Word Tinjauan Pustaka

33
BAB I PENDAHULUAN Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60% umor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam presentase rendah. Berdasarkan data laboratorium patologi anatomik tumor ganas nasofaring sendiri selalu berada dalam kependudukan lima besar dari tumor ganas tubuh manusia bersama tumor ganas serviks uteri, tumor payudara, tumor getah bening dan tumor kulit . Tumor ini berasal dari fossa Rosenmuller pada nasofaring yang merupakan daerah transisional dimana epitel kuboid berubah menjadi epitel skuamosa. 1,2 . Di Indonesia frekuensi pasien ini hampir merata di setiap daerah. Di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta saja ditemukan lebih dari 100 kasus setahun, Rs. Hasan Sadikin Bandung rata rata 60 kasus, Ujung Pandang 25 kasus, Palembang

description

tugas

Transcript of Word Tinjauan Pustaka

BAB IPENDAHULUANKarsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yangterbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60%umor ganas kepala dan lehermerupakankarsinomanasofaring, kemudiandiikuti olehtumor ganashidungdansinus paranasal (18%, laring (16%, dan tumor ganas rongga mulut, tonsil,hipofaring dalam presentase rendah. !erdasarkan data laboratorium patologianatomiktumorganasnasofaringsendiri selaluberadadalamkependudukanlimabesardari tumor ganastubuhmanusiabersamatumor ganasser"iksuteri, tumorpayudara, tumor getah bening dan tumor kulit.#umor ini berasal darifossaRosenmullerpada nasofaringyang merupakan daerahtransisional dimana epitelkuboid berubah men$adi epitel skuamosa.1,%. &i Indonesia frekuensi pasien ini hampir merata di setiap daerah. &i'()*+&r. ,ipto-angunkusumo.akarta sa$a ditemukanlebihdari 100kasussetahun, 's. Hasan (adikin !andung rata rata 60 kasus, )$ung *andang %/ kasus,*alembang%/kasus, 1/kasussetahundi &enpasardan11kasusdi *adangdan!ukittinggi1. *enanggulangan karsinoma nasofaring sampai sat ini masih merupakan suatuproblem, hal ini karena etiologi yang masih belum pasti, ge$ala dini yang tidak khasserta letak nasofaring yang tersembunyi, sehingga diagnosis sering terlambat%.&iagnosis dini menentukan prognosis pasien, namun 0ukup sulit dilakukan, karenanasofaringtersembunyi dibelakangtabir langit1langit danterletakdiba2ahdasartengkorak serta berhubungan dengan banyak daerah penting didalam tengkorak dankelateral maupunkeposterior leher. 3lehkarenaletaknasofaringtidakmudahdiperiksa oleh mereka yang bukan ahli,seringkali tumor ditemukan terlambat danmenyebabkan metastasis ke leher lebih sering ditemukan sebagai ge$ala pertama1.(angat men0olokperbedaanprognosis dari stadiuma2al denganstadiumlan$ut, yaitu 46,5% untuk stadium I, /6,0% untuk stadium II, 68,7% untuk stadiumIII, dan hanya 16,7% untuk stadium I8. )ntuk dapat berperan dalam pen0egahan,deteksi dini dan rehabilitasi perlu diketahui seluruh aspeknya, antara lainepidemiologi, etiologi, diagostik, pemeriksaan serologi, histopatologi, terapi danpen0egahan, serta pera2atan paliatif pasien yang pengobatannya tidak berhasil baik1.BAB IITINJAUAN PUSTAKA%.1 9+9#3-I &9+ :I(I3;3