zeolit

download zeolit

of 11

description

serwdfdytujyhghfgvderfwediuyjioougjjhgkdfjngjkdfbhgjfhgjdfhkjdfnkhjnkfgjhkjgfhjfghjfgnnbkjfnbkljvbjflgjilgjdlfjgkdfjgkjdfkgdfnjdfngdfhjgkldfjgdfjg kjfkgjdfkgjdfogjdkfgjdkfgjdkfgjdkgjdkgjdkfgjdkgjdk

Transcript of zeolit

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.Zeolit

    Zeolit berasal dari kata zeinlithos yang berarti batuan berbuih. Zeolit

    merupakan kristal alumina silikat dengan rumus empiris Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O.

    Terbentuk dari tetrahedral alumina dan silika dengan rongga-rongga didalam yang berisi

    ion-ion logam, biasanya golongan logam alkali, dan molekul air yang bergerak bebas.

    Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada

    batuan beku basa. Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan

    dari batuan tersebut. Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas vulkanik

    yang banyak mengandung unsur silika. Pada saat ini penggunaan mineral zeolit semakin

    meningkat, dari penggunaan dalam industri kecil hingga dalam industri berskala besar.

    Di negara maju seperti Amerika Serikat, zeolit sudah benar-benar dimanfaatkan dalam

    industri.(Sarno,H.1983)

    Karena sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit, maka mineral ini dapat dimanfaatkan

    dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang industri yaitu sebagai bahan yang dapat

    digunakan untuk membantu pengolahan limbah pabrik. Masalah limbah industri

    semakin meresahkan masyarakat, sehingga banyak dilakukan usaha-usaha untuk

    mengatasi pencemaran limbah ini, baik itu dengan mengurangi volume limbah yang

    terbuang ataupun dengan mendaur ulang kembali limbah tersebut. Zeolit sintetis adalah

    suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan zeolit

    alam. Zeolit ini dibuat dari bahan lain dengan proses sintetis. Karena secara umum zeolit

    mampu menyerap, menukar ion dan menjadi katalis, membuat zeolit sintetis ini dapat

    dikembangkan untuk keperluan alternatif pengolah limbah.

    2.2.Komposisi mineral zeolit

    Mineral zeolit merupakan sekelompok mineral yang terdiri dari beberapa jenis (species)

    mineral. Secara umum mineral zelolit mempunyai rumus kimia sebagai berikut :

    Mx/n(AlO2)x(SiO2)y.H2O

    Universitas Sumatera Utara

  • dimana : n = valensi dari kation logam

    w = bilangan molekul air per unit cell zeolit

    x dan y = bilangan total tetrahedral per unit cell dan perbandingan x /y

    selaku berkisar 1 sampai 5.

    Berdasarkan hasil analisa kimia total, kandungan unsur-unsur zeolit dinyatakan

    sebagai oksida SiO2, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O dan Fe2O3. Akan tetapi di alam

    tergantung pada komponen bahan induk dan keadaan lingkungannya, maka

    perbandingan Si/Al dapat bervariasi, dan juga unsur Na, Al, Si, sebahagian dapat

    disubstitusikan oleh unsur lain.(Dana,D.James,1951)

    Parameter kimia yang penting dari zeolit adalah perbandingan Si/Al, yang

    menunjukkan persentase Si yang mengisi di dalam tetrahedral, jumlah kation monovalen

    dan divalen, serta molekul air yang terdapat didalam saluran kristal. Perbedaan

    kandungan atau perbandingan Si/Al akan berpengaruh terhadap ketahanan zeolit

    terhadap asam atau pemanasan. Ikatan ion Al-Si-O adalah pembentuk struktur kristal

    sedangkan logam alkali adalah kation yang mudah tertukar (exchangeable cation).

    Jumlah molekul air menunjukkan jumlah pori-pori atau volume ruang kosong yang

    terbentuk bila unit sel kristal tersebut dipanaskan.(Sastiano,A.1991)

    Hingga kini sudah 40 jenis (species) mineral zeolit yang telah diketahui. Dari

    jumlah tersebut, hanya 20 jenis saja yang diketahui terdapat dalam bentuk sedimen,

    terutama dalam bentuk piroklastik. Nama dan rumus kimia mineral zeolit yang terdapat

    dalam piroklastik (tufa) tercantum dalam tabel.

    Tabel 2.1. Nama mineral zeolit dan rumus kimia nya

    NO Nama Mineral Rumus kimia unit sel

    1 Analsim Na16(Al16Si16O96).16H2O

    2 Kabasit (Na2Ca)6(Al12Si24O72).40H2O

    3 Klinoptilolt (Na4K4)(Al8Si40O96).24H2O

    4 Erionit (Na7Ca5K)9(Al9Si27O72).27H2O

    Universitas Sumatera Utara

  • 5 Paujasit (Na58(Al58Si134O384).18H2O

    6 Perrierit (Na2Mg2)(Al6Si30O72).18H2O

    7 Wairakit Ca(Al2Si4O12).2H2O 8 Yugawaralit Ca(Al2Si4O12).6H2O

    9 Pillipsit (Na,K)10(Al10Si22O64).20H2O

    10 Epistilbit (Ca,Na2)3(Al6Si18O48).16H2O

    11 Gismondin (Na,Ca2,K2)4(Al8,Si8O48).16H2O

    12 Connardit (Na2Ca)(Al4Si6O20).5H2O

    13 Harmotom (Ba,Na2)2(Al4Si12O32).12H2O

    14 Natrolit Na4(Al4Si6O20).4H2O

    15 Scolecit Ca2(Al4Si6O20).6H2O (Krauss,E.H,1959)

    2.3.Sifat fisik Mineral Zeolit

    Banyak mineral zeolit yang terdapat dalam batuan sedimen terdiri dari

    monomineral (satu jenis mineral) , terutama untuk mineral klinoptilloit dan analsim, hal

    ini sangat menguntungkan dalam penambangannya serta penggunaannya untuk industri.

    Sifat yang menonjol dari mineral zeolit tersebut antara lain : struktur kristal, daya serap

    dan kapasitas pertukaran ion, sehingga sifat sifat ini, yaitu sifat fisik, yang berhubungan

    langsung dengan struktur kristal dan komposisi kimia perlu diketahui.

    2.3.1.Struktur mineral zeolit

    Seperti halnya mineral kwarsa dan felspar, maka mineral zeolit mempunyai

    struktur kristal 3 dimensi tetrahedra silikat (SiO4-4) yang biasa disebut tectosilicate.

    Dalam struktur ini sebagian silikon (tidak bermuatan atau netral) kadang-kadang diganti

    oleh aluminium bermuatan listrik, sehingga muatan listrik kristal zeolit tersebut

    bertambah. Kelebihan muatan ini biasanya diimbangi oleh kation-kation logam K, Na,

    dan Ca yang menduduki tempat tersebar dalam struktur zeolit alam yang bersangkutan.

    Dalam susunan kristal zeolit terdapat dua jenis molekul air, yaitu molekul air yang

    Universitas Sumatera Utara

  • terikat kuat dan molekul air yang bebas. Berbeda dengan struktur kisi kristal kwarsa

    yang kuat dan pejal, maka struktur kisi kristal zeolit terbuka dan mudah terlepas.

    Volume ruang hampa dalam struktur zeolit cukup besar kadang-kadang mencapai 50

    Angstrom, sedangkan garis tengah ruang hampa tersebut bermacam-macam, berkisar

    antara 2A hingga lebih dari 8A, tergantung dari jenis mineral zeolit yang bersangkutan.

    Dibawah ini struktur stereotip clinoptilolit yang menjadi precursor dalam penelitian ini.

    Gambar2.1 Kerangka utama zeolit

    Volume dan ukuran garis tengah ruang hampa dalam kisi-kisi kristal inilah yang

    menjadi dasar penggunaan mineral zeolit sebagai bahan penyaring (molecular sieving).

    Molekul zat yang disaring yang ukurannya lebih kecil dari ukuran garis tengah ruang

    hampa mineral zeolit dapat melintas, sedangkan yang berukuran lebih besar akan

    tertahan atau ditolak. Kapasitas atau daya saring mineral zeolit tergantung dari volume

    dan jumlah ruang hampanya. Makin besar jumlah ruang hampa, maka makin besar pula

    daya saring zeolit alam yang bersangkutan. Mineral zeolit mempunyai struktur tiga

    dimensi tetrahedral (SiO4-4) yang biasa disebut tektosilikat, dimana masing-masing

    berhubungan dengan ion silicon sebagai pusatnya, sehingga masing-masing atom

    oksigen terdapat diantara atom silicon dan aluminium. Setiap atom terikat oleh dua

    struktur yang tetrahedral. Struktur yang hanya terdiri dari silicon dan oksigen ini

    bersifat netral. Dalam struktur zeolit terdapat pergantian silicon bervalensi empat dengan

    aluminium bervalensi tiga. Dalam struktur ini sebahagian silicon ( tidak bermuatan

    listrik atau netral ) dapat diganti oleh aluminium (bermuatan listrik) sehingga muatan

    listrik zeolit tersebut bertambah. Kelebihan muatan ini biasanya diimbangi oleh kation

    logam, seperti K, Na, Ca, yang menduduki tempat-tempat tersebar dalam struktur

    Kristal mineral zeolit.(Rahmatullah.D.W.K,dkk,2007)

    Universitas Sumatera Utara

  • Pada zeolit terjadi pergantian maksimum Si+4 oleh Al+3 dengan perbandingan 1:

    1, sedangkan pergantian maksimum 1: 5, seperti yang terdapat pada zeolit jenis

    modernit. Setiap tetrahedral oksigen adalah unit pembangun primer. Unit pembangun

    sekunder terbentuk dari penggabungan tetrahedral oksigen, membentuk cincin lingkar 4,

    6 dan 8 atau gabungan 2 cincin lingkar 6 dan dua cincin lingkar 4. Struktur kisi Kristal

    zeolit terbuka dan mudah lepas. Volume ruang kosong dalam struktur zeolit cukup

    besar, kadang-kadang mencapai 50A0, sedang garis ruang tengah kosong tersebut

    bermacam-macam, berkisar 2A0 hingga lebih besar dari 8A0, tergantung dari jenis

    mineral zeolit yang bersangkutan. Volume dan ukuran garis tengah ruang kosong dalam

    kisi-kisi Kristal inilah yang menjadi dasar penggunaan mineral zeolit sebagai bahan

    penyaring molekul ( molekul sieving).(Porterfield,1993)

    2.3.2.Daya serap

    Dalam keadaan normal maka ruang-ruang rongga dalam Kristal zeolit terisi oleh

    molekul air bebas yang membentuk bulatan di sekitar kation. Bila Kristal tersebut

    dipanaskan selama beberapa jam, biasanya pada temperatur 200-3000C, tergantung dari

    jenis mineral zeolitnya, maka molekul-molekul air pada rongga-rongga tersebut akan

    keluar, sehingga zeolit yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai penyerap gas atau

    cairan.

    Daya serap mineral zeolit tergantung dari jumlah ruang kosong dan luas

    permukaan. molekul air yang terdapat dalam rongga-rongga saluran masuk yang

    diperkirakan dapat mencapai jumlah 10-25% dari berat zeolitnya bila dikeluarkan, maka

    molekul-molekul yang mempunyai garis tengah lebih kecil dari saluran masuk pada

    zeolit, akan dapat diserap kebagian permukaan dari pusat rongga tersebut. Molekul-

    molekul yang lebih besar dari saluran rongga , tidak akan dapat masuk kedalamnya.

    Kemampuannya menyerap berdasarkan selektifitas ukuran garis tengah ruang

    kosong molekul, juga pemilihan molekul-molekul zat yang diserap. Distribusi dari

    muatan yang tidak lazim didalam rongga yang sudah didehidrasi menyebabkan beberapa

    bahan dengan dua kutub (dipole) akan dapat diserap. Apabila ada dua molekul atau lebih

    yang dapat melintasi saluran rongga, tetapi karena adanya pengaruh kutub atau

    Universitas Sumatera Utara

  • hubungan antara molekul-molekul zeolit itu sendiri dengan zat-zat yang diserap, maka

    hanya satu buah saja yang diloloskan sedang yang lain ditahan atau ditolak. Hal ini

    merupakan suatu sifat yang tidak terdapat pada penyerapan oleh bahan jenis lain. CO2

    yang polar akan lebih disukai untuk diserap oleh zeolit dibandingkan dengan CH4 yang

    bukan polar. Molekul yang berkutup atau tidak jenuh diterima daripada yang tidak

    berkutup atau jenuh. (Zuzzman,J.,Howie,R.A.,Deer.W.A,1985)

    2.4.Pengaktifan mineral zeolit

    Pengaktifan zeolit dimaksudkan sebagai suatu usaha untuk memodifikasi

    keadaan pada struktur kerangka atau non kerangka zeolit sehingga diperoleh sifat-fisika-

    kimia zeolit yang diinginkan. Pada zeolit alam, pengaktifan memberikan efek pencucian

    atau penghilangan komponen pengotor ( impurities) dari mineral zeolit. Pengaruh

    pengaktifan zeolit, yaitu dapat memurnikan zeolit dari komponen pengotor,

    menghilangkan jenis kation logam tertentu dan molekul air yang terdapat dalam rongga,

    atau memperbesar volume pori, sehingga memiliki kapasitas yang lebih tinggi . Oleh

    sebab itu zeolit alam perlu diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk

    mempertinggi daya kerjanya. Pengaktifan zeolit dapat dilakukan melalui beberapa cara

    antara lain :

    1. Pemanasan dalam jangka waktu dan suhu tertentu

    2. Mengubah atau mempertukarkan kation yang dapat dipertukarkan

    3. Mengubah ratio perbandingan Si/Al dengan perlakuan dealuminasi

    2.4.1.Pengaktifan dengan Pemanasan

    Pemanasan terhadap zeolit alam bertujuan untuk mengeluarkan air atau garam

    pengotor dari dalam rongga-rongga kristal zeolit. Kemampuan atau sifat pertukaran

    kation zeolit teruatama selektifitas dan kapasitas pertukarannya akan sangat ditentukan

    oleh struktur kristalnya. Pemakaian panas terlalu tinggi menyebabkan terjadinya

    pelepasan aluminium dari struktur kerangka tetrahedral zeolit. Menurut Barrer (1982)

    aktifasi pemanasan yang terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya dehidroksilasi

    gugus OH pada struktur zeolit. Akibat terjadinya pemutusan ikatan Si-O-Al,

    menyebabkan pembentukan gugus siloksan (Si-O-Al) dan aluminium yang miskin gugus

    Universitas Sumatera Utara

  • hidroksil. Akibatnya bila terjadi kerusakan pada struktur zeolit tersebut maka

    kemempuan mempertukarkan kation dan adsorbsinya berkurang/menurun. Kestabilan

    zeolit terhadap temperatur tergantung pada jenis kandungan mineral zeolitnya

    (perbandingan Si dengan Al, dan kation yang terdapat dalam zeolit). Umumnya zeolit

    dengan silika lebih banyak mempunyai kestabilan yang lebih besar. Clinoptilolit alam

    yang kaya akan kalsium rusak pada temperature 5000C, jika kationnya diganti dengan

    kalium, maka akan tetap utuh pada temperature 8000C. komposisi kation yang berbeda

    dan perbandingan Si dan Al yang berbeda dan perbandingan Si dengan Al yang berbeda

    pada beberapa zeolit alam menyebabkan kestabilannya pada temperature yang berbeda-

    beda. Seperti modernit yang stabil pada 800-10000C sedangkan philipsit stabil pada 360-

    4000(Saputra.,R 2006)

    2.4.2.Pengaktifan dengan Pengasaman

    Yang kedua aktivasi zeolit secara kimia dengan tujuan untuk membersihkan

    permukaan pori, membuang senyawa pengotor dan mengatur kembali letak atom yang

    dapat dipertukarkan. Proses aktivasi zeolit dengan perlakuan asam HCl pada konsentrasi

    0,1N hingga 1N menyebabkan zeolit mengalami dealuminasi dan dekationisasi yaitu

    keluarnya Al dan kation-kation dalam kerangka zeolit. Aktivasi asam menyebabkan

    terjadinya dekationisasi yang menyebabkan bertambahnya luas permukaan zeolit karena

    berkurangnya pengotor yang menutupi pori-pori zeolit. Luas permukaan yang bertambah

    diharapkan meningkatkan kemampuan zeolit dalam proses penjerapan (Weitkamp,

    1999). Tingginya kandungan Al dalam kerangka zeolit menyebabkan kerangka zeolit

    sangat hidrofilik. Sifat hidrofilik dan polar dari zeolit ini merupakan hambatan dalam

    kemampuan penjerapannya.

    Proses aktivasi dengan asam dapat meningkatkan kristalinitas, keasaman dan

    luas permukaan (Shrihapsari,D 2006)

    Setiap oksigen dalam ikatan ini cenderung akan mengikat H+ membentuk OH

    atau gugus silanol yang bersifat polar.

    Universitas Sumatera Utara

  • Ion hydrogen pada gugus hidroksilini siap dipertukarkan dengan kation lain.

    Pada keadaan netral atau agak asam, dapat terjadi hidrolisis akan menyebabkan kenaikan

    pada pH dengan reaksi :

    SiO2- + H2O SiOH + OH-+

    Keadaan yang demikian akan menyebabkan kapasitas pertukarannya meningkat.

    Pada harga konsentrasi tertentu, asam juga menghidrolisa aluminium dari

    kerangka zeolit yang menyebabkan struktur menjadi rusak. Bila proses dealuminasi

    dilakukan berlebihan maka akhirnya Si(OH)4 mudah berpolimerisasi dan terjadi

    pemisahan gugus OH (dehidroksilasi), membentuk Si O-Si yang merupakan ikatan

    yang kuat. Hasil dari proses dealuminasi zeolit ini berbentuk silica gel, seperti pada

    pemanasan yang terlalu tinggi dan terbentuk bahan amorf sebagai bahan

    akhir.(Bambang.P.,dkk.1995)

    Secara umum konsentrasi larutan asam serta jenis asam yang dipergunakan di

    dalam aktivasi akan mempengaruhi sifat pertukaran dan struktur kristal dari mineral

    zeolit.

    Berdasarkan kelarutan di dalam Asam Klorida (HCl), Bogdanova dan Belitsky

    (1968) membagi zeolit dalam empat kelompok :sangat resisten, resisten, sedikit resisten,

    sedang klinoptilolit resisten. Keadaan ini merupakan sifat dari struktur Kristal dan ratio

    Si/Al yang dimiliki oleh masing-masing jenis zeolit tersebut.(Sarno,H.,1983)

    2.5.Crude Palm Oil (CPO)

    Minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O. Minyak sawit ini terdiri

    dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi

    padat terdiri dari asam lemak jenuh antara lain asam miristat (1%), asam palmitat (45%),

    dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair terdiri dari asam lemak tidak jenuh yang terdiri

    dari asam oleat (39%) dan asam linoleat (11%). Komposisi tersebut ternyata agak

    berbeda jika dibandingkan dengan minyak nabati inti sawit dan minyak kelapa.

    Universitas Sumatera Utara

  • Kandungan minor dalam minyak sawit berjumlah kurang lebih 1%, antara lain

    terdiri dari karoten, tokoferol, sterol, alkohol, triterpen, fosfolida. Dua unsur yang

    pertama di sebut, yaitu karoten dan tokoferol mempunyai nilai lebih dibandingkan unsur

    yang lain karena kedua unsur itu diketahui meningkatkan kemantapan minyak terhadap

    oksidasi. Dengan kata lain, keberadaan kedua unsur itu dalam suatu jenis minyak

    menyebabkan minyak relatif tidak mudah tengik. Selain itu karoten mempunyai potensi

    untuk dikembangkan sebagai bahan obat anti kanker. Sedangkan tokoferol dimanfaatkan

    sebagai sumber vitamin E. Minyak sawit yang digunakan sebagai produk pangan

    biasanya dihasilkan dari minyak sawit maupun minyak inti sawit melalui proses

    fraksinasi, rafinasi, dan hidrogenasi. Dewasa ini, produksi CPO Indonesia sebagian

    besar difraksinasi sehingga dihasilkan fraksi olein cair dan fraksi stearin padat. Dari nilai

    gizinya, pengggunaan minyak sawit sebagai minyak goreng sangat menguntungkan.

    Adanya karoten dan tokoferol yang terkandung di dalamnya menyebabkan minyak sawit

    ini perlu dikembangkan sebagai sumber vitamin. Selain itu, minyak sawit dapat

    dikatakan sebagai minyak goreng non-kolesterol (kadar kolesterol nya

    rendah).(Naibaho,P.M,1998)

    Minyak sawit sebagai bahan dalam industri farmasi, terutama dikaitkan dengan

    kandungan karoten dan tokoferol. Karoten, atau dikenal juga sebagai pigmen warna

    jingga, menyebabkan warna minyak sawit menjadi kuning jingga. Warna minyak sawit

    yang demikian ini kurang di sukai konsumen, sehingga dalam proses nya, karoten ini

    biasa nya di buang. Padahal sebenarnya karoten menyimpan potensi yang cukup

    berharga karena para peneliti berhasil membuktikan bahan tersebut dapat dimanfaatkan

    sebagai obat kanker paru-paru dan payudara. Kandungan karoten dalam minyak sawit

    mencapai 0,25-1,26 ppm. Sedangkan kandungan karoten dalam CPO berkisar antara

    500-700 ppm, yang terdiri dari 36% karoten dan 54% karoten. Selain obat anti

    kanker, karoten juga merupakan sumber provitamin A yang cukup potensial. Karoten

    yang terdiri dari karoten dan karoten ini, tersimpan di dalam daging buah kelapa

    sawit.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2.2. Struktur karoten

    Gamabar 2.3. Struktur karoten

    karoten merupakan provitamin A (bahan pembentuk vitamin A) dalam proses

    metabolisme di dalam tubuh. Dalam proses pembuatan minyak, biasanya karoten

    dibuang. Namun, sekarang telah berhasil ditemukan metode baru proses pengolahan

    sehingga karoten terpisah dari minyak sawit. Dalam proses pengolahan tersebut,

    minyak sawit yang mengandung karoten antara 600-1000 ppm dipisahkan menjadi fase

    padat (stearin) dan fase cair (olein) pada proses fraksinasi. Untuk mempermudah

    pemisahan kedua bentuk minyak sawit tersebut, dilakukan proses degumming yaitu

    pengeluaran gum dari minyak. Selanjutnya, minyak didinginkan pada suhu 18-20oC

    sehingga asam lemak jenuh akan mengkristal. Akibatnya, karoten tidak dapat larut di

    dalam nya dan akhirnya asam lemak tidak jenuh (olein) meningkat, kandungan

    karotennya menjadi sekitar 80%.

    Tahap berikutnya adalah pemisahan karoten dari minyak dengan pemucatan dan

    ekstraksi karoten dari bahan pemucat. Pemucatan dalam metode lama dilakukan pada

    suhu 90oC dengan konsentrasi bahan pemucat 2- 2,5% (bahan pemucat yang biasanya di

    pakai adalah karbon aktif dan tanah pemucat). Penggunaan metode ini mengakibatkan

    kerusakan karoten.

    Dengan metode yang telah diperbaharui, pemucatan dilakukan pada suhu 50oC

    selama satu jam, konsentrasi bahan pemucat yang digunakan sebesar 10%. Selanjutnya

    dilakukan penyaringan. Perubahan metode ini mengakibatkan karoten tidak rusak dan

    minyak sawit tetap diperoleh. Selanjutnya karoten yang terkandung dalam tanah

    Universitas Sumatera Utara

  • pemucat di ekstraksi secara bertahap. Langkah pertama adalah melunakkan tanah

    pemucat dengan aseton, dan perbandingan penambahannya adalah 1:1. Untuk

    melapaskan karoten dilakukan penyabunan dengan tambahan larutan KOH atau alcohol

    sebanyak 12,5%. Setelah itu, karoten yang terlepas diambil dengan cara menambahkan

    petroleum eter secukupnya dan diaduk. Dengan cara destilasi, karoten yang terdapat

    pada petroleumeter dikristalkan.(Widyaastuti Y.E.dkk.,1992)

    Universitas Sumatera Utara