Yusuf Maulana_21212035_Tugas Seminar Bisnis

download Yusuf Maulana_21212035_Tugas Seminar Bisnis

of 24

description

Seminar Bisnis

Transcript of Yusuf Maulana_21212035_Tugas Seminar Bisnis

PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA WADITRA CRAFT CV. INDOJAYA KOTA BANDUNG (Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan padaMata Kuliah Seminar Bisnis)

YUSUF MAULANA 21212035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIABANDUNG 2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalahdi era sekarang, dimana perkembangan teknologi dan informasi berhasil bertransformasi dengan dunia perdagangan salah satunya adalah dampak globalisasi yang sudah berhasil menggiring peradaban manusia kepada perubahan yang belum sampai terbayangkan. Dampak globalisasi juga melahirkan beragam budaya salah satuya yang terjadi hari ini adalah budaya konsumtif, dimana kebutuhan dan keinginan manusia menjadi peluang besar bagi perusahaan-perusahaan untuk terus menghasilkan profitabilitas dan keutungan yang cukup besar.Kondisi kehidupan ekonomi umat manusia setelah itu diwarnai oleh berbagai fenomena yang muncul setelah melewati orbit ekonomi informasi, oleh John Howkins diamati dengan amat serius. Ia berkesimpulan bahwa kehidupan ekonomi umat manusia saat ini telah memasuki suatu orbit baru yang disebutnya sebagai orbit ekonomi kreatif (creativity based economy). Pada orbit ini tuntunan akan keunggulan kreasi dan inovasi lebih dominan.Di indoneisa telah banyak lahir industry kreatif mewarnai berbagai aktifitas dan kebutuhan para penduduknya. Industri kreatif saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan yang terus meningkat. Penciptaan hasilkarya dalam industri kreatif tentunya terkait dengan pihak-pihak yang bekerja dalam proses produksi. Dalam hal ini, sounds atau suara, yang merupakan salah satu faktor dalam pesan, juga harus diolah secara maksimal untuk mendukung sebuah hasil karya yang berkualitas.Waditra Craft (CV. Waditra Indohaya), di daerah kota bandung merupakan industry kreatif khususnya di bidang seni kerajinan berupa alat-alat musik tradisional sunda. Waditra craft (CV. Waditra Indojaya) mengawalai usaha dipertengahan tahun 2003, yang pada awalanya hanyalah usaha mikro yang bergerak dibidang kerajinan miniature alat music tradisional yang sifatnya satuan. Seiring dengan perkembangan usaha dan prospek pasar serta tingginya minat konsumen terhadap produk minatur ini, maka di awal tahun 2004 ditingkatkan skala usaha yang awalnya bersifat satuan menjadi seperangkat miniature gamelan khas jawa barat dengan struktur dan komposisi produk menyeruapi seperangkat gamelan aslinya dan disertakan pula buku deskripsi tentang produk tersebut.Waditra craft terus mengembangkan ragam produk miniature alat-alat musik tradisional agar produk miniature ini memiliki kualitas, nilai tradisi budaya, serta daya saing yang baik dan diterima masyarakat luas. pada dasarnya produk waditra craft dibut bertujuan guna melestarikan dan menyebarluaskan pengetahuan kebudayaan yaitu alat musik tradisional khas jawa barat.Meski dari tahun ke tahun mengalami perkembangan, tak menutup kemungkinan kendala dan hambatan selalu ada menjadi penghamabat proses kemajuan perusahaan tersebut. Melihat potret realitas yang ada, waditra memiliki masalah pada lokasi atau tempat kediaman perusahaan. lokasi usahanya kurang strategis, kurang terbuka dan begitu tertutup sehingga mengakibatkan hanya konsumen-konsumen tertentu saja yang datang kesana. Menurut owner waditra craft, bahwa ia sudah lama mencoba melakukan pangajuan kepada pemerintah setempat agar pemerintah segera menangani infrastrutur yang kurang mendukung usahanya. Namun kerap kali pemerintah dengan berbagai alasan cenderung tidak ada respon terhadap perusaan waditra.Hoover dan Giarratani, 2007 , lokasi dapat sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity). Jelas penegasan dari Hoover dan Giarratani hematnya, bahwa usaha sangat besar pengarunya terhadap profitabilitas sebagai bentuk kegiatan ekonomi.Selain lokasi atau tempat usaha yang menjadi masalah, waditra craft juga menadapati masalah pada strategi promosi yang belum optima, menurut responden salah satu pemilik waditra craft menegaskan bahwa hambatan lain selain lokasi yang kurang strategis, dalam hal promosi juga masih belum optimal. Salah satu dampak kurangnya minat konsument terhadap kerajinan khas jawa barat, di karenakan bentuk sosialisasinya yang belum maksimal khususnya penduduk daerah kota bandung.Suatu bisnis yang baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi, mestinya ada pemerhatian terhadap lokasi dan tenaga kerja, sebab lokasi yang strategis menjadi peluang besar bagi bisnis itu sendiri. Lokasi menjadi peran sentral dalam mengambil keputusan pembelian dan kemajuan usaha. Tenaga kerja juga menjadi factor utama sebagai kekuatan fundamental agar usaha bisnis yang dijalankan tetap hidup di tengah-tengah persaingan yang cukup genjar sekarang ini. Dari uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul Pengaruh Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Waditra Craft Indojaya1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah1.2.1 Identifikasi Masalah1. CV. Waditra Craft Indojaya belum memiliki lokasi atau tempat usaha yang strategis2. CV. Waditra Craft Indojaya dalam hal promosi masih belum optimal1.2.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana Lokasi CV. Waditra Craft Indojaya2. Bagaimana Promosi Cv. Waditra Craft Indojaya3. Bagaimana Keputusan Pembelian Cv. Waditra Craft Indojaya4. Bagaimana Penangaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Waditra Craft Indojaya5. Bagaimana Penangaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Waditra Craft Indojaya.1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian1.3.1 Maksud PenelitianDari penelitian ini penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama ini ke dalam dunia kerja maupun bisnis, untuk dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan usaha yang dilakukan.1.3.2 Tujuan Penelitian1.Untuk mengetahui Lokasi Usaha Pada CV. Waditra Craft Indojaya.2.Untuk mengetahui Promosi CV. Waditra Craft Indojaya.3.Untuk mengetahui Keputusan Pembelian CV. Waditra Craft Indojaya.4.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Lokasi Usaha terhadap Keputusan Pembelian CV. Waditra Craft Indojaya.5.Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Waditra Craft Indojaya.1.4Kegunaan Penelitian1.4.1 Kegunaan Praktis1. Manfaat bagi Penulis Sebagai sumbangsih pemikiran bagi dunia akademik serta implementasi ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah.2. Manfaat bagi perusahaanSebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan1.4.2 Kegunaan AkademisSebagai bahan wacana maupun bahan referensi dalam karya tulis ilmiah mengenai topik atau variabel yang diteliti.1.5Lokasi Dan Waktu Penelitian1.5.1Lokasi PenelitianLokasi yang menjadi objek penelitian ini Jl. Sekeloa No 5. Dipatiukur. Bandung 40132 jawa barat - Indonesia.1.5.2Waktu PenelitianTabel 1.2 Waktu Penelitian Bulan Proses Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

Pengumpulan Kebutuhan

Analisis Kebutuhan

Perancangan Sistem

Pengkodean

Implementasi & Pengujian

Evaluasi

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS2.1Kajian Pustaka2.1.1Lokasi Lokasi merupakan salah satu faktor dari situasional yang ikut berpengaruh pada keputusan pembelian.Dalam konsep pemasaran terdapat istilah yang dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan place atau lokasi usaha. Dalam marketing mix ini lokasi usaha dapat juga disebut dengan saluran distribusi perusahaan karena lokasi juga berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen atau dengan kata lain lokasi juga merupakan tempat produsen menyalurkan produknya kepada konsumen.

2.1.1.1Pengertian Lokasi UsahaAlma (2005:57) Lokasi atau tempat strategis dari toko eceran sangat besar pengaruhnya kepada kemajuan kelacaran penjualan barang pada toko tersebut.Konsep distibusi/ lokasi terkait dengan ketersediaan produk dan kenyamanan berbelanja yang dirasakan oleh konsumen. Konsumen akan menjadi puas dan loyal jika produk yang mereka butuhkan tersedia dan mereka merasa nyamandalam berbelanja (Surya dan Setiyaningrum, 2009: 19).Menurut Kotler (2008:51) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya2.1.1.2 Fator-Faktor Yang Mempengaruhi LokasiMenurut Fandy Tjiptono (2002:92) pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut: 1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum.2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. 3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama: a Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus. b Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. 5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari. 6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi restoran, perlu dipertimbangkan apakah dijalan/daerah yang sama terdapat restoran lainnnya. 8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang rumah makan berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk/tempat ibadah. Menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam penelitian Aprih Santoso dan SriWidowati (2011: 183) variable lokasi lebih memakai indikator berikut:1. Keterjangkauan lokasi. 2. Kelancaran akses menuju lokasi. 3. Kedekatan lokasi. Menurut Levi (2007:213) dalam jurnalnya Tezza Anwar (2007:137), ada beberapa karakteristik dari lokasi yang bisa mempengaruhi penjualan dari suatu toko yaitu : 1. Alur lalu lintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesibilitas menuju lokasi tersebut 2. Karakteristik dari lokasi 3. Biaya yang terkait dengan pemilihan lokasi tersebut

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam menentukan lokasi perusahaan harus mempertimbangkan berbagai aspek yang mendukung bagi aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan. Dalam penelitian ini, faktor lokasi yang strategis merupakan hal yang penting bagi perusahaan distro sebagai distributor dari produk pakaian (fashion). Untuk itu penulis mengacu kepada penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011:183) dan menggunakan indikator tersebut sebagai indikator dalam penelitian ini yaitu keterjangkauan lokasi, kelancaran akses menuju lokasi dan kedekatan dengan fakultasnya.2.1.2PromosiMenurut Kotler dan Armstrong (2010, p76), promosi adalah sebuah aktivitas yang mengkomunikasikan hubungan antara produk dengan target konsumen yang akan membeli produk tersebut.Menurut Peter dan Olson (2000, p180), promosi digunakan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan sebuah produk sebagai pembeda dari apa yang ditawarkan pesaing. Promosi juga dipandang oleh konsumen sebagai aspek sosial dan fisik dari lingkungan yang dapat mempengaruhi tanggapan afeksi dan kognisi konsumen di samping perilaku nyata mereka. Menurut Simamora (2000,p170), promosi merupakan salah satu bagian dari pemasaran yang paling kontroversial dan merupakan pengontrol yang lebih besar dibanding yang lainnya.Berdasarkan pengertian dari para ahli mengenai promosi, maka dapat disimpulkan promosi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk memberikan informasi dari produk atau jasa yang disediakan oleh produsen, yang dapat mengontrol dan mempengaruhi tanggapan atau respon dari konsumen terhadap produk tersebut sehingga konsumen dapat membedakan suatu produk dengan produk pesaing.2.1.2.1 Tujuan PromosiKegiatan promosi yang seperti telah dijelaskan sebelumnya, dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan menurut Nembah (2011, p207), yaitu : Menciptakan atau meningkatkan kesadaran akan produk atau merek Meningkatkan preferensi merek pada target pasar Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar Mendorong pembelian ulang merek yang sama Memperkenalkan produk baru Menarik pelanggan baru2.1.2.2 Bentuk-Bentuk PromosiPromosi, menurut Kotler dan Armstrong (2010, p440) dapat dilakukan dengan beberapa cara, atau yang biasa kita sebut dengan bauran promosi, antara lain :1. Advertising atau Iklan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dengan cepat meluas dan meraih target konsumen mereka namun dalam pelaksanaannya, memerlukan dana yang besar. Memberikan informasi kepada konsumen namun tidak dapat menerima respon langsung dari penerima informasi. Contohnya : koran, media radio, media televisi, dan lain sebagainya. (Kotler dan Armstrong, 2010)2. Personal Selling atau Penjualan PersonalDikatakan bahwa Personal penjualan Personal merupakan alat paling efektif pada tahap tertentu dalam proses keputusan pembelian, terutama dalam menentukan pembelian, keyakinan dan tindakan yang akan diputuskan. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi langsung antara calon pembeli dengan penjual, dimana pembeli dapat mendapat informasi secara jelas atas kebutuhannya bahkan penjual dapat membantu mereferensikan produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli. (Kotler dan Armstrong, 2010)3. Sales Promotion atau Promosi PenjualanPromosi penjualan sering kali tidak terlalu efektif dibandingkan dengan iklan dana penjualan Personal dalam membangun preferensi merek jangka panjang dan hubungan pelanggan. Tapi disamping itu, promosi penjualan dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh dari promosi penjualan : kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya. (Kotler dan Armstrong, 2010)4. Public Relation atau Hubungan PelangganHubungan pelanggan dipercaya dalam hal sponsorship, pembuatan event dan cerita baru dalam perusahaan karena terlihat lebih nyata untuk para konsumen atau pembaca dibanding dengan iklan. Hubungan pelanggan atau Public relation ini juga dapat mencakup para konsumen yang belum terjamah oleh promosi yang dilakukan oleh tenaga penjual ataupun iklan , karena ini bukan lagi hanya sebatas informasi, tetapi sebuah informasi yang dikomunikasikan secara terarah. (Kotler dan Armstrong, 20105. Direct Marketing atau Pemasaran LangsungBanyak bentuk yang digunakan dalam pemasaran langsung sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik setiap perusahaan dan bidang yang digeluti, seperti email langsung, katalog, tele-Marketing, online-Marketing dan sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tertutup atau lebih tertuju pada orang-orang tertentu yang menerima berita atau informasi tersebut. Bersifat langsung, dapat disesuaikan, dan interaktif. Dengan demikian, pemasaran langsung sangat cocok untuk membangun hubungan dengan target konsumen secara lebih Personal. (Kotler dan Armstrong, 2010)

2.1.2.3Strategi PromosiKotler dan Amstrong (2007, p267) berpendapat bahwa promosi memiliki dua strategi dasar yaitu :a Strategi Dorong (Push Strategy)Strategi untuk mendorong produk melalui saluran distribusi agar sampai kepada konsumen terakhir. Pembuat produk mengarahkan aktivitas pemasarannya kepada penjualan Personal, promosi dagang, dan mendistribusikan kepada anggota-anggota saluran agar mereka ikut serta membawa produk dan mempromosikannya kepada konsumen. (Kotler dan Armstrong, 2007)b Strategi Tarik (Pull Strategy)Strategi promosi yang menuntut pengeluaran yang besar untuk iklan dan promosi penjualan guna menciptakan permintaan konsumen. Permintaan konsumen akan menarik produk melalui saluran terjadi bila strategi ini berhasil. Strategi ini mengarahkan pemasarannya melalui iklan, promosi konsumen dan pada konsumen akhir dengan tujuan agar mereka mau membeli produk tersebut. Diharapkan konsumen kemudian akan meminta produk itu dari agen, yang pada gilirannya akan memintanya kepada produsen. (Kotler dan Armstrong, 2007)

2.1.3Keputusan PembelianProses keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh bermacam-macam dorongan. Walaupun keputusan untuk membeli sama sekali tidak bisa dipaksakan oleh produsen, akan tetapi adanya motif-motif pembelian itu maka para produsen dapat mempengaruhi atau memperbesar kecenderungan para konsumen tersebut untuk membeli dengan berbagai cara diantaranya dengan mengadakan promosi untuk mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan produk yang dihasilkan agar calon pembeli tertarik. Pengambilan keputusan pembelian merupakan bagian terpenting dalam tingkah laku konsumen secara umum dan merupakan titik awal dari keseluruhan pola konsumsi konsumen. Menurut Shciffman dkk yang dikutip oleh Sumarwan (2004: 289) mengemukakan bahwa keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Menurut Suharno (2010: 96) keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Menurut Sutisna (2005: 15), Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Menurut Kotler dan Keller (2009:212) Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian. Setelah konsumen menyadari kebutuhan dan keinginan tersebut maka konsumen akan melakukan tindak lanjut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.2.1.3.1Motif-Motif PembelianPara pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai motif-motif pembelian ada tiga macam menurut Buchari Alma (2004:97) yaitu:1. Primary buying motive, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya misalnya jika orang ingin makan maka dia akan mencari nasi.2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap barang. Misalnya apakah ada keuntungan bila membeli sesuatu.3. Patronage buying nmotive, ini adalah Selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempat dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parker dan lain-lain.3.1.3.2Tahapan Pembelian1. Pengenalan kebutuhan/masalahProses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan antara situasi guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.2. Pencarian informasiSetelah konsumen merasakan adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi yang baik yang disimpan dalam ingatan (internal) maupun informasi yang didapat dari lingkungan (eksternal). Sumber-sumber konsumen terdiri dari: Sumber pribadi: keluarga, tetangga, teman, kenalan. Sumber niaga/komersil: iklan, tenaga penjual, kemasan dan pemajangan. Sumber umum: media massa dan organisasi konsumen. Sumber pengalaman: penangan, pemeriksaan, penggunaan produk 3. Evaluasi alternative Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menilai alternative pilihan konsumen terdapat tiga konsep dasar yang digunakan, yaitu: a) Sifat-sifat produk b) Nilai kepentingan c) Tingkat kesukaan 4. Keputusan pembelian Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternative biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk membeli. Ada 3 (tiga) faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu: Sikap orang lain: tetangga, teman, orang kepercayaan, keluarga, dll. Situasi tak terduga: harga, pendapatan keluarga, manfaat yang diharapkan. Faktor yang tak dapat diduga: faktor situasional yang dapat diantisipasi oleh konsumen. 5. Perilaku pasca pembelian Keputusan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya. Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi.Menurut Swastha dan Irawan (1999) yang dikutip dalam jurnal Berri Albar (2012:66) tahap-tahap pembelian, yaitu:1) Menganalisa keinginan dan kebutuhan2) Menilai sumber-sumber3) Menetapkan tujuan pembelian4) Mengidentifikasi alternatif pembelian5) Keputusan membeli, dan6) Perilaku setelah pembelian2.1.4Penelitian SebelumnyaNoJudulHasil PenelitianPerbedaan Persamaan

1Gus Andri (2012) Analisis pengaruh faktor-faktor ekuitas merek sepedaMotor merek honda terhadap keputusanpembelianSecara bersama ekuitas merek berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Sumatera Barat dan secara parsial variabel loyalitas merek, kesan kualitas dan asosiasi merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Sumatera Penelitian terdahulu menggunakan dua variableSama-Sama Menggunakan Variabel Dependent (Keputusan Pembelian)

2Reni Sri Muljayanti (2011) : Analisis Pengaruh Lokasi, Harga, Promosi Dan CustomerServiceterhadap Citra Minimarketlokasi, harga, promosi, dan customer service berpengaruh secara parsial dan simultan serta signifikan terhadap citra minimarket Indomaret. Penelitian terdahulu menggunakan lima variabelSama-sama menggunakan varibel independent (Lokasi)

3PENGARUH VARIABEL PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSITERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN PADANGSEDERHANA DI KOTA MALANG Oleh:Tin Agustina KarnawatiProduk, Harga, Lokasi, dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelianPenelitian terdahulu menggunakan lima variabelsama-sama menggunakan variable independent (Promosi)

2.2Kerangka PemikiranHasi karya kerajinan tangan pada dasarnya memiliki nilai-nilai seni dan estetika yang dapat menambah nilai budaya itu sendiri. Namun jika di amati lebih luas lagi, kerajinan tangan khususnya karya khas Indonesia menjadi ironis, karena penduduk lokanya sendiri kurang menghargai hasil daripada kreasi-kreasi buatan buatan asli Indonesia. Ini di sebabkan dambpak globalisasi yang mengubah paradigm penduduk Indonesia lebih menyukai produk luar ketimbang produk lokal.Oleh karnanya usaha apapun pada dasarnya adalah baik, namun ada hal-hal yang mesti diperhatikan untuk memajukan suatu usaha bisnis. Seperti lokasi, lokasi sebagai peran sentral dalam menentukan pengambilan keputusan bagi konsumen. Bukan hanya dari sisi produk, tapi lokasi juga menstimulasi konsumen untuk tetap loyal terhadap perusahaan.Memanfaatkan lokasi yang strategis cukup mendorong kemajuan bisnis sekaligus prilaku konsumen yang waktu selalu berubah-ubah. Kendati demikian, pemerintah setempat perlu penaganan serius terhadap Industri kreatif (UKM) sebagaimana UKM merupakan manifestasi dari pertumbuhan ekonomi bangsa itu sendiri. UKM telah banyak memberikan sumbangsing keuntunganya sebagai meminimalisir baban ekonomi negara. Selain lokasi atau tempat usaha, promosi dan sosialisasi sangat perlu dilakukan seoptimal mungkin. Hal ini sebagai ajang perkenalan hasil karya budaya Indonesia yang memiliki muatan seni dan keindahan tetap di jaga dan di lestarikan. Sebab seni dan kreativitas merupakan nilai tambah bagi kemajuan perusahaan maupun pertumbuhan ekonomi bangsa. Ujang Suwarman (2004:280) mengatakan bahwa lokasi tempat usaha sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang dan membeli. Korelasi yang cukup kuat bahwa lokasi sebagai indikasi dalam menentukan pembelian konsumen memilih dan memilah produk sesuai yang diinginkanya. Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi keputusan konsumen yang besar kemungkinan untuk membeli.Beriukutnya, aktivitas yang menjadi inti utama dalam usaha yakni promosi yang merupakan bentuk aktifitas untuk mengkomunikasikan hubungan antara produk dan target konsumen yang akan membeli produk tersebut. Artinya promosi sebagai peran stimulus atau dengan kata lain merangsang mempengaruhi aspek social untuk membuat keputusan membeli produk tersebut.Jadi, lokasi dan promosi keduanya saling mempengaruhi sisi kognisi konsumen dalam membeli produk.2.2.1Keterkaitan antara lokasi dan keputusan pembelianUjang Suwarman (2004:280) mengatakan bahwa lokasi tempat usaha sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang dan membeli. Pemilihan lokasi yang tepat menurut Buchari Alma (2003:105) sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha di masa yang akan datang. Untuk itu dalam pemilihan lokasi usaha harus betul-betul mempertimbangkan keputusannya agar para konsumen tertarik memutuskan untuk membeli. Menurut Yazid (2009:59) dalam situasi pembelian ada lima situasi kelompok pengaruh yang dikenal, salah satunya adalah lingkungan fisik, adalah karakteristik yang paling jelas dari suatu situasi, meliputi lokasi geografis, dan organisasi, dekorasi, suara, pencahayaan, musim, pakaian pelayan, konfigurasi atau layout pelayanan dan material lainnya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa saja diterima dengan sadar maupun tidak sadar, dan mungkin juga mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pemilihan jasa atau organisasi yang menawarkannya.Dari penelitian yang dilakukan Jeni Raharjani (2005: 14) strategi lokasi adalah salah satu determinan yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen, pengecer harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya. Berdasarkan uraian di atas menunjukan adanya keterkaitan lokasi dengan keputusan pembelian konsumen.

2.2.2Keterkaitan antara promosi dan keputusan pembelianMenurut Kotler dan Armstrong (2010, p76), promosi adalah sebuah aktivitas yang mengkomunikasikan hubungan antara produk dengan target konsumen yang akan membeli produk tersebut.Menurut Peter dan Olson (2000, p180), promosi digunakan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan sebuah produk sebagai pembeda dari apa yang ditawarkan pesaing. Promosi juga dipandang oleh konsumen sebagai aspek sosial dan fisik dari lingkungan yang dapat mempengaruhi tanggapan afeksi dan kognisi konsumen di samping perilaku nyata mereka.

2.2.3Keterkaitan Antara Lokasi, Promosi Dan Keputusan PembelianVariabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen untuk berbelanja (Lia Natalia : 2012)LOKASI1. Keterjangkauan Lokasi 2. Kelancaran akses menuju lokasi 3. Kedekatan Lokasi (Aprih Santoso dan Sri Widowati, 2011: 183)

Keputusan Pembelian

1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku pasca beli (Kotler dan Keller, 2009:184)

Promosi1. Advertising2. Personal selling3. Salles promotion4. Public relation5. Direct marketingKotler & Amstrong (210 p40)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.3HipotesisMenurut Sugiyono (2011:64) menjelaskan tentang Hipotesis sebagai berikut : Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang peneliti simpulkan dalam penelitian ini adalah :H.1Waditra Craft memiliki Lokasi yang baik.H.2Waditra Craft memiliki Promosi yang baik.H.3Waditra Craft memiliki Keputusan Pembelian yang baik.H.4Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Waditra Craft cukup baikH.5Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Waditra Craft Cukup Baik