan langsung dengan kegiatan penyiaran serta pengelolaan Ratih TV

sebagai media milik pemerintah Kabupaten Kebumen.

Cara penyajian hasil wawancara akan diurutkan berdasarkan kategori yang

sudah dijabarkan sebelumnya dan diperkuat hasil observasi peneliti.

B. Ratih TV Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Kabupaten Kebumen

Ratih TV merupakan televisi lokal milik pemerintah Kabupaten Kebumen

yang saat ini pengelolaannya dipertanggungjawabkan kepada bagian Humas dan

Protokol Kabupaten Kebumen. Pada dasarnya, lembaga humas menurut W.

Emerson Reck merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan,

penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang

atau golongan agar orang atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan

goodwill dari masyarakat(Oemi, 2001: 25). Demikian pula dengan Humas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, yang melalui setiap subbagiannya

memuat berbagai program yang bertujuan sebagai penghubung antara pemerintah

dan masyarakat dalam kegiatan pemerintahan di Kabupaten Kebumen.

Tugas dan kewajiban yang terdapat pada kegiatan humas pemerintah

daerah Kabupaten Kebumen secara garis besar seturut dengan tugas dan

kewajiban humas pemerintah yang diungkapkan oleh John D. Millet (dalam

Ruslan, 2001: 108) yakni mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan, dan

aspirasi yang terdapat dalam masyarakat, memberikan nasihat atau sumbang saran

dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi/ lembaga

pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya, mengusahakan

terciptanya hubungan memuaskan antara publik dengan para pejabat

pemerintahan, serta memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah

diupayakan oleh suatu lembaga/ instansi pemerintahan yang bersangkutan.

Lembaga humas Pemerintah Kabupaten Kebumen melakukan berbagai

kegiatan guna menunjang tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan.Hal tersebut

kemudian dibebankan kepada Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Daerah

Kabupaten Kebumen yang dibagi menjadi tiga divisi yakni Subbagian Publikasi

dan Dokumentasi, Subbagian Kemitraan dan Analisis Media, dan Subbagian

Protokol. Ketiga divisi tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing dalam

mendukung kegiatan pengumpulan data dan diseminasi informasi serta

pemberitaan yang menyangkut Kabupaten Kebumen. Guna mendukung kegiatan

tersebut, Bagian Humas dan Protokol menetapkan lima strategi komunikai yang

meliputi penerbitan Majalah Wamas, pembuatan Direct Mail Surat Dari Bupati,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

penyelenggaraan siar Ratih TV, penyelenggaraan siar Radio IN FM, dan

penyelenggaraan kegiatan Bakohumas (Penuturan Ibu Dewi Indri Astuti, Kasubag

Kemitraan dan Analisis Media dalam kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi yang

dilakuan peneliti pada Juli 2014).

Pada kesempatan ini, peneliti menyoroti aktivitas Subbagian Publikasi dan

Dokumentasi yang disebutkan dalam Peraturan Bupati Kebumen Nomor 19

Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Sekretariat

Daerah Kabupaten Kebumen Pasal 16 ayat (1) bahwa Subbagian Publikasi dan

Dokumentasi memiliki beberapa tugas yakni antara lain pemasangan baliho

terkait event pemerintah (pilkada,pembayaran pajak, dan lain sebagainya), baliho/

spanduk ucapan selamat, penerbitan Majalah Wamas, penerbitan Direct Mail

Surat Dari Bupati, penyelenggaraan siaran Radio IN FM dan Ratih TV yang

berusaha menyasar seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen pada umumnya.

Pengolahan data dan informasi yang dilakuan oleh Subbagian Publikasi

dan dokumentasi diproduksi secara massal yang kemudian disebarkan kepada

seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen secara luas, berdasarkan wilayah, yang

tentunya masyarakat tersebut bersifat anonim (individu yang menjadi sasaan tidak

saling mengenal), dan heterogen (penerima pesan memiliki berbagai perbedaan

seperti perbedaan usia, pekerjaan, status, dan lain sebagainya akan tetapi memiliki

kepentingan yang sama yakni sebagai penerima informasi dari pemerintah. Hal

ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Jay Black dan Frederick C.

Whitney (1988) tentang komunikasi massa yang yakni“Mass communication is a

process whereby mass-produced message are transmitted to large anonymous,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

and heterogeneous masses of receivers” (Nurrudin, 2006: 12) atau dengan kata

lain bahwa kegiatan komunikasi massa merupakan kegiatan memproduksi pesan

yang kemudian disebarluaskan kepada massa yang bersifat anonim dan heterogen.

Nurrudin (2006) menjelaskan terdapat beberapa elemen dalam komunikasi

massa yakni komunikator, isi media, audience, umpan balik, gangguan,

gatekeeper, pengatur, dan filter. Proses komunikasi massa yang terjadi dalam

kegiatan pemerintahan di Kabupaten Kebumen memberikan gambaran elemen-

elemen komunikasi massa bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen

merupakan institusi yang berperan sebagai sumber pesan atau informasi

(komunikator). Selanjutnya, isi pesan dan informasi disampaikan melalui media-

media yang telah ditetapkan sebagai alat bantu strategi komunikasi untuk

disampaikan kepada masyarakat Kabupaten Kebumen (audience). Selanjutnya

pemerintah mengharapkan adanya umpan balik untuk mengetahui tanggapan

masyarakat terhadap pesan yang disampaikan oleh pemerintah.

Proses penyampaian isi pesan kepada masyarakat terlebih dulu melalui

proses gatekeeping yang dilakukan oleh seorang gatekeeper (penampis informasi).

Gatekeeper merupakan orang/bagian yang sangat berperan dalam penyebaran

informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut

menambah atau mengurangi, menyederhanakan dan mengemas agar semua

informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. (Nurrudin, 2006: 31).

Gatekeeper biasanya adalah reporter, editor film atau surat kabar, manajer

pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara dan KPID.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pentingnya proses gatekeeping digambarkan Hooghe dan Jacobs (2014)

dalam penelitiannya berjudul Public Television and Anti-immigrant Sentiments in

Europe: A Multilevel Analysis of Patterns in Television Consumption menemukan

bahwa stasiun televisi publik yang memiliki posisi kuat dengan melakukan proses

gatekeeping yang terus-menerusakan meningkatkan sikap dukungan masyarakat

terhadap program-program pemerintah.

Proses penyampaian pesan tidak lepas dari gangguan teknis dan non-teknis

pada media yang pergunakan. Selain itu, ruang gerak media yang digunakan oleh

pemerintah juga terpengaruh oleh pengatur/ regulator yakni pihak yang-pihak

diluar media yang ikut mempengaruhi isi media antara lain berupa undang-undang

negara yang menjadi dasar pembentukan dan operasional media yang digunakan

oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen, konsumen media, organisasi professional,

narasumber, dan pengiklan, serta filter berupa karakteristik psikologis, filter fisik,

dan filter budaya dari masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai audience terkait.

Untuk melihat dengan jelas, penulis menggambarakan elemen-elemen proses

komunikasi massa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen

sebagai berikut:

Bagan 3. 1 Elemen-Elemen pada proses Komunikasi Massa Pemerintah

Kabupaten Kebumen

Sumber: Olah Data Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Lebih jauh lagi, fokus utama peneliti dalam penelitian ini adalahpada

kegiatan komunikasi massa yang dilakukan oleh Bagian Humas Pemerintah

Daerah Kabupaten Kebumen melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal Ratih TV.

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, Ratih TV merupakan televisi

lokal milik pemerintah daerah Kabupaten Kebumen yang saat ini berada pada

naungan Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kebumen.

Berdasarkan garis waktu, pembentukan Ratih TV didasarkan kepada

beberapa dasar yakni:

1. Naskah kesepakatan bersama antara pemerintah Kabupaten Kebumen

den PT. Surya Citra Televisi atau SCTV Nomor 4 Tahun 2003 tentang

Penyiaran Televisi pada PT Surya Citra Televisi pada tanggal 12

Desember 2003 antara Dra. Rustrinigsih M.Si (saat itu adalah Bupati

Kebumen) dan Lanny Rahardja beserta Alexander Kumara yang

merupakan direktur utama dan direktur operasional SCTV pada saat

itu.

2. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 483/47/2004 tentang

Pemberian Izin Siaran Percobaan Televisi Lokal pada tanggal 30 Juli

2004.

3. Bupati Kebumen nomor 14 Tahun 2006 tentang Pendirian Lembaga

Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen.

4. Undang-Undang Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 11

Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal

Televisi Kabupaten Kebumen. Pada undang-undang tersebut dibahas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku, tugas, dan kewajiban

Ratih TV sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di

Kabupaten Kebumen. Pada pasal 3 tercantum tujuan pembentukan

Ratih TV yakni (a) untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam

pembangunan, (b) sebagai media komunikasi timbal balik antara

Pemerintah dan masyarakat; (c) sebagai media informasi, pendidikan

dan hiburan yang sehat bagi masyarakat, dan (d) sebagai pelestarian

budaya daerah.

Membahas mengenai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), pada

Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 pasal 14 ayat 1 dan 3

menjelaskan LPPL adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang

didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi

memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. yang bertempat didaerah

provinsi, kabupaten, atau kota.

C. Aktifitas Manajemen Penyiaran Pada Ratih TV

Mengelola Ratih TV merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah

daerah Kebumen, kegiatan pengelolaan tidak lepas dari kombinasi antara tiga pilar

utama dalam media penyiaran yakni teknik, program, dan pemasaran, sehingga

secara langsung juga bergantung kepada sumber daya alat dan kualitas sumber

daya manusia pada ketiga tiga pilar utama pengelolaan media (Morrisan,

2013:133) dibutuhkan kegiatan manajemen untuk mengatur ketiga pilar utama

dalam pengelolaanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Secara umum pengertian manajemen menurut James F. Stoner (1982)

merupakan proses perencanaan, pengroganisasian, pengarahan, dan pengawasan

para anggota dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan (Handoko, 1993:8). J.F. Stoner menekankan bahwa manajemen

dititikberatkan pada proses dan sistem. Oleh sebab itu jika dalam proses dan

sistem perencanaan, pengroganisasian, pengarahan, penganggaran, dan

pengawasan berjalan maksimal, maka proses manajemen secara keseluruhan juga

maksimal.

Dalam dunia penyiaran, dikenal adanya kegiatan manajemen penyiaran,

J.B. Wahyudi mengartikan manajemen penyiaran sebagai kegiatan manajemen

yang dinterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola

siaran. Manajemen penyiaran digunakan sebagai motor penggerak organisasi

penyiaran dalam mencapai tujuan penyelanggaran penyiaran (Wahyudi, 1994:

39).

Fungsi dasar dalam manajemen penyiaran menurut Peter Pringle adalah

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemberian pengaruh, dan

pengawasan yang termasuk didalamnya evaluasi (Morrisan, 2013: 138).

1. Kegiatan Perencanaan pada Ratih TV Kebumen

Perencanaan merupakan suatu kegiatan awal dalam sebuah alur

manajemen. Dalam buku Manajemen Media Penyiaran(2013),

kegiatan perencanaan mencakup penentuan tujuan (objectives). Dalam

perencanaan harus diputuskan, apa yang harus dilakukan, kapan,

bagaimana, dan siapa melakukannya (Morrisan, 2013: 138).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Secara formal dasar dan tujuan utama dari Ratih TV tercantum

pada Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 11 Tahun 2009

tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi

Kabupaten Kebumen pasal 4 tercantum tujuan pembentukan Ratih TV

yakni (a) untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

(b) sebagai media komunikasi timbal balik antara Pemerintah dan

masyarakat; (c) sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang

sehat bagi masyarakat, dan (d) sebagai pelestarian budaya daerah.

Sebagai sebuah LPPL, tujuan Ratih TV yang juga sebagai ukuran

kesuksesan diungkapkan oleh Bapak Daryanto selaku Direktur

Operasional Ratih TV bertempat di Kantor Ratih TV Kebumen sebagai

berikut:

“Karena ini adalah televisi publik ukuran kesuksesannya adalah

ketika Ratih bisa menampung informasi dari masyarakat atau dari

pemirsa, sebagai penyalur aspirasi sehingga informasi ini bisa

sampai kepada bupati.Baik informasi yang positif ataupun negatif

bisa ditampung sehingga dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing

SKPD karena TV publik.Dari pemerintah juga menginformasikan

hasil hasil pembangunan atau program program pembangunan

yang sedang dilaksanankan oleh pemerintah daerah berkaitan

dengan keterbukaan informasi ini” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Melalui pernyataan tersebut, diketahui bahwa Ratih TV harus

mampu menjadi lembaga yang dapat menjadi perantara antara

pemerintah dan masyarakat. Ratih TV diharapkan mampu menampung

segala jenis informasi dan aspirasi, baik yang positif ataupun negatif,

dari masyarakat yang ditujukan kepada Bupati dan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Tentunya, selain menampung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

aspirasi dari masyarakat, Ratih TV juga memberikan informasi dari

Pemerintah Daerah kepada masyarakat tentang hasil-hasil

pembangunan, hasil keja, dan program-program pemerintah Daerah

secara terbuka.

Pengelola Ratih TV menyadari benar bahwa Ratih TV mampu

menjadi salah satu agen pendukung dalam rangka menciptakan

pemerintahan yang baik dan transparan sesuai dengan prinsip azas good

local government (mewujudkan tata pemerintahan lokal yang baik)

sesuai apa menjadi misi Ratih TV. Hal tersebut salah satunya dapat

terlihat ketika masyarakat turut berpartisipasi sebagai penelpon pada

acara-acara dialog interaktif seperti Selamat Sore Kebumen. Pengelola

tidak membatasi dan tidak memberikan filter secara khusus kepada

penelpon. Penelpon diberi kesempatan untuk bertanya seluas-luasnya

berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Salah

satu contohnya melalui program acara Selamat Sore Kebumen pada 16

September 2015 mengenai Kinerja Dinas Departemen Sosial Kabupaten

Kebumen. Hal tersebut diperjelas oleh pernyataan Kasubag

Pemrograman, Febby Ari Kurniawan, pada waktu yang terpisah,

mengungkapkan bahwa:

“Tidak menutup kemungkinan masyarakat yang ingin bertanya

silakan untuk bertelfon karena telfon tidak ada filter, tidak ada

penyaringan jadi benar-benar masyarakat diberi kesempatan untuk

bertanya seluas luasnya dengan tema-tema tertentu. jadipure ga

ada filter-filteran. Tidak ada setting-settingan karena kita

terbuka.Kan kita kepengennya menjadi pemerintahan yang baik

kemudian transparan juga” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dalam peristiwa tersebut penulis melihat bahwa, sebagai media

komunikasi massa, Ratih TV bertugas sebagai perantara antara

pemeritah sebagai komunikator yang memproduksi pesan kepada

masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai penerima pesan atau

komunikan yang selanjutnya diharapkan muncul feedback dari

masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai salah satu bahan masukan

untuk pemerintah.

Kegiatan perencanaan juga tidak lepas dari kegiatan pengelolaan

anggaran sebagai aspek penting dalan operasional Ratih TV, hal ini

senada dengan pendapat dari Morrisan yang mengatakan bahwa selain

penetapan tujuan, perencanaan sangat terkait dengan anggaran yang

disediakan untuk mencapai tujuan atau target tertentu yang ditetapkan

pada tahap perencanaan (Morrisan, 2013: 147). Melalui keterangan

dariDirektur Operasional, proses perenanaan operasional Ratih TV

sebagai berikut:

“Kalau misal untuk kebutuhan sarana prasarana, kita harus rapat

dulu, untuk anggaran tahun 2016 sudah dibahas pertengahan tahun

2015, kebutuhan apa saja harus sudah di plotting. Yang ikut ya

manajer program, manajer teknik, ya masing-masing perwakilan.

Karena untuk Ratih TV, seperti Pak Mukri itu adalah pejabat

struktural di bagian humas tapi sekalian untuk Ratih TV kan

menjabat direktur umum. Pak Mukri disamping sebagai pejabat

struktural untuk pengendalian dan untuk mengatur disini, jadi

dobel sekalian jadi nanti Pak Mukri tinggal laporan sama Pak

Kabag sekalian” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

Melalui keterangan tersebut, proses perencanaan pada Ratih TV

terkait dengan operasional dengan kebutuhan sarana dan prasarana

dilakukan jauh-jauh hari. Kegiatan perencanaan sendiri diikuti oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

masing-masing perwakilan tingkatan manajemen dan divisi program

pada Ratih TV dan selanjutnya diproses dalam rencana anggaran milik

Bagian Humas dan Protokol.

Jika televisi swasta mendapatkan dana operasional dari iklan serta

sponsorship, maka lain halnya dengan Ratih TV. Biaya operasional

Ratih TV dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah) Kabupaten Kebumen yakni melalui bagian Humas

Kabupaten Kebumen, hal ini juga sudah ditentukan dan diatur oleh

undang-undang nomor 32 tentang Penyiaran dan dalam Perda Nomor

Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2009 yang

mengaskan bahwa sumber pendapatan Ratih TV sebagai LPPL berasal

dari beberapa sumber selain APBD sumbangan masyarakat; iuran

penyiaran; siaran iklan; dan usaha lain yang sah dan tidak

mengikatseperti pengobatan alternatif, iklan dari perusahaan (sekolah,

toko) dan lain-lain. Hal tersebut dijelaskan oleh Daryanto sebagai

berikut:

“Kalau untuk Ratih TV itu semua biaya operasional di topang

oleh APBD, yang melalui SKPD sekretaris daerah dibawah

naungan bagian humas semua… Dana APBD Masing masing

tahun beda-beda, nanti kalau mau tanya masalah budget beda beda.

Untuk tahun kemaren Karena pemancar jadi cukup tinggi, yang di

utamakan cukup gede sekitar 2 (milyar) koma berapa, tapi untuk

yang rutin ya untuk listrik. Cukup gede itu” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Menurut keterangan yang diperoleh dari Direktur Operasional

diatas, proses perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalan

operasional Ratih TV. Proses perencanaanpada Ratih TV terkait dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

operasional dengan kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan jauh-

jauh hari. Kegiatan perencanaan sendiri diikuti oleh masing-masing

perwakilan tingkatan manajemen dan divisi program pada Ratih TV.

Pihak, manajemen Ratih TV, melalui Daryanto menjelaskan pula bahwa

besarnya anggaran yang direncanakan oleh Ratih TV berbeda-beda

setiap tahun tergantung dengan kebutuhan operasional Ratih TV,

kecuali untuk biaya tetap seperti listrik.

Selain dana APBD, Ratih TV mendapat kesempatan untuk

menambah dana operasional melalui iklan, tentunya mengacu kepada

undang-undang yang berlaku.

“Prinsipnya iklan itukan tidak menimbulkan SARA, umpanya

kaintannya dengan iklan. Ya iklan dari perusahaan, jelas ya, iklan

dari pengobatan alternatif ada batasannya, terus satunya dari dinas

instansi. Itu ada aturannya di LPPL , 20 pesen apayah. Itu boleh

untuk iklan komersil juga buat ILM.Tarifnya 50 ribu per 30 detik

menurut perbub nya” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

Ratih TV memiliki kriteria iklan yang menjadi acuan dalam

penyiarannya yakni tidak boleh mengandung unsur SARA dan hanya

mematok tarif sejumlah Rp. 50.000,00 untuk 30 detik penayangan

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada Peraturan Daerah

Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pembentukan

Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen Pasal

42 lebih jelas mengatur bahwa (1) Materi siaran iklan harus sesuai

kode etik periklanan, persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI dan

peraturan perundangan yang berlaku. (2) Siaran iklan niaga yang

disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib mengikuti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

standar siaran untuk anak-anak. (3) Waktu siaran iklan niaga paling

banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran setiap hari.

(4) Waktu siaran iklan layanan masyarakat paling sedikit 30% (tiga

puluh persen) dari siaran iklannya setiap hari.

Berkaitan mengenai anggaran, Direktur Umum Ratih TV,

Muchriyanto S.AP memberikan tanggapan sebagai berikut:

“Kita selalu menyesuaikan anggaran operasional yang ada, kalau

bicara kurang ya kalau kita mau meningkatkkan lagi ya mesti harus

ditambah.Tapi kalu kita menganggap cukup dengan itu ya anggap

cukup. Kita kurang itu karena peralatan udah ketinggalan

umpanya ya, jadi kita harus menyesuaikan peralatan yang standar

berarti harus ada biaya. Kita akan meningkatkan jam siaran,

otomatis cost nya harus bisa tambah. Dulu pertama anggaran kita

Cuma 600 , siaran hanya 4,5 jam sekarang anggarannya naik jadi 1

M jadi kita tingkatkan jadi 7 jam siaran. Itu belum bicara tentang

kualitas program, kalau kita mau bicara kualitas , bikin program

yang bagus dengan biaya yang mahal bisa aja” (Wawancara Senin,

7 September 2015).

Proses perencaan pada Ratih TV dilakukan dengan berbagai

pertimbangan, karena berkaitan dengan anggaran yang dikeluarkan oleh

Pemeritah Daerah Kabupaten Kebumen melalui APBD Kabupaten

Kebumen. Proses persetujuan anggaran memakan waktu yang tidak

sebentar karena harus menaati birokrasi yang ada. Proses penetapan

anggaran mulai dari tingkat manajerial Ratih TV, kemudian hasil

penganggaran atau Rencana Anggaran Kerja masuk kedalam rencana

anggaran milik Bagian Humas dan Protokol, kemudian masuk kedalam

Bagian Administrasi Pembangunan untuk disampaikan ke Bappeda,

lalu ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) selanjutnya masuk RAPBD lalu terakhir masuk ke

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

persetujuan DPRD Kabupaten Kebumen. Terpenuhinya sarana dan

prasarana yang dibutuhkan Ratih TV, secara tidak langsung berkaitan

dengan persetujuan dari pihak DPRD.

2. Kegiatan Pengorganisasian Pada Ratih TV Kebumen

Kegiatan pengorganisasian merupakan sebuah proses penyusunan

struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya

yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya (Morrisan, 2013:

150).Penentuan dan pengaturan ketersediaan sumber daya manusia

ataupun materi pada operasional stasiun Ratih TV dijelaskan oleh

Daryanto sebagai berikut:

“Kalau sini kan dirut, butuhnya kurang ini ini ini mengajukan

bagian humas, karena yang menetukan kaitannya degan anggaran

adalah bagian humas sehingga sini mengajukan personil sehingga

nanti penyusunan anggaran juga disesuaikan.Tapi ya itu, sekarang

banyaknya tenaga freelance, kalau istilahnya tenaga PTT ga bisa,

paling freelance” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur

organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang

dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Sumberdaya Manusia

pengelola Ratih TV merupakan PNS aktif yang bertugas pada Bagian

Humas dan Protokol Setda Kabupaten Kebumen. Melalui data yang

bersumber dari Direktur Operasional, penetapan jumlah sumberdaya

manusia atau karyawan berhubungan dengan proses penetapan

anggaran, dari pihak Ratih TV mengajukan permohonan kepada Bagian

Humas penambahan jumlah karyawan. Selanjutnya jumlah perekrutan

akan didasarkan kepada keputusan Kepala Bagian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Bagan 3.2 Struktur Organisasi Ratih TV Kebumen

Sumber: Arsip Ratih TV Kebumen Tahun 2015

Selain Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan, Sumber daya

manusia pada Ratih TV merupakan tenaga freelance yang direkrut dari

masyarakat umum non-PNS.

“Kalau model gitu (freelance) ya paling butuh berapa lah, kalau

nanti di umumkan secara terbuka otomatis yang daftar banyak

banget. Umpama dia tamatan mau dengan gaji segini karena ngga

seberapa sih ya, karena disini gajinya ngga seberapa sih ya, terus

terang aja kalo disini gajinya ga seberapa ya di coba dalam jangka

waktu magang beberapa bulan bisa jalan misalnya, bisa nanti

diajukan utuk menjadi tenaga freelance. Jadi magang dulu tiga

bulan” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

Melalui penjelasan Daryanto tersebut, proses pengangkatan

pegawai non-PNS pada Ratih TV juga seperti perusahaan pada

umumnya yakni melalui proses magang selama tiga bulan, akan tetapi

dari pihak manajemen tidak menjanjikan upah dalam jumlah banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Untuk lebih jauh lagi, Daryanto juga menyampaikan bahwa dari

segi kualitas dan kuantitas SDM pada Ratih TV masih terbatas.

“SDM, boleh dikatakan jumlahnya, kualitasnya, yaitu pendidikan,

karena yang sarjana hanya berapa itu ya mungkin bisa lihat di

absen. Kaitannya dengan pendidikan ya boleh dikatan tidak sesuai

dengan penyiaran, yang sesuai komunikasi, tapi disini yang

komunikasi hanya beberapa. Mas dani komunikasi, Mba Syifa,

Mba Cahya ya boleh di katakan hanya beberapa, lima kalau ngga

salah. Karena untuk jam tayang Ratih TV sementara ini kan jam 1-

20 sementara jumlah kayawan hanya dua puluh empat apa dua

puluh lima itu mba, sudah termasuk Tegar admisnistrasi,tenaga

keamanan, tenaga kebersihan udah termasuk itu, cukup berat, jadi

kalau membagi kegiatan juga cukup berat…… lha ini, Karena

keterbatasannya bisa juga saya pas disambi disitu sebutan Direktur

Operasional, tapi pas ada informasi mendadak saya menghubungi

temen temen ga bisa akhirnya ya saya jalan sendiri jadi masih

merangkap. Ada teknisi merangkap audioman terus itu pemasaran

juga masih kadang kadang produksi …. “Ya kemauan orang-

orangnya, SDM nya, walaupun katakanlah cukup empot-empotan

juga kaitannya dengan personil segitu saya harus membagi tugas

kesana kemari, walaupun dukungan material hanya seberapa

katakanah pas seminar ada SPPD” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Selain itu, Paryanto dari bagian teknisi menyatakan,

Yang jelas SDM perlu di tambah .misalnya seperti saya jangan

sendirian tapi harus punya temen paling ngga yang mampu

mengimbangi saya. jadi menguasai seluruh peralatan. Kebanyakan

orag hanya pinter di kamera, hanya pinter di audiomixer, haruse

karena semua alat kecil-kecil ya harus menguasai keseluruhan.

….Karena saya bukan PNS, gaji sering terlambat” (Wawancara

Senin, 7 September 2015).

Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, kualitas dan kuantitas

SDM pengelolaan pada Ratih TV terbatas.Peneliti membandingkan

dengan jumlah kru pada televisi swasta yang mencapai sekitar lebih dari

20 orang dalam satu acara, sedangkan Ratih TV yang memiliki

beberapa program in-house (buatan sendiri) hanya ditangani oleh 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

orang. Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melihat

bahwa memang melihat sedikitnya jumlah personil di Ratih TV

sehingga terjadi rangkap tugas. Hal tersebut juga tidak dipungkiri oleh

Muchriyanto:

“Kita kan masih dipegang pemerintah, masih amatir pada

umumnya, kalo masih amatir itu ngga akan bisa berkembang. Ini

harus dikelola secara professional oleh ahlinya oleh orang yang

berkompenten. Kemudian masalah pengadaan, terutama pemancar

ya sepanjang pemerintah tidak mengakomodir secara cepat

pemancar ya kondisinya akan gitu gitu aja ngga akan berkembang.

Jadi dulu kenapa ngga berkembang-berkembang karena

pemancarnya itu udah tua, pemancarnya sudah drop, jadi daya

tangkap di masyarakat umum kurang jelas kalau daya tangkap

kurang jelas, jadi pegawai disini juga serba bingung, mau bikin

acara yang bagus ya percumah ngga bisa dilihat kan gitu. Di buat

dengan biaya yang bagus ning ora bisa di deleng kan percuma, jadi

stagnan, kita-kita yang berada disini juga sekedar melaksanakan

tugas. Sekarang sudah ada pemancar yang baru, lalu dituntut

kinerja SDM.SDM yang ada kemampuannya sangat terbatas, itu

aja. Mau ngangkat pegawai yang mumpuni, nggak kuat mba,

masalahnya kita nggak ada peluang untuk mbayarkan”

(Wawancara Senin, 7 September 2015).

Melalui beberapa pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan,

peneliti melihat bahwa secara organisasi kebutuhan sumber daya

manusia pada Ratih TV disesuaikan dengan anggaran, proses ini

berhubungan dengan jumlah dan biaya gaji karyawan non-PNS

(freelance/PTT) yang direkrut oleh manajemen Ratih TV. Sehingga,

dengan kata lain, kuantitas karyawan akan disesuaikan dengan jumlah

anggaran yang disediakan.Selain itu penggarapan Ratih TV masih dapat

dikatakan amatir, hal ini dikerenakan kondisisumber daya manusia yang

jumlahnya sedikit dan kurang mumpuni akibat sedikitnya pegawai

yang memiliki dasar pendidikan yang berhubungan pada bidang siaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pihak pengelola, yang berasal dari pemerintah, memberikan penyataan

adanya ketidaksanggupan untuk merekrut banyak pekerja dan

membiayai pekerja profesional. Keadaan inilah yang dapat

menyebabkan tidak maksimalnya produksi program acara.Dilain sisi

Daryanto juga mengakui adanya kemauan SDM yang tinggi menjadi

salah satu faktor pendukung berjalannya siaran pada Ratih TV.

Selain yang uangkapkan oleh Daryanto, melalui observasi peneliti

melihat Paryato atau sering dipanggil Pak Yayan yang membantu pada

bidang teknik, terlihat sibuk. Mulai awal siaran sekitar jam 13.00 Yayan

sibuk mengecek daya pancar dan jangkauan siar Ratih TV melalui alat

pengecek sinyal dan melalui siaran pada ruang kontrol. Selanjutnya saat

produksi acara SSK, Yayan juga menjadi audioman.Bertepatan ketika

peneliti melakukan observasi, terjadi kesalahan teknis yang

menyebabkan microphone berdengung dan Pak Yayan lah yang turun

tangan mengatasinya. Selain itu Pak Yayan juga masih mendapatkan

tugas liputan bersama Mas Ratno untuk acara Dunia Anak. Selain

karyawan Ratih TV, beberapa siswi dari SMK Negeri 1 Kebumen juga

turut membantu proses produksi acara mulai dari lightingman,

cameramen, switcher, asisten scripwriter dan lain sebagainya dalam

rangka kegiatan On Job Training (OJT).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 3.1 Pak Yayan sedang berada di ruang kontrol Ratih TV

Sumber: Dokumentasi (September, 2015)

Selanjutnya, selain sumber daya manusia, sumber daya alat atau

materi juga menjadi hal pokok dalam sistem perencanaan. Pengadaan

bagian sumber daya alat atau materi, juga tidak lepas dari proses

perencanaan anggaran seperti yang telah dijelaskan pada proses

perencanaan. Sistematika pengadaan peralatan Ratih TV dijelaskan

melalui pernyataan Daryanto sebagai berikut:

“Ratih kan ngga seperti TV swasta, kalo tv swasta kan oh misal

butuh kamera, ada uang beli kalo TV milik pemda kan enggak.

Harus melalui proses pengajuan. Umpamanya tahun ini kameranya

kok hanya segini, kameranya kok kurang 3, nanti tahun 2016

menhajukan anggaran untuk membeli kamera. Harus lewat

pengajuan, nanti diajukan dalam rapat musren, di DPR tinggal

nanti umpanya terlalu banyak ya di coret, nggak seperti tv swasta

ini punya uang tingga beli sana…. disamping itu juga kalo berapa

juta ya, 50 apa ya harus ada proses lelang segala.seperti pemancar

juga prosesnya lama” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Paryanto, bagian teknik, juga menambahkan melalui

pernyataannya berikut ini:

“Karena TV milik pemda jadi umpanya seperti ini saya ingin

kamera tercanggihnya Sony yang terbaru itu dari sekarang saya

sudah cari spek di internet, mengusulkan di APBD baru nanti

tunggu persetujuan APBD baru nanti itu. Jadi kalau kita butuh alat

sekarang kita harus nunggu birokrasi itu.” (Wawancara Senin, 7

September 2015)

Menilik kuantias sumberdaya alat atau materi pada Ratih TV,

Daryanto memberikan peryataan sebagai berikut:

“Ya masih kurang, untuk kamera aja sekarang aja tinggal 5,

sementara tim yang keluar kameramen nya aja ada Mas Duki, Mas

Ratno, Mas Budi, Mas Arifin, Mas Wawan , Mas Anto ada lima

belum nanti kalo pas ada yang produksi otomatis kameranya harus

tinggal tiga, untung saja seperti Mas Wawan Mas Anto punya

kamera sendiri” (Wawancara Senin, 7 September 2015).

Dari segi kuantitas, peralatan pada Ratih TV jumlahnya masih

terbatas, dan untuk mengatasi kekurangan tersebut biasanya ada inisiatif

dari karyawan untuk memakai barang pribadi seperti kamera secara

sukarela untuk membantu jalannya proses produksi.

Permasalah teknis menjadi permasalahan yang tidak dapat

dihindarkan, begitu pula dengan Ratih TV.Pengelola Ratih TV

memiliki strategi dalam menangani permasalahan teknis. Hal tersebut

disampaikan oleh Paryanto selaku Bagian Teknik Ratih TV.

“Jadi kalau ada pembelian alat yang baru, otomatis sekalian

membeli suku cadang yang baru, bila terjadi kerusakan.Jadi kalau

ada kerusakan, kita ngga tunggu salesnya ada berapa hari, tapi kita

butuh beberapa menit untuk nangani kerusakan.Misal kena petir,

nanti beberpa menit on air kembali.” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Aspek penting dalam kegiatan organisasi selain sumberdaya

manusia adalah materi atau alat-alat penunjang produksi siaran.

Melalui pernyataan Daryanto dan Paryanto serta melalui obsevasi

langsung yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh keterangan bahwa

pihak Manajerial Ratih TV tidak dapat melakukan pengadaan alat

dalam jangka waktu singkat, hal ini disebabkan oleh karena biaya

operasional Ratih TV dibebankan pada anggaran APDB Kabupaten

Kebumen.

Seperti yang telah dijelaskan pada proses perencanaan bahwa

setiap rencana anggaran (termasuk pembelian alat penunjang produksi

penyiaran) harus melalui proses birokrasi yang membutuhkan waktu

tidak sebentar, harus melalui proses input kedalam Rencana Anggaran

dan Kerja (RAK) untuk nantinya diajukan dan disetujui oleh DPRD,

bahkan kelengkapan siar dengan harga tertentu harus melalui proses

lelang terlebih dahulu. Untuk menangani panjangnya pengadaan alat

atau suku cadang, Pengelola Ratih TV dalam mengambil inisiatif untuk

membeli persediaan suku cadang dari peralatan-peralatan yang

menunjang kegiatan Ratih TV sedini mungkin sehingga kerusakan yang

timbul tidak menghambat kinerja produksi Ratih TV kebumen dan

dapat diselesaikan secara cepat.Secara keseluruhan, dalam proses

pengorganisasian, peneliti melihat bahwa adanya kendala pada

pengadaan jumlah sumber daya manusia dan sumber daya peralatan

pada Ratih TV dipengaruhi oleh besarnya anggaran APBD yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

disetujui oleh DPRD. Apabila ada ketidaksesuian antara jumlah

anggaran yang disetujui dan anggaran yang diperlukan oleh Ratih TV,

maka perlu adanya kesepaham antara pihak pengelola Ratih TV dan

pihak DPRD dalam memahami kebutuhan operasional Ratih TV

sehingga ruang gerak Ratih TV tidak terbatas.

Salah satu cara untuk memahami kebutuhan sebuah LPPL dapat

melakukan kegiatan studi banding dan konsultasi seperti yang

dilakukan oleh DPRD Wilayah Kepulauan Riau yang membentuk

Panitia Khusus Raperda tentang Lembaga Penyiaran Publik Lokal

(LPPL) TV Kepri yang mengadakan konsultasi kepada KPI dan studi

banding ke Ratih TV dalam rangka melihat bagaimana Pemerintah

Kabupaten Kebumen mengelola dan mengoperasionalkan Ratih TV,

hasil yang diperoleh akan di jadikan sebagai bahan masukan kepada

Panitia Khusus untuk mengelola TV Kepri yang baru akan dibentuk

(http://kpid.kepriprov.go.id/index.php/111-berita/576-pansus-lppl-tpk-

konsultasi-ranperda diakses pada 23 April 2016).

3. Kegiatan Pengarahan danMemberikanPengaruh Pada Ratih TV

Kebumen

Dalam kegiatan ini Peter Pringle (1991) menyebutkan bahwa“The

influencing or directing functions centers on the stimulation of

employees to carry out their responsibilities with enthusiasm and

effectiveness”(Morrisan, 2013: 162). Hal tersebut berarti bahwa fungsi

mempengaruhi atau mengarahkan terpusat pada stimulasi karyawan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan antusiasme dan

efektif.Terdapat empat kegiatan penting dalam kegiatan pengarahan dan

memberikan pengaruh yakni pemberian motivasi, komunikasi,

kepemimpinan, dan pelatihan

Pada tahapan ini, yang mengambil peran sebagai pemberi arahan

adalah direktur umum, seperti dijelaskan oleh Daryanto:

“Ya direktur umum yang punya kewenangan itu, karena dia juga

sebagai pejabat stuktural di bagian Humas dia juga menjabat ini

jadi baik teguran atau arahan itu Pak Mukri. Jadwalnya direncakan

satu minggu sekali harus meeting biar kita arahnya tau persis,

karena kita tuntutannya sekarang pemancar juga bagus, tinggal

menyesuaikan program lebih bagus” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Pemberian arahan ini dilakukan saat adanya meeting supaya apa

yang akan dijalankan dapat dikomunikasikan dengan seluruh tim dan

sesuai dengan apa yang telahdirencanakan. Proses ini

dilaksanakanpada hari Selasa, serta ikuti oleh seluruh karyawan Ratih

TV kecuali bagi yang sedang menjalankan tugas.

Namun, dalam struktur ogranisasi Ratih TV secara keseluruhan,

peran pengambilan keputusan tertinggi pada Ratih TV ialah dewan

direksi, sesuai dengan penuturan Daryanto berikut ini:

“Pengambilan keputusan tertinggi oleh dewan direksi, karena

direktur utama nya yaitu Pak Kabag Humas. Tapi tidak lepas juga

dari karena kabag humas berada di bawah naungan Sekretaris

Daerah berarti kebijakan umum adalah ke Bupati melalui Kabag

Humas itu.” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

Dalam pengelolaan Ratih TV, baik dari segi organisasi maupun

program siaran dibutuhkan adanya kesepakatan-kesepakatan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

berhubungan dengan perkembangan lembaga tersebut. Jika lembaga

swasta memberikan tanggungjawab pengambilan keputusan tertinggi

oleh para pemegang saham, sebagai lembaga milik pemerintah Ratih

TV mengacu kepada Undang-Undang 32 tahun2002 tentang Penyiaran

bahwa yang berperan dalam pengambilan keputusan tertinggi ialah

pemerintah atau dinas yang ditunjuk. Peran pengambil keputusan

tertinggidalam Ratih TV diberikan kepada dewan direksi yang diketuai

oleh Drs. Drajat Tri Wibowo sebagai Direktur Utama sekaligus kepala

bagian Humas Setda Kebumen yang dikoordinasikan dengan Sekretaris

Daerah Kabupaten Kebumen dan Bupati Kebumen sebagai dinas yang

ditunjuk untuk bertanggungjawab atas Ratih TV.

Komunikasi merupakan aspek penting dalam kegiatan manajemen

organisasi. Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agara

karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan stasiun penyiaran agar

mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan (Morrisan, 2013: 163). Penyampaian ide dan gagasan

serta berbagai masukan demi kemajuan Ratih TV tidak lepas dari

aktifitas komunikasi antar tingkatan manajemen Ratih TV baik secara

formal maupun informal. Komunikasi secara formal yang dilakukan

antara tingkatan manajemen terlihat diantara karyawan Ratih TV saat

pelaksanaan meeting yang dilakukan secara teratur oleh para sumber

daya manusia pengelola Ratih TV, dimana terdapat brainstorming guna

kemajuan Ratih TV. Sedangkan, melalui pengamatan yang dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

oleh peneliti pada saat peneliti melakukan wawancara dan mengambil

beberapa data, secara informal, komunikasi antarindividu yang terdapat

diatara karyawan Ratih TV berlangsung akrab dan terbuka, saling tegur

sapa, hingga membicarakan hal-hal diluar pekerjaan. Namun, ada

kalanya para karyawan juga saling bertukar ide yang berkaitan dengan

perkembangan Ratih TV.

Sehubungan dengan status Ratih TV sebagai Lembaga Penyiaran

Publik Lokal, dan dengan ketetapan undang-undang terkait, pejabat

yang ada pada dewan direksi merupakan Pegawai Negeri Sipil pada

jajaran Pemerintah Daerah Kebumen.Secara struktural Muchriyanto

S.AP atau kerap disapa Pak Mukri, merupakan pegawai yang

ditugaskan menjadi direktur umum pada Ratih TV.

Sebagai pimpinan harian yang bertugas mengatur jalannya proses

penyiaran di Ratih TV, Muchriyanto S.AP (Direktur Umum) dan

Daryanto (Direktur Operasional), terjun langsung dan terlibat secara

aktif dalam produksi acara pada Ratih TV, melalui observasi yang

lakukan peneliti selama penelitian, direktur umum mengawasi jalannya

proses siaran dan menangani secara langsung keluahan dan

permasalahan yang ada pada proses produksi. Seperti dalam produksi

acara Selamat Sore Kebumen, pada pra produksi Muchriyanto S.AP

menghubungi secara langsung narasumber terkait, dan ketika proses on

air acara SSK Muchriyanto S. AP mengawasi jalannya produksi (lihat

lampiran 3).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Daryanto, sebagai Direktur Operasional juga melakukan hal yang

sama. Apabila sedang kekurangan personel liputan, Daryanto juga tidak

segan untuk turun kelapangan sebagaicameraman.Selain itu juga

bergantian dengan Direktur Umum mengencek jalannya siaran Ratih

TV dari awal on air hingga off air.

Dari segi kepemimpinan, J.F. Stoner memberikan definisi tentang

kepemimpinan manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan

memberikan pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota

yang saling berhubungan tugasnya (Morrisan, 2013: 165). Melalui

observasi yang dilakukan oleh peneliti. Muchriyanto (Direktur Umum),

dan Daryanto (DirekturOperasional) berperan sebagai pimpinan utama

Ratih TV, melalui kegiatan komunikasi yang telah dipaparkan

sebelumnyakeduanya merupakan sosok yang terbuka kepada karyawan.

Kerjasama dapat berjalan lancar, manajer tidak segan turun tangan

dalam proses produksi siaran dan pengamatan langsung.

Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, Ratih TV juga

memberikan kesempatan kepada siswa SMK dan Mahasiswa dengan

jurusan yang sesuai dengan bidang penyiaran selama tiga bulan untuk

melakukan On the Job Training dengan melakukan berbagai aktfitas

seperti membantu script writer, cameramen, lightingman, switcher, dan

membantu proses persiapan sebuah program acara. Selain itu secara

terbuka Ratih TV juga memberikan kesempatan kepada generasi muda

di Kabupaten Kebumen untuk mengembangkan bakatnya di bidang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

penyiaran seperti yang dituturkan oleh Febby Ari Kurniawan, Kabag

pemrograman Ratih TV:

“Bagian program inilah yang nanti pendekatan kepada talent.Tapi

kita tidak sekedar asal pilih, tidak asal comot, tapi harus benar-

benar jeli.Biasanya saya kalau mengajak talent saya melihat dulu.

(bagian) Program harus sering jalan-jalan untuk melihat orang ini

pas nggak dengan acara tersebut. Biasanya kita mengajak mau

nggak menjadi presenter, nah ini adalah kesempatan mereka anak-

anak muda.“ oke aku mau, aku mau” oke silakan . ini kesempatan

buat mereka anak-anak muda tapi dengan ketentuan ngga ada apa-

apa nya(fee) biasanya mereka bisa lebih semangat lagi. Tapi ya itu

satu, kuncinya harus berkesiambugan terus menerus, nanti kan

ganti-ganti, talent ini ganti, talent ini ganti” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Disamping kepada pelajar, secara terbuka Ratih TV memberikan

peluang kepada masyarakat Kabupaten Kebumen untuk

mengembangkan bakat masyarakat di Kabupaten Kebumen dengan

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Bagi karyawan baru, Ratih TV juga memberikan program magang

kepada karyawan baru selama tiga bulan.Selain itu, Ratih TV juga

memfasilitasi karyawannya untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau

workshop jika memang ada kesempatan.

Melalui aspek pelatihan yang diberikan kepada karyawan ataupun

pelajar melalui program magang, dapat dikatakan bahwa adanya

keterbukaan dan kerjasama yang dilakukan oleh Ratih TV dengan

instasi pendidikan di Kabupaten Kebumen.

4. Kegiatan Pengawasan pada Ratih TV Kebumen

Pada organisasi Ratih TV, kegiatan pengawasan dilakukan

seminggu sekali setiap hari Selasa dalam kegiatan meeting yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dijelaskan dalam proses pengarahan. Seperti yang diungkapkan melalui

pernyataan Daryanto sebagai berikut:

“Ya kaitannya program, terus kendala di teknis, kendala siaran,

kendala dipemasaran.Pemasaran kaitannya dengan pemasaran

iklan.” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

Dalam organisasi internal Ratih TV, kegiatan pengawasan

dilakukan pada saat meeting yang dilakukan seminggu sekali,

pembahasan yang dilakukan mengenai penilaian proses dan

perkembaangansiaran Ratih TV, meliputi kendala produksi, kendala di

teknis, kendala pemasaran iklan. Kegiatan yang melibatkan seluruh

elemen tingkatan manajemen Ratih TV ini diharapkan akan

menghasilkan sebuah evaluasi guna memperbaiki kualitas Ratih TV

sebagai organisasi media penyiaran untuk mencapai tujuan Ratih TV

yang telah dirumuskan sebelumnya. Hal ini senada dengan pernyataan

Robert J. Mockler bahwa kegiatan pengawasan merupakan suatu usaha

sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan

perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,

membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan

sebelumnya serta mengambil tindakan koreksi (Morrisan, 2013: 167)

Selain dari internal organisasi Ratih TV, sesuai dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2009tentang

Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten

Kebumen, juga terdapat Dewan Pengawas yang berfungsi mewakili

masyarakat, pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga

penyiaran publik. Tugas dewan pengawas Ratih TV Kebumen dipegang

oleh Kholid Anwar (pensiunan KPUD), Sekretaris Daerah, dan Asisten

Bidang Pemerintahan. Bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain

peninjauan langsung terhadap kegiatan produksi, evaluasi bersama

dalam kegiatan meeting yang jadwalnya telah disepakati

sebelumnyasertapemberian arahan konten siaran.

Melalui beberapa rangkaian dalam proses pengorganisasian

hingga evaluasi peneliti melihat bahwa perkembangan Ratih TV masih

bergantung kepada ketetapan Pemerintah Kabupaten Kebumen, baik

dari segi materi acara, maupun pegadaan modal dana terkait pemenuhan

kebutuhan dari sumber daya peralatan maupun sumber daya manusia

yang dibutuhkan dalam pengelolaan Ratih TV sebagai sebuah LPPL.

D. Aktifitas Manajemen Strategis Program Siaran Ratih TV Kebumen

Selain aspek manajemen organisasi, manajemen dalam penciptaan

program-program televisi juga memegang peranan penting.Peter Pringle dkk.

menyebutkan bahwa strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau

sering juga disebut dengan manajemen strategis program siaran (Morrisan, 2013:

273).Penjelasan mengenai program siaran sendiri menurut Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam

bentuk suara, gambar, suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis atau karakter,

baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran

(dalam P3SPS tahun 2012). Sebagai televisi yang didirikan oleh Pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Daerah Kabupaten Kebumen, Ratih TV tentu saja banyak memproduksi program

acara yang berisi mengenai seluk beluk kegiatan, program, dan pesan-pesan yang

bersumber dari pemerintah Kabupaten Kebumen. Sebagai lembaga penyiaran,

Ratih TV juga memiliki strategi dalam mengelola programnya. Akan tetapi,

sedikit berbeda dengan stasiun televisi pada umumnya, Ratih TV memiliki

keterbatasan yakni hanya memiliki tujuh jam siaran saja.

Tujuh jam siaran adalah waktu yang sangan pendek apabila dibandingkan

dengan televisi-televisi yang saat ini menjadi santapan harian masyarakat saat ini.

penciptaan program-program yang berkesan dan memiliki format yang menarik

akan menjadi poin khusus didalam penilaian masyarakat. Hal ini seperti yang

dituliskan dalam jurnal Frey dan Powers (2012) berjudul Designing Design

Squad: Developing and Assessing a Children’s Television Program about

Engineering menjelaskan bahwa desain program yang menarik dan sesuai dengan

minat audiens yang menjadi sasaran utama akan selalu diikuti oleh masyarakat

(pemirsa).

1. Perencanaan Program pada Ratih TV Kebumen

Kegiatan perencanaan program, Peter Pringel dalam

bukunyaElectronic Media Management memberikan penjelasan bahwa:

Program planning involves the development of short, medium, and

long range plans range plans to permit the station to attain its

programming and financial objectives (Pringle, 1991: 104)

Pernyataan tersebut kurang lebih mengandung maksud bahwa

dalam perencanaan program terdapat perencanaan jangka pendek,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menengah dan program jangka panjang untuk mencapai tujuan program

dan tujuan secara finansial.

Pada tahap perencaan, program acara yang direncanakan oleh Ratih

TV tentunya mengacu kepada tujuan serta visi dan misi yang ingin

dicapai oleh Ratih TV, yang tentu saja tetap mengacu kepada undang-

undang mengingat Ratih TV merupakan Lembaga Penyiaran Publik

Lokal. Menurut Febby Ari K. perencanaan dilakukan sebagai berikut:

“Ya kalo rapat itu ada dua. Ada yang namanya rapat editorial, rapat

yang membahas kegiatan editorial berita itu setiap hari Selasa

pagi. Terus rapat program setiap dua minggu sekali setiap hari

Senin. .......yang ikut itu meliputi Bagian program, Direktur

Operasional, hasilnya diajukan kepada direktur umum. Nanti kalo

sudah disetujui maka akan di produksi oleh bagian program”

(wawancara 7 September 2015).

Kegiatan perencanaan program dilakukan dengan cara mengadakan

pertemuan para pengelola program Ratih TV melalui Rapat program

yang dikoordinasi oleh kepala Bagian Program dan tim bagian program.

Kemudian, hasil yang diperoleh akan diserahkan dengan direktur

operasional dan direktur umum. Setelah melalui beberapa

pertimbangan, program acara yang belum memenuhi kriteria akan

direvisi kembali oleh tim bagian program, sedangkan untuk acara yang

sudah memasuki kriteria akan dilanjutkan kepada tim bagian produksi.

Saat ini Ratih TV memiliki 33 program acara (program siaran),

tiga diantaranya merupakan program unggulan Ratih TV yakni Berita

Kebumen, Selamat Sore Kebumen, dan Pasar Reboan. Ada beberapa

program yang menjadi unggulan Ratih TV antara lain Selamat Sore

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Kebumen, Berita Kebumen, dan Pasar Reboan. Menurut keterangan

Kepala Bagian Program, Ketiga program ini masih dipertahankan oleh

pihak pemrograman karena menurut mereka masyarakat masih

memiliki minat yang besar terhadap program-program tersebut.

Acara unggulan yang pertama adalah Selamat Sore Kebumen.

Program ini telah diproduksi oleh Ratih TV semenjak awal berdiri.

Pada mulanya, Selamat Sore Kebumen bernama Selamat Pagi Bupati,

selanjutnya berganti menjadi Selamat Pagi Kebumen, Selamat Siang

Kebumen, dan Selamat Sore Kebumen hingga saat peneliti melakuan

penelitian. Feby Ari Kurniawan menjelaskan tujuan program SSK

sebagai berikut:

“Program unggulan pertama Ratih TV adalah Selamat Sore

Kebumen, ….. Jadi dari awal itu Selamat Pagi Bupati, kemudian

Selamat Pagi Kebumen, kemudian Selamat Siang Kebumen, dan

Selamat Sore Kebumen. Dan inilah kesempatan masyarakat untuk

menyampaikan segala unek-unek nya kepada narasumber yang

sesuai dengan tema setiap harinya, jadi setiap rabu kalau sekarang

pejabat bupati selalu hadir untuk live siaran di Ratih TV ini. ini

kesempatan masyarakat untuk menyapaikan berbagai unek-unek

kepada pejabat bupati agar pembangunan di Kabupaten Kebumen

lebih baik lagi dan masyarakat Kebumen bisa sejahtera lagi dan

lain sebagainya” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

Pengelola Ratih TV, khususnya manajer pemrograman (dalam

Ratih TV adalah Kepala Bagian Program) membuat SSK yang

disiarkan secara langsung ini, menjadi salah satu media komunikasi

antara pemerintah dengan masyarakat. Dialog interaktif yang

disuguhkan mengangkat masalah pemerintahan dan sosial ekonomi

kemasyarakatan ataupun hal-hal lain yang sedang menjadi sorotan di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

wilayah Kebumen. Dialog yang disampaikan kepada masyarakat lewat

program ini dengan mengundang narasumber dari dinas terkait ataupun

para pakar yang berkompeten dan sekaligus memberikan kesempatan

kepada masyarakat secara terbuka untuk menanggapi, bertanya, ataupun

berkomentar secara langsung melalui telepon atau SMS.

Pada acara Selamat Sore Kebumen terdapat tim khusus yang

mengatur jadwal tema-tema serta pertanyaan yang akan dibahas dalam

acara tersebut. Akan tapi tidak menutup kemungkinan memberikan

kesempatan kepada masyarakat yang ingin memberikan pertanyaan

secara langsung kepada narasumber melalui phone live ataupun SMS.

Dalam sesi ini, masyarakat diberi kesempatan seluas-luasnya secara

terbuka untuk bertanya tanpa adanya filter atau penyaringan pertanyaan

dengan catatan sesuai dengan tema yang dibahas.

Dalam acara SSK, peneliti melihat bahwa acara ini juga menjadi

sarana komunikasi dengan respon secara langsung dan cepat antara

pemerintah dan masyarakat melalui dialog interaktif yang disajikan. Hal

ini dilakukan oleh pengelola dalam rangka mewujudkan pemerintahan

yang baik dan transparan sesuai dengan azas good local government.

Kemudian, acara unggulan kedua yaitu Berita Kebumen yang

sudah tayang sejak berdirinya Ratih TV. Berita Kebumen merupakan

program berita (news) yang pada mulanya disiarkan dua kali sehari

yakni Berita Kebumen Pagi pukul 06.00 dan Berita Kebumen sore

pukul 17.00 WIB. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

perubahan-perubahan, kini berita Kebumen tayang setiap hari sekali

hanya pada pukul 17.00 WIB. Febby Ari Kurniawan menjelaskan

tujuan berita Kebumen sebagai berikut:

”Berita Kebumen, ini informasi yang selalu ditunggu-tunggu oleh

masyarakat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

Kabupaten Kebumen dan sedang terjadi apa di Kabupaten

Kebumen, inilah kesempatan masyarakat untuk menyaksikannya.

Berita Kebumen ini juga disiarkan oleh Radio In Fm” (Wawancara

Senin, 7 September 2015).

Berita Kebumen merupakan salah satu produk jurnalistik Ratih TV

yang bertujuan untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi

program dan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten

Kebumen sertaperistiwa-peristiwa lain yang terjadi disekitar Kabupaten

Kebumen yang dikemas dalam berita.Sumber berita Ratih TV

mayoritas berasal dari jadwal kegiatan pemerintah yang bersumber dari

Sub Bagian Protokoler mengenai agenda kegiatan Bupati.

Pengelolaan program berita yang baik dapat menjadi salah satu

nilai lebih bagi Ratih TV jika dibandingkan dengan program berita yang

disiarkan oleh televisi nasional. Setidaknya, unsur berita yang ada pada

televisi lokal akan memenangkan unsur proximity atau kedekatan,baik

kedekatan bersifat kedekatan fisik dan atau kedekatan psikologis

Selanjutnya, program unggulan Ratih TV yang ketiga adalah Pasar

Reboan. Pasar Reboan merupakan program yang telah diproduksi oleh

Ratih TV sejak Tahun 2005 yang mengankat tentang jual beli di

wilayah Kabupaten Kebumen. Melalui telepon interaktif, pemandu

acara Pasar Reboan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

mempromosikan barang, berkirim salam, dan me-request sebuah video

klip. Namun, acara Pasar Reboan juga mengalami perubahan format.

Seperti yang dikemukakan oleh Febby Ari Kurniawan yang juga

sebagai host dalam acara tersebut.

“Ini merupakan salah satu program sejak tahun 2005, sampai

sekarang Pasar Reboan masih bertahan Karena peminatnya masih

bayak, di Pasar Reboan kita menggunakan bahasa Kabupaten

Kebumen yaitu ngapak dengan konsep yang sedikit menghibur

jadi masyarakat selain mengetahui informasi-informasi yang ada di

Kabupaten Kebumen, di pasar-pasar Kebumen. Juga dapat

menyaksikan berbagai hal yang datangkan di Pasar Reboan seperti

bintang tamu, itu kalo live di studio bintang tamu selalu hadir

dengan berganti-ganti kemudian jika rekaman atau off air biasanya

Pasar Reboan datang ke berbagai daerah seperti ke pasar-pasar

(tradisional) untuk mengetahui kondisi pasar” (Wawancara Senin,

7 September 2015).

Acara Pasar Reboanmerupakan salah satu acara unggulan yang

mengandung unsur hibuan serta pelestarian budaya Kebumenan (bahasa

dan logatNgapak). Melalui acara yang banyak mengandung unsur

komedi ini, masyarakat dan juga dinas terkait diharapkan dapat melihat

lebih jauh lagi keadaan serta potensi ekonomi yang ada diKabupaten

Kebumen. Selain aspek ekonomi, Pasar Reboan juga menghadirkan

komunitas-komunitas, pemilik usaha, dan seniman yang ada di

Kabupaten Kebumen, .

Melalui penelusuran yang dilakukan terhadap program acara Ratih

TV, program acara yang di produksi oleh Ratih TV merupakan

implementasi dari tujuan, visi. dan misi Ratih TV itu sendiri sebagai

sebuah LPPL. Hal ini juga dipertegas melalui pernyataan Kabag

Pemrograman melalui wawancara yang dilakukan pada 7 September

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

2015 yang menyatakan bahwa bagian program berusaha melakukan

penyesuaian-penyesuaian terkait status Ratih TV sebagai televisi yang

didirikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen.

Mengacu kepada apa yang dikemukakan oleh Peter Prigle

sebelumnya, bahwa terdapat adanya tujuan financial, Ratih TV sebagai

media milik pemerintah tidak berorientasi kepada hal tersebut (tujuan

finansial) sehubungan dengan Ratih TV sebagai televisi publikyang

operasionalnya dibebankan kepada dana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) hal in juga menandakan bahwa televisi public

memang lebih mengacu kepada tujuan yang bersifat idiil ketimbang

materiil seperti penyataan JB Wahyudi (1994: 98) bahwa pengelola

program acara dapat memanfaatkan untuk pencapaian tujuan, baik yang

bersifat idiil (non-profit) atau materiil (profit). Hal ini tergantung

kepada stasiun penyiaran.

2. Produksi Dan Pembelian Program pada Ratih TV Kebumen

Dalam buku Manajemen Media Penyiaran, Morrisan (2013)

menjelaskan bahwa setelah tahap perencanaan program, langkah

selanjutnya yaitu melaksanakan rencana program yang telah dibuat,

atau dengan kata lain disebut dengan produksi program (Morrisan 2013:

305).

Dari segi pembelian Morrisan (2013) menjelaskan bahwa terdapat

dua tipe program, yaitu program yang diproduksi sendiri (in house

production) dan program yang diproduksi pihak lain. Produksi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

pembelian program juga menyangkut bagaimana kalkulasi stasiun

televisi untuk meraih pendapatan yang menguntungkan.

Pada proses produksi dan pembelian program, Kepala Bagian

Program Febby Ari Kurniawan bertanggung jawab dalammenciptakan

dan mengkeasikan program acara pada Ratih TV. Seperti pada televisi

umunya, program Ratih TV berasal dari in house production (produksi

sendiri) dan dari Production House lain.

Berikut ini adalah daftar program yang disiarkan oleh Ratih TV:

1. Kilas Dunia

2. Berita Indonesia (Antara)

3. Fokus Dunia

4. Berita Kebumen

5. Pawartos Basa Jawa

6. Sorotan

7. Peraga

8. Bumi Hijau

9. Mata Indonesia

10. How To Make The Things

11. Sedap (Sajian Enak dan Mantap)

12. Mutiara Indonesia

13. Profil Desa

14. Kadoku

15. Pasar Reboan

16. Selamat Sore Kebumen

17. Relay Tvri Nasional

18. Indo Hits

19. Perona

20. Musik Campursari

21. Musik Kebumenan

22. Video Clip Luar

23. Indo Hits

24. Musik Islami

25. Musik Religi

26. Dongeng Kak Ratih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

27. Dunia Anak

28. Mimbar Islam

29. Akademika Show

30. Khasani (Siraman Rokhani Dan Seni Islami)

31. Mimbar Kristen

32. Skulbrity

33. Sentra Damen (Seni Tradisi Daerah Kebumen)

.

Dari 33 program acara yang menjadi program di Ratih TV secara

keseluruhan memiliki keseimbangan antara jenis tayangan informasi

dan hiburan dari analisis yang telh dilakukan oleh penulis, presentase

tayangan informasi sebanyak 51,5 % yang terdiri dari straight news

sebanyak 15.15% soft news (magazine, talkshow, dokumenter)

sebanyak 36.36%. Program acara hiburan memiliki presentase sebanyak

48.48% yang terdiri dari acara musik sebanyak 24.24% serta

pertunjukan dengan nilai sama yakni 24.24%. Sedangkan dari segi

produksinya, 52 % merupakan in house production (program buatan

Ratih TV sendiri), sedangkan 48% lainnya merupakan hasil kerjasama.

Selain produksi sendiri, pihak Ratih TV juga menjalin kerjasama

dengan production house lain yakni, “Antara” dengan programnya

“Mata Indonesia” dan Berita Indonesia; “PH Bumi Hijau”dengan

programnya yaitu “Bumi Hijau” kemudian “Akindo” dengan program

“Kadoku”.

Tentang kerjasama dengan pihak production house lain Febby Ari

Kurniawan menjelaskan sebagai berikut:

“Kita ada tawaraan –tawaran secara langsug tawaran tersebut, kita

memberkan batasan-batasan.Satu tidak menyinggung SARA, ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

unsur pengetahuan dan yang ketiga ada bentuk kerjasama, karena

ini adalah televisi milik pemerintah daerah.Jadi kita selalu

menyampaikan kepada ph tersebut bahwa kalau ingn memberikan

program kita terima, tapi kalau dengan uang kita tidak bisa

memberikannya. Jadi biasanya barternya adalah mereka

memberikan promo-promo tertentu kaya bumi hijau, mereka

memberika promo yang sangat menarik sekali, promonya sangat

mengena seperti bagaimana cara kita menjaga bumi, bagaimana

cara kita menjaga air itu merupakan promo yang baik buat kita

semuanya, saling mengingatkan jadi seperti itu” (Wawancara

Senin, 7 September 2015).

Dalam kerjasamanya dengan pihak luar, pengelola Ratih TV

(Kabag Pemrograman) memberikan batasan tertentu dan memiliki

kriteria khusus yakni tidak bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan,

dan/atau bohong; tidak menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian,

penyalahgunaan narkoba; atau mempertentangkan suku, agama, ras dan

antar golongan (SARA) sesuai Peraturan DaerahNomor 11 Tahun 2009

pasal ke 39 tentang Isi Siaran. Selain itu juga mengedepankan unsur

pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat Kabupaten Kebumen dan

seluruh audiens Ratih TV.Mengenai program yang bekerja sama

dengan Production House lain, unsur edukatif dan informatif adalah

yang paling dipertimbangkan oleh pihak pengelola dalam memilih

program acara yang ditawarkan oleh PH lain. Bekerja sama dengan

production house lain sebenarnya memberikan keuntungan bagi Ratih

TV karena dapat mengurangi biaya produksi

Menyangkut kalkulasi program, seperti yang dijelaskan oleh

Pringle, Star, dan MC Cavit (dalam Morrisan, 2013:335) pada stasiun

televisi swasta kalkulasi pembelian program dilakukan sangat rinci,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

yang berhubungan dengan penghitungan jumlah waktu iklan yang

ditawarkan dalam sebuah program, harga jual rata-rata iklan pada saat

program ditayangkan, dan presentase spot iklan yang bisa terjual. Hal

yang berbeda terjadi pada Ratih TV, sehubungan dengan status Ratih

TV sebagai lembaga penyiaran publik lokal, Ratih TV tidak berorientasi

kepada pendapatan iklan. Hal ini telah disampaikan sebelumnya oleh

direktur umum pada wawancara yang menjelaskan bahwa Ratih TV

tidak berorientasi kepada keuntungan iklan, namun kepada penyebaran

informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

3. Eksekusi & Strategi Penayangan Program pada Ratih TV

Kebumen

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program

sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan (Morrisan, 2013:

342).Terdapat dua hal penting dalam proses ini yakni pembagian waktu

siaran dan strategi penayangan.

Tahap ini merupakan bagian dimana programmer, pada Ratih TV,

menentukan waktu sertajadwal penayangan program acara Ratih.

Tentunya penayangan program telah disesuaikan dengan audiens yang

menjadi sasaran utama Ratih TV Kebumen.

Secara demografis, Febby Ari Kurniawan memberikan beberapa

keterangan mengenai target audiens Ratih TV sebagai berikut.

“Kalau kita sasarannya anak-anak karena kita ada program anak-

anak,ada remaja kita juga punya program remaja, dan orang tua,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

nanti untuk presentasinya bisa dilihat diperda nya. Dan seraca

demografi kita mengutamakan semua kalangan supaya semuanya

bisa mengerti semua apa yang kita ciptakann program tersebut.

Tapi yang menjadi sasaran utama yang paling banyak adalah orang

tua karena banyak program-program pengetahuan yang sifatnya

umum.” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

Daryanto, sebagai direktur operasional menambahkan pernyataan

sebagi berikut:

”Untuk eksekusi kita menyesuaikan dengan audiens yang menjadi

sasaran kita ya, supaya apa yang telah Ratih TV produksi itu bisa

dinikmati oleh semua pihak. Misalnya saja program unggulan kita

yaitu Berita Kebumen. Berita Kebumen itu tayang jam lima sore

karena apa, jam tersebut orang-orang sudah pulang dari tempat

kerja dan audiens yang lain juga kemungkinan besar udah ada di

rumah, jadi semua kalangan bisa nonton Berita Kebumen. Contoh

lain itu acara Dongeng Kak Ratih jam setengah tiga, acara itu juga

disesuaikan karena jam segitu pasti anak-anak sudah ada dirumah”

(Wawancara Senin, 7 September 2015)

Melalui data yang diperoleh dari wawancara kepada kepala bagian

pemrograman dan direktur operasional, Ratih TV mencoba menjangkau

seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Kebumen. Secara

demografis, sasaran utama Ratih TV adalah dari kalangan dewasa

karena sebagian besar acara yang disajikan berisi pengentahuan yang

bersifat umum.

Pada tahapan pembagian waktu siaran, pengelola Ratih TV

berusaha untuk menyesuikan ketersediaan audiens berdasarkan waktu

sehingga audiens dari berbagai kalangan dapat menyaksikan Ratih

TV.Meskipun sasaran utama merupakan audiens yang berusia dewasa,

Ratih TV tetap menyajikan program yang diperuntukkan untuk anak-

anak dan remaja, misalnya Dunia Anak, Dongeng Kak Ratih, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Skulbrity. Ratih TV juga berusaha menjangkau masyarakat dari

berbagai profesi seperti pejabatdaerah, politikus, LSM, pekerja,

mahasiswa, pelajar, dan masyarakat lainnya (Waluyo, 2010: 50)

Mulai pertengahan bulan puasa tahun 2015 atau awal juli 2015

Ratih TV telah memasang pemacar baru, sehingga daya jangkau

(coverage area) secara geografis audiens yang menjadi sasaran Ratih

TV bertambah luas. Hal tersebut seperti diungkapakan oleh Febby Ari

Kurniawan selaku Kasubag Pemrograman Ratih TV Kebumen.

“Audiens yang menjadi sasaran Ratih TV adalah masyarakat

Kebumen dan sejak lebaran kemarin Ratih TV sudah memancar

di beberapa kabupaten, dan kabupaten tersebut sudah menerima

siaran dari Ratih TV itu ada Cilacap, kemudan ada Banyumas

,Purbalingga, Banjarnegara. Tapi selain itu masyarakat di

Wonosobo, kemudian masyarakat di Purworejo telah menerima

siaran kami, jadi audiens yang menjadi sasaran kita yang berada di

kabupaten tersebut” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

Selanjutnya, Paryanto, yang menangani pada divisi teknik

menjelaskan bahwa jangkauan Ratih TV telah bertambah luas akan

tetapi masih memiliki kendala siaran, yang dipertegas melalui

pernyataan berikut.

“Untuk daya jangkaunya, mulai dari sekarang itu dipasang

pertengahan bulan puasa kemaren saya cheking ke barat sampe

Ciamis ke timur sampe perbatasn Jogja – Purworejo, ke utara

sampe perbatasan dengan Pekalongan. Saat ini jangkauan lebih

luas, kalau menurut peta foto satelit itu jangkauannya delapan

kabupaten. Tapi tidak mungkin (terjangkau semua), karena faktor

geografis. Kalau berdasarkan foto satelit dan survei ke lapangan itu

sekitar70% dari total wilayah luas Kabupaten Kebumen, karena

yang 30% itu tertutup gunung jadi tidak mungkin karena UHF itu

kan seperti sinar, kalau ada penghambatnya seperti gunung itu

tidak tembus” (Wawancara Senin, 7 September 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Dari pernyataan diatas diketahui bahwa mulai tahun 2015 wilayah

jangkauan Ratih TV bertambah luas, menjangkau hingga delapan

kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Akan tetapi

Kabupaten Kebumen dan kedelapan kabupaten tersebut juga tidak dapat

menerima siaran dari Ratih TV secara maksimal dikarenakan

mengalami gangguan teknis yakni sulitnya penerimaan sinyal

pemancar UHF akibat faktor geografis seperti tertutupnya wilayah

perumahan oleh pegunungan dan perbukitan.

Terjangkaunya wilayah kabupaten-kabupaten yang ada disekitar

Kebumen, di sisi lain dapat meningkatkan peluang kerjasama antar

pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran

Publik Lokal (LPPL) Batik TV Pekalongan. Pemerintah Kota

Pekalongan, bekerjasama dengan menandatangani Nota Kesepahaman

(MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Tegal dan Pemerintah Kabupaten

Batang berangkat dari adanya upaya kesepahaman bersama dalam

rangka peningkatan pelayanan dan penyebarluasan informasi kepada

masyarakat melalui pemanfaatan media penyiaran televisi lokal pada 3

Juli 2015 (http://birohumas.jatengprov.go.id/content/tiga-daerah-jalin-

kerjasama-bidang-penyiaran-lppl-batik-tv diakses pada 5 Mei 2016)

Sejak tahun pertama berdiri, Ratih TV telah mengalami beberapa

kali perubahan jam siaran. Selain melalui studi arsip yang dilakukan

oleh peneliti. Perubahan jam tayang ini juga disampaikan oleh Direktur

Operasional Ratih TV, Daryanto sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

”Awal dulu kan jam tayang jam 6 pagi sampe jam settengah 8.

Trus jam 1 apa jam 2 itu ya sampe jam 18.00 itu awal itu. Lha terus

kan waktu itu jaman bupatinya Bu Rustriningsih sampe Pak Kyai

Nasir menjadi PJ bupati setelah Bu Rustri menjadi wakil gubernur.

Trus pindah jam tayang menjadi jam 1 sampe jam 18.00.

perpindahan itu kan karena kalo 2 sesion, 2 shift katakanlah kan

kelihatannya gimana, udah tutup off muncul lagi jam 1-18,

sehingga dirasa kurang efektif akhirnya dengan ini trus

mengajukan pada Bagian Humas, otomatis nanti bagian humas kan

koordinasi dengan Pak Sekda.” (Wawancara Senin, 7 September

2015)

Perubahan jam siar dari awal berdirinya Ratih TV hingga sekarang

ini juga sudah beberapa kali terjadi. Diakui oleh direktur umum,

Muchriyanto, S. AP dalam wawancarapada tanggal 7 September 2015,

hal ini menyangkut straregi penanyangan yang dilakukan pengelola

supaya waktu siaran yang hanya tujuh jam dalam dapat lebih efektif

dan efisien. Perubahan jam tayang tidak serta merta dilakukan oleh

pihak pengelola Ratih TV. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal

perubahan jam tayang dilakukan melalui persetujuan dari pemerintah

Kabupaten Kebumen dalam hal ini melalui sekretaris daerah yang

bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah (bupati) Kebumen.

4. Pengawasan Dan Evaluasi terhadap program Ratih TV

Pengawasan dan evaluasi program merupakan tahapan untuk

melihat apakah program yang ditayangkan sudah sesuai dengan yang

diharapkan atau tidak (Morrisan 2013: 354). Sistem evaluasi terhadap

program Ratih TV dilaksanakan pada Rapat evaluasi yang diadakan

sekitar dua minggu sekali pada hari Senin. Waktu pelaksanaan rapat

juga terkadang berubah, menyesuaikan kepentingan dan kegiatan para

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

pengelola dan kru Ratih TV yang tidak bisa dipungkiri jumlahnya

terbatas.

Pada kegiatan rapat evaluasi (meeting) dilakukan pembahasan

mengenai apa saja yang menjadi kendala pada proses produksi program,

kekurangan dan kelebihan program, serta bagaimana kebelangsungan

program dimasa yang akan datang yang didasarkan kepada

kesanggupan kru, keadaan keuangan serta tanggapan dari masyarakat.

contoh program yang diberhentikan produksinya sementara waktu

dituturkan oleh Febby Ari Kurniawan sebagai berikut:

“Salah satu cotoh program yang telah diberhentikan sementara

waktu itu Basemen atau bengkel Seni Kebumen.program ini

sempet berhenti karena UAS, yang ngisi kan anak-anak sekolah

jadi kita berhentikan dulu produksinya supaya mereka focus ke

UAS nya, seperti itu.”(Wawancara Senin, 7 September 2015).

Selain evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan produksi program,

evaluasi yang diadakan juga menyangkut bagaimana program Ratih

TV dapat diterima oleh audiens yang menjadi sasarannya.

“Kita melihat tentang acara tersebut ya dengan program itu sendiri,

apakah program itu sendiri disukai masyarakat atau tidak.Biasanya

kita melihatt dari sms ataupun dari penelfon atau pun dari

masyarakat memberi masukan ke kita.Ada yang sms secara

personal, ada yang mengkritik, kita senang dapat kritikan

senang.Karena itu merupakan kritikan membangun, jadi kita bisa

mempelajri kita kurang ini-kurang ini.” (Wawancara Senin, 7

September 2015).

Programmer pada Ratih TV memperoleh dan menghimpun jumlah

tanggapan masyarakat yang masuk melalui pesan singkat (SMS) serta

jumlah phone livepada saat program berlangsung, dan menampung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

aspirasi secara personal dari masyarakat mengenai program acara Ratih

TV dan belum pernah melakukan survei secara khusus kepada

masyarakat di Kabupaten Kebumen.

Seperti yang dikemukakan oleh Morrisan bahwa proses

pengawasan dan evaluasi ini untuk menentukan seberapa jauh suatu

rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun

penyiaran, departemen, dan karyawan (Morrisan, 2013: 354). Pada

tahap ini, nantinya akan adanya evaluasi dan pengarahan tentang apa

saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan

program.

Dalam kegiatan evaluasi, para jajaran manajemen pengelola Ratih

TV mengadakan pembahasan mengenai kendala pada proses produksi

program, kekurangan dan kelebihan program, serta bagaimana

kebelangsungan program dimasa yang akan datang yang didasarkan

kepada kesanggupan kru, keadaan keuangan serta tanggapan dari

masyarakat. Contoh program yang diberhentikan produksinya

sementara waktu yakni Basemen yang melibatkan kreatifitas pelajar.

Program terhenti ketika adanya kegiatan UAS di sekolah-sekolah.

Melalui pengamatan peneliti, acara Basemen juga mengalami evalusi

dan berganti nama menjadi Skulbrity.

Evaluasi menyangkut bagaimana program Ratih TV dapat diterima

oleh audiens yang menjadi sasarannya dilakukan masih sangat

sederhana, yakni melalui penerimaan SMS dan phone live, serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

pendapat-pendapat yang disampaikan secara personal kepada pihak

pengelola, Ratih TV dan belum pernah melakukan survei secara khusus

kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen, dilain sisi, pada lembaga

penyiaran swasta, survei terhadap pemirsa menjadi kegiatan yang

penting dalam rangka mengembangkan program yang sedang menjadi

selera masyarakat dengan harapan mampu memperoleh rating

kepemirsaan yang tinggi demi menarik para pemasang iklan. Selain

dalam hal program, survei coverage area juga dilakukan oleh lembaga-

lembaga televisi guna meng-cover titik-titik area blank spot supaya

audiens yang menjadi sasaran mampu terpenuhi. Seperti yang

diungkapkan oleh J.B Wahyudi (1994:99) bahwa kritik dan saran dari

audiens harus memeproleh perhatian khusus pengelola siaran, sebab

jika rasa puas mereka tidak terpenuhi maka akan berubah menjadi

antipati.

E. Gambaran Proses Input-Output Manajemen Penyiaran pada Ratih TV

Selanjutnya secara keseluruhan, jika dilihat melalui model pendekatan

Input-Output, kegitan manajemen penyiaran pada Ratih TV terdiri dari tiga proses

yakni:

1. Input

Input merupakan bahan baku dasar yang akan diolah menjadi acara

siaran adalah informasi (Wahyudi, 1994:46).Unsur-unsur penting yang

digunakan Ratih TV sebagai landasan operasional yang akan diturunkan

dalam transformation process yakni kedalam kegiatan manajemen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

penyiaran yang ada pada Ratih TV sebagai lembaga penyiaran publik

lokal dengan status kepemilikan milik Pemeritah Daerah Kabupaten

Kebumen mengacu kepada:

a. Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002;

b. KPI, melalui Pedoman Perilaku Penyiaran dan Strandar Program

Siaran (P3SPS);

c. Undang-Undang Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor

11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik

Lokal Televisi Kabupaten Kebumen yang didalamnya terdapat

rincian tujuan Ratih TV;

d. Data Kegiatan pemerintah dari bagian Humas dan Protokol;

e. Evaluasi program siaran.

2. Transformation Process

Selanjutnya pada kegiatan transformation process atau dalam hal

ini adalah kegiatan manajemen terdapat tiga hal penting yang perlu

digaris bawahi yakni sumber daya manusia (pemimpin, manajer, staff,

pelaksana), dana , sarana dan prasarana (Wahyudi, 1994:47).

Pada unsur sumber daya manusia, ditinjau dari kegiatan

Pengorganisasian sebagian besar pengelola berstatus Pegawai Negeri

Sipil yang berdinas pada Bagian Humas dan Protokol Kabupaten

Kebumen serta berasal dari rekruitmen tenaga freelance/ Pegawai Tidak

Tetap (PTT). Akan tetapi, dalam hal ini, pihak manajemen Ratih TV

mengalami kekurangan pegawai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Kegiatan komunikasi cenderung terbuka, baik dilihat dari sisi

internal organisasi kepada staff dan karyawan Ratih TV maupun kepada

dinas-dinas lain untuk bekerjasama dan kepada elemen masyarakat

Kabupaten Kebumen.

Selanjutnya, pada aspek sarana dan prasarana yang juga di tinjau

melalui kegiatan Pengorganisasian, peneliti menemukan adanya

keterbatasan jumlah alat dan perlengkapan untuk kegiatan produksi.

Kemudian, dari sisi pendanaan, kegiatan operasional Ratih TV

didanai oleh biaya APBD Kabupaten Kebumen melalui persetujuan

DPRD, serta adanya peluang pendapatan 15% dana operasional melalui

kegiatan iklan.

3. Output

Output atau produk keluaran Ratih TV sebagai sebuah lembaga

penyiaran di dominasi oleh program-program informasi dengan

presentase sebanyak 51,5 % dan Program acara hiburan memiliki

presentase sebanyak 48.48% . Sedangkan dari segi produksinya, 52 %

merupakan in house production (program buatan sendiri). Selama

operasional Ratih TV, ada tiga jenis program yang diunggulkanyakni

Selamat Sore Kebumen, Berita Kebumen, dan Pasar Reboan, dari

kegiatan program utama tersebut dua program yakni Selamat Sore

Kebumen dan Berita Kebumen lebih diprioritaskan kepada agenda

pemerintah Kabupaten Kebumen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Selanjutnya, proses feedback/ arus balik pada sebuah lembaga

penyiaran telah dilakukan oleh Ratih TV namun masih dengan cara

yang konvensional yakni melalui jumlah penerimaan SMS, telepon, dan

secara personal serta pertimbangan pihak manajemen.

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

116

Bagan 3.3 Gambaran Proses Input Output Ratih TV

Sumber: Olah Data Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user