YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr...

11
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemanfaatan secara optimal kapal perikanan yang melakukan tindak pidana dan sudah dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, baik kapal perikanan berbendera asing maupun kapal perikanan berbendera Indonesia dan sebagai upaya untuk lebih memberdayakan nelayan kecil, dipandang perlu dilakukan penghibahan kapal hasil rampasan tersebut dari pemerintah kepada nelayan kecil dan nelayan transmigran; b. bahwa maksud sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3299); MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. PERTAMA : Kapal perikanan beserta kelengkapannya yang dinyatakan dirampas untuk Negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan nelayan kecil dan nelayan transmigran

Transcript of YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr...

Page 1: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 2000

TENTANG

PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN

YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemanfaatan secara optimal kapal perikanan yang melakukan tindak pidana dan sudah dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, baik kapal perikanan berbendera asing maupun kapal perikanan berbendera Indonesia dan sebagai upaya untuk lebih memberdayakan nelayan kecil, dipandang perlu dilakukan penghibahan kapal hasil rampasan tersebut dari pemerintah kepada nelayan kecil dan nelayan transmigran;

b. bahwa maksud sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Presiden;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3299);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA.

PERTAMA

:

Kapal perikanan beserta kelengkapannya yang dinyatakan dirampas untuk Negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan nelayan kecil dan nelayan transmigran

Page 2: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

dalam usaha penangkapan ikan.

KEDUA :

Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan bertindak atas nama Pemerintah menghibahkan kapal perikanan beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA kepada kelompok-kelompok nelayan kecil dan nelayan transmigran.

KETIGA :

Dalam pelaksanaan proses hibah kapal perikanan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan :

a. berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Jaksa Agung serta instansi-instansi lain yang terkait;

b. mengambil langkah-langkah agar kapal perikanan tetap dalam kondisi yang baik pada saat dihibahkan.

KEEMPAT : Tata cara penghibahan kapal perikanan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA diatur lebih lanjut oleh Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan.

KELIMA : Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan melaporkan pelaksanaan penghibahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA kepada Presiden.

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1998 tentang Pemanfaatan Kapal Ikan Asing yang Dinyatakan Dirampas untuk Negara dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Januari 2000

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

ABDURRAHMAN WAHID

Page 3: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

KEPUTUSAN MENTERI EKSPLORASI LAUT DAN PERIKANANNOMOR : 49 TAHUN 2000

TENTANGPEMBENTUKAN TIM PENGHIBAHAN KAPAL PERIKANAN

KEPADA NELAYAN

MENTERI EKSPLORASI LAUT DAN PERIKANAN,

Menimbang a. bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor 14 Tahun 2000 tentang Pemanfaatan Kapal Perikanan yangDinyatakan Dirampas Untuk Negara, perlu dibentuk Tim PenghibahanKapal Perikanan Kepada Nclayan, yang keanggotaannya terdiri dariwakil-wakil instansi terkait;

b. bahwa untuk mencapai maksud sebagaimana tersebut pada huruf a,perlu ditetapkan Keputusan Menteri;

Mengingat 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1961 tentangHukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1981 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3209);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1983 tentangZona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1983 Nomor 44 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3260);

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 tentangPerikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985Nomor 46 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3299);

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1996 tentangPerairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1996 Nomor 73 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3647);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

61

Page 4: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentangPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

7. Keputusan Presiden Repubiik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999;8. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 136 Tahun 1999

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan TataKerja Departcmen sebagaimana telah diubah dengan KeputusanPresiden Republik Indonesia Nomor 147 Tahun 1999;

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 145 Tahun 1999tentang Perubahan Sebutan Menteri Eksplorasi Laut Menjadi MenteriEksplorasi Laut dan Perikanan;

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2000 tentangPemanfaatan Kapal Perikanan yang Dinyatakan Dirampas untukNegara;

11. Keputusan Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor 03/Men-ELP/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen EksplorasiLaut dan Perikanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI EKSPLORASI LAUT DANPERIKANAN TENTANG PEMBENTUKAN TIMPENGHIBAHAN KAPAL PERIKANAN KEPADA NELAYAN.

PERTAMA Membentuk Tim Penghibahan KapaI Perikanan Kepada Nelayan,yang selanjutnya disebut Tim Penghibahan KapaI Perikanan, terdiridari Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Sckretariat Tim dengansusunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam LampiranKeputusan ini.

KEDUA TugasTim Penghibahan Kapal Perikanan sebagaimana dimaksudDiktum PERTAMA meiiputi:

a. Tim Pengarah mcmpunyai tugas:I. memberikan pengarahan kcpada Tim Pelaksana dalam

melakukan penyiapan koordinasi, penyusunan kcbijakan,penyusunan program, dan pelaksanaan penghibahan kapaIperikanan kepada nelayan;

2. melaporkan dan memberikan masukan kepada MenteriEksplorasi Laut dan Perikanan mengenai pembinaanpemanfaatan kapaI perikanan berbendera asing dan berbenderaIndonesia yang telah dinyatakan dirampas untuk negaraberdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyaikekuatan hukum tetap, untuk dimanfaatkan bagi nelayan kecildan nelayan transmigran yang tergabung dalam kelompoknelayan atau organisasi nelayan yang berbadan hukum.

b. Tim Pelaksana mempunyai tugas:I. memonitor dan mengumpulkan data kapal perikanan

berbendera asing dan kapaI perikanan berbendera Indonesiayang bermasalah;

62

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

2. melakukan inventarisasi mengenai lokasi jumlah jenis/tipe,ukuran, dan kondisi kapal perikanan yang ditangkap, baikyang sedang diproses oleh aparat penegak hukum, maupunyang telah dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkankeputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukumtetap;

3. melaksanakan koordinasi dengan aparat terkait untukmenyamakan visi dan persepsi dalam penerapan hukum, sertamengupayakan agar kapal perikanan yang sedang dalamproses penyelesaian hukum tidak mengalami kerusakan;

4. membantu dan mendorong proses penyelesaian Hukum agarkapal penkanan yang melanggar Perairan Indonesia dan ZonaEkonomi EksklusifIndonesia diadili dengan proses peradilancepat;

5. memberikan saran dan pertimbangan kepada PemerintahDaerah dalam menentukan kelompok nelayan yang akanmenenma hibah kapal perikanan;

6. memantau pelaksanaan hibah kapal perikanan kepadakelompok nelayan dan melaporkan hasilnya kepada TirnPengarah:

7. menyampaikan Iaporan Kemajuan pelaksanaan tugas secaratcrtulis setiap bulan kepada TimPengarah.

c. Sckretariat Tim mempunyai tug as mcmbcrikan pelayananadministrasi kepada Tim Pengarah dan Tim Pclaksana.

Pemanfaatan kapaI perikanan berbendera asing dan berbenderaIndenesia yang telah dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkankeputusan pengadilan yam mempunyai kekuatan hukum tetap,dihibahkan kepada nelayan kecil dan melayani transmigran yangtcrgabung dalam kelompok nelayan atau organisasi nelayan yangberbadan hukum.Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud diktum KEDUATim Pcnghibahan Kapal Pcrikanan bertanggungjawab dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Menteri Eksplorasi Lautdan Perikanan melaIui Sekretaris Jenderal Departemen EksplorasiLaut dan Pcrikanan.Biaya yang timbuI dalam pelaksanaan tugas Tim Pcnghibahan KapalPenkanan dtbebankan pada Anggaran Departemen Eksplorasi Lautdan Perikanan.Keputusan ini mulai berIaku pada tanggal ditetapkan.

Ditctapkan di JakartaPada tanggaI 23 Juni 2000MENTERI EKSPLORASI LAU'T DAN PERIKANAN

SARWONO KUSUMAATMADJA

63

Page 5: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

LAMP IRAN Keputusan Menteri Eksp\orasi Laut dan PerikananNomor 49 Tahun 2000Tentang : Pembentukan Tim Penghibahan Kapa\

Perikanan kepada Ne\ayan

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENGHIBAHAN KAPAL PERIKANANKEPADA NELAYAN

No. JABATAN / INSTANSIKEDUDUKAN DALAM

TlM PENGARAH

I. Sekretaris Jenderal Departemen Ketua merangkap AnggotaEksplorasi Laut dan Perikanan

2. Direktur Jenderal Pengawasan dan Perlindungan Laut Wakil Ketua merangkap AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

3. Direktur Jendera\ Perikanan AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

4. Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan Anggota5. Direktur Jendera\ Pembinaan dan Penempatan Anggota

Tenaga Kerja. Departemen Tenaga Kerja6. Staf Ahli Bidang Kelautan Departemen Perhubungan Anggota7. Direktur Jenderallmigrasi Anggota

Departemen Hukum dan Perundang-undangan8. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Anggota

Departemen Hukum dan Perundang-undangan9. Deputi Bidang Pengembangan Peranserta Masyarakat Anggota

Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan10. Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Anggota

Kejaksaan Agung11. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Anggota

Kejaksaan Agung12. Kepala Badan lntelijen Strategis - TNI Anggota13. Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Anggota14. Direktur Polisi Air dan Udara Anggota15. Pangarmabar selaku Pangkoopskamlabar Anggota

B TIM PELAKSANA

1. Sekretaris Direktorat Jenderal P2L Ketua merangkap AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Sekretaris merangkap AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

3. Kepala Biro Hukum dan Perizinan AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

4. Direktur Pembinaan Kekayaan Negara AnggotaDepartemen Keuangan

5. Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan AnggotaDepartemen Perhubungan

6. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi AnggotaDepartemen Hukum dan Perundang-undangan

7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan AnggotaDepartemen Hukum dan Perundang-undangan

8. Direktur Partisipasi Masyarakat Badan Administras AnggotaKependudukan dan Mobilitas Penduduk

9. Kepala Biro Keuangan Kejaksaan Agung Anggota10. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Kejaksan Agung Anggota

64

No. JABATAN / INSTANSI KEDUDUKAN DALAMTIM PENGARAH

11. Direktur "C" Anggota Badan Intelijen Strategis- TNI Anggota12. Direktur Tenaga Kerja Mandiri dan Perluasan Kerja Anggota

Departemen Tenaga Kerja13. Asisten Khusus Keamanan Laut Panglima Armabar Anggota14. Kepala Dinas Hukum TNI-AL Anggota15. Asisten Khusus Keamanan Laut Panglima Armatim Anggota16. Wakil Direktur Polisi Air dan Udara Kepolisian RI Anggota

C. SEKRETARIAT TIM

I. Kepala Bagian Hukum dan Ortala Kepala merangkap AnggotaSekretaris Direktorat Jenderal P2LDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

2. Kepala SubDirektorat Polisi Air Kepolisian RI Anggota3. Kepala Bagian Perundang-undangan Sekretariat Anggota

Ditjen PerikananDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

4. Kepala Bagian Bantuan Hukum Sekretariat Jenderal AnggotaDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

5. Kepala Bagian Perundang-undangan Sekretariat AnggotaJenderal PerikananDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikana

6. Unsur Sekretariat Biro Umum AnggotaSekretariat Jenderal PerikananDepartemen Eksplorasi Laut dan Perikanan

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

SARWONO KUSUMAATMADJA

65

Page 6: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

KEPUTUSANMENTERI KELAUTAN DAN PERlKANAN

NOMOR 22 TAHUN 2000TENTANG

TATA CARA PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG nINYATAKAN DIRAMPASUNTUK NEGARA

Menimbang

Mengingat

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

a. bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun2000 tentang Pemanfaatan Kapal Perikanan yang DinyatakanDirampas Untuk Negara, maka dalam rangka pemanfaatan kapalperikanan untuk nelayan kecil dan nelayan transmigran dalam usahapenangkapan ikan perlu adanya tata cara pemanfaatan kapalperikanan yang dinyatakan dirampas untuk negara;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;

I. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;2. Undang-undangNomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi

Eksklusif Indonesia;3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan;4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah;5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana;7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1990 tentang Usaha

Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 46 Tahun 1993;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 ten tang KewenanganPemerintah dan Kewenangan Prop in si sebagai Daerah Otonom;

9. Kcputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemensebagaimana tclah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 147Tahun 1999;

10. Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2000 tentang PemanfaatanKapal Perikanan yang Dinyatakan Dirampas untuk Negara;

11. Keputusan Presiden Nomor 234/M Tahun 2000;

51

Page 7: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/KMK.01/1994 tentangTatacara Penghapusan Barang Milik/Kekayaan Negara;

13. Keputusan Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor 03/Men-ELP/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen EksplorasiLaut dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan KeputusanMenteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor 59 Tahun 2000;

14. Keputusan Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor 49 Tahun2000 tentang Pembentukan Tim Penghibahan Kapal PerikananKepada NeJayan;

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANGTATA CARft PEN4ANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANGDINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK N EG/.RA.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasall

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:a. Kapal Perikanan adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya beserta kelengkapannya

yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan termasuk untuk melakukansurvel atau eksplorasi perikanan.

b. Pemanfaatan Kapal Perikanan adalah pendayagunaan kapal perikanan besertakelengkapannya untuk meningkatkan kemampuan nelayan kecil dan nelayan transmigranatau kepentingan lain yang kegiatannya terkait langsung dengan peningkatan kemampuandan kesejahteraan kelompok nelayan.

c. Hibah adalah pengalihan pemilikan dan atau penggunaan barang miliklkekayaan negaraberupa kapal perikanan kepada kelompok neJayan atau untuk kepentingan lain tanpamemperoleh imbalanlpenggantian.

d. Hibah Bersyarat adalah pengalihan pemilikan dan atau : penggunaan barang rniliklkekayaannegara berupa kapal perikanan kepada kelompok nelayan tanpa memperoleh imbalanatau/penggantian dengan disertai syarat berdasarkan pertimbangan teknis, ekonomis dansosial kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Gubemur setempat.

e. Nelayan Kecil adalah beberapa orang yang mata pencahariannya meJakukan penangkapanikan dengan menggunakan kapal perikanan tidak bermotor, bermotor luar, bermotordalam yang berukuran tidak lebih dari 10 GT.

f. Kelompok Nelayan adalah keJompok nelayan kecil den atau keJompok nelayan transmigran.g. NeJayan Transrnigran adalah beberapa nelayan peserta pola transmigrasi neJayan dengan

mata pencaharian meJakukan penangkapan ikan menggunakan kapal perikanan tidakbermotor, bermotor luar atau bermotor dalam yang berukuran tidak lebih dari 10 GT.

h. Menteri adalah Menteri Kelaulan dan Perikanan.i. Gubemur adalah Gubemur Provinsi tempat kapal perikanan dinyatakan dirampas untuk

negara berdasarkan keputusan pengadilan yang teJah mempunyai kekuatan hukum tetap.j. Penegak Hukum adalah instansi TNI AL, Kepolisiari Republik Indonesia, Kejaksaan

Agung, Pengadilan Negeri, Mahkamah Agung dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

52

k. Kepentingan Lain adalah kegiatan yang terkait langsung dengan peningkatan kemampuandan kesejahteraan kelompok nelayan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah, PerguruanTinggi atau Mitra Usaha.

I. Mitra Usaha adalah perusahaan yang didirikan untuk usaha penangkapan ikan yangbersedia dan sanggup bekerja sama dengan kelompok nelayan dengan prinsip salingmenguntungkan.

m. Kemitraan Usaha adalah kerja sama antara mitra usaha dengan kelompok neJayan yangdisertai pembinaan dan pengembangan usaha dengan memperhatikan prinsip adil, salingmenguntungkan dan berkelanjutan,

n. Tim Pcnghibahan adalah Tim yang dibcntuk oleh Menteri Kelautan dan Perikanan danbertugas melaksanakan penghibahan kapal perikanan yang dirampas untuk negaraberdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tctap.

BAB 11

PFMANFAATAN KAPAL PERIKANAN

Pasal2

Kapal Perikanan yang dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkan keputusan pengadilanyang lelah mcmpunyai kekuatan hukum tctap, dimanfaatkan untuk meningkatkankesejahteraan Kelompok Nelayan atau dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain yangkegiatannya terkait langsung dengan peningkatan kemampuan dan kesejahteraan KelompokNelayan. '

Pasal3

Kclompok Nelayan yang dapat memanfaatkan kapal perikanan scbagaimana dimaksuddalam Pasal 2 terdiri dari Nelayan Kecil dan Nelayan Transmigran.

Pasal4

Pemanfaatan kepentingan lain atas kapal perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 untuk kepentingan Penelitian Perikanan dan Pelatihan Nelayan yang selanjutnya disebutP3N, Pengawasan Sumber Daya Ikan yang seJanjutnya disebut PSDI dan Kemitrausahaan.

Pasal5

(I) Kegiatan P3N sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 antara lain kegiatan penelitianbidang perikanan, pelatihan nelayan dan kegiatan sejenis yang dilaksanakan olehinstansi pemerintah dan atau Perguruan Tinggi.

(2) Kegiatan PSDl sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 antara lain kegiatnn inspeksi,patroli dan kegiatan sejenis yang dilakukan o\ch instansi pemerintah yang tugas danfungsinya terkait langsung dengan pcngawasan sumberdaya ikan.

53

Page 8: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

(3) Kegiatan Kemitra Usahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 antara lain kegiatanpembinaan, kerjasama dengan kelompok nelayan dan kegiatan sejenis yang dilakukanoleh mitra usaha dengan ketentuan kapal hasil penghibahan tetap menjadi milikkelompok ne\ayan.

Pasal6( I) Pemanfaatan Kapal Perikanan kepada kelompok nelayan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 dilakukan dengan cara hibah.(2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan berdasarkan pertimbangan teknis,

ekonomis dan sosial kemasyarakatan yang memenuhi syarat untuk dimanfaatkan olehkelompok nelayan.

(3) Tata cara pcnilaian teknis, ekonomis, dan sosial kemasyarakatan scbagaimana dimaksudpada ayat (2) ditetapkan oleh Gubemur setempat.

(4) Gubemur membentuk Tim Penilai teknis, ekonomis dan sosial kemasyarakalan yangterdiri dari unsur pcmerintah, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.

Pasal7

(I)

(2)

Pemanfaatan kapal perikanan untuk kepentingan lain sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 dilakukan dengan cara hibah bersyarat.Hibah bersyarat scbagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan berdasarkan pertimbangankebutuhan teknis P3N. PSDI dan Kemitrausahaan yang terkait dengan peningkatankemampuan dan kesejahteraan kelompok nelayan.Tatacara penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Gubemursetempat.Gubernur membentuk Tim Penilai Daerah kebutuhan teknis P3N, PSDI danKemitrausahaan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadayamasyarakat.

(3)

(4)

BAB III

TATACARAPERMOHONAN

PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN

Bagian Pertama

Ne\ayan Kecil

Pasal8

(1) Nelayan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang berminat memanfaatkankapal perikanan wajib mengajukan permohonan kcpada Menteri melalui Giubemursetempat dengan dilengkapi:

a. Surat keterangan kcanggotaan dari organisasiiperkumpulan nelayan setempat yangdiketahui oleh BupatilWalikota setempat.

54

b. Surat kcterangan belum memiliki Kapal Perikanan yang dikeluarkan olehInstansilDinas yang bertanggung jawab di bidang Perikanan KabupatenIKotasetempat.

c. Surat keterangan belum pemah mendapatkan manfaat Kapal Perikanan sebagaimanadiatur dalam Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2000 yang dikeluarkan olehInstansilDinas yang bertanggungjawab di bidang perikanan Kabupaten/Kotasetempat.

d. Surat pernyataan kesanggupan mengoperasikan sendiri dan/atau tidakmemindahtangankan (menjual atau menyewakan) kapal perikanan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitungsejak mendapatkan hakpemanfaatan kapal.

e. Surat pemyataan kesanggupan membayar biaya perawatan dan/ atau perbaikankerusakan kapal perikanan yang akan dimanfaatkan.

(2) Tembusan Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) disampaikan kepada:I. Tim Penghibahan Kapal Perikanan;2. BupatiIWalikota setempat;3. Instansi/Dinas yang bertanggungjawab di bidang perikanan Kabupaten/Kota

setempat.Permohonan scbagaimana dimaksud pada ayat (I) setelah dievaluasi oleh Tim Penilaidaerah, selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja Gubemur wajib menyampaikanhasilnya kepada Menteri melalui Tim Penghibahan dengan disertai rekomendasi.

(3)

Pasal9

(I) Hasil peniiaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) setelah dilakukanevaluasi oleh Tim Penghibahan, dengan memperhatikan rekomendasi dari Gubemursetempat selambat-larnbatnya 7 (tujuh) hari kerja hasilnya wajib disampaikan kepadaMenteri dalam bentuk usulan persetujuan atau penolakan hibah kapal perikanandengan disertai alasan-alasannya,

(2) Selambat-Iambatnya 5 (lima) hari kerja persetujuan atau penolakan sebagaimanadimaksud pad a ayat (1) harus sudah disampaikan kepada pemohon.

PasallO

(I) Dalam hal pcrmohonan hibah untuk nelayan kecil disetujui, Menteri menycrahkantcknis pelaksanaannya kepada Gubemur setempat.

(2) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur lebih lanjut olehGubemur setempat.

55

Page 9: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

Bagian KeduaNelayanTransmigran

Pasalll

(I) Nelayan Transmigran sebagalmana dimaksud dalam Pasal 3 yang berininatmcmanfaatkan kapai perikanan wajib mcngajukan permohonan kepada Menteri mclaluGiibemur setempat dcngan dilengkapi:

a. Surat keterangan sebagai transmigran dengan pola Transmigrasi Nelayan yangdikeluarkan oleh InstansilDinas yang bertanggungjawab di bidang transmigrasiKabupatenIKota setempat;

b. Surat keterangan belum memiliki kapal perikanan yang dikeluarkan olehInstansi/Dinas yang bertanggungjawab di bidang perikanan Kabupaten/Kotasetempat;

c. Surat keterangan belum pemah mendapatkan manfaat Kapal Perikanan sebagaimanadiatur dalam Kcputusan Presidcn Nomor 14 Tahun 2000 yang dikeluarkan olehInstansiIDinasyang bcrtanggungjawabdibidangperikananKabupatenIKotasetempat;

d. Surat pernyataan kesanggupan mengoperasikan sendiri dan atau tidakmemindahtangankan (menjual atau menyewakan) kapal perikanan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak mendapatkan hakpemanfaatan kapal;

e. Surat pemyataan kesanggupan membayar biaya perawatan dan atau perbaikankerusakan kapal perikanan yang akan dimanfaatkan.

(2) Tembusan Permolionan sebagaimana dimaksud pada ayat(l)disampaikan kepada:I. Tim Penghibahan Kapal Perikanan;2. BupatilWalikota setempat;3. InstansilDinas yang bertanggungjawab di bidang perikanan KabupatenlKota

setempat.(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (l)setelah dievaluasi oleh Tim Penilai

daerah, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja Gubemur wajib menyampaikanhasilnya kepada Menteri melalui Tim Penghibahan dengan disertai rekomendasi.

Pasal12

(1) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal !1 setelah dilakukan evaluasi olehTim Penghibahan, dcngan mempcrhatikan rekomendasi dari Gubemur setempatselambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja hasilnya wajib disampaikan kepada Mei-iteridalam bentuk usulan persctiijuan atau penolakan hibali kapal perikanan dengan disertaialasan-alasannya.

(2) Selambal-lambatnya 5 (lima) hari kerja persctujuan atau penolakan sebagaimanadimaksud pada ayat(l) hams sudah disampaikan kepada pemohon.

Pasal13

( 1) Dalam ha!pcrmohonanhibah untuk nelayan transmigrandisetujui,Menterimenyerahkanteknis pelaksanaannya kepada Gubemur setempat.

56

(2) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur lebih lanjut olehGubemur setempat.

Bagian KetigaInstansi PemerintahIPerguruan Tinggi

Pasal14

(l) Instansi PemerintahlPerguruan Tinggi yang melakukan kegiatan P3N scbagaimanadimaksud dalam Pasal5 ayat (I) dan berminat memanfaatkan kapal perikanan wajibmengajukanpermohonankepadaMenteri rnelaluiGubemur setempatdengan dilengkapi:a. Rencana pcmanfaatan kapal perikanan;b. Rekoinendasi dari GLibcmur setempat;c. Pemyataan kesanggupan membayar biaya perawatan dan atau kerusakan kapal

perikanan yang akan dimanfaatkan;(2) Tembusan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) disainpaikan kepada:

I. Tim Penghibahan Kapal Perikanan;2. BupatiIWalikota setempat;3. InstansilDinas yang bertanggungjawab di bidang Perikanan KabupatenlKota

setempat.(3) Permolionan scbagaimana dimaksud pada ayat (I) setelah dievaluasi oleh Tim Penilai

daerah, selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja. Gubemur wajib menyampaikanhasilnya kepada Menteri mclalui Tim Penghibahan dengan disertai rckomendasi.

Pasal15

(I) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal14 setelah dilakukan evaluasi olehTim Penghibahan, dengan memperhatikan rekomendasi dari Gubernur setempatselambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja hasilnya wajib disampaikan kepada Menteridalam bentuk usulan persetujuan atau penolakan hibah bersyarat kapal pcrikanandengan disertai alasan-alasannya.

(2) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja persetujuan atau penolakan sebagaimanadimaksud dalam ayat (I) harus sudah disampaikan kepada pemohon.

Pasal16

(1) Dalam hal permohonan hibah bersyarat untuk Instansi Pemerintah atau PerguruanTinggi disetujui, Menteri menycrahkan teknis pelaksanaannya kepada Gubemursetempat.

(2) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur lebih lanjut olehGubemur setempat.

57

Page 10: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

Pasal17

(1) Instansi yang melakukan kegatan PSDI sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2)

dan berminat memanfaatkan kapal perikanan wajib mengajukan permohonan kepada

Menteri melalui Gubemur setempat dengan dilengkapi:

a. Rencana pemanfaatan kapal perikanan;

b. Rekomendasi dari Gubemur setempat;

c. Pemyataan kesanggupan membayar biaya perawatan dan atau perbaikan kerusakan

kapal perikanan yang akan dimanfaatkan.

(2) Tembusan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) disampaikan kepada:

1. Tim Penghibahan Kapal Perikanan;

2. Bupati/WaIikotasetempat;

3. InslansiIDinas yang bertanggungjawab di bidang Perikanan KabupatenIKota setempat.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) setelah dievaluasi olehTim Penilai

daerah, selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja Gubemur wajib menyampaikan hasilnya

kepada Menteri melalui Tim Pcnghibahan dcngan disertai rekomendasi.

Pasal18

(I) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 setelah dilakukan evaluasi oleh

Tim Pcnghibahan, dengan mcmpcrhatikan rekomendasi dari Gubemur setempat

selambal-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja hasilnya wajib disampaikan kepada Menteri

dalam bentuk usulan persetujuan atau penolakan hibah bersyarat kapada perikanan

dengan disertai alasan-alasannya.

(2) Selambat-Iambatnya 5 (lima) hari kerja persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus sudah disampaikan kepada pemohon.

Pasal19

(1) Dalam hal permohonan hibah bersyarat untuk instansi yang melakukan PSDI disetujui,

Menteri menyerahkan teknis pelaksanaannya kepada Gubernur setempat.

(2) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh

Gubemur setempat.

58

Bagian Keempat

Kcmitrausahaan

Pasal20

(1) Kemitrausahaan yang melakukan usaha kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (3) dan berminat mengadakan kerja sama dalam memanfaatkan kapal perikananoleh kelompok nelayan wajib mengajukan permohonan kepada Menteri melaluiGubemur setempat dengan dilengkapi:a. Rencana Pemanfaatan Kapal Perikanan;b. Akte Pendirian Perusahaan;c. Izin Usaha Perikanan;d. NPWP;e. Rekomendasi dari BupatiIWalikota;f. Rencana kerja sama dan perjanjian antara Mitra Usaha dengan Kelompok Nelayan;g. Pemyataan kesanggupan membayar biaya perawatan dan atau perbaikan kerusakan

kapal perikanan yang akan dimanfaatkan oleh kelompok nelayan dan carapengembaliannya.

Tembusan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada:I. Tim Penghibahan Kapal Perikanan;2. BupatiIWaIikota setempat;3. InstansiIDinas yang bertanggungjawab di bidang perikanan KabupatcnIKota setempat.Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) setelah dievaluasi oleh Tirn Penilaidaerah, selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja Gubemur wajib menyampaikan hasilnyakepada Menteri melalui Tim Penghibahan dengan disertai rekomendasi.

(2)

(3)

Pasal21

(1) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 setelah dilakukan evaluasi olehTim Penghibahan, dengan memperhatikan rekomendasi dari Gubemur setempatselambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja hasilny.i wajib'disampaikan kepada Menteridalam bentuk usulan persetujuan atau penolakal hibah bersyarat kapal perikanandengan disertai alasan-alasannya.

(2) Selambat-Iambatnya 5 (lima) hari kerja persetujuan atau penolakan sebagaimanadimaksud pada ayat (I) harus sudah disampaikan kepada pemohon.

Pasal22

(1) Dalam hal permohonan hibah bersyarat untuk Kemitra usahaan disetujui, Mentcrimenyerahkan teknis pelaksanaannya kepada Gubernur setempat.

(2) Pelaksanaan Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut olehGubemur setempat.

59

Page 11: YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA. · ... yang keanggotaannya terdiri dari ... y ang sed dipr os l eh par t p negak huku m, upun ... Unsur Sekretariat Biro Umum Anggota

BABIVPELAPORAN

Pasal23

Dalam pelaksanaan hibah atau hibah bersyarat Gubemur setempat wajib menyampaikanlaporan kepada Menteri setiap 6 (enam) bulan sekali.

BABVLAIN-LAIN

Pasat 24

Terhadap Kapal Perikanan yang dinyatakan dirampas untuk negara apabila dalamjangkawaktu selambat-larnbatnya 3 (tiga) bulan tidak ada yang berminat memanfaatkan makaMenteri menetapkan peruntukkannya.

BAB VI PENUTUP

Pasal25

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal I 7 Oktober 2000

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

SARWONO KUSUMAATMADJA

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Perizinan

Nannoko rasmadji

60