yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

15
KALIBRASI VOLUME PENAMPUNGAN AIR MENGGUNAKAN KAMERA DSLR CANON 600D Lalu Ubai Abdillah¹⁾ M. Edwin Tjahjadi, ST., M.Geom.Sc, Ph.D²⁾ Silvester Sari Sai, ST., MT³⁾ ¹⁾ Mahasiswa Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang ²⁾ Dosen Pembimbing I Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang ³⁾ Dosen Pembimbing II Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Fotogrametri Jarak dekat adalah salah satu aplikasi dari ilmu Fotogrametri yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang dari 100 meter dari posisi kamera. Metode ini menggunakan lebih dari satu sensor untuk merekam obyek. Fotogrametri jarak dekat juga sering digunakan untuk pemodelan tiga dimensi dan alternatif untuk menentukan volume. Pada penelitian Tugas akhir ini, metode fotogrametri jarak dekat dengan menggunakan kamera non metrik digunakan untuk mengetahui nilai volume air yang berada didalam obyek penampungan air, volume yang dihasilkan adalah selisih dari dua surface atau keadaan penampungan air yang diisi volume air yang berbeda (epoch). Dengan cara meletakkan titik target diatas permukaan air kemudian dipotret dan setelah diolah menggunakan software Photomodeler Scanner maka akan didapatkan data surface atau koordinat permukaan air, berdasarkan dari data surface inilah akan dihitung nilai volume air yang berada pada obyek penampungan. Volume yang dimasukkan ke dalam penampungan air diukur menggunakan alat takaran liter air sehingga nilai volume berdasarkan alat ini dianggap nilai yang paling benar untuk dibandingkan dengan hasil penentuan volume air menggunakan fotogrametri jarak dekat. Hasil koordinat tiga dimensi tiap epoch yang telah didapatkan dari proses pengolahan menggunakan software Photomodeler Scanner kemudian di import ke Software surpac vision untuk ditentukan nilai volumenya. Penentuan volume air pada software surpac vision menggunakan konsep metode cut and fill, prinsip penentuan volume metode cut and fill ini adalah menggunakan rumus prisma, rumus prisma ini adalah pengembangan dari dua penampang (end area), Volume dihitung berdasarkan DTM yang dibentuk dari jaring jaring segitiga (TIN). Jaring segitiga inilah yang akan membentuk suatu geometri prisma dari dua surface. Keynote : Fotogrametri Jarak Dekat, Volume air, Epoch, Software Photomodeler Scanner, Software Surpac Vision

Transcript of yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Page 1: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

KALIBRASI VOLUME PENAMPUNGAN AIR MENGGUNAKAN KAMERA DSLR

CANON 600D

Lalu Ubai Abdillah¹⁾ M. Edwin Tjahjadi, ST., M.Geom.Sc, Ph.D²⁾ Silvester Sari Sai, ST.,

MT³⁾

¹⁾ Mahasiswa Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang²⁾ Dosen Pembimbing I Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang³⁾ Dosen Pembimbing II Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang

ABSTRAKFotogrametri Jarak dekat adalah salah satu aplikasi dari ilmu Fotogrametri yang

digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang dari 100 meter dari posisikamera. Metode ini menggunakan lebih dari satu sensor untuk merekam obyek.Fotogrametri jarak dekat juga sering digunakan untuk pemodelan tiga dimensi dan alternatifuntuk menentukan volume.

Pada penelitian Tugas akhir ini, metode fotogrametri jarak dekat dengan menggunakankamera non metrik digunakan untuk mengetahui nilai volume air yang berada didalamobyek penampungan air, volume yang dihasilkan adalah selisih dari dua surface atau keadaanpenampungan air yang diisi volume air yang berbeda (epoch). Dengan cara meletakkan titiktarget diatas permukaan air kemudian dipotret dan setelah diolah menggunakan softwarePhotomodeler Scanner maka akan didapatkan data surface atau koordinat permukaan air,berdasarkan dari data surface inilah akan dihitung nilai volume air yang berada pada obyekpenampungan. Volume yang dimasukkan ke dalam penampungan air diukur menggunakanalat takaran liter air sehingga nilai volume berdasarkan alat ini dianggap nilai yang palingbenar untuk dibandingkan dengan hasil penentuan volume air menggunakan fotogrametrijarak dekat.

Hasil koordinat tiga dimensi tiap epoch yang telah didapatkan dari proses pengolahanmenggunakan software Photomodeler Scanner kemudian di import ke Software surpac visionuntuk ditentukan nilai volumenya. Penentuan volume air pada software surpac visionmenggunakan konsep metode cut and fill, prinsip penentuan volume metode cut and fill iniadalah menggunakan rumus prisma, rumus prisma ini adalah pengembangan dari duapenampang (end area), Volume dihitung berdasarkan DTM yang dibentuk dari jaring – jaringsegitiga (TIN). Jaring segitiga inilah yang akan membentuk suatu geometri prisma dari duasurface.

Keynote : Fotogrametri Jarak Dekat, Volume air, Epoch, Software Photomodeler Scanner,Software Surpac Vision

Page 2: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

PENDAHULUAN

Metode fotogrametri pada awalnya hanyadigunakan untuk pemetaan topografi. Namundengan seiring perkembangan teknologidengan pesat, teknologi yang digunakan padametode fotogrametri pun juga mengalamiperkembangan. Dimulai dari perubahan sistemanalog ke sistem digital, sampai denganpenggunaan metode fotogrametri untuk obyeknon-topografi (Tardan, 2010). Dalamperkembangan ilmu fotogrametri dikenal jugametode fotogrametri jarak dekat (Close RangePhotogrametry) adalah metode fotogrametriyang digunakan untuk mengukur obyekdengan jarak kurang dari 100 meter dari posisikamera. Metode ini menggunakan lebih darisatu sensor untuk merekam obyek (Atkinson,1980).

Selama ini metode yang paling seringdigunakan dalam perhitungan volume adalahdengan melakukan pengukuran secaraterrestris. Baik itu menggunakan alat Totalstation maupun dengan alat GPS tipe geodetik.Namun seiring dengan perkembanganteknologi fotogrametri khususnya fotogrametrijarak dekat telah banyak dilakukan berbagaipenelitian yang terkait penentuan volume suatuobyek menggunakan kamera non metrik,dengan alasan waktu yang digunakan relatifsingkat dan juga biaya yang akan dikeluarkanlebih murah maka tentunya metode ini akansangat diperlukan dalam penentuan volumesuatu obyek di masa depan.

Untuk itu maka harus banyak dilakukanpenelitian sebagai informasi yang berguna bagimasyarakat khususnya surveyor dalammenerapkan metode fotogrametri jarak dekatdan juga masih harus banyak dilakukanresearch tentang kelayakan pengukuranmenggunakan kamera non metrik atau DSLR(digital single lens reflector) dalammenentukan suatu volume atupun mengukurtiga dimensi obyek, seberapakah ketelitian danakurasi yang dihasilkan dengan menggunakanmetode ini dibandingkan dengan hasil yangsebenarnya pada obyek.

Pada penelitian ini, obyek yang akan diukuradalah volume air yang berada di dalampenampungan air, alasan mengapa volume airadalah karena air lebih padat dibandingakandengan obyek lainya seperti pasir atau batu kerikilyang sebelumnya pernah dilakukan penelitianuntuk menentukan volumenya menggunakankamera DSLR. Sehingga hasil dari pengukuranmetode ini diharapkan adalah hasil yang baik untukdibandingkan dengan nilai yang dianggap palingbenar.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, makapermasalahan yang timbul dalam pekerjaanpenelitiaan ini adalah :

1. Teknik penentuan volume air metodefotogrametri jarak dekat menggunakankamera non metrik.

2. Penentuan selisih volume air yangdidapatkan dari pengukuran kameraDSLR dengan volume sebenarnyamenggunakan metode fotogrametri jarakdekat.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuanyang diharapkan dapat menjadikan solusialternatif dalam perhitungan volume. Tujuanpenelitian ini adalah :

1. Menerapkan metode fotogrametri jarakdekat dalam menentukan volume.

2. Mengetahui perbedaan hasil volume airyang didapat dari pengukuranmenggunakan kamera DSLR denganvolume air yang sebenarnya diukur secaramanual pada tempat penampungan air.

DASAR TEORI

Fotogrametri Jarak Dekat (Close Range )Arti dari Fotogrametri dapat

disimpulkan dari kata-kata penyusunnyayaitu Photo yang artinya cahaya, Gramyang berarti sesuatu yang dilukiskan ataudigambarkan, Metry yang artinyamengukur (Thompson, 1980 dalam Faridh,2013). Fotogrametri dapat didefinisikansebagai suatu seni, pengetahuan danteknologi untuk memperoleh informasiyang dapat dipercaya tentang suatu obyekfisik dan keadaan disekitarnya melaluiproses perekaman,pengamatan/pengukuran dan interpretasicitra fotografis atau rekaman gambargelombang elektromagnetik (Keifer, 1993dalam Faridh, 2013).Sedangkanfotogrametri terestrial merupakan suatucabang penting ilmu fotogrametri yangmempelajari foto yang dibuat dengankamera yang terletak pada permukaanbumi. Istilah foto jarak dekat padaumumnya digunakan untuk foto terrestrialdan teknik yang digunakan denganobjek yang akan diukur jaraknya kurangdari 100 meter dari kamera denganpemotretan menggunakan kamera non

Page 3: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

metrik (Atkinson, 1996). Istilahfotogrametri jarak dekat pada umumnyadigunakan untuk foto terestrial.Karakteristik lain dari teknik fotogrametrijarak dekat yang membedakannyadengan aerial mapping adalah dalampengambilan gambarnya dilakukan darisekeliling obyek dan terkadang jugadiambil dari dalam obyek tersebut.

Sistem Koordinat dalam FotogrametriPada ilmu fotogrametri dikenal beberapa

sistem koordinat yang berhubungan denganfoto udara, yaitu: sistem koordinat foto, sistemkoordinat pixel, sistem koordinat kamera, dansistem koordinat objek.a. Sistem Koordinat Foto.

Sistem koordinat foto adalah sistemkoordinat dua dimensi sebuah foto dimanapada kamera non metrik maupun kamerametrik dimulai dari pixel tengah. Sumbu xpositif ke arah kanan dan sumbu y positifkearah atas.b. Sistem Koordinat Pixel.

Sistem koordinat pixel adalah sistemkoordinat sebagai referensi titik terkecil padasebuah foto, yang biasanya dinyatakan dalamsatuan mm. Dimana pada kamera non metrikdimulai dari pixel kiri atas, sumbu x positif kearah kanan (kolom), dan sumbu y negatif kearah bawah (baris).

Gambar 1 Sistem koordinat foto

c. Sistem Koordinat KameraSistem koordinat kamera merupakan

sistem koordinat 3D pada sebuah kameradengan titik pusat berada pada perspectivecenter. Sumbu xy positif koordinat ini, sejajardan paralel dengan sumbu xy sistem koordinatobjekd. Sistem Koordinat Objek

Sistem koordinat objek merupakan sistemkoordinat 3D yang digunakan sebagairepresentasi bentuk dan ukuran objek melaluitransformasi dari sistem koordinat foto kesistem koordinat objek.

Gambar 2: Sistem koordinat kamera dansistem koordinat obyek,

Kamera DigitalKamera digital adalah alat untuk

membuat gambar dari obyek untukselanjutnya dibiaskan melalui lensa kepadasensor CCD (ada juga yang menggunakansensor CMOS) yang hasilnya kemudiandirekam dalam format digital ke dalammedia simpan digital. Karena hasilnyadisimpan secara digital maka hasil rekamgambar ini harus diolah menggunakanpengolah digital pula semacam komputer ataumesin cetak yang dapat membaca mediasimpan digital tersebut.Komponen dalamkamera digital :a. Sensor Kamera. Sensor kamera adalah

sensor penangkap gambar yang dikenaljuga sebagai CCD (Charged CoupledDevice) dan CMOS (ComplementaryMetal Oxide Semiconductor). Sensor iniberbentuk chip yang terletak tepat dibelakang lensa. CCD dan CMOS memilikikriteria tersendiri dan beberapaperbedaan pada sejumlah aspekdiantaranya bentuk sinyal keluaran,kepekaan terhadap cahaya, noise,kompleksitas sistem dan sensor, tingkatkonsumsi energi, dan lain sebagainya.Dari ukuran sensor dan ukuran citra hasilpemotretan dapat dicari ukuran satupiksel. Panjang satu piksel arah horizontaldicari dengan membagi ukuran sensorarah horizontal dan dengan ukuran fotoarah horizontal, begitu pula untuk mencaripanjang piksel arah vertikal. Rumus skalafoto adalah sebagai berikut :Skala foto = 1: H/FDimana f merupakan fokus dari kamerasaat pemotretan dan H merupakan jarakstasiun pemotretan dengan obyek. Dariskala foto dan ukuran satu maka dapatdiketahui besarnya resolusi spasial

Page 4: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

dengan rumus :Resolusi Spatial = Ukuran Piksel/Skala

Foto

b. Layar LCD. Layar LCD (LCD display)adalah layar kecil pada kameradigitalyang bermanfaat untuk melihat seperti apabidikan yang ditangkap oleh sensor CCD.Hasil yang ditunjukkan pada layar LCDlebih akurat dibandingkan hasil yangdiperkirakan dalam kamera konvensionalyang sering berbeda.

c. Media Penyimpanan. Salah satukomponen yang sangatberperanadalahmedia penyimpanan.Media ini dapat berupa compact flash,memory stick, dan sebagainya. Padaumumnya media penyimpanan memilikikapasitas penyimpanan gambar dalamjumlah besar sesuai dengan kapasitasmemori yang dimiliki. Kapasitas gambarpada setiap media juga ditentukandengan kapasitas resolusi dari masing-masing gambar yang dihasilkan.Semakin tinggi resolusi CCD, semakinbesar ukuran ruang untuk menyimpanberkas yang dibutuhkan dalam mediapenyimpan.

Kalibrasi Kamera DigitalPada dasarnya kamera digital memang

tidak difungsikan untuk keperluanfotogrametri dan juga pada umumnya belumterkalibrasi. Oleh karena itu perlu dilakukanpengkalibrasian kamera untuk dapatmenentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Kalibrasi adalahkegiatan untuk memastikan hubungan antaraharga-harga yang ditunjukkan oleh suatu alatukur dengan harga yang sebenarnya daribesaran yang diukur. Kalibrasi kameradilakukan untuk menentukan parameterdistorsi, meliputi distorsi radial dan distorsitangensial (decentring), serta parameter-parameter lensa lainnya, termasuk jugaprincipal distance (c), serta titik pusat fidusialfoto. Pada Software Australis, model kalibrasiterdiri dari element interior orientasi (xo, yo,c), koefisien distorsi lensa (K1, K2, K3, P1and P2) serta koefisen untuk perbedaanpenyekalaan dan ketidak ortogonal antarasumbu X dan Y (b1, b2). Distorsilensa dapat menyebabkan bergesernya titikpada foto dari posisi yang sebenarnya.

Kalibrasi kamera dapat dilakukandengan beberapa metode, yaitu (Stensaas,2007 dalam Ikawati, 2012) :

1. Laboratory calibrationMerupakan kalibrasi yangdilakukan di laboratorium dan

terpisah dengan pemotretan obyek.Metode ini cocok digunakan untukkalibrasi kamera metrik. Metodeini terbagi menjadi dua jenis, yaituoptical laboratory calibration dantest range calibration.

2. In field calibrationMetode kalibrasi in fieldcalibration menggunakan targetdan parameter kalibrasi kameradihitung menggunakan prinsip bundleadjustment, plumb line, atau DirectLinear Transform (DLT).

3. Self calibrationKalibrasi pada saat pemotretan dikenaldengan self calibration, yaknimengkalibrasi kamera sekaligus padaobyek amat dan data diambilbersamaan dengan data observasi. Padaself calibration pengukuran titik-titiktarget pada obyek pengamatandigunakan sebagai data untukpenentuan titik obyek sekaligus untukmenentukan parameter kalibrasikamera.

Parameter kalibrasi kamera memegangperanan penting kunci untuk mendapatkan tingkatkeakurasian yang tinggi untuk titik-titikkoordinat obyek yang terekam / diukur melaluifoto dijital. Indikasi ketelitian adalah jarak danbentuk yang benar antara hasil pengukuran difoto dibanding dengan data lapangan. Dengandemikian parameter kalibrasi beserta ketelitiannyayang harus didapatkan (Fraser, 1998) antara lain.Target

Selama pengambilan gambar, permukaanbenda harus diberi tanda (target) pada daerah-daerah yang dianggap dapat mewakili bentukdari permukaan tersebut. Dengan memperhatikanjumlah foto, jumlah titik sekutu ini juga dapatberjumlah sangat banyak. Oleh karena itu,digunakan sebuah objek dengan pola yang telahdibuat sedemikian rupa yang diberi nama codedtarget. Terdapat 2 jenis target yang umumdigunakan saat pengambilan data (Hattori,Akimoto, Fraser, & Imoto, 2002 dalamDanurwendi, 2012), yaitu :1. Target tanpa kode

Disebut target tanpa kode karenaperangkat lunak Photomodeler Scannertidak dapat mengidentifikasi titiktersebut sehingga identifikasi dilakukansecara manual. Target jenis ini hanyaberbentuk bulat seperti ditunjukkan padagambar di bawah:

2. Target berkodeDisebut target berkode karena perangkatlunak Photomodeler Scanner dapatmengidentifikasinya secara automatis.Terdapat beberapa jenis target berkode

Page 5: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

berdasarkan jumlah bitnya. PadaPhotomodeler digunakan coded targetdengan bentuk lingkaran konsentris.

Pemodelan Tiga DimensiDalam pembentukan model tiga dimensi

dalam fotogrametri rentang dekat, terdapat duamacam metode yang dapat dilakukan, yaitudense point cloud dan sparse point (Murtiyoso,2011 dalam Danurwendi, 2012). Pemilihanmodel yang terbentuk tergantung dari kebutuhandan ketelitian yang diinginkan.

Dense Point CloudPemodelan dengan metode dense point

cloud merupakan salah satu metode yangpaling cocok untuk memodelkan objekbertekstur. Metode ini termasuk metode semi-otomatis karena proses pembentukan pointcloud dapat dilakukan dalam perangkat lunakPhotomodeler Scanner secara otomatis denganmelakukan sedikit pengaturan setelah semuafoto yang diperlukan melalui proses perataanberkas terlebih dahulu. Dengan kemampuanmenghasilkan point cloud yang sangat kecilakan dihasilkan model dense yang sangat akuratsesuai dengan keadaan sebenarnya. Prosespengambilan foto dengan metode ini dilakukansecara stereo dan diusahakan memiliki daerahpertampalan yang besar karena kualitas pointcloud yang dihasilkan sangat bergantung dariproses pencocokan citra (image matching)daerah yang bertampalan tersebut.

Gambar 3: Pengambilan data secara stereo,Atinkson (1996)

Sparse PointPada penelitian ini, untuk membentuk

model tiga dimensi digunakan metodeSparse point. Metode ini merupakan suatupemodelan yang sederhana dimana tidakdiperlukan proses image matching sepertipada metode dense point cloud.

Pengolahan data dilakukan denganmelakukan marking (penandaan) di setiaptitik atau fitur yang akan dimodelkan.Minimal enam titik harus dapatteridentifikasi di setiap pertampalan antarfoto agar proses dapat berjalan diperangkat lunak Photomodeler Scanner.

Pengambilan gambar objek bangun ruangyang digunakan dalam penelitian ini adalahpengamnilan foto secara konvergen yaitupengambilan gambar ke arah titik pusat objekyang diinginkan dengan sudut antara setiapposisi kamera diusahakan antara 60-90derajat. Pengolahan dengan metode ini relatiflebih lama karena diharuskan melakukanmarking disetiap titik yang akan dimodelkan.

Gambar 4: Multistation convergentgeometry,Atinkson (1996)

Perhitungan Volume Pada Software SurpacSurpac adalah software yang sudah dikenal di

dunia pertambangan tidak hanya untuk engineertapi juga dapat digunakan untuk geology,surveying, dan juga untuk IT dan finance. Surpacitu mudah di gunakan dan fleksibel dalampenggunaanya untuk beberapa bidang pekerjaanuntuk geology, surveying dan engineering. Datayang diberikan berupa data dalam mining danjuga eksplorasi. Surpac dapat mengolah data,membuat model cadangan dan estimasi,perhitungan volume dan system grade control(Wordpress, 2009). Untuk dapat melakukanpenghitungan volume dengan Surpac diperlukandata dua buah surface, dimana surface pertamasebagai terrain dan surface kedua sebagai alas.Surface alas merupakan sebuah surface yangdidapatkan dari pengukuran topografi original.Selain itu diperlukan juga boundary (batas) areayang akan dihitung volumenya.

Metode penghitungan volume dalamsurpac menggunakan metode cut and fill.Dengan metode ini yang dihitung adalah besarvolume galian dan timbunan. Prinsippenghitungan volume dengan metode iniadalah rumus prisma. Rumus ini merupakanpengembangan dari rumus dua tampang ( end

Page 6: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

area). Volume dihitung dari DTM yangdibentuk dari jaring – jaring segitiga (TIN).Jaring segitiga inilah yang akan membentuksuatu geometri prisma dari dua surface.Surface dibedakan menjadi dua yaitu designsurface dan base surface. Design surfacemerupakan surface yang akan dihitungvolumenya sedangkan base surface merupakansurface yang dijadikan sebagai alas (Geodis-Ale,2012. Contoh gambar :

Gambar 5 : Konsep perhitungan cut andfill pada software Surpac

METODE PENELITAN

Gambar 6: diagram Alir Penelitian

Studi literaturMerupakan tahap awal dari penelitian ini

yaitu mencari penelitian-penelitian yangterkait hubungannya dengan penelitian inisebagai informasi yang sangat berguna yangakan dijadikan referensi dalam penelitian ini.

PersiapanPersiapan meliputi alat dan bahan yangdigunakan yaitu :1) Persiapan pada obyek penampungan air yaitu

pemasangan titik target mengelilingi sisi-sisiobyek hal ini dimaksudkan untuk mendapatkandata boundary obyek dan pemberian tandaseperti nomor pada sisi-sisi obyek hal inibermaksud untuk memudahkan dalam prosesmarking dan referencing dimana titik yangakan ditandai akan lebih mudah dikenali.

2) Pembuatan titik retro yang akan dipakai untukmengukur volume air di dalam penampunganair, target dilapisi dengan stereoform ataugabus supaya dapat mengapung padapermukaan air seperti gambar berikut :

Kalibrasi KameraPada proses kalibrasi kamera terdapat duatahapan yang dikerjakan yaitu :1. Pemotretan Pattern Grid

Kalibrasi yang dilakukan padapenelitian ini menggunakan metode infield calibration dengan menggunakantarget cetakan calibration grid berupatitik-titik target dengan empat buah titikkontrol, empat buah titik kontrol tersebutdinamakan auto coded target yaitusoftware Photomodeler akan mengenalitarget tersebut secara otomatis untukmelakukan proses marking danreferencing.

Cetak Pattern Grid Kalibrasi yangterdapat pada folder instalan dariPhotomodeler dalam format PDFdengan ukuran A4. Setelah itumelakukan pemotretan terhadap patterndari berbagai sisi hingga mengitari obyek.obyek difoto dari empat arah dan setiaparah pemotretan akan diambil gambardengan cara potret dan landscape.Usahakan zooming dan fokus tidak pernahberubah setiap melakukan pemotretanPattern grid. Karena jika fokus berubahmaka hasil parameter-parameter kalibrasiyang akan didapatkan dalam prosesautomatic calibration akan kurang baik.Syarat untuk mendapatkan parameter-parameter kalibrasi pada softwarePhotomodeler Scanner yaitu foto dari hasilpemotretan pattern grid harus berjumlahminimal 8 hingga12 buah foto.

2. Camera Calibration projectSelanjutnya buka sotware

Photomodeler Scanner lakukan cameracalibration project dengan memasukanfoto-foto pattern grid kemudian executeproject. Dari proses ini akan diketahui

Design surface

Basesurface

DataBoundar

y

Page 7: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

parameter kalibrasi untuk kamera yaituParameter-parameter tersebut antara lainpanjang fokus kamera (c), Principle point(X₀,Y₀), parameter distorsi yang meliputiradial (K₁,K₂K₃), parameter distorsidecentring (P₁, P₂), dan parameter distorsiAffinity (b₁,b₂). Selain itu, untuk menjagakualitas dari kalibrasi yang dilakukan,Root Mean Square (RMS) residual harusbernilai

Pengukuran volume airPembuatan titik kontrol

Sebelum memulai memotret obyekterlebih dahulu akan di buat tiga titik kontrolyang terletak diluar obyek berfungsi untukmengikat setiap epoch pemotretan supayasetiap epoch memiliki sistem koordinat yangsama. Ketiga titik kontrol tersebut jugaberfungsi untuk mengubah dari sistemkoordinat model tiga dimensi yang dihasilkanoleh software Photomodeller menjadi sistemkoordinat lokal menyerupai sistem koordinattanah, hal ini bertujuan pada saat perhitunganvolume dengan metode cut and fill padasoftware surpac vision dimana perhitunganvolume berdasarkan koodinat antara duapenampang atau selisih antar epoch. Penentuanvolume tidak akan dapat dilakukan apabilasistem koordinat obyek masih dalam sistemkoordinat model 3D untuk melakukanpenentuan metode Cut and Fill softwaresurpac vision.

Pemotretan ObyekDari pemotretan obyek yang dilakukan

akan didapatkan dua jenis data yang akandipakai dalam proses perhitungan volumeyaitu :1) Data boundary yaitu batas dari sisi obyek itu

sendiri dalam hal ini obyek berbentuksilinder, hal ini berarti boundary berbentuklingkaran. Obyek di foto dari tampaksamping, foto berjumlah 10 buah foto.

2) Data ketinggian permukaan air di dalampenampungan untuk masing-masing epoch.Epoch 1 adalah keadaan obyek tanpa air ataudasar, epoch 2 keadaan obyek terisi air 10liter dan epoch 3 keadaan obyek terisi 15 literair. setiap epoch mempunyai sample tinggisebanyak 7 titik dan masing-masing epochmemliki 8 buah foto, Obyek di foto daritampak atas.

Pengolahan DataProses Interior Orientasion (IO)

Proses Interior Orientation dilakukan denganmenggunakan software Photomodeller Scnanner.Proses ini bertujuan untuk mentransformasikoordinat titik obyek dari koordinat piksel menjadi

koordinat foto. Hal ini dilakukan untuk mereduksikesalahan geometri yang terdapat pada foto.Hal yang dibutuhkan adalah informasi parameterkamera yang didapat pada saat kalibrasikamera. Proses Interior Orientation dalamperangkat lunak Photomodeller Scanner disebutdengan Idealize. Biasanya, perbedaan yangmencolok dari foto sebelum dan sesudahdilakukan proses idealize adalah terlihat padasisi dari foto yang ditandai dengan berwarnahitam. Seperti gambar dibawah, gambar sebelahkiri adalah foto sebelum dilakukan proses IOsedangkan foto sebelah kanan adalah stelah prosesIO.

Proses Marking, Referencing dan ScalingMarking dan Referencing dilakukan untuk

menandai titik-titik objek dan mengidentifikasititik yang sama pada setiap foto yangberbeda. Untuk membentuk suatu model 3Ddiperlukan titik-titik yang sama minimal padadua buah foto yang berbeda dan untuk setiapfoto dibutuhkan minimal 6 buah titik yangterlihat pada foto lainnya. Proses ini akanmembuat foto terorientasi.

Penentuan titik yang tepat antara dua fotoatau lebih sangat berpengaruh untuk kualitasdari model yang dihasilkan. Penandaan titikdilakukan secara manual dengan bantuanzooming agar memiliki akurasi yang baik.Proses marking dilakukan dengan metode LeastSquare Matching (LSM). Dalam prosesnya,Marking dan Referencing dapat dilakukansecara bersamaan.

Model tiga dimensi yang akan dihasilkannantinya masih dalam ukuran model, sehinggadimensi ukuran obyek perlu disesuaikandengan ukuran obyek sebenarnya di lapangansebelum dilakukan perhitungan volume. Makaselanjutnya perlu dilakukan proses scaling yangberfungsi memberikan satuan pada ukuranobyek. Proses scaling dilakukan denganmemasukan jarak antara dua titik yang telahdiketahui jarak sebenarnya dilapangan ke titikyang sama. Proses orientasi relatif danabsolut pada pengolahan ini dilakukandengan menggunakan bundle adjustment.

Gambar 7 : Proses Scaling

scaling menggunakan dua titik marking

Page 8: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

pada obyek dan memasukkan informasi jarakseperti terlihat pada gambar diatas jarakdimasukan pada kolom menu distance. Hasildari proses ini adalah koordinat model 3Dobyek memiliki satuan.

III.3.5.3 Pembentukan Model 3DSetelah foto terorientasi dan telah

ditandai titik-titik yang akan di modelkanmelalui tahapan Marking dan Referencing,maka selanjutnya adalah membuat model 3dimensi obyek. Pembuatan model 3D diawalidengan munculnya kotak dialog processingseperti gambar berikut :

Gambar 8 : Kotak dialog Processing

Ada empat tahapan proses yangmuncul pada proses pembentukan 3D yaituOrientation, Global Optimization, SelfCalibration, dan Reference checker.Orientation adalah proses penentuan posisidan orientasi relatif dari kamera pada saatmelakukan pemotretan. Global Optimizationadalah proses pengoptimalan danmeminimalisasikan kesalahan yang terjadipada titik marking, pembentukan model 3D,penentuan sudut, serta posisi kamera.Sedangkan dua tahapan selanjutnya, Self-calibration dan Reference Checker tidakdilakukan dalam pengolahan data penelitianini.

Pada kotak dialog processing terdapatempat macam Audit. Audit Summary untukmemberikan keterangan kualitas dari projectyang akan diproses. Audit Overviewmenginformasikan mengenai kualitaskeseluruhan foto dan jumlah titik referensiyang dipakai. Audit Photo untuk memberikaninformasi yang terdapat pada masing-masingfoto yang mencakup jumlah minimal,maksimal, dan rata-rata untuk titik padamasing-masing foto, cakupan area masing-masing foto, dan fidusial tiap foto. AuditPoints menginformasikan kualitas titik 3Dyang terbentuk dari foto yang mencakupjumlah minimum, maksimum, dan rata-ratauntuk perpotongan berkas sinar tiap titik, sudutperpotongan berkas sinar, dan ray tigtness(tidak memotongnya berkas) serta jumlahpersentase titik pada suatu foto dan kedua foto.

Jika proses dapat dilakukan, maka obyek

akan membentuk model 3D seperti berikut :

Gambar 9 : Hasil pemodelan 3D obyek

Sebagai tambahan, titik-titik MarkingPoint yang dihasilkan berkualitas atau tidakdapat dilihat pada Total Error : Log Scaleberupa grafik kesalahan berisi diagrambatang dimana setiap batangnya menunjukkanakumulasi kesalahan pembentukan model3D yang dihasilkan memiliki nilaidibawah satu piksel.

Gambar 10: Report Prosessing

Proses 3D Scale and RotationTerdapat empat project pengolahan yang

dikerjakan dalam penelitian ini yaitu:1. Data boundary yaitu obyek di foto dari

samping.2. Data epoch pertama keadaan obyek tidak

tersi air.3. Data epoch kedua keadaan obyek terisi

air 10 liter4. Data epoch ketiga keadaan air terisi air

15 literMasing-masing dari project tersebut

diolah dengan melaui tahapan-tahapansebelumnya yaitu proses idealize, marking,referencing, scaling dan Processing 3D.Maka selanjutnya adalah membuat setiapproject memiliki sistem koordinat yang samasupaya setiap project dapat digabungkan kesatu window atau satu project pada softwaresurpac vision.

Dengan menggunakan titik kontrol yangdiletakkan diluar obyek yaitu titik P1,P2 danP3 yang sebelumnya sudah dihitung koordinatlokalnya menggunakan data jarak setiapsisinya, maka selanjutnya nilai koordinta titiktersebut akan di input kan ke setiap project

Page 9: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

dengan menggunakan bantuan 3D scale andRotation. Contoh seperti gambar berikut:

Gambar 11 : Proses 3D Scale and Rotation

Setelah semua project memiliki sistemkoordinat yang sama maka semua projectdapat digabungkan dengan memilih openmerge project pada software PhotomodellerScanner kemudian add project pilihlah semuaproject yang akan , seperti gambar dibawah ini:

Gambar 12: Kotak dialog Open Merge Project

Pilih add project dan pilih project manasaja yang akan digabung. Setelah prosesini selesai maka project akan tampakseperti gamba berikut :

Gambar 13 Gabungan semua Project

Pada gambar diatas terlihat adabeberapa titik di dalam dimensi obyek, itumerupakan sampel tinggi setiap epochyang telah digabungkan menjadi satuproject. Dapat terlihat didalam dimensipenampungan air terdapat titik-titik tinggidari masing-masing epoch.

Penentuan volumePerhitungan volume air

menggunakan software Surpac Visiondimana metode yang digunakan dalamperhitungan air adalah metode Cut andFill. Sehingga didapatkan selisih volumeantara foto epoch pertama dengan fotoepoch kedua, foto epoch pertama denganfoto epoch ketiga dan foto epoch keduadengan foto epoch ketiga. Prosespenentuan volume meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:Editing pada software surpac vision

Sebelum menentukan volume panggilterlebih dahulu semua file yang telah disimpan dalam bentuk .CSV ke surpacmaka file .CSV akan berubah menjadi file.Str seperti gambar berikut :

Gambar 14 : Koordinat obyek file .Str (dimensi)

Hasil penentuan volume metode cut and fillSyarat untuk menghitung volume dengan

metode cut and fill adalah first DTM yaituDTM yang dijadikan dasar atau dalam kasusini permukaan air bagian bawah, yang keduaadalah second DTM bagian atas permukaanair dan yang ketiga adalah batas dari DTMtersebut dalam hal ini adalah boundary yaituluas keliling obyek tersebut. semua syarattersebut akan diminta dalam kotak dialogpenentuan volume seperti gambar berikut :

Page 10: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Gambar 15 : Kotak dialog perhitungan volume

Setelah proses ini akan didapatkan volumeantar epoch seperti berikut dalam format .not :

Hasil penentuan volume antara epoch 1 danepoch 2. Pada gambar 3.28 dibawah ini, bagianyang dilingkari dengan batas warna merah adalahhasil dari perhitungan selisih antara DTM epoch 1dan DTM epoch 2.

Gambar 16 : Hasil perhitungan volumeepoch 1dan 2

Hasil Penentuan volume antara epoch 2dan epoch 3. Pada gambar 3.29 dibawah ini,bagian yang dilingkari dengan batas warnamerah adalah hasil dari perhitungan selisihantara DTM epoch 2 dan DTM epoch 3.

Gambar 17 Hasil perhitungan volume epoch 2dan 3

Hasil penentuan volume antara epoch 1dan epoch 3. Pada gambar 3.30 dibawah ini,bagian yang dilingkari dengan batas warnamerah adalah hasil dari perhitungan selisihantara DTM epoch 1 dan DTM epoch 3.

Gambar 18: Hasil perhitungan volume epoch 1dan epoch 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Hitungan KalibrasiKalibrasi kamera yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan metode in fieldcalibration. Proses kalibrasi dilakukandengan memotret pattern kalibrasi berupakumpulan titik berjumlah 100 dengan empattitik diantaranya merupakan titik kontrol.Perangkat lunak akan mengenali titik-titiktersebut secara automatic marking, kemudiandilanjutkan dengan proses automaticreferencing untuk orientasi. Hasil kalibrasiditerima apabila nilai RMS total pada saatproses kalibrasi kurang dari satu piksel.Adapun nilai RMS total hasil kalibrasikamera yang diperoleh adalah 0,243 pixels.

Gambar 19: Pattern Grid Kalibrasi Kamera

Data yang tertera pada Tabel 4.1menunjukkan data hasil penghitunganparameter kalibrasi menggunakanperangkat lunak PhotoModeler Scanner.Xp dan Yp merupakan nilai titik pusat foto(principal point), sedangkan K1, K2,K3merupakan nilai distorsi radial lensa kamera,dan P1,P2 merupakan nilai distorsitangensial.

Page 11: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Tabel 1: Hasil penghitungan kalibrasi kamera

Hasil Perhitungan Koordinat Titik KontrolPembuatan titik diluar obyek berjumlah

tiga buah titik yaitu P1,P2 dan P3 dan didesainberbentuk segitiga dengan jarak yang diukurmenggunkan pita ukur yang kemudiandihitung koordinatnya menggunakan rumussegitiga. Hasil adalah seperti pada tabelberikut :

Tabel 2: Hasil perhitungan Koordinat titik kontrol

Titik kontrol di letakkan di luar obyek halini dengan tujuan untuk mengikat setiap epochpemotretan dengan catatan setiap epoch harusterlihat titik kontrol yang sama dan jugadengan menggunakan nilai koordinat titikP1,P2 dan P3 akan mengubah sistem koordinatfoto ke sistem koordinat tanah hal ini sekaligusmerotasi arah sumbu X,Y dan Z pada modeltiga dimensi obyek karena arah sumbu X,Ydan Z pada model tiga dimensi obyek akanmengikuti sudut pandang kamera terhadapobyek. seperti pada gambar berikut :

Gambar 20: Pengaruh input koordinat hitunganke model 3D obyek

Pada gambar bagian kiri adalah obyek yangdihasilkan langsung dari pemotretan jarak dekat sedangkangambar bagian kanan adalah obyek telah dirotasimenggunakan tiga titik koordinat yang telah diketahui nilaikoordinatnya yaitu P1,P2 dan P3. Dari kedua gambar diatasdapat dilihat yang membedakannya adalah bukan hanya sudutpandang dari obyek tetapi nilai dari tiap titik telah mengalamitransformasi. Pembuatan titik kontrol di luar obyek inibermaksud agar setiap epoch memiliki satu sistem koordinat

karena setiap epoch diolah dalam project yang berbedayang memiliki koordinat model tiga dimensi masing-masing namun meskipun demikian ukuran sebenarnyapada obyek tidaklah berubah oleh karena itu denganmembuat setiap project memiliki sistem koordinatyang sama maka selisih volume antar epoch dapatdihitung.

Hasil PemotretanKamera yang digunakan dalam penelitianadalah kamera DSLR Canon 600D yang

memiliki sensor dengan dimensi 22.3 mm x14.9 mm CMOS sensor dengan totalpixels 18.7 juta. Ukuran citra hasilpemotretan menggunakan kamera tersebutadalah 5184 x 3456 piksel. Ada dua jenis datayang dibedakan dalam penelitian ini yaitu databoundary dan data epoch.Data Boundary

Data boundary adalah data luas kelilingobyek atau batas yang digunakan untukmelakukan perhitungan volume metode cut and

fill pada obyek penampungan air. Data ini jugamembentuk tiga dimensi pada obyek berupa titik-titik. Data boundary didapatkan dengan caramenempelkan target retro ke sisi obyek. berikutadalah contoh gambar data boundary :

Gambar 21 Boundary Obyek

Parameter Kamera DSLR Nikon D600

Panjang fokus (mm) 18.284052

Xp (mm) 11.168515

Yp (mm) 7.697912

K1 5.391e-004

K2 -1.114e-006

K3 0.000e+000

P1 6.912e-005

P2 1.686e-004

Namatitik Sudut

Jarak(cm) X Y Z

P1 58.47903889 556.8513852 556.8513852 1080.4

P2 60.38825556 500 500 1077.6

P3 61.13270556 574.8180258 479.408181 1079.5

P1

Page 12: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Data EpochPada penelitian ini yang dimaksud dengan

data epoch adalah keadaan obyek ataupenampungan air yang berisi volume air denganukuran yang telah terukur menggunakan liter airyang standart, yang nantinya akan dibandingkandengan volume dari pengukuran epochmenggunakan kamera DSLR. Terdapat tigakeadaan volume dalam penelitian ini yaituselisih antara epoch 1 dengan epoch 2 yaitusebesar 10 liter, selisih epoch 2 dengan epoch 3yaitu sebesar 5 liter air dan selisih antar epoch 1dengan epoch 3 yaitu sebesar 15 liter air. SetiapProject epoch mempunyai 10 titik yangdihasilkan yaitu 3 titik kontrol dan 7 titikketinggian permukaan air. berikut adalah contohhasil koordinat epoch :

Gambar 22 Hasil Koordinat epoch 1

Tabel 3 Koordinat epoch 1

Tabel 3 diatas adalah hasil koordinat dari dataepoch 1. Point 1,7 dan 13 adalah titik kontroldiluar obyek penampungan sedangkan titikyang lainnya adalah sampel tinggi yang beradadi dalam obyek.

Kualitas Titik 3DAnalisis presisi data koordinat foto

dilakukan pada masing-masing objek bangunruang. Analisis presisi dilakukan denganmemperhatikan nilai piksel residual serta ujistatistik untuk melihat adanya kesalahan kasar.Informasi nilai maximal residual dapat dilihatpada report proses perangkat lunakPhotomodeler Scanner.

Analisis presisi dengan uji statistikdilakukan setelah koordinat hasil pengolahanfoto didapat, yaitu dengan menggunakansimpangan baku masing- masing objek bangunruang (σ). Rentang kepercayaan yangdigunakan adalah ±2σ atau sebesar 95%.berikut ini adalah contoh analisa dari hasilkoordinat epoch 1 :

Tabel 4 Analisa presisi koordinat 3D Epoch 1

Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwasemua nilai simpangan baku dari masing-masingkomponen titik 3D balok berada pada toleransipengukuran sebesar ±2σ. Begitu juga dengan nilaiRMS residual. Untuk presisi koordinat x terdapatsatu titik berada di luar rentang kepercayaan yaitupada point ke 13, untuk presisi koordinat yterdapat dua titik yang berada diluar rentankepercayaan yaitu pada point 1 dan 7 dan untukkoordinat z semua titik berada diluar rentankepercayaan dan kesalahan presisi rata-ratasebesar ± 1mm.

IDPoint X(cm) Y(cm) Z(cm)

1 575.1322 479.3415 107 556.8514 556.8514 10

13 500 500 1019 550.3323 509.6774 20.4203725 528.4228 518.7414 20.8473331 556.4278 523.6409 20.6055537 546.5163 498.6019 20.60443 531.586 503.8344 20.8751449 542.5036 530.1223 20.6846755 557.9465 506.7845 20.48062

Keterangan X (cm) Y (cm) Z (cm)

Maksimum 0.07600 0.06865 0.1102

Minimum 0.02162 0.02024 0.09153

StandartDeviasi

0.019362185

0.017869523

0.005711197

RentanKepercayaan2σ

-0.03872437< σXi

<0.038724

37

-0.035739046< σYi <0.0357390

46

-0.011422393< σZi <0.0357390

46

RMSResidual

- 0.391<σRMSresiduali<0.391

Page 13: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Penentuan Volume Hasil Metode FotogrametriJarak Dekat

Penentuan volume data epoch 1 dan epoch 2Volume ditentukan menggunakan software

surpac vision dengan menjadikan epoch 1 sebagaifirst DTM dan epoch 2 sebagai second DTM makaselisih kedua data tersebut akan diketahui nilaivolumenya. Dimana selisih antara epoch 1 denganepoch 2 adalah sebesar 10 liter air yang diukurmenggunakan takaran liter air, denganmemasukan volume air sebesar 10 liter airmenggunakan takaran air maka data ini akandijadikan pembanding terhadap hasil dariperhitungan volume menggunakan surpac denganmetode cut and fill. Hasil dapat dilihat padagambar 4.9 berikut :

Gambar 23 Penentuan volume data epoch 1 dan 2

Gambar 24 Hasil perhitungan volume pada Surpac

Analisa Perbandingan HasilUntuk menguji kualitas besarnya nilai

volume dari data yang didapat menggunakanmetode fotogrametri jarak dekat dengan, makadiperlukan volume pembanding yang dianggapbenar. volume yang dianggap benar adalahdata takaran liter air dan data yang dihitungsecara matematis dengan datanya yang diukurlangsung terhadap obyek. Hasil volume akanditampilkan pada tabel 4.10 berikut :

Tabel 5 Perbandingan tinggi dasar air

Berdasarkan tabel 4.10 diatas terdapat dua hasiltinggi yaitu tinggi pengukuran manual didapatdengan menggunakan roll meter dengan mengukurkenaikan permukaan air dan tinggi rata-rata yangdidapat dari meletakkan titik-titik target diataspermukaan air selisih antara kedua data tersebuttidak jauh berbeda. Namun jika dilihat dari rentankepercayaan hanya ada satu tinggi titik yangmemiliki akurasi yang baik yaitu pada tinggi epoch2 ke epoch 3 dengan besar selisih 0.34570979cmdimana volume antara kedua epoch tersebut palingkecil dari yang lainnya yaitu sebesar 5 liter air.Sedangkan selisih tinggi yang paling besar yaitupada tinggi antara epoch 1 dan epoch 3 denganbesar selisih 1.05201734cm dimana volume antarakedua epoch tersebut sebesar 15 liter air.

Tabel 6 Perbandingan hasil volume

Berdasarkan tabel 4.11 diatas terdapat tigahasilperbandingan data yaitu 1) Selisih antaravolume dalam liter dengan volume hitunganmatematis. 2) Selisih antara volume dalamliter dengan volume hasil metode fotogrametrijarak dekat. 3) Selisih antara volume hitunganmatematis dengan volume hasil metodefotogrametri jarak dekat.

Berdasarkan hasil penelitian ini, besarselisih volume 1, volume 2 dan volume 3

Nama

Selisihvolume

dalam literdenganvolume

hitunganmatematis

(liter)

Selisihvolume dalamliter denganvolume hasilFotogrametriJarak Dekat

(liter)

Selisih volumematematis

dengan volumehasil

FotogrametriJarak Dekat

(liter)

Volume 1 0.275336 0.35341 0.078074

Volume 2 0.188536 0.399 0.210464

Volume 3 0.463872 0.7525 0.288628

Nama

TinggiPengukuran

Manual(cm)

Rata-ratatinggi hasilpemotretan

(cm)

Selisih(cm)

epoch 1 ke 2 10.1 9.754290214 0.34570979

epoch 2 ke 3 5.1 4.393692443 0.70630756

epoch 1 ke 3 15.2 14.14798266 1.05201734Standartdeviasi (σ) 0.2883702Rentankepercayaan2σ 0.57674041

Page 14: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

mengalami kenaikan selisih secara konstanuntuk selisih volume hasil metodefotogrametri jarak dekat dikarenakan tiap dataepoch diikatkan ke titik kontrol diluar obyekdimana semakin jauh jarak vertikalpermukaan air atau data epoch dengan titikikat yang berada diluar obyek maka selisihvolume yang dihasilkan semakin besar.Namun perbedaaannya dapat dilihat padahasil volume dalam literan dengan hasilvolume matematis (1) dimana kesalahan akansemakin besar apabila volume dalam obyeksemakin besar, selisih volume yang palingkecil terdapat pada volume 2 dengan selisih 5liter air.

PENUTUPSetelah melakukan penelitian dan

diperoleh hasil akhirnya kemudian dilakukananalisa terhadap hasilnya. dapat ditarikkesimpulan dan saran adalah sebagai berikut.Kesimpulan1. Hasil perhitungan volume bangun ruang

sederhana menggunakan metodefotogrametri jarak dekat menggunakansoftware Surpac vision metode cut andfill dengan volume 1 adalah selisihantara epoch 1 dengan epoch 2 sebesar10.35341 liter, volume 2 adalah selisihantara epoch 2 dengan epoch 3 sebesar5.399 liter dan volume 3 adalah selisihantara epoch 1 dan epoch 3 sebesar15.7525 liter.

2. Selisih volume antara perhitungan matematisdengan penentuan volume metode fotogrametrijarak dekat adalah untuk volume 1 dengan isi10 liter atau 10000 cm³ air adalah sebesar0.078074 liter atau 78.074 cm³, selisih volume 2dengan isi 5 liter atau 5000 cm³ air adalah0.210464 atau 210.464 cm³ dan volume 3 denganisi 15 liter atau 15000 cm³ air 0.288628 liter atau288.628 cm³.

3. Obyek yang difoto dari tampak atas, setelahsistem koordinatnya diubah dari sistem koordinatmodel 3D obyek menjadi sistem koordinat tanahatau kartesian 3D akan memilki ketelitian yangkurang baik untuk nilai vertikalnya, hal inikarena kamera hanya dapat membuat fokus yangbaik pada permukaan air atau data epoch tetapifokus yang kurang baik pada titik ikat untuk tiapepoch yang berada diluar obyek dalam satu kalipemotretan.

4. Semakin baik pada saat melakukanmarking point , maka semakin baikpula kualitas koordinat tiga dimensiobyek.

SARAN1. Pada saat pemotretan usahakan

ditempat yang memiliki intensitas

cahaya yang baik, karena cahayaakan mempengaruhi kualitas potoyang akan diolah.

2. Total Root Mean Square yangdihasilkan nilainya harus dibawahsatu piksel. Selain untukmenghasilkan akurasi yang baik,juga untuk menghindari perambatankesalahan pada proses selanjutnya.

3. Melakukan proses Marking andReferencing dengan teliti karenaproses ini dilakukan dengan caramanual pada software sehinggamempengaruhi hasil.

REFERENSI

Atkinson, K.B., 1996, Close RangePhotogrammetry and Machine Vision,Whitles Publishing, United Kingdom.

Bungaran, Roy. 2012. Penentuan BangunRuang Sederhana Menggunakan MetodeFotogrametri Jarak Dekat. Skripsi.Jurusan Teknik Geodesi. ITN. Malang

Danurwendi, Cahaya. 2012. PemanfaatanFotogrametri Rentang Dekat Dalambidang Arsitektur Lansekap. Skripsi.Jurusan Teknik Geodesi. ITB.Bandung.

Faridh, Habibi. 2013. Penggabungan Modeldan Ekstraksi dengan Teknik CloseRange Fotogrametry MenggunakanKamera IP. Skripsi. Jurusan TeknikGeodesi Fakultas Teknik Sipil danPerencanaan ITN, Malang.

Fraser, C, S. 1998B. AutomatedProcesses In Digital Photogrammetric

Calibration, Orientation, andTriangulation, Digital Signal,Processing,8:277-283.

Harvey, Bruce R. 1993. Monograph 13Practical Least Squares. School of

Surveying. University Of New SouthWales. Australia.

Ikawati N. 2012. Analisis KetelitianPergeseran Titik Target TerhadapVariasi Resolusi Foto Pada TeknikFotogrametri Jarak Dekat. Skripsi.Jurusan Teknik Geodesi Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Nugroho, Daniel Adi. 2003. Pembuatan ModelPermukaan Digital Dari Sumber CitraAster Secara Semi Otomatis. Skripsi.Jurusan Teknik Geodesi FakultasTeknik Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Prastyo, A.D., dkk. Aplikasi FotogrametriJarak Dekat Untuk Pemodelan 3DCandi Gedong Songo. Jurusan Teknik

Page 15: yang digunakan untuk mengukur obyek dengan jarak kurang ...

Geodesi Fakultas Teknik UniversitasDipenogoro. Semarang.

Sahdan, A.Y. 2006. PenggunaanPenyepadanan Imej Berdasarkankawasan Dalam Fotogrametri JarakDekat Bagi Pengukuran PermukaanStruktur. Fakulti Kejuruteraan Awam.Johor: Universiti Teknologi Malaysia.

Soeta’at. 1994. Diktat Fotogrametri Analitik.Jurusan Teknik Geodesi FakultasTeknik Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.