Wohlgemout Ayu

download Wohlgemout Ayu

of 11

Transcript of Wohlgemout Ayu

PERCOBAAN VII

PERCOBAAN VII

UJI AMILASE DENGAN METODE WOHLGEMUTHI. PENDAHULUAN

I.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji enzim amilase dalam aktivitasnya menghidrolisis amilum secara semikuantitatif dengan metode wohlgemuth.

I.2 Dasar Teori

Enzim adalah biokatalis yang dihasilkan oleh jaringan yang meningkatkan laju reaksi kimia yang berlangsung dijaringan. Sebagai contoh, CO2 bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3), yang sebagian diantaranya segera terionisasi menjadi ion bikarbonat (HCO3-) pada pH fisiologik. Peristiwa disosiasi ini tidaklah trgantung pada katalisis enzim, karena ia merupakan sifat dari asam itu sendiri. Laju reaksi pemechan asam karbonat menjadi H2O dan CO2 lambat bila tidak dikatalisis dan kesetimbangan reaksi mungkin belum akan tercapai dalam waktu 1 jam atau lebih. Bila ditambahkan enzim anhidrase karbonat, maka keseimbangan dicapai dalam waktu kurang beberapa menit (Montgomery, 1998).

Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik dan organik sederhana yang umumnya dapat mengkatalis berbagai reaksi kimia. Enzim mempunyai spesifikasi yang sangat tinggi, baik terhadap reaktan (substrat) maupun jenis reaksi yang dikatalisiskan. Pada umumnya, suatu enzim hanya mengkatalis satu jenis reaksi dan bekerja pada suatu substrat tertentu. Kemudian, enzim dapat meningkatkan laju reaksi yang luar biasa tanpa pembentukkan produk samping dan molekul berfungsi dalam larutan encer pada keadaan biasa (fisiologis) tekanan, suhu, dan pH normal. Hanya sedikit katalisator nonbiologi yang dilengkapi sifat-sifat demikian (Lehninger, 1993)

Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama substartnya. Disamping itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Oleh Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan besar. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peranan. Keenam golongan ini ialah oksidoreduktase yang bekerja untuk mengkatalis reaksi oksidasi reduksi. Tranferase, yaitu enzim yang bekerja mengkatalis reaksi pemindahan suatu gugus dari satu senyawa kepada senyawa lain. Hidrolase, merupakan enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis. Liase, yaitu enzim yang mempunyai peranan penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat atau sebaliknya. Isoerase, merupakan enzim yang mengkatalis reaksi perubahan intermolekuler. Dan ligase, merupakan enzim yang bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul (Poedjiadi, 1994).Amilum dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita. Oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk maltosa (Poedjiadi, 1994).Enzim amilase termasuk dalam golongan bentuk hidrolase. Enzim amilase dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada 3 macam enzim amilase, yaitu amilase, amilase dan amilase. amilase terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas, enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. -amilase terutama terdapat pada tumbuhan dan dinamakan ekso amilase sebab memecah 2 unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya terbentuk maltosa. amilase telah diketahui terdapat dalam hati, enzim ini dapat memecah ikatan 1-4 dan 1-6 pada glukosa dan menghasilkan glukosa (Poedjiadi, 1994). Enzim -amilase pada malt berbeda dari -amilase, karena -amilase menghidrolisa ikatan (1-4) yang terletak pada setiap dua residu, sehingga menghasilkan terutama maltosa dan sedikit glukosa. Dalam hal ini, dan pada nama dan amilase tidak menunjukkan ikatan dan glikosida, tetapi hanya suatu cara yang dibuat untuk membedakan kedua jenis amilase. Glikogen dan pati dihidrolisa di dalam saluran pencernaan oleh amilase yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan. Cairan air liur dan pankreas mengandung -amilase, yang menghidrolisa ikatan (1 4) pada cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin, menghasilkan D-glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan suatu inti yang tahan hidrolisa, disebut limit dekstrin (Lehninger, 1993).

II. METODE PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan

II.1.1 Alat

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, cawan porselen, botol kecil, dan pengaduk kaca.

II.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah 0,1% amilum yang mengandung 0,5% NaCl, Larutan iodium 0,02 N, Urine (dibagi menjadi dua bagian yang satu dicairkan 1:10, dan yang lain tidak).

II.2 Cara Kerja

III.HASIL PERCOBAAN

III.1Data Hasil Pengamatana. Urine pekat :

Volume (ml)0,10,20,30,40,5

WarnaKuning, kurang bening dari 0,2Sedikit kuning, kurang bening dari 0,3Agak bening, kurang bening dari 0,4Bening, kurang bening dari 0,5Paling bening

b. Urine encer :

Volume (ml)0,50,60,70,80,9

WarnaPaling kuningKuning, kurang kuning dari 0,5Agak kuning, kurang kuning dari 0,6Agak bening, kurang kuning dari 0,7Bening, kurang kuning dari 0,8

III. 2. Perhitungan

ID(D37/ 30)

=

=

= 20

Batas indeks diatase orang normal = 5 20

Jadi indeks diatase di antara 5-20 = 20 (normal)

IV. PEMBAHASANEnzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalis reaksi kimia di dalam tubuh, dalam aktivitasnya banyak dipengaruhi beberapa faktor. Aktivitas enzim dapat diukur melalui metode wohlgemuth, yaitu metode semikuantitatif dengan membandingkan pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitasnya, sehingga dapat diketahui konsentrasi terkecil enzim dapat mengkatalis sejumlah tertentu substrat dalam reaksinya dan konsentrasi enzim yang menunjukkan aktiivitas terbesarnya dalam mengkatalis reaksi kimia tubuh.Enzim + Substrat Komplek Enzim-substrat Enzim + hasil reaksiPraktikum kali ini bertujuan untuk menguji enzim amylase dalam aktivitasnya menghidrolisis amylum secara kuantitatif dengan metode wohlgemuth. Enzim dibagi ke dalam beberapa golongan berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya. Enzim amylase termasuk ke dalam golongan enzim hidrolase, yang bekerja mengkatalis reaksi hidrolisis di dalam tubuh, yaitu reaksi hidrolisis amylum. Enzim ini banyak terdapat di saliva (ludah), pankreas dan hati.Percobaan dilakukan dengan terlebih dahulu membagi urine menjadi dua bagian hingga didapatkan urine encer dan urine pekat. Urine pekat merupakan urine murni tanpa pengenceran, sedangkan urine encer merupakan urine murni yang diencerkan dengan air 1:10. Urine disini berfungsi sebagai sumber enzim amylase yang akan diukur aktivitasnya dalam hidrolisis amylum. Urine pekat mengandung sejumlah konsentrasi enzim yang akan lebih banyak dibandingkan pada urine encer. Berdasarkan perbedaan konsentrasi ini, maka dapat dibandingkan aktivitas enzim dalam berbagai konsentrasinya.

Urine pekat dan encer kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 10 tabung dengan volume 0,1, 0,2, 0,3, 0,4 dan 0,5 untuk urine pekat, sedangkan urine encer dengan volume 0,5, 0,6, 0,7, 0,8 dan 0,9. Kemudian pada masing-masing urine dalam tabung diencerkan dengan akuadest hingga volume 1 ml. Kemudian ditambahkan 2 ml 0,1% larutan amilum yang mengandung 0,5 % NaCl, dan dikocok agar homogen. Amylum merupakan substrat yang digunakan untuk menguji aktivitas enzim amylase, karena enzim amylase merupakan enzim yang bekerja dalam katalisis rekasi hidrolisis amylum menjadi maltose.

NaCl yang terkandung di dalam larutan amylum, berfungsi untuk mengoptimalkan aktivitas enzim (aktivator) dengan mengendalikan pH larutan, karena enzim amylase dapat bekerja pada pH 6,5 sampai 7,2 dan mempunyai pH optimum 6,9. Selain pH optimum, aktivitas enzim juga dipengaruhi suhu optimum dimana enzim tersebut bekerja, enzim amylase bekerja optimum pada suhu optimumnya 37oC, sesuai suhu tubuh. Karena itulah tabung-tabung tersebut selanjutnya ditempatkan pada penangas air dengan suhu 37oC selama 30 menit. Segera setelah dipanaskan, semua tabung didinginkan dalam air es untuk menonaktifkan kerja enzim, sehingga dapat diukur aktivitasnya dalam masing-masing konsentrasi. Agar aktivitas enzim pada masing-masing konsentrasi dapat diukur, maka selanjutnya ditambahkan 2 tetes larutan iodium sebagai indikator. Iodium akan mengikat sisa-sisa amylum yang tidak sempat terhidrolisis oleh enzim amylase membentuk komplek iod-amylum yang berwarna biru. Semakin banyak iodium yang berikatan dengan amylum maka warna cokelat iodium akan semakin memudar.Amylum + Iodium

Iod-Amylum

Larutan yang masih banyak mengandung sisa amylum, akan lebih bening dibandingkan yang lainnya, karena banyaknya ikatan iod-amylum yang terbentuk sehingga warna cokelat iodium semakin memudar. Begitu pula sebaliknya untuk larutan yang mengandung amylum sedikit, ditandai dengan warna kuning larutan, karena iodium yang berikatan dengan amylum sedikit, sehingga warna cokelat iodium pada larutan tidak banyak berkurang.Aktivitas enzim yang paling besar ditandai dengan sedikitnya amylum yang tersisa di dalam larutan, yaitu pada larutan yang paling bewarna kuning yaitu pada volume urine encer 0,5 mL. Sehingga didapatkan indeks diastase urine 20, sedangkan indeks diastase urine normal berkisar antara 5-20, maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji dalam keadaan normal. Indeks diastase urine merupakan jumah urine paling sedikit yang dapat mencernakan 2 ml larutan amylum 0,1% yang dapat dicernakan 1 ml urine pada suhu 37oC dalam waktu 30 menit.V.KESIMPULANKesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini, diantaranya adalah :

1. Enzim amylase merupakan enzim yang bekerja mengkatalis reaksi hidrolisis amylum menjadi maltosa.

2. Aktivitas enzim dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya suhu, pH, konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat.

3. Aktivitas enzim dapat diukur dengan metode wohlgemuth, yaitu metode semikuantitatif dengan membandingkan aktivitas enzim dari berbagai konsentrasi enzim.

4. Aktivitas enzim terbesar dari hasil percobaan yaitu pada volume urine encer 0,5, ditandai dengan warna kuning larutan.5. Semakin larutan berwarna kuning, maka aktivitas enzim semakin besar, begitu pula sebaliknya.

6. Indeks diastase urine yang diperoleh dari percobaan adalah 20, maka dikatakan normal.DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, Albert L. 1993. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Montgomery. 1993. Biokimia Berorientasi Pada Kasus Klinik Jilid 1 edisi ke-5. Binarupa Aksara. Jakarta.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI F-MIPA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN VII

UJI AMILASE DENGAN METODE WOHLGEMUTH

Disusun Oleh :

Dita Ayulia Dwi Sandi

J1E107028

Kelompok IX

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2008

HALAMAN PENILAIAN

Laporan Praktikum Biokimia dengan Judul

Percobaan VII. Uji Amilase dengan Metode Wohlgemuth

UraianNilai

1. Post Test

2. Jurnal Praktikum

3. Laporan Praktikum

Banjarbaru, 10 Desember 2008

Tanda tangan

(Mina Riana)

EMBED ChemDraw.Document.6.0

Tambahkan air suling kedalam masing-masing tabung hingga volum total mencapai 1 ml

Tambahkan 2 ml 0,1 % larutan amilum dan kocok

Dinginkan dalam air es dan tambahkan 2 tetes larutan iod

Tempatkan semua tabung di atas penangas air pada suhu 37o C selama 30 menit

Gunakan pipet ukur

Kelompok pertama diisi dengan 0,5 ml; 0,6 ml;0,7 ml; 0,8 ml; 0,9 ml; dan 10 ml

Kelompok kedua diisi dengan 0,1 ml; 0,2 ml; 0,3 ml; 0,4 ml; dan 0,5 ml

Urine encer

Urine pekat

Sekelompok tabung reaksi masing-masing terdiri dari 5 tabung

EMBED Word.Picture.8

Kocok dan amatilah tabung mana yang memenuhi pedoman

_1290339672.unknown

_1290746820.unknown

_1239113461.unknown

_1287758704.doc