Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat?… · Di Israel, 2.000 tahun yang ... Percaya bahwa kehancuran...

download Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat?… · Di Israel, 2.000 tahun yang ... Percaya bahwa kehancuran yang dinubuatkan pada akhir zaman hanya dapat dilewati dengan meninggikan agama

If you can't read please download the document

Transcript of Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat?… · Di Israel, 2.000 tahun yang ... Percaya bahwa kehancuran...

  • Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat?

    Orang-orang yang mengunjungi Yerusalem memandang kota kuno ini dalam salah satu dari tiga cara ini:

    Yerusalem adalah sebuah situs yang menarik yang memiliki makna sejarah. Mereka adalah turis dan

    mereka memandang Yerusalem sebagai seorang turis.

    Yerusalem adalah sebuah situs yang merupakan pusat keyakinan agama mereka. Umat Kristen yang taat

    mengunjungi Yerusalem karena mereka ingin "berjalan di mana Yesus berjalan dan merasakan

    kehadiran-Nya di sana." Umat Muslim yang taat ingin mengunjungi "Masjid Jauh" Muhammad yang

    disebut dalam Sura 17, yang menurut tradisi dianggap berada di Yerusalem.

    Yerusalem adalah penting untuk pemenuhan harapan apokaliptik tradisi mereka.

    Yerusalem menjadi unik karena memegang peranan sebagai pusat, ikatan emosional bagi tiga agama

    monoteistik terbesar di dunia. Terlebih lagi, ketiga agama ini memiliki nenek moyang yang sama, masing-

    masing mengklaim sebagai keturunan dari Abraham. Seperti disimpulkan oleh majalah LIFE, dalam tulisan;

    Tanah Suci: Satu Tempat, Tiga Agama, agama-agama ini adalah:

    Agama Yahudi

    Ini adalah yang tertua dari ketiga agama monoteistik besar ini. Pandangan sejarah agama Yahudi,

    seperti yang ditertulis di dalam Taurat sekitar 2.600 tahun yang lalu, memberikan dasar bagi

    Agama Kristen dan, kemudian, agama Islam. Pemimpin Israel, Musa, yang menerima hukum

    Tuhan di puncak Gunung Sinai. . . adalah seorang nabi yang dihormati di dalam tiga agama ini.

    Agama Kristen

    Di Israel, 2.000 tahun yang lalu, seorang anak telah lahir dari pasangan Yahudi. Yesus tumbuh

    menjadi seorang pengkhotbah karismatik, mengumpulkan murid-murid kemanapun Dia pergi.

  • Anak Tuhan yang melakukan banyak mukjizat ini, menurut mereka. . . para otoritas Yerusalem,

    memberikan ancaman, sehingga Yesus dihukum mati. Pengikutnya, meninggikan salib, dan

    mendirikan agama terbesar di dunia dalam nama-Nya.

    Agama Islam

    Lebih dari 1.300 tahun yang lalu, seorang laki-laki di Mekah dikunjungi oleh malaikat Gabriel

    dan menerima hadiah yang luar biasa: firman dari Allah, Tuhan yang esa. Muhammad, menurut

    kaum Muslim, adalah nabi yang telah diramalkan oleh Musa, dan buku Muhammad, Quran,

    mengandung kebenaran hakiki. Dengan menggunakan pesannya melintasi gurun ke Madinah. . .

    dia menciptakan Islam.1

    Walaupun agama Yahudi dan agama Kristen (Yahudi-Kristen) secara tradisi menjaga jarak bersama-sama

    menentang Islam, ketiga agama ini sangat mirip di dalam banyak hal yang signifikan. Selain dari klaim yang

    dibuat oleh ketiga agama ini sebagai keturunan rohani dari Abraham, ketiga agama ini juga semuanya:

    Percaya pada satu Pencipta yang memegang kekuasaan tertinggi.

    Menerima Perjanjian Lama sebagai kitab suci.

    Mengklaim bahwa Mesias/Juruselamat/Mahdi dari dua agama yang lain adalah anti-Kristus.

    Ingin agar kekuasaan teokratis dikuasai oleh Mesias/Juruselamat/Mahdi mereka.

    Memiliki harapan apokaliptik yang berpusat di Yerusalem untuk mendirikan kekuasaan teokratis.

    Percaya bahwa kehancuran yang dinubuatkan pada akhir

    zaman hanya dapat dilewati dengan meninggikan agama mereka.

    Selain kesamaan tersebut, sejumlah besar umat dari ketiga agama ini

    mengajar atau bertindak dengan konsep Pindah agama atau mati!

    Islam telah membunuh banyak orang karena mereka menolak untuk

    masuk agama mereka. Katolik Roma dapat menampilkan wajah yang

    manis pada hari ini, tetapi doktrinnya tidak perna berubah. Gereja

    Katolik Roma bertanggung jawab atas kematian lebih banyak orang

    daripada yang dibunuh oleh Islam.

    Walaupun tindakan kekerasan yang sedang berlangsung yang

    dilakukan oleh orang Palestina melawan bangsa Israel sering menjadi

    berita utama, banyak contoh dari orang-orang Palestina yang tidak

    bersalah, warga sipil Amerika dan banyak orang lain dipancing dan

    dimusuhi oleh pasukan tentara Israel, dan bahkan dibunuh langsung,

    jarang atau bahkan tidak pernah diberitakan. Kekejaman seperti ini

    yang dilakukan oleh orang Israel terhadap Palestina dan yang lainnya

    adalah realitas yang masih sedang berlangsung. Penelitian yang teliti

    yang dilakukan oleh banyak sarjana yang berbeda telah mengungkap

    agenda Zionis di balik perang yang tak terhitung banyaknya,

    termasuk kolusi dengan Nazi selama Perang Dunia II. Semua

    kejadian ini, adalah sebuah gambaran yang mengkhawatirkan yang

    mulai muncul dari perang habis-habisan untuk kediktatoran teokratis

    yang mengarah pada pengendalian global, yang akan berdampak pada pemusnahan semua agama lainnya.

    Yerusalem adalah pusat harapan apokaliptik

    dari tiga agama terbesar di dunia.

    https://www.worldslastchance.com/end-time-prophecy/siapakah-binatang-dalam-kitab-wahyu-a.htmlhttps://www.worldslastchance.com/end-time-prophecy/siapakah-binatang-dalam-kitab-wahyu-a.html

  • Agenda Islam

    Selama dua puluh tahun terakhir, telah terjadi peningkatan retorika perang oleh berbagai Imam terkemuka yang

    mendesak orang-orang yang percaya kepada mereka untuk melakukan jihad. Harapan pada kedatangan Mahdi

    membutuhkan kerjasama dari pihak orang-orang percaya untuk mempersiapkan kedatangannya. Muslim dibagi

    menjadi dua kelompok, berdasarkan pada harapan apokaliptik mereka.

    Beberapa Muslim percaya bahwa gejolak dan pertempuran di Timur Tengah mempersiapkan jalan bagi

    kedatangan Mahdi dan memimpin tentara mereka untuk meraih kemenangan. Mereka akan merebut Yerusalem

    untuk Islam dan setelah Yerusalem ditaklukkan, Mahdi akan memimpin mereka untuk menaklukkan seluruh

    dunia.

    Muslim lainnya percaya bahwa segera setelah mereka mengendalikan Yerusalem secara keseluruhan, maka

    Mahdi akan ditinggikan (muncul) dan memimpin mereka untuk menaklukkan seluruh dunia bagi Islam.

    Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah secara terbuka menyatakan: "Misi utama revolusi kami adalah

    untuk membuka jalan bagi munculnya kembali Imam Keduabelas, Mahdi."2 Ketika berbicara di hadapan

    Majelis Umum PBB pada bulan September 2005, Ahmadinejad menutup sambutannya dengan berdoa agar

    Mahdi segera datang: "Oh Allah yang Mahakuasa, saya berdoa kepada-Mu untuk mempercepat munculnya

    sahabat setia-Mu yang terakhir, yang Engkau janjikan."3

    Signifikansi dari komentar Ahmadinejad

    menjadi jelas ketika kaitannya dengan

    Yerusalem dipahami.

    Dr. Bilal Na'im telah menjabat sebagai

    asisten kepala Dewan Eksekutif

    Hizbullah, organisasi teroris Syiah

    Lebanon yang dikendalikan oleh Iran.

    Dalam sebuah sesi tanya jawab yang

    membahas rincian tentang bagaimana

    Mahdi seharusnya muncul di hadapan

    dunia, berdasarkan ajaran Syiah, dia

    menyatakan bahwa awalnya Mahdi

    akan menyatakan dirinya di Mekah

    "dan dia akan bersandar di Ka'bah dan

    melihat kedatangan pendukungnya

    dari seluruh dunia."

    Dari Mekah Mahdi akan bergerak ke

    Karbala di Irak. Tetapi tujuan paling

    pentingnya, menurut penjelasan Na'im, adalah jelas ke Yerusalem.Yerusalemlah yang akan

    menjadi tempat di mana penaklukan dunia Mahdi akan diproklamasikan. Dia menjelaskan,

    "Pembebasan Yerusalem adalah pengantar untuk membebaskan dunia dan mendirikan negara

    yang berkeadilan dan bermartabat di bumi."4 Singkatnya, Yerusalem akan berfungsi sebagai

    landasan untuk jihad global Mahdi pada akhir zaman.5

    Beberapa Muslim percaya bahwa pertikaian di Timur Tengah

    mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mahdi.

  • Walaupun kelompok Muslim yang satu percaya bahwa

    mereka harus terlebih dahulu menguasai Yerusalem

    sebelum Mahdi datang, kelompok yang lain percaya

    bahwa Mahdi akan datang pertama dan membantu

    mereka merebut Yerusalem - semua ini hanyalah

    pembuka jalan menuju dominasi global Islam secara

    total. Kedua kelompok melihat gejolak di Timur Tengah

    sebagai perkembangan positif yang akan memajukan

    agenda mereka demi kedatangan Mahdi. Hal ini harus

    menjadi peringatan bagi setiap non-Muslim, terutama

    mengingat komentar yang dibuat baru-baru ini oleh

    Louis Farrakhan, pemimpin organisasi Negara-negara

    Islam.

    Dalam pidatonya yang disampaikan pada tanggal 27

    Februari 2011, pada acara Hari Penyelamatan tahunan

    Negara-negara Islam, Farrakhan mengatakan kepada

    lebih dari 16,000+ massa bahwa kerusuhan baru-baru ini

    di Timur Tengah adalah bukti bahwa Mahdi telah, pada

    kenyataannya, telah kembali.

    Apa yang anda lihat di Tunisia, Mesir, Yaman, di

    Yordania, di Libya, di Bahrain, segera, sangat

    segera, dalam semua negara-negara di dunia, dan

    bahkan segera akan terjadi di Amerika. . . . Ini

    adalah tanda bahwa Mahdi yang agung, bahwa

    dunia Muslim akan berusaha tampil di dunia, dan

    bahwa Kristus yang anda harapkan, Allah akan menyebabkan munculnya massa! Dan segera, itu

    akan datang ke pantai ini [Amerika Serikat]. Memang, hal itu sudah dimulai.6

    Cetak Biru Apokaliptik Yahudi/Zionis

    Diposisikan tepat sebagai pusat dari harapan apokaliptik Yahudi, Yerusalem juga sangat penting bagi rencana

    Yahudi/Zionis untuk menguasai dunia.

    Agama Yahudi, pada pandangan pertama, tampaknya akan berusaha untuk menjaga agar orang-

    orang tetap hidup bersama-sama dan bukan untuk berusaha menjadikan dunia beragama Yahudi

    dan itulah sejarah dan iman dari sebuah bangsa yang khusus ini. Tapi kisah ini tidak berakhir di

    sini. Fundamentalis Yahudi, seperti fundamentalis dari agama Kristen dan agama Islam,

    mengusahakan keberhasilannya dalam mempengaruhi seluruh dunia. Itu membuat banyak

    pernyataan para rabi dalam tradisinya bahwa "Tuhan pertama-tama mengirimkan berkat ke

    Yerusalem, dan dari sana berkat itu mengalir ke seluruh dunia."7 Ke Yerusalem inilah Sang

    Mesias akan datang dan "menebus dan menyempurnakan orang-orang Yahudi. . . [Yang akan,

    pada gilirannya,] menyempurnakan dunia di sekitar mereka, mengajar semua bangsa untuk hidup

    dalam damai berdasarkan hukum Tuhan."8

  • Prasyarat untuk masa depan gemilang

    yang dibayangkan oleh agama Yahudi

    adalah pembangunan kembali Bait

    Suci mereka dan seorang raja, dari

    garis keturunan Daud, akan duduk di

    atas takhta di Yerusalem. Hal ini

    bukan hanya diusahakan oleh

    segelintir orang yang memiliki visi ini

    saja, tapi juga orang-orang terkemuka

    dan berpengaruh (dan didanai dengan

    baik) sedang mempersiapkan untuk

    membangun kembali Bait Suci ketiga

    ketika diberi kesempatan. Salah satu

    orang tersebut adalah Rabi Chaim

    Richman dari Institut Bait Suci.

    Dia secara terbuka

    menyatakan bahwa anggota

    Institut ingin menghapus Dome of the rock dan Masjid al-Aqsa sehingga Bait Suci Salomo

    dapat dibangun kembali. . . . Jangan salah tentang hal itu - mereka serius; menurut rencana

    mereka, Bait Suci Ketiga akan dibangun. Dan untuk melayani pada Bait Suci mereka telah

    melatih para imam di Bait Suci tradisi pengorbanan darah. . . . Semua alat yang diperlukan,

    piring, dan benda-benda lain juga sedang dibuat setiap kali dana tersedia.9

    Perlu dipahami bahwa sama seperti umat Islam yang terbagi dalam berbagai kategori, begitu pula dengan orang-

    orang yang sering disebut sebagai "orang-orang Yahudi." Beberapa orang ini adalah keturunan Abraham yang

    sejati, yang memiliki darah Ibrani/Israel. Namun, banyak dari mereka, yang tidak memiliki hubungan darah

    dengan Israel sama sekali. Mereka adalah keturunan dari bangsa Khazar yang menguasai Asia Tengah beberapa

    abad yang lalu.

    Orang-orang Khazar adalah masyarakat penyembah berhala, dan dalam waktu singkat dalam

    sejarah, menjadi kerajaan yang terbesar dan paling kuat di Eropa, dan mungkin yang paling kaya

    juga. Mereka melakukan ibadah agama mereka yang adalah campuran dari ibadah falik dan

    berbagai bentuk penyembahan berhala yang dipraktekkan di Asia dengan negara-negara Kafir

    lainnya. Bentuk ibadah kafir ini berlanjut sampai abad ketujuh dalam bentuk yang keji dari

    tindakan seksual dan kemesuman yang berlebihan yang bagi orang-orang Khazar merupakan

    bagian dari keyakinan agama mereka.

    Pada abad ketujuh, penguasa Khazar, Raja Bulan memutuskan untuk memindahkan agama masyarakatnya ke

    dalam salah satu dari ketiga agama ini yang memungkinkan: Yahudi, Kristen, atau Islam.

    Setelah melalui pembelajaran sejarah melalui tiga perwakilan dari tiga agama monoteistik ini,

    Raja Bulan memutuskan untuk mengadopsi "Paham Talmud", (seperti yang kemudian dikenal

    dan dipraktekkan saat ini sebagai Agama Yahudi,) dibandingkan Islam dan Kristen dan [agama

    Yahudi] menjadi agama negara yang baru.

  • Raja Bulan dan empat ribu bangsawan feodalnya segera ditobatkan oleh rabi yang dikirim dari

    Babel khusus untuk kegiatan tersebut. Ibadah falik dan semua bentuk lain dari penyembahan

    berhala yang ada telah dilarang. Raja Khazar mengundang sejumlah besar Rabi dari Babel dan

    vacinity, untuk datang dan membuka sinagog dan sekolah-sekolah untuk mengajar penduduk

    mengenai agama negara yang baru.

    . . . Selama masa ini Talmud ditambahkan atau diubah untuk melindungi agama negara mereka

    dari pengaruh agama lain dari luar dan untuk mencegah mereka kembali ke model ibadah keji

    mereka yang sebelumnya.10

    Karena orang-orang Khazar tidak memiliki

    bahasa yang tertulis, gaya bahasa pribadi orang-

    orang Yahudi sekarang menggunakan karakter

    huruf Ibrani untuk membuat bunyi dari bahasa ibu

    mereka dalam bentuk tulisan. Itu diturunkan

    sampai hari ini di dunia moderen dan dikenal

    sebagai Yiddish.

    Kebanyakan orang yang disebut Yahudi

    yang sebagian besar terlibat dalam

    berbagai gerakan-gerakan anti-kristus ini

    berasal dari sekelompok bangsa-bangsa

    lain yang dikenal dengan sebutan kaum

    Khazar Yahudi. Mereka masuk agama

    Yahudi, tetapi sama sekali mereka tidak

    berasal dari keturunan Abraham. Pada

    zaman sekarang, mereka begitu giat

    menutupi fakta kuno ini dan ketika mereka

    dihadapkan dengan fakta bahwa mereka

    bukan orang Yahudi asli mereka

    meneriakkan anti-Semitisme. Agar lebih

    terlindung dari pengawasan masyarakat umum, mereka membentuk Liga Anti-Pencemaran

    Nama Baik Yahudi untuk mempolisikan dan membebaskan dunia dari siapa pun yang mencoba

    untuk mengekspos atau mempertanyakan praktek kafir atau hak-hak mereka pada Tanah

    Perjanjian.11

    Sementara banyak orang dengan mengejutkan telah menganggap bahwa "Orang-orang Yahudi" adalah

    keturunan-darah Abraham, kaum Khazar-Yahudi sendiri mengetahui kebenaran sejarah mereka. Harold Wallace

    Rosenthal, seorang Yahudi, adalah seorang pembantu senior dari Jacob K. Javits-seorang Senator Amerika

    Serikat, yang juga adalah Yahudi. Pada tahun 1976, Rosenthal memberikan sebuah wawancara di mana ia

    dengan sombong mengungkapkan agenda Yahudi/Zionis yang berlangsung di dunia pada saat ini. Sambil

    menyombongkan diri pada kebodohan orang-orang Amerika yang bukan Yahudi yang hanya menjadi pion di

    mata orang Yahudi, Rosenthal menyatakan: "Ini adalah keajaiban bahwa orang-orang Amerika tidak bangkit

    dan mengusir setiap orang Yahudi yang ada di negara ini."

    Pewawancara, Weisman, begitu terkejut pada apa yang ia dengar dari Rosenthal sehingga pada akhirnya dia

    merasa terdorong untuk menyatakan protes.

    Kerajaan Khazar pada puncak kekuasaannya.

  • Weisman: "Menurut penelitian ilmiah terbaru, nenek moyang anda bukanlah orang Israel tetapi

    orang Mongolia dan orang Asia dari Eropa Timur dan Asia Barat sehingga nenek moyang anda

    berada ribuan mil jauhnya dari Tanah Suci. Mereka tidak pernah melihat Tanah Suci adalah

    bukti bahwa kaum anda bukanlah orang-orang pilihan Tuhan."

    Rosenthal: "Jadi kenapa? Apa bedanya?"

    Weisman: "Kita telah diajarkan kebohongan besar selama bertahun-tahun bahwa orang Yahudi

    adalah orang-orang pilihan Tuhan sehingga itu membuat perbedaan. Perbedaan yang sangat

    serius."

    Rosenthal: "Apa bedanya?"

    Weisman: "Apakah itu tidak membuktikan bahwa sebagian besar orang-orang Yahudi saat ini

    aslinya adalah orang-orang Khazar. Nenek moyang anda tidak pernah menginjak tanah di mana

    Kristus berjalan. Mereka tidak pernah tahu Yerusalem dan Palestina jadi bagaimana bisa anda . .

    . [Mr. Rosenthal menyela saya.]

    Rosenthal: [berteriak sangat keras] "Apa bedanya sekarang?"

    Weisman: "Saya menemukan begitu banyak hal yang telah anda katakan adalah menjijikkan dan

    . . . ada begitu banyak hal yang anda katakan yang membuat orang-orang awam tidak percaya

    kepada anda, mereka mungkin tidak percaya apa yang anda katakan dalam wawancara ini..."

    [Mr. Rosenthal

    menyela lagi]

    Rosenthal: "Itulah

    sebabnya kita

    memegang kontrol

    pada saat ini. Salah

    satu alasan yang

    kaum anda tidak

    percaya adalah

    bahwa mustahil bagi

    kaum atau ras

    manapun untuk

    mencapai apa yang

    kami miliki dalam

    beberapa ratus tahun

    ini. Bangsa-bangsa

    lain itu bodoh. Kami

    sangat cerdas. Saya

    akan menjadi orang

    yang sangat penting

    di dalam dan di

    sekitar Washington

    dan saya berniat untuk menjadi negarawan terkemuka. Anda akan mendengar dan membaca

    Lambang pada bendera Israel, dikenal dengan nama "bintang Daud,"

    yang sebenarnya adalah, "bintang Saturnus" - sebuah simbol agama berhala.

    Arti mistisnya adalah: "Di atas, sama seperti di bawah."

  • tentang saya di masa depan. Saya masih muda dan memiliki keberanian untuk menceritakan

    lebih banyak hal daripada yang orang Yahudi lain berani katakan kepada anda secara terbuka.

    Banyak dari apa yang telah saya katakan adalah bagian dari sifat asli dan tak terlihat orang

    Yahudi."12

    Dengan sangat mengejutkan bahwa politisi muda yang baru naik daun ini, Howard W. Rosenthal, dibunuh

    dalam keadaan yang dipertanyakan beberapa bulan kemudian.

    Tujuan dari orang-orang Yahudi-Zionis-Khazar adalah untuk menguasai dunia melalui pengakuan mereka

    sebagai keturunan Abraham. Memang, orang-orang keturunan Israel memiliki klaim terkuat pada Yerusalem.

    Jadi, dengan menyembunyikan ambisi mereka untuk menguasai dunia di bawah sebuah asumsi dalam kaitannya

    dengan orang Israel, kaum Yahudi-Zionis-Khazar memiliki klaim terkuat pada Yerusalem.

    Orang-orang Yahudi mengajarkan bahwa setelah Bait Suci tersebut dibangun dan raja keturunan Daud sekali

    lagi duduk di atas takhta Israel, Mesias akan datang dan mereka akan menguasai dunia. Seperti yang Rabi

    Aryeh Kaplan katakan, "Di Yerusalem, orang-orang Yahudi akan ditetapkan sebagai guru rohani dan moral

    bagi semua umat manusia. Pada saat itu, Yerusalem akan menjadi ibukota rohani bagi seluruh umat manusia."13

    Harapan Agama Kristen

    Banyak orang Kristen tanpa sadar menjadi pembantu dalam usaha memajukan agenda Zionis untuk menguasai

    seluruh dunia. Harapan terindah semua orang Kristen, janji yang mereka telah pegang selama hampir 2.000

    tahun adalah bahwa suatu hari nanti Sang Juruselamat akan kembali ke bumi. Sebagian besar orang Kristen juga

    percaya bahwa Yerusalem memainkan peran penting pada hari-hari terakhir sejarah bumi sebelum Kedatangan

    Kedua Yesus Kristus.

    Seperti orang-orang Yahudi, orang-orang ini percaya bahwa Bait Suci harus dibangun kembali sebelum

    Kedatangan Kedua. Mereka juga menunggu kembalinya "orang-orang Yahudi" (yang mereka asumsikan adalah

    orang Israel karena keturunan) ke tanah Israel. Untuk alasan ini, banyak orang Kristen yang mendukung Israel

    sebagai negara merdeka. Sebuah Negara Yahudi independen diperlukan untuk memenuhi harapan apokaliptik

    mereka.

    Orang-orang Kristen ingin agar Bait Suci dibangun kembali karena itu berarti bahwa kedatangan

    Yesus yang kedua menjadi semakin dekat. Kelompok-kelompok Yahudi senang menerima

    pernyertaan mereka karena itu merupakan dukungan bagi Israel serta bantuan keuangan yang

    signifikan bagi organisasi mereka dan bagi Israel itu sendiri.14

    Orang-orang Yahudi begitu senang menerima bantuan orang-orang Kristen ketika bantuan tersebut sesuai

    dengan tujuan mereka sendiri. Yang diabaikan oleh orang banyak adalah bahwa orang Kristen percaya bahwa

    hukum Musa telah dihapuskan di atas salib. Meskipun demikian, mereka terus bekerja sama dengan tujuan

    Zionis/Yahudi memulihkan Bait Suci karena keyakinan mereka bahwa orang-orang Yahudi secara keseluruhan

    akan bertobat dan menjadi Kristen selama masa tujuh tahun kesukaran sebelum Kedatangan Yesus yang kedua.

    Menganggap bahwa hukum Musa tidak lagi diperluhkan adalah meniadakan semua hal yang

    dipelajari oleh para rabi dan meniadakan nilai segala sesuatu yang mereka percaya dan ajarkan.

    Satu-satunya kesimpulan yang bisa ditarik oleh seseorang adalah bahwa penerimaan dukungan

    lanjutan dari fundamentalis Kristen oleh para rabi Ortodoks ini yang ingin membangun kembali

    https://www.worldslastchance.com/biblical-christian-beliefs/kedatangan-kedua-bagian-1-reuni-kemenangan.htmlhttps://www.worldslastchance.com/biblical-christian-beliefs/kedatangan-kedua-bagian-1-reuni-kemenangan.html

  • Bait Suci adalah sebuah tindakan sinis yang mengherankan. Kelompok fundamentalis Kristen

    yang terus memberikan dukungan mereka melakukan tindakan yang naif, yang mengherankan.

    Yang dipilih untuk ditolak oleh kedua kelompok ini adalah usaha orang-orang Kristen yang ingin

    menobatkan semua orang Yahudi menerima Kristus sebagai Mesias pada akhir zaman. Dalam

    benak orang-orang Kristen fundamentalis, orang-orang Yahudi yang tidak menerima Kristus

    akan binasa. . . .

    John Hagee, dalam bukunya From Daniel to Doomsday,. . . [menjelaskan] bahwa pada akhirnya

    orang-orang Yahudi akan bertobat dan menerima Yesus sebagai Mesias; dengan kata lain,

    mereka akan ditobatkan masuk Kristen.15

    Dan menjelaskan bahwa Yesus akan memenangkan

    perang Armagedon pada akhir zaman, dia menulis:

    "Hati orang-orang Yahudi cemburu kepada Tuhan karena intervensi-Nya - akan sepenuhnya

    kembali kepada Tuhan mereka yang sebenarnya. Pada saat itu, Israel akan memandang kepada

    Mesias mereka dan mengakui. . . . Yesus Kristus, Mesias yang sejati. . . akan memerintah dan

    berkuasa selamanya dari kota Yerusalem, kota Tuhan."16,17

    Seperti halnya umat Muslim yang terbagi menjadi dua kubu oleh keyakinan mereka yang berbeda mengenai

    waktu penampilan Mahdi, demkian juga dengan "kaum Yahudi" terbagi menjadi mereka yang merupakan

    keturunan berdarah Abraham dan orang-orang yang berdarah Khazar yang hanya mengaku sebagai keturunan

    langsung dari Abraham, sehingga umat Kristen yang memandang pada Yerusalem untuk pemenuhan harapan

    apokaliptik mereka juga terbagi berdasarkan struktur keyakinan atau agenda-agenda pribadi mereka sendiri.

    Protestan

    Protestan injili adalah termasuk

    golongan yang paling terbuka

    menyatakan dukungan kepada Israel

    sebagai negara merdeka. Mereka

    memberikan persembahan untuk

    mendukung Israel dan menanti

    pembangunan Bait Suci kembali

    sebagai sebuah penggenapan

    nubuatan.

    Umat yang mengasihi Israel

    seperti ini bukan disebabkan

    karena menyukai agama

    Yahudi melainkan dari sebuah

    keyakinan bahwa pembentukan

    Israel sebagai sebuah negara

    benar-benar membuktikan

    keakuratan interpretasi

    nubuatan mereka dan

    merupakan kejadian yang

    pertama dari serangkaian

    https://www.worldslastchance.com/end-time-prophecy/apakah-armagedon-itu.html

  • peristiwa yang akan berujung pada Kedatangan Kedua, di mana Yesus akan berkuasa dari

    Yerusalem, dan akan membawa pertobatan kaum Yahudi menjadi Kristen. Karena keyakinan ini,

    pendukung Israel fundamentalis ini sebenarnya sedang memainkan permainan yang sangat

    berbahaya. Dukungan keuangan yang mereka sekarang terima sangat mungkin akan berubah

    menjadi beban yang berat dikemudian hari.18

    Menurut kepercayaan orang-orang ini, peristiwa-peristiwa Yerusalem adalah pusat skenario Hari Kiamat.

    Beberapa "tanda-tanda zaman" yang ditunjukkan oleh mereka yang memegang keyakinan ini adalah:

    Israel Lahir Kembali pada 15 Mei 1948, dan Bait Suci dibangun kembali (Organisasi Sanhedrin

    dihidupkan kembali pada 12 Januari 2005, dan Bait Suci adalah prioritas no.1 mereka).

    Kaum Yahudi dari berbagai keturunan kembali ke Israel.

    Yerusalem tidak lagi dikuasai oleh bangsa-bangsa lain Perang Enam Hari tahun 1967.19

    Para pengkhotbah mengutip janji dari Perjanjian Lama yang diberikan kepada Israel kuno dan menerapkannya

    pada Israel moderen.

    Sebab Tuhan20

    akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-

    orang diam di sana dan memilikinya. (Mazmur 69:35, KJV)

    Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk

    mengasihaninya, sudah tiba saatnya . . . Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama TUHAN,

    dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila TUHAN sudah membangun Sion, sudah

    menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya. . . . apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa

    dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada TUHAN. (Mazmur 102: 13, 15-16, 22, KJV)

    Banyak juga ayat-ayat yang diperuntukkan pada masa depan

    di dalam Bumi yang Baru setelah Kedatangan Kedua telah

    dipakai keluar dari konteks untuk diterapkan pada Israel

    moderen.

    TUHAN semesta alam [akan] turun berperang untuk

    mempertahankan gunung Sion dan bukitnya. Seperti

    burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya,

    demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi

    Yerusalem, ya, melindungi dan menyelamatkannya,

    memeliharanya dan menjauhkan celaka. (Yesaya 31:

    4, 5, KJV)

    Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu

    datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. . .

    Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada

    terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit

    bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke

    sekeliling, mereka semua datang berhimpun

    kepadamu: . . . anak-anakmu laki-laki datang dari

    jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

  • Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau;

    sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk

    mengasihani engkau. Pintu-pintu gerbangmu akan terbuka senantiasa, baik siang maupun malam

    tidak akan tertutup, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa kepadamu, sedang

    raja-raja mereka ikut digiring sebagai tawanan. Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau

    mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan. . . . Anak-anak

    orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang

    menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau

    "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel." (Yesaya 60: 1, 3-4, 10-12, 14,

    KJV)

    Orang-orang akan diyakinkan ketika para pengkhotbah mereka mengutip Maleakhi 3: 6 sebagai bukti bahwa

    jannji-janji dalam Perjanjian Lama akan tetap digenapi pada Israel moderen. "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak

    berubah." (Maleakhi 3: 6, KJV) Orang-orang didesak untuk "Berdoa bagi kesejahteraan Yerusalem" (Mazmur

    122: 6a) karena "biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa" (Mazmur 122: 6b). Uang dalam

    jumlah besar yang diambil dari orang-orang Kristen (yang diterima oleh orang-orang Yahudi dengan semangat)

    ketika pendeta-pendeta mereka mengatakan kepada mereka, "Berbahagialah dia yang memberkati engkau

    [Israel], dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau" (Bilangan 24: 9b, KJV)

    Ayat-ayat favorit lainnya yang dikutip untuk mendukung keyakinan mereka pada pemulihan, kekuatan negara

    Israel adalah ayat-ayat yang diberikan kepada Daud yang menjanjikan:

    Dialah [Daud] yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta

    kerajaannya untuk selama-lamanya. . . . Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-

    lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7: 13, 16,

    KJV)

    Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.

    Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:

    Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-

    Ku, seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan. (Mazmur 89:

    34-37, KJV)

    Banyak sekali orang tulus yang tidak memperhatikan dalam upaya mereka untuk "memberkati" bangsa Israel

    supaya mereka, pada gilirannya, akan diberkati, bahwa pada faktanya semua janji-janji Yahuwah diberikan

    pada kondisi ketaatan. Sama seperti orang Israel pada zaman Kristus mengutip Alkitab yang membicarakan

    tentang Kedatangan Kedua-Nya dan menerapkannya pada Kedatangan pertama-Nya, begitu banyak orang tulus

    pada hari ini menggunakan ayat-ayat Kitab Suci yang berlaku pada bumi di masa depan yang baru dan

    keabadian dan menerapkannya kembali pada bangsa Israel moderen.

    Fakta sesungguhnya bahwa Yerusalem benar-benar hancur dan orang-orangnya tercerai berai pada tahun 70 M

    menjadi bukti yang meyakinkan bahwa panjang-sabarnya Yahuwah akhirnya dikeluarkan pada kaum Israel

    pemberontak yang terus menerus mengeraskaan hati, dan "keras kepala" itu. Rasul, Paulus, dengan tegas

    menolak pola pikir eksklusif kaum Israel pada zamannya yang menyatakan bahwa janji-janji itu bukan bagi

    siapa pun kecuali kaum Israel.

  • Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Yahuwah membenarkan orang-orang

    bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham:

    "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang

    diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. . . . Sebab kamu semua adalah anak-

    anak Yahuwah karena iman di dalam Yahushua. . . . Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi

    [kaum Israel] atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau

    perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Yahushua. Dan jikalau kamu adalah milik

    Yahushua, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji itu. (Lihat

    Galatia 3: 8-9, 26, 28-29)

    Walaupun Paulus memelihara Sabat yang sejati dan semua perayaan-perayaan tahunan, dia menulis dengan

    panjang lebar melawan praktek sunat yang masih terus berlanjut seperti itu yang merupakan bagian dari

    pengorbanan darah Perjanjian yang telah digenapi di atas kayu salib. Karena itu, banyak orang yang

    mempromosikan kembalinya "orang-orang Yahudi" ke Yerusalem dan yang percaya bahwa Bait Suci harus

    dibangun kembali agar Yesus datang, telah menolak tulisan-tulisan Paulus. Mereka menyatakan bahwa Paulus

    mengajarkan "Injil yang lain" dan dia adalah seorang anti-kristus.

    Harapan palsu lain yang diajarkan secara luas tetapi tanpa dukungan Alkitab adalah teori Pengangkatan.

    Keyakinan ini menyatakan bahwa Sang Juruselamat akan datang diam-diam dan "mengangkat" orang-orang

    pilihan-Nya keluar dari dunia untuk menyelamatkan mereka dari tujuh tahun Kesengsaraan. Hal ini dikenal

    dengan nama pengangkatan pra-Tribulasi. Dalam masa selama tujuh tahun kesusahan besar inilah mereka

    berharap semua orang Yahudi akan bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias yang sejati. Pada

    akhir tujuh tahun, mereka, bersama Kristus, akan datang dengan penuh kemenangan ke bumi untuk memerintah

    selama 1.000 tahun dalam kedamaian.

    Inilah kunci protestan injili mendukung paham Zionis.

    Mereka memberikan kebebasan karena mereka percaya pada

    pertobatan akhir dari semua orang Yahudi.

    Katolik Roma

    Paus selalu menginginkan Yerusalem. Perang Salib telah

    mengakibatkan pembantaian tanpa ampun banyak sekali umat

    Islam, Ibrani dan Kristen kerasulan. Satu-satunya tujuan

    mereka adalah untuk merebut Yerusalem bagi Paus sehingga

    dia bisa memerintah dari sana. (Kepausan telah bergerak

    semakin dekat untuk mencapai tujuan ini) Tahta Suci selalu

    ingin mendominasi dunia secara menyeluruh.

    Setelah konsili Vatikan II pada tahun 1960, kepausan mulai

    merayu gereja-gereja Kristen lainnya. Upaya untuk bersatu

    dengan "saudara-saudara yang terpisah" begitu sukses

    sehingga ada banyak "pertobatan" yang dilakukan oleh

    berbagai kalangan Protestan, termasuk pendeta-pendeta

    Episkopal, menjadi penganut agama Katolik. Walaupun

    Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerbitkan buku yang

    menyebut paus "manusia berdosa" dan menyatakan, "Ini

    https://www.worldslastchance.com/winds-of-doctrine/pengangkatan-rahasia-senjata-rahasia-setan.html

  • adalah kemunduran gereja yang mengurangi jarak antara dirinya dan Kepausan"21

    mereka juga telah membuat

    pernyataan mengakui paham Katolik yang tak perna dibayangkan oleh para pendiri keyakinan mereka.

    Pada tanggal 18 Mei 1977, Dr. BB Beach, Sekretaris Divisi Eropa Utara - Afrika Barat dari Gereja Masehi

    Advent Hari Ketujuh, telah melakukan pertemuan pribadi dengan Paus Paulus VI di mana Beach secara resmi

    memberikan kepada paus sebuah medali emas dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. (Lihat Review &

    Herald, 11 Agustus 1977, hal. 23.)

    Yohanes Paulus II, yang terpilih menjadi paus pada tahun

    1978, melakukan perjalanan internasional lebih banyak

    dari paus-paus sebelumnya. Perjalanan ini bertujuan untuk

    mendamaikan Tahta Suci dengan saudara-saudaranya

    yang terpisah. Usahanya begitu sukses sehingga pada

    tahun 1994 dilakukan penandatanganan sebuah dokumen

    penting berjudul, Protestan Injili dan Katolik Bersama-

    sama: Misi Kekristenan di Milenium Ketiga.22

    Sebuah

    kemenangan yang lebih mengejutkan datang ketika

    pemimpin patriarkat Ortodoks Rusia dan Yunani membuat

    konsesi untuk Tahta Suci.

    Tapi upaya kepausan untuk menyatukan

    dunia, dengan Paus sebagai "penjamin" dari

    semua agama yang berbeda, tidak berhenti

    hanya pada berbagai denominasi Kristen.

    Pada tahun 1979, Paus Yohanes Paulus II

    mengunjungi Masjid Hagia Sophia di

    Istanbul dan satu lagi di Damaskus, Suriah

    pada tahun 2001. Pada tahun 1999, Yohanes

    Paulus juga mencium Alquran, sebuah

    hadiah yang diberikan karena mengunjungi

    Imam-imam Muslim. Pada tanggal 21-26

    Maret tahun 2000, usahanya untuk

    menyatukan agama-agama dunia mencapai

    klimaks dengan sebuah perjalanan ke

    Yerusalem. Seperti dirangkum dalam sebuah

    artikel yang diterbitkan oleh

    JewishVirtualLibrary.org:

    Paus Yohanes Paulus II tiba di Israel 21 Maret 2000, untuk kunjungan bersejarah selama lima-hari, di mana dia

    mengunjungi tempat-tempat suci dari tiga agama besar dan bertemu dengan para pemimpin politik Israel dan

    Pimpinan Rabi. Meskipun seolah-olah perjalanan ini terfokus pada agama, Paus juga menyinggung isu-isu

    politik, memberkati Israel, mengungkapkan dukungan untuk mendirikan sebuah negara Palestina dan meminta

    maaf atas dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen terhadap Yahudi.

    Dalam pertemuan dengan Presiden Ezer Weizman pada tanggal 23 Maret, Paus memberkati

    Israel, suatu tindakan yang dilihat oleh banyak orang Israel sebagai sebuah pengakuan akhir

    Medali yang diberikan kepada Paus Paulus VI oleh

    Pejabat Gereja Advent Hari Ketujuh, B.B. Beach.

    Paus Yohanes Paulus II mencium Quran (14 Mei 1999).

  • gereja pada negara mereka. Selama berabad-abad, Gereja Katolik mengajarkan bahwa

    pengasingan orang Yahudi adalah

    hukuman atas kematian Yesus. . . .

    Pidato Yad Vashem [yang disampaikan

    oleh Paus] dipandang sebagai puncak

    dari upaya Yohanes Paulus untuk

    mendamaikan Kristen dan Yahudi. Dia

    adalah paus pertama yang mengunjungi

    kamp kematian Nazi di Auschwitz dan

    menghadiri ibadah di sebuah sinagog

    Roma. Pada tahun 1998, Vatikan

    mengeluarkan sebuah dokumen mengenai

    Holocaust, dan pada awal Maret, sebelum

    berangkat dalam kunjungannya ke Timur

    Tengah, Paus meminta maaf atas dosa-

    dosa orang-orang Kristen sepanjang

    sejarah, termasuk dosa terhadap orang-

    orang Yahudi.23

    Paus Benediktus XVI, meneruskan jejak

    pendahulunya. Pada tanggal 20 November 2006, Paus berdoa di sebuah masjid Muslim.

    Dalam sikap penghormatan kepada kaum Muslim di Turki dan di seluruh dunia, Paus Benediktus XVI berdoa di

    Masjid Biru yang terkenal di Istanbul, ini merupakan kunjungan pertama Paus ke tempat ibadah umat Islam.

    Ketika paus berjalan dengan Mustafa

    Cagrici, mufti agung Istanbul, menuju

    "mihrab" kata kunci yang menunjukkan

    jalan menuju Mekah, mufti mengatakan dia

    akan berdoa. Paus berdiri di sampingnya,

    menundukkan kepala dan dengan diam

    menggerakkan bibirnya selama sekitar satu

    menit. Pertemuan tanggal 30 November

    yang hangat dan ramah. . . .24

    Meskipun Gereja Katolik telah lama

    dituduh menganiaya orang-orang Yahudi

    karena telah menjadi "pembunuh-Kristus,"

    pada tahun 2011, Benediktus XVI membuat

    penolakan bahwa kaum Yahudi

    bertanggung jawab atas kematian Kristus.

    Pada 2 Maret 2011, Layanan Berita Reuters

    melaporkan:

    Paus Benediktus, dalam sebuah buku baru, secara pribadi telah membebaskan orang Yahudi dari

    tuduhan terhadap mereka sebagai yang bertanggung jawab atas kematian Yesus Kristus, dan

    Yohanes Paulus II, menyelipkan kertas doa ke dalam Tembok

    Ratapan, Yerusalem

    Benediktus XVI berdoa di Masjid Biru

    dengan Mustafa Cagrici, Mufti agung Istanbul

  • menyangkal konsep dari kumpulan kesalahan yang telah menghantui hubungan Kristen-Yahudi

    selama berabad-abad.

    Kelompok Yahudi memuji langkah itu. Liga Anti-Pencemaran Nama Baik menyebutnya

    "momen penting dan bersejarah" dan berharap bahwa itu akan membantu teologi yang rumit

    "menerjemahkan ke bangku-bangku gereja" untuk meningkatkan dialog antar umat beragama di

    masyarakat.25

    Tujuan terpenting yang membuat Gereja Katolik Roma merindukan paham ekumene adalah keinginan untuk

    menguasai dunia dari Yerusalem.

    Ada rumor bahwa strategi Gereja Katolik Roma adalah untuk membuka jalan menuju Agama

    Dunia Baru sehingga mereka akan berada dalam posisi utama untuk memiliki kekuasan hukum

    setelah penggabungan semua agama dan sekte yang digabungkan menjadi satu. Rencana

    tersembunyi penggabungan ini adalah bagi Gereja Katolik bertujuan untuk mendapatkan

    dominasi dan kekuatan dunia.26

    Sebagaimana pengakuannya sebagai "wakil Kristus," Paus bahkan memiliki gelar "Paus Tuhan Allah." Rasul

    Paulus memperingatkan kesesatan akhir zaman ini ketika dia menulis kepada jemaat di Tesalonika:

    Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab

    sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia

    durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau

    yang disembah sebagai Eloah. Bahkan ia duduk di Bait Yahuwah dan mau menyatakan diri

    sebagai Eloah . . . Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan

    menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. Karena secara rahasia kedurhakaan

    telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah

    disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Yahushua

    akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang

    kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa

    perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat

    terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi

    kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (Lihat 2 Tesalonika 2: 3-4, 6-10)

    Penjelasan yang diinspirasi dari Surga atas bentuk dan tujuan dari kepausan ini segera diikuti dengan peringatan

    serius yang diinspirasi dari Surga:

    Dan itulah sebabnya Yahuwah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka

    percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang

    suka kejahatan. (Lihat 2 Tesalonika 2: 11, 12.)

    Keyakinan bahwa Yerusalem sangat penting dalam pemenuhan nubuatan apokaliptik adalah salah satu

    kebohongan terbesar Setan yang paling sukses. Keseriusannya ditemukan dalam kenyataan bahwa itu dipeluk

    oleh tiga agama terbesar di dunia. Setiap agama, dan masing-masing kelompok dalam agama itu, memiliki

    variasi kebohongan yang dibuat untuk dan oleh Raja Kebohongan (Lucifer) sendiri.

  • Bekerja melalui keyakinan palsu yang ia sendiri telah tanamkan dalam pikiran manusia, Setan berusaha untuk

    mencapai tujuan kesombongan aslinya, yang dibuat pada saat kejatuhannya di surga. Kesombongan ini telah

    diabadikan di dalam Alkitab sebagai peringatan bagi kita yang menghadapi tibanya hari kiamat:

    "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Lusifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan

    jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam

    hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang

    [Yahuwah], dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak

    naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! (Yesaya 14: 12-14,

    KJV)

    Prinsip ganda kerajaan Setan adalah: 1) kepalsuan dan, ketika itu gagal, 2) kekuatan. Semua dari ketiga agama

    utama dunia ini telah bersalah dalam menggunakan kedua prinsip itu untuk tujuan mendapatkan kekuasaan dan

    kontrol yang lebih besar atas rakyat banyak. Setiap keyakinan yang mempromosikan Yerusalem, yang

    menyerukan untuk kembali ke bagian yang istimewa dari tanah perjanjian ini, yang mengumpulkan sejumlah

    dana dalam rangka pembangunan kembali sebuah Bait Suci di Yerusalem, adalah penipuan yang telah

    direncanakan oleh Setan sendiri untuk menyatukan agama-agama dunia di bawah satu payung atau, sebaliknya,

    untuk "mencerai beraikan dan menaklukkan" orang-orang yang menolak untuk bersatu.

    Ketika Yahushua berada di bumi, para pengikut-Nya merindukan apa yang tepatnya sekarang telah dijanjikan di

    dalam kesesatan akhir zaman ini: Israel sebagai kekuatan dunia yang dominan, menghancurkan semua musuh-

    musuhnya. Para imam dan penguasa pada zaman Yahushua pertama-tama mencari Dia dengan harapan bahwa

    Dia akan memimpin bangsa Israel untuk menaklukkan orang-orang Roma yang mereka benci. Mereka dengan

    cepat menolak Dia ketika mereka menyadari bahwa Dia tidak punya niat seperti itu.

    Yahushua jelas mengajarkan bahwa kerajaan-Nya adalah kerajaan rohani.

    Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Yahuwah akan datang, Dia menjawab,

    kata-Nya: "Kerajaan Yahuwah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat

    mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Yahuwah

    ada di antara kamu." (Lihat Lukas 17: 20-21).

    Perkataan kebenaran ilahi ini adalah kutukan bagi orang Israel! Dihadapkan dengan kehancuran harapan

    ambisius mereka untuk mendominasi dunia, mereka dengan cepat menolak Mesias mereka yang telah lama

    dinanti. Dengan menggunakan ambisi mereka sendiri sebagai senjata melawan Dia, mereka menuduh-Nya di

    hadapan Pilatus sebagai orang yang terlibat dalam tindakan kejahatan dan pemberontakan melawan Roma.

    Namun, ketika Pilatus bertanya kepada Yahushua apakah tuduhan itu benar, Sang Juruselamat menegaskan

    kembali bahwa kerajaan-Nya adalah kerajaan rohani.

    Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yahushua dan bertanya

    kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi?

    Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah

    yang telah Engkau perbuat?"

    Jawab Yahushua: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti

    hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan

    tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

  • Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yahushua: "Engkau

    mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke

    dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal

    dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." (Lihat Yohanes 18:33, 35-37.)

    Semua orang yang mau menerima kebenaran Alkitab akan menyadari bahwa kerajaan Sang Juruselamat adalah

    tetap kerajaan rohani. Janji-janji Yahuwah pada Israel duniawi akan digenapi pada Israel rohani. Ini tidak

    terjadi di dalam masa manapun sebelum Kedatangan Kedua. Hanya setelah kehancuran orang-orang fasik,

    ketika Langit dan Bumi baru sudah diciptakan, barulah janji-janji ini akan mencapai pengenapannya yang

    sesungguhnya pada Israel rohani - mereka yang, karena ketaatan, telah memenuhi syarat utuk mendapat

    penggenapan, yaitu ketaatan kepada hukum ilahi.

    Kasih ilahi telah memberikan sekilas penglihatan pada masa depan yang gemilang ini dalam kitab terakhir dari

    Alkitab.

    Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang

    pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem

    yang baru, turun dari sorga, dari Yahuwah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang

    berdandan untuk suaminya. (Lihat Wahyu 21: 1, 2.)

    Di bumi yang baru, dihuni oleh orang-orang yang telah menang karena darah Anak Domba; orang-orang yang,

    melalui iman dalam persekutuan dengan darah penebusan Yahushua telah memelihara dengan sempurna hukum

    ilahi, setiap janji-janji indah yang diberikan kepada orang-orang yang taat akan terpenuhi.

    Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Yahuwah ada

    di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi

    umat-Nya dan Yahuwah sendiri akan menjadi Eloah mereka. (Lihat Wahyu 21: 3).

    1 Holy Lands: One Place, Three Faiths, LIFE, hal. 2-6.

    2 Patrick Poole, Ahmadinejads Apocalyptic Faith, FrontPageMagazine.com, 17 Agustus 2006; John

    Daniszzewski, Messianic Fervor Grows Among Irans Shiites, Los Angeles Times, 15 April 2006; Scott

    Peterson, Waiting for the Rapture in Iran, Christian Science Monitor, 21 Desember 2005; Jackson Diehl, In

    Iran, Apocalypse vs. Reform, Washington Post, 11 Mei 2006; Dore Gold, The Fight for Jerusalem, 2007, hal.

    232.

    3 Disampaikan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad, presiden Republik Islam Iran, dihadapan Majelis Umum

    PBB, sesi keenam puluh, 7 September 2005, www.un.org.

    4 Http://albehari.tripod.com/quds4.htm.

    5 Dore Gold, op. cit., hal. 233, penekanan ditambahkan.

    http://www.un.org/

  • 6 World News,

    http://wn.com/minister_farrakhan's_saviours'_day_2011_keynote_address?upload_time=all_time&orderby=vie

    wCount

    7 Aryeh Kaplan, Jerusalem, The Eye of the Universe, (New York: National Congress of Synagoge Youth,

    1976), 76.

    8 Michael Baigent, Racing Toward Armageddon: The Three Great Religions and the Plot to End the World, hal.

    218-219.

    9 Baigent, op. cit., hal. 18-19.

    10 http://www.lostisrael.com/khazars.htm

    11 Joye Jeffries Pugh, Eden, hal. 125.

    12 Untuk membaca keseluruhan dari wawancara yang mengerikan ini, lihat:

    http://www.antichristconspiracy.com/HTML%20Pages/Harold_Wallace_Rosenthal_Interview_1976.htm

    13 Aryeh Kaplan, op. cit., hal. 76.

    14 Baigent, op. cit., hal. 25.

    15 John Hagee, Daniel to Doomsday, 153.

    16 s.d.a., hal. 237.

    17 Baigent, op. cit., hal. 26-27.

    18 Baigent, op. cit., hal. 104-105, penekanan ditambahkan.

    19 Seperti yang dikutip di dalam buku Eden, op. cit., hal. 424-425.

    20 Walaupun WLC mempromosikan dan menggunakan nama-nama sejati dari Bapa dan Anak, orang-orang

    yang menafsirkan Kitab Suci dengan cara ini adalah jarang, jika ada, yang menggunakan nama-nama suci.

    Dengan demikian, teks-teks Alkitab ini dikutip seperti yang digunakan oleh para pengkhotbah yang

    mempromosikan sebuah keyakinan kepulangan kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci.

    21 Ellen G. White, Signs of the Times, 19 Februari 1894.

    22 Untuk membaca secara lengkap dokumen ini lihat:

    http://www.leaderu.com/ftissues/ft9405/articles/mission.html.

    23 Mitchell Bard, Pope John Paul IIs Pilgrimage to Israel, http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-

    semitism/jp.html, penekanan ditambahkan.

    http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semitism/jp.htmlhttp://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semitism/jp.html

  • 24 John Thavis, In sign of respect to Muslims, pope prays in Istanbul's Blue Mosque, Catholic News Service,

    30 November 2006.

    25 Phillip Pullella, Pope book says Jews not guilty of Jesus Christs death, Reuters, Vatican City, Wednesday,

    2 Maret, 2011.

    26 Pugh, Eden, op. cit., hal. 254.