Zat Adiktif dan Psikotropika

32
Zat Adiktif dan Psikotropika

description

Zat Adiktif dan Psikotropika. Siapakah mereka ???. Mereka adalah orang – orang yang terjerat kasus narkoba . Narkoba tidak hanya menjerat remaja – remaja kita dari kalangan biasa saja , tapi juga public – public figure kita baik itu - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Zat Adiktif dan Psikotropika

Page 1: Zat Adiktif dan Psikotropika

Zat Adiktif dan Psikotropika

Page 2: Zat Adiktif dan Psikotropika

Siapakah mereka???

Page 3: Zat Adiktif dan Psikotropika

Mereka adalah orang – orang yang terjerat kasus narkoba. Narkoba tidak hanya menjerat remaja – remaja kita dari kalangan biasa saja, tapi juga public – public figure kita baik itu yang muda maupun yang tua, bahkan narkoba pun menjerat keluarga orang – orang penting dan terhormat di negeri ini. Narkoba bisa menjerat siapa saja. Maka dari itu mari kita pelajari apa itu Narkoba, zat adiktif, maupun psikotropika beserta bahayanya. Dan apakah ada perbedaan dari ketiga zat tersebut.

Page 4: Zat Adiktif dan Psikotropika

Sejarah awal penggunaan zat adiktif dan psikotropika

narkotik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya kelenger, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri

(fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke konteks yang artinya opium (candu). Candu pertama dikenal oleh bangsa Sumeria. Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit. Tetapi kemudian para tentara tersebut justru menjadi ketagihan yang kemudian disebut sebagai “penyakit tentara”.

Page 5: Zat Adiktif dan Psikotropika

Pengertian zat adiktif dan psikotropika

• Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

• Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.

• Narkotika (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

Page 6: Zat Adiktif dan Psikotropika

Macam – macam narkotika

• Narkotika Golongan I :Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).

• Narkotika Golongan II :Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).

• Narkotika Golongan III :Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).

Page 7: Zat Adiktif dan Psikotropika

• GanjaGanja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang rasa sakit. Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.

Page 8: Zat Adiktif dan Psikotropika

• KokainTanaman coca (Erythroxylon coca) menghasilkan daun yang mengandung senyawa kimia yang bernama kokain. Pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.

Page 9: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Sedativa – hipnotikaBeberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur. Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.

Page 10: Zat Adiktif dan Psikotropika

• OpiumOpium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.

Page 11: Zat Adiktif dan Psikotropika

Senyawa alkaloid dalam opium

1.Morfin Pada zaman dulu morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker.

2.Heroinmorfin atau yang dikenal juga dengan sebutanputau. Heroin biasanya berbentuk serbuk putih dan pahit rasanya. Heroin dapat menimbulkan rasa kantuk, halusinasi, dan euphoria.

3.Kodein memiliki kemampuan menghilangkan nyeri lebih lemah, demikian pula efek kecanduannya (adiksinya) lebih lemah. Kodein biasa dipakai dalam obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri

Page 12: Zat Adiktif dan Psikotropika

Macam – macam psikotropika

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan . ( Contoh amfetamin, metilfenidat atau ritalin)

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,morfin, barbiturat dan Dum, MG).

Page 13: Zat Adiktif dan Psikotropika

• MorfinCara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

Page 14: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Barbiturat digunakan secara medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental

Page 15: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Amphetamin dapat dilarutkan dalam air, dihirup, atau disuntikkan. Amphetamin menyebabkan meningkatnya detak jantung, berkurangnya nafsu makan, memperbaiki suasana hati, dan membesarnya pupil mata. Pengguna amphetamin menyebutkan adanya "rush" rasa percaya diri. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin

Page 16: Zat Adiktif dan Psikotropika

Hasil sintesis dari amfetamin1. Ecstasy

Ekstasi adalah salah satu obatbius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi.

Page 17: Zat Adiktif dan Psikotropika

2. Sabu - sabuNama aslinya

methamphetamine. Berbentuk kristal seperti

gula atau bumbu penyedap masakan. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.

Page 18: Zat Adiktif dan Psikotropika

ZAT ADIKTIF LAINYang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :• Minuman berakohol• Inhalansia• Tembakau• Kafein

Page 19: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Rokok (Tembakau)Asap rokok mengandung sekitar 4.000 komponen yang berbahaya. Setiap senyawa toksik dalam asap rokok menimbulkan akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok yaitu :karbon monoksidaNikotintar.

Nikotin Tar

Page 20: Zat Adiktif dan Psikotropika

DAMPAK NEGATIF ROKOKBerdasarkan penelitian, dapat dipastikan bahwa

merokok dapat menyebabkan:1) Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru,2) Penyempitan pembuluh darah,3) Penyakit jantung koroner,4) Naiknya kadar gula (sakit diabetes),5) Kerusakan sel reproduksi pria dan wanita

sehingga menyebabkan impotensi dan kemandulan,

6) Naiknya kadar lemak, dan7) Meningkatkan jumlah bayi yang lahir prematur.

Page 21: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Alkohol dan Minuman kerasAlkohol digunakan dalam pembiusan secara luas dan tertua di dunia. Salah satu penggunaan alkohol lainnya adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran. Jika dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek seperti merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaa terhambat, dan menjadi lebih emosional. Akibat dari gejala ini muncul gangguan pada fungsi fisik hingga motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik, dan bias sampai tidak sadarkan diri.

Page 22: Zat Adiktif dan Psikotropika

Beginilah gambar orang yang suka minum minuman keras

Page 23: Zat Adiktif dan Psikotropika

• KafeinKafein secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).

Kopi dan teh, sumber utama kafein

Page 24: Zat Adiktif dan Psikotropika

• Inhalan Inhalan adalah zat yang mudah menguap, dihisap untuk menghasilkan efek psikoaktif. Penggunaan inhalan secara berulang dapat mengakibatkan hambatan ritme jantung dan menyebabkan kematian karena kadar oksigen yang rendah sehingga menyebabkan mati lemas. Sedangkan penyalahgunaan zat ini secara regular dapat mengakibatkan masalah serius pada organ vital termasuk otak, jantung, ginjal, dan hati.

Page 25: Zat Adiktif dan Psikotropika

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan NAPZA dapat digolongkan

menjadi tiga golongan :

1. Golongan Depresan (Downer)Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh.

2. Golongan Stimulan(Upper)Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.

3. Golongan HalusinogenAdalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.

Page 26: Zat Adiktif dan Psikotropika

Ciri-ciri orang yang kecanduan narkoba 1. Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk, pikiran

melayang.2. Tidak sabaran3. Cenderung hedonis, melakukan apa saja untuk mencapai

apa yang diinginkan.4. Bila ada permasalahan pelik, sifat agresif dan destruktif

selalu dikedepankan.5. Biasanya mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan

lawan jenisnya, malu, rendah diri, sukar didekati atau mendekati lawan jenis, dan suka menyendiri.

6. Menjadi dewasa pada usia terlalu dini7. Sikapnya cenderung sangat ceroboh, nekat, dan kurang

perhitungan.8. Pembosan, emosi tidak stabil, tidak konsentrasi, tidak

bersemangat, malas, depresi, dan tidak memiliki motivasi

Page 27: Zat Adiktif dan Psikotropika

Beginilah ciri orang kecanduan narkoba yaitu lesu,kelihatan

mengantuk, dan pikiran melayang

Page 28: Zat Adiktif dan Psikotropika

Tiga tingkat pencegahan penyalahgunaan narkoba

• Pencegahan PrimerPencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.

• Pencegahan SekunderPencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi).

• Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan

Page 29: Zat Adiktif dan Psikotropika

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.a. Peran Anggota Keluargab. Peran Anggota Masyarakatc. Peran Sekolahd. Peran Pemerintah

Page 30: Zat Adiktif dan Psikotropika

PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA DALAM BIDANG KESEHATAN

• Zat Stimulan• Zat Depresan• Zat Narkotika digunakan sebagai zat

analgesik kuat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dalam pembedahan.

• Alkohol digunakan sebagai zat desinfektan

Page 31: Zat Adiktif dan Psikotropika

SAY NO TO DRUGS !!

Page 32: Zat Adiktif dan Psikotropika

SELAMAT BELAJAR