Aplikom - Surfer

14
TUGAS TAKE HOME APLIKASI KOMPUTER “SURFER” Dosen Pengajar : Rahmah Dara Lufira, ST.,MT. Disusun Oleh : 1. OLDA FADHILAH A R 135060400111026 2. ALIF RAMADHANI M P G 135060400111033 3. AL GHIFARY DRIANTAMA 135060407111022 4. TRISIA ARIFINA N 135060401111024 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG TAHUN AJARAN 2014/2015

Transcript of Aplikom - Surfer

TUGAS TAKE HOME

APLIKASI KOMPUTER

“SURFER”

Dosen Pengajar : Rahmah Dara Lufira, ST.,MT.

Disusun Oleh :

1. OLDA FADHILAH A R 135060400111026

2. ALIF RAMADHANI M P G 135060400111033

3. AL GHIFARY DRIANTAMA 135060407111022

4. TRISIA ARIFINA N 135060401111024

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surfer merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk

pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid. Perangkat

lunak ini sangat berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih, perangkat ini

tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat keras. Pendukung

perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih tinggi sebagai OS. 800 x

600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan minimal 256 warna; 20 MB ruang

bebas pada hard disk pada drive OS (windows); 13 MB RAM keatas syarat windows untuk

data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM ke atas syarat windows untuk besar gambar

(bitmaps) dan tampilan.

Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi

lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal

dan horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar

pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-

titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik

ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z

yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid

yang tersimpan pada file .grd.

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjalankan aplikasi Surfer.

2. Mahasiswa dapat membuat peta kontur dan pemodelan 3 dimensi menggunakan

aplikasi Surfer.

3. Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah menggunakan aplikasi Surfer.

C. Manfaat

1. Surfer memudahkan untuk membuat kontur dan gambar 3D dengan memasukan

data XYZ dan tidak terlalu sulit pada pengerjaannya.

2. Pada surfer juga bermanfaat untuk mengetahui volume tanah.

3. Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau

model spasial 3 Dimensi.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Surfer

Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta

kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini

melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat

(grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam

Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface

tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik

perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding

merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ.

Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.

Untuk sistem operasi dan perangkat keras , surfer tidak mensyaratkan perangkat

keras ataupun sistem operasi yang tinggi.Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam

aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasiWindows 9x dan Windows NT.Berikut

adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:Tersedia ruang untuk program minimal 4

MB.Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows NT.RAM minimal 4

MB.Monitor VGA atau SVGA.

Pemasangan program surfer (instal), Masukkan master program Surfer pada CD

ROM atau media lain. Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup. Surfer

menanyakan lokasi pemasangan. Jawab drive yang diinginkan. Jawab pertanyaan

selanjutnya dengan Yes.

Lembar Kerja Surfer Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

1. Surface Plot

Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file grid.

Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada

lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot

digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta

kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.Lembar plot ini

menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran,teks, posisi

obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja

yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta.

2. Worksheet

Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input data XYZ.

Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini

dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga

dimensi. Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja

MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris

dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat.

3. Editor

Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks

ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela

plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang sama untuk

dipasangkan pada berbagai peta. Jendela editor juga digunakan untuk menangkap hasil

perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan

dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII

dengan ekstensi .txt.

4. Overlay Peta Kontur

Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta kontur dengan

sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini

memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk

morfologi lahan setempat.

B. Pengertian Kontur

Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai

ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif,

maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif  ini, diperlihatkan dengan

menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk

daerah yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara

renggang.

Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur

yang merupakan ketinggiangaris tersebut  diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan

yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama

dengan beda tinggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung kepada skala peta, juga

pada relief permukaan.

Interpolasi Titik Kontur

Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan

ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang

memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur

adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya

garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m

terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik

turunnya keadaan permukaan tanah.

          Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope

(kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah

terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill)

permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat

dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan

permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala

tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

          Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk

permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik.

Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan

shading.

Garis kontur memiliki sifat sebagai berikut:

a) Berbentuk kurva tertutup.

b) Tidak bercabang.

c) Tidak berpotongan.

d) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.

e) Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.

f) Tidak tergambar jika melewati bangunan.

g) Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.

h) Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai

i) Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar

maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka

interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit maka

interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung

maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.

j) Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada

daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap

selisih 5 garis kontur.

k) Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.

l) Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.

m) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.

n) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu lembah/jurang.

BAB III

SISTEMATIKA PELAKSANAAN

A. Persiapan Data

Data yang perlu dipersiapkan dalam hal ini adalah data koordinat (x,y) dan data

ketinggian (z).

Proses Gridding

Proses ini akan menghasilkan file (.grd) yang nantinya akan dimasukkan dalam worksheet

window aplikasi Surfer. Tahapannya adalah sebagai berikut:

Buka data (x,y,z) menggunakan aplikasi MS Excel, dan kemudian save data yang di

inginkan.

Buka program surfer (bisa dengan double klik) maka tampilan awalnya akan seperti

gambar dibawah ini:

Selanjutnya klik File – New – Worksheet (atau dengan Ctrl + W )

•  Jika anda berhasil membuka worksheet maka akan keluar tabel seperti saat anda membuka

MS. Excel (untuk selanjutnya tinggal masukkan data anda sesuai koordinat x, y, dan z).

Disini kita dapat merubah kolom mana saja yang mewakili data (x,y,z) yang

nantinya akan ditampilkan berupa grid pada aplikasi Surfer. Disini juga berarti bahwa

sebetulnya kita tidak harus mengurut data (x,y,z) saat pemasukan data awal berupa

koordinat dan data ketinggian di Excel pada proses sebelumnya. Sebagai contoh, kita

memberi judul kolom A (ID), kolom B (x CoordUTM), kolom C (y CoordUTM), kolom D

(Kedalaman_Air_Tnh), kolom E (Ketinggian). Maka kita dapat merubah urutan kolomnya

sebagai berikut:

Pada kotak dialog “Filter Data” kita dapat menyesuaikan nilai toleransi jarak antara

absis (x) dan ordinat (y). Ini diperlukan untuk menghindari adanya data yang saling

berhimpitan.

Klik “View Data” Jika ingin melihat file data sementara hasil proses gridding.

Kita dapat melihat informasi data statistik dengan cara klik “Statistics”. Tunggu

beberapa saat hingga proses selesai/ muncul “Data Statistics Report”, (silahkan

simpan data tersebut—dapat disimpan dalam dua pilihan tipe data yaitu RTF dan

TXT).

Pada “Gridding Method” terdapat banyak pilihan metode yang dapat dipilih

seperti Kriging, Polynomial Regression, Nearest Neighbor, Local Polynomial, dan

lain sebagainya.

Klik “Advanced Options” untuk memenyesuaikan pola dan arah Anisotropy saat

proses griding dilakukan.

Klik “Cross Validate…” guna menyesuaikan taksiran pendekatan relative antar titik

berdasarkan metode gridding yang telah dipilih sebelumnya.

Disini kita dapat menentukan dimana file hasil gridding akan disimpan.

Pada “Grid Line Geometry” kita dapat mengisi batas minimum, batas  maksimum

serta jarak grid (untuk mengisi ini, perhatikan nilai minimum dan maksimum dari

data masukan).

Setelah Save worksheet maka kembali ke menu plot (sebelah worksheet sebelumnya), lalu

masuk klik menu grid - data - pilih nama worksheet sebelumnya.

Sedangkan untuk menampilkan gambar konturnya klik menu Map – New – Contour Map –

pilih file dengan nama latihan. Hasil contur terlihat seperti gambar dibawah:

Sedangkan untuk mewarnai kontur tersebut dapat dilakukan dengan klik gambar kontur

lalu klik kanan – properties – general – centang pada tulisan fill contour:

Lalu ubah juga levelnya sesuai dengan warna yang dikehendaki dan hasilnya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

B. Metode Pengukuran

1. Polygon

          Metode polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik

dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran

sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).

          Pengukuran dan  pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan

pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat

planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.

          Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :

a.       Metode titik tunggal

b.       Pengikatan kemuka

c.       Pengikatan kebelakang

   Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:

a.       Metode collins

b.      Metode cassini

c.       Metode titik banyak

   Banyak titik di bagi lima metode:

a.       Metode poligon

b.       Metode triangulasi

c.       Metode trilaterasi

d.       Metode triangulterasi

e.       Metode kuadrilateral

          Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik

diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat

dibagi dalam dua bagian, diantaranya:

          Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :

Polygon tertutup

          Pada poligon tertutup :

1. Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.

2. Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada

ketelitian letak titik awal.

3. Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu

pertimbangan yang sangat penting.

4. Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.

          Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :

1. Pengukuran titik kontur.

2. Bangunan sipil terpusat.

3. Waduk.

4. Bendungan.

5. Pemukiman.

6. Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).

7. Kepemilikan tanah.

8. Topografi kerangka.

Polygon terbuka

          (Secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan

tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau

lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.

             Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :

1. Jalur lintas / jalan raya.

2. Saluran irigasi.

3. Kabel listrik tegangan tinggi.

4. Jalan kereta api.

Polygon bercabang

           Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Poligon terikat sempurna

   Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :

-  Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut

awal dengan sudut akhir.

-  Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.

-  Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.

2. Poligon terikat sebagian.

    Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :

-   Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.

-   Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.

3. Poligon tidak terikat

    Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :

-   Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.

-   Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.

          Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak

mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan menggunakan alat

pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.

          Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon

dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon

dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat polygon. kontrol

sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk memperoleh koreksi sudut

polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon terhadap pengurangan sudut akhir

dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara

merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di

lapangan.

           Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya mengacu

terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol

Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta

dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan

ordinat akan diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada

masing-masin titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada

suatu ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Surfer merupakan software pemetaan yang mudah dipahami, karena dalam

menggunkannya hanya perlu waktu yang cukup singkat. Selain itu, dalam kebenaran

pembuatan kontur surfer sangat bergantung pada data XYZ yang dimasukkan, jika data

tersebut benar, maka hasil kontur pun benar.

B. Saran

1. Pada waktu membuka grid – data - dan memilih file, maka akan muncul kotak

report 1, pada saat itu klik close dan boleh menyimpan report tersebut, juga tidak

masalah jika tidak menyimpannya

2. Dalam surfer tidak  bisa melakukan zoom dengan scroll sebagaimana dalam

software autocad, namun untuk mempermudah, cukup dengan klik zoom realtime.