YouGen

1
join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya surya.co.id | surabaya.tribunnews.com K EBETULAN yang kemudian menjadi kebiasaan positif. Mellisa Stephanie Oetama seolah tidak bisa lepas lagi dengan kegiatan menyanyi bersama teman-temannya dalam sebuah kelompok paduan suara. Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) ini bahkan sempat pernah mencicipi level internasional untuk urusan itu. "Waktu di SMAK St Louis 1 Surabaya, saya ikut lomba di Phuket," ujarnya kepada Surya. Sinlui Choir sebutan padus sekolah ini membawa 50 siswa ke perhelatan itu, Juli 2012. Ada tiga kategori lomba yang diikuti : folklore, mixed youth, dan female. Untuk folklore dan mixed youth menyabet piagam emas runner- up sedangkan female di posisi utama (champion). Kompetisi ini menjadi yang paling berkesan selama Mellisa tergabung di padus. Momen kemenangan itu juga yang akhirnya meluluhkan hati orangtuanya dan merelakan anak gadisnya ini berkecimpung di dunia menyanyi setelah menapaki bangku kuliah. Lomba di Phuket itu lebih jauh mendewasakan dirinya meng- hadapi lomba-lomba berikutnya. Tak ada lagi deg-degan. Maklum, lawan di salah satu kota wisata Thailand itu sangat berat. "Ada Filipina, Malaysia, Srilanka. Kanan kiri bule semua. Apalagi, itu pertama kali saya tampil di lomba internasional," tuturnya. Kini, dengan bergabung di Padus Ubaya, Mellisa, merasa lebih enjoy. Dengan restu orang- tua, baginya menyanyi bersama itu tidak mengganggu kuliah. Bahkan, pemilik suara alto ini merasa lebih nyaman setiap kali usai latihan. "Kalau lagi stress kuliah, nyanyi bareng itu kayak obat saja, bisa melampiaskan stres. Beban sepertia hilang," tambah cewek kelahiran Banjarmasin, 21 Juni 1995 ini. Manajemen Waktu Bergabung dalam padus bagi Alicia Kurniasari adalah belajar manajemen waktu yang baik. Salah satunya, membagi waktu antara kuliah dan latihan menyanyi yang diadakan di hari dan jam tertentu. Apalagi, mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya ini tidak hanya tergabung dalam satu kelompok. Alicia juga berada dalam tim Coro Semplice yang menjadi salah satu pemenang di Festival Paduan Suara ITB 2015. "So far so good, nggak mengang- gu.Sekarang waktu lebih banyak untuk padus, tapi kuliah nggak keteteran," tutur cewek kelahiran Surabaya, 13 November 1993 ini. Bakat menyanyi Alicia sudah terlihat sejak kecil. Dia mengenal padus dari orangtuanya yang sering tampil di gereja. Ketika SMP tergabung di padus karena tidak ada pilihan lain. Minatnya baru terwadahi di SMA dan berlanjut kuliah sekarang ini. Di Padus Ubaya, Alicia menemukan teman-teman yang 'gila menyanyi', multietnis yang membuatnya belajar toleransi. "Tapi saya terkesan dengan Coro Semplice, karena banyak belajar dari para expert di bidang paduan suara," tambah cewek bersuara sopran ini. (hri) Kalau Latihan Bisa Bolos Kelas Jadi Obat Stres Kuliah Asyiknya Menyanyi Bersama Paduan suara atau bahasa Belanda-nya, koor, merupakan istilah untuk merujuk ensembel musik yang terdiri atas penyanyi maupun musik dari ensembel itu. Lazimnya, berisi suara campuran (wanita dan pria) yang terbagi dalam suara sopran, alto, tenor, dan bas. D ARI solis kemudian merasakan aura paduan suara (padus) dialami Joshua Michael Ahuluheluw. Sosok papa menjadi inspirasinya menekuni tarik suara. Joshua kecil sering tampil sebagai solis di gereja setiap kali Natal. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) ini mengenal padus di Sekolah Minggu. Lalu, saat masuk SMP tidak sengaja terpilih untuk ikut perlombaan paduan suara di THR Surabaya. "Saya paling senang kalau latihan, bisa bolos kelas. Apalagi, kalau kelasnya susah," tutur cowok kelahiran Surabaya, 28 Oktober 1994 ini kepada Surya. Dari perjalanan menyanyi ini, Joshua yang bersuara tenor itu baru merasakan 'feel' ketika tergabung dengan Padus Ubaya. Banyak hal dipelajari, dan yang pasti, paduan suara itu tidak sekadar menyanyi bersama. Salah satunya, saat bersiap mengikuti Bali International Choir Festival (BICF) 2015. Lagu- lagu harus dibawakan dengan penuh penghayatan karena menyesuaikan sejarah kelahiran lagu dan suasana yang perlu dihadirkannya. Untuk kompetisi di Bali itu, Padus Ubaya meraih dua medali emas kategori Mixed Youth dan Musica Sacra, yang merupakan kategori cukup menarik dalam perlombaan bertaraf internasio- nal ini. "Ikut padus itu bisa melepas kepenatan dan yang terpenting lagi, saya mendapatkan keluarga kedua di padus Ubaya," tambah Joshua yang mahir memainkan piano itu. Sedangkan rekannya, Reinard Suhandi bergabung dengan Padus Ubaya karena kebetulan tidak banyak SKS yang diambil semester ini. Banyak waktu luang dan latihannya selalu malam, jadi tidak mengganggu kegiatan praktikumnya. Mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Ubaya ini termasuk antusias mengikut padus, bahkan tergabung dalam lebih dari satu kelompok padus. "Saya berharap, suatu ketika, bisa jadi konduktor," tutur Reinard. Cowok bersuara bas ini terkesan ketika menjalani seleksi Padus Ubaya. Dia sempat kagok sewaktu menyanyikan 'Nyiur Hijau'. Untunglah, ada partitur yang membantu. Jadilah, Reinhard menyanyi. Satu orang juri seperti terkesima dengan suaranya dan akhirnya dia diterima. (hri) BIKIN film itu soal passion. Didukung apa tdk oleh negara tak ada pengaruhnya. BW purbanegara dg Film barunya. Bukti bahwa passion adalah segala- nya saat bikin film :) Sepertinya somasi mensomasi film sejarah lagi ngetrend sekarang? Kenapa ya? Kalo soal gak setuju sama filmnya kenapa ga bikin film tandingannya? Keren kan, jadi ada 2 sudut pandang. Danny Boyle membuat film Steve Jobs gegara kecewa sama film Jobs (Aston Kutcher). Itu keren:) Kalo kebanyakan duit dibanding buat somasi mending buat film tandingan yak? Hehe. hanung bramantyo @Hanungbramantyo JAGA keinginan terbesar Anda, simpanlah dalam hati dan lihat apa yang akan terjadi. Masalah adalah cara Tuhan tuk membuatmu dewasa, jangan lari darinya tapi hadapilah. Hanya mereka yg membu- atmu bijaksana. Anda mensyukurinya atau me- ngeluhkannya, kehidupan ini berjalan terus. Lebih baik Anda syukuri. Mana bisa upgrade batas kemampuan diri kalo hidupnya & kerjaannya cuma ngehindari masalah & rintangan?. Jika Anda terjatuh jangan berfikir untuk kembali bangun, tapi berfikirlah untuk berlari dan mengejar ketertinggalan Anda. Motivasi Bisnis @InfoUsahaID PLANET Mars mempunyai gunung berapi paling besar di tata surya. puncaknya 3x lebih tinggi daripada puncak Everest. Morihei Ueshiba, pendiri Aikido, pernah menaklukkan seorang pesumo dg menekan si pesumo tak berdaya dilantai hanya menggunakan 1 jari. Leonardo da vinci menghabis- kan waktu 12 tahun untuk menyesuaikan bibir Monalisa menjadi benar. Negara yg garis pantainya terpendek adalah Monaco, hanya sepanjang 4km. tapi pendapatan per kapita penduduknya adalah yang terkaya di dunia. FaktaKeren™ @FaktaKeren FOTO-FOTO: IST 10 young generation Gen SENIN 28 SEPTEMBER 2015

description

Harian Surya

Transcript of YouGen

Page 1: YouGen

join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

KEBETULAN yang kemudian menjadi kebiasaan positif. Mellisa Stephanie Oetama seolah

tidak bisa lepas lagi dengan kegiatan menyanyi bersama teman-temannya dalam sebuah kelompok paduan suara.

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) ini bahkan sempat pernah mencicipi level internasional untuk urusan itu. "Waktu di SMAK St Louis 1 Surabaya, saya ikut lomba di Phuket," ujarnya kepada Surya.

Sinlui Choir sebutan padus sekolah ini membawa 50 siswa ke perhelatan itu, Juli 2012. Ada tiga kategori lomba yang diikuti : folklore, mixed youth, dan female. Untuk folklore dan mixed youth menyabet piagam emas runner-up sedangkan female di posisi

utama (champion).Kompetisi ini menjadi yang

paling berkesan selama Mellisa tergabung di padus. Momen kemenangan itu juga yang akhirnya meluluhkan hati orangtuanya dan merelakan anak gadisnya ini berkecimpung di dunia menyanyi setelah menapaki bangku kuliah.

Lomba di Phuket itu lebih jauh mendewasakan dirinya meng-hadapi lomba-lomba berikutnya. Tak ada lagi deg-degan. Maklum, lawan di salah satu kota wisata Thailand itu sangat berat. "Ada Filipina, Malaysia, Srilanka. Kanan kiri bule semua. Apalagi, itu pertama kali saya tampil di lomba internasional," tuturnya.

Kini, dengan bergabung di Padus Ubaya, Mellisa, merasa lebih enjoy. Dengan restu orang-tua, baginya menyanyi bersama

itu tidak mengganggu kuliah. Bahkan, pemilik suara alto ini merasa lebih nyaman setiap kali usai latihan.

"Kalau lagi stress kuliah, nyanyi bareng itu kayak obat saja, bisa melampiaskan stres. Beban sepertia hilang," tambah cewek kelahiran Banjarmasin, 21 Juni 1995 ini.

Manajemen WaktuBergabung dalam padus

bagi Alicia Kurniasari adalah belajar manajemen waktu yang baik. Salah satunya, membagi waktu antara kuliah dan latihan menyanyi yang diadakan di hari dan jam tertentu.

Apalagi, mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya ini tidak hanya tergabung dalam satu kelompok. Alicia juga berada dalam tim Coro Semplice yang menjadi

salah satu pemenang di Festival Paduan Suara ITB 2015.

"So far so good, nggak mengang-gu.Sekarang waktu lebih banyak untuk padus, tapi kuliah nggak keteteran," tutur cewek kelahiran Surabaya, 13 November 1993 ini.

Bakat menyanyi Alicia sudah terlihat sejak kecil. Dia mengenal padus dari orangtuanya yang sering tampil di gereja. Ketika SMP tergabung di padus karena tidak ada pilihan lain. Minatnya baru terwadahi di SMA dan berlanjut kuliah sekarang ini.

Di Padus Ubaya, Alicia menemukan teman-teman yang 'gila menyanyi', multietnis yang membuatnya belajar toleransi. "Tapi saya terkesan dengan Coro Semplice, karena banyak belajar dari para expert di bidang paduan suara," tambah cewek bersuara sopran ini. (hri)

Kalau Latihan Bisa Bolos Kelas

Jadi Obat StresKuliah

Asyiknya Menyanyi Bersama

Paduan suara atau bahasa Belanda-nya, koor, merupakan istilah untuk merujuk ensembel musik yang terdiri atas penyanyi maupun musik dari ensembel itu. Lazimnya, berisi suara campuran

(wanita dan pria) yang terbagi dalam suara sopran, alto, tenor, dan bas.

DARI solis kemudian merasakan aura paduan suara (padus) dialami

Joshua Michael Ahuluheluw. Sosok papa menjadi inspirasinya menekuni tarik suara. Joshua kecil sering tampil sebagai solis di gereja setiap kali Natal.

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) ini mengenal padus di Sekolah Minggu. Lalu, saat masuk SMP tidak sengaja terpilih untuk ikut perlombaan paduan suara di THR Surabaya.

"Saya paling senang kalau latihan, bisa bolos kelas. Apalagi, kalau kelasnya susah," tutur cowok kelahiran Surabaya, 28 Oktober 1994 ini kepada Surya.

Dari perjalanan menyanyi ini, Joshua yang bersuara tenor itu baru merasakan 'feel' ketika tergabung dengan Padus Ubaya. Banyak hal dipelajari, dan yang pasti, paduan suara itu tidak sekadar menyanyi bersama.

Salah satunya, saat bersiap mengikuti Bali International Choir Festival (BICF) 2015. Lagu-lagu harus dibawakan dengan penuh penghayatan karena menyesuaikan sejarah kelahiran lagu dan suasana yang perlu

dihadirkannya.Untuk kompetisi di Bali itu,

Padus Ubaya meraih dua medali emas kategori Mixed Youth dan Musica Sacra, yang merupakan kategori cukup menarik dalam perlombaan bertaraf internasio-nal ini.

"Ikut padus itu bisa melepas kepenatan dan yang terpenting lagi, saya mendapatkan keluarga kedua di padus Ubaya," tambah Joshua yang mahir memainkan

piano itu. Sedangkan rekannya, Reinard

Suhandi bergabung dengan Padus Ubaya karena kebetulan tidak banyak SKS yang diambil semester ini. Banyak waktu luang dan latihannya selalu malam, jadi tidak mengganggu kegiatan praktikumnya.

Mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Ubaya ini termasuk antusias mengikut padus, bahkan tergabung dalam lebih

dari satu kelompok padus. "Saya berharap, suatu ketika, bisa jadi konduktor," tutur Reinard.

Cowok bersuara bas ini terkesan ketika menjalani seleksi Padus Ubaya. Dia sempat kagok sewaktu menyanyikan 'Nyiur Hijau'. Untunglah, ada partitur yang membantu. Jadilah, Reinhard menyanyi. Satu orang juri seperti terkesima dengan suaranya dan akhirnya dia diterima. (hri)

BIKIN � lm itu soal passion. Didukung apa tdk oleh negara tak ada pengaruhnya. BW purbanegara dg Film barunya. Bukti bahwa passion adalah segala-nya saat bikin � lm :) Sepertinya somasi mensomasi � lm sejarah lagi ngetrend sekarang? Kenapa ya? Kalo soal gak setuju sama � lmnya kenapa ga bikin

� lm tandingannya? Keren kan, jadi ada 2 sudut pandang. Danny Boyle membuat � lm Steve Jobs gegara kecewa sama � lm Jobs (Aston Kutcher). Itu keren:) Kalo kebanyakan duit dibanding buat somasi mending buat � lm tandingan yak? Hehe.

hanung bramantyo@Hanungbramantyo

JAGA keinginan terbesar Anda, simpanlah dalam hati dan lihat apa yang akan terjadi. Masalah adalah cara Tuhan tuk membuatmu dewasa, jangan lari darinya tapi hadapilah. Hanya mereka yg membu-atmu bijaksana. Anda mensyukurinya atau me-ngeluhkannya, kehidupan ini berjalan terus. Lebih

baik Anda syukuri. Mana bisa upgrade batas kemampuan diri kalo hidupnya & kerjaannya cuma ngehindari masalah & rintangan?. Jika Anda terjatuh jangan ber� kir untuk kembali bangun, tapi ber� kirlah untuk berlari dan mengejar ketertinggalan Anda.

Motivasi Bisnis@InfoUsahaID

PLANET Mars mempunyai gunung berapi paling besar di tata surya. puncaknya 3x lebih tinggi daripada puncak Everest. Morihei Ueshiba, pendiri Aikido, pernah menaklukkan seorang pesumo dg menekan si pesumo tak berdaya dilantai hanya menggunakan 1 jari. Leonardo da vinci menghabis-

kan waktu 12 tahun untuk menyesuaikan bibir Monalisa menjadi benar. Negara yg garis pantainya terpendek adalah Monaco, hanya sepanjang 4km. tapi pendapatan per kapita penduduknya adalah yang terkaya di dunia.

FaktaKeren™@FaktaKeren

FOTO-FOTO: IST

10young generationGenSENIN

28 SEPTEMBER 2015