World Class Organisasi

4
 DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI POLRI BIRO TEKNOLOGI KOMUNIKASI Di tengah aroma globalisasi yang menyengat tajam, tak ada pilihan lain bagi organisasi Polri untuk  berusaha meraih kesejajaran dengan organisasi Kepolisian lainnya di dunia untuk menjadi world class organization . Sebuah organisasi yang layak masuk dalam world class organizat ion , setidaknya mempunyai lima karakteristik utama, yaitu kompetensi, kemampuan berdaptasi ( adaptability ), mempunyai budaya kual it as, inovat if da n si fat entrepren eur (ak ti vi tas ya ng secara kons isten di lakuka n guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan-kegiatan/ usaha yang menguntungkan). Kelima karakteristik itu saling kait-mengait dan harus terintegrasi dengan baik. Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beroperasi dalam standar yang tinggi. Makna “stan dar yang tinggi” bersif at dinamis, karena stand ar ini bukan hany a memiliki dimensi internal, tetapi harus berorientasi eksternal, yaitu berorientasi kepada para  stake holder dan kepada dinamika pelayanan kepada masyarakat. Dari sisi internal, dapat dicapai melalui continuous improvement agar lebih baik dari yang telah dicap ai sebelumn ya. Dari sisi ekste rnal, organ isasi haru s berlomb a dengan standa r yang telah dicap ai oleh organisa si lainnya dan berlomba dengan ekspek tasi pelayanan yang meningk at. Continuous improvement saja tidaklah cukup, tetapi harus melakukan langkah-langkah inovatif. Masalahnya bagaimana menggapai impian untuk menjadik an organisasi Polri sebuah world class Organization, yang harus diperhatikan adalah prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu kemampuan finan sial, kehan dalan SDM, kemampuan meman faatkan tekno logi, kepemilika n jejari ng bisn is (business network ) dan penguas aan informas i strateg is serta diterap kan prinsip-p rinsip Good Corporate Governance. Pada dasarnya Corporate Governance mengarahkan perhatian pada peningkatan kinerja korporasi (corporate performanc e) melalui supervisi atau monitoring dari kinerja manaj emen dan sekaligus memast ika n aku nta bil ita s man aje men kep ada par a  stakeholders lain. Corporate Governance merup akan upaya memotivas i manaje men untu k menin gkatk an keberh asilan ( effectiveness ) dan sekali gus jug a men gendal ika n per ilaku man aje men aga r tetap dal am ker ang ka yan g sudah disepakati bersama. Kehad iran mekan isme kontr ol intern al juga diperl ukan , mengi ngat manajemen harus memiliki ‘alat’ yang langsung dapat diken dalik annya untu k memo nitor berbag ai perke mbang an penting orga ni sasi Polri . Mek anis me kontrol internal ini merupa kan si stem peri ngat an di ni bagi manajemen. Dengan demikian berbagai “early warning signals ” mengenai kondisi yang dapat segera ditanggapi, sebelum menjadi besar dan berbahaya. Hal penting yang untuk menjadi hal tersebit di atas, perlu adanya Decision Support System (DSS) mer upa kan sua tu sis tem yan g ber fungsi seb aga i pen unj ang kep utu san. Den gan ada nya DSS ,  pekerj aan da ri para pengambi l keputusa n akan lebi h terbantu secara si gnif ikan dengan mengg unaka n database operas ional dalam mend ukun g secara langs ung penga mbila n keput usan yang berasal dari data warehouse.  Data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS (Decission Support System) dan EIS (Executive Information System). data warehouse ada lah dat aba se yan g sal ing ber eak si yan g dap at dig una kan unt uk query dan analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant, tidak berubah yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan

Transcript of World Class Organisasi

Page 1: World Class Organisasi

5/13/2018 World Class Organisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/world-class-organisasi 1/4

 

DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI POLRIBIRO TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Di tengah aroma globalisasi yang menyengat tajam, tak ada pilihan lain bagi organisasi Polri untuk 

 berusaha meraih kesejajaran dengan organisasi Kepolisian lainnya di dunia untuk menjadi world 

class organization.

Sebuah organisasi yang layak masuk dalam world class organization, setidaknya mempunyai lima

karakteristik utama, yaitu kompetensi, kemampuan berdaptasi (adaptability), mempunyai budaya

kualitas, inovatif dan sifat entrepreneur (aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna

mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan-kegiatan/ usaha yang menguntungkan). Kelima

karakteristik itu saling kait-mengait dan harus terintegrasi dengan baik.

Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beroperasi dalam standar yang tinggi.

Makna “standar yang tinggi” bersifat dinamis, karena standar ini bukan hanya memiliki dimensi

internal, tetapi harus berorientasi eksternal, yaitu berorientasi kepada para  stake holder dan kepada

dinamika pelayanan kepada masyarakat.

Dari sisi internal, dapat dicapai melalui continuous improvement agar lebih baik dari yang telah

dicapai sebelumnya. Dari sisi eksternal, organisasi harus berlomba dengan standar yang telah

dicapai oleh organisasi lainnya dan berlomba dengan ekspektasi pelayanan yang meningkat.

Continuous improvement saja tidaklah cukup, tetapi harus melakukan langkah-langkah inovatif.

Masalahnya bagaimana menggapai impian untuk menjadikan organisasi Polri sebuah world classOrganization, yang harus diperhatikan adalah prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu kemampuan

finansial, kehandalan SDM, kemampuan memanfaatkan teknologi, kepemilikan jejaring bisnis

(business network ) dan penguasaan informasi strategis serta diterapkan prinsip-prinsip Good 

Corporate Governance.

Pada dasarnya Corporate Governance mengarahkan perhatian pada peningkatan kinerja korporasi

(corporate performance) melalui supervisi atau monitoring  dari kinerja manajemen dan sekaligus

memastikan akuntabilitas manajemen kepada para  stakeholders lain. Corporate Governancemerupakan upaya memotivasi manajemen untuk meningkatkan keberhasilan (effectiveness) dan

sekaligus juga mengendalikan perilaku manajemen agar tetap dalam kerangka yang sudah

disepakati bersama.

Kehadiran mekanisme kontrol internal juga diperlukan, mengingat manajemen harus memiliki

‘alat’ yang langsung dapat dikendalikannya untuk memonitor berbagai perkembangan pentingorganisasi Polri. Mekanisme kontrol internal ini merupakan sistem peringatan dini bagi

manajemen. Dengan demikian berbagai “early warning signals” mengenai kondisi yang dapat

segera ditanggapi, sebelum menjadi besar dan berbahaya.

Hal penting yang untuk menjadi hal tersebit di atas, perlu adanya Decision Support System (DSS)

merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penunjang keputusan. Dengan adanya DSS,

  pekerjaan dari para pengambil keputusan akan lebih terbantu secara signifikan dengan

menggunakan database operasional dalam mendukung secara langsung pengambilan keputusan

yang berasal dari data warehouse.

 Data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS (DecissionSupport System) dan EIS (Executive Information System).

data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan untuk  query dan

analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant, tidak berubah yang digunakan untuk 

membantu para pengambil keputusan

Page 2: World Class Organisasi

5/13/2018 World Class Organisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/world-class-organisasi 2/4

 

 

.

Jakarta, Desember 2011

KABAG JIANSISKOM ROTEKOM DIV TI POLRI

Drs. GAGUK SUMARTONO . KOMBES POL NRP 60090816

DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI POLRIBIRO TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Di tengah aroma globalisasi yang menyengat tajam, tak ada pilihan lain bagi organisasi Polri untuk 

 berusaha meraih kesejajaran dengan organisasi Kepolisian lainnya di dunia untuk menjadi world 

class organization.

Sebuah organisasi yang layak masuk dalam world class organization, setidaknya mempunyai lima

karakteristik utama, yaitu kompetensi, kemampuan berdaptasi (adaptability), mempunyai budaya

kualitas, inovatif dan sifat entrepreneur (aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna

mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan-kegiatan/ usaha yang menguntungkan). Kelima

karakteristik itu saling kait-mengait dan harus terintegrasi dengan baik.

Page 3: World Class Organisasi

5/13/2018 World Class Organisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/world-class-organisasi 3/4

 

Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beroperasi dalam standar yang tinggi.

Makna “standar yang tinggi” bersifat dinamis, karena standar ini bukan hanya memiliki dimensi

internal, tetapi harus berorientasi eksternal, yaitu berorientasi kepada para  stake holder dan kepada

dinamika pelayanan kepada masyarakat.

Dari sisi internal, dapat dicapai melalui continuous improvement agar lebih baik dari yang telah

dicapai sebelumnya. Dari sisi eksternal, organisasi harus berlomba dengan standar yang telahdicapai oleh organisasi lainnya dan berlomba dengan ekspektasi pelayanan yang meningkat.

Continuous improvement saja tidaklah cukup, tetapi harus melakukan langkah-langkah inovatif.

Masalahnya bagaimana menggapai impian untuk menjadikan organisasi Polri sebuah world class

Organization ?

1. Yang harus diperhatikan adalah prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu kemampuan finansial,

kehandalan SDM, kemampuan memanfaatkan teknologi, kepemilikan jejaring bisnis

(business network ) dan penguasaan informasi strategis.

2. Siapa yang mengantarkan agar ‘mimpi’ ini menjadi realitas. Dibutuhkan polakepemimpinan yang dapat mengubah mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan. Seorang

  pemimpin yang dapat ‘melihat dan bermimpi’, mengubah, dan menggerakkan orang lain

untuk mencapai tujuan.

3. Diterapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Corporate Governance dapat dipakai sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan pola

manajemen yang bermutu “world class” dan dapat berdiri sejajar dengan korporasi manapun di

dunia.

Pada dasarnya Corporate Governance mengarahkan perhatian pada peningkatan kinerja korporasi

(corporate performance) melalui supervisi atau monitoring  dari kinerja manajemen dan sekaligus

memastikan akuntabilitas manajemen kepada para  stakeholders lain. Corporate Governancemerupakan upaya memotivasi manajemen untuk meningkatkan keberhasilan (effectiveness) dan

sekaligus juga mengendalikan perilaku manajemen agar tetap mengindahkan kepentingan

 stakeholders, dalam kerangka yang sudah disepakati bersama.

Secara umum Corporate Governance meliputi empat hal pokok (sesuai dengan konsep OECD):

yaitu fairness, transparency, accountability dan responsibility. Pimpinan harus dapat

menunjukkan adanya keterbukaan informasi kepada  stakeholders mengenai berbagai

kebijaksanaan, berikut harus jelas siapa yang akuntabel dalam pelaksanaan suatu kebijaksanaan,serta bagaimana tanggung jawab para pelaksana terhadap pelaksanaan amanat yang diembankan.

Eksekutif perlu mendapat cukup wewenang (delegated authority) untuk dapat mengembangkan

kegiatannya secara berhasil.

Corporate Governance merupakan proses dan struktur dari berbagai kegiatan untuk memastikan

  bahwa kinerja organisasi sesuai dengan yang diinginkan stakeholders. Sehubungan dengan itu

 berbagai sarana yang pada umumnya digunakan untuk memastikan keberhasilan dan sekaligus

menjaga kepentingan para stakeholders.

Dalam melaksanakan Corporate Governance terdapat berbagai mekanisme yang dapat

dikembangkan, diantaranya melibatakan   Executive Remuneration, Audit Committees, InternalControls, dan Shareholders.

Antara remunerasi eksekutif dan Good Corporate Governance memiliki tujuan yang sama:

meningkatkan  performance. Sebagai salah satu instrumen pemacu kinerja korporasi, keterkaitan

Page 4: World Class Organisasi

5/13/2018 World Class Organisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/world-class-organisasi 4/4

 

antara kompensasi dengan kinerja harus nampak, dan balas jasa bagi eksekutif berkorelasi dengan

kinerja perusahaan.

Dalam melaksanakan Corporate Governance dapat memanfaatkan pembentukan komite. Komite

merupakan badan independen yang diharapkan dapat memberikan berbagai masukan bagi dewan

untuk memonitor perkembangan korporat.

Kehadiran mekanisme kontrol internal juga diperlukan, mengingat manajemen korporat harusmemiliki ‘alat’ yang langsung dapat dikendalikannya untuk memonitor berbagai perkembangan

  penting korporat. Mekanisme kontrol internal ini merupakan sistem peringatan dini bagi

manajemen. Dengan demikian berbagai “early warning signals” mengenai kondisi korporat dapat

segera ditanggapi, sebelum menjadi besar dan berbahaya.

Pemegang saham, terutama   Institutional Investors merupakan komponen yang tidak boleh

ditinggalkan. Dalam berbagai model Corporate Governance dilihat suatu asumsi bahwa para

investor (terutama institutional ) mempunyai kepentingan besar dalam pengelolaan perusahaan dan

karena itu menaruh perhatian akan perkembangan perusahaan secara rinci.

Menuju Organisasi Kelas Dunia

Good Corporate Governance dapat dimanfaatkan untuk mengelola organisasi agar tingkat

  profesionalisme, akuntabilitas dan kinerjanya dapat disejajarkan dengan organisasi-organisasi

terbaik di dunia, serta dapat meningkatkan pelayanan yang baik kepada  stakeholders. Hambatan-

hambatan yang yang bersumber pada kondisi budaya kerja internal, kualitas sumber daya manusia,

maupun infrastruktur budaya masyarakat yang belum kondusif untuk mengembangkan prinsip-

 prinsip Good Corporate Governance dapat dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan secara

terus-menerus.

Disinilah pentingnya implementasi Good Corporate Governance dilaksanakan dengan seksama,

memperhatikan berbagai kondisi yang dihadapi serta didasarkan berbagai kaidah perubahan

organisasi yang realistis, sehingga implementasi didasarkan pada asumsi nyata kondisi yang

dihadapi dan tahapan perubahan yang harus dilaksanakan. Implementasi Good CorporateGovernance yang berhasil akan medukung tercapainya World Class Organization.

Jakarta, Desember 2011

KABAG JIANSISKOM ROTEKOM DIV TI POLRI

Drs. GAGUK SUMARTONO . KOMBES POL NRP 60090816