x00pembalutan Dan Pembidaian

10
PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN DEFINISI: Pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yg cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu. TUJUAN PEMBALUTAN: Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut: 1. Menahan sesuatu seperti: Menahan penutup luka Menahan pita traksi kulit Menahan bidai Menahan bagian tubuh yg cedera dari gerakan dan geseran (sebagai splint) Menahan rambut kepala di tempat 2. Memberikan tekanan, seperti terhadap: Kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom Adanya ruang mati (dead space) 3. Melindungi bagian tubuh yg cedera. 4. Memberikan support terhadap bagian tubuh yg cedera. PRINSIP-PRINSIP PEMBALUTAN: Balutan harus rapat, rapi tapi jangan terlau erat karena dapat mengganggu sirkulasi. Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi Bila ada keluhan balutan terlalu ert hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi. SYARAT-SYARAT PEMBALUTAN: Mengetahui tujuan yg akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan bantuan. Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan. Bentuk besarnya bagian tubuh yg akan dibalut.

description

a

Transcript of x00pembalutan Dan Pembidaian

Page 1: x00pembalutan Dan Pembidaian

PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

DEFINISI:Pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yg cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu.

TUJUAN PEMBALUTAN:Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:1. Menahan sesuatu seperti:

Menahan penutup luka Menahan pita traksi kulit Menahan bidai Menahan bagian tubuh yg cedera dari gerakan dan geseran (sebagai splint) Menahan rambut kepala di tempat

2. Memberikan tekanan, seperti terhadap: Kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom Adanya ruang mati (dead space)

3. Melindungi bagian tubuh yg cedera.4. Memberikan support terhadap bagian tubuh yg cedera.

PRINSIP-PRINSIP PEMBALUTAN: Balutan harus rapat, rapi tapi jangan terlau erat karena dapat mengganggu sirkulasi. Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi Bila ada keluhan balutan terlalu ert hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap rapat,

kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.

SYARAT-SYARAT PEMBALUTAN: Mengetahui tujuan yg akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian tubuh

tersebut dikehendaki dengan bantuan. Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan. Bentuk besarnya bagian

tubuh yg akan dibalut.

MACAM-MACAM PEMBALUTAN:

1. PEMBALUT SEGITIGA (MITELLA)Terbuat dari kain tipis, lemas, kuat, biasanya berwarna putih. Bentuk segitiga sama kaki-tegak lurus dengan panjang kaki-kainya 90 cm – 100 cm (40 inch).Cara memakainya bisa dilebarkan atau dilipat-lipat sehingga berbentuk dasi (Cravat) atau seperti kain pramuka.

Terdapat 3 macam pembalut segitiga:1. Segitiga biasa2. Segitiga platenga3. Segitiga funda

Page 2: x00pembalutan Dan Pembidaian

Penggunaan bisa untuk pembalut biasa, torniquet, penahan bidai atau penyangga (sling).Lebih sering digunakan untuk tujuan PPGD: sedangka di rumah sakit sering dipakai untuk menutup kepala yg sedang diobati atau untuk menahan rambut pada operasi daerah kepla atau leher.

2. PEMBALUT BENTUK PITAPembalut bentuk pita ada bermacam-macam:

Pembalut Kasa Gulung- Biasanya untuk pembalut luka sederhana atau pembalut gips- Pembalut kasa bertajin dipakai bila diperlukan pembalut yg kaku dan kuat misalkan untuk

penutup kepala, bidai, pembalut gips (saat ini jarang dipakai)- Di samping itu bisa juga dibuat dari kain katun atau kain flanel, dan seringkali dipakai

untuk tujuan PPGD

Pembalut Elastik- Tersedia di toko dengan ukuran 4 dan 6 inch.- Bisa dipakai untuk berbagai tujuan: penahan, penekanan, pelindung, dan penyanggah,

sehingga pemakaiannya sangat luas.

Pembalut Tricot- Terdiri dari kain seperti kain kasa sehingga agak elastik, bagian tengahnya diisi kapas

sehingga berbentuk bulat panjang.- Tersedia di toko dengan berbagai ukuran: 2, 4, 6, dan 10 inch.- Pemakaiannya sebagai bebat, tekan, penahan, penyangga, dan pelindung.

Pembalut Cepat- Tersedia steril dalam bungkus, terdiri dari penutup luka beserta pembalut di luarnya.- Sangat berguna pada PPGD (untuk luka kecil).- Sering dipakai sebagai peralatan tentara.

Pembalut Martin- Terbuat dari karet, pada ujungnya dilekatkan pita kain.- Dipakai untuk balutan keras (torniquet), dan balutan setengah keras.

Pembalut Gips- Menggunakan pembalut kasa yang dibubuhi gips.- Saat ini tersedia di toko pembalut gips yg siap pakai.

Lain-lain - Stocking elastik, terbuat dari bahan elastik dengan tekanan tertentu. Yg lain misalnya baju

elastik.- Butterfly, terbuat dari plester kecil untuk merapatkan luka-luka kecil tanpa dijahit.

3. PLESTERTerdiri dari pita berperekat, dipergunakan untuk:1. Melekatkan kassa penutup luka2. Membuat traksi kulit3. Untuk fiksasi4. Untuk adaptasi, mendekatkan tepi-tepi luka lam yg sudah bersih.

Page 3: x00pembalutan Dan Pembidaian

Saat ini telah tersedia lembaran/anyaman berperekat yg than air (Hipafix) untuk melekatkan penutup luka secara berkeliling dengan sedikit penekanan dan agak kedap air.

BEBERAPA TEHNIK PEMBALUTAN:

Pembalut Segitiga (MITELLA)1. Untuk Kepala

a. “Capitum Parvum Triangulare” (Triangle of Head or Scalp)Untuk pembalut kepala/penahan rambut

b. “Fascia Nodusa”Untuk fiksasi cedera tulang/sendi pada wajahUntuk pembalut mata/telinga/perdarahan temporal

2. Untuk Pembalut Sendi Bahu, Sendi Panggul3. Untuk Pembalut Punggung/Dada, Penyangga Buah Dada4. Untuk Pembalut Sendi Siku/Lutut/Tumit/Pergelangan Tangan 5. Untuk Pembalut Tangan/Kaki6. Untuk Penyangga Lengan/Bahu (sling)7. Penggunaan Segitiga Funda

(Funda Maxillae, F. Nasi, F. Frontis, F. Vertecs, F. Occipitis, F. Calcaneal)8. Penggunaan Segitiga Platenga

(Prnyangga/penekan buah dada, pembalut perut/bokong)

Pembalut Bentuk Pita1. Untuk Kepala dan Wajah

a. Fascia Galenica, Mitra Hippocratis (F. Capitalis)b. Fascia Nodosa, fascia Sagittalisc. Monoculus/Binoculus, balut telinga cara Komer

2. Untuk Anggota Badan Berbentuk Bulat Panjanga. Balutan biasa berulang (dolabra currens)

Untuk leher, telinga, tungkaib.Balut pucung rebung (dolabra reversa)

Untuk lengan, tungkai

3. Untuk Anggota Badan Berbentuk Lonjonga. Dolabra reversab. Balut belit ular (dolabra repens)

4. Untuk Persendiana. Balut Silang (Spica, figure of eight)b. Balut penyu (Testudo: inversa/reversa)

Dolabra Currens Humeri (AscendensDolabra Reversa Humeri (Descemdems)Testudo Cubiti InversaSpicaManus DescendensSpica Policis AscendensSpica Humeri Ascendens

Page 4: x00pembalutan Dan Pembidaian

Spica Trochanterica Descendens(Spica Glutea/Inguinalis Descendes)Spica PedisSpica DigitiSpica Hallucis

5. Beberapa Metode Lain:a. Stella Pectoris, Stella Dorsi

Untuk menutup dan menekan luka di dada dan punggung. Stella Dorsi dapat digunakan untuk fraktur clavicula (cara lain dengan Ransel Verband)

b.Suspensorium Mammae (simple/duplex) dari van EdenUntuk menyangga buah dada yg sakit /sehabis operasi. Bisa untuk balut penekan dengan sedikit modifikasi.

c. Balutan penarik/traksi kulitSesudah plester diletakkan pada sisi tungkai, luarnya dibalut dengan balutan elastik Dolabra Currens pada betis dan paha, sedangkan pada lutu memakai Testudo Reversa.

Page 5: x00pembalutan Dan Pembidaian

BIDAI

Bidai adalah alat yg dipakai untuk mempertahanan kedudukan atau letak tulang yg patah.Alat penunjang berupa sepotong tongkat, bilah papan, tidak mudah bengkok ataupun patah, bila dipergunakan akan befungsi untuk mempertahankan, menjamin tidak mudah bergerak sehingga kondisi patah tulang tidak makin parah.

SYARAT-SYARAT BIDAI: Ukuran meliputi lebar dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Panjang bidai diusahakan melampaui dua sendi yg membatasi bagian yg mengalami patah

tulang. Usahakan bidai dengan lapisan empuk agar tidak membuat sakit. Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan dua sendi tulang yg patah. Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat.

Perhatian: - Pada saat pemasangan bidai ingat nyeri dapat lebih menghambat, dapat menyebabkan

shock.- Pada saat pemasangan bidai yg kurang hati-hati dapat megakibatkan patah tulang makin

parah.

Fiksasi patah tulang punggung dapat dengan:a. Papan kerasb. Long Spine Boardc. Short Board (untuk evakuasi korban di dalam mobil dan dicurigai patah tulang punggung/leher)

Page 6: x00pembalutan Dan Pembidaian

PENUTUP LUKA

DEFINISIAlat penunjang berupa lem,baran tipis dan tidak mudah robek bila dipergunakan. Berfungsi menutup, menekan dan membalut sehingga luka, perdarahan tidak makin memburuk.

PENUTUP LUKADimaksudkan untuk:

- Membantu mengatasi perdarahan- Melindungi dan mengurangi resiko infeksi

BEBATDimaksudkan untuk:

- Menekan langsung pada penutup luka untuk mengatasi perdarahan- Mempertahankan penutup luka, bidai dan memberikan tekanan- Mengatasi pembengkakan- Menunjang cedera- Mengurangi pergerakan

MACAM-MACAM PENUTUP LUKA Kasa steril Kasa berisi kapas Kain atau kertas tissue Plester berisi kasa

SYARAT UMUM MEMASANG PENUTUP LUKA Harus menutup seluruh luas luka Letakkan langsung tepat dari atas luka, jangan menggeser dari ttepi luka Bila tertembus darah, jangan dilepas namun tambahkan penutup luka lain di atasnya

Page 7: x00pembalutan Dan Pembidaian

PENCEGAHAN INFEKSI

Gunakan sarung tangan Gunakan pelindung/baju tak tembus air Bila dimungkinkan, cuci tangan lebih dahulu Jangan sentuh luka Jangan sentuh penutup luka yg kan digunakan Usahakan tidak banyak bicara, bersin atau batuk di depan luka Bila tidak ada sarung tangan:

- Anjurkan korban merawat sendiri dengan dipandu- Gunakan kantong plastik- Cuci tangan betul-betul bersih setelah merawat luka

Bersihkan sesuatunya setelah perawatan selesai Gunakan larutan pemutih/kaporit – 8 gram dalam 10 liter air pada cairan atau darah korban

yg tercecer di lantai ataupun pada alat-alat Buang barang-barang tajam bekas pakai pada tempat pembuangan khusus (kotak kuning)

yg tidak tembut barang-barang tajam setelah dilakukan klorinisasi Buang barang-barang bekas pakai tidak tajam, misalnya: kasa, sarung tangan pada kantong

plastik (kuning), ikat rapat-rapat dan dihancurkan/dibakar

Page 8: x00pembalutan Dan Pembidaian

BEBAT

KEGUNAANNYA Mempertahankan penutup luka Mengatasi perdarahan Membantu/membuat bagian cedera tak bergerak Mengurangi bengkak

MACAM-MACAM BEBAT Bebat Gulung / Roller Bebat Tabung / Tubular Bebat Segitiga / Triangular

SYARAT UMUM PEMASANGAN BEBAT Terangkan dengan jelas apa yg akan diberlakukan pada korban. Usahakan korban nyaman posisinya, duduknya, baringnya. Tahan dan bantu bagian yg cedera. Apabila korban terbaring terlentang, lewatkan bebat pada bagian-bagian tubuh korban yg

tidak menempel pada alas, misalnya: sebatas bagian kaki, lutut, pinggang, dan leher. Balutkan bebat secara tepat tidak terlalu ketat sehingga tidak mengganggu aliran darah. Usahakan ujung-ujung hjari tangan atau kaki terlihat, tidak tertutup bebat agar dapat

dipantau aliran darah ke sana. Usahakan simpul bebat tidak mengganggu. Secara teratur lakukan pemeriksaan terhadap

aliran darah pada bagian bawah bebat, kendorkan bila perlu.

Bebat untuk Mencegah Gerak pada Tungkai yg Cedera: Letakkan sesuatu yg lunak, potongan untuk mengganjal, misalnya: handuk, baju yg dilipat,

kapas di antara kedua tungkai atau antara lengan dengan tubuh. Pasang bebat, membalut tungkai hindari bagian-bagian yg cedera. Usahakan simpul bebat tidak menyebabkan kerusakan lebih parah. Setiap pemasangan bebat periksa aliran darah ke bagian yg dibebat tiap 10 menit.

Cara Memeriksa Aliran Darah Pasca Pembebatan:Pemeriksaan selalu dilakukan dengan memeriksa ujung-ujung jari tangan atau kaki tiap 10 menit. Sebagai akibat pemasangan bebat yg terlalu ketat.

Tanda-Tanda Dini: Bengkak dan terbendung Kulit berwarna biru terlihat gambaran pembuluh darah Rasa cekot-cekot

Tanda-Tanda Lanjut: Kulit pucat memutih seperti lilin, dingin, rasa tebal Rasa nyeri di bagian dalam Jari-jari/kaki tak mampu bergerak

UKURAN BEBAT

Page 9: x00pembalutan Dan Pembidaian

Untuk jari-jari 2,5 cm Untuk tangan 5 cm Untuk lengan 7,5 sampai 10 cm Untuk tungkai 10 sampai 15 cm