wudhu

8
Rahasia berwudhu Sepintas lalu berwudhu terlihat sederhana, membasuh anggota tubuh tertentu, dan kemudian selesai. Tidak! Berwuhu tak sekedar menyiramkan air suci pada anggota tubuh saja, tetapi juga baik buat kesehatan. Berwudhu secara sempurna efektif mencegah timbulnya pengapuran pada urat saraf. Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madya Wratsungko & Sagiran menjelaskan bahwa telapak tangan luar yang mengarah ke setiap ujung jari, terdapat ujung syaraf yang keras seperti kawat baja dan halus sebesar rambut yang berfungsi untuk membuang kelebihan listrik negatif dari setiap organ tubuh kita. Kalau ujung syaraf ini tersalut oleh pengapuran, dia akan menyebabkan endapan listrik yang makin lama makin tinggi. Selanjutnya mengacaukan sensorik dan motorik bahkan menyebabkan sel otak mendidih, bisa-bisa seperti CPU yang terbakar karena kabel listriknya korslet. Pada tubuh, hal ini akan mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi lemah dan berpotensi menimbulkan kemungkinan munculnya berbagai penyakit. Makanya, dalam literatur fiqih, berwudhu memakai istlah membasuh (ghasal), bukan mengusap (masah). Disunnahkan pula ketika berwudhu untuk menggosok sela-sela diantara jari-jari. Inilah salah satu rahasianya.

description

wudhu

Transcript of wudhu

Page 1: wudhu

Rahasia berwudhu

Sepintas lalu berwudhu terlihat sederhana, membasuh anggota tubuh tertentu, dan kemudian selesai. Tidak! Berwuhu tak sekedar menyiramkan air suci pada anggota tubuh saja, tetapi juga baik buat kesehatan. Berwudhu secara sempurna efektif mencegah timbulnya pengapuran pada urat saraf. Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madya Wratsungko & Sagiran menjelaskan

bahwa telapak tangan luar yang mengarah ke setiap ujung jari, terdapat ujung syaraf yang keras seperti kawat baja dan halus sebesar rambut yang berfungsi untuk membuang kelebihan listrik

negatif dari setiap organ tubuh kita.

Kalau ujung syaraf ini tersalut oleh pengapuran, dia akan menyebabkan endapan listrik yang makin lama makin tinggi. Selanjutnya mengacaukan sensorik dan motorik bahkan menyebabkan

sel otak mendidih, bisa-bisa seperti CPU yang terbakar karena kabel listriknya korslet. Pada tubuh, hal ini akan mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi lemah dan berpotensi menimbulkan

kemungkinan munculnya berbagai penyakit.

Makanya, dalam literatur fiqih, berwudhu memakai istlah membasuh (ghasal), bukan mengusap (masah). Disunnahkan pula ketika berwudhu untuk menggosok sela-sela diantara jari-jari. Inilah

salah satu rahasianya. 

Page 2: wudhu

Rahasia di balik Ritual Wudhu

 

http://www.qultummedia.com/Kabar-Qultum/Review-Buku/rahasia-di-balik-ritual-wudhu.html

"Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela-sela jari kalian hal ini ��diterangkan dalam hadist riwayat Imam yang empat  (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam SyafiI, Imam Ahmad Hambal).�

 

"Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela-sela jari kalian hal ini diterangkan dalam ��hadist riwayat Imam yang empat  (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam SyafiI, Imam Ahmad �Hambal).

Menurut pandangan medis hal ini sangatlah rasional. Karena pada bagian tersebut terdapat banyak serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Menggosok pada sela-sela jari sudah semestinya memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen.

Titik lain yang terkena basuhan air adalah siku. Selain menyentuh aspek hygiene, pada siku bagian bawah terdapat titik-titik penting dalam akupuntur.  Termasuk juga ujung tungkai (lutut ke bawah) memiliki titik akupuntur yang penting.

Pada bagian telingga pun memiliki titik akupuntur. Menurut cabang spesifikasi kedokteran di China, bagian telinga bisa direpresentasikan sebagai tubuh manusia. Bentuk telinga ini serupa dengan bentuk tubuh saat meringkuk dalam rahim ibu.

Kepalanya adalah bagian yang sering dipasang anting. Dalam lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpannya organ-organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seolah melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang.

Lalu adakah rahasia matematis antara hubungan ritual wudhu dengan susunan tulang dan sendi?

Menurut dr Sagiran jumlah ruas tulang manusia ada 354 yang sama dengan jumlah hari dalam satu tahun hijriah. Hitungan jumlah ini didapat dari rumus, yakni anggota wudhu di kaki, di tangan, dan di muka yang dibasuh pada saat wudhu dikalikan dengan kali pembasuhan.

Page 3: wudhu

Kalau tangan dan kaki di basuh tiga kali, kepala diusap hanya sekali. Maka ritual berwudhu seperti halnya sama saja dengan membasuh seluruh tubuh.  Selain sebagai ritual bersuci, berwudhu juga mengandung unsur perawat kesehatan tubuh.

Untuk selengkapnya artikel soal wudhu, salat, dan senam ergonomis,bisa disimak dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat karya dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B 

Page 4: wudhu

1. Rahasia Jumlah Tulang Manusia dan Ritual Wudhu Jumlah tulang manusia dewasa ada 206 ruas (Henry Netter, 1906).Akan tetapi secara embriologis pusat penulangan semasa kehidupan janin dalam kandungan itu ada 350-an pusat penulangan (Leslie Brained Arey, 1934), yang kemudian banyak pusat –pusat penulangan yang menyatu, membentuk tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan itu dekat dengan bilangan hari dalam satu tahun. Dalam kajian penulis, didapatkan adanya rahasia matematis tersebut. Ada dua premis (dari hadits dan atsar) : a. Apabila kamu ditimpa demam satu hari, kemudian kamu bersabar, kamu akan mendapat pahala seperti ibadah satu tahun (Atsar dari Ali bin Abi Thalib) b. Tiap – tiap ruas tulang anak adam itu ada sedekahnya setiap harinya (HR Bukhari Muslim, termasuk Hadits Arbain) Dari dua premis tersebut dapat dihubungkan, bahwa tubuh ini mengandung sejumlah tulang yang mendekati bilangan hari dalam setahun. Tulang – tulang penyusun anggota wudhu jumlahnya tertentu, dikalikan masing – masing dengan jumlah kali pembasuhan pada ritual wudhu, akan menghasilkan sama dengan bilangan keseluruhan jumlah tulang manusia. Coba kita perhatikan jumlah tulang penyusun bagian – bagian tubuh yang dibasuh saat wudhu : a. Lengan dan tangan : 30 buah b. Tungkai dan kaki : 31 buah c. Wajah : 12 buah d. Rongga mulut dan hidung : 41 buah e. Kepala : 12 buah Bagian tubuh poin a – d dijumlahkan menghasilkan angka 114. Angka tersebut dikalikan 3 oleh karena pembasuhan waktu melakukan wudhu sebanyak 3 kali, menghasilkan angka 342. Poin e tidak dikalikan 3 karena memang hanya dibasuh 1 kali. Angka 342 dijumlahkan dengan 12, didapatkan angka 345, yakni sama dengan jumlah hari dalam 1 tahun hijiriyah, sekaligus sama dengan jumlah seluruh tulang manusia. 2. Wudhu dan Aliran Darah Perifer Dalam hadits riwayat empat Imam (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambali) diterangkan “Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela – sela jari kalian...” perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela jari yang disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela – sela jari itu sudah barang tentu memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi. Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela – sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba. 3. Titik – titik penting terdapat di Anggota Wudhu Kita dapat memahami bahwa anggota wudhu yang dibasuh adalah bagian – bagian tubuh yang biasanya banyak bersentuhan dengan dunia luar. Bagian – bagian tersebut umumnya tidak tertutup pakaian, abhakan memang menjadi alat kontak tubuh kita dengan lingkungan, sehingga paling banyak mengalami kontaminasi (kotoran), dan oleh karena secara logis paling perlu dibasuh. Inilah aspek higine dalam ritual wudhu. Disisi lain, daerah ujung lengan (siku ke bawah) dan ujung tungkai (lutut kebawah) terdapat titik – titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ bagian dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akam memperbaiki fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan dengan cara menstimulasi titik – titik penting tersebut. “berwudhu dan gosoklah sela – sela jari kalian...” perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela jari yang

Page 5: wudhu

disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela – sela jari itu sudah barang tentu memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi. Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela – sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba. 4. Ear Acupunture Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialis kedokteran di China. Menurut ilmu akupuntur telinga adalah representasi dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah bagian sering dipasan anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpanya organ – organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan – akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas – ruas tulang belakang. Ilmu Brain Gym juga menjelaskan gerakan pasang telinga. Caranya, telinga digosok – gosok sendiri dengan lembut, hingga timbul warna kemerahan dan dirasakan dengan sensasi yang lebih hangat. Metode ini menambah konsentrasi dan daya serap belajar anak disekolah. Akibatnya prestasi juga meningkat. Sebaiknya anak – anak diajari untuk melakukan ini secara sadar, saat memulai belajar, baik di sekolah maupun dirumah

Page 6: wudhu

Rahasia Wudhu

Berwudhu bukan sekedar membasahi bagian-bagian badan tertentu saja.  Wudu adalah prosesi yang mendahului ibadah terpenting, yaitu sholat, sehingga memiliki arti yang sangat luas.  Oleh karena itu, perhatikanlah prosesi wudu, terutama menggosok sela-sela jari pada waktu membasuh tangan, memijat secara halus pada saat membasuh telinga, dan menggosok kaki pada waktu membersihkannya agar peredaran darah menjadi lancer.  Mustaurid berkata, “jika Nabi berwudhu, beliau meratakan air kesela-sela jari,” (HR. Ibnu Majah)

Memijat telinga pada saat berwudhu penting dilakukan, karena pada permukaan telinga terdapat 73 titik akupuntur penting  yang jika dipijat akan melancarkan  aliran energy (chi) keseluruh organ tubuh.  Bagi kita yang memiliki gangguan kesehatan, terutama penderita penyakit metabolic, jangan lupa membiasakan membasuh sambil memijat telinga setiap kali berwudhu.  Insya Allah kita akan merasakan manfaat berupa meningkatnya kesehatan dan kebugaran sejak minggu-minggu pertama kitamelakukannya.

Cara mencuci telinga adalah dengan membasahi kedua jari dengan air, kemudian ratakan air keseluruh permukaan daun telinga sambil dipijat ringan.  Jika kita melakukannya lima kali sehari pada saat berwudhu maka dalam satu bulan kita akan mulai merasakan kesehatan meningkat dan problem kesehatan kita mengalami perbaikan.