ANALISIS FRAMING KONTROVERSI PILKADA KOTA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of ANALISIS FRAMING KONTROVERSI PILKADA KOTA ...
ANALISIS FRAMING KONTROVERSI PILKADA
KOTA MAKASSAR 2020
(Studi Komparasi Sindonews.com dan Fajar.co.id)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk
Memenuhi Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Asma Dwi Putri
11170510000022
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M/1442H
ANALISIS FRAMING KONTROVERSI PILKADA
KOTA MAKASSAR 2020
(Studi Komparasi Sindonews.com dan Fajar.co.id)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk
Memenuhi Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Asma Dwi Putri
11170510000022
Pembimbing
Drs. Wahidin Saputra, M.Ag
197009031996031001
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M/1442 H
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul “ANALISIS FRAMING KONTROVERSI
PILKADA KOTA MAKASSAR 2020 (Studi Komparasi
Sindonews.com dan Fajar.co.id)” telah diujikan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 03
Agustus 2021. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada Jurusan
Jurnalistik.
Jakarta, 03 Agustus 2021
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris
Kholis Ridho, M.Si Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,M.A
NIP. 19781142009121002 NIP. 197104122000032001
Anggota
Penguji I Penguji II
Dr. Ismail Cawidu, M.Si Syamsul Rijal, M.A, Ph.D
NIP. 195610171984031001 NIP. 197810082006041002
Pembimbing
Drs. Wahidin Saputra, M.Ag
NIP. 197009031996031001
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Asma Dwi Putri
NIM : 11170510000022
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS
FRAMING KONTROVERSI PILKADA KOTA MAKASSAR
2020 (Studi Komparasi Sindonews.com dan Fajar.co.id) adalah
benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada
dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
Ciputat, Agustus 2021
Penulis
Asma Dwi Putri
i
ABSTRAK
Asma Dwi Putri. NIM: 11170510000022. Analisis Framing
Kontroversi Pilkada Kota Makassar 2020 (Studi Komparasi
SindoNews.com dan Fajar.co.id)
Kondisi politik Indonesia pada tahun 2020 sempat
memanas dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang
melanda dunia bahkan Indonesia. Terdapat beberapa daerah yang
mendapat sorotan pada pertarungan politik pilkada serentak 2020,
salah satu diantaranya adalah Kota Makassar.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pembingkaian
berita Pilkada Kota Makassar 2020 pada media online
SindoNews.com dan Fajar.co.id sebagai media yang memiliki
pengaruh besar di Kota Makassar.
Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif,
paradigma konstruktivisme. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis framing yang mengacu pada model Robert N.
Entman. Dalam analisis ini, Entman mengoperasionalkan empat
dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu:
Define Problem, Diagnoses Causes, Make Moral Judgement, dan
Treatment Recommendation.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dalam
pemberitaannya SindoNews.com membingkai peristiwa
kontroversi Pilkada sebagai ajang pesta demokrasi. Dalam
pemberitaannya SindoNews.com terlihat memihak kepada paslon
nomor 2 terbukti dengan porsi pemberitaan yang lebih banyak
dibanding paslon lain, juga dengan memunculkan argumen para
akademisi yang mendukung paslon nomor 2. Sedangkan
Fajar.co.id melihat peristiwa Pilkada 2020 sebagai tarung ulang
para revans. Selain itu pemberitaan Fajar.co.id terlihat berimbang
dengan memuat narasumber yang tidak hanya dari satu pihak.
Kata Kunci : Analisis Framing, Studi Komparatif, Pilkada
Kota Makassar 2020
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji hanya kepada
Allah SWT terpanjatkan dariku dan semua mahluk yang berada
dalam genggaman kekuasaan-Nya, atas rahmat-Nya yang Dia
taburkan pada hati, pikiran, dan jiwa serta pada setiap tapak
langkah perjalanan hidup penulis.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, juga kepada
keluarganya, sahabat-sahabatnya yang turut menyalakan api
kebenaran Diin al-Islam.
Merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis, yang telah
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Framing
Kontroversial Pilkada Kota Makassar 2020 (Studi Komparasi
SindoNews.com dan Fajar.co.id)”.
Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun
guna melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam
menempuh gelar Strata-1 (S1) Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari skripsi ini tidaklah
mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan yang
tulus ikhlas dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
iii
1. Bapak Suparto, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, MSW.
selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabuddin
Noor, MA. selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, serta Drs. Cecep Castrawijaya selaku Wakil Dekan
III Bidang Kemahasiswaan.
2. Bapak Kholis Ridho, M.Si. dan ibu Musfiroh Nurlaili. H,
MA. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Jurnalistik.
3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag. sebagai pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dengan sangat baik
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Rulli Nasrullah, M.Si (Kang Arul) selaku Dosen
Pembimbing Akademik.
5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang
memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta
bimbingan kepada peneliti selama menempuh perkuliahan.
6. Seluruh Staf dan Karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang membantu penulis
dalam pembuatan surat menyurat.
7. Para Redaktur SindoNews.com yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
Serta kepada kakak-kakak wartawan, dan seluruh karyawan
di SindoNews.com yang telah memberikan bantuan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
iv
8. Para Redaktur Fajar.co.id yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
Serta kepada kakak-kakak wartawan di Fajar.co.id yang telah
memberikan bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat dan tercinta yaitu Ayah dan Ibu yang
telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan serta
tak hentinya mendoakan penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tanpa hambatan
yang besar.
10. Kakak tersayang Wahyuni Pratiwi, S.H, support system
penulis serta adik Muhammad Nur Ikhsan. Keduanya juga
menjadi motivasi terbesar penulis dalam melewati segala
rintangan yang ada termasuk segala rintangan dalam
menyelesaikan skripsi ini, serta selalu memberikan semangat
dan doa selama proses penyusunan.
11. Sahabat PUFITA, saudari Fitri Suci Rahmadani dan
Tasmiati. Terima kasih selalu ada, terima kasih atas doa,
dukungan moral dan bantuannya dalam penyusunan skripsi
ini.
12. Para roommateku yang sejak tiga tahun terakhir selalu
menemani dalam suka dan duka, Marfuah Sulaiman, Dina
Sakinah Wijaya dan Latifah Nur Rohimah, semoga
silaturahmi tetap berjalan.
13. Teman-teman seperantauan yang tak hentinya saling
memberikan support, Dian Harir My Dianary, Yesi Ariani
v
teman berbagi cerita, Ridha Maulidya, dan Natasya Humaira,
semoga silaturahmi tetap terjaga.
14. Rekan-rekan seperjuangan di Ciputat terkhusus Jurnalistik A
2017 yang telah menemani dan memberikan dukungan dari
awal masuk kuliah sampai akhir, tetap jaga silaturahmi kita.
15. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih atas bantuan, dorongan dan doanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah Swt kita kembalikan
semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada
umunya, serta semoga dapat bernilai pahala. Semoga Allah Swt
meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amiin ya
rabbal’alamin.
Ciputat, Agustus 2021
Penulis
Asma Dwi Putri
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................ 7
D. Rumusan Masalah ...................................................... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 8
F. Tinjauan Pustaka ....................................................... 9
G. Metode Penelitian ....................................................... 11
H. Sistematika Penulisan ................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Konstruksi Sosial .............................................. 19
B. Media dan Berita dalam Pandangan Konstruksionis .... 20
C. New Media ................................................................. 25
D. Komunikasi Politik .................................................... 27
E. Analisis Framing ........................................................ 30
F. Pilkada Kota Makassar .............................................. 39
vii
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil Sindo News Makassar ....................................... 42
B. Profil Fajar Online ...................................................... 45
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Temuan Penelitian Pada Berita di Situs SindoNews .... 48
B. Temuan Penelitian Pada Berita di Situs Fajar.co.id ..... 59
BAB V PEMBAHASAN
A. Perbedaan Framing dan Analisis Berita ...................... 70
B. Konfirmasi Temuan Penelitian dengan Teori .............. 100
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................ 107
B. Saran .......................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 109
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Objek Penelitian Situs SindoNews.com............... 15
Tabel 1.2 Objek Penelitian Situs Fajar.co.id ....................... 15
Tabel 2.1 Perangkat Framing Model Robert N. Entman ..... 36
Tabel 5.1 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman ............. 70
Tabel 5.2 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman ............. 77
Tabel 5.3 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman .............. 86
Tabel 5.4 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman ............. 93
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo SindoNews.com Makassar........................... 43
Gambar 3.2 Logo Fajar.co.id .................................................. 46
Gambar 4.1 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (07/11) 48
Gambar 4.2 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (24/11) 50
Gambar 4.3 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (03/12) . 54
Gambar 4.4 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (09/12) 57
Gambar 4.5 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (07/11)......... 59
Gambar 4.6 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (24/11)......... 62
Gambar 4.7 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (03/12)......... 64
Gambar 4.8 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (09/12)......... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi politik Indonesia pada tahun 2020 sempat
memanas dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang
melanda dunia bahkan Indonesia. Menurut data Indonesia
Indicator (I2) selama tahun 2020, pelaksanaan Pilkada
menempati urutan kedua sebagai isu yang ramai dibahas di
media online dari seluruh isu yang ada di Indonesia. Tercatat
sebanyak 203.402 berita yang membahas mengenai Pilkada
Serentak 2020 dalam kurun waktu Juni-September 20201.
Terdapat beberapa daerah yang mendapat sorotan pada
pertarungan politik pilkada serentak 2020. Daerah itu
diantaranya Surabaya, Tanggerang Selatan, Depok, Medan,
Solo, dan kota Makassar2. Kota Makassar mendapat perhatian
khusus karena pilkada kota Makassar diulang pelaksanaannya,
dimana sebelumnya telah dilaksanakan pilkada pada tahun
2018, namun untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan
kepala daerah di Indonesia dimenangkan oleh kotak kosong.
1 Indonesiaindicator (10 Pilkada yang Paling disorot Media),
www.IndonesiaIndicator.com/publication/release /416-riset-i2-dari-270-
daerah,-perhelatan-lima-pilkada-paling-menyedot-perhatian-publik.html (diakses pada 02 Juli 2021) 2Bernas,(Segala Hal Penting dan Perbedaan yang Perlu Diketahui Dari Pilkada
2020) https://voi.id/en/bernas/13022/segala-hal-penting-dan-perbedaan-yang-
perlu-diketahui-dari-pilkada-2020 (diakses pada 12 Desember 2020 )
2
Kota Makassar sebagai sebuah kota yang hadir dalam
sejarah telah menarik banyak perhatian para politisi, saudagar,
pendidik, agamawan dan ilmuwan serta sejarawan. Terutama
karena kota Makassar menjadi pusat kegiatan ekonomi, serta
arena pergolakan politik dan penerbitan pers di Indonesia
bagian Timur3. Hal ini dapat dipahami karena Makassar dalam
sejarah dikenal sebagai bandar niaga, kota dagang, kota
pendidikan, kota budaya, kota religius dan kota percetakan
atau penerbitan pers.
Pelaksanaan Pilkada Kota Makassar juga menjadi
kontroversi ditandai dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP)
yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
dengan skor IKP 74,94 dan menempatkan Pilkada Kota
Makassar diperingkat 3 se-Indonesia sebagai pilkada dengan
tingkat kerawanan tertinggi4. Selain itu KPU Kota Makassar
menetapkan empat paslon yang dimana masing-masing calon
selain berlaga dengan membawa nama tokoh politik nasional
juga mendapatkan dukungan dari partai besar yang berkoalisi.
Dua media online besar di Kota Makassar yang cukup
masif memberitakan pilkada kota Makassar setiap harinya
adalah SindoNews.com dan Fajar.co.id. Kedua media tersebut
memiliki media cetak maupun online serta memiliki citra yang
berbeda dan menjadi media politik dari kelompok yang
3Anwar, Arifin, (Pers dan Dinamika Politik, Analisis Media Komunikasi
Politik Indonesia), (Jakarta : Yarsif Watampone, 2010), h. 92 4 Bawaslu (Buku IKP Pilkada Serentak 2020), (Jakarta: Bawaslu, 2020), h.
138, www.bawaslu.go.id/publikasi/indeks-kerawanan-pemilu-ikp-pilkada-
serentak-2020 (diakses pada 02 Juli 2021)
3
berbeda pula dengan aliran politik yang tidak sama. Hal ini
berkaitan dengan revolusi dan dinamika politik serta ciri khas
kota Makassar, tempatnya beroperasi5.
Dalam masa kampanye posisi media memiliki peranan
yang cukup vital. Informasi tentang citra politik, program dan
manajemen isu selama masa kampanye nyaris mustahil
menafikan keberadaan media6. Pesatnya penggunaan media
online sebagai media alternatif dalam penyebaran informasi
dan semakin banyak juga partai politik menggunakan jalur
media online sebagai saluran media promosi atau penyebaran
ideologi dalam pencarian citra positif di masyarakat agar
nantinya mendapat posisi yang unggul.
Eksistensi media massa sangat berhubungan terhadap
praktik sistem politik dan pemerintahan di suatu negara. Oleh
karena itu, media massa dan politik saling berkaitan satu sama
lain. Kegiatan media massa tidak lepas peranannya dari
perpolitikan yang sedang terjadi di sebuah negara, terlebih
fungsi media massa sendiri yang dapat dijadikan sebagai alat
untuk menyokong kegiatan politik7.
Tidak terhindarkan proses komunikasi politik kini tidak
bisa mengabaikan internet sebagai saluran yang paling efektif
karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media
5 Anwar, Arifin, (Pers dan Dinamika Politik, Analisis Media Komunikasi
Politik Indonesia), (Jakarta : Yarsif Watampone, 2010), h. 93 6 Gun-gun, Heryanto, (Realitas Komunikasi Politik Indonesia Kontemporer), (Yogyakarta: IRCiSoD, 2020), h. 347 7Gun-gun, Heryanto, Literasi Politik (Dinamika Konsolidasi Demokrasi
Indonesia Pascareformasi), (Yogyakarta: IRCiSoD,2019), h.374
4
sebelumnya. Internet sebagai media atau saluran komunikasi
politik menjadi fenomena penggunaan media baru (new
media) yang semakin intensif digunakan baik di Indonesia
maupun dunia.
Media massa online tidak pernah menghilangkan
media massa lama, tetapi mensubtitusinya8. Media online
merupakan tipe baru jurnalisme karena mempunyai sejumlah
fitur dan karakteristik dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur
unik yang mengemuka dalam teknologinya menawarkan
kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses
dan menyebarkan berita.
Cara orang mendapatkan berita atau informasi saat ini
juga berubah. Informasi bisa didapat dari manapun, dengan
perangkat teknologi. Perubahan format media dan teknologi
tersebut, menyebabkan perubahan cara khalayak dalam
mengonsumsi media. Khalayak mempunyai kesempatan yang
sangat besar untuk memilih media yang sesuai dengan
keinginan dan pandangan (bingkai)9.
Berangkat dari analisis framing, media mampu
mempengaruhi pandangan publik atas sebuah isu disebabkan
oleh kekuatan media dalam membingkai sebuah peristiwa. Hal
penting yang harus diketahui dalam sebuah pembingkaian
peristiwa, ketika sebuah isu diletakkan dalam frame maka
8Septiawan, Santana K ,(Jurnalisme Kontemporer, Edisi Kedua). (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), h.232 9Eriyanto, Media dan Opini Publik (Depok: Raja Grafindo Persada, 2019), h.
213
5
tentu ada bagian yang nampak dan ada juga yang tidak
nampak.
Bingkai (framing) media tidak berpengaruh secara
langsung seperti halnya dalam teori agenda setting. Sebaliknya
bingkai dalam pemberitaan media akan dievaluasi dengan
menggunakan bingkai atau skema yang dipunyai individu.
Individu pada dasarnya sudah mempunyai pandangan atas
suatu isu yang diperoleh lewat pengalaman atau pesan-pesan
yang telah diterima sebelumnya. Pandangan atau suatu skema
tersebut akan dinegosiasikan dengan bingkai yang dibawa
dalam pemberitaan media. Skema yang telah dipunyai
seseorang tersebut akan menentukan pengaruh framing berita
media10.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan studi komparatif pada media online
SindoNews.com dan Fajar.co.id dalam membentuk suatu
framing terkait kontroversi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
serentak 2020 di Kota Makassar, karena kedua media tersebut
menjadi salah satu sumber warga Makassar untuk
mendapatkan informasi secara online. Penulis merasa penting
untuk mengkaji dan meneliti karena adanya perbedaan dalam
penulisan judul serta isi dari berita yang dimuat sehingga
mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai
pembingkaian media online SindoNews.com dan Fajar.co.id
10 Eriyanto, Media dan Opini Publik (Depok: Raja Grafindo Persada, 2019),
h. 84
6
dalam fenomena Pilkada Kota Makassar 2020. Maka
penelitian ini tertuang dalam judul “Analisis Framing
Kontroversi Pilkada Kota Makassar 2020 (Studi
Komparasi SindoNews.com dan Fajar.co.id).
B. Identifikasi Masalah
Sebagai penyalur pernyataan khalayak dan lembaga
sosial yang memiliki dan memberikan pengaruh luas, media
massa kerap kali dijadikan sebagai kekuatan politik. Euforia
menjelang pesta demokrasi pilkada pun selalu menjadi bahan
berita yang menarik bagi para jurnalis.
Pada masa kampanye terbuka, media massa menjadi
sarana strategis bagi para partai politik untuk menyampaikan
pesan politiknya, baik melalui iklan maupun pemberitaan.
Iklan dan pemberitaan melalui media massa cenderung
mampu mendongkrak popularitas calon dan mempengaruhi
preferensi pemilih.
Pada hakikatnya media massa memiliki visi misi yang
terarah pada nilai-nilai humanis yang umum, namun sering
kali ada kepentingan dengan situasi yang menyangkut
kepentingan menyelamatkan atau menaikkan popularitas
media. Disisi lain dalam mewujudkan pemilihan umum yang
sesuai dengan prinsip pemilu di Indonesia, media
seyogyanya dapat memberikan informasi yang aktual,
faktual, dan berimbang kepada masyarakat sehingga dapat
7
menjadi referensi bagi masyarakat dalam memilih
pemimpinnya.
Atas dasar inilah maka penulis memandang perlu
untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana
pembingkaian kontroversi Pilkada Kota Makassar pada media
online SindoNews.com dan Fajar.co.id.
C. Batasan Masalah
Sebuah penulisan tidak mungkin dapat dilakukan
tanpa menentukan terlebih dahulu fokus atau batasan
masalahnya agar ruang lingkup yang akan diteliti menjadi
jelas. Agar penelitian ini lebih mendalam dan tidak meluas
maka peneliti hanya membatasi penelitian pada situs
SindoNews.com dan Fajar.co.id dengan topik Pilkada Kota
Makassar 2020.
Berita tersebut peneliti bagi dalam dua tema besar
yaitu, berita pada saat pelaksanaan debat di tanggal 07
November, 24 November dan 03 Desember serta pada hari
pencoblosan yaitu pada tanggal 09 Desember 2020.
Pembagian tersebut berguna untuk melihat pembingkaian
berita selama proses Pilkada Kota Makassar 2020
berlangsung.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang tertulis diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana situs SindoNews.com dan Fajar.co.id
membingkai peristiwa seputar kontroversi Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar 2020 ?
2. Bagaimana konstruksi SindoNews.com dan Fajar.co.id
terhadap pasangan calon kepala daerah tertentu pada
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar 2020?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka
tujuan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui framing situs SindoNews.com dan
Fajar.co.id dalam peristiwa Pilkada Kota Makassar
2020.
b. Untuk mengetahui konstruksi situs SindoNews.com
dan Fajar.co.id terhadap pasangan calon kepala
daerah tertentu pada Pilkada Kota Makassar 2020.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan
manfaat dan sumbangan untuk kajian studi ilmu
9
komunikasi khususnya dalam bidang Jurnalistik yang
berkaitan dengan pembingkaian berita lokal serta
untuk pengembangan penelitian.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat sebagai wacana pemikiran
dan tambahan referensi untuk memperdalam teori-
teori serta menjadi bahan pustaka dalam memperkaya
ilmu komunikasi khususnya Jurnalistik dan dapat
menjadi landasan bagi para praktisi Jurnalistik media
online.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah melihat dan membandingkan
pembahasan dari teori penelitian ini dengan penelitian orang
lain. Untuk menghindari terjadinya kesamaan dengan
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, maka penulis
berusaha mencari penelitian terdahulu. Peneliti kemudian
menemukan beberapa penelitian yang setipe dengan
penelitian ini, yaitu :
1. Skripsi dengan judul “Pemberitaan Harian Palopo Pos
dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2018
(Sebuah Content Analysis)”, yang ditulis oleh Nila Mulia
Sari pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kecenderungan isi pemberitaan Harian Palopo
Pos dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
10
penelitian kualitatif dengan pendekatan linguistik dan
jurnalistik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa analisis
isi pemberitaan harian Palopo Pos pada pemilihan
gubenur Sulawesi Selatan yaitu nomor urut 1 NH-Aziz
yang sangat gencar memberitakan program-program
andalan calon gubernur no urut 1 di setiap kampanye.
Selanjutnya dari analisis isi beberapa berita yang diteliti,
dari semua berita tersebut mengarah pada pemberitaan
yang positif terkait dengan calon gubernur dengan nomor
urut 1 NH-Aziz.
2. Skripsi dengan judul “Analisis Isi Pemberitaan Isu-isu
Politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018 di
Harian Fajar Makassar”, yang ditulis oleh Nursia Yunus
pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui isu yang paling menonjol dalam pemberitaan
mengenai pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018
untuk mengetahui tingkat valensi pemberitaan pemilihan
Gubernur Sulawesi Selatan 2018. Penelitian ini
menggunakan pendekatan analisis isi kuantitatif terhadap
konten pemberitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
isu-isu yang paling menonjol dari pemberitaan terkait
pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan adalah tentang
persaingan pemilihan dimana analisis mengenai peluang
masing-masing bakal calon sedangkan hasil penelitian
tentang tingkat valensi pemberitaan isu-isu.
11
3. Skripsi dengan judul “Konstruksi Realitas Pilkada di
Media Online (Analisis Framing Berita Tribun Timur
Online Tentang Pemilihan Kabupaten Takalar)”, yang
ditulis oleh Rohadi Malik pada tahun 2017. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bingkai berita Pilkada
Kabupaten Takalar yang dipublikasikan Tribunnews.com.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
paradigm konstruktivistik, dimana data diinterpretasi
sesuai teori framing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tribunnews.com mengangkat dua tema dominan tentang
pilkada Kabupaten Takalar antara lain opini simpatisan
dan kampanye dalam momen Pilkada Kabupaten Takalar.
Proses seleksi isu merupakan hal yang diprioritaskan oleh
pimpinan redaksi dalam rapat redaksi dan wartawan dapat
berinisiatif mengusulkan tema pemberitaan yang sesuai
realitasnya dilapangan.
G. Metode Penelitian
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret-
April 2021 dan bertempat di redaksi SindoNews
Makassar di Jalan Andi Djemma, No.5 Makassar, dan di
redaksi Fajar yang ada di gedung Graha Pena, Lt. 4 jalan
Urip Sumoharjo kota Makassar, Sulawesi Selatan.
12
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan komparasi. Penelitian kualitatif adalah suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia11. Penelitian Komparasi
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
dan atau menguji perbedaan dua kelompok atau lebih.
Menurut Ulber (2009: 35) penelitian komparatif
adalah penelitian yang membandngkan dua gejala atau
lebih. Penelitian komparatif dapat berupa desktiptif
maupun komparatif korelasional.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini
adalah paradigma konstruktivis. Paradigma merupakan
serangkaian prinsip yang menjadi landasan dalam
melihat sesuatu. Dalam penelitian kualitatif paradigma
penelitian menyangkut cara pandang terhadap realitas
yang menjadi objek penelitian12.
Paradigma konstruktivis menganggap pembuat
teks berita sebagai penentu yang akan mengarahkan pola
pikir khalayak. Paradigma ini memandang realitas
kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi
hasil dari konstruksi. Karenanya, konsentrasi analisis
11Ardial, (Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2015), h. 249 12Uhar, Suharsaputra, (Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan
Tindakan), (Bandung: Refika Aditama, 2014), h. 196
13
pada paradigma konstruksionis adalah menemukan
bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi
dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.
Menurut Blumer dalam Syahputra (2019: 16)
pendekatan konstruktivisme sendiri merupakan gagasan
atau ide yang dikembangkan dalam sosiologi melalui
berbagai praktik simbolik. Gagasan ini menjelaskan
bahwa perilaku manusia dianggap hasil dari bagaimana
orang berinteraksi dan penggunaan simbol untuk
menciptakan makna dalam suatu interaksi sosial.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teks berita yang sesuai dengan
permasalahan yang ingin diangkat oleh peneliti, yaitu
terkait pemberitaan Pilkada Kota Makassar yang
dipublikasi oleh media online SindoNews.com dan
Fajar.co.id pada saat pelaksanaan debat kandidat dan
hari pencoblosan.
Data primer dalam penelitian ini menggunakan
langkah-langkah analisis framing dengan model
Robert N. Entman, dengan mengoperasionalkan empat
dimensi struktural teks berita sebagai perangkat
framing yaitu : Define problem, diagnoses causes,
14
make moral judgement, dan treatment
recommendation.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui
kajian pustaka, mencari rujukan teoritis yang relevan
dengan cara membaca buku, hasil-hasil penelitian,
maupun browsing internet yang sesuai dengan kajian
penelitian serta data-data yang diperoleh dari pihak
media SindoNews.com dan Fajar.co.id
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan dokumentasi terhadap berita pada portal
berita online SindoNews.com dan Fajar.co.id.
Dalam hal ini proses dokumentasi dilakukan pada
berita SindoNews.Com dan Fajar.Co.id yang diunggah
pada hari debat berlangsung, yaitu pada tanggal 07
November (debat pertama), tanggal 24 November (debat
kedua), tanggal 03 Desember (debat ketiga), dan pada
tanggal 9 Desember (hari pencoblosan).
Adapun berita yang akan dianalisa adalah berita
dengan pembaca terbanyak di tanggal tersebut. Berikut
berita yang dimuat oleh SindoNews.com diantaranya :
15
Tabel 1.1 Objek Penelitian Situs SindoNews.com
No Judul Berita Waktu
Terbit
Jumlah
Pembaca
1
Tim Sukses Appi-Rahman
ditikam OTK di Area Debat
Pilwalkot Makassar
07
November
2020
2.583
views
2
Durasi Waktu Sanggah
Paslon Ditambah, Debat
Kedua Pilwalkot Diprediksi
Sengit
24
November
2020
806
views
3
Live hanya di Inews dan
RCTI, Jumat Pukul 08.30
WIB: Debat Pilwalkot
Makassar, 4 Paslon Siap
Adu Program
03
Desember
2020
1.563
views
4
Appi-Rahman Ucapkan
Selamat ke Danny Pomanto-
Fatmawati
09
Desember
2020
1.305
views
Adapun berita yang dimuat oleh Fajar.co.id diantaranya :
Tabel 1.2 Objek Penelitian Situs Fajar.co.id
No Judul Berita Waktu
Terbit
Jumlah
Pembaca
1
Tinggalkan Lokasi Debat,
Appi-Rahman Jenguk
Timsesnya yang Jadi
Korban Penikaman di RS
Siloam Kebun Jeruk
07
November
2020
2.271
views
2
Luruskan Ucapan
Fatmawati Wakil Danny
Pomanto, Rahman Bando:
Bukan Diligitasi bu, Tapi
Digitalisasi
24
November
2020
6.828
views
16
3
Akademisi Unismuh:
Warga Makassar Takkan
Pilih Paslon yang
Pertontonkan Gesekan dan
Kekerasan
03
Desember
2020
3.945
views
4
Pemenang Pilkada
Makassar 2020 Versi
Quick Count Diketahui
Sore Ini
09
Desember
2020
37.000
views
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
framing yang mengacu pada model Robert N. Entman.
Dalam analisis ini, Entman melihat framing dalam dua
dimensi besar yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek.
Bagian yang menonjol tersebut, baik melalui pengulangan
atau penempatan yang mencolok dalam teks berita,
membuat aspek tertentu lebih mudah diingat dan
bermakna bagi khalayak13.
Selain itu, konsep framing Entman menggambarkan
secara luas bagaimana sebuah peristiwa dimaknai atau
ditiadakan oleh wartawan. Entman membagi perangkat
framing ke dalam empat elemen yaitu :
- Define Problem (pendefinisian masalah), elemen ini
merupakan master frame bingkai yang paling utama.
Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh
13 Eriyanto, Media dan Opini Publik (Depok: Raja Grafindo Persada, 2019),
h. 72
17
wartawan. Peristiwa yang sama bisa dipahami dengan
cara bingkai yang berbeda.
- Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah),
merupakan elemen framing untuk membingkai siapa
saja yang dianggap aktor dari suatu peristiwa.
Penyebab disini bisa apa (what) atau siapa (who).
- Make Moral Judgement (membuat keputusan moral)
adalah elemen framing yang dipakai untuk
membenarkan atau memberi argumentasi pada
pendefinisian masalah yang sudah dibuat.
- Treatment Recommendation (menekankan
penyelesaian masalah), elemen ini dipakai untuk
menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan
apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri atas enam bab dan masing-masing
bab terdiri dari beberapa subbab, diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN didalam bab ini penulis
membahas mengenai Latar Belakang, Identifikasi
Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
18
BAB II LANDASAN TEORI berisi tentang Teori
Konstruksi Sosial, Media dan Berita dalam
Pandangan Konstruksionis, New Media,
Pemberitaan Politik, Analisis Framing, dan Pilkada
Kota Makassar 2020.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
membahas mengenai Profil Sindo News Makassar
dan Fajar Online.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
membahas mengenai Temuan Penelitian pada
Berita di Situs SindoNews.com dan Fajar.co.id.
BAB V PEMBAHASAN berisi Perbedaan Framing dan
Analisis Berita dan Konfirmasi Temuan Penelitian
dengan Teori.
BAB VI PENUTUP berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Konstruksi Sosial
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh
sosiolog interpretatif, Peter L Berger. Bagi Berger, realitas
itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang
diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan
dikonstruksi. Dengan pemahaman semacam ini, realitas
berwajah ganda/plural. Setiap orang mempunyai konstruksi
yang berbeda-beda atas suatu realitas1.
Selain plural, konstruksi sosial juga bersifat dinamis.
Sebagai hasil dari konstruksi sosial maka realitas terdiri atas
realitas subjektif dan sekaligus realitas objektif.
Menurut Berger dalam Eriyanto (2002: 16), dalam
realitas subjektif, realitas tersebut menyangkut makna,
interpretasi, dan hasil relasi antara individu dengan objek.
Setiap individu mempunyai latar belakang sejarah,
pengetahuan, dan lingkungan yang berbeda-beda yang bisa
jadi menghasilkan penafsiran yang berbeda pula ketika
melihat dan berhadapan dengan objek. Sebaliknya realitas
juga mempunyai dimensi objektif, sesuatu yang dialami,
bersifat eksternal.
1Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 15
20
Dalam perspektif konstruksi sosial, kedua realitas
tersebut saling berdialektika. Seseorang akan mencurahkan
ketika bersinggungan dengan kenyataan (eksternalisasi),
sebaliknya ia juga akan dipengaruhi oleh kenyataan objektif
yang ada (internalisasi) (Eriyanto, 2002:17).
Teori konstruksi sosial media massa adalah pada
sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi
sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya
merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk opini
massa.2
B. Media dan Berita dalam Pandangan Konstruksionis
Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik
tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak :
wartawan, sumber berita dan khalayak. Ketiga pihak itu
mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-
masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui
operasionalisasi teks yang mereka konstruksi.
Paradigma konstruksionis mempunyai posisi dan
pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang
dihasilkannya. Konsep mengenai konstruksionisme
diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L Berger3.
2 Apriadi, Tamburaka, (Agenda Setting Media Massa), (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2012) h. 75 3 Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 13
21
Ada dua karakteristik penting dari pendekatan
konstruksionis. Pertama, pendekatan konstruksionis
menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana
seseorang membuat gambaran tentang realitas. Kedua,
pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi
sebagai proses yang dinamis.
Pandangan konstruksionis memeriksa bagaimana
pembentukan pesan dari sisi komunikator, dan dalam sisi
penerima ia memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari
sisi komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa
bagaimana konstruksi makna individu ketika menerima
pesan4.
Dalam konsteks berita, Berger (Eriyanto, 2002: 17)
menilai sangat potensial terjadi peristiwa yang sama
dikonstruksi secara berbeda. Wartawan bisa jadi mempunyai
pandangan dan konsepsi yang berbeda ketika melihat suatu
peristiwa, dan itu dapat dilihat dari bagaimana mereka
mengkonstruksi peristiwa itu yang diwujudkan dalam teks
berita.
1. Fakta/peristiwa adalah hasil konstruksi
Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat
subjektif. Realitas itu hadir karena dihadirkan oleh
konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta lewat
konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Disini
4Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 40-41
22
tidak ada realitas yang bersifat objektif karena realitas
itu tercipta lewat konstruksi dan pandangan tertentu.
Realitas bisa berbeda-beda, tergantung pada
bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh
wartawan yang mempunyai pandangan berbeda. Karena
fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik,
maka realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat dan
bagaimana fakta tersebut dikonstruksi.
2. Media adalah agen konstruksi
Pandangan konstruksionis mempunyai posisi yang
berbeda dibandingkan positivis dalam menilai media.
Dalam pandangan konstruksionis, media dilihat bukan
hanya sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang
mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan,
bias dan pemihakannya. Disini media dipandang sebagai
agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas.
Pandangan semacam ini menolak argumen yang
menyatakan media seolah-olah sebagai tempat saluran
bebas. Berita yang kita baca bukan hanya
menggambarkan realita, bukan hanya menunjukkan
pendapat sumber berita, tetapi juga konstruksi dari
media itu sendiri. Lewat berbagai instrumen yang
dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji
dalam pemberitaan. Media adalah agen yang secara aktif
menafsirkan realitas untuk disajikan kepada khalayak.
23
Media memilih, realitas mana yang diambil dan mana
yang tidak diambil.
3. Berita bukan refleksi dari realitas. Ia hanyalah
konstruksi dari realitas
Berita adalah hasil dari konstruksi sosial dimana
selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai
dari wartawan atau media. Bagaimana realitas itu
disajikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta
itu dipahami dan dimaknai.
Proses pemaknaan selalu melibatkan nilai-nilai
tertentu sehingga mustahil berita merupakan
pencerminan dari realitas. Realitas yang sama bisa jadi
menghasilkan berita yang berbeda, karena ada cara
melihat yang berbeda. Perbedaan antara realitas yang
sesungguhnya dengan berita tidak dianggap salah, tetapi
sebagai suatu kewajaran.
4. Berita bersifat subjektif/konstruksi atas realitas
Hasil kerja jurnalistik tidak bisa dinilai dengan
menggunakan sebuah standar yang kaku, seperti halnya
positivis. Hal ini karena berita adalah produk dari
konstruksi dan pemaknaan atas realitas. Pemaknaan
seseorang atas suatu realitas bisa jadi berbeda dengan
orang lain, yang tentunya menghasilkan realitas yang
berbeda pula. Karenanya ukuran yang baku dan standar
tidak bisa dipakai.
24
Penempatan sumber berita yang menonjol
dibanding dengan sumber lain, menempatkan
wawancara seorang tokoh lebih besar dari tokoh lain,
liputan yang hanya satu sisi merugikan pihak lain, tidak
berimbang dan secara nyata memihak suatu kelompok,
kesemuanya tidaklah dianggap sebagai kekeliruan tetapi
dianggap memang itulah praktik yang dijalankan oleh
wartawan. Konstruksi wartawan dalam memaknai
realitas yang secara strategis menghasilkan laporan
semacam itu.
5. Wartawan bukan pelapor. Ia agen konstruksi
realitas
Dalam pandangan konstruksionis wartawan tidak
bisa menyembunyikan pilihan moral dan
keberpihakannya, karena ia merupakan bagian yang
intrinsik dalam pembentukan berita. Lagi pula berita
bukan hanya produk individual melainkan juga bagian
dari proses organisasi dan interaksi antar wartawannya.
Dalam pandangan konstruksionis, wartawan juga
dipandang sebagai aktor/agen konstruksi. Wartawan
bukan hanya melaporkan fakta melainkan juga turut
mendefinisikan peristiwa. Sebagai aktor sosial,
wartawan turut mendefinisikan apa yang terjadi dan
secara aktif membentuk peristiwa dalam pemahaman
mereka.
25
C. New Media
New Media merupakan perkembangan dan kemajuan
teknologi media massa5. Menurut Terry dalam pemikiran
dasar dari new media itu sendiri adalah untuk
menggabungkan keunikan dari digital media dengan
pemakaian media tradisional untuk mengadopsi dan
mengadaptasi teknologi new media6.
Morris dan Ogan dalam Heryanto (2018: 27)
berpendapat bahwa media massa tradisional seperti surat
kabar dan televisi menunjukkan bahwa antara pembuat pesan
dan khalayaknya digambarkan sebagai hubungan satu arah
one-to-many-relationship, sementara internet dapat dilihat
sebagai sarana komunikasi one-to-one seperti dalam e-mail,
one-to-many dan many-to-one.
Media baru merujuk pada perkembangan digital namun
media baru sendiri tidak serta merta berarti media baru.
Video, teks, gambar, grafik yang diubah menjadi data-data
digital berbentuk byte, hanya merujuk pada sisi teknologi
multimedia, salah satu dari unsur dalam media baru adalah
memiliki ciri interaktif dan intertekstual.
5 Gun-gun, Heryanto, (Media Komunikasi Politik), (Yogyakarta:
IRCiSoD,2018), h. 25 6Gun-gun, Heryanto, Shulhan Rumaru (Komunikasi Politik Sebuah
Pengantar), (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013), h. 162
26
Menurut Suryadi7, melalui internet, kita dapat secara
langsung berkomunikasi dengan audiens menggunakan
website, e-mail, dan kelompok diskusi lainnya. Disamping
itu, internet memiliki beberapa keuntungan berikut :
1. Komunikasi konstan. Internet bersifat insomniac.
Artinya, internet memungkinkan partai politik
berkomunikasi dengan konstituen dan masyarakat selama
24 jam, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam
setahun.
2. Response instan. Partai politik atau kandidat dapat
memberikan respon instan terhadap satu permasalah yang
muncul dalam perkembangan pasar politik melalui
internet.
3. Audience global. Melalui internet, hambatan geografis
dapat dikurangi. Partai politik dapat berkomunikasi
dengan konstituen, simpatisan dan komponen politik
lainnya yang berbeda daerah, bahkan yang lintas negara
sekalipun.
4. Feedback instan. Partai politik bisa langsung mengetahui
umpan balik yang disampaikan masyarakat tentang isu
politik yang digemborkan, sehingga mempermudah partai
politik mengetahui apa maunya masyarakat.
5. Komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah dapat
dilakukan antara partai politik dengan publiknya
merupakan tujuan utama e-PR, karena komunikasi
7 Gun-gun, Heryanto, Shulhan Rumaru (Komunikasi Politik Sebuah
Pengantar), (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013), h. 46
27
tersebut membantu membangun satu pola hubungan yang
kuat dan saling menguntungkan. Sebaliknya, hal ini tak
dapat terjadi di dunia nyata karena dalam media
tradisional, keterlibatan audience hanya sebatas penonton
dan cenderung pasif.
6. Relatif murah. Dalam dunia komunikasi konvensional,
biaya promosi sangat mahal ketimbang promosi online.
Karena itu, internet tergolong murah dan praktis dalam
promosi.
New media atau media baru merupakan generasi ketiga
dalam komunikasi politik yang memungkinkan siapapun
menjadi produsen sekaligus konsumen informasi8.
Penggunaan media baru yakni internet dalam kehidupan
politik semakin intensif digunakan dan semakin meluas, hal
ini tidak terlepas dari lingkungan dinamis yang terjadi di
dunia maupun Indonesia.
D. Komunikasi Politik
Fenomena penggunaan internet sebagai media atau
saluran komunikasi yang semakin intensif digunakan
menjadi hal menarik dalam komunikasi politik kontemporer
di dunia maupun di Indonesia.
Pers sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan
komunikasi, diwarnai oleh perkembangan politik. Merril
8 Gun-gun, Heryanto, (Media Komunikasi Politik), (Yogyakarta:
IRCiSoD,2018), h. 23
28
menyimpulkan bahwa eksistensi dan kehidupan pers disuatu
negara merupakan pencerminan dari sistem politik dari
negara tersebut9.
Komunikasi dipengaruhi oleh sistem politik terlihat
jelas dengan adanya berbagai peraturan yang mengatur lalu
lintas informasi. Sedangkan komunikasi mempengaruhi
sistem politik dapat diamati melalui berbagai bentuk
misalnya aksi-aksi protes dari masyarakat luas yang
kemudian memperoleh amplifikasi yang kuat dari media
massa sehingga memeksa pemerintah mengubah atau
mencabut suatu kebijakan10.
Komunikasi politik memungkinkan elit politik
menyediakan ruang publik untuk berkomunikasi dan saling
menjajaki peluang-peluang yang memungkinkan mereka
bertemu dan membincangkan masalah-masalah penting yang
sedang dihadapi serta memungkinkan mereka bersepakat
melakukan hal-hal yang strategis diwaktu ini dan akan
datang11.
McQuail mengatakan bahwa komuniksi politik
merupakan proses penyampaian informasi termasuk fakta,
pendapat-pendapat, keyakinan-keyakinan dan seterusnya,
pertukaran dan pancarian tentang itu semua yang dilakukan
9 Anwar, Arifin, (Pers dan Dinamika Politik, Analisis Media Komunikasi
Politik Indonesia), (Jakarta : Yarsif Watampone, 2010), h. 46 10 Pawito, (Komunikasi Politik, Media massa dan Kampanye Pemilihan),
(Yogyakarta: Jalasutra, 2015), h 3 11Burhan, Bungin (Komunikasi Politik Pencitraan), (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2018), h. 175
29
oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik yang
lebih bersifat melembaga12.
Pemanfaatan internet atau media massa dalam
komunikasi politik menjadi penting terutama dalam konteks
artikulasi, agregasi kepentingan politik baik dari kelompok,
masyarakat biasa maupun kelompok elit (Heryanto, 2018:
68).
Media massa yang bekerja untuk menyampaikan
informasi dapat membentuk, mempertahankan atau
mendefinisikan citra. Realitas yang ditampilkan media
adalah realitas yang sudah diseleksi atau sering disebut
sebagai realitas tangan kedua (secondhand reality)13.
Ardial dalam Tabroni (2014: 103) mengatakan bahwa
media massa sangat mendukung kegiatan komunikasi politik.
Dengan kelebihan pada penyebaran pesan yang luas, media
massa akan selalu menjadi saluran komunikasi yang paling
efektif.
Selain itu, media massa juga berperan dalam membentuk
citra politikus dan kegiatan komunikasi politik. Hal ini
sangat wajar mengingat komunikasi politik meliputi upaya
untuk mencari, mempertahankan dan meningkatkan
12 Pawito, (Komunikasi Politik, Media massa dan Kampanye Pemilihan),
(Yogyakarta: Jalasutra, 2015), h 2 13 Gun-gun, Heryanto, (Media Komunikasi Politik), (Yogyakarta: IRCiSoD,
2018), h. 114
30
dukungan politik14. Dalam hal ini, hubungan antara media
dengan politik dapat dilihat sebagai suatu hal yang sangat
menarik, terutama ketergantungan antara sumber berita
dengan pihak yang memberitakan, namun disisi lain
hubungan itu cukup rawan jika para pekerja media tidak hati-
hati menjalankan tugas kewartawanannya secara
professional15.
E. Analisis Framing
1. Definisi Framing
Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana
realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses
pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya
adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih
menonjol dan lebih mudah dikenal.
Pawito dalam Heryanto & Shulhan (2013: 135)
mengatakan bahwa media framing pada dasarnya adalah
framing berita yang mencerminkan produk media sekaligus
produk dari para wartawannya ketika harus mengidentifikasi,
mengklasifikasi, dan kemudian menyampaikan informasi dan
opini kepada khalayak. Dengan kata lain, media framing
pada hakikatnya merupakan konstruksi atau pendefinisian
oleh media mengenai realitas atau peristiwa-peristiwa yang
14 Roni, Tabroni, (Komunikasi Politik Pada Era Multimedia), (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 103 15 Hafied, Cangara, (Komunikasi Politik, Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 118
31
terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu, media framing
dapat mempengaruhi secara sistematik bagaimana khalayak
memahami peristiwa-peristiwa atau untuk lebih luasnya
adalah realitas.
Menurut Frank D. Durham, framing membuat dunia
lebih diketahui dan lebih dimengerti. Realitas yang kompleks
dipahami dan disederhanakan dalam kategori tertentu. Bagi
khalayak, penyajian realitas yang demikian membuat realitas
lebih bermakna dan dimengerti16.
Gitlin dalam Eriyanto (2002: 69) berpendapat bahwa
frame adalah bagian yang pasti hadir dalam praktik
jurnalistik. Dengan frame, jurnalis memproses berbagai
informasi yang tersedia dengan jalan mengemasnya
sedemikian rupa dalam kategori kognitif tertentu dan
disampaikan kepada khalayak. Secara luas, pendefinisian
masalah ini menyertakan didalamnya konsepsi dan skema
interpretasi wartawan. Pesan, secara simbolik menyertakan
sikap dan nilai, ia hidup, membentuk, dan
menginterpretasikan makna didalamnya.
Analisis framing merupakan versi terbaru dari
pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis
16Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 67
32
teks media17. Analisa ini digunakan untuk membedah cara-
cara atau ideologi media saat mengkonstruksikan fakta.
Framing awal menekankan pengaruh bingkai media
terhadap pembentukan bingkai khalayak. Pandangan
khalayak atas suatu isu ditentukan oleh bingkai yang
disediakan oleh media. Asumsi ini berubah pada era internet,
dimana bisa jadi khalayak sudah mempunyai pandangan
(bingkai) sebelumnya atas suatu isu, dan kemudian memilih
media yang sesuai dengan pandangan dirinya. Perubahan ini
dimungkinkan oleh kehadiran banyak media (offline
tradisional, online tradisional dan media sosial) yang
menyajikan keragaman pandangan dan khalayak tinggal
memilih media yang sesuai dengan pandangan bingkai yang
dipunyai18.
Framing merupakan cara bercerita yang
menghadirkan konstruksi makna atas peristiwa-peritiwa yang
berkaitan dengan objek suatu wacana. Esensinya dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain penempatan, pengulangan,
asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplikasi dan
lain-lain19.
Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai
untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat
17Alex, Sobur, (Analisis Teks Media), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015) h. 161 18 Eriyanto, (Media dan Opini Publik), (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019),
h. 212 19 Gun-gun, Heryanto, (Media Komunikasi Politik), (Yogyakarta:
IRCiSoD,2018), h. 251
33
mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi
seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar
lebih bermakna, lebih menarik, dan lebih diingat untuk
menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya20.
Menurut De Vreese dan Lecheler dalam buku Eriyanto,
Media dan Opini Publik, framing dalam teks media terbentuk
atas dasar faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi kebijakan redaksi media, rutinitas media, dan nilai-
nilai berita. Sementara faktor eksternal mencakup kekuatan
pengiklan, konsumen media, intervensi dari pemilik media,
pemerintah, organisasi masyarakat dan seterusnya.
2. Analisis Framing Model Robert N. Entman
Analisis framing didefinisikan sebagai gugusan ide atau
cara pandang atas suatu isu21. Sejatinya framing merupakan
penilaian yang diberikan oleh pembuat pesan atau framers
terhadap suatu realitas yang ingin dinilai atau ditonjolkan
maka bentuk framing juga bermacam-macam. Beberapa
framing hanya ingin menonjolkan satu informasi dalam sorot
positif atau negatif, sedang yang lain melibatkan frasa atau
menggunakan istilah22.
20Alex, Sobur, (Analisis Teks Media), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015) h. 162 21Eriyanto, (Media dan Opini Publik), (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019),
h. 76 22Iswandi, Syahputra, (Media Relations, Teori, Strategi, Pratik, dan Media
Intelijen), (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019), h. 17
34
Salah satu model analisis framing yang terkenal ialah
model framing Robert N. Entman. Ia adalah ahli komunikasi
pertama yang menaruh minat pada studi mengenai framing
dalam lapangan komunikasi23.
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu
seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek
realitas. Kedua faktor ini dapat lebih mempertajam framing
berita melalui proses seleksi isu yang layak ditampilkan dan
penekanan isi beritanya. Dibalik semua ini, pengambilan
keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu
melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang terlibat
dalam proses produksi sebuah berita. Penonjolan merupakan
proses membuat informasi menjadi lebih bermakna24.
Ada dua aspek dalam framing. Pertama, memilih
fakta/realitas. Proses memilih fakta ini didasarkan pada
asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa tanpa
perspektif. Dalam memilih fakta ini selalu terkandung dua
kemungkinan; apa yang dipilih (included) dan apa yang
dibuang (excluded). Penekanan aspek tertentu itu dilakukan
dengan memilih angel tertentu, memilih fakta tertentu, dan
melupakan fakta yang lain, memberitakan aspek tertentu dan
melupakan aspek lainnya.
23Eriyanto, (Media dan Opini Publik), (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019),
h. 71 24Alex, Sobur, (Analisis Teks Media), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015) h. 163
35
Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan
dengan bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan kepada
khalayak. Gagasan itu diungkapkan dengan kata, kalimat dan
proposisi apa, dengan bantuan aksentuasi foto dan gambar
apa. Bagaimana fakta yang sudah dipilih tersebut ditekankan
dengan pemakaian perangkat tertentu : penempatan yang
mencolok, pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung
dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika
menggambarkan orang/peristiwa yang diberitakan, asosiasi
terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan
pemakaian kata yang mencolok, gambar dan sebagainya.
Elemen menulis fakta ini berhubungan dengan
penonjolan realitas. Pemakaian kata, kalimat atau foto
merupakan implikasi dari memilih aspek tertentu dari
realitas. Akibatnya aspek tertentu yang ditonjolkan menjadi
menonjol, lebih mendapatkan alokasi dan perhatian yang
besar dibandingkan aspek lain. Realitas yang disajikan secara
menonjol atau mencolok, mempunyai kemungkinan lebih
besar untuk diperhatikan dan memengaruhi khalayak dalam
memahami suatu realitas25.
Konsep framing oleh Entman, digunakan untuk
menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek
tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat dipandang
sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang
25Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 72
36
khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar
dari pada isu yang lain.
Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya
merujuk pada pemberian definisi, penjelasan, evaluasi dan
rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan
kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang
diwacanakan26.
Tabel 2.1 Perangkat Framing Model Robert N.Entman
Define Problems
(Pendefinisian
masalah)
Bagaimana suatu peristiwa/isu
dilihat? Sebagai apa? Atau
sebagai masalah apa?
Diagone Causes
(Memperkirakan
masalah atau sumber
masalah)
Peristiwa itu dilihat disebabkan
oleh apa? Apa yang dianggap
sebagai penyebab dari suatu
masalah? Siapa (actor) yang
dianggap sebagai penyebab
masalah?
Make Moral
Judgement
(Membuat keputusan
moral)
Nilai moral apa yang disajikan
untuk menjelaskan masalah? Nilai
moral apa yang dipakai untuk
melegitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan?
Treatment
Recommendation
Penyelesaian apa yang ditawarkan
untuk mengatasi masalah/isu?
26Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 188
37
(Menekankan
penyelesaian)
Jalan apa yang ditawarkan dan
harus ditempuh untuk mengatasi
masalah?
Frame berita timbul dalam dua level27. Pertama,
konsepsi mental yang digunakan untuk memproses informasi
dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat
spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun
pengertian mengenai peristiwa.
Konsepsi mengenai framing dari Entman tersebut
menggambarkan secara luas bagaimana peristiwa dimaknai
dan ditiadakan oleh wartawan. Define problem
(Pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali
dapat kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan
master frame/bingkai yang paling utama. Ia menekankan
bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada
masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut
dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara
berbeda dan bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan
realitas bentukan yang berbeda.
Diagnose casuses (memperkirakan penyebab masalah),
merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang
dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini
bisa berarti apa (what), tetapi bisa juga berarti siapa (who).
Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa
27 Eriyanto, (Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media),
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2002), h. 190
38
dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena
itu, masalah yang dipahami secara berbeda, penyebab
masalah secara tidak langsung juga akan dipahami secara
berbeda pula.
Make moral judgement (membuat pilihan moral) adalah
elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau
memberi argumentasi pada Pendefinisian masalah yang
sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab
masalah sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi
yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang
dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan
dikenal oleh khalayak.
Elemen framing lain adalah treatment recommendation
(menekankan penyelesaian). Elemen ini dipakai untuk
menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang
dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu
saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat
dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah.
Robert N. Entman adalah seorang ahli yang meletakkkan
dasar-dasar bagi analisis framing untuk studi isi media28.
Menurut Entman meskipun analisis framing dipakai dalam
berbagai bidang studi yang beragam, satu faktor yang
menghubungkannya adalah bagaimana teks komunikasi yang
disajikan, bagaimana representasi yang ditampilkan secara
menonjol mempengaruhi khalayak.
28 Alex, Sobur, (Analisis Teks Media), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2015) h. 160
39
Framing kata Entman, memiliki implikasi penting bagi
komuniksai politik. Dalam konteks ini framing memainkan
peran utama dalam mendesakkan kekuasaan politik, dan
frame dalam teks berita sungguh merupakan kekuasaan yang
tercetak, ia menunjukkan identitas para aktor atau interest
yang berkompetisi untuk mendominasi teks29. Menurut
Scheufele (1999) dalam jurnal Framing As a Theory of
Media Effect mengatakan bahwa definisi dari Entman lebih
spesifik masuk kedalam bidang penelitian komunikasi
politik.
F. Pilkada Kota Makassar 2020
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu
bentuk penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) secara
langsung ditingkat lokal untuk memilih Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah di setiap provinsi (Gubernur/Wakil
Gubernur), Kabupaten (Bupati/Wakil Bupati) dan Kota
(Walikota/Wakil Walikota) yang diselenggarakan secara
demokratis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pilkada di Kota Makassar menjadi salah satu daerah
yang mendapat sorotan pada pertarungan politik Pilkada
serentak 2020 karena Pilkada Kota Makassar 2020
merupakan pengulangan dari Pilkada 2018 yang kala itu
29Alex, Sobur, (Analisis Teks Media), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2015) h. 164
40
hanya diikuti oleh calon tunggal namun harus kalah melawan
kotak kosong.
Kontoversial Pilkada Kota Makassar dimulai saat Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Pilkada Kota
Makassar diperingkat 3 se-Indonesia sebagai pilkada dengan
tingkat kerawanan tertinggi berdasarkan Indeks Kerawanan
Pemilu (IKP) dengan skor (74,94)30. Selain itu KPU Kota
Makassar menetapkan empat paslon yang dimana masing-
masing calon selain berlaga dengan membawa nama tokoh
politik nasional juga mendapatkan dukungan dari partai besar
yang berkoalisi.
Pada Pilkada Kota Makassar 2020 atau biasa juga
disebut dengan Pemilhan Walikota (Pilwalkot), terdapat
empat Pasangan Calon (Paslon) yang mendaftar dalam
kontestasi politik tersebut. Keempat paslon tersebut
merupakan orang-orang yang memiliki pengaruh besar di
kota Makassar diantaranya paslon nomor 1 Danny Pomanto
dan Fatmawati Rusdi (ADAMA) yang diusung dua parpol,
Nasdem dan Gerindra. Danny merupakan mantan Walikota
Makassar periode 2014-2019. Sebelumnya ia sempat
mendaftar menjadi salah satu calon dalam Pilkada 2018
namun dianggap melanggar aturan pemilu sehingga
didiskualifikasi. Sedangkan wakilnya Fatmawati Rusdi
merupakan istri dari Bupati Sidrap, Rusdi Masse.
30 Bawaslu (Buku IKP Pilkada Serentak 2020), (Jakarta: Bawaslu, 2020), h.
138, www.bawaslu.go.id/publikasi/indeks-kerawanan-pemilu-ikp-pilkada-
serentak-2020 (diakses pada 02 Juli 2021)
41
Paslon nomor urut 2 Munafri Arifuddin dan Rahman
Bando (Appi-Rahman) yang diusung oleh tiga parpol yaitu
Demokrat, PPP, dan Perindo. Appi merupakan CEO
Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) dan juga merupakan
keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang
sebelumnya sempat mengikuti Pilkada 2018 namun kalah
melawan kotak kosong. Sedangkan wakilnya Rahman Bando
merupakan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Paslon nomor urut 3 Syamsu Rizal dan Fadli Ananda
(DILAN) yang diusung oleh tiga parpol yaitu PDIP, Hanura
dan PKB. Syamsu Rizal adalah mantan wakil walikota
Makassar periode 2014-2019 dan wakilnya adalah seorang
dokter yang juga merupakan direktur PT Ananda Idy
Bahagia. Lalu Paslon yang terakhir nomor urut 4 Irman
Yasin Limpo dan Zunnun Nurdin (IMUN) yang diusung oleh
tiga parpol, Golkar, PAN, dan PKS. Irman Yasin Limpo
berasal dari dinasti Yasin Limpo, adik dari Menteri Pertanian
yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin
Limpo sedangkan Zunnun Nurdin merupakan putra sulung
dari mantan ketua PSSI yang juga politikus Golkar, Nurdin
Halid.
42
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil SindoNews Makassar
1. Sejarah Singkat SindoNews Makassar
SindoNews merupakan salah satu portal berita besar
dan berpengaruh yang memiliki gen Koran Sindo. Portal
ini berdiri pada 4 Juli 2012, dibawah manajemen PT.
Sindonews Portal Indonesia (SPI). SindoNews memiliki
tagline “Bukan Berita Biasa”. Tagline ini menjadi kredo
untuk membedakan SindoNews dengan portal-portal lain.
SindoNews memberikan akses informasi akurat,
berkualitas dan cepat kepada masyarakat luas. Berita yang
dikemas SindoNews lebih mendalam dan komprehensif
sehingga bisa menjadi referensi pengambil keputusan di
pemerintahan, pebisnis, politisi, dan para mahasiswa serta
stakeholder terkait.
SindoNews sudah terverifikasi oleh Dewan Pers :
Nomor 499/DP—Verifikasi/K/XII/2019. Kategori
pemberitaan SindoNews berupa informasi Nasional,
Metronews, Daerah, Ekonomi dan Bisnis, Internasional,
Sports, Otomotif, Sains dan Teknologi, Edukasi, Kalam
dan Lifestyle. SindoNews juga menyajikan informasi
yang dikemas dalam bentuk multimedia seperti Sindo
grafik, Sindo Photo, Sindo Video, dan Live TV MNC
Media.
43
SindoNews Makassar sendiri muncul pada tahun
2017. Secara nasional SindoNews.com memuat 600 berita
setiap harinya, sedangkan secara lokal SindoNews.com
Makassar memuat 40 berita setiap hari yang terdiri atas
rubrik Makassar City, News, Ekbis, Sport, Lifestyle dan
Daerah.
2. Visi-Misi
- Visi : Sebagai koran keluarga yang hadir dengan
berita aktual, akurat dan mendalam namun tetap
bergaya dan penuh warna.
- Misi : Menjadi pelopor media nasional terbesar di
dunia dengan menguasai jaringan di seluruh
Indonesia.
3. Logo SindoNews Makassar
Gambar 3.1 Logo SindoNews.com Makassar
4. Pemilik Media
Surat kabar ini merupakan salah satu bentuk media
cetak milik Global Mediacom Tbk, secara khusus PT
Media Nusantara Informasi (MNI).PT MNI merupakan
44
subsidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC).PT.
MNC merupakan pemilik media besar yang
berpengalaman dalam mengelola media. Hal ini dapat
dibuktikan pada banyaknya media yang dikelola oleh PT.
MNC.Seperti pada media penyiaran televisi terdapat
RCTI, TPI, MNC TV, dan Global TV.
5. Struktur Redaksi Sindo Makassar
Komisaris : Sururi Alfaruq
Direktur Utama : Munadhir Mubarak
Pemimpin Redaksi : Djaka Susila
Dewan Redaksi : Pung Purwanto, Djaka Susila,
Masirom, Munadhir Mubarak, Hatim
Varabi
Redaktur Pelaksana : Hatta Sujatmin
Wakil Redaktur Pelaksana: Sururi Alfaruq
Redaktur Eksekutif : Djaka Susila, Abdul Hakim
Redaktur : Abdoellah Nicolha, Agus
Nyomba, Hatta Sujatmin,
Luqman Z, Suwarny Dammar, Tri
Yari Kurniawan
Reporter : Faisal Mustafa, Marhawanti
Sehe, Muhaimin, Syachrul Arsyad,
Vivi Reski Indriani
Fotografer : Maman Sukirman (koord),
Muchtamir Zaide
45
Artistik : Supriadi (koord), Dedi Suryadi
Syam, Moch Yusriel Ardiansyah,
Muhamad Anwar Sadat, Rahmat
Al- Kautsar.
B. Profil Fajar Online
1. Sejarah Fajar Online
Fajar.co.id memulai keberadaannya sejak tanggal 17
Desember tahun 1996 dibawah naungan PT. Media Fajar
Koran sebagai portal berita online dari Koran Fajar yang
merupakan Koran terbesar di Indoesia Timur.
Pada bulan April 2016 proses integrasi seluruh website
Fajar Grup efektif dilangsungkan, hingga pada bulan Juni
2016 Fajar.co.id resmi membentuk manajemen baru
dibawah naungan PT. Fajar National Network dan resmi
dilaunching sebagai portal berita nasional.
2. Visi-Misi
- Visi : Grup Multimedia berbasis media terbesar dan
berpengaruh di Indonesia
- Misi :
1) Mewujudkan perusahaan yang sehat , kuat, dan
terpercaya
2) Mengembangkan usaha dengan memanfaatkan
teknologi dan informasi
3) Menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat
bagi kepentingan masyarakat.
46
3. Logo Fajar Online
Gambar 3.2 Logo Fajar.co.id
4. Pemilik Media
PT. Media Fajar Koran
5. Struktur Redaksi Fajar
Komisaris Utama : - DR. H. Muhammad Ridwan Arif,
S.E., M.AK.
- H. Faisal Syam
- H. Suwardi Thahir
Direktur Utama : H. M. Agus Salim Alwi Hamu
(Penanggung Jawab)
Direktur : Arsyad Hakim
Direktur Pelaksana &Pimred : Rasid Alfarizi
Kepala Kantor Jakarta : Andi Safar
Koordinator Daerah dan Grup : Hamzah Umar
Koordinator Jawa : Sonny Wakhyono
Koordinator Sulsel : Edy Arsyad
Redaktur : - Amiruddin Aliah (Makassar)
- Muh Nursyam (Makassar)
- Adi Muammar Mirsan
Reporter : - Muh. Ishaq Agus
- Muh. Ikbal
47
- Endra Mardhani
- Qyswanty Ruslia
Tim Kreatif&Medsos : - Dzaqi Akbar (Koordinator)
- Awal Muhar
- Asri Amir
- Muh. Yusran
- Suparman
Keuangan dan Administrasi : Hendra Gunawan
IT Develompment : Muh. Hamka Y (koordinator),
Muh. Sappe
48
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Temuan Penelitian Pada Berita di Situs Sindonews.Com
1. Berita pertama
Judul : Tim Sukses Appi-Rahman ditikam
OTK di Area Debat Pilwalkot
Makassar
Tanggal Pemuatan : 07 November 2020
Jumlah Pembaca : (2.853 views)
Gambar 4.1 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (07/11)
MAKASSAR - Salah satu Tim Sukses pasangan Calon
Wali Kota dan Wakil Wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-
Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), ditikam oleh orang tidak
dikenal (OTK) di sekitar area debat perdana di Gedung
Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu
(7/11/2020) malam.
Korban tersebut bernama Muharram Jaya atau yang
akrab disapa Musjaya. Korban ditikam di halte depan gedung
saat debat tengah berlangsung di dalam studio Kompas TV.
49
Musjaya diketahui berada di sekitar halte bersama
beberapa rekannya menunggu pelaksanaan debat usai.
Aturan yang diberlakukan oleh KPU Makassar sebagai
penyelenggara, membatasi orang masuk ke area utama debat
sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Juru Bicara Appi-Rahman, Fadli Noor, membenarkan hal
tersebut dan meminta pihak yang berwajib segera menangkap
dan mengungkap motif dari pelaku. "Kami sangat sayangkan
kejadian ini, kami meminta polisi bertindak tegas segera
menangkap pelaku," ucapnya.
Korban kata dia, dilarikan ke RS Siloam Kebun Jeruk
mendapatkan perawatan.
Dari informasi yang dihimpun korban didatangi oleh
seorang pria tak dikenal langsung menancapkan benda tajam
pada bagian pinggul kanan. "Infonya begitu, sebelah kanan
pinggulnya dan pelaku langsung kabur," kata salah satu
petugas keamanan internal Kompas Gramedia.
Sementara itu saksi lainnya melihat pelaku berlari ke
arah pengendara sepeda motor yang sudah menunggunya di
depan dan langsung tancap gas. "Ada temannya pelaku yang
tunggu di depan dan langsung kabur mereka," kata saksi yang
enggan disebutkan namanya.
Korban berusaha mengejar namun tak berhasil mencapai
pelaku, dan lukanya yang dialami cukup parah sehingga ia
segera dilarikan ke rumah sakit.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Tim sukses pasangan calon (paslon) nomor dua Appi-Rahman
ditikam Orang Tidak Dikenal (OTK) di area debat perdana di
gedung Kompas.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Korban (Musjaya) berada disekitar halte bersama beberapa
rekannya menunggu debat usai. Saat itu seorang pria tak
dikenal mendatangi korban dan langsung menancapkan benda
50
tajam dibagian pinggul kanan korban dan pelaku langsung
kabur bersama temannya mengendarai sepeda motor.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Juru bicara Appi-Rahman mengatakan bahwa luka yang
dialami korban (Musjaya) cukup parah sehingga langsung
dilarikan ke RS Siloam Kebon Jeruk.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Juru bicara Paslon nomor urut 2 meminta pihak kepolisian
untuk mencari motif pelaku.
2. Berita kedua
Judul : Durasi Waktu Sanggah Paslon
Ditambah, Debat Kedua Pilwalkot
Diprediksi Sengit
Tanggal Pemuatan : 24 November 2020
Jumlah Pembaca : (806 views)
Gambar 4.2 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (24/11)
51
MAKASSAR - Perang argumen antar pasangan calon
(paslon) diprediksi sengit di debat kedua Pilwalkot Makassar
2020. Apalagi, penyelenggara menambah durasi saling
sanggah, dengan mengangkat tema reformasi birokrasi,
pelayanan publik, penataan kawasan perkotaan dan ekonomi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Makassar melakukan evaluasi pada debat kedua Pilwalkot
2020 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (24/11) malam ini.
Khususnya memperbaiki teknis debat publik dalam hal durasi
pemaparan ide dan gagasan Paslon.
Komisioner KPU Kota Makassar, Endang Sari
mengatakan, paslon dipersilakan menjawab pertanyaan
panelis dengan durasi 1 menit 30 detik. Sesi ini bisa
dimanfaatkan paslon sekaligus memaparkan program
unggulannya.
“Setelah itu, paslon selanjutnya meyanggah (dengan
durasi) 45 detik. Sebelumya kan (di debat pertama) hanya 30
detik,” ucapnya, kemarin. Setelah tiga paslon lainnya
menyanggah dan memberi pertanyaan, maka paslon yang
bersangkutan akan menjawab tiga pertanyaan paslon
lainnya sekaligus dengan durasi 1 menit 30 detik. Durasi sesi
ini ditambah 1 menit dibanding pada debat pertama.
“Kemudian sampai ke paslon yang menjawab
pertanyaan tadi, akan diberi durasi 1 menit 30 detik.
Sebelumnya kan hanya 30 detik, jadi sudah lama durasinya,”
kata Endang.
Tak hanya itu, Endang menuturkan, panelis juga akan
menyiapkan empat pertanyaan untuk masing-masing sub
tema. Sehingga satu pertanyaan masing-masing akan
dijawab satu paslon. Berbeda pada debat pertama
sebelumnya, hanya satu pertanyaan dari panelis yang
dijawab oleh seluruh paslon secara bergantian. "Jadi ada
undian urutan untuk menjawab, bukan lagi sesuai urutan
nomor urut paslon,” bebernya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi
Ali Armunanto mengapresi langkah evaluasi KPU Kota
Makassar pada debat kedua ini. Kata dia, durasi saling
sanggah memang perlu diperpanjang agar paslon bisa
mengeksplor programnya dengan maksimal.
“Saya rasa dengan tambahan waktu itu, calon lebih bisa
52
mengelaborasi pertanyaan penalis dan pertanyaan dari
paslon lainnya. Kita menginginkan debat yang tidak diburu
waktu, beda yang sebelumnya hanya 30 detik, tidak mungkin
menjawab dan mengelaborasi dengan waktu yang singkat,"
ungkapnya.
Anto begitu dia akrab disapa menganggap, durasi waktu
1 menit 30 detik untuk saling sanggah dan 45 detik untuk
memberi pertanyaan ke paslon, bisa memberi peluang
elaborasi lebih jauh soal argumennya. Menjelaskan
sematang apa visi misi dan programnya, yang akan
diimplementasikan kandidat bila terpilih nanti.
“Penambahan durasi ini tentu memberi efek keyakinan
pemilih terhadap argumen paslon tertentu. Debat ini kan
diperuntukkan untuk perang gagasan, dan memang
sebaiknya kandidat memang mengelaborasi gagasan," beber
dia.
Sekretaris Departemen Ilmu Politik ini menyarankan,
agar paslon fokus memaparkan program dan menjabarkan
apa yang ingin dikerja saat terpilih. Jangan terjebak pada
keinginan untuk menjatuhkan lawan dalam debat.
Meski begitu, Anto tak menampik pasti ada saja paslon
yang menggunakan strategi untuk menyerang dan
menjatuhkan lawan. Namun saran Anto, sebaiknya hal ini
dihindari. “Karena menjatuhkan lawan itu tidak ada
gunanya dan malah justru merugikan diri sendiri. Karena
waktunya tidak digunakan secara efektif. Baiknya waktu itu
digunakan untuk meyakinkan pemilih memilih mereka,”
tandasnya.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
KPU menambah durasi saling sanggah dengan mengangkat
tema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Penataan
Kawasan Perkotaan dan Ekonomi, sehingga diprediksi debat
berlangsung sengit.
53
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Pada debat yang pertama, durasi yang diberikan KPU kepada
paslon untuk menjawab pertanyaan panelis sangat singkat
terbukti dengan pernyataan Komisioner KPU Makassar,
Endang Sari “Sebelumnya kan hanya 30 detik, jadi sudah
lama durasinya,”. Sehingga pada debat kedua kali ini KPU
melakukan evaluasi dengan memperbaiki teknis debat publik
dalam hal durasi pemaparan ide dan gagasan paslon.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali
Armunanto mengapresi langkah evaluasi KPU Kota
Makassar pada debat kedua ini. Beliau juga menyarankan agar
paslon fokus memaparkan program dan menjabarkan apa yang
ingin dikerja saat terpilih dan tidak terjebak pada keinginan
untuk menjatuhkan lawan selama debat.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Endang menuturkan, panelis juga akan menyiapkan empat
pertanyaan untuk masing-masing sub tema. Sehingga satu
pertanyaan masing-masing akan dijawab satu paslon.
Berbedapada debat pertama sebelumnya, hanya satu
pertanyaan dari panelis yang dijawab oleh seluruh paslon
secara bergantian.
54
3. Berita ketiga
Judul : Live hanya di Inews dan RCTI,
Jumat Pukul 08.30 WIB: Debat
Pilwalkot Makassar, 4 Paslon Siap
Adu Program
Tanggal Pemuatan : 03Desember 2020
Jumlah Pembaca : (1.563 views)
Gambar 4.3 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (03/12)
JAKARTA - Makassar memang jauh dari Jakarta. Tetapi
proses mencari pemimpin lokal di kota Anging Mamiri
tersebut, selalu berasa seperti pertarungan politik nasional.
Dinamika teranyar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Makassar secararesmi menetapkan debat ketiga pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar digelar di Jakarta.
Keputusan ini berubah dari rencana sebelumnya yang
mengagendakan debat ketiga di Kota Makassar pada 4
Desember 2020 besok.
Ada empat pasangan calon yang akan berlaga dengan
membawa nama tokoh politik. Sebutlah Munafri Arifuddin,
yang merupakan kerabat Wakil Presiden 2014-2019 Jusuf
Kalla. Kemudian, Irman Yasin Limpo, adik Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo. Selain Munafri dan Irman, ada pula
Mohammad Ramdan Pomanto, Wali Kota Makassar 2013-
2018 dan Syamsu Rizal, Wakil Wali Kota 2013-2018.
55
Keseluruhan empat pasangan calon ialah Moh Ramdhan
Pomanto-Fatmawati Rusdi, Munafri Arifuddin-Abd Rahman
Bando, Syamsu Rizal-Fadli Ananda, dan Irman Yasin Limpo-
Andi M Zunnun Nurdin Halid. Mereka sudah siap beradu
program dalam debat tersebut.
Sebelumnya, debat publik putaran pertama pasangan
calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar pilkada 2020
sukses dilaksanakan pada Sabtu, 7 November 2020.
Berikutnya debat publik putaran kedua sukses dilaksanakan
pada Selasa, 24 November 2020 lalu.
KPU Kota Makassar menyiapkan materi debat dengan
tema “Kebijakan Covid-19, Komitmen Penanganan
Penanggulangan Narkoba, Perlindungan Terhadap Anak,
Perempuan dan Disabilitas setra Penanggulangan
Kemiskinan, Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup
Masyarakat”.
Ketua KPU Makassar, M Farid Wajdi menyatakan, dalam
penyusunan materi, pihaknya menunjuk tim penyusunan
materi debat yang melbatkan akademisi, pengamat dan tokoh
masyarakat sebagai panelis. KPU berharap debat menjadi
ajang jualan program untuk memudahkan pemilih menentukan
siapa pemimpin Kota Makassar 2021-2024.
Debat lanjutan ini akan dipandu oleh presenter Desvita
Bionda dan disiarkan secara langsung secara nasional oleh
INews, pukul 08.30 WIB atau pukul 09.30 WITA.
Saksikan keseruan debat publik ketiga Pilkada Kota
Makassar Jumat, 4 Desember 2020 Pukul 08.30 atau pukul
09.30 WITA secara langsung hanya di Inews dan juga bisa
disaksikan di aplikasi RCTI+ atau www.rctiplus.com.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Debat Publik ketiga Pilkada Kota Makassar disiarkan langsung
di Tv Nasional yaitu di Inews dan RCTI dengan empat paslon
yang akan berlaga dengan membawa nama tokoh politik.
56
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Proses mencari pemimpin lokal (Pilwalkot) di Kota Makassar
selalu berasa seperti pertarungan politik nasional sehingga
layak disiarkan diskala nasional.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Sebelumnya debat ketiga diagendakan akan digelar di Kota
Makassar, namun karena melihat situasi akhirnya KPU Kota
Makassar secara resmi menetapkan debat ketiga pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar digelar di Jakarta.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Debat lanjutan ini akan disiarkan secara nasional oleh INews
dan juga bisa disaksikan di aplikasi RCTI+ dan akan dipandu
oleh presenter Desvita Bionda pada pukul 08.30 WIB atau
pukul 09.30 WITA.
4. Berita keempat
Judul : Appi-Rahman Ucapkan Selamat ke
Danny Pomanto-Fatmawati
Tanggal Pemuatan : 09Desember 2020
Jumlah Pembaca : (1.305 views)
57
Gambar 4.4 Tangkapan Layar Berita SindoNews.com (09/12)
MAKASSAR - Pasangan calon wali kota dan wakil wali
Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-
Rahman) mengucapkan selamat kepada Moh Ramdhan
"Danny" Pomanto-Fatmawati Rusdi, atas kemenangannya
di Pilwalkot Makassar 2020.
Ucapan selamat ini disampaikan tak lama setelah quick
count sejumlah lembaga survei, menempatkan Danny-Fatma
di urutan pertama, mengungguli tiga pasangan lainnya.
Penyampaian selamat, diawali Ketua Tim Pemenangan
Appi-Rahman, Erwin Aksa. Kemudian Appi lalu ditutup
Rahman. “Kami mengucapkan selamat kepada Danny dan
Fatma. Sore ini kita sudah lihat hasil quick count dan tabulasi
perolehan suara milik kita. Hasilnya memang tidak jauh
beda,” kata Erwin di FR Menara Bosowa, Rabu (9/12/2020).
Tak lupa, Erwin sebagai ketua tim pemenangan
mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan relawan,
atas kerja keras memenangkan Appi-Rahman dalam empat
bulan terakhir. “Kita banyak belajar hal-hal positif dari
proses demokrasi ini,” lanjut Erwin.
Selain mengucapkan selamat, pihak Appi-Rahman juga
dipastikan tidak akan mengajukan gugatan terkait
hasil pilwalkot Makassar 2020 ini. Hal itu ditegaskan Erwin,
menjawab pertanyaan awak media. “Saya kira kami sudah
ucapkan selamat.Sekarang kita biarkan wali kota dan wakil
wali kota terpilih untuk segera bekerja membenahi Kota
Makassar,” demikian Erwin.
58
Sementara Appi dalam penyampaian ucapan selamatnya,
mendoakan Danny-Fatma menjadi pemimpin amanah. Serta
kepemimpinannya bisa membawa Makassar lebih baik lagi.
“Kami doakan menjadi pemimpin yang amanah. Kepada
pendukung Appi-Rahman, kami sudah berbuat yang
terbaik.Hasil ini jangan membuat kita sedih. Besok kita semua
sudah harus jadi satu untuk Makassar,” kata Appi.
Sedangkan Rahman mengaku banyak memetik hikmah
selama proses pilwalkot Makassar 2020. “Saya banyak
bertemu orang menampung aspirasi.Kepentingan kita semua
adalah Makassar maju. Kita dukung wali kota dan wakil wali
kota terpilih,” demikian Rahman Bando mengakhiri.
.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Paslon nomor urut 2 Appi-Rahman memberikan ucapan
selamat kepada Paslon nomor urut 1 Danny-Fatma atas
kemenangannya di Pilwalkot Makassar 2020.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Hasil Quick Count sejumlah lembaga survei menempatkan
Paslon nomor urut 1 Danny-Fatma diurutan pertama
mengungguli tiga Paslon lainnya.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Dalam penyampaian ucapan selamatnya, Appi mendoakan
Danny-Fatma agar menjadi pemimpin yang amanah. Dilain
sisi Appi mengingatkan kepada para pendukungnya agar tidak
sedih dan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Erwin selaku ketua tim pemenangan Appi-Rahman
menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengajukan gugatan
terkait hasil Pilwalkot Makassar 2020.
59
B. Temuan Penelitian Pada Berita di Situs Fajar.Co.Id
1. Berita pertama
Judul : Tinggalkan Lokasi Debat, Appi-
Rahman Jenguk Timsesnya yang
Jadi Korban Penikaman di RS
Siloam Kebun Jeruk
Tanggal Pemuatan : 07 November 2020
Jumlah Pembaca : (2.271 views)
Gambar 4.5 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (07/11)
Fajar.co.id, Jakarta. Calon walikota dan wakil walikota
Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-
Rahman) bergegas meninggalkan lokasi debat menuju Rumah
Sakit Siloam Kebun Jeruk.
Appi Rahman bersama timnya ke rumah sakit menjenguk
salah satu tim suksesnya, Muharram Jaya alias Musjaya yang
ditikam saat dilokasi debat Setibanya dilokasi, belasan orang
yang juga relawan Appi-Rahman sudah menunggu.
Appi dan timnya belum bisa masuk kedalam ruangan
lantaran korban sementara menjalani operasi. “masih
sementara operasi, karena katanya ada luka bagian
ususnya,” kata Appi.
60
Sambil menunggu diluar gedung, Appi tampak berdiskusi
dengan rekan-rekan dari korban yang ada saat kejadian.
Pada kesempatan itu pula, paslon nomor urut 2 ini
meminta seluruh relawannya untuk tetap menahan diri dan
tak terpancing. Kami mengimbau seluruh relawan kami untuk
tetap tenang, tidak ada yang namanya balas
membalas,”tegasnya.
Sebelumnya Musjaya, salah satu tim sukses pasangan
calon walikota dan wakil walikota Makassar, Munafri
Arifuddin-Abd.Rahman Bando (Appi-Rahman) ditikam
disekitar area debat perdana di Gedung Kompas Gramedia,
Jl Palmerah. Korban ditikam di halte depan gedung saat
debat tengah berlangsung didalam studio Kompas TV.
Musjaya diketahui berada disekitar halte bersama
beberapa rekannya menunggu pelaksanaan debat usai. Ini
dikarenakan aturan ketat diberlakukan oleh KPU Makassar
sebagai penyelenggara untuk membatasi orang masuk ke
area utama debat sesuai protocol kesehatan pencegahan
Covid-19.
Dari informasi yang dihimpun korban didatangi oleh
seorang pria tak dikenal langsung menancapkan benda tajam
pada bagian pinggul kanan. “infonya begitu, sebelah kanan
pinggulnya dan pelaku langsung kabur.” Kata salah satu
petugas keamanan internal Kompas Gramedia.
Sementara itu saksi lainnya melihat pelaku berlari kearah
pengendara sepeda motor yang sudah menunggunya didepan
dan langsung tancap gas. “ada temannya pelaku yang tunggu
didepan dan langsung kabur mereka,” kata saksi yang
enggan disebutkan namanya. Korban berusaha mengejar
namun tak berhasil mencapai pelaku, dan lukanya yang
dialami cukup parah sehingga ia segera dilarikan ke rumah
sakit.
Dilokasi kejadian bercakan darah terlihat di lantai halte.
Atas kejadian ini juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor
meminta pihak yang berwajib segera menangkap dan
mengungkap motif dari pelaku. “kami sangat sayangkan
kejadian ini, kami meminta polisi bertindak tegas segera
menangkap pelaku,”ucapnya.
61
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Usai debat, calon walikota dan wakil walikota, Appi-Rahman
langsung bergegas menuju RS Siloam Kebun Jeruk untuk
menjenguk timsesnya Musjaya yang ditikam di lokasi debat.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Musjaya, tim sukses Appi-Rahman ditikam disekitar area
debat perdana di gedung Kompas Gramedia. Ia ditikam
disekitar halte saat menunggu pelaksanaan debat usai.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Setibanya di lokasi, Appi berdiskusi dengan rekan-rekan dari
korban yang ada saat kejadian, serta meminta kepada seluruh
relawannya untuk tetap menahan diri dan tak terpancing.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor meminta pihak yang
berwajib untuk menangkap dan mengungkap motif pelaku.
2. Berita kedua
Judul : Luruskan Ucapan Fatmawati
Wakil Danny Pomanto, Rahman
Bando: Bukan Diligitasi bu, Tapi
Digitalisasi
Tanggal Pemuatan : 24 November 2020
Jumlah Pembaca : (6.828 views)
62
Gambar 4.6 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (24/11)
Fajar.co.id, Makassar- Performa pasangan calon
walikota dan wakil walikota Makassar, Danny Pomanto-
Fatmawati Rusdi di Debat Publik 2 Pilwali Makassar 2020 tak
begitu impresif.
Di segmen pertama, calon wakil Danny Fatmawati malah
berkali-kali salah dalam pengucapan. Pada kata
“digitalisasi”.
Momen itu terjadi saat fatma diminta moderator
menanggapi komitmen paslon nomor urut 2, Munafri
Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) menghadirkan
pemerintahan transparan berbasis IT atau teknologi.
Bukannya menanggapi, fatma justru memanfaatkan sesi
ini untuk menyampaikan program digitalisasi kinerja
pemerintahannya, yang kemudian malah belepotan dalam
penyebutannya.
Akibat, tanggapan fatma ini direspon cuek Rahman. “apa
yang disampaikan Ibu Fatma tadi saya tidak bisa menarik
dengan jelas apa yang dipertanyakan. Bukan diligitasi.Tapi
digitalisasi, “timpal Rahman mengoreksi.
Sesaat sebelumnya, Rahman menegaskan komitmen Appi-
Rahman menghadirkan pemerintahan bersih, berbasis
teknologi agar terhindar dari korupsi. “untuk pengelolaan
birokrasi yang baik, tentu kita akan melakukan transparansi
seleksi ASN di kota Makassar, menerapkan E-Budgeting dan
E-Learning yang terkoneksi dengan Bappenas bahkan KPK.
Transparansi pengadaan barang dan jasa., kita lakukan
secara elektronik yang bisa diakses semua pihak,” papar
63
Rahman. “tidak boleh secara manual. E-Catalog jadi kunci
sukses keterbukaan dan transparansi untuk menghindari
korupsi,” sambungnya.
Rahman melanjutkan, memang kondisi IT yang dimiliki
Pemkot Makassar masih harus dibenahi total.“Dulu Makassar
coba membuat aplikasi. Sampai 1 Agustus 2020 tidak bisa
berjalan baik.Kami bertekad membenahi total,” tegas Rahman.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Saat menyampaikan program digitalisasi kinerja
pemerintahannya, Fatmawati belepotan dalam penyebutan
kata digitalisasi. Hal itupun dikoreksi oleh Rahman Bando,
“Bukan diligitasi tapi digitalisasi”, ucapnya.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Momen salah ucap Fatmawati terjadi saat dirinya diminta
untuk menanggapi komitmen paslon nomor urut 2 (Appi-
Rahman). Bukannya menanggapi Fatma justru menyampaikan
program digitalisasi kinerja pemerintahannya yang kemudian
malah belepotan dalam penyebutan digitalisasi.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Wakil Danny Pomanto, Fatmawati salah dalam pengucapan
kata “digitalisasi” menunjukkan performa paslon nomor urut 1
di Debat Publik 2 tidak begitu impresif.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Tanggapan Fatma tersebut direspon cuek oleh Rahman Bando
dengan mengatakan “apa yang disampaikan Ibu Fatma tadi
saya tidak bisa menarik dengan jelas apa yang dipertanyakan.
Bukan diligitasi. Tapi digitalisasi, “timpal Rahman
mengoreksi.
64
3. Berita ketiga
Judul : Akademisi Unismuh: Warga
Makassar Takkan Pilih Paslon yang
Pertontonkan Gesekan dan
Kekerasan
Tanggal Pemuatan :03 Desember 2020
Jumlah Pembaca : (3.945 views)
Gambar 4.7 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (03/12)
Fajar.co.id., Makassar – akademisi Unismuh, Ismail
mengungkapkan sepekan terakhir menjelang Pilwalkot
Makassar 2020 merupakan masa krusial. Rentang periode itu
kebanyakan warga akan memutuskan pilihannya untuk
dicoblos pada hari pemungutan suara, Rabu (9/12) pekan
depan.
Terlepas dari banyaknya hasil survei yang berseliweran
menjelang hari H, pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan ini
berpendapat tidak adakn begitu efektif dalam mempengaruhi
pemilih.Yang paling menentukan, lanjut dia, selain program
adalah sikap dari karakter paslon bersama timnya
dilapangan. Olehnya itu, paslon yang tidak diunggullkan
dalam hasil survey belum tentu kalah.Bisa jadi, malah menang
di TPS.
65
Menurut Ismail, Warga Makassar sudah cerdas dan bisa
memilih figure terbaik untuk memimpin kota berjuluk Angin
Mamiri. Cala kolot dengan menyewa jasa survey hingga
praktik politik uang tidak akna mempengaruhi signifikan
suara pemilih. Malah, kandidat dan tim yang coba
memaksakan kemenangan dengan cara tidak demokratis
berpotensi akan dihukum warga Makassar.
Para paslon dan tim harus hati-hati dalam bergerak,
terlebih sepekan terakhir menjelang pemungutan suara. Ini
masa krusial, paslon yang coba memaksakan kemenangan
dengan cara apapun, malah bisa menjadi blunder dan
akhirnya ditinggalkan pemilih, “ucap dia.
Berdasarkan pengamatan Ismail, dari empat paslon
terdapat dua paslon yang posisinya rawan ditinggalkan
pemilih, meski selalu unggul disurvei dan balihonya
merajalela dijalan.Masing-masing yakni paslon nomor urut 1,
Danny Pomanto-Fatmawati (ADAMA) dan paslon nomor urut
2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Bando).
Kedua paslon ini, ismail mengungkapkan berpeluang
“dihukum” oleh warga Makassar karena sikap kandidat dan
timnya yang terus mempertontonkan gesekan dan
kekerasan.Dalam debat dua kali debat public missal, kedua
paslon ini terus saling serang dan menjatuhkan rivalnya,
sehingga kurang focus pada eksplorasi program.
Ditataran akar rumput, dia melihat tim dan pendudkung
kedua paslon pun sibuk saling cemooh. Gesekan tidak
terelakkan, khusus didunia maya. Bahkan, sempat ada
kejadian pendukung paslon nomor urut 1 menikam pendukung
paslon nomor urut 2 disekitar arena debat di Jakarta,
beberapa waktu lalu.
“kalau itu terus berlanjut, bisa saja paslon tersebut akan
“dihukum” warga Makassar dengan tidak memilihnya. Ya itu
mungkin saja terjadi karena warga, khususnya pemilih cerdas
dan rasional tidak pernah suka dengan paslon yang hanya
mempertontonkan gesekan dan kekerasan.Itu hanya
menimbulkan antipasti pemilih, “ucap alumni Pascasarjana
Unismuh in.
Bila itu terjadi, ismail melanjutkan tentunya yang paling
diuntungkan adalah dua paslon lain, masing-masing paslon
nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) dan
66
paslon nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Zunnun Nurdin
(Imun). Musababnya, selain dukungan dari basis massa,
mereka berpeluang menerima limpahan suara dari warga
yang mengalihkan dukungan dari dua paslon lain.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Akademisi UNISMUH, Ismail mengatakan bahwa kandidat
yang posisinya rawan ditinggalkan pemilih meski selalu
unggul dalam survey ialah paslon 1 dan 2. Hal ini karena sikap
kandidat dan timnya yang terus mempertontonkan gesekan dan
kekerasan.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Ismail menyebutkan bahwa dalam dua kali debat publik,
paslon 1 dan paslon 2 terus saling serang dan menjatuhkan
rivalnya sehingga kurang fokus pada eksplorasi program.
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Jika kedua paslon tersebut terus mempertontonkan kekerasan
maka berpotensi “dihukum” warga Makassar dengan tidak
memilihnya karena akan menimbulkan antisipasi pemilih.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Ismail mengatakan dua paslon yang akan diuntungkan dan
berpeluang menerima limpahan suara dari warga yang
mrngalihkan dukungan ialah paslon nomor urut 3 dan paslon
nomor urut 4.
67
4. Berita keempat
Judul : Pemenang Pilkada Makassar 2020
Versi Quick Count Diketahui Sore
Ini
Tanggal Pemuatan : 09 Desember 2020
Jumlah Pembaca : (37.000 views)
Gambar 4.8 Tangkapan Layar Berita Fajar.co.id (09/12)
Fajar.co.id., Makassar – Warga Makassar begitu
antusias menyalurkan hak pilihnya demi menentukan nasib
kota Makassar 5 tahun kedepan. Meski masih dalam suasana
pandemic Covid-19 ditambah guyuran hujan yang melanda
sejak pagi, warga yang memiliki hak pilih tetap berbondong-
bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Empat pasangan kandidat yang merupakan figure
berpengalaman bertarung memperebutkan kursi walikota dan
wakil walikota Makassar. Empat kandidat yang bertarung
adalah Danny-Pomanto-Fatmawati Rusdi dengan nomor urut
1, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando dengan nomor
urut 2.
Selanjutnya nomor urut 3 Syamsu Rizal- Fadli Ananda
dan Irman Yasin Limpo-Andi Muhammad Zunnun Armin NH
dengan nomor urut 4.
Siapa yang keluar sebagai pemenang? Hasil
perhitungan cepat atau quick count bakal menentukannya sore
68
ini. Setidaknya dua atau tiga jam setelah pemilihan TPS
selesai pukul 13.00 WITA pemenang pilkada Makassar 2020
sudah bisa diketahui.
Diketahui, 10 lembaga survey yang telah teverifikasi
KPU Kota Makassar akan melakukan jajak pendapat maupun
hitung cepat siang ini, Rabu (9/12/2020). Lembaga survey
tersebut diantaranya Script Survei Indonesia (SSI), Jaringan
Suara Indonesia (JSI), Celebes Research Center (CRC),
Indikator Politik Indonesia, Indo Barometer, POltracking
Indonesia, Roda Tiga Konsultan, Saiful Mujani Research and
Consulting (SMRC), Citra Publik Indonesia dan PT. Citra
Komunikasi LSI.
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan,
10 lembaga survey yang terverifikasi itu dapat menggelar
jajak pendapat maupun hitung cepat pada hari pemungutan
suara.
Diluar dari lembaga yang terverifikasi tidak
diperkenankan melakukan kegiatan jajak pendapat atua hitung
cepat hasil Pilkada Makassar. “Tidak boleh (laksanakan
quick count dan jajak pendapat). Yang boleh melakukan
hitung cepat adalah yang terdaftar di KPU,” tegas Endang.
Define Problem (Pendefinisian Masalah)
Pemenang Pilkada Makassar 2020 dapat diketahui setidaknya
dua atau tiga jam setelah pemilihan Tempat Pemungutan Suara
(TPS) melalui hasil perhitungan cepat atua quick count.
Diagnose Causes (Memperkirakan penyebab masalah)
Warga Makassar begitu antusias datang berbondong-bondong
menyalurkan hak pilihnya ke TPS meski dalam suasana
pandemi ditambah guyuran hujan yang melanda kota
Makassar sejak pagi. demi menentukan nasib kota Makassar 5
tahun kedepan.
69
Make Moral Judgement (Menentukan keputusan moral)
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan 10
Lembaga Survei yang terverifikasi dapat menggelar jajak
pendapat pada hari pemungutan suara.
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian)
Lembaga survey yang tidak terverifikasi di KPU tidak
diperkenankan melakukan kegiatan jajak pendapat atau hitung
cepat hasil Pilkada.
70
BAB V
PEMBAHASAN
A. Perbedaan Framing dan Analisis Berita
1. Perbedaan Framing berita edisi 07 November 2020 pada
SindoNews.com dan Fajar.co.id
Tabel 5.1 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman
07
November
2020
SindoNews.com
(Tim Sukses Appi-
Rahman ditikam
OTK di Area Debat
Pilwalkot Makassar)
Fajar.co.id
(Tinggalkan Lokasi
Debat, Appi-Rahman
Jenguk Timsesnya yang
Jadi Korban Penikaman
di RS Siloam Kebun
Jeruk)
Define
Problem
(Pendefinisia
n Masalah)
Tim sukses pasangan
calon (paslon)
nomor dua Appi-
Rahman ditikam
Orang Tidak Dikenal
(OTK) di area debat
perdana di gedung
Kompas.
Usai debat, calon
walikota dan wakil
walikota, Appi-Rahman
langsung bergegas
menuju RS Siloam
Kebun Jeruk untuk
menjenguk timsesnya
Musjaya yang ditikam
di lokasi debat.
Diagnose
Causes
(Memperkira
kan Penyebab
Masalah)
Korban (Musjaya)
berada disekitar
halte bersama
beberapa rekannya
menunggu debat
usai. Saat itu
Musjaya, tim sukses
Appi-Rahman ditikam
disekitar area debat
perdana di gedung
Kompas Gramedia. Ia
ditikam disekitar halte
71
seorang pria tak
dikenal mendatangi
korban dan langsung
menancapkan benda
tajam dibagian
pinggul kanan
korban dan pelaku
langsung kabur
bersama temannya
mengendarai motor.
saat menunggu
pelaksanaan debat usai.
Make Moral
Judgement
(Menentukan
Keputusan
Moral)
Juru bicara Appi-
Rahman mengatakan
bahwa luka yang
dialami korban
(Musjaya) cukup
parah sehingga
langsung dilarikan
ke RS Siloam Kebon
Jeruk.
Setibanya di lokasi,
Appi berdiskusi dengan
rekan-rekan dari korban
yang ada saat kejadian,
serta meminta kepada
seluruh relawannya
untuk tetap menahan
diri dan tak terpancing.
Treatment
Recommend
ation
(Menekankan
Penyelesaian)
Juru bicara Paslon
nomor urut 2
meminta pihak
kepolisian untuk
mencari motif
pelaku.
Juru bicara Appi-
Rahman, Fadli Noor
meminta pihak yang
berwajib untuk
menangkap dan
mengungkap motif
pelaku.
72
a. Analisis berita pada SindoNews.com
Define Problem, dalam pemberitaan SindoNews.com
ini, pendefinisian masalahnya adalah Tim sukses pasangan
calon (paslon) nomor dua Appi-Rahman ditikam Orang Tidak
Dikenal (OTK) di area debat perdana di gedung Kompas.
Seperti yang terlihat pada judul berita yang dimuat
SindoNews.com pada 07 November 2020 “Tim Sukses Appi-
Rahman ditikam OTK di Area Debat Pilwalkot
Makassar”. Dari judul yang diangkat dapat membuat
masyarakat berpandangan bahwa kubu paslon nomor urut 2,
Appi-Rahman selalu diserang oleh pihak lain, bahkan
masyarakat dapat beranggapan bahwa yang menyerang adalah
dari pihak kubu lawannya. Kejadian penikaman ini dapat
membuat paslon lain akan tersudutkan dan akan berimbas pada
elektabilitas para paslon. Selain itu paslon lain akan
kehilangan kepercayaan dari masyarakat karena berita ini akan
dijadikan modal utama oleh paslon 2 untuk menurunkan
elektabilitas paslon lain hingga pelaku penikaman sebenarnya
tertangkap.
Diagnose Causes, dalam peristiwa ini SindoNews.com
memuat informasi tentang bagaimana kronologi penikaman
tersebut terjadi. Tim sukses paslon nomor 2 , Musjaya yang
merupakan korban penikaman berada disekitar halte bersama
beberapa rekannya menunggu debat usai. Salah seorang
petugas keamanan Kompas melihat bahwa seorang pria tak
dikenal menancapkan benda tajam pada bagian pinggul kanan
73
korban dan pelaku tersebut langsung kabur. Sedang saksi lain
melihat pelaku berlari kearah pengendara sepeda motor yang
sudah menunggunya, yang berarti bahwa pelaku terdiri atas
dua orang.
Dalam hal ini, peneliti berpandangan bahwa berita
tersebut secara tidak langsung menunjukkan kurangnya
keamanan dari pihak Kompas maupun dari pihak KPU selaku
penyelenggara debat PIlwalkot.
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam Tim Sukses Appi-Rahman ditikam OTK
di Area Debat Pilwalkot Makassar di SindoNews.com
menunjukkan bahwa korban segera dilarikan ke RS Siloam
Kebon Jeruk karena luka yang didapat cukup parah.
Treatment Recommendation, dalam hal ini
SindoNews.com sudah berusaha untuk memunculkan sebuah
penyelesaian dengan memuat pernyataan Juru Bicara Paslon
nomor 2, Fadli Noor "Kami sangat sayangkan kejadian ini,
kami meminta polisi bertindak tegas segera menangkap
pelaku,".
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
SindoNews.com menyeleksi tentang fakta dan pernyataan dari
pihak Juru Bicara Paslon nomor 2, Fadli Noor bahwa dirinya
membenarkan peristiwa tersebut terjadi dan mengatakan
74
bahwa luka yang dialami korban (Musjaya) cukup parah
sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani
perawatan.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, SindoNews.com menonjolkan pada kalimat-kalimat
yang menggambarkan berbagai pernyataan dari Juru Bicara
paslon nomor 2, Fadli Noor. Diantaranya seperti "Kami sangat
sayangkan kejadian ini, kami meminta polisi bertindak tegas
segera menangkap pelaku,". “Korban kata dia, dilarikan ke
RS Siloam Kebun Jeruk mendapatkan perawatan”.
Judul berita Tim Sukses Appi-Rahman ditikam OTK
di Area Debat Pilwalkot Makassar yang dimuat oleh
SindoNews.com mewakili bahwa seolah-olah kubu paslon
nomor urut 2, Appi-Rahman selalu diserang oleh pihak lain.
b. Analisis berita pada Fajar.co.id
Define Problem, dalam pemberitaan Fajar.co.id ini,
pendefinisian masalahnya adalah usai debat, calon walikota
dan wakil walikota, Appi-Rahman langsung bergegas menuju
RS Siloam Kebun Jeruk untuk menjenguk timsesnya Musjaya
yang ditikam di lokasi debat. Seperti yang terlihat pada judul
berita yang dimuat Fajar.co.id pada 07 November 2020
“Tinggalkan Lokasi Debat, Appi-Rahman Jenguk
Timsesnya yang Jadi Korban Penikaman di RS Siloam
Kebun Jeruk”. Dari judul yang diangkat Fajar.co.id seolah
menampilkan bahwa debat belum selasai namun paslon
nomor 2 (Appi-Rahman) langsung bergegas menuju ke RS
75
Siloam Kebun Jeruk untuk menjenguk timsesnya yang
menjadi korban penikaman. Hal tersebut juga seolah
menunjukkan betapa besarnya kepedulian Calon Walikota dan
Wakil Walikota Appi-Rahman kepada para relawannya,
seperti pada kalimat “Appi Rahman bersama timnya ke rumah
sakit menjenguk salah satu tim suksesnya, Muharram Jaya
alias Musjaya yang ditikam saat dilokasi debat”.
Diagnose Causes, dalam peristiwa ini Fajar.co.id cukup
memuat informasi tentang bagaimana kronologi penikaman
tersebut terjadi namun tidak menonjolkannya. Namun, dalam
hal ini, peneliti berpandangan bahwa Fajar.co.id cukup
mendramatisir kejadian penikaman tersebut seperti dalam
kalimat “Dilokasi kejadian bercakan darah terlihat di lantai
halte”. Dari kalimat tersebut seolah peristiwa tersebut begitu
tragis.
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam berita seolah-olah menunjukkan bahwa
Appi merupakan sosok pemimpin yang bijaksana yang mampu
menenangkan para relawannya untuk tetap tenang, menahan
diri dan tidak terpancing atas peristiwa penikaman tersebut.
Treatment Recommendation, dalam hal ini Fajar.co.id
sudah berusaha untuk memunculkan sebuah penyelesaian
dengan memuat pernyataan Juru Bicara Paslon nomor 2, Fadli
Noor "Kami sangat sayangkan kejadian ini, kami meminta
polisi bertindak tegas segera menangkap pelaku,".
76
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
Fajar.co.id menyeleksi tentang persoalan paslon nomor 2
(Appi-Rahman) yang bergegas meninggalkan lokasi debat
menuju ke RS Siloam Kebun Jeruk untuk menjenguk tim
suksesnya yang menjadi korban penikaman.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, Fajar.co.id menonjolkan pada kalimat-kalimat yang
menunjukkan sosok Appi-Rahman sebagai pemimpin yang
bijaksana dan peduli dengan relawannya. Hal ini dapat dilihat
pada paragraf pertama “Appi-Rahman bergegas meninggalkan
lokasi debat menuju Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk”, juga
pada kalimat “Sambil menunggu diluar gedung, Appi tampak
berdiskusi dengan rekan-rekan dari korban yang ada saat
kejadian”, ditambah dengan perkataan Appi yang dikutip oleh
Fajar.co.id “Kami mengimbau seluruh relawan kami untuk
tetap tenang, tidak ada yang namanya balas membalas”.
Melalui pemberitaan Fajar.co.id dengan judul seperti itu
peneliti merasa ambigu dengan judul tersebut. Disini seolah-
olah peristiwa penikaman terjadi di RS Siloam Kebun Jeruk
padahal faktanya penikaman tersebut terjadi di halte depan
gedung Kompas Gramedia.
77
2. Perbedaan Framing berita edisi 24 November 2020 pada
SindoNews.com dan Fajar.co.id
Tabel 5.2 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman
24
November
2020
SindoNews.com
(Durasi Waktu
Sanggah Paslon
Ditambah, Debat
Kedua Pilwalkot
Diprediksi Sengit)
Fajar.co.id
(Luruskan Ucapan
Fatmawati Wakil
Danny Pomanto,
Rahman Bando:
Bukan Diligitasi bu,
Tapi Digitalisasi)
Define
Problem
(Pendefinisia
n Masalah)
KPU menambah
durasi saling sanggah
dengan mengangkat
tema Reformasi
Birokrasi, Pelayanan
Publik, Penataan
Kawasan Perkotaan
dan Ekonomi,
sehingga diprediksi
debat berlangsung
sengit.
Saat menyampaikan
program digitalisasi
kinerja pemerintahan-
nya, Fatmawati wakil
Danny Pomanto
belepotan dalam
penyebutan kata
digitalisasi. Hal itu-
pun dikoreksi oleh
Rahman Bando,
“Bukan diligitasi tapi
digitalisasi”, ucapnya.
Diagnose
Causes
(Memperkira
kan Penyebab
Masalah)
Pada debat yang
pertama, durasi yang
diberikan KPU kepada
paslon untuk men-
jawab pertanyaan
panelis sangat singkat
Momen salah ucap
Fatmawati terjadi saat
dirinya diminta untuk
menanggapi
komitmen paslon
nomor urut 2 (Appi-
78
terbukti dengan
pernyataan
Komisioner KPU
Makassar, Endang
Sari “Sebelumnya
kan hanya 30 detik,
jadi sudah lama
durasinya”. Sehingga
pada debat kedua kali
ini KPU melakukan
evaluasi dengan
memperbaiki teknis
debat publik dalam hal
durasi pemaparan ide
dan gagasan paslon.
Rahman). Bukannya
menanggapi, Fatma
justru menyampaikan
program digitalisasi
kinerja pemerintahan-
nya yang kemudian
malah belepotan
dalam penyebutan
digitalisasi.
Make Moral
Judgement
(Menentukan
Keputusan
Moral)
Pengamat Politik
Universitas
Hasanuddin (Unhas),
Andi Ali Armunanto
mengapresi langkah
evaluasi KPU Kota
Makassar pada debat k
edua ini. Beliau juga
menyarankan agar
paslon fokus
memaparkan program
Wakil Danny
Pomanto, Fatmawati
salah dalam
pengucapan kata
“digitalisasi”
menunjukkan
performa paslon
nomor urut 1 di Debat
Publik 2 tidak begitu
impresif.
79
dan menjabarkan apa
yang ingin dikerja saat
terpilih dan tidak
terjebak pada keingin-
an untuk menjatuhkan
lawan selama debat.
Treatment
Recommend
ation
(Menekankan
Penyelesaian)
Endang menuturkan,
panelis juga akan
menyiapkan empat
pertanyaan untuk
masing-masing sub
tema. Sehingga satu
pertanyaan masing-
masing akan dijawab
satu paslon. Berbeda
pada debat pertama
sebelumnya, hanya
satu pertanyaan dari
panelis yang dijawab
oleh seluruh paslon
secara bergantian.
Tanggapan Fatma
tersebut direspon cuek
oleh Rahman Bando
dengan mengatakan
“apa yang disampai-
kan Ibu Fatma tadi
saya tidak bisa
menarik dengan jelas
apa yang dipertanya-
kan. Bukan diligitasi.
Tapi digitalisasi,”
timpal Rahman
mengoreksi.
80
a. Analisis berita pada SindoNews.com
Define Problem, dalam pemberitaan SindoNews.com
ini, pendefinisian masalahnya adalah KPU menambah durasi
saling sanggah dengan mengangkat tema Reformasi Birokrasi,
Pelayanan Publik, Penataan Kawasan Perkotaan dan Ekonomi,
sehingga diprediksi debat berlangsung sengit. Seperti yang
terlihat pada judul berita yang dimuat SindoNews.com pada 24
November 2020 “Durasi Waktu Sanggah Paslon Ditambah,
Debat Kedua Pilwalkot Diprediksi Sengit”. Dengan
mengangkat judul seperti ini SindoNews.com seolah
menunjukkan bahwa pada debat sebelumnya berjalan kurang
seru karena sedikitnya waktu yang diberikan oleh pihak KPU.
Selain itu SindoNews.com menunjukkan bahwa dengan
adanya penambahannya durasi waktu sanggah, maka akan
membuat debat berlangsung dengan sengit.
Diagnose Causes, dalam berita ini penyebab masalahnya
adalah kurangnya durasi waktu yang diberikan KPU kepada
para paslon dalam memaparkan gagasannya di debat
sebelumnya sehingga pihak penyelenggarapun melakukan
evaluasi pada debat kedua ini dengan memperbaiki teknis
debat publik dalam hal durasi pemaparan ide dan gagasan
paslon. Seperti pernyataan Komisioner KPU, Endang Sari
yang dimuat oleh SindoNews.com yaitu; “Durasi sesi ini
ditambah 1 menit dibanding pada debat pertama”, dan juga
“Sebelumnya kan hanya 30 detik, jadi sudah lama durasinya”.
81
Dalam hal ini, peneliti berpandangan bahwa berita
SindoNews.com tersebut mampu menjelaskan penyebab dan
penyelesaian masalahnya tanpa menyudutkan pihak apapun.
Make Moral Judgement, dalam berita ini,
SindoNews.com memuat pernyataan dari Pengamat Politik
Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto atau
yang akrab disapa Anto untuk mendukung pendefinisian
masalah diatas. SindoNews.com mengutip ucapan apresiasi
Anto terhadap langkah evaluasi KPU Kota
Makassar pada debat kedua ini. Hal ini ditunjukkan pada
kalimat “Penambahan durasi ini tentu memberi efek keyakinan
pemilih terhadap argumen paslon tertentu. Debat ini kan
diperuntukkan untuk perang gagasan, dan memang sebaiknya
kandidat memang mengelaborasi gagasan."
Treatment Recommendation, dalam berita yang dimuat
oleh SindoNews.com ditemukan sebuah kalimat penyelesaian
yang seolah menunjukkan perbedaan yang sangat drastis
antara debat pertama dan debat kedua yang akan berlangsung.
Selain durasi waktu sanggah yang ditambah, Komisioner
KPU, Endang menuturkan bahwa akan ada empat pertanyaan
yang akan diajukan kepada para paslon oleh panelis untuk
masing-masing sub tema yang ada.
Hal ini ditunjukkan pada kalimat : “Sehingga satu
pertanyaan masing-masing akan dijawab satu paslon. Berbeda
pada debat pertama sebelumnya, hanya satu pertanyaan dari
panelis yang dijawab oleh seluruh paslon secara bergantian.”
82
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
SindoNews.com menyeleksi tentang penambahan durasi waktu
sanggah yang akan membuat debat publik kedua berlangsung
sengit. Penambahan durasi debat oleh KPU ini kemudian
mendapatkan apresiasi oleh Pengamat Politik UNHAS, Andi
Ali Armunanto.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, SindoNews.com menonjolkan pada kalimat-kalimat
yang menggambarkan berbagai pernyataan Anto yang
mengapresiasi juga memberikan saran kepada paslon
mengenai penambahan durasi waktu sanggah ini yang bisa
dimanfaatkan oleh para paslon untuk fokus memaparkan
program dan menjabarkan apa yang ingin dikerja saat terpilih
serta tidak terjebak pada keinginan untuk menjatuhkan lawan
dalam debat.Seperti pada kalimat “Karena menjatuhkan lawan
itu tidak ada gunanya dan malah justru merugikan diri sendiri.
Karena waktunya tidak digunakan secara efektif. Baiknya
waktu itu digunakan untuk meyakinkan pemilih memilih
mereka,” tandasnya.
Dalam judul “Durasi Waktu Sanggah Paslon
Ditambah, Debat Kedua Pilwalkot Diprediksi Sengit”
mewakili bahwa pemberitaannya selain memuat berita
mengani paslon, pihak Sindo juga tidak lupa menyoroti pihak
eksternal dari paslon seperti KPU.
83
b. Analisis berita pada Fajar.co.id
Define Problem, dalam pemberitaan Fajar.co.id ini,
pendefinisian masalahnya adalah saat menyampaikan program
digitalisasi kinerja pemerintahannya, Fatmawati wakil Danny
Pomanto belepotan dalam penyebutan kata digitalisasi. Hal
itupun dikoreksi oleh Rahman Bando, “Bukan diligitasi tapi
digitalisasi”, ucapnya. Seperti yang terlihat pada judul berita
yang dimuat Fajar.co.id pada 24 November 2020 “Luruskan
Ucapan Fatmawati Wakil Danny Pomanto, Rahman
Bando: Bukan Diligitasi bu, Tapi Digitalisasi”. Dari judul
yang diangkat membuat Fatma tersudutkan dan nantinya akan
berimbas pada elektabilitas Paslon nomor 1 (Danny-Fatma).
Hal tersebut juga diperjelas dalam paragraf kedua yaitu, “Di
segmen pertama, calon wakil Danny Fatmawati malah berkali-
kali salah dalam pengucapan. Pada kata “digitalisasi”.
Dapat dipastikan juga bahwa Fajar.co.id membuat berita
sedemikian rupa dapat membuat masyarakat berpandangan
bahwa paslon nomor 2 (Appi-Rahman) lebih berwawasan dan
lebih cakap dalam berbicara. Ini pula yang akan membuat
paslon nomor 2 akan mendapatkan limpahan suara dari
masyarakat yang mengalihkan dukungan dari paslon nomor 1.
Diagnose Causes, dalam peristiwa ini Fajar.co.id
memuat informasi tentang bagaimana momen salah ucap
Fatmawati terjadi. Digambarkan bahwa saat Fatma diminta
untuk menanggapi komitmen paslon nomor urut 2 (Appi-
Rahman). Bukannya menanggapi, Fatma justru
84
menyampaikan program digitalisasi kinerja pemerintahannya
yang pada akhirnya menjadi salah ucap.
Dalam hal ini, peneliti berpandangan bahwa Fajar.co.id
dalam berita tersebut mendiskreditkan paslon nomor 1 dengan
membuat opini yang seolah-olah selama debat publik kedua
tersebut Fatma selalu salah dalam pengucapan, kalimat
tersebut membuat Fatma semakin tersudutkan.
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam berita seolah-olah menunjukkan bahwa
wakil Danny Pomanto, Fatmawati kurang cakap dalam
berbicara yang akhirnya mengakibatkan performa paslon
nomor 1 pada debat kedua Pilwalkot Makassar 2020 kurang
impresif, seperti pada kalimat pertama, Fajar.co.id menulis
“Performa pasangan calon walikota dan wakil walikota
Makassar, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi di Debat Publik 2
Pilwali Makassar 2020 tak begitu impresif”.
Treatment Recommendation, dalam berita yang
disampaikan Fajar.co.id tidak satupun ditemui sebuah kalimat
yang membuat nama Fatma baik, malah sebaliknya Fajar.co.id
menulis bahwa paslon nomor 2 (Rahman Bando) merespon
cuek Fatma dengan mengatakan, “apa yang disampaikan Ibu
Fatma tadi saya tidak bisa menarik dengan jelas apa yang
dipertanyakan. Bukan diligitasi.Tapi digitalisasi”, hal tersebut
semakin membuat Fatma tersudutkan.
Selain itu Fajar.co.id juga membuat berita yang
mengangkat nama paslon nomor 2 dengan memaparkan
85
kembali komitmen paslon nomor 2 yang akan menghadirkan
pemerintahan bersih berbasis teknologi.
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
Fajar.co.id menyeleksi tentang persoalan salah ucap yang
dilakukan oleh wakil paslon nomor 1, Fatmawati dalam
menyebutkan kata “digitalisasi” menjadi “diligitasi” yang
kemudian dikoreksi oleh wakl paslon nomor 2, Rahman
Bando.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, Fajar.co.id menonjolkan sikap paslon nomor 2 yang
cuek akan tanggapan paslon nomor1 yang salah ucap tersebut.
Selain itu Fajar.co.id juga menonjolkan komitmen-komitmen
dari pada paslon onomor 2 (Appi-Rahman) yang akan
menghadirkan pemerintahan bersih berbasis teknologi agar
tehindar dari korupsi, hal ini dipertegas dengan perkataan
Rahman Bando diakhir berita, yaitu “Kami bertekad
membenahi total”.
Melalui pemberitaan Fajar.co.id yang berjudul
“Luruskan Ucapan Fatmawati Wakil Danny Pomanto,
Rahman Bando: Bukan Diligitasi bu, Tapi Digitalisasi”,
membuat peneliti bertanya-tanya kenapa Fajar.co.id seperti
menyudutkan paslon nomor 1. Apakah karena ingin
meangangkat elektabilitas paslon nomor 2 dan menyusutkan
elektabilitas paslon nomor 1 atau sebaliknya?
86
3. Perbedaan Framing berita edisi 03 Desember 2020 pada
SindoNews.com dan Fajar.co.id
Tabel 5.3 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman
03 Desember
2020
SindoNews.com
(Live hanya di Inews
dan RCTI, Jumat
Pukul 08.30 WIB:
Debat Pilwalkot
Makassar, 4 Paslon
Siap Adu Program)
Fajar.co.id
(Akademisi Unismuh:
Warga Makassar
Takkan Pilih Paslon
yang pertontonkan
Gesekan dan
Kekerasan)
Define
Problem
(Pendefinisia
n Masalah)
Debat Publik ketiga
Pilkada Kota
Makassar disiarkan
langsung di Televisi
Nasional yaitu di
Inews dan RCTI
dengan empat paslon
yang akan berlaga
dengan membawa
nama tokoh politik.
Akademisi Unismuh,
Ismail mengatakan
bahwa kandidat yang
posisinya rawan di-
tinggalkan pemilih
meski selalu unggul
dalam survey ialah
paslon 1 dan 2. Hal
ini karena sikap
kandidat dan timnya
yang terus mem-
pertontonkan gesekan
dan kekerasan.
Diagnose
Causes
(Memperkira
kan Penyebab
Masalah)
Proses mencari
pemimpin lokal
(Pilwalkot) di Kota
Makassar selalu
Ismail menyebutkan
bahwa dalam dua kali
debat publik, paslon 1
dan paslon 2 terus
87
berasa seperti
pertarungan politik
nasional sehingga
layak disiarkan di
skala nasional.
saling serang dan
menjatuhkan rivalnya
sehingga kurang
fokus pada eksplorasi
program.
Make Moral
Judgement
(Menentukan
Keputusan
Moral)
Sebelumnya debat
ketiga diagendakan
akan digelar di Kota
Makassar, namun
karena melihat situasi
akhirnya KPU Kota
Makassar secara
resmi menetap-
kan debat ketiga
pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota
Makassar digelar di
Jakarta.
Jika kedua paslon
tersebut terus mem-
pertontonkan
kekerasan maka
berpotensi “dihukum”
warga Makassar
dengan tidak
memilihnya karena
akan menimbulkan
antisipasi pemilih.
Treatment
Recommend
ation
(Menekankan
Penyelesaian)
Debat lanjutan ini
akan disiarkan secara
nasional oleh INews
dan juga bisa
disaksikan di aplikasi
RCTI+ dan akan
dipandu oleh
presenter Desvita
Ismail mengatakan
dua paslon yang akan
diuntungkan dan
berpeluang menerima
limpahan suara dari
warga yang mengalih-
kan dukungan ialah
paslon nomor urut 3
88
Bionda pada pukul
08.30 WIB atau pukul
09.30 WITA.
dan paslon nomor
urut 4.
a. Analisis berita pada SindoNews.com
Define Problem, dalam pemberitaan SindoNews.com
ini, pendefinisian masalahnya adalah Debat Publik ketiga
Pilkada Kota Makassar disiarkan langsung di Tv Nasional
yaitu di Inews dan RCTI dengan empat paslon yang akan
berlaga dengan membawa nama tokoh politik.. Seperti yang
terlihat pada judul berita yang dimuat SindoNews.com pada 03
Desember 2020 “Live hanya di Inews dan RCTI, Jumat
Pukul 08.30 WIB: Debat Pilwalkot Makassar, 4 Paslon
Siap Adu Program”. Dalam pemberitaannya SindoNews.com
menjelaskan siapa saja yang menjadi pasangan calon
Walikota Makassar. Namun dalam hal ini, peneliti
berpandangan bahwa berita tersebut tidak begitu penting untuk
diberitakan apalagi untuk ukuran berita yang memiliki
pembaca terbanyak.
Diagnose Causes, dalam berita ini SindoNews.com
memuat informasi tentang betapa pentingnya proses mencari
pemimpin lokal (Pilwalkot) di Kota Makassar yang selalu
berasa seperti pertarungan politik nasional sehingga layak
disiarkan di skala nasional.
89
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam berita “Live hanya di Inews dan RCTI,
Jumat Pukul 08.30 WIB: Debat Pilwalkot Makassar, 4
Paslon Siap Adu Program” di SindoNews.com menunjukkan
bahwa sebelumnya debat ketiga diagendakan akan digelar di
Kota Makassar, namun karena melihat situasi akhirnya KPU
Kota Makassar secara resmi menetapkan debat ketiga
pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar digelar
di Jakarta dan akan disiarkan langsung oleh Inews.
Treatment Recommendation, dalam hal ini
SindoNews.com sudah berusaha untuk memunculkan sebuah
penyelesaian seperti pada kalimat “Debat lanjutan ini akan
dipandu oleh presenter Desvita Bionda dan disiarkan secara
langsung secara nasional oleh INews, pukul 08.30 WIB atau
pukul 09.30 WITA.”
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
SindoNews.com menyeleksi tentang fakta dan pernyataan
bahwa debat publik ketiga Pilkada Kota Makassar 2020 ini
akan disiarkan langsung di TV Nasional.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, SindoNews.com menonjolkan pada kalimat-kalimat
seperti mempromosikan suatu acara, seperti pada kalimat
“Saksikan keseruan debat publik ketiga Pilkada Kota
90
Makassar Jumat, 4 Desember 2020 Pukul 08.30 atau pukul
09.30 WITA secara langsung hanya di Inews dan juga bisa
disaksikan di aplikasi RCTI+ atau www.rctiplus.com.”
Dalam berita SindoNews.com yang berjudul “Live
hanya di Inews dan RCTI, Jumat Pukul 08.30 WIB: Debat
Pilwalkot Makassar, 4 Paslon Siap Adu Program”
menunjukkan bahwa berita ini merupakan berita untuk bisnis.
Melihat bahwa SindoNews.com, Inews maupun RCTI berada
pada naungan grup yang sama sehingga patutlah SindoNews
membuat berita seperti ini.
Dalam penulisan paslon, SindoNews menyebutkan nama
paslon nomor 2 terlebih dahulu lalu kemudian paslon nomor 3,
4 lalu yang terakhir paslon nomor 1. SindoNews.com dalam
berita ini tidak menuliskan nama paslon secara berurut.
b. Analisis berita pada Fajar.co.id
Define Problem, dalam pemberitaan Fajar.co.id ini,
pendefinisian masalahnya adalah Akademisi UNISMUH,
Ismail mengatakan bahwa kandidat yang posisinya rawan
ditinggalkan pemilih meski selalu unggul dalam survey ialah
paslon 1 dan 2. Hal ini karena sikap kandidat dan timnya yang
terus mempertontonkan gesekan dan kekerasan. Seperti yang
terlihat pada judul berita yang dimuat Fajar.co.id pada 03
Desember 2020 “Akademisi Unismuh: Warga Makassar
Takkan Pilih Paslon yang pertontonkan Gesekan dan
Kekerasan”. Dari judul yang diangkat Fajar.co.id seolah tidak
91
memihak paslon apapun. Murni dalam pemberitaan tersebut
merupakan opini dari seorang akademisi Unismuh.
Diagnose Causes, dalam pemberitaan ini Fajar.co.id
memaparkan alasan Ismail berpendapat sedemikian rupa.
Akademisi Unismuh tersebut menyebutkan bahwa dalam dua
kali debat publik, paslon 1 dan paslon 2 terus saling serang dan
menjatuhkan rivalnya sehingga kurang fokus pada eksplorasi
program. Selain itu Ismail menilai tim dan pendukung dari
kedua paslon saling sibuk cemooh terlebih di dunia maya.
Bahkan dalam pemberitaan ini Ismail menyinggung kejadian
penikaman yang terjadi pada tim sukses paslon nomor 2 yang
ternyata ditikam oleh pendukung paslon nomor 1. Hal
tersebutlah yang membuat Ismail berkesimpulan bahwa paslon
1 dan 2 rawan kehilangan suara.
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam berita sudah menunjukkan bahwa jika kedua
paslon tersebut yakni paslon nomor 1 (Danny-Pomanto), dan
paslon nomor 2 (Appi-Rahman) terus mempertontonkan
kekerasan maka berpotensi “dihukum” warga Makassar
dengan tidak memilihnya karena akan menimbulkan antisipasi
pemilih.
Treatment Recommendation, dalam hal ini Fajar.co.id
sudah berusaha untuk memunculkan sebuah penyelesaian
dengan pendapat Ismail yang mengatakan bahwa dua paslon
yang akan diuntungkan dan berpeluang menerima limpahan
suara dari warga yang mengalihkan dukungan ialah paslon
nomor urut 3 dan paslon nomor urut 4.
92
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
Fajar.co.id menyeleksi tentang pendapat Akademisi Unismuh
yang mengatakan bahwa warga Makassar tidak akan memilih
pemimpin yang mempertontonkan gesekan dan kekerasan.
Warga Makassar tidak akan terpengaruh oleh cara-cara kolot
seperti praktik politik uang ataupun hasil survei dalam
menentukan pilihan walikota Makassar.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, Fajar.co.id menonjolkan pada kalimat-kalimat yang
menunjukkan bahwa paslon 1 dan 2 akan kehilangan suara
pemilihnya karena sikap para kandidat maupun tim yang
sering mempertontonkan gesekan, dan yang akan
mendapatkan keuntungan ialah paslon 3 dan 4 yang
berpeluang menerima limpahan suara dari warga yang
mengalihkan pilihannya.
Melalui pemberitaan Fajar.co.id yang berjudul
“Akademisi Unismuh: Warga Makassar Takkan Pilih
Paslon yang pertontonkan Gesekan dan Kekerasan”,
peneliti merasa bahwa Fajar.co.id, dengan mengangkat berita
opini seorang akademisi ini ingin terlihat berimbang dalam
pemberitaannya, tidak hanya mengangkat berita mengenai
paslon tapi juga mengenai pihak eksternal.
.
93
4. Perbedaan Framing berita edisi 09 Desember 2020 pada
SindoNews.com dan Fajar.co.id
Tabel 5.4 Bingkai Pemberitaan Robert N. Entman
09 Desember
2020
SindoNews.com
(Appi-Rahman
ucapkan selamat ke
Danny Pomanto-
Fatmawati)
Fajar.co.id
(Pemenang Pilkada
Makassar 2020 Versi
Quick Count
Diketahui Sore Ini)
Define
Problem
(Pendefinisia
n Masalah)
Paslon nomor urut 2
Appi-Rahman
memberikan ucapan
selamat kepada
Paslon nomor urut 1
Danny-Fatma atas
kemenangannya di
Pilwalkot Makassar
2020.
Pemenang Pilkada
Makassar 2020 dapat
diketahui setidaknya
dua atau tiga jam
setelah pemilihan
Tempat Pemungutan
Suara (TPS) melalui
hasil perhitungan
cepat atau quick
count.
Diagnose
Causes
(Memperkira
kan Penyebab
Masalah)
Hasil Quick Count
sejumlah lembaga
survei menempatkan
Paslon nomor urut 1
Danny-Fatma
diurutan pertama
mengungguli tiga
Paslon lainnya.
Warga Makassar
begitu antusias datang
berbondong-bondong
menyalurkan hak
pilihnya ke TPS
meski dalam suasana
pandemi ditambah
guyuran hujan yang
melanda kota
94
Makassar sejak pagi.
demi menentukan
nasib kota Makassar 5
tahun kedepan.
Make Moral
Judgement
(Menentukan
Keputusan
Moral)
Dalam penyampaian
ucapan selamatnya,
Appi mendoakan
Danny-Fatma agar
menjadi pemimpin
yang amanah. Dilain
sisi Appi mengingat-
kan kepada para
pendukungnya agar
tidak sedih dan bahwa
mereka sudah me-
lakukan yang terbaik.
Komisioner KPU
Makassar, Endang
Sari mengatakan 10
Lembaga Survei yang
terverifikasi dapat
menggelar jajak
pendapat pada hari
pemungutan suara.
Treatment
Recommend
ation
(Menekankan
Penyelesaian)
Erwin Aksa selaku
ketua tim
pemenangan Appi-
Rahman menegaskan
bahwa pihaknya tidak
akan mengajukan
gugatan terkait hasil
Pilwalkot Makassar
2020.
Lembaga survey yang
tidak terverifikasi di
KPU tidak
diperkenankan
melakukan kegiatan
jajak pendapat atau
hitung cepat hasil
Pilkada.
95
a. Analisis berita pada SindoNews.com
Define Problem, dalam pemberitaan SindoNews.com
tanggal 09 Desember 2020, pendefinisian masalahnya adalah
kenapa SindoNews.com mengangkat judul “Appi-Rahman
ucapkan selamat ke Danny Pomanto-Fatmawati”. Kenapa
harus menulis berita ucapan selamat salah satu paslon. Dalam
pemberitaan ini seolah-olah paslon nomor 2 merupakan publik
figur yang dalam setiap gerakannya harus diberitakan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dalam pemberitaan
SindoNews.com seperti ada kecenderungan terhadap salah
satu paslon.
Diagnose Causes, dalam pemberitaan ini memuat
informasi kemenangan paslon nomor 1 (Danny-Fatma) yang
mengungguli tiga paslon lainnya dan kemudian mendapatkan
ucapan selamat dari paslon nomor 2 (Appi-Rahman). Didalam
pemberitaan ini yang menjadi masalahnya adalah
pembingkaian SindoNews.com yang berlebihan, seperti yang
terdapat pada kalimat pertama yang nampak menonjolkan
paslon nomor 2, yaitu “Pasangan calon wali kota dan wakil
wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Rahman Bando
(Appi-Rahman) mengucapkan selamat kepada Moh Ramdhan
"Danny" Pomanto-Fatmawati Rusdi, atas kemenangannya
di Pilwalkot Makassar 2020”. Hal tersebut sangat jelas bahwa
dalam pemberitaan SindoNews.com tetap ingin menunjukkan
eksistensi paslon nomor 2 (Appi-Rahman) dengan tetap
96
mengangkat berita yang menurut peneliti kurang penting,
untuk tetap menaikkan nama paslon nomor 2 .
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam “Appi-Rahman ucapkan selamat ke
Danny Pomanto-Fatmawati” menunjukkan bahwa pihak
paslon 2 memiliki hati yang besar dengan memberikan ucapan
selamat kepada pesaingnya. Digambarkan dalam pemberitaan
juga paslon nomor 2 mendoakan agar paslon nomor 1 dapat
menjadi pemimpin yang amanah dalam memimpin kota
Makassar.
Treatment Recommendation, penekanan penyelesaian
dalam permasalahan ini ialah Erwin Aksa selaku Ketua Tim
Pemenangan paslon nomor 2 (Appi-Rahman) mengatakan
bahwa pihaknya tidak akan mengajukan gugatan terkait hasil
Pilwalkot Makassar 2020. Seperti pada kalimat : “Hal itu
ditegaskan Erwin, menjawab pertanyaan awak media. “Saya
kira kami sudah ucapkan selamat. Sekarang kita biarkan wali
kota dan wakil wali kota terpilih untuk segera bekerja
membenahi Kota Makassar,” demikian Erwin”
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
SindoNews.com menyeleksi tentang ucapan selamat yang
diberikan oleh paslon nomor 2 kepada pesaingnya yang
97
seolah-olah menunjukkan bahwa paslon nomor 2 merupakan
publik figur yang dalam setiap gerakannya harus diberitakan.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, SindoNews.com menonjolkan pada kalimat-kalimat
yang menggambarkan bahwa pihak paslon nomor 2 (Appi-
Rahman) berlapang dada dengan hasil Pilwalkot Makassar
2020. Hal itu ditunjukkan pada kalimat yang diucapkan oleh
Ketua Tim Pemenangan, Erwin yaitu “Kita banyak belajar hal-
hal positif dari proses demokrasi ini”. Selain itu ungkapan dari
Appi “Kami doakan menjadi pemimpin yang amanah. Kepada
pendukung Appi-Rahman, kami sudah berbuat yang terbaik.
Hasil ini jangan membuat kita sedih. Besok kita semua sudah
harus jadi satu untuk Makassar”, dan juga dari wakilnya
Rahman Bando yng mengatakan “Kepentingan kita semua
adalah Makassar maju. Kita dukung wali kota dan wakil wali
kota terpilih”. Dalam pemberitaanya SindoNews.com ingin
tetap menonjolkan eksistensi paslon nomor 2.
Dengan membuat judul berita “Appi-Rahman ucapkan
selamat ke Danny Pomanto-Fatmawati”, hal tersebut
mewakili bahwa ucapan selamat yang diberikan paslon nomor
2 (Appi-Rahman) kepada paslon nomor 1 (Danny-Fatma)
merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat
dan sikap paslon nomor 2 patut diapresiasi.
98
b. Analisis berita pada Fajar.co.id
Define Problem, dalam pemberitaan Fajar.co.id ini,
pendefinisian masalahnya ialah pemenang Pilkada Makassar
2020 dapat diketahui setidaknya dua atau tiga jam setelah
pemilihan Tempat Pemungutan Suara (TPS) melalui hasil
perhitungan cepat atau quick count. Seperti yang terlihat pada
judul berita yang dimuat Fajar.co.id pada 09 Desember 2020
“Pemenang Pilkada Makassar 2020 Versi Quick Count
Diketahui Sore Ini”. Dalam berita ini Fajar.co.id seolah ingin
menunjukkan bahwa paslon yang akhirnya menang dalam
Pilkada Makassar 2020 dan menjadi Walikota dan Wakil
Walikota Makassar periode 2020-2024 dapat langsung
diketahui pada hari pemungutan suara juga.
Diagnose Causes, dalam pemberitaan ini Fajar.co.id
memaparkan bahwa warga Makassar begitu antusias datang
berbondong-bondong menyalurkan hak pilihnya ke TPS meski
dalam suasana pandemi ditambah guyuran hujan yang
melanda kota Makassar sejak pagi demi menentukan nasib
kota Makassar 5 tahun kedepan.
Disini peneliti menilai bahwa Fajar.co.id membingkai
peristiwa ini terlalu berlebihan sampai menggunakan kata
“berbondong-bondong”.
Make Moral Judgement, penilaian moral yang
terkandung dalam berita ini menunjukkan bahwa KPU
Makassar mempersilahkan 10 lembaga survey (Script Survei
Indonesia (SSI), Jaringan Suara Indonesia (JSI), Celebes
99
Research Center (CRC), Indikator Politik Indonesia, Indo
Barometer, POltracking Indonesia, Roda Tiga Konsultan,
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Citra Publik
Indonesia dan PT. Citra Komunikasi LSI.) yang sudah
terverifikasi untuk menggelar perhitungan cepat dihari
pemungutan suara berlangsung.
Treatment Recommendation, dalam hal ini Fajar.co.id
memunculkan sebuah penyelesaian dengan memuat
pernyataan Komisioner KPU Makassar, Endang Sari yang
menegaskan bahwa lembaga survei diluar dari 10 lembaga
yang terverifikasi oleh KPU Makassar, tidak diperkenankan
melakukan Quick Count. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
Endang, “Tidak boleh (laksanakan quick count dan jajak
pendapat). Yang boleh melakukan hitung cepat adalah yang
terdaftar di KPU”.
Berdasarkan framing dari keempat elemen tersebut,
maka berita ini dapat dipandang pula dari dua dimensi besar
framing Robert N. Entman, yakni mengenai seleksi isu dan
penonjolan aspek realitas tertentu. Pada dimensi seleksi isu,
Fajar.co.id menyeleksi tentang fakta dan pernyataan dari
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari yang menjabarkan
10 lembaga survey yang lolos verifikasi KPU Makassar
sehingga dapat melakukan jajak pendapat atau quick count.
Sedangkan pada dimensi penonjolan aspek realitas
tertentu, Fajar.co.id menonjolkan pada kalimat yang
menggambarkan bahwa yang menjadi pemenang dalam
kontestasi Pilkada Kota Makassar 2020 dapat dilihat dari hasil
100
hitung cepat. Hal ini dapat dilihat pada kalimat “Siapa yang
keluar sebagai pemenang? Hasil perhitungan cepat atau quick
count bakal menentukannya sore ini. Setidaknya dua atau tiga
jam setelah pemilihan TPS selesai pukul 13.00 WITA
pemenang pilkada Makassar 2020 sudah bisa diketahui.”
Dengan membuat judul berita “Pemenang Pilkada
Makassar 2020 Versi Quick Count Diketahui Sore Ini”,
Fajar.co.id menyatakan bahwa paslon yang akhirnya menang
dalam Pilkada Makassar 2020 dan menjadi Walikota dan
Wakil Walikota Makassar periode 2020-2024 dapat langsung
diketahui pada hari pemungutan suara juga.
B. Konfirmasi Temuan Penelitian dengan Teori
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu
melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai
konseptual yang ada dalam pemikirannya. Menurut teori ini,
realitas tidak menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang
kasar tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana
cara seseorang melihat (Morrisan, 2013:165).
Apriadi Tamburaka dalam bukunya Agenda Setting
Media Massa (2012) menyatakan bahwa:
“Cara konstruksi realitas itu bekerja adalah yang
pertama dari para wartawan itu sendiri, lalu yang kedua
ada pada eksekutif media massa. Mereka yang sering
kali “sedikit” atau barangkali “banyak” memengaruhi
kebijakan pemberitaan. Meski begitu mereka juga
sering berhadapan dengan idealisme para redaktur
media massa yang menjunjung tinggi profesionalisme.
101
Namun sering kali idealism profesionalisme ini
dikalahkan oleh tekanan dan keinginan dari atas.”
Jika merujuk dalam tipologi konstruktivisme, proses
pemberitaan oleh media merupakan contoh dari
konstruktivisme biasa. Dimana media menggambarkan
sesuai dengan realitas yang tersaji dan kemudian dibentuk
dari realitas objektif yang ada dalam dirinya sendiri.
Proses tersebut diawali dengan eksternalisasi yaitu
bagaimana wartawan SindoNews.com dan Fajar.co.id
melalui penyesuaian diri terhadap sebuah realitas
pemberitaan. Lalu kemudian proses tersebut akan
mempengaruhi objektivasi wartawan dalam membuat
pemberitaan. Objektivikasi merupakan tahapan dimana
produk sosial berada pada proses institusionalisasi sedangkan
individu memanifestasikan diri dalam produk-produk
kegiatan manusia yang tersedia (Tamburaka, 2012: 78). Hal
ini membuktikan bahwa berita yang dibuat oleh media
bukanlah berasal dari realitas yang sesungguhnya, melainkan
hasil konstruksi yang dibentuk sedemikian rupa oleh
wartawan.
Dalam pemberitaan seputar Pemilihan Walikota
Makassar 2020 yang dikemas oleh SindoNews.com dan
Fajar.co.id ini, peneliti melihat ada keberpihakan kepada
salah satu paslon yang dilakukan oleh media yang berkaitan.
Hal ini karena pemberitaan yang dilakukan oleh
102
SindoNews.com dan Fajar.co.id ini tercipta melalui proses
konstruksi dan menggunakan sudut pandang tertentu. Dalam
hal ini peneliti akan menguraikan temuan terkait proses
konstruksi yang dilakukan SindoNews.com terkait
pemberitaan Pilkada Kota Makassar 2020.
Di tanggal 07 November 2020 berita yang memiliki
jumlah pembaca terbanyak dari kedua media online
SindoNews.com dan Fajar.co.id adalah berita dengan
peristiwa yang sama namun headline yang dikemas sedikit
berbeda. SindoNews.com mengemas peristiwa penikaman ini
dengan bingkai bahwa kubu paslon nomor urut 2, Appi-
Rahman selalu diserang oleh pihak lain dan ini dapat
membuat masyarakat beranggapan bahwa yang menyerang
adalah dari pihak kubu lawannya. Imbasnya paslon lain akan
kehilangan kepercayaan dari masyarakat karena berita ini
akan dijadikan modal utama oleh paslon 2 untuk menurunkan
elektabilitas paslon lain hingga pelaku penikaman
sebenarnya tertangkap.
Sedangkan Fajar.co.id mengemas berita ini seolah
menunjukkan betapa besarnya kepedulian Calon Walikota
dan Wakil Walikota Appi-Rahman kepada para relawannya,
seperti pada kalimat “Appi Rahman bersama timnya ke
rumah sakit menjenguk salah satu tim suksesnya, Muharram
Jaya alias Musjaya yang ditikam saat dilokasi debat”.
Pada tanggal 24 November 2020, berita yang memiliki
jumlah pembaca terbanyak dari kedua media online tersebut
103
berbeda. Pada SindoNews.com berita yang memiliki
pembaca terbanyak ialah mengenai penambahan durasi
waktu sanggah paslon oleh KPU yang diprediksi sengit oleh
Sindo. Sedangkan pada media Fajar.co.id ialah mengenai
kejadian salah ucap wakil dari paslon 1.
Lalu di tanggal 03 Desember 2020, SindoNews.com
memuat berita mengenai pelaksanaan debat ketiga yang akan
disiarkan di TV nasional yang kemudian mendapatkan
pembaca terbanyak di hari tersebut. Pada Fajar.co.id berita
dengan jumlah pembaca terbanyak yakni mengenai pendapat
seorang akademisi yang menyatakan bahwa warga Makassar
tidak akan memilih paslon yang sering mempertontonkan
kekerasan selama masa Pilkada, dalam berita ini juga sempat
disindir bahwa dua paslon yang akan kehilangan pemilih
ialah paslon 1 dan paslon 2.
Pada tanggal 09 Desember dimana ini merupakan hari
pencoblosan, SindoNews.com memuat berita mengenai
ucapan selamat yang diberikan oleh paslon 2 kepada paslon 1
yang kemudian ini menjadi berita dengan jumlah pembaca
terbanyak. Dalam pemberitaan SindoNews.com ini seolah-
olah menunjukkan bahwa paslon nomor 2 merupakan publik
figur yang dalam setiap gerakannya harus diberitakan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dalam pemberitaan
SindoNews.com terlihat mengedepankan paslon nomor 2.
Sedangkan pada Fajar.co.id, berita yang memiliki pembaca
terbanyak ialah berita mengenai pemenang Pilkada Kota
104
Makassar yang dapat diketahui melalui hasil hitung cepat
dihari itu juga. Dalam berita ini Fajar.co.id seolah ingin
menunjukkan kinerja KPU dan bahwa paslon yang akhirnya
menang dalam Pilkada Makassar 2020 dan menjadi Walikota
dan Wakil Walikota Makassar periode 2020-2024 dapat
langsung diketahui pada hari pemungutan suara juga.
Adapun judul-judul berita SindoNews.com ialah
sebagai berikut ; 1) Tim Sukses Appi-Rahman ditikam OTK
di Area Debat Pilwalkot Makassar, 2) Durasi Waktu Sanggah
Paslon Ditambah, Debat Kedua Pilwalkot Diprediksi Sengit,
3) Live hanya di Inews dan RCTI, Jumat Pukul 08.30 WIB:
Debat Pilwalkot Makassar, 4 Paslon Siap Adu Program, 4)
Appi-Rahman ucapkan selamat ke Danny Pomanto-
Fatmawati.
Setelah menganalisa berbagai judul yang telah
diuraikan diatas, SindoNews.com telah membingkai
peristiwa Pilkada sebagai ajang pesta demokrasi untuk
menentukan pemimpin kota Makassar lima tahun kedepan,
seperti pada berita “Usai Mencoblos, Appi: Nikmatilah ini
Pesta Kita Bersama”. Selain itu dalam pemberitaannya
SindoNews.com seolah mengedepankan paslon nomor 2
dengan memuat berita dengan porsi yang lebih banyak
dibandingkan dengan paslon lain.
Selain dari judul yang penulis pilih, dalam pemberitaan
SindoNews.com dengan topik Pilkada Kota Makassar hampir
50% dari berita yang dimuat membahas mengenai paslon
105
nomor 2. Seperti pada berita yang dimuat pada 12 November
dengan judul “Jusuf Kalla: Appi Penerus Saya di Makassar”
dan pada berita yang berjudul “Akademisi sebut program
stimulus ekonomi Appi-Rahman tepat dijalankan" yang
dimuat pada 25 November dan “Ekonomi Senior Indef:
Program Stimulus Ekonomi Appi-Rahman diperlukan
UMKM”. Pemberitaan SindoNews.com pun terlihat
menyudutkan paslon nomor 1 terlihat dengan beberapa berita
yang dimuat salah satunya yang berjudul “Oknum
Pendukung Danny-Fatma diduga Kembali Lakukan Aksi
Premanisme” edisi 14 November dan pada berita “Jelang
Pencoblosan Appi-Rahman Salip Elektabilitas Danny
Pomanto” yang dimuat pada 02 Desember dan pada hari
yang samapun SindoNews.com memuat berita dengan judul
yang hampir sama yaitu “Jelang Pencoblosan Elektabilitas
Appi-Rahman Ungguli Paslon Lain”. Dengan pembuatan
judul berita yang hampir sama dihari yang sama dan hanya
berbeda kata “Danny Pomanto” dan “Paslon Lain” terlihat
bahwa SindoNews.com berpihak kepada paslon nomor 2.
Sedangkan diantara judul-judul Fajar.co.id adalah
sebagai berikut ; 1) Tinggalkan Lokasi Debat, Appi-Rahman
Jenguk Timsesnya yang Jadi Korban Penikaman di RS
Siloam Kebun Jeruk, 2) Luruskan Ucapan Fatmawati Wakil
Danny Pomanto, Rahman Bando: Bukan Diligitasi bu, Tapi
Digitalisasi, 3) Akademisi Unismuh: Warga Makassar
Takkan Pilih Paslon yang Pertontonkan Gesekan dan
106
Kekerasan, 4) Pemenang Pilkada Makassar 2020 Versi Quick
Count Diketahui Sore Ini
Setelah menganalisa berbagai judul yang telah
diuraikan diatas, terlihat bahwa Fajar.co.id membingkai
peristiwa Pilkada Kota Makassar sebagai ajang pertarungan
ulang para revans yang dengan hal ini akan menjadi ujian
elektorat atas basis pemilih yang sudah dibangun pada
Pilwalkot sebelumnya. Seperti pada berita yang dimuat pada
edisi 7 November 2020 yang berjudul “Tarung Ulang di
Lumbung suara, Empat Kontestan Revans di Pilawalkot
Makassar”. Dalam pemberitaannya Fajar.co.id cukup
berimbang dalam memuat berita masing-masing paslon.
Seperti pada berita mengenai paslon nomor 1 yang berjudul
“Makin Dekat Pencoblosan, Danny Pomanto Klaim Makin
Difitnah” yang dimuat pada 03 Desember. Selain itu berita
mengenai paslon nomor 2 “Dukungan Milenial ke Appi-
Rahman Makin Besar Pasca Debat Ketiga” yang dimuat pada
06 Desember.
Berita mengenai paslon nomor 3 yang berjudul
“Didukung Rakyat, DILAN Percaya Politik Uang Tidak
Mempan di Pilwalkot Makassar 2020” yang dimuat pada 22
November. Sedangkan berita mengenai paslon nomor 4
“Taufan Pawe Instruksikan Kader Golkar Kerja Keras
Menangkan IMUN, None Sampaikan Terima Kasih” yang
dimuat pada 28 November. Selain itu, Fajar.co.id juga
banyak menerbitkan pemberitaan mengenai pihak eksternal
seperti dari KPU maupun pendapat para akademisi.
107
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
terhadap delapan berita dari media online SindoNews.com
dan Fajar.co.id mengenai framing kedua media terhadap
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar 2020
adalah sebagai berikut :
1. SindoNews.com terlihat membingkai peristiwa seputar
kontroversi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota
Makassar 2020 sebagai ajang pesta demokrasi untuk
menentukan pemimpin kota Makassar. Sedangkan pada
Fajar.co.id membingkai peristiwa Pilkada sebagai ajang
pertarungan ulang para revans. Fajar.co.id yang identik
dengan judul berita yang bombastis dan panjang menilai
bahwa Pilkada 2020 merupakan pertarungan sengit para
paslon dan partai politik.
2. SindoNews.com terlihat mengedepankan paslon nomor 2
dengan konstruksi porsi berita yang lebih banyak
dibanding dengan paslon lain. Selain itu juga dengan
memunculkan argumen para ahli maupun akademisi
yang menyatakan dukungan terhadap paslon nomor 2
sehingga nampak bahwa SindoNews.com memiliki
keberpihakan dengan paslon nomor 2. Sedangkan pada
Fajar.co.id pemberitaan para paslon dimuat dengan porsi
yang hampir sama jumlahnya sehingga terlihat bahwa
108
Fajar.co.id memiliki kesan yang netral dan tidak
menonjolkan satu atau beberapa paslon. Selain itu
pemberitaan Fajar.co.id terlihat berimbang karena
memuat narasumber yang tidak hanya dari satu pihak.
B. Saran
SindoNews.com dan Fajar.co.id merupakan media
besar yang memiliki media cetak maupun online di Kota
Makassar dengan segmentasi pembaca yang mencakup
seluruh kalangan masyarakat. Hal ini membuat
SindoNews.com dan Fajar.co.id harus lebih selektif dalam
memuat berita.
Dalam mengkonstruksi berita SindoNews.com dan
Fajar.co.id harus menyajikan berita yang sesuai fakta yang
ada dilapangan dengan mengangkat narasumber yang sesuai.
Disinilah tantangan bagi wartawan untuk memegang prinsip
dan etika pemberitaan sehingga mampu menjalankan fungsi
pokoknya untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan informasi
dan bahan pertimbangan yang tepat dalam mengambil
keputusan politiknya.
109
DAFTAR PUSTAKA
Ardial. 2015. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi.
Jakarta: Bumi Aksara
Arifin, Anwar. 2010. Pers dan Dinamika Politik (Analisis Media
Komunikasi Politik Indonesia). Jakarta : Yarsif
Watampone
Bungin, Burhan. 2018. Komunikasi Politik Pencitraan. Jakarta:
Prenadamedia Group
Cangara,Hafied. 2014. Komunikasi Politik, Konsep, Teori dan
Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Eriyanto. 2002. Analisis Framing (Konstruksi, ideologi dan
Politik Media). Yogyakarta : LKiS Yogyakarta
_______. 2019. Media dan Opini Publik. Depok : PT. Raja
Grafindo Persada
Efriza, Jerry Idrawan. 2019. Pengantar Politik. Jakarta Timur: PT
Bumi Aksara
Heryanto, Gun-gun. 2019. Literasi Politik (Dinamika
Konsolidasi Demokrasi Indonesia
Pascareformasi). Yogyakarta: IRCiSoD.
________________. 2018. Media Komunikasi Politik.
Yogyakarta: IRCiSoD.
________________. 2020. Realitas Komunikasi Politik
Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD
110
Heryanto, Gun-gun, Shulhan Rumaru. 2013. Komunikasi Politik
Sebuah Pengantar. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia
Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Pawito. 2015. Komunikasi Politik, Media massa dan Kampanye
Pemilihan. Yogyakarta: Jalasutra
Santana K, Septiawan. 2017. Jurnalisme Kontemporer, Edisi
Kedua. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Scheufele, Dietram A. 1999. Framing As a Theory of Media
Effects. Jurnal of Communication.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika
Aditama
Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian (Kuantitatif,
Kualitatif, dan Tindakan). Bandung : PT Refika
Aditama
Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Syahputra, Iswandi. 2019. Media Relations (Teori, Strategi,
Praktik, dan Media Intelijen). Depok : PT. Raja
Grafindo Persada
Tabroni, Roni. 2014. Komunikasi Politik Pada Era Multimedia.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
111
Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Https://voi.id/en/bernas/13022/segala-hal-penting-dan-perbedaan-
yang-perlu-diketahui-dari-pilkada-2020 diakses
pada 12 Desember 2020
Www.Bawaslu.go.id/publikasi/indeks-kerawanan-pemilu-ikp-
pilkada-serentak-2020 diakses pada 02 Juli 2021
Www.IndonesiaIndicator.com/publication/release/416-riset-i2-
dari-270-daerah,-perhelatan-lima-pilkada-paling-
menyedot-perhatian-publik.html diakses pada 02
Juli 2021
Www.Fajar.co.id/Pilkada-Kota-Makassar diakses pada 21
Desember 2020
Www.SindoNews.com /Pilwalkot-Makasar diakses pada 21
Desember 2020