Yazid aufar j1 f111023
-
Upload
yazid-aufar -
Category
Documents
-
view
620 -
download
1
Transcript of Yazid aufar j1 f111023
Penggunaan Jejaring Sosial Twitter Terhadap
Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru Yazid Aufar
Program Studi S-1 Ilmu Komputer Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 35,8, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Abstrak— Penelitian ini berjudul Penggunaan Jejaring Sosial
Twitter Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa
Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara
Twitter dengan tingkat keterbukaan diri di kalangan mahasiswa
Ilmu Komputer FMIPA Unlam. Teori yang digunakan dan
dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Teknologi
Komunikasi, Internet dan Twitter, Komunikasi Antarpribadi
serta Teori Self-disclosure. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan
tersebut dan berarti tidaknya hubungan antara tayangan
Twitter dengan tingkat keterbukaan diri di kalangan mahasiswa
Ilmu Komputer FMIPA Unlam.
Kata Kunci— Penggunaan, Jejaring Sosial, Twitter,
Keterbukaan Diri
I. PENDAHULUAN
Belum selesai dengan fenomena munculnya situs jejaring
sosial facebook, masyarakat dunia kembali menerima suatu
inovasi teknologi komunikasi maya yakni dengan lahirnya
situs jejaring sosial Twitter. Twitter adalah sebuah micro-
blogging atau blog micro. Memang harus diakui bahwa twitter
belum mampu untuk mengalahkan facebook, namun dengan
kesederhanaan tampilan serta aplikasi yang terdapat di situs
ini, twitter dapat menjawab tantangan sebuah media sosial
untuk saling berkomunikasi secara simpel antar penggunanya.
Twitter didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone,
dan Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006. Dan baru
diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah
jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai
pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan)
informasi tentang diri kita, bisnis dan lain sebagainya.
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat saat ini
cenderung lebih bersikap terbuka dengan blog pribadi ataupun
status di sebuah situs jejaring sosial untuk menuliskan
kejadian yang sedang dialaminya daripada harus bercerita
dengan lingkungan sekitarnya. Secara psikologis, kita
memang terkadang merasa ini cukup aneh. Namun, begitulah
fenomena yang terjadi belakangan ini. Para pengguna blog
atau situs jejaring sosial merasa lebih leluasa dalam
menceritakan keluh kesahnya kepada blog dengan asumsi
bahwa orang yang melihat tulisannya tersebut dapat
memberikan masukan kepada dirinya, tanpa harus bertatap
muka langsung dengan yang bersangkutan. Cukup simple dan
sangat membantu dalam bertukar pikiran.
Maka tidak heran, sekarang ini orang kebanyakan lebih
senang untuk melakukan curhat melalui media cyber, dengan
tingkat keterbukaan diri yang cukup besar, walaupun
terkadang mereka menutupi identitas aslinya. Dengan curhat
ataupun mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya di
dunia cyber, para pemilik akun twitter lebih dapat
mengekspresikan hal yang kurang dapat ia ekspresikan
melalui percakapan langsung dengan lingkungan sekitarnya.
Jadi, situs twitter memiliki korelasi yang cukup signifikan
terhadap tingkat keterbukaan diri seseorang, dan kehadiran
situs twitter menjadi tambahan bagi media sosial untuk saling
berkomunikasi.
Dari hal-hal tersebut maka saya merasa tertarik untuk
melakukan penelitian pada mahasiswa FMIPA Unlam
Banjarbaru mengenai bagaimana hubungan antara
penggunaan jejaring sosial Twitter terhadap tingkat
keterbukaan diri.
II. RINGKASAN
A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angkaatau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan juga perhitungan statistik lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk menelitipada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampelpada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisisdata bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah. Jikamasalah
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi, makarumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannyamelalui
pengumpulan data. Terdapat kaitan erat anatara masalah dan
rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian
didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup
untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya.
Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.
Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk
agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara
empiris.
C. Variabel
Identifikasi variable merupakan salah satu tahapan yang
penting karena dengan mengenal variabel yang sedang diteliti
seorang peneliti akan dapat memahami hubungan dan makna
variable-variabel yang sedang ditelitinya. Memanipulasi
variabel juga perlu dilakukan untuk memberikan suatu
perlakuan pada variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat
melihat efeknya bagivariabel terikat atau variable yang
dipengaruhinya. Melakukan kontrol terhadap variabel tertentu
dalam penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel tersebut
tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat.
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel itu, ada bermacammacam.
Variable dapat dibagiatas dua bagian yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
- Biasa disebut dengan variabel prediksiatau variabel yang
sebenarnaya. Also called predictor variables, or right-
hand side variables (RHS)
- Merupakan hasil manipulasi Those that the researcher
manipulates
- Atribut atau potensial kasus diberikan pada investigasi
penelitian. Attributes or potential causes under
investigation in a given study
2. Variable terikat (Dependent Variable)
- Disebut jua dengan variable luara atau variable yang
bukan sebenarnya. Also called outcome variable, or left-
hand side variables (LHS)
D. Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar
mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan
semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut
semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tet tersebut. Jika
peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data
penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner
tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang
menjadi tujuan penelitian.
Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas
atauketerandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara
konsisten, apapun yangdiukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari
data yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
suatu alatukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula
dengan alat ukur yang reliablebelum tentu valid.
E. Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun
gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis
sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung
dalam data yang dimiliki.
Metode observasi merupakan salah satu cara yangbisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini
biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
secara detail.
F. Tabulasi Data
Ada dua cara yang biasa digunakan oleh seseorang untuk
menyajikan hasil dari sebuah studi kuantitatif. Cara yang
pertama adalah membeberkan angka-angka dalam sebuah
tabel atau daftar, dan cara yang kedua adalah menyajikan
grafik. Sebagian besar orang lebih menyukai tampilan grafik
dengan alasan bermacam-macam. Di samping lebih menarik
dari segi warna dan bentuknya, dalam banyak hal penggunaan
grafik juga lebih informatif.
G. Analisa Data Kuantitatif
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel
frekuensi yang mengelompokkan data yang belum
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,
sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data).
Cross-Tabulations
Cross-tabulationadalah sebuah teknik visual yang
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross
tabulationini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran
tentang data yang dikumpulkan selama penelitian.
Korelasi
Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan
hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan
(asosiasi) linier diantara dua variable.
Regresi
Analisis regresi digunakan apabila kita ingin memprediksi
hasil penelitian kita dengan menggunakan dua varibel atau
lebih. Analisis Regresi merupakan proses membuat fungsi
atau model matematis yang dapat digunakan untuk
memprediksi atau menentukan satu variabel dari variabel
lainnya.
Uji t (t-test)
Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi
perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya
digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan
menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
Uji F (F-test)
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel
diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang
signifikan antara variabel independent dengan variabel
dependent.
Uji z ( z test)
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan
besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau
menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan
melihat rata-rata sampelnya.
III. PENELITIAN
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jenis korelasional. Karena jenis korelasional adalah
metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau
gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua objek.
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan
serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah para
mahasiswa/i Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Banjarbaru.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
metode simple random sampling. Metode simple random
sampling ini memilih sampel dengan menggunakan angka
random atau acak .
Dalam penelitian ini memilih mahasiswa/i Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Banjarbaru
sebagai sample penelitian karena sesuai dengan judul
penelitian yang diambil dan nanti pada hasil penelitian dapat
menunjukkan kesimpulan seberapa besar tentang daya tarik
Twitter di internet, tingkat penggunaan Twitter di kalangan
mahasiswa, dan sejauh mana hubungan antara Twitter dengan
tingkat keterbukaan diri di kalangan mahasiswa Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Banjarbaru.
IV. KESIMPULAN
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angkaatau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan juga perhitungan statistik lainnya.
Menggunakan tenik random sampling (probability
sampling) atau pengambilan sampling secara acak adalah
teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
REFERENSI
[1] Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori,
Paradigma, dan Diskursus Teknologi
[2] Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
[3] Febrian, Jack.,2005. Menggunakan Internet. Bandung:
Teknik Informatika Press.
[4] Lubis, Suwardi. 1997. Teknologi Komunikasi dan
Pembangunan. Medan: USU Perss.
[5] Severin, W.J dan Tankard, J.W., 2007. Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam
Media Massa. Jakarta: Kencana.