KARAKTERISASI DAN PEMURNIAN XILANASE DARI BAKTERI RAYAP Reticulitermes santonesis
Xilanase
-
Upload
siti-jari-handayani -
Category
Documents
-
view
79 -
download
7
Transcript of Xilanase
![Page 1: Xilanase](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082323/55cf985e550346d033973c28/html5/thumbnails/1.jpg)
Enzim Xilanase
Xilanase à kelompok enzim yang memiliki kemampuan menghidrolisis hemiselulosa dalam
hal ini ialah xilan atau polimer dari xilosa dan xilo-oligosakarida.
Hemiselulosa merupakan karbohidrat dengan bobot molekul lebih rendah dari pada selulose
dan tersusun atas satuan-satuan gula mylase dan hexosa. Polimer hemiselulosa terdiri dari
monomer gula yg dikelompokkan pada hexosa (glukosa, manosa, dan galaktosa), mylase
(xilosa, arabinopiranosa, arabinofuranosa), asam heksuronat, dll.
Xilanase umumnya merupakan protein kecil dengan berat molekul antara 15.000-30.000
Dalton, aktif pada suhu 55 oC dengan pH 9 (Yang et al., 1988; Yu et al., 1991). Pada suhu 60 oC dan pH normal, xilanase lebih stabil (Tsujibo et al., 1992;Cho-Goo et al., 1996).
Xilanase dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat yang dihidrolisis, yaitu β-xilosidase,
eksoxilanase, dan endoxilanase.
1. β-xilosidase, yaitu xilanase yang mampu menghidrolisis xilo-oligosa-karida rantai
pendek menjadi xilosa. Aktivitas enzim akan menurun dengan meningkatnya rantai
xilo-oligosakarida. Xilosa selain merupakan hasil hidrolisis juga merupakan inhibitor
bagi enzim β-xilosidase. Sebagian besar enzim β-xilosidase yang berhasil dimurnikan
masih menunjukkan adanya aktivitas transferase yang menyebabkan enzim ini kurang
dapat digunakan mylase penghasil xilosa.
2. Eksoxilanase mampu memutus rantai polimer xilosa (xilan) pada ujung reduksi,
sehingga menghasilkan xilosa sebagai produk utama dan sejumlah oligosakarida
rantai pendek. mylasei dapat mengandung sedikit aktivitas transferase sehingga
potensial dalam mylase penghasil xilosa.
3. Endoxilanase mampu memutus ikatan β 1-4 pada bagian dalam rantai xilan secara
teratur. Ikatan yang diputus ditentukan berdasarkan panjang rantai substrat, derajad
percabangan, ada atau tidaknya gugus substitusi, dan pola pemutusan dari enzim
hidrolase tersebut.
![Page 2: Xilanase](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082323/55cf985e550346d033973c28/html5/thumbnails/2.jpg)
PRODUKSI XILANASE DARI MIKROORGANISME
Jenis mikroorganisme yang sudah umum menghasilkan xilanase ialah jamur dan bakteri.
Peranan Xilanase
1. Biokonservasi limbah pertanian. Semakin banyaknya limbah yang mengandung
bahan berlignoselulose seperti: jerami, onggok (ampas mylase, garut), bonggol dan
kulit jagung, sabut serta tandan kosong kelapa sawit, bagase tebu, dan lain
sebagainya.
2. Pemanfaatan Xilanase untuk Proses Pembuatan Kertas. Pada pembuatan kertas,
xilanase digunakan untuk menghilangkan hemiselulosa dalam proses bleaching.
mylasei sebagai pengganti cara kimia sehingga pencemaran racun limbah kimia akan
dihindari dan lebih murah. Pada pemutihan kertas digunakan Khlorin yang bersifat
racun dan menjadi sumber pulusi di perairan.
3. Pemanfaatan Xilanase untuk Gula Xilosa. Xilanase juga dapat digunakan untuk
menghidrolisis xilan (hemiselulosa) menjadi gula xilosa. Gula xilosa banyak
digunakan untuk konsumsi penderita diabetes. Di Malaysia gula xilosa banyak
digunakan untuk campuran pasta gigi karena dapat berfungsi memperkuat gusi.
4. Pemanfaatan Xilanase untuk Makanan Ternak. Campuran makanan ayam boiler
dengan xilanase yang berasal dari T. longibrachiatum ternyata mampu mengurangi
![Page 3: Xilanase](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082323/55cf985e550346d033973c28/html5/thumbnails/3.jpg)
viskositas pencernaan, sehingga meningkatkan pencapaian berat dan efisiensi
konversi makanan.
5. Pemanfaatan Xilanase untuk Makanan dan Minuman. Xilanase dapat juga
digunakan untuk menjernihkan juice, ekstraksi kopi, minyak nabati, dan pati.
Kombinasi dengan selulase dan pektinase dapat untuk penjernihan juice dan
likuifikasi buah dan sayuran.
6. Pemanfaatan Xilanase untuk Meningkatkan Kualitas Roti. Efisiensi xilanase
dalam perbaikan kualitas roti yang telah dilakukan, yaitu xilanase yang berasal dari
Aspergillus niger var awamori yang ditambahkan ke dalam adonan roti menghasilkan
kenaikan volume spesifik roti dan untuk lebih meningkatkan kualitas roti maka perlu
dilakukan kombinasi penambahan mylase dan xilanase
Xilanase merupakan enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis xilan (hemiselulosa)
menjadi xilo-oligosakarida dan xilosa. Xilanase dapat dihasilkan oleh mikroba melalui proses
fermentasi. Aplikasi xilanase untuk industri di antaranya untuk industri pangan, pakan, dan
pemutih bubur kertas/pulp. Penggantian penggunaan klor dengan enzim xilanase untuk
pemutihan pulp telah memberikan peluang untuk aplikasi bioteknologi dan sekarang telah
digunakan pada beberapa pabrik kertas (Bourbonnais et al. 1997, Beg et al. 2000). Xilanase
dapat dihasilkan oleh mikroba melalui proses fermentasi, yang biasanya dihasilkan oleh
bakteri atau khamir. Untuk pembuatan kertas diperlukan xilanase yang bersifat termostabil
dan tahan pada pH alkali. Xilanase komersial untuk proses pemutihan pulp telah mulai
dipasarkan. Namun demikian
semua enzim komersial ini masih
belum memenuhi kriteria ideal
yang dibutuhkan untuk aktivitas
enzimatik yang diperlukan, yaitu
aktivitas optimum pada pH 10
dan suhu lebih dari 90oC
(Kulkarni dan Rao 1996). Oleh
karena itu, masih diperlukan
upaya untuk mencari galur
![Page 4: Xilanase](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082323/55cf985e550346d033973c28/html5/thumbnails/4.jpg)
mikroba unggul yang tahan pada pH dan suhu tinggi (alkalofilik termofilik), atau setidaknya
tahan pada pH tinggi.
Preparasi larutan xilanase. Streptomyces sp. SKK1-8 diremajakan pada cawan petri berisi
media agar-agar xilan (mengandung 1 % ekstrak khamir, 10,3 % sukrosa dan 0,5%
birchwood xilan), diinkubasi pada suhu kamar selama 4 hari sampai terbentuk spora
(sporulasi). Sebanyak 3 cockborer kultur padat Streptomyces sp. SKK1-8 tersebut
diinokulasikan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml media cair xilan, diinkubasikan pada
suhu kamar selama 10 hari dengan pengocokan (150 rpm). Ekstrak kasar enzim diperoleh
dengan mensentrifugasi kultur pada 10,000 rpm selama 10 menit pada suhu 4oC.
Pengujian aktivitas xilanase. Aktivitas xilanase diukur dengan mendeteksi gula
pereduksi yang terbentuk menggunakan metode Miller [6]. Xilosa digunakan sebagai standar
untuk penghitungan aktivitas xilanase. Satu unit aktivitas xilanase dinyatakan sebagai
banyaknya enzim yang diperlukan untuk menghasilkan 1 μmol gula xilosa dari substrat
birchwood xilan permenit pada kondisi suhu 50oC, pH 6,0. Kadar protein diukur
menggunakan metode Bradford
Disusun oleh:
Rosihan Azwar (24030111130048)
Oriesta Asna Syah (24030111130052)
Nindy Kusumaningtyas (24030111130055)
Jari Siti Handayani (24030111130056)
Diana Amrina Rosyada (24030111130057)
Martina Widhi Hapsari (24030111130058)
Anis Masiati (24030111130059)
![Page 5: Xilanase](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082323/55cf985e550346d033973c28/html5/thumbnails/5.jpg)
Kondisi pH optimum xilanase tergantung pada struktur konformasi asam-asam amino
yang terdapat dibagian sisi aktif xilanase, berupa asam glutamat posisi 79 (Glu 79) dan 170
(Glu 170) (Sansen et al, 2004). Asam amino Glu 79 danGlu 170 sebagai gugus katalitik
xilanase berperan sebagai nukleofil dan elektrofil (Sansen et al,2004). Glu 79 berperan
sebagai nukleofil yang akan menyerang atom karbon pada xilan yang memiliki ikatan (1,4)-
β-glikosidik. Sedangkan Glu 70 bertindak sebagai elektrofil yang akan tertarik ke atom
bermuatan negatif, dalam hal ini yaitu –OR pada xilan (sesuai mekanisme gambar diatas).
Selanjutnya terjad polarisasi dan terjadi regangan didalam substrat (xilan) sehingga mudah
dipecah menjadi β-D-xilosa