zikram.docx

73
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasuskasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sebagai Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) puskesmas mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan program pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk kepada masyarakat pekerja (Depkes RI, 2004). Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi “Indonesia Sehat 20015” (Depkes RI, 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut, Puskesmas harus menyelenggarakan 3 (tiga) fungsi yaitu : (1) sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, (2) sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dan (3) sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Transcript of zikram.docx

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasuskasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sebagai Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) puskesmas mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan program pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk kepada masyarakat pekerja (Depkes RI, 2004). Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi Indonesia Sehat 20015 (Depkes RI, 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut, Puskesmas harus menyelenggarakan 3 (tiga) fungsi yaitu : (1) sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, (2) sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dan (3) sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Namun, sampai saat ini usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan masih belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Banyak anggota masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas milik pemerintah ini baik itu dari segi pemeriksaan yang kurang diperhatikan oleh petugas kesehatan, lama waktu pelayanan, keterampilan petugas, sarana/fasilitas, serta waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan.Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya.Berdasarkan permasalahan di atas tentunya kita perlu menyadari bahwa dalam lingkup peningkatan pelayanan kesehatan masih belum memenuhi keinginan masyarakat, untuk itu perlu adanya peningkatan dalam Program Pengembangan Puskesmas. Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.1.2. Permasalahan Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Program Puskesmas dalam melakukan Pelayanan Kesehatan masyarakat? 1.3. Tujuan PenelitianUntuk menganalisis Program Pengembangan Puskesmas di Puskesmas Kota Medan Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015. 1.4. Manfaat PenelitianHasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perbaikan selanjutnya :1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan landasan kebijakan Kepala Dinas Kesehatan dalam strategi pengembangan Program Pelayanan Kesehatan di puskesmas yang berada di wilayah Kota Medan. 2. Bagi Puskesmas Kota Medana. Pada umumnya dan bagi puskesmas yang menjadi lokasi penelitian yaitu Puskesmas Gelugur Darat Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek petugas pengelola program pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas. b. Penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi petugas puskesmas dalam pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

3. Bagi peneliti a. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan Program Pengembangan Puskesmas.b. Sebagai bahan perbandingan dan acuan dalam melakukan penelitan tentang topik yang sama.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 PengertianMenurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyrakat yang setinggi- tingginya di suatu wilayah kerja.5Puskesmas unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.Yang dimaksud dengan unit pelaksana teknis dinas yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi di lingkungan dinas kota yang melakukan tugas teknis operasional. Yang dimaksud pembangunan nasional adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan kecamatan adalah batas wilayah kerja puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan.5Dari uraian singkat diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan.3,4,5Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan kemandirian yang dimaksud disini adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :3,5a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi, kondisi, kultur budaya, dan potensi setempat.b. Kewenangan mencari, menggali, dan mengelola sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta, dan sumber lain dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,yang kemudian dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.c. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.2 Fungsi PuskesmasFungsi Puskesmas yaitu :3,4,51. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatanPuskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan.2. Pusat pemberdayaan masyarakatPuskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertamaPuskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan peroranganPelayanan Kesehatan Perorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakatPelayanan Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memeliharan dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah Promosi Kesehatan, Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan, Perbaikan Gizi, Peningkatan Kesehatan Keluarga, Keluarga Berencana, Kesehatan Jiwa Masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.3 Tujuan PuskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang:3,51. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu3. Hidup dalam lingkungan sehat4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.2.4. Visi dan Misi Puskesmas2.4..1. Visi PuskesmasVisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah terwujudnya kecamatan sehat sejahtera menuju tercapainya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, indikator kecamatan sehat, yaitu:3,51. Lingkungan yang sehat2. Perilaku yang sehat3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu4. Derajat kesehatan penduduk kecamatanRumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesahatan puskesmas yaitu terwujudnya kecamatan sehat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat (Arimes, 2005).3,4,52.4.2 Misi PuskesmasMisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan nasional. Misi puskesmas adalah sebagai berikut:1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat diwilayah kerja3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya (Arimes, 2005).

2.5 Asas Dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas2.5.1 Asas Penyelenggaraan PuskesmasPenyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat essensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan masyarakat essensial maupun upaya kesehatan masyarakat pengembangan.3,4,5 Asas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:1. Asas Pertanggung Jawaban WilayahPuskesmas harus bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, dengan kegiatan antara lain :a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor Tingkat Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Bidan di Desa serta berbagai usaha kesehatan diluar gedung Puskesmas lainnya (Outreach Activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah.3,4,52. Asas Pemberdayaan Masyarakat.Puskesmas essensial memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelengaraan setiap upaya Puskesmas dengan kegiatan antara lain: 3,4,5a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Bahagia (BKB).b. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)c. Upaya Pelayanan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).d. Upaya Kesehatan Sekolah : Dokter Kecil, Penyertaan guru dan orang tua/ wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda.g. Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)h. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat(TPKJM).i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga(TOGA).j. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (inovatif) : Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Mobilisasi Dana Keagamaan.

3. Asas keterpaduan Asas penyelenggaraan Puskesmas yang ke tiga adalah keterpaduan. Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta di perolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus di selenggarakan secara terpadu, jika mungkin sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu di perhatikan yakni :3,4,5a. Keterpaduan Lintas Program.Keterpaduan Lintas Program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain: Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): Keterpaduan KIA dengan P2M, Gizi, Promosi Kesehatan,dan Pengobatan. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): Keterpaduan Kesehatan Lingkungan dengan Promosi Kesehatan, Pengobatan, Kesehatan Gigi,Kesehatan Reproduksi Remaja dan Kesehatan Jiwa. Puskesmas Keliling: Keterpaduan Pengobatan dengan KIA/KB , Gizi,Promosi Kesehatan, dan Kesehatan Gigi. Posyandu: Keterpaduan dengan KIA/KB, Gizi, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kesehatan Jiwa, dan Promosi Kesehatan.b. Keterpaduan Lintas Sektor.Keterpaduan Lintas Sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas (essensial, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain: Upaya Kesehatan Sekolah : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, pendidikan, dan agama. Upaya Promosi Sekolah : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, pendidikan, agama, dan pertanian. Upaya kesehatan ibu dan anak : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK dan PLKB. Upaya Pelayanan Gizi : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK dan PLKB. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, tenaga kerja, Koperasi, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan. Upaya Kesehatan Kerja : Keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, tenaga kerja, dan dunia usaha.4. Asas rujukan Asas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Padahal, Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu Puskesmas dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (essensial, pengembangan, inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.3,5Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang di selenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama. 3,5Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang di selenggarakan oleh Puskesmas ada dua macam rujukan yang di kenal yakni : 3,5a. Rujukan Upaya Kesehatan Perseorangan.Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menannggulangi satu kasus tertentu, maka Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaiknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.Rujukan upaya kesehatan perorangan di bedakan tiga macam :1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal operasi) dan lain-lain.2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga kesehatan yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga Puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medis di Puskesmas.b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat.Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana.Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat essensial dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. 3,5Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menenggulangi masalah kesehatan masyarakat dan asal tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 3,5Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat di bedakan atas tiga macam : 3,51. Rujukan sarana dan logistik, antara lain pemimjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium sederhana, peminjaman alat audio visual, bantuan obat vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.2. Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa bantuan penyelesaian masalah kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam.3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya wewenang dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha Kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional di selenggarakan apabila Puskesmas tidak mampu.

2.5.2 Upaya Penyelenggaraan PuskesmasUpaya Penyelenggaraan Puskesmas Secara Nasional (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004)3Dalam Mencapai Visi Pembangunan Kesehatan Melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Pada era desentralisasi, program Puskesmas dibedakan menjadi Program Kesehatan Masyarakat Essensial dan Program Kesehatan Masyarakat Pengembangan. Program Kesehatan Essensial adalah program minimal yang harus dilaksanakan oleh tiap Puskesmas.3Upaya Kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:3,4,51. Upaya Kesehatan Masyarakat EssensialUpaya Kesehatan Masyarakat Essensial Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial tersebut adalah: Upaya Promosi Kesehatan (Promkes) Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB) Upaya Pelayanan Gizi Masyarakat (UPGM = Gizi) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 2. Upaya Kesehatan Masyarakat PengembanganUpaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang telah ada yakni : Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM) Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ) Upaya Kesehatan Mata (UKM) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra) Upaya Laboratorium Medis dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap usaha wajib dan upaya pengembangan Puskesmas. Dalam Program Pengembangan Puskesmas ada beberapa Programwajibyang telahstandardilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman penulis, antara lain:1. Promosi Kesehatan (Promkes) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Sosialisasi Program Kesehatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) : Surveilens Epidemiologi Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies3. Program Pengobatan : Rawat Jalan Poli Umum Rawat Jalan Poli Gigi Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Keliling (Puskel)4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana), Persalinan, Rujukan Bumil Resti, KemitraanDukun5. Upaya Peningkatan Gizi Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi6. Kesehatan Lingkungan : Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah Survey Jentik Nyamuk7. Pencatatan dan Pelaporan : Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

B. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas :Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagaikegiatan tambahan,sesuai kemampuansumber daya manusia dan material puskesmasdalam melakukan pelayanan1.KesehatanMata :pelacakan kasus, rujukan2. KesehatanJiwa :pendataan kasus, rujukan kasus3. KesehatanLansia (Lanjut Usia): pemeriksaan, penjaringan4. KesehatanReproduksi Remaja :penyuluhan, konseling5. KesehatanSekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil6. KesehatanOlahraga :senam kesegaran jasmaniBAB IIISTUDI KASUSPROGRAM KERJA PUSKESMAS

3.1 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas3.1.1 Upaya Kesehatan WajibUpaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas.Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib (basik 7) yaitu :1. Upaya promosi kesehatan2. Upaya kesehatn lingkungan3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana4. Upaya perbaikan gizi masyarakat5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular6. Upaya pengobatan7. Upaya pencatatan dan pelaporan.3.1.2 Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di dalam masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu:1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)2. Upaya Kesehatan Olah Raga3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN)4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)5. Upaya Kesehatn Gigi dan Mulut (UKGM)6. Upaya Kesehatan Jiwa(UKJ)7. Upaya Kesehatn Mata (UKM)8. Upaya Kesehatn Usia Lanjut (USILA)9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional(Batra)10. Laboratorium Sederhana.3.2 Program Prioritas Puskesmas Glugur Darat3.2.1 Upaya Promosi KesehatanTujuan:a. Agar individu dan kelompok masyarakat serta keseluruhan melakukan prilaku hidup sehatb. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.Kegiatan :a. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dilingkungan wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat didalam maupun diluar gedung berbentuk kegiatan : Posyandu, Posyandu Lansia, UKS, UKGS, Gizi, PKM, PHN, Sanitasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan ini dilakukan secara rutin setiap hari kerjanyab. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan brosur atau leaflet info kesehatan, poster, dan lain-lain.c. Mencari kader kesehatan untuk dilatihd. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat dalam kegiatan olahraga dan gotong royongSasaran :a. Tatanan rumah tanggab. Institusi pendidikan termasuk madrasah dan pondok pesantrenc. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dan lain-lain)d. Tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat hiburan, restoran, dan lain-lain.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)PengertianPosyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.SasaranBayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur)

Tujuana. Menpercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiranb. Meningkatkan pelayanan ibu untuk menurunkan IMRc. Menpercepat diterimanya NKKBS ( norma keluarga kecil bahagia sejahtera)d. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakate. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.f. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografi. Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata :1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulan nya, dan juga terbatas jumlah kader2. Madya, kegiatan posyandu strata ini 8(delapan) kali dalam setahun, menpunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8(delapan) kali dalam setahun dengan kader lebih 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun, jumlah kader lebih 5 dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah sehat untuk lebih dari 50% KK.Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :a. Meja I : Pendaftaranb. Meja II : Penimbangan bayi dan balitac. Meja III: Pengisian KMSd. Meja IV: Penyuluhan perorangan1. Mengenai balita berdassarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif dan P2P terhadap ibu hamil dan ibu menyusui.3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa.e. Meja V: Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.Tabel 3.2.1: Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja PuskesmasGlugur Darat Tahun 2014NoKelurahanPosyanduJenis posyanduKader

PratamaMadyaPurnamaMandiri

1Glugur Darat I8008040

2Glugur Darat II100010050

3P. Brayan Darat I9009045

4P. Brayan Darat II7007035

5P.Brayan Bengkel110011055

6P.B.Bengkel Baru8008040

7Durian8008040

8Gaharu9009045

9Sidodadi3003015

10Perintis4004020

11Gang Buntu100105

Jumlah7800780390

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan Tabel 3.2.1.Dari tabel di atas, diketahui bahwa :1. Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat mencakup 11 kelurahan dengan jenis Posyandu madya 70 dan purnama 8.2. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat belum mencakupi dengan jumlah balita yang ada karena. 1 posyandu melayani: 100 balitaJumlah balita: 14.708 balitaJumlah posyandu seharusnya :Jumlah balita 10014.708 = 147 Posyandu100Jumlah posyandu yang ada : 78 PosyanduJumlah Posyandu yang ada belum mencukupi jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat : 147-78 = 69 Posyandu.

3.2.2 Upaya Kesehatan LingkunganTujuan : untuk mengecilkan resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang tidak sehat. Menjamin kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan. Ada 5 upaya kesehatan dasar lingkungan yang penting dilakukan :a. Penyehatan sumber air bersihb. Penyehatan lingkungan pemukimanc. Penyehatan tempat-tempat umumd. Penyehatan tempat pengelola makanane. Pemeriksaan jentik nyamukSasaran : a. Daerah yang rawan air bersihb. Daerah yang rawan penyakit menularc. Daerah pemukiman barud. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar, swalayan, perkantorane. Masyarakat padat penduduk dan lingkungan yang kotor.Kegiatan : a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatanb. Hygiene dan sanitasi yang mencakup : 1) Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga2) Mendata sarana air minum3) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan4) Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatanc. Pengawasan kesehatan tempat-tempat umum serta tempat-tempat pengolahan dan penyajiand. Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan seperti air, penyehatan makanan, minuman serta pengawasan terhadap kotoran manusia.Tabel 3.2.2.1 Distribusi sarana sumber air,jamban ,pembuangan sampah, Perumahan penduduk, dan pembuangan air limbah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gulugur Darat Tahun 2014No.SaranaJumlah

1.Perumahana. Permanenb. Semi permanenc. Papan 1564952691696

2. Jamban keluargaa. Septitank b. Cemplung c. Lain-lain 19666101927

3.Sarana pembuangan air limbaha. Pakai SPALb. Tanpa SPAL219660

4.PAB a. PAM b. SGLc. SPT211943273117

5.Rumah sehat21433

6.Rumah tidak sehat658

7.Tempat pembuaangan sampaha. Angkat b. Bakarc. Lain-lain21002300779

8.TPS2

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan : SPAL : Sarana pembuangan air limbahPAB : Penampungan air bersihSGL : Sumur galianSPT : Sumur pompa tanganTabel 3.2.2.2. Distribusi Pemeriksaan Pemberantasan SarangNyamuk dan JentikNoNama KelurahanJumlah KK yang diperiksaAda JentikTidak AdaAngka Bebas Jentik

1P. Brayan Bengkel176 KK3173173/176 x 100% = 98 %

2P. Brayan Bengkel Baru 176 KK3173173/176 x 100% = 98 %

3P. Brayan Darat II176 KK7169169/176 x 100% = 96%

4P. Brayan Darat I176 KK6170170/176 x 100% = 96%

5Glugur Darat II176 KK4172172/176 x 100% = 98%

6Glugur Darat I176 KK3173173/176 x 100% = 98 %

7Gaharu176 KK9167167/176 x 100% = 95%

8Durian176 KK5171171/176 x 100% = 97%

9Perintis176 KK5171171/176 x 100% = 97%

10Sidodadi176 KK3173173/176 x 100% = 98 %

11Gang Buntu176 KK2174174/176 x 100% = 99 %

Jumlah5018861886/176 x 100% = 100 %

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel : Dari tabel kita peroleh masih ditemukannya jentik nyamuk pada perumahan disetiap kelurahan wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014

Tabel 3.2.2.3.Distribusi Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2014NoKelurahanPerumahanJumlah

PermanenSemi PermanenPapan

1Pulo Brayan Bengkel Baru947866-1813

2Pulo Brayan Bengkel1878400302308

3Pulo Brayan Darat II211311521903455

4Pulo Brayan Darat I15009278563283

5Glugur Darat II1537625382200

6Glugur Darat I208721112119

7Gaharu6277372761640

8Durian1200426811707

9Perintis 6568054790

10Sidodadi 143435-1469

11Gang Buntu1670--1670

Jumlah156495269153622454

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014

Keterangan Tabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :1. Perumahan permanen di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 15649.1. Perumahan semi permanen di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 5269.1. Perumahan papan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 15361. Perumahan permanen terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat adalah di Kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 2113. 1. Perumahan semi permanen terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat adalah di Kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 1152.1. Perumahan papan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat I adalah di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Baru yaitu 856.

Tabel 3.2.2.4. Distribusi Jenis Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan MedanTimur Tahun 2014NoKelurahanJamban keluargaJumlah

SeptictankCemplungLain lain

1Pulo Brayan Bengkel Baru93501301065

2Pulo Brayan Bengkel2308002308

3Pulo Brayan Darat II3476003476

4Pulo Brayan Darat I30151003025

5Glugur Darat II1882001882

6Glugur Darat I2129002129

7Gaharu195701252082

8Durian16900171707

9Perintis 79000790

10Sidodadi 1469001469

11Gang Buntu15016551670

Jumlah1966610192721603

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa : 1. Jamban keluarga yang menggunakan septic tank di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 19666 (91,03%)1. Perumahan yang menggunakan cemplung di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 10 (0,04%)1. Perumahan yang menggunakan jamban lain di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 1927 (8,92%)1. Rumah keluarga yang terbanyak menggunakan septic tank di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat terdapat di Kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 3476 (16,09%)1. Rumah keluarga yang terbanyak menggunakan cemplung di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat terdapat di Kelurahan Pulo Brayan Darat I yaitu 10 (0,04%)1. Rumah keluarga yang terbanyak menggunakan jamban lain di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat terdapat di Kelurahan Gang Buntu yaitu 1655 (7,6%).

Tabel 3.2.2.5. Distribusi Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2014No.KelurahanSarana Pembuangan Air Limbah

SPALTanpa SPAL

1Pulo Brayan Bengkel Baru19730

2Pulo Brayan Bengkel23080

3Pulo Brayan Darat II34760

4Pulo Brayan Darat I30150

5Glugur Darat II18820

6Glugur Darat I21290

7Gaharu15970

8Durian17070

9Perintis 7900

10Sidodadi 14340

11Gang Buntu16550

Jumlah219660

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa :0. Perumahan yang menggunakan SPAL di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 21966 rumah ( 100% ).0. Perumahan yang tidak menggunakan SPAL di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 8309 tidak ada.0. Perumahan yang menggunakan SPAL terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat terdapat di Kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 3476 rumah ( 15,83%).0. Perumahan yang tidak menggunakan SPAL terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tidak ada.Tabel 3.2.2.6. Distribusi Penampungan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2014NoKelurahanPenampungan air bersihJumlah

Perusahaan Air MinumSumur GalianSumur Pompa Tangan

1Pulo Brayan Bengkel Baru134943101780

2Pulo Brayan Bengkel1360104102401

3Pulo Brayan Darat II367916403843

4Pulo Brayan Darat I3050233153288

5Glugur Darat II193841402352

6Glugur Darat I2624135872846

7Gaharu134560301957

8Durian16317601707

9Perintis 108517601261

10Sidodadi 14540151469

11Gang Buntu1670001670

Jumlah21194327311722974

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa :1. Sumber air bersih di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yang menggunakan PAM yaitu 21194 (92,25%).2. Sumber air bersih dengan sumur galian di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 3273 (14,24%).3. Sumber air bersih dengan sumur pompa tangan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 117 (0,5%).4. Sumber air bersih yang menggunakan PAM terbanyak di Kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 3679(17,35%).5. Sumber air bersih yang menggunakan sumur galian terbanyak di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel yaitu 1041 (31,8%).6. Sumber air bersih yang menggunakan sumur pompa tangan terbanyak di Kelurahan Glugur Darat I yaitu 87 (74,35%)

Tabel 3.2.2.7. Distribusi Tempat Pembuangan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2014NoKelurahanTempat pembuangan sampahJumlahTPS

AngkutBakarLain lain

1Pulo Brayan Bengkel Baru1855873119731

2Pulo Brayan Bengkel224338272308-

3Pulo Brayan Darat II343225213478-

4Pulo Brayan Darat I297823143015-

5Glugur Darat II178338611882-

6Glugur Darat I209226112129-

7Gaharu1364202861670-

8Durian1434132601707

9Perintis 1791853790-

10Sidodadi 1432121514591

11Gang Buntu1670--1670-

Jumlah21002300779220812

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan Tabel :1) Rumah yang menggunakan pembuangan sampah dengan angkutan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 1002 (95,11%).2) Rumah yang pengelolaan sampah dengan dibakar di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 300 (1,35%).3) Rumah yang pembuangan sampah dengan kategori lain di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 779 (3,52%).4) Jumlah TPS diwilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu sebanyak 2.5) Pembuangan sampah yang memakai angkutan terbanyak di kelurahan Pulo Brayan Darat II yaitu 3432 (16,3%)6) Pembuangan sampah dengan membakar terbanyak di kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru yaitu 87 (29%)7) Pembuangan sampah dengan kategori lain terbanyak di kelurahan Gaharu yaitu 286 (36,7%)3.2.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana 3.2.3.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)PengertianKIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.SasaranIbu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.TujuanMelaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A.a. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2Pb. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB c. Membina posyandud. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmase. Pencatatan dan pelaporan KPBIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak)f. Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.Kegiatana. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusuib. Pertolongan persalinan di luar rumah sakitc. Pemeriksaan dan pemeliharaan anakd. Imunisasi dasar dan revaksinasie. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan peroral.f. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anakg. Bimbingan kesehatan jiwa anak.h. Menjalankan kunjungan rumah.i. Pendidikan kesehata kepada masyarakat. j. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )Tabel 3.2.3.1 Laporan KIA Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan TimurNoKegiatanTargetSasaranCakupanTotal (%)

JanFebMarAprMeiJunJulAguSepOktNopDes

Memberikan pelayanan kesehatan

1Ibu Hamil / bumil K 195%32358,319,2110,6612,3616,2217,616,186,332,311,541,701,5494,03

2 K 495%32357,728,5010,2010,9115,4517,375,715,931,601,510,770,7786,40

3DRT95%32350,770,490,890,551,080,610,800,370,550,710,370,377,60

4Bulin Persalinan20%647101,2142,5051,054,5577,2786,8628,5929,676,957,263,093,09429,52

5Neonatus KN < 7 Hr90%28008,929,8211,7812,6017,8520,076,606,851,601,670,350,3598,53

6 KN 2 < 290%29418,509,3511,2212,0017,0019,106,296,521,531,420,680,6894,03

7Asi Ekskusif (2.5%Pddk )90%29413,334,256,186,6311,0512,305,165,441,221,190,440,4457,66

8Tablet FE80%29418,509,3511,2212,0017,0019,106,296,521,761,660,850,8595,13

9Persalinan oleh tenaga Kesehatan32350,778,5010,2010,9115,4517,375,715,931,391,450,610,6185,90

10Persalinan dengan komplikasi28000,460,320,420,530,750,460,350,420,350,710,350,355,53

11Kunjungan Nifas Lengkap32357,728,5010,2010,9115,4517,375,715,931,391,450,610,6185,90

12Laporan Kematian Ibu0000000000000

13Laporan Kematian Bayi0000000000000

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel : Menunjukkan bahwa target belum tercapai disemua program KIA. a. Target pada K1 yang ingin dicapai seharusnya sebesar 95 %, namun dalam setahun ini hanya mencapai 94,03%.b. Target pada K4 yang ingin dicapai seharusnya sebesar 95 %, namun dalam setahun ini hanya mencapai 86,49%.c. Target pada kunjungan neonatus dibawah 7 hari yang ingin dicapai seharusnya sebesar 90 %, namun dalam setahun ini hanya mencapai 83,8%.d. Target pada kunjungan neonatus kedua dibawah 2 minggu yang ingin dicapai seharusnya sebesar 90 %, namun dalam setahun ini hanya mencapai 94,03%3.2.3.2. Keluarga Berencana ( KB ) PengertianKeluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.TujuanMenaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS.SasaranPUS, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kegiatan KBa. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadub. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, KONTAP dan susuk.c. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu wilayah kerja Puskesmas.d. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.e. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP.f. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.

Tabel. 3.2.3.2.1. Data Kunjungan Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur DaratTahun 2014NoBulanKejadianAkseptor KBJumlah

IUDPILSuntikImplanKondom

1JanuariBaru000011

Lama01790026

2FebruariBaru003003

Lama014200034

3MaretBaru000404

Lama120110032

4April Baru000000

Lama01600016

5Mei Baru001001

Lama01640020

6JuniBaru200002

Lama01680226

7JuliBaru000000

Lama01800018

8AgustusBaru015006

Lama01740021

9SeptemberBaru200002

Lama01870025

10OktoberBaru100001

Lama01930022

11NovemberBaru002002

Lama01580023

12DesemberBaru000000

Lama01840022

Total42058943307

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014

Keterangan tabel :1. Jumlah aseptor KB baru Tahun 2014 adalah 22.2. Jumlah aseptor KB totalTahun 2014 adalah 307.3. KB efektif (IUD, implan, suntik) = Pengguna KB efektif x 100% Peserta KB keseluruhan = 99 100% = 26% 307

4. KB non efektif (pil, kondom) = Pengguna KB non efektif x 100% Peserta KB keseluruhan = 208 x 100% = 74% 3075.Pencapaian KB aktifT ahun 2014 = Pengguna KB periode Jan Des x 100% Peserta PUS keseluruhan = 307 100% = 0,73 % 417726. Pencapaian KB diawal tahun 2014 = Peserta KB lama dibln Januari x 100% Peserta PUS keseluruhan = 27 x 100% = 0,065% 417721. Target 1 tahun di Tahun 2014 = Target sampai akhir tahun pencapaian awal tahun 2014 = 70% - 0,065% = 69,935%8. Hasil = Pencapaian KB aktif Tahun 2014--target 12 bulan di tahun 2013. = 0,73 69,935 = -69,205%3.2.4. Upaya Perbaikan Gizi masyarakat Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplek, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada, kurangnya gizi. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan kreatin).Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Glugur Darat Medan, yaitu :1. Mendata jumlah Balita yang ada di Wilayah kerja Puskesmas.2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi Vitamin A pada Balita diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya yaitu : Pada bayi berumur 6 bulan 11 bulan diberikan dengan dosis 100.000 IU (kapsul biru) Pada umur 12 bulan 5 tahun diberikan dengan dosis 200.000 IU (kapsul merah)4. Memberikan tablet penambahan darah untuk mencegah dam mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui.5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.6. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.7. Memberi makanan tambahan pada kegiatan posyandu8. Memberi obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk siswa-siswa SDTabel 3.2.4.1. Distribusi Upaya Peningkatan Gizi di PuskesmasGlugur Darat Tahun 2014NoBulanBalok SKDNN/S(%)N/D(%)K/S(%)D/S(%)D/K(%)

SKDN

1.Januari351535152823239168841008080

2.Februari176511538214748120557272958893

3.Maret176511538214565121557273958792

4.April176511538214982128527785958994

5.Mei176511538215798137308286959499

6.Juni176511538215790139438388959499

7.Juli176511538215679138988388959499

8.Agustus176511538215823141598589959599

9.September176511538215919138757887959094

10.Oktober17651153215263133327587958490

11.November176511685515204133597587958690

12.Desember176511585515205132927587958690

Jumlah19767616081317179914904177,0884,4195,4196,8393,25

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan :S :Semua balita di wilayah kerja puskesmasK :Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMSD :Semua balita yang di timbang di posyanduN :Semua balita yang naik timbanganyaDari tabel di atas dapat dilihat dari hasil pencapaian program upaya peningkatan gizi dimana Target SKDN secara keseluruhan :Target N/S = Pencapaian Program(Target: 40%)Target K/S = Cakupan program (Target: 85% )Target D/S = Partisipasi Masyarakat ( Target: 85%)Target D/K = Penggerak ( Target: 70%)Target N/D = Keadaan Pertumbuhan balita( Target: 80%)Keterangan Tabel 5.12.2.4.1.1. Efektifitas kegiatan (N/S) pencapaian 77,08%, target 40%,berarti target tercapai.2. Cakupan program (K/S) pencapaian 95,41%, target 85%,berarti target tercapai.3. Peran serta masyarakat (D/S) pencapaian 96,83% target 75%,berarti target tercapai4. Status gizi (N/D) pencapaian 84,41%,target 80%,berarti mencapai target.Tabel. 3.2.4.2. Pemberian Tablet Fe dan Vitamin A di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat KecamatanMedan Timur Tahun 2014NoProgramSasaranTarget (%)PencapaianKeterangan

Angka%

1Pemberian Vit.A BayiBalitaBufas264790269191,5Tercapai

13237901211191,5Tercapai

278080140145,4Tidak tercapai

2Pemberian tablet Fe Bumil3235100279886,5Tidak tercapai

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel :1) Pemberian vitamin A pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat sebanyak 2691 (91,5%) dengan target 2647 (90%), target tercapai.2) Pemberian vitamin A pada balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat sebanyak 12111 (91,5%) dengan target 13237 (90%), target tercapai.3) Pemberian vitamin A pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat sebanyak 2798 (45,4%) dengan target 2780 (80%), target tidak tercapai.4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat sebanyak 2798 (86,5%) dengan target 3235 (100%), target tidak tercapai.Tabel. 3.2.4.3. Data status gizi bayi di wilayah Kerja Puskesmas Glugur DaratNoBulanKegiatan

Gizi BurukGizi KurangGizi BaikGizi Lebih

1Januari21734888

2Februari2131762412

3Maret2131762410

4April 2191762416

5Mei2151762113

6Juni271762110

7Juli261763211

8Agustus261763212

9September381763115

10Oktober181762515

11November181762710

12Desember017633

Total21120197382132

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan Tabel :1. Jumlah bayi yang mengalami gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 20 bayi.2. Jumlah bayi yang mengalami gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 120 bayi.3. Jumlah bayi yang mengalami gizi baik di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 20 bayi4. Jumlah bayi yang mengalami gizi berlebih di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat yaitu 132 bayi.3.2.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit dan reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat. Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular meliputi kegiatan positif, yakni penderita mengunjungi puskesmas dan kegiatan aktif yaitu petugas melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan. Kegiatannya meliputi : a. Penyuluhan mengenai bahaya dan cara menularkannya penyakit di puskesmas, posyandu, dan balai desa. Terutama tentang demam berdarah, ISPA, diare, tuberkulosis paru, flu burung, HIV/AIDSb. Menemukan dan memberantas sumber infeksic. Menemukan dan mengobati penyakit menulard. Mengadakan kerja sama lintas sektoral untuk menanggulangi wabah penyakit menular dan patroli kesehatan, kegiatan Jumat bersih, gotong royong di hari Minggu, kegiatan limgkungan bersih di akhir sekolahe. Menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk, demam berdarah, merupakan suatu upaya yang dilakukan meliputi 3M plusSasaranSeluruh lapisan masyarakat.Tujuana. Mencegah terjangkitnya penyakit.b. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal. c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena :a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit Difteri, Tetanus, dan lain-lain. b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi, misalnya : Kolera, Diare, Tifus, Infeksi mata dan Cacingan. c. Masih tingginya angka penderiia penyakit menular yang penularannya melalui vektor, misalnya : Malaria, Filariasis, dan Demam Berdarah. d. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, TBC, ISPA, Kusta, Campak, Polio, dan lain-lain.Kegiatan-kegiatan P2M berupa :a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan. b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas. c. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DTT, Campak, Polio, DT dan TT.Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan Pemberantasan penyakita. Mengumpulkan dan menerangkan data tentang penyakit. b. Melaporkan penyakit menular.c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularannya. d. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya. e. Menyembuhkan penderita hingga sehat.f. Pemberian imunisasi g. Pemberantasan vektor nyamuk. h. Pendidikan kesehatanTabel 3.2.5.1. Laporan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) di puskesmas Glugur Darat Tahun 2014No.Jenis Penyakit MenularJumlah

1.ISPA993

2.Diare354

3.DBD46

4.Tuberculosis 4

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Berdasarkan tabel 5.12.2.4.1. dapat dilihat bahwa pemberantasan penyakit menular harus lebih ditingkatkan lagi karena masih terlihat angka yang tinggi pada kasus ISPATabel. 3.2.5.2. Data Penyakit Demam Berdarah Puskesmas Glugur DaratKecamatan Medan Timur Tahun 2014No.BulanJumlah Pasien

F%

1Januari917,7

2Februari611,9

3Maret00

4April11.9

5Mei00

6Juni00

7Juli00

8Agustus23,9

9September23,9

10Oktober00

11November2660,7

12Desember

Jumlah46100

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat angka kejadian DBD tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat pada bulan November-Desember yaitu 26 kejadian (60,7%)3.2.6 Upaya PengobatanDalam usaha pengobatan penderita tidaklah di obati secara kuratif melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di puskesmas glugur darat dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lain-lain. Pemeriksaan kesehatan masyarakat puskesmas, kegiatan yang dilakukan meliputi :a. Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang ada di puskesmasb. Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaanc. Mengirim penderita yang tidak mampu dan melanjutkan pengobatan setelah penderita dikembalikan.d. Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas glugur darat meliputi pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.

Tabel 3.2.6.1. Frekuensi Kunjungan Pasien di Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014NoBulanRincian Kunjungan

GratisBayarBPJSJamkesmasJPKMSJumlah Kunjungan

UmumUmumUmumRujukanUmumRujukanUmumRujukan

1Januari6348326503151118692022011

2Febuari5671989948614696691232405

3Maret56523104154012886941142591

4April52017113657011869911072628

5Mei436149625541107470992319

6Juni5462113027031297487952957

7Juli37515447482984649821594

8Agustus4671811365701217481872554

9September6472412976611458868873014

10Oktober6862013766551437785723114

11November622276077221807179732381

12Desember5552811996541366165762774

Total61532341172871001605934907121730342

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan Tabel :0. Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 413790. Jumlah kunjungan pasien umum yang gratis di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 41190. Jumlah kunjungan pasien umum yang bayar di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Agustus yaitu 135 0. Jumlah kunjungan pasien umum dengan menggunakan BPJS di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 9575 dan rujukan yaitu 55040. Jumlah kunjungan pasien umum menggunakan Jamkesmas di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 2605 dan rujukan yaitu 9340. Jumlah kunjungan pasien umum dengan menggunakan JPKMS di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Agustus yaitu 610 dan rujukan yaitu 9090. Jumlah kunjungan tertinggi pada bulan JUNI sebanyak 2957 (19,5%).

Tabel. 3.2.6.2. Data Kunjungan /Rujukan Pasien Gigi Per Bulan Puskesmas Glugur Darat Periode Januari s/d Desember 2014NoBulanRincian Kunjungan

GratisBayarBPJSJamkesmasJPKMSJumlah Kunjungan

GigiGigiGigiRujukanGigiRujukanGigiRujukan

1Januari14137368183162261

2Febuari2231357204110310

3Maret2095354114300334

4April25448697110110400

5Mei1725367092100313

6Juni2397467021100402

7Juli154594515154132307

8Agustus179526310184110337

9September15530711321150296

10Oktober215361617152301332

11November209586512331133394

12Desember178416610232121333

Total23285546761051882713294019

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel : 1. Jumlah kunjungan pasien gigi di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 30862. Jumlah kunjungan pasien gigi yang gratis di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 16333. Jumlah kunjungan pasien gigi yang bayar di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 6004. Jumlah kunjungan pasien gigi dengan menggunakan BPJS di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 479 dan rujukan yaitu 72.5. Jumlah kunjungan pasien gigi menggunakan Jamkesmas di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Desember yaitu 105 dan rujukan yaitu 216. Jumlah kunjungan pasien gigi dengan menggunakan JPKMS di Puskesmas Glugur Darat pada Januari-Agustus yaitu 72 dan rujukan yaitu 47. Jumlah kunjungan tertinggi pada bulan JUNI sebanyak 402(15,09%)Tabel 3.2.6.3. Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasien Penyakit Tidak Menular 2014NoPenyakit tidak menularJumlah

1Hipertensi 1407

2Diabetes mellitus816

3Penyakit jantung koroner613

4PPOK424

5Obesitas 205

6Stroke 171

7Asma bronkial168

8Osteoporosis 105

9Penyakit ginjal kronik81

10Kanker 68

11Vulnus Laceratum60

12Penyakit tiroid20

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel 3.2.6.3. : pengunjung terbanyak sepanjang tahun 2014 adalah penderita hipertensi dengan jumlah 1407 orang, sedangkan pengunjung paling sedikit adalah penderita tiroid dengan jumlah 20 orang. 3.2.7 Upaya Pencatatan dan PelaporanTujuan :1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerjaPembagian :1. Pencatatan :a. Kegiatan administrasib. Registrasi family folderc. Registrasi kegiatan lain2. Pelaporan : a. Laporan kejadian luar biasab. Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung puskesmasc. Laporan kasus penyakit menulard. Laporan kegiatan puskesmas dan posyandue. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana kerja selama triwulanf. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanang. Laporan khusus berupa laporan kematian, penyakit dan obat.

Tabel 3.2.7.1. Daftar Penyakit Terbesar Di Puskesmas Glugur DaratJanuari - Desember 2014NoNamaPenyakitJanfebmaraprmeijunjulagsSepokt

novdesTotal

1Gimul2613103344003134023073372963323943334019

2Hipertensi13571758479936987898986871407

3ISPA1731021104837139908171608171993

4DM635161546656878375659095816

5Penyakit Jantung koroner273958496945576073515431613

6PPOK332235454343463535404735424

7Diare 38444223265324325262627354

8Stroke171316201317202529222718171

9Peny. Ginjal Kronik87886676746781

10DBD96010002202646

Jumlah8843

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 Keterangan tabel :1. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit terbanyak dengan jumlah 3712 kasus pada bulan Januari-Agustus 22181. Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak kedua dengan jumlah 709 kasus pada bulan Januari-Agustus

3.3 Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Glugur Darat3.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)UKS adalah wadah belajar untuk meningkatkan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah maupun perguruan agama. Tujuannya adalah menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya .Kegiatan UKS di Puskesmas Glugur Darat :a. Mendata jumlah murid sekolah.b. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstra kurikuler.c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2M, imunisasi, P3K, dll.d. Membuat Pelatihan Dokter Kecil dan Dokter Remajae. Membuat rencana kerja bulanan dan menbuat laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan.3.3.2. Upaya Kesehatan OlahragaKegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga. Di puskesmas glugur darat sendiri, kegiatan kesehatan olahraga sampai saat ini belum berjalan dengan baik. Salah satunya melakukan senam lansia setiap Jumat pagi.3.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan MasyarakatTujuan :1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan masyarakat dan kelompok masyarakat disekitarnya.2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.

3.3.4. Upaya Kesehatan KerjaKesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat dalam meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarga. Juga mengoptimalkan fungsi berbagai satuan perangjkat kerja di wilayah puskesmas tersebut. Untuk itu perlu diadakannya penyuluhan betapa pentingnya masalah kesehatan kerja ini. Kesehatan kerja sudah berjalan di puskesmas glugur darat tapi perlu peningkatan kembali. Tabel 3.3.4.1. Distribusi formulir laporan bulanan kesehatan pekerja 2014NoUraianJumlah

1Kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja43

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 Tabel 3.3.4.2. Distribusi Jenis Penyakit Terbanyak Pada Pekerja 2014NoNama penyakitJumlah

1ISPA230

2Diare155

3PPOK142

4Hipertensi123

5Asma111

6Diabetes Melitus98

7Vulnus Laceratum54

8TBC1

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel 3.3.4.2. :Berdasarkan tabel diatas dapatkan penyakit yang terbanyak pada pekerja adalah ISPA dengan jumlah 1152 orang dan penyakit paling sedikit adalah mikosis dengan jumlah 7 orang ditahun 20143.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan :a. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi.b. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.Kegiatan yang dilakukan meliputi :a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmasb. Usaha kesehatan gigi anak sekolahc. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD)Tabel. 3.3.5.1. Data Kasus Kelainan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2014NoPenyakit GigiBulan

JanFebMarAprMeiJunJulAgsSepOktNovDes

1Karies 224222222937

2Pulvitis121412168871210796

3Gangren 888987965478528785767979

4Radix 181710202121201518171921

5Persistensi121311312727262120142625

6Abses 716770847598707269669268

7Gingivitis222432322242

8Periodontitis121214199861310121013

9Dan lain lain628171806184626150938478

Jumlah kunjungan279297281352260328248285266296326299

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penyakit gigi dan mulut yang tertinggi pada tahun 2014 yautu gangren pulpa dengan kunjungan sebanyak 950 orang sedangkan yang paling rendah yaitu ginggivitis dengan jumlah kunjungan sebanyak 30 orang.3.3.6. Upaya Kesehatan JiwaKegiatan yang dilakukan meliputi :a. Pengenalan dini gangguan jiwab. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguam jiwac. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan Tabel 3.3.6.1. Distribusi Frekuensi Penyakit Jiwa 2014NoPenyakit jiwaJumlah

1Penyakit Jiwa47

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel 3.3.6.1. : Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa gangguan neurotik adalah kesehatan jiwa terganggu yang paling besar di tahun 2014 dengan jumlah 342 orang dan yang paling sedikit adalah mental retard dengan jumlah 3 orang ditahun 20143.3.7. Upaya Kesehatan MataKegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan puskesmas yang lain :a. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita, penyuluhan kesehatan di posyandu.b. Dengan UKS penyuluhann kesehatan mata di sekolah.c. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi.d. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu apalagi pengobatan tidak mampu ditanggulangi.Tabel 3.3.7.1. Distribusi Frekuensi Penyakit Mata 2014NoPenyakit mataTotal

1Penyakit mata 50

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014Keterangan tabel 3.3.7.1.: Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat penyakit mata sebanyak 10 kasus.

3.3.8. Upaya Kesehatan Lanjut UsiaKegiatan-kegiatan lanjut usia di puskesmas adalah pelayanan kesehatan lanjut usia antara lain adalah upaya promitif, yaitu upaya menggairahkan semangat hidup para lanjut usia agar mereka tetap berguna untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat berupa :1. Kegiatan penyuluhan tentang :a. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dirib. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang2. Pembinaan senam lansia.Berdasarkan data dari SP2TP diperoleh jumlah usia lanjut di wilayah kerja Puskemas Glugur Darat yaitu 1336 orang dengan jumlah posyandu lanjut usia sebanyak Tabel 3.3.8.1. Distribusi Usia Lanjut di Wilayah Kerja PuskesmasGlugur Darat Tahun 2014KelurahanJumlah UsilaJumlah Posyandu

Gaharu 2181

Pulo Brayan darat 11931

Pulo Brayan Darat 21671

Gang Buntu1631

Glugur Darat 11511

Glugur Darat 21311

Pulo Brayan Bengkel Baru1021

Pulo Brayan Bengkel751

Durian691

Perintis 671

Jumlah133610

Sumber: SP2TP Puskesmas Glugur Darat tahun 2014

3.3.9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional Melakukan pendataan terhadap pengobatan tradisional di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat dimana terdapat 5 orang tenaga akupuntur dan 5 orang sinshe. Kegiatan yang dilakukan adalah :a. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain dukun beranak, panti pijat, tukang jamu, dan lain-lainb. Memberi penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk penanaman obat keluarga3.3.10. Laboratorium sederhana1. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu :1) Laboratorium rutin : - darah, urine, feses rutin.2) Laboratorium khusus : a) Darah khusus : golongan darah, KGD.b) Urinalisa : protein, reduksi, billirubinc) Plano testd) Sputum (BTA)b. Membuat laporan hasil laboratorium.

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanPuskesmas Glugur Darat telah melaksanakan program wajib dan program pengembangan. Pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas Glugur Darat sudah berjalan dengan baik karena telah tercapainya sebagian besar indikator dari program kesehatan di Puskesmas. Walaupun masih ada beberapa program yang belum mencapai target seperti Jumlah kunjungan Aseptor KB di Puskesmas Glugur Darat tidak sesuai dengan target Aseptor (70%), sementara kunjungan Aseptor KB masih 0,73% dan Jumlah ASI Eksklusif tidak sesuai dengan target (90%) tapi yang tercapaihanya 57,66%, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat masih kurang.

4.2 Sarana. Untuk lebih meningkatkan program kerja puskesmas di bidang Kesehatan Ibu Dan Anak serta Keluarga Berencana perlu koordinasi yang lebih baik dari masing-masing seksi dan Kepala Puskesmas serta dengan Dinas Kesehatan Kota. Selain itu, juga diperlukan Koordinasi dengan Tokoh Masyarakat dan Institusi lainnya.b. Melakukan penyuluhan kesehatan khusus program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan demi tercapainya pembangunan kesehatan.c. Untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan memberikan demonstrasi bagaimana cara menyusui yang tepat dan benar bersama para petugas kesehatan dan kader.d. Melakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat agar tercapainya masyarakat yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA1. Surtjantini. 2013. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013. Sumatera Utara: Dinas Kesehatan2. Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 2014. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013-2018. Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Sumatera Utara3. Esa Unggul. 2007. Kebijakan Dasar Puskesmas. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004. Diakses Melalui IKO234.Weblog.Esaunggul.Ac.Id// Tanggal 9 Februari 2015 Pukul 16.15 WIB4. Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta5. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013.6. Hutasoit, F. Respon Masyarakat Desa Sitio II Kec. Lintongnihuta kabupaten Humbang Hasundutan terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh RSUD Dolok Sanggul, Medan, 2014. Available at: repository.USU.ac.id/123456789/31075/4/chapterIIpdf.7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 28 tahun 2014. Tentang Pedoman Pelaksaan Jaminan Kesehatan Nasional, 2014. Available at: http://www.depkes.90.id/resources/download/general/PMK/%20no.%20ttg%20pedoman%20pelaksanaan%20program%pdf/.8. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), 2014. Available at: http://www.academia.edu/8787063/Sistem_Jaminan_Sosial_Nasional_SJSN_Jaminan_Kesehatan_Nasional_JKN.Nasional_JKN.9. Memahami Manfaat JKN dan Prosedur Pelayanan, 2014. Available at: http://www.Jamsosindonesia.com/cetak/printout/504.10. Jaminan Kesehatan Nasional, Sebuah Momentum Penyediaan Akses yang Lebih Baik Bagi Layanan Kesehatan yang Efektif untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: IPMG.online.com, 2014.

50