Wrap Up Skenario metbel 1

15
WRAP UP SKENARIO “DOKTER AHMAD” KELOMPOK A5: Ketua : Ahmad Rafi Faiq 1102015012 Sekertaris : Afifah Hanum Rozana 1102015010 Anggota : Akbar Fitrianto 1102015013 Akbar Rabani Mugayat 1102015014 Amalia Maulida Amina Nada 1102015020 Alika Rizki Pratami 1102015017 Alisha Nurdya Irzanti 1102015018 Afifah Faizah Dinillah 1102015009

description

wrap up metbel

Transcript of Wrap Up Skenario metbel 1

Page 1: Wrap Up Skenario metbel 1

WRAP UP SKENARIO “DOKTER AHMAD”

KELOMPOK A5:

Ketua : Ahmad Rafi Faiq 1102015012Sekertaris : Afifah Hanum Rozana 1102015010Anggota : Akbar Fitrianto 1102015013 Akbar Rabani Mugayat 1102015014 Amalia Maulida

Amina Nada 1102015020 Alika Rizki Pratami 1102015017 Alisha Nurdya Irzanti 1102015018 Afifah Faizah Dinillah 1102015009

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21. 4244574

Page 2: Wrap Up Skenario metbel 1

SKENARIO 1DOKTER AHMAD

Ahmad, seorang dokter lulusan FK YARSI, saat ini bekerja di bagian Bedah Rumah Sakit Umum Daerah. Tugas Dokter Ahmad antara lain melakukan anamnesis pada pasien yang sedang dirawat, menunjukan sikap empati pada saat mendenarkan keluhan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, merencanakan pemeriksaan laboratorium dan radiologi, menegakkan diagnosis, serta merencanakan pengobatan yang akan diberikan kepada pasien pada hari itu dan memberikan konsultasi bila diperlukan. Dokter Ahmad juga mengamati kondisi perkembangan penyakit pasien setiap hari dan mencatatnya di dalam status medik. Selama bekerja di bangsal, Dokter Ahmad didampingi oleh perawat, ataupun paramedic lainnya, kemampuan Dokter Ahmad bekerjasama dengan orang lain menunjukan perannya sebagai tim pelayanan kesehatan yang professional.

Dokter Ahmad sangat memahami kemampuan dan keterbatasan dirinya berkaitan dengan praktik kedokteran, oleh karenanya Dokter Ahmad harus meningkatkan profesionalitasnya dengan belajar dari buku teks ataupun jurnal dan rajin mencari informasi terbaru tentang temuan diagnosis ataupun pengobatan dari website kedokteran. Dalam perspektif islam, hal tersebut termasuk dalam kewajiban menuntut ilmu.

1

Page 3: Wrap Up Skenario metbel 1

KATA SULIT

1. Anamnesis : Kumpulan data seorang pasien, keluarganya, lingkungan sebelumnya dan pengalaman-pengalaman yang meliputi perasaan abnormal yang dialami oleh penderita sendiri atau orang lain.

2. Bangsal : Tempat pengkarantinaan pasien3. Status Medik : Status kesehatan pasien dalam kurun waktu4. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan untuk mendeteksi suatu zat biokimia dalam

tubuh5. Radiologi : Ilmu yang mempelajari tentang sinar radioaktif untuk

mengetahui suatu penyakit melalui proses imaging6. Empati : Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau

mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain

7. Perspektif Islam : Sudut pandang menurut Islam8. Paramedik : Petugas kesehatan9. Diagnosis : Penentuan sifat penyakit berdasarkan tanda, gejala, dan

pemeriksaan laboratorium selama pasien tersebut hidup.10. Profesional : Totalitas dari sebuah profesi11. Konsultasi : Perundingan antara pemberi dan penerima layanan kesehatan

yang bertujuan mencari penyebab timbuknya penyakit dan menentukan cara pengobatannya

12. Jurnal : Informasi tersedia berdasarkan penelitian yang valid dan benar.

2

Page 4: Wrap Up Skenario metbel 1

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana kriteria seorang dokter?2. Apa saja ayat tentang kewajiban menuntut ilmu?3. Mengapa dokter Ahmad perlu meningkatkan professionalitasnya dengan cara membaca

buku teks dan jurnal?4. Apa saja prosedur standar dari pemeriksaan fisik?5. Bagaimana kewajiban menuntut ilmu dalam perspektif islam?6. Mengapa dokter Ahmad tidak bekerja sendiri saat memeriksa pasien?7. Apa saja tugas dan kemampuan seorang dokter?8. Apa saja pertanyaan pada saat anamnesis?

JAWABAN

1. Seorang dokter dapat dikatakan profesional apabila ia memiliki lima aspek penting yaitu, Five Star Doctor.

2. Al-Mujadillah ayat 11 dan At-Taubah ayat 122, 3. Agar dokter Ahmad memiliki pengetahuan yang valid dan terdepan.4. Ada 4 cara prosedur standar dari pemeriksaan fisik adalah:

- Inspeksi- Palpasi- Perkusi- Auskultasi

5. Dalam islam hukum menuntut ilmu adalah wajib, seluruh umat islam wajib menuntut ilmu.

6. Supaya pekerjaannya bisa dilakukan dengan lebih efisien dan efektif terutama dalam segi waktu

7. Pekerjaan dan tugas seorang dokter yaitu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lanjutan, mendapatkan diagnosis.

8. Pertanyaan-pertanyaan dalam anamnesis harus meliputi latar belakang dari pasien tersebut, seperti gejala penyakit, riwayat penyakit, dan lingkungan hidup.

3

Page 5: Wrap Up Skenario metbel 1

HIPOTESIS

Untuk menjadi seorang dokter yang profesional harus mengetahui dan menerapkan Five Stars Doctor. Unsur-unsur dalam Five Stars Doctor yaitu menjadi Care Provider, Decision Maker, Communicator, Community Leader, Manager. Untuk menjadi dokter harus selalu mawas diri dan memenuhi standar kompetensi dan tugas dokter, serta menerapkan iman dan taqwa dalam menjalankan profesinya.

4

Page 6: Wrap Up Skenario metbel 1

SASARAN BELAJAR

LI 1 Mengetahui kriteria dan cara menjadi seorang dokter professional LO. 1.1 Memahami profesionalisme menurut five star doctor

LI 2 Mengetahui tugas seorang dokterLO. 2.1. Memahami dan Menjelaskan Tugas DokterLO. 2.2. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Dokter

LI 3 Mengetahui bagaimana menuntut ilmu dalam perspektif islamLO. 3.1 Mampu Memahami Ayat tentang Menuntut IlmuLO. 3.2 Mampu Memahami Hadist tentang Menuntut Ilmu

LI 4 Mengetahui kemampuan mawas diriLO. 4.1. Memahami dan Menjelaskan Keterbatasan Dokter

5

Page 7: Wrap Up Skenario metbel 1

LI 1 Mengetahui kriteria dan cara menjadi seorang dokter professional

LO. 1.1 Memahami profesionalisme menurut five star doctorMengetahui kriteria menjadi dokter profesional konsep dari five stars doctor,

sebuah konsep yang diusulkan sebagai profil ideal seorang dokter oleh World Health Organization (WHO) yaitu:1. Care Provider

Selain memberikan pelayanan dan perawatan individu, seorang dokter harus bisa memperhitungkan seluruh keperluan fisik, mental, dan sosial dari pasien. Mereka harus bisa memastikan seluruh perawatan secara lengkap yaitu penyembuhan, pencegahan, dan rehabilitasi dengan kualitras terbaik.

2. Decision MakerSeorang dokter harus dapat mengambil keputusan yang dapat dibenarkan dalam hal keefisienan dan harga. seorang dokter harus bisa mengambil satu tindakan yang paling tepat dari semua cara yang mungkin

3. CommunicatorPara dokter masa depan harus bisa menjadi komunikator yang sangat baik agar dapat merujuk individu, keluarga, dan masyarakat agar mereka dapat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan menjadi mitra dalam upaya kesehatan dan sosial.

4. Comunity LeaderKebutuhan dan masalah dari seluruh komunitas juga tidak boleh kita lupakan. Karena itu, doker harus memahami seluruh faktor penentu kesehatan yang melekat dalam lingkungan fisik dan sosial. Selain itu seorang dokter juga harus bisa mengambil minat positif dalam kegiatan kesehatan masyarakat

5. Manager Untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, maka seorang dokter harus mempunyai keterampilan manajerial. Hal ini akan memungkinkan mereka berkomunikasi dan mengambil keputusan dengan lebih baik dan dapat bekerja dalam tim untuk kesehatan dan pembangunan sosial.

Ada juga konsep profesional litas yang meliputi Etika, Alturism, Collegiality,Accuntability yang memiliki pengertian sebagai berikut:1. Etika

Memperhatikan atau mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral

2. AlturismMementingkan kepentingan orang lain

3. AccountabilityBertanggung jawab atas kepentingan pasien

4. CollegialityDapat bekerjasama antara rekan sejawat dan dalam komunitas

6

Page 8: Wrap Up Skenario metbel 1

LI 2 Mengetahui tugas seorang dokter

LO. 2.1. Memahami dan Menjelaskan Tugas DokterTugas utama dokter ada dua, yaitu: diagnosis dan terapi- DiagnosisDiagnosis didapatkan dari 3 cara, yaitu:1. Anamnesis

Anamnesis adalah kegiatan pemeriksaan dengan cara mewawancarai pasien untuk mengumpulkan data dan informasi seperti keluhan sakit, riwayat penyakit, lingkungan hidup, dll.

Anamnesis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:1. Autoanamnesis Autoanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter dan menceritakan  permasalahnnya.

2. Alloanamnesis Alloanamnesis biasanya dilakukan oleh keluarga pasien yang pasien sendiri  pun tidak sadar atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan.

2. Pemeriksaan FisikPemerikasaan Fisik terdiri dari:

a. Inspeksi Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh dengan cara observasi di bagian tubuh yang meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris

b. Palpasi Palpasi adalah suatu teknik dengan cara merab bagian tubuh, sesuai dengan keluhan yang bersangkutan. misalnya tentang : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.

c. Perkusi Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan suara yang dihasilkan satu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan). Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Adapun suara-suara yang dijumpai pada perkusi adalah :

- Sonor : Suara perkusi jaringan yang normal.- Redup : Suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di

daerah paru-paru pada pneumonia.- Pekak : Suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi

daerah jantung, perkusi daerah hepar.- Hipersonor/timpani : Suara perkusi pada daerah yang lebih berongga

kosong, misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik.

7

Page 9: Wrap Up Skenario metbel 1

d. Auskultasi : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.

3. Pemeriksaaan LanjutanPemeriksaan yang menunjang untuk mendukung hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik agar mendapatkan diagnosis yang lebih pasti, contoh: pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi.

4. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan lanjutan yang bersifat lebi spesifik dengan cara mengambil beberapa sampel, seperti darah,urin dan sputum. Ada 2 cara untuk mengolah sampel-sampel tersebut yaitu dengan centrifugation (penggunaan gaya centrifugal untuk memisahkan beberapa kandungan yang terdapat pada sampel) dan refrigeration and freezing.

LO. 2.2. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban DokterBerdasarkan Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiban Dokter, setiap Doter mempunyai kewajiban sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur serta kebutuhan medis

2. Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter/sarana kesehatan lain yang mempunyai kemampuan lebih baik.

3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia

4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang mampu melakukannya

5. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

8

Page 10: Wrap Up Skenario metbel 1

LI 3 Mengetahui bagaimana menuntut ilmu dalam perspektif islam

LO. 3.1 Mampu Memahami Ayat tentang Menuntut Ilmu

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu" maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 (58:11)

Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.Q.S. At-Taubah ayat 122 (9:122)

LO. 3.2 Mampu Memahami Hadist tentang Menuntut Ilmu

“Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ibn’ Aday, Al-Baihaqi, Al-Thabarani, Ibn’ Majah, dan Ibn’ Abd Al-Barr)

“Carilah ilmu meskipun hingga ke negeri Cina” (HR Al-Aqili, Ibn’ Adiy, Al-Baihaqi, dan Ibn’ Abd Al-Barr)

“Siapapun yang memberikan pengobatan tetapi tidak mengetahui tentang obat patut dicela” (HR. Abu Dawud)

9

Page 11: Wrap Up Skenario metbel 1

“Ilmu terbagi dua, ilmu badan dan ilmu agama, ilmu agama dan ilmu dunia. Adapun ilmu agama adalah al-Fiqh dan ilmu dunia yaitu pengobatan.” (Dalam Hadits Nash yang implisit dari sabda Nabi Muhammad SAW)

“Dua Bidang yang sangat diperlukan manusia, dokteuntuk badan dan ulama untuk bidang agama.” (Disebutkan pula dalam Hadits Nash yang implisit dari sabda Nabi Muhammad SAW)

Hukum belajar Ilmu Kedokteran adalah Fardhu Kifayah karena sangat urgen bagi kehidupan masyarakat.

LI 4 Mengetahui kemampuan mawas diri

LO. 4.1. Memahami dan Menjelaskan Keterbatasan Dokter

Seorang dokter harus mengetahui keterbatasan dirinya sendiri, apabila ia telah mengambil tindakain dan mengobati seorang pasien namun pasiennya tak kunjung juga sembuh, pasien tersebut harus dirujuk ke dokter yang lebih ahil dalam penyakit tersebut. Pasien tidak boleh terus ditahan lebih lagi menggunakan cara lama yang tidak baik seperti memberi tahapan pengobatan yang lama sehingga pasien terus berobat dengannya. Jadi, yang dimaksudkan dalam memahami keterbatasan dirinya adalah apabila seorang dokter sudah tahu bahwa dia tidak bisa menyembuhkan pasiennya, maka dia tidak boleh memaksakan untuk terus melakukan pengobatan dengannya.

10

Page 12: Wrap Up Skenario metbel 1

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Nurlay. 2000. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian IPD FK UI.

Carl E. Speicher, M. D. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Jakarta: EGC.

Hanafiah, M. Jusuf, dan Amri Amir. 2007. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4. Jakarta: EGC.

Henry JB. 2001. Clinical Diagnosis and Management Edisi 16. pp 53-58.

Syafe’I, Rachmat. 2011. Al-Quran & Terjemah Dilengkapi dengan Kajian Usul Fiqih. Syamil Quran.

Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiban Dokter.

Zuhroni. 2010. Dasar dan Sumber Syariat Islam. Jakarta: Bagian Agama Islam Universitas Yarsi.

http://www.who.int

www.kbbi.web.id

11