162520102028.pdf-.pdf - Repository Universitas Jember

120
Determinan Keaktifan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember TESIS Oleh Putri Rizkiyah Salam NIM 162520102028 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JEMBER 2020 Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember

Transcript of 162520102028.pdf-.pdf - Repository Universitas Jember

Determinan Keaktifan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu

Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

Wilayah Puskesmas Sumbersari

Kabupaten Jember

TESIS

Oleh

Putri Rizkiyah Salam

NIM 162520102028

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS JEMBER

2020

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua saya bapak Abd.Salam dan ibu Sri Wahdaniyah

2. Almamater yang saya banggakan Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Jember.

3. Seluruh Dosen Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Jember.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

ii

MOTTO

“Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan

menuju surga, dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah-rumah

Allah, mereka membaca Kitabullah dan saling mengajarkannya diantara mereka,

kecuali akan turun kepada mereka ketenangan diliputi dengan rahmah, dikelilingi

oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja

yang ada disisi-Nya. Barang siapa berlambat-lambat dalam amalannya, niscaya

tidak akan dipercepat oleh nasabnya”.

(H.R Muslim dalam Shahih-nya)

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Putri Rizkiyah Salam

NIM : 162520102028

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang berjudul : “Determinan

keaktifan kunjungan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu

PTM) di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember” adalah benar-

benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan

sumbernya, dan belum pernah diajukan pada institusi manapun, serta bukan karya

jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai

dengan karya ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya

tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi

akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, Maret 2020

yang menyatakan,

Putri Rizkiyah Salam

NIM 162520102028

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

iv

HALAMAN PEMBIMBINGAN

TESIS

DETERMINAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN POS PEMBINAAN

TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM)

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI

KABUPATEN JEMBER

Oleh

Putri Rizkiyah Salam

NIM 162520102028

Pembimbing

Pembimbing Utama : Dr. Dwi Wahyuni, M. Kes

Pembimbing Anggota : Dr. Farida WahyuNingtyias, S.KM., M. Kes

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

v

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis berjudul ”Determinan Keaktifan Kunjungan Pos Pelayanan Terpadu

Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari

Kabupaten Jember” telah disetujui pada:

Hari, Tanggal : Senin, 06 Juli 2020

Tempat : Pascasarjana Universitas Jember.

Dosen Pembimbing Utama, Dosen Pembimbing Anggota

Dr. Dwi Wahyuni, M. Kes Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S. KM., M. Kes

NIP 196003091987022002 NIP 198010092005012002

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

vi

RINGKASAN

DETERMINAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN POS PEMBINAAN

TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM)

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI KABUPATEN

JEMBER; Putri Rizkiyah Salam 162520102028; 2020; Program Studi Magister

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Negara berkembang khususnya Indonesia menghadapi beban ganda dalam

pembangunan kesehatan, yaitu masih banyak penyakit infeksi yang harus

ditangani dan kasus penyakit tidak menular semakin meningkat. Era 1990an,

penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti infeksi

saluran pernafasan, TBC, diare, dll, namun pada tahun 2010 penyebab kesakitan

dan kematian terbesar adalah penyakit tidak menular. WHO (2018) menunjukkan

bahwa PTM sejauh ini merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang

mewakili 63% dari semua kematian tahunan. PTM membunuh lebih dari 36 juta

orang setiap tahun. Kematian akibat penyakit kardiovaskular paling banyak

disebabkan oleh PTM yaitu sebanyak 52%, diikuti oleh kanker 27%, penyakit

pernafasan 15%, dan DM 5%. Keempat kelompok jenis penyakit ini

menyebabkan sekitar 80% dari semua kematian PTM.

Salah satu kebijakan dalam pengendalian PTM yang efisien dan efektif

adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Posbindu ini

menjadi salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di

bawah pembinaan puskesmas. Adanya Posbindu PTM diharapkan dapat

terlaksananya pencegahan dan pengendalian melalui deteksi dini, pemantauan,

dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara terpadu dan periodik.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember

pada bulan April 2019 - Maret 2020. Jenis penelitian ini menggunakan observasi

analitik dan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 381 usia

diatas 15 tahun. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner dengan analisis

data menggunakan regresi logistic dengan signifikansi 0,05 atau ɑ=95%.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

vii

Bedasarkan hasil uji statistik menggunakan regresi logistik diperoleh hasil

variabel yang berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan posindu PTM pada

faktor predisposisi yaitu pada umur dan pekerjaan, faktor pendukung yaitu pada

waktu tempuh, lokasi dan sarana prasarana, faktor pendorong pada dukungan

keluarga dan dukungan kader dan faktor kebutuhan.Uji Regresi Logistic diperoleh

hasil signifikan faktor kebutuhan adalah faktor yang paling berpengaruh pada

keaktifan kunjungan posbindu PTM.

Didapatkan hasil signifikan pada variabel pekerjaan dan sikap pada faktor

predisposisi. Faktor Pendukung hasil signifikan terdapat pada variabel lokasi.

Dukungan kader merupakan variabel yang signifikan pada faktor pendorong.

Faktor kebutuhan merupakan faktor yang paling berpengaruh karena merupakan

dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan, karena

faktor predisposisi dan faktor yang memungkinkan masyarakat untuk mencari

pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai

kebutuhan oleh masyarakat. Persepsi kebutuhan ini berkaitan erat dengan persepsi

sehat sakit yang dirasakan oleh masyarakat, dimana masyarakat yang merasa

dirinya sakit akan merasa butuh pergi ke pelayanan kesehatan.

Saran yang dapat diberikan kepada staf/petugas posbindu adalah

menggiatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat mengikuti kegiatan

posbindu penyakit tidak menular sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

masyarakat. Kepada Puskesmas untuk melakukan peningkatan manajemen

program promosi kesehatan secara rutin dan sosialisasi kepada masyarakat perlu

untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan dan manfaat program

posbindu penyakit tidak menular, terutama penyuluhan di kelompok masyarakat

dengan berkoordinasi serta melibatkan tokoh masyarakat/tokoh agama, misalnya

saat kegiatan pengajian dan pertemuan rutin organisasi masyarakat dan lintas

sektor lainnya. Menyelenggakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif

pengendalian PTM dengan menggunakan dana BOK. Kepada responden agar

dapat meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan posbindu penyakit tidak

menular, bukan hanya sebagai sarana pelayanan kesehatan saja, tetapi juga

sebagai tempat memperoleh informasi dan kegiatan lainnya yang bermanfaat.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

viii

SUMMARY

DETERMINANT THAT AFFECTING THE VISIT ACTIVITY TO THE

INTEGRATED GUIDANCE POST (POSBINDU) FOR NON-

COMMUNICABLE DISEASES (NCD) AT SUMBERSARI PUBLIC

HEALTH CENTER, JEMBER; Putri Rizkiyah Salam, 162520102028; 2020;

Program Study of Master of Public Health, University of Jember

Developing countries, especially Indonesia, face a double problem in

health development, namely that there are still many infectious diseases that must

be dealt with and cases of non-communicable diseases are increasing. In the

1990s, the biggest causes of death and illness were infectious diseases such as

respiratory infections, tuberculosis, diarrhea, etc., but in 2010 the biggest causes

of illness and death were non-communicable diseases. A report from WHO (2018)

showed that Non-Communicable Diseases (NCD) by far was the leading cause of

death in the world, representing 63% of all annual deaths. Non-Communicable

Diseases killed more than 36 million people every year. Most Non-Communicable

Diseases death was mostly caused by cardiovascular disease as many as 52%,

followed by cancer 27%, respiratory disease 15%, and DM 5%. These four groups

of diseases caused around 80% of all deaths by NCD.

One of the efficient and effective policy in controlling Non-

Communicable Diseases were empowering and increasing community

participation. The Integrated Guidance Post (POSBINDU) was a form of

Community-Based Health Efforts (UKBM) under the development of Public

Health Center. It was expected that with the POSBINDU for Non-Communicable

Diseases, prevention and control could be carried out through early detection,

monitoring, and early follow-up of NCD risk factors in an integrated and periodic

manner.

This research was conducted in Sumbersari Subdistrict, Jember in April

2019 - March 2020. This type of research used analytic observations and cross

sectional research designs. The number of samples as many as 381 aged over 15

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

ix

years old. Data collection through filling questionnaires with data analysis using

logistic regression with a significance of 0.05 or ɑ = 95%.

Based on the results of statistical tests using logistic regression obtained

the results of variables that affected the activeness of Non-Communicable

Diseases post-visit visit namely age, occupation, travel time, location, facilities,

family support, cadre support and needs where the results of these variables have

an influenced. Logistic Regression Test obtained significant results of needs was

the most influential factor in the activity of visits with the results of p = value

<0.05, the needs were also a basis and direct stimulus to use health services.

Significant results were obtained on the work variables and attitudes on

the predisposing factors. Supporting factors for significant results are found in

location variables. Cadre support is a significant variable in the driving factor. The

need factor was also the most influential factor because it was the basic and direct

stimulus for using health services. Predisposing factors and other factors that

allow people to seek treatment can be realized in action if it felt as a need by the

community. The perception of this need was closely related to the perception of

the state of health where people who feel themselves in unhealthy condition will

feel the need to go to the health services.

Suggestions that can be given to Public Health Center are to improve

counseling, especially counseling in community groups by coordinating and

involving community leaders / religious leaders, for example during Koran

recitation and routine community organization meetings, community

organizations, and other cross sectors. Carry out promotive and preventive health

services for NCD control using BOK funds. Public Health Center are also

expected to be more empowered in evaluating and determining the strategy to

achieve the POSBINDU Non-Communicable Diseases visit targets.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

x

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Determinan Keaktifan

Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember”. Tesis ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata dua (S2) pada

Program Studi Ilmu Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana

Universitas Jember.

Penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang tak terhingga kepada Dr. Dwi Wahyuni, M. Kes selaku Dosen

Pembimbing Utama dan Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M. Kes selaku

Dosen Pembimbing Anggota yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan

perhatian serta memberikan motivasi sehingga tesis ini dapat terselesaikan dan

tersusun dengan baik.

Pada kesempatan kali ini penulis juga mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang tidak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, M. S. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Jember.

2. Dr. Isa Ma’rufi, S.KM., M.Kes. selaku ketua Program Studi Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat.

3. dr. Al Munawir, Ph.D. selaku penguji 1 pada ujian tesis ini.

4. Dr. Dewi Rokhmah, S.KM, M.Kes selaku penguji 2 pada ujian tesis ini.

5. Seluruh dosen kami yang banyak memberikan ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku, suami dan anak-anakku terimakasih atas kasih sayang dan

motivasi yang di berikan, dukungan doa yang tidak ada putusnya.

7. Seluruh teman Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

angkatan 2016 yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi sampai

terselesaikannya tesis ini

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xi

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap, semoga tesis ini dapat

bermanfaat.

Jember, Maret 2020

Penulis

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xii

DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN ................................................................................................... i

MOTTO ................................................................................................................. ii

PERNYATAAN .................................................................................................... iii

HALAMAN PEMBIMBINGAN ......................................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... v

RINGKASAN ....................................................................................................... vi

SUMMARY........................................................................................................viii

PRAKATA ............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1Latar Belakang....................................................................................1

1.2Rumusan Masalah..............................................................................6

1.3Tujuan Penelitian................................................................................6

1.3.1Tujuan Umum ............................................................................ 6

1.3.2Tujuan Khusus ........................................................................... 6

1.4Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

1.4.1Manfaat Teoritis ......................................................................... 7

1.4.2Manfaat Praktis .......................................................................... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

2.1Penyakit Tidak Menular ................................................................... 9

2.1.1Pengertian Penyakit Tidak Menular .......................................... 9

2.1.2Jenis – Jenis Penyakit Tidak Menular ...................................... 11

2.1.3Karakteristik Penyakit Tidak Menular ..................................... 13

2.1.4Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular .................................... 14

2.1.5Kegunaan Faktor Resiko .......................................................... 14

2.1.6Kriteria Faktor Risiko .............................................................. 15

2.2Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu

PTM) ............................................................................................... 15

2.2.1Pengertian Posbindu PTM ....................................................... 15

2.2.2Klasifikasi Posbindu PTM ....................................................... 16

2.2.3Tujuan Posbindu PTM ............................................................. 17

2.2.4Sasaran Posbindu PTM ............................................................ 17

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xiii

2.2.5Manfaat Posbindu PTM ........................................................... 17

2.2.6Tahapan Layanan Posbindu PTM ............................................ 18

2.2.7Sarana dan Prasarana ............................................................... 20

2.2.8Pelaksanaan Kegiatan Posbindu .............................................. 20

2.2.9Kendala Pelaksanaan Posbindu PTM ...................................... 21

2.2.10Keaktifan di Posbindu PTM .................................................. 23

2.3 Konsep Perilaku ............................................................................. 24

2.3.1Konsep Perilaku Kesehatan ..................................................... 24

2.4 Theoritical Mapping ....................................................................... 25

2.5 Landasan Teori .............................................................................. 30

2.5.1Teori Lawrence Green ............................................................. 32

2.5.2Teori Anderson ........................................................................ 33

2.6 Kerangka Teori .............................................................................. 33

2.7 Kerangka Konseptual .................................................................... 35

2.8 Hipotesis .......................................................................................... 36

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 37

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 37

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 37

3.2.1Tempat Penelitian .................................................................... 37

3.2.2Waktu Penelitian ...................................................................... 37

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................... 37

3.3.1Populasi Penelitian ................................................................... 37

3.3.2Sampel Penelitian .................................................................... 38

3.3.3Besar Sampel ........................................................................... 38

3.3.4Teknik Sampling ...................................................................... 39

3.3.5Kriteria Sampel ........................................................................ 40

3.4 Variabel dan Definisi Operasional ............................................... 40

3.5 Data dan Sumber Data ................................................................. 44

3.5.1 Data Primer ............................................................................ 44

3.5.2Data Sekunder .......................................................................... 44

3.6 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data ............................... 45

3.6.1 Teknik pengumpulan data ....................................................... 45

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xiv

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 45

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................... 46

3.7.1Teknik Pengolahan Data .......................................................... 46

3.7.2Teknik Analisis Data ............................................................... 46

3.8 Validitas dan Reabilitas Instrumen .............................................. 47

3.8.1Uji Validitas ............................................................................. 47

3.8.2Uji Reliabilitas ......................................................................... 48

3.9 Etika Penelitian .............................................................................. 48

3.10 Alur Penelitian ............................................................................... 50

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 51

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 51

4.1.1 Hasil kaji faktor predisposisi ................................................. 51

4.1.2Hasil kaji faktor pendukung .................................................... 53

4.1.3 Hasil kaji faktor pendorong .................................................... 62

4.1.4 Hasil kaji faktor kebutuhan .................................................... 62

4.1.5 Analisis faktor predisposisi yang mempengaruhi kunjungan 53

4.1.6 Analisis faktor pendukung yang mempengaruhi kunjungan . 57

4.1.7 Analisis faktor pendorong yang mempengaruhi kunjungan .. 59

4.1.8 Analisis faktor kebutuhan yang mempengaruhi kunjungan ... 61

4.1.9 Analisis faktor domiman yang mempengaruhi kunjungan......62

4.2 Pembahasan .................................................................................... 63

4.2.1 Analisis faktor predisposisi ..................................................... 63

4.2.2 Analisis faktor pendukung ...................................................... 69

4.2.3 Analisis faktor pendorong ....................................................... 71

4.2.4 Analisis faktor kebutuhan ....................................................... 74

4.2.5 Analisis faktor dominan .......................................................... 75

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 77

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 77

5.2 Saran ............................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79

LAMPIRAN ........................................................................................................ 83

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Modifying and Developing Health Behavior................ 31

Gambar 2.2 Model Teori Andersen (1995)....................................... 33

Gambar 2.3 Kerangka Teori............................................................. 33

Gambar 2.4 Kerangka Konsep......................................................... 35

Gambar 3.1 Alur Penelitian.............................................................. 50

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perhitungan Sampel Wilayah Puskesmas Sumbersari............38

Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................. 40

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel

Predisposisi ........................................................................... 50

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel

Pendukung ............................................................................ 51

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel

Pendorong ............................................................................. 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel

Kebutuhan ............................................................................. 55

Tabel 4.5 Analisis Keaktifan Kunjungan Berdasarkan Faktor

Predisposisi ............................................................................ 57

Tabel 4.6 Analisis Keaktifan Kunjungan Berdasarkan Faktor

Pendukung ............................................................................. 58

Tabel 4.7 Analisis Keaktifan Kunjungan Berdasarkan Faktor

Pendorong .............................................................................. 58

Tabel 4.8 Analisis Keaktifan Kunjungan Berdasarkan Faktor

Kebutuhan .............................................................................. 58

Tabel 4.9 Analisis Faktor-Faktor Yang Paling Berpengaruh

Terhadap Keaktifan Kunjungan ............................................. 58

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

xvii

DAFTAR SINGKATAN

APE : Arus Puncak Ekspirasi

BB : Berat Badan

CBE : Clinical Breast Examination

Depkes : Departemen Kesehatan

Dinkes : Dinas Kesehatan

DM : Diabetes Melitus

FR : Faktor Resiko

IMT : Indeks Massa Tubuh

IVA : Inspeksi Visual Asam Asetat

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

KMS : Kartu Menuju Sehat

Mg/dL : miligram/deciliter

mmHg : Milimeter Hydrargyrum

NCD : Non Communicable Diseases

PJK : Penyakit Janjung Koroner

PJPD : Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

PPOK : Penyakit Jantung Obstruktif Kronik

PTM : Penyakit Tidak Menular

RI : Republik Indonesia

SDM : Sumber Daya Manusia

TB : Tinggi Badan

TBC : Tuberculosis

WHO : World Health Organization

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini

adalah terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit

tidak menular. Era 1990an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah

penyakit menular seperti infeksi saluran pernafasan atas, TBC, diare, dll, namun

pada tahun 2010 penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah Penyakit Tidak

Menular. Negara berkembang khususnya Indonesia menghadapi beban ganda

dalam pembangunan kesehatan, yaitu masih banyak penyakit infeksi yang harus

ditangani dan kasus penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat

(Kemenkes RI, 2014). Laporan dari WHO (2018) menunjukkan bahwa PTM

sejauh ini merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang mewakili 63% dari

semua kematian tahunan. PTM membunuh lebih dari 36 juta orang setiap tahun.

Kematian akibat penyakit kardiovaskular paling banyak disebabkan oleh PTM

yaitu sebanyak 52%, diikuti oleh kanker 27%, penyakit pernafasan 15%, dan DM

5%. Keempat kelompok jenis penyakit ini menyebabkan sekitar 80% dari semua

kematian PTM.

Menurut hasil Riskesdas (2018) bahwa peningkatan kematian terjadi

akibat prevalensi penyakit PTM yang tinggi. Prevalensi PTM, diantaranya:

penyakit stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung koroner 1,5%, gagal jantung

0,3%, diabetes mellitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%, kanker 1,4 per 1000, penyakit

paru kronik obstruktif 3,7%, dan cidera 8,2%.Jawa Timur pada tahun 2016

menempati urutan kedua setelahJawa Barat yaitu 56% dalam kasus kematian

akibat penyakit tidak menular(Kemenkes, 2016). Hingga tingkat kabupaten,

prevalensi PTM di Kabupaten Jember lebih dari 50% kasus dengan angka sekitar

62.000 kasus pada 10 PTM tetinggi (Dinkes Kabupaten Jember,2019)

Berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

pasal 158-161 bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan

upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular beserta

akibat yang ditimbulkannya. Salah satu kebijakan dalam pengendalian PTM yang

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

2

efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta

masyarakat. Posbindu ini menjadi salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM) di bawah pembinaan puskesmas. Adanya Posbindu PTM

diharapkan dapat terlaksananya pencegahan dan pengendalian melalui deteksi

dini, pemantauan, dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara terpadu dan

periodik. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2019,

jumlah yang menjadi sasaran posbindu ≥15 tahun sebanyak 1.648.352 orang

dengan target pelayanan posbindu adalah 80% (1.318.682 orang) namun rata-rata

puskesmas di Kabupaten Jember hanya mencapai 494.505 (30%) dari jumlah

sasaran. Distribusi posbindu PTM di Kabupaten Jember sebanyak 178 posbindu

yang tersebar di 50 wilayah kerja puskesmas. Dari 31 kecamatan yang ada di

kabupaten Jember, kecamatan Sumbersari merupakan daerah yang paling tinggi

angka PTM nya yaitu sebanyak 8.482 kasus, namun tingginya penderita PTM di

Sumbersari tidak berbanding lurus dengan jumlah kunjungan masyarakat ke

Posbindu. Puskesmas Sumbersari memiliki jumlah posbindu PTM sebanyak 6

posbindu yang tersebar di 5 kelurahan wilayah kerja puskesmas. Jumlahsasaran

posbindu di Sumbersari sebanyak 55.981 orang, target pelayanan posbindu dari

Dinkes Kabupaten Jember adalah 80% (44.785 orang) dari sasaran yang

mendatangi tempat pelayanan posbindu (Dinkes Kabupaten Jember, 2019).

Berdasarkan data dari puskesmas Sumbersari, jumlah sasaran posbindu

PTM sebanyak 55.981 orang, yang aktif menghadiri kegiatan posbindu sebanyak

15.114 orang (27%). Hal ini bahwa sasaran posbindu masih dibawah target yang

seharusnya yaitu 80% dari jumlah sasaran posbindu di wilayah puskesmas

(Dinkes Kabupaten Jember, 2019). Beberapa alasan masyarakat mangkir atau

melewatkan kegiatan posbindu, berdasarkan wawancara di kelurahan Sumbersari

mereka mengatakan bahwa (1) tidak melakukan pemeriksaan di posbindu PTM

karena bekerja, (2) tidak melakukan pemeriksaan di posbindu PTM karena tidak

ada keluhan sakit yang dirasakan, (3) kurangnya dukungan keluarga yang

memotivasi, mengantar dan mengingatkan jadwal posbindu PTM, (4) jarak yang

jauh dari rumah masyarakat ke posbindu PTM menjadi kendala dalam berkunjung

ke posbindu PTM.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

3

Datang ke pelayanan kesehatan posbindu akan mendapatkan penyuluhan

tentang cara hidup sehat, menghindari perilaku-perilaku beresiko yang akan

menimbulkan penyakit, dengan pengalaman ini pengetahuan masyarakat menjadi

meningkat, menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau

motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posbindu, Ismawati (2010).

Penelitian Malawat (2016) ditemukan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan kurang tentang posbindu sebanyak 161 orang (86,1%) dari 187 yang

diteliti, hal inilah yang menyebabkan kurangnya kehadiran di posbindu dan

mengetahui pentingnya manfaat posbindu.

Penelitian Nasruddin (2016) bahwa dari 59 responden yang berpendidikan

tinggi, terdapat 18 responden (30,5%) yang memanfaatkan posbindu dan 41

responden (69,5%) yang tidak memanfaatkan posbindu. Sedangkan 41 respondn

yang berpendidikan rendah terdapat 5 responden (12,2%) yang memanfaatkan dan

36 responden (87,8%) yang tidak memanfaatkan posbindu. Hal ini menunjukkan

bahwa pendidikan tinggi lebih mempunyai kemauan berkunjung ke posbindu

dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Penelitian Susilowati (2014)

menunjukkan bahwa responden memiliki sikap cukup baik terhadap adanya

kegiatan posbindu yaitu sebanyak 27 orang atau 34,2%, dan hanya 12,7% yang

bersikap tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa responden yang mempunyai sikap

yang baik akan lebih mempunyai kunjungan yang baik, sesuai dengan pendapat

Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa sikap dan tindakan merupakan

respon internal setelah adanya pemikiran, tanggapan, sikap batin, dan

pengetahuan.

Kepercayaan kesehatan merupakan sebuah bentuk perilaku seseorang

memberikan penilaian dan penjabaran terhadap kesehatan. Munculnya model ini

didasarkan pada kenyataan bahwa masalah kesehatan ditandai oleh kegagalan

orang atau masyarakat untuk menerima usaha pencegahan dan penyembuhan

penyakit yang diselenggarakan oleh provider (Notoatmodjo, 2010). Merujuk pada

penelitian Yani (2015) jumlah responden dengan keluhan fisik sedang sebanyak

56 orang, namun keluhan fisik ini tidak menguatkan responden untuk lebih aktif

dalam mengikuti kegiatan posbindu. Sebagian besar responden tidak mempunyai

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

4

keluhan fisik yang berat tetapi banyak responden aktif mengikuti kegiatan

posbindu, responden yang aktif mengikuti kegiatan posbindu karena responden

menginginkan agar kondisi kesehatannya dapat terpantau dengan baik dan dapat

berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika responden mengalami keluhan fisik

yang mengganggu kesehatannya.

Dukungan keluarga berupa mengantar maupun mengingatkan untuk

datang ke posbindu sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan untuk

mengikuti kegiatan posbindu. Keluarga bisa menjadi motivator kuat apabila selalu

menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar posbindu, mengingatkan

jika lupa jadwal posbindu dan berusaha membantu mengatasi segala

permasalahan bersama. Penelitian Purdiyani (2016) 24 responden yang mendapat

dukungan keluarga secara baik, menjadikan responden yang aktif dan tidak aktif

sama banyak masing-masing 15,4%. Responden yang mendapat dukungan

keluarga dalam kategori sedang banyak yang tidak aktif. Hal yang sama pada

responden yang kurang mendapat dukungan, banyak yang tidak aktif mengikuti

kegiatan posbindu.

Petugas kesehatan agar dapat dinilai baik dalam melayani seharusnya

membuat kesan pertama baik agar yang datang akan merasa diperhatikan, untuk

sikap dan perilaku lainnya dapat dilakukan tanpa mengurangi rasa hormat pada

masyarakat. Menurut hasil penelitian Anggraini (2015) pelayanan petugas

kesehatan memiliki hubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan

posyandu dengan nilai p-value sebesar <0,005. Penelitian Ismawati (2010)Peran

kader adalah menggerakan masyarakat agar mempunyai kesadaran untuk lebih

menjaga kesehatannya dengan mengikuti kegiatan posbindu. Tidak sulit bagi para

kader posyandu untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta mengikuti kegiatan

di posbindu, karena kader sudah terbiasa mengerahkan masyarakat dalam suatu

kegiatan. Menurut penelitian Zakir (2014), hasil penelitian ditemukan 23 kader

(85,2%) dari 33 kader memiliki peran kurang baik dalam menggerakkan

masyarakat mengikuti kegiatan pemanfaatan posbindu.

Waktu tempuh ke lokasi posbindu, apabila jarak posbindu yang mudah

dijangkau akan membuat waktu tempuh lebih singkat tanpa harus mengalami

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

5

kelelahan atau kecelakaan fisik. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posbindu

ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan (Kemenkes RI, 2012).

Dari hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa masyarakat menempuh jarak

lokasi posbindu dengan berjalan kaki, oleh karena itu tempat penyelenggraan

posbindu disesuaikan dengan kemampuan dalam menempuh lokasi dengan

berjalan kaki. Penelitian Kurnia (2017) ditemukan 35 orang (53,8%) dari 75

responden memiliki jarak rumah jauh dari posbindu sehingga dari hasil penelitian

tersebut dijelaskan bahwa jarak rumah menjadi salah satu kendala yang dihadapi

responden untuk datang ke tempat pelayanan kesehatan. Semakin jauh jarak

rumah maka waktu yang dibutuhkan semakin lama dan semakin rendah pula

kunjungannya ke posbindu. Fasilitas dan sarana prasarana yang tidak memadai

memungkinkan kegiatan tidak bisa berjalan optimal sebaliknya bila sarana

prasarana yang dimiliki posbindu memadai akan menjadi daya tarik untuk

menarik minat masyarakat dalam berkunjung ke posbindu dan dengan jumlah

kunjungan ke posbindu menjadi meningkat. Penelitian Tajudin (2016) diketahui

bahwa dengan adanya sarana prasarana yang lengkap maka keinginan masyarakat

9 kali lebih besar untuk datang berkunjung ke posbindu, responden lebih memilih

berobat ke Rumah Sakit atau puskesmas dari pada di posbindu apabila sarana dan

prasaranya kurang memadai. Hal ini juga menyebabkan menurunnya angka

kunjungan di posbindu.

Menurut Anderson pada Notoatmodjo (2012), terdapat tiga komponen

yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah: (1) faktor

predisposisi meliputi faktor demografi, struktur sosial dan manfaat-manfaat

kesehatan (2) faktor pendukung meliputi dukungan keluarga, dukungan

masyarakat/komunitas dan (3) faktor kebutuhan yaitu faktor yang

menggambarkan bahwa kemungkinan untuk mencari pengobatan akan terwujud

apabila dirasakan itu sebagai kebutuhan. Menurut Lawrence Green pada

Notoatmodjo (2012), bahwa perilaku masyarakat dipengaruhi oleh 3 faktor utama,

yaitu: (1) Faktor predisposisi (predisposing factors) meliputi pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan (2) Faktor pendukung (enabling factors) meliputi

ketersediaan fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan dan (3) Faktor

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

6

pendorong (reinforcing factors) meliputi sikap dan perilaku petugas atau

kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Hal ini yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian dengan judul

“Determinan keaktifan kunjungan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular

(Posbindu PTM) wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah “Apa sajakah faktor yang mempengaruhi keaktifan

kunjungan Posbindu Penyakit tidak Menular di wilayah kerja Puskesmas

Sumbersari Kabupaten Jember?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis determinan keaktifan kunjungan pos pembinaan terpadu

penyakit tidak menular (Posbindu PTM) wilayah kerja Puskesmas Sumbersari

Kabupaten Jember.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengkaji faktor predisposisi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan terhadap kegiatan posbindu.

b. Mengkaji faktor pendukung yang terdiri dari lokasi pelayanan posbindu,

sarana dan prasarana pelayanan posbindu.

c. Mengkaji faktor pendorong yang terdiri dari dukungan keluarga, dukungan

tenaga kesehatan dan dukungan kader posbindu.

d. Mengkaji faktor Kebutuhan yang terdiri dari penilaian individu dan penilaian

klinik.

e. Menganalis faktor predisposisi yang mempengaruhi keaktifan kunjungan di

Posbindu PTM.

f. Menganalis faktor pendukung yang mempengaruhi keaktifan kunjungan

Posbindu PTM.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

7

g. Menganalis faktor pendorong yang mempengaruhi keaktifan kunjungan

Posbindu PTM.

h. Menganalisis faktor kebutuhan yang mempengaruhi keaktifan kunjungan

Posbindu PTM.

i. Menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi keaktifan di posbindu

PTM.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang

pengembangan teori perilaku oleh Lawrence Green dan teori pemanfaatan

pelayanan kesehatan oleh Anderson dalam aplikasi terhadap determinan keaktifan

kunjungan posbindu penyakit tidak menular.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Posbindu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

posbindu sehingga lebih mengefektifkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan

keaktifan peserta posbindu untuk berkunjung ke posbindu PTM.

b. Bagi Dinas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bahan

pertimbangan pengembangan program dalam mengoptimalkan dan meningkatkan

upaya menekan kejadian penyakit tidak menular, yangmeliputi cakupan

penemuan faktor resiko sesuai dengan target yang diharapkan dan peningkatan

kesadaran masyarakat, serta komitmen pelaksana program.

c. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan acuan untuk meningkatkan

pengembangan informasi kepada peserta posbindu agar program berjalan sesuai

kebutuhan di lapangan.

d. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih

kepada masyarakat tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

8

posbindu sehingga masyarakat dapat berperan dalam mendukung kegiatan ini.

Hasil penelitian ini dapat menambah kesadaran akan arti pentingnya kesehatan,

dimana posbindu merupakan salah satu tempat pemeriksaan kesehatan yang

sangat penting di lingkungan masyarakat.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Tidak Menular

2.1.1 Pengertian Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang secara khusus tidak

memiliki tanda klinis yang menyebabkan seseorang tidak mengetahui dan

menyadari kondisi tersebut sejak permulaan perjalanan penyakit (Kemenkes RI,

2014). Kondisi seperti ini mengakibatkan keterlambatan dalam penanganan dan

menimbulkan komplikasi PTM bahkan sampai menyebabkan kematian. Penyakit

ini memiliki durasi panjang dan umumnya berkembang lambat. PTM dapat

dicegah melalui pengendalian faktor risikonya dengan upaya promotif dan

preventif (Bustan, 2015).

Penyakit Tidak Menular adalah salah satu masalah kesehatan utama yang

muncul baik bagi laki-laki maupun perempuan di seluruh dunia, dan tren sebagai

tantangan bagi semua sistem layanan kesehatan. Di Negara berkembang, Non

Communicable Disease (NCD) diproyeksikan dapat memberikan kontribusi lebih

banyak dari 80% dari beban global dan 70% kematian pada tahun 2020 (Irianto,

2015). Penyakit Tidak menular (PTM), dikenal sebagai penyakit dengan kondisi

medis yang kronis, dan tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit-penyakit

tersebut mungkin akibat dari faktor genetik atau gaya hidup (Pranandari, 2017).

Istilah Penyakit Tidak Menular (selanjutnya yang disingkat PTM) dipakai

dengan maksud untuk membedakan kelompok penyakit-penyakit lainya yang

tidak termasuk dalam penyakit menular. Sebelum istilah PTM dipakai, penyakit

menular lebih dulu menemukan istilah untuk dirinya ketika penyakit-penyakit

tersebut sedang menyerang dunia dengan melakukan penularan dalam masyarakat.

Untuk penyakit yang kejadianya tidak melalui rantai penularan tertentu di beri

nama dan dikelompokan sebagai penyakit tidak menular (Bustan, 2015).

Menurut Bustan (2015), istilah PTM kurang lebih mempunyai kesamaan

dengan beberapa sebutan lainnya yang dipakai sebagai pengganti nama PTM,

seperti:

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

10

a. Penyakit kronik

b. Penyakit noninfeksi

c. New Communicable Diseases

d. Penyakit degeneratif

e. Penyakit perilaku

Kesamaan penyebutan ini tidaklah sepenuhnya memberi kesamaan penuh

antara satu dengan yang lainnya. Penyakit kronik dipakai untuk PTM karena

kelangsungan PTM umumnya bersifat kronik (menahun) atau lama. Namun

demikian, ditemukan juga penyakit tidak menular yang kelangsungan mendadak

(acute), misalnya keracunan. Istilah penyakit kronik (chronic diseases) untuk

penyakit-penyakit tidak menular. Yang dimaksud penyakit kronik ini memang

jenis-jenis penyakit yang bersifat kronik, dan tidak memperhatikannya dari segi

apakah menular atau tidak (Bustan, 2015).

Nama penyakit non infeksi dipakai karena proses patologi PTM bukanlah

suatu proses infeksi yang dipicu oleh mikroorganisme tertentu. Hanya saja tidak

berarti bahwa kejadian PTM tidak ada hubungannya dengan peranan

mikroorganisme. Proses patologi PTM mempunyai karakteristik tersendiri sesuai

dengan jenis penyakit. PTM dinamai juga sebagai penyakit degeneratif karena

kejadianya ditandai dengan proses degenerasi atau ketuaan sehingga PTM banyak

ditemukan pada usia lanjut. Karena perlangsunganya yang lama itu pulalah yang

menyebabkan PTM berkaitan dengan proses degeneratif yang berlangsung sesuai

waktu atau perjalanan umur (Bustan, 2015).

Sementara itu ada yang secara populer ingin menyebutnya sebagai “New

Communicable Disease” karena penyakit ini dianggap dapat menular melalui

gaya hidup (life style). Gaya hidup dalam dunia modern dapat menular dengan

caranya sendiri, tidak seperti penyakit klasik penyakit menular yang lewat suatu

rantai penularan tertentu. Gaya hidup meliputi pola makan pola aktifitas fisik

kehidupan seksual dan reproduksi dan komunikasi. Perubahan pola makan,

misalnya telah mendorong perubahan peningkatan penyakit jantung yang

berkaitan dengan makan berlebih atau berkolesterol tinggi (Bustan, 2015).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

11

2.1.2 Jenis – Jenis Penyakit Tidak Menular

Menurut Kemenkes RI (2014), jenis-jenis PTM adalah sebagai berikut:

a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD)

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit yang

menyerang organ tubuh jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan

gangguan pada organ tersebut. Penyakit jantung terjadi ketika gumpalan darah

menyumbat salah satu arteri jantung. Aliran darah yang rendah atau lambat

menyebabkan jantung kekurangan oksigen, sehingga merusak sel-sel jantung.

Penyumbatan terjadi ketika arteri menyempit disebabkan oleh munculnya plak

(kumpulan sisa lemak, rokok, dan sebagainya) di sepanjang dinding arteri.

Penyakit jantung memiliki gejala khas yaitu nyeri dada. Kebanyakan orang

mungkin tidak merasakan atau hanya merasakan sedikit nyeri dada, sehingga

mereka mengabaikan gejala tersebut dan dapat menyebabkan penderitanya

mengalami kematian mendadak. Berikut ini adalah macam-macam PJPD:

1) Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu bentuk utama penyakit

kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah), menjadi penyebab

kematian nomor wahid di dunia (Bustan, 2007). PJK terjadi akibat penyempitan

pembuluh darah koroner pada jantung yang menyebabkan serangan jantung dan

kematian penderitanya. PJK ini berkaitan dengan gaya hidup (life style) atau

dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat.

2) Stroke

Stroke adalah penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh

gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan

gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu (Bustan, 2007).

Stroke adalah kejadian sakit mendadak yang ditandai dengan adanya lumpuh pada

sebagian sisi tubuh atau seluruh tubuh, bicara seperti orang pelo dan disertai

penurunan kesadaran yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah ke otak

akibat sumbatan oleh plak misalnya penumpukan lemak atau pecahnya pembuluh

darah otak.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

12

3) Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan

darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi

merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang dapat berlanjut ke suatu

organ seperti stroke (untuk otak), PJK (untuk pembuluh darah jantung) dan

hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung) (Bustan, 2007).

b. Kanker

Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel/jaringan

abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar

ke tempat lain dalam tubuh penderita (Kemenkes RI, 2014). Menurut Bustan

(2007), sel kanker bersifat ganas dan dapat merusak sel-sel normal disekitarnya

sehingga merusak fungsi jaringan. Jenis kanker berdasarkan jaringan yang

diserang yaitu diberi istilah karsinoma, limfoma dan sarkoma. Karsinoma adalah

kanker yang mengenai jaringan epitel (sel-sel kulit, ovarium, payudara, serviks,

kolon, pankreas dan esophagus). Limfoma adalah kanker jaringan limfe (kapiler

limfe, lakteal, limpa dan pembuluh limfa). Sarkoma adalah kanker jaringan ikat

termasuk sel-sel otot dan tulang. Jenis-jenis kanker yang paling sering terjadi

adalah sebagai berikut:

1) Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan

payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,

jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Pengertian lain berdasarkan

Kemenkes RI (2014), kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel

kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit

payudara.

2) Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada sel leher rahim.

Gejala dini adanya kanker serviks adalah keputihan, Contact bleeding (perdarahan

waktu bersetubuh), sakit waktu koitus dan terjadinya perdarahan walaupun

memasuki masa menopause (Bustan, 2007).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

13

c. Diabetes Mellitus

Diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang

disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) akibat kekurangan ataupun

resistensi insulin (Bustan, 2007). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit

menahun yang ditandai dengan kadar gula dalam darah melebihi nilai normal,

yaitu hasil pemeriksaan Gula Darah vena Sewaktu (GDS) ≥200 mg/dL dan Gula

Darah vena Puasa (GDP) ≥126 mg/dL (Kemenkes, 2014).

d. Penyakit Paru Menahun

1) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK adalah penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan

hambatan aliran darah ke dalam paru-paru (khususnya udara ekspirasi).

2) Asma Bronkial

Suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang

menyebabkan hiperaktifitas bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik

berulang berupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada dan batuk terutama malam

atau dini hari.

2.1.3 Karakteristik Penyakit Tidak Menular

Berbeda dengan penyakit menular, penyakit tidak menular mempunyai

beberapa karakteristik tersendiri, seperti:

a. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu

b. Masa inkubasi yang panjang dan laten

c. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronis)

d. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis

e. Mempunyai variasi yang luas

f. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun

penanggulangannya

g. Faktor penyebabnya bermacam-macam (multikausal), bahkan tidak jelas.

Dalam menangani masalah PTM ini, pendekatan dan prinsip-prinsip

epidemiologi perlu diterapkan. Adapun peranan epidemiologi dalam masalah

PTM adalah :

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

14

1. Untuk mengetahui bagaimana distribusi PTM dalam masyarakat sehingga

dapat diidentifikasi besarnya masalah PTM dalam kesehatan masyarakat.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab tingginya distribusi PTM

dalam suatu masyarakat, dibandingkan dengan daerah/komuniti lainnya.

3. Untuk menentukan pilihan prioritas dalam menangani masalah PTM.

2.1.4 Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Faktor risiko PTM adalah kondisi yang dapat memicu terjadinya PTM

pada seseorang atau kelompok tertentu. Faktor risiko PTM dibedakan menjadi 2

kelompok, yaitu:

a. Faktor risiko tidak dapat diubah, antara lain: umur, jenis kelamin dan

keturunan (genetik).

b. Faktor risiko yang dapat diubah, antara lain:

1) Faktor risiko perilaku: merokok, diet rendah serat, konsumsi garam

berlebih, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol dan stress.

2) Faktor risiko lingkungan: polusi udara, jalan raya dan kendaraan yang

tidak layak jalan, infrastruktur yang tidak mendukung untuk

pengendalian PTM serta stres sosial.

3) Faktor risiko fisiologis: obesitas, gangguan metabolisme kolesterol dan

tekanan darah tinggi (Kemenkes RI, 2014).

2.1.5 Kegunaan Faktor Resiko

Menurut Bustan (2007), kegunaannya faktor risiko ini, pada dasarnya

untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak

menular. Misalnya:

a. Untuk memprediksi, meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok berat

mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru dari pada bukan

perokok.

b. Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya faktor risiko

dapat menjadikannya sebagai faktor penyebab, tentunya setelah

menghilangkan pengaruh dan faktor pengganggu sehingga faktor risiko itu

adalah faktor penyebab.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

15

c. Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose.

d. Prevensi: jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab pengulangan dapat

dilakukan untuk mencegah penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah

diketahui atau tidak.

2.1.6 Kriteria Faktor Risiko

Menurut Bustan (2007), kapan suatu faktor risiko dapat ditegakkan

sebagai faktor risiko? Dalam epidemiologi dapat atau biasa dilakukan dengan

memakai konsep kausalitas sebab musebab (hubungan kausa), menurut para ahli

kausalitas ada 8 kriteria yaitu :

a. Kekuatan yang dapat dilihat dari adanya risiko relatif yang tinggi.

b. Temporal atau menurut urutan waktu, selalunya sebab-musebab mendahului

akibat.

c. Respon terhadap dosis paparan yang dapat menyebabkan penyakit.

d. Reversibilitas dimana paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian

penyakit.

e. Konsistensi yang diartikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu,

tempat dan penelitian yang lain.

f. Biologis atau yang berhubungan dengan fisiologis tubuh.

g. Spesifitas yang dilihat dari satu penyebab menyebabkan satu akibat.

h. Analogi yang diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang

serupa.

2.2 Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM)

2.2.1 Pengertian Posbindu PTM

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan

kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang

dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak

menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan

tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,

hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

16

melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan

dasar (Jannah, 2018). Posbindu PTM menjadi salah satu strategi penting

pemerintah dalam mengendalikan trend penyakit tidak menular yang terus

meningkat. Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah

pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan

fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko

PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi

dini, pemantauan faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya (Kemenkes RI, 2014).

2.2.2 Klasifikasi Posbindu PTM

Klasifikasi Posbindu PTM menurut Kemenkes RI (2014), adalah sebagai

berikut :

a. Posbindu PTM Dasar

Posbindu PTM dasar meliputi pemeriksaan deteksi dini faktor risiko yang

dilakukan dengan wawancara terarah melalui penggunaan instrumen atau formulir

untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga dan yang telah diderita

sebelumnya, pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, Indeks Massa

Tubuh (IMT), pemeriksaan tekanan darah serta konseling.

b. Posbindu PTM Utama

Posbindu PTM Utama meliputi kegiatan Posbindu PTM Dasar ditambah

dengan pemeriksaan gula darah, kolesterol total, trigliserida, pengukuran Arus

Puncak Ekspirasi (APE), konseling dan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat

14 (IVA) serta Clinical Breast Examination (CBE), pemeriksaan kadar alkohol

dalam darah dan tes amfetamin urin bagi pengemudi, yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan terlatih (dokter, bidan, perawat kesehatan/ tenaga ahli teknologi

laboratorium medik/lainnya). Kemitraan dalam penyelenggaraan Posbindu PTM

perlu diadakan mulai pada tatanan desa/kelurahan seperti bermitra dengan forum

desa/kelurahan siaga untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah

setempat. Selain itu kemitraan dengan pos kesehatan desa/ kelurahan, industri,

dan klinik swasta perlu dijalin guna terlaksananya kegiatan dan pengembangan

Posbindu. Kemitraan dengan pihak swasta lebih baik menggunakan pola

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

17

kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan melalui fasilitas puskesmas.

Dukungan dapat berupa sarana/prasarana lingkungan yang kondusif untuk

menjalankan pola hidup sehat misalnya fasilitas olah raga atau sarana pejalan kaki

yang aman dan sehat serta ruang terbuka hijau (Kemenkes RI, 2014).

2.2.3 Tujuan Posbindu PTM

a. Tujuan Umum

Terlaksananya pencegahan danpengendalian faktor risiko PTM berbasis

peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.

b. Tujuan Khusus

1) Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM,

2) Terlaksananya pemantauan faktor risiko PTM,

3) Terlaksananya tindak lanjut dini faktor risiko PTM (Kemenkes RI, 2014).

2.2.4 Sasaran Posbindu PTM

Kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM atau orang

dewasa yang berumur 15 tahun keatas. Pada orang sehat agar faktor risiko tetap

terjaga dalam kondisi normal. Pada orang dengan faktor risiko adalah

mengembalikan kondisi berisiko kekondisi normal. Pada orang dengan

penyandang PTM adalah mengendalikan faktor risiko pada kondisi normal untuk

mencegah timbulnya komplikasi PTM (Kemenkes RI, 2014).

2.2.5 Manfaat Posbindu PTM

a. Membudayakan gaya hidup sehat dengan berperilaku cek kondisi kesehatan

anda secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet yang sehat

dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, kelola stres dalam lingkungan

yang kondusif di rutinitas kehidupannya.

b. Mawas diri yaitu faktor risiko PTM yang kurang menimbulkan gejala secara

bersamaan dapat terdeteksi & terkendali secara dini.

c. Metodologis & bermakna secara klinis yakni kegiatan dapat dipertanggung

jawabkan secara medis dan dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

18

jawab yang telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator

PPTM.

d. Mudah dijangkau karena diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal

masyarakat/ lingkungan tempat kerja dengan jadwal waktu yang disepakati.

e. Murah karena dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dengan biaya yang

disepakati/sesuai kemampuan masyarakat.

2.2.6 Tahapan Layanan Posbindu PTM

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012), posbindu PTM dilaksanakan 5

tahapan layanan, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuiakan dengan

kebutuhan dan kesepakatan bersama. Kegiatan tersebut dimulai dari pendaftaran,

wawancara, pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko PTM, konseling, rujukan

serta pencatatan dan pelaporan, sehingga dalam pelaksanaanya lebih tertata dan

terarah.

a. Registrasi/Pendaftaran

Pemberian nomor urut/kode yang sama serta pencatatan hasil pengisian

buku monitoring FR PTM ke buku pencatatan oleh petugas pelaksana Posbindu

PTM setelah peserta menyelesaikan semua tahapan layanan dan memperoleh

tindak lanjut berupa konseling maupun rujukan.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menelusuri informasi faktor risiko perilaku

dan riwayat PTM pada keluarga seperti merokok, minum alkohol, stres, makan

makanan asin, makan makanan tinggi lemak, makan dan minum manis, kurang

makan sayur dan buah, kurang aktifitas fisik, potensi terjadinya cedera, serta

informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan

dengan terjadinya PTM. Aktivitas ini dilakukan saat pertama kali kunjungan dan

berkala sebulan sekali.

c. Pengukuran

Pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), perhitungan Indeks

Masa Tubuh (IMT), lingkar perut, analisa lemak tubuh dilakukan 1 bulan sekali.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

19

d. Pemeriksaan

Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol total dan Trigliserida

serta pemeriksaan APE. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan baik

bagi yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi. Pemeriksaan tekanan

darah dapat dilaksanakan oleh petugas pelaksana Posbindu PTM Posbindu yang

terlatih, dokter maupun petugas medis lainya. Pemeriksaan gula darah bagi

individu sehat paling sedikit dilaksanakan 1-3 tahun sekali dan bagi yang telah

mempunyai faktor risiko PTM yang palng sedikit 1-2 kali dalam setahun

sedangkan bagi penyandang diabetes melitus paling sedikit 1 kali dalam sebulan.

Pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida bagi yang sehat dilakukan 1-5 tahun

sekali, bagi yang memiliki faktor risiko 3-6 bulan sekali. Pemeriksaan gula darah,

kolesterol total dan trigliserida dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/

bidan/ analisis/ laboratorium dan tenaga kesehatan lainnya). Pemeriksaan fungsi

paru sederhana berupa pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE) dilakukan pada

semua peserta Posbindu pada saat kunjungan pertama, kemudian akan diulang

setiap 1 bulan sekali bagi penyandang PTM (seperti: PPOK, Asma Bronchiale,

dan lainnya).

Pemeriksaan fungsi paru sederhana ini dilakukan oleh tenaga kesehatan

terlatih. Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol dalam darah dan tes amfetamin urin

dilaksanakan di Posbindu PTM pada kelompok khusus pengemudi dan dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Kegiatan pemeriksaan klinis payudara/Clinical Breast Examination dan

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan jika situasi memungkinkan dan

tersedia tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan telah dilatih. Untuk

pelaksanaan dini IVA dan CBE di Posbindu PTM memiliki tahapan sebagai

berikut:

1) Penyuluhan IVA dan CBE

2) SDM yang terlatih dan berkompeten

3) Perencanaan dan pelaksanaan deteksi dini mulai dari persiapan SDM,

tempat dan pengelompokan klien

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

20

e. Identifikasi faktor risiko PTM dan konseling

Kegiatan konseling merupakan tahapan layanan terakhir setelah

diidentifikasi faktor risiko yang ada. Konseling dilakukan berdasarkan faktor

risiko yang dimiliki oleh peserta dan dilakukan oleh petugas pelaksana Posbindu

PTM terlatih atau petugas kesehatan.

Penyuluhan dilakukan setiap kali pelaksanaan Posbindu PTM. Materi

penyuluhan dapat meliputi merokok, IVA dan CBE serta materi lain yang

dibutuhkan oleh peserta sesuai dengan masalah dan besaran faktor risiko yang

ada. Kegiatan aktifitas fisik atau olahraga bersama sebaiknya tidak hanya

dilakukan jika ada penyelenggaraan kegiatan Posbindu PTM, namun perlu

dilakukan rutin setiap minggu. Kegiatan dalam tahapan pelayanan Posbindu PTM

ini dapat dikembangkan dan disesuiakan dengan situasi dan kondisi setempat serta

kesepakatan yang telah dibuat oleh masing-masing penyelenggara Posbindu PTM.

2.2.7 Sarana dan Prasarana

a. Posbindu disarankan diselenggarakan pada tempat yang mudah di jangkau

dan memiliki lingkungan yang bersih.

b. Sarana pendukung kegiatan/Posbindu Kit:

Kelengkapan paling kurang tersedia:

1) Alat pengukuran tekanan darah (tensimeter)

2) Alat pengukuran gula darah/ glukometer

3) Alat pengukur berat badan/ timbangan

4) Alat pengukur tinggi badan

5) Alat ukur lingkar perut/ pita meteran

6) Buku pemantauan peserta/ buku monitoring

7) Buku pencatatan/ register

2.2.8 Pelaksanaan Kegiatan Posbindu

Penyelenggaraan Posbindu PTM dilakukan oleh petugas pelaksanaan

Posbindu PTM yang berasal dari kader kesehatan yang telah ada atau beberapa

orang dari masing-masing kelompok/ organisasi/ lembaga/ tempat kerja yang

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

21

beredia menyelenggarakan Posbindu PTM, yang dilatih secara khusus, dibina dan

difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing

kelompok atau organisasinya (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012), petugas pelaksana Posbindu

PTM memiliki kriteria antara lain, mau dan mampu melakukan kegiatan Posbindu

PTM dan lebih diutamakan berpendidikan minimal SLTA atau sederajat.

Pembinaan pelaksanaan kegiatan ini adalah Puskesmas pembina wilayah tersebuat

atau Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat.

a. Waktu

Posbindu PTM diselenggarakan sebulan sekali, bila diperlukan dapat lebih

dari satu kali dalam sebulan. Pelaksanaan waktu ini dapat disesuaikan dengan

kebutuhan dan kesepakatan bersama.

b. Tempat

Tempat pelaksanaan adalah tempat yang sudah disepekati dan menjadi

tempat yang rutin bagi kelompok tersebut melaksanakan kegiatan.

Posbindu PTM dapat dilaksanakan di rumah warga pada lingkungan pemukiman,

balai desa/kelurahan, salah satu kios di pasar, salah satu ruang perkantoran /klinik

perusahaan, ruangan khusus di sekolah, salah satu ruang di dalam lingkungan

tempat ibadah, atau tempat tertentu yang disediakan oleh masyarakat secara

swadaya. Khusus pemeriksaan IVA dan CBE memerlukan ruangan khusus dan

tertutup.

2.2.9 Kendala Pelaksanaan Posbindu PTM

a. Kendala Pada Individu

Menurut Ismawati, 2010 kendala yang dihadapi peserta Posbindu dalam

mengikuti kegiatan posbindu ini adalah sebagai berikut :

1) Pengetahuan

Pengetahuan tentang manfaat posyandu. Pengetahuan akan manfaat posbindu

ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya.

Dengan menghadiri posbindu, akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

22

cara hidup sehat dengan keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada

mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan menjadi meningkat, yang menjadi

dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk

selalu mengikuti kegiatan posbindu.

2) Dukungan Keluarga

Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan untuk

datang ke posbindu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat

atau kesediaan untuk mengikuti kegiatan posbindu. Keluarga bisa menjadi

motivator kuat apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau

mengantar ke posbindu, mengingatkan jika lupa jadwal posbindu, dan berusaha

membantu mengatasi segala permasalahan bersama.

b. Kendala Pada Kader.

Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan tidak dapat ditangani seluruhnya

oleh para dokter saja, apalagi kegiatan yang mencakup kelompok masyarakat luas.

Dokter memerlukan bantuan para tenaga medis, sanitasi gizi, ahli ilmu sosial dan

juga anggota masyarakat (tokoh masyarakat dan kader) untuk melaksanakan

program kesehatan. Tugas tim kesehatan ini dapat dibedakan menurut tahap dan

jenis program yang dijalankan, yaitu berupa promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif (Kemenkes RI, 2015).

Kader kesehatan atau promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga

sukarelawan yang dipilih oleh dan dari masyarakat dan memiliki tugas untuk

mengembangkan masyarakat. Iswarawanti, 2015 menyebutkan kader kesehatan

adalah tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang tertentu yang

tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan merasa berkewajiban untuk

meningkatkan dan membina kesejahteraan masyarakat dengan ikhlas dan

didasarkan panggilan jiwa untuk melaksanakan tugas kemanusiaan. Kader

kesehatan dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang disesuaikan dengan

kondisi setempat.

Kendala Kader Kesehatan Posbindu PTM :

1. Kurangnya jumlah kader (kurang dari 5 orang).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

23

2. Banyak terjadi angka putus (drop-out) pada kader.

3. Kepastian dari pengurus posbindu karena belum adanya pembentukan

pengurus baru dari kegiatan tersebut.

4. Keterampilan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS).

5. Sistem pencatatan buku register tidak lengkap atau kurang lengkap.

6. Kurangnya pembinaan dan pendampingan pada kader.

c. Kendala Pada Tempat

Jarak rumah dengan lokasi Posbindu PTM

Jarak sendiri bisa diartikan sebagai ruang sela (panjang atau jauh) antara dua

benda atau tempat. Jarak juga bisa diartikan sebagai waktu yang diperlukan setiap

kendaraan atau perseorangan untuk berjalan di antara dua titik tertentu. Jarak

posbindu yang dekat akan membuat mudah menjangkau posbindu tanpa harus

mengalami kelelahan fisik. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posbindu juga

membuat rasa aman sehingga mendorong minat untuk mengikuti posbindu

(Kemenkes, 2016).

d. Kendala Pada Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang tidak mencukupi memungkinkan kegiatan tidak bisa

berjalan optimal sebaliknya bila sarana prasarana yang dimiliki posbindu PTM

mencukupi akan menjadi daya tarik untuk menarik minat berkunjung ke posbindu

dan jumlah kunjungan ke posbindu menjadi meningkat. Adanya kendala diatas

akan berdampak menurunnya jumlah kunjungan ke posbindu PTM.

2.2.10 Keaktifan di Posbindu PTM

Keaktifan adalah respon dari sikap positif terhadap sesuatu keadaan.

Keaktifan juga merupakan suatu fungsi yang dibentuk oleh kesadaran, dan

kesadaran itu sendiri pasti dibentuk oleh berbagai bentuk kesadaran diluar dirinya.

Keaktifan adalah suatu kegiatan yang terjadi mendekati atau cenderung teratur.

(Rahayu, 2018).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

24

2.3 Konsep Perilaku

2.3.1 Konsep Perilaku Kesehatan

Perilaku adalah suatu aktifitas atau kegiatan makhluk hidup yang

bersangkutan, jadi perilaku manusia pada hakikatnya merupakan aktifitas

organisme yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

Skinner menyebutkan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi

seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) atau “S-O-R” (stimulus-

organisme-respon), jadi perilaku dapat dibedakan menjadi dua, antara lain :

a. Respondent respons atau refleksif, yakni respon yang ditimbulkan oleh

eliciting stimuli atau rangsangan-rangsangan stimulus tertentu. Respondent

respons juga mencakup perilaku emosional.

b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain, dimana

perangsang terakhir disebut reinforcing stimuli atau reinforcer sebab berfungsi

memperkuat respon (Notoatmodjo, 2012). Jika dilihat dari bentuk respon terhadap

stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku tertutup

dimana respon seseorang terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap orang yang menerima stimulus

tersebut dan belum dapat diamati oleh orang lain secara jelas, dan perilaku terbuka

dimana respon seseorang terhadap stimulus sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktik dan lebih mudah diamati (Notoatmodjo, 2012).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

25

2.4 Theoritical Mapping

No Author/ Tahun/

Judul Teks/ Artikel

Ruang Lingkup

Masalah / Tujuan Hipotesis Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Nurizka Rayhana,

Emmi Bujawati,

Syarfaini / 2017 /

faktor-faktor yang

mempengaruhi

pemanfaatan posbindu

PTM di wilker PKM

Ballaparang Kota

Makasar / Fakultas

Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas

Alauddin Makasar

Apakah faktor-faktor

yang mempengaruhi

pemanfaatan Posbindu

PTM di wilker PKM

Ballaparang Kota

Makasar?

Ada hubungan

tingkat pendidikan,

status pekerjaan,

status kesehatan,

pengetahuan,

dukungan kader dan

dukungan keluarga

dengan pemanfaatan

Posbindu PTM

Metode penelitian

adalah analitik

observasional dengan

cross sectional study

teknik pengambilan

sampel menggunakan

Proportional Random

Sampling

1. Ada hubungan antara

pengetahuan , dukungan kader

dan dukungan keluarga dengan

pemanfaatan posbindu PTM

(p=0,000)

2. Tidak ada hubungan antara

tingkat pendidikan (p=0,052),

status pekerjaan (p=0,157), dan

status kesehatan (p=0,595)

2. Dina Zakiyyatul

Fuadah Dan Naning

Furi Rahayu/2018/

Pemanfaatan Pos

Pembinaan Terpadu

(Posbindu)

Penyakit Tidak

Menular (Ptm) Pada

Penderita Hipertensi

Mengetahuihubunganp

engetahuan penderita

hipertensi dengan

pemanfaatan posbindu

PTM

pengukuran

dilakukan terhadap

variabel independen

tentang pengetahuan

penderita hipertensi

dan variabel

independen yaitu

pemanfaaatan

posbindu PTM

Penelitian ini

menggunakan desain

penelitian

studi korelasi

(hubungan/asosiasi).

Penelitian dilaksanakan

dengan pendekatan

cross

sectional

Terdapat hubungan pengetahuan

penderita hipertensi dengan

pemanfaatan posbindu

PTM(p=0,004)

3. Kurnia dan

Widjanarko. 2017/

Analisis Faktor yang

Berhubungan dengan

Kunjungan

Apakah faktor-faktor

yang berhubungan

dengan kunjungan

masyarakat usia

produktif di Posbindu

Ada hubungan

tingkat pendidikan,

status pekerjaan,

pengetahuan, sikap,

kemudahan akses,

Jenis penelitian

Yang digunakan

Adalah

penelitiankualitatifdenga

n cross sectional study,

1. Ada hubungan antara jenis

kelamin (p=0,049), status

perkawinan (p=0,029),

pengetahuan (p=0,000), sikap

(p=0,000) dan duk.kader

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

26

No Author/ Tahun/

Judul Teks/ Artikel

Ruang Lingkup

Masalah / Tujuan Hipotesis Metode Penelitian Hasil Penelitian

Masyarakat Usia

Produktif (15-64

Tahun) di Posbindu

PTM Puri Praja

Wilayah Kerja

Puskesmas

Mulyoharjo, Pemalang

PTM?

duk.keluarga dan

duk. Kader dengan

kunjungan

masyarakat usia

produktif di

Posbindu PTM

sampel yang digunakan

seluruh populasi dengan

usia produktif (15-64

Th)

(p=0,001) dengan kunjungan

masyarakat usia produktif di

posbindu PTM.

2. Tidak ada hubungan antara usia

(p=0,444), pendidikan

(p=0,429), pekerjaan (p=0,139),

kemudahan akses (p=0,193),

duk. Keluarga (p=0,247) dengan

kunjungan masyarakat usia

produktif di posbindu PTM.

4. Mindianata Putri/

2018/Faktor-Faktor

Yang Berpengaruh

Terhadap Niat

Keaktifan Lansia

Dalam Mengikuti

Posbindu Lansia

Apakah faktor-faktor

yang berpengaruh

terhadap niat keaktifan

lansia untuk mengikuti

posbindu lansia?

Ada pengaruh sikap,

norma dan kontrol

perilaku terhadap

niat keaktifan lansia

untuk mengikuti

posbindu lansia

Penelitian ini

merupakan jenis

penelitian analitik

observasional dengan

pendekatan kuantitatif,

penelitian ini merupakan

penelitian cross

sectional.

1. Ada pengaruh antara sikap

(p=0,008) dan kontrol perilaku

(p=0,002) terhadap niat

keaktifan lansia untuk mengikuti

posbindu lansia

2. Tidak Ada pengaruh norma

(p=0,105) terhadap niat

keaktifan lansia untuk mengikuti

posbindu lansia.

5. Rigoan

Malawat/Supriyanto/E

ndah Fitriasari/2016/

Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan

Minat Lansia

Terhadap

Pelayanan Posyandu

Lansia

Faktor-faktor apakah

yang berhubungan

dengan minat

lansiaterhadap

pelayanan posyandu

lansia di wilayah kerja

Puskesmas Kairatu

KabupatenSeram

Bagian Barat?

Ada hubungan

pengetahuan, jarak

rumah, pelayanan

petugas kesehatan

dan dukungan

keluarga dengan

minat lansiaterhadap

pelayanan posyandu

Jenis penelitian ini

adalah analitik dengan

rancangan

crosssectional dan

pengambilan sampel

dengan teknik simple

random sampling.

Ada hubungan antara

pengetahuan (p= 0,000), jarak

rumah (p= 0,000), pelayanan

petugas (p= 0,000) dan

dukungan keluarga (p= 0,000)

dengan minat lansiaterhadap

pelayanan posyandu lansia

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

27

No Author/ Tahun/

Judul Teks/ Artikel

Ruang Lingkup

Masalah / Tujuan Hipotesis Metode Penelitian Hasil Penelitian

6. Lutfy Laksita

Pranandari, Septo

Pawelas Arso Dan Eka

Yunila

Fatmasari/2017/

Analisis Implementasi

Program Pos

Pembinaan Terpadu

Penyakit Tidak

Menular (Posbindu

Ptm) Di Kecamatan

Banguntapan

Kabupaten Bantul

Bagaimana

implementasi program

pos

Pembinaan terpadu

penyakit tidak menular

(Posbindu PTM) di

Kecamatan

Banguntapan,

Kabupaten Bantul?

Adanya

implementasi

komunikasi, sumber

daya, disposisi dan

struktur birokrasi

pada program pos

Pembinaan terpadu

penyakit tidak

menular

(Posbindu PTM)

Penelitian ini

merupakan

jenis penelitian

kualitatif.

Teknik pengumpulan

data dilakukan yaitu:

wawancara mendalam

(indepth interview),

observasi, dan dokumen.

Implementasi program Posbindu

PTM di Kecamatan

Banguntapan, Kabupaten Bantul

belum berjalan optimal

dikarenakan pelaksanaan belum

rutin, kemitraan dengan lintas

sektor juga masih terbatas, dan

pelaksanaan tahapan

5 layanan belum optimal.

7. Haniek Try Umayana,

Widya Hary Cahyati /

2015 / Dukungan

Keluarga dan Tokoh

Masyarakat terhadap

Keaktifan Penduduk

ke Posbindu Penyakit

tidak Menular

Adakah hubungan

dukungan keluarga

dan dukungan tokoh

masyarakat dengan

keaktifan penduduk ke

Posbindu PTM?

Ada hubungan

dukungan keluarga

dan dukungan tokoh

masyarakat dengan

keaktifan penduduk

ke Posbindu PTM

Desain penelitian

Menggunakan metode

analitik observasional

dengan pendekatan

cross sectional

study. Analisis data

menggunakan analisis

univariat dan

analisisbivariat

(chisquare test dengan α

=0,05)

Dukungan keluarga (p= 0,001) dan

dukungan TOMAS (p= 0,001)

berhubungan dg keaktifan

penduduk ke kegiatan posbindu

PTM di Semarang. Hasil penelitian

ini ada hubungan antara dukungan

keluarga dan dukungan tokoh

masyarakat dengan keaktifan

penduduk ke kegiatan posbindu

PTM di Semarang.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

28

No Author/ Tahun/

Judul Teks/ Artikel

Ruang Lingkup

Masalah / Tujuan Hipotesis Metode Penelitian Hasil Penelitian

8. Emi Dwi Astuti / 2015

/ Gambaran proses

kegiatan posbindu

PTM di PKM Sempu

Kab. Banyuwangi

Bagaimana Tahap

layanan, tindak lanjut

dan rujukan,

Pencatatan dan

pelaporan serta

surveilans faktor risiko

PTM berbasis

Posbindu PTM?

- Jenis penelitian

Yang digunakan

Adalah

penelitiankualitatif

terdapat perbedaan tahapan

pelayanan kesehatan di

posbindu PTM Al -Mubarok dg

pedoman umum yaitu pengisian

buku register dan wawancara

faktor risiko perilaku PTM tdk

dilakukan serta terdapat pelayanan

dokter. Tindak lanjut berupa

konseling scr umum dan rujukan

sudah terlaksana pencatatan dan

pelaporan hasil kegiatan Posbindu

PTM di pkm Sempu belum

menggunakan portal web, sehingga

mempengaruhi

penilaian dan surveilans

faktorrisiko.Kegiatan surveilans

PTM berbasis Posbindu PTM di

PKM Sempu belum

berjalansepenuhnya krn

pelaksanaan kegiatan tidak rutin

serta belum ada analisis data.

9. Fauzia Purdiyani /

2016 / Pemanfaatan

posbindu PTM oleh

wanita lansia dalam

rangka mencegah

PTM di wilker

puskesmas Cilongok.

Apakah faktor-faktor

yang berhubungan

dengan pemanfaatan

Posbindu PTM oleh

wanita lansia di wilker

PKM Cilongok?

Ada hubungan

Umur, pendidikan,

pekerjaan, status

kesehatan, status

pengobatan,

pengetahuan,

sikap, aksesibilitas,

dukungan kader

Penelitian ini

menggunakan

Metode pendekatan

Cross sectional.

Penelitian ini adalah

Penelitian kuantitatif

dengan jenis penelitian

adalah penelitian survei.

Hasil penelitian

menunjukkan tidak ada

hubungan antara umur (0,913),

pendidikan (0,155) dan

aksesibilitas (0,052), sementara

pekerjaan (p = 0,025), status

pengobatan (p = 0,021), status

kesehatan,

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

29

No Author/ Tahun/

Judul Teks/ Artikel

Ruang Lingkup

Masalah / Tujuan Hipotesis Metode Penelitian Hasil Penelitian

kesehatan, dukungan

tenaga kesehatan

dukungan

keluarga dengan

pemaafaatan

Posbindu PTM

pengetahuan, sikap, mendukung

kader kesehatan (p = 0,000),

dukungan tenaga kesehatan (p =

0,002),

dukungan keluarga

(p = 0,003)

nilai ≤ α (0,05)

dapat di simpulkan bahwa ada

hubungan

antar variabel.

10. Puji Lestari/2015/

Beberapa Faktoryang

BerperanTerhadapKea

ktifan Kunjungan

Lansia ke

PosyanduStudi Kasus

di DesaTamantirto

Kecamatan Kasihan

Kabupaten Bantul

Propinsi DIY

Apakah faktor-faktor

yang berpengaruh

terhadap keaktifan

kunjungan lansia ke

posbindu?

Ada pengaruh tingkat

penddikan, umur,

pengetahuan,

pekerjaan, sosial

ekonomi, sikap,

fasilitas dan

pelayanan kader dan

nakes

Desain penelitian:

analitik observasional,

pendekatan kasus

kontrol. Kasus adalah

lansia anggota posyandu

(umur60

tahun) yang aktif

melakukan kunjungan

ke posyandu.

1. Ada pengaruh antara umur,

pekerjaan, sikap, fasilitas, peran

keluarga dan pelayanan kader

dan nakes terhadap keaktifan

kunjungan lansia ke posbindu

2. Tidak ada pengaruh antara

pendidikan, sosial ekonomi dan

pengetahuan terhadap keaktifan

kunjungan lansia ke posbindu

11. Andriana / 2017 /

Deteminan perilaku

“CERDIK” sebagai

upaya pencegahan

PTM pd masyarakat

peserta posbindu PTM

Bagaimanadeterminan

perilaku“CERDIK”

sebagai upaya

pencegahan PTM pd

masyarakat peserta

Posbindu PTM?

Ada hubungan

perilaku“CERDIK”

dalam upaya

pencegahan PTM

Penelitian ini

menggunakan

Pendekatan Kualitatif dg

jenis penelitian

Deskriptif

Didapatkan hasil adanya hubungan

dukungan masyarakat, emosional,

penghargaan, instrumental dan

dukungan informatif

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

30

Pembeda antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah teori

yang dipakai peneliti pada Tesis ini menggunakan dua teori sekaligus yaitu teori

perilaku dari Lawrence Green dan teori pemanfaatan pelayanan kesehatan dari

Anderson, sehingga ada variabel Kebutuhan yang peneliti berasumsi bahwa

variabel kebutuhan lebih memiliki pengaruh dalam keaktifan kunjungan

masyarakat ke pelayanan kesehatan posbindu PTM. Pada metode penelitian yaitu

pada cakupan populasi yang besar berjumlah 55.981 yang terdapat di satu

Kecamatan dan mencakup 5 Kelurahan dengan jumlah sampel 381 orang.

2.5 Landasan Teori

2.5.1 Teori Lawrence Green

Menurut Lawrence Green (1984). Green menganalisis perilaku manusia

dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua

faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku

(non-behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk

dari tiga faktor.

a. Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)

Faktor predisposisi adalah yang memotivasi dan memberikan alasan

perilaku dan preferensi pribadi seseorang mencakup pengetahuan, sikap,

kepercayaan, kesiapan untuk berubah, dan karakteristik sosiodemografi seseorang,

seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan.

b. Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)

Faktor penguat berasal dari lingkungan, mencakup keluarga, petugas

kesehatan, teman, dan tokoh masyarakat yang menentukan apakah suatu perilaku

kesehatan mendapat dukungan atau tidak. Hal tersebut bergantung tujuan dan

jenis program pelayanan kesehatan.

c. Faktor Pendukung (Enabling Factor)

Faktor yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak

tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan, misalnya puskesmas,

posyandu, obat-obatan dan sebagainya.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

31

Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan

ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaaan, tradisi. Disamping itu,

ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap

kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku

(Notoatmodjo, 2012).

Gambar 2.1 Modifying and Developing Health Behavior (Lawrence Green, 1984)

2.5.2 Teori Anderson

Rumusan model pemanfaatan pelayanan kesehatan menurut Andersen

(1995) terdapat tiga karakteristik, yaitu:

a. Model Utilisasi pelayanan kesehatan

Model ini mendeskripsikan model sistem kesehatan merupakan suatu

modelkepercayaan kesehatan yang disebut sebagai model perilaku pemanfaatan

pelayanan kesehatan (Behavioral Model of Health Service Utilization). Adersen

(1995) mengelompokkan faktor determinan dalam pemanfaatan pelayanan

kesehatan ke dalam tiga kategori diantaranya:

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

32

1) Karakteristik Perdisposisi (Predisposing Characteristic)

Karakter ini digunakan untuk menggambarkan fakta pada setiap individu

mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-

beda, yang disebabkan karena adanya ciri-ciri individu yang digolongkan ke

dalam tiga kelompok: ciri-ciri demografi, struktur sosial dan kepercayaan

kesehatan.

2) Karakteristik Kemampuan (Enabling Characteristic)

Karakteristik kemampuan adalah keadaan atau kondisi seseorang mampu

untukmelakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhannya terhadap pelayanan

kesehatan. Andersen (1995) membagi dalam dua golongan diantaranya:

a) Sumber daya keluarga (penghasilan, keikutsertaan dalam asuransi kesehatan,

kemampuan membeli jasa pelayanan kesehatan, dan pengetahuan tentang

informasi kesehatan yang dibutuhkan.

b) Sumber daya masyarakat (jumlah pelayanan kesehatan yang tersedia, jumlah

tenaga kesehatan yang tersedia, rasio penduduk terhadap tenaga kesehatan,

dan lokasi pemukiman penduduk. Semakin banyak jumlah layanan kesehatan

yang ada, maka semakin bertambah pemanfaatan layanan kesehatan.

3) Karakteristik Kebutuhan (Need Characteristic)

Karakteristik kebutuhan merupakan komponen yang paling langsung

berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Andersen (1995)

menggunakan istilah kesakitan untuk mewakili kebutuhan pelayanan kesehatan.

Penilaian terhada psuatu penyakit merupakan bagian dari faktor kebutuhan.

Penilaian dapat diperoleh dari dua sumber yaitu:

a. Penilaian individu (Perceived Need)

Merupakan penilaian keadaan kesehatan yang paling dirasakan oleh individu,

besarnya ketakutan terhadap penyakit dan hebatnya rasa sakit yang di derita.

b. Penilaian klinik (Evaluated Need) merupakan penilaian beratnya penyakit

dari dokter yang merawat, yang tercermin antara lain dari hasil pemeriksaan

dan penentuan diagnosa penyakit oleh dokter (Ilyas, 2015).

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

33

Gambar 2.2 Model Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Teori Anderson (1995)

2.6 Kerangka Teori

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Teori Perilaku oleh Lawrence Green dan Teori Pemanfaatan

Pelayanan Kesehatan oleh Anderson.

Faktor Pendorong: keluarga, petugas

kesehatan, kader

Faktor Predisposisi: jenis kelamin,

umur, pekerjaan, pendidikan,

pengetahuan, sikapdan lain-lain.

Faktor Pendukung: jarak tempuh,

fasilitas dan saranakesehatan.

Faktor Kebutuhan: penilaian

individudan penilaian klinis

Perilaku

Kesehatan

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

34

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan teori perilaku

menurut Green dan teori pemanfaatan pelayanan kesehatan menurut Anderson.

Green dan Anderson dalam Notoatmodjo, (2012) menjelaskan bahwa perilaku

dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari

empat faktor.

a. Faktor Predisposisi (Predisposing Factor) Faktor predisposisi adalah yang

memotivasi dan memberikan alasan perilaku dan preferensi pribadi seseorang

mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan budaya, kesiapan untuk berubah, dan

karakteristik sosiodemografi seseorang, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, dan status perkawinan.

b. Faktor Pendorong (Reinforcing Factor) yang berasal dari lingkungan yang

mencakup keluarga, petugas kesehatan, teman, dan tokoh masyarakat yang

menentukan apakah suatu perilaku kesehatan mendapat dukungan atau tidak. Hal

tersebut bergantung tujuan dan jenis program pelayanan kesehatan. Pelayanan

petugas kesehatan maupun kader yang baik terbukti sebagai faktor yang

mempengaruhi keaktifan lansia ke kelompok lansia.

c. Faktor Pendukung (Enabling Factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik,

tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan, misalnya

puskesmas, posyandu, obat-obatan dan sebagainya.

d. Faktor Kebutuhan, faktor ini menggambarkan bahwa kemungkinan untuk

mencari pengobatan akan terwujud apabila dirasakan itu sebagai kebutuhan.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

35

2.7 Kerangka Konseptual

Variable Independen Variabel Dependen

= Diteliti

= Tidak Diteliti

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual

FaktorPredisposisi

Jenis kelamin umur,

pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap,

kepercayaan

Faktor Pendorong

Dukungan keluarga,

tenaga kesehatan dan

kader

Faktor Pendukung

Waktu tempuh dan

ketersediaan sarana dan

prasarana kesehatan.

FaktorKebutuhan

Penilaian individu dan

penilaian klinis

Keaktifan Kunjungan

Posbindu Penyakit

Tidak Menular

PelayananKesehatan

1. Promotif

2. Preventive

3. Kuratif

4. Rehabilitative

Peningkatan pelayanan

kesehatan di Posbindu

PTM

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

36

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat yang masih lemah sehingga perlu

melakukan pengujian agar dapat menegaskan hipotesis tersebut ditolak atau

diterima (Hidayat, 2009). Hipotesis yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini,

Ho :

a. Terdapat pengaruh Faktor Predisposisi (jenis kelamin, umur, pekerjaan,

pendidikan, pengetahuan terhadap posbindu, sikap terhadap kegiatan

posbindu, kepercayaan terhadap posbindu) terhadap keaktifan masyarakat di

posbindu PTM.

b. Terdapat pengaruh Faktor Pendukung (lokasi pelayanan posbindu, sarana dan

prasarana posbindu) terhadap keaktifan masyarakat di posbindu PTM.

c. Terdapat pengaruh Faktor Pendorong (dukungan keluarga, dukungan kader

posbindu, dukungan tenaga kesehatan) terhadap keaktifan masyarakat di

posbindu PTM.

d. Terdapat pengaruh Faktor Kebutuhan (penilaian secara individu dan secara

klinis) terhadap keaktifan masyarakat di posbindu PTM.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

37

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan

kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2014). Rancangan penelitian

ini menggunakan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara variabelin dependen dengan dependen dengan cara pengumpulan

data sekaligus pada suatu saat (point time approach).

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan,

penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi

predisposisi, pendukung, pendorong dan kebutuhan. Sedangkan variabel

dependennya adalah keaktifan kunjungan posbindu PTM. Penelitian ini mengukur

pengaruh antara faktor (predisposisi, pendukung, pendorong dan kebutuhan)

terhadap keaktifan kunjungan posbindu PTM di wilayah kerja puskesmas

Sumbersari Kabupaten Jember.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di seruruh posbindu yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Sumbersari, yaitu sebanyak 6 Posbindu.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari studi pendahuluan hingga pelaksanaan

penelitian yaitu sejak bulan April 2019 - Maret 2020.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

38

penelitian ini adalah seluruh masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sumbersari

dengan usia ≥ 15 tahun yang berjumlah 55.981 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian populasi yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2010). Sampel penelitian

merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini

(Notoatmodjo,2010).

3.3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik,

menurut Hidayat, (2011) untuk populasi yang telah diketahui jumlahnya dapat

menggunakan formula yang sederhana, yaitu:

n = N. Z2p.q

d2. ( N-1 ) + Z

2. p.q

Keterangan:

n : Perkiraan besar sampel

N : Perkiraan besar populasi

Z : Nilai standar normal untuk α = 0,05 ( 1,96 )

P : proporsi di populasi (0,5)

q : 1-p (100%-p)= 0,5

d : Tingkat Kesalahan 5% ( 0,05 ).

Dari rumus diatas, maka didapatkan:

n = N. Z2p.q

d2. ( N-1 ) + Z

2. p.q

( ) ( )

( )( ) ( ) ( )

( ) ( )

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

39

n = 381 Responden

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 381 orang.

3.3.4 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cara Purposive

Sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan

tertentu seperti sifat-sifat populasi atau ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya

(Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini populasi dikelompokkan menjadi masing-masing

lingkungan, kemudian dari masing-masing lingkungan diambil sebagian anggota

dengan komposisi proporsional, total anggota yang diambil ditetapkan sebagai

jumlah anggota sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel menurut Sugiono,

2014 pada setiap kelompok ditentukan melalui rumus sebagai berikut:

ni= Ni x n

N

Keterangan: ni = Besarnya sampel untuk tiap kelompok

Ni = Populasi Kelompok

N = Populasi

n = Jumlah Sampel

Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel untuk tiap wilayah kerja

Puskesmas Sumbersari didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perhitungan sampel wilayah Puskesmas Sumbersari

NO Kelurahan Ni N n ni

1 Sumbersari 24058 55981 381 164

2 Wirolegi 8151 55981 381 55

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

40

NO Kelurahan Ni N n ni

3 Tegal gede 6134 55981 381 42

4 Karangrejo 6804 55981 381 46

5 Antirogo 6834 55981 381 46

Total 381

(Sumber data Sekunder, 2019).

3.3.5 Kriteria Sampel

Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana

kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan. Adapun

kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Peserta Posbindu PTM Puskesmas Sumbersari usia ≥15 tahun

2) Berdomisili di Kecamatan Sumbersari lebih dari 1 tahun

3) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2010). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Peserta yang berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan

data dilakukan.

2) Peserta yang aktif kunjungan posbindu tetapi kunjungan rumah.

3) Menolak menjadi responden.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Independent dan Variabel Dependen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

41

ini yang menjadi variabel independen adalah factor-faktor yang mempengaruhi

kunjungan posbindu PTM.

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel ini juga disebut

sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau event. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah kunjungan posbindu PTM di wilayah kerja

Puskesmas Sumbersari.

3.4.2 Definisi Operasional

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Kriteria Penilaian Kategori Skala

Data

Faktor

Predisposisi

1 Jenis

Kelamin

Pengelompokkan

berdasarkan ciri genital

(laki-laki atau

perempuan)

a. Kode 1: laki- laki

b.Kode 2:Perempuan

Nominal

2 Umur Lama waktu hidup

responden atau sejak

responden dilahirkan

terhitung sampai ulang

tahun yang terakhir

a. 15-25 tahun

b. 26-36 tahun

c. 37-47 tahun

d. 48-58 tahun

e. ≥ 59 tahun

f.

Ordinal

3 Pendidikan Tingkat pendidikan

formal tertinggi yang

dicapai responden

a. Blm pernah sekolah/

Tdk tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SMP

d. Tamat SMA

e. Perguruan

tinggi/Akademi

Nominal

4 Pekerjaan Aktivitas responden

sehari-hari yang

berada di dalam

ataupun di luar rumah

yang terkait jam kerja

dan menghasilkan

uang

Klasifikasinya:

a. PNS (Pegawai Negeri

Sipil)

b. Karyawan swasta

c. Wiraswasta

d. Petani

e. Tidak bekerja

Nominal

5 Pengetahuan Hasil pengindraan

manusia atau hasil

tahu seseorang

terhadap objek melalui

indera yang

dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan

Pengetahuan responden

terhadap kegiatan

posbindu diukur dengan 12

pernyataan

Kode nilai benar = 1

Kode nilai salah = 0

a. Pengetahuan

tinggi, jika dari

12 pertanyaan

responden

mendapatkan

skor 9-12

b. Pengetahuan

Ordinal

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

42

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Kriteria Penilaian Kategori Skala

Data

sebagainya), atau hal-

hal yang

diketahui/dipahami

responden tentang

kegiatan posbindu

PTM.

Nila Nilai Maksimal=12

Nilai Minimal = 0

cukup, jika dari

12 pertanyaan

responden

mendapatkan

skor 5-8

c.Pengetahuan

rendah, jika dari

12 pertanyaan ,

responden

mendapatkan

skor 0-4

6 Sikap Respon internal setelah

adanya pemikiran dan

tanggapan terhadap

kegiatan di Posbindu

PTM.

Sikap responden terhadap

kegiatan posbindu diukur

dengan 15 pernyataan

Skor untuk pernyataan

positif pada soal

1,2,3,4,5,6,11,12,13,dan 14

a. Sangat setuju: 4

b. Setuju: 3

c.Tidak setuju : 2

d. Sangat tidak setuju:1

Skor untuk pernyataan

negatif pada soal nomer 7,

8,9,10,dan 15

a. Sangat setuju: 1

b. Setuju: 2

c. Tidak setuju: 3

d. Sangat tdk setuju: 4

Nilai maksimal= 60

Nilai minimal = 10

a. Sikap baik, jika

dari 15

pertanyaan

responden

mendapatkan

skor 43-60

b. Sikap sedang,

jika dari 15

pertanyaan,

responden

mendapatkan

skor 26-42

c. Sikap kurang,

jika dari 15

pertanyaan

responden

mendapatkan

skor 10-25

Ordinal

7 Kepercayaan Sebuah bentuk perilaku

dimana seseorang

memberikan penilaian

dan penjabaran terhadap

kesehatan.

a. Kode1: Jika responden

percaya dapat mengatasi

keluhan yang dialami.

b. Kode 0 : Jika

responden tidak percaya

dapat mengatasi keluhan

yang dialaminya

Nominal

Faktor

Pendukung

8 Waktu

tempuh dan

lokasi

pelayanan

Lokasi strategis yang

menunjukkan seberapa

lama dan jauh suatu

tempat dengan

kemampuan

menjangkau.

a. Lokasi cepat dan mudah

dijangkau jika jawaban

benar 2-3

b. Lokasi lama dan sulit

dijangkau jika jawaban

benar = ≤ 1

Nilai maksimal = 3

Nilai minimal = 0

Nominal

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

43

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Kriteria Penilaian Kategori Skala

Data

9 Sarana dan

prasarana

Sesuatu yang dapat

memberikan suatu

pelayanan dan

kelengkapan peralatan

penunjang suatu kegiatan

Jumlah 5 pertanyaan

Kode jawab = 1 Jika

sarana dan prasarana

tersedia sesuai kebutuhan

responden.

Kode jawab = 0 Jika

sarana dan prasarana tidak

sesuai kebutuhan

responden.

Nilai maksimal = 5

Nilai minimal = 0

a. Kategori sarana

dan prasarana

menunjang jika

skor 4-5

b. Kategori sarana

dan prasarana

tidak

menunjang jika

skor ≤ 3

Nominal

Faktor

pendorong

10 Dukungan

keluarga

Berupa dukungan

instrumental, emosional,

informasional dan

penilaian dalam bentuk

mengantar ataupun

mengingatkan, berperan

dalam mendorong minat

atau kesediaan untu

mengikuti kegiatan

posbindu, menyediakan

diri untuk mendampungi

dan membantu mengatasi

segala permasalahan

bersama

Ya/benar jika mendukung

dengan kode benar = 1

Tidak/Tidak Mendukung

dengan kode salah = 0

Nilai maksimal = 5

Nilai minimal = 0

a. Dukungan baik jika

menjawab

pertanyaan benar

dengan skor 4-5

b. Dukungan kurang

jika menjawab

pertanyaan benar

dengan skor ≤3

Nominal

11 Dukungan

kader

posbindu

Berupa pelayanan

menggerakkan dan

mengerahkan masyarakat

agar mempunyai

kesadaran untuk lebih

menjaga kesehatannya

dengan mengikuti

kegiatan posbindu

Ya / benar mendukung

dengan kode benar = 1

Tidak/Tidak Mendukung

dengan kode salah = 0

Nilai maksimal = 5

Nilai minimal = 0

a. Dukungan baik

jika menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor 4-5

b. Dukungan

kurang jika

menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor ≤3

Nominal

12 Dukungan

petugas

kesehatan

berupa pelayanan

kesehatan fisik dan

psikologis, perhatian,

maupun bantuan yang

diberikan di dalam

kegiatan posbindu

Ya / benar mendukung

dengan kode benar = 1

Tidak/Tidak Mendukung

dengan kode salah = 0

a. Dukungan

baik jika

menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor 4-5

b. Dukungan

kurang jika

Nominal

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

44

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Kriteria Penilaian Kategori Skala

Data

menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor ≤3

13 Kebutuhan Sesuatu yang dapat

dirasakan responden

terhadap manfaat

keberadaan pelayanan

kesehatan posbindu

Ya / bermanfaat dengan

kode benar = 1

Tidak/Tidak bermanfaat

dengan kode salah = 0

Nilai maksimal = 5

Nilai minimal = 0

a. Bermanfaat

jika menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor 4-5

b. Kurang

bermanfaat jika

menjawab

pertanyaan

benar dengan

skor ≤3

Nominal

14 Keaktifan

kunjungan

Frekuensi kehadiran

responden pada kegiatan

posbindu pada tiap bulan

selama 1 tahun terakhir

1 = Aktif, jika responden

hadir di posbindu ≥ 6

kali setahun

0 = Tidak aktif, jika

responden hadir di

posbindu < 6 kali

setahun

Nominal

3.5 Data dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer

Peneliti menggunakan data primer berupa karakteristik responden,

pengetahuan, sikap, kepercayaan, waktu tempuh lokasi posbindu, sarana

prasarana, dukungan keluarga, dukungan kader, dukungan petugas kesehatan,

kebutuhan dan keaktifan kunjungan di posbindu yang bersumber langsung dari

381 responden utama yaitu peserta yang datang di posbindu PTM dengan

wawancara menggunakan kuesioner di 5 kelurahan wilayah Puskesmas

Sumbersari.

3.5.2 Data Sekunder

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data jumlah penyakit tidak

menular yang ada di Kabupaten Jember khususnya di Kecamatan Sumbersari,

jumlah sasaran posbindu, jumlah kunjungan posbindu dan distribusi posbindu

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

45

yang ada di Kabupaten Jember khususnya di Kecamatan Sumbersari dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Jember, dan Puskesmas Sumbersari sebagai data analisis

tambahan apabila diperlukan pada saat penelitian.

3.6 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan wawancara

dan observasi. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan informasi secara lisan dari

seseorang sasaran penelitian (Notoatmodjo, 2010). Wawancara ini untuk

mengetahui karakteristik responden, pengetahuan, sikap, kepercayaan, waktu

tempuh lokasi posbindu, sarana prasarana, dukungan keluarga, dukungan kader,

dukungan petugas kesehatan, kebutuhan dan keaktifan kunjungan di posbindu.

Observasi merupakan metode atau cara-cara yang menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis tentang suatu objek

(Notoatmodjo,2010). Observasi disini untuk mengetahui kelengkapan sarana dan

prasarana yang sesuai dengan standar yang ada pada posbindu PTM.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang

diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data.

Instrument pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar cheklist. Jenis

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner bentuk pertanyaan tertutup

(disediakan alternatif jawaban) sehingga responden tinggal memilih jawaban,

kuesioner dalam penelitian ini menilai faktor-faktor yang mempengaruhi

keaktifan kunjungan posbindu penyakit tidak menular (PTM). Variabel dalam

faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, waktu tempuh

lokasi posbindu, sarana prasarana, dukungan keluarga, dukungan kader, dukungan

petugas kesehatan, kebutuhan (Notoatmodjo, 2010). Lembar checklist adalah

panduan atau lembar pengamatan, checklist dalam penelitian ini berupa standar

sarana dan prasarana yang ada di posbindu PTM.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

46

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Persiapan

Yang meliputi kelengkapan identitas pengisian dan kelengkapan data.

Yang meliputi kelengkapan identitas pengisian dan kelengkapan data.

b. Editing

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih data atau

informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang,

maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out).

c. Coding

Lembaran atau kartukode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden,

dan nomor-nomor pertanyaan.

d. Memasukkan Data (Data Entry)

Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

e. Tabulasi

Yakni membuat tabel-tabel datasesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh

peneliti (Notoatmodjo, 2010).

3.7.2 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan 3 tahap yaitu,

a. Analisis Univariate

Analisis ini dilakukan dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan

sebaran data dalam bentuk tabel sehingga dihasilkan distribusi dan presentase dari

tiap variabel mendeskripsikan variabel penelitian. Data yang ditampilkan dalam

analisa univariat adalah distribusi frekuensi dari faktor predisposisi (jenis kelamin,

umur, pendidikan, pengetahuan tentang posbindu, sikap tentang kegiatan

posbindu, kepercayaan tentang posbindu), faktor pendorong (dukungan keluarga,

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

47

dukungan kader posbindu, dukungan tenaga kesehatan), faktor pendukung (waktu

tempuh posyandu, sarana dan prasarana posbindu), faktor kebutuhan (penilaian

individu dan penilaian klinis) dan keaktifan kunjungan di posbindu penyakit tidak

menular.

b. Analisis Bivariate

Cara untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan atau

saling mempengaruhi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisis Bivariate

menggunakan uji statistik Regresi Logistik pada SPSS dengan tingkat kemaknaan

95% (α = 0,05) yang melihat pengaruh faktor predisposisi, faktor pendukung,

faktor pendorong dan faktor kebutuhan terhadap keaktifan di posbindu penyakit

tidak menular..

c. Analisis Multivariate

Mengetahui hubungan lebih dari satu variabel serta diduga antar variabel

tersebut saling berhubungan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan Regresi

Logistik Berganda (multiple regression) pada SPSS dengan tingkat kemaknaan

(α=0,025) untuk melihat pengaruh faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor

pendorong dan faktor kebutuhan terhadap keaktifan kunjungan di posbindu PTM.

3.8 Validitas dan Reabilitas Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Untuk validitas instrumen/kuesioner biasanya dilakukan dengan tehnik

korelasi Pearson Product Moment, yaitu langkah melakukan korelasi antar skor

masing-masing variabel dengan skor totalnya yang ada. Suatu variabel/pertanyaan

dapat dikatakan valid bila skor hasil variabel/pertanyaan berkorelasi secara

signifikan dengan skor total (Setyawan, 2014).

Kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian, sebelum dilakukan

penelitian peneliti melakukan Uji validitas dilakukan di dilakukan di wilayah

kerja Puskesmas Patrang dengan jumlah sampel 30 orang dengan pertimbangan

karakteristik wilayah yang hampir sama yaitu masih berada di area pusat kota dan

karakteristik masyarakat Kecamatan Patrang sama dengan karakteristik

masyarakat Kecamatan Sumbersari antara sosial budaya, pekerjaan dan suku yang

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

48

terdiri dari suku jawa dan madura. Hasil perhitungan uji validitas dengan

signifikansi kurang dari 0,050 maka variabel dikatakan valid dan hasilnya semua

instrumen yang digunakan validdapat dilihat di lampiran E.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat test

(instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika

hasil dari pengujian test/instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Dengan

demikian, masalah reliabilitas test/instrumen berhubungan dengan masalah

ketetapan hasil atau kalaupun terjadi perubahan hasil test/instrumen, namun

perubahan tersebut dianggap tidak berarti.Kuesioner atau angket dikatakan

Reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (Sujarweni,

2014).

Sebelum kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian, peneliti

melakukan uji validitas dengan jumlah sampel 30 orangyang memiliki tipe

topografi yang sama dengan daerah yang akan diteliti, di wilayah kerja Puskesmas

Patrang dengan pertimbangan karakteristik wilayah yang hampir sama yaitu

masih berada di area pusat kota dan karakteristik masyarakat Kecamatan Patrang

sama dengan karakteristik masyarakat Kecamatan Sumbersari antara sosial

budaya, pekerjaan dan suku yang terdiri dari suku jawa dan madura. Hasilnya

semua instrumen yang digunakan reliabel. Hasil uji Reliabilitas terdapat dalam

Lampiran E.

3.9 Etika Penelitian

Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan masyarakat

pada khususnya menggunakan manusia sebagai objek yang di teliti di satu sisi,dan

sisi yang lain manusia sebagai peneliti atau yang melakukan penelitian. Hal ini

berarti bahwa ada hubungan timbal balik antara orang sebagai peneliti dan orang

sebagai yang diteliti. Hubungan antara peneliti dengan yang diteliti adalah sebagai

hubungan antara mereka yang memerlukan informasi dan mereka yang

memberikan informasi Notoatmodjo, (2010). Masalah etika dalam penelitian

harus diperhatikan, masalah etika dalam penelitian ini mencakup (Hidayat, 2011) :

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

49

a. Information for consent

Information for consent adalah bentuk permohonan peneliti kepada responden

untuk dapat menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan dengan

memberikan lembaran permohonan yang diberikan sebelum dilakukan penelitian.

b. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan

sebelum dilakukan penelitian, dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika bersedia, responden harus

menanda tangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti

harus menghormati hak responden.

c. Anonimity

Pada lembar alat ukur, identitas responden hanya ditulis dengan kode.

d. Confidentiality

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

e. Ethics certificate

Penelitian ini telah dilakukan uji etik di Komisi etik penelitian kesehatan

(KEPK) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, dengan No. Sertifikat

817/UN25.8/KEPK/DL/2019.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

50

3.10 Alur Penelitian

Langkah Hasil

Melakukan studi pendahuluann 1. Memperoleh data dari Dinkes

Kab.Jember berupa jumlah PTM dan

jumlah posbindu di Jember.

2. Menentukanlokasi Posbindu PTM

(lokasi yang dipilih adalah kecamatan

Sumbersari)

Menentukan rumusan masalah, tujuan Rumusan masalah (apa sajakah faktor

yang mempengaruhi keaktifan

kunjungan posbindu), Tujuan

(menganalisis faktot-faktor yang

mempengaruhi keaktifan kunjungan

posbindu)

Penyusunan kerangka teori Menggunakan teori L. Green dan teori

Anderson

Menyusun metode penelitian Metode penelitian Kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional

Pengumpulan data Menggunakan kuesioner kepada sasaran

posbindu di wilayah puskesmas

Sumbersari

Analisis dan penyajian data Analisis Univariate, Bivariatedan

Multivariate menggunakan uji statistik

Regresi Logistik

Hasil penelitian Hasil penelitian

Kesimpulan dan saran Kesimpulan dan saran

Gambar 3.3 Alur Penelitian

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

77

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian determinan keaktifan

kunjungan di posbindu PTM wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Faktor predisposisi pada tempat penelitian adalah sebagian besar berumur >

58 tahun, berjenis kelamin perempuan, pendidikan tamatan SD, status

pekerjaan umumnya tidak bekerja, berpengetahuan dan sikap cukup dan

percaya akan manfaat pelayanan kesehatan posbindu.

b. Faktor pendukung pada tempat penelitian adalah sebagian besar mempunyai

waktu tempuh cepat, lokasi mudah dan sarana prasarana yang menunjang.

c. Faktor pendorong pada tempat penelitian adalah sebagian besar mendapatkan

dukungan baik dari kader, tenaga kesehatan dan keluarga.

d. Faktor kebutuhan pada tempat penelitian adalah sebagian besar masyarakat

berpendapat kurang butuh akan adanya posbindu.

e. Faktor predisposisi yang mempengaruhi keaktifan kunjungan di posbindu

PTM wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember, adalah jenis

kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan.

f. Faktor pendukung yang mempengaruhi keaktifan kunjungan di posbindu

PTM wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember adalah waktu

tempuh, lokasi dan sarana prasaranayang lengkap di posbindu.

g. Faktor pendorong yang mempengaruhi keaktifan kunjungandi posbindu PTM

wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember adalah, dukungan kader,

dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga.

h. Faktor kebutuhan berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan di posbindu

PTM wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember.

i. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan di posbindu

PTM wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember adalah faktor

kebutuhan.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

78

5.2 Saran

Menurut kesimpulan sebagaimana disebutkan pada poin sebelumnya,

maka saran yang perlu dipertimbangkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mau meningkatkan pengetahuan dan motivasi

dalam mengikuti kegiatan posbindu, yang aktif mengikuti posbindu dapat

mempertahankan interaksi sosial dan dapat meningkatkan kualitas hidup.

Diharapkan anggota keluarga juga memberikan dukungan yang lebih baik, seperti

meluangkan waktu untuk dapat mengantar yang rumahnya jauh dari tempat

posbindu. Anggota keluarga dapat menjadi motivator dalam untuk selalu aktif

dalam kegiatan posbindu PTM.

b. Bagi Puskesmas

Diharapkan puskesmas lebih meningkatkan penyuluhan, terutama

penyuluhan di kelompok masyarakat dengan berkoordinasi serta melibatkan tokoh

masyarakat/tokoh agama misalnya saat kegiatan pengajian dan pertemuan rutin,

organisasi masyarakat, dan lintas sektor lainnya seperti kantor kecamatan dan

balai desa. Puskesmas juga diharapkan lebih memberdayakan tenaganya dalam

mengevaluasi serta menentukan strategi pencapaian target kunjungan posbindu

PTM, misalnya dilakukan kunjungan rumah untuk masyarakat yang tidak dapat

hadir pada kegiatan posbindu dikarenakan penyakitnya.

c. Bagi Dinas Kesehatan

Meningkatkan promosi kegiatan Posbindu PTM melalui sosialisasi,

penyuluhan, pemasangan spanduk, baliho ditempat-tempat umum. Melakukan

advokasi kepada kelompok-kelompok potensial seperti tempatkerja, sekolah,

kelompok masyarakat untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dalam

penyelenggaraan Posbindu PTM. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku

kepentingan seperti Walikota, Camat dan Lurah agar kegiatan Posbindu PTM

terus mendapatkan dukungan dan pengawasan. Menyelenggakan pelayanan

kesehatan promotif dan preventif pengendalian PTM dengan menggunakan dana

BOK.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

79

DAFTAR PUSTAKA

Andersen R. dan J.F. Newman. 2005. Societal and Individual Determinants of

Medical Care Utilizationin the United State, The Milbank Quarterly. 83 (4).

Andersen R. 1995. Revisiting the Behavioral Model and Access of Medical care.

Journal of health and social behavior. 36 (5): 1- 10.

Anggraini D. 2015. Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu

di Dusun Ngentak. JNKI, Vol. 3 (3): 150-155.

Bustan. 2015. Statistik Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

http://dinkes.jatimprov.go.id. [Diakses 20 Februari 2018].

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2019. Profil Kesehatan Kabupaten Jember

Tahun 2019. Jember: Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

Golzari, Mdan A, Kuo. 2013. Healthcare Utilization anBarriers for Youth Post-

Detention. International Journal Adolescents MedicHealth, 25(1):65-67

Green, L. 1984. Modifying and Developing Health Behavior. Journal Public

Health. 5: 215-236.

Hardywinoto. 2007. Panduan Gerontologi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Hidayat, A. 2009.Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta:

Salemba medika.

Hidayat, A. 2011. Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Kelapa Pariwara.

Hurlock, B. 2012. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

RentangKehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ilyas, Y. 2015. Asuransi Kesehatan, Review Utilisasi, Manajemen Klaim

DanFraud. Tesis. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia.

Indriani, R. 2018. Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Pemanfaatan Pos

Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di Wilayah Puskesmas

Helvetia Medan. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara

Irianto K. 2015. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan

Klinis. Bandung: Alfabeta.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

80

Ismawati. Cahyo. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Iswarawanti, D. 2015. Kader Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan

Kesehatan. 13 (4): 169–173.

Jannah, N. 2018. Skrining Dan Pendampingan Pencegahan Penyakit Tidak

Menular Di Masyarakat. Jurnal Kesehatan. 14 (1): 50–54.

Khanal, S., L. Veerman, L. Nissen, S. Hollingworth. 2017. Use of Healthcare

Services by Patients with Non-Communicable Diseases in Nepal. Journal of

Clinical and Diagnostic Research. 11 (6): 171-182

Kemenkes RI. 2014. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009

Tentang Kesehatan. Undang-Undang Republik Indonesia. Jakarta:

Kemenkes RI

Kemenkes RI. 2012. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak

Menular (POSBINDU PTM). Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. 2014. Petunjuk Teknis Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak

Menular Berbasis Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU). Jakarta:

Kemenkes RI.

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Nasional. hhtp://www.Dinas Kesehatan

Nasional Indonesia.com. [Diakses 20 Februari 2018]

Kemenkes RI.2016. Profil Kesehatan Provinsi Jatim.hhtp://Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur.com. [Diakses 20 Februari 2018].

Kurnia dan Widjanarko. 2017. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan

Kunjungan Masyarakat Usia Produktif (15-64 Tahun) di Posbindu PTM

Puri Praja Wilayah Kerja Puskesmas Mulyoharjo, Pemalang. Jurnal

Kesehatan Masyarakat. 5 (5): 949-57.

Lestari, P. 2015.Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan

Lansia ke Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan

Kabupaten Bantul Propinsi Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta.

Malawat, R. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Lansia

Terhadap Pelayanan Posyandu Lansia. Global Health Science. 1 (1): 2503-

5088.

Muzaham, F. 2014. Memperkenalkan SosiologiKesehatan. Jakarta: Universitas

IndonesiaPress

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

81

Napirah, Muh. R., A, Rahman danT, Agustina.2016. Faktor-Faktor yang

Berhubungandengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan diWilayah Kerja

Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara

KabupatenPoso.Jurnal Pengembangan Kota, 4 (1): 29-39

Nasruddin. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pos

Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Wilayah

Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makasar. Disertasi. Makasar:

Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Noviana. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan lansia ke

posbindu lansia di Desa Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

Skripsi. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Nursalam. 2010. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Obiechina, E. 2013. Factors Affecting Utilization ofUniversity Health Services in

a Tertiary Institution in South-West Nigeria.Nigerian Journalof Clinical

Practice, 16(2): 23-34

Purdiyani, F. 2016. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

(Posbindu PTM) Oleh Wanita Lansia Dalam Rangka Mencegah Penyakit

Tidak Menular Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilongok. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. 4 (1): 474-475.

Pranandari, L. L., Arso, S. P., dan Fatmasari, E. Y. 2017. Analisis Implementasi

Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

Di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. 5 (4): 76-84.

Rahayu, F. N dan Fuadah, Z. D. 2018. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu

Penyakit Tidak Menular pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan

Kebidanan. 5 (1): 020-028.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPPS dalam Prosedur

Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.

Saeed, B. I. I., A. Aziz., danX. Zhao. 2015. Assessing the influential factors on

the use of healthcare: Evidence from Ghana. International Journal of

Business and Social Science, 4 (1): 150-171

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

82

Setyawan, A. 2014. Data dan Metode Pengumpulan Data penelitian. Surakarta:

Politeknik Kesehatan Surakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, W. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Susilowati. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lanjut Usia Ke

Posyandu Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali. Tesis. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tajudin. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Lansia Yang

Berkunjung Ke Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Parit Lalang Di

Wilayah Kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang. Jurnal

kesehatan. 7 (2): 2548-5695.

Umayana, H. T., dan Cahyati, W.H. 2015. Dukungan Keluarga dan Tokoh

Masyarakat terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak

Menular. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7 (11): 96-101

WHO. 2018. Global Status report on noncommunicable Disease 2017. Geneva:

World Health Organization.

WHO. 2018. Noncommunicable diseases (NCD). http://www.who.int.[Diakses 27

November 2018].

Yani, D. P. 2015. Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Ketidak Aktifan Lansia

Ke Posyandu Di Ds. Ledok Dsn. Genengan Jasem Kec. Kabuh Kab.

Jombang. Jurnal Eduhealth, 3 (2) : 2087-3271.

Yandrizal, Machmud, R., Noer, M., Hardisman, H., Afrizal, A., Lipoeto, N.I.,

Rahajeng, E., dan Pramudho, P.K. 2016. The Empowerment of Integrated

Development Post of Non Communicable Diseases in Efforts to Prevent

and Control Non-Communicable Diseases. International Journal of Public

Health Science (IJPHS). 5 (3): 294-305.

Yaya, S., B, Ghose dan E.I, Michael. 2017. Factors Associated with the utilization

of institutionaldelivery services in Bangladesh. PloS OneJournal Phone, 12

(2): 73-82

Zakir, M. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan

Posyandu Lansia Kencana. Jurnal Keperawatan. 10 (1): 2310-2655.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

83

LAMPIRAN A

PERMOHONAN

Dengan hormat,

Dalam upaya menyelesaikan Program Pendidikan S-2 di Fakultas Ilmu

Kesehatan Masyarakat di Universitas Jember dan mencapai gelar (M. Kes),

penulis melaksanakan penelitian sebagai salah satu bentuk tugas akhir dan

kewajiban yang harus diselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

determinan keaktifan kunjungan di Posbindu penyakit tidak menular.

Maka, untuk mencapai tujuan tersebut peneliti dengan hormat meminta

kesediaan anda untuk membantu dalam pengisian kuesioner yang peneliti ajukan

dengan keadaan sebenarnya. Adapun waktu yang dibutuhkan kurang lebihnya 45

menit. Kerahasiaan jawaban dan identitas anda dan dijamin oleh kode etik dalam

penelitian. Perlu diketahui bahwa penelitian ini hanya semata-mata sebagai bahan

untuk menyusun tesis.

Peneliti mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kesediaan anda

untuk mengisi kuesioner yang peneliti ajukan.

Jember, Januari 2020

Peneliti

Putri Rizkiyah Salam

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGIUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM PASCASARJANA Jalan Kalimantan 37 – Kampus Bumi Tegal Boto Jember 68121

Telepon 0331-323567, 339322, 321818 *Faximile 0331-339322, 321818

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

84

LAMPIRAN B

Persetujuan (Informed Consent)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS

JEMBERPROGRAM PASCASARJANA Jalan Kalimantan 37 – Kampus Bumi Tegal Boto Jember 68121

Telepon 0331-323567, 339322, 321818 *Faximile 0331-339322, 321818

PERNYATAAN PERSETUJUAN (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Bersedia untuk dijadikan subjek dalam penelitian yang berjudul “Determinan

Keaktifan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

(Posbindu PTM)”.

Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak atau resiko apapun

pada saya sebagai informan. Saya telah diberi penjelasan mengenai hal tersebut

diatas dan saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang

belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas dan benar serta

kerahasiaan jawaban wawancara yang saya berikan dijamin sepenuhnya oleh

peneliti.

Jember, Januari 2020

(………………………)

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

85

LAMPIRAN C

Standart Sarana Prasarana Posbindu PTM

Tipe Posbindu

PTM

Peralatan Deteksi Dini dan

Monitoring

Media KIE dan

Penunjang

Posbindu

PTM Dasar

Alat ukur lingkar perut : 1

buah

Alat ukur tinggi badan : 1

buah

Alat analisa lemak tubuh : 1

buah

Tensimeter : 1

buah

Peakflowmeter : 1

buah

Leaflet/brosur : 1

buah

Buku panduan : 1

buah

Buku pencatatan : 1

buah

Formulir rujukan : 1

buah

KMS FR-PTM :

sesuai kebutuhan

Kursi dan meja :

sesuai kebutuhan

Kamar khusus : 1

(pemeriksaan IVA)

ATK : 1

paket

Posbindu

PTM Utama

Alat ukur gula darah, : 1

buah

kolesterol total dan trigliseda

Alat ukur kadar alcohol : 1

buah

Tes amfetamin urin : 1

buah

Bahan IVA, alat : 1

buah

kesehatan dan penunjang

lainnya

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

86

LAMPIRAN D

KUESIONER PENELITIAN

DETERMINAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN POS PEMBINAAN

TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM)

WILAYAH PUSKESMAS SUMBERSARI

KAB. JEMBER

No. Responden:

Tanggal wawancara:

Kelurahan/Lingkungan:

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama :

(Kode Responden) :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah

b. Tamat SD/sederajat

d. Tamat SMP/sederajat

f. Tamat SMA/sederajat

h. Perguruan tinggi/Akademi

6. Pekerjaan :

a. PNS

b. Karyawan swasta

c. Wiraswasta

d. Petani

e. Tidak bekerja

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

87

II. PENGETAHUAN

Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

1. Apa kepanjangan Posbindu?

a. Pos Pembinaan Terpadu

b. Posko Pembinaan Terpadu

c. Pusat Pembinaan Terpadu

2. Apa yang anda ketahui tentang Posbindu Penyakit tidak Menular?

a. Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut

b. Pelayanan kesehatan bagi bayi dan ibu hamil

c. Pelayanan kesehatan bagi semua orang usia ≥15tahun

3. Apa manfaat dari Posbindu Penyakit tidak Menular?

a. Tempat memantau dan meningkatkan derajat kesehatan

b. Tempat dimelakukannya imunisasi

c. Tempat pemberian vitamin

4. Apa tujuan dari Posbindu Penyakit tidak Menular?

a. Meningkatkan keakraban antar tetangga

b. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan di masyarakat

c. Lebih mengenal petugas kesehatan

5. Posbindu Penyakit tidak Menular di lakukan setiap berapa bulan sekali?

a. 1 bulan sekali

b. 2 bulan sekali

c. 3 bulan sekali

6. Apa manfaat dari KMS?

a. Kartu untuk memantau status kesehatan

b. Kartu yang digunakan untuk pengambilan obat

c. Kartu untuk keringanan pembayaran di puskesmas

7. Pelayanan kesehatan apa saja yang dilakukan di Posbindu Penyakit tidak

Menular?

a. Imunisasi

b. Deteksi dan pengukuran faktor resiko Penyakit tidak Menular dan

penyuluhan

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

88

c. Pemberian vitamin

8. Pada kegiatan Posbindu Penyakit tidak Menular terdapat berapa meja

pelayanan?

a. 5 meja

b. 4 meja

c. 3 meja

9. Apa kegiatan olahraga yang biasanya ada di Posbindu Penyakit tidak

Menular?

a. Senam dan jalan sehat

b. Sepak bola

c. Bulu tangkis

10. Apa manfaat dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kesehatan pada kegiatan

Posbindu Penyakit tidak Menular?

a. Deteksi dini Penyakit tidak Menular

b. Agar tidak gampang sakit

c. Agar terlihat sehat

11. Apa manfaat dari pengukuran tekanan darah pada kegiatan Penyakit tidak

Menular?

a. Untuk mengetahui status gizi

b. Untuk mendeteksi dini penyakit tekanan darah tinggi

c. Untuk mengetahui tinggi badan dan berat badan lansia

12. Jenis pelayanan kesehatan yang ada di posbindu Penyakit tidak Menular yaitu

a. Pemeriksaan fisik, tekanan darah dan cek gula darah

b. Pemeriksaan tekanan darah saja

c. Pemeriksaan fisik saja

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

89

III. SIKAP

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai untuk

kegiatan terkait posbindu

No Pernyataan Sangat

Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1 Setiap bulan rutin menghadiri

posbindu penyakit tidak menular

untuk memantau kesehatan

2 Perlu dilakukan kegiatan

pemeriksaan kesehatan di posbindu

penyakit tidak menular

3 Perlu dilakukan penimbangan berat

badan untuk mengontrol status gizi

4 Perlu dilakukan pengukuran tekanan

darah untuk mengontrol kesehatan

jantung

5 Tenaga kesehatan selalu member

penjelasan tentang kondisi kesehatan

6 Seluruh kegiatan di posbindu

penyakit tidak menular penting untuk

mengontrol kesehatan

7 Mengikuti kegiatan posbindu

penyakit tidak menular hanya pada

saat ada keluhan saja

8 Tidak mengikuti kegiatan posbindu

penyakit tidak menular apabila tidak

ada yang mengantar.

9 Mengikuti kegiatan posbindu

penyakit tidak menular karena

paksaan dari keluarga atau petugas

kesehatan

10 Anda tidak perlu hadir ke posbindu

apabila waktu tempuh yang

dibutuhkan lama.

11 Keluarga selalu mengingatkan

apabila anda tidak hadir pada

kegiatan posbindu

12 Kunjungan rumah dilakukan apabila

ada yang tidak hadir di posbindu

13 Rujukan ke fasilitas kesehatan yang

lebih memadai dilakukan apabila

diperlukan pengobatan lanjutan pada

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

90

No Pernyataan Sangat

Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

saat pemeriksaan di posbindu

14 Sarana medis posbindu perlu

dilengkapi untuk menunjang

pemeriksaan kesehatan seperti alat

ukur gula darah, kolesterol dan asam

urat.

15 Petugas kesehatan hanya memeriksa

peserta yang aktif dalam kegiatan

posbindu penyakit tidak menular.

III. KEPERCAYAAN KESEHATAN

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah anda percaya dengan hadir atau aktif di

pelayanan kesehatan posbindu penyakit tidak

menular, keluhan yang dirasakan/dialami dapat

diberikan penyembuhan dengan pengobatan,

penyuluhan dan solusi yang tepat sesuai dengan

keluhan yang dialami?

IV. WAKTU TEMPUH LOKASI POSBINDU

Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

1. Berapakah waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai tempat

diadakannya Posbindu?

a. < 15 menit

b. 15-30 menit

c. > 30 menit

2. Sarana transportasi apa yang Anda gunakan untuk datang ke Posbindu?

a. Kendaraan pribadi, sebutkan……

b. Berjalan kaki

c. Lainnya, sebutkan......

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

91

3. Apakah Anda merasakan keadaan medan jalan sulit menuju tempat

diadakannya Posbindu?

a. Ya, alasan………….

b. Tidak

V. SARANA DAN PRASARANA

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Anda memiliki KMS untuk menilai perkembangan

kesehatan?

2 Apakah ada alat untuk mengukur berat badan dan

tinggi badan di posbindu penyakit tidak menular

3 Apakah ada alat untuk pemeriksaan tekanan darah di

posbindu penyakit tidak menular

4 Apakah ada alat untuk pemeriksaan kadar gula dalam

darah di posbindu penyakit tidak menular

5 Apakah tersedia obat-obatan yang diberikan oleh

petugas kesehatan

VI. DUKUNGAN KELUARGA

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Keluarga mengingatkan anda jadwal kunjungan

posbindu

2 Keluarga bersedia mengantar anda ke posbindu

3 Keluarga memandang anda perlu ke posbindu untuk

memeriksakan kesehatan

4 Keluarga memberikan dukungan agar rutin

memeriksakan kesehatan anda ke posbindu

5 Keluarga anda memberikan informasi tentang

pentingnya mengikuti kegiatan posbindu serta

meningatkan jadwal pelaksanan posbindu

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

92

VII DUKUNGAN KADER

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kader mengajak anda untuk rutin datang ke

posbindu?

2 Apakah kader menjelaskan manfaat posbindu?

3 Apakah kader memotivasi anda agar mengikuti

saran-saran yang didapat saat mengikuti kegiatan di

posbindu?

4 Apakah informasi tentang kesehatan yang diberikan

kader sudah sesuai harapan?

5 Apakah kader memberikan pengumuman jadwal

rutin posbindu di tempat-tempat umum yang sering

didatangi masyarakat seperti masjid, musolah,kantor

desa,dll

VIII. DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah petugas kesehatan posbindu datang tepat

waktu dalam pelaksanaan kegiatan posbindu

2 Perlakuan petugas kesehatan posbindu baik terhadap

anda

3 Informasi kesehatan yang diberikan oleh petugas

kesehatan posbindu sudah sesuai harapan anda?

4 Petugas kesehatan memberikan saran dalam

meningkatkan kesehatan anda?

5 Petugas kesehatan melakukan kunjungan kerumah

anda apabila tidak mengikuti posbindu?

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

93

IX. KEBUTUHAN

Berilah tanda centang (√) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah posbindu bermanfaat untuk menjaga

kebugaran?

2 Apakah posbindu bermanfaat untuk meningkatkan

pengetahuan tentang hidup sehat?

3 Apakah posbindu bermanfaat untuk memperoleh

pelayanan kesehatan dengan mudah?

4 Apakah posbindu bermanfaat untuk mendeteksi dini

penyakit?

5 Apakah anda menderita penyakit tidak menular

berdasarkan indikasi dokter?

X. KEAKTIFAN KUNJUNGAN

No Pertanyaan Jawaban

Aktif

≥ 6 kali

Tidak

Aktif

<6 kali

1

Dalam Satu tahun (12 Bulan) berapa kali hadir di

Posbindu?

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

94

LAMPIRAN E

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VARIABEL PENGETAHUAN

Correlations

1 -,018 -,191 ,126 ,191 ,063 ,440*

,923 ,312 ,508 ,312 ,743 ,015

30 30 30 30 30 30 30

-,018 1 ,198 ,312 ,085 ,120 ,387*

,923 ,295 ,094 ,656 ,527 ,035

30 30 30 30 30 30 30

-,191 ,198 1 ,027 ,250 ,082 ,403*

,312 ,295 ,885 ,183 ,667 ,027

30 30 30 30 30 30 30

,126 ,312 ,027 1 -,027 ,126 ,447*

,508 ,094 ,885 ,885 ,508 ,013

30 30 30 30 30 30 30

,191 ,085 ,250 -,027 1 ,055 ,457*

,312 ,656 ,183 ,885 ,775 ,011

30 30 30 30 30 30 30

,063 ,120 ,082 ,126 ,055 1 ,519**

,743 ,527 ,667 ,508 ,775 ,003

30 30 30 30 30 30 30

,440* ,387* ,403* ,447* ,457* ,519** 1

,015 ,035 ,027 ,013 ,011 ,003

30 30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

pgt.1

pgt.2

pgt.3

pgt.4

pgt.5

pgt.6

pgt.tot

pgt.1 pgt.2 pgt.3 pgt.4 pgt.5 pgt.6 pgt.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlations

1 -,208 -,017 ,279 -,154 ,356 ,417*

,270 ,928 ,136 ,416 ,053 ,022

30 30 30 30 30 30 30

-,208 1 ,290 -,027 ,144 -,028 ,403*

,270 ,121 ,885 ,447 ,884 ,027

30 30 30 30 30 30 30

-,017 ,290 1 ,005 ,279 ,032 ,431*

,928 ,121 ,978 ,136 ,866 ,017

30 30 30 30 30 30 30

,279 -,027 ,005 1 ,190 ,165 ,430*

,136 ,885 ,978 ,314 ,384 ,018

30 30 30 30 30 30 30

-,154 ,144 ,279 ,190 1 ,000 ,428*

,416 ,447 ,136 ,314 1,000 ,018

30 30 30 30 30 30 30

,356 -,028 ,032 ,165 ,000 1 ,484**

,053 ,884 ,866 ,384 1,000 ,007

30 30 30 30 30 30 30

,417* ,403* ,431* ,430* ,428* ,484** 1

,022 ,027 ,017 ,018 ,018 ,007

30 30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

pgt.7

pgt.8

pgt.9

pgt.10

pgt.11

pgt.12

pgt.tot

pgt.7 pgt.8 pgt.9 pgt.10 pgt.11 pgt.12 pgt.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

95

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,615 ,616 12

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Item Statistics

,53 ,507 30

,63 ,490 30

,40 ,498 30

,57 ,504 30

,60 ,498 30

,53 ,507 30

,70 ,466 30

,40 ,498 30

,77 ,430 30

,43 ,504 30

,67 ,479 30

,60 ,498 30

pgt.1

pgt.2

pgt.3

pgt.4

pgt.5

pgt.6

pgt.7

pgt.8

pgt.9

pgt.10

pgt.11

pgt.12

Mean Std. Dev iation N

Summary Item Statistics

,569 ,400 ,767 ,367 1,917 ,014 12Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

96

VARIABEL SIKAP

Correlations

1 ,160 ,479** -,018 ,422* ,533**

,400 ,007 ,925 ,020 ,002

30 30 30 30 30 30

,160 1 ,252 ,278 ,050 ,420*

,400 ,179 ,136 ,794 ,021

30 30 30 30 30 30

,479** ,252 1 ,083 ,078 ,496**

,007 ,179 ,663 ,681 ,005

30 30 30 30 30 30

-,018 ,278 ,083 1 ,096 ,478**

,925 ,136 ,663 ,612 ,008

30 30 30 30 30 30

,422* ,050 ,078 ,096 1 ,496**

,020 ,794 ,681 ,612 ,005

30 30 30 30 30 30

,533** ,420* ,496** ,478** ,496** 1

,002 ,021 ,005 ,008 ,005

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

skp.1

skp.2

skp.3

skp.4

skp.5

skp.tot

skp.1 skp.2 skp.3 skp.4 skp.5 skp.tot

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlations

1 ,064 -,047 ,320 ,308 ,471**

,736 ,806 ,084 ,097 ,009

30 30 30 30 30 30

,064 1 ,413* ,229 ,240 ,512**

,736 ,023 ,224 ,202 ,004

30 30 30 30 30 30

-,047 ,413* 1 ,305 ,177 ,545**

,806 ,023 ,102 ,350 ,002

30 30 30 30 30 30

,320 ,229 ,305 1 ,160 ,613**

,084 ,224 ,102 ,398 ,000

30 30 30 30 30 30

,308 ,240 ,177 ,160 1 ,482**

,097 ,202 ,350 ,398 ,007

30 30 30 30 30 30

,471** ,512** ,545** ,613** ,482** 1

,009 ,004 ,002 ,000 ,007

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

skp.6

skp.7

skp.8

skp.9

skp.10

skp.tot

skp.6 skp.7 skp.8 skp.9 skp.10 skp.tot

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

97

Correlations

1 -,070 ,307 ,396* -,232 ,427*

,713 ,098 ,031 ,217 ,018

30 30 30 30 30 30

-,070 1 ,025 ,321 ,054 ,437*

,713 ,896 ,084 ,778 ,016

30 30 30 30 30 30

,307 ,025 1 ,054 ,162 ,450*

,098 ,896 ,776 ,391 ,013

30 30 30 30 30 30

,396* ,321 ,054 1 -,015 ,380*

,031 ,084 ,776 ,939 ,038

30 30 30 30 30 30

-,232 ,054 ,162 -,015 1 ,459*

,217 ,778 ,391 ,939 ,011

30 30 30 30 30 30

,427* ,437* ,450* ,380* ,459* 1

,018 ,016 ,013 ,038 ,011

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

skp.11

skp.12

skp.13

skp.14

skp.15

skp.tot

skp.11 skp.12 skp.13 skp.14 skp.15 skp.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,761 ,763 15

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Item Statistics

2,83 ,913 30

2,93 ,868 30

3,00 ,788 30

2,70 1,055 30

2,70 1,119 30

3,17 ,874 30

3,13 ,819 30

2,83 ,986 30

2,97 1,129 30

2,70 1,088 30

2,83 ,913 30

2,87 ,900 30

3,13 ,819 30

2,73 ,828 30

2,83 ,950 30

skp.1

skp.2

skp.3

skp.4

skp.5

skp.6

skp.7

skp.8

skp.9

skp.10

skp.11

skp.12

skp.13

skp.14

skp.15

Mean Std. Dev iat ion N

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

98

VARIABEL WAKTU TEMPUH dan LOKASI

Summary Item Statistics

2,891 2,700 3,167 ,467 1,173 ,026 15Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,382* ,333 ,756**

,037 ,072 ,000

30 30 30 30

,382* 1 ,361* ,815**

,037 ,050 ,000

30 30 30 30

,333 ,361* 1 ,689**

,072 ,050 ,000

30 30 30 30

,756** ,815** ,689** 1

,000 ,000 ,000

30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

wte.1

wte.2

wte.3

wte. tot

wte.1 wte.2 wte.3 wte. tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,617 ,627 3

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Item Statistics

2,43 ,626 30

2,07 ,740 30

1,53 ,507 30

wte.1

wte.2

wte.3

Mean Std. Dev iation N

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

99

VARIABEL SARANA DAN PRASARANA

Summary Item Statistics

2,011 1,533 2,433 ,900 1,587 ,205 3Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,139 ,342 ,312 ,367* ,690**

,465 ,064 ,094 ,046 ,000

30 30 30 30 30 30

,139 1 ,049 ,033 ,226 ,462*

,465 ,797 ,864 ,230 ,010

30 30 30 30 30 30

,342 ,049 1 ,238 ,144 ,561**

,064 ,797 ,206 ,447 ,001

30 30 30 30 30 30

,312 ,033 ,238 1 ,522** ,680**

,094 ,864 ,206 ,003 ,000

30 30 30 30 30 30

,367* ,226 ,144 ,522** 1 ,728**

,046 ,230 ,447 ,003 ,000

30 30 30 30 30 30

,690** ,462* ,561** ,680** ,728** 1

,000 ,010 ,001 ,000 ,000

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

sps.1

sps.2

sps.3

sps.4

sps.5

sps.tot

sps.1 sps.2 sps.3 sps.4 sps.5 sps.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,610 ,608 5

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

100

VARIABEL DUKUNGAN KELUARGA

Item Statistics

,63 ,490 30

,63 ,490 30

,67 ,479 30

,57 ,504 30

,60 ,498 30

sps.1

sps.2

sps.3

sps.4

sps.5

Mean Std. Dev iat ion N

Summary Item Statistics

,620 ,567 ,667 ,100 1,176 ,001 5Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,015 ,073 ,206 ,218 ,465**

,939 ,702 ,274 ,247 ,010

30 30 30 30 30 30

,015 1 ,336 ,308 ,471** ,691**

,939 ,069 ,097 ,009 ,000

30 30 30 30 30 30

,073 ,336 1 ,218 ,333 ,638**

,702 ,069 ,247 ,072 ,000

30 30 30 30 30 30

,206 ,308 ,218 1 ,218 ,609**

,274 ,097 ,247 ,247 ,000

30 30 30 30 30 30

,218 ,471** ,333 ,218 1 ,725**

,247 ,009 ,072 ,247 ,000

30 30 30 30 30 30

,465** ,691** ,638** ,609** ,725** 1

,010 ,000 ,000 ,000 ,000

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

dke.1

dke.2

dke.3

dke.4

dke.5

dke.tot

dke.1 dke.2 dke.3 dke.4 dke.5 dke.tot

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,616 ,612 5

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

101

VARIABEL DUKUNGAN KADER

Item Statistics

,70 ,466 30

,57 ,504 30

,50 ,509 30

,70 ,466 30

,50 ,509 30

dke.1

dke.2

dke.3

dke.4

dke.5

Mean Std. Dev iation N

Summary Item Statistics

,593 ,500 ,700 ,200 1,400 ,010 5Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,327 ,206 ,099 ,309 ,615**

,078 ,274 ,604 ,097 ,000

30 30 30 30 30 30

,327 1 ,155 ,380* ,279 ,659**

,078 ,414 ,038 ,136 ,000

30 30 30 30 30 30

,206 ,155 1 ,263 ,309 ,615**

,274 ,414 ,160 ,097 ,000

30 30 30 30 30 30

,099 ,380* ,263 1 ,213 ,608**

,604 ,038 ,160 ,258 ,000

30 30 30 30 30 30

,309 ,279 ,309 ,213 1 ,676**

,097 ,136 ,097 ,258 ,000

30 30 30 30 30 30

,615** ,659** ,615** ,608** ,676** 1

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

dka.1

dka.2

dka.3

dka.4

dka.5

dka.tot

dka.1 dka.2 dka.3 dka.4 dka.5 dka.tot

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,629 ,630 5

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

102

VARIABEL TENAGA KESEHATAN

Item Statistics

,70 ,466 30

,77 ,430 30

,70 ,466 30

,73 ,450 30

,67 ,479 30

dka.1

dka.2

dka.3

dka.4

dka.5

Mean Std. Dev iation N

Summary Item Statistics

,713 ,667 ,767 ,100 1,150 ,001 5Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,200 ,296 ,063 ,434* ,647**

,289 ,113 ,743 ,016 ,000

30 30 30 30 30 30

,200 1 ,234 ,200 ,234 ,568**

,289 ,212 ,289 ,212 ,001

30 30 30 30 30 30

,296 ,234 1 ,157 ,282 ,631**

,113 ,212 ,407 ,131 ,000

30 30 30 30 30 30

,063 ,200 ,157 1 ,296 ,558**

,743 ,289 ,407 ,113 ,001

30 30 30 30 30 30

,434* ,234 ,282 ,296 1 ,724**

,016 ,212 ,131 ,113 ,000

30 30 30 30 30 30

,647** ,568** ,631** ,558** ,724** 1

,000 ,001 ,000 ,001 ,000

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

dnk.1

dnk.2

dnk.3

dnk.4

dnk.5

dnk.tot

dnk.1 dnk.2 dnk.3 dnk.4 dnk.5 dnk.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,611 ,612 5

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

103

VARIABEL KEBUTUHAN

Item Statistics

,47 ,507 30

,77 ,430 30

,63 ,490 30

,47 ,507 30

,63 ,490 30

dnk.1

dnk.2

dnk.3

dnk.4

dnk.5

Mean Std. Dev iation N

Summary Item Statistics

,593 ,467 ,767 ,300 1,643 ,016 5Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Correlations

1 ,398* ,024 ,313 ,118 ,578**

,029 ,901 ,092 ,534 ,001

30 30 30 30 30 30

,398* 1 ,167 ,312 ,311 ,701**

,029 ,378 ,094 ,094 ,000

30 30 30 30 30 30

,024 ,167 1 ,385* ,075 ,526**

,901 ,378 ,035 ,692 ,003

30 30 30 30 30 30

,313 ,312 ,385* 1 ,404* ,775**

,092 ,094 ,035 ,027 ,000

30 30 30 30 30 30

,118 ,311 ,075 ,404* 1 ,582**

,534 ,094 ,692 ,027 ,001

30 30 30 30 30 30

,578** ,701** ,526** ,775** ,582** 1

,001 ,000 ,003 ,000 ,001

30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

keb.1

keb.2

keb.3

keb.4

keb.5

keb.tot

keb.1 keb.2 keb.3 keb.4 keb.5 keb.tot

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,633 ,626 5

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

104

Item Statistics

,77 ,430 30

,63 ,490 30

,73 ,450 30

,57 ,504 30

,80 ,407 30

keb.1

keb.2

keb.3

keb.4

keb.5

Mean Std. Dev iation N

Summary Item Statistics

,700 ,567 ,800 ,233 1,412 ,009 5Item Means

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

105

HASIL ANALISIS MENGGUNAKAN SPSS

Gender

107 28,1 28,1 28,1

274 71,9 71,9 100,0

381 100,0 100,0

Laki-laki

Perempuan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Umur

11 2,9 2,9 2,9

36 9,4 9,4 12,3

58 15,2 15,2 27,6

85 22,3 22,3 49,9

191 50,1 50,1 100,0

381 100,0 100,0

15-25 tahun

26-36 tahun

34-47 tahun

48-58 tahun

> 58 tahun

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Pendidikan

72 18,9 18,9 18,9

189 49,6 49,6 68,5

67 17,6 17,6 86,1

32 8,4 8,4 94,5

21 5,5 5,5 100,0

381 100,0 100,0

Tidak tamat SD

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Perguruan tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Pekerjaan

153 40,2 40,2 40,2

65 17,1 17,1 57,2

122 32,0 32,0 89,2

5 1,3 1,3 90,6

36 9,4 9,4 100,0

381 100,0 100,0

Tidak bekerja

Petani

Wiraswasta

Kary awan

PNS

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

106

Analisis Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Keaktifan Di

PosbinduPTM

Analisis pengaruh jenis kelamin terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

51 56 107

40,7 66,3 107,0

13,4% 14,7% 28,1%

94 180 274

104,3 169,7 274,0

24,7% 47,2% 71,9%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Laki-laki

Perempuan

Gender

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

5,824b 1 ,016

5,271 1 ,022

5,742 1 ,017

,019 ,011

5,808 1 ,016

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

40,72.

b.

Symmetric Measures

,123 ,016

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

107

Analisis pengaruh umur terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

10 1 11

4,2 6,8 11,0

2,6% ,3% 2,9%

18 18 36

13,7 22,3 36,0

4,7% 4,7% 9,4%

14 44 58

22,1 35,9 58,0

3,7% 11,5% 15,2%

36 49 85

32,3 52,7 85,0

9,4% 12,9% 22,3%

67 124 191

72,7 118,3 191,0

17,6% 32,5% 50,1%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

15-25 tahun

26-36 tahun

34-47 tahun

48-58 tahun

> 58 tahun

Umur

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

21,363a 4 ,000

22,165 4 ,000

4,833 1 ,028

381

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

1 cells (10,0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 4,19.

a.

Symmetric Measures

,230 ,000

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

108

Analisis pengaruh pendidikan terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

30 42 72

27,4 44,6 72,0

7,9% 11,0% 18,9%

81 108 189

71,9 117,1 189,0

21,3% 28,3% 49,6%

22 45 67

25,5 41,5 67,0

5,8% 11,8% 17,6%

5 27 32

12,2 19,8 32,0

1,3% 7,1% 8,4%

7 14 21

8,0 13,0 21,0

1,8% 3,7% 5,5%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Tidak tamat SD

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Perguruan tinggi

Pendidikan

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

10,049a 4 ,040

10,994 4 ,027

5,571 1 ,018

381

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The

minimum expected count is 7,99.

a.

Symmetric Measures

,160 ,040

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

109

Analisis pengaruh pekerjaan terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

65 88 153

58,2 94,8 153,0

17,1% 23,1% 40,2%

32 33 65

24,7 40,3 65,0

8,4% 8,7% 17,1%

36 86 122

46,4 75,6 122,0

9,4% 22,6% 32,0%

0 5 5

1,9 3,1 5,0

,0% 1,3% 1,3%

12 24 36

13,7 22,3 36,0

3,1% 6,3% 9,4%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Tidak bekerja

Petani

Wiraswasta

Kary awan

PNS

Pekerjaan

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

11,909a 4 ,018

13,657 4 ,008

4,814 1 ,028

381

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

2 cells (20,0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 1,90.

a.

Symmetric Measures

,174 ,018

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

110

Analisis pengaruh pengetahuan terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

52 72 124

47,2 76,8 124,0

13,6% 18,9% 32,5%

88 140 228

86,8 141,2 228,0

23,1% 36,7% 59,8%

5 24 29

11,0 18,0 29,0

1,3% 6,3% 7,6%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Rendah

Cukup

Tinggi

Pengetahuan

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,150a 2 ,046

6,799 2 ,033

3,848 1 ,050

381

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The

minimum expected count is 11,04.

a.

Symmetric Measures

,126 ,046

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

111

Analisis pengaruh sikap terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

2 0 2

,8 1,2 2,0

,5% ,0% ,5%

111 163 274

104,3 169,7 274,0

29,1% 42,8% 71,9%

32 73 105

40,0 65,0 105,0

8,4% 19,2% 27,6%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Kurang

Sedang

Baik

Sikap

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,515a 2 ,038

7,198 2 ,027

4,524 1 ,033

381

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is ,76.

a.

Symmetric Measures

,130 ,038

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

112

Analisis pengaruh kepercayaan terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

73 88 161

61,3 99,7 161,0

19,2% 23,1% 42,3%

72 148 220

83,7 136,3 220,0

18,9% 38,8% 57,7%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Tidak percaya

Percay a

Kepercay aan

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,275b 1 ,012

5,751 1 ,016

6,257 1 ,012

,014 ,008

6,259 1 ,012

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

61,27.

b.

Symmetric Measures

,127 ,012

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

113

Analisis Pengaruh Faktor Pendukung Terhadap Keaktifan Di Posbindu

PTM

Analisis pengaruh waktu tempuh terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

63 73 136

51,8 84,2 136,0

16,5% 19,2% 35,7%

82 163 245

93,2 151,8 245,0

21,5% 42,8% 64,3%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Lama

Cepat

Waktu tempuh

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,130b 1 ,013

5,597 1 ,018

6,080 1 ,014

,015 ,009

6,114 1 ,013

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

51,76.

b.

Symmetric Measures

,126 ,013

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

114

Analisis pengaruh lokasi terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

79 97 176

67,0 109,0 176,0

20,7% 25,5% 46,2%

66 139 205

78,0 127,0 205,0

17,3% 36,5% 53,8%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Sulit

Mudah

Lokasi

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,470b 1 ,011

5,943 1 ,015

6,472 1 ,011

,011 ,007

6,453 1 ,011

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

66,98.

b.

Symmetric Measures

,129 ,011

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

115

Analisis pengaruh sarana prasarana terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

46 103 149

56,7 92,3 149,0

12,1% 27,0% 39,1%

99 133 232

88,3 143,7 232,0

26,0% 34,9% 60,9%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Tidak menunjang

Menunjang

Sarana prasarana

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

5,359b 1 ,021

4,870 1 ,027

5,425 1 ,020

,023 ,013

5,345 1 ,021

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

56,71.

b.

Symmetric Measures

,118 ,021

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

116

Analisis Pengaruh Faktor Pendorong Terhadap Keaktifan Di Posbindu

PTM

Analisis pengaruh dukungan keluarga terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

40 90 130

49,5 80,5 130,0

10,5% 23,6% 34,1%

105 146 251

95,5 155,5 251,0

27,6% 38,3% 65,9%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Kurang

Baik

Dukungan

Keluarga

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

4,447b 1 ,035

3,990 1 ,046

4,516 1 ,034

,045 ,022

4,435 1 ,035

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

49,48.

b.

Symmetric Measures

,107 ,035

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

117

Analisis pengaruh dukungan kader terhadap keaktifan di posbindu PTM

Crosstab

40 95 135

51,4 83,6 135,0

10,5% 24,9% 35,4%

105 141 246

93,6 152,4 246,0

27,6% 37,0% 64,6%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Kurang

Baik

Dukungan

Kader

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

6,300b 1 ,012

5,759 1 ,016

6,413 1 ,011

,015 ,008

6,284 1 ,012

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

51,38.

b.

Symmetric Measures

,128 ,012

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

118

Analisis pengaruh dukungan tenaga kesehatan terhadap keaktifan di posbindu

PTM

Crosstab

35 84 119

45,3 73,7 119,0

9,2% 22,0% 31,2%

110 152 262

99,7 162,3 262,0

28,9% 39,9% 68,8%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Kurang

Baik

Dukungan

Nakes

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

5,487b 1 ,019

4,967 1 ,026

5,605 1 ,018

,023 ,012

5,473 1 ,019

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

45,29.

b.

Symmetric Measures

,119 ,019

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

119

Analisis Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap Keaktifan Di Posbindu

PTM

Kebutuhan * Keaktifan Crosstabulation

128 96 224

85,2 138,8 224,0

33,6% 25,2% 58,8%

17 140 157

59,8 97,2 157,0

4,5% 36,7% 41,2%

145 236 381

145,0 236,0 381,0

38,1% 61,9% 100,0%

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Count

Expected Count

% of Total

Kurang bermanfaat

Bermanfaat

Kebutuhan

Total

Tidak aktif Aktif

Keaktif an

Total

Chi-Square Tests

83,991b 1 ,000

82,038 1 ,000

92,617 1 ,000

,000 ,000

83,771 1 ,000

381

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only f or a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is

59,75.

b.

Symmetric Measures

,425 ,000

381

Contingency Coeff icientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

120

C.6 Analisis Multivariate Variable Penelitian

Block 1: Method = Backward Stepwise (Wald)

Iteration Historya,b,c,d

381,474 -3,132 ,081 ,148 ,114 ,135 ,137 ,266 ,190 ,364 ,393 -,481 -,343 -,352 -,252 1,628

368,964 -4,283 ,087 ,223 ,163 ,183 ,250 ,362 ,307 ,514 ,560 -,696 -,514 -,469 -,386 2,194

368,267 -4,626 ,086 ,246 ,176 ,196 ,290 ,381 ,345 ,557 ,607 -,755 -,565 -,499 -,429 2,374

368,264 -4,651 ,085 ,247 ,177 ,197 ,293 ,382 ,348 ,560 ,610 -,759 -,569 -,501 -,432 2,389

368,264 -4,651 ,085 ,247 ,177 ,197 ,293 ,382 ,348 ,560 ,610 -,759 -,569 -,501 -,433 2,389

381,584 -3,004 ,151 ,111 ,136 ,139 ,259 ,199 ,371 ,388 -,483 -,343 -,352 -,259 1,640

369,052 -4,130 ,226 ,160 ,183 ,252 ,351 ,318 ,521 ,554 -,700 -,517 -,470 -,396 2,208

368,354 -4,473 ,249 ,173 ,196 ,292 ,370 ,356 ,564 ,601 -,759 -,568 -,499 -,439 2,388

368,350 -4,499 ,250 ,174 ,197 ,295 ,371 ,359 ,567 ,605 -,763 -,572 -,501 -,442 2,403

368,350 -4,499 ,251 ,174 ,197 ,295 ,371 ,359 ,567 ,605 -,763 -,572 -,501 -,442 2,403

382,453 -2,795 ,144 ,111 ,135 ,252 ,199 ,383 ,397 -,492 -,332 -,344 -,262 1,664

370,494 -3,740 ,213 ,157 ,177 ,335 ,317 ,541 ,574 -,715 -,481 -,451 -,403 2,241

369,874 -4,006 ,233 ,168 ,186 ,348 ,354 ,585 ,625 -,775 -,520 -,476 -,447 2,417

369,871 -4,024 ,234 ,169 ,187 ,349 ,356 ,588 ,628 -,778 -,523 -,477 -,450 2,430

369,871 -4,024 ,234 ,169 ,187 ,349 ,356 ,588 ,628 -,778 -,523 -,477 -,450 2,430

383,843 -2,242 ,144 ,110 ,140 ,198 ,370 ,392 -,503 -,334 -,352 -,241 1,691

371,980 -3,028 ,212 ,157 ,190 ,313 ,519 ,573 -,721 -,489 -,456 -,375 2,276

371,355 -3,275 ,231 ,169 ,201 ,350 ,561 ,625 -,779 -,530 -,479 -,418 2,455

371,352 -3,293 ,232 ,170 ,202 ,353 ,564 ,629 -,782 -,532 -,480 -,421 2,469

371,352 -3,293 ,232 ,170 ,202 ,353 ,564 ,629 -,782 -,532 -,480 -,422 2,469

385,012 -1,888 ,150 ,113 ,135 ,361 ,374 -,517 -,328 -,370 -,251 1,722

373,706 -2,451 ,219 ,164 ,182 ,501 ,531 -,732 -,473 -,485 -,392 2,312

373,152 -2,614 ,237 ,176 ,193 ,538 ,572 -,784 -,509 -,512 -,435 2,485

373,149 -2,626 ,238 ,177 ,193 ,540 ,575 -,787 -,511 -,513 -,438 2,498

373,149 -2,626 ,238 ,177 ,193 ,540 ,575 -,787 -,511 -,513 -,438 2,498

386,643 -2,374 ,151 ,121 ,137 ,371 ,381 -,507 -,334 -,385 1,739

375,947 -3,220 ,215 ,179 ,193 ,517 ,537 -,711 -,481 -,496 2,325

375,462 -3,461 ,230 ,194 ,207 ,555 ,576 -,757 -,517 -,519 2,489

375,460 -3,477 ,231 ,194 ,207 ,557 ,579 -,759 -,519 -,521 2,500

375,460 -3,477 ,231 ,194 ,207 ,557 ,579 -,759 -,519 -,521 2,500

388,928 -2,133 ,149 ,121 ,368 ,395 -,515 -,332 -,364 1,770

378,642 -2,890 ,212 ,179 ,520 ,557 -,720 -,469 -,472 2,358

378,185 -3,111 ,227 ,193 ,560 ,596 -,766 -,502 -,494 2,521

378,184 -3,125 ,228 ,194 ,562 ,598 -,769 -,504 -,495 2,531

378,184 -3,125 ,228 ,194 ,562 ,598 -,769 -,504 -,495 2,531

Iterat ion1

2

3

4

5

Step 1

1

2

3

4

5

Step 2

1

2

3

4

5

Step 3

1

2

3

4

5

Step 4

1

2

3

4

5

Step 5

1

2

3

4

5

Step 6

1

2

3

4

5

Step 7

-2 Log

likelihood Constant Gender Umur Pekerjaan

Pendidika

n

Pengetah

uan Sikap

Kepercay a

an

Wk_

Tempuh Lokasi Sarana

Duk_

Keluarga

Duk_

Kader

Duk_

Nakes

Kebutuha

n

Coef f icients

Method: Backward Stepwise (Wald)a.

Constant is included in the model.b.

Initial -2 Log Likelihood: 506,232c.

Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.d.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

121

Omnibus Tests of Model Coefficients

137,968 14 ,000

137,968 14 ,000

137,968 14 ,000

-,086 1 ,769

137,882 13 ,000

137,882 13 ,000

-1,521 1 ,217

136,361 12 ,000

136,361 12 ,000

-1,481 1 ,224

134,880 11 ,000

134,880 11 ,000

-1,797 1 ,180

133,082 10 ,000

133,082 10 ,000

-2,310 1 ,129

130,772 9 ,000

130,772 9 ,000

-2,724 1 ,099

128,048 8 ,000

128,048 8 ,000

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step

Block

Model

Step 1

Step 2a

Step 3a

Step 4a

Step 5a

Step 6a

Step 7a

Chi-square df Sig.

A negat iv e Chi-squares v alue indicates that the

Chi-squares value has decreased f rom the

prev ious step.

a.

Model Summary

368,264a ,304 ,413

368,350a ,304 ,413

369,871a ,301 ,409

371,352a ,298 ,406

373,149a ,295 ,401

375,460a ,291 ,395

378,184a ,285 ,388

Step

1

2

3

4

5

6

7

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke

R Square

Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter est imates changed by less than ,001.

a.

Hosmer and Lemeshow Test

3,140 8 ,925

4,316 8 ,828

7,221 8 ,513

3,761 8 ,878

8,195 8 ,415

12,377 8 ,135

9,188 8 ,327

Step

1

2

3

4

5

6

7

Chi-square df Sig.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

122

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

30 31,470 8 6,530 38

29 27,431 9 10,569 38

22 23,973 16 14,027 38

22 20,288 16 17,712 38

15 15,801 23 22,199 38

12 11,653 26 26,347 38

7 6,796 31 31,204 38

5 4,142 33 33,858 38

3 2,316 35 35,684 38

0 1,128 39 37,872 39

30 31,449 8 6,551 38

30 28,086 9 10,914 39

22 23,932 16 14,068 38

22 20,151 16 17,849 38

14 15,701 24 22,299 38

11 11,525 27 26,475 38

9 6,677 29 31,323 38

4 4,117 34 33,883 38

3 2,285 35 35,715 38

0 1,079 38 36,921 38

32 32,106 7 6,894 39

27 27,051 11 10,949 38

22 24,011 16 13,989 38

22 20,413 16 17,587 38

14 15,841 24 22,159 38

13 11,234 25 26,766 38

8 6,717 30 31,283 38

2 4,082 36 33,918 38

5 2,387 33 35,613 38

0 1,159 38 36,841 38

31 31,278 7 6,722 38

27 26,843 11 11,157 38

23 24,035 15 13,965 38

21 20,417 17 17,583 38

14 16,077 24 21,923 38

14 11,713 24 26,287 38

7 6,942 31 31,058 38

4 4,163 34 33,837 38

4 2,345 34 35,655 38

0 1,187 39 37,813 39

28 30,895 10 7,105 38

28 26,964 10 11,036 38

27 24,097 11 13,903 38

21 20,534 17 17,466 38

12 16,059 26 21,941 38

15 11,815 23 26,185 38

7 6,748 31 31,252 38

3 4,130 35 33,870 38

4 2,506 34 35,494 38

0 1,252 39 37,748 39

32 30,907 6 7,093 38

22 26,731 16 11,269 38

30 23,977 8 14,023 38

17 20,420 21 17,580 38

15 16,259 23 21,741 38

15 11,601 23 26,399 38

6 6,945 32 31,055 38

4 4,210 34 33,790 38

4 2,588 34 35,412 38

0 1,361 39 37,639 39

32 31,508 7 7,492 39

25 26,297 13 11,703 38

27 23,571 11 14,429 38

17 19,907 20 17,093 37

16 16,455 22 21,545 38

13 12,087 25 25,913 38

4 6,888 34 31,112 38

8 4,259 31 34,741 39

3 2,697 35 35,303 38

0 1,332 38 36,668 38

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 6

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Step 7

Observed Expected

Keaktifan = Tidak aktif

Observed Expected

Keaktifan = Aktif

Total

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

123

Classification Tablea

98 47 67,6

45 191 80,9

75,9

99 46 68,3

43 193 81,8

76,6

102 43 70,3

47 189 80,1

76,4

100 45 69,0

43 193 81,8

76,9

102 43 70,3

46 190 80,5

76,6

100 45 69,0

51 185 78,4

74,8

97 48 66,9

50 186 78,8

74,3

Observed

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Tidak aktif

Aktif

Keaktif an

Overall Percentage

Step 1

Step 2

Step 3

Step 4

Step 5

Step 6

Step 7

Tidak aktif Aktif

Keaktif an Percentage

Correct

Predicted

The cut v alue is ,500a.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

124

Variables in the Equation

,085 ,290 ,086 1 ,769 1,089 ,617 1,923

,247 ,116 4,517 1 ,034 1,280 1,019 1,608

,177 ,106 2,758 1 ,097 1,193 ,969 1,470

,197 ,127 2,407 1 ,121 1,218 ,949 1,562

,293 ,241 1,487 1 ,223 1,341 ,837 2,149

,382 ,292 1,710 1 ,191 1,466 ,826 2,600

,348 ,267 1,700 1 ,192 1,417 ,839 2,391

,560 ,270 4,315 1 ,038 1,750 1,032 2,969

,610 ,264 5,342 1 ,021 1,841 1,097 3,089

-,759 ,271 7,856 1 ,005 ,468 ,276 ,796

-,569 ,281 4,090 1 ,043 ,566 ,326 ,983

-,501 ,275 3,315 1 ,069 ,606 ,354 1,039

-,433 ,294 2,164 1 ,141 ,649 ,365 1,155

2,389 ,318 56,479 1 ,000 10,900 5,846 20,323

-4,651 1,712 7,385 1 ,007 ,010

,251 ,116 4,689 1 ,030 1,285 1,024 1,612

,174 ,106 2,691 1 ,101 1,190 ,967 1,464

,197 ,127 2,400 1 ,121 1,217 ,949 1,561

,295 ,241 1,507 1 ,220 1,344 ,838 2,153

,371 ,290 1,642 1 ,200 1,449 ,822 2,557

,359 ,265 1,842 1 ,175 1,432 ,853 2,405

,567 ,268 4,457 1 ,035 1,763 1,041 2,983

,605 ,263 5,273 1 ,022 1,831 1,093 3,067

-,763 ,270 7,963 1 ,005 ,466 ,275 ,792

-,572 ,281 4,146 1 ,042 ,564 ,325 ,979

-,501 ,275 3,322 1 ,068 ,606 ,353 1,038

-,442 ,292 2,288 1 ,130 ,643 ,362 1,140

2,403 ,315 58,357 1 ,000 11,054 5,967 20,476

-4,499 1,627 7,642 1 ,006 ,011

,234 ,114 4,178 1 ,041 1,263 1,010 1,581

,169 ,106 2,554 1 ,110 1,184 ,963 1,456

,187 ,127 2,172 1 ,141 1,205 ,940 1,545

,349 ,288 1,467 1 ,226 1,417 ,806 2,491

,356 ,264 1,820 1 ,177 1,428 ,851 2,396

,588 ,268 4,839 1 ,028 1,801 1,066 3,043

,628 ,263 5,724 1 ,017 1,874 1,120 3,135

-,778 ,270 8,340 1 ,004 ,459 ,271 ,779

-,523 ,277 3,564 1 ,059 ,593 ,345 1,020

-,477 ,274 3,038 1 ,081 ,621 ,363 1,061

-,450 ,292 2,377 1 ,123 ,637 ,360 1,130

2,430 ,314 60,003 1 ,000 11,360 6,142 21,009

-4,024 1,575 6,527 1 ,011 ,018

,232 ,114 4,172 1 ,041 1,261 1,009 1,576

,170 ,105 2,592 1 ,107 1,185 ,964 1,456

,202 ,126 2,566 1 ,109 1,224 ,956 1,567

,353 ,263 1,796 1 ,180 1,423 ,849 2,384

,564 ,266 4,501 1 ,034 1,757 1,044 2,958

,629 ,262 5,765 1 ,016 1,876 1,122 3,135

-,782 ,268 8,493 1 ,004 ,457 ,270 ,774

-,532 ,276 3,720 1 ,054 ,587 ,342 1,009

-,480 ,273 3,102 1 ,078 ,619 ,363 1,056

-,422 ,290 2,107 1 ,147 ,656 ,371 1,159

2,469 ,313 62,138 1 ,000 11,811 6,393 21,822

-3,293 1,447 5,182 1 ,023 ,037

,238 ,113 4,461 1 ,035 1,268 1,017 1,581

,177 ,105 2,819 1 ,093 1,194 ,971 1,468

,193 ,126 2,339 1 ,126 1,213 ,947 1,553

,540 ,264 4,170 1 ,041 1,716 1,022 2,881

,575 ,257 4,986 1 ,026 1,777 1,073 2,944

-,787 ,267 8,663 1 ,003 ,455 ,269 ,769

-,511 ,274 3,478 1 ,062 ,600 ,350 1,026

-,513 ,271 3,582 1 ,058 ,598 ,352 1,018

-,438 ,290 2,285 1 ,131 ,646 ,366 1,139

2,498 ,312 64,171 1 ,000 12,154 6,597 22,393

-2,626 1,351 3,776 1 ,052 ,072

,231 ,112 4,241 1 ,039 1,260 1,011 1,569

,194 ,104 3,466 1 ,063 1,215 ,990 1,490

,207 ,127 2,670 1 ,102 1,230 ,960 1,577

,557 ,264 4,454 1 ,035 1,745 1,040 2,927

,579 ,257 5,082 1 ,024 1,784 1,079 2,950

-,759 ,266 8,176 1 ,004 ,468 ,278 ,788

-,519 ,273 3,612 1 ,057 ,595 ,348 1,016

-,521 ,270 3,725 1 ,054 ,594 ,350 1,008

2,500 ,310 65,033 1 ,000 12,183 6,636 22,370

-3,477 1,230 7,985 1 ,005 ,031

,228 ,111 4,203 1 ,040 1,256 1,010 1,563

,194 ,104 3,484 1 ,062 1,214 ,990 1,487

,562 ,263 4,575 1 ,032 1,755 1,048 2,938

,598 ,256 5,484 1 ,019 1,819 1,103 3,002

-,769 ,264 8,456 1 ,004 ,464 ,276 ,778

-,504 ,272 3,446 1 ,063 ,604 ,355 1,029

-,495 ,268 3,397 1 ,065 ,610 ,360 1,032

2,531 ,309 66,879 1 ,000 12,566 6,851 23,049

-3,125 1,206 6,715 1 ,010 ,044

Gender

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Pengetahuan

Sikap

Kepercayaan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Duk_Nakes

Kebutuhan

Constant

Step 1a

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Pengetahuan

Sikap

Kepercayaan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Duk_Nakes

Kebutuhan

Constant

Step 2a

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Sikap

Kepercayaan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Duk_Nakes

Kebutuhan

Constant

Step 3a

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Kepercayaan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Duk_Nakes

Kebutuhan

Constant

Step 4a

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Duk_Nakes

Kebutuhan

Constant

Step 5a

Umur

Pekerjaan

Pendidikan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Kebutuhan

Constant

Step 6a

Umur

Pekerjaan

Wk_Tempuh

Lokas i

Sarana

Duk_Keluarga

Duk_Kader

Kebutuhan

Constant

Step 7a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

95,0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on s tep 1: Gender, Umur, Pekerjaan, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan, Wk_Tempuh, Lokasi,

Sarana, Duk_Keluarga, Duk_Kader, Duk_Nakes, Kebutuhan.

a.

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

125

LAMPIRAN F

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

126

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

127

LAMPIRAN G

Dokumentasi Penelitian

G.1 Pengisian kuesioner penelitian peserta posbindu PTM

G. 2 Penimbangan berat badan responden

G. 3 Pengukuran lingkar perut responden

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember

128

G. 4 Pengukuran tinggi badan responden

G. 5 Pengukuran tekanan darah responden

G. 6 Peneliti beserta Petugas Kesehatan dan Kader Posbindu

Digital Repository Universitas JemberDigital Repository Universitas Jember