juni 2016.indd

36
dpudt @dpudt www.dpudt.org Cerita Hijrahnya Laudya Chintya Bella Hikmah >>Hal 17 Ramadan bersama DPU Daarut Tauhiid Jejak Program >>Hal 12

Transcript of juni 2016.indd

dpudt

@dpudt

www.dpudt.org

Cerita Hijrahnya Laudya Chintya Bella

Hikmah

>>Hal17

Ramadan bersama DPU Daarut Tauhiid

Jejak Program

>>Hal12

Ramadan Peduli

Sesama

Ramadan Momentum Kepedulian

saparedaksi

BERSYUKURLAH, karena kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat kembali mengecap manisnya Ramadan. Lihatlah, banyak orang-orang di sekitar kita yang Allah takdir-kan tidak dapat ikut merasakan manis dan lezatnya Ramadan.

Kesempatan baik ini, tidaklah un-tuk disia-siakan, tapi justru dimanfaat-kan sebaik mungkin. Tidak ada jami-nan tahun depan kita akan berjumpa lagi dengan Ramadan.

Perkembangan teknologi saat ini telah banyak berperan dalam aktivitas apa pun. Termasuk mempermudah seseorang untuk berzakat, infak, dan sedekah tanpa mengurangi esensi dari ibadah tersebut. Kita manfaat-kan perkembangan teknologi dengan sebaik-baiknya hanya semata-mata untuk mendapatkan rida Allah.

Ibadah yang dilaksanakan saat Ra-madan akan berbuah pahala yang be-sar. Walau demikian, berbagai macam ibadah yang kita lakukan sama sekali tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan keikhlasan.

Sahabat, yuk kita maksimalkan Ramadan tahun ini dengan ibadah sebaik-baiknya dan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama.

Sapa Redaksi Kolom A Deda

Seputar IslamKabar DPU

Curhat Muslimah

Hidup Bugar

Fokus

Galeri

Pena Sahabat Jejak Program

Info SahabatKabar Cabang

Keuangan

Hikmah

Serba Serbi

Sali & SeliHikayat

Kolom Aa GymCinta Wakaf

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halhal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halSemakin Peduli di Ramadan Tahun Ini

Ta’aruf yang Selalu Gagal

Zakat Fitrah: Ibadah Luar Biasa, Sarat Makna

Kala Tawaran Dipoligami Datang Menghampiri

Perjalanan Menuju Pelaminan

Ramadan Pesta Amal

Sedekah Terakhir untuk IbuRamadan bersama

DPU Daarut Tauhiid

BULAN APRIL 2016

Peduli Korban Banjir Bekasi

Cerita Hijrahnya Laudya Chintya Bella

Marah, Ini Pengaruhnya terhadap Tubuh

Ramadan Bulan Berbagi

Yang Terkutuk di Bulan Ramadan

Wakaf Al-Quran Lebih Mudah Melalui Aplikasi Aa Gym

Perindah Akhlak dengan Berzikir

Ramadan: Nikmat Bertambah, Taat Berlimpah

4

235

24

Salamhal

6

257

2812

10

30 1431

1732

3320

3421

22Semakin Peduli di Ramadan Tahun Ini

daftarisi

Swadaya Edisi No 166,

Juni 2016

S adayaWMedia Komunikasi Daarut Tauhiid

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC, Abu Fadhli Dewan Redaksi H. Herman, H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Tim Redaksi Smart Tauhiid Koresponden Cabang & Unit DPU DT Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Ba-rat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 e-mail [email protected] website www.dpudt.org

4

H. Herman, S.Sos Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid/Ketua Fozwil Jabar

Oleh:

Zakat Fitrah: Ibadah Luar Biasa, Sarat Makna SALAH satu ibadah penting di bulan Ramadan adalah menunaikan zakat fi trah. Zakat ini sering disebut pula sebagai zakat al-abdan atau zakat badan/fi sik kita. Para ulama berdasarkan keterangan dan contoh dari Rasulullah saw menjelaskan besaran zakat fi trah ini hanya satu sha’ atau kalau diukur dengan timbangan sekarang sama dengan 2,216 kg karena satu sha’ sama dengan empat mud. Satu mud = 554 gram.

Ibadah zakat ini berbeda dengan zakat harta atau zakat al-amwal. Kewajiban zakat fi trah berlaku bagi setiap kaum muslimin. Baik kaya maupun miskin, dewasa maupun anak-anak,

selama mereka memiliki makanan seberat satu sha’pada malam Idul Fitri.

Banyak hikmah dan pelajaran dari pelaksanaan ibadah zakat fi trah, pertama berkait dengan ket-auhidan. Begitu besar kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya. Dia tidak membebankan zakat yang besar. Padahal tubuh ini diberikan Allah den-gan sempurna dan kemampuan yang luar biasa. Allah hanya memerintahkan agar sekali dalam seta-hun membayar “sewa” sebesar satu sha’.

Sehingga siapa pun diharapkan dapat menun-aikannya. Bayangkan berapa biaya yang kita keluar-kan setiap tahunnya untuk menjaga dan atau men-gobati tubuh kita agar tetap sehat. Pastilah sangat besar dan berkali-kali lipat daripada jumlah zakat fi trah yang kita tunaikan.

Kedua, setiap kegembiraan yang kita rasakan harus diwujudkan dengan berbagi dengan sesama, terutama orang-orang yang lemah dan kekurangan di sekitar kita. Dapat menunaikan ibadah Ramadan bagi setiap muslim adalah kegembiraan sekaligus kebahagiaan.

Pada momen ini, kita diajarkan berbagi ke-bahagiaan dengan saudara-saudara kita dengan menunaikan ibadah zakat fi trah. Ingat! berbagi kebahagiaan menjadikan kebahagiaan yang kita rasakan akan lebih bermakna dan mendalam.

Ketiga, kita harus menyadari tidak ada ibadah kita yang sempurna. Banyak bolong di sana sininya. Untuk menutupi yang bolong-bolong ketika kita melaksanakan ibadah saum. Allah mensyariatkan ibadah zakat fi trah. Ibnu Abbas menjelaskan, Rasu-

lullah mewajibkan zakat fi trah sebagai pembersih orang saum dari perbuatan dan perkataan sia-sia, serta memberi makanan bagai orang-orang miskin. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)

Terakhir, walaupun secara fi kih ada pendapat yang membolehkan zakat fi trah ini digantikan dengan uang, namun demi menjaga sunnah dan juga menjaga tujuan utama zakat fi trah, ada baiknya kita menunaikan zakat fi trah dalam bentuk makanan pokok.

Dari Abu Said al-Khudry, ia berkata, “Kami dulu mengeluarkan zakat fi trah pada saat Rasulullah ber-sama kami satu sha’ makanan atau kurma atau gan-dum atau anggur, atau sejenis keju. Dan aku selalu mengeluarkannya seperti itu selama aku hidup.” (HR. Jamaah).

5

kabarDPU

MARHABAN Ya Ramadan. Alhamdulillah, Ramadan tahun ini menjadi makin spesial, karena bertepatan dengan milad ke-16 Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhid. Sejak awal berdirinya pada 16 Juni 1999, kami bermimpi kelak Indonesia menjadi negeri yang memiliki jiwa peduli tinggi dan menjunjung nilai-nilai tauhid.

fokus

Tidak mudah untuk mewujudkan mimpi tersebut. Bahkan seorang bijak berkata, “Mimpi tanpa aksi nyata akan selamanya menjadi mimpi dan ia tidak akan menjadi

nyata.” Maka, mimpi itu menjadi tantangan buat kami dan selalu kami lantunkan dalam untaian doa sepanjang malam.

Bersama para donatur dan jemaah yang per-caya dengan apa yang kami kerjakan, mimpi terse-but sedikit demi sedikit mulai menjadi kenyataan. Menunjukan sebuah bentuk. Layaknya potongan puzzle, bentuknya sudah mulai terlihat meski masih ada potongan yang belum tersambung. Kini, akti-vitas kepedulian pun sudah sering kita saksikan di berbagai lapisan masyarakat.

Melalui tema “Ramadan Peduli Negeri”, kami mencoba memberikan triger bahwa berbagi kepedulian itu mudah dan bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja. Berbagai program kepedu-

lian yang membawa pesan tauhid ini semakin me-nyentuh masyarakat di pelosok negeri, dan semoga menghadirkan solusi untuk permasalahan negeri ini.

Alhamdulillah, hingga Desember 2015 lalu, hampir setengah juta orang miskin dhuafa di pe-losok negeri dan manca negara telah merasakan manfaat dari zakat, infak dan sedekah Sahabat. Semua itu dikemas dalam berbagai program yang inovatif dan tepat sasaran, melalui program pendi-dikan, ekonomi, sosial kemanusiaan, dan dakwah.

Bersama kami, mari jadikan Ramadan kali ini lebih bermakna. Mari kita jadikan Ramadan seb-agai momentum meningkatkan kepedulian serta berbagi kebahagiaan kepada sesama. Terima ka-sih kami ucapkan kepada para donatur dan je-maah yang telah mendukung dan mewujudkan semua program-program ini. Semoga Allah SWT meridai.

Hendra Irawan Direktur Fundraising DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

Ramadan Momentum Kepedulian

6

salam

SALAH satu fi trah manusia adalah memiliki kesenangan terhadap sesuatu. Jika rasa senangnya itu sudah mendominasi, pikiran dan perasaannya akan selalu tertuju pada yang disenanginya itu. Waktunya selalu

dihabiskan memikirkan hal-hal yang disenanginya. Sebut saja sepak bola. Olahraga menendang bola dengan kaki ini digandrungi seluruh masyarakat dari berbagai lapisan, mulai balita hingga tua renta.

PESTA AMALRAMADAN

Ketika ada even sepakbola, masyarakat de-ngan gembira menyambutnya. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam demi manyaksikan langsung tim kesa-

yangannya berlaga. Jika tidak sempat menyaksikan langsung, mereka rela menonton hingga larut malam, atau menjelang pagi, atau mendatangi

tempat-tempat yang memfasilitasi aktivitas “nonton bareng”.

Ilustrasi di atas hanyalah sebuah gambar-an masyarakat, tidak hanya di Indonesia

tapi juga di belahan bumi lainnya saat menyambut sesuatu yang

disenangi. Nah, Ramadan kini kembali hadir me-

nyapa.

7

fokus

Apakah perasaan kita sama ketika menyambut sesuatu yang sangat disenangi? Sungguh beruntung jika perasaan kita saat menyambut Ramadan lebih gembira dibanding menyambut pagelaran apa pun.

“Pesta” Baru Saja DimulaiBersyukurlah, karena kita diberi kesempatan

oleh Allah SWT untuk kembali mengecap manisnya Ramadan. Lihatlah, begitu banyak orang-orang di sekitar kita yang Allah SWT takdirkan tidak dapat ikut merasakan manis dan lezatnya Ramadan. Kes-empatan baik ini, tidaklah untuk disia-siakan, tapi justru dimanfaatkan sebaik mungkin karena tidak ada jaminan tahun depan kita berjumpa lagi den-gan Ramadan.

Saat inilah waktunya kita “berpesta” dan “pesta” itu sebenarnya baru saja dimulai. Jika sebelum Ra-madan kita masih tidak bisa saum, inilah saatnya memaksimalkan saum. Jika sebelum Ramadan kita masih “mempermainkan” salat wajib, sekaranglah saatnya kita benar-benar melaksanakan salat. Tidak hanya salat wajib, melainkan juga salat sunnah.

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keyakinan (akan pahalanya) dan niat yang ikhlas dalam meraih ganjaran dari Allah, maka pas dosa-dosanya yang telah lalu

diampuni.” (Sahih Bukhari: 38, Sahih Muslim: 760)

Jika sebelum Ramadan kita masih hitung-hitungan untuk bersedekah, sekaranglah saatnya mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk kebaha-giaan saudara kita yang lainnya. Jika sebelumnya kita masih enggan berbuat kebajikan, sekaranglah saatnya meningkatkan kebaikan. Saatnya kita “ber-pesta” dengan memaksimalkan ibadah. Salat, za-kat, sedekah, itikaf, membaca dan mempelajari al-Quran, dan berbagai ibadah lainnya.

Perkembangan teknologi saat ini telah ban-yak berperan dalam kegiatan apa pun. Termasuk mempermudah aktivitas seseorang untuk berzakat, infak, dan sedekah tanpa mengurangi esensi dari ibadah tersebut. Kita manfaatkan perkembangan teknologi dengan sebaik-baiknya hanya semata-mata untuk mendapatkan rida Allah.

Dengan berbagai kemudahan tersebut, seha-rusnya tidak membuat kita lalai. Tetapi menjadi pemicu untuk selalu melakukan yang terbaik. Ter-masuk dalam beribadah, kemajuan teknologi saat ini harusnya membuat kita semakin giat beribadah dan bertambah ilmu agamanya.

8

Ikhlas, Kunci Setiap IbadahIbadah yang dilaksanakan saat Ramadan akan

berbuah pahala yang besar. Walau demikian, ber-bagai macam ibadah yang kita lakukan sama sekali tidak ada artinya jika tidak diiringi dengan keikhla-san. Hal itu sama saja seperti manusia yang tidak memiliki ruh. Selain lelah, ibadah yang tidak diiringi dengan keikhlasan tidak diterima oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim (Sahih Bukhari: 2840 dan Sahih Muslim: 1153), Rasulullah bersabda, “Ba-rangsiapa berpuasa sehari fi i sabiilillaah (di jalan Allah), maka Allah akan menjauhkan wajahnya (dan seluruh raganya) dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan.”

Para ulama menjelaskan termasuk cakupan mak-na fi i sabiilillaah dalam hadis tersebut adalah; “ikhlas karena Allah semata”. Dalam riwayat yang lain, Rasu-lullah juga bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keyakinan (akan pahalanya) dan niat yang ikhlas dalam meraih ganjaran dari Allah, maka pasti dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (Sahih Bukhari: 38, Sahih Muslim: 760)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin menjelaskan tentang seseorang yang beribadah kepada Allah, tetapi ada tujuan lain. Beliau mem-bagi menjadi tiga golongan.

Pertama: Seseorang bermaksud taqarrub kepada selain Allah dalam ibadahnya, dan untuk mendapat sanjungan dari orang lain. Perbuatan ini membatal-kan amalnya dan termasuk syirik, berdasarkan sabda Rasulullah, Allah berfi rman, “Aku tidak butuh kepada semua sekutu. Barangsiapa beramal mempersekutu-kan-Ku dengan yang lain, maka Aku biarkan dia ber-sama sekutunya. (HR. Muslim, no. 2985; Ibnu Majah, no. 4202 dari sahabat Abu Hurairah)

Kedua: Ibadahnya dimaksudkan mencapai tujuan duniawi, seperti ingin menjadi pemimpin, mendapatkan kedudukan dan harta, tanpa bermaksud untuk taqarrub kepada Allah. Amal seperti ini akan terhapus dan tidak dapat mendekatkan diri kepada Allah. Allah Sub-hanahu wa Ta’ala berfi rman, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasan-nya, niscaya Kami berikan kepada mereka bal-asan pekerjaan mereka di dunia dengan sem-purna, dan mereka di dunia tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka ker-jakan. (QS. Hud [11]: 15-16)

Perbedaan antara golongan kedua dan per-tama ialah, jika golongan pertama bermaksud agar mendapat sanjungan dari ibadahnya kepada Allah; sedangkan golongan kedua tidak bermaksud agar dia disanjung sebagai ahli ibadah kepada Allah, dan dia tidak ada kepentingan dengan sanjungan ma-nusia karena perbuatannya.

Ketiga: Seseorang yang dalam ibadahnya ber-tujuan taqarrub kepada Allah sekaligus untuk tu-juan duniawi yang akan diperoleh. Misalnya, puasa dengan tujuan diet dan taqarrub kepada Allah atau menunaikan ibadah haji untuk melihat tempat-tempat bersejarah, tempat-tempat pelaksaan iba-dah haji dan melihat para jemaah haji.

Semua ini dapat mengurangi balasan keikhlasan. Jika yang lebih banyak adalah niat ibadahnya, maka akan luput baginya ganjaran yang sempurna. Tetapi hal itu tidak menyeret pada dosa, seperti fi rman Al-lah tentang jemaah haji disebutkan dalam Kitab-Nya, “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki) dari Rabb-mu. (QS. al-Baqarah [2]: 198)

“Pesta” ini baru saja dimulai. Saatnya kita berlomba-lomba mempersembahkan yang terbaik untuk Sang Pencipta. Salat lebih dari biasanya, membaca al-Quran lebih dari biasanya, bersedekah lebih dari biasanya, dan menumbuhkan rasa kepedulian lebih dari biasanya.

Tidak lupa untuk selalu memohon ampun ke-pada Allah SWT atas segala dosa yang kita perbuat. Karena selain berlimpah pahala, saat Ramadan, Al-lah juga mengampuni dosa-dosa kita di masa lalu.

Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasu-lullah saw, “Siapa yang berpuasa pada bulan Rama-dan karena keimanan dan mengharapkan keridaan Allah, akan diampuni semua dosa-Nya yang terda-hulu.” (HR. Ahmad dan ash-Habus Sunan)

Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan Allah mempertemukan kita kembali dengan Rama-dan berikutnya. Aamiin.

(Astri Rahmayanti)

9

SEMARANG: Diklatsar Santri Beasiswa Mahasiswa di Bumi Perkemahan Nglimut Gonoharjo Kendal, Sabtu (16/4).

JAKARTA: Binaan beasiswa DPU DT AIS memperoleh juara di perlombaan MTQ, April 2016

GARUT: Doa bersama dan pemberian santunan kepada Panti Asuhan Ulinnuha, Jumat (29/4).

JAMBI: Penyerahan qodrul hasan dana kebajikan dari Bank CIMB Niaga Syariah, Senin (11/4).

SOLO: Training Leadership dengan Kospin Syariah Jateng di Syariah Hotel Solo, Sabtu-Ahad (23-24).

PRIANGAN TIMUR: Peresmian Majelis TaklimKelurahan Ciherang, Tasik(15/4).

PALEMBANG: Kajian Tauhiid bersama AAqobah I, PT. Pusri Palem

BANDUNG:Kajian Asmaul Husna bersama Aa Gym di Masjid Agung Trans

Studio Mall, Kamis (28/4). BEKASI:

Bantuan untuk korban banjir di Jatiasih, Jumat (22/4).

SOLO: : MTMQ Muslimah dengan Teh Ninih di Masjid Nurul Huda UNS, Sabtu (16/4).

10

galeri

UR:Taklim al-Hikmah di g, Tasikmalaya, Jumat

ama Aa Gym di Masjid al-Palembang, Sabtu (30/4).

BOGOR: Pelatihan pengurusan jenazah bekerja sama dengan PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat) di Masjid Daarussyifaa Cicurug, Sukabumi, Selasa (26/4).

BATAM: Seminar Pra nikah ‘Asyiknya Bangun Cinta’, Sabtu (30/4) .

LUBUK LINGGAU: Sinergi program dengan FIF Grup Lubuk Linggau dalam peningkatan kualitas kerja, Rabu (27/4).

LUBUK LINGGAU: Pembinaan rohani dan mental

personel POLRI dan PNS di lingkungan Polresta Lubuk

Linggau, Jumat (8/4).

BOGOR: Diklatsar Beasiswa dan Relawan DPU DT Bogor bersama Gerakan

Sahabat Memberi (GSM) di Kawasan Gunung Salak, Ahad

(10/4).

PALEMBANG: Layanan kesehatan gratis bersama masyarakat di SIT Ulil Albab Palembang, Jumat (22/4).

YOGYAKARTA: Pelatihan ekonomi kreatif pembuatan kue & selai kulit pisang, Sabtu (30/4).

YOGYAKARTA: Kajian Teh Ninih di Masjid Jami at-Taqwa Minomartani, (16/4).

11

RAMADAN BERSAMA DPU DAARUT TAUHIID

RAMADAN menjadi momen yang sangat ditunggu umat Islam di

seluruh dunia. Bulan yang dalam bahasa Arab artinya ‘membakar’ ini, menjadi salah satu bulan suci yang dijanjikan limpahan berkah

dan rahmat. Beribadah sunnah pada bulan tersebut, berpahala layaknya ibadah wajib. Apalagi

ketika melaksanakan ibadah wajib, pahalanya menjadi berlipat-lipat.

Termasuk sedekah yang sangat dianjurkan saat saum Ramadan.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid hadir memfasilitasi para donatur dan muzakki menyalurkan donasi dan zakatnya. Melalui program-program

yang digulirkan, DPU Daarut Tauhiid berdedikasi menyalurkan sedekah dan zakat secara merata dan tepat sasaran, sehingga banyak senyum tercipta dari anak yatim, para jompo, dan para dhuafa se-bagai penerima manfaat dari program-program yang digulirkan.

Dari awal hingga akhir Ramadan, DPU Daarut Tauhiid memilki enam program unggulan khas bulan Ramadan, yakni Pertama, Program Tebar al-Quran. Program ini merupakan program syiar dakwah Islam. DPU Daarut Tauhiid menargetkan menebarkan se-banyak 5.400 mushaf al-Quran ke pelosok pulau Jawa dan Sumatra, ditambah 10 persen dari jumlah terse-but yang akan ditebarkan ke pelosok Papua.

Hanya dengan nominal Rp.50.000, para donatur su-dah ikut mensyiarkan al-Quran ke pesantren-pesantren,

12

jejakprogram

anak, di antaranya hiburan nasyid dan aneka lomba kreativitas anak. DPU Daarut Tauhiid menggulirkan program itu pada 8, 11, 15, 18, 21, dan 25 Juni 2016.

Keempat, DPU Daarut Tauhiid menebarkan 500 paket lebaran ke pelosok Jawa dan Sumatera. Pro-gram tersebut bernama Kado Lebaran untuk Dhuafa. DPU Daarut Tauhiid menyalurkan paket yang berisi gula pasir, kue, minyak goreng, dan sirup pada 20 hingga 25 Juni, kepada para jompo dan difabel.

DPU Daarut Tauhiid menyediakan paket mudik lebaran bagi para kaum difabel sebagai program kelima. DPU Daarut Tauhiid membantu 200 orang difabel ke berbagai kota di Jawa Barat yang jang-kauannya hingga Cirebon dan Kuningan. Para di-fabel tuna rungu, tuna netra, dan tuna daksa akan diantar dengan nyaman dan selamat hingga tujuan mudik mereka.

Terakhir, Program Keenam, DPU Daarut Tauhiid menyalurkan zakat fi trah kepada para jompo, ya-tim/piatu, dan dhuafa. Penyaluran zakat wajib ini dilaksanakan dari 27 hingga 30 Juni 2016. DPU Daarut Tauhiid berharap program-program terse-but dapat melukis senyum pada wajah penerima manfaat. Kebahagiaan itu juga diharapkan dapat dirasakan para donatur dan muzakki. Semoga lim-pahan keberkahan dan rahmat bulan suci Ramadan tercurah kepada kita semua. Amiin.

(Agus Iskandar Darmawan)

madrasah, dan masjid yang menjadi sasaran Program Tebar al-Quran. DPU Daarut Tauhiid menebar ribuan mushaf tersebut dari mulai 26 Mei hingga 4 Juni 2016.

Program kedua adalah Program KAROM (Kado Ramadan untuk Marbot), yakni pemberian 200 kado Ramadan kepada para pejuang dakwah Islam. Penerima kado tersebut adalah para guru ngaji, petugas kebersihan masjid, dan imam masjid. Kado senilai Rp.250.000 tersebut berisi pakaian Ramadan untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Pelaksanaannya dari tanggal 20 hingga 25 Juni 2016.

Program selanjutnya, yakni yang ketiga adalah Buka Besama Anak Yatim (Bersahabat). Program ini digulirkan untuk membahagiakan anak yatim dalam menjalankan ibadah saum Ramadan. Dilak-sanakan di mall atau gedung perkantoran, program ini menyajikan hiburan dan ajang menggali potensi

13

Sejumlah warga lainnya juga mengungsi ke rumah keluarga terdekat yang tidak terkena banjir. Ada juga warga yang memilih bertahan di dalam rumah mereka karena khawatir terjadinya pencu-rian harta benda mereka.

Tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi langsung ber-sinergi dengan BPBD dan tim Indonesia Volunteer, menyalurkan bantuan berupa makanan dan minu-man kepada para korban banjir. Penyaluran dilaku-

HUJAN Lebat yang mengguyur seharian sejak Rabu malam akhir April (20/4) lalu, menyebabkan debit air di pintu air Pondok Gede, Jatiasih semakin meningkat. Hal ini

berdampak kepada jebolnya tanggul yang tidak kuat menahan derasnya debit air. Kali Cikeas pun meluap dan menggenangi rumah warga setinggi sekitar tiga meter. Seban-yak 1.500 jiwa terkena luapan banjir. Mereka tersebar di tiga perumahan, yaitu Pondok

Gede Permai, Perumahan Villa Nusa Indah, dan Pondok Mitra Lestari.

Tim Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Bekasi tiba di lokasi pada keeso-kan harinya untuk melakukan survei lokasi. Ketika tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi tiba,

sebagian warga sudah dievakuasi ke tempat pen-gungsian yang didirikan oleh Badan Penaggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi. Tempat pen-gungsian itu berada di lapangan depan Perumahan Pondok Gede Permai.

KORBAN BANJIR BEKASIPEDULI

14

kabarcabangbekasi

kan melalui dua posko yang tersedia di lokasi.Tidak berselang lama, Tanggul Kali Citarum

jebol pada Jumat (22/4). Ratusan rumah di Muara Gembong, Bekasi, terendam banjir. Desa yang ter-kena dampak banjir adalah Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Bakti.

Tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi kembali berger-ak. Pada hari Sabtu (23/4) tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi datang memberikan bantuan berupa sem-bako dan obat-obatan. Tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi juga bersinergi dengan warga sekitar, mem-bersihkan lokasi banjir serta pembangunan kem-bali tanggul yang jebol.

Tim DPU Daarut Tauhiid Bekasi bersama warga membangun kembali tiga bagian tanggul yang jebol; dua di Kampung Kedung Bokor dan satu di Kampung Kedung Cinde. Pembangunan tanggul menggunakan bambu, pasir, dan beberapa mate-rial seadanya. Walaupun hanya sementara, setida-knya tanggul bisa menahan air hingga pemerintah memperbaiki tanggul secara permanen.

DPU Daarut Tauhiid Bekasi juga menggulirkan program Benah Masjid di sekitaran tanggul-tang-gul yang jebol. Benah Masjid ini merupakan pro-gram yang mana masjid-masjid dibersihkan serta diperbaiki akibat banjir. (Hamzah)

DPU Daarut Tauhiid Bekasi juga menggulirkan program Benah Masjid di sekitaran tanggul-tanggul yang jebol. Benah

Masjid ini merupakan program yang mana masjid-masjid dibersihkan serta diperbaiki akibat banjir.

15

16

HIJRAHNYACERITA LAUDYA CHINTYA BELLA

HIDAYAH datang kepada seseorang dengan caranya sendiri. Cahaya Islam sering mendatangi siapa saja yang merindukan kebahagiaan dan kedamaian hakiki. Seperti yang terjadi kepada salah seorang selebriti ini.

ang kepada gan caranyaa Islam sering apa saja yang ebahagiaan dan kiki. Seperti yang salah seorang

17

hikmah

Cantik, terkenal, dan berlimpah materi tidak menjadikan Laudya Chintya Bella merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Artis yang meniti karir sejak umur 13 ta-

hun tersebut mengalami sebuah titik balik, bahwa kebahagiaan dan ketenangan bisa terasa ketika dirinya memasrahkan hanya kepada Allah SWT, Tu-han Semesta Alam.

Dimulai dari HijabBeberapa kali, artis yang akrab disapa Bella ini

berkunjung ke Baitullah. Kerinduannya yang men-dalam kepada tempat suci umat Islam itu, men-gantarkannya kepada sebuah perenungan. Suatu ketika dalam perjalanan menuju Baitullah, Bela ber-tafakur, dirinya merasa begitu kesepian dan hampa. Ternyata banyaknya harta bukan merupakan tolak ukur kebahagiaan.

Tidak hanya itu, dalam kesehariannya sebagai artis, Bella sering merasakan kekeringan hati. Rasa kesepian itu kerap melandanya, sepulang dari hin-gar-bingar pekerjaan dan pergaulannya setiap hari.

Suatu ketika seorang ustaz bertanya kepadanya mengenai ajal yang akan menjemput. Ajal itu tidak melihat waktu dan siapa pun. Ajal selalu mengintai tanpa sepengetahuan. Sejak saat itu, Bella bertekad, tidak ingin ajal menjemput ketika ia masih dalam keadaan jauh dari Tuhannya.

Bella mengetahui kewajiban seorang muslimah untuk berhijab. Namun, dirinya selalu menunda-nunda karena berbagai alasan. Mulai dari dirinya yang belum menikah hingga cita-cita lain yang har-us dicapainya. Tapi akhirnya Bella pun memutuskan memulai perubahannya dengan berhijab.

Tepat tanggal 8 Januari 2015, sepulang umrah, Bella mantap mengenakan hijab sebagai kewajiban seorang muslimah terhadap agamanya. “Di tahun 2015, alhamdulillah Allah kasih kesempatan saya belajar, untuk berubah, Insya Allah menjadi lebih baik dan berada di jalan Allah,” ujar artis asli Band-ung ini dalam suatu kesempatan ketika mengun-jungi Daarut Tauhiid (DT).

Merasa MenyesalBanyak hal negatif yang pernah dilewati Bella

sebelum ia memutuskan berada di jalan Allah. Berbagai genre fi lm yang mengharuskan dirinya membuka aurat, seperti fi lm yang melambungkan namanya, dilakoninya. Berbagai pekerjaan sebagai model iklan hingga penyanyi pun dijalaninya.

Dalam kehidupan pribadi, Bella juga berulang kali berganti pacar. Bahkan, sebelum memutuskan untuk berhijrah, dirinya sempat berpacaran dengan seorang yang berbeda kayakinan. Bella pun tidak membatasi pergaulan. Pulang larut malam untuk sekadar hura-hura dengan teman-teman, dinikmat-inya dengan perasaan kosong.

“Masya Allah banyak sekali kesalahan yang saya lakukan. Banyak hal-hal yang saya lakukan itu tidak baik. Untuk itulah saya merasa, saya merasa seperti mualaf. Saya seperti orang yang baru masuk Islam lagi,” ungkap Bella sambil menitikan air mata.

Hijrah sebagai Rasa SyukurHijrah yang diputuskan oleh Bella juga meru-

pakan bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT. Pe-meran utama dalam fi lm Surga yang Tak Dirindukanini, merasakan begitu banyak karunia Allah yang telah dirasakannya.

Ketika berhijrah pun Bella mengaku sangat dimudahkan oleh Allah SWT. Saat memutuskan berhijab, keluarga mendukung sepenuhnya. Bah-kan ibu yang dicintainya sangat bahagia dengan keputusan Bella. Meskipun ada sebagian teman yang menyayangkan keputusannya, tapi tidak lan-tas membuatnya mundur.

Rasa syukur itu terus bertambah. Bella men-gungkapkan, Allah mempertemukan dirinya den-gan orang-orang yang membuatnya semakin dekat dengan Allah. “Saat saya mau hijrah, saya diperte-mukan dengan orang-orang yang membuat saya dekat dengan Allah. Jadi saya seperti digiring. Ni ya tong lewat kaditu, lewat kadie. Ya Allah, Allah baik sekali,” ungkapnya.

18

Masya Allah banyak sekali kesalahan yang saya lakukan. Banyak hal-hal yang saya lakukan itu dak baik. Untuk itulah saya merasa, saya merasa seper mualaf. Saya seper orang yang baru masuk Islam lagi,”

Mendalami Islam dan Giat BerbagiSetelah memutuskan berhijrah, Bella bertekad

mempelajari Islam. Menjadikan agama Allah ini se-bagai agama yang dianutnya secara benar. Bukan hanya agama yang dianut karena keturunan.

“Saya orang yang ingin dekat dengan Allah, dengan Islam, ingin tahu agama yang saya anut itu seperti apa. Saya sangat bersyukur, bersyukur sekali dengan pilihan saya ini. Saya dilindungi dan diper-temukan dengan orang-orang yang masya Allah,” ujar Bella sambil mengusap air matanya.

Bella pun mulai mempelajari al-Quran. Dia mem-baca ayat demi ayat dengan artinya. “Saya yakin bahwa al-Quran itu pedoman untuk saya, untuk kita semua umat Islam. Untuk itulah, saya mulai membacanya. Mulai ingin mengetahui arti-arti-

nya dari setiap ayat tersebut,” kata Bella.Sebagai ungkapan rasa syukur, artis 28 tahun ini

juga giat berbagi kepada sesama muslim. Bebera-pa kegiatan dilakukannya untuk membantu muslim yang membutuhkan. Salah satunya proyek Wakaf al-Quran yang dilakukannya ketika berkunjung ke DT. Bersinergi dengan artis lainnya, Bella berusaha mene-barkan al-Quran sampai ke pelosok-pelosok negeri.

(Agus Iskan-dar Darmawan)

seper orang yangslam lagi,”

dan Giat Berbagiuskan berhijrah, Bella bertekadMenjadikan agama Allah ini se-dianutnya secara benar. Bukandianut karena keturunan.ng ingin dekat dengan Allah, tahu agama yang saya anut itu

ngat bersyukur, bersyukur sekalia ini. Saya dilindungi dan diper-

orang-orang yang masya Allah,” engusap air matanya.mempelajari al-Quran. Dia mem-at dengan artinya.

al-Quran ituaya, untuk lam. Untuk

membacanya.ahui arti-arti-

Bersinergi dengan artis lainnya, Bella berusaha mene-barkan al-Quran sampai ke pelosok-pelosok negeri.

(Agus Iskan-dar Darmawan)

19

SUATU ketika Rasulullah saw naik ke atas mimbar, kemudian beliau mengucapkan kalimat “aamiin…” yang pertama. Kemudian mengucapkan kalimat “aamiin…” yang kedua. Lalu kembali mengucapkan kalimat “aamiin...” yang ketiga. Setelah selesai berkhutbah, para sahabat bertanya tentang “aamiin” yang diucapkan oleh Rasul. Mereka bertanya, “Siapa yang berdoa dan didoakan sehingga Rasulullah mengamininya?”

Kemudian Nabi menjawab, beliau kedatangan malaikat Jibril dan mengatakan, “Semoga masuk neraka dan terkutuk seseorang yang sempat menemui kedua orangtuanya, tetapi tidak sempat mengabdi dan

memuliakannya.” Menjadi terkutuk dan masuk neraka karena orangtua adalah lahan pengampunan dari Allah SWT, maka yang tidak mengabdi kepada orangtua, sesungguhnya telah menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Untuk itu, Nabi mengucapkan “amiin” yang pertama.

“Aamiin...” kedua adalah orang yang mendengar nama Nabi saw disebutkan, tetapi tidak mengucapkan salawat kepada beliau. Maka orang tersebut adalah orang yang terkutuk. Karena salawat kepada Nabi adalah pintu yang amat lebar untuk mendapatkan syafaatnya.

Kemudian “amin...” ketiga adalah orang yang sempat menemui bulan Ramadan, dan ketika ia keluar dari bulan tersebut dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah. Sebab bulan Ramadan adalah bulan pengampunan. Bulan rahmat dan keridaan-Nya Allah. Tetapi di bulan itu, ia tidak berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya dan tidak ada usaha me-ngurangi kemaksiatan.

Rasulullah saat itu juga bercerita tentang sesuatu yang akan terjadi di masa-masa mendatang. Yakni adanya orang celaka dan terkutuk di bulan suci Ramadan. Orang yang tidak pernah peduli dengan bulan mulia tersebut. Sebelum Ramadan tidak ada semangat menyambutnya, dan disaat Ramadhan tiba, tidak bersyukur terhadap nikmat kesempat-an bisa memasukinya. Sehingga amal baik pun tidak segera ditingkatkan, dan maksiat tidak berusaha dikurangi.

Disebutkan juga oleh para ulama, tanda yang meninggal dalam kemuliaan iman (khusnul khatimah) adalah mereka yang berusaha membuat perubahan selama bulan Ramadan agar lebih baik dari sebelum Ramadan. Ada pun tanda yang meninggal dalam keadaan celaka (su’ul khatimah) adalah me-reka yang saat Ramadan tiba, tidak menghargai bulan mulia ini. Tidak ada upaya meningkatkan amal baik. Segala kemaksi-atan yang dilakukan di luar Ramadan, dengan mudahnya dilakukan saat berada di bulan suci Ramadan. Wallahu a’lam. (sumber: aliyfaizal.blogspot.co.id, dengan beberapa per-ubahan)

YANG TERKUTUK DI BULAN RAMADAN

20

hikayat

PARA muwakif kini lebih mudah melakukan Wakaf al-Quran Daarut Tauhiid (DT). Program yang digulirkan Wakaf DT ini, bisa ditunaikan melalui aplikasi Aa Gym.

Kita  launching  tanggal 15 April, ada di ap-likasi tanggal 20 April. Alhamdulillah, sek-arang sudah ada yang wakaf sebanyak 35 juta,” ujar Agus Kurniawan, Direktur Wakaf

DT, akhir April lalu.Sahabat bisa mengunduh aplikasi Aa Gym

di  Play Store  secara gratis. Setelah aplikasi terpas-ang di smartphone, buka aplikasi, sahabat akan di-berikan kutipan terbaru dari KH. Abdullah Gymnas-tiar (Aa Gym). Sentuh tool bar menu yang berada di kiri atas. Sahabat kemudian diantarkan ke deretan pilihan menu. Pilih menu Donasi Online.

Setelah menyentuh menu Donasi Online, saha-bat lalu diberikan tiga pilihan untuk donasi yakni Wakaf Al-Quran, Wakaf DT, dan DPU DT. Pilih Wakaf Al-Quran, sahabat kemudian disuguhi dua pilihan submenu; Tentang Wakaf Qur’an dan Form Wakaf.

Bagi sahabat yang ingin mengetahui penger-tian, dasar hukum, dan keutamaan wakaf, bisa memilih menu Tentang Wakaf Quran. Di dalamnya terdapat dua hadis yang menjadi dasar hukum wakaf, khususnya Wakaf Quran. Hadis tersebut juga dilengkapi dengan penjabaran yang jelas di bawahnya.

Di bawah menu Tentang Wakaf Quran, sahabat bisa memilih menu Form Wakaf. Setelah masuk ke

menu tersebut, sahabat dapat melihat desain al-Quran yang akan diwakafkan. Sahabat dengan jelas melihat al-Quran yang bernama Mushaf At-Tauhiid.

Dalam menu Form Wakaf, sahabat akan mem-peroleh informasi nomor rekening Wakaf Quran; Mandiri dengan nomor rekening 13200.2500.2800 dan 11. 4000.4925 di Bank Mu’amalat Indonesia a.n Yayasan Daarut Tauhiid.

Sahabat bisa langsung mengisi form konfi rmasi seteleh melakukan transfer, termasuk mengirim gambar bukti pembayarannya. Bagi sahabat yang sibuk, dapat meminta dijemput dengan mengisi form alamat, kemudian sentuh tombol kirim.

Sahabat bisa menunaikan wakaf kapan saja, di mana saja, sepanang ada koneksi internet. Hal tersebut, ungkap Agus, karena Wakaf Quran bisa dilakukan melalui smartphone. “Inginnya Ramadan sudah banyak yang didistribusikan. Sudah banyak yang menitipkan wakafnya,” harap Agus.

(Agus Iskandar Darmawan)

WAKAF AL-QURAN LEBIH MUDAH MELALUI APLIKASI AA GYM

21

cintawakaf

Oleh:

Ramadan: Nikmat Bertambah, Taat Berlimpah

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa -dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

HATI1. Niat

Meraih keridaan Allah SWT.Meraih ampunan dan kasih sayang Allah SWT.

2. TekadMeningkatkan muraqabatullah (perasaan bahwa Allah mengawasi kita).Banyak berzikir, minta ampun, dan berdoa pada se-tiap kesempatan (duduk, berdiri, dan berbaring).Memberikan skala prioritas terhadap segala ak-tivitas yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.Melakukan amalan Ramadan yang terbaik, Memperbanyak aktivitas yang berhubungan de-ngan kegiatan amal sosial bagi kaum dhuafa serta kegiatan dakwah.Memperbaiki amalan Ramadan yang lalu, dan bertekad menghilangkan amalan/kebiasaan bu-ruk).Berusaha saling menjaga hati, lisan, dan sikap un-tuk menyempurnakan puasa serta menjaga pan-dangan. Bagi perempuan yang belum menutup aurat, harus memulai menutup aurat untuk sete-rusnya.Menjauhkan diri dari sebab-sebab yang dapat mendekatkan diri pada kemaksiatan, seperti peri-laku, pergaulan, bacaan, tontonan, dan konsumsi (misalnya rokok) yang sia-sia.Tidak berlebih-lebihan dalam menyambut Idul Fitri dengan berbangga-bangga dalam hal makanan, pakaian, atau hal-hal duniawi lainnya.Menyambung Ramadan dengan melakukan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

AKAL1. Ilmu

Memahami fi kih dan keutamaan-keutamaan ama-lan Ramadan. Membuat perencanaan dengan matang untuk be-ramal yang terbaik selama Ramadan.Merancang aktivitas kerja rutin agar sesuai dengan rencana kerja Ramadan.

2. PembendaharaanBaca Quran per hari.

Khataman Quran. Hafalan Quran. Tadabur Quran.

Ilmu agama lainnya.

HARTAAnggarkan untuk yang terbaik. “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR.Tirmidzi, disahihkan al-Albani dalam Sahih at-Tirmidzi, 614)Zakat.

Zakat fi trah dan infak.Untuk berbuka dan sahur. “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapat-kan pahala orang tersebut tanpa sedikit pun mengu-rangi pahalanya.” (HR. at-Tirmidzi no.807, ia berkata: “Hasan sahih”)Sedekah.

“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadan.” (HR. al-Baihaqi, al-Khotib, dan Ibnu at-Turmudzi)

FISIK1. Sehat

Tekad untuk sehat, bugar, kuat, dan manfaat.Tidak berlebihan dalam berbuka dan sahur. Minum air putih yang cukup. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena bersifat diuretik dan membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui urinasi.Tetap mengonsumsi air putih delapan gelas se-hari dengan pola 2+4+2. Minumlah dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan dua gelas saat sahur.Batasi konsumsi makanan yang terlalu manis dan mengandung banyak gula, karena justru da-pat membuat tubuh lemas di siang hari.Jika memiliki waktu luang di sore hari, sempat-kan berolahraga ringan seperti jalan sore ber-sepeda atau peregangan. Hal yang sangat baik untuk menjaga kebubagaran tubuh.Atur waktu tidur. Misalnya malam jam 22.00-03.00 (5jam) sebelum/sesudah dhuhur lebih ku-rang 30 menit. Disunnahkan qailulah (tidur tidak lama) pada pertengahan siang karena dapat meningkatkan daya ingat, produktivitas, menurunkan stres, mengobati insomnia.Berdoa dengan kesungguhan hati agar Allah SWT memberi karunia sehat yang membuat taat.

Selamat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadan. Semoga Allah SWT memberi petunjuk, kecukupan, dan perlindungan.

Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

22

kolomadeda

Ta’aruf yang Selalu GagalOleh:

Orangtua saya meminjam uang dari bank sebe-sar Rp45 juta dan harus menyicil selama dua tahun. Apakah wajib zakat atau tidak?

(291B7xxx)Tidak wajib zakat. Tapi kalau mau infak tentu baik.

Bolehkah membayar zakat kepada adik kand-ung sendiri?

(+62-812-7804-xxxx)Boleh membayar zakat kepada adik kandung

yang sehari-harinya di luar tanggungan kita, serta adik tersebut termasuk bagian dari asnaf mustahik zakat.

Ketika masih muda saya tidak pernah salat, zakat, dan puasa. Sekarang saya ingin bertobat. Apakah wajib membayar utang-utang salat, zakat, dan puasa saya?

(+62-813-0042-xxxx)Bertobatlah dengan baik, ikhlas dan sungguh-

sungguh serta perbanyak amal kebajikan. Zakat dan puasa musti dibayar, tapi salat diganti dengan memperbanyak salat sunnat.

Apa hukumnya bila mas kawin masih utang sampai punya anak, kemudian bercerai tapi mas kawinnya belum dibayarkan?

(271F3xxx)Mas kawin wajib dibayar. Kecuali kalau

dibebaskan oleh istri. Kalau tidak dibayar menjadi utang.

Mengapa ketika ada niat baik untuk ta’aruf, saya selalu gagal? Mungkin ada saran atau kiat agar niat baik ini bisa terlaksana?

(3236Axxx)

Lakukan introspeksi, siapa tahu ada sesuatau yang kurang baik pada sikap Anda. Tidak boleh putus asa. Allah Maha Kuasa untuk memberi yang lebih baik kepada Anda.

Di daerah saya masih banyak yang awam be-ragama. Mereka selalu melihat aliran, golon-gan, dan saling menyalahkan antara umat seagama. Bagaimana menurut aturan Islam yang kaff ah?

(+62-859-7402-xxxx) Islam itu satu. Orang muslim termasuk yang

bergabung dengan salah satu lembaga atau or-ganisasi tidak dilarang, sepanjang ajarannya bukan ajaran sesat. Perbedaan organisasi tidak boleh menjadikan perpecahan, tapi justru harus menjadi ajang kompetitif (fastabiqul khairat). Melaksanakan Islam yang kaff ah adalah mengimani, melak-sanakan, mempelajari, dan mendakwahkan Islam.

Apa boleh saya salat tahajud berjamaah ber-sama istri dan anak-anak?

(+62-828-2245-xxxx) Boleh salat tahajud berjamaah bersama istri

atau dengan anak-anak kita.

Prof. Dr. KH. Miftah FaridlDewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

23

seputarislam

Oleh:

Bagaimana kalau istri pertama belum men-gizinkan? Ini adalah tugasnya suami untuk meya-kinkan istrinya agar bisa rida. Dengan demikian, seorang suami yang hendak berpoligami wajib mempersiapkan istrinya. Istri harus diyakinkan bahwa dengan berpoligami, kasih sayang dan per-hatian darinya tidak akan berkurang. Suami harus tahu apa yang ditakutkan istrinya dari niatan dia berpoligami. Lalu, berikan keyakinan dan jaminan kalau ketakutan tersebut tidak akan terjadi. Apa-lagi kalau suami benar-benar memegang apa yang telah dijanjikannya itu.

Bagaimana kalau sahabatnya jadi memben-ci? Hal ini menjadi pelajaran bahwa tidak semua perempuan siap dipoligami. Ada yang imannya sangat kuat, ada yang biasa-biasa saja, ada pula yang 100 persen tidak setuju dengan poligami, apa pun alasannya. Dengan demikian, kita harus bela-jar meraba perasaan orang lain. Sesungguhnya, poligami yang dipaksakan, yang mana istri per-tama tidak rida, lebih dekat dengan kemudaratan. Prahara akan terjadi. Kedepannya bukan sakinah mawaddah dan rahmah yang didapat, justru ke-bencian dan aneka kemudaratan yang muncul.

Maka, perbanyaklah doa kepada Allah. Apa-bila pernikahan ini adalah yang terbaik, doakan istri pertama bisa kuat, bisa rida, calon suami juga bisa adil, dan kita pun bisa menjalaninya dengan baik. Jangan lupakan pula salat istikharah untuk mendapatkan petunjuk terbaik dari Allah Ta’ala. Insya Allah, kalau sudah istikharah, kita tidak akan rugi. Nanti Allah Ta’ala akan memberi kecondon-gan hati pada pilihan, melanjutkan, menunda, atau membatalkan pernikahan.(*)

Ninih MuthmainnahKetua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

Wa’alaikumussalam wr.wb. Rasulullah saw adalah contoh terbaik, teladan paling sempurna bagi seorang muslim. Keteladanan beliau termasuk pula dalam hal pernikahan dan berkeluarga. Bagaimana beliau men-jadi suami terbaik ketika beristri satu, yaitu Khadijah al-Kubra. Beliau pun menjadi contoh yang sempurna ketika istrinya lebih dari satu, yaitu setelah mening-galnya Khadijah. Maka, bagi siapa pun yang ingin ber-poligami, contohlah Rasulullah saw, sehingga yang bersangkutan mampu memperlakukan istri-istrinya dengan perlakuan terbaik. Sesungguhnya, berpoli-gami bagi orang beriman seharusnya membawa ke-baikan, keberkahan, dan kebahagiaan. Hal ini hanya bisa didapatkan apabila niat awal berpoligami adalah karena Allah.

Apa yang dilakukan oleh saudari penanya su-dah benar. Bahwa, sebelum menerima pinangan untuk menjadi istri kedua, harus dipastikan ada keridaan atau izin dari istri pertama. Mengapa? Me-nikah itu bertujuan untuk meraih sakinah, bukan untuk sembunyi-sembunyi, bukan pula untuk me-nyakiti (kalau merasa disakiti). Sebenarnya, kurang pas andai istri pertama sakit hati dan tidak mengiz-inkan suami berpoligami, terlebih apabila suami memiliki kemampuan untuk hal itu. Namun, untuk budaya Indonesia (melayu) hal semacam ini belum bisa diterima 100 persen.

KALA TAWARAN DIPOLIGAMI DATANG MENGHAMPIRI

Assalamu’alaikum wr.wb. Teteh, saya seorang akhwat berusia 34 tahun. Selama ini, saya sering

ditawari untuk dipoligami, sampai tujuh kali. Saat ini, suami dari sahabat saya menawari saya

menjadi istri keduanya. Saya pun menerima den-gan berbagai pertimbangan. Salah satu syarat-

nya adalah istri pertama harus rida. Masalahnya, sahabat saya itu belum mau dimadu, bahkan dia berbalik tidak suka kepada saya. Apa yang harus

saya lakukan dengan kondisi ini? Terima kasih atas jawabannya. Jazakillahu khair.

Hamba Allah

24

curhatmuslimah

ADA seorang mahasiswa saya bertanya, Assalamu’alaikum

Pak Tauhid, saya masih kuliah semester 6, tapi saya sudah memiliki

kekasih (calon). Dia itu masih satu kampus dan satu angkatan juga

dengan saya. Kami sudah serius menjalin hubungan sampai jenjang

pernikahan. Terpikir juga oleh saya untuk segera menikah agar

menghindari fitnah. Alhamdulillah, saya sendiri sudah memiliki

penghasilan sendiri walaupun belum banyak. Dia juga suka

mengajar privat. Sebelum melangkah lebih jauh, saya ingin meminta

pertimbangan Pak Tauhid tentang rencana saya tersebut? Terima kasih.

25

Oleh: Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

PERJALANAN MENUJU PELAMINAN

Tidak ada kata yang paling bijak untuk dika-takan, selain ungkapan doa, semoga siapa pun yang bernasib seperti mahasiswa ini, diberi kemudahan oleh Yang Mahakuasa

dalam memutuskan salah satu perkara besar dalam hidup, yaitu menikah sekaligus menjalaninya. Te-tapi, sebelum memutuskan melangkah ke gerbang pernikahan, untuk meniti perjalanan berumah tangga, ada beberapa hal yang selayaknya kita ke-tahui dan pahami.

PersiapanSebuah ungkapan mengatakan bahwa “gagal

dalam merencanakan, sama artinya dengan mer-encanakan gagal”. Artinya, dalam mengerjakan apa pun, terlebih sesuatu yang besar, menyangkut diri sendiri dan orang lain, menyangkut kebahagiaan dunia dan akhirat, persiapan yang matang men-jadi kunci dalam meraih keberhasilan. Demikian pula halnya dengan pernikahan. Sebagai sesuatu peristiwa yang sakral dan bernilai tinggi, persiapan menjadi kata kunci agar pernikahan bisa dijalani dengan baik.

Apa saja yang harus dipersiapkan? Paling tidak, ada tiga komponen yang harus dipersiapkan, yaitu persiapan calon suami, persiapan calon istri, dan persiapan orangtua atau mertua.

hidup bugar

26

Persiapan bagi Calon SuamiApa saja yang harus disiapkan oleh calon

suami ketika pernikahan sudah tampak di depan mata? Ada empat hal. Pertama, kesiapan menjadi seorang pemimpin di keluarga. Allah Ta’ala telah menganugerahkan bagi laki-laki kuasa kepemim-pinan di rumah tangga. Walaupun demikian, po-sisi dia tidak berarti berarti menjadi lebih tinggi dari yang dipimpin. Jabatan hanya sekadar pem-bagian tugas, dengan beban tanggung jawab yang lebih besar.

Kedua, kesiapan ilmu, khususnya ilmu agama. Seorang suami harus bisa mendidik istrinya. Seo-rang suami yang kurang ilmu, biasanya hanya bisa “ngarang”. Dan orang yang “ngarang” cenderung bersikap emosional, mudah marah. Pengetahuan agama yang dimiliki, tidak harus sempurna. Seti-daknya mengetahui mana yang wajib, sunnah, dan mana yang makruh.

Ketiga, kesiapan mental dan ruhiyah. Dalam rumah tangga pasti akan ditemukan banyak masa-lah. Agar dapat mengelola masalah secara cerdas, seseorang memerlukan mental kuat dan hati yang lapang. Orang yang “lemah” mental dan imannya, cenderung goyah ketika dihadapkan pada sebuah masalah. Saat dia memaksakan diri menghadapi masalah tersebut, apa yang dilakukan biasanya ha-nya menambah masalah baru.

Keempat, kesiapan finansial (keuangan). Membangun pernikahan tidak cukup hanya dengan cita-cita ideal. Memiliki keyakinan ba-hwa Allah Mahakaya memang penting, akan tetapi kita pun harus menyempurnakannya

dengan ikhtiar. Kesiapan finansial yang lebih penting tentu saja adalah setelah menikah. Apakah Anda sudah siap membiayai dan me-menuhi kebutuhan istri dan Anda kelak? Perta-nyaan semacam ini harus mampu dijawab oleh seseorang yang akan menikah.

Persiapan bagi Calon IstriSeorang calon istri harus siap belajar agama,

siap menaati suami, siap mental apabila suaminya sesuai dengan harapan dan siap pula bila dia ti-dak sesuai harapan. Hal yang pertama kali harus disiapkan oleh seorang calon istri adalah lurusnya niat dan “beragama”. Apabila sepasang suami-istri sudah seagama, seakidah, separuh agama insya Al-lah sudah dia peroleh. Dia tinggal berusaha mem-peroleh yang setengahnya lagi, yaitu: hormat pada suami, harmonis dalam pergaulan, hemat dalam pembelanjaan, sering introspeksi agar tahu keku-rangan dan kelebihan diri.

Persiapan OrangtuaProses pernikahan tidak lepas dari soal wali-

mah atau resepsi pernikahan. Walau tidak wajib, resepsi pernikahan dianjurkan oleh Rasulullah saw. “Buatlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing”. Artinya, tetangga dan kerabat harus tahu agar tidak menjadi fi tnah. Resepsi tidak perlu ber-mewah-mewah, apalagi yang menjurus pada dosa dan maksiat. Hal yang lebih penting adalah rasa syukurnya dengan mengundang kerabat dekat; bersyukur Allah SWT telah mempertemukan jodoh terbaik sebagai anugerah.

Perkawinan hanya diizinkan jika pihak laki-laki sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun. Nah, berdasarkan persyaratan itu, anak mahasiswa; termasuk yang diperbolehkan oleh negara untuk menikah, mengingat pada umumnya mahasiswa berumur di atas 18 tahun

27

Kematangan Biologis dan PsikologisBagaimana dengan status “pernikahan dini”?

Sejatinya, wacana menikah pada saat kuliah pernah menjadi polemik yang memicu kontroversi dari ko-mentar berbagai kalangan. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Jika saya tidak keliru, semuanya berawal dari tulisannya Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono sekitar tahun 1983 yang berjudul ”Bagai-mana Kalau Kita Galakkan Perkawinan Remaja?”

Guru Besar Psikologi UI ini mengemukakan, pernikahan remaja merupakan pilihan terbaik men-ciptakan pergaulan yang baik dan sehat. Beliau ber-argumen, mencegah bahaya itu harus didahulukan daripada mengambil manfaat. Memang, penun-daan usia perkawinan memiliki sejumlah manfaat. Anak tetapi, ”pernikahan dini” atau ”pernikahan usia remaja” sangat diperlukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar, semisal perzinahan, per-gaulan bebas, dan sejenisnya.

Apa yang diungkapkan Prof. Sarlito Wirawan

sebenarnya memiliki dasar hukum yang kuat. Kita dapat merujuk pada Undang-Undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam undang-undang ini disebutkan perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang lelaki dengan seorang perempuan sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perka-winan hanya diizinkan jika pihak laki-laki sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun. Nah, berdasarkan persyaratan itu, anak mahasiswa; termasuk yang diperbolehkan oleh negara untuk menikah, meng-ingat pada umumnya mahasiswa berumur di atas 18 tahun.

Apabila kita melihat dari sudut pandang bi-ologis dan medis, pernikahan usia mahasiswa pun sudah memenuhi unsur “kelayakan”. Mengapa? Se-bab, secara biologis, usia mahasiswa sudah dapat dikategorikan sebagai usia yang matang. Bahkan, masa paling ideal bagi perempuan untuk memiliki anak adalah antara 20-30 tahun. Oleh karena itu, menikah ketika kuliah S1, secara medis tidak ada masalah.

Bagaimana secara psikologi? Lois Hoff man, et.al. dalam bukunya yang berjudul Developmental Psycology Today menyatakan, rentang usia 20-24 tahun merupakan saat terbaik menikah. Rentang usia ini adalah rentang usia terbaik untuk meni-kah, baik untuk memulai kehidupan rumah tangga maupun mengasuh anak pertama.

Dari uraian tadi, menikah pada usia kuliah, su-dah memiliki kelayakan, baik secara yuridis, agamis, psikologis, maupun medis. Jadi, tidak ada masalah. Hal penting yang harus dilakukan adalah benar-benar siap mental dan siap bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil, plus dapat meyakinkan kedua orangtua sehingga mereka berkenan memberikan restu.

Namun, wajah itu terus menyapa dan ber-ada di depan mata. Bayangan dan seny-umnya mengalahkan semua rasa lelah yang ada. Kembali, semangat hidup me-

nyala. Bak api yang tersiram minyak.Ibu, satu wajah yang mampu menguatkan

semua semangat dalam diri ini. Kini, beliau terbar-ing lemas tak berdaya. Sakit di organ pencernaan yang mengakibatkan sebagian ususnya harus di-potong, membuatnya terlihat semakin renta.

Saya, sebagai tulang punggung keluarga harus merawat dan mencari nafkah untuk biaya rawatnya yang tidak sedikit. Lelah dan sakit pun tidak ingin dirasa. Semua saya lakukan demi ibu. Ingin melihat-nya kembali berjalan, tersenyum, dan beraktivitas

SIANG hari telah berganti gelap. Gerimis masih terus menemani sepanjang penghujung malam.

Lelah badan seakan sudah menyatu dengan desah nafas, pun

kantuk yang terus menyapa.

SEDEKAH TERAKHIR

UNTUK IBU

28

penasahabat

seperti sedia kala.Sebagai anak perempuan tertua, saya memiliki

tanggung jawab penuh dalam merawatnya. Setiap hari saya pergi pagi dan pulang hampir jam 10 malam untuk mencari nafkah, lalu dilanjut merawat ibu hingga tengah malam. Semua saya lakukan dengan telaten, demi kesembuhannya.

Bila ada yang bertanya apakah saya merasa le-lah, saya akan menjawab, “Iya.” Namun, setelahnya saya akan menjawab, “Saya bahagia, mungkin inilah wujud bakti dan sedekah saya kepada keluarga. Se-dekah kepada ibu.”

Bekerja merawat ibu dan mengesampingkan kepentingan dan keinginan pribadi demi keluarga, saya lakukan karena ingin mengharap rida-Nya.

Hingga akhirnya, Allah memanggil ibu kembali kepada-Nya.

Saya sedih dan bahagia. Sedih karena kehilan-gan orang yang memberikan semangat hidup bagi saya. Seberat apa pun cobaan yang saya hadapi, ada ibu yang selalu menenangkan. Memberi pelukan hangat dan nasihatnya. Bahagia, karena saya sudah memberikan yang terbaik dan perhatian semampu saya, entah besar atau pun kecil kepadanya.

Saya pun berharap hanya Allah yang membalas semuanya, sehingga menguatkan dan mengistiqa-mahkan saya berada di jalan-Nya. Walau tanpa ibu yang selama ini ada buat saya, saya yakin ada Al-lah yang tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Amiin. (Hamba Allah di Bandung)

“Iya.” Namun, setelahnya saya akan menjawab, “Saya bahagia, mungkin inilah wujud bak dan sedekah saya kepada keluarga. Sedekah kepada ibu.”

Hi khi All h il ib k b li

29

info&kuissahabat

Menikah Melahirkan

pada 16 April 2016 di Bogor.

Putri kedua dari Yuli Andri, S.Si dan Tina Gumiantini (donatur DPU DT Bogor),

pada 2 Mei 2016.

Widia Sulistia (santri karya DPU DT Bogor) dengan M. Ridwan Ghozali

Aleena Andriana Meylannisa

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpu-daaruttauhiid.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID & REKENING:

JAKARTARukan Pejaten, Jalan Pejaten Raya Kav.2 No.3, Pejaten Barat, Jakarta Selatan Telp. 021-99966498Rek: Bank CIMB Syariah 5200 1004 69000 a/n. DPU Daarut Tauhiid

DPU DT Unit Cipaku JakartaJalan Cipaku 1 No.18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telpon 021 7235255. Call Center 0896 9000 0001.Rek Zakat CIMB Syariah 5200 10013 2001

BOGORJalan Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal, BogorTelp/Fax. 0251-8358441

Rek: BNI Syariah 009-1540-948 a/n. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

TASIKMALAYAJalan Ir. H. Juanda Komplek Juanda Offi ce Center No. 4, Tasikmalaya Telp. 0265-7296890Rek: BSM 700-8274-163 a/n. DPU DT Priangan Timur

YOGYAKARTAJalan KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan, D.I.YTelp. 0274-6560086Rek: BSM 700-5029-958 a/n. DPU DT Yogyakarta Zakat

SEMARANGJalan Sriwijaya No. 130, SemarangTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

SOLOJalan Setiabudi No. 110, SoloTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 776-677-6657 a/n. daarut tauhiid

LAMPUNGJalan Terusan Way Semangka No. 42 Pahoman, Bandar LampungTelp. 0721-5600613Rek: Bank Mandiri 114 000 571 7726 a/n. DPU DT Lampung

PALEMBANGJalan Gersik Lrg. Bakung No.1455, Sekip Tengah, Palembang, Telp. 0811-7879009Rek: BSM 700-3146-361 a/n. DPU DT Palembang Zakat

BATAMJalan Suprapto No. 10, Ruko Pemda 2, Batuaji, BatamTelp. 0778-361944Rek: BMI 4130.0022.77 a/n. Zakat dpu dt

JAMBIJalan Jenderal Sudirman (depan Polda) No. 02 A RT 29 Kel. Tambaksari, Kec. Jambi SelatanTelp. 0823 7746 4808Rek: BNI Syariah 30301-30307 a/n DPU Daarut Tauhiid Zakat

GARUTJalan Ranggalawe No. 72, GarutTelp. 0822 171 80001Rek: Bank Muammalat 104.000.6758 a.n dpu dt priatim

BEKASIPondok Ungu Permai, Ruko Marakash Square Blok A8 No.38 Kabupaten Bekasi Telp. 0812-80636868Rek: BNI 0777 333 093 an CIMB Niaga 5170 1001 57002

METRO LAMPUNGJalan Sosro Sudarmo No.12 Yosorejo Kota Metro 34111 Telp. 0725-7852684

SUKABUMIJalan Kenari 2 No.4, Selabatu Kota Sukabumi.

LUBUK LINGGAUJalan Batu Nisan No.20 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp.0821 8014 4445 Rek: BNI Syariah 0427.200.007 a/n Yayasan Daarut Tauhiid

30

infosahabat

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIIDLAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGANBULAN APRIL 2016 (UN AUDITED)

SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Rp 840,012,899.51 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 978,855,878.83Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 768,859,621.28Penerimaan dana Wakaf Rp 200,107,697.33Penerimaan dana Pengelola Rp 980,373,342.02Penerimaan dana Jasa Bank Rp 13,253,752.93

Jumlah Penerimaan Dana Rp 3,781,463,191.89

PENGGUNAAN DANA

Dana ZakatPenyaluran untuk Fakir Miskin Rp 676,018,397.63 Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 2,576,800.00Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 9,197,984.00Penyaluran untuk Ghorimin Rp 1,100,000.00

Jumlah Dana Zakat Rp 688,893,181.63

Dana Infaq ShadaqahProgram Pendidikan Rp 19,041,300.00Program Kesehatan Rp 7,648,000.00Program Ekonomi Rp 24,462,500.00Program Dakwah Sosial Rp 1,224,917,407.56Program Kemanusiaan Rp 3,540,000.00 Program Pemberdayaan Komunitas Rp 10,000,000.00Program Pembangunan Infrastruktur Rp 473,000.00Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 1,290,082,207.56

Dana Infaq Shodaqoh TerikatProgram Dakwah Sosial Rp 265,464,571.00Program Pendidikan Rp 52,759,500.00Program pemberdayaan ekonomi Rp 50,169,300.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 176,021,400.00Program Pusosman Rp 15,700,000.00Program Aqiqah Rp 25,330,000.00Penyaluran non cash dan lainnya Rp 60,263,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 645,707,771.00

Dana WakafPenyaluran Wakaf Rp 270,140,000.00Jumlah dana Wakaf Rp 270,140,000.00

Dana Pengelola Operasional Kantor Rp 611,486,246.33 Jumlah Dana Pengelola Rp 611,486,246.33

Jumlah Penggunaan Dana Rp 3,506,309,406.52 Surplus / Defi sit Rp 275,153,785.37Saldo Awal per 01 April 2016 Rp 13,854,054,112.05Saldo Akhir per 30 April 2016 Rp 14,129,207,897.42

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya, Batam, Bekasi , Jambi , Garut,Metro Lampung ,solo, lubuk linggau & Sukabumi ) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya

31

keuangan

MARAH merupakan kondisi saat perasaan ti-dak karuan. Membuat seseorang lupa berpikir jernih. Ketika marah, maka berpengaruh terha-dap dirinya. Di antaranya: berubahnya raut wa-jah, persendian menegang, sangat gemetaran, tingkah lakunya tidak terkontrol, gerak-gerik dan bicaranya serampangan hingga sudut-sudut mulutnya mengeluarkan buih, mata memerah, lubang hidung bergerak-gerak, serta karakter alaminya berubah.

TAHUKAH hal menarik tentang Bunga Bangkai (Amorphopallus)? Ini di antaranya: 1) bau busuk yang dikeluarkan berfungsimenarik kumbang dan lalat penyerbuk bu-nga, 2) setelah masa mekarnya lewat (sekitar7 hari), bunga bangkai layu dan kembalimengulangi siklus hidupnya, yakni dengantumbuhnya pohon baru di atas umbi bungabangkai yang sudah mati, 3) ketinggian bu-nga bangkai bisa mencapai 4 meter dengandiameter 1,5 meter.

FAKTA UNIK BUNGA BANGKAI

MARAH, INI PENGARUHNYA TERHADAP TUBUH

serbaserbi

cerita dan gambar: Ayyub Nurmana

flAMACJHAN BULAN SfflSAGI

· :Oi:?ANG\yt:}il •·QPUASA KAt1Ai'fAEMPEQO

SEPEQTI LA OQANG YANQPUASA T ANPA MENGUQE0IKIT P QU?/>-HALA OQ

, DAQI KA MOGA 18U

IDHO YA ...

TEQIMAKASIH YA NAK, SEMOGA SEMUA AM AL SOLEH KALIAN

SeLAMA INI DITEQIMA OLeH ALLAH

NAK, TOLONG

MINTA MAKAN

NAK,UNTUK 8UKA

PUASA ...

KH Abdullah GymnastiarPemimpin Pesantren Daarut TauhiId

Oleh:

PERINDAH AKHLAK DENGAN BERZIKIRSAUDARAKU. Kalau mau dicintai Allah, perindahlah akhlak kita. Akhlak itu hanya datang dari qalbun salim, hati yang bersih. Nah, bagaimana agar hati kita bersih? Jawabannya adalah istiqamah berzikir.

Zikir itu membuat nafsu terkendali, mere-dam amarah dan syahwat. Zikir juga membuat seseorang bisa bersabar. Zikir pula yang menjadikannya bisa bersyukur.

Jadi, seseorang akan indah dalam pandangan Allah kalau akhlaknya indah. Sementara akhlak jadi in-dah kalau hati bersih. Ada pun hati bisa bersih, bila hati itu sibuk dalam zikrullah Ta’ala.

Kalau kita ingat Allah, maka Allah juga meng-ingat kita secara spesial. Sehingga hati menjadi tenang, pikiran dibuat jernih, nafsu terkendali, omongan dijaga, langkah pun dituntun. Kita mau beramal diberi taufi k untuk beramal. Kita malas akan disemangati. Kita tergelincir akan dibimbing tobat. Sungguh, sumber keindahan adalah kalau kita ingat Allah terus-menerus.

Masalah kita pasti karena terlalu banyak ingat selain Allah, dan itu yang membuat akhlak kita jelek. Seperti saat ada yang menyakiti, hati lebih sibuk ingat pada yang tidak kita sukai itu sehing-ga akhlak jadi buruk. Ingat, ciri akhlak memburuk adalah galau. Karena kalau benar ingat Allah, maka sikap kita akan tenang.

Ayo, saudaraku. Kita perindah akhlak dengan memperbanyak zikir. Misalnya, sambil berkenda-raan kita tutup helm dan mulailah berzikir. Seperti membaca ayat-ayat al-Quran. Perjalanan berjam-jam tidak terasa.

Karena untuk apa semuanya dipikirkan? Tanpa ditolong Allah tidak ada solusi, dan tanpa Allah yang memberi jalan tidak ada jalan. Jangan terlalu lama memikirkan sesuatu. Nanti hanya membikin galau, dan ujungnya akhlak memburuk.

Saudaraku. Setiap pikir harus menjadi zikir. Karena apa-apa yang kita inginkan berada dalam gengga-man Allah, dan tidak akan kejadian kalau Allah tidak mengizinkannya terjadi. Serta apa pun yang kita ta-kuti juga ada dalam kekuasaan Allah, dan sama sekali tidak akan datang bahaya tanpa seizin-Nya. Jadi, se-mestinyalah kita terus-menerus berzikir.

Nah, mungkin ada saudara yang bertanya, “Aa’, katanya zikir itu lebih baik daripada sedekah?” Benar. Lalu, mungkin saudara berpikir, “Kalau be-gitu saya mau berzikir saja yang banyak, dan tidak bersedekah.” Silakan! Ingat dan sebutlah nama Al-lah sebanyak-banyaknya terus-menerus. Nanti ting-gal dilihat, saudara pasti jadi senang bersedekah. Karena Allah akan membimbing.

Misalkan ketika berzikir terus-menerus datang kotak infak. Melihatnya, “Ya Allah, ini ladang amal.” Kemudian waktu mengeluarkan uang seribu, “Ya Allah, masa hanya segini.” Dikeluarkan lagi lima ribu masih dirasa kurang, akhirnya 10 ribu. Padahal tidak ada niat bersedekah. Besoknya, sambil terus berzikir, kotak infak dilewatkan ke bagian depan. “Maaf, mas yang megang kotak infak, tolong lewat-kan ke sini dulu.”

Begitulah, saudaraku. Hati bisa bersih dengan istiqamah berzikir. Dengan hati yang bersih akhlak menjadi indah, sehingga kita dicintai oleh Yang Ma-haindah.(*)

34

kolom aa gym

35