wrap up bioetik & kodeki

download wrap up bioetik & kodeki

of 4

Transcript of wrap up bioetik & kodeki

LO. 1. Memahami dan Menjelaskan Prinsip BioetikPrinsip bioetik dan kodeki Prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran etik. Prinsip itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya, atau yang disebut spesifik. Tetapi, pada bebearapa kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsipyang lain. Keadaan terakhir disebut dengan prima facie. Konsil kedokteran Indonesia mengacu pada empat kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, antara lain Beneficience Non Maleficence Justice Autonomy : Dokter membertikan perawatan yang baik untuk pasiennya. : Dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien. : Dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap pasien. : Dokter menghormati martabat manusia.

LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Etika kedokteranDefinisi etika Etika ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai yang benar dan salah yang dianut satu golongan atau masyarakat

Menurut Kamus Kedokteran (Ramali 1987) etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi. Menurut buku Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, etika adalah ilmu yang mempelajari azas akhlak, sedangkan etik adalah seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam Kode Etik. Jadi Etik profesi kedokteran merupakan seperangkat prilaku para dokter dan dokter gigi dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, dan mitra kerja. Rumusan prilaku para anggota profesi disusun oleh organisasi profesi bersama-sama dengan pemerintah menjadi suatu kode etik profesi yang bersangkutan. Tiap-tiap tenaga kesehatan telah memiliki Kode Etiknya, namon Kode Etik tenaga kesehatan tersebut mengacu pada Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI).

LO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Kaidah Dasar Bioetik Prinsip Beneficence a) Mengutamakn alturisme b) Memandang pasien bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter c) Member suatu resep d) Menjamin kehidupan baik manusia Prinsip Non Maleficence a) Menolong pasien emergenci b) Menolong pasien yang luka c) Tidak membunuh pasien d) Tidak memandang pasien sebagai objek e) Tidak membahayakan pasien karena kelalaian Prinsip Justice a) Memperlakukan segala sesuatu secara universal b) Mengambil porsi terakhir dari proses menbagi yang telah ia lakukan c) Menghargai hak sehat pasien d) Menghargai hak hokum pasien Prinsip Autonomy a) Menghargai hak pasien menentukan sendiri nasibnya b) Berterusterang menghargai privasi c) Menjaga rahasia pasien d) Melakukan Informed Consent

LO. 1.3. Memahami dan Menjelaskan KODEKI dalam Prinsip BioetikMencangkup isu-isu social, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik, yaitu mempelajari tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan dibidang biologi dan ilmu kedokteran

Pasal-pasal KODEKI dalam prinsip Bioetik Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisiknya hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien

Pasal 6 Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan satiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum di uji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Pasal 7 Seorang dokter hanya member surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya. Pasal 7a Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasi sayang (compassion) da penghormatan atas martabat manusia. pasal 7c seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hahak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien. Pasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatn, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya. Pasasl 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentangseorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia Pasal 13 Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia ada orang lain besedia dan mampu memberikannya.

LO.1.4. Memahami dan Menjelaskan Hubungan KODEKI dengan HukumPersamaan etik dan hukum a) Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat. b) Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia. c) Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tidak saling merugikan. d) Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi. e) Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota senior.

Perbedaan Etik dan Hukum a) Etik berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku untuk umum. b) Etik disusun berdasarkan kesepakat para anggota profesi, hukum disusun oleh badan pemerintah. c) Etik tidak seluruhnya tertulis, hukum tercantum secara terperinci dalam kitab undang-undang dan lembaran/berita Negara. d) Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan, sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan. e) Pelanggaran etik diselesaikan oleh MajelisKehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDI)yang dibentuk oleh Konsil Kedokteran Indonesia dan atau oleh Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK), yang dibentuk oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pelanggaran Hukumdiselesaikan oleh Pengadilan. Dari uaraian diatas dapat disimpulkan bahwa etik merupakan seperangkat prilaku yang benar dan baik dalam suatu profesi. Etika Kedokteran adalh pengetahuan tentang prilaku para dokter dan dokter gigi dalam menjalankan pekerjaannya sebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dokter dan kode etik masing-masing yang telah disusun oleh organisasi profesinya bersama-sama pemerintah. Hukum merupakan peraturan oerundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan. Hukum kesehatan merupakan peraturan perundang-undanganyang menyangkut pelayanan kesehatan baik untuk penyelenggara maupun penerima pelayanan kesehatan Pelanggaran etika kedokteran tidak selalu beraratri pelanggaran hukum, begitu pula sebaliknya hukum belum tentu pelanggaran etika kedokteran. Pelanggaran etika kedokteran diproses melalui MKDKI dan MKEK IDI, sedangkan pelanggran hukum diselesaikan melalui Pengadilan.