xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi...

23

Click here to load reader

Transcript of xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi...

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

TUGAS MAKALAH INDIVIDU PENGANTAR ILMU HUKUM

TENTANG HUKUM PERDATA

DISUSUN OLEH :

FRIHANDA MIFTAH ILHAMINPM : 1241173301028PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)PRODI ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG (UNSIKA)2012

Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke khadirat Allah SWT, karena

atas perkenannya tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan. Tidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta

para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai akhir zaman.

Tugas ini guna melengkapi nilai dan materi yang telah di tentukan pada

semester satu ini. Tugas ini, merupakan Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum tentang

penyusunan Makalah mengenai Hukum Perdata Indonesia.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapatkan petunjuk serta

pelajaran yang bermanfaat bagi penulis. Tugas yang sederhan ini jauh dari

sempurna, penulis mengharapkan kritik atau saran dari pembaca guna untuk

memperbaiki kekurangan kekurangan tugas ini.

Demikian Makalah ini disusun dengan harapan. Mudah-mudahan guna dan

manfaat bagi kita semua khususnya insan pencipta dunia pendidikan dan penulis

sangat selalu berharap mudah-mudahan Allah selalu meridhai kita semua.

Amiin...

Karawang, Januari 2013

Frihanda Miftah Ilhami

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ................................................................................... 1

1.2 . Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 . Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hukum .............................................................................. 2

2.2. Pengertian Hukum Perdata ................................................................ 2

2.3. Sejarah Hukum Perdata ..................................................................... 3

2.4. Keadaan Hukum Perdata di Indonesia ............................................... 5

2.5. Sistematika Hukum Perdata ............................................................... 7

2.6. Contoh- contoh Kasus Hukum Perdata .............................................. 9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 12

3.2. Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Hukum perdata adalah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku

setiap orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang

timbul dalam pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga atau Hukum

perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar perorangan di dalam

masyarakat luas. Hukum perdata merupakan hukum yang sangat berkaitan dengan

hubungan antar orang – perorangan, seperti misalnya hukum perkawinan yang

mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan perkawinan yang didalamnya

berupa perkawinan yang sah dan tidak sah, hubungan hukum antara suami dan istri,

hubungan hukum antara wali dan anak, harta benda dalam perkawinan, perceraian,

serta akibat-akibat hukumnya ; hukum kewarisan. Dan juga mengatur masalah

kebendaan dan hak-hak atas benda, aturan mengenai jual-beli, sewa-menyewa,

pinjam-meminjam, persyarikatan ( kerja sama bagi hasil ), pengalihan hak, dan

segala yang berkaitan dengan transaksi.

1.2. Rumusan masalah.

a. Apa pengertian Hukum

b. Apa pengertian Hukum Perdata

c. Apa contoh Kasus Hukum perdata

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud Hukum perdata

b. Untuk mengetahui arti Pengertian Hukum terlebih dahulu

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hukum

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah

laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek

terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum

mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.

Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum

sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan

tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan

menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,

kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.

Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses

pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang

berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang

tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

2.2. Pengertian Hukum Perdata

Yang dimaksud dengan Hukum Perdata ialah hukum yang mengatur hubungan

antara perorangan di dalam masyarakat.

Perkataan Hukum Perdata dalam arti yang luas meliputi semua Hukum Privat

materiil dan dapat juga dikatakan sebagai lawan dari Hukum Pidana

Untuk Hukum Privat materiil ini ada juga yang menggunakan dengan perkataan

Hukum Sipil, tapi oleh karena perkataan sipil juga digunakan sebagai lawan dari

militer maka yang lebih umum digunakan nama Hukum Perdata saja, untuk segenap

peraturan Hukum Privat materiil (Hukum Perdata Materiil).

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Dan pengertian dan Hukum Privat (Hukum Perdata Materiil) ialah hukum yang

memuat segala peraturan yang mengatur hubungan antar perseorangan di dalam

masyarakat dan kepentingan dari masing-masing orang yang bersangkutan. Dalam

arti bahwa di dalamnya terkandung hak dan kewajiban seseorang dengan sesuatu

pihak secara timbal balik dalam hubungannya terhadap orang lain di dalam suatu

masyarakat tertentu.

Disamping Hukum Privat Materiil, juga dikenal Hukum Perdata Formil yang

lebih dikenal sekarang yaitu dengan HAP (Hukum Acara Perdata) atau proses

perdata yang artinya hukum yang memuat segala peraturan yang mengatur

bagaimana caranya melaksanakan praktek di lingkungan pengadilan perdata.

Di dalam pengertian sempit kadang-kadang Hukumi Perdata ini digunakan

sebagai lawan Hukum Dagang.

Definisi Menurut para Ahli1. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan

Hukum yang mengatur kepentingan warga negara perseorangan yang satu dengan

perseorangan yang lainnya.

2. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H.

Hukum yang mengatur kepentingan perseorangan yang satu dengan perseorangan

yang lainnya.

3. Sudikno Mertokusumo

Hukum antar perseorangan yang mengatur hak dan kewajiban perseorangan yang

satu terhadap yag lain didalam lapangan berkeluarga dan dalam pergaulan

masyarakat.

4. Prof. R. Soebekti, S.H.

Semua hak yang meliputi hukum privat materiil yang mengatur kepentingan

perseorangan.

2.3. Sejarah Hukum Perdata yang Berlaku di IndonesiaSejarah membuktikan bahwa Hukum Perdata yang saat ini berlaku di

Indonesia, tidak lepas dari Sejarah Hukum Perdata Eropa.

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Bermula di benua Eropa, terutama di Eropa Kontinental berlaku Hukum

Perdata Ramawi, disamping adanya Hukum tertulis dan Hukum kebiasaan

setempat. Diterimanya Hukum Perdata Romawi pada waktu itu sebagai hukum asli

dari negara-negara di Eropa, oleh karena keadaan hukum di Eropa kacau-balau,

dimana tiap-tiap daerah selain mempunyai peraturan-peraturan sendiri, juga

peraturan setiap daerah itu berbeda-beda.

Oleh karena adanya perbedaan ini jelas bahwa tidak ada suatu kepastian

hukum. Akibat ketidak puasan, sehingga orang mencari jalan kearah adanya

kepastian hukum, kesatuan hukum dan keseragaman hukum.

Pada tahun 1804 atas prakarsa Napoleon terhimpunlah Hukum Perdata dalam

satu kumpulan peraturan yang bemama Code Civil des Francais yang juga dapat

disebut Code Napoleon", karena Code Civil des Francais ini adalah merupakan

sebagian dari Code Napoleon

Sebagai petunjuk penyusunan Code Civil ini dipergunakan karangan dari

beberapa ahli hukum antara lain Dumoulin, Domat dan Pothies, disamping itu juga

dipergunakan Hukum Bumi Putra Lama, Hukum Jemonia dan Hukum Cononiek.

Dan mengenai peraturan - peraturan hukum yang belum ada di Jaman Romawi

antara lain masalah wessel, assuransi, badan-badan hukum. Akhimya pada jaman

Aufklarung (Jaman baru sekitar abad pertengahan) akhirnya dimuat pada kitab

Undang—Undang tersendiri dengan nama "Code de Commerce".

Sejalan dengan adanya penjajahan oleh bangsa Belanda (18o9-181 1), maka

Raja Lodewijk Napoleon Menetapkan : "Wetboek Napoleon Ingerighr Voor het

Koninkrijk Holland" yang isinya mirip dengan "Code Civil des Francais atau Code

Napoleon" untuk dljadikan sumber Hukum Perdata di Belanda (Nederland).

Setelah berakhimya penjajahan dan dinyatakan Nederland disatukan dengan

Prancis pada tahun 1811, Code Civil des Francais atau Code Napoleon ini tetap

berlaku di Belanda (Nederland).

Oleh Karena perkembangan jaman, dan setelah beberapa tahun kemerdekaan

Belanda (Nederland) dari Perancis ini, bangsa Belanda mulai memikirkan dan

mengadakan kodifikasi dari Hukum Perdatanya. Dan tepatnya 5 Juli 1830 kodefikasi

ini selesai dengan terbentuknya BW (Burgerlijk Wetboek) dan WVK (Wetboek van

koophandle) ini adalah produk Nasional- Nederland namun isi dan bentuknya

sebagian besar sama dengan Code Civil des Francais dan Code de Commerce.

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Dan pada tahun 1948, kedua Undang-Undang produk Nasional-Nederland ini

diberlakukan di Indonesia berdasarkan azas koncordantie (azas Politik Hukum).

Sampai sekarang kita kenal dengan nama KUH Sipil (KUHP) untuk BW

(Burgerlijk Wetboek). Sedangkan KUH Dagang untuk WVK (Wetboek van

koophandle).

2.4. Keadaan Hukum Perdata Dewasa ini di IndonesiaMengenai keadaan Hukum Perdata dewasa ini di Indonesia dapat kita katakan

masih beisifat majemuk yaitu masih beraneka warna Penyebab dari keaneka

ragaman ini ada 2 faktor yaitu :

1. Faktor Ethnis disebabkan keaneka ragaman Hukum Adat bangsa Indonesia,

karena negara kita Indonesia ini terdiri dari berbagai suku bangsa.

2. Faktor Hostia Yuridis yang dapat kita lihat, yang pada pasal 163.I.S. yang

membagi penduduk Indonesia dalam tiga Golongan, yaitu :

a. Golongan Eropa dan yang dipersamakan.

b. Golongan Bumi Putera (pribumi /bangsa Indonesia asli) dan yang dipersamakan

c. Golongan Timur Asing (bangsa Cina, India, Arab).

Dan pasal 131 .I.S. yaitu mengatur hukum—hukurn yang diberlakukan bagi

masing- masing golongan yang tersebut dalam pasal 163 I.S. di atas.

Adapun hukum yang diberlakukan bagi masing-masing golongan yaitu :

a. Bagi golongan Eropa dan yang dipersamakan berlaku'Hukum Perdata dan Hukum

Dagang Barat yang diselaraskan dengan Hukum Perdata dan Hukum Dagang di

negeri Belanda berdasarkan azas konkondansi.

b. Bagi golongan Bumi Putera (Indonesia Asli) dan yang dipersamakan berlaku

Hukum Adat mereka. Yaitu hukum yang sejak dahulu kala berlaku di kalangan

rakyat, dimana sebagian besar dari Hukum Adat tersebut belum tertulis, tetapi hidup

dalam tindakan-tindakan rakyat.

c. _ Bagi golongan timur asing (bangsa Cina, India, Arab) berlaku hukum masing-

masing, dengan catatan bahwa golongan Bumi Putera dan Timur Asing (Cina,India,

Arab) diperbolehkan untuk menundukkan diri kepada Hukum Eropa Barat baik

secara keseluruhan maupun untuk beberapa macam tindakan hukum tertentu saja.

— Maksudnya untuk segala golongan warga negara berlainan sama dengan yang

lain. Dapat kita Iihat :

a. Untuk Golongan Bangsa Indonesia Asli

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Berlaku Hukum Adat yaitu hukum yang sejak dahulu kala berlaku di kalangan rakyat,

hukum yang sebagian besar masih belum tertulis, tetapi hidup dalam tindakan-

tindakan rakyat mengenai segala hal di dalam kehidupan kita dalam masyarakat.

b. Untuk golongan warga negara bukan asli yang berasal dari Tionghoa dan Eropa

Berlaku kitab KUHP(Burgerlijk Wetboek) dan KUHD (Wetboek Van Koophandel),

dengan suatu pengertian bahwa bagi golongan Tionghoa ada suatu penyimpangan,

yaitu pada bagian 2 dan 3 dari TITEL IV dari buku I tentang :

— Upacara yang mendahului pernikahan dan mengenai penahanan pemikahan Hal

ini tidak berlaku bagi golongan Tionghoa. Karena pada mereka diberlakukan khusus

yaitu Burgerlijke Stand, dan peraturan mengenai pengangkatan anak (adopsi).

Selanjutnya untuk golongan warga negara bukan asli yang bukan berasal dari

Tionghoa atau Eropah (antara lain Arab, India dan lainnya) berlaku sebagian dari

BW yaitu hanya bagian-bagian yang mengenai Hukum Kekayaan Harta Benda

(Vermororgensrecht), jadi tidak mengenai Hukum Kepribadian dan Kekeluargaan

(Personen en Familierecht) maupun yang mengenai Hukum Warisan.

Untuk memahami keadaan Hukum Perdata di Indonesia perlulah kita

mengetahui riwayat politik pemerintah Hindia Belanda terlebih dahulu terhadap

hukum di Indonesia.

Pedoman politik bagi pemerintah HIindia Belanda terhadap hukum di Indonesia

ditulis dalam pasal 131 (I.S) (Indische Staatregeling) yang sebelumnya pasal 131

(I.S) yaitu pasal 75 RR (Regerings reglement) yang pokok-pokoknya sebagai

berikut:

1. Hukum Perdata dan Dagang (begitu pula Hukum Pidana besena Hukiun Acara

Perdata dan Hukum Acara Pidana harus diletakkan dalam Kitab Undang-undang

yaitu di Kodifikasi).

2. Untuk golongan bangsa Eropa harus dianut perundang- undangan yang berlaku di

negeri Belanda (sesuai azas Konkordansi ).

3. Untuk golongan bangsa Indonesia Asli dan Timur Asing (yaitu Tionghoa, Arab dan

lainnya) jika temyata bahwa kebutuhan kemasyarakatan mereka menghendakinya,

dapatlah peraturan-peraturan untuk bangsa Eropa dinyatakan berlaku bagi mereka.

4. Orang Indonesia Asli dan orang Timur Asing, sepanjang mereka belum

ditundukkan di bawah suatu peraturan bersama dengan bangsa Eropa,

diperbolehkan menundukkan diri pada hukum yang berlaku untuk bangsa Eropa

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Penundukan ini boleh dilakukan baik secara umum maupun secara hanya mengenai

suatu perbuatan tertentu saja.

5. Sebelumnya hukum untuk bangsa Indonesia ditulis di dalam Undang-Undang,

maka bagi mereka itu akan tetap berlaku hukum yang sekarang berlaku bagi

mereka, yaitu Hukum Adat.

Berdasarkan pedoman tersebut di atas, di jaman Hindia Belanda itu telah ada

beberapa peraturan Undang-Undang Eropa yang telah dinyatakan berlaku untuk

bangsa Indonesia Asli, seperti pasal 1601-1603 lama dari BW yaitu perihal :

a. Perjanjian kerja perburuhan : (staatsblat 1879 no 256)

b. Pasal 1788-1791 BW perihal hutang-hutang dari perjudian (staatsblad 1907 no

306)

c. Dan beberapa pasal dan WVK (KUHD) yaitu sebagian besar dari Hukum

Laut(Staatsblad 1933 no 49)

Disamping itu ada peraturan-peraturan yang secara khusus dibuat untuk bangsa

Indonesia seperti :

a.Ordonansi Perkawinan bangsa Indonesia Kristen (Staatsblad 1933 no 74).

b.Organisasi tentang Maskapai Andil Indonesia (IMA) Staatsblad 1939 no 570

berhubungan dengan no. 717).

Dan ada pula peraturan - peraturan yang berlaku bagi semua golongan warga

negara, yaitu:

- Undang-undang Hak Pengarang (Auteurswet tahun 1912)

- Peraturan Umum tentang Koperasi (Staatsblad 1933 no 108)

- Ordonansi Woeker (Staatsblad 1938 no 523)

- Ordonansi tentang pengangkutan di udara (Staatsblad 1938 no 98).

2.5. Sistematika Hukum PerdataSistematika Hukum Perdata kita (BW) ada dua pendapat. Pendapat yang

penama yaitu, dari pemberlaku Undang-Undang berisi:

Buku I : Berisi mengenai orang. Di dalamnya diatur hukum tentang diri seseorang

dan hukum kekeluargaan.

Buku II : Berisi tentang hal benda. Dan di dalanmya diatur hukum kebendaan dan

hukum waris.

Buku III : Berisi tentang hal perikatan. Di dalamnya diatur hak-hak dan kewajiban

timbal balik antara orang-orang atau pihak-pihak tertentu.

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Buku IV : Berisi tentang pembuktian dan daluarsa. Di dalamnya diatur tentang alat-

alat pembuktian dan akibat-akibat hukum yang timbul dari adanya daluwarsa itu.

Pendapat yang kedua menurut ilmu Hukum / Doktrin dibagi dalam 4 bagian yaitu :

I. Hukum tentang diri seseorang (pribadi).

Mengatur tentang manusia sebagai subyek dalam hukum, mengatur tentang perihal

kecakapan untuk memiliki hak-hak dan kecakapan untuk bertindak sendiri

melaksanakan hak-hak itu dan selanjutnya tentang hal-hal yang mempengaruhi

kecakapan-kecakapan itu.

II. Hukum Kekeluargaan

Mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang timbul dari hubungan

kekeluargaan yaitu:

— Perkawinan beserta hubungan dalam lapangan hukum kekayaan antara suami

dengan istri, hubungan antara orang tua dan anak, perwalian dan curatele.

III. Hukum Kekayaan

Mengatur prihal hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang.

Jika kita mengatakan tentang kekayaan seseorang maka yang dimaksudkan ialah

jumlah dan segala hak dari kewajiban orang itu dinilaikan dengan uang.

Hak-hak kekayaan terbagi lagi atas hak-hak yang berlaku terhadap tiap-tiap

orang, oleh karenanya dinamakan Hak Mutlak dan hak yang hanya berlaku terhadap

seseorang atau pihak tertentu saja dan karenanya dinamakan hak perseorangan.

Hak mutlak yang memberikan kekuasaan atas suatu benda yang dapat

terlihat dinamakan hak kebendaan. Hak mutlak yang tidak memberikan kekuasaan

atas suatu benda yang dapat terlihat dinamakan hak kebendaan.

Hak mutlak yang tidak memberikan kekuasaan atas suatu benda yang dapat

terlihat.

— Hak seorang pengarang atas karangannya

— Hak seseorang atas suatu pendapat dalam lapangan Hmu Pengetahuan atau hak

pedagang untuk memakai sebuah merk, dinamakan hak mutlak saja.

IV. Hukum Warisan

Mengatur tentang benda atau kekayaan seseorang jika ia meninggal. Disamping itu

Hukum Warisan mengatur akibat-akibat dari hubungan keluarga terhadap harta

peninggalan seseorang

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

2.6. Contoh-contoh Kasus Hukum PerdataSengketa tanah Prokimal (proyek pemukiman TNI AL) meletus tahun 1998.

Warga di sekitar Prokimal sering menggelar unjuk rasa dengan cara memblokade

jalur pantura (pantai utara) untuk menuntut pembebasan lahan yang dianggap

miliknya. Di lain pihak, menurut keterangan TNI AL, lahan yang diinginkan warga itu

merupakan milik TNI AL yang diperoleh dengan pembelian yang sah tahun 1960

seluas 3.569,205 hektare yang tersebar di dua kecamatan, yakni Nguling dan Lekok,

serta di 11 desa, yakni Desa Sumberanyar, Sumberagung, Semedusari, Wates,

Jatirejo, Pasinan, Balunganyar, Brang, Gejugjati, Tamping, dan Alas Telogo.

Saat itu tanah tersebut dibeli seharga Rp 77,66 juta dan rencananya digunakan

untuk pusat pendidikan dan latihan TNI AL yang terlengkap dan terbesar. Karena

belum memiliki dana, agar tidak telantar, tanah tersebut dijadikan area perkebunan

dengan menempatkan 185 keluarga prajurit.

Kemudian pada 1984 keluar Surat Keputusan KSAL No Skep/675/1984 tanggal 28

Maret 1984 yang menunjuk Puskopal dalam hal ini Yasbhum (Yayasan Sosial

Bhumyamca) untuk memanfaatkan lahan tersebut sebagai lahan perkebunan

produktif, dengan memanfaatkan penduduk setempat sebagai pekerja.

Upaya-upaya penyelesaian sertifikasi tanah yang dilaksanakan Lantamal III

Surabaya sejak 20 Januari 1986 dapat terealisir BPN pada 1993 dengan terbitnya

sertifikat sebanyak 14 bidang dengan luas 3.676 hektare. Meski demikian masih ada

penduduk yang belum melaksanakan pindah dari tanah yang telah dibebaskan TNI

AL. Pada 20 November 1993 Bupati Pasuruan mengirimkan surat kepada

Komandan Lantamal III Surabaya perihal usulan pemukiman kembali nonpemukim

TNI AL di daerah Prokimal Grati. Kemudian Bupati Pasuruan mengajukan surat

kepada KSAL pada 3 Januari 1998 untuk mengusulkan bahwa tanah relokasi untuk

penduduk nonpemukim TNI AL agar diberikan seluas 500 meter persegi per KK.

Dari catatan media Surya, dalam setahun terakhir terjadi dua kali pemblokiran jalan

pantura oleh warga, yakni 14 Desember 2006 dan 10 Januari 2007. Selain itu, warga

Desa Alas Telogo, Kecamatan Lekok, memilih menempuh jalur hukum dan

menggugat kepemilikan tanah itu ke

Pengadilan Negeri (PN) Bangil, 18 Juli 2006 lalu. Gugatan itu ditempuh 256 warga,

namun mereka dinyatakan kalah oleh PN Bangil dalam sidang 12 Maret lalu.

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Munculnya keputusan tersebut membuat warga marah hingga berujung pada

bentrokan dengan polisi seusai sidang putusan. Sebelum persidangan itu, yakni

pada 15 Februari, Pangarmatim Laksda Moekhlas Sidik meresmikan Prokimal

sebagai pusat latihan tempur (Puslatpur) dan warga 11 desa yang berjumlah sekitar

5.700 keluarga rencananya direlokasi ke bagian yang aman. “Sesuai pesan

Panglima TNI, 2007 ini lahan akan di-set up ulang sebagai pusat latihan tempur

untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI AL. Untuk relokasi warga, karena

ada niatan baik dari kami, tidak akan terjadi masalah seperti saya utarakan di

hadapan warga,” kata Laksda Moekhlas Sidik saat meresmikan Prokimal sebagai

Puslatpur.

Janji untuk merelokasi warga kemudian diwujudkan, dan 360 hektare tanah

diberikan kepada warga di 11 desa yang ditempatkan di luar sabuk batas tempat

latihan tempur.

“Sesuai Keputusan KSAL, lahan Prokimal dijadikan pusat latihan tempur dan 5.702

rumah direlokasi di luar garis latihan. Setiap rumah diberi tanah 500 meter persegi

sekaligus bentuk pelepasan dari inventarisasi kekayaan negara (IKN) AL. Untuk

biaya relokasi, TNI AL dan Bupati akan mengusulkan kepada pimpinan masing-

masing,” tandas Moekhlas Sidik didampingi Bupati Pasuruan Jusbakir Aldjufri

kepada wartawan seusai bertemu dengan 11 kepala desa mewakili warga di lahan

Prokimal Grati, 22 Maret lalu.

Selain itu, TNI AL juga memberikan tambahan lahan sebesar 20 persen untuk

pemenuhan fasilitas umum. Dengan adanya keputusan ini, diharapkan masyarakat

tidak resah karena jaminan keamanan tidak terkena peluru nyasar serta adanya

keputusan hukum atas tanah yang dimilikinya.

Upaya relokasi warga 11 desa ini disambut positif Pemkab Pasuruan, bahkan

Pemkab mengusulkan anggaran untuk relokasi itu ke pemerintah pusat ditambah

dengan anggaran dari APBD Kabupaten Pasuruan.

Meski TNI AL memberikan tanah seluas 360 hektare kepada warga 11 desa, namun

para kepala desa saat itu tidak berani menerimanya dan hanya akan menyampaikan

lebih dulu kepada warga. Alasannya, lahan 500 meter persegi dianggap kurang

untuk memenuhi kebutuhan warga.

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Di tengah upaya penyelesaian sengketa kasus tanah dengan jalan damai itulah,

tiba-tiba terjadi insiden antara Marinir dengan warga Rabu (30/5), yang

menyebabkan empat warga tewas dan enam lainnya luka-luka.

Sengketa masalah tanah antara warga dengan TNI di Kabupaten Pasuruan bukan

hanya terjadi di lahan Prokimal, Grati. Di Raci, Kecamatan Bangil, juga terjadi kasus

sengketa tanah serupa antara warga dengan TNI Angkatan Udara (AU). Namun

dalam kasus Raci ini, pihak TNI AU telah memberikan lampu hijau untuk

pengelolaan lahan dengan porsi 60:40 untuk TNI AU dan warga Desa Raci.

Contoh Hukum Perdata Warisan

Seorang ayah yang ingin mewariskan harta bendanya ketika kelak ia

meninggal tentunya akan menuliskan sebuah surat wasiat. Namun ketika seorang

ayah tersebut telah meninggal, dimana kemudian terjadi selisih paham antara anak-

anaknya dan berujung kepada pelaporan salah seorang anak kepada pihak yang

berwenang tentang perselisihan yang terjadi, maka kasus tersebut juga termasuk

salah satu contoh kasus hukum perdata.

Contoh Kasus Perdata Pencemaran Nama Baik

Seorang artis merasa terhina atas pemberitaan sebuah media massa. Gosip

tersebut telah digosipkan oleh media menjadi seorang pengedar dan pemakai

psikotropika. Karena tidak terima dengan pemberitaan tersebut, maka sang artis

melaporkan media massa tersebut ke polisi atas tuduhan telah melakukan

pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Kasus antara artis dan

media massa tersebut juga termasuk menjadi salah satu contoh kasus hukum

perdata.

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi Hukum perdata adalah segala hukum pokok yang mengatur

kepentingan-kepentingan perorangan. Jadi, dalam peradilan hukum perdata itu

diutamakan perdamaian karena hukum itu tidak hanya difungsikan untuk

menghukum seseorang, tapi juga sebagai alat untuk mendapatkan keadilan dan

perdamaian.

3.2. Saran

Saran dari penyusun adalah semoga setelah melihat, membaca, dan

mempelajari makalah ini, kita semua dapat mengerti dan menjauhi tindakan-

tindakan yang berlawanan dengan hukum yang berlahu, khususnya hukum yang

ada di Negara kita Indonesia .Bukan sekedar isapan jempol semata, sebenarnya

kehidupan yang berdasar dari hukum akan jauh lebih dalam pengaturanya pada

pribadi setiap individu, karena hukum dapat membuat orang lebih dewasa dalam

bertindak, dan lebih disiplin dalam pemikiran dan tindakanya pula

Page 16: xa.yimg.comxa.yimg.com/.../name/MAKALAH+PENGANTAR+ILMU+HUKUM.docx · Web viewTidak lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, Keluargnya serta para sahabatnya dan umatnya yang setia sampai

Daftar pustaka

http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/45?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://joeniarianto.files.wordpress.com/2008/07/microsoft-powerpoint-hk-perdata.pdfhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul